Laporan Biolog1 Kecambah (Word) 2

17
LAPORAN BIOLOGI Enzim Katalase I. Pelaksanaan Praktikum A. Tujuan 1. Terampil mekakukan percobaan untuk menguji faktor- faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase 2. Dapat menjelaskan cara kerja enzim katalase 3. Dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase B. Hari, tanggal penelitian : Kamis, 11 September 2014 C. Tempat penelitian : Lab. Biologi SMAN 1 Mataram II. Rumusan masalah 1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase? 2. Bagaimana cara kerja enzim katalase? III. Hipotesis Suhu mempengaruhi kerja enzimkatalase. Enzim katalase bekerja optimal pada suhu ruangan (25 o -30 o C) Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral (kisaran 7) Konsentrasi enzim dan substrat (H 2 O 2 ) mempengaruhi kerja enzim katalase dan memiliki hubungan yang sebanding.

description

bbbb

Transcript of Laporan Biolog1 Kecambah (Word) 2

LAPORAN BIOLOGIEnzim Katalase

I. Pelaksanaan PraktikumA. Tujuan1. Terampil mekakukan percobaan untuk menguji faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase2. Dapat menjelaskan cara kerja enzim katalase3. Dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalaseB. Hari, tanggal penelitian : Kamis, 11 September 2014C. Tempat penelitian : Lab. Biologi SMAN 1 Mataram

II. Rumusan masalah1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase?2. Bagaimana cara kerja enzim katalase?

III. Hipotesis Suhu mempengaruhi kerja enzimkatalase. Enzim katalase bekerja optimal pada suhu ruangan (25o-30oC) Enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH netral (kisaran 7) Konsentrasi enzim dan substrat (H2O2) mempengaruhi kerja enzim katalase dan memiliki hubungan yang sebanding.

IV. VariabelVariable Bebas/manipulasi : suhu(percobaan A,B,dan C), pH (percobaan DdanE), konsentrasi enzim (percobaan F dan G), dan konsentasi substrat (percobaan H)Variable terikat/respon : intensitas gelembung dan nyala apiVariable control : hati ayam (kecuali percobaan G), volum H2O2 (percobaan A-G)

V. Alat dan Bahan

Alat:1. Gelas kimia2. Gelas ukur3. Pipet4. Pembakar spritus5. Tabung reaksi6. Rak tabung reaksi7. Thermometer8. Lumpang9. Kertas label10. Silet dan penggarisBahan:1. Hati dan jantung ayam2. H2O23. HCl4. NaOH5. Es Batu6. Air suling7. Korek api

VI.

VII. Cara Kerja1. Faktor Suhua. Mengambil 3 buah tabung reaksi beri berlabel A,B, dan C, mengisi masing-masing dengan hati ayam ukuran yang samab. Sementara itu menyiapkan 3 buah tabung reaksi dan is dengan 1 ml H2O2 (hidogen peroksida)c. Menuangkan H2O2 dari satu tabung ke tabung reaksi A, dan secara cepat tutup dengan ibu jarid. Mengamati hasil yang terjadi dan mencatatnya pada tabele. Memasukan tabung B pada gelas kimia yang berisi air yang bersuhu 60o C selama 5 menitf. Menuangkan H2O2 dari satu tabung ke tabung reaksi A, dan secara cepat tutup dengan ibu jari g. Mengamati hasil yang terjadi dan mencatatnya pada tabelh. Memasukan tabung C pada gelas kimia yang berisi air yang bersuhu 10o C selama 5 meniti. Menuangkan H2O2 dari satu tabung ke tabung reaksi A, dan secara cepat tutup dengan ibu jari j. Mengamati hasil yang terjadi dan mencatatnya pada tabelk. Mengetes tabung A,B, dan C dengan menggunakan lidi yang membara untuk mengetahui gas yang terbentuk.

2. Faktor PHa. Mengambil 2 buah tabung reaksi memberi label D dan E, mengisi masing-masing dengan hati ayam ukuran yang samab. Sementara itu menyiapkan 3 buah tabung reaksi dan mengisi tabung tersebut dengan 1 ml H2O2 (hidogen peroksida)c. Pada tabung D tambahkan 10 tetes larutan NaOHd. Menuangkan H2O2 dari satu tabung ke tabung reaksi D, dan secara cepat tutup dengan ibu jarie. Mengamati hasil yang terjadi dan mencatat hasilnya pada tabelf. Sedangkan, pada tabung E tambahkan 10 tetes larutan HClg. Menuangkan H2O2 dari satu tabung ke tabung reaksi E, dan secara cepat menutupnya dengan ibu jarih. Mengamati hasil yang terjadi dan mencatat hasilnya pada tabeli. Mengetes tabung D dan E dengan menggunakan lidi yang membara untuk mengetahui gas yang terbentuk.

3. Faktor kosentrasi Enzima. Mengambil 2 buah tabung reaksi memberi label F dan G, mengisi tabung F dengan 2 potong hati ayam, sedangkan tabung G dengan 2 potong jantungb. Sementara itu menyiapkan 2 buah tabung reaksi dan mengisi tabung tersebut dengan 1 ml H2O2 (hidogen peroksida)c. Menuangkan H2O2 dari satu tabung ke tabung reaksi D, dan secara cepat menutupnya tutup dengan ibu jarid. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasilnya pada tabele. Menuangkan H2O2 dari satu tabung ke tabung reaksi D, dan secara cepat menutupnya tutup dengan ibu jarif. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasilnya pada tabelg. Mengetes tabung F dan G dengan menggunakan lidi yang membara untuk mengetahui gas yang terbentuk.

4. Faktor konsentrasi substrata. Mengambil 1 buah tabung reaksi memberi label H, mengisi tabung H dengan 1 potong hati ayamb. Sementara itu menyiapkan 1 buah tabung reaksi dan mengisi tabung tersebut dengan 1 ml H2O2 (hidogen peroksida)c. Menuangkan H2O2 dari satu tabung ke tabung reaksi D, dan secara cepat menutupnya tutup dengan ibu jarid. Mengamati perubahan yang terjadi dan mencatat hasilnya pada tabele. Mengetes tabung F dan G dengan menggunakan lidi yang membara untuk mengetahui gas yang terbentuk.VIII. Tabel pengamatanTabungPerlakuanKeadaan gelembungNyala api

A1 potong hati ayam + I ml H2O2

+++Terang

B1 potong hati ayam (suhu 60oC) + I ml H2O2++Redup

C1 potong hati ayam (suhu 10oC ) + I ml H2O2++Terang

D1 potong hati ayam + NaOH + I ml H2O2++Redup

E1 potong hati ayam + HCl + I ml H2O2-Redup

F2 potong hati ayam + 1 ml H2O2

+++Terang

G2 potong jantung ayam + 1 ml H2O2++Terang

H1 potong hati ayam + 2 ml H2O2

++Redup

Catatan :Keadaan gelembung : +++ = banyak sekali++ = sedang + = sedikit = tidak ada gelembung

IX. PembahasanEnzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2menjadi H2O dan O2dengan reaksi sebagai berikut :2H2O2 2H2O + O2Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam dan jantung ayam (sebagai perbandingan).Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase.Hati ayam dan jantung ayam kemudian dibuat ekstrak.Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut : 1 potong hati ayam(ekstrak) ditambah H2O2(hidrogen peroksida)Saat ekstrak diberi H2O2terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.Hal ini membuktikan bahwa H2O2juga diuraikan menjadi oksigen (O2) oleh enzim katalase.berarti enzim dapat bekerja dengan baik pada suhu dan pH normal.

1 potong hati ayam (suhu 60o C) ditambah H2O2Berdasarkan kajian teori, enzim akan rusak bila suhu tinggi. Sehingga seharusnya tidak timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan juga tidak timbul nyala api.Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2menjadi H2O dan O2. Namun pada percobaan yang kami lakukan terjadi kesalahan pada hasil percobaan dimana terbentuk gelembung udara yang sedang dan bara api menyala agak terang saat dimasukan. Kesalahan ini terjadi karena kurangnya ketelitian kami dalam melakukan percobaaan., khususnya pada pengukuran suhu yang tidak teliti sehingga suhu sudah turun selama 5 menit tabung direndam. Hal inilah yang mempengaruhi hasil percobaan kami.

1 potong hati ayam (suhu 10o C) ditambah H2O2Berdasarkan kajian teori, pada suhu rendah enzim tidak mampu bekerja secara optimal dan pada suhu 00C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara). Sehingga seharusnya terbentuk gelembung udara yang sedikit dan nyala api redup pada suhu 100C. Namun, pada percobaan yang kami lakukan, ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata menimbulkan gelembung udara sedang dan saat bara api di masukkan ke dalamnya, menimbulkan nyala api agak terang. Kesalahan ini terjadi karena kami kurang teliti dalam pengukuran suhu, yaitu selama percobaan berlangsung suhu telah naik, tidak lagi 10o C.

1 potong hati ayam (ekstrak) ditambah NaOH dan H2O2Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa.Kemudian ditambah H2O2ternyata terbentuk gelembungudara yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya, nyala api redup.Berarti penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2 oleh enzim kalatase berlangsung lambat. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.

1 potong hati ayam (ekstrak) ditambah HCl dan H2O2Penambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam.Kemudian ditambah H2O2ternyata tidak terbentuk gelembung udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api.Berarti tidak ada H2O dan O2 yang duraikan oleh enzim katalase.Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal pada kondisi yang terlalu asam.

2 potong hati ayam (ekstrak) ditambah 1 ml H2O2Pada percobaan dengan menggunakan 2 potong hati ayam ini, dihasilkan gelembung dengan intensitas banyak sekali (lebih banyak dibandingkan pada percobaan yang memakai 1 potong hati ayam) serta bara api menyala terang dalam waktu sangat cepat. Penambahan jumlah hati ayam berarti menambah konsentrasi enzim katalase. Percobaan ini menunjukan bahwa konsentrasi enzim mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim, maka semakin cepat pula reaksi yang berlangsung.

2 potong jantung ayam (ekstrak) ditambah 1 ml H2O2Penggunaan jantung ayam dimaksudkan sebagai perbandingan dengan hati ayam. Jantung ayam memiliki kandungan enzim katalase lebih sedikit dibandingkan dengan hati ayam. Sehingga setelah H2O2 dimasukan intensitas gelembung yang dihasilkan masih lebih banyak pada ekstrak hati ayam. Pada ekstrat jantung ayam terbentuk gelembungnya juga sedikit lebih lama. Hal ini menunjukan bahwa konsentrasi enzim mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim, maka semakin cepat pula reaksi yang berlangsung.

1 potong hati ayam (ekstrak) ditambah 2 ml H2O2 Berdasarkan kajian teori, apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan dan temperature konstan, penambahan kosentrasi substrat mempercepat laju reaksi. Sehingga seharunya, gelembung udara yang terbentuk banyak sekali dan nyala api seharusnya terang. Namun pada percobaan yang kami lakukan terdapat kesalahan pada hasil percobaan dimana saat penambahan jumlah substrat, menimbulkan gelembung udara yang sedang dan nyala api yang redup. Kesalahan ini terjadi karena saat bara api dimasukan ke dalam tabung, bara api sempat menyentuh dinding tabung, hal inilah yang membuat nyala api menjadi redup

Pertanyaan :1. Tentukan variable manipulasi, variable respond dan variable control!2. Berdasarkan data hasil pengamatan bagaimana pengaruh suhu, PH, Konsentasi Enzim dan konsentrasi substrat?3. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan yang anda lakukan!

Jawaban : 1. Variable Bebas: - suhu (percobaan A, B, dan C)- pH (percobaan D dan E)- konsentrasi enzim (percobaan F dan G)- konsentasi substrat (percobaan H)Variable terikat/respon : intensitas gelembung dan nyala apiVariable control : hati ayam (kecuali percobaan G) 2. a. Pengaruh suhu terhadap enzim katalase yaitu, pada suhu terlalu tinggi sebagian besar enzim akan rusak pada suhu di atas 60oC karena proteinnya (gugus prostetik) menggumpal (koagulasi). Jika telah rusak maka tidak akan berfungsi lagi meskipun berada pada suhu normal, rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi.b. Pengaruh PH terhadap enzim katalase yaitu, pada PH yang terlalu asam maupun terlalu basa enzim tidak dapat bekerja maksimal Aplikasi pH yang tidak cocok maka sifat kerja enzim dapat menyebabkan ionisasi dari gugus karboksil dan amino dari bagian-bagian enzim yang tersusun atau apoenzim dan dapat menyebabkan denaturasi, oleh karena itu akan terjadi tambahan struktur enzim sehingga tidak dapat bekerja dengan baik.c. Pengaruh konsentrasi enzim terhadap enzim katalase yaitu, jika makin tinggi konsentrasi enzim maka semakin cepat pula suatu substrat diperoses.d. Pengaruh konsentrasi substrat terhadap enzim katalase yaitu, Substrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat. Pada akhirnya konsentrasi substrat yang berlebihan dapat memperlambat kerja enzim.

3. Kesimpulan dari percobaan mengenai enzim katalase kali ini adalah :Faktor-faktor yang memengaruhi enzim dan aktivitasenzim sebagai berikut. Temperatur atau suhuUmumnya enzim bekerja pada suhu yang optimum. Apabila suhu turun, maka aktivitas akan terhenti tetapi enzim tidak rusak. Sebaliknya, pada suhu tinggi aktivitas menurun dan enzim menjadi rusak. pHpH dapat membalikkan kegiatan enzim, yaitu mengubah hasil akhir kembali menjadi substrat. Selain itu, pada PH yang terlalu asam maupun terlalu basa enzim tidak dapat bekerja maksimal Aplikasi pH yang tidak cocok maka sifat kerja enzim dapat menyebabkan ionisasi dari gugus karboksil dan amino dari bagianbagian enzim yang tersusun atau apoenzim dan dapat menyebabkan denaturasi, oleh karena itu akan terjadi tambahan struktur enzim sehingga tidak dapat bekerja dengan baik. Konsentrasi SubstratSubstrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat. Pengaruh konsentrasi enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap enzim katalase yaitu, jika makin tinggi konsentrasi enzim maka semakin cepat pula suatu substrat diperoses.

X. Kesimpulan dan SaranA. KesimpulanBerdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi enzim dan aktivitas enzim adalah :1. Suhu Umunya enzimbekerja pada suhu optimum. Apabila suhu turun, maka aktivitas enzim terhenti sementara namun tidak rusak. Sebaliknya pada suhu tinggi aktivitas menurun dan enzim menjadi rusak.

2. pHenzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal pada pH yang terlalu asam maupun terlalu basa. Enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan netral (ph kisaran 7). Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivita enzim dengan cpat. Sepert yang terlihat pada percobaan ekstrak yang ditetesi larutan HCl (bersifat asam), enzim tidak mampu menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O.3. konsentrasi enzimpengaruh konsentrasi enzimterhadap enzim katalase yakni semakin tinggi konsentrasi enzim maka semakin cepat pula suatu substrat di proses.4. Konsentrasai substratSubstrat adalah zat yang di ubah menjadi sesuatu yang baru. Apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan dan temperature konstan, terdapat hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil reaksi. Jika substrat yang tersedia dua kali lipat maka hasilnya pun menjadi dua kali lipat pula.

B. Saran Dalam melakukan percobaan harus teliti baik dalam pengukuran suhu, volume substrat, dsb sehingga data yang diperoleh lebih akurat. Dalam melakukan percobaan harus lebih berhati-hati baik dalam penggunaan spritus, tabung reaksi dan lain-lain serta hendaklah selalu menjaga kebersihan labolatorium seusai praktikum.

Laporan BiologiEnzim Katalase

Kelompok 7:Kelas XII IPA 21. Gusti Ayu Anderia Marilanda 2. I Nyoman Switrayana3. Mercy Victoria Halim4. Ni Made Dwi Chandra S.5. Ni Nyoman Fabby Sukarmini