Laporan Elektronika Telekomunikasi

14
TUGAS BESAR ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI “Rangkaian Deteksi Beda Fasa” Oleh : Gladys Fivin Mahardhika (135060301111107) Reza Sufi Al Kamil (135060301111022) Fikri Mentari (135060301111052) Adabina Husna (135060307111032) Muhammad Arifiansyah (135060307111011) Alfan Aditya (135060301111062) KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

description

Detektor Pembanding Beda Fasa

Transcript of Laporan Elektronika Telekomunikasi

Page 1: Laporan Elektronika Telekomunikasi

TUGAS BESAR ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

“Rangkaian Deteksi Beda Fasa”

Oleh :

Gladys Fivin Mahardhika (135060301111107)

Reza Sufi Al Kamil (135060301111022)

Fikri Mentari (135060301111052)

Adabina Husna (135060307111032)

Muhammad Arifiansyah (135060307111011)

Alfan Aditya (135060301111062)

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

MALANG

2015

Page 2: Laporan Elektronika Telekomunikasi

DAFTAR ISI 1. BAB I PENDAHULUAN ………….……………………………………………………..1

1.1 TUJUAN ……………………………………………………………………………..11.2 DASAR TEORI …………………..…………………………………………………..11.3 ALAT YANG DIGUNAKAN………...………………………………………………2

2. BAB II PERCOBAAN ……..…………………………………………………………….52.1 Rincian Alat ……………...…………………………………………………………...52.2 Simulasi dengan Livewire ……..…………………………………………………… 52.3 Hasil …………………………….……………………………………………………6

3. BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………84. DAFTAR PUSTAKA …………………...………………………………………………..9

BAB I

Page 3: Laporan Elektronika Telekomunikasi

PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN

Untuk mengetahui rangkain pembanding beda fasa Untuk mengetahui manfaat elektronika pada telekomunikasi

1.2 DASAR TEORI1.1 Detektor Beda Fasa

Detector beda fasa dapat dibuat menggunakan rangkaian komparator dari operasional amplifier (op-amp). Pada dasarnya detektor beda fasa dengan komparator dari Op-Amp adalah membandingkan 2 buah sinyal AC yang diberikan melalui jalur input inverting dan non inverting. Rangkaian detektor beda fasa menggunakan komparator dari Op-Amp.

Gambar 1 Rangkaian Detektor Beda Fasa dengan Op-Amp

Proses mendeteksi beda fasa dengan rangkaian komparator seperti rangkaian diatas berlaku untuk 2 buah sinyal dengan bentuk gelombang AC (sinusoida). Dalam mendeteksi beda fasa dari suatu isyarat atau sinyal dengan gelombang AC, kedua sinyal tersebut diberikan ke rangkaian komparator pada jalur masukan yang berbeda. Satu isyarat diberikan ke jalur inverting dan isyarat yang lain diberikan ke jalur non inverting.

Proses pendeteksian beda fasa sinyal dengan bentuk gelombang sinus oleh rangkaian detector beda fasa pada gambar diatas adalah dengan V1 dan V2 diberikan isyarat gelombang sinus yang berbeda maka komparator op amp akan membandingkan kedua sinyal tersebut. Apabila kedua sinyal yang diberikan ke rangkaian komparator tersebut berlawanan fasa, maka pada kedua jalur input komparator akan muncul tengangan diferensial. Dan keluaran komparator akan berubah menjadi +Vcc atau –Vcc sesuai dengan kondisi tegangan jenuh (Vj) komparator . Apabila tegangan jenuh lebih positif dari level tegangan pada jalur input V2, maka output komparator akan mendekati

Page 4: Laporan Elektronika Telekomunikasi

–Vcc dan pada saat tegangan jenuh (Vj) lebih negative dari V2, maka output komparator akan mendekati +Vcc. Kemudian apabila kedua sinyal input pada jalur V1 dan V2 sefasa , maka output komparator akan 0 Volt.

1.3 ALAT YANG DIGUNAKANa) Resistor

Resistor merupakan komponen pasif elektronika yang berfungsi sebagai penahan arus sementara sebelum arus tersebut diproses dan disalurkan pada komponen elektronika lainnya. Selain sebagai penahan arus sementara, resistor juga dapat berfungsi sebagai pembagi arus, pembatas/pembagi arus, penurun tegangan dan pembagi tegangan.

b) Op-Amp

op-amp adalah rangkaian elektronik yang dirancang dan dikemas secara khusus sehingga dengan menambahkan komponen luar sedikit saja dapat dipakai untuk berbagal keperluan. Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp).

Page 5: Laporan Elektronika Telekomunikasi

c) Kabel Penghubung

merupakan medium yang dapat menghantar listrik dan berfungsi untuk menghubungkan arus listrik. Alat ini digunakan oleh praktikan dengan cara mencolokkan atau menghubungkan ujung kabel pada kedua benda yang akan mengalirkan dan dialiri listrik.

d) Papan Rangkaian

 Papan Rangkaian, merupakan plastik ABS injection dengan plugsheet 5 lubang yang tidak mudah melukai. Alat ini berfungsi sebagai alat untuk merangkai jembatan penghubunga dan penghubung alat listrik lainnya. Cara kerja dari alat ini yaitu papan rangkaian diletakkan mendatar kemudian jembatan penghubung atau penghubung alat listrik lainnya diletakkan pada plagsheet.

e) Function Generator

Function Generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan, atau membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan bentuk gelombang pulsa.

f) Power Supplymerupakan perangkat listrik yang komponennya terdiri atas baterai, rectifier, dan inverter. Alat ini berfungsi untuk memberi energi listrik sementara ketika terjadi

Page 6: Laporan Elektronika Telekomunikasi

kegagalan daya pada listrik utama. Selain itu, alat ini juga berfungsi dalam mengamankan sistem komputer dari gangguan listrik yang dapat mengganggu sister komputer baik kerusakan software maupun hardware, secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input sehingga output yang digunakan sistem komputer berupa tegangan stabil.

g) Multimeter

Multimeter, merupakan alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, hambatan, dan tahanan (resistansi). Alat ini berfungsi untuk mengukur tegangan, arus, hambatan, dan tahanan. Selain itu alat ini juga untuk mengukur suatu besaran nilai dari sebuah komponen secara detail serta juga berfungsi sebagai pemeriksa dioda.

h) Osiloskop

merupakan alat yang terdiri atas dua bagian utama yaitu display dan panel control. Umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan. Adapun fungsi osiloskop diantaranya untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati, untuk mengetahui beda fase sinyal keluaran dan masukan, dan juga untuk mengetahui nilai periode, frekuensi, dan tegangan dari sinyal.

Page 7: Laporan Elektronika Telekomunikasi

BAB 2PERCOBAAN

2.1 Rincian Alat yang digunakan dalam percobaan

No. Nama Alat Jumlah

1. Osciloscope 22. Operational Amplifier (Op-Amp) 13. Resistor (10 ohm) 34. CT Power Supply 15. Function Generator 16. Project Board 17. Kabel Penghubung Secukupnya8. Power Supply 19. Multimeter 110. Osiloskop 1

2.2 Simulasi Rangkaian menggunakan Livewire

Gambar 2 Rangkaian Beda Fasa dengan Op-Amp di Livewire

Page 8: Laporan Elektronika Telekomunikasi

2.3 HASIL PERCOBAANa) Langsung

Pada percobaan dengan cara langsung didapat hasil seperti gambar pada Oscilocope. Pada percobaan ini dengan menggunakan CT power Supply sebagai sumber tegangan untuk V1dan V2 , function generator sebagai pembangkit sinyal input dan Osciloscope untuk menampilkan hasil dari keluaran sinyal setelah masuk pada rangkaian yang ada pada gambar sebelumnya.

b) Simulasi pada Live Wire

Page 9: Laporan Elektronika Telekomunikasi

Gambar 3 Sinyal Input

Gambar 4 Sinyal Output

Sesuai grafik yang ada pada gambar 3 dan gambar 4 yaitu sinyal input dan sinyal output dari op-amp menunjukkan bahwa sinyal input berupa sinusoida dengan tengangan >10 , setelah masuk pada op-amp sinyal output dengan bentuk yang sudah tersaring sehingga hanya sinyal dengan tengangan yang <10 saja yang dapat dilewatkan.

Page 10: Laporan Elektronika Telekomunikasi

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Dari rangkaian Beda Fasa dengan menggunakan op-amp didapatkan hasil yakni sinyal masukan berupa sinyal sinusoida dengan fasa 10 derajat, sedangkan sinyal keluaran berupa sinyal kotak yang memiliki fasa -10 derajat. Pada percobaan langsung terdapat kendala yaitu berupa faktor alat yang kurang bagus sehingga hasilnya bentuk sinyalnya belum maksimal akan tetapi beda fasanya sudah sesuai dengan percobaan yang menggunakan simulasi livewire.

Page 11: Laporan Elektronika Telekomunikasi

DAFTAR PUSTAKA

http://elektronika-dasar.web.id/detektor-beda-fasa-dengan-op-amp/

http://sitsai-fisika.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.html

https://windaadilestari31.wordpress.com/2014/11/10/function-generator-dan-oscilloscope/

komponenelektronika.biz/fungsi-resistor.html

http://basukidwiputranto.blogspot.co.id/2014/02/fungsi-dan-karakteristik-penguat.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabel