Laporan Anfisman Sistem Saraf

23
PERCOBAAN V SISTEM SARAF I. TUJUAN 1. Mempelajari struktur sel-sel dan jaringan yang menyusun sistem saraf. 2. Mengamati anatomi otak dan selaputnya serta mengenal fungsi otak. 3. Mempelajari lokasi dan fungsi saraf-saraf cranial. 4. Mengamati anatomi dan tulang belakang dan sarafnya serta mengenal beberapa refleks pada manusia. 5. Mempelajari struktur dan fungsi sistem saraf otonom. II. TINJAUAN PUSTAKA Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.

description

Laporan Anfisman Sistem Saraf

Transcript of Laporan Anfisman Sistem Saraf

PERCOBAAN VSISTEM SARAF

I. TUJUAN1. Mempelajari struktur sel-sel dan jaringan yang menyusun sistem saraf.2. Mengamati anatomi otak dan selaputnya serta mengenal fungsi otak.3. Mempelajari lokasi dan fungsi saraf-saraf cranial.4. Mengamati anatomi dan tulang belakang dan sarafnya serta mengenal beberapa refleks pada manusia.5. Mempelajari struktur dan fungsi sistem saraf otonom.

II. TINJAUAN PUSTAKASistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam Sistem saraf di bangun oleh sel-sel saraf. Sel saraf adalah sel khusus menghasilkan pesan-pesan yang dapat disampaikan dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Sel saraf memiliki dua sifat. Pertama, sel saraf mudah dirangsang dan mampu merespon setiap stimulus. Kedua, sel saraf mampu menghantarkan sebuah pesan, yaitu berupa impuls-impuls saraf.(Anonim 2.2013)Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:1. Reseptor,adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah panca indera.2. Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.3. Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls.Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.Top of FormBottom of Form

Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai berikut: Menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh. Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau merasakan dan memikirkannya. Menyimpan memori dan melepaskannya bila dibutuhkan. Mengekspresikan emosi. Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain. Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.

Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.1. Sistem Saraf PusatSistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka.a. OtakOtak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri.Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak saraf.Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan.Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf. Otak terdiri dari 3 bagian, yaitub. Otak depan (Prosoncephalon)Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon berkembang menjadi otak besar (Cerebrum).Diencephalon berkembang menjadi thalamus, hipotamus. Otak besar (Cerebrum)Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang. Thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai tempat penerimaan untuk sementara sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks. Hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur kepentingan biologis lainnya.b. Otak tengah (Mesencephalon)Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah.c. Otak belakang (Rhombencephalon)Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon.Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan pons varolli.Sedangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata. Otak kecil (serebelum)Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Sumsum sambung (medulla oblongata)Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip. Jembatan varol (pons varoli)Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang..

b. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

2. Sistem Saraf PeriferSistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Sistem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh tertentu,seperti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah dan lain-lain. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf perifer tidak dilindungi tulang.Sistem saraf perifer disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.a. Saraf sensoris (saraf aferen) disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)b. Saraf motoris (saraf eferen) berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari pusat saraf ke otot atau kelenjar berupa respon. Saraf Volunter/Somatik (disadari)Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal). Sistem Saraf Involunter/Otonom (Tidak Disadari)Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh yang tidak kita sadari, seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim dan keringat.Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion.Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik mempunyai efek yang berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatetik : memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar. Sementara sistem saraf simpatetik kebalikannya.a. Parasimpatik Mengecilkan pupil Menstimulasi aliran ludah Memperlambat denyut jantung Membesarkan bronkus Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan Mengerutkan kantung kemihb. Simpatik Memperbesar pupil Menghambat aliran ludah Mempercepat denyut jantung Mengecilkan bronkus Menghambat sekresi kelenjar pencernaan Menghambat kontraksi kandung kemih

Mekanisme Jalannya Impuls Saraf

Sistem saraf biasanya menyampaikan informasinya dengan cara mengirimkan impuls-impuls saraf. Impuls saraf yang dikirimkan adalah berupa loncatan aliran listrik. Ada dua mekanisme jalannya impuls :a. Impuls Saraf Melintasi Membran PlasmaSuatu impuls saraf terjadi karena membran plasma dari neuron bersifat semipermeabel, yang hanya dapat dilewati oleh jenis ion-ion tertentu. Pada dasarnya, akson adalah membran pembuluh yang berisi sitoplasma. Ketika akson dalam keadaan istirahat, sitoplasma di dalam membran sel mampu bermuatan lebih negatif dibandingkan dengan cairan di luar membran sel, keadaan ini disebut potensial istirahat.Ketika membran plasma akson dirangsang, maka permeabilitas terhadap ion natrium meningkat. Akibatnya ion natrium yang berasal dari luar mudah masuk kedalam akson dan muatan berubah menjadi positif. Kejadian ini disebut potensial aksi. Potensial aksi berjalan terus di sepanjang akson, itu yang disebut impuls saraf.

b. Impuls Saraf Melintasi SinapsSinaps menghubungkan akson dari suatu neuron dengan dendrit atau badan sel neuron lain. Hubungan itu penting karena dapat mengendalikan komunikasi antar neuron. Sinaps meneruskan impuls saraf dari sutu neuron ke neuron lain dengan cara melepaskan suatu agen kimia yang disebut neurotransmiter. Molekul neurotransmiter disimpan dalam kantong sinaps, di bonggol akson. Ketika impuls saraf merambat hingga mencapai bonggol akson, gerbang ion kalsium terbuka. Adanya ion natrium merangsang kantong sinaps untuk melebur dengan membran neuron parasinaps sehingga molekul neurotransmiter di lepas ke celah sinaps. Salah satu neurotransmiter yang paling dikenal adalah asetikolin (Ach). Dalam beberapa beberapa sinaps, pada membran pascasinaps terdapat enzim khusus yang menjadikan neurotransmiter tidak aktif. Misalnya, asetikolinestrase (AchE), yaitu suatu enzim yang mampu menghidrolisis asetikolin sehingga rangsangan tidak terjadi secara terus menerus.

III. ALAT DAN BAHAN1. Anatomi dan Fisiologi1. Anatomia. Alat yang digunakan Model anatomi otak manusia Pustaka / literature pendukungb. Bahan yang digunakan-

2. Fisiologia. Alat yang digunakan Jarum bedah Pinset Papan bedah Gunting bedah Pisau bedah Lampu senter Benang pengikat Aplikator Statif dan Klem Aquarium atau bejana transparan

b. Bahan yang digunakan 2 ekor katak hidup Asam asetat 2 % Air

2. Refleks pada Manusiaa. Alat yang digunakan Perkusor Batang pengaduk Kapas Stopwatch Gelasb. Bahan yang digunakan Air masakIV. PROSEDUR KERJA1. Anatomi dan FisiologiA. Anatomi1. Gambarkan anatomi dari sel saraf. Lengkapi dan tunjukkan bagian-bagian ini: Neurilema, nodus ranvier, badan nissell, akson, dendrite, selubung myelin, inti sel Schwann, neurofibril, dll.2. Gambarkan jenis-jenis sel saraf, lengkapi dan tunjukkan bagian-bagiannya.3. Gambarkan organisasi saraf dan tunjukkan bagian-bagiannya.4. Gambarkan akson dan neurilemma dan tunjukkan bagian-bagiannya.5. Otaka. Gambarkan otak besar dan batang otak serta tunjukkan pada gambar tsb bagian-bagian berikut:Saraf vagus, fiassura median anterior, olive, saraf facial, doiencephalon, pons, thalamus, saraf trochelear, saraf oculomotor, saraf glassopharyngeal, saraf opticus, cerebral penduele, piramida, tangkai hipofise, saraf abducens, saraf vestibulocochlear, saraf accessories, saraf hypoglossal, saraftrigeminalis, middle cerebellar, penducle, decussation of pyramid.b. Amati penampang misdagital otak. Tunjukkan bagian-bagianotak pada gambar tsb : badan pineal, comisura posterior, hypothalamus, comisura anterior, otak kecil, lobus temporal, lobus frontalis, forniks, medulla oblongata, optic khiasma, corpus callosum, lobus osipetal, interthalamic adhesion, pons, hipofise ( pituitary ), spinalis chordate, thalamus, lobus parietal.c. Gambarkan meninges dan tunjukkan bagian-bagian berikut:Durameter, Sinus longitudinal, Piameter, Ruangsubarachnoid, Satura longitudinal.d. Gambarkan penampang frontal otak besar dan letak ganglia basal. Tunjukkan bagian-bagian berikut : Nukleus basal, nucleus caudatus, Corpus callosum, putamen, capsula interna, hypothalamus, thalamus, globus pallidus, ventrikel ketiga, ventrikel lateral, korteks serebri, insula, fisura longitudinal, pituitary.

6. Tulang belakang dan saraf-sarafnyaa. Amatigambar spinalis chordate dan saraf spinal. Gambarkan dan tunjukkan pada gambar tsb bagian-bagian berikut:Sacral, cauda equine, tulang osipetal, conus medullaris, saraf toraks, pleksus brachial, pleksus sacral, saraf koksigeal, saraf sacral, saraf lumbar (5 pasang), saraf intercostals, pleksus lumbar, pleksus servikal, saraf servikal, saraf femoral.b. Bagian-bagian saraf spinal. Gambarkan dan tunjukkan bagian-bagian saraf spinal berikut:Bahan putih, bahan abu-abu, saraf spinal, meninges, ganglion akar dorsal, cabang akar dorsal, akar ventral anterior, durameter, piameter, akar ventral, sulkus median posterior, arakhnoid, akar dorsal posterior, akar dorsal, fisura medial anterior.

7. Saraf cranial: pelajari distribusi saraf cranial, sebutkan dan lokasikan macam-macam saraf cranial tersebut.8. Lengkapi tabel berikut.9. Saraf otonomGambarkan refleks somatic dan refleks otonom.Pelajari langsung refleks yang berlangsung pada kedua gambar tersebut. Nyatakan bagian-bagiannya yang terlihat dan beri arah lengkung refleks tsb.

B. Fisiologi 1. Ambil katak sehat dan letakkan di dalam bejana/aquarium2. Amati aktivitas spontannya, seperti: Pernafasan Gerak melompat Posisi kepala Gerak buka tutup mata3. Catat keseimbangan katak pada berbagai kemiringan bejana (45o, 90o)4. Letakkan katak terlentang dan amati bagaimana ia membalikkan tubuhnya (refleks membalik ini disebut righting refleks)5. Gantung katak tersebut pada statif dengan mengikat kedua kaki depannya. Jepit sebuah jarinya dengan pinset dan amati adanya refleks penarikan kaki.6. Isi aquarium/bejana dengan air hingga setengah penuh, letakkan katak di dalamnya dan amati gerakannya pada waktu berenang.7. Setelah selesai seluruh pengamatan di atas, rusakkan otak katak ini dengan cara melewatkan jarum melalui foramen magnum ke dalam otak dan gerakkan jarum tersebut ke kiri dank e kanan. Dengan cara ini diperoleh hewan refleks (spinal animal).8. Lakukan sekali lagi pengamatan b sampai f terhadap hewan refleks ini.9. Kini basahi dada dan paha katak ini dengan asam asetat 2%. Perhatikan apakah katak berusaha untuk menghilangkan asam tersebut dengan anggota badannya.10. Bersihkan asam yang tertinggal.11. Selanjutnya masukkan jarum ke saluran vertebrata, mulai dari tengkuk. Dengan cara ini seluruh sistem saraf hewan dirusak.12. Lakukan lagi pengamatan b sampai f terhadap hewan ini.13. Ambil katak sehat lagi. Bungkus tubuh katak dengan sehelai kain hingga bagian kepalanya tetap bebas. Gunting rahang atas dan kraniumnya tepat di belakang mata (rahang bawah tidak ikut digunting)14. Lakukan pengamatan b sampai f terhadap katak ini.15. Catat respon katak dalam tabel berikut dan bahas hasil yang diperoleh. Keterangan: beri tanda +++ untuk rekasi sedang, tanda ++ untuk rekasi lemah dan tanda + untuk tidak adanya reaksi.

2. Refleks pada manusia1. Deep Refleksa. Refleks Knne-Jerk ( Refleks sentakan lutut )Saudara duduk di atas sebuah meja dengan kedua kaki tergantung bebas. Tutup mata saudara, seorang teman memukul ligament tempurung lutut saudara dengan prekusor beberapa kali. Catat respon yang diamati dan tentukan kekuatan responrefleks.bagian mana dari sistem saraf pusat yang berperan dalam respon tsb? Kegagakan dalam munculnya respon tsb menunjukkan adanya luka atau penyakit pada struktur apa?

b. Refleks PatelarUlangi prosedur yang sama seperti di atas, sementara saudara menggenggam kuat kepalan tangan saudara ke belakang tubuh saudara. Catat respon yang diamati dan tentukan kekuatan respon refleks tsb. Bandingkan kekuatan dari ke tiga prosedur di atas.

c. Refleks BabinskiGerakkan benda tumpul sepanjang bagian tengah telapak kaki saudara. Catat respon yang diamati. Refleks babinski positif apabila terjadi fleksi ke atas dari ibu jari kaki saudara.

d. Refleks ArchillesSaudara berdiri di sisi kursi. Tempatkan salah satu lutut ke atas kursi dengan paha terletak ventrikel dan kaki bagian bawah horizontal. Seorang teman saudara memukul urat archilles kaki tersebut dengan perkusor. Catat respon yang diamati.

e. Refleks BicepsLetakkan lengan bagian bawah ke atas sebuah meja sehingga membentuk sudur 90o terhadap lengan atas. Pukul urat biceps tangan tersebut dengan perkusor. Catat respon yang terjadi.

f. Refleks TricepsTempatkan lengan saudara horizontal terhadap dada saudara. Pukul urat triceps dengan perkusor. Catat respon yang diamati.

2. Superficial Refleksa. Refleks PlantarGerakan benda tajam sepanjang telapak kaki saudara. Catat respon yang diamati.

b. Refleks AbdominalDengan kuku ibu jari atau kunci, pukul abdomen saudara tepat di bawah tulang dada dengan cepat. Catat respon yang diamati.

c. Refleks KorneaSentuhlah kornea mata saudara dengan kapas atau benda tumpul. Catat respon yang diamati.

d. Refleks FaringealSentuhlah uvula dan fauces dengan batang pengaduk yang berish. Catat respon yang diamati.

e. Refleks KulitGerakkan sebuah benda tumpul di atas permukaan kulit. Amati perubahan warna kulit. Apa yang menyebabkan perubahan warna kulit ini.

f. Refleks PilomotorBelailah kulit dengan lembut. Catat apa yang diamati.