LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan...

55
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERLUASAN DAN PERLINDUNGAN LAHAN TA. 2017 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN TA. 2017

Transcript of LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan...

Page 1: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

LAPORAN KINERJADIREKTORAT PERLUASAN DAN

PERLINDUNGAN LAHAN

TA. 2017

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

TA. 2017

Page 2: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

i

KATA PENGANTAR

Laporan kinerja Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan ini sebagai

pertanggungjawaban untuk memberikan gambaran perkembangan kegiatan

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan tahun 2017 baik kegiatan pusat dan

kegiatan daerah.

Dalam laporan ini memuat uraian mengenai kegiatan daerah yang mencakup

realisasi keuangan dan realisasi fisik kegiatan Perluasan Sawah, Pengembangan

Pemanfaatan Rawa Gambut Terpadu, Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah,

Desain cetak sawah dan Pra Sertipikasi Lahan Pertanian. Untuk kegiatan pusat

mencakup Subdit. Basis Data Lahan, Subdit. Perluasan Areal, Subdit. Optimasi dan

Rehabilitasi Lahan, Subdit. Perlindungan Lahan, dan Subbag. Tata Usaha Direktorat

Perluasan dan Perlindungan Lahan.

Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan, ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu saran dan kritik

dari berbagai pihak yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk menjadi

bahan perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang.

Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan laporan

kinerja Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan ini kami sampaikan ucapan

terima kasih dan penghargaan dan semoga laporan ini memberikan manfaat

terutama dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan Direktorat

Perluasan dan Perlindungan Lahan.

Jakarta, Januari 2018

Plt. Direktur

Ir. Tunggul Iman Panudju, M.Sc

Page 3: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................ ii

IKHTISAR .............................................................................. iii

I.PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................. 1

1.2. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi .......................... 2

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja ............................ 3

1.4. Dukungan Sumber Daya Manusia ............................... 6

1.5. Dukungan Anggaran Direktorat Perluasan

dan Perlindungan Lahan............................................... 7

II.PERENCANAAN KINERJA ................................................. 9

2.1. Rencana Strategis Tahun 2015-2019 .......................... 9

2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2017 ................................... 13

III. AKUNTABILITAS KINERJA ............................................. 19

3.1. Capaian Kinerja Organisasi ......................................... 19

3.2. Realisasi Anggaran ...................................................... 34

IV.PENUTUP ........................................................................... 37

LAMPIRAN ............................................................................. 38

Page 4: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

IKHTISAR EKSEKUTIF

Sejalan dengan renstra Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian tahun

2015 – 2019, sasaran kegiatan Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan yaitu

meningkatnya luasan areal pertanian, pengoptimalan lahan, dan mengendalikan laju

alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian serta mendorong peningkatan status

kepemilikan lahan petani. Program kerja Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan yaitu: 1) terwujudnya perluasan sawah seluas 72.033 ha; 2) terwujudnya

pengembangan pemanfaatan lahan rawa/gambut terpadu seluas 7.000 ha;3)

terwujudnya pra sertifikasi sebanyak 80.000 persil; 4) terlaksananya penanaman

padi pasca cetak sawah sebanyak 135.949 ha; 5) desain cetak sawah sebanyak 28

dokumen.

Sesuai Perjanjian Kinerja tahun 2017 Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan,

telah ditetapkan indikator kinerja yaitu 1) jumlah perluasan sawah; 2) jumlah

pengembangan pemanfaatan lahan rawa/gambut terpadu; 3) jumlah bidang tanah

petani yang di pra sertifikasi dan pasca sertifikasi. 4) jumlah desain cetak sawah; 5)

jumlah penanaman padi pasca cetak sawah. Dari pengukuran 5 indikator tersebut

dapat disimpulkan bahwa realisasi fisik perluasan sawah seluas 60.243,83 ha dari

target 72.033 ha (83,63%) termasuk kategori berhasil, realisasi fisik pengembangan

pemanfaatan lahan rawa/gambut terpadu seluas 4.645 ha dari target 7.000 ha

(66,36%) termasuk kategori cukup berhasil, realisasi jumlah bidang tanah petani

yang di prasertifikasi seluas 68.052 bidang dari target 80.000 bidang (85,06%)

termasuk kategori berhasil, realisasi fisik desain cetak sawah sudah sebanyak 28

dokumen dari target 27 dokumen (96,43%) termasuk kategori berhasil dan realisasi

fisik penanaman padi pasca cetak sawah seluas 125.608 ha dari target 135.949 ha

(92,39%) termasuk kategori berhasil.

Untuk anggaran 5(lima) kegiatan utama Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan yaitu total anggaran Perluasan Sawah sebesar Rp. 1.407.841.530.000,-

dengan realisasi sebesar Rp.1.204.827.665.550,-(85,57%), Pengembangan

Pemanfaatan Lahan Rawa gambut Terpadu sebesar Rp. 53.500.000.000,- dengan

realisasi sebesar Rp.21.688.500.000,- (40,54%), prasertipikasi lahan pertanian

Page 5: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

sebesar Rp. 16.080.000.000 dengan realisasi Rp.11.883.654.800,- (73,90%), desain

cetak sawah sebesar Rp. 83.319.819.000,-dengan realisasi sebesar Rp.

64.754.581.129,- (77,72%) serta penanaman padi pasca cetak sawah sebesar Rp.

203.992.500.000,- dengan realisasi Rp. 188.412.305.870,- (92,39%).

Beberapa kendala yang dihadapi selama Tahun 2017 yang mengakibatkan belum

maksimalnya realisasi prosentase tingkat capaian pelaksanaan kegiatan antara lain

sebagaiberikut :

Terkait kegiatan perluasan sawah kendala yang dihadapi diantaranya karena (1)

Adanya permintaan penundaan pelaksanaan kegiatan perluasan sawah Tahun

2017 oleh Komisi IV DPR RI satuan hasil raker Komisi IV DPR RI tanggal 19

januari 2017 dan adanya panitia kerja cetak sawah dan perkebunan Komisi IV

DPR RI untuk evaluasi cetak sawah TA. 2016. (2) Terjadinya tumpang tindih

Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya

perlu waktu untuk melakukan verifikasi ulang di tingkat lapangan. (3)

Keterbatasan petugas pelaksana kegiatan di Kabupaten dan propinsi.

Terkait kegiatan pengembangan pemanfaatan lahanrawa/gambut terpadu

kendala yang dihadapi yaitu terlambatnya pembentukan TIM Provinsi sehingga

berdampak pada terlambatnya rekomendasi yang merupakan acuan dalam

pembuatan RUKK.

Terkait kegiatan penanaman padi pasca cetak sawah kendala yang dihadapi

yaitu adanya keterlambatan penarikan/realisasi keuangan disebabkan lebih dari

100.000 ha lahan cetak sawah belum melakukan penanaman perdana dengan

menggunakan anggaran saprodi pada tahun sebelumnya, sehingga secara

otomatis anggaran saprodi yang tertuang dalam kegiatan Penanaman Padi

Pasca Cetak Sawah Baru belum bisa dimanfaatkan.

Terkait kegiatan prasertipikasi lahan pertanian, kendala yang dihadapi yaitu

petugas Distan Provinsi dan Kabupaten masih fokus

melaksanakan/mendahulukan pelaksanaan kegiatan Perluasan Sawah TA. 2017,

terutama 3 (tiga) Provinsi dengan alokasi kegiatan Prasertipikasi cukup besar

juga mendapatkan alokasi kegiatan Perluasan Sawah yaitu Sulawesi tenggara,

Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan), sehingga dalam pelaksanaan

kegiatannya, petugas daerah lebih mendahulukan pelaksanaan alokasi kegiatan

yang bersifat fisik seperti kegiatan Perluasan Sawah.

Page 6: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Terkait kegiatan SID Perluasan Sawah kendala yang dihadapi yaitu :

Kontrak terlambat dilakukan, sehingga waktu pelaksanaan menjadi

berkurang, dan menyebabkan volume pekerjaan yang dapat dikerjakan

juga mengalami pengurangan.

Data-data calon lokasi dan calon petani dari Kabupaten lambat

disampaikan, sehingga menyebabkan pelaksanaan SID tertunda.

Data-data yang disampaikan dari Kabupaten merupakan data yang belum

terverifikasi di lapangan, sehingga begitu dilaksanakan banyak calon lokasi

yang disampaikan tidak sesuai kriteria dan tidak dapat menjadi output

kegiatan.

Analisa kawasan pada lokasi yang diusulkan kurang cermat dilakukan,

sehingga masih banyak lokasi yang diusulkan ternyata berada pada lokasi

kawasan hutan, HGU atau sawah eksisting.

Masih terdapat RAB yang disusun tidak memiliki basis hitungan satuan

biaya perjalanan. Biaya disusun berbasis lumpsum yang tidak memiliki

acuan/standar biaya.

Page 7: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perluasan dan perlindungan lahan merupakan aspek penting dalam

pembangunan pertanian untuk menjamin ketersediaan lahan pertanian.

Menurunnya jumlah lahan pertanian disebabkan adanya alih fungsi lahan

pertanian ke non pertanian. Penurunan jumlah dan kualitas lahan

menyebabkan menurunnya produksi pertanian. Kondisi ini mendorong

pemerintah untuk lebih serius dalam menangani aspek pengelolaan lahan

guna mendukung peningkatan produksi pertanian dari aspek hulu.

Ketersediaan lahan merupakan salah satu faktor utama dan strategis dalam

pembangunan pertanian dalam rangka mewujudkan kemandirian, ketahanan

dan kedaulatan pangan nasional, serta meningkatkan produksi pertanian

(pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan). Sejalan dengan itu

melalui Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 yang kemudian

ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian

No.43/Permentan/OT.010/08/2015 tentang organisasi dan tata kerja

kementerian pertanian, telah ditetapkan Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan yang secara spesifik dan fokus menangani aspek

pengelolaan lahan selaku Eselon II pendukung Direktorat Jenderal Prasarana

dan Sarana Pertanian. Selain itu Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan bertugas mendorong upaya penyediaan infrastruktur menyangkut

aspek perluasan dan perlindungan lahan. Sedangkan sasarannya adalah

mendukung pembangunan subsektor tanaman pangan.

Pelaksanaan kegiatan Perluasan dan Perlindungan Lahan dalam rangka

pembangunan prasarana dan sarana pertanian yang dilaksanakan oleh

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan saat ini merupakan

pelaksanaan tahun kelima dalam rencana pembangunan jangka menengah

2010-2014. Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi, pengelolaan sumber daya, kebijakan dan program

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan, maka dilaksanakan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini

Page 8: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

2

didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan

(RKT) dan Penetapan Kinerja (PK) yang telah ditandatangani oleh Direktur

Perluasan dan Perlindungan Lahan dengan Direktur Jenderal Prasarana dan

Sarana Pertanian.

1.2. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian

bimbingan teknis dan evaluasi dibidang perluasan areal dan pengelolaan

lahan. Sedangkan fungsi Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan (1)

Penyiapan perumusan kebijakan dibidang basis data lahan, perlindungan

lahan, optimasi dan rehabilitasi lahan, dan perluasan areal (2) Pelaksanaan

kebijakan dibidang basis data lahan, perlindungan lahan, optimasi dan

rehabilitasi lahan, dan perluasan areal (3) Penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria dibidang basis data lahan, pengendalian lahan,

optimasi dan rehabilitasi lahan, dan perluasan areal (4) Pemberian bimbingan

teknis dan evaluasi dibidang basis data lahan, pengendalian lahan, optimasi

dan rehabilitasi lahan, dan perluasan areal dan (5) Pelaksanaan urusan tata

usaha Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan.

Dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya, Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan didukung oleh 4 (empat) Unit Kerja Eselon III dan 1

(satu) Tata Usaha, yaitu :

1. Subdirektorat Basis Data Lahan

2. Subdirektorat Perlindungan Lahan

3. Subdirektorat Optimasi dan Rehabilitasi Lahan

4. Subdirektorat Perluasan Areal

5. Sub Bagian Tata Usaha

Masing-masing Unit Kerja Eselon III didukung oleh 2 (dua) Unit Eselon IV

yang menangani masalah teknis, sedangkan Sub Bagian Tata Usaha

merupakan unit Eselon IV yang menangani masalah administrasi.

Page 9: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

3

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan ditetapkan berdasarkan

Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permentan/OT.010/08/2015, tentang Unit

Organisasi dan Tugas Eselon II Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan dengan susunan organisasi yang terdiri dari 4 (empat) Unit Eselon III,

dan 9 (sembilan) Unit Eselon IV (termasuk Sub Bagian Tata Usaha).

Secara lengkap struktur Organisasi Perluasan dan Perlindungan Lahan dari

Eselon II sampai dengan Eselon IV dapat dilihat pada bagan berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi Perluasan dan Perlindungan Lahan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permentan/OT.010/08/2015,

maka tugas dan fungsi masing-masing unit kerja adalah sebagai berikut :

Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan

Subdit Optimasi dan Rehabilitasi

Lahan

Seksi Optimasi

Lahan

Seksi Rehabilitasi

Lahan

Subdit Basis Data

Lahan

Seksi Inventarisasi dan Analisis

Data

Seksi Pemetaan

Subdit Perluasan

Areal

Seksi Penyiapan

Lahan

Seksi Penyiapan

Sarana Prasarana

Subdit Perlindungan

Lahan

Seksi Alih Fungsi Lahan

Seksi Konservasi

Lahan

Subbagian Tata Usaha

Page 10: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

4

1) Subdirektorat Basis Data Lahan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimibingan teknis dan evaluasi,

di bidang basis data lahan. Dalam melaksanakan tugasnya Subdirektorat

Basis Data Lahan menyelenggarakan fungsi:

a) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang inventarisasi dan analisis

data serta pemetaan basis data lahan;

b) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang inventarisasi dan analisis

data serta pemetaan basis data lahan;

c) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

inventarisasi dan analisis data serta pemetaan basis data lahan;

d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang inventarisasi dan

analisis data serta pemetaan basis data lahan; dan

e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan inventarisasi dan analisis data

serta pemetaan basis data lahan.

2) Subdirektorat Perlindungan Lahan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang pengendalian lahan. Dalam melaksanakan tugasnya

Subdirektorat Perlindungan Lahan menyelenggarakan fungsi:

a) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang pengendalian alih fungsi

lahan dan konservasi lahan

b) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian alih fungsi

lahan dan konservasi lahan

c) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

pengendalian alih fungsi lahan dan konservasi lahan

d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di pengendalian alih fungsi

lahan dan konservasi lahan ; dan

e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengendalian

alih fungsi lahan dan konservasi lahan

3) Subdirektorat Optimasi dan Rehabilitasi Lahan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian

Page 11: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

5

bimbingan teknis dan evaluasi di bidang optimasi dan rehabilitasi lahan.

Dalam melaksanakan tugasnya Subdirektorat Optimasi dan Rehabilitasi

Lahan menyelenggarakan fungsi:

a) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang optimasi dan rehabilitasi

lahan;

b) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang optimasi dan rehabilitasi

lahan;

c) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

optimasi dan rehabilitasi lahan;

d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang optimasi dan

rehabilitasi lahan

e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang optimasi dan

rehabilitasi lahan

4) Subdirektorat Perluasan Areal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang perluasan Areal. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud Subdirektorat Perluasan Areal menyelenggarakan fungsi:

a) penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penyiapan lahan ,

prasarana dan sarana perluasan areal;

b) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan lahan dan

prasarana dan sarana perluasan areal;

c) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

penyiapan lahan dan prasarana dan sarana perluasan areal;

d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyiapan lahan

dan prasarana dan sarana perluasan areal; dan

e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyiapan lahan dan prasarana

dan sarana perluasan areal.

5) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta

kearsipan Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan.

Page 12: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

6

1.4. Dukungan Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, dukungan sumber daya manusia

sebanyak 65 orang tersebar pada 4 (empat) Subdirektorat dan 1 (satu)

bagian Tata Usaha dengan perincian sebagai berikut

1. Subdirektorat Basis Data Lahan sebanyak 12 orang.

2. Subdirektorat Perlindungan Lahan sebanyak 12 orang.

3. Subdirektorat Optimasi dan Rehabilitasi Lahan sebanyak 12 orang.

4. Subdirektorat Perluasan Areal sebanyak 11 orang

5. Sub Bagian Tata Usaha sebanyak 17 orang.

Tabel 1. Distribusi Pegawai Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan Berdasarkan Pangkat dan Golongan

No.

Unit Kerja

Golongan Total

IV III II THL

1 Direktur - - - - 0

2 Subdit Basis Data Lahan 3 8 1 - 12

3 Subdit Perlindungan Lahan 1 10 1 - 12

4 Subdit Perluasan Areal 2 7 - 2 12

5 Subdit Optimasi dan Rehabilitasi Lahan

1 8 3 - 12

6 Subbag Tata Usaha 1 7 3 6 17

Jumlah 8 40 8 8 64

Tabel 2. Distribusi Pegawai Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Berdasarkan Sebaran per Golongan

No. Golongan A B C D E Jumlah

1 Golongan I

2 Golongan II 1 7 8

3 Golongan III 3 15 7 15 40

4 Golongan IV 4 4 8

5 THL 8 8

Jumlah 64

Page 13: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

7

Sebaran pegawai menurut golongan di lingkup Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan yang berjumlah 64 orang, pegawai golongan IV

sebanyak 8 orang (12,50%), golongan III sebanyak 40 orang (62,50%),

golongan II sebanyak 8 orang (12,50 %), dan tenaga harian lepas sebanyak 8

orang (12,50%), seperti yang dapat dilihat pada tabel di atas.

Berdasarkan sebaran pejabat di lingkup Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan yang berjumlah 12 orang, terdiri dari pejabat Eselon II

sebanyak 0 orang, pejabat Eselon III sebanyak 3, dan pejabat Eselon IV

sebanyak 9 orang, dengan rincian seperti pada tabel berikut :

Tabel 3. Distribusi Pegawai Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan Berdasarkan Sebaran Pejabat Eselon II, III dan IV

No. Pejabat Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Eselon II - - -

2 Eselon III 1 2 3

3 Eselon IV 6 3 9

Jumlah 7 5 12

1.5. Dukungan Anggaran Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

1.5.1. Dukungan Anggaran Pusat

Sisa Anggaran

(Rp) % Rp

1Subdit Optimasi dan

Rehabilitasi Lahan 1.500.450.000 1.459.372.552 97,26 41.077.448

2Subdit Basis Data

Lahan 1.365.500.000 1.356.839.313 99,37 8.660.687

3 Subdit Perluasan Areal 4.350.667.000 4.071.360.826 93,58 279.306.174

4Subdit Perlindungan

Lahan 1.190.000.000 1.170.726.105 98,38 19.273.895

5 Sub Bagian Tata Usaha 5.466.750.000 5.419.413.864 99,13 47.336.136

13.873.367.000 13.477.712.660 97,15 395.654.340Jumlah

No. Uraian PAGU (Rp)Realisasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan untuk Tahun Anggaran 2017

medapat dukungan anggaran pusat sebesar Rp. 13.873.367.000,-. Dana

Pusat terdiri atas Dana APBN Rupiah Murni yang digunakan untuk

Page 14: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

8

mendukung kegiatan di 4 (empat) Subdirektorat, antara lain Subdit Basis

Data Lahan sebesar Rp. 1.365.500.000,-, Subdit Perluasan Areal sebesar

Rp. 4.350.667.000,-, Subdit Optimasi dan Rehabilitasi Lahan sebesar Rp.

1.500.450.000,-, Perlindungan Lahan sebesar Rp. 1.190.000.000,-, dan

Sub Bagian Tata Usaha sebesar Rp. 5.466.750.000,-. Dari total anggaran

tersebut telah terealisasi sebesar Rp. 13.477.712.660,- (97,15%) dan sisa

anggaran pusat yang masih ada sejumlah Rp. 395.654.340,-.

1.5.2. Dukungan Anggaran Daerah

No. Kegiatan Utama Anggaran (Rp) Realisasi % Capaian

1. Perluasan sawah 1.407.841.530.000 1.204.827.665.550 85,58

2.

Pengembangan

pemanfaatan lahan

rawa/gambut

terpadu

53.500.000.000 21.688.500.000 40,54

3.Prasertifikasi

Lahan Pertanian16.080.000.000 11.883.654.800 73,90

4.Desain cetak

sawah83.319.819.000 64.754.581.129 77,72

5. Penanaman padi

pasca cetak sawah

203.992.500.000 188.412.305.870 92,36

Untuk anggaran 5 (lima) kegiatan utama Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan yaitu Perluasan Sawah dengan total anggaran Rp.

1.407.841.530.000,- dengan rincian yaitu konstruksi cetak sawah Rp.

1.178.397.000.000,- dan non konstruksi cetak sawah Rp.

229.444.530.000,-. Pemanfaatan Lahan Rawa gambut Terpadu dengan

total anggaran sebesar Rp. 53.500.000.000,- pra sertipikasi dengan total

anggaran sebesar Rp. 16.080.000.000,-, Desain cetak sawah dengan total

anggaran sebesar Rp. 83.319.819.000,- dan Penanaman Padi Pasca

Cetak Sawah dengan total anggaran sebesar Rp. 203.923.500.000,-.

Page 15: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Program pembangunan perluasan dan perlindungan lahan pertanian dijabarkan

dalam Rencana Strategis Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan Tahun 2015

– 2019. Selanjutnya Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 diuraikan secara detail

dalam Rencana Kerja Tahunan yang disusun oleh masing-masing Unit Kerja Eselon

III. Sementara itu, Rencana Kerja Tahunan Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan Tahun 2017 dituangkan dalam bentuk Penetapan Kinerja yang

ditandatangani oleh Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan dan disahkan oleh

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, sebagai wujud kontrak kinerja.

2.1. Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019

Rencana Strategis Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan tahun 2015

– 2019 memuat program/kegiatan untuk mendukung tujuan dan sasaran yang

tercantum dalam Renstra Direkorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

serta 4 (empat) target sukses Kementerian Pertanian yaitu pencapaian

swasembada dan swasembada berkelanjutan, diversifikasi pangan,

peningkatan daya saing dan nilai tambah ekspor, serta peningkatan

kesejahteraan petani.

Salah satu misi Kementerian Pertanian yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsi Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan adalah menciptakan

keseimbangan ekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan

peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian

pangan. Dalam kaitannya dengan ini diperlukan perluasan areal baru dan

optimasi lahan dalam rangka peningkatan luas areal tanam yang bermuara

pada peningkatan produksi. Rencana strategis Kementerian Pertanian

menetapkan perluasan areal seluas 1 juta ha untuk tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan. Dalam kaitannya dengan kebijakan

tersebut, Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan sebagai salah satu

kelembagaan yang mendukung peningkatan produksi pertanian dari aspek

hulu ditugaskan untuk memberikan kontribusinya sehingga tujuan dan

sasaran akhir pembangunan pertanian dapat mewujudkan kedaulatan pangan

nasional.

Page 16: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

10

Penjabaran Rencana Program/Kegiatan Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) yang

dijabarkan secara lengkap sebagai berikut :

2.1.1 Visi dan Misi

Visi Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan adalah mewujudkan

ketersediaan lahan yang berkelanjutan sebagai motor penggerak

peningkatan produksi pertanian.

Untuk mewujudkan Visi tersebut, Ditjen Prasarana dan Sarana

Pertanian mengemban Misi sebagai berikut :

1. Menyajikan data dasar lahan yang akurat, terukur dan terpetakan

dalam bentuk numerik, dan spasial sebagai dasar dalam

perencanaan perluasan dan perlindungan lahan.

2. Menyelenggarakan perluasan areal kawasan tanaman pangan.

3. Melaksanakan optimasi dan rehabilitasi lahan pertanian.

4. Melaksanakan perlindungaan lahan pertanian.

5. Menerapkan usahatani dengan memperhatikan kaidah konservasi

lahan pertanian.

6. Menyelenggarakan koordinasi lintas sektor di tingkat pusat dan antara

Direktorat dengan Dinas lingkup Pertanian di Provinsi dan

Kabupaten/Kota terkait dengan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan

dan pengendalian perluasan dan perlindungan lahan.

7. Melaksanakan pembinaan sumberdaya manusia baik di tingkat pusat

dan daerah dalam bidang perluasan dan perlindungan lahan.

2.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan adalah :

1. Menata ulang dan memperbaiki penyajian data dan informasi

numerik, tekstual dan spasial tentang lahan pertanian dalam rangka

mempermudah perencanaan dan pengendalian pemanfataan lahan

pertanian.

2. Menambah baku lahan pertanian dan luas areal tanam komoditas

tanaman pangan, khususnya yang diusahakan oleh petani dan

masyarakat.

Page 17: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

11

3. Melakukan upaya optimasi dan rehabilitasi lahan rawa gambut

dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas lahan

4. Mengendalikan pemanfaatan kawasan peruntukan pertanian sesuai

dengan Rencana Tata Ruang Wilayaah Kabupaten/Kota.

5. Mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian menjadi peruntukan

lainnya, termasuk yang bersifat sementara dan atau permanen.

6. Memantau rencana penetapan lahan pertanian pangan

berkelanjutan.

7. Mendorong dan fasilitasi pra sertifikasi lahan dalam rangka

peningkatan hak atas tanah petani pada lahan pertanian.

Sasaran pelaksanaan pembangunan Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan tahun 2015—2019 adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya pengembangan basis data lahan pertanian yang akurat

melalui penyiapan peta dan data lahan serta pemanfaatannya di

seluruh Indonesia.

2. Terwujudnya perluasan areal pada kawasan tanaman pangan untuk

sawah berdasarkan survey calon petani dan calon lokasi (CPCL) dan

pemetaan desain cetak sawah.

3. Terwujudnya pemanfaatan lahan rawa gambut terpadu.

4. Tersedianya dokumen pra sertipikasi.

5. Terwujudnya pengendalian lahan melalui koordinasi tingkat pusat dan

daerah, penetapan kawasan peruntukan pertanian, penetapan

Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B), Lahan Pertanian

Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan atau Lahan Cadangan Pertanian

Pangan Berkelanjutan (LCP2B) dalam RTRW atau

dokumen/peraturan daerah.

2.1.3 Arah Kebijakan

Memperhatikan Rencana Strategi Direktorat Jenderal Prasarana dan

Sarana Pertanian, maka arah kebijakan Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan yang terkait dengan Penyediaan Data Lahan harus

dilakukan koordinasi dengan Balai Besar Sumberdaya Lahan

Pertanian, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional,

Page 18: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

12

Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional, Badan Pusat Statistik,

Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi, Badan Pertanahan Nasional, serta Unit kerja Eselon I

lingkup Kementerian Pertanian. Penyediaan data lahan meliputi (1)

data dan informasi lahan yang telah diusahakan (2) lahan cadangan

sebagai lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.

2. Kebijakan yang terkait dengan Perluasan Areal harus memperhatikan

berbagai kebijakan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup, Undang-Undang Sektor dan Undang-Undang nomor 41 tahun

1999 tentang Kehutanan serta peraturan perundang-undangan yang

terkait lainnya.

3. Kebijakan yang terkait dengan Optimasi, Rehabilitasi dan Konservasi

Lahan juga mengacu dan memperhatikan pada berbagai kebijakan

lingkup Kementerian Pertanian, kebijakan subsektor Sumberdaya Air,

kebijakan sektor Lingkungan Hidup serta kebijakan sektor Kehutanan,

terutama dalam Konservasi Daerah Aliran Sungai dan Hutan

Masyarakat.

4. Kebijakan yang terkait dengan Perlindungan Lahan meliputi berbagai

kebijakan yang terkait dan terintegrasi dengan perencanan,

pemanfataan dan pengendalian perencanaan lahan pertanian dalam

kawasan peruntukan pertanian yang mengacu pada Undang-Undang

nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Undang-Undang

nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan serta peraturan perundang-undangan sektor pertanian

yang terkait.

5. Kebijakan yang terkait dengan perencanaan dan keuangan serta

otonomi daerah dalam rangka pembangunan perluasan dan

pengelolaan lahan harus memperhatikan peraturan perundang-

undangan tentang Sistem Perencanaan Nasional, Anggaran

Pendapatan Belanja Negara dan Otonomi Daerah, sehingga semua

rencana kegiatan pembangunan ini dapat diwujudkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang.

Page 19: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

13

2.1.4 Rencana Aksi

Dalam pencapaian sasaran strategis Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan, rencana aksi selama setahun yang dilaksanakan

dalam rangkaian waktu periodik antara lain sebagai berikut :

1) Penerbitan pedoman teknis kegiatan

2) Sosialisasi Kegiatan

3) Identifikasi calon petani dan calon lokasi

4) Pengawalan pemberkasan dokumen

5) Pengawalan dan pembinaan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan

6) Pemantauan dan pengendalian secara periodik

7) Evaluasi pelaksanaan kegiatan

8) Pelaporan

2.1.5 Program dan Kegiatan

Salah satu Program Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana

Pertanian adalah Program Perluasan dan Perlindungan Lahan dengan

indikator kinerja utama adalah :

1. Jumlah perluasan sawah

2. Jumlah pemanfaatan rawa gambut terpadu

3. Jumlah Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah

4. Jumlah bidang tanah petani yang di pra sertifikasi.

5. Jumlah Desain Cetak Sawah

2.2. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2017

Penetapan Kinerja merupakan kontrak kerja antara Direktur Perluasan dan

Perlindungan Lahan dengan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana

Pertanian untuk melaksanakan kegiatan yang mendukung Program

Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian. Adapun kronologis kontrak

kerja yang ditetapkan Direktorat Peluasan dan Perlindungan Lahan selama

tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Page 20: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

14

Tabel 5. Awal Penetapan Kinerja Tahun 2017 (PK) Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan TA. 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Meningkatnya luasan areal pertanian, pengoptimalan lahan, dan mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian serta mendorong fasilitasi peningkatan status kepemilikan lahan petani dan mengevaluasi pemanfaatan sertifikat tanah petani

1. Jumlah perluasan sawah

80.000 Ha

2. Jumlah pengembangan pemanfaatan lahan rawa/gambut terpadu

5.000 Ha

3.

4.

Jumlah bidang tanah petani yang di pra sertifikasi dan pasca sertifikasi Jumlah Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah

80.000

115.000

Persil Ha

Sumber data : Penetapan Kinerja Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan bulan Januari, Ditjen PSP, 2017

Tabel 6. Revisi Penetapan Kinerja Tahun 2017 (PK) Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan TA. 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Meningkatnya luasan areal pertanian, pengoptimalan lahan, dan mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian serta mendorong fasilitasi peningkatan status kepemilikan lahan petani dan mengevaluasi pemanfaatan sertifikat tanah petani

1. Jumlah perluasan sawah

72.033 Ha

2. Jumlah pengembangan pemanfaatan lahan rawa/gambut terpadu

7.000 Ha

3. Jumlah bidang tanah petani yang di pra sertifikasi dan pasca sertifikasi

80.000 Persil

4.

Jumlah Desain Cetak Sawah

28

Dokumen

Page 21: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

15

5. Jumlah Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah

135.949 Ha

Sumber data : Penetapan Kinerja Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan bulan November, Ditjen PSP, 2017

Perjanjian Kinerja kegiatan Perluasan sawah dari awal Januari tahun 2017

adalah 80.000 Ha terjadi revisi menjadi 72.033 Ha. Hal ini dikarenakan

adanya penghematan pada kegiatan tersebut. Perjanjian Kinerja kegiatan

Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu awal pada

Januari 2017 adalah 5.000 Ha, terjadi revisi pada Kabupaten Banyuasin

Provinsi Sumatera Selatan seluas 1000 Ha sehingga menjadi 4.000 Ha. Pada

bulan November terdapat tambahan 3.000 Ha sehingga Perjanjian Kinerja

menjadi 7.000 Ha. Sebagai catatan penting bahwa besaran pembiayan per

hektar pada tambahan kegiatan seluas 3.000 Ha tersebut Rp. 12.500.000,-

per Ha sedangkan untuk luasan 4.000 Ha Rp. 4.000.000,- per Ha. Perjanjian

Kinerja kegiatan Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah dari awal januari

tahun 2017 adalah 115.000 Ha terjadi revisi menjadi 135.949 Ha, hal ini

karena luasan 115.000 Ha awalnya dengan anggaran Rp. 2.000.000,- per Ha.

Akhirnya diturunin menjadi Rp. 1.500.000,- per Ha agar bisa menjangkau

luasan yang lebih luas sehingga menjadi 135.949 Ha.

2.2.1. Pencapaian Indikator Kinerja Utama

Untuk mencapai Indikator Kinerja Utama dari Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan tahun 2017, maka upaya dilakukan melalui

kegiatan utama sebagai berikut :

Page 22: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

16

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

1. Jumlah perluasan sawah (ha) 72.033 60.243,83 83,63

2. Jumlah pengembangan

pemanfaatan lahan

rawa/gambut terpadu (Ha)

7.000 4.645 66,36

3. Jumlah bidang tanah petani

yang di pra sertifikasi (persil)80.400 68.052 84,64

4. Jumlah Desain Cetak Sawah

(dokumen)28 27 96,43

5. Jumlah Penanaman Padi

Pasca Cetak Sawah (ha)135.949 125.608 92,39

Meningkatnya luasan areal

pertanian, pengoptimalan lahan,

dan mengendalikan laju alih

fungsi lahan pertanian ke non

pertanian serta mendorong

peningkatan status kepemilikan

lahan petani dan mengevaluasi

pemanfaatan sertifikat tanah

petani

Berdasarkan tabel diatas target dari kegiatan pra sertifikasi mengalami

perubahan dibandingkan Perjanjian Kinerja dikarenakan adanya

luncuran dari tahun 2016 seluas 400 bidang sehingga target

kegiatannya menjadi 80.400 bidang/persil.

1. Perluasan Sawah

Perluasan Areal Sawah adalah suatu usaha penambahan

luasan/baku lahan sawah pada berbagai tipologi lahan dengan

kondisi yang belum dan atau lahan terlantar yang dapat diusahakan

untuk usahatani sawah. Upaya penambahan baku lahan tanaman

pangan melalui perluasan sawah sangat penting dalam upaya

mempercepat pencapaian surplus beras dan swasembada beras

berkelanjutan.

Kegiatan perluasan sawah secara teknis harus dilaksanakan

berurutan mulai dari identifikasi dan penetapan lokasi,

survei/investigasi, desain, konstruksi sampai dengan pemanfaatan

sawah baru.

Kegiatan perluasan sawah TA.2017 dilaksanakan di 27 provinsi dan

165 kabupaten dengan target alokasi 72.033 ha dan realisasi

sampai akhir tahun 2017 yaitu 60.243,83 ha.

2. Pengembangan Rawa Gambut Terpadu

Pengembangan dan pemanfaatan lahan rawa/gambut terpadu

merupakan upaya optimalisasi lahan rawa untuk lahan pertanian

menjadi sangat diprioritaskan untuk mendukung ketahanan pangan

nasional.

Page 23: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

17

Sasaran kegiatan ini adalah peningkatan pemanfaatan lahan rawa

pasang surut maupun rawa lebak/gambut untuk pertanaman padi,

meningkatkan kualitas kesuburan lahan dan air pada lahan

rawa/gambut secara terpadu untuk pertanaman padi tanpa merusak

lingkungan, meningkatkan produksi dan produktifitas padi lahan rawa

pasang surut dan rawa/gambut secara berkelanjutan.

Alokasi kegiatan Pengembangan dan pemanfaatan lahan

rawa/gambut terpadu totalnya yaitu 7.000 ha yang terdiri dari

pemanfaatan lahan rawa/gambut 4.000 ha yang tersebar di 7

provinsi dan 12 kabupaten dan alokasi kegiatan penanganan lahan

suboptimal seluas 3.000 ha yang tersebar di 1 provinsi dan 2

kabupaten. Total realisasi fisik kegiatan pengembangan dan

pemanfaatan lahan rawa/gambut yaitu 4.645 ha atau 66,36%.

3. Pra sertipikasi sertipikasi lahan.

Kegiatan Pra Sertipikasi Lahan Pertanian merupakan bagian dari

upaya penguatan hak atas tanah petani dan pemberdayaannya.

Pada dasarnya upaya penguatan hak atas tanah petani

menyinergikan beberapa kegiatan dari berbagai instansi terkait,

khususnya Kementerian Pertanian dan BPN dalam proses sertipikasi

tanah petani. Penguatan hak atas tanah petani melalui sertipikasi

tanah petani dengan cara mudah dan biaya terjangkau, akan

mendorong petani untuk meningkatkan hak atas tanah. Selanjutnya

sertipikat tanah tersebut dapat digunakan sebagai agunan/jaminan

dalam pemberian fasilitas kredit usahatani dari perbankan, disamping

digunakan untuk menstimulasi petani supaya tidak mengalih

fungsikan lahan pertanian produktif ke non pertanian.

Alokasi kegiatan pra sertipikasi lahan pertanian dianggarkan

sebanyak 80.400 persil tersebar di 28 provinsi. Realisasi sampai

dengan akhir tahun 2017 yaitu secara fisik 68.052 bidang atau

84,64% sampai pada tahap penyerahan daftar nominatif petani dan

lokasi yang berkasnya telah diverifikasi kepada Kantor Pertanahan

BPN Kabupaten setempat dan dibuktikan dengan adanya BAST.

Page 24: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

18

4. Desain Cetak Sawah

Kegiatan desain cetak sawah merupakan bagian upaya dari

pembukaan areal baru , karena potensi lahan yang sesuai untuk

perluasan sawah masih cukup luas di seluruh Indonesia. Untuk

mengetahui kelayakan suatu lokasi untuk kegiatan perluasan

sawah diperlukan perencanaan yang baik, yaitu dimulai dari

kompilasi usulan, identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CP/CL)

dan kemudian disempurnakan melalui kegiatan survei dan

investigasi calon lokasi serta pembuatan desain terhadap lokasi

yang layak untuk dijadikan sawah baru. Selanjutnya desain

digunakan sebagai pedoman atau patokan teknis dalam

pelaksanaan konstruksi perluasan sawah.

Kegiatan SID TA.2017 dilaksanakan di 27 provinsi dengan target

alokasi 26 dokumen dan realisasi sampai akhir tahun 2017 yaitu 27

dokumen (96,43 %).

5. Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah

Kegiatan penanaman padi pasca cetak sawah merupakan bagian

upaya dari Sedangkan untuk alokasi kegiatan Penanaman Padi

Pasca Cetak Sawah dianggarkan sebanyak 135.949 ha yang

tersebar di 27 provinsi dan 157 kabupaten. Realisasi sampai akhir

tahun 2017 yaitu realisasi fisik 125.608 ha atau 92,54%.

Page 25: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

3.1.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran

Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2017 ditetapkan

berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, yaitu : (1) sangat

berhasil (capaian > 100%), (2) berhasil (capaian 80 - 100%) , (3) cukup

berhasil (capaian 60 – 79%), (4) kurang berhasil (capaian < 60 %) terhadap

sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja kegiatan dilakukan

melalui pengukuran indikator kinerja. Hal ini dilakukan dengan cara

membandingkan angka realisasi dengan angka target.

3.1.2. Pencapaian Sasaran Strategis Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan

Pencapaian sasaran strategis Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

ditentukan melalui capaian indikator kinerja utama. Pengukuran capaian

kinerja kegiatan utama dilakukan dengan cara membandingkan angka

realisasi kinerja dengan angka target kinerja dalam indikator kinerja utama

pada Penetapan Kinerja. Capaian kinerja Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan sebagaimana tabel berikut :

Page 26: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

20

Tabel 6. Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan Tahun 2017

Sasaran Strategis % Capaian Kategori

3

Jumlah bidang

tanah petani yang

di pra sertifikasi

80.400 Bidang 68.052 Bdg 84,64 Berhasil

4Jumlah Desain

Cetak Sawah28 Dokumen 27

Doku

men96,43 Berhasil

5

Penanaman Padi

Pasca Cetak

Sawah

135.949 Ha 125.608 Ha 92,39 Berhasil

Meningkatnya luasan

areal pertanian,

pengoptimalan lahan,

dan mengendalikan

laju alih fungsi lahan

pertanian ke non

pertanian serta

mendorong

peningkatan status

kepemilikan lahan

petani dan

mengevaluasi

pemanfaatan sertifikat

tanah petani

83,63 Berhasil

2

pengembangan

rawa gambut

terpadu

7.000,0 Ha 4.645 Ha 66,36Cukup

Berhasil

Indikator Kinerja Target Realisasi

1.Jumlah perluasan

sawah72.033,00 Ha 60.243,83 Ha

Sumber data : PK dan Hasil Pengukuran Kinerja Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan, 2017

Indikator kinerja tahun 2017 Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan,

telah ditetapkan 5 (Lima) sasaran program yaitu 1) jumlah perluasan sawah;

2) jumlah pengembangan pemanfaatan lahan rawa/gambut terpadu; 3) jumlah

bidang tanah petani yang di pra sertifikasi; 4) jumlah desain cetak sawah; 5)

jumlah penanaman padi pasca cetak sawah. Dari pengukuran 5 indikator

tersebut disimpulkan indikator jumlah realisasi fisik perluasan sawah seluas

60.243,83 ha dari target 72.033 ha (83,63%), pengembangan pemanfaatan

lahan rawa/gambut terpadu total realisasi fisiknya 4.645 ha dari target 7.000

ha (66,36%) yang terdiri dari pengembangan pemanfaatan lahan

rawa/gambut realisasi fisiknya 3.529 ha dari target 4.000 ha (88,23%) dan

lahan suboptimal realisasi fisiknya 1.116 ha dari target 3.000 ha (37,20%), pra

sertifikasi realisasi sampai sudah tahap penyerahan daftar nominatif petani

Page 27: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

21

dan lokasi yang terverifikasi 68.052 bidang (84,64%), desain cetak sawah

seluas 28 dokumen dari target 27 dokumen ( 96,43%) dan penanaman padi

pasca cetak sawah realisasi fisiknya 125.608 ha dari target 135.949 ha

(92,39%).

3.1.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan Tahun 2017

Capaian sasaran PK Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan yaitu

meningkatnya luasan areal pertanian, pengembangan rawa gambut terpadu,

serta mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian dan

mendorong peningkatan status kepemilikan lahan petani serta mengevaluasi

pemanfaatan sertipikat tanah petani, diukur berdasarkan capaian indikator

kinerja utama.

Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan alokasi anggaran

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan sebesar Rp.

2.176.656.536.000,- melalui pelaksanaan kegiatan utama didalamnya,

capaian kinerja masing-masing kegiatan dapat dikategorikan berhasil.

Sedangkan pada tahun 2017 dengan anggaran Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan sebesar Rp. 1.786.723.360.000,- melalui pelaksanaan

kegiatan utama didalamnya, capaian kinerja masing-masing kegiatan dapat

dikategorikan berhasil. Perbandingan Capaian Kinerja TA. 2015, 2016 dan

TA. 2017 sebagaimana tabel berikut :

Page 28: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

22

Tabel. 7 Perbandingan Capaian Kinerja TA. 2015, 2016 dan TA. 2017

%

Capaian

%

Capaia

n

%

Capaian

1.Jumlah perluasan

sawah20.070 Ha 87,26 129.096 Ha 97,69 60.243,83 Ha 83,63

2.

Jumlah

pengembangan

optimasi lahan

pertanian

253.321 Ha 99,87 0,00

3

Pengembangan

rawa gambut

terpadu

3.999 Ha 83,67 4.645 Ha 66,36

4

Penanaman Padi

Pasca Cetak

Sawah

125.608 Ha 92,36

5

Jumlah bidang

tanah petani yang

di pra sertifikasi

51.446 Bdg 81,14 68.052 Persil 85,07

6Jumlah Desain

Cetak Sawah26

Doku

men92,86

TA. 2017

RealisasiIndikator Kinerja

Realisasi Realisasi

TA. 2015 TA. 2016

Sumber Data: Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, 2015, 2016 dan Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan,2017

Penjelasan terkait pencapaian kinerja kegiatan Perluasan dan Perlindungan

Lahan Tahun 2017 secara lebih terinci adalah sebagai berikut :

3.1.3.1. Kegiatan Perluasan Sawah

Pada TA. 2017 kegiatan perluasan sawah mempunyai target 72.033

ha dengan total anggaran Rp. 1.407.841.530.000,-.

Hasil Capaian Kinerja

- Realisasi fisik kegiatan perluasan sawah pada tahun 2017 ini

adalah 60.243,83 Ha dari target 72.033 ha atau 83,63%. Secara

fisik, kegiatan perluasan sawah masih terus berjalan dan luasan

tersebut masih akan bertambah mengingat masih belum

terlaporkannya keseluruhan realisasi sampai dengan batas

waktu pelaporan. Sementara anggaran untuk kegiatan

konstruksi perluasan sawah terserap sebesar Rp.

1.004.534.686.550,- dari pagu Rp.1.178.397.000.000,- sehingga

realisasi keuangan sekitar 85,25%. Sedangkan non konstruksi

perluasan sawah terealisasi Rp. 200.292.979.000,- dari pagu

Page 29: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

23

Rp. 229.444.530.000,- sehingga realisasi keuangan sekitar

87,29%.

- Rendahnya capaian kinerja perluasan sawah disebabkan hal-hal

sebagai berikut :

Adanya penundaan pelaksanaan kegiatan cetak sawah 2017

sehubungan dengan adanya tindak lanjut Raker DPR RI

tanggal 19 Januari 2017 dan adanya panitia kerja cetak

sawah dan perkebunan Komisi IV DPR RI untuk evaluasi

Cetak Sawah TA. 2016

Terjadinya tumpang tindih Calon Lokasi dengan lahan sawah

Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk

melakukan verifikasi ulang di tingkat lapangan.

Keterbatasan petugas pelaksana kegiatan di Kabupaten dan

propinsi

Survey Inventigasi Desain (SID) belum seluruh nya selesai

Kondisi tersebut di atas mengakibatkan realisasi kontrak

cetak sawah hanya 64.534 hektar dari target 72.033 hektar.

Dari realisasi kontrak tersebut, Pelaksana cetak sawah hanya

sanggup melaksanakan cetak sawah seluas 61.768 hektar.

- Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan

anggaran Rp.2.142.815.240.000,- tercapai perluasan sawah

seluas 129.096 Ha (97,69%), sedangkan pada tahun 2017

dengan anggaran Rp. 1.407.841.530.000,-, tercapai perluasan

sawah seluas 60.243,83 Ha.

- Kontribusi kegiatan perluasan sawah adalah meningkatnya luas

baku lahan sawah yang akan meningkatkan produksi padi.

Kontribusi dapat diperkirakan dengan asumsi bahwa kegiatan

perluasan sawah menghasilkan produktivitas rata-rata 2,5 ton/ha

pada tahun pertama. Untuk tahun berikutnya, produktivitas dan

indeks pertanaman diperkirakan akan meningkat.

3.1.3.2. Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu

Sasaran kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Lahan

Rawa/Gambut Terpadu adalah terealisasinya kegiatan

Page 30: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

24

Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu

dengan target total 7.000 ha dengan anggaran Rp. 53.500.000.000,-

terdiri dari kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Lahan

Rawa/Gambut Terpadu dengan target 4.000 ha dilaksanakan di 7

provinsi dan 12 kabupaten dengan alokasi anggaran sebesar

Rp.16.000.000.000,- dan kegiatan optimasi lahan suboptimal

dengan target 3.000 Ha yang dilaksanakan di 1 provinsi 2 kabupaten

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 37.500.000.000,-

Hasil Capaian Kinerja

- Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut

Terpadu pada tahun 2017 seluas 4.645 ha realisasi fisiknya dari

target total seluas 7.000 Ha (66,36%), yang terdiri dari realisasi

fisik kegiatan lahan rawa/gambut seluas 3.529 ha (88,23%) dan

realisasi fisik penanganan lahan suboptimal seluas 1.116 ha

(37,20%).

- Anggaran kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Lahan

Rawa/Gambut Terpadu terserap Rp. 21.688.500.000,- dari pagu

Rp. 53.500.000.000,- (40,54%) terdiri dari anggaran kegiatan

Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu

terserap Rp.13.816.000.000,- dari Pagu sebesar Rp.

16.000.000.000,- (86,35%) dan anggaran kegiatan Penanganan

Lahan Suboptimal terserap Rp.7.872.500.000,- dari Pagu sebesar

Rp. 37.500.000.000,- (20,99%).

- Rendahnya capaian kinerja disebabkan hal-hal sebagai berikut :

Alokasi anggaran tambahan untuk kegiatan optimasi lahan

suboptimal seluas 3.000 ha di akhir tahun anggaran 2017.

Waktu pelaksanaan terbatas.

Hasil identifikasi, karakteristik lahan dan kesediaan petani

yang layak dan sesuai untuk optimasi lahan (optimasi lahan

suboptimal) 416 ha di Kabupaten Ogan Ilir dan optimasi rawa

banyak di Kabupaten Ogan Komering Ilir seluas 700 ha.

Page 31: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

25

3.1.3.3. Kegiatan Pra Sertipikasi Lahan Petani

Pada tahun 2017, anggaran kegiatan Pra Sertipikasi lahan

pertanian dilaksanakan sebanyak 80.400 persil di 28 provinsi. Total

anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan Pra Sertipikasi Lahan

Pertanian sebesar Rp. 16.080.000.000,-.

Hasil Capaian Kinerja

Realisasi fisik kegiatan Pra Sertipikasi Lahan Pertanian pada

tahun 2017 sebesar 68.052 persil dari target 80.400 persil

(84,64%).

Anggaran kegiatan Pra Sertipikasi Lahan Pertanian sampai

dengan Desember 2017 terealisasi Rp. 11.883.654.800,- dari

Pagu sebesar Rp. 16.080.000.000,- (73,90 %).

Dari hasil monitoring evaluasi kegiatan di lapangan dan laporan

kegiatan Pra Sertipikasi Lahan Pertanian diperoleh hasil yang

beragam. Di sejumlah kabupaten yang sudah berpengalaman

hasilnya relatif baik, sedangkan di sejumlah kabupaten yang

relatif baru menerima kegiatan ini hasilnya kurang baik.

Kontribusi kegiatan Pra Sertipikasi Lahan Petani yaitu :

- Diperolehnya data penetapan calon lokasi dan calon petani

(CPCL) serta jumlah persil/bidang yang diperuntukan bagi petani

dan/atau pemilik penggarap lahan pertanian rakyat yang akan

digunakan untuk perencanaan kegiatan Sertipikasi Hak Atas

Tanah (SHAT) oleh BPN ditahun mendatang.

- Memberikan kepastian kepada petani pemilik penggarap yang

telah mengusahakan tanahnya tetapi belum mempunyai hak

atas tanah yang tetap (subyek) dan lahan pertanian tanaman

pangan, (obyek) atas tanah yang akan disertipikasi secara

cepat, tepat, mudah, aman

- Mempercepat penyajian dokumen administrasi subyek dan

obyek untuk diproses lebih lanjut dalam pembuatan sertipikat

tanah oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.

Page 32: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

26

5.1.3.4 Kegiatan Desain Cetak Sawah

Pada tahun 2017, kegiatan desain cetak sawah dilaksanakan di 27

provinsi. Total anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan desain

cetak sawah sebesar Rp. 83.319.819.000,-.

Hasil Capaian Kinerja

Kegiatan desain cetak sawah pada tahun 2017 realisasi fisiknya

yaitu 27 dokumen dari target 28 dokumen (96,43 %).

Anggaran kegiatan desain cetak sawah sampai dengan

Desember 2017 terealisasi Rp. 64.754.581.129,- (77,72%) dari

Pagu sebesar Rp. 83.319.819.000,-

Dari hasil monitoring evaluasi kegiatan di lapangan dan laporan

kegiatan desain cetak sawah diperoleh hasil yang baik.

5.1.3.5 Kegiatan Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah

Pada tahun 2017, anggaran kegiatan Penanaman Padi Pasca Cetak

Sawah dilaksanakan sebanyak 135.949 Ha di 27 provinsi. Total

anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan penanaman padi pasca

cetak sawah sebesar Rp. 203.992.500.000,-.

Hasil Capaian Kinerja

Kegiatan penanaman padi pasca cetak sawah pada tahun 2017

realisasi fisiknya yaitu 125.608 Ha dari target 135.949 Ha

(92,39%).

Anggaran kegiatan penanaman padi pasca cetak sawah sampai

dengan Desember 2017 terealisasi Rp. 188.412.305.870,-

(92,36%) dari Pagu sebesar Rp. 203.992.500.000,-

Dari hasil monitoring evaluasi kegiatan di lapangan dan laporan

kegiatan penanaman padi pasca cetak sawah diperoleh hasil

yang baik.

Rendahnya capaian kinerja disebabkan hal-hal sebagai berikut :

- Keterlambatan penarikan/realisasi keuangan disebabkan

lebih dari 100.000 ha lahan cetak sawah belum melakukan

penanaman perdana dengan menggunakan anggaran

Page 33: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

27

saprodi pada tahun sebelumnya, sehingga secara otomatis

anggaran saprodi yang tertuang dalam kegiatan

"Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah Baru belum bisa

dimanfaatkan

3.1.4. Evaluasi Kinerja

3.1.4.1. Kegiatan Perluasan Sawah

- Kegiatan perluasan sawah pada tahun 2015 ditargetkan seluas

23.000 ha dan terealisasi seluas 20.070 ha atau 87,26%.

- Kegiatan perluasan sawah pada tahun 2016 ditargetkan seluas

132.155 ha dan terealisasi seluas 129.096 ha atau 97,69%.

- Kegiatan perluasan sawah tahun 2017 ditargetkan seluas 72.033

ha dan terealisasi sebesar 60.243,83 atau 83,63% ha.

- Dari 2015-2017, target dan realisasi kegiatan perluasan sawah

berfluktuasi yaitu pada tahun 2015 target 23.000 hektar dan

realisasi 20.070 hektar kemudian pada tahun 2016 target dan

realisasinya naik menjadi target 132.155 hektar dan realisasi

129.096 hektar serta pada tahun 2017 target dan realisasinya turun

menjadi tarhet 72.033 hektar dan realisasi 60.243,83 hektar.

- Berdasarkan Review Renstra Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan tahun 2015-2019, kegiatan Perluasan sawah

seluas 1.000.000 Ha. Sampai dengan tahun 2017 ini perluasan

sawah mencapai 209.410 Ha dari target 1.000.000 hektar atau

20,94 %.

Grafik 1. Perkembangan Kegiatan Perluasan Sawah

Page 34: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

28

3.1.4.2. Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Rawa/Gambut Terpadu

- Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Rawa/Gambut Terpadu

mulai dilaksanakan pada tahun 2016 ditargetkan seluas 4.779,5

hektar dengan realisasi 3.999 hektar atau 83,67 hektar.

- Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Rawa/Gambut Terpadu

dilanjutkan pelaksanaannya pada tahun 2017 dengan target

alokasi 7.000 ha yang terdiri dari kegiatan pemanfaatan lahan

rawa gambut yang dilaksanakan di 7 provinsi dan 12 kabupaten

seluas 4.000 hektar dengan realisasi fisiknya 3.529 ha (88,23%),

dan kegiatan penangan lahan suboptimal yang dilaksanakan di 1

provinsi dan 2 kabupaten seluas 3.000 hektar dengan realisasi

fisiknya 1.116 ha (37,20%)

- Berdasarkan Review Renstra Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan tahun 2015 - 2019, kegiatan

Pengembangan Pemanfaatan Rawa/Gambut Terpadu seluas

75.000 Ha. Kegiatan ini baru dilaksanakan pada tahun anggaran

2016. Sampai dengan tahun 2017 ini Pengembangan

Pemanfaatan Rawa/Gambut Terpadu mencapai 8.644 Ha atau

43,22 % dari target renstra yang telah ditetapkan.

3.1.4.3. Kegiatan Pra Sertipikasi Lahan Petani

- Kegiatan Pra Sertipikasi Lahan Pertanian yang dilaksanakan

tahun 2016 ditargetkan 63.407 persil dengan realisasi 51.444

persil (81,14 %).

- Kegiatan Pra Sertipikasi Lahan Pertanian yang dilaksanakan

tahun 2017 ditargetkan 80.000 persil dengan realisasi 68.052

persil (84,64 %).

- Berdasarkan Review Renstra Direktorat Perluasan dan

Pengelolaan Lahan tahun 2015 - 2019, kegiatan Pra Sertipikasi

Lahan Petani ditargetkan sebanyak 325.000 bidang dan sampai

dengan tahun 2017 bulan Desember terealisasi sebanyak 119.498

persil atau 36,77 %.

Page 35: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

29

- Selama periode 2015-2019, capaian pelaksanaan kegiatan

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan tersebut sebagai

berikut :

Tabel 8. Capaian kegiatan Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan Terhadap Target Renstra

2015 2016 2017

1 Jumlah Perluasan Sawah 1.000.000 20.070 129.096 60.243,83 209.410 20,94

2Jumlah Pengembangan rawa

gambut terpadu 20.000 - 3.999 4.645 8.644 43,22

3Jumlah Bidang tanah petani yang

di pra sertipikasi 325.000 - 51.446 68.052 119.498 36,77

Indikator SasaranTarget Renstra

2015-2019TOTAL

% Capaian

terhadap

Target

Renstra

Realisasi

3.1.4.4. Kegiatan Desain Cetak sawah

- Kegiatan desain cetak sawah yang dilaksanakan tahun 2017

ditargetkan 28 dokumen dengan realisasi 28 dokumen (100 %).

- Berdasarkan Review Renstra Direktorat Perluasan dan

Pengelolaan Lahan tahun 2015 - 2019, kegiatan desain cetak

sawah belum tercantum dalam Review Renstra Direktorat

Perluasan dan Pengelolaan Lahan tahun 2015 - 2019.

3.1.4.5. Kegiatan Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah

- Kegiatan penanaman padi pasca cetak sawah baru mulai

dilaksanakan tahun 2017 ditargetkan 135.949 hektar dengan

realisasi 125.608 hektar (92,39 %).

- Berdasarkan Review Renstra Direktorat Perluasan dan

Pengelolaan Lahan tahun 2015 - 2019, kegiatan penanaman padi

pasca cetak sawah belum tercantum dalam Review Renstra

Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan tahun 2015 - 2019.

3.1.5. Hambatan dan Kendala serta Upaya Tindak Lanjut

Dalam rangka meningkatkan kinerja di tahun mendatang, maka perlu

diketahui faktor yang menjadi hambatan keberhasilan dan permasalahan

yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Direktorat Perluasan dan

Page 36: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

30

Perlindungan Lahan pada tahun 2017. Untuk itu melalui analisis laporan

serta hasil pemantauan ke lapangan dapat diketahui beberapa faktor yang

mempengaruhi rendahnya capaian kinerja serta langkah-langkah antisipasi

yang perlu diambil pada tahun mendatang.

3.1.5.1. Hambatan dan Kendala

Adapun hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

kegiatan antara lain :

a. Untuk kegiatan perluasan sawah hambatan dan kendala yang

dihadapi yaitu :

Adanya permintaan penundaan pelaksanaan kegiatan

perluasan sawah Tahun 2017 oleh Komisi IV DPR RI,

hasil raker Komisi IV DPR RI tanggal 19 januari 2017 dan

adanya panitia kerja cetak sawah dan perkebunan Komisi

IV DPR RI untuk evaluasi cetak sawah TA. 2016.

Terjadinya tumpang tindih Calon Lokasi dengan lahan

sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu

waktu untuk melakukan verifikasi ulang di tingkat

lapangan.

Keterbatasan petugas pelaksana kegiatan di Kabupaten

dan propinsi.

b. Untuk kegiatan pengembangan pemanfaatan lahan

rawa/gambut terpadu hambatan yang dihadapi yaitu

terlambatnya pembentukan TIM Provinsi sehingga berdampak

pada terlambatnya rekomendasi yang merupakan acuan

dalam pembuatan RUKK.

c. Untuk kegiatan SID Perluasan Sawah hambatan yang

dihadapi yaitu :

Kontrak terlambat dilakukan, sehingga waktu

pelaksanaan menjadi berkurang, dan menyebabkan

volume pekerjaan yang dapat dikerjakan juga mengalami

pengurangan.

Page 37: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

31

Data-data calon lokasi dan calon petani dari Kabupaten

lambat disampaikan, sehingga menyebabkan

pelaksanaan SID tertunda.

Data-data yang disampaikan dari Kabupaten merupakan

data yang belum terverifikasi di lapangan, sehingga begitu

dilaksanakan banyak calon lokasi yang disampaikan tidak

sesuai kriteria dan tidak dapat menjadi output kegiatan.

Analisa kawasan pada lokasi yang diusulkan kurang

cermat dilakukan, sehingga masih banyak lokasi yang

diusulkan ternyata berada pada lokasi kawasan hutan,

HGU atau sawah eksisting.

Masih terdapat RAB yang disusun tidak memiliki basis

hitungan satuan biaya perjalanan. Biaya disusun berbasis

lumpsum yang tidak memiliki acuan/standar biaya.

d. Untuk kegiatan penanaman padi pasca cetak sawah

hambatan yang dihadapi yaitu adanya keterlambatan

penarikan/realisasi keuangan disebabkan lebih dari 100.000

ha lahan cetak sawah belum melakukan penanaman perdana

dengan menggunakan anggaran saprodi pada tahun

sebelumnya, sehingga secara otomatis anggaran saprodi

yang tertuang dalam kegiatan Penanaman Padi Pasca Cetak

Sawah Baru belum bisa dimanfaatkan.

e. Untuk kegiatan pra sertipikasi lahan, permasalahan yang

dihadapi antara lain:

Petugas Distan Provinsi dan Kabupaten masih fokus

melaksanakan/mendahulukan pelaksanaan kegiatan

Perluasan Sawah TA. 2017, terutama 3 (tiga) Provinsi

dengan alokasi kegiatan Prasertipikasi cukup besar juga

mendapatkan alokasi kegiatan Perluasan Sawah yaitu

Sulawesi tenggara, Kalimantan Barat dan Sumatera

Selatan), sehingga dalam pelaksanaan kegiatannya,

petugas daerah lebih mendahulukan pelaksanaan alokasi

kegiatan yang bersifat fisik seperti kegiatan Perluasan

Sawah.

Page 38: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

32

Sasaran kegiatan Prasertipikasi Lahan Pertanian TA.

2017 hanya ditujukan mendukung sektor Tanaman

Pangan, sedangkan potensi lahan calon lokasi

prasertipikasi adalah lokasi yang mendukung

perkebunan. Hal ini cukup membuat petugas daerah

kesulitan dalam mendapatkan CPCL-nya.

Tidak semuanya lahan sawah hasil kegiatan perluasan

sawah TA. 2017 dapat diprasertipikasikan, karena

merupakan lahan area transmigrasi dan tanah

ulayat/desa

Adanya program sejenis dari BPN untuk mendukung

program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap)

yang ditargetkan 126 juta bidang tanah tersertifikasi pada

2025 dimana di dalamnya sudah melingkupi kegiatan pra

sertipikasi. Dalam rangka menghindari double counting

maka anggaran prasertipikasi dari Kementan tidak

digunakan walaupun terealisasi secara fisik.

Masyarakat keberatan dengan kegiatan prasertipikasi

pada tahun berjalan karena daftar nominatif petani dan

lokasi tahun-tahun sebelumnya belum disertipikasi oleh

BPN.

Terdapat beberapa kendala yang umumnya dihadapi di

daerah yaitu sebagai berikut:

a) Petani masih belum memiliki berkas administrasi bukti

kepemilikan

b) Sebagian petani telah mengikuti program Prona atau

PTSL dari BPN setempat

c) Di sebagian daerah, BPN setempat hanya mendapat

alokasi PTSL yang lebih kecil dari alokasi prasertipikasi

d) Lahan calon lokasi terindikasi lahan perkebunan,

sehingga pemilik ragu untuk ikut

e) Pemilik lahan banyak berdomisili di luar kecamatan,

sehingga petugas kesulitan menemui pemilik lahan

Page 39: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

33

3.1.5.2. Saran Tindak Lanjut

Tindak lanjut terhadap permasalahan yang tersebut di atas dalam

rangka meningkatkan kinerja di tahun mendatang antara lain :

a. Terkait kegiatan perluasan sawah, maka tindaklanjutnya yaitu :

Mempercepat pelaksanaan Survei Inventigasi Desain (SID)

Perluasan SawahPelaksana wajib membuat shop drawing

diseluruh lokasi yang digunakan untuk acuan kerja lapang.

Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten perlu

menambah petugas pelaksana Perluasan sawah

Mempercepat pelaksanaan Kontrak Swakelola Perluasan

sawah

Meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan

pelaksanaan Survei Inventigasi Desain (SID)

b. Terkait kegiatan pengembangan pemanfaatan lahan

rawa/gambut terpadu tindak lanjutnya yaitu percepatan

pembentukan TIM provinsi dan segera melakukan karakterisasi

lahan dilapangan sesuai dengan Pedoman yang telah ditentukan

c. Terkait desain cetak sawah maka tindaklanjutnya yaitu

meningkatkan ketersediaan pelaksana yang berkompeten di

bidang desain cetak sawah.

d. Terkait penanaman padi pasca cetak sawah maka

tindaklanjutnya yaitu disegerakan pemanfaatan dana saprodi

pada tahun seblumnya sehingga untuk penanaman berikutnya

dana pada kegiatan "Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah

Baru" bisa segera dimanfaatkan.

e. Untuk kegiatan pra sertipikasi lahan pertanian, saran tindak

lanjutnya antara lain:

Sosialisasi kegiatan prasertipikasi di tingkat pusat dan

daerah perlu dilakukan secara lebih intensif.

Dinas pertanian provinsi dan kabupaten perlu berkoordinasi

sejak awal dengan pihak Kantor Pertanahan agar

kedepannya kegiatan prasertipikasi dapat disinkronkan

dengan PTSL.

Page 40: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

34

Melakukan pemantauan ke daerah secara intensif

khususnya daerah yang realisasi fisik dan keuangannya

masih rendah agar daerah segera melakukan percepatan

pelaksanaan fisik dan pencairan anggaran.

melakukan koordinasi dengan BPN pusat dan pokja di

daerah agar daftar nominatif tahun-tahun sebelumnya dapat

disertipikasi.

3.1.6. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Mekanisme pelaksanaan kegiatan fisik Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan dilakukan dengan pola dana tugas pembantuan

dan dekon. Realisasi anggaran Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan adalah senilai Rp. 1.491.566.707.349,- (83,48%) dari pagu

sesuai dengan perjanjian kinerja senilai Rp. 1.786.723.360.000,-. Dari

anggaran tersebut, telah dipergunakan untuk mencapai target sasaran

kegiatan yang diperjanjikan dalam perjanjian kinerja. Efisiensi

penggunaan anggaran melalui : 1) Jumlah Perluasan Sawah, 2)

Jumlah Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu,

3) Jumlah Bidang Tanah Petani yang di Pra-sertifikasi, 4) Jumlah

Desain Cetak Sawah, 5) Jumlah Penanaman Padi Pasca Cetak

Sawah.

3.2. Realisasi Anggaran

3.2.1. Anggaran Kegiatan Pusat

Sisa Anggaran

(Rp) % Rp

1Subdit Optimasi dan

rehabilitasi 1.500.450.000 1.459.372.552 97,26 41.077.448

2Subdit Basis Data

Lahan 1.365.500.000 1.356.839.313 99,37 8.660.687

3 Subdit Perluasan Areal 4.350.667.000 4.071.360.826 93,58 279.306.174

4Subdit Perlindungan

Lahan 1.190.000.000 1.170.726.105 98,38 19.273.895

5 Sub Bagian Tata Usaha 5.466.750.000 5.419.413.864 99,13 47.336.136

13.873.367.000 13.477.712.660 97,15 395.654.340Jumlah

No. Uraian PAGU (Rp)Realisasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan untuk Tahun Anggaran 2017

mendapat dukungan anggaran pusat sebesar Rp. 13.873.367.000,-. Dana

Page 41: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

35

Pusat terdiri atas Dana APBN Rupiah Murni dan Bantuan Luar Negri yang

digunakan untuk mendukung kegiatan di 4 (empat) Subdirektorat, antara lain

Subdit Basis Data Lahan sebesar Rp. 1.365.500.000,-, Subdit Perlindungan

Lahan sebesar Rp.1.190.000.000,-, Subdit Optimasi Lahan sebesar Rp.

1.500.450.000,-, Subdit Perluasan Areal sebesar Rp. 4.350.667.000,-, Sub

Bagian Tata Usaha sebesar Rp. 5.466.750.000,-. Dari total anggaran tersebut

telah terealisasi sebesar Rp. 13.477.712.660,- (97,15%).

3.2.2. Anggaran Kegiatan Utama

No. Kegiatan Utama Anggaran (Rp) Realisasi%

CapaianKesimpulan

1. Perluasan sawah 1.407.841.530.000 1.204.827.665.550 85,58 Berhasil

2.

Pengembangan

pemanfaatan lahan

rawa/gambut

terpadu

53.500.000.000 21.688.500.000 40,54 Kurang Berhasil

3.Pra-sertifikasi

Lahan Pertanian16.080.000.000 11.883.654.800 73,90 Cukup Berhasil

4.Desain cetak

sawah83.319.819.000 64.754.581.129 77,72 Cukup berhasil

5. Penanaman padi

pasca cetak sawah

203.992.500.000 188.412.305.870 92,36 Berhasil

Kegiatan Utama Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan TA. 2017 yang

tercantum pada Penetapan Kinerja Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan meliputi 5 kegiatan yaitu Perluasan Sawah, Pengembangan

Pemanfaatan Rawa Gambut Terpadu, Pra Sertipikasi Lahan Pertanian,

Desain Cetak Sawah serta Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah. Secara

rinci target dan realisasi keuangan dari 5 Kegiatan Utama yang dilaksanakan

adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Perluasan Sawah yang mendapatkan alokasi anggaran sebesar

Rp. 1.407.841.530.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.204.827.665.550,- atau

85,58 % .

b. Kegiatan Pengembangan Rawa Gambut Terpadu mendapat alokasi

sebesar Rp. 53.500.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 21.688.500.000,-

atau 40,54%

Page 42: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

36

c. Kegiatan Pra Sertipikasi Lahan Pertanian yang mendapat alokasi anggaran

sebesar Rp. 16.080.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 11.883.654.800,-

atau 73,90%.

d. Kegiatan Desain Cetak Sawah yang mendapat alokasi anggaran sebesar

Rp.83.319.819.000,- terealisasi sebesar Rp. 64.754.581.129,- atau

77,72%.

e. Kegiatan Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah yang mendapat alokasi

anggaran sebesar Rp. 203.992.500.000,- terealisasi sebesar Rp.

188.412.305.870,- atau 92,36%.

Page 43: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan

Laporan Kinerja Tahun 2017

37

BAB IV PENUTUP

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Perluasan dan Perlindungan

Lahan, maka dalam rangka mendukung pencapaian target sukses Kementerian

Pertanian (pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, diversifikasi

pangan, peningkatan daya saing dan nilai tambah ekspor, serta peningkatan

kesejahteraan petani) serta program pembangunan sarana dan sarana pertanian,

telah disusun Rencana Strategis dan Program Kerja Direktorat Perluasan dan

Pengelolaan Lahan 2015—2019 sebagai acuan dalam pembangunan dan

pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian untuk mendukung sub sektor

tanaman pangan. Pencapaian sasaran dilaksanakan secara bertahap setiap tahun

melalui berbagai program dan kegiatan yang meliputi aspek Basis Data Lahan,

Perlindungan Lahan, Pengembangan Rawa Gambut Terpadu, Perluasan Sawah.

Berbagai keberhasilan telah dicapai dalam memfasilitasi ketersediaan dan

pengelolaan lahan baik dari ketersediaan basis data lahan, upaya perlindungan

lahan, perluasan areal sawah, pengembangan rawa gambut terpadu, serta

perluasan areal hortikultura, perkebunan dan peternakan. Namun masih banyak

tantangan dan kendala yang dihadapi untuk mencapai sasaran pembangunan

perluasan dan pengelolaan lahan 2015—2019. Keberhasilan program/kegiatan,

kinerja, dan pengembangan perluasan dan perlindungan lahan sangat tergantung

dari partisipasi aktif pelaku pertanian di lapangan, baik petani, pembina, pemerintah

daerah dan pusat.

Pertanggungjawaban dalam pelaksanaan program dan kegiatan perluasan dan

perlindungan lahan, disampaikan dalam Laporan Kinerja Direktorat Perluasan dan

Perlindungan Lahan. Dalam pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yang

telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis sehingga dapat dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja ke depan.

Pencapaian sasaran strategis Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan tahun

2017 yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dapat dikategorikan

berhasil, namun masih perlu diupayakan perbaikan untuk mengatasi kendala teknis

dan administrasi yang dihadapi. Untuk itu perlu ditingkatkan koordinasi dan

dukungan seluruh stakeholders baik di pusat maupun daerah dalam pelaksanaan

perluasan dan pengelolaan lahan pertanian.

Page 44: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

LAMPIRAN

Page 45: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

VOLUME (Ha) ANGGARAN (Rp) FISIK % KEUANGAN %

135.949 203.923.500.000 125.608 92,39 188.412.305.870 92,39

1 Jawa Barat 500 750.000.000 500 100,00 750.000.000 100,00

Ciamis 70 105.000.000 70 100,00 105.000.000 100,00

Tasikmalaya 100 150.000.000 100 100,00 150.000.000 100,00

Sumedang 250 375.000.000 250 100,00 375.000.000 100,00

Pangandaran 80 120.000.000 80 100,00 120.000.000 100,00

2 Aceh 2.317 3.475.500.000 2.093 90,33 3.139.500.000 90,33

Aceh Besar 470 705.000.000 440 93,62 660.000.000 93,62

Aceh Timur 620 930.000.000 620 100,00 930.000.000 100,00

Aceh Utara 984 1.476.000.000 933 94,82 1.399.500.000 94,82

Kota Subulussalam 100 150.000.000 100 100,00 150.000.000 100,00

Gayo Lues 143 214.500.000 - -

3 Sumatera Barat 608 912.000.000 399 65,69 599.130.000 65,69

Kepulauan Mentawai 25 37.500.000 25 100,00 37.500.000 100,00

Solok 18 27.000.000 9 48,33 13.050.000 48,33

Dharmasraya 72 108.000.000 35 47,92 51.750.000 47,92

Solok Selatan 117 175.500.000 117 100,00 175.500.000 100,00

Pasaman Barat 42 63.000.000 39 92,38 58.200.000 92,38

Lima puluh kota 175 262.500.000 100 56,93 149.430.000 56,93

Agam 59 88.500.000 50 84,75 75.000.000 84,75

Sijunjung 100 150.000.000 26 25,80 38.700.000 25,80

4 Riau 730 1.095.000.000 611 83,76 917.200.000 83,76

Kepulauan Meranti 730 1.095.000.000 611 83,76 917.200.000 83,76

5 Jambi 3.580 5.370.000.000 3.104 86,70 4.656.000.000 86,70

Tebo 500 750.000.000 327 65,40 490.500.000 65,40

Batanghari 350 525.000.000 350 100,00 525.000.000 100,00

T O T A L

REALISASI KEGIATAN PENANAMAN PADI PASCA CETAK SAWAH TA.2017

No. PROVINSI KABUPATENTARGET REALISASI

Page 46: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

VOLUME (Ha) ANGGARAN (Rp) FISIK % KEUANGAN %No. PROVINSI KABUPATEN

TARGET REALISASI

Kerinci 230 345.000.000 182 79,13 273.000.000 79,13

Merangin 1.500 2.250.000.000 1.335 89,00 2.002.500.000 89,00

Sarolangun 500 750.000.000 500 100,00 750.000.000 100,00

Tanjung Jabung Barat 200 300.000.000 200 100,00 300.000.000 100,00

Kota Sungai Penuh 100 150.000.000 10 10,00 15.000.000 10,00

Bungo 200 300.000.000 200 100,00 300.000.000 100,00

6 Sumatera Selatan 12.475 18.712.500.000 12.175 97,60 18.262.500.000 97,60

Musi Rawas 500 750.000.000 500 100,00 750.000.000 100,00

Ogan Komering Ilir 10.146 15.219.000.000 10.146 100,00 15.219.000.000 100,00

Ogan Komering Ulu 300 450.000.000 - - -

OKU Timur 499 748.500.000 499 100,00 748.500.000 100,00

Penukal Abab Lematang Ilir 1.030 1.545.000.000 1.030 100,00 1.545.000.000 100,00

7 Lampung 13.875 20.812.500.000 13.875 100,00 20.812.500.000 100,00

Tulang Bawang Barat 880 1.320.000.000 880 100,00 1.320.000.000 100,00

Mesuji 7.800 11.700.000.000 7.800 100,00 11.700.000.000 100,00

Tulang Bawang 4.750 7.125.000.000 4.750 100,00 7.125.000.000 100,00

Lampung tengah 445 667.500.000 445 100,00 667.500.000 100,00

8 Kalimantan Barat 17.905 26.857.500.000 17.266 96,43 25.899.735.000 96,43

Landak 4.000 6.000.000.000 4.000 100,00 6.000.000.000 100,00

Kapuas Hulu 1.500 2.250.000.000 961 64,04 1.440.900.000 64,04

Ketapang 1.400 2.100.000.000 1.400 100,00 2.100.000.000 100,00

Sambas 1.140 1.710.000.000 1.120 98,25 1.680.000.000 98,25

Sanggau 5.800 8.700.000.000 5.721 98,64 8.581.335.000 98,64

Sintang 1.515 2.272.500.000 1.515 100,00 2.272.500.000 100,00

Sekadau 550 825.000.000 550 100,00 825.000.000 100,00

Kubu Raya 2.000 3.000.000.000 2.000 100,00 3.000.000.000 100,00

9 Kalimantan Tengah 14.970 22.455.000.000 13.795 92,15 20.692.500.000 92,15

Barito Selatan 500 750.000.000 150 30,00 225.000.000 30,00

Barito Utara 1.200 1.800.000.000 1.200 100,00 1.800.000.000 100,00

Page 47: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

VOLUME (Ha) ANGGARAN (Rp) FISIK % KEUANGAN %No. PROVINSI KABUPATEN

TARGET REALISASI

Kapuas 1.000 1.500.000.000 1.000 100,00 1.500.000.000 100,00

Kotawaringin Timur 200 300.000.000 200 100,00 300.000.000 100,00

Katingan 4.000 6.000.000.000 3.847 96,18 5.770.500.000 96,18

Seruyan 525 787.500.000 440 83,81 660.000.000 83,81

Gunung Mas 1.100 1.650.000.000 1.100 100,00 1.650.000.000 100,00

Pulang Pisau 4.325 6.487.500.000 3.742 86,52 5.613.000.000 86,52

Barito Timur 2.120 3.180.000.000 2.116 99,81 3.174.000.000 99,81

10 Kalimantan Selatan 3.237 4.855.500.000 2.812 86,87 4.218.150.000 86,87

Banjar 142 213.000.000 142 99,65 212.250.000 99,65

Hulu Sungai Selatan 500 750.000.000 500 100,00 750.000.000 100,00

Kotabaru 935 1.402.500.000 888 94,97 1.332.000.000 94,97

Tabalong 473 709.500.000 292 61,67 437.550.000 61,67

Tanah Laut 625 937.500.000 625 100,00 937.500.000 100,00

Tapin 437 655.500.000 241 55,13 361.350.000 55,13

Tanah Bumbu 75 112.500.000 75 100,00 112.500.000 100,00

Balangan 50 75.000.000 50 100,00 75.000.000 100,00

11 Kalimantan Timur 790 1.185.000.000 714 90,38 1.071.000.000 90,38

Berau 350 525.000.000 324 92,57 486.000.000 92,57

Kutai Kartanegara 85 127.500.000 85 100,00 127.500.000 100,00

Kutai Timur 355 532.500.000 305 85,92 457.500.000 85,92

12 Sulawesi Utara 4.735 7.102.500.000 4.534 95,75 6.800.394.370 95,75

Kepulauan Talaud 85 127.500.000 85 100,00 127.500.000 100,00

Bolaang Mongondow 3.850 5.775.000.000 3.714 96,46 5.570.469.150 96,46

Bolaang Mongondow Timur 115 172.500.000 115 100,00 172.500.000 100,00

Bolaang Mongondow Selatan 100 150.000.000 100 100,00 150.000.000 100,00

Bolaang Mongondow Utara 25 37.500.000 25 100,00 37.500.000 100,00

Minahasa 400 600.000.000 358 89,44 536.655.000 89,44

Minahasa Selatan 100 150.000.000 100 100,00 150.000.000 100,00

Minahasa Tenggara 60 90.000.000 37 61,97 55.770.220 61,97

Page 48: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

VOLUME (Ha) ANGGARAN (Rp) FISIK % KEUANGAN %No. PROVINSI KABUPATEN

TARGET REALISASI

13 Sulawesi Tengah 4.962 7.443.000.000 4.742 95,56 7.112.500.000 95,56

Banggai 965 1.447.500.000 965 100,00 1.447.500.000 100,00

Buol 309 463.500.000 309 100,00 463.500.000 100,00

Morowali 375 562.500.000 375 100,00 562.500.000 100,00

Morowali Utara 725 1.087.500.000 722 99,59 1.083.000.000 99,59

Poso 2.000 3.000.000.000 2.000 100,00 3.000.000.000 100,00

Parigi Moutong 476 714.000.000 259 54,34 388.000.000 54,34

Tojo Una-Una 112 168.000.000 112 100,00 168.000.000 100,00

14 Sulawesi Selatan 12.440 18.660.000.000 12.427 99,89 18.639.951.500 99,89

Bone 1.400 2.100.000.000 1.387 99,07 2.080.514.000 99,07

Luwu 500 750.000.000 500 100,00 750.000.000 100,00

Luwu Utara 1.300 1.950.000.000 1.300 100,00 1.950.000.000 100,00

Pinrang 2.000 3.000.000.000 2.000 100,00 3.000.000.000 100,00

Kepulauan Selayar 250 375.000.000 250 100,00 375.000.000 100,00

Sidenreng Rappang 540 810.000.000 540 100,00 810.000.000 100,00

Wajo 4.300 6.450.000.000 4.300 100,00 6.450.000.000 100,00

Luwu Timur 1.400 2.100.000.000 1.400 100,00 2.100.000.000 100,00

Soppeng 300 450.000.000 300 100,00 450.000.000 100,00

Jeneponto 450 675.000.000 450 99,92 674.437.500 99,92

15 Sulawesi Tenggara 6.804 10.206.000.000 6.723 98,81 10.084.905.000 98,81

Buton Tengah 50 75.000.000 50 100,00 75.000.000 100,00

Konawe 1.128 1.692.000.000 1.172 103,94 1.758.630.000 103,94

Konawe Selatan 1.135 1.702.500.000 1.135 100,00 1.702.500.000 100,00

Konawe Utara 450 675.000.000 450 100,00 675.000.000 100,00

Kolaka 1.350 2.025.000.000 1.350 100,00 2.025.000.000 100,00

Kolaka Timur 1.255 1.882.500.000 1.175 93,61 1.762.275.000 93,61

Muna Barat 100 150.000.000 100 100,00 150.000.000 100,00

Bombana 1.336 2.004.000.000 1.291 96,63 1.936.500.000 96,63

16 Maluku 1.525 2.287.500.000 1.300 85,26 1.950.400.000 85,26

Page 49: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

VOLUME (Ha) ANGGARAN (Rp) FISIK % KEUANGAN %No. PROVINSI KABUPATEN

TARGET REALISASI

Buru 325 487.500.000 317 97,52 475.400.000 97,52

Seram Bagian Timur 600 900.000.000 433 72,22 650.000.000 72,22

Maluku Tengah 600 900.000.000 550 91,67 825.000.000 91,67

17 NTB 7.392 11.088.000.000 7.355 99,50 11.033.025.000 99,50

Lombok Timur 687 1.030.500.000 817 118,95 1.225.800.000 118,95

Bima 2.755 4.132.500.000 2.726 98,96 4.089.450.000 98,96

Lombok Utara 750 1.125.000.000 730 97,28 1.094.400.000 97,28

Sumbawa 2.700 4.050.000.000 2.700 100,00 4.050.000.000 100,00

Sumbawa Barat 500 750.000.000 382 76,45 573.375.000 76,45

18 NTT 1.564 2.346.000.000 1.368 87,49 2.052.500.000 87,49

Kupang 257 385.500.000 256 99,62 384.045.000 99,62

Timor Tengah Selatan 100 150.000.000 100 100,00 150.000.000 100,00

Timor Tengah Utara 333 499.500.000 190 56,97 284.550.000 56,97

Manggarai 53 79.500.000 52 98,45 78.270.000 98,45

Sumba Barat 58 87.000.000 58 99,71 86.745.000 99,71

Sumba Timur 109 163.500.000 89 81,48 133.215.000 81,48

Rote Ndao 18 27.000.000 18 100,00 27.000.000 100,00

Manggarai Barat 46 69.000.000 46 100,00 69.000.000 100,00

Ende 55 82.500.000 27 48,42 39.950.000 48,42

Ngada 52 78.000.000 51 98,58 76.890.000 98,58

Sikka 7 10.500.000 7 98,43 10.335.000 98,43

Flores Timur 72 108.000.000 72 99,53 107.490.000 99,53

Manggarai Timur 180 270.000.000 180 100,00 270.000.000 100,00

Sabu Raijua 100 150.000.000 100 100,00 150.000.000 100,00

Malaka 124 186.000.000 123 99,47 185.010.000 99,47

19 Papua 6.265 9.397.500.000 6.055 96,65 9.082.500.000 96,65

Jayapura 250 375.000.000 250 100,00 375.000.000 100,00

Nabire 1.000 1.500.000.000 1.000 100,00 1.500.000.000 100,00

Keerom 700 1.050.000.000 490 70,00 735.000.000 70,00

Page 50: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

VOLUME (Ha) ANGGARAN (Rp) FISIK % KEUANGAN %No. PROVINSI KABUPATEN

TARGET REALISASI

Mappi 200 300.000.000 200 100,00 300.000.000 100,00

Merauke 4.115 6.172.500.000 4.115 100,00 6.172.500.000 100,00

20 Bengkulu 140 210.000.000 63 45,00 94.500.000 45,00

Kaur 140 210.000.000 63 45,00 94.500.000 45,00

21 Maluku Utara 1.460 2.190.000.000 1.390 95,20 2.084.940.000 95,20

Halmahera Selatan 141 211.500.000 94 66,43 140.490.000 66,43

Halmahera Timur 241 361.500.000 220 91,29 330.000.000 91,29

Halmahera Barat 100 150.000.000 98 98,30 147.450.000 98,30

Pulau Morotai 651 976.500.000 651 100,00 976.500.000 100,00

Halmahera Utara 327 490.500.000 327 100,00 490.500.000 100,00

22 Bangka Belitung 9.579 14.368.500.000 5.012 52,32 7.517.850.000 52,32

Belitung 450 675.000.000 408 90,67 612.000.000 90,67

Bangka Barat 1050 1.575.000.000 682 64,95 1.023.000.000 64,95

Bangka Selatan 3980 5.970.000.000 2.056 51,67 3.084.600.000 51,67

Belitung Timur 1899 2.848.500.000 516 27,15 773.250.000 27,15

Bangka 2200 3.300.000.000 1.350 61,36 2.025.000.000 61,36

23 Gorontalo 500 750.000.000 495 99,05 742.875.000 99,05

Boalemo 90 135.000.000 90 100,00 135.000.000 100,00

Pohuwato 410 615.000.000 405 98,84 607.875.000 98,84

24 Kepulauan Riau 232 348.000.000 232 100,00 348.000.000 100,00

Natuna 132 198.000.000 132 100,00 198.000.000 100,00

Lingga 100 150.000.000 100 100,00 150.000.000 100,00

25 Papua Barat 2.172 3.258.000.000 1.952 89,87 2.928.000.000 89,87

Sorong 600 900.000.000 600 100,00 900.000.000 100,00

Manokwari 540 810.000.000 340 62,96 510.000.000 62,96

Fak-Fak 182 273.000.000 182 100,00 273.000.000 100,00

Raja Ampat 100 150.000.000 100 100,00 150.000.000 100,00

Teluk Bintuni 100 150.000.000 100 100,00 150.000.000 100,00

Teluk Wondama 150 225.000.000 130 86,67 195.000.000 86,67

Page 51: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi

VOLUME (Ha) ANGGARAN (Rp) FISIK % KEUANGAN %No. PROVINSI KABUPATEN

TARGET REALISASI

Sorong Selatan 100 150.000.000 100 100,00 150.000.000 100,00

Manokwari Selatan 400 600.000.000 400 100,00 600.000.000 100,00

26 Sulawesi Barat 4.260 6.390.000.000 4.147 97,35 6.220.560.000 97,35

Mamuju 1.000 1.500.000.000 1.000 100,00 1.500.000.000 100,00

Majene 350 525.000.000 324 92,69 486.615.000 92,69

Mamasa 150 225.000.000 150 100,00 225.000.000 100,00

Mamuju Utara 160 240.000.000 114 71,23 170.955.000 71,23

Mamuju Tengah 1.700 2.550.000.000 1.659 97,57 2.488.035.000 97,57

Polewali Mandar 900 1.350.000.000 900 100,00 1.349.955.000 100,00

27 Kalimantan Utara 932 1.398.000.000 467 50,16 701.190.000 50,16

Bulungan 725 1.087.500.000 409 56,37 612.990.000 56,37

Malinau 207 310.500.000 59 28,41 88.200.000 28,41

Page 52: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi
Page 53: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi
Page 54: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi
Page 55: LAPORAN KINERJAsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN DIT. PPL 2017.pdf · Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi