Laporan Biokimia

8
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA SISTEM ENDOKRIN METABOLISME Disusun oleh : Azka Faza Fadhila Kelompok 5 2011730126 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

description

cfvghbjkn

Transcript of Laporan Biokimia

Page 1: Laporan Biokimia

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

SISTEM ENDOKRIN METABOLISME

Disusun oleh :

Azka Faza Fadhila

Kelompok 5

2011730126

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

2012/2013

Page 2: Laporan Biokimia

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan inayah-

Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Sistem Endorkin dan Metabolisme tepat pada

waktunya sesuai jadwal yang ditentukan.

Adapun tujuan pembuatan laporan ini sebagai hasil praktikum kelompok 5 mengenai gula

darah dan protein dalam urin pada sistem Endokrin dan Metabolisme pada kehidupan sehari-hari

khususnya Diabetes Melitus.

“Tak ada gading yang tak retak” itulah pribahasa yang cocok untuk menggambarkan hasil

laporan yang penulis buat. Kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis butuhkan demi

kesempurnaan laporan yang telah penulis buat ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

tutor pembimbing dr. Kartono Ichwani, Sp.BK selaku Ketua sistem Endorkin dan Metabolisme yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan

praktikum ini. Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah banyak

membantu baik secara moril maupun materil hingga laporan ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membaca.

Jakarta, Maret 2013

Penulis

Page 3: Laporan Biokimia

PERCOBAAN URIN

Urin mengandung hasil metabolisme tubuh baik fisiologis maupun patologik. Dalam

pemeriksaan urin pemakaian zat pengawet untuk pemerikssaan secara kimia atau mikroskopis

penting karena pada keadaan normal akan terjadi perubahan pada urin karena kerja bakteri.

Misalny urea yang akan di rubah menjadi amonium karbonat. Urin akan menjadi keruh dan

terjadi pembentukan sedimen. Zat pengawet yang biasa di gunakan adalah toluen.

Tujuan : membantu membuat diagnosa atau mengikuti perjalanan penyakit atau gangguan

metabolisme dan gannguan organ organ atau faktor-faktor yang berhubungan dengan

metabolisme.

1. TEST BERAT JENIS/ uji urinometer(hidrometer)

Untuk menentukan berat jenis urin menggunakan urinometer/hidrometer.

Alat bahan : a. urinometer

b. Hidrometer

c. Urin

d. tabung urinometer

langkah :

1. Masukkan urin ke dalam tabung urinometer

2. Teteskan

3. masukkan urinometer tanpa menyentuh

4. baca skala pada urinometer

Alat ini untuk suhu 20˚C, setiap kenaikan 3˚C ditambah 0,001

Dan setiap turun 3˚C dikurang 0,001

RUMUS: a. Jika suhu naik 3˚C = Berat jenis baca + (Suhu kamar-20)

3 x 1000

b. jika suhu turun 3˚C= Berat jenis baca - (20-suhu kamar)

3 x 1000

Berat jenis urin normal adalah : 1,003-1,030

Bila yang terbaca 16, maka berat jenis urin 1,016

Page 4: Laporan Biokimia

Hasil : 1, 016 + 29-20 = 1,019 Normal

3 x 1000

2. TEST BENNEDICT (test glukosa)

Tujuan : untuk mengetahui adanya glukosa dalam urin , dan membantu menegakkan

diagnosis seperti pada Diabetes Mellitus

Alat bahan : a. 4 tetes Urin

b. pereaksi benedict 2,5 ml

c. penagas air

langkah :

1. Campurkanlah 2,5 ml pereaksi benedict dengan 4 tetes urin

2. Panaskan selama 5 menit pada penangas air mendidih atau didihkan diatas api kecil

selama 1 menit

3. Biarkan dingin

Page 5: Laporan Biokimia

Interpretasi :

WARNA PENILAIAN KADAR

Biru 0 -

Hijau + Kurang dari 0,5%

Kuning ++ 0,5-1,0%

Jingga +++ 1,0-2,0%

Merah ++++ Lebih dari 2%

Hasil : biru - (negatif)

3. PROTEIN

3.1 TEST HELLER (test protein)

Untuk mengetahui adanya protein dalam urin .

Alat bahan : a. Tabung reaksi

b. asam nitrat pekat 3 ml

c. urin 3 ml

Langkah :

Page 6: Laporan Biokimia

1. Isilah tabung reaksi 3ml asam nitrat dengan 3ml urin

2. Lihat hingga terbentuk suatu lapisan terpisah , terbentuk cincin putih

menyatakan adanya protein

Interpretasi : (+) apabila terbentuk cincin putih , karena protein pada suasana

asam mengalami koagulasi

Hasil = (-) tidak terbentuk cincin putih

3.2 TEST KOAGULASI

Alat bahan : a. 5 ml urin

b. 3-5 tetes asam asetat 2%

c. penangas air

Langkah :

1. panaskan 5 ml urin selama 2 menit

2. Bila terbentuk endapan tambahkan 3-5 tetes asam asetat 2%

3. lihat apakah endapan tersebut hilang atau tidak

Interpretasi :

Mengandung fosfat jika di tambah asam asetat, maka endapan hilang

Page 7: Laporan Biokimia

Mengandung protein jika di tambah asam asetat , endapan tetap

Hasil : – Negatif( tidak mengandung protein)