Sejarah Politik BJ Habibie

42
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia telah merdeka selama 65 tahun sejak 17 Agustus 1945 dimana untuk pertama kalinya kemerdekaan Indonesia di proklamirkan oleh Soekarno- Hatta atas nama bangsa Indonesia. Dalam kurun waktu itu Indonesia mengalami pergantian kekuasan pemerintahan mulai dari masa kekuasaan Orde lama (Orla), Orde Baru (Orba) hingga masa sekarang ini dimana masyarakat Indonesia menyebutnya dengan sebutan Orde Reformasi. Indonesia pernah dipimpin oleh 6 orang Presiden dengan berbagai latar belakang berbeda mulai dari yang berlatar belakang seorang tentara (militer), ilmuwan, yang hanya lulusan sekolah SMA, bahkan seorang ulama pun pernah merasakan duduk dalam kekuasaan di negeri ini. Indonesia pernah dipimpin oleh seorang Presiden Soekarno yang merupakan proklamator kemerdekaan Republik Indonesia dan merupakan Presiden pertama negeri ini yang berlatar belakang pendidikan Insinyur yang diraihnya pada 25 Mei 1926 di THS (Technische Hooge-School), Sekolah Teknik Tinggi yang kemudian hari menjadi Institut Teknik Bandung (ITB), selanjutnya Soeharto yang notabene adalah 1

description

Makalah

Transcript of Sejarah Politik BJ Habibie

Page 1: Sejarah Politik BJ Habibie

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia telah merdeka selama 65 tahun sejak 17 Agustus 1945

dimana untuk pertama kalinya kemerdekaan Indonesia di proklamirkan oleh

Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Dalam kurun waktu itu

Indonesia mengalami pergantian kekuasan pemerintahan mulai dari masa

kekuasaan Orde lama (Orla), Orde Baru (Orba) hingga masa sekarang ini

dimana masyarakat Indonesia menyebutnya dengan sebutan Orde Reformasi.

Indonesia pernah dipimpin oleh 6 orang Presiden dengan berbagai latar

belakang berbeda mulai dari yang berlatar belakang seorang tentara (militer),

ilmuwan, yang hanya lulusan sekolah SMA, bahkan seorang ulama pun

pernah merasakan duduk dalam kekuasaan di negeri ini. Indonesia pernah

dipimpin oleh seorang Presiden Soekarno yang merupakan proklamator

kemerdekaan Republik Indonesia dan merupakan Presiden pertama negeri ini

yang berlatar belakang pendidikan Insinyur yang diraihnya pada 25 Mei 1926

di THS (Technische Hooge-School), Sekolah Teknik Tinggi yang kemudian

hari menjadi Institut Teknik Bandung (ITB), selanjutnya Soeharto yang

notabene adalah seorang Jenderal bintang lima selama kurang lebih 32 tahun

memimpin bangsa ini dengan segala kelebihan dan ketidakpuasan yang

dialami masyarakat Indonesia di bawah era kepemimpina Soeharto.

Pada masa era reformasi yang dimulai pada pertengahan 1998, tepatnya

saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 dan digantikan

wakil presiden BJ Habibie. Indonesia telah mengalami 5 pergantian

kepemimpinan. Presiden BJ. Habibie yang berlatar belakang seorang ilmuwan

merupakan presiden pertama di era yang mengharapkan kemajuan dan

perubahan dalam masyarakat Indonesia yang selama 32 tahun berada di

bawah bayang-bayang Soeharto. Abdurrahman wahid (Gus Dur) yang berlatar

belakang seorang ulama, Megawati Soekarno Putri yang tidak pernah

menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah, dan Susilo Bambang Yudhoyono

1

Page 2: Sejarah Politik BJ Habibie

yang berpangkat Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000

secara bergantian menduduki kekuasaan tertinggi di negeri yang berpenduduk

kurang lebih 230 Juta jiwa. Khusus Susilo Bambang Yudhoyono, beliau

menjabat Presiden RI hingga 2 kali periode sejak 2004 hingga 2014 nanti.

Sampai saat ini jabatan yang dipegang oleh Susilo Bambang Yudhoyono

sebagai Presiden RI adalah terlama sejak berakhirnya kekuasaan Soeharto

(Orde baru) dan BJ. Habibie merupakan seorang Presiden dan Wakil Presiden

di era reformasi yang masa pemerintahanya terpendek dalam sejarah

Indonesia. Beliau menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden

dan takdir Allah menuntun beliau menggantikan Soeharto yang

mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. BJ.

Habibie digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai

presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan

demikian beliau hanya 1 tahun dan 5 bulan menjabat sebagai presiden RI.

Inilah yang menjadi titik tolak pemikiran dalam penulisan ini, bagaimana

seorang BJ. Habibie yang dalam pemerintahannya berlangsung dalam kurun

waktu begitu singkat harus menata kembali sebuah negara dengan

kemajemukan penduduknya yang selama kurang lebih 32 tahun harus

terbelenggu dibawah kekuasaan Soeharto. BJ Habibe adalah seorang Presiden

RI yang menduduki puncak kekuasaan tertinggi di negeri ini ketika rakyat

menginginkan adanya perubahan dalam segala sapek kehidupan. Kalo di

ibaratkan cuaca, Habibie ada pada cuaca dingin karena sebelumnya rakyat

begitu terbuai dalam tidur panjangnya pada masa orde baru menuju cuaca

panas, dimana rakyat Indonesia terbangun dan menginginkan perubahan.

B. Identifikasi Masalah

Masa pemerintahan BJ. Habibie yang begitu amat singkat telah

menimbulkan berbagai macam pertanyaan dalam hubungannya dengan

bagaimana seorang BJ. Habibie harus mengurus dan menata suatu negara

yang secara luas wilayah dan jumlah penduduk termasuk salah satu yang

terbesar didunia. Seperti kita ketahui dalam menata kehidupan seorang

2

Page 3: Sejarah Politik BJ Habibie

manusia tanpa dipungkiri selalu terlibat berbagai aspek kehidupan baik

politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan yang

semuanya merupakan sistem yang tidak terpisahkan.

C. RumusanMasalah

Dalam penyusunan makalah ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kehidupan BJ Habibie sebelum jadi Presiden RI yang ke 3 ?

2. Bagaimana kebijakan Presiden BJ Habibie dalam Pembangunan ekonomi

Indonesia ?

3. Bagaimana kebijakan Presiden BJ Habibie mengenai sistem politik di

Indonesia ?

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah selain untuk memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Sosiologi Politik juga untuk memperoleh gambaran tentang

bagaimana situasi Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden BJ. Habibie

dalam bidang ekonomi dan politik. Adapun manfaat yang diharapkan dalam

penulisan ini antara lain untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca

tentang situasi ekonomi dan politik Indoensia dibawah kepemimpinan

Presiden BJ. Habibie.

3

Page 4: Sejarah Politik BJ Habibie

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kehidupan BJ. Habibie

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang

lebih dikenal sebagai BJ Habibie merupakan Presiden ke 3 Republik

Indonesia setelah Soekarno “Sang Proklamator RI” dan Soeharto yang

terkenal dengan “dinasti” cendana-nya. BJ. Habibie lahir di Pare-pare

Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau terlahir “blaster” antara orang

Jawa (ibunya) dengan orang Sulawesi Selatan (ayahnya). Beliau merupakan

anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie

dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri

Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu

Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Sang Habibie muda harus kehilangan

ayahnya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena

serangan jantung. Tak lama setelah ayahnya meninggal, Habibie pindah ke

Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di

sekolah yang setingkat SMA tersebut, beliau mulai tampak menonjol

prestasinya, Habibie telah menunjukkan kecerdasan dan semangat tinggi pada

ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya Fisika.

Pada tahun 1954 beliau menamatkan pendidikannya di Gouvernments

Middlebare School dan selanjutnya meneruskan pendidikan ke jenjang

perguruan tinggi tepatnya di Institut Teknik Bandung (ITB) di kota Bandung.

Di Perguruan Tinggi yang berdiri pada tanggal 2 Maret 1959 yang

sebelumnya bernama Technische Hoogeschool di mana presiden Indonesia

pertama, Soekarno meraih gelar Insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil dan

merupakan sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia, BJ Habibie kuliah

selama kurang lebih 6 bulan di jurusan Teknik Mesin namun bukan berarti

Habibie berhenti kuliah. Ini dikarenakan Habibie muda melanjutkan studynya

di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH) di kota Aachen,

4

Page 5: Sejarah Politik BJ Habibie

Jerman jurusan Teknik Penerbangan spesialisasi konstruksi pesawat terbang,

di RWTH Aachen, Jerman, menerima gelar diplom ingineur pada 1960 dan

gelar doktor ingineur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.

Keberhasilan Habibie dalam pendidikannya tak lain karena dukungan seorang

ibu yang yang bekerja keras dalam membiayai anaknya dengan usaha

cateringnya karena habibie kuliah keluar negeri bukan karena mendapatkan

bea siswa.

Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral, BJ Habibie sudah mulai

bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus, BJ

Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm atau MBB di kota

Hamburg, Jerman (1965-1969) sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan

pada Analisis Struktrur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat Kepala

Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan

militer di MBB (1969-1973). Atas kinerja dan kebriliannya, 4 tahun

kemudian, ia dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi

di MBB periode 1973-1978 serta menjadi Penasihast Senior bidang teknologi

untuk Dewan Direktur MBB (1978 ). Dialah menjadi satu-satunya orang Asia

yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang

Jerman ini. Sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali

ke Indonesia.

1. Habibie Bertemu Dengan Soeharto

Ada cerita menarik tentang bagaimana Habibie bertemu dengan

Soeharto. Salah satu pertanyaan umum dan masih banyak orang tidak

mengetahui adalah bagaimana Habibie yang tinggal di Pulau Celebes

(Sulawesi) bisa bertemu dan akrab dengan Soeharto yang menghabiskan

hampir seluruh hidupnya di Pulau Jawa ? Pertemuan pertama kali Habibie

dengan Soeharto terjadi pada tahun 1950 ketika Habibie berumur 14

tahun. Pada saat itu, Soeharto (Letnan Kolonel) datang ke Makasar dalam

rangka memerangi pemberontakan / separatis di Indonesia Timur pada

masa pemerintah Soekarno. Letkol Soeharto tinggal berseberangan dengan

rumah keluarga Alwi Abdul Jalil Habibie. Karena ibunda Habibie

5

Page 6: Sejarah Politik BJ Habibie

merupakan orang Jawa, maka Soeharto pun (orang Jawa) diterima sangat

baik oleh keluarga Habibie. Bahkan, Soeharto turut hadir ketika ayahanda

Habibie meninggal. Selain itu, berkat jasa Soeharto adik Habibie

menemukan jodohnya dengan anak buah (prajurit) Letkol Soeharto.

Kedekatan Soeharto-Habibie terus berlanjut meskipun Soeharto telah

kembali ke Pulau Jawa setelah berhasil memberantas pemberontakan di

Indonesia Timur.

2. Habibie Kembali ke Indonesia

Pada tahun 1968, BJ Habibie telah mengundang sejumlah insinyur

untuk bekerja di industri pesawat terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur

Indonesia akhirnya dapat bekerja di MBB atas rekomendasi Pak Habibie.

Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan skill dan pengalaman (SDM)

insinyur Indonesia untuk suatu saat bisa kembali ke Indonesia dan

membuat produk industri dirgantara (dan kemudian maritim dan darat).

Dan ketika Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk

menemui seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie

langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di

Jerman. Hal ini dilakukan BJ Habibie demi memberi sumbangsih ilmu dan

teknologi pada bangsa ini. Pada 1974 di usia 38 tahun, BJ Habibie pulang

ke tanah air. Ia pun diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung

dibawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi

tinggi hingga tahun 1978. Meskipun demikian dari tahun 1974-1978,

Habibie masih sering pulang pergi ke Jerman karena masih menjabat

sebagai Vice Presiden dan Direktur Teknologi di MBB. Habibie mulai

benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan

Pesawat Jerman MBB pada 1978. Dan sejak itu, dari tahun 1978 hingga

1997, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi sekaligus

merangkap sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

(BPPT). Disamping itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset

Nasional dan berbagai jabatan lainnya.

6

Page 7: Sejarah Politik BJ Habibie

Ketika menjadi Menristek, Habibie mengimplementasikan visinya

yakni membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi. Ia

mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yakni

melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju. Visinya

yang langsung membawa Indonesia menjadi negara Industri mendapat

pertentangan dari berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri yang

menghendaki pembangunan secara bertahap yang dimulai dari fokus

investasi di bidang pertanian. Pola pikir Pak Habibie disambut dengan

baik oleh Pak Harto.Pres. Soeharto pun bersedia menggangarkan dana

ekstra dari APBN untuk pengembangan proyek teknologi Habibie. Dan

pada tahun 1989, Soeharto memberikan “kekuasan” lebih pada Habibie

dengan memberikan kepercayaan Habibie untuk memimpin industri-

industri strategis seperti Pindad, PAL, dan IPTN yang sekarang berubah

menjadi PT Dirgantara Indonesia.

3. Habibie Menuju RI 1

BJ Habibie adalah seoarang sosok dimana disatu sisi ia begitu

sangat dikagumi namun disisi lain banyak pula yang tidak sependapat

dengan pemikirannya. Setelah kurang lebih selama 20 tahun Habibie

menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi dan jabatan

strategis lainnya. Pada tanggal 11 Maret 1997 beliau di pilih oleh Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai Wakil Presiden mendampingi

Soeharto yang untuk ketujuh kalinya sejak 12 Maret 1967 diangkat oleh

MPR sebagai Presiden Republik Indonesia. Pada tahun 1997, Indonesia

dan negara lainnya di Asia terkena krisis financial yang berdampak sangat

signifikan dalam mengubah kehidupan masyarakat. Indonesia baik

dibidang ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum maupun keamanan.

Masyarakat Indonesia menginginkan adanya suatu perubahan disegala

aspek kehidupan dan puncaknya pada 12 Mei 1998 dengan dimotori oleh

mahasiswa munculah Gerakan Reformasi yang merupakan suatu gerakan

untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan, terutama perbaikan

dalam bidang politik, sosial, ekonomi, dan hukum. Reformasi merupakan

7

Page 8: Sejarah Politik BJ Habibie

suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan

perikehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah perbaikan.

Banyak hal yang mendorong timbulnya reformasi pada masa

pemerintahan Orde Baru, terutama terletak pada ketidakadilan di bidang

politik, ekonomi dan hukum. Perlu ditekankan Orde baru adalah sebutan

dimana Soeharto menjadi pucuk kekuasaan tertinggi di Indonesia. Tekad

Orde Baru pada awal kemunculannya pada tahun 1966 adalah akan

melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen

dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setelah

Orde Baru memegang tumpuk kekuasaan dalam mengendalikan

pemerintahan, muncul suatu keinginan untuk terus menerus

mempertahankan kekuasaannya atau status quo. Hal ini menimbulkan

akses-akses nagatif, yaitu semakin jauh dari tekad awal Orde Baru

tersebut. Akhirnya penyelewengan dan penyimpangan dari nilai-nilai

Pancasila dan ketentuan-ketentuan yang terdapat pada UUD 1945, banyak

dilakukan oleh pemerintah Orde Baru.

Demokrasi yang tidak dilaksanakan dengan semestinya akan

menimbulkan permasalahan politik. Ada kesan kedaulatan rakyat berada di

tangan sekelompok tertentu, bahkan lebih banyak di pegang oleh para

penguasa. Dalam UUD 1945 Pasal 2 telah disebutkan bahwa “Kedaulatan

adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR”. Keadaan

seperti ini mengakibatkan munculnya rasa tidak percaya kepada institusi

pemerintah, DPR, dan MPR. Ketidak percayaan itulah yang menimbulkan

munculnya gerakan reformasi. Gerakan reformasi menuntut untuk dilakukan

reformasi total di segala bidang, termasuk keanggotaan DPR dan MPR yang

dipandang sarat dengan nuansa KKN. Gerakan reformasi juga menuntut agar

dilakukan pembaharuan terhadap lima paket undang-undang politik yang

dianggap menjadi sumber ketidakadilan, di antaranya :

1. UU No. 1 Tahun 1985 tentang Pemilihan Umum

2. UU No. 2 Tahun 1985 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas dan

Wewenang DPR / MPR

8

Page 9: Sejarah Politik BJ Habibie

3. UU No. 3 Tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya.

4. UU No. 5 Tahun 1985 tentang Referendum

5. UU No. 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Massa.

Perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional dianggap telah

menimbulkan ketimpangan ekonomi yang lebih besar. Monopoli sumber

ekonomi oleh kelompok tertentu, konglomerasi, tidak mempu menghapuskan

kemiskinan pada sebagian besar masyarakat Indonesia. Pemilihan umum

tahun 1997 ditandai dengan kemenangan Golkar secara mutlak. Golkar yang

meraih kemenangan mutlak memberi dukungan terhadap pencalonan kembali

Soeharto sebagai Presiden dalam Sidang Umum MPR tahun 1998 – 2003.

Sedangkan di kalangan masyarakat yang dimotori oleh para mahasiswa

berkembang arus yang sangat kuat untuk menolak kembali pencalonan

Soeharto sebagai Presiden. Krisis finansial yang melanda Negara-negara di

Asia Tenggara sejak bulan Juli 1996, dan ternyata ekonomi Indonesia belum

mampu untuk menghadapi krisis global tersebut. Krisi ekonomi Indonesia

berawal dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Ketika nilai tukar rupiah semakin melemah, maka pertumbuhan ekonomi

Indonesia menjadi 0% dan berakibat pada iklim bisnis yang semakin

bertambah lesu. Kondisi moneter Indonesia mengalami keterpurukan yaitu

dengan dilikuidasainya sejumlah bank pada akhir tahun 1997. Sementara itu

untuk membantu bank-bank yang bermasalah, pemerintah membentuk Badan

Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Ternyata usaha yang dilakukan

pemerintah ini tidak dapat memberikan hasil, karena pinjaman bank-bank

bermasalah tersebut semakin bertambah besar dan tidak dapat di kembalikan

begitu saja.

Faktor lain yang menyebabkan krisis ekonomi yang melanda Indonesia

tidak terlepas dari masalah utang luar negeri. Namun, utang luar negeri

Indonesia tidak sepenuhnya merupakan utang Negara, tetapi sebagian lagi

merupakan utang swasta. Utang yang menjadi tanggungan Negara hingga 6

februari 1998 mencapai 63,462 miliar dollar Amerika Serikat, utang pihak

swasta mencapai 73,962 miliar dollar Amerika Serikat. Akibat dari utang-

9

Page 10: Sejarah Politik BJ Habibie

utang tersebut maka kepercayaan luar negeri terhadap Indonesia semakin

menipis. Keadaan seperti ini juga dipengaruhi oleh keadaan perbankan di

Indonesia yang di anggap tidak sehat karena adanya kolusi dan korupsi serta

tingginya kredit macet. Demontrasi di lakukan oleh para mahasiswa

bertambah gencar setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM

dan ongkos angkutan pada tanggal 4 Mei 1998. Puncak aksi para mahasiswa

terjadi tanggal 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti Jakarta. Aksi mahasiswa

yang semula damai itu berubah menjadi aksi kekerasan setelah tertembaknya

empat orang mahasiswa Trisakti yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hartanto,

Hendriawan Lesmana, dan Hafidhin Royan. Tragedi Trisakti itu telah

mendorong munculnya solidaritas dari kalangan kampus dan masyarakat yang

menantang kebijakan pemerintahan yang dipandang tidak demokratis dan

tidak merakyat.

Pada saat kejadian Presiden Soeharto masih ada di Mesir dalam rangka

kunjungan kenegaraan dan sekembalinya dari Mesir tuntutan dari masyarakat

agar Presiden Soeharto mengundurkan diri semakin banyak disampaikan.

Rencana kunjungan mahasiswa ke Gedung DPR / MPR untuk melakukan

dialog dengan para pimpinan DPR / MPR akhirnya berubah menjadi mimbar

bebas dan mereka memilih untuk tetap tinggal di gedung wakil rakyat tersebut

sebelum tuntutan reformasi total di penuhinya. Tekanan-tekanan para

mahasiswa lewat demontrasinya agar presiden Soeharto mengundurkan diri

akhirnya mendapat tanggapan dari Harmoko sebagai pimpinan DPR / MPR.

Maka pada tanggal 18 Mei 1998 pimpinan DPR/MPR mengeluarkan

pernyataan agar Presiden Soeharto mengundurkan diri. Akhirnya Pada tanggal

21 Mei 1998, pukul 09.00 WIB bertempat di Istana Negara, Presiden Soeharto

meletakkan jabatannya sebagai presiden di hadapan Ketua dan beberapa

anggota dari Mahkamah Agung. Dan Tepat pada pukul 09.10 wakil presiden

B.J. Habibie mengucapkan sumpah sebagai presiden Republik Indonesia,

dengan disaksikan pimpinan Mahkamah Agung. Maka sejak saat itu, Presiden

Republik Indonesia dijabat oleh B.J. Habibie sebagai Presiden yang ke-3.

10

Page 11: Sejarah Politik BJ Habibie

B. Ekonomi Indonesia pada Masa Presiden BJ Habibie

Presiden BJ Habibie adalah presiden pertama di era reformasi. Dalam

periode awal menjabat presiden beliau masing dianggap berbau rezim Orde

Baru dan kepanjangan dari tangan Soeharto, maklum dia adalah salah satu

orang yang paling dekat dan di percaya oleh Soeharto. Habibie mewarisi

kondisi kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto termasuk keadaan

ekonomi Indonesia yang mengalami keterpurukan yang otomatis

menyebabkan kesejahteraan rakyat makin menurun. Sebelum berpikir jauh,

alangkah baiknya mengetahui dari definisi ekonomi itu sendiri. Ekonomi

merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas yang

berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang

dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani oikos yang berarti

“keluarga, rumah tangga” dan nomos, atau “peraturan, aturan, hukum,” dan

secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen

rumah tangga.”. Menurut Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723 – 1790)

dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of

Nation, biasa disingkat The Wealth of Nation, yang diterbitkan pada tahun

1776 Ilmu ekonomi adalah Bahan kajian yang mempelajari upaya manusia

memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dalam meningkatkan

kesejahteraan. Jadi bagaimana kebijakan Habibie dalam kepemimpinannya

untuk meningkatkan dan memenuhi kebutuhan hidup rakyat Indonesia, inilah

yang jadi pembahasan.

Sejak krisis moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan tahgun

1997, perusahaan perusahaan swasta mengalami kerugaian yang tidak sedikit,

bahkan pihak perusahaan mengalami kesulitan memenuhi kewajibannya

untuk membayar gaji dan upah pekerjanya. Keadaan seperti ini menjadi

masalah yang cukup berat karena disatu sisi perusahaan mengalami kerugaian

yang cukup besar dan disisi lain para pekerja menuntut kenaikan gaji.

Tuntutan para pekerja untuk menaikkan gaji sangat sulit dipenuhi oleh pihak

perusahaan, akhirnya banyak perusahaan yang mengambil tindakan untuk

mengurangi tenaga kerja dan terjadilah PHK. Kondisi perekonomian semakin

11

Page 12: Sejarah Politik BJ Habibie

memburuk, karena pada akhir tahun 1997 persedian sembilan bahan pokok

sembako di pasaran mulai menipis. Hal ini menyebabkan harga-harga barang

naik tidak terkendali. Kelaparan dan kekurangan makanan mulai melanda

masyarakat. Ini adalah kesalahan Pemerintah Orde Baru yang mempunyai

tujuan menjadikan Negara Republik Indonesia sebagai negara industri, namun

tidak mempertimbangkan kondisi riil di Masyarakat Indonesia yang

merupakan sebuah masyarakat agrasis dan tingkat pendidikan yang tergolong

masih rendah. Dan ujung-ujungnya masyarakat miskin Indonesia menjadi

bertambah dan bertambah pula beban pemerintah dalam mendongkrak

perekonomian guna meningkatkan kesejehteraan rakyat. Habibie yang

menjabat sebagai presiden menghadapi keberadaan Indonesia yang serba

parah. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Habibie adalah berusaha untuk

dapat mengatasi krisis ekonomi dan untuk menjalankan pemerintahan,

Presiden Habibie tidak mungkin dapat melaksanakannya sendiri tanpa dibantu

oleh menteri-menteri dari kabinetnya. Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden

Republik Indonesia yang ketiga B.J. Habibie membentuk kabinet baru yang

dinamakan Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang

menteri, dan para menteri itu diambil dari unsur-unsur militer (ABRI),

Golkar, PPP, dan PDI.

Langkah pertama yang dilakukan BJ Habibie dalam mengatasi krisis

ekonomi Indonesia antara lain mendapatkan kembali dukungan dari Dana

Moneter Internasional (IMF) dan komunitas negara-negara donor untuk

program pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi mulai positif pada

Triwulan I dan II tahun 1999. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian

Indonesia mengalami pemulihan. Untuk mewadahi reformasi ekonomi telah

diberlakukan beberapa Undang-Undang yang mendukung persaingan sehat,

seperti UU Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan usaha tidak sehat dan

UU Perlindungan Konsumen. Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan

ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya

produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga

menimbulkan persai ngan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan

12

Page 13: Sejarah Politik BJ Habibie

umum. Sedangkan Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan

antarpelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran

barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan

hukum atau menghambat persaingan usaha. Dan semuanya berdasarkan

kepada asas Demokrasi Ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan

antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum. Serta untuk mecapai

tujuan menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi

nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,

mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha

yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang

sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha

kecil.

Pengembangan ekonomi kerakyatan yang dalam rangka

memberdayakan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat

ketahanan ekonomi sosial penekanannya adalah pada usaha kecil, menengah

dan koperasi menjadi salah satu perhatian utama. Nilai tukar rupiah terjun

bebas dari Rp 2.000 per dolar AS menjadi Rp 12.000-an per dolar pada awal

terjadinya krisis moneter dan utang luar negeri yang jatuh tempo sehinga

membengkak akibat depresiasi (penyusutan) rupiah. Hal ini diperbarah oleh

perbankan swasta yang mengalami kesulitan likuiditas. Inflasi meroket diatas

50%, dan pengangguran mulai terjadi dimana-mana. Ada beberapa hal yang

dilakukan oleh pemerintahan Habibie untuk memperbaiki perekonomian

Indonesia antaranya :

1. Merekapitulasi perbankan dan menerapkan independensi Bank Indonesia

agar lebih fokus mengurusi perekonomian.

Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independent

berdasarkan UU No. 30 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia. Dalam

rangka mencapai tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai

rupiah, Bank Indonesia didukung oleh 3 (tiga) pilar yang merupakan 3

(tiga) bidang utama tugas Bank Indonesia yaitu :

13

Page 14: Sejarah Politik BJ Habibie

a. Menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter

b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

c. Mengatur dan mengawasi Bank

2. Melikuidasi beberapa bank bermasalah.

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan

seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang

segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Banyaknya utang

perusahaan swasta yang jatuh tempo dan tak mampu membayarnya dan

pada akhirnya pemerintah mengambil alih bank-bank yang bermasalah

dengan tujuan menjaga kestabilan ekonomi Indonesia yang pada masa itu

masih rapuh.

3. Menaikan nilai tukar rupiah

Selama lima bulan pertama tahun 1998, nilai tukar rupiah terhadap

dollar AS berfluktuasi. Selama triwulan pertama, nilai tukar rupiah rata-

rata mencapai sekitar Rp9200,- dan selanjutnya menurun menjadi sekitar

Rp8000 dalam bulan April hingga pertengahan Mei. Nilai tukar rupiah

cenderung di atas Rp10.000,- sejak minggu ketiga bulan Mei.

Kecenderungan meningkatnya nilai tukar rupiah sejak bulan Mei 1998

terkait dengan kondisi sosial politik yang bergejolak. nilai tukar rupiah

menguat hingga Rp. 6500 per dollar AS di akhir masa pemerintahnnya.

4. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang diisyaratkan oleh IMF.

Pada tanggal 15 januari 1998 (masih orde baru ) Indonesia telah

menandatangani 50 butir kesepakatan (letter of intent atau Lol) dengan

IMF. Salah satunya adalah memberikan bantuan (pinjaman) kepada bank-

bank yang mengalami masalah likuiditas. Skema ini dilakukan

berdasarkan perjanjian Indonesia dengan IMF dalam mengatasi masalah

krisis. Pemberian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) merupakan

konsekuensi diterbitkannya kebijakan pemerintah yang tertuang dalam

Kepres No.26/1998 dan Kepres No.55/1998. Keppres itu terbit setelah

sebelumnya didahului munculnya Surat Gubernur BI (Soedradjad

14

Page 15: Sejarah Politik BJ Habibie

Djiwandono, ketika itu) tertanggal 26 Desember 1997 kepada Presiden

dan disetujui oleh Presiden Soeharto sesuai surat Mensesneg No.R

183/M.sesneg/12/19997. Atas dasar hukum itulah Bank Indonesia

melaksanakan penyaluran BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia)

kepada perbankan nasional. Total BLBI yang dikucurkan hingga program

penyehatan perbankan nasional selesai mencapai Rp144,5 triliun, dana itu

tersalur ke 48 bank. Pada tahun 1999 di zaman Presiden BJ Habibie

sebanyak 48 Bankir penerima BLBI melakukan penyelesaiaan settlement

aset atas BLBI yang diterimanya melalui berbagai macam perjanjian

dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang terdiri dari

lima bankir mengikat perjanjian dengan skema Master of Settlement

Acquisition Agreement (MSAA) dimana nilai aset yang diserahkan

kepada pemerintah sama dengan total hutang BLBI yakni sebesar Rp89,2

triliun, tiga bankir menyelesaikan utang dengan mengikat perjanjian

Master of Refinancing and Notes Issuence Agreement (MRNIA) dimana

nilai aset lebih kecil dibandingkan hutang BLBI yang diterima sehingga

harus ditambah personal guarantee dengan total utang BLBI sebesar

Rp22,7 triliun.Selain itu terdapat 25 bankir mengikat perjanjian

penyelesaian hutang melalui skema Akte Pengakuan Utang (APU) sebesar

Rp20.8 triliun, sementara 15 bankir semua asetnya langsung ditangani

oleh Bank Indonesia yang sampai hari ini belum jelas pertanggung

jawabannya sebesar Rp11,8 triliun. Jadi untuk MSAA dan MRNIA saja

sudah 77 % mewakili penyelesaain BLBI. Khusus untuk perjanjian APU

tidak semua menandatanganinnya di era Presiden Habibie, sebagian di era

Presiden Abdurahman ‘Gusdur’ Wahid, sebagian lagi dimasa Presiden

Megawati. Sementara sebagian yang tidak kooperatif dan diserahkan

kepolisi pada masa pemerintahan Megawati jumlahnya delapan orang,

diantarannya Atang Latief (Bank Bira), James Januardy (Bank Namura),

Ulung Bursa (Lautan Berlian).

Beberapa keberhasilan ekonomi di era Habibie sebenarnya tidak lepas

dari usaha kerja keras para kabinetnya yang reformis. Namun, perlu disadari

15

Page 16: Sejarah Politik BJ Habibie

bahwa Habibie bukanlah presiden yang benar-benar reformis dalam menolak

kebijakan ekonomi ala IMF. Dengan keterbatasannya, beliau terpaksa

menjalani 50 butir kesepakatan (LoI) antara pemerintah Indonesia dengan

IMF, sehingga penangganan krisis ekonomi di Indonesia pada hakikatnya

lebih pada penyembuhan dengan “obat generik”, bukan penyembuhan

ekonomi “terapis” ataupun “obat tradisional”. Sehingga ketika meninggalkan

tampuk kekuasaan, Indonesia masih rapuh. Disisi lain, Habibie masih sangat

mempercayai tokoh-tokoh Orde baru duduk di kabinetnya, padahal

masyarakat menuntut reformasi. Dan tampaknya, Habibie memang

menempatkan dirinya sebagai Presiden Transisi, bukan Presiden yang

Reformis.

C. Politik Indonesia Pada Masa Presiden BJ Habibie

Apa sih yang di maksud dengan politik ? mungkin ini pertanyaan yang

terbesit di otak kita ketika pertama kita membicarakan politk di negeri ini.

Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani ”polis” yang berarti kota

yang berstatus negara. Secara umum istilah politik dapat diartikan berbagai

macam kegiatan dalam suatu negara yang menyangkut proses menentukan

tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Menurut

Miriam Budiardjo dalam buku ”Dasar-dasar Ilmu Politik”, ilmu politik adalah

ilmu yang mempelajari tentang perpolitikan. Politik diartikan sebagai usaha-

usaha untuk mencapai kehidupan yang baik. Beberapa definisi berbeda juga

diberikan oleh para ahli , misalnya:

1. Menurut Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu

politik adalah ilmu yang mempelajari lingkungan kenegaraan.

2. Menurut Seely dan Stephen Leacock, ilmu politik merupakan ilmu yang

serasi dalam menangani pemerintahan.

3. Dilain pihak pemikir Prancis seperti Paul Janet menyikapi ilmu politik

sebagai ilmu yang mengatur perkembangan negara begitu juga prinsip-

prinsip pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N. Gilchrist.

16

Page 17: Sejarah Politik BJ Habibie

Presiden Habibie mengadakan reformasi dalam bidang politik dan

berusaha menciptakan politik yang transparan, yang selama orde baru

Indonesia selalu diwarnai Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Korupsi

(bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk,

rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Secara harfiah, korupsi

adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri,

yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya

mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik

yang dipercayakan kepada mereka. Kolusi merupakan sikap dan perbuatan

tidak jujur dengan membuat kesepakatan secara tersembunyi dalam

melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan pemberian uang atau

fasilitas tertentu sebagai pelicin agar segala urusannya menjadi lancar

kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan) sanak saudara sendiri,

terutama dl jabatan, pangkat di lingkungan pemerintah. Nepotisme berarti

lebih memilih saudara atau teman akrab berdasarkan hubungannya bukan

berdasarkan kemampuannya.

Pada masa pemerintahan Habibie, orang bebas mengemukakan

pendapatnya di muka umum. Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapa

saja yang ingin menyampaikan pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat

umum maupun unjuk rasa atau demontrasi. Namun khusus demontrasi, setiap

organisasi atau lembaga yang ingin melakukan demontrasi hendaknya

mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan menentukan tempat untuk

melakukan demontrasi tersebut. Untuk menjamin kepastian hukum bagi para

pengunjuk rasa, pemerintahan bersama (DPR) berhasil merampungkan

perundang-undangan yang mengatur tentang unjuk rasa atau demonstrasi.

adalah UU No. 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat

di Muka Umum. Adanya undang – undang tersebut menunjukkan bahwa

pemerintah memulai pelaksanaan sistem demokrasi yang sesungguhnya.

Agenda reformasi yang disuarakan oleh mahasiswa yang antara lain

penghapusan Dwi fungsi ABRI dan Otonomi daerah yang seluas-luasnya

menjadi perhatian BJ Habibie dalam kebijakan politiknya.

17

Page 18: Sejarah Politik BJ Habibie

Pengertian Dwifungsi ABRI adalah fungsi yang melekat dan dimiliki

pada seluruh prajurit ABRI sebagai kekuatan hankam dan kekuatan sosial

politik dalam rangka perjuangan nasional untuk mencapai tujuan nasional

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (SK. Menhankam Pangab No. Skep

614/VI/1982). Memang Dwi fungsi ABRI telah ada sejak masa Revolusi

Kemerdekaan, walaupun pada masa itu belum ada undang-undang yang

mengatur tentang penetapan Dwi Fungsi ABRI. Tetapi dalam masa rezim

Orde Baru, Dwi Fungsi ABRI benar-benar menjelma dalam setiap sendi-sendi

dan unsur pemerintahan, ini menunjukan bahwa militer ingin lebih berperan

dalam menentukan hajat hidup rakyat Indonesia bukan hanya menjadi alat

pertahanan negara, tetapi juga berkecimpung dalam lembaga-lembaga

legislatif dan eksekutif. Menanggapi munculnya gugatan terhadap peran

dwifungsi ABRI menyusul turunnya Soeharto dari kursi kepresidenan, ABRI

melakukan langkah-langkah pembaharuan dalam perannya di bidang sosial-

politik.Setelah reformasi dilaksanakan, peran ABRI di Perwakilan Rakyat

DPR mulai dikurangi secara bertahap yaitu dari 75 orang menjadi 38 orang.

Langkah lain yang di tempuh adalah ABRI semula terdiri dari empat angkatan

yaitu Angkatan Darat, Laut, dan Udara serta Kepolisian RI, namun mulai

tanggal 5 Mei 1999 Polri memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti

nama menjadi Kepolisian Negara. Istilah ABRI pun berubah menjadi TNI

yang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Pembangunan Indonesia pada masa orde baru yang tidak merata dan

timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian

disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat dapat

membawa negeri ini ke arah disintergrasi bangsa. Namun UU Otonomi

Daerah yang dilahirkan pada masa pemerintahan Habibie berhasil

memberikan landasan yang kokoh bagi Indonesia untuk tidak terjerumus

kedalam nasib yang sama seperti Negara Yugoslavia dan Uni Soviet. Otonomi

Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan

mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku. Pemerintahan Habibie yang memerintah setelah jatuhnya rezim

18

Page 19: Sejarah Politik BJ Habibie

Suharto harus menghadapi tantangan untuk mempertahankan integritas

nasional dan dihadapkan pada beberapa pilihan yaitu :

1. mengurangi peran pemerintah pusat dan memberikan otonomi kepada

daerah

2. pembentukan negara federal; atau

3. membuat pemerintah provinsi sebagai agen murni pemerintah pusat.

Pada masa ini, pemerintahan Habibie memberlakukan dasar hukum

desentralisasi yang baru untuk menggantikan Undang-Undang No. 5 Tahun

1974, yaitu dengan memberlakukan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999

tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999

tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Pada tahun 1999, Atas desakan publik, Pemilu yang baru segera

dilaksanakan, sehingga hasil-hasil Pemilu 1997 segera diganti Kemudian

ternyata bahwa Pemilu dilaksanakan pada 7 Juni 1999, atau 13 bulan masa

kekuasaan Habibie. Pada saat itu untuk sebagian alasan diadakannya Pemilu

adalah untuk memperoleh pengakuan atau kepercayaan dari publik, termasuk

dunia internasional, karena pemerintahan dan lembaga-lembaga lain yang

merupakan produk Pemilu 1997 sudah dianggap tidak dipercaya. Hal ini

kemudian dilanjutkan dengan penyelenggaraan Sidang Umum MPR untuk

memilih presiden dan wakil presiden yang baru. Ini berarti bahwa dengan

pemilu dipercepat, yang terjadi bukan hanya bakal digantinya keanggotaan

DPR dan MPR sebelum selesai masa kerjanya, tetapi Presiden Habibie sendiri

memangkas masa jabatannya yang seharusnya berlangsung sampai tahun

2003, suatu kebijakan dari seorang presiden yang belum pernah terjadi

sebelumnya. Sebelum menyelenggarakan Pemilu yang dipercepat itu,

pemerintah mengajukan RUU tentang Partai Politik, RUU tentang Pemilu dan

RUU tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Setelah RUU

disetujui DPR dan disahkan menjadi UU, presiden membentuk Komisi

Pemilihan Umum (KPU) yang anggota-anggotanya adalah wakil dari partai

politik dan wakil dari pemerintah. Satu hal yang secara sangat menonjol

membedakan Pemilu 1999 dengan Pemilu-pemilu sebelumnya sejak 1971

19

Page 20: Sejarah Politik BJ Habibie

adalah Pemilu 1999 ini diikuti oleh banyak sekali peserta. Ini dimungkinkan

karena adanya kebebasan untuk mendirikan partai politik. Peserta Pemilu kali

ini adalah 48 partai. Ini sudah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah

partai yang ada dan terdaftar di Departemen Kehakiman dan HAM, yakni 141

partai. Meskipun masa persiapannya tergolong singkat, pelaksanaan

pemungutan suara pada Pemilu 1999 ini bisa dilakukan sesuai jadwal, yakni

tanggal 7 Juni 1999. Tidak seperti yang diprediksikan dan dikhawatirkan

banyak pihak sebelumnya, ternyata Pemilu 1999 bisa terlaksana dengan

damai, tanpa ada kekacauan yang berarti.

Dengan terselenggaranya Pemilu 1999 yang dimenangkan oleh Partai

Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan pimpinan Megawati Soekarno Putri,

BJ Habibie telah menunjukan dan mengajari kita tentang pendidikan politik

dalam arti demokrasi yang sebenarnya. Karena “demokratis”-nya Habibie,

maka ia pun memberikan opsi referendum bagi rakyat Timor-Timur untuk

menentukan sikap masa depannya. Timor-timur menjadi bagian Indonesia

pada 17 Juli 1976. Namun, perlu dicatat bahwa Habibie bukanlah orang yang

bodoh dengan mudah memberikan opsi referendum tanpa alasan yang jelas

dan tepat. Habibie sebagai Presiden RI memberikan opsi referendum kepada

rakyat Timor-Timur mengingat bahwa Timor-Timur tidak masuk dalam peta

wilayah Indonesia sejak deklarasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1945. Secara yuridis, wilayah kesatuan negara Indonesai sejak 17

Agustus 1945 adalah wilayah bekas kekuasaan kolonialisme Belanda yakni

dari Sabang (Aceh) hingga Merauke (Irian Jaya/ Papua). Ketika Indonesia

merdeka, Timor-Timur merupakan wilayah jajahan Portugis. Setelah

referendum yang diadakan pada tanggal 30 Agustus 1999, di bawah perjanjian

yang disponsori oleh PBB antara Indonesia dan Portugal, mayoritas penduduk

Timor timur memilih merdeka dari Indonesia dan menjadi Negara Timor

Leste. Inilah yang dianggap sebagai kebijakan yang salah oleh masyarakat

Indonesia dan mendorong adanya usaha untuk menjatuhkan Habibie dari kursi

kepresidenan.

20

Page 21: Sejarah Politik BJ Habibie

Pada sidang umum MPR tahun 1999, laporan pertanggungjawaban BJ

Habibie sebagai Presiden di tolak oleh MPR. Akibatnya Habibie tidak akan

mencalonkan lagi sebagai Presiden sebagai gantinya pada tanggal 20 Oktober

1999 KH. Abdurrahman Wahid terpilih sebagai Presiden RI ke 4 dan

Megawati Soekarno Putri sebagai pimpinan partai pemenang pemilu menjadi

Wakil Presiden RI ke 8. Dengan demikian berakirlah tugas sang Presiden

Transisi dalam memimpin Republik Indonesia. Meski diliputi lepasnya Timor

Timur, transformasi dari Orde Baru ke Era Reformasi berjalan relatif lancer.

Hal ini tak lepas dari peran Habibie yang berhasil meletakkan pondasi baru

yang terbukti lebih kokoh dan kuat menghadapi perubahan jaman.

21

Page 22: Sejarah Politik BJ Habibie

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

BJ. Habibie lahir di Pare-pare Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936.

Beliau terlahir “blaster” antara orang Jawa (ibunya) dengan orang Sulawesi

Selatan (ayahnya).

Pada tahun 1954 beliau menamatkan pendidikannya di Gouvernments

Middlebare School dan selanjutnya meneruskan pendidikan ke jenjang

perguruan tinggi tepatnya di Institut Teknik Bandung (ITB) di kota Bandung.

BJ Habibie kuliah selama kurang lebih 6 bulan di jurusan Teknik Mesin

namun bukan berarti Habibie berhenti kuliah. Ini dikarenakan Habibie muda

melanjutkan studynya di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule

(RWTH) di kota Aachen, Jerman jurusan Teknik Penerbangan spesialisasi

konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman, menerima gelar

diplom ingineur pada 1960 dan gelar doktor ingineur pada 1965 dengan

predikat summa cum laude.

Setelah menjabat sebagai presiden, ada beberapa hal yang dilakukan

oleh pemerintahan Habibie untuk memperbaiki perekonomian Indonesia

antaranya :

1. Merekapitulasi perbankan dan menerapkan independensi Bank Indonesia

agar lebih fokus mengurusi perekonomian.

2. Melikuidasi beberapa bank bermasalah.

3. Menaikan nilai tukar rupiah

4. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang diisyaratkan oleh IMF.

Presiden Habibie mengadakan reformasi dalam bidang politik dan

berusaha menciptakan politik yang transparan, yang selama orde baru

Indonesia selalu diwarnai Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Pada masa

pemerintahan Habibie, orang bebas mengemukakan pendapatnya di muka

umum. Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin

menyampaikan pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat umum maupun unjuk

rasa atau demontrasi.

22

Page 23: Sejarah Politik BJ Habibie

B. Saran

Sebaiknya kita sebagai generasi muda janganlah cepat mengambil

tindakan yang dapat merugikan semua kalangan seperti tawuran atau demo

karena semua yang kita lakukan haruslah berdasarkan akal sehat sehingga apa

kita perbuat tidak sampai memakan korban jiwa. Dan bagi pemerintah atau

aparat janganlah cepat-cepat mengambil tindakan seperti mengeluarkan

senjata (pistol) apabila masyarakat atau mahasiswa yang melakukan demo.

Sebaiknya ajaklah mereka berunding dan mencari jalan keluar yang lebih

baik.

23

Page 24: Sejarah Politik BJ Habibie

DAFTAR PUSTAKA

Zaenal ali, 2008, 100 0rang Indonesia paling berpengaruh, Yogyakarta, Narasi.

BJ Habibie, 2006, Detik-Detik yang Menentukan. Jakarta, THC Mandiri.

A. Makmur Makka., 2008, A True Life of Habibie, Bandung, Pustaka Iman.

Marulak Pardede, 1998, Likuidasi Bank dan Perlindungan Nasabah, Pustaka Sinar

Harapan, Jakarta.

http://id.wikipedia.org

http://www.bappenas.go.id

http://perpustakaan.bappenas.go.id

http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/

http://sesepwira.blogspot.com

Diterbitkan Sesep Wira's Blog pada jam 19.05

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

http://sesepwira.blogspot.com/2012/10/sejarah-kepemimpinan-bj-habibie.html

24

Page 25: Sejarah Politik BJ Habibie

JUDUL MAKALAH

SEJARAH POLITIK PADA MASA KEPEMIMPINAN

B.J. HABIBIE

Mata Kuliah : Sosiologi Politik

Disusun Oleh

1. Odilia Daus

2. Rusis

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN DAN KEWARGANEGARAAN

UNIVERSITAS PAMULANG

2013

25

Page 26: Sejarah Politik BJ Habibie

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan, karena berkat Rahmat dan

Hidayah-Nya kami bisa menyusun dan menyelesaikan makalah yang berisi

tentang “Sejarah Politik Pada Masa Kepemimpinan B.J. Habibie” sebagai salah

satu tugas mata pelajaran “Sosiologi Politik”. Kami juga mengucapkan

terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan informasi yang

sebagian besar di ambil dari internet.

Kami juga menyadari bahwa dalam penyususnan makalah masih terdapat

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami

mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan

makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah atau

tugas-tugas selanjutnya. Kami juga memohon maaf apabila dalam penulisan

makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga

membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.

26ii

Page 27: Sejarah Politik BJ Habibie

DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah................................................................... 2

C. RumusanMasalah....................................................................... 3

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Kehidupan BJ. Habibie.............................................................. 4

B. Ekonomi Indonesia pada Masa Presiden BJ Habibie................. 11

C. Politik Indonesia Pada Masa Presiden BJ Habibie.................... 16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................ 22

B. Saran........................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA

27iii