LAPORAN BIOLOGI

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan. Begitu juga dengan pertumbuhan tanaman sawi. Sawi atau Caisin (Brassica sinensis L.) termasuk famili Brassicaceae, daunnya panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Sawi mengandung pro vitamin A dan Asam Askorbat yang tinggi. Tanaman sawi terdiri dari dua jenis yaitu sawi pait dan sawi daging. Mengenai pertumbuhan, pertumbuhan tanaman khususnya tanaman sawi banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Sesuai dengan teori bahwa faktor-faktor tersebut bisa berasal dari intern (dalam) tumbuhan itu sendiri seperti gen maupun hormon, dan ekstern (luar) yang mempengaruhi seperti cahaya, air, suhu, kelembapan, dan unsur hara. Dua hal tersebut merupakan faktor yang saling mempengaruhi dan tidak bisa dilepaskan. Lebih spesifik lagi, kami tertarik mengenai pengaruh salah satu faktor ekstern yaitu unsur hara. Banyak jenis- jenis media tanam yang mengandung unsur hara yang biasa digunakan orang-orang pada umumnya dan tentunya masing-masing dari jenis media tanam tersebut memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap tanaman. Maka dari itu, kami bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui apa pengaruh media tanam tersebut pada pertumbuhan tanaman sawi. B. Rumusan Masalah Apakah media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi? Variable bebas : Media tanam Variable terikat : Pertumbuhan tanaman sawi Variable Control : Cahaya, Air, Suhu, dan Kelembapan C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh media tanaman terhadap pertumbuhan tanaman sawi. 2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh masing-masing media tanam terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Biologi Page 1

description

laporan biologi

Transcript of LAPORAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan. Begitu juga dengan pertumbuhan tanaman sawi. Sawi atau Caisin (Brassica sinensis L.) termasuk famili Brassicaceae, daunnya panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Sawi mengandung pro vitamin A dan Asam Askorbat yang tinggi. Tanaman sawi terdiri dari dua jenis yaitu sawi pait dan sawi daging.

Mengenai pertumbuhan, pertumbuhan tanaman khususnya tanaman sawi banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Sesuai dengan teori bahwa faktor-faktor tersebut bisa berasal dari intern (dalam) tumbuhan itu sendiri seperti gen maupun hormon, dan ekstern (luar) yang mempengaruhi seperti cahaya, air, suhu, kelembapan, dan unsur hara. Dua hal tersebut merupakan faktor yang saling mempengaruhi dan tidak bisa dilepaskan. Lebih spesifik lagi, kami tertarik mengenai pengaruh salah satu faktor ekstern yaitu unsur hara. Banyak jenis-jenis media tanam yang mengandung unsur hara yang biasa digunakan orang-orang pada umumnya dan tentunya masing-masing dari jenis media tanam tersebut memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap tanaman. Maka dari itu, kami bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui apa pengaruh media tanam tersebut pada pertumbuhan tanaman sawi.

B. Rumusan Masalah

Apakah media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi?

Variable bebas : Media tanamVariable terikat : Pertumbuhan tanaman sawiVariable Control : Cahaya, Air, Suhu, dan Kelembapan

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh media tanaman terhadap pertumbuhan tanaman sawi.2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh masing-masing media tanam terhadap pertumbuhan tanaman sawi.

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan Informasi kepada masyarakat umum mengenai pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman sawi.

2. Memberikan Informasi kepada masyarakat umum mengenai media tanam mana yang paling cocok ditanami oleh tanaman sawi.

Biologi Page 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Tinjauan Pustaka

Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah, ukuran dan volume sel yang irreversible (tidak dapat kembali seperti semula) yang menekankan pada kuantitas. Dalam proses pertumbuhan, kita bisa melihat bahwa pertumbuhan sebuah tanaman itu dimulai dari peristiwa perkecambahan (awal pertumbuhan) dan diakhiri dengan tanaman muda yang akan bergerak menuju tanaman yang dewasa.

Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman?

1.1 Faktor Internal (dalam)Adalah faktor yang berada dalam tubuh tanaman yang akan mempengaruhi pertumbuhan. Faktor internal diantaranya sebagai berikut.

1.1.1 Genetik (hereditas)Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan.

1.1.2 Hormon (fitohormon)Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat pengatur tubuh. Beberapa di antaranya yaitu :

a. Hormon AuksinAuksin adalah hormon yang dihasilkan pada koleoptil (pucuk tumbuh) tumbuhan. Fungsinya untuk memacu pemanjangan sel.

b. Hormon GiberelinGiberelin adalah jenis hormon yang berfungsi sinergis dengan hormon auksin. Fungsinya yaitu memacu pertumbuhan dan perkembangan embrio, merangsang pembentukan biji, buah, bunga, serbuk sari, dan enzim amilase.

c. Hormon SitokininSitokinin adalah hormon yang berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis). Fungsinya mengatur pertumbuhan daun, bunga, dan buah serta merangsang pembentukan akar dan batang.

d. Gas EtilenHormon tumbuhan yang fungsinya berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.

e. KalinKalin adalah hormon yang berperan dalam proses organogenesis. Kalin berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :

i. Rizokalin, hormon yang memperngaruhi pembentukan akar.ii. Kaulokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan batang.iii. Filokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan daun.iv. Antokalin, hormon yang mempengaruhi pembentukan bunga.

Biologi Page 2

f. Asam Absisat (ABA)Asam Absisat adalah jenis hormon tumbuhan yang bekerja antagonis (berlawanan) dengan auksin dan giberelin. Fungsinya mempertahankan tumbuhan dari tekanan lingkungan, berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.

g. Asam TraumalinHormon yang fungsinya untuk regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.

1.1.3 EnzimEnzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup (Biokatalisator). Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya dengan melibatkan satu jenis enzim saja. Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama.

1.2 Faktor EksternalAdalah faktor yang berasal dari luar tubuh tanaman yang mempengaruhi juga terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adapun macam faktor-faktor eksternalnya, diantaranya :

1.2.1 Unsur HaraKebutuhan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman tidak dapat dielakkan lagi. Berdasarkan kebutuhannya dalam pertumbuhan, unsur hara ini dibedakan menjadi tiga bagian. Yaitu :

a. Unsur MakroMerupakan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, diantaranya unsur C (Karbon), H (Hidrogen), O (Oksigen), N (Nitrogen), S (Belerang), P (Fosfor), K (Kalium), Cu (Tembaga), Fe (Besi) dan Mg (Magnesium).Ternyata unsur-unsur diatas tidak diperoleh dalam bentuk murni unsur, melainkan masih melekat dalam bentuk senyawa, dimana diantaranya :i. Unsur C (carbon) diambil tanaman dalam bentuk CO2ii. Unsur H (hidrogen) diambil tanaman dalam bentuk H2Oiii. Unsur O (oksigen) diambil tanaman dalam bentuk CO2, H2O dan O2iv. Dan sisanya sudah tersedia di dalam kandungan unsur hara.

b. Unsur MikroMerupakan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, diantaranya Mn (Mangan), Zn (Seng), Mo (Molibden), B (Boron), dan Cn (Kopernisium).

c. Unsur TambahanMerupakan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit, diantaranya Si (Silikon) dan Al (Alumunium).

1.2.2 SuhuPertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi juga oleh suhu, dimana suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah suhu yang optimum (15oC hingga 30oC). Sedangkan suhu minimun dimana tumbuhan masih dapat tumbuh ±10oC dan suhu tertingginya ±38oC.

Biologi Page 3

1.2.3 KelembapanKelembapan media tanam dan kelembapan udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media tanam yang lembap dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan. Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara yang terlarut. Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh besar.

1.2.4 CahayaSetiap tumbuhan memerlukan cahaya untuk pertumbuhan, karena cahaya sangat berperan dalam fotosintesis dan fotomorfogenesis. Cahaya yang digunakan secara efektif adalah spektrum merah, dan violet berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis.Biji tumbuhan berkecambah dan tumbuh di tempat yang gelap/tidak ada cahaya ternyata mempengaruhi pertumbuhan yang tidak normal, dengan ciri tumbuhnya sangat cepat, perawakan tumbuh sangat tinggi dan ramping, batangnya lemah dan batang tidak berwarna hijau tetapi pucat. Gejala ini disebut etiolasi.Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan perkembangan. Daun tanaman yang terkena cahaya akan berbentuk lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal daripada yang sedikit mendapatkan cahaya. Dan akar dari tanaman yang mendapat cahaya lebih akan lebat dibandingkan akar tanaman yang tidak mendapatkan cahaya.

1.2.5 AirAir merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air berfungsi sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah. Pertumbuhan berlangsung efektif selama malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari. Air juga berfungsi sebagai bahan fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzim, membantu proses perkecambahan biji, menjaga kelembapan, transpirasi, dan meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pembelahan sel.

1.2.6 pHpH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia. Dan sebaliknya jika pH dalam keadaan asam, tanah memiliki kandungan unsur Al, Mo, dan Zn yang dapat meracuni tumbuhan.

2. Hipotesis

H0 = media tanam tidak ada pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi.H1 = Ada pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman sawi.

3. Lokasi/Waktu

3.1 Lokasi : Rumah Bariq Asyam, JLN. Sapphire Raya Komplek Permata Z 10 NO. 5.

3.2 Waktu : Dimulai penanaman pada tanggal 29 April 2014

Biologi Page 4

4. SampelSampel yang kita ambil adalah tanaman sawi hijau. (Penjelasan lebih lanjut ada di bab iii metodologi penelitian).

5. Alat & Bahan

Alat Bahan- Cangkul - Benih Sawi (satu bungkus)- Pot (24 buah) - Air- Sendok air - Arang

- Pasir - Sekam - Tanah Hitam - Tanah Liat - Tanah Merah

6. Prosedur Penelitian

6.1 Siapkan alat dan bahan yang telah disebutkan diatas.6.2 Masukkan setiap media tanam kedalam pot. (Jumlah pot masing-masing media tanam ditentukan dengan

rumus pengulangan).6.3 Setelah itu, tanam benih sawi ke setiap pot. Lalu posisikan letak pot secara acak dengan cara diundi.6.4 Pastikan benih-benih tersebut mendapat cahaya yang sama dengan kadar air yang secukupnya secara merata.6.5 Lakukan penyiraman selama 2 kali sehari (pagi dan sore).6.6 Amatilah pertumbuhan tanaman tersebut dan ukur setiap pertumbuhannya. Lakukan aktivitas ini setiap 2 hari

sekali.

7. Rancangan Penelitian

7.1 Rumus untuk mencari pengulanganDiketahui : 6 macam perlakuan

( t – 1 ) ( r – 1 ) = 15( 6 – 1 ) ( r – 1 ) = 155 ( r – 1 ) =155r - 5 = 155r = 20r = 4

Jadi, dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali

Biologi Page 5

7.2 Letak / Posisi Pot tanaman sawi

Th 2 S 1 S 3 P 4 Ar 3 Tl 3Ar 1 Tm 2 Tl 1 S 2 Th 1 Tm 4Ar 4 Th 4 P 3 Tl 4 S 4 Tm 1Tl 2 P 1 Ar 2 Tm 3 Th 3 P 2

Th : Tanah Hitam Ar : ArangS : Sekam Tl : Tanah LiatP : Pasir Tm : Tanah Merah

Biologi Page 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Lokasi PenelitianLokasi yang kita pilih sebagai tempat penelitian ialah rumah Bariq Asyam yang berada di JLN. Sapphire Raya Komplek Permata Z 10 NO. 5. Ada beberapa alasan yang melatar belakangi pemilihan tempat ini, yang pertama tempat ini memiliki ruang yang intensitas cahayanya merata, kedua pH airnya sama, dan kelembapannya normal. Itu yang melatar belakangi kami dalam memilih rumah Bariq sebagai lokasi penelitian.

2. Waktu PenelitianPenelitian ini dimulai dari tanggal 29 April s/d 22 Mei 2014. Dengan rincian :

2.1 29 April : Memulai membeli bahan dan menanam.2.2 1 Mei : Pengukuran pertumbuhan tanaman yang pertama.2.3 4 Mei : Pengukuran pertumbuhan tanaman yang kedua.2.4 10 Mei : Memulai penyusunan laporan.2.5 20 Mei : Pengukuran pertumbuhan tanaman yang terakhir.2.6 22 Mei : Presentasi & Pengumpulan laporan.

3. Alat dan Bahan3.1 Alat

i. Cangkul : Digunakan untuk mengambil tanah hitam dan pasir.ii. Pot : Diambil sebanyak 24 buah karena terdiri dari 6 perlakuan dan 4 pengulangan.iii. Sendok Air : Untuk menyiram air sesuai dengan takaran.

3.2 Bahan i. Benih Sawi : Sebagai sampel dalam penelitian kali ini. Sediakan benih sebanyak 1 bungkus.ii. Air : Sebagai variable control.iii. Arang : Sebagai variable bebas 1.iv. Pasir : Sebagai variable bebas 2.v. Sekam : Sebagai variable bebas 3.vi. Tanah Hitam : Sebagai variable bebas 4.vii. Tanah Liat : Sebagai variable bebas 5.viii. Tanah Merah : Sebagai variable bebas 6.

4. Langkah Kerja

4.1 Dimulai dari tanggal 29 April 2014, langkah awal yang kita lakukan ialah menyediakan alat dan bahan yang sudah di sebutkan diatas. Dan pada hari itu pun kami mulai praktik menanamnya.

4.2 Masukkan Media tanam masing-masing 4 pot sebagai bentuk pengulangan, lalu dilanjutkan dengan menanam bijinya. Acak pot-pot tersebut dengan cara diundi posisinya. Pastikan semuanya mendapatkan cahaya yang sama.

4.3 Setelah selesai memposisikan, siram dengan air sebesar 1 sendok, lalu dokumentasikan.

Biologi Page 7

4.4 Lakukan hal tersebut rutin setiap hari dengan menyiram 2 kali sehari.4.5 Masuk hari ke-2, kami melakukan pengukuran pertama.4.6 Masuk hari ke-5, kami melakukan pengkururan kedua.4.7 Pada tanggal 10 Mei, dimulai penyusunan laporan. 4.8 Dan pada hari ke-20, kami melakukan pengukuran terakhir.4.9 Setelah semua data telah terkumpul, kami melanjutkan dengan penyusunan laporan Bab IV dan Bab V

5. Variable dan Definisi Operasional5.1 Variable Bebas : Media Tanam

Defini Operasional : Merupakan tempat tanaman tumbuh dan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman.5.2 Variable Terikat : Pertumbuhan Sawi

Definisi Operasional : Hal yang kita amati dalam penelitian ini.5.3 Variable Kontrol : Cahaya, Air, Kelembapan.

Definisi Operasional : Cahaya berasal dari sinar matahari, Air dan kelembapan memiliki keadaan yang sama karena sampel ditempatkan di satu tempat.

Biologi Page 8

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Data PengamatanDalam pengamatan selama 2 minggu, diperoleh data pertumbuhan tanaman sawi masing-masing media

tanam.

TanamanPertumbuhan/Hari (cm) Rata-Rata /

TanamanRata-Rata / Media Tanam

Hari ke-2 Hari ke-5 Hari ke-20

Th 1 0 0 1,5 0,5

1,8Th 2 0 0 4 1,3Th 3 0,1 2,7 6,5 3,1Th 4 0 0 7 2,3S 1 1 3 4,5 2,8

3S 2 1 3,2 5,5 3,2S 3 1 2 5 2,7S 4 1 2,9 6 3,3P 1 1,1 2,7 6 3,3

3,25P 2 1,1 2,5 5 2,8P 3 1,1 3,2 6 3,4P 4 1,1 3 6,5 3,5Ar 1 0,2 2,8 4,5 2,5

2,2Ar 2 0,2 1,5 1,5 1,1Ar 3 0,2 3,5 7,5 3,7Ar 4 0,2 0,2 4 1,5Tl 1 0 0,4 0,5 0,3

1,55Tl 2 0,5 2,2 4 2,2Tl 3 0 1,5 3 1,5Tl 4 0,5 1,5 4,5 2,2Tm 1 1 1,4 6 2,8

2,8Tm 2 1 2,8 5 2,9Tm 3 1 2,7 5 2,9Tm 4 1 2 5 2,6

2. Pembahasan

Biologi Page 9

2.1 Tanah HitamDilihat dari tabel diatas, dapat digeneralisasikan bahwa dari hari ke-2 sampai ke-5, sawi tidak mengalami perubahan yang signifikan, bahkan ada yang tidak tumbuh. Namun dari hari ke-5 sampai ke-20, tanaman mengalami perubahan yang signifikan kecuali pot Th1.

Hari ke-1 Hari ke-5 Hari ke-200

1

2

3

4

5

6

7

8

Th 1Th 2Th 3Th 4

2.2 SekamDilihat dari tabel, sekam memiliki pertumuhan yang teratur tiap harinya, dibuktikan dengan rata-rata pertumbuhan yang konstan. Hal ini berlaku untuk sekam 1 sampai 4.

Hari ke-2 Hari ke-5 Hari ke-200

1

2

3

4

5

6

7

S1S2S3S4

Biologi Page 10

2.3 PasirSama halnya dengan sekam, pasir memiliki tingkat pertumbuhan yang konstan setiap harinya. Namun dari hari ke-5 sampai hari ke-20, terdapat derajat pertumbuhan yang meningkat.

Hari Ke-2 Hari Ke-5 Hari ke-200

1

2

3

4

5

6

7

P1P2P3P4

2.4 ArangCukup menarik bahwa dari keempat tanaman ini, dua diantaranya (Ar 2, Ar 4) memiliki pertumbuhan yang tidak normal. Ar 2 pada saat hari ke-2 sampai dengan hari-5 memiliki pertumbuhan normal, namun saat mencapai hari ke-20 tanaman sawi Ar2 mati. Dan untuk Ar 4, dari hari ke-2 sampai ke-5 tidak mengalami pertumbuhan, namun saat mencapai hari ke-20, terjadi pertumbuhan signifikan. Dan untuk Ar 1 dan Ar 3 mengalami pertumbuhan normal dan konstan, namun Ar 1 mengalami sedikit penurunan.

Hari ke-2 Hari ke-5 hari ke-200

1

2

3

4

5

6

7

8

Ar1Ar2Ar3Ar4

Biologi Page 11

2.5 Tanah LiatMelihat dari keseluruhan, tanaman sawi pada tanah liat memiliki pertumbuhan yang kurang signifikan. Jika dibandingkan dengan media tanam yang lain, tanah liat adalah media tanam yang memiliki pertumbuhan yang paling lambat. Namun jika kita melihat pertumbuhan masing-masing tanah liat, 3 dari 4 tanaman (Tl 2, 3, 4) rata-rata pertumbuhannya konstan. Dan untuk Tl 1 hampir tidak terjadi pertumbuhan, dengan kata lain lambat sekali tumbuhnya.

Hari ke-2 Hari ke-5 Hari ke-200

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

Tl 1Tl 2Tl 3Tl 4

2.6 Tanah MerahMelihat perkembangannya, hampir secara keseluruhan bisa dibilang memiliki pertumbuhan yang konstan, hanya Tm 1 dan Tm 4 yang terjadi perlonjakkan pertumbuhan drastis pada hari ke-5 menuju hari ke-20.

Hari ke-2 Hari ke-5 Hari ke-200

1

2

3

4

5

6

7

Tm1Tm2Tm3Tm4

Grafik Rata-Rata Tiap Media Tanam

Biologi Page 12

Tanah Hitam Sekam Pasir Arang Tanah Liat Tanah Merah

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Media Tanam

Media Tanam

Pembahasan satu-persatu

Pembahasan secara umum

BAB V KESIMPULAN

Kesimpulan

Jadi, kesimpulannya adalah media tanam dapat berpengaruh terhadap rata-rata pertumbuhan tanaman sawi. Jika dilihat dari grafik diatas, ternyata media tanam yang memiliki rata-rata pertumbuhan konstan dan memiliki tanaman tertinggi adalah media tanam pasir.

Biologi Page 13

LAMPIRAN

Biologi Page 14

Biologi Page 15