laporan dasgron ICDF.docx

14
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI (AGH 200) IDENTIFIKASI TANAMAN SAYUR-SAYURAN Disusun Oleh: Nama: Anjias Yonatan (G24120045) Kelompok: 16 Asisten Praktikum: Nur W. Sariningtias (A24090021)

Transcript of laporan dasgron ICDF.docx

LAPORAN PRAKTIKUMDASAR-DASAR AGRONOMI (AGH 200)IDENTIFIKASI TANAMAN SAYUR-SAYURAN

Disusun Oleh:Nama:Anjias Yonatan (G24120045)Kelompok: 16

Asisten Praktikum:Nur W. Sariningtias (A24090021)

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURAFAKULTAS PERTANIANINSTITUT PERTANIAN BOGOR2013I. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTeknik budidaya merupakan segala usaha untuk memodifikasi lingkungan tumbuh, sehingga cocok bagi pertumbuhan tanaman pertanian untuk mencapai hasil yang maksimum serta berkelanjutan. Budidaya secara umum menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah usaha yang bermanfaat dan memberikan hasil. Sedangkan dalam arti pertanian, budidaya berarti kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan tertentu untuk diambil manfaatnya. Kegiatan budidaya bisa dianggap sebagai inti dari usaha tani. Teknik budidaya ini banyak dilakukan oleh orang-orang untuk memperoleh hasil panen yang maksimum, baik, dan berkelanjutan. Banyak jenis budidaya yang dapat dilakukan dalam pertanian, seperti budidaya padi, sayur-sayuran, buah-buahan, palawija, tanaman obat-obatan, dan sebagainya. Pembudidayaan tanaman sendiri dapat dilakukan dengan budidaya dalam nethouse, hidroponik, dan lain-lain.Hortikultura berasal dari kata latin hortus (= garden atau kebun) dan colere (= to cultivate atau budidaya). Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias (Janick 1972; Edmond et al 1975). Hortikultura berbeda dengan agronomi, hortikultura merupakan suatu cabang dari agronomi yang mempelajari dan memfokuskan budidaya pada tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultur), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmka), dan taman (lansekap). ICDF merupakan perusahaan penelitian dan pengembangan di bidang agronomi dan hortikultura, juga sebagai fasilitator kelompok tani untuk membuka peluang agribisnis dengan metode Yarnen, yaitu bayar setelah panen, sehingga tidak akan merugikan bila suatu ketika terjadi gagal panen. ICDF bukan hanya bergerak di produksi hulu (budidaya tanaman), tetapi juga di produksi hilir (packaging dan distribusi).

1.2 TujuanTujuan praktikum ini adalah untuk menganalisis tentang budidaya tanaman sayur-sayuran di Kebun Percobaan Cikarawang serta mengenal ICDF baik dari program kerja maupun kegiatannya.

II. METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan TempatHari / Tanggal: Jumat / 13 Desember 2013Jam: 07.00 10.00Tempat: Kebun Percobaan ICDF Taiwan - Cikarawang

2.2 Cara PelaksanaanPelaksanaan praktikum dilakukan dengan mengelilingi serta mengamati, yang dilakukan dengan didampingi oleh salah seorang petugas ICDF (Pak Krisna), yaitu:1. Pemberian materi oleh salah seorang staf ICDF di Kebun Percobaan Cikarawang.2. Pemberian penjelasan mengenai tanaman sayuran yang ada dalam bangunan persemaian (nethouse).3. Mengunjungi kebun dan pembudidayaan tanaman jambu kristal.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HasilPada hari Jumat 13 Desember 2013, kami melaksanakan praktikum Dasar-dasar Agronomi di Kebun Percobaan Cikarawang (ICDF: International Coopretion Development Fund) sebuah University Farm yang merupakan sebuah hasil kerjasama antara Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Taiwan Technical Mission (Misi Teknik Taiwan) di Indonesia sebagai sarana untuk meningkatkan mutu sumberdaya petani Indonesia agar bisa menembus pasar lokal dan internasional. Kebun Cikarawang (ICDF) ini memiliki luas lahan sekitar 6,6 hektar. ICDF meneliti dan memfasilitasi petani kelompok untuk bercocok tanam di lahan mereka sehingga membuka peluang agribisnis dengan metode Yarnen, yaitu bayar setelah panen, sehingga tidak akan merugikan bila suatu ketika terjadi gagal panen. ICDF ini akan diintegrasikan sebagai pusat percontohan agribisnis, pelatihan bagi mahasiswa maupun petani, sampai kepada pusat pemasaran produk pertanian, termasuk untuk tujuan ekspor. ICDF bukan hanya bergerak di produksi hulu (budidaya tanaman), tetapi juga di produksi hilir (packaging dan distribusi).Pertama kami mengunjungi tempat persemaian pembibitan organik yang terdiri dari tujuh komoditas, yaitu: pak choy, caisim, kangkung, bayam hijau dan bayam merah, selada, kailan, dan juga sawi. Media tanam yang digunakan adalah kokopit yang berfungsi untuk menahan/menyerap air agar tanaman tetap segar, arang sekam yang berfungsi untuk menjaga porositas media tanam, serta kompos yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Tempat selanjutnya yang kami kunjungi terdapat beberapa jenis sayuran, diantaranya: tomat, kucai, terung, asparagus, buncis, okra, kacang panjang varietas merah, dan pare varietas putih. Tempat ketiga yang kami kunjungi adalah kebun jambu kristal yang sangat fenomenal. Jambu kristal merupakan okulasi antara pohon lokal dengan jambu kristal, sehingga membuat jambu kristal terasa lebih manis dan hanya terdapat sedikit biji dalam buahnya. Okulasi dilakukan selama tiga bulan yang disambung dengan model L dan diikat menggunakan parafilin serta tunasnya ditutup dengan plastik. Perawatan jambu kristal sendiri hanyalah dengan disemprot pestisida dan pertumbuhannya berlangsung selama 6 bulan. Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah tempat pengemasan (packaging) sayur-sayuran dan buah-buahan, yang akan didistribusikan ke pasar-pasar dan supermarket-supermarket di Indonesia.

3.2 Pembahasan Bayam Merah dan Bayam Hijau.Bayam merah dan bayam hijau berasal dari keluarga Amaranthaceae. Nama ilmiah bayam hijau adalah Amaranthus gangeticus. Bayam merah dan bayam hijau berfungsi dalam membantu penyerapan kalsium dan berperan sebagai radioprotective pada tikus. Caisim (Sawi Hijau).Caisim atau sawi hijau atau sawi kembang atau sawi bakso (Indonesia); sawi bunga (Malaysia); phakkwangtung atau phakkatkheokwangtung (Thailand), merupakan jenis sayuran yang cukup populer dan mudah dibudidayakan serta dapat dimakan segar atau diolah menjadi sebuah makanan. Caisim berasal dari keluarga Brassicaceae. Tanah yang cocok untuk ditanami caisim adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, serta memiliki sistem drainase yang baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang berkisar antara 5,5-6,5 merupakan pH yang optimum bagi pertumbuhan caisim. Jambu Kristal.Jambu kristal adalah varian lain dari Psidium guajava. Bedanya, buah ini hampir tidak memiliki biji didalamnya sehingga konsumen lebih mudah untuk mengkosumsinya. Jambu kristal sangat adaptif pada dataran rendah dan juga cocok ditanam di daerah perkotaan. Produktivitas tanaman ini adalah sekitar 37,5 kg per tahun setelah 8 tahun masa tanam. Di Kebun Cikarawang, tanaman jambu kristal dibudidayakan dengan cara okulasi pucuk dengan memperhatikan diameter tanaman sambung. Pohon jambu kristal dibuat hanya untuk tumbuh mencapai tinggi maksimal setinggi 2 m. Hal ini dilakukan bertujuan untuk memudahkan pemelihara dalam memelihara, merawat, dan memanen pohon jambu kristal. Kailan.Kailan memiliki nama ilmiah Brassica oleracea. Kailan adalah sayuran yang berdaun tebal, datar, mengkilap, berwarna hijau, dengan batang tebal, dan sejumlah kecil kepala bunga berukuran kecil, hampir vestigial mirip dengan bunga pada brokoli. Kailan sering digunakan dalam masakan masyarakat negara Cina. Kangkung.Kangkung berasal dari keluarga Convolvulaceae. Nama ilmiah kangkung adalah Ipomoea aquatica. Kangkung merupakan sebuah sayuran yang mudah untuk ditanam atau dibudidayakan maupun dimasak. Kangkung juga banyak dijumpai di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia. Kucai.Kucai atau bawang kucai dikenal sebagai sayuran daun. Nama ilmiah kucai adalah Allium tuberosum. Kucai berasal dari keluarga Alliaceae. Kucai berdaun pipih dan bunganya berwarna putih. Daunnya beraroma tajam dan pekat serta bunganya dapat digunakan sebagai rempah penyedap. Pak Choy.Pak Choy merupakan tanaman yang berwarna hijau dan putih atau hijau muda pada tangkai daun. Panjang maksimal baby pak choy biasanya 17 cm dan pak choy hijau dan putih 25 cm. Sayuran ini kelihatan segar dengan bungkusannya yang sederhana serta banyak dijual di supermarket. Di pasar tradisional pun, banyak pedagang yang menjual sayuran ini. Sawi Emas.Sawi emas merupakan tanaman sejenis caisim dengan bongkol yang lebih besar dan daun yang lebih lebar. Warnanya sedikit lebih kuning dibandingkan pak choy. Sawi emas diketahui banyak mengandung serat, vitamin A, vitamin B, vitamin B2, vitamin B6, vitamin C, kalium, fosfor, tembaga, magnesium, zat besi, dan protein. Pemuliaan sawi ditujukan salah satunya untuk mengurangi kepekaan akan suhu.

Selada.Nama ilmiah selada adalah Lactuca sativa. Selada berasal dari keluarga Asteraceae. Selada adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika. Biasanya banyak masyarakat di seluruh dunia yang menggunakan selada sebagai salad. Tomat.Nama ilmiah tomat adalah Solanum lycopersicum. Tomat berasal dari keluarga Solanaceae. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat dan dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Selain digunakan untuk memasak, tomat juga sering digunakan untuk dijus dan membuat makanan lainnya. Tomat juga mengandung vitamin A yang berguna untuk kesehatan mata. Nethouse.Nethouse adalah struktur yang terdiri dari bagian berongga galvanis, kawat baja, dan untai dan ditutupi dengan logam mesh. Hal ini dapat disesuaikan untuk setiap jenis tanah dan bentuk untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang tinggi. Budidaya sayuran yang ada di Kebun Cikarawang merupakan budidaya sayuran dalam nethouse.

IV. KESIMPULAN

Budidaya sayuran yang ada di Kebun Percobaan Cikarawang (ICDF) merupakan budidaya sayuran dalam nethouse, yang terdiri atas: pak choy, caisim, kangkung, bayam hijau dan bayam merah, selada, kailan, dan juga sawi. Budidaya dalam nethouse ini sangat menguntungkan karena dapat disesuaikan untuk setiap jenis tanah dan dapat menghasilkan sayuran yang berkualitas. Nethouse juga tidak memberikan dampak yang buruk untuk lingkungan di sekitarnya.Keberadaan ICDF di Indonesia, khususnya di Desa Cikarawang, memberikan manfaat yang besar bagi para petani di sekitar Desa Cikarawang dan mahasiswa IPB. Mahasiswa dapat mempelajari karakteristik dari berbagai macam tanaman sayur dan buah, serta budidayanya. Sedangkan petani sekitar dapat belajar cara bertani secara modern, mulai dari pembibitan hingga proses pemasaran, sehingga para petani pun dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dan kehidupan yang lebih sejahtera.

V. DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati E. 2012. Agronomi dan Hortikultura beserta Ruang Lingkupnya. Yogyakarta (ID): UGM Press.Edmond JB, Senn TL, Andrew FS, dan Halfacre RG. 1975. Fundamentals of Horticulture. New Delhi (IN): Tata Mc Graw Hill Publ. Co. Ltd.Janick J. 1972. Horticultural Science. San Francisco (US): W.H. Freeman and Co.Poerwadarminta WJS. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta (ID): Balai Pustaka.

VI. LAMPIRAN

Miniatur lansekap dari Kebun Percobaan (ICDF) Cikarawang.

Kantor ICDF.

Budidaya tanaman Kailan dalam nethouse.

Budidaya tanaman Selada dalam nethouse.

Bibit tanaman Asparagus dan Selada yang masih berada dalam media tanam.

Tanaman Jambu Kristal.

Kokopit, salah satu media tanam tanaman sayuran.

Tanaman tomat bagian atas yang disambung dengan tanaman terung di bagian bawahnya.

Benih tanaman Jambu Kristal yang sudah siap tanam.

Budidaya tanaman Selada dalam nethouse.

Benih tanaman Jambu Kristal yang sudah siap tanam.

Proses packaging di dalam ruang produksi Kebun Percobaan Cikarawang (ICDF).