LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN...
Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN...
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
i
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018
PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2019
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
ii
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua
limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2018. Laporan ini merupakan implementasi akuntabilitas
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Perwakilan
BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan upaya untuk
melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Tahun 2018 merupakan tahun
dua tahun terakhir dalam pengimplementasian Rencana Strategis
(RENSTRA) Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan.
Laporan ini memuat pencapaian kinerja tahun anggaran 2018
dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Di dalam laporan kinerja ini, segala
upaya pencapaian kinerja, kami uraikan baik mencakup keberhasilan
maupun hambatan selama periode tahun 2018. Kami sangat menyadari
bahwa akuntabilitas dan kredibilitas Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi
Selatan tidak hanya ditentukan oleh pencapaian-pencapaian yang disajikan
dalam laporan ini, namun berdasarkan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja
BKKBN Tahun 2017 Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan dapat
mencapai penilaian CC.
Penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada Tim Penyusun yang telah menyumbangkan
pikiran sehingga penyusunan laporan kinerja ini selesai tepat pada
waktunya dan kepada seluruh jajaran Perwakilan BKKBN Provinsi
Sulawesi Selatan yang telah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam
KATA PENGANTAR
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
iii
melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan tanggung jawab masing-
masing. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita bersama dan
usaha yang telah dikerjakan bermanfaat bagi pegawai di lingkungan
BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, masyarakat dan bangsa Indonesia.
Akhirnya kami mengharapkan saran dan masukan dari pembaca
dan pengguna laporan akuntabilitas kinerja ini, dapat disampaikan kepada
kami untuk menjadi bahan penyempurnaan laporan akuntabilitas kinerja
pada tahun berikutnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, Januari 2019 Perwakilan BKKBN Prov. Sulawesi Selatan Kepala, Hj. Rini Riatika Djohari, SE NIP 19591002.198603.2.001
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
iv
Hal.
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................. vi
RINGKASAN EKSEKUTIF........................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................ 1
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi BKKBN...................... 2
C. Struktur Organisasi..................................................... 4
D. Sumber Daya Manusia…............................................ 6
E. Aspek Strategis Organisasi ………….......................... 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis....................................................... 9
B. Rencana Kinerja Tahunan........................................... 11
C. Perjanjian Kinerja......................................................... 13
D. Monitoring Dan Evaluasi Pencapaian Rencana Strategis …..…………………………………… 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan ……………………............... 21
B. Realisasi Anggaran ..................................................... 36
C. Kinerja dan Capaian Lainnya....................................... 59
BAB IV PENUTUP........................................................................ 63
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
v
Tabel 1. Indikator Sasaran Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015-2019………………………. 10
Tabel 2. Indikator Kinerja Utama Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015-2019………………………. 11
Tabel 3. Rentang Penilaian Kinerja Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Tahun 2018…………………………………………. 22
Tabel 4. Sasaran Strategis Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Tahun 2018…………………………………………………… 23
Tabel 5. Angka Kelahiran Total Per Wanita Usia Subur (15-49 tahun)………………………………………………………….. 24
Tabel 6 Persentase Pemakaian Kontrasepsi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018…………………………………………. 25
Tabel 7 Persentase Kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018……………………. 26
Tabel 8 Persentase peserta KB Aktif Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018…………………………………………………… 27
Tabel 9 Persentase penurunan angka ketidakberlangsungan pemakaian kontrasepsi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018…………………………………………………………… 27
Tabel 10. Sasaran dan Indikator Kinerja sebelum dan setelah revisi 28
Tabel 11. Perbandingan pencapaian Indikator Kinerja tahun 2016 s.d 2018………………………………………………………. 30
Tabel 12. Perbandingan pencapaian Indikator Kinerja tahun 2016 s.d 2018………………………………………………………. 32
Tabel 13. Realisasi Anggaran Tahun 2018 Per Program Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan................ 37
Tabel 14 Realisasi anggaran Bidang Pengendalian Penduduk di Provinsi tahun 2018………………………………………… 39
Tabel 15 Realisasi anggaran Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Tahun 2018……………………….. 42
DAFTAR TABEL
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
vi
Tabel 16 Realisasi anggaran Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Tahun 2018…………………….. 46
Tabel 17 Realisasi anggaran Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi Tahun 2018……………………………………….. 50
Tabel 18 Realisasi anggaran Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018………………………………………….. 55
Tabel 19 Realisasi anggaran Sekretariat Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018…………………….. 57
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
vii
Gambar 1. Struktur Organisasi Perwakilan BKKBN 4
Gambar 2. Kondisi SDM Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan 7
Gambar 3. Rencana Kerja Tahunan Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Tahun 2018 12
Gambar 4. Rencana Aksi Pencapaian Kinerja Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Tahun 2018 13
Gambar 5. Perjanjian Kinerja BKKBN Sulawesi Selatan tahun 2018 14
Gambar 6. Suasana Rakorda Program KKBPK dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen kinerja OPD KB Kabupaten/Kota Se Sulawesi Selatan tahun 2018 15
Gambar 7. Perjanjian Kinerja Perwakilan BKKBN Sulsel dan Kabupaten/Kota Se Sulawesi Selatan tahun 2018 16
Gambar 8 Penandatanganan Perjanjian Kinerja Perwakilan BKKBN Sulsel dan Kabupaten/Kota Se Sulawesi Selatan tahun 2018 17
Gambar 9. Perbandingan pencapaian sasaran strategis 31
Gambar 10. Perbandingan pencapaian Kinerja 32
DAFTAR GAMBAR
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
viii
BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)
merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang berkedudukan di
bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden. dalam susunan
organisasi BKKBN salah satunya terdiri dari Perwakilan BKKBN Provinsi.
Perwakilan BKKBN Provinsi mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas BKKBN di provinsi dalam hal di bidang pengendalian penduduk dan
penyelenggaraan keluarga berencana.
Dalam melaksanakan tugas Perwakilan Badan Kependudukan Dan
Keluarga Berencana Nasional Provinsi memiliki fungsi : (1) Pembinaan,
pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan nasional, (2)
Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan NSPK (3)
pelaksanaan advokasi dan koordinasi; (4) penyelenggaraan komunikasi,
informasi dan edukasi; (5) penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi;
dan (6) pembinaan, pembimbingan dan fasilitasi bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
Renstra (Rencana Strategis) Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2015-2019, yang merupakan penjabaran dari RPJMN
Tahun 2015-2019 dan Renstra BKKBN Tahun 2015-2019, sebagai dasar
perencanaan program dan anggaran untuk pelaksanaan program
Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) selama 5 tahun di
Sulawesi Selatan. Program Kependudukan dan KB diarahkan kepada
pengendalian penduduk dengan fokus prioritas yaitu program KB,
penyerasian kebijakan pengendalian penduduk dan peningkatan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Upaya-upaya tersebut dituangkan
ke dalam satu program teknis, yaitu Program Kependudukan dan Keluarga
Berencana dengan dukungan tiga program generik, yaitu Program
Pelatihan dan Pengembangan BKKBN; Program Dukungan Manajemen
RINGKASAN EKSEKUTIF
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
ix
dan Tugas Teknis Lainnya BKKBN; dan Program Pengawasan dan
Peningkatan Aparatur BKKBN.
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan, Perwakilan BKKBN Provinsi
Sulawesi Selatan telah tertuang dalam RKT (Rencana Kerja Tahunan)
Tahun 2018 maka telah ditetapkan 5 sasaran strategis sebagai kinerja
yang harus dipertanggung-jawabkan. Sasaran strategis tersebut tertuang
dalam dokumen renstra 2015-2019 yaitu
1. Menurunnya Angka kelahiran total (TFR) per WUS (15-49 tahun)
menjadi 2,28
2. Meningkatnya pemakaian kontrasepsi (CPR) sebesar 66%
3. Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
menjadi 9,91%
4. Meningkatnya peserta KB Aktif menggunakan MKJP sebesar 19%
5. Menurunnya tingkat putus pakai kontrasepsi menjadi 24.6%
Pada tahun 2018 seluruh sasaran strategis tersebut dapat dicapai
dengan baik dengan rata-rata masuk pada kategori baik dan sangat baik
Pencapaian atas keseluruhan sasaran strategis tersebut adalah sebagai
berikut
No Sasaran INDIKATOR Target Realisasi % Ket
1 Menurunnya Angka kelahiran total (TFR)
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate)
2,31 2.4 96.3
2 Meningkatnya prevelensi kontrasepsi (CPR) modern
Persentase pemakaian kontrasepsi (modern contraceptive prevalence rate (CPR)
62,3 66.5 106.7
3 Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
10,7 13.9 76.7
4 Meningkatnya peserta KB aktif
Persentase peserta KB Aktif
17.5 15.3
87.4
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
x
yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
MKJP
5 Menurunnya Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
25 14.2 176.1
Rata-rata 108.6 Dukungan anggaran pada tahun 2018 Perwakilan BKKBN Provinsi
Sulawesi Selatan mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp
308.104.175.000,- dengan realisasi sebesar Rp 246.590.487.431
(80,04%). Dukungan anggaran tersebut dialokasikan untuk pelaksanaan 1
(satu) program teknis dan 3 (tiga) program generik.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya mendukung pemerintah menyelenggarakan
pembangunan diberbagai aspek kehidupan, Badan Kependudukan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), hadir memberikan layanan pada aspek
Pembangunan Kependudukan Keluarga Berencana. Hal ini sesuai dengan
apa yang diamanatkan pada UU Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Dalam skala prioritas pembangunan nasional (Nawacita),
BKKBN melalui program Kependudukan Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK) mengambil peran dalam mendukung
pencapaian beberapa cita khususnya pada cita ke 5 “meningkatkan
kualitas hidup manusia Indonesia, cita ke 3 “membangun Indonesia dari
pinggiaran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan Indoensia serta cita ke 8 “melakukan revolusi karakter
bangsa.
Pengelolaan Program KKBPK merupakan rangkaian kegiatan yang
saling berkaitan dan melibatkan masyarakat sebagai subyek sekaligus
objek program. Program KKBPK erat kaitannya dengan upaya terhadap
peningkatan angka kesertaaan ber-KB, penurunan angka kelahiran total,
pembinaan ketahanan keluarga serta memperkenalkan isu-isu
kependudukan kepada masyarakat. Untuk mencapai tujuan program
KKBPK, peran kelembagaan sangatlah menentukan, apalagi di era
otonomi daerah dimana keberadaan OPD-DALDUKKB (Organisasi
Perangkat Daerah Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana) sangat
bervariasi dan dipengaruhi oleh kebijakan masing-masing pemerintah
daerah.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
2
BKKBN sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan
negara, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya dalam mengelola segala sumber daya yang dimiliki
dan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Hal ini sesuai dengan
pada ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang diperbaharui dengan
diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam
pelaksanaannya, Perpres ini dilengkapi dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan kinerja Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan tahun 2018
disusun sebagai salah satu bentuk pencapaian kinerja yang dikaitkan
dengan anggaran dan sasaran-sasaran strategis dalam rangka pencapaian
tujuan strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
BKKBN tahun 2015-2019. Laporan kinerja ini disusun untuk menunjang
penyusunan Laporan Kinerja tingkat lembaga BKKBN tahun 2018 sebagai
wujud pertanggungjawaban kinerja yang dikaitkan dengan anggaran dan
pencapaian atas sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra
tahun 2015-2019.
B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Undang-undang No 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga pada pasal 53 menguraikan
bahwa dalam rangka pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga
maka dibentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
yang selanjutnya disingkat BKKBN. BKKBN adalah Lembaga Pemerintah
Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden melalui Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
3
dalam susunan organisasi BKKBN terdiri dari salah satunya adalah
Perwakilan BKKBN Provinsi.
Perwakilan BKKBN Provinsi mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas BKKBN di provinsi dalam hal di bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana. Sesuai dengan
Pasal 3 pada Perka No 82 tahun 2011 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional
Provinsi maka Perwakilan BKKBN Provinsi memiliki fungsi:
a. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan
nasional di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga;
b. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan norma, standar,
prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian penduduk,
penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
c. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian
penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
d. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi,
penggerakan hubungan antar lembaga, bina lini lapangan serta
pengelolaan data dan informasi di bidang pengendalian penduduk,
penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
e. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan
pengembangan di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga;
f. Pelaksanaan tugas administrasi umum;
g. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya;
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
4
h. Pembinaan dan fasilitasi terbentuknya Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Perka No 82 tahun 2011 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional
Provinsi maka Tipologi Perwakilan BKKBN Provinsi terdiri atas:
a. Perwakilan BKKBN Provinsi Tipe A; dan
b. Perwakilan BKKBN Provinsi Tipe B
Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan masuk pada Tipologi A
dengan Struktur Organisasi sebagai berikut:
Gambar 1. Struktur Organisasi Perwakilan BKKBN
Adapun penjabaran tugas masing-masing Pejabat administrasi beserta
satuan kerja dibawahnya yaitu:
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
5
Sekretariat
• Tugas: melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan,
dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi.
• Subag yang dibawahi: Subbagian Perencanaan; Sub bagian Umum
dan Hubungan Masyarakat; Subbagian Keuangan dan Barang Milik
Negara; Subbagian Kepegawaian dan Hukum; dan Subbagian
Administrasi Pengawasan.
Bidang Pengendalian Penduduk
• Tugas:melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan
fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur
dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian
penduduk.
• Subag yang dibawahi: Subbidang Penyusunan Parameter
Pengendalian Penduduk; Sub bidang Kerja Sama Pendidikan
Kependudukan; dan Sub bidang Analisis Dampak Kependudukan
Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
• Tugas:melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan
fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur
dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di bidang keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi.
• Subag yang dibawahi: Sub bidang Bina Kesertaan Keluarga
Berencana Jalur Pemerintah dan Swasta; Subbidang Bina
Kesertaan Keluarga Berencana Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus;
dan Sub bidang Kesehatan Reproduksi.
Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
• Tugas: melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan
fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur,
dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi di bidang keluarga
sejahtera dan pemberdayaan keluarga.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
6
• Subag yang dibawahi: Sub bidang Bina Keluarga Balita, Anak, dan
Ketahanan Keluarga Lanjut Usia; Sub bidang Bina Ketahanan
Remaja; dan Sub bidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.
Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi
• Tugas: melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan
fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur,
dan kriteria, serta pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi,
penggerakan, dan informasi.
• Subag yang dibawahi: Sub bidang Advokasi dan Komunikasi,
Informasi, Edukasi; Sub bidang Hubungan Antar Lembaga dan Bina
Lini Lapangan; dan Sub bidang Data dan Informasi.
Bidang Pelatihan dan Pengembangan
• Tugas: melaksanakan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan
pengembangan.
• Subag yang dibawahi: Subbidang Tata Operasional; Sub bidang
Program dan Kerja Sama; dan Sub bidang Penyelenggaraan dan
Evaluasi;
D. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan
pengelolaan Sumber Daya Manusia secara profesional dimana fungsi-
fungsi SDM dari perencanaan, analisis jabatan, rekruitmen, manajemen
karier saling terintegrasi. Proses rekruitmen dilaksanakan secara terbuka,
transparan dan akuntabel serta berbasis kompetensi. Penataan SDM
Aparatur di BKKBN telah sesuai ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi dan telah mengacu kepada amanat Undang-undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara sehingga
pelaksanaannya lebih transparan, akuntabel dan berbasis kompetensi.
Selanjutnya kondisi SDM akhir tahun 2018, jumlah SDM yang aktif
di Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 84 orang, 1
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
7
(orang) yang sedang menempuh Pendidikan Strata 3 (S3) di Institut
Pertanian Bogor (IPB) melalui biaya DIPA Satker Deputi Bidang Pelatihan
dan Pengembangan BKKBN, dan 1 (satu) orang titip kerja di Perwakilan
BKKBN Sumatera Utara.
Jenis Kelamin Jenis Jabatan Jenis Golongan
Gambar 2. Kondisi SDM Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan
Kondisi ketenagaan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan
dari tahun ketahun terus mengalami pengurangan yang disebabkan karena
memasuki masa purna bhakti, namun demikian kebijakan adanya
perekrutan tenaga PNS sedikit banyak membantu mengisi ke kosongan
karyawan-karyawati Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan.
E. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Kekuatan Dan Peluang
1. Dukungan pengalokasian DAK DAK sub bidang KB kepada kabupaten
dan kota untuk mendukung tercapainya sasaran prioritas pembangunan
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dari
tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
2. Jumlah Tenaga PKB/PLKB yang dialihkelolakan cukup banyak ± 1400
orang
Laki-laki : 39 Perempuan : 45
Gol I : 0 Gol II : 4 Gol III : 60 Gol IV : 20
Struktural : 19 Fungsional Teknis : 11 Fungsional Umum : 54
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
8
3. Tersedianya sistem manajemen kinerja yang berbasis teknologi
informasi sehingga dapat mewujudkan pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil. Sistem
didukung oleh perangkat aplikasi seperti SIVIKA, SIM SDM, MORENA,
SIDIKA, E-Visum bagi PKB/PLKB
Permasalahan Utama
1. Ketersediaan Alkon tidak sesuai kebutuhan dan mekanisme pengadaan
alkon menyebabkan pengadaan terlambat terrealisasi
2. Belum optimalnya peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB
kepada masyarakat.
3. Advokasi kepada pemangku kepentingan belum maksimal dilaksanakan
4. Kompetensi penyuluh yang masih rendah yang menghambat
pelaksanaan tupoksinya secara maksimal,
5. Lemahnya penerapan grand design kependudukan di kabupaten dan
kota.
6. Jumlah tenaga dan kapasitas pengelola serta sarana prasarana diklat
yang terbatas.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
9
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Renstra Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan 2015-2019
berisi tentang memuat visi, misi serta tujuan dan sasaran strategis untuk
melaksanakan mandat Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 dalam
rangka pengendalian penduduk, keluarga berencana dan pembangunan
keluarga.
Salah satu prioritas pembangunan nasional di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2010-2025
adalah mewujudkan penduduk tumbuh seimbang. Sehingga BKKBN
berkomitmen akan turut mensukseskan Agenda Prioritas No.5 (didalam
Nawa Cita), untuk mendukung peningkatan kualitas hidup manusia
Indonesia dengan Visi:
“Menjadi Lembaga yang handal dan dipercaya dalam
mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan
Keluarga Berkualitas”
Pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga berkualitas
ditandai dengan menurunnya Total Fertility Rate (TFR) menjadi 2,1 dan
Net Reproductive Rate (NRR) = 1 pada tahun 2025, serta keluarga
berkualitas ditandai dengan keluarga yang terbentuk berdasarkan
perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri dan
memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung
jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam mendukung upaya perwujudan Visi Pembangunan
2015-2019 diatas, BKKBN memiliki Misi:
1. Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan,
2. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi,
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
10
3. Memfasilitasi Pembangunan Keluarga,
4. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara
konsisten,
5. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
Untuk memastikan tujuan Lembaga BKKBN dapat tercapai, maka setiap
Perwakilan BKKBN Provinsi menetapkan sasaran strategis. Adapun
Sasaran Strategis Perwakilan BKKBN 2015-2019 yang sesuai dengan
Sasaran Pembangunan Kependudukan dan KB tertera pada RPJMN 2015-
2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Indikator Sasaran Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015-2019
No Sasaran INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
1 Menurunnya Angka kelahiran total (TFR)
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate)
2,37 2,36 2,33 2,31 2,28
2 Meningkatnya prevelensi kontrasepsi (CPR) modern
Persentase pemakaian kontrasepsi (modern contraceptive prevalence rate (CPR)
51,2 54,9 58,6 62,3 66,0
3 Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need
Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
13,1 12,3 11,5 10,7 9,91
4 Meningkatnya peserta KB aktif yang menggunakan MKJP
Persentase peserta KB Aktif MKJP
13.0 14.5 16.0 17.5 19.0
5 Menurunnya Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
26 25.7 25.3 25 24.6
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
11
Berikut adalah indicator kinerja utama Perwakilan BKKBN
Provinsi Sulawesi Selatan:
Tabel 2. Indikator Kinerja Utama Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015-2019
No Sasaran INDIKATOR 2018
1 Menurunnya Angka kelahiran total (TFR)
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate)
SDKI 2017/SKAP 2018
2 Meningkatnya prevelensi kontrasepsi (CPR) modern
Persentase pemakaian kontrasepsi (modern contraceptive prevalence rate (CPR)
DALLAP 2018
3 Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need
Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
DALLAP 2018
4 Meningkatnya peserta KB aktif yang menggunakan MKJP
Persentase peserta KB Aktif MKJP
DALLAP 2018
5 Menurunnya Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
ANALISIS DALLAP
B. RENCANA KERJA TAHUNAN
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang
efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi hasil maka dilakukan
penetapan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Perwakilan BKKBN Provinsi
Sulawesi Selatan. RKT merupakan penjabaran atas Renstra sehingga
seluruh pelaksanaan BKKBN dapat lebih terarah dan fokus terhadap
pencapaian Renstra. Adapun RKT Perwakilan BKKBN Sebagai berikut:
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
12
Gambar 3. Rencana Kerja Tahunan Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Tahun 2018
Pada Rencana Kerja Tahun 2018 diatas, nampak indicator
kinerja rencana strategis yang harus di capai oleh Perwakilan BKKBN
Provinsi Sulawesi Selatan beserta jumlah anggaran yang dibutuhkan
dalam penyelenggaraan program KKBPK di Sulawesi Selatan tahun 2018.
Untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan di Perwakilan
BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 telah disusur Rencana
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
13
Aksi Pencapaian kinerja yang dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan
kegiatan sebagai berikut:
Gambar 4. Rencana Aksi Pencapaian Kinerja Perwakilan BKKBN
Sulawesi Selatan Tahun 2018
C. PERJANJIAN KINERJA
Dalam tahapan perencanaan kinerja, langkah awal yang
dilakukan adalah perumusan target kinerja. Penyelenggaraan program
KKBPK oleh BKKBN Pusat dan Provinsi diikat dengan adanya target
kinerja yang harus dicapai oleh setiap satuan kerja yang ada dalamnya.
Target kinerja tersebut selaras dengan arah dan tujuan BKKBN yang telah
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
14
ditetapkan. Adapun target kinerja Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan
sebagaimana berikut:
Gambar 5. Perjanjian Kinerja BKKBN Sulawesi Selatan tahun 2018
Target kinerja BKKBN tahun 2018 mengacu pada target yang
telah ditetapkan BKKBN Pusat dan mengacu pada Renstra Perwakilan
BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015-2019, serta dengan
memperhatikan pencapaian kinerja pada tahun sebelumnya dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Setiap tahunnya Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan
melakukan penandatanganan Kontrak Kinerja Program (KKP) bersama
Kabupaten/Kota untuk menetapkan sasaran dalam pencapaian kinerja
Program KKBPK. Untuk tahun anggaran 2018, penandatangan perjanjian
kinerja dilakukan pada Maret 2018 bertepatan dengan pelaksanaan Rapat
Koordinasi Daerah Program KKBPK yang melibatkan seluruh seluruh OPD
KB Kabupaten/Kota.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
15
Gambar 6. Suasana Rakorda Program KKBPK dirangkaikan dengan
penandatanganan komitmen kinerja OPD KB Kabupaten/Kota Se Sulawesi Selatan tahun 2018
Berikut Komitmen Kinerja yang disepakati pada kegiatan Rapat
Koordinasi Program KKBPK tahun 2018
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
16
Gambar 7. Perjanjian Kinerja Perwakilan BKKBN Sulsel dan Kabupaten/Kota Se Sulawesi Selatan tahun 2018
Gambar diatas menunjukkan salah satu dokumen komitmen
kinerja antara Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan dengan OPD
KB Kabupaten Enrekang. Walapun hubungan kelembagaan tidak lagi
bersifat hirarki akan tetapi masing-masing lembaga memiliki peran dalam
mensukseskan penyelenggaraan program KKBPK di masing-masing
wilayah. Oleh karena itu materi dari perjanjian kinerja berkenaan dengan
pencapaian target-target yang ada dalam sasaran strategis Renstra
BKKBN ditambah dengan beberapa point lain kegiatan strategis diluar
renstra seperti kegiatan kampung KB.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
17
Gambar 8. Penandatanganan Perjanjian Kinerja Perwakilan BKKBN Sulsel dan Kabupaten/Kota Se Sulawesi Selatan tahun 2018
D. MONITORING DAN EVALUASI PENCAPAIAN RENCANA STRATEGIS
Monitoring dan evaluasi kinerja merupakan hal yang rutin
dilakukan di lingkungan BKKBN untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan Program KKBPK. Monitoring dan evaluasi kinerja Program
KKBPK Tahun 2017 dilaksanakan setiap bulan melalui forum
RADALGRAM (rapat pengendalian program) melalui fasilitasi VICON
(Video Conference) yang dihadiri oleh seluruh pejabat pimpinan tinggi
madya dan pratama BKKBN di pusat dan provinsi.
Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan wajib melaporkan
hasil pelaksanaan kinerja kepada Kepala BKKBN setiap bulannya sesuai
dengan tata cara pencatatan dan pelaporan yang berlaku. Monitoring dan
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
18
evaluasi yang juga dilakukan terhadap variabel kontrak kinerja baik provinsi
maupun kabupaten/kota dilakukan berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
1. Dalam penyelenggaraan pemantauan terhadap target-target yang
tertuang dalam kinerja program KKBPK maka Perwakilan BKKBN
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki system pencatatan dan pelporan
seperti Dallap, Pelkon dan Pendataan Keluarga. Melalui system
pencatatan tersebut dapat dilakukan evaluasi terhadap target-target
penyelenggaraan program KKBPK secara berkala setiap bulannya.
2. Selain system pencatatan pelaporan untuk mengevaluasi kinerja
Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan dilakukan Survei
Akuntabilitas Kinerja Program KKBPK (SKAP) setiap tahunnya
termasuk tahun 2018 namun demikian pada LAKIP Tahun 2018 ini
belum dapat menggunakan angka dari survey tersebut yang
disebabkan laporan hasil SKAP belum dikeluarkan oleh BKKBN Pusat .
3. Sistem monitoring dan Evaluasi juga dikembangkan oleh di
kementerian lembaga untuk melakukan pemantauan terhadap
pencapaian target-target sesuai dengan dokumen perencanaan yang
telah ditetapkan yakni Bappens dengan e-Monev serta Keuangan
dengan aplikasi Smart nya. Keberadaan kedua aplikasi ini sangat
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
19
membantu dalam hal pemantuan penyelenggaraan program KKBPK
khsusunya di Sulawesi Selatan karena memberikan gambaran secara
detail terhadap masing-masing komponen lengkap dengan output dan
anggaran.
4. Evaluasi kinerja perwakilan BKKBN Provinsi dilakukan dengan
menghitung capaian kinerja berdasarkan Kontrak Kinerja Provinsi yang
telah disepakati bersama antara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi
dengan Kepala BKKBN. Hasil evaluasi kinerja tersebut dilaporkan
dalam forum RADALGRAM
5. Selain forum radalgram, untuk mengetahui dan mengevaluasi
perkembangan program pada semester pertama dilakukan kegiatan
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
20
Review Nasional dan pada tingkat provinsi dilaksanakan Review
Daerah. Sedangkan Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS)
dilaksanakan untuk mengetahui dan mengevaluasi pencapaian program
tahunan setiap awal tahun berikutnya dan pada tingkat provinsi
dilaksanakan Rapat Koordinasi Daerah.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bab ini, akan dibahas mengenai capaian, hambatan atau
kendala dan upaya yang dilakukan sebagai wujud pertanggungjawaban
atas perjanjian kinerja 2018 serta upaya yang akan dilakukan untuk
mewujudkan target pada tahun akhir RPJMN dan Renstra 2015-2019.
Dalam menghitung tingkat capaian indikator kinerja dari sasaran strategis
maka digunakan perbandingan sederhana antara target dan realisasi
dalam tahun yang bersangkutan. dan didukung dengan data-data yang
terkait dengan sasaran strategis serta peraturan perundangan-undangan.
A. CAPAIAN KINERJA PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN
Selama kurun waktu tahun 2018, Perwakilan BKKBN Provinsi
Sulawesi Selatan terus melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan Kinerja dari tahun sebelumnya, beberapa upaya yang telah
dilakukan diantaranya:
1. Tersusunnya Rencana Aksi Pencapaian Kinerja tahun 2018 (terlampir).
Rencana Aksi merupakan penjabaran atas perjanjian kinerja yang
memuat tentang rencana pencapaian target kinerja setiap triwulan.
2. Pemanfaatan system teknologi informasi dalam menunjang
pelaksanaan tugas pokok serta pemantauan terhadap pelaksanaan
tugas dan fungsi masing-masing karyawan seperti SIVIKA, Evisum, SIM
SDM, SIDIKA dsb
3. Peningkatan kompetensi Penyuluh KB melalui pemberian pelatihan
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang PKB/PLKB
4. Pembentukan kampung KB sesuai dengan road map kampung KB
2018 di Sulawesi Selatan.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
22
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi
Selatan berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja pelaksanaan
program dan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Tujuan dan sasaran yang akan dicapai mengacu pada
Penetapan Kinerja (PK) dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis serta
Indikator Kinerja Program, pengukuran capaian kinerja tahun 2018 serta
memperhatikan rekomendasi BKKBN Pusat berdasarkan hasil Evaluasi
terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja Perwakilan BKKBN
Provinsi Sulawesi Selatan.
Sedangkan untuk memberikan penilaian tingkat capaian kinerja
setiap sasaran, menggunakan pengukuran metode rata-rata sederhana.
Dari hasil penghitungan tersebut ditetapkan tingkat capaian kinerja dengan
menggunakan rentang penilaian sebagai berikut sebagai berikut :
Tabel 3. Rentang Penilaian Kinerja Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Tahun 2018
Urutan Rentang Capaian Kategori
Capaian
ket
I ≥ 86 % Sangat Baik
II 70 % - 85 % Baik
III 55 % - 69 % Cukup
IV ≤ 54 % Kurang
Rentang penilaian diata akan dijadikan acuan dalam penetapan
pengkategorian kinerja baik pada realisasi output maupun terhadap
realisasi keuangan pada Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2018
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
23
1. Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018.
Tabel 4. Sasaran Strategis Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan
Tahun 2018 No Sasaran INDIKATOR Target Realisasi % Ket
1 Menurunnya Angka kelahiran total (TFR)
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate)
2,31 2.4 96.3
2 Meningkatnya prevelensi kontrasepsi (CPR) modern
Persentase pemakaian kontrasepsi (modern contraceptive prevalence rate (CPR)
62,3 66.5 106.7
3 Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
10,7 13.9 76.7
4 Meningkatnya peserta KB aktif yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Persentase peserta KB Aktif MKJP
17.5 15.3
87.4
5 Menurunnya Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
25 14.2 176.1
Rata-rata 108.6
Dari hasil pengukuran kinerja terhadap pencapaian sasaran strategis
Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan rata-rata bernilai 108.6
dengan pernyataan Sangat baik. Walaupun demikian terdapat 2 indikator
yang perlu dimaksimalkan untuk pencapaian sasaran strategis sesuai
dengan target yaitu Persentase kebutuhan ber KB tidak terpenuhi, dan
Persentase peserta KB Aktif MKJP. Kondis tersebut sangat mempengaruhi
pencapaian secara keseluruhan terhadap sasaran strategis. Adapun
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
24
Pengukuran kinerja 5 (lima) indikator kinerja sasaran diuraikan sebagai
berikut:
a. Angka Kelahiran Total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49
Tahun)
Angka kelahiran total (TFR) adalah jumlah anak rata-rata yang
akan dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinya
apabila perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR
dihitung atau rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa
usia suburnya. TFR merupakan pengukuran sintetis yang menyatakan
fertilitas pada akhir masa reproduksi dari suatu kohor hipotetis perempuan.
TFR dihitung dengan cara menjumlahkan angka kelahiran menurut umur
(ASFR) kemudian dikalikan dengan interval kelompok umur (biasanya lima
tahun).
Tabel 5. Angka Kelahiran Total Per Wanita Usia Subur (15-49 tahun)
Indikator Target 2018
Realisasi % Ket
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate)
2,31 2.4 96.3
SDKI 2017
Berdasarkan tabel di atas, tergambarkan bahwa realisasi
Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan untuk Indikator Kinerja
Umum (IKU) 1 adalah 2,40 dan jika dibandingkan dengan target tahun
2018 sebesar 2,31 maka capaian IKU sebesar 96,03%. Berdasarkan
penkategorian rentang kinerja maka capaian IKU ini tergolong sangat baik.
b. Persentase Pemakaian Kontrasepsi (Modern Contraceptive
Prevalence Rate/CPR)
Persentase pemakaian kontrasepsi cara modern adalah
persentase pasangan usia subur (PUS) yaitu pasangan suami istri
berstatus kawin, istrinya berusia 15-49 tahun, yang sedang menggunakan
alat/cara KB modern berupa sterilisasi wanita (MOW), sterilisasi pria
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
25
(MOP), Pil, IUD, Suntik, Susuk KB (Implant) dan kondom. Pengukuran IKU
CPR cara modern (persen) ini dilakukan dengan membandingkan jumlah
perempuan yang berstatus kawin usia 15-49 tahun yang sedang
menggunakan alat/cara KB modern dengan jumlah perempuan usia 15-49
tahun yang berstatus kawin.adapun persentase pemakaian kontrasepsi
sebagai berikut:
Tabel 6 Persentase Pemakaian Kontrasepsi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018
Indikator Target 2018
Realisasi % Ket
Persentase pemakaian kontrasepsi (modern contraceptive prevalence rate (CPR)
62,3
66.5
106.7
Dallap Des 2018
Berdasarkan Tabel diatas, realisasi pemakaian kontrasepsi cara
modern Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2018
yang merupakan IKU 2 adalah 66.5% dari target 62.3% atau capaian
sebesar 106.7%. Berdasarkan penkategorian rentang kinerja maka
capaian IKU ini tergolong Sangat baik.
c. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) (%)
Kebutuhan pelayanan KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
didefinisikan sebagai persentase wanita kawin yang tidak ingin punya anak
lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai
alat/cara kontrasepsi. Wanita yang memerlukan KB dengan tujuan untuk
menjarangkan kelahiran mencakup wanita hamil yang kehamilannya tidak
diinginkan waktu itu, wanita yang belum haid setelah melahirkan anak yang
tidak diinginkan waktu itu, dan wanita lain yang sedang tidak hamil atau
belum haid setelah melahirkan dan tidak memakai kontrasepsi tetapi ingin
menunggu dua tahun atau lebih sebelum kelahiran berikutnya. Wanita
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
26
yang belum memutuskan apakah ingin anak lagi atau ingin anak lagi tetapi
belum tahun kapan juga termasuk kelompok ini. Wanita yang memerlukan
KB untuk membatasi kelahiran mencakup wanita hamil yang kehamilannya
tidak diinginkan, wanita yang belum haid dan yang sudah haid setelah
melahirkan anak yang diinginkan, yang tidak diinginkan, yang tidak
memakai kontrasepsi lagi.
Tabel 7 Persentase Kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018
Indikator Target 2018
Realisasi % Ket
Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
10,7 13.9 76.7 Dallap Des 2018
Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
merupakan IKU ke 3, Berdasarkan Tabel diatas, realisasi terhadap
kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmet need) Provinsi Sulawesi
Selatan pada tahun 2018 adalah 15.6% dari target 10.7% atau capaian
sebesar 68.9%. Berdasarkan penkategorian rentang kinerja maka capaian
IKU ini tergolong Baik.
d. Persentase Peserta KB Aktif MKJP
Metoda kontrasepsi menurut jangka waktu pemakaiannya dibagi
atas dua kelompok, yaitu metoda kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan
metoda kontrasepsi jangka pendek (Non-MKJP). Metoda Kontrasepsi
Jangka Panjang (MKJP) merupakan metoda kontrasepsi yang paling efektif
untuk menurunkan angka kelahiran. Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang
adalah kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama, lebih dari
2 tahun, efektif dan efisien untuk tujuan pemakaian menjarangkan
kelahiran lebih dari 3 tahun atau mengakhiri kehamilan pada pasangan
yang sudah tidak ingin tambah anak lagi. Jenis metoda yang termasuk ke
dalam MKJP adalah kontrasepsi mantap pria dan wanita (tubektomi dan
vasektomi), Implant dan IUD (Intra Uterine Device).
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
27
Tabel 8 Persentase peserta KB Aktif Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018
Indikator Target 2018
Realisasi % Ket
Persentase peserta KB Aktif MKJP
17.5 15.3
87.4 Dallap Des 2018
Berdasarkan Tabel diatas, realisasi terhadap persentase peserta
KB Aktif MKJP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 adalah 15.3%
dari target 17.5% atau capaian sebesar 87.4%. Berdasarkan penkategorian
rentang kinerja maka capaian IKU ini tergolong Sangat Baik.
e. Persentase Penurunan Angka Ketidakberlangsungan Pemakaian (Tingkat Putus Pakai) Kontrasepsi
Angka ketidaklangsungan pemakaian (tingkat putus pakai)
kontrasepsi (Contraceptive Discountinuation Rate) adalah proporsi
pengguna alat/cara KB yang tidak meneruskan suatu episode penggunaan
alat/cara KB tertentu setelah suatu periode terpapar (exposure) karena
berbagai alasan, seperti kegagalan atau mengalami efek samping.
Keterpaparan dimulai dengan bulan awal pemakaian dan berakhir dengan
penghentian atau bulan saat wawancara jika alat/cara KB masih digunakan
pada saat wawancara (LDUI, 2010). Angka ketidakberlangsungan
pemakaian (tingkat putus pakai) kontrasepsi merupakan komplemen dari
angka kelangsungan kontrasepsi (Contraceptive Continuation Rate).
Artinya, CDR = 1 – CR.
Tabel 9 Persentase penurunan angka ketidakberlangsungan pemakaian kontrasepsi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018
Indikator Target 2018
Realisasi % Ket
Persentase Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
25 14.2 176.1 SDKI 2017
Berdasarkan Tabel diatas, realisasi terhadap persentase peserta
KB Aktif MKJP Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 adalah 14.2%
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
28
dari target 25% atau capaian sebesar 176.1%. Berdasarkan penkategorian
rentang kinerja maka capaian IKU ini tergolong cukup.
2. Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2018 dengan Target Dua Tahun Terakhir (2017 dan 2016)
Penyusunan laporan kinerja tahun 2018 mengacu pada indikator kinerja
yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana strategis Perwakilan
BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015 – 2019. Rencana Strategis
Perwakilan BKKBN Proivnsi Sulawesi Selatan telah mengalami perubahan
pada tahun 2017 mengikuti perubahan renstra BKKBN Pusat. Kondisi
tersebut menyebabkan terjadinya perubahan indikator kinerja,
sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Tabel 10. Sasaran dan Indikator Kinerja sebelum dan setelah revisi
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
29
Kondisi tersebut diatas menyebabkan pada upaya
membandingkan antara pencapaian target kinerja tidak dapat dilakukan
secara untuk karena terdapat beberapa indicator yang tidak tertuang
sebelum revisi begitu pula sebaliknya.
Dari tabel diatas, diketahui hanya indikator kinerja “Angka
kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49 tahun) “ dan
“Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) (%)”
yang tidak mengalami perubahan. Sedangkan 3 indikator pada renstra
revisi hanya dapat diukur perbandingan capaiannya mulai tahun 2017
karena baru ditetapkan pada tahun tersebut. Berikut perbandingan capaian
indikator kinerja tahun 2018 dengan tahun 2017 dan 2016:
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
30
Tabel 11. Perbandingan pencapaian Indikator Kinerja tahun 2016 s.d 2018
No Sasaran INDIKATOR
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi
% Target Realisasi
% Target
Realisasi
%
1 Menurunnya Angka kelahiran total (TFR)
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate)
2.36 2.35 99.6 2.33 2.21 105.4 2,31 2.4 96.3
2 Meningkatnya prevelensi kontrasepsi (CPR) modern
Persentase pemakaian kontrasepsi (modern contraceptive prevalence rate (CPR)
54.90 67.42 92.3 58.60 66.34 98.3 62,3 66.5 106.7
3 Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
12.30 13.98 87.9 11.50 14.14 81.32 10,7 13.9 76.7
4 Meningkatnya peserta KB aktif yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Persentase peserta KB Aktif MKJP
14.5 14.23 98.1 16.0 14.6 91.25 17.5 15.3
87.4
5 Menurunnya Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
25.7 13.83 185.8 25.3 14.9 170 25 14.2 176.1
Total 112.8 109.3 108.6
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
31
Perubahan indikator persentase pemakaian kontrasepsi (modern
contraceptive prevalence rate/CPR) dikarenakan pada tahun 2015 dan
2016 mengukur tingkat prevalensi penggunaan kontrasepsi untuk semua
cara (tradisional method dan modern method). Pengukuran tahun 2017
dan 2018 untuk indikator ini hanya menggunakan modern method. Berikut
disajikan diagram batang terkait dengan pencapaian sasaran strategis dari
tahun ke tahun:
Gambar 9. Perbandingan pencapaian sasaran strategis
Berdasarkan tabel diatas bahwa terjadi fluktuasi pencapaian
indikator kinerja dari tahun 2016 ke tahun 2018 dan jika diperhatikan
secara seksama beberapa pencapaian indicator kinerja di tahun 2018
mengalami penurunan capaian kinerja dari tahun sebelumnya hal ini
tentunya disebabkan oleh banyak factor sebagai mana diuraikan pada
bagian selanjutnya.
Jika melihat dari rata-rata pencapaian terhadap sasaran strategis
maka terjadi penurunan capaian kinerja dari tahun sebelumnya
sebagimana berikut ini:
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
TFR CPR UN MKJP DO
99.6 92.3 87.9
98.1
185.8
105.4 98.3
81.32 91.25
170
96.3 106.7
76.7 87.4
176.1
2016 2017 2018
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
32
Gambar 10. Perbandingan pencapaian Kinerja
3. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2017 dengan target jangka
menengah tahun 2019
Akuntabilitas Pengelolaan Program KKBPK tahun 2018 dibanding
dengan tahun 2019 diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 12. Perbandingan pencapaian Indikator Kinerja tahun 2016
s.d 2018
No Sasaran INDIKATOR Tahun 2018 Tahun 2019
Target Realisasi
% Target 2019
Realisasi
2018
%
1 Menurunnya Angka kelahiran total (TFR)
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate)
2,31 2.4 96.3 2.28 2.4 95.0
2 Meningkatnya prevelensi kontrasepsi (CPR) modern
Persentase pemakaian kontrasepsi (modern contraceptive prevalence rate (CPR)
62,3 66.5 106.7 66 66.5 100.8
2016 2017 2018
112.8
109.3 108.6
Rata-rata capaian kinerja
Rata-rata capaian kinerja
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
33
3 Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmet need)
10,7 13.9 76.7 9.91 13.9 71.3
4 Meningkatnya peserta KB aktif yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Persentase peserta KB Aktif MKJP
17.5 15.3
87.4 19.0 15.3
80.5
5 Menurunnya Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
Tingkat Putus Pakai Kontrasepsi
25 14.2 176.1 24.6 14.2 173.2
Capaian indikator kinerja sasaran tahun 2018 dibandingkan dengan
indikator kinerja sasaran 2019 RPJMN diperoleh gambaran bahwa terdapat
2 indikator yang telah mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun
2019 sedangkan 3 lainnya masih dibawah target pencapaian yang ada.
Akan tetapi dengan melihat pola pencapaian yang ada maka target
tersebut akan tercapai pada tahun 2019. Adapun upaya-upaya yang harus
dilakukan akan disajikan pada bagian selanjutnya.
4. Analisa Keberhasilan dan Kegagalan
a. Target TFR pada tahun 2018 tercapai 96,08 persen, melalui antara lain: 1) Pencanangan Kampung KB pada ± 607 desa kelurahan secara tidak
langsung memberikan peningkatan penggerakan program KKBPK di
wilayah kampung KB yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.
2) Sosialisasi Program Ketahanan Keluarga Remaja melalui Program
Generasi Berencana dan Advokasi dan KIE.
3) Sosialisasi tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dari
berbagai aspek yaitu kesehatan, pendidikan, kependudukan,
ekonomi dll;
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
34
4) Walapun persentase pencapaian TFR 96.08 tapi dibutuhkan usaha
yang cukup besar untuk menurunkan pada angka 2.28.
5) Penerimaan persepsi norma keluarga kecil sehingga terbangun
kesadaran keluarga khususnya di Sulawesi Selatan terhadap nilai
seorang anak (value of children);
b. Pemakaian kontrasepsi mecapai target kinerja sebesar 106.7 persen, antara lain karena: Keberhasilan: 1) Penggunaan kontrasepsi modern sudah diterima oleh masyarakat
walaupun demikian lebih banyak pada penggunaan metode
kontrasepsi jangka pendek
2) Pembinaan peserta KB Aktif sudah dilaksanakan dengan baik
dengan memanfaatkan poktan-poktan yang ada dilini lapangan
Kendala:
1) Masih ada sebagaian PUS yang resistensi terhadap penggunaan
alat kontrasepsi , karena berbagai faktor diantaranya rasa takut,
pemahaman, berkaitan dengan keyakinan agama, budaya
masyarakat sehingga ± 6% PUS menggunakan metode tradisional;
2) Masih ditemukannya kekosongan stock alat dan obat kontrasepsi di
fasilitas pelayanan kesehatan
c. Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) (%) tercapai hanya sebesar 76.7 persen, faktor penyebabnya antara lain: 1) Belum maksimalnya pelayanan KB mobile pada wilayah-wilayah
terpencil, perbatasan, kepulauan.
2) KIE yang selama ini dilaksanakan belum mampu menjawab
kebutuhan masyarakat utamanya, bahan-bahan edukasi terkait
dengan komplikasi, efek samping dan kegagalan;
3) Budaya patrilinial dimana suami memegang keputusan dalam hal
penggunaan kontrasepsi sehingga banyak calon akseptor yang tidak
ber KB yang disebabkan ketidaksetujuan suami;
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
35
d. Peserta KB Aktif (PA) MKJP tercapai 80.5 persen, faktor
penyebabnya antara lain:
1) Rasa takut masyarakat menggunakan salah satu jenis alat
kontrasepsi jangka panjang
2) Seringya terjadi kekosongan stock alkon MKJP (IUD dan Implant);
3) Jumlah tenaga kesehatan (bidan dan dokter) terlatih yang terbatas;
4) Belum meratanya sarana penunjang pelayanan KB seperti obgyn
bed, IUD Kit dan Implant Kit;
5) Dana penggerakan bagi tenaga lapangan untuk menggerakan PUS
agar menggunakan kontrasepsi MKJP belum dimanfaatkan secara
maksimal oleh pelaksana program KKBPK di lini lapangan;
6) Promosi dan konseling MKJP pada kelompok kegiatan BKB, BKR,
dan BKL belum optimal.
e. Tingkat putus pakai kontrasepsi (%) tercapai 173 persen, faktor
penyebabnya antara lain:
1) Pembinaan keberlangsungan kesertaaan KB melalui kelompok
kegiatan BKB, BKR dan BKL.
2) Pemahaman PUS akan efek samping penggunaan alat kontrasepsi
3) Belum dilaksanakan konseling berimbang antara petugas kesehatan
dan klien
4) Tersedianya dana ayoman pelayanan KB bagi PUS yang
mengalami komplikasi atau kegagalan;
5. Alternatif solusi yang telah dilakukan
Atas permasalahan pada capaian unmet need yang rendah maka
harus dilaksanakan berbagai upaya diantaranya:
a) Peningkatan pembiayaan sarana penyuluhan dan pelayanan
kontrasepsi melalui DAK;
b) Peningkatan peran kelompok kegiatan (BKB, BKR, BKL) dalam
memberikan informasi efek samping, komplikasi dan fasilitas kesehatan
yang dapat di akses masyarakat;
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
36
c) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB di DTPK melalui
pelayanan Tim KB bergerak (Mobil Unit Pelayanan).
d) Peningkatan pemahaman masyarakat akan kelemahan, efek samping
dan kegagalam dalam penggunaan alat kontrasepsi
Atas permasalahan pada capaian Peserta KB MKJP yang rendah
maka harus dilaksanakan upaya diantaranya:
a) Menjamin ketersedidaan Alat dan Obat Kontrasepsi khsusunya MKJP
ada di setiap faskes pelayanan KB
b) Mengoptimalkan system manajemen rantai pasok untuk meminimalisir
kekosongan Stock Alkon di Faskes
c) Peningkatan jumlah pelatihan CTU untuk menunjang keterampilan
Tenaga Kesehatan (Dokter dan Bidan) memberikan pelayanan KB
MKJP
d) Optimalisasi dan Penggerakan untuk meningkatan partisipasi pengguna
MKJP
e) Optimalisasi Dana Alokasi Khusus untuk menunjang pemenuhan
sarana prasarana pelayanan KB di Faskes
Atas permasalahan Tingkat putus pakai kontrasepsi (%) mencapai 60
persen, perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Dalam pemberian konseling harus dilakukan secara berimbang
terhadap semua jenis alat obat kontrasepsi
b) Optimalisasi kegiatan Poktan Ketahanan Keluarga melakukan
pembinaan peserta KB Aktif
B. REALISASI ANGGARAN
Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaankeuangan, BKKBN melakukan penyusunan Laporan Keuangan
BKKBN Tahun 2018 berdasarkan SAP (Standard Akuntansi Pemerintah),
yang terdiridari SAK (Sistem Akuntansi Keuangan) dan SIMAK BMN
(Sistem Akuntansi Barang Milik Negara). Selanjutnya, laporan keuangan
tersebut direviu oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
37
sebelum diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK-RI).
Anggaran untuk pelaksanaan Pembangunan Kependudukan dan KB
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 sebesar Rp. 308.104.175.000
Sedangkan realisasi total pagu s.d Desember 2018 adalah Rp.
246.590.487.431 (80,035%) dengan rincian:
Tabel 13. Realisasi Anggaran Tahun 2018 Per Program Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan
NO NOMENKLATUR KEGIATAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI ANGGARAN
%
(RUPIAH) (RUPIAH)
1 Pengelolaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga Provinsi
82,519,802,000.00 59,878,085,732.00 72.56
2 Pengelolaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas teknis lainnya Provinsi
202,897,591,000.00 165,081,806,776.00 81.36
3 Pengelolaan Program Pengawasan Provinsi
205,000,000.00 191,829,000.00 93.57
4 Pengelolaan Program Pelatihan dan Pengembangan Provinsi
22,481,782,000.00 21,438,765,923.00 95.36
TOTAL 308,104,175,000.00 246,590,487,431.00 80.04
Secara umum realisasi anggaran Perwakilan BKKBN Provinsi
Sulawesi Selatan tahun 2018 rata-rata 80.04 atau berada pada kategori
baik. Jika dibandingkan dengan realisasi anggaran pada tahun 2017 maka
realisasi anggaran ini mengalami penurunan sebanyak 12 point dari
realisasi anggaran tahun 2017 sebesar 92%.
Dari empat program yang ada di Perwakilan BKKBN Provinsi
Sulawesi Selatan terdapat 2 program yang berkategori sangat baik yaitu
Pengelolaan program pengawasan provinsi dan Pengelolaan Program
Pelatihan dan Pengembangan Provinsi sedangkan 2 program lainnya
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
38
berada pada kategori baik yaitu Pengelolaan Program Kependudukan,
Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga Provinsi dan
Pengelolaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas
teknis lainnya Provinsi.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab realisasi anggaran tidak
terlaksana maksimal disebabkan karena:
1. Kelebihan belanja pegawai yang cukup besar yang dialokasikan dalam
struktur anggaran
2. Alokasi biaya pengadaaan Alkon tidak terserap seluruhnya
3. Biaya Penggerakan yang tidak terealisasi sepenuhnya.
Berikut disajikan realisasi anggaran per bidang lingkup Perwakilan
BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut:
a. Bidang Pengendalian Penduduk
Bidang Pengendalian Penduduk mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan
kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk. Bidang Pengendalian
Penduduk terdiri atas: a. Subbidang Penyusunan Parameter Pengendalian
Penduduk; b. Subbidang Kerja Sama Pendidikan Kependudukan; dan c.
Subbidang Analisis Dampak Kependudukan. Selama tahun 2018 bidang
Pengendalian Penduduk telah berupaya melaksanakan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan realisasi anggaran
sebagaimana tabel dibawah ini:
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
39
Tabel 14 Realisasi anggaran Bidang Pengendalian Penduduk di Provinsi tahun 2018
No Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
OUTPUT Komponen Alokasi
Anggaran Realisasi %
1 Pengelolaan program KKBPK Provinsi
Jumlah Cakupan Sinkronisasi Kebijakan Pembangunan Daerah dengan Kebijakan Pengendalian Kuantitas Penduduk diseluruh tingkatan Kegaitan
Sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk
Sinkronisasi kebijakan dan strategi penetapan perencanaan pengendalian penduduk
177,000,000 177,000,000 100.00
Penetapan profil (parameter dan proyeksi) penduduk Tk. Kabupaten/Kota
448,000,000 448,000,000 100.00
Internalisasi Kebijakan Pengendalian dampak kependudukan di Kabupaten/ Kota
573,000,000 572,750,000 99.96
Implementasi pendidikan kependudukan di Tk. Provinsi dan Kabupaten/Kota (formal, non formal, informal)
493,600,000 493,600,000 100.00
Peningkatan kemitraan dalam perencanaan pengendalian penduduk
3,104,000,000 3,103,286,900 99.98
Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi Pengendalian Penduduk
408,000,000 407,490,000 99.88
Rata-Rata
99.97
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
40
Pada tabel 13 Sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan
pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk
terdiri dari 6 (enam) komponen dengan rata-rata tingkat pencapaian
99,97% dengan kategori Sangat Baik. Capaian ini tidak mencapai 100%
karena sebagaian terdapat sisa anggaran dari akun Honor Jasa Profesi
serta sisa belanja bahan yang tidak direalisasikan secara keselurhan.
Jika dibandingkan dengan dukungan anggaran pada RKAKL
Satker Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2017
khususnya output Sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan
pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk
mengalami peningkatan anggaran dari 2.176.507.000 menjadi
5,203,600,000 atau meningkat 139% peningkatan ini didukung oleh
adanya kegiatan Sosialisasi Pengendalian Penduduk bersama mitra kerja.
Kondisi tersebut sangat mendukung pelaksanaan kegiatan Bidang
Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam pelaksanaan kegiatan Bidang Pengendalian Penduduk baik
pada tingkat provinsi muapun kabupaten/kota masih terdapat beberapa
kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraannya antara lain
1. Perlu adanya sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan
daerah khususnya terkait pelaksanaan program KKBPK menjadi
bagian formal dalam RPJMD Kabupaten/Kota
2. Masih rendahnya pemahaman Petugas KB dan Pengelola Program KB
Lainnya tentang Program Pengendalian Penduduk dan Penerapan
Pola Hidup Berwawasan Kependudukan (PHBK) sehingga upaya untuk
mensosialisasikan program ini masih terbatas pada lingkup Interen
Pengelola Program.
Dalam upaya memaksimalkan kinerja Bidang Pengendalian
Penduduk maka telah dilakukan langkah-langkah dengan memanfaatkan
peluang-peluang yang ada diantaranya:
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
41
1. Membangun Komitmen bersama dengan Mitra Kerja seperti Koalisi
Kependudukan, Fapsedu, IPADI dalam melakukan mensosialisasikan
Isu-isu Kependudukan seperti ledakan penduduk, kemiskinan,
ketenagakerjaan melalui forum-forum diskusi baik dilaksanakan
dikampus maupun lintas sektor lainnya.
2. Dengan berlakunya UU No 23 tahun 2014 tentang pemerintahan
daerah yang secara tegas mengatur kelembangaan pengelolaan
Pengendalian Penduduk di Kabupaten/Kota.
3. Mengoptimalisasi sosialisasi dan orientasi terkait dengan bidang
pengendalian penduduk sebagai salah satu bidang baru dalam
nomenklatur kelembangaan BKKBN dan OPD KB kabupaten/kota
b. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan,
dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan
kriteria serta pemantauan dan evaluasi di bidang keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi. Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi terdiri atas: a. Subbidang Bina Kesertaan Keluarga Berencana
Jalur Pemerintah dan Swasta; b. Subbidang Bina Kesertaan Keluarga
Berencana Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus; dan c. Subbidang
Kesehatan Reproduksi.
Selama tahun 2018 bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi telah berupaya melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan dengan realisasi anggaran sebagaimana tabel
dibawah ini:
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
42
Tabel 15 Realisasi anggaran Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Tahun 2018
Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
Output Komponen Alokasi Anggaran
Realisasi %
Pengelolaan program KKBPK Provinsi Cakupan Pembinaan Kesertaan ber KB dan Peningkatan Kualitas Pelayanan KB yang sesuai dengan standarisasi pelayanan KB diseluruh tingkatan wilayahn
Kesertaan ber KB melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB KR yang sesuai dengan standar pelayanan
Pelayanan Pencabutan Implant
1,977,000,000 761,280,000 38.51
Peningkatan kualitas penggerakan pelayanan KBKR di di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan terluar (DTPK), wilayah miskin perkotaan dan sasaran khusus
1,476,000,000 1,475,800,000 99.99
Faskes KB (pemerintah dan swasta) yang memberikan pelayanan KB sesuai dengan SOP dan kesehatan reproduksi
1,489,000,000 1,488,821,000 99.99
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
43
Peningkatan promosi Kesehatan dan hak-hak Reproduksi di Provinsi dan Kab/Kota
1,361,800,000 1,344,223,000 98.71
Pembinaan, monitoring, evaluasi dan fasilitasi KBKR di Kabupaten dan Kota
3,996,050,000 3,990,773,000 99.87
Peningkatan Penggerakkan KB MKJP
Penggerakan dan Pemantapan Kesertaan ber-KB MKJP
9,755,550,000 3,248,240,000 33.30
Pemenuhan Ketersediaan Alokon di Faskes
Jaminan Ketersediaan Alokon
23,064,668,000 8,383,120,111 36.35
RATA-RATA 43,120,068,000 20,692,257,111
47.99
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
44
Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi terdiri dari
3 output dan 7 komponen utama dengan rata-rata tingkat pencapaian
47.99% dengan kategori Kurang. Realisasi anggaran masuk dalam
kategori kurang disebabkan karena:
1. Anggaran Penggerakan dan Pemantapan Kesertaan ber-KB MKJP
yang ada pada RKAKL tahun 2018 tidak dapat diserap semuanya
karena keterlambatan proses klaim serta proses pengajuan dokumen
SPJ harus dilengkapi dengan K/I/KB,K/IV/KB,Informed Concent,
F/II/KB, KTP dari akseptor
2. Alokasi pengadaan Alat kontrasepsi tidak dapat diserap keseluruhan
karena jumlah alat kontrasepsi yang diadakan disesuaikan dengan
kebutuhan tahun anggaran berjalan. Proses pengadaan dilaksanakan
terlambat karena menunggu kebijakan secara nasional khususnya bagi
provinsi yang tidak tayang belanja implant melalui e katalog
3. Anggaran yang tersedia untuk pelayanan pencabutan implant yang
disiapkan dalam RKAKL tahun 2018 tidak terserap semuanya hanya
sekitar 38.51% dari dukungan dana yang tersedia. karena dana dalam
RKAKL dapat dicairkan apabila ada klaim dari Kabupaten/Kota, itupun
dibayarkan jika pengajuan dokumen SPJ dilengkapi dengan
K/I/KB,K/IV/KB,Informed Concent, F/II/KB, KTP dari akseptor
4. Selain dari sisa dana pencabutan implant terdapat lagi sisa kegiatan
lain yang tidak dapat dicairkan seperti sisa perjalanan dinas, sisa
Belanja Bahan pada masing-masing kegiatan, sisa Honor output
kegiatan Honor Narasumber serta sisa akun fullboard terkait adanya
aturan Kementrian Keuangan RI yang melakukan pembatasan
pelaksanaan rapat-rapat diluar kantor utamanya di hotel.
Kegiatan pada bidang KB KR di Provinsi diharapkan dapat
menunjang Program Peningkatan Pembinaan Kesertaan ber KB baik
melalui jalur pemerintah maupun swasta. Berbagai upaya telah dilakukan
untuk memaksimalkan pencapaian target peserta KB diantaranya:
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
45
1) Untuk meningkatkan CPR (cara modern) dan meminimalisir DO maka
pelayanan kontrasepsi diarahkan pada penggunaan kontrasepsi jangka
panjang.
2) Memanfaatkan kegiatan-kegiatan momentum dalam memberikan
pelayanan KB kepada masyarakat .
3) Mengoptimalisasi keberadaan kampung KB dalam menggerakan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam program KKBPKN
4) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kontrasepsi melalui
penyediaaan sarana prasarana pelayanan KB pada wilayah-wilayah
DPTK
c. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan,
dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, dan
kriteria serta pemantauan dan evaluasi di bidang keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga. Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga terdiri atas: a. Subbidang Bina Keluarga Balita, Anak, dan
Ketahanan Keluarga Lanjut Usia; b. Subbidang Bina Ketahanan Remaja;
dan c. Subbidang Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.
Selama tahun 2018 bidang Keluarga Sejahtera dan
Pemberdayaan Keluarga telah berupaya melaksanakan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan realisasi anggaran
sebagaimana tabel dibawah ini:
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
46
Tabel 16 Realisasi anggaran Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Tahun 2018
Program Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
Output Komponen Alokasi
Anggaran Realisasi Anggaran
%
Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
Pengelolaan program KKBPK Provinsi
Pembinaan Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga di seluruh tingkatan wilayah
Pembinaan Pembangunan Keluarga di seluruh tingkatan wilayah
Sosialisasi dan diseminasi kebijakan Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga diseluruh tingkatan wilayah
3,490,000,000 3,452,647,650 98.93
Fasilitasi Penguatan dan pembinaan BKB Holistic Integrative
695,000,000 690,963,650 99.42
Pembinaan PIK R/M di Provinsi dan Kabupaten/Kota
1,024,500,000 1,020,763,540 99.64
Pembinaan kelompok BKR 335,000,000 326,711,080 97.53
Pengembangan dan pembinaan kelompok BKL
503,700,000 502,215,700 99.71
Pembinaan kelompok UPPKS dan pembinaan PEK
582,000,000 574,133,940 98.65
Pembinaan, Monitoring, evaluasi dan Fasilitasi kegiatan Bidang KSPK di Kabupaten dan Kota
421,000,000 418,423,650 99.39
Keluarga memiliki Baduta terpapar 1000 HPK
Promosi dan KIE 1000 Hari Pertama Kehidupan
1,109,000,000 1,097,723,055 98.98
Peningkatan promosi dan penguatan keluarga yang memiliki lansia dan lansia melalui BKL
Promosi dan Peningkatan Akses Keluarga Lansia
696,000,000 693,510,000 99.64
RATA-RATA 8,856,200,000 8,777,092,265 99.11
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
47
Pada tabel diatas bidang KS-PK terdiri dari 3 output kegiatan dan
terdiri dari 9 komponen utama dengan rata-rata realisasi anggaran sebesar
99,11% dengan kategori Sangat Baik. Capaian ini tidak mencapai 100%
karena sebagaian terdapat sisa anggaran dari akun Honor Jasa Profesi,
Sisa anggaran perjalanan dinas dan belanja bahan. Out put ini diharapkan
dapat berjalan dengan baik utamanya dalam upaya memaksimalkan
Peningkatan Ketahanan Keluarga Balita dan Anak, Peningkatan
Ketahanan Remaja, Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan
serta Pemberdayaan Ekonomi Keluarga yang bermuara kepada sasaran
strategis BKKBN 2015-2019. Pembinaan Ketahanan Keluarga di Provinsi
Sulawesi Selatan S.d Desember 2018 telah menunjukkan capaian
Kuantitas dan Kualitas pelaksanaan hasil Pembinaan Kelompok Tribina
(BKB, BKR, BKL, Kelompok UPPKS ) sebagai berikut:
1. BKB
Jumlah Kelompok BKB saat ini sebesar 3.488 kelompok dengan
jumlah anggota sebesar 127.988 orang, adapun yang berstatus PUS
sebanyak 104.115 orang dan yang ber KB diantaranya sebanyak 79.649
atau sebesar 76.5%. diharapkan keberadaan Poktan selain melakukan
pembinaan terhadap tumbuh kembang anak, juga dapat dijadikan sebagai
media pembinaan peserta KB aktif.
2. BKR
Jumlah Kelompok BKR saat ini sebesar 2.768 kelompok dengan
jumlah anggota sebesar 104.559 orang, adapun yang berstatus PUS
sebanyak 71.040 orang dan yang ber KB diantaranya sebanyak 51.376
atau sebesar 72.3%. Selain dalam hal pembinaan ketahanan remaja
keberadaan poktan ini media pembinaan peserta KB aktif.
3. BKL
Jumlah Kelompok BKL saat ini sebesar 2.771 kelompok dengan jumlah
anggota sebesar 83.016 orang, adapun yang berstatus PUS sebanyak
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
48
46.254 orang dan yang ber KB diantaranya sebanyak 34.249 atau sebesar
50.3%. diharapkan keberadaan Poktan selain melakukan pembinaan
terhadap tumbuh kembang anak, juga dapat dijadikan sebagai media
pembinaan peserta KB aktif.
4. UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera)
Jumlah Kelompok UPPKS saat ini sebesar 2.770 kelompok dengan jumlah
anggota sebesar 37.121 orang, adapun yang berstatus PUS sebanyak
25.730 orang dan yang ber KB diantaranya sebanyak 20.318 atau sebesar
78.9%. diharapkan keberadaan Poktan selain melakukan pembinaan
terhadap tumbuh kembang anak, juga dapat dijadikan sebagai media
pembinaan peserta KB aktif.
Dari uraian diatas terlihat bahwa pencapaian terhadap program
ketahanan keluarga sudah mencapai target yang telah ditetapkan. Akan
tetapi dalam pelaksanaan Program Ketahanan Keluarga masih terdapat
beberapa kendala yang dihadapi diantaranya:
1. Kompetensi pengelola Program KB di Kabupaten/Kota terkait dengan
Program Ketahanan Keluarga masih rendah
2. Rendahnya dukungan operasional yang diberikan kepada kelompok
Tri Bina (BKB, BKR, BKL dan PIK Remaja)
3. Penyedia bantuan modal kelompok UPPKS yang sedikit
Adapun upaya yang telah dilakukan Perwakilan BKKBN Provinsi
Sulawesi Selatan dalam mengatasi kendala tersebut
1. Melakukan sosialisasi pengelolaan program kepada SKPD maupun
Mitra kerja terkait dengan harapan perhatian mereka terhadap
pengelolaan program ketahanan keluarga semakin meningkat
2. Melakukan kerja sama dengan Bank Sulselbar terkait dengan
pemberian bantuan modal kepada kelompok UPPKS dengan bunga
rendah
3. Melakukan pembinaan secara berjenjang terhadap pelaksanaan
program ketahanan keluarga dan kelompok UPPKS
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
49
4. Melakukan sosialisasi dan pembentukan PIK Remaja di tk SLTP dan
SLTA
d. Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi
Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta
pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi, penggerakan, dan informasi.
Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi terdiri atas: a. Subbidang
Advokasi dan Komunikasi, Informasi, Edukasi; b. Subbidang Hubungan
Antar Lembaga dan Bina Lini Lapangan; dan c. Subbidang Data dan
Informasi.
Selama tahun 2018 bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi
telah berupaya melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan dengan realisasi anggaran sebagaimana tabel dibawah ini:
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
50
Tabel 17 Realisasi anggaran Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi Tahun 2018.
Program Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan output
Komponen Alokasi Anggaran Realisasi %
Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
Pengelolaan program KKBPK Provinsi
Persentase Stakholders/mitra kerja dan masyarakat diseluruh tingkatan wilayah yang mendapat pembinaan advokasi kie program kkbpk
Penggerakan Stakeholder mitra kerja serta perubahan sikap dan perilaku masyarakat berdasarkan data dan informasi yang berbasis IT dalam program KKBPK
Pembinaan dan sosialisasi kebijakan, strategi dan materi advokasi dan KIE pembangunan KKB
680,000,000 666,235,000 97.98
Penayangan informasi KKBPK melalui berbagai media cetak dan elektronik, media luar ruang dan seni dan budaya/tradisional
1,845,000,000 1,764,371,806 95.63
Pelaksanaan Advokasi dan KIE program KKBPK melalui mupen
666,000,000 665,098,900 99.86
Pembinaan mekanisme operasional dalam penguatan pelayanan dasar masyarakat
2,343,200,000 2,343,040,000 99.99
Monitoring dan Evaluasi penggerakan mekanisme operasional dan implementasi kegiatan Bidang ADPIN di Lini Lapangan
596,000,000 595,289,500 99.88
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
51
Peningkatan kesertaan stakeholder dan mitra kerja dalam implementasi program KKBPK
3,696,000,000 3,690,934,450 99.86
Peningkatan pengelolaan data dan informasi program KKBPK di provinsi
2,719,624,000 2,717,203,000 99.91
Peningkatan Penggerakan dan Pembinaan Program KKBPK oleh PKB/PLKB dan PPKBD/Sub PPKBD
Pengembangan, peningkatan kualitas dan pemanfaatan sistem informasi kependudukan dan keluarga
810,110,000 807,436,800 99.67
Peningkatan Pembinaan Program KKBPK bagi POKJA Kampung KB
Dukungan Penggerakan Pembinaan KKBPK bagi Mitra Kerja di Setiap Tingkatan Wilayah Pembinaan Kampung KB
9,114,000,000 9,114,000,000 100.00
2,870,000,000 2,843,000,000 99.06
25,339,934,000 25,206,609,456
99.47
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
52
Pada tabel diatas memperlihatkan bahwa bidang Advokasi
Penggerakan dan Informasi Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan
3 output masing-masing:
1. Penggerakan Stakeholder mitra kerja serta perubahan sikap dan
perilaku masyarakat berdasarkan data dan informasi yang berbasis IT
dalam program KKBPK
2. Peningkatan Penggerakan dan Pembinaan Program KKBPK oleh
PKB/PLKB dan PPKBD/Sub PPKBD
3. Peningkatan Pembinaan Program KKBPK bagi POKJA Kampung KB
Ke tiga output tersebut terdiri dari 10 Komponen utama dengan rata-rata
tingkat pencapaian 99,47% dengan kategori Sangat Baik. Capaian ini
tidak mencapai 100% karena sebagaian terdapat sisa anggaran dari akun
Honor Output Kegiatan yang tidak dilakukan pencairan karena melebihi
batas standar biaya masukan (SBM) serta sisa anggaran dari perjalanan
dinas, Honor Narasumber dan Paket Fullboard Meeting dalam Kota.
Dukungan bidang ADPIN sebagai bidang Service dalam
penyelenggaraan Program KKBPK sangat signifikan dalam pencapaian
sasaran strategis karena melalui program ini dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang Program Keluarga Berencana dan
Program Ketahanan Keluarga. Keberhasilan dalam menjalankan kegiatan
Advokasi KIE akan memberikan dampak terhadap jumlah peserta KB dan
juga keterlibatan masyarakat dalam kegiatan kelompok kegiatan. Beberapa
kendala yang masih dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Advokasi KIE
adalah:
1. Kemampuan Pengelola Program KB di Kabupaten/Kota masih rendah
mengenai arti pentingnya kegiatan Advokasi KIE di lini lapangan
2. Dukungan anggaran yang tersedia untuk memaksimalkan kegiatan
Advokasi KIE di Kabupaten/Kota masih rendah
3. Budaya masyarakat sebagai faktor eksternal yang menghambat proses
pemberian pemahaman kepada masyarakat mengenai penggunaan
alat kontrasepsi
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
53
Selain dalam aspek kemitraan bidang ADPIN juga memanage lini
lapangan dan kemitraan yang merupakan ciri khas utama dalam
penyelenggaraan kegiatan kita. Selama tahun 2018 beberapa dukungan
kemitraan yang memiliki daya dukung yang cukup tinggi dalam pencapaian
peserta KB dan pengembangan program ketahanan keluarga diantaranya :
1. Dalam rangka kegiatan Bhakti IBI dilakukan pelayanan KB di 24
Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan
2. Dalam rangka Bhakti TNI KB Kesehatan dilaksanakan Pelayanan KB
bekerjasama dengan Kodam XIV Hasanuddin dan Kodim
Kabupaten/Kota Se Sulawesi Selatan
3. Bersama-sama mitra kerja tingkat pusat dalam hal ini Komisi IX DPR
RI melakukan sosialisasi terkait dengan program KKBPK di tengah-
tengah masyarakat.
Dalam aspek Pengelolalaan data dan informasi pembangunan
KKB beberapa kendala yang masih dihadapi dilapangan adalah terkait
dengan sistem pencatatan dan pelaporan juga terdapat beberapa kendala
yang dihadapi saat ini antara lain
1. Validitas data yang dihasilkan dari sistem pencatatan dan pelaporan
berjenjang masih rendah
2. Dukungan sarana dan prasarana dalam mendukung pencatatan dan
pelaporan yang masih rendah seperti ketersediaan blangko dsb
Upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut diatas :
1. Melaksanakan pembinaan terhadap sistem pencatatan dan pelaporan
berjenjang dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa
dan poktan-poktan.
2. Peningkatan dukungan biaya sarana prasarana RR dengan cara
melakukan Advokasi KIE kepada Stakeholder di Kabupaten/Kota oleh
karena kebijakan BKKBN hanya mengalokasikan dukungan anggaran
sarana prasarana RR hanya 30% dari total kebutuhan.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
54
e. Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi
Sulawesi Selatan
Bidang Pelatihan dan Pengembangan mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan.
Bidang Pelatihan dan Pengembangan terdiri atas:
a. Subbidang Tata Operasional;
b. Subbidang Program dan Kerja Sama; dan
c. Subbidang Penyelenggaraan dan Evaluasi;
Selama tahun 2018 Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan
BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan telah berupaya melaksanakan kegiatan
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan realisasi anggaran
sebagaimana tabel dibawah ini:
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
55
Tabel 18 Realisasi anggaran Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018
Program Kegiatan Indikator Kinerja
Program output Komponen
Alokasi Anggaran
Realisasi %
Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
Pengelolaan program KKBPK Provinsi
Jumlah Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan di Provinsi
Pendidikan dan Pelatihan Program KKBPK di Provinsi
Pembinaan dan Pengembangan SDM provinsi
20,250,372,000 19,214,696,623 94.89
Penelitian dan Pengembangan Program KKBPK di Provinsi
Penelitian dan pengembangan Program KKBPK
2,231,410,000 2,224,069,300 99.67
Rata –rata 95.36
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
56
Pada tabel Output Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan
SDM Provinsi dan Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari 2
Komponen utama dengan rata-rata tingkat pencapaian 95.36% dengan
kategori Sangat Baik. Capaian ini tidak mencapai 100% karena adanya
sisa kegiatan dari honor narasumber serta sisa perjalanan dinas yang tidak
dicairkan
Jika kita membandingkan anggaran output Peningkatan
pembinaan dan pengembangan SDM Provinsi pada tahun 2017 dengan
2018 terdapat peningkatan signifikan kurang lebih 14 milyar. Peningkatan
anggaran ini tentunya memberikan dampak positif dalam upaya
peningkatan kualitas SDM Pengelola Program KKBPK di Kabupaten/Kota
termasuk dalam hal tenaga kesehatan khususnya Bidan dan Dokter
sebagai ujung tombak pemberi layanan kontrasepsi di setiap fasilitas
kesehatan.
Pada Bidang Penelitian dan Pengembangan difokuskan pada
Survei Kinerja Akuntabilitas Program (SKAP). Sebagai media untuk melihat
sejauh mana pencapaian terhadap indikator program KKBPK yang ada
pada target RPJMN 2015-2019.
f. Realisasi Anggaran Bidang Sekretariat Perwakilan BKKBN
Provinsi Sulawesi Selatan
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unit organisasi di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi. Sekretariat
terdiri atas:a. Subbagian Perencanaan; b. Subbagian Umum dan
Hubungan Masyarakat; c. Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara;
d. Subbagian Kepegawaian dan Hukum; dan e. Subbagian Administrasi
Pengawasan. Adapun realisasi anggaran bidang secretariat sebagaimana
dibawah ini
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
57
Tabel 19 Realisasi anggaran Sekretariat Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018.
Program Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan
output Komponen Alokasi Anggaran
Realisasi %
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKKBN
Pengelolaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis di Provinsi
Dukungan Manajemen Di Provinsi dan pemeliharaan rutin
Dukungan Manajemen tugas teknis Di Provinsi
Peningkatan kualitas perencanaan program dan anggaran program KKBPK
752,000,000 748,294,940 99.5073
Peningkatan kualitas kompentensi pegawai
610,000,000 602,510,650 98.7722
Pengelolaan keuangan dan barang milik negara yang akuntabel, kredibel dan memenuhi standar kepatutan
749,000,000 729,409,714 97.3845
Peningkatan pelaksanaan NSPK dan pengelolaan organisasi dan tatalaksana
574,000,000 571,225,000 99.5166
Penyediaan Sarana dan prasarana perkantoran
3,169,085,000 3,162,882,645 99.8043
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
58
Peningkatan kualitas pelaksanaan program KKBPK provinsi (MONEV)
916,000,000 903,191,880 98.6017
Persentase ketepatan pembayaran gaji dan uang makan
Layanan Perkantoran
Gaji dan Tunjangan 193,912,563,000 156,162,587,719 80.5325
Operasional dan Pemeliharaan Kantor
2,214,943,000 2,201,704,228 99.4023
Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN
Pengelolaan Program Pengawasan provinsi
Jumlah Pelaksanaan pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur di provinsi
Pengawasan interen yang efektif efisien terhadap pengelolaan program KKBPK
Peningkatan fasilitasi pelaksanaan pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur di provinsi
205,000,000
191,829,000 93.57
Total
203,102,591,000 165,273,635,776 81.3745
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
59
Pada tabel diatas Nampak bahwa bidang sekretariat yang
memegang 2 program, 3 output dan 9 komponen utama hanya mampu
merealisasikan dengan rata-rata tingkat pencapaian 81.37% dengan
kategori Baik. Capaian ini tidak mencapai 100% karena adanya sisa
kegiatan dari belanja pegawai kurang lebih 19% sehingga memengaruhi
cakupan secara keseluruhan realisasi anggaran program KKBPK di
Sulawesi Selatan .
C. KINERJA DAN CAPAIAN LAINNYA
Pada tahun 2018 Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan
terus melakukan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan
Program KKBPK di Kabupaten/Kota sampai di Lini Lapangan. Atas upaya
tersebut pada tahun 2018 Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan
berhasil mengantarkan mitra kerja untuk menerima beberapa penghargaan
atas lomba yang diselenggarakan oleh BKKBN Pusat diantaranya:
1. Menjadi salah satu penerima penghargaan Anugerah Kencana Tingkat
Provinsi tahun 2018.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
60
2. Menjadi salah satu penerima penghargaan Anugerah Kencana Tingkat
Kabupaten/Kota oleh Kabupaten Enrekang tahun 2018
3. Juara III tingkat nasional Genre Volution Berteman pada kegiatan
Jambore Ajang Kreatifitas Remaja
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
61
4. Juara I Stand Pameran terbaik tingkat Provinsi Sulawesi Selatan pada
kegiatan Side Expo Sulawesi Selatan
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
62
BAB IV
PENUTUP
Laporan akuntabilitas Perwakilan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan
merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan rencana
strategis 2015 – 2019 (visi, misi, tujuan strategis, sasaran strategis dan
program) serta tugas, pokok dan fungsi kepada semua elemen yang
menjadi pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pelaksanaan
pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2018.
Berdasarkan hasil pembahasan pada Bab sebelumnya tampak
bahwa dengan melaksanakan akuntabilitas kinerja dapat diketahui sejauh
mana sasaran maupun target-target yangditetapkan dapat dicapai. Secara
umum dapat disimpulkan bahwa Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi
Selatan telah merealiasikan pada kategori baik terhadap apa yang telah
ditetapkan dalam Penetapan Kinerja tahun 2018. Hal ini ditunjukkan oleh
seluruh realisasi atas target yang ditetapkan sebagaimana dijelaskan
dalam tabel hasil pengukuran kinerja. Namun demikian Perwakilan
BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan harus melakukan perbaikan-perbaikan
dengan terus menerus meningkatkan pencapaiankinerja untuk tahun-tahun
mendatang antara lain membangun kedisiplinan karyawan-karyawati
sebagai upaya dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dengan fokus dan
konsisten pada pengembanganmanajemen kinerja, penataan dan
pemantapan program lini lapangan sebagai motor penggerak masyarakat
ikut berpartisipasi dalam Program KKBPK,terus meningkatkan kompetensi
SDM BKKBN dan Program KKBPK di Kabupaten/Kota melalui berbagai
jenis pelatihan orientasi dan sosialisasi.
Dengan berakhirnya tahun 2018, secara umum tugas dan fungsi
BKKBN telah dapat dilaksanakan dengan baik. Apabila dilihat secara
umum, hasil dari pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga
Berencana Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 telah berhasil memenuhi
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
63
kinerja yang ditetapkan. Dari segi anggaran, pada tahun 2018 Perwakilan
BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan mendapatkan pagu anggaran sebesar
Rp 308.104.175.000,- dengan realisasi sebesar Rp 246.590.487.431
(80,03%). Dukungan anggaran tersebut dialokasikan untuk pelaksanaan 1
(satu) program teknis dan 3 (tiga) program generik.
Demikian laporan akuntabilitas ini dibuat berdasarkan data-data
akurat agar dapat memberikan informasi ataspencapaian kinerja
Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 sebagai
lembaga pemerintah yang bertanggung jawab dalamterkendalinya jumlah
dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Indonesia.
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
64
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
65
LAKIP PERWAKILAN BKKBN SULAWESI SELATAN TAHUN 2018
66