Laporan Bio Dwi

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Panca indera manusia mempunyai daya kemampuan yang terbatas. Salah satunya adalah indera penglihatan. Dimana indera penglihatan kita tidak bias sampai melihat hal-hal yang tidak bias dilihat secara kasat mata. Oleh karena itu, adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memanfaatkan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk menemukan alat bantu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu penemuan tersebut adalah mikroskop (Campbell, 2000). Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda- benda yang sangat kecil, misalnya rambut, bakteri, dan sel sehingga tampak jelas. Mikroskop sederhana terdiri dari dua lensa positif (cembung). Lensa positif yang berdekatan dengan mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup. Lensa positif yang berdekatan dengan benda disebut lensa objektif. Jarak titik api lensa objektif lebih kecil dari pada jarak titik api lensa okuler (Syamsuri, 2001). Mikroskop masa kini yang banyak digunakan dilaboratorium merupakan mikroskop yang mempergunakan lensa gabungan (lensa okuler dan lensa objektif) secara terpisah. Sistem ini dipergunakan oleh Hans dan Zacaharies Jansen pada tahun 1600. Pada mikroskop ini

Transcript of Laporan Bio Dwi

Page 1: Laporan Bio Dwi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Panca indera manusia mempunyai daya kemampuan yang terbatas. Salah

satunya adalah indera penglihatan. Dimana indera penglihatan kita tidak bias

sampai melihat hal-hal yang tidak bias dilihat secara kasat mata. Oleh karena itu,

adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memanfaatkan untuk

mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk menemukan alat bantu untuk

menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu penemuan tersebut adalah mikroskop

(Campbell, 2000).

Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda-benda yang sangat

kecil, misalnya rambut, bakteri, dan sel sehingga tampak jelas. Mikroskop

sederhana terdiri dari dua lensa positif (cembung). Lensa positif yang berdekatan

dengan mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup. Lensa positif

yang berdekatan dengan benda disebut lensa objektif. Jarak titik api lensa objektif

lebih kecil dari pada jarak titik api lensa okuler (Syamsuri, 2001).

Mikroskop masa kini yang banyak digunakan dilaboratorium merupakan

mikroskop yang mempergunakan lensa gabungan (lensa okuler dan lensa objektif)

secara terpisah. Sistem ini dipergunakan oleh Hans dan Zacaharies Jansen pada

tahun 1600. Pada mikroskop ini digunakan cahaya sebagai pemantul objek

bayangan. Sedangkan mikroskop elektron ini menggunakan elektron sebagai

pemantul bayangan objek. Sejak itulah banya ahli yang menemukan berbagai teori

tentang sel, dimana objek yang memerlukan terkadang sangat kecil dan tidak

memuaskan bila pengamatannya hanya menggunakan mikroskop biasa selain itu

banyak bagian-bagian kecil yang lainnya yang tidak terdeteksi, oleh karena itu

dibuatlah berbagai macam bentuk mikroskop. Untuk itulah mikroskop

mempunyai arti yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan (Campbell, 2010).

1.2. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengenali bagian-bagian mikroskop,

memahami fungsi dan terampil menggunakannya.

Page 2: Laporan Bio Dwi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap

mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad

renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari

moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang

pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van

Leeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang

sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil

mikroorganisme (Wahyu, 2012).

Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya

kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa

mikroskop adalah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan

mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati

adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif

maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Lensa obyektif

biasanya dipasang pada roda berputar, yang disebut gagang putar. Setiap lensa

obyektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan perbesaran yang diinginkan.

Sistem lensa obyektif dapat memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan

bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan

nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan nyata yang kita

lihat (Kusnada, 2003).

Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan

penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar

objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan

ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan

masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah (Wahyu, 2012).

Bila kita ingin perbesaran sudut yang lebih besar daripada pembesaran

kaca pembesar, oleh karena itu keberadaan mikroskop sangat diperlukan. Benda O

yang akan diteliti diletakkan pada titik focus pertamas F dari lensa obyektif, yang

membentuk bayangan nyata dan diperbesar yaitu I. Bayangan ini terletak tepat

Page 3: Laporan Bio Dwi

pada titik fokus pertama F1 dari okuler yang membentuk bayangan semu dari I

pada I.

Macam-macam mikroskop, yaitu:

a. Mikroskop Cahaya

Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari alat-alat

yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang

transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet,

karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan

benda harus direkam pada piringan peka cahaya. Mikroskop ini menggunakan

lensa kurva.

b. Mikroskop Pendar

Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen dalam

jaringan.

c. Mikroskop Medan Gelap

Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang

begitu tipis yang hampir mendekati daya pisah mikroskop majemuk.

d. Mikroskop Fasekontras

Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alaminya,

tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja obyeknya dan pada lensa

obyektifnya terpasang perlengkapan fase kontras.

e. Mikroskop Elektron

Banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma

yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa. Mereka

hanya bisa melihat dengan mikroskop electron.

f. Mikroskop Elektron Pemayaran

Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya

ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai

titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada specimen (Lata,

2012).

Page 4: Laporan Bio Dwi

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Mikroskop cahaya

Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light

microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu

sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada

mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih

berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar

ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan

mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.

Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif,

lensa okuler, dan kondensor.Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada

kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak

pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda

(binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa

obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop

terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.Sistem lensa yang

ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan

lensa-lensa mikroskop yang lain.

2. Mikroskop elektron.

Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk

melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro

statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan

gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh

lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan

jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek

dibandingkan mikroskop cahaya.

Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar,

yaitu :

1. Berdasarkan kegiatan pengamatan

Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan

menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan

mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel.

Page 5: Laporan Bio Dwi

Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa

okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler.

2. Kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.

Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,

mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang

umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field,

fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

Berdasarkan sistem pencahayaan mikroskop dibagi menjadi 2 yaitu

mikroskop optik dan mikroskop bukan optik :

a. Mikroskop optik yaitu mikroskop yang proses pembesar benda menggunakan

cahaya benda (cahaya tampak). Contohnya : mikroskop majemuk, mikroskop

binokuler.

b. Mikroskop bukan optik yaitu mikroskop yang memperbesar benda dengan

bantuan radiasi panjang gelombang sinar pendak. Contoh : mikroskop sinar X,

mikroskop Ion, dan mikroskop elektron.

(Syamsuri, 2001).

Page 6: Laporan Bio Dwi

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Oktober 2012 pukul 14.00-

16.00 WITA bertempat di Laboratorium Biologi Umum Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop

cahaya monokuler dan binokuler, kaca benda, kaca penutu, pinset, pipet tetes,

kuas, air, preparat, dan lain-lain.

3.3 Prosedur Kerja

1. Mencari Bidang Penglihatan

a. Tabung dinaikkan menggunakan makrometer (pemutar kasar), sehingga

lensa obyektif tidak membentur meja/panggung bila revolver diputar-

putar.

b. Lensa obyektif ditempatkan pembesaran lemah (4X atau 10X) dengan

memutar revolver sampai berbunyi “klik” (posisinya satu poros dengan

lensa okuler).

c. Diafragma dibuka sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke

belakang.

d. Letak cermin diatur sedemikian rupa kearah cahaya, hingga terlihat

lingkaran (lapngan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler.

Mikroskop siap digunakan.

2. Mencari Bayangan Sediaan

a. Tabung mikroskop dinakkan menggunakan makrometer, hingga jarak

antar lensa obyektif dengan permukaan meja ±3cm.

Page 7: Laporan Bio Dwi

b. Sediaan yang akan diamati diletakkan di tengah-tengah lubang meja

benda, digunakan penjepit sediaan agar tidak bergeser.

c. Makrometer diputar ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil

menempatkan noda sediaan tepat di bawah lensa obyektif dengan

permukaan atas kaca penutup hanya ±1 mm

d. Mata dibidikkan ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan

searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas.

e. Untuk mendapatkan pembesaran yang kuat, revolver diputar dan lensa

obyektif yang sesuai. Kemudian fungsi micrometer dimainkan secara

perlahan dan hati-hati. ( Ingat bila menggunakan lensa obyektif 100X,

maka di atas sediaan perlu ditetesi minyak imersi terlebih dahulu).

3. Memelihara Mikroskop

a. Mikroskop harus selalu diangkat dan dibawa dalam posisi tegak, dengan

satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain

menyangga pada dasar atau kakinya.

b. Apabila tabung perlu dicondongkan posisinya, maka cukup memutar

engsel penggerak sebagai titik putar. Setelah selesai harus ditegakkan

kembali.

c. Diusahakan agar lensa obyektif lemah (4X atau 10X) berada satu poros

di bawah lensa okuler. Kedudukan tabung diatur sedemikian rupa

sehingga ujung lensa obyektif lemah berjarak ± 1cm dari atas meja

benda.

d. Kedudukan penjepit sediaan diatur dengan rapi dan cermin pada posisi

tegak agar debu tidak banyak menempel.

e. Apabila pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah berakhir,

bersihkan sisa minyak dengan menggunakan cairan Xilol sesegera

mungkin, dan keringkan denggan kain lap yang bersih.

f. Selanjutnya setiap akan menggunakan mikroskop, bersihkan lensa atau

bagian lainnya dengan kain lap bersih dari bahan yang halus (flanel).

Page 8: Laporan Bio Dwi

4. Pengukuran Mikroskopis atau Mikrometri

Untuk mengetahui ukuran obyek yang diamati dengan mikroskop dapat

dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut Mikrometer Obyektif

dan Mikrometer Okuler.

5. Menggambar Hasil

Hasil pengamatan dengan mikroskop dapat dituangkan dalam bentuk

gambar, yang dilakukan dengan alat fotografi atau dengan tangan (manual).

Gambar yang baik harus dapat menyampaikan ide yang jelas dari suatu struktur

yang nyata sebagaimana tampak hubungan antara bagian-bagian yang diamati.

Adapun ciri-ciri gambar yang baik adalah jelas, mempunyai keterangan yang

lengkap, rapi, dan cermat. Gambar diatur sedemikian rupa, dibagian tengah

halaman buku, disertai judul, keterangan pembesaran, biasanya satu halaman

hanya untuk 1-2 gambar saja, letak keterangan gambar pada sisi yang sama

dengan jarak garis penunjuk diusahakan sama dan tidak saling berpotongan.

Page 9: Laporan Bio Dwi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

NO GAMBAR KETERANGAN

1. Mikroskop Cahaya Monokuler

Gambar 1

Gambar 2

1. Lensa Okuler

2. Tabung

3. Lensa Objektif

4. Penjepit

5. Kondensor

6. Cermin

7. Makrometer

8. Mikrometer

Page 10: Laporan Bio Dwi

2. Mikroskop Cahaya Binokuler

Gambar 1

1.Lensa Okuler

2.Lensa Objektif

3.Diagfragma

4.Reflektor

5.Tabung

6.Makrometer

7.Mikrometer

8.Revolver

9.Penjepit

10.Meja objektif

11.Pengatur

Kondensor

12.Kondensor

13.Tangkai

Mikroskop

14.Sekrup Ensel

15.Alas kaki

Page 11: Laporan Bio Dwi

4.2. Pembahasan

Dari hasil percobaan dari praktikum biologi tentang mikroskop diperoleh

hasil yaitu, mikroskop adalah alat untuk mengamati objek yang sangat halus. Dan

mikroskop yang sering digunakan dalam Biologi adalah mikroskop cahaya,

menurut lensa okulernya dibedakan menjadi dua macam: mikroskop cahaya

monokuler (berlensa okuler tunggal) dan mikroskop cahaya binokuler (berlensa

okuler ganda). Disebut monokuler karena lensa okuler yang tersedia di ujung

tabung hanya ada 1 buah dan hanya memungkinkan untuk dilihat dengan satu

mata saja. Dan dalam penggunaannya pun cahaya yang digunakan dalam hal ini

untuk mengamati preparat merupakan cahaya alami yang dipantulkan oleh cermin

yang berada di bawah panggung atau meja benda. Sedangkan mikroskop listrik

binokuler ini sudah termasuk modern karena menggunakan cahaya buatan dalam

pengamatan preparatnya, yaitu lampu yang terdapat di bawah lensa kondensor

sehingga tidak akan menghambat kondisi pengamatan apabila tidak ada sinar

alami atau sinar matahari.

Perbedaan antara mikroskop monokuler dan binokuler adalah pada

mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler sedangkan mikroskop

binokuler memiliki 2 buah (sepasang) lensa okuler serta pada sumber cahaya

mikroskop monokuler bersumber dari cahaya matahaari sedangkan binokuler

bersumber pada cahaya lampu.

Adapun bagian-bagian dari mikroskopterdiri dari bagian mekanik dan

bagian optic meliputi :

1. Bagian Mekanis

Bagian ini bersifat sekunder namun sangat penting agar mikroskop dapat

digunakan dengan baik. Bagian mekanis terdiri atas:

a. Kaki dasar atau basis

Berfungsi sebagai penyangga supaya mikroskop dapat berdiri dengan kokoh

b. Pilar, lengan , dan engsel penggerak

Berfungsi untuk mengatuf kedudukarki mikroskop sesuai yang kita

kehendaki.

c. Meja Benda

Merupakan tempat untuk meletakkan benda/obyek yang akan diamati. Pada

Page 12: Laporan Bio Dwi

bagian tengah meja terdapat lubang yang berfungsi untuk meloloskan cahaya

yang berasal dari cermin pemantul. Di bawah meja atau panggung terdapat

sub panggung yang padanya melekat kondensor yang berfungsi untuk

memfokuskan cahaya ke obyek yang akan diamati. Di bawah kondensor

terdapat diafragma untuk mengatur sedikitnya cahaya yang diperlukan.

d. Sekrup penggerak sediaan/obyek

Jumlahnya dua 2 tersusun pada satu sumbu yang berfungsi untuk

menggerakkan sediaan keatas dan kebawah (sekrup_atas) menggerakkan

sediaan kekiri dan ke sebelah kanan (sekrup bawah).

e. Sekrup pengatur jarak antara teropong dengan sediaan

Jumlahnnya 2 buah atau menjadi satu, yang mempunyai dua fungsi, yaitu

sebagai pengatur atau penggerak kasar (makrometer) dan sebagai penggerak

halus (mikrometer).

2. Bagian optik

Bagian ini terdiri dari cermin, lensa kondensor, diafragma, lensa obyektif,

lensa okuler. Alat- alat tersehut merupakan bagian yang utama atau primer dari

sebuali mikroskop.

a. Cermin

Berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumber cahaya ke obyek yang kita

akan amati. Pada setiap mikroskop selalu dilengkapi cermin dengan permukaan

ganda, yaitu permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar

digunakan apabila sumber cahaya cukup terang, sedangkan permukaan cekung

digunakan apabila intensitas cahaya kurang atau tidak terang.

b. Lensa kondensor

Mikroskop yang baik biasanya dilengkapi dengan lensa kondensor yang

merupakan kombinasi dari dua lensa yang berfungsi untuk memfokuskan

cahaya ke obyek yang sedang diamati. Apabila kondisi ruangan kekurangan

cahaya maka dengan .menggunakan cermin cekung dan mengatur kondensor

akan diperoleh pencahayaan yang lebih baik.

c. Diafragma

Merupakan bagian yang dapat diputar atau digeser tangkainya ke salah saty

Page 13: Laporan Bio Dwi

arah yang kita suka. Diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya

yang diperlukan saat sedang mengamati obyek yang akan diamati.

d. Lensa objektif

Berfungsi untuk memperbesar obyek yang diamati secara langsung, biasanya

letaknya dekat dengan sediaan dan terdap 2, 3 atau lebih lensa di pasang

sekaligus pada revolver yang dapat diputar. Pada umumnya dijumpai

mikroskop dengan tiga lensa obyektif yaitu 4x, 10x, dan 40x atau 45x. Lensa

obyektif memiliki beberapa tipe yang bisa digunakan pada berbagai mikroskop

antara lain: akromat, semi apokromat (flourit), apokromat, plan akromat (plan)

dan plan apokromat (plan apo).

e. Lensa okuler

Lensa ini terletak di atas tabung mikroskop yang dipakai pengamat untuk

melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Lensa okuler mempunyai

perbesaran 5x, 10x, 12,5x, dan 15x.

Adapun cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar diantaranya.

1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan

mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di

hadapan pemakai.

2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah

berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai klik

pada revolver.

3. Bukalah difragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke

belakang.

4. Aturlah letak cermin sedemikian rupa kearah cahaya, hingga terlihat

lingkaran yang sangat terang di dalam lensa okuler.

5. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan

jepit dengan penjepit objek/benda.

6. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara

memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk

mempertajam putarlah pemutar halus.

Page 14: Laporan Bio Dwi

7. Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar

gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10x, 40x atau 100x,

dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.

8. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan

simpan pada tempat yang tidak lembap.

Adapun cara memelihara mikroskop diantaranya, yaitu:

1. Mikroskop diangkat dan dibawa dalam posisi tegak, dengan satu

tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan lainnya

menyangga pada dasarnya.

2. Apabila tabung perlu dicondongkan posisinya, maka cukup

dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar.

Setelah selesai harus ditegakkan kembali.

3. Usahakan agar lensa obyektif (4x atau 10x) berada satu poros di

bawah lensa okuler. Aturlah kedudukan tabung sedemikian rupa

sehingga ujung lensa obyektif lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja

benda.

4. Aturlah kedudukan penjepit sediaan dengan rapid an cermin pada

posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.

5. Apabila pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah

berakhir, bersihkan sisa minyak dengan menggunakan cairan Xilol

sesegera mungkin, dan keringkan dengan kain lap yang bersih.

6. Selanjutnya setiap akan menggunakan mikroskop, bersihkan lensa

atau bagian lainnya dengan kain lap bersih dari bahan yang halus

(flannel).

Page 15: Laporan Bio Dwi

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk meningkatkan

kemampuan daya pisah seseorang sehingga memungkinkan dapat

mengamati obyek yang sangat halus sekalipun.

2. Sebuah mikroskop terdiri dari dua bagian komponen mekanik dan

optis. Bagian mekanik terdiri dari kaki, pilar/lengan/engsel

penggerak, meja benda, sekrup penggerak sediaan, dan sekrup

pengatur jarak antara teropong dengan sediaan. Bagian optik terdiri

dari cermin, lensa kondensor, diafragma, lensa obyektif dan lensa

okuler.

3. Mikroskop cahaya dibedakan menjadi dua, yaitu mikroskop cahaya

monokuler (berlensa okuler tunggal) dan mikroskop cahaya

binokuler (berlensa okuler ganda)

5.2. Saran

Praktikum yang akan akan datang saya harapkan agar asisten lebih

memberikan bimbingan dan arahan kepada para praktikan sehingga praktikum

dapat berjalan lancar. Selain itu, kerjasama antara asisten dengan praktikan harus

ditingkatkan, terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat bekerja

dengan benar dan bersungguh-sungguh dalam praktikum.

Page 16: Laporan Bio Dwi

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.

Syamsuri, Istamar. 2001. Biologi Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Lata, 2012. Alat Optik Mikroskop

http://airm59.blogspot.com/2012/05/makalah-lata-optik- mikroskop.html?m=1 Diakses pada tanggal 20 Oktober 2012

Wahyu, 2012. Makalah Tentang Mikroskop

http://wahyufkip.wordpress.com/2012/04/22/makalah-tentang-mikroskop- 2/ Diakses pada tanggal 20 Oktober 2012