Laporan BHMT lapangan
Transcript of Laporan BHMT lapangan
Laporan Praktikum
Budi Daya Hijauan Makanan Ternak
Dosen : Ir.Ign Kismono, MS
Asisten dosen : Yuni Resti, S. Pt
Eko Prasetyo, S. Pt
Dudi Firmansyah, S. Pt
PENGARUH DOSIS PUPUK UREA (N) TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI,
DAN KUALITAS RUMPUT GAJAH
Nurjannah
J3I211078
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan semesta
alam Allah SWT, karena berkah dan ridhonya memberikan kelancaran kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Pengaruh Dosis Pupuk Urea (N)
Terhadap Pertumbuhan, Produksi, dan Kualitas Rumput Gajah. Laporan ini berisi hasil
praktikum di lahan kampus Diploma IPB, dan dalam mata kuliah Budi daya Hijauan
Makanan Ternak.
Kami mendapatkan banyak bantuan dalam penulisan laporan ini sehingga laporan ini
terselesaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada;
1. Bapak Ir.Ign Kismono, MS sebagai dosen mata kuliah Budi daya Hijauan Makanan
Ternak,
2. Dosen Asisten dan Asisten dosen mata kuliah Budi daya Hijauan Makanan Ternak,
3. Petugas Lapangan Diploma IPB, yang membantu kami dalam praktikum,
4. Perpustakaan Diploma IPB, karena dapat menbantu kami mencari literatur, dan
5. Rekan-rekan mahasiswa jurusan Teknologi dan Manajemen Ternak Diploma IPB
angkatan 48, karena bisa bekerja sama dengan baik dan banyak memberi inspirasi.
Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat. Walaupun laporan praktikum ini ada
banyak kesalahan. Kami memohon maap atas kesalahan yang ada. Kami berharap adanya
saran dan kritik yang membangun agar laporan selanjutnya dapat lebih baik dari laporan ini.
Bogor, 20 November 2012
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................................... iv
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan..................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
METODE PERCOBAAN...........................................................................................................................2
1.1 Lokasi dan tanggal.................................................................................................................2
1.2 Alat........................................................................................................................................2
1.3 Bahan.....................................................................................................................................2
1.4 Cara Kerja..............................................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................................................4
HASIL dan PEMBAHASAN......................................................................................................................4
BAB IV....................................................................................................................................................6
PENUTUP...............................................................................................................................................6
Kesimpulan........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................7
LAMPIRAN.............................................................................................................................................8
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Produksi dan Kualitas...............................................................................................................4
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Rumput Gajah ( Pennisctum purpureum) atau disebut juga rumput napier, merupakan
salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput gajah dapat
hidup diberbagai tempat (0 – 3000 dpl), tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta
menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Kandungan nutrisi dari rumput gajah
adalah 22% BK, 8,7% Protein Kasar, 2,7% Lemak, 32,3% Serat kasar, 43,7% BeTN, 0,48%
kalsium, 0,35% pospor, dan 52% TDN.(Budi Satoto,2012)
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat dipengaruhi oleh faktor dalam tanaman
itu sendiri maupun faktor dari luar. Faktor luar yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
seperti suhu, cahaya, kelembaban, air, tanah dan unsur hara.
Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman bisa didapat dari udara dan tanah. Menurut
Lingga dan Marsono, setiap tanaman sedikitnya memerlukan 16 unsur agar pertumbuhannya
normal. Dari ke-16 unsur tersebut, 3 unsur (karbon, hydrogen dan oksigen) diperoleh dari
udara, sedangkan 13 unsur lainya diperoleh dari tanah. Ke-13 unsur tersebut adalah nitrogen
(N), fospor (P), kalium (K), Kalsium (Ca), magnesium (Mg), sulfur (S), klor (Cl), besi (Fe),
mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), boron (B) dan molybdenum (Mo).
Nitrogen (N) merupakan slaah satu unsur hara makro (Hardjowigeno, 2010). Nitrogen
berfungsi untuk pertumbuhan jaringan vegetative, sebagai pembentuk protein dan lemak,
serta membantu pertumbuhan klorofil.
Kekurangan unsure hara N akan mengakibatkan pertumbuhan akar terbatas, tanaman
kerdil, dan daun-daun menguning atau khlorosis hingga nekrosis. Kekurangan unsur hara
tersebut dapat diatasi dengan pemupukan. Menurut Redaksi Kanisius pemupukan artinya
memberikan zat-zat makanan tanaman bertambah. Kandungan N yang tinggi pada Urea
sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman. (Ruskandi, 1996).
Kelebihan unsure hara N juga memberikan efek buruk kepada tanaman. Atas dasar
tersebut pemberian unsure hara melalui urea harus diketahui agar pemupukan efektif dan
mendapatkan hasil yang optimal.
1.2 Tujuan Percobaan
1. Mengetahui pengaruh dosis pemakaian pupuk urea terhadap pertumbuhan, produksi,
dan kualitas rumput gajah.
1
BAB II
METODE PERCOBAAN
1.1 Lokasi dan tanggal
Pratikum 1 melakukan pembajakkan pada tanggal 18 September 2012.
Praktikum 2 melakukan pemupukkan urea dengan cara On The Row Placement kemudian dibuat guludan pada tanggal 4 Oktober 2012.
Praktikum 3 melakukan pemanenan pada tanggal 14 November 2012.
Semua praktikum dilakukan di lahan terbuka kampus Diploma IPB.
1.2 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
Cangkul
Arit
Karung
Timbangan
Tambang
Tali
1.3 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
Stek Rumput Raja (2 mata) sebanyak
Pupuk Urea (nitrogen)
Pupuk Organik
Pupuk SP36 (fosfor)
Pupuk KCl (kalium)
1.4 Cara Kerja
1. Lahan dibersihkan dari akar.
2. Pembajakkan dilakukan untuk memecah tanah dan mempermudah penanaman. (point
1 dan 2 dibantu oleh petugas lapangan dari Diploma IPB)
2
3. Setelah lahan diistirahatkn tujuh hari pengolahan lahan selanjutnya dilakukan oleh
kami yaitu pemupukan awal dengan pupuk organik. Hal ini di lakukan agar pupuk
organik, pupuk fosfor, dan pupuk kalium agar pupuk dapat teraduk pada lahan olahan.
Setiap kelompok memiliki luas lahan 2 x 3 m denagn jarak antara kelompok 1,5 m.
4. Penggemburan menggunkan pacul/cangkul. Pengggemburan bertujuan untuk menjaga
agar disekitar tanaman tidak ada air yang menggenang
5. Penanaman. Pada praktikum ini kai menanam rumput raja (King Grass) dengan stek
berjumlah dua mata buku (ukuran sekitar 10 cm) sebanyak 63 stek dengan jumlah 7
baris dan 9 banjar. Kemudian didiamkan selama ± 10 hari. Dibuat guludan.
6. Setelah 10 hari, stek rumput raja sudah mulai keluar akar, maka dibuat renoso agar
akar tanaman tidak mengantung dan akar tertimbun tanah.sebelum direnoso, diberikan
urea (48% N). Setiap kelompok dosis pemakaian dibedakan. Dosisnya 0 kg, 0,5 kg, 1
kg, 1,5 kg hingga 2 kg urea/petak. Pemupukan urea dengan menggunakan metode On
The Row Placement (larikan).
3
BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN
Nitrogen atau N merupakan salah satu unsur yang penting bagi kebutuhan Unsur N
mempunyai sifat mudah tercuci sehingga penambahan unsur hara N penting dilakukan untuk
menjaga ketersediaan N itu sendiri. N juga memiliki sifat hidroskopis yang artinya dapat
menyerap air. Maka itu pemupukkan sebaiknya tidak mengenai bagian vegetative tanaman
karena akan mengakibatkan terjadinya plasmolisis.
Ketersediaan unsur hara erat hubungannya dengan pH tanah dan pada kondisi pH tanah
yang asam dapat mempengaruhi ketersediaan sebagian besar unsur hara seperti N, P, K, S,
Ca, Mg, Mo menjadi rendah (Agustina, 2000). Berdasarkan analisis pH tanah dalam
penelitian didapatkan pH antara 4,6 – 6,6 (asam–agak asam), sehingga diduga ketersediaan
unsur hara nitrogen rendah.
Pada umumnya, pupuk terbagi menjadi dua kelompok yaitu pupuk tunggal dan pupuk
majemuk. Pupuk tunggal mengandung unsure hara tunggal dan unsure hara utama misalnya
pupuk nitrogen, pupuk fosfor dan pupuk kalium. Sedangkan pupuk majemuk terdiri dari dua
atau lebih unsure hara yang dikandungnya. Contohnya pupuk SP36 yang mengandung S
(belerang) 5% dan P (fospor) 36%.
Hasil praktikum menunjukkan bahwa tingkat produksi berbeda. Sedangkan kualitas
rumput gajah yang ditanam hamper sama. Kualitas disini dilihat dari besarnya angka rasio
beda berperbatang. Hal ini disebabkan oleh dosis urea yang digunakan berbeda setiap petak.
Data praktikum bisa dilihat pada table 1
Tabel 1 Produksi dan Kualitas
Berdasarkan hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa produksi biomassa yang terbaik
berada pada petak dua yang mendapat perlakuan pupuk urea 0.5 kg/petak sedangkan produksi
4
biomassa yang terkecil adalah pada petak yang mendapat perlakuan pupuk urea 2 kg/petak.
Dengan masing-masing berat 107,5 dan 65.
Perbedaan sangat jauh rasionya, walaupun perawatan dan cara penanaman yang sama,
tetapi pada pemberian urea berbeda. Hal ini sesuai pendapat Hakim. N, dkk (1986) bahwa
analisa tanaman didasarkan pada asumsi jumlah unsure hara yang terdapat dalam tanah, dan
tingkat dan kualitas hasil tanaman ditentukan antara lain oleh komposisi hara yang diserap
tanaman. Menurut Agustina (2004) bahwa laju serapan unsur hara oleh tanaman dipengaruhi
oleh ketersediaan unsur hara yang dapat diserap tanah, kadar air tanah, kerapatan akar dan
panjang akar.
Unsur hara N akan mengganggu pertumbuhan tanaman jika dosisnya berlebih. Hal
tersebut didukung oleh pendapat Poerwowidodo. (1992) kadar biuret dalam urea harus
kurang 1,5-2,0 % agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. Kelebihan N akan
menyebabkan keracunan, akibat lainnya yaitu pertumbuhan vegetative tanaman dapat
ditingkatkan tetapi akan memperpendek masa generative, yang akhirnya justru menurunkan
produksi atau menurunkan kualitas tanaman.
Tanaman yang kelebihan N menunjukan warna hijau gelap dan sukulen yakni terlalu
banyak mengandung air, akibatnya tanaman menjadi sangat rentan akan serangan organism
penggangu tumbuhan selain itu tanaman juga mudah roboh. Keracuanan N dapat dipicu
karena terlalu banyaknya unsur N yang tersedia dalam bentuk ammonium (NH4+) meskipun
penyerapan tanaman akan lebih maksimal jika N dalam bentuk ion ini. Keracunan pada
tanaman dapat mengakibatkan jaringan pada vascular pecah dan berakibat terhambatnya
resapan air.(Ruhnayat, Agus. 2007)
Karena urea merupakan pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan
CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil tambang minyak
bumi. Kandungan N total berkisar antara 45-46 %. Dalam proses pembuatan Urea sering
terbentuk senyawa biuret yang merupakan racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah
yang banyak.
Pupuk urea mengandung unsur nitrogen dengan kadar persentase yang besar, tetapi
mudah larut dan cepat diserap oleh tanaman. Kehilangan notrogen dari tanah disebabkan oleh
penguapan, pencucian, denitrifikasi, pengikisan dan penyerapan oleh akar tanaman. Keadaan
iklim terutama suhu dan curah hujan sangat mempengaruhi banyaknya unsur N yang terdapat
didalam tanah, disamping aspek tersebut dipengaruhi juga tekstur tanah. (Buckman dan
Brady, 1982)
5
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Perlakuan pemberian pupuk urea 0.5 kg/petak adalah yang terbaik dilihat dari
tinggginya produksi. Sedangkan yang paling buruk adalah perlakuan pupuk urea 2 kg/petak.
Pertumbuhan tanaman didukung oleh beberapa faktor yaitu tersedianya unsure hara, dimana
tanaman akan tumbuh optimal. Penambahan unsure hara dengan cara pemupukan dibutuhkan
agar unsure hara yang berada dalam tanah cukup. Dalam pemupukan ada beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu, jenis tanaman yang akan dipupuk, jenis pupuk yang digunakan,
jenis tanaman yang ditanam, dosis pemupukan, waktu pemupukan dan cara-cara pemupukan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, L., 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta.
Buckman dan Nyle.C. Brady., 1982. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Aksara. Jakarta.
Budi Satoto. 2012. Modul perkuliah Mata Kuliah Manajemen Pemberian Pakan Ruminansia.
Lingga, Pinus dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk Cetakan XXVI. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Hakim, N. 1896. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung, Lampung.
Hardjowigeno, Sarwono. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.
Poerwowidodo. 1992. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.
Redaksi Kanisius. 1973. Tanah dan Pertanian. Aksi Agraris Kanisius, Yogyakarta.
Rukmana, H.R. 2012. Budi Daya Rumput Unggul.Cetakan ke VI. Kanisius, Yogyakarta.
7
LAMPIRAN
Cara perhitungan
Data tersebut kami dapatkan dengan cara perhitungan sebagai berikut;
Misal, data pada dosis urea 1 kg/petak.
1. Jumlah individu rumpun sampel
- Rumpun 1 = 4 individu
- Rumpun 2 = 8 individu
- Jumlah individu kedua sampel: 4+8=12/2=6 individu
2. Biomassa rumpun sampel;
- Rumpun 1 = 1,5 Kg
- Rumpun 2 = 3,7 Kg
3. Biomassa pada satu petak 98,5 kg tanpa sampel
4. Berat batang rumpun sampel
- Rumpun 1 = 0,85 Kg
- Rumpun 2 = 2,5 Kg
5. Berat daun rumpun sampel
- Rumpun 1 = 0,45 Kg
- Rumpun 2 = 1 Kg
6. Rasio/batang rumpun sampel
- Rumpun 1 = 0,45 Kg / 0,85 Kg = 0,53
- Rumpun 2 = 1 Kg / 2,5 Kg = 0,4
7. Produksi biomassa;
- 98,5 kg +0,85 Kg + 2,5 Kg = 103,7 kg
8