Laporan BJ

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Percobaan 1.1.1. Untuk menentukan berat jenis zat padat dan zat cair 1.1.2. Untuk membandingkan berat jenis larutan dengan menggunakan piknometer dan dengan cara penimbangan. 1.2. Dasar Teori 1.2.1. Berat Jenis Berat jenis didefinisikan sebagai massa suatu zat per satuan volume bahan tersebut. Bentuk persamaannya dapat ditulis sebagai berikut : Beratjenis = massa ( berat ) volume Satuan berat jenis adalah kg dm 3 atau gr ml . Berat jenis memiliki harga konstan pada suatu temperatur tertentu

description

Berat Jenis

Transcript of Laporan BJ

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Tujuan Percobaan1.1.1. Untuk menentukan berat jenis zat padat dan zat cair1.1.2. Untuk membandingkan berat jenis larutan dengan menggunakan piknometer dan dengan cara penimbangan.

1.2. Dasar Teori

1.2.1. Berat JenisBerat jenis didefinisikan sebagai massa suatu zat per satuan volume bahan tersebut. Bentuk persamaannya dapat ditulis sebagai berikut :

Satuan berat jenis adalah atau . Berat jenis memiliki harga konstan pada suatu temperatur tertentu dan tidak bergantung pada jumlah bahan sampel. Dikenal beberapa alat yang menentukan berat jenis, yaitu Aerometer, Piknometer, Neraca Whestpaal.

Untuk perkerjaan secara rutin dilaboratorium terdapat peralatan elektrolit untuk menentukan berat jenis. Untuk menentukan massa dan volume tergolong bersifat ekstensif, yaitu sifat yang besarnya tergantung jumlah bahan yang diselidiki. Sedangkan berat jenis tergolong bersifat intensif yaitu sifat yang tidak tergantung pada jumlah zat.Benda atau zat yang dapat diukur berat jenisnya antara lain gas, zat padat, dan zat cair. Untuk berat jenis pada gas berbeda dengan berat jenis zat padat maupun zat cair, dalam beberapa hal penting, yaitu :a. Berat jenis gas umumnya dinyatakan dalam b. Berat jenis gas sangat tergantung pada tekanan (p) dan suhu (T), sedangkan berat jenis zat cair dan zat padat tergantung pada tekanan.c. Berat jenis gas berbanding lurus terhadap massa molar, sedangkan berat jenis zat cair dan zat padat tidak langsung bergantung pada massa molar.

1.2.2. Penentuan berat jenis dengan piknometer.Berat jenis zat padat dapat dihitung, yaitu dengan cara mengukur secara langsung berat zat dalam piknometer (dengan menimbang) dan volume zat (ditentukan dengan piknometer).Volume zat padat yang tidak beraturan dapat ditentukan seacara tidak langsung dengan menggunakan zat cair yang berat jenisnya telah diketahhui, maka dapat dihitung berat jenisnya dengan menggunakan persamaan berat jenis, yaitu berat berbanding volume.

Berat zat cair dalam piknometer = (berat piknometer + berat zat cair) berat piknometer kosongVolume zat cair dalam piknometer = volume piknometerVolume piknometer harus ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan zat cair yang telah diketahui berat jenisnya.Penentuan berat jenis zat padat yang mempunyai bentuk tidak beraturan dapat ditentukan secara tidak langsung dengan menggunakan zat cair yang telah diketahui berat jenisnya. Volume zat padat = volume piknometer volume zat cair. Berat jenis zat padat dengan bentuk yang tidak beraturan adalah :

Berat jenis relative (berat spesifik) adalah perbandingan berat antara berat jenis zat pada temperatur terhadap berat jenis air temperature pula.Contoh : etanol = 0,78238 etanol adalah perbandingan antara berat jenis etanol pada temperature 30C terhadap berat jenis air pada temperature 20C. Berat jenis relatif tidak mempunyai satuan, berat jenis relatif adalah sama dengan berat jenis absolute bila sebagai perbandingan adalah air pada temperature 4C.

1.2.3. Faktor faktor yang mempengaruhi berat jenis adalah :a. Komposisi zat Komposisi zat dapat dinyatakan dalam % massa atau % volume dengan rumus :

Pada penentuan berat jenis, komposisi zat sangat berpengaruh pada hasil yang akan diperoleh, karena kita harus mengetahui berat atau massa suatu zat dan volume zat tersebut. Dengan mengetahui berat zat dan volume zat yang digunakan kita dapat menghitung berat jenis dari zat tersebut.

b. Kondisi alatalat yang digunakan pada berat jenis salah satunya adalah piknometer. Sebelum ditimbang dan digunakan, sebaiknya piknometer dalam keadaan kering dan bersih.

c. Suhu memiliki sifat yang sukar didefinisikan walaupun secara naruli dapat dirasakan. Suhu dapat diukur dengan menggunakan termometer.

Pengaruh temperatur dan kondisi zat terhadap berat jenis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :CdCdCdCD

-100.99812130.99937350.99403650.98056

-90.9984140.99924360.99368700.97778

-80.99866150.9991370.99333750.97486

-70.99889160.99894380.99296800.9718

-60.99909170.99877390.99259850.96862

-50.99927180.99859400.99221900.99531

-40.99942190.9984950.96189

-30.99955200.9982410.991831000.95835

-20.99967420.99144

-10.99976210.999799430.991041100.95097

220.99777440.990631200.94337

00.99984230.99753450.990221300.93571

10.9999240.99729460.989791400.92637

20.99994250.99704470.989371500.91727

30.99996260.99768480.988931600.90747

40.99997270.99651490.988491700.89727

50.99996280.99623500.988041800.88657

60.99994290.995941900.87497

70.9999300.99564510.987592000.84277

80.99985520.987122100.83997

90.99978310.99534530.986662200.83697

100.9997320.99502540.986182300.82297

110.9996330.9947550.98572400.80897

120.99949340.99437600.983212500.79397

d. PemuaianPemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat, yaitu pemuaian pada zat padat, zat cair dan zat gas. Pemuaian ada 3, yaitu :1. Pemuaian PanjangAdalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuain panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan niali panjang zat tersebut. Sehingga kalor dan tebal dianggap tidak ada. 2. Pemuaian LuasAdalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada.

3. Pemuaian Volume Adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan volume. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara.

BAB IIMETODOLOGI

2. 2.1. Alat dan Bahan2.1.1. Alata. Pipet volume 10mlb. Piknometerc. Corongd. Neraca digitale. Gelas ukur 20mlf. Gelas kimia 25mlg. Pipet tetes

2.1.2. Bahana. Aquadesb. Ethanolc. Pasir kuarsa

2.2. Prosedur kerja2.2.1. Penentuan berat jenis dengan pipet volume dan neraca digitala. Memipet 10ml zat cair yang akan ditentukan berat jenisnyab. Menimbang zat cair yang terdapat dalam pipet volumec. Menentukan berat jenis zat cair dengan rumus massa/volume

2.2.2. Penentuan berat jenis dengan piknometer2.2.2.1. Menentukan volume piknometera. Mengisi piknometer dengan aquadest hingga penuhb. Menutup piknometer dengan tutupnyac. Memindahkan aqudest dari piknometer ke gelas ukur 20mld. Mengukur volumenyae. Melakukan percobaan secara duplo

2.2.2.2. Menentukan berat jenis zat cair dengan piknometera. Menimbang piknometer kosong yang kering dan bersih yang telah ditentukan volumenya (a gram)b. Mengisi piknometer dengan zat cairc. Menimbang piknometer yang berisi zat cair (b gram)d. Menghitung berat zat cair (b-a gram)e. Menghitung berat jenis zat cair

f. Melakukan percobaan secara duplo

2.2.2.3. Menetukan berat jenis padatan (pasir kuarsa) dengan piknometera. Menimbang piknometer kosong yang kering dan bersih yang telah ditentukan volumenya (c gram)b. Mengisi piknometer dengan zat padat setengah dari piknometer terisi zat padat (pasir kuarsa)c. Menimbang piknometer yang berisi zat padat (d gram)d. Menambahkan kedalam piknometer yang berisi zat padat suatu zat cair (aquades) sambil memperhatikan tidak ada gelembung didalam piknometere. Menimbang piknometer yang berisi padatan dan aquades (e gram)f. Menghitung massa zat padatMassa zat padat = d cg. Menghitung massa zat cairMassa zat cair = e dh. Menghitung volume zat padat

i. Menghitung berat jenis zat padat

j. Melakukan percobaan secara duplo

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

3. 3.1. Data Pengamatan Massa piknometer kering dan bersih= 15.2858 gr Volume piknometer=10.3 gr Massa aquades=9,6868 gr Massa ethanol=7.8197 gr Massa ethanol + aquades=9,5 gr[(50ml:50ml campuran), sampel 10.3 ml] Massa pasir kuarsa (1/2 piknometer)=8.9099 gr Massa pasir + aquades=15,3881 gr

3.2. Perhitungana.

b.

c.

d.

e.

f. Massa zat cair pada campuran

m = e - d 15.3881 8.9099 = 6.4782 gr

g. Volume zat padat pada campuran

h.

3.3. PembahasanPercobaan ini bertujuan untuk menentukan berat jenis zat cair dan zat padat (pasir kuarsa) dengan mengguanakan piknometer. Berat jenis merupakan hasil perbandingan massa dengan volume. Dalam percobaan ini mengguanakan etanol, aquades dan pasir kuarsa sebagai sampel. Untuk mengetahui massa etanol, aquades dan pasir kuarsa digunakan piknometer dan ditimbang dengan neraca digital. Massa etanol yang didapatkan sebesar 7.8197 gram, massa aquades 9.6868 gram, dan massa pasir kuarsa piknometer 8.9099 gram. Karena piknometer yang digunakan memiliki volume 10.3 ml maka dapat dikatakan bahwa volume dari sampel aquades dan ethanol tersebut adalah sebesar 10.3 ml. Sedangkan untuk volume untuk pasir kuarsa harus dihitung dulu dan didapat volumenya 3.411229 ml. Dengan mengoprasikan data data yang telah didapat di atasmenggunakan rumus massa di bagi volume, berat jenis didapatkan sebesar :a. Aquades: 0.9404 gr/mlb. Ethanol: 0.7591 gr/mlc. Pasir kuarsa: 2.61193 gr/mlBerat jenis yang didapatkan ini akan berbeda apabila dihitung pada konsentrasi atau komposisi dan suhu yang berbeda. Berat jenis akan semakin bertambah apabila komposisi atau konsentrasi kecil. Hal ini disebabkan oleh penambahan air yang akan semakin banyak apabila konsentrasi semakin kecil. Air memiliki berat jenis yang besar, lebih besar dari berat jenis etanol. Sehingga apabila jumlah air banyak maka berat jenis etanol akan mendekati berat jenis air. Berat jenis juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu maka berat jenis akan semakin kecil. Hal ini disebabkan oleh pemuaian zat. Pemuaian merupakan pertambahan ukuran suatu zat apabila zat tersebut menerima kalor atau dipanaskan. Pada dasar teori dijelaskan bahwa pemuaian terjadi pada panjang, luas dan volume. Yang terjadi pada zat cair ialah muai volume. Inilah yang menyebabkan penurunan berat jenis apabila suhu semakin tinggi. Etanol dan aquades akan memuai apabila suhu semakin besar, sehingga volume etanol akan semakin besar. Massa dan volume berbanding terbalik sehingga apabila massa yang tetap dibagi dengan volume yang semakin besar akan menghasilkan berat jenis yang lebih kecil dibanding dengan berat jenis etanol pada suhu yang rendah.

BAB IVPENUTUP

4. 4.1. KesimpulanDari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa berat jenis dari ketiga sampel yaitu Aquades, Ethanol dan pasir kuarsa yaitu :a. Aquades: 0.9404 gr/mlb. Ethanol: 0.7591 gr/mlc. Pasir kuarsa: 2.61193 gr/mlDan kemudian juga berat jenis dipengaaruhi oleh komposisi dan suhu.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Pemuaian. www.google.com. 8 Juli 2014. 11.30 WITA.Tim Laboratorium Kimia Dasar. 2014. Penentuan praktikum Dasar Proses Kimia. Laboratorium Kimia Dasar Jurusan Teknik Kimia Polnnes: Samarinda.

LAMPIRANPiknometer

Ethanol