laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

38
 n u r m a w i t a (1001071) 1 PERCOBAAN II SISTEM SARAF I. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari struktur sel-sel dan j aringan yang menyusun sistem saraf; 2. Mengamati anatomi otak dan selaputnya serta mengenal fungsi otak; 3. Memepelajari lokasi dab fungsi saraf-saraf cranial; 4. Mengamati anatomi tulang belakang dan sarafnya serta mengenal beberapa refleks pada manusia; 5. Mempelajari struktur dan fungsi sistem saraf otonom. II. Tinjauan Pustaka Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Sistem persarafan merupakan salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapi dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk  bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor.  Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh.  Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.

description

stifar

Transcript of laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

Page 1: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 1/38

 nurmawita (1001071)

1

PERCOBAAN II

S I S T E M S A R A F

I.  Tujuan Percobaan

1.  Mempelajari struktur sel-sel dan jaringan yang menyusun sistem saraf;

2.  Mengamati anatomi otak dan selaputnya serta mengenal fungsi otak;

3.  Memepelajari lokasi dab fungsi saraf-saraf cranial;

4.  Mengamati anatomi tulang belakang dan sarafnya serta mengenal beberapa

refleks pada manusia;

5.  Mempelajari struktur dan fungsi sistem saraf otonom.

II.  Tinjauan Pustaka

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta

terdiri terutama dari jaringan saraf. Sistem persarafan merupakan salah satu organ

yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapi dalam organisasi dan

koordinasi kegiatan tubuh.

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk 

 bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam

kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara

reseptor dan efektor.  Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya

yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam

tubuh.  Efektor  adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap

rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar.

Page 2: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 2/38

 nurmawita (1001071)

2

Fungsi sistem saraf yaitu  : (1). Mendeteksi perubahan dan merasakan

sensasi;(2). Menghantarkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain;(3). Mengolah informasi sehingga dapat digunakan segera atau menyimpannya untuk 

masa mendatang sehingga menjadi jelas artinya pada pikiran. Sistem saraf dibedakan

atas 2 divisi anatomi yaitu :

1. Sistem saraf pusat (sentral), terbagi atas:

a. Otak;

 b. Sumsum tulang belakang(medula spinalis).

2. Sistem saraf perifer (tepi) terdiri atas:

a.  Divisi Aferen, membawa informasi ke SSP (memberitahu SSP mengenai

lingkungan eksternal dan aktivitas-aktivitas internal yang diatur oleh SSP.

 b.  Divisi Eferen, informasi dari SSP disalurkan melalui divisi eferen ke organ

efektor (otot atau kelenjar yg melaksanakan perintah untuk menimbulkan efek 

yg diinginkan), terbagi atas: -Sistem saraf somatik, yg terdiri dari serat-serat

neuron motorik yg mempersarafi otot-otot rangka; -Sistem saraf otonom, yg

mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar, terbagi atas :  

1. Sistem saraf simpatis.

2. Sistem saraf Parasimpatis.

Sel saraf menurut bentuk dan fungsinya terbagi atas :

1. Sel saraf sensoris (neuron aferen)

Bentuknya berbeda dari neuron aferen dan interneuron, di ujung perifernya

terdapat reseptor sensorik yang menghasilkan potensial aksi sebagai respon terhadap

rangsangan spesifik.

Sel saraf ini menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem saraf pusat,

dendritnya berhubungan dengan reseptor(penerima rangsangan ) dan ujung aksonnya

 berhubungan dengan sel saraf asosiasi.

Page 3: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 3/38

 nurmawita (1001071)

3

 Klasifikasi reseptor sensoris menurut jenis stimulusnya yaitu : 

  Mekanoreseptor mendeteksi stimulus mekanis seperti nyeri, suara, raba;

  Termoreseptor mendeteksi perubahan temperatur seperti panas dan dingin;

   Nosiseptor mendeteksi kerusakan jaringan baik fisik maupun mekanik seperi

nyeri;

  Elektromaknetik reseptor mendeteksi cahaya yang masuk ke mata seperti warna,

cahaya;

  Khemoreseptor mendeteksi pengecapan, penciuman, kadar O2 dan CO2.

2. Sel saraf motori s  

Sel saraf ini mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot/skelet yang

hasilnya berupa tanggapan terhadap rangsangan. Badan sel saraf berada di sistem saraf 

 pusat dan dendritnya berhubungan dengan akson sel saraf asosiasi dan aksonnya

 berhubungan dengan efektor (bagian motoris yang menghantarkan sinyal ke

otot/skelet).

Aktivitas sistem motoris tergantung dari aktivitas neuron motoris pada medulaspinalis. Input yang masuk ke neuron motorik menyebabkan 3 kegiatan dasar motorik 

yaitu :

a.  Aktivitas volunter (di bawah kemauan);

 b.  Penyesuaian posisi untuk suatu gerakan tubuh yang stabil;

c.  Koordinasi kerja dari berbagai otot untuk membuat gerakan yang tepat dan

mulus.

3. Sel saraf intermedit/Asosiasi (I nterneuron)  

Ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik 

dan motorik atau menyampaikan informasi keinterneuron lainnya. Beberapa

interneuron dalam otak terkait dengan fungsi berfikir, belajar dan mengingat.

Page 4: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 4/38

 nurmawita (1001071)

4

Sel saraf ini terbagi 2 yaitu :

a.  Sel saraf ajustor yaitu menghubungkan sel saraf sensoris dan motoris; b.  Sel saraf konektor yaitu untuk menghubungkan neuron yang satu dengan neuron

yang lainnya.

Sel Neuroglial 

Biasa disebut glia yg merupaka sel penunjang tambahan pada SSP yg berfungsi

sebagai jaringan ikat. Sel glial dapat mengalami mitosis selama rentang kehidupannya

dan bertanggungjawab atas terjadinya tumor system saraf.

IMPULS SARAF 

Terjadinya impuls listrik pada saraf sama dengan impuls listrik yg dibangkitkan

dalam serabut otot. Sebuah neuron yg tdk membawa impuls dikatakan dalam keadaan

polarisasi  , dimana ion Na+ lebih banyak diluar sel dan ion K + dan ion negative lain

lebih banyak dalam sel.

Suatu rangsangan (ex: neurotransmiter) membuat membrane lebih permeable

terhadap ion Na+ yang akan masuk ke dalam sel, keadaan ini menyebabkan

depolarisasi   dimana sisi luar akan bermuatan negative dan sisi dalam bermuatan

 positif. Segera setelah depolarisasi terjadi, membrane neuron menjadi lebih permeable

terhadap ion K +, yang akan segera keluar dari sel. Keadaan ini memperbaiki muatan

 positif diluar sel dan muatan negatif di dalam sel, yang disebut repolarisasi . 

Kemudian pompa atrium dan kalium mengmbalikan Na+ keluar dan ion K + ke

dalam, dan neuron sekarang siap merespon stimulus lain dan menghantarkan impuls

lain. Sebuah potensial aksi dalam merespon stimulus berlangsung sangat cepat dan

dapat diukur dalam hitungan milidetik. Sebuah neuron tunggal mampu meghantarkan

ratusan impuls setiap detik.

Page 5: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 5/38

 nurmawita (1001071)

5

SISTEM SARAF PUSAT

Merupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk seluruh

alat tubuh, terletak di dalam rongga tengkorak (Kranium) yang dibungkus oleh selaput

otak yang kuat. Otak terdiri dari 3 bagian besar yaitu:

1.  Otak Besar (serebrum)  

Merupakan bagian terluas dan terbesar dari otak, bentuk telur dan mengisi

 penuh bagian atas rongga tengkorak. Adapun fungsi serebrum yaitu : untuk pusat

 pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkenaan dengan kepandaian(Intelegensi),

ingatan(memori), kesadaran, pusat menangis, keinginan buang air besar maupun kecil.Antara bagian tengah dan belakang merupakan pusat perkembangan kecerdasan,

ingatan, kemauan dan sikap.

Terdiri atas:

  Lobus frontalis (depan), sebagai area motorik yang membangkitkan impuls

untuk pergerakan volunter. Area motorik kiri mengatur pergeakan sisi kanan

tubuh dan sebalikya.

  Lobus oksipital (belakang) untuk pusat penglihatan.

  Lobus temporal (samping) untuk pusat pendengaran.

  Lobus parietal (tengah) untuk pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas,

dingin, sentuhan, tekanan.

Page 6: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 6/38

 nurmawita (1001071)

6

2. Batang otak (Truncus serebri ) terdir i dari :

a. Diensephalon 

Merupakan bagian batang otak paling atas,terdapat di antara serebrum dan

mesensephalon. Adapun fungsinya yaitu :

  Vasokonstriksi yaitu mengecilkan pembuluh darah;

  Respiratori;

  Mengontrol kegiatan refleks;

  Membantu pekerjaan jantung.

b. Mesensephalon (Otak tengah) 

Terletak diantara pons dan Diensephalon. Di depan otak tengah ada talamus dan

hipotalamus, fungsinya:

  Menjaga tetap tegak dan mempertahankan keseimbangan;

  Membantu pigmen mata dan mengangkat kelopak mata; 

  Memutar mata dan pusat pergerakan mata.

Page 7: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 7/38

 nurmawita (1001071)

7

c. Pons varoli 

Terletak antara Medula oblongata dan mesensephalon. Adapun fungsinya:

  Penghubung antara serebrum dan medula oblongata.

   pencernaan Pusat saraf N.Trigeminus, N.Optalmicus,N.Maxillaris dan

 N.Mandibularis.

  Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri

dan kanan.

d. Medula oblongata 

Merupakan bagian otak paling bawah, menghubungkan pons varoli dengan

medula spinalis. Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari

medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan,

refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi,

gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.

Adapun fungsinya yaitu:

  Mengontrol kerja jantung;

  Vasokonstriksi;

  Pusat pernafasan;

  Mengontrol kegiatan refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

3. Otak kecil (Serebelum)  

Terletak di bagian bawah dan belakang tengkorak dipisahkan dengan cerebrum,

diatas medula oblangata. Adapun fungsinya yaitu :

  Pusat keseimbangan;

  Mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik;

  Menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh.

Talamus. Pusat pengatur sensoris untuk serabut aferen dari medula spinalis ke

serebrum.

Page 8: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 8/38

 nurmawita (1001071)

8

Hipotalamus 

  Berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yg melakukan fungsivegetative penting untuk kehidupan seperti pengaturan frekuensi jantung, TD,

Suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas

seksual.

  Sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan

kemarahan.

  Memproduksi hormone yg mengatur pelepasan atau inhibisi hormion kelenjar 

hipofisis, sehingga mempengaruhi keseluruhan system endokrin. 

4. Sumsum Tulang Belakang (Medull a Spinal is) 

Merupakan bagian SSP yang terletak di dalam canalis cervikalis bersama

ganglion radix pos yang terdapat pada setiap toramen intervertebralis terletak 

 berpasangan kiri dan kanan. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang

tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu

dan berwarna kelabu.

Ada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap

yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal  dan sayap bawah disebut tanduk 

ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang

melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui

tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf 

 penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan

akan menghantarkannya ke saraf motor.

Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf 

membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan

saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak 

merupakan saluran desenden.

Page 9: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 9/38

 nurmawita (1001071)

9

Dalam medula spinalis keluar 31 pasang saraf, yang terdiri dari saraf sensoris

somatis, motoris somatis, dan motorik otonom, dan terdiri dari :a.  Servikal berjumlah 8 pasang.

 b.  Torakal berjumlah 12 pasang.

c.  Lumbal berjumlah 5 pasang.

d.  Sakral berjumlah 5 pasang.

e.  Koksigeal berjumlah 1 pasang.

Fungsi sumsum tulang belakang adalah :

  Penghubung impuls dari dan ke otak.

  Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di kornu anterior.

  Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.

  Organ ini mengurus persyarafan tubuh, anggota badan dan bagian kepala.

Cair an serebrospinal 

  Terdapat pada ruang subaraknoid yang mengisi ventrikel dalam otak yang

terletak antara araknoid dan piameter.

  Lapisan pelindung otak (piameter, araknoid dan durameter).

  Menyerupai plasma dan cairan interstisial tapi tidak mengandung protein.

Fungsinya: 

  Sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis.

  Sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan otak serta

medulla spinalis.

Page 10: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 10/38

 nurmawita (1001071)

10

SISTEM SARAF TEPI (Peri fer) 

Sistem saraf perifer mempunyai 2 subdivisi fungsional utama yaitu sistem

somatik dan otonom. Eferen somatik dipengaruhi oleh kesadaran yang mengatur 

fungsi-fungsi seperti kontraksi otot untuk memindahkan suatu benda, sedangkan

sistem otonom tidak dipengaruhi oleh kesadaran dalam mengatur kebutuhan tubuh

sehari-hari, sistem saraf otonom terutama terdiri atas saraf motorik visera (eferen)

yang menginversi otot polos organ visera, otot jantung, pembuluh darah dan kelenjar 

eksokrin.

  Sistem saraf tepi terdiri dari :

  12 pasang saraf serabut otak  ( saraf cranial ) yang terdiri dari 3 pasang saraf 

sensorik, 5 pasang saraf motorik dan 4 pasang saraf gabungan.

  31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( saraf spinal ) yang terdiri dari 8

 pasang saraf leher,12 pasang saraf punggung,5 pasang saraf pinggang, 5 pasang

saraf pinggul dan 1 pasang saraf ekor.

SUSUNAN SARAF SOMATI K 

Adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur 

aktivitas otot sadar atau serat lintang yang bekerja secara volunter (sadar). Contohnya

gerakan mengambil barang.

SISTEM SARAF TAK SADAR ( OTONOM ) 

Sistem saraf otonom bersama-sama dengan sistem endokrin mengkoordinasi

 pengaturan dan integrasi fungsi-fungsi tubuh.

Sistem saraf mengirimkan sinyal pada jaringan targetnya melalui transmisi

impuls listrik secara cepat melalui serabut-serabut saraf yang berakhir pada organ

efektor dan efek khusus akan timbul sebagai akibat pelepasan substansi neuromediator 

(Neurotransmiter).

Page 11: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 11/38

 nurmawita (1001071)

11

 Neurotransmitor  adalah suatu penandaan kimiawi antar sel yang berfungsi

sebagai komunikasi antar sel saraf dan antara sel saraf dengan organ efektor. Neurotransmiter adalah senyawa yang disintesa, disimpan dalam saraf tempat dia

 bekerja, sekresinya bergantung pada adanya ion kalsium dan diatur melalui

fosforilasi protein sinapsis. Menyebar secara cepat sepanjang celah sinaps antara

ujung neuron dan berikatan dengan reseptor spesifik pada sel target ( pasca sinaps).

Adapun jenis-jenis neurotransmiter yaitu :

1. Acetylcolin

Bersifat inhibisi melalui susunan saraf parasimpatis.

2. Norepinefrin dan epinefrin

Bersifat inhibisi melalui susunan saraf simpatis.

3. Dopamin

Terdapat di ganglia otonom dan bagian otak seperti substansi nigra,dopamin

menyebabkan vasodilatasi, relaksasi saluran cerna, meningkatkan sekresi kelenjar 

ludah (salivas) dan sekresi insulin.

4. Serotonin

Terdapat di saluran cerna,di SSP yaitu di medula spinalis dan hipotalamus,

fungsinya menghambat impuls nyeri dan mengatur perasaan seseorang.

5. Asam gamma aminobutirat(GABA)

Bersifat inhibisi pada otak, medulla spinalis dan retina, berperan dalam

mekanisme kerja obat hipnotif-sedatif dan psikotropik pada penyakit epilepsi.

6. Histamin.

7. Prostaglandin.

8. Asam glutamat.

SSO memiliki 2 devisi yaitu sistem simpatis dan sistem parasimpatis:

Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medula spinalis,

memiliki neurotransmiter norefinefrin/Adrenalin shg disebut juga saraf adrenergik,

fungsinya mempertahankan derajat keaktifan (menjaga tonus vaskuler), memberi

respon pada situasi stres seperti: trauma, ketakutan, hipoglikemi, kediginanan, latihan.

Page 12: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 12/38

 nurmawita (1001071)

12

Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sakral pada medula spinalis,

neurotransmiternya yaitu asetilkolin sehingga disebut juga saraf kolinergik, fungsinyamenjaga fungsi tubuh esensial seperti proses dan pengurangan zat-zat sisa.

DAFTAR ISTILAH 

 Neuron : Sel saraf mengandung prosesus yang sangat banyak yang

disebut serabut saraf. 

Saraf : Kumpulan prosesus sel saraf(serabut) yang terletak di luar 

SSP.

Ganglion : Kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP

dalam saraf perifer.

Akson : Suatu prosesus tunggal, lebih tipis dan panjang dari dendrit.

Dendrit : Perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek,

serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.

Aferen : Neuron yang membawa informasi dari perifer ke SSP.

Eferen : Neuron yang membawa sinyal dari otak dan medula spinalis

ke jaringan tepi.

 Neurotransmiter : Substansi kimia khusus yang sebagai penghubung komunikasi

antar sel saraf dan antara sel saraf dengan efektor.

Sinaps : Penghubung tempat berlangsungnya pemindahan impuls dari

ujung akson suatu neuron ke neuron lain /ke otot/kelenjar.

Potensial aksi : Depolarisasi yg diikuti oleh repolarisasi.

Page 13: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 13/38

 nurmawita (1001071)

13

REFLEKS-REFLEKS FI SIOLOGIS 

Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Ada

dua jenis refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar, yaitu refleks built-in yang

tidak perlu dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada benda asing yang masuk;

dan refleks didapat atau refleks terkondisi, yang terjadi ketika belajar dan berlatih,

misalnya seorang pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu di kertas

 partitur. Jalur  –  jalur saraf saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks

dikenal sebagai lengkung refleks.

Refleks sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi

nervus, dan koordinasi tubuh. Dari refleks atau respon yang diberikan oleh anggota

tubuh ketika sesuatu mengenainya dapat diketahui normal tidaknya fungsi dalam

tubuh. Oleh karena itu, pelaksanaan praktikum ini sangat penting agar diketahui

 bagaimana cara memeriksa refleks fisiologis yang ada pada manusia.

Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi

tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan

 panjang,yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah

oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf 

motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis

terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan

gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.

Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai

dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat

saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam

otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu

otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. 

Page 14: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 14/38

 nurmawita (1001071)

14

Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi)

 berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila adasinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam

sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut. Unit dasar setiap kegiatan reflex

terpadu adalah lengkung reflex.

Lengkung reflex ini terdiri dari alat indra, serat saraf aferen, satu atau lebih

sinaps yang terdapat di susunan saraf pusat atau di ganglion simpatis, serat saraf 

eferen, dan efektor. Pada mamalia, hubungan (sinaps) antara neuron somatil aferen

dan eferen biasanya terdapat di otak atau medulla spinalis. Serat neuron aferen masuk 

susunan saraf pusat melalui radiks dorsalis medulla spinalis atau melalui nervus

kranialis, sedangkan badan selnya akan terdapat di ganglion-ganglion homolog nervi

kranialis atau melalui nervus cranial yang sesuai.

III.  Bahan dan Alat

A.  ANATOMI

Alat dan Bahan yang dipakai

-  Atlas sabota;

-  Pustaka/literatur pendukung.

B.  FISIOLOGI

a.  Bahan yang dipakai

-  2 ekor katak hidup; salah satu dijadikan sebagai kontrol

-  Asam asetat 2%;

-  Aquades.

b. Alat yang dipergunakan

-  Gunting bedah; - Benang jagung pengikat; 

-  Pinset; - Jarum; 

-  Pisau bedah; - Wadah plastik; 

-  Statif; - Stopwatch; 

-  Perkusor; 

Page 15: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 15/38

 nurmawita (1001071)

15

IV.  Prosedur Percobaan

A.  Anatomia.  Gambarkan anatomi dari sel saraf. Lengkapi dan tunjukkan bagian-bagian

ini:

 Neurilema, nodus ranvier, badan nissel, akson, dendrit, selubung myielin,

inti sel schwann, neurofibril, dll.

 b.  Gambarkan jenis-jenis sel saraf, lengkapi dan tunjukkan bagian-bagiannya.

c.  Gambarkan organisasi saraf dan tunjukkan bagian-bagiannya.

d.  Gambarkan akson dan neurilemma dan tunjukkan bagian-bagiannya.

e.  Otak 

1.  Gambarkan otak besar dan batang otak serta tunjukkan pada gambar 

 bagian-bagiannya.

2.  Amati penampang midsagital otak. Tunjukkan bagian-bagian otak pada

gambar.

3.  Gambarkan meninges dan tunjukkan bagian-bagiannya pada gambar.

4.  Gambarkan penampang frontal otak besar dan letak ganglia basal.

Tunjukkan bagian-bagiannya pada gambar.

f.  Tulang belakang dan saraf-sarafnya

1.  Amati gambar spinalis chordata dan saraf spinal. Gambarkan dan

tunjukkan pada gambar bagian-bagiannya.

2.  Bagian-bagian saraf spinal. Gambarkan dan tunjukkan bagian-bagian

saraf spinal tersebut.

g.  Saraf cranial : pelajari distribusi saraf cranial, sebutkan dan lokasikan

macam-macam saraf cranial tersebut.

h.   Nyatakan hasil pengamatan pada tabel.

Page 16: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 16/38

 nurmawita (1001071)

16

i.  Saraf otonom

1.  Gambarkan refleks somatik dna refleks otonom.2.  Pelajari langsung refleks yang berlangsung pada kedua gambar tersebut.

3.   Nyatakan bagian-bagiannya yang terlihat dan beri arah lengkung refleks

tersebut.

B.  FISIOLOGI

1.  Otak 

a. Ambil katak sehat dan letakkan didalam wadah plastic.

 b. Amati aktivitas spontannya, seperti:

- pernapasan

- gerak melompat

- posisi kepala

- gerak buka tutup mata.

c. Catat kesetimbangan katak pada berbagai kemringan wadah plastik.

d. Letakkan katak terlentang dan amati bagaimana ia akan memberikan tubuhnya

(refleks membalik) yang sering disebut righting refleks.

e. Gantung katak tersebut pada statif dengan mengikat kedua kaki depannya. Jepit

salah satu jarinya dengan pinset dan amati adanya refleks penarikan kaki.

f. Isi wadah plastik dengan air hingga setengah penuh, letakkan katak didalamnya

dan amati gerakannya pada waktu berenang.

g. Setelah selesai seluruh pengamatan diatas, rusakkan otak katak ini dengan cara

melewatkan jarum melalui foramen magnum ke dalam otak dan gerakan jarumtersebut ke kiri dan ke kanan. Dengan cara ini diperoleh hewan refleks (spinal

animal).

h. Lakukan sekali lagi pengamatan b sampai f terhadap hewan refleks ini.

i. Kini basahi dada dan paha katak ini dengan asam asetat 2%. Perhatikan apakah

katak berusaha untuk menghilangkan asam tersebut dengan anggota badannya.

 j. Bersihkan asam yang tertinggal.

Page 17: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 17/38

 nurmawita (1001071)

17

k. Selanjutnya masukkan jarum ke saluran vertebrata, mulai ari tengkuk. Dengan

cara ini seluruh sistem saraf hewan dirusak.l. Lakukan lagi pengamatan b-f terhadap hewan tersebut.

m. Ambil katak yang sehat (sebagai kontrol) tadi. Bungkus tubuh katak dengan

sehelai kain hingga bagaian kepalanya tetap bebas. Gunting rahang atas dan

kraniumnya tepat dibelakang mata (rahang bawah tidak ikut digunting).

n. Lakukan pengamatan b sampai f terhadap katak ini.

o. Catat respon katak dalam tabel berikut dan bahas hasil yang diperoleh.

2. Refleks pada manusia

A. Deep Refleks

2.1 Refleks Knee-Jerk(refleks sentakan lutut)

a. Saudara duduk diatas meja dengan kedua kaki tergantung bebas.

 b. Tutup mata saudara, seorang teman memukul ligament tempurung lutut saudara

dengan perkusor beberapa kali. Catat respon yang diamati dan tentukan

kekuatan respon refleks.

c. Bagian mana dari sistem saraf pusat yang berperan dalam respon tersebut?

d. kegagalan dalam munculnya respon tersebut menunjukkan adanya luka atau

 penyakit pada struktur apa?

2.2 Refleks Patelar 

a. Saudara duduk diatas meja dengan kedua kaki tergantung bebas sambil

menggenggam kuat kepalan tangan saudara ke belakang tubuh saudara.

 b. Tutup mata saudara, seorang teman memukul ligament tempurung lutut saudara

dengan perkusor beberapa kali. Catat respon yang diamati dan tentukan

kekuatan respon refleks tersebut. Bandingkan kekuatan dari prosedur di atas.

Page 18: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 18/38

 nurmawita (1001071)

18

2.3 Refleks Babinski

a. Gerakan benda tumpul sepanjang bagian tengah telapak kaki saudara. Catatrespon yang diamati.

 b. Refleks babinski positif (+) apabila terjadi fleksi ke atas dari ibu jari kaki

saudara.

2.4 Refleks Archilles

a. Saudara berdiri di sisi kursi. Tempatkan salah satu lutut keatas kursi dengan

 paha terletak ventrikel dan kaki bagian bawah horizontal.

 b. Seorang teman saudara memukul urat archilles kaki tersebut dengan perkusor.

Catat respon yang diamati.

2.5 Refleks Biceps

a. Letakkan lengan bagian bawah ke atas meja sehingga membentuk sudut 900 

terhadap lengan atas.

 b. Pukul urat biceps tangan tersebut dengan perkusor. Catat respon yang terjadi.

2.6 Refleks Triceps

a. Tempatkan lengan saudara horizontal terhadap dada saudara.

 b. Pukul urat triceps dengan perkusor. Catat respon yang diamati.

B. Superficial Refleks

a. Refleks Plantar.

Gerakan benda tajam sepanjang telapak kaki saudara. Catat respon yang

diamati.

 b. Refleks Abdominal.

Dengan kuku ibu jari, pukul abdomen saudara tepat di bawah tulang dada

dengan cepat. Catat respon yang diamati.

c. Refleks Kornea.

Sentuhlah kornea mata saudara dengan kapas atau benda tumpul. Catat respon

yang diamati.

Page 19: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 19/38

 nurmawita (1001071)

19

d. Refleks Faringeal.

Sentuhlah uvula dan fauces dengan batang pengaduk yang bersih. Catat responyang diamati.

e. Refleks Kulit.

Gerakkan sebuah benda tumpul di atas permukaan kulit. Amati perubahan warna

kulit. Apa yang menyebabkan perubahan warna pada kulit ini?

f. Refleks Pilomotor.

Belailah kulit dengan lembut. Catat apa yang diamati.

Perlu diperhatikan:

1. Relaksasi sempurna.

o rang coba harus re laks dengan posis i seenaknya.Bagian

(anggota gerak) yang akan diperiksa harus terletak sepasif 

mungkin(lemas) tanpa ada usaha orang coba untuk mempertahankan posisinya.

2. Harus ada ketegangan optimal.

dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai bila posisi dan letak anggota

gerak orang coba diatur dengan baik.

3. Pemeriksa mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan.

dengan kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.

Page 20: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 20/38

 nurmawita (1001071)

20

V.  Hasil dan Pembahasan

a.  Hasil PengamatanANATOMI

Gambar 1.Anatomi sel saraf 

Gambar 2.Jenis-jenis sel saraf 

Gambar 3.Organisasi Saraf 

Page 21: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 21/38

 nurmawita (1001071)

21

Gambar 4.Akson dan Neurilemma

Gambar 5.Otak 

a.  Otak Besar dan Batang Otak 

Page 22: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 22/38

 nurmawita (1001071)

22

 b.  Penampang Midsagital Otak 

c.  Meninges

Page 23: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 23/38

 nurmawita (1001071)

23

d.  Penampang Frontal Otak Besar dan Letak Ganglia Basal

Gambar 6.Tulang Belakang dan Saraf-Sarafnya

a.  Spinalis Chordata dan Saraf Spinal

Page 24: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 24/38

 nurmawita (1001071)

24

 b.  Bagian-bagian Saraf Spinal

Gambar 7.Saraf Kranial

Page 25: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 25/38

 nurmawita (1001071)

25

Gambar 8.Tabel

Page 26: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 26/38

 nurmawita (1001071)

26

Gambar 9.Saraf Otonom

GERAK REFLEKS 

Gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar 

kesadaran kita. Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh

dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar.

Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berup rangsangan dari

reseptor (penerima rangsangan), kesystem saraf pusat (otak dan sumsum tulang

 belakang). Sel saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf indera,karena berhubungan

dengan alat indra. Dalam gerak refreks rangsang yang diterima oleh tubuh tidak 

diteruskan sampai ke otak, tetapi hanya sampai di medulla spinalis.

a.  Refleks Somatik 

Gerak reflek merupakan gerak yang tidak disadari yang terjadi secara cepat dan

spontan. Gerak reflex merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, dari

rangsang yang membahayakan. Urut-urutan jalannya impuls pada gerak reflex sebagai

 berikut: Impuls -> reseptor -> sel syaraf sensorik -> sumsum tulang belakang -> sel

syaraf motorik -> efektor (otot).

Page 27: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 27/38

 nurmawita (1001071)

27

Jarak terpendek yang dilalui impuls untuk gerak reflex disebut lengkung refleks.

Susunan saraf somatik adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang yang bekerja secara volunter (sadar).

Contohnya gerakan mengambil barang.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai

dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat

saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak 

langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot

atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. 

Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi)

 berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada

sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam

sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.

Gbr. Lengkung refleks yang menggambarkan mekanisme

 jalannya impuls pada lutut yang dipukul  

Page 28: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 28/38

 nurmawita (1001071)

28

 REFLEKS OTONOM 

Refleks ini disebut juga ref leks visceral karena sering melibatkan organ internaltubuh. Beberapa refleks visceral, seperti urinasi dan defekasi, merupakan refleks

spinal yang bisa terjadi tanpa input dari otak. Refleks spinal juga sering dimodulasi

oleh excitatory atau inhibitory signal dari otak yang dibawa oleh jaras descending dari

 pusat otak yang lebih tinggi.

Refleks otonom lain diintergrasikan di otak, khususnya di hipotalamus, thalamus

dan batang otak. Daerah ini berisi pusat koordinasi yang dibutuhkan untuk menjaga

homeostatis seperti detak jantung, tekanan darah, nafas, makanan, keseimbangan air 

dan menjaga temperatur. Salah satu refleks otonom yang menarik adalah konversi

stimulus emosional ke respon visceral.

Sistem limbic, yang merupakan tempat operasi primitif seperti sex, takut, marah,

agresif dan lapar, disebut sebagai visceral brain karena pengaruhnya dalam refleks

emosional. Contoh lain adalah folikel rambut yang tertarik saat seseorang merasa

takut.

Refleks otonom merupakan polysinaptic dengan sedikitnya satu sinapsis di CNS

diantara neuron sensorik dan preganglion saraf otonom serta sinaps tambahan di

ganglion, antara neuron preganglion dan postganglionic.

Susunan saraf yang berperan penting mempengaruhi pekerjaan otot polos yang

 bekerja secara involunter (tidak sadar).Saraf otonom terutama berkenaan dengan

organ-organ dalam. Contohnya pada jantung, saluran pencernaan, kelenjar, dll.

Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari dua bagian, yaitu :

a. Saraf simpatis.

 b. Saraf parasimpatis.

Sebagian besar organ memiliki sistem pengendalian ganda yaitu saraf simpatis

dan parasimpatis. Sehingga kadang kita menyebutnya sebagai kebalikan.

Page 29: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 29/38

 nurmawita (1001071)

29

FISIOLOGI-Otak 

 

Page 30: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 30/38

 nurmawita (1001071)

30

Page 31: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 31/38

 nurmawita (1001071)

31

Refleks pada manusia

A. Deep Refleks 

Deep Refleks Respon yang dirasakan

aRefleks Knee-Jerk(refleks

sentakan lutut)

Setelah ligament tempurung lutut dipukul dengan

 perkusor maka secara spontan kaki akan terayun

kedepan.

 b Refleks Patelar 

Pada saat dilakukan prosedur ini terjadi gerakan refleks

yang lebih kuat ayunannya dan kaki terayun ke depan

semakin kuat.

c Refleks Babinski

Pada saat diberi rangsangan tersebut, terjadi respon

 berupa refleks dijari kaki pergerakan terkadang dan

sesaat akan melebar keatas terutama pada ibu jari.

d Refleks ArchillesPada saat diberi rangsangan terjadi gerakan menggetar 

 pada sekitar lutut.

e Refleks BicepsSensasi yang dirasakan rasa nyeri, terkadang gerakan

tangan.

f Refleks Triceps Rasa sakit.

B. Superficial Refleks

Superfi cial Refl eks Respon yang dir asakan 

a Refleks Plantar jari –  jari kaki bergerak secara spontan

 b Refleks Abdominal terasa ditekan

c Refleks Kornea mata berkedip dan berair 

d Refleks Faringeal terasa tercekik 

e Refleks Kulit warna kulit berubah menjadi merah

f Refleks Pilomotor terasa merinding

Page 32: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 32/38

 nurmawita (1001071)

32

b.  Pembahasan

ANATOMI SEL SARAF. 

Sistem saraf manusia mengandung lebih dari 1010 saraf atau neuron.  Neuron 

merupakan unit structural dan fungsional system saraf. Sel saraf terdiri dari badan sel

yang di dalamnya mempunyai inti sel,nukleus, Mitokondria, Retikulum endoplasma,

Badan golgi, di luarnya banyak terdapat dendrit,kemudian bagian yang menjulur yang

menempel pada badan sel yang di sebut akson.

 Dendrit  menyediakan daerah yg luas untuk hubungan dengan neuron lainnya.

Dendrit adalah serabut aferen karena menerima sinyal dari neuron-neuron lain dan

meneruskannya ke badan sel. Pada akson terdapat selubung mielin,nodus ranvier,inti

sel Schwan,butiran neurotransmiter.

 Akson dengan cabang-cabangnya (kolateral), adalah serabut eferen karena

membawa sinyal ke saraf-saraf otot dan sel-sel kelenjar. Akson akan berakhir pada

terminal saraf yang berisi vesikel-vesikel yg mengandung neurotransmitter. Terminal

inilah yg berhubungan dengan badan sel, dendrit atau akson neuron berikutnya.

Menurut fungsinya, neuron dibagi menjadi 3, yaitu :

   Neuron sensoris (afferent) yaitu sebagai penerima rangsang sensoris dari

lingkungan sekitar maupun dari dalam tubuh, misal pada indera.

   Neuron motorik (efferent) yaitu pengontrol organ sasaran seperti serabut otot

atau kelenjar.

  Interneuron membentuk komunikasi dan integrasi jaringan saraf antara neuron

sensoris dan neuron motorik.

Bagian posterior lobus frontal (korteks motor) mengatur gerak otot volunter.Bicara terganggu bila kelainan pada hemisfer dominan. Bagian anterior lobus frontal

mengatur keadaan emosi anak serta kegiatan intelektual yang kompleks. Anak yang

menunjukkan agitasi, bingung dan menunjukkan respons emosi yang tidak lazim

mungkin mempunyai gangguan pada bagian anterior lobus frontal.

Page 33: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 33/38

 nurmawita (1001071)

33

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.

1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di

dalamnya terdapat cairan  serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi

sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan

untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan

 permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan

nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.

Lobus parietal menginterpretasikan impuls sensori yang diperlukan untuk 

mengenali objek. Contohnya anak yang kesulitan mengenal benda yang diletakkan

digenggamannya ketika matanya ditutup menunjukkan tanda-tanda kerusakan lobus

 parietal.

Lobus temporal adalah pusat pendengaran dan memungkinkan anak menerima

dan mengartikan pembicaraan. Afasia reseptif auditori menunjukkan gangguan lobus

temporal dominan. Lobus oksipital menerima dan menginterpretasikan rangsang

visual. Karenanya bila terjadi defek lapang pandang, mungkin akibat gangguan pada

lobus oksipital.

Talamus sering dikatakan sebagai stasiun relai sensori otak. Ia juga

membedakan antara sensasi menyenangkan dan tidak menyenangkan. Hipotalamus

adalah bagian pusat dari sistem saraf otonom. Anak dengan gangguan hipotalamus

mungkin menampilkan gangguan metabolisme, pertumbuhan, kematangan seksual,

suhu tubuh, tekanan darah, pola tidur serta respons viseral dan emosional lainnya.

Batang otak (otak tengah, pons dan medulla oblongata) merupakan jalur 

 penghantar antara kord spinal dengan bagian lain otak. Juga mempunyai 10 inti saraf 

kranial, nomor 3 hingga 12. Batang otak memiliki formasi retikuler yang berfungsi

sebagai sistem kesadaran yang merupakan anyaman jaringan sel-sel otak dan serabut

saraf. Bila anak dalam koma, mungkin formasi retikuler sudah terganggu.

Page 34: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 34/38

 nurmawita (1001071)

34

Ataksia atau gerakan yang tidak terkoordinasi menunjukkan terganggunya

serebelum yang merupakan pusat keseimbangan dan koordinasi.

FISIOLOGI

Berdasarkan percobaan fisiologi otak dengan hewan percobaan katak:

Tusuk otak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

keseimbangannya pada bejana, right refleks, reflek penarikan kaki, dan gerakan

 berenang. Sedangkan pada refleks spinal animal dan reaksi dengan asam asetat 2%

tidak memberikan pengaruh apa-apa pada katak. Asam asetat dengan konsentrasi 2%

tidak memberikan pengaruh dikarena konsentarinya yang terlalu kecil sehingga tidak 

terlihat efeknya pada kulit katak.

Tusuk pada saluran vertebrata menurunkan aktivitas spontan pada katak, seperti

 pada pernapasan dan gerakan melompat. Tapi tidak menunjukkan perubahan yang

 berarti pada posisi kepala,namun meningkatkan gerakan buka tutup matanya.

Pemotongan rahang atas pada katak, menurunkan frekuensi pernapasan dan

gerakan melompat. Meningkat pada gerakan buka tutup mata.

Refleks adalah jawaban motoric atas rangsangan sensorik yang diberikan pada

kulit atau respon apapun yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar.

Dalam pemeriksaan refleks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

 –  Relaksasi sempurna. Orang coba harus relaks dengan posisi seenaknya. Bagian

(anggota gerak) yang akan diperiksa harus terletak sepasif mungkin (lemas) tanpa

ada usaha orang coba untuk mempertahankan posisinya.

Page 35: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 35/38

 nurmawita (1001071)

35

 –  Harus ada ketegangan optimal dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai

 bila posisi dan letak anggota gerak orang coba diatur dengan baik. –  Pemeriksaan mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan

dengan kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan

 penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun,

ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan

sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk 

selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan,

dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis

terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan

gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.

Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk .

VI.  Kesimpulan

  Sistem saraf pusat meliputi otak  (ensefalon) dan sumsum tulang belakang

(Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan

fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-

ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila

membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis. 

  Berdasarkan percobaan fisiologi otak dengan hewan percobaan katak:

(a).Tusuk otak tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

keseimbangannya pada bejana, right refleks, reflek penarikan kaki, dan gerakan

 berenang. Sedangkan pada refleks spinal animal dan reaksi dengan asam asetat

2% tidak memberikan pengaruh apa-apa pada katak. Asam asetat dengan

konsentrasi 2% tidak memberikan pengaruh dikarena konsentarinya yang terlalu

kecil sehingga tidak terlihat efeknya pada kulit katak.

Page 36: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 36/38

 nurmawita (1001071)

36

(b).Tusuk pada saluran vertebrata menurunkan aktivitas spontan pada katak,

seperti pada pernapasan dan gerakan melompat. Tapi tidak menunjukkan perubahan yang berarti pada posisi kepala, namun meningkatkan gerakan buka

tutup matanya.

(c).Pemotongan rahang atas pada katak, menurunkan frekuensi pernapasan dan

gerakan melompat. Meningkat pada gerakan buka tutup mata.

  Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan deep refleks adalah

sebagai berikut : (1). Knee-jerk refleks, respon berupa ekstensi tungkai

disertai kontraksi otot kuadriseps, kaki terayun kedepan.(2).Refleks patelar  berupa gerakan refleks yang lebih kuat ayunan kaki terayun kedepan semakin

kuat.(3).Refleks Babinski, respon berupa refleks dijari kaki pergerakan

terkadang-kadang melebar keatas, terutama pada ibu jari.(4). Refleks Archilles

 berupa respon berupa plantar fleksi dari kaki dan kontraksi otot gastroknemius,

rangsangan terjadi pergerakan menggetarkan pada sekitar lutut.(5). Refleks

 biseps berupa fleksi lengan pada siku dan kontraksi otot biseps terasa sakit dan

terkadang gerakan tangan.(6).Refleks trisep berupa ekstensi lengan dan

kontraksi otot triseps terasa sakit.

  Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan superficial refleks  

adalah sebagai berikut : (1).Refleks plantar berupa jari-jari kaki yang spontan

 bergerak.(2).Refleks abdominal berupa kontraksi otot dinding perut yang terasa

ditekan.(3).Refleks kornea berupa kontriksi pupil homolateral dan kontralateral

yang menyebabkan mata berkedip dan mata berair.(4).Reflek faringeal berupa

rasa tercekik.(5).Refleks Kulit berupa warna kulit berubah menjadi

merah.(6).Refleks pilomotor berupa rasa merinding.

Page 37: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 37/38

 nurmawita (1001071)

37

  Gerak reflex

Gerak reflek merupakan gerak yang tidak disadari yang terjadi secara cepat danspontan. Gerak reflex merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, dari

rangsang yang membahayakan. Urut-urutan jalannya impuls pada gerak reflex

sebagai berikut: Impuls -> reseptor -> sel syaraf sensorik -> sumsum tulang

 belakang -> sel syaraf motorik -> efektor (otot). Jarak terpendek yang dilalui

impuls untuk gerak reflex disebut lengkung refl eks. 

 Gerak sadar diatur dan dikendalikan oleh gerak motorik. Gerak sadar 

dilaksanakan oleh otak sadar yang berpusat pada korteks otak. Rangsang yangditerima oleh reseptor diteruskan menuju syaraf sensorik. Impuls yang diterima

syaraf sensorik berakhir di otak untuk penyampaian informasi. Informasi

kemudian diteruskan ke neuron motorik hingga ke efektor (Mas’ud, 2000). 

 Gerak refleks adalah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak 

ini dilakukan tanpa kesadaran. Mekanisme gerak refleks berlangsung secara

spontan dibawah control medulla spinalis. Rangsang yang diterima oleh reseptor 

diteruskan oleh neuron sensorik melalui konektor menuju ke neuron motorik.

Impuls dari neuron motorik langsung menuju efektor diluar kontrol otak 

(Mas’ud, 2000). 

Page 38: laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

7/16/2019 laporan praktikum anfisman-5 sistem saraf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-anfisman-5-sistem-saraf 38/38

 nurmawita (1001071)

38

VII.  Daftar Pustaka

Setiadi.2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia.Yogyakarta:Graha Ilmu

Snell,Richard.S.1997. Anatomi Klinik Bag.1 Edisi 3 *Terjemahan Adji Dharma. 

Jakarta:EGC.

http://saraf/ Saraf%20Manusia%20%C2%AB%20Wong168%27s%20Blog.htm 

http:// saraf/fisiologi-pemeriksaan-neurologis.html 

http:// saraf/REFLEKS-REFLEKS-FISIOLOGIS.htm 

http:// saraf/Sistem_saraf.htm 

http://saraf/otak-fungsi-bagian-sistem-saraf-pusat.html