laporan EL-2.doc

29
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR (EL-2) KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN DIODA Disusun Oleh (Kelompok 7) : 1. Vibriansi Astuti (12030654004) 2. Lailatul Ahadia (12030654008) 3. Nova Diarni Sofi M (12030654014) 4. Dian Kurvayanti I (12030654018) 5.Yaumi (12030654020) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Transcript of laporan EL-2.doc

Page 1: laporan EL-2.doc

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR (EL-2)KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN DIODA

Disusun Oleh (Kelompok 7) :

1. Vibriansi Astuti (12030654004)

2. Lailatul Ahadia (12030654008)

3. Nova Diarni Sofi M (12030654014)

4. Dian Kurvayanti I (12030654018)

5. Yaumi (12030654020)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN DAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

2015

Page 2: laporan EL-2.doc

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN DIODAAbstrak

Telah dilakukan percobaan dengan judul karakteristik arus dan tegangan pada dioda dengan tujuan mendeskripsikan pengertian diode terpanjar maju dan diode terpanjar mundur, menentukan karakteristik arus dan tegangan pada diode, dan menggambar grafik hubungan tegangan dan arus yang dihasilkan. Pada percobaan tersebut dilakukan dua kali percobaan yaitu pada dioda terpanjar maju dan dioda terpanjar mundur. Metode percobaan yaitu Amperemeter dipasang seri dan Vmeter dipasang parallel pada rangkaian. Kemudian, tegangan diatur dengan memutar resistor variabel. Tegangan yang digunakan variasi dari 3 V, 6 V, 9 V dan 12 V. Masing-masing tegangan, diukur nilai arusnya. Berikutnya dilakukan langkah yang sama untuk rangkaian dioda bias mundur. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada kondisi dioda diberi penambahan tegangan maju (bias maju) terjadi penambahan nilai arus yang mengalir yang besarnya ≤ 0,7 V atau dapat dikatakan nilai tegangan berbanding lurus dengan arus, sebaliknya ketika dioda diberikan tegangan mundur (bias mundur) maka arus tidak akan bisa mengalir atau I=0.

Kata kunci : arus, tegangan, dioda.

Page 3: laporan EL-2.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, disekeliling kita secara tidak disadari banyak ditemui

alat-alat listrik. Segala kebutuhan dan aktivitas sehari-hari hampir semua membutuhkan

listrik. Sebagian besar keberadaan alat-alat tersebut berguna untuk memudahkan dan

menyamankan kehidupan kita. Salah satu komponen kelistrikan adalah dioda.

Dioda memegang peranan sangat penting dalam komponen elektronika yaitu

menghasilkan tegangan searah (DC) dari tegangan bolak-balik (AC). Dioda menjadi

sangat penting karena hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus

searah (DC). Dioda hanya dapat meneruskan arus pada satu keadaan medan listrik

tertentu, dan tidak dapat meneruskan arus pada keadaan sebaliknya.Dioda akan

mengalirkan arus maju jika anoda mendapat tegangan positif dan katoda mendapat

tegangan negatif. Sebaliknya jika diberi arus mundur maka dioda akan memiliki

resistansi tinggi.

Oleh karena adanya perbedaan karakteristik arus dan tegangan pada dioda yang

terpanjar maju dan dioda yang terpanjar mundur, maka kami melakukan percobaan

karakteristik arus dan tegangan dioda.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan dioda terpanjar maju dan terpanjar mundur ?

2. Bagaimana karakteristik arus–tegangan pada dioda terpanjar maju dan terpanjar

mundur ?

3. Bagaimaan kurva hubungan V-I pada dioda yang terpanjar maju dan terpanjar

mundur ?

C. Tujuan

1. Mendeskripsikan dioda terpanjar maju dan terpanjar mundur

2. Mendeskripsikan karakteristik arus-tegangan pada dioda terpanjar maju dan terpanjar

mundur

3. Mendeskripsikan kurva hubungan V-I pada dioda yang terpanjar maju dan terpanjar

mundur

Page 4: laporan EL-2.doc

D. Hipotesis

1. Jika dioda terpanjar maju, maka arus pada rangkaian tersebut dapat mengalir,

sedangkan pada dioda terpanjar mundur arus tidak dapat mengalir.

2. Pada dioda terpanjar maju jika semakin besar tegangan input, maka arus dan tegangan

pada dioda semakin besar, sedangkan pada dioda terpanjar mundur arus yang

mengalir nol dan tegangannya semakin besar.

Page 5: laporan EL-2.doc

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Dioda

Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat

semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar

maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat

disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Diode sebenarnya tidak

menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan mempunyai

karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan seringkali

tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter penggunaan.

Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan

penyearahan

Kenyataanya dioda akan konduksi jika diberi tegangan maju yang cukup besar,

yaitu untuk dioda yang terbuat dari silikon memiliki potensial barier ± 0,7 mV sedangkan

dioda yang terbuat dari germanium memiliki potensial barier ± 0,3 mV. Setelah

mencapai tegangan ini (knee voltage), maka setiap kenaikan arusd iikuti oleh kenaikan

tegangan, artinya dioda pada saat konduksi mempunyai resistansi tertentu. Kontruksi dan

simbol dioda seperti pada gambar berikut:

Gambar 3.1.Konstruksi Dioda Gambar 3.2. Simbol Dioda

Ada dua kemungkinan tegangan yang dapat diberikan pada dioda, yaitu:

a. Prategangan maju (Bias Maju).

Pada prategangan ini, dioda akan mengalirkan arus (konduksi) jika diberi bias maju,

yaitu anoda mendapat tegangan positif dan katoda mendapat tengangan negatif,

sebaliknya jika diberi revers bias, maka dioda akan mempunyai resistansi tinggi,

artinya dioda tidak konduksi.

b. Prategangan balik (Bias Mundur).

NP KAANODA KATODA

KA

Page 6: laporan EL-2.doc

Pada prategangan ini, bagian positif dari sumber tegangan dihubungkan dengan

katoda sedangkan bagian negatif dihubungkan dengan anoda. Pada prategangan balik

ini, potensial barier menjadi semakin besar karena terjadi tarik – menarik antara ion

negatif dari katoda dengan ion positif dari sumber tegangan dan ion positif dari anoda

tarik – menarik dengan ion negatif dari sumber tegangan.

Pada saat dioda berfungsi sebagai saklar elektronik, maka saat diberi bias maju

akan terjadi aliran arus (saklar tertutup) sedangkan apabila diberi bias mundur tidak

terjadi aliran arus (saklar terbuka).

Dioda dari bahan silikon lebih banyak dipakai karena memiliki keunggulan yang

tahan terhadap suhu tinggi serta mampu untuk mengalirkan arus yang kuat dibandingkan

dengan dioda yang terbuat dari germanium.

Karakteristik statik dioda dapat diselidiki dengan cara memasang dioda yang

dihubungkan seri dengan sebuah catu daya arus searah dan sebuah resistor. Kurva

karakteristik statik dioda merupakan fungsi dari arus ID ( arus yang melalui dioda )

terhadap tegangan VD ( beda tegang antara titik a dan b ) seperti terlihat pada gambar 3.5.

dan gambar 3.6.

Gambar 3.5.

Rangkaian untuk mengukur Karakteristik Statistik Dioda

Gambar 3.6.

Kurva Karakteristik Dioda

+-

Gambar 3.3. Dioda dengan tegangan maju

+

-

Gambar 3.4. Dioda denga ntegangan balik

Page 7: laporan EL-2.doc

Karakteristik statik dioda diperoleh dengan mengukur tegangan dioda (Vab)

dan arus yang melalui diode (ID), selanjutnya tegangan VDD diubah untuk

mendapatkan arus ID yang akan diplotkan ke kurva karakteristik dioda.

Bila anoda berada pada tegangan lebih tinggi dari pada katoda (VD positif)

dioda dikatakan mendapat bias forward, sedangkan bila VD negatip disebut bias

reserve atau bias mundur.

Pada gambar 3.6. VC disebut Cut – In - Voltage, IS adalah arus saturasi dan

VPIV adalah Peak - Inverse Voltage. Bila harga VDD diubah, maka arus ID dan VD akan

berubah pula. Dari karakteristik statik dioda, jika harga VDD dan RLdiketahui, maka

harga arus ID dan VD dapat diperoleh dari gambar 3.5.sebagai berikut:

VDD = Vab + I.RL I =

B. Karakteristik Dioda

Karakteristik dioda adalah sebagai berikut :

Bila dioda diberi tegangan maju, maka dengan tegangan kecil saja (umumnya kira-

kira 0,6 volt) akan mengalir arus maju atau arus akan mengalir dari anoda ke katoda.

Bila dioda diberi tegangan balik, maka untuk tegangan yang masih di bawahVr (lihat

grafik dioda VD – ID) arus tidak akan mengalir dari anoda ke katoda sampai tegangan

yang diberikan di atasVr

Gambar 3.7. Kurva karakteristik dioda

Page 8: laporan EL-2.doc

Kurva karakteristik diode merupakan hubungan antara arus diode dengan beda

tegangan antara kedua ujung diode. Pada kurva karakteristik di atas, arus diode ID

bernilai nol saat VD bernilai nol. Hal ini dikarenakan saat keadaan tanpa tegangan arus

minoritas dan arus mayoritas mempunyai besar yang sama tetapi dengan arahyang

berlawanan, sehingga arus total bernilai nol. Jika diberi panjar maju, arus ID mula-mula

mempunyai nilai yang mendekati nol, tetapi arus akan naik dengan cepat terhadap

perubahan VD. Tegangan dimana arus mulai melonjak naik disebut tegangan potong,

untuk diode silicon tegangan potongnya bernilai sekitar 0,6 volt dan untuk diode

germanium tegangan potongnya sekitar 0,3 volt. Saat diberi panjar mundur,arus yang

mengalir sangat kecil dan sampai batas tertentu tidak bergantung pada tegangan diode.

Arus ini disebut arus penjenuhan, peristiwa terjadinya arus penjenuhan dikenal dengan

kedadalan (breakdown).

Page 9: laporan EL-2.doc

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Komponen

1. Dioda zener 1 buah

2. Hambatan 1 buah

3. Catu daya 1 buah

4. Multimeter 1 buah

5. Kabel penghubung 5 buah

6. Power Suplay 1 buah

B. Rancangan Percobaan

Gambar 1. Forward bias

Gambar 2. Reverse bias

C. Variabel

1. Variabel manipulasi : tegangan input

2. Variabel respon : besarnya arus dan tegangan dioda

3. Variabel kontrol : dioda, resistor, catu daya, multimeter, power suplay

V

A

- +

V

A

+ -

Page 10: laporan EL-2.doc

Definisi Operasional Variabel

DOV Manipulasi : Tegangan input pada power suplay sebesar 3 V, 6V,9V dan 12 V

DOV Respon : Arus dan Tegangan yang dihasilkan saat melakukan percobaan

terpanjar maju dan terpanjar mundur. Arus dan tegangan diukur

menggunakan multimeter

DOV Kontrol : Alat dan bahannya meliputi dioda, resistor, catu daya, multimeter,

power suplay

D. Langkah Kerja

Forward bias

1. Merangkai diode, resistor, catu daya sesuai dengan gambar 1.

2. Menyalakan catu daya dengan tegangan sumber 3 V.

3. Mengukur besarnya arus dan tegangan pada diode menggunakan multimeter.

4. Menuliskan hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

5. Mengulangi langkah yang sama untuk besarnya input yang berbeda pada power

suplay dengan 3V, 6V, 9V dan 12 V.

Reverse bias

1. Merangkai diode, resistor, catu daya sesuai dengan gambar 1.

2. Menyalakan catu daya dengan tegangan sumber 3 V.

3. Mengukur besarnya arus dan tegangan pada diode menggunakan multimeter.

4. Menuliskan hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

5. Mengulangi langkah yang sama untuk besarnya input yang berbeda dengan pada

power suplay dengan 3V, 6V, 9V dan 12 V.

Page 11: laporan EL-2.doc

BAB IV

DATA, ANALISIS, DISKUSI

A. Data

4.1 Tabel Hasil Percobaan Diode Terpanjar Maju

No. V (input) I V

1. 3 5,4 12

2. 6 1,4 12

3. 9 2,0 13

4. 12 2,8 14

Keterangan :

1. Pengukuran kuat arus (I)

a. Batas maksimal : 10 mA

b. Batas ukur : 2,5 mA (*)

Batas ukur : 25 mA

2. Pengukuran beda potensial (V)

a. Batas maksimal : 50 V

b. Batas ukur : 2,5 V

4.2 Tabel Hasil Percobaan Diode Terpanjar Mundur

No. V (input) I V

1. 3 0 17

2. 6 0 35

3. 9 0 10

4. 12 0 14

Keterangan :

1. Pengukuran beda potensial (V)

Percobaaan pertama dan kedua:

a. Batas maksimal : 50 V

b. Batas ukur : 10 V

Percobaaan pertama dan kedua:

c. Batas maksimal : 50 V

d. Batas ukur : 50 V

Page 12: laporan EL-2.doc

B. Analisis

Percobaan karakteristik arus dan tegangan dioda dilakukan dengan merangkai

rangkaian bias maju dan bias mundur dengan menggunakan 1 dioda. Rangkaian dioda ini

dilakukan dengan memanipulasi tegangan input yang berbeda yaitu meliputi (3V, 6V, 9V,

dan 12V) selain itu pada percobaan ini juga digunakan resistor. Percobaan ini bertujuan

untuk mendeskripsikan diode bias maju (forward bias) dan bias mundur (reverse bias),

mendeskripsikan karakteristik arus dan tegangan pada diode panjar maju (forward bias)

dan panjar mundur (reverse bias), serta menggambarkan kurva hubungan V-I pada diode

yang terpanjar maju dan terpanjar mundur.

Pada percobaan pertama yaitu menggunakan rangkaian dioda dalam keadaan terpanjar

maju (forward bias). Pada rangkaian yang menggunakan tegangan input 3V, dengan

menggunakan multimeter diperoleh arus yang ditunjuk pada skala sebesar 5,4 dan

tegangan yang ditunjuk sebesar 12 dan batas ukur 2,5mA. Pada rangkaian yang

menggunakan tegangan input 6V, dengan menggunakan multimeter diperoleh arus yang

ditunjuk pada skala sebesar 1,4 dan tegangan yang ditunjuk sebesar 12 dan batas ukurnya

yaitu 25mA. Pada rangkaian yang menggunakan tegangan input 9V, dengan

menggunakan multimeter diperoleh arus yang ditunjuk pada skala sebesar 2,0 dan

tegangan yang ditunjuk sebesar 13 dan batas ukurnya yaitu 25mA. Pada rangkaian yang

menggunakan tegangan input 12V, dengan menggunakan multimeter diperoleh arus yang

ditunjuk pada skala sebesar 2,8 dan tegangan yang ditunjuk sebesar 13 dan batas ukurnya

yaitu 25mA.

Berdasarkan data diatas, dengan menggunakan perhitungan skala yang ditunjuk dibagi

skala maksimum kemudian dikalikan batas ukur,diperoleh nilai kuat arus pada terpanjar

maju (I) dan tegangan pada dioda (V) sebagai berikut :

No. V (input) Skala yang

ditunjuk (I)

Skala yang

ditunjuk

(V)

I (mA) V (volt)

1. 3 5,4* 12 1,35 0,6

2. 6 1,4 12 3,5 0,6

3. 9 2,2 13 5 0,65

4. 12 2,8 14 7 0,65

Pada percobaan kedua yaitu menggunakan rangkaian dalam keadaan terpanjar

mundur (reserve bias). Pada rangkaian yang menggunakan tegangan input 3V, 6V, 9V,

Page 13: laporan EL-2.doc

dan 12V dengan menggunakan multimeter diperoleh arus yang ditunjuk pada skala

sebesar 0. Sedangkan tegangannya yaitu pada input 3V, dengan menggunakan multimeter

diperoleh tegangan yang ditunjuk pada skala sebesar 17. Pada rangkaian yang

menggunakan tegangan input 6V, dengan menggunakan multimeter diperoleh tegangan

yang ditunjuk sebesar 35 dan batas ukurnya yaitu 25mA. Pada rangkaian yang

menggunakan tegangan input 9V, dengan menggunakan multimeter diperoleh tegangan

yang ditunjuk pada skala sebesar 10. Pada rangkaian yang menggunakan tegangan input

12V, dengan menggunakan multimeter diperoleh tegangan yang ditunjuk pada skala

sebesar 14 dan batas ukurnya yaitu 50V dan batas maksimal juga 50V.

Berdasarkan data diatas, dengan menggunakan perhitungan skala yang ditunjuk dibagi

skala maksimum kemudian dikalikan batas ukur,diperoleh nilai kuat arus pada terpanjar

maju (I) dan tegangan pada dioda (V) sebagai berikut :

No. V (input) Skala yang

ditunjuk

(I)

Skala yang

ditunjuk

(V)

I (mA) V (volt)

1. 3 0 17 0 3,4

2. 6 0 35 0 7

3. 9 0 10 0 10

4. 12 0 14 0 14

Berdasarkan perolehan data diatas, dapat dibuat grafik hubungan tegangan dengan

arus pada keadaan terpanjar maju dan mundur sebagai berikut:

Page 14: laporan EL-2.doc

Grafik hubungan I terhadap V pada Rangkaian Dioda Terbias Maju dan Mundur

Dari keempat percobaan dioda panjar mundur diatas dapat diketahui bahwa semakin

besar tegangan input, tegangan pada diode juga semakin besar namun arus yang mengalir

pada rangkaian tetap nol atau dengan kata lain tidak ada arus yang mengalir.. Hal ini

membuktikan bahwa karakteristik dioda pada keadaan terpanjar mundur tidak memiliki

arus dalam rangkaian tetapi nilai tegangan diodanya sangat besar melebihi tegangan

inputnya dan melebihi tegangan panjar maju.

Terbias Maju

Terbias Mundur

Page 15: laporan EL-2.doc

C. Diskusi

Pada percobaan pertama yaitu dengan rangkaian dioda terpanjar maju V in 3 V, 6 V, 9

V dan 12 V menghasilkan data I berturut-turut sebagai berikut: 1,35mA; 3,5mA; 5mA,

dan 7mA. Sedangkan tegangannya berturut-turut yaitu: 0,6V; 0,6V; 0,65V; dan 0,65V.

Berdasarkan data I dan V tersebut dapat dilihat bahwasannya semakin besar I, maka V

juga semakin besar. Namun pada percobaan pertama dan kedua dengan tegangan input

yang berbeda yaitu 3V dan 6V tegangan pada diode sama yaitu 0,6V; sedangkan pada

percobaan ketiga dan keempat dengan input yang ber tegangan pada diode juga sama

yaitu 0,65V. Hal ini kurang sesuai dengan teori, sebab rangkaian tersebut memiliki

tegangan input dan arus yang berbeda. Seharusnya tegangan pada diode juga berbeda,

dimana semakin besar input, maka arus juga semakin besar dan tegangan pada diode juga

semakin besar. Tetapi data yang kami peroleh dari percobaan tidak demikian. Hal ini

terjadi karena dimungkinkan karena pada percobaan ini menggunakan diode silicon

dimana tegangan maksimalnya 0,7V. Sehingga dengan perbedaan inpu 3V dan 6V

tegangan diodanya sama karena perbedaan arusnya juga kecil yaitu 1,35mA dan 3,5mA.

Demikian pula untk input 9V dan 12 V perbedaan arusnya 5mA dan 7mA.

Berdasarkan karakteristik diode yang dirangkai panajar maju ketika dioda diberi

tegangan positif maka potensial positif yang ada pada plate akan menarik elektron yang

baru saja terlepas dari katoda, oleh karena itu pada situasi ini terdapat arus yang mengalir

dalam rangkaian panjar maju. Seberapa besar arus listrik yang akan mengalir tergantung

daripada besarnya tegangan input yang dikenakan pada dioda. Semakin besar tegangan

input akan semakin besar pula arus listrik yang akan mengalir. Hal ini sudah sesuai

dengan teori. Sehingga diode memiliki sifat sebagai penyearah karena diode hanya dapat

mengalirkan arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja.

Pada percobaan kedua yaitu pada rangkaian dioda terpanjar mundur dengan Vin 3 V,

6 V, 9 V, dan 12 V menghasilkan nilai I sebesar 0 A, sedangkan nilai Vdioda sebesar 3,4V,

7V, 10V, dan 14V. Pada percobaan ini arus yang dihasilkan sudah sesuai dengan teori,

dimana apabia dioda diberi tegangan balik atau tegangan mundur, maka arus tidak akan

mengalir dari anoda ke katoda. Hal ini dikarenakan, apabila dioda diberi tegangan negatif

maka potensial negatif yang ada pada plate akan menolak elektron yang sudah

membentuk muatan ruang sehingga electron tersebut tidak akan dapat menjangkau plat,

sebaliknya akan terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang

mengalir, namun pada Vdioda yang dihasilkan sudah sesuai dengan dasar teori yaitu

Page 16: laporan EL-2.doc

semakin besar tegangan input maka nilai tegangan dioda (Vdioda) akan semakin besar, hal

ini dikarenakan Vinput telah melewati Vbreakdown.

\

Page 17: laporan EL-2.doc

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada dioda yang

terpanjar maju yaitu ketika bagian anoda (tipe P) pada dioda dihubungkan dengan kutup

positif dari sumber tegangan dan bagian katoda (tipe N) pada dioda dihubungkan dengan

kutub negatif pada sumber tegangan maka arus listrik dari sumber tegangan V akan

mengalir di dalam dioda dengan arah dari anoda menuju katoda. Pada percobaan pertama

dan kedua dengan tegangan input yang berbeda yaitu 3V dan 6V tegangan pada diode

sama yaitu 0,6V; sedangkan pada percobaan ketiga dan keempat dengan input yang ber

tegangan pada diode juga sama yaitu 0,65V. Hal ini terjadi karena pada percobaan ini

menggunakan diode silicon dimana tegangan maksimalnya 0,7V dan arus yang dihasilkan

semakin besar jika tegangan yang diberikan juga semakin besar. Pada dioda yang

terpanjar mundur yaitu menghubungkan bagian anoda dengan kutub negatif pada sumber

tegangan dan bagian katoda terhubung dengan kutub positif, Pada kondisi ini dioda tidak

dapat mengalirkan arus, sehingga hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada dioda

yang terpanjar mundur tidak ada arus yang mengalir atau I = 0 A, sedangkan nilai

tegangan dioda (Vdioda) akan semakin besar, hal ini dikarenakan Vinput telah melewati

Vbreakdown.

Berdasarkan grafik 1 yaitu hubungan V terhadap I pada dioda terpanjar maju

(Forward bias) grafik yang dihasilkan pada saat bias maju itu merupakan grafik

eksponensial dimana arusnya akan semakin besar jika tegangannya diperbesar. Pada

grafik 2 yaitu Hubungan V terhadap I pada dioda terpanjar mundur (Reverse bias)

menunjukkan bahwa tidak ada arus yang dihasilkan karena pada kondisi ini dioda tidak

dapat mengalirkan arus.

B. Saran

Sebaiknya praktikan lebih teliti lagi sehingga dapat menghindari kesalahan

paralaks yaitu kesalahan saat membaca skala pada percobaan dan kekeliruan tindakan

yaitu kesalahan dalam menggunakan alat dan bahan agar menghasilkan data yang sesuai.

Page 18: laporan EL-2.doc

DAFTAR PUSTAKA

Evaliany. 2012. Bab III Dioda, Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang. http://www.mdp.ac.id/materi/2011-2012-1/TK203/022040/TK203-022040-798-19.doc, (27 April 2015).

Fahlevi, Reza Alfath. 2014. Modul 2 Catu Daya. http://elka.fi.itb.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Modul-2-Catu-Daya.pdf, (27 April 2015).

Gunawan, Hanafi. 1990. Prinsip-prinsip Elektronik. Jakarta: Erlangga.

http://id.wikipedia.org/wiki/Diode. diakses 27 April 2015 pukul 20.50

Page 19: laporan EL-2.doc

LAMPIRAN PERHITUNGAN

Rangkaian Terpanjar Maju

Perhitungan Nilai Arus (I)

I = skala yang ditunjuk / skala maksimal x batas ukur

Batas Ukur = 2,5 mA

Skala maksimal = 10

Vinput = 3V

Batas ukur = 25 mA

Vinput = 6V

Vinput = 9V

Vinput = 12V

Perhitungan Nilai Tegangan (V)

V = skala yang ditunjuk / skala maksimal x batas ukur

Batas Ukur = 2,5 V

Batas maksimal = 50

Vinput = 3V

Vinput = 6V

Vinput = 9V

Vinput = 12V

Rangkaian Terpanjar Maju

Page 20: laporan EL-2.doc

Perhitungan Nilai Arus (I)

I = skala yang ditunjuk / skala maksimal x batas ukur

Vinput 3; 6; 9; 12 V = 0

Perhitungan Nilai Tegangan (V)

V = skala yang ditunjuk / skala maksimal x batas ukur

Batas Ukur = 10

Skala maksimal = 50

Vinput = 3V

Vinput = 6V

Batas ukur = 50 V

Skala maksimal = 50

Vinput = 9V

Vinput = 12V

Page 21: laporan EL-2.doc

LAMPIRAN GAMBAR

Rangkaian Terpanjar Mundur

Pengujian Tegangan pada rangkaian terpanjar mundur

Hasil pengukuran tegangan (V) di rangkaian terpanjar mundur pada multimeter

Page 22: laporan EL-2.doc

Rangkaian Terpanjar Maju

Pengujian Arus (I) pada rangkaian terpanjar maju

Hasil pengukuran tegangan (V) pada rangkaian terpanjar maju pada multimeter