LAPORAN BIOKIMIA NEUROPSIKIATRI

5
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA SISTEM NEUROPSIKIATRI Disusun oleh: Yudhistira Adi 2010730116 PEMBIMBING PRAKTIKUM Dr. KARTONO ICHWANI, SpBK

description

neuro

Transcript of LAPORAN BIOKIMIA NEUROPSIKIATRI

Page 1: LAPORAN BIOKIMIA NEUROPSIKIATRI

LAPORAN PRAKTIKUMBIOKIMIA

SISTEM NEUROPSIKIATRI

Disusun oleh:

Yudhistira Adi

2010730116

PEMBIMBING PRAKTIKUM

Dr. KARTONO ICHWANI, SpBK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Page 2: LAPORAN BIOKIMIA NEUROPSIKIATRI

A. Landasan Teori

VMA atau Asam Vanilil Mandelat adalah katabolit akhir dari katekolamin di dalam tubuh. Metabolisme katekolamin ( Efinefrin, Norefinefrin dan Dopamin ) yang di eskresikan dalam jumlah yang kecil di dalam urine. VMA dengan jumlah yang berlebihan yang dapat menunjukkan adanya suatu kelainan. Asam Vanilil Mandelat di dalam urine merupakan suatu petanda dari tumor yang dapat di gunakan untuk mendiagnosis penyakit dan pemantauan selama pengobatan.

VMA berasal dari Metabolisme Katekolamin. Epinefrine dan Norepinefrin mempunyai suatu 2 senyawa yaitu

MAO ( Mono Oksidase ) COMT ( Catechol-O- Metil Transferase ),

dari senyawa tersebut di ubah di urine menjadi Asam 4-Hidroksi, 3-Mentoksi Mandelat ( VMA = Vanilyl Mandelic Acid ). VMA dalam urine dapat meningkat pada keadaan :

1. Stress berat2. Tumor Medula Adrenal ( Feokromositoma )

B. Tujuan :

Untuk mengetahui bahwa VMA adalah Katabolit akhir dari Katekolamin ( Efinefrin, Norefinefrin dan Dopamin ) di dalam tubuh

C. Catatan :

Kadar VMA di dalam Urine akan meningkat pada keadaan :

1. Tumor Ganas Mendula Adrenal ( Feokromositoma )2. Strees Berat dan Akut

Page 3: LAPORAN BIOKIMIA NEUROPSIKIATRI

PERCOBAAN I: SIFAT-SIFAT URIN

TUJUAN :

Untuk mengetahui Berat Jenis Urin terhadap suhu

ALAT DAN BAHAN:

1. Alat ;

a. Larutan P-nitro anilin 0,2 %

b. Larutan Natrium Nitrit (NaNo2) 0,2%

c. Larutan Natrium Karbonat (NaCO3) 10%

d. Urine yang digunakan adalah urine mahasiswa sendiri

2. Bahan;

a. Kertas saring 1 buah

b. Pipet tetes 1 buah

c. Beaker glass 1 buah

d. Tabung reaksi 1 buah

CARA KERJA:

Disiapkan beaker glass untuk menampung urine

Disiapkan pipet tetes, kertas saring dan 1 buah tabung reaksi yang

digunakan untuk melarutkan bahan-bahan larutan P-nitro anilin 0,2%,

larutan natrium nitrit 0,2% dan larutan NaCO3 10%

Dicampurkan, ke dalam tabung reaksi :

o 1 ml P-nitro aniline 0,2 %

o 1 ml natrium nitrit 0,2%

o 1 ml natrium karbonat 10%

Page 4: LAPORAN BIOKIMIA NEUROPSIKIATRI

Larutan Berwarna Kuning Jernih*

Kemudian ke tiga larutan tadi, dicampurkan dan di aduk hingga merata di

dalam tabung reaksi ( larutan Reagensia )

Urine yang telah ditampung ke dalam beaker glass di ambil dengan pipet

tetes, kemudian disiapkan satu lembar kertas saring, lalu di teteskan

sebanyak 8 tetes urinen di atas kertas saring,

Kemudian teteskan lagi 8 tetes reagensia .

Dibiarkan kering pada suhu kamar ,

Hasil

Pada kertas saring yang telah di tetesi urine dan larutan reagensia, kemudian kertas saring di keringkan.

Jika Pada kertas saring timbul warna kuning menunjukkan hasil percobaan VMA (-) sebabkan percobaan untuk menunjukkan kadar VMA yang tidak meningkat.

Apabila terjadi adanya peningkatan kadar VMA yang tinggi maka pada kertas saring akan menunjukkan hasil warna ungu yang menunjukkan hasil percobaan (+)

Kesimpulan

Hasil percobaan pada Pemeriksaan Uji Saring Asam Vanilyl Mandelat ( VMA ) dalam urine Orang Percobaan ( OP : Faris Azhar ) yang di teteskan di atas kertas saring menunjukkan , terbentuknya warna kuning yang menunjukkan bahwa percobaan VMA (-),

sehingga pada percobaan tesebut menunjukkan urine dalam keadaan normal dan tidak menunjukkan kadar VMA yang meningkat.