LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI...

71
LAPORAN KINERJA 2017 Balai Besar PPMB-TPH 1 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas izin dan rahmat-Nya penyusunan Laporan Kinerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) Tahun 2017 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan wujud akuntabilitas Balai Besar PPMB- TPH dalam melaksanakan tugas fungsi pemerintahan yang baik melalui seluruh kegiatan yang dilakukan pada tahun 2017. Laporan Kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017 memuat capaian kinerja baik pada output utama pengembangan metode maupun kegiatan pendukungnya atau manajerial Balai Besar PPMB-TPH. Kami menyadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan mampu memberikan gambaran pada berbagai pihak yang berkepentingan memperoleh gambaran kinerja Balai Besar PPMB- TPH selama tahun 2017, sehingga dapat sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan dalam perencanaan kegiatan pada masa yang akan datang. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini sangat kami hargai, dan semoga laporan ini bermanfaat. Depok, Januari 2018 Kepala Balai Besar PPMB-TPH Ir. Tri Susetyo, M.M. NIP195903111983031022

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

1

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas izin dan rahmat-Nya penyusunan Laporan Kinerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) Tahun 2017 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini merupakan wujud akuntabilitas Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas fungsi

pemerintahan yang baik melalui seluruh kegiatan yang dilakukan pada tahun 2017. Laporan Kinerja Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017 memuat capaian kinerja baik pada output utama pengembangan metode maupun kegiatan pendukungnya atau manajerial Balai Besar PPMB-TPH. Kami menyadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan mampu memberikan gambaran pada berbagai pihak yang berkepentingan memperoleh gambaran kinerja Balai Besar PPMB-TPH selama tahun 2017, sehingga dapat sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan dalam perencanaan kegiatan pada masa yang akan datang. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini sangat kami hargai, dan semoga laporan ini bermanfaat.

Depok, Januari 2018 Kepala Balai Besar PPMB-TPH

Ir. Tri Susetyo, M.M. NIP195903111983031022

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

2

1.1. Latar Belakang

Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan

(Balai Besar PPMB-TPH) yang merupakan salah satu Unit Pelaksana

Teknis (UPT) pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Tanaman

Pangan. Sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Balai

Besar PPMB-TPH akan mendukung Program Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan. Sebagai salah satu unit kerja instansi pemerintah,

maka Balai Besar PPMB-TPH memiliki kewajiban untuk menyusun

Laporan Kinerja.

Penyusunan Laporan Kinerja merupakan salah satu langkah dalam

penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

yang didasari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

SAKIP dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada peraturan

tersebut menyebutkan bahwa setiap unit kerja diwajibkan untuk: (1)

melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud

pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan

tujuan organisasi; dan (2) menyampaikan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada setiap akhir tahun kepada

Menteri K/L melalui Sekretariat Jenderal pada masing-masing

Kementerian/ Lembaga.

Laporan Kinerja membahas capaian indikator-indikator yang didukung

oleh program dan kegiatan pada tahun 2017. Agar keseluruhan

program dan kegiatan tersebut tercapai sesuai dengan rencana, baik

kuantitas, kualitas, waktu, dan tepat sasaran, telah diseoakati suatu

I PENDAHULUAN

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

3

perjanjian yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja antara Direktur

Jenderal Tanaman Pangan dengan Kepala Balai Besar PPMB-TPH.

Laporan ini juga merupakan bentuk akuntabilitas Balai Besar PPMB-

TPH dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang lebih

berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab.

Penyusunan Laporan Kinerja ini berpedoman pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.2. Kedudukan, Tugas Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78/Permentan/

OT.140/11/2011 Balai Besar PPMB-TPH merupakan unit pelaksana

teknis yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

Jenderal tanaman Pangan. Balai Besar PPMB-TPH secara teknis

dibina oleh Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dan Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Hortikultura.

Tugas Balai Besar PPMB-TPH adalah melaksanakan pengembangan

serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura.

Sedangkan fungsi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut:

1. penyusunan program dan evaluasi pengembangan pengujian

mutu benih serta bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura;

2. pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian

laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih

tanaman pangan dan hortikultura;

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

4

3. pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji

arbitrase dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih

tanaman pangan dan hortikultura;

4. pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura

yang beredar;

5. pelaksanaan sertifikasi ISTA (International Seed Testing

Association) untuk benih tanaman pangan dan hortikultura;

6. pelaksanaansertifikasi sistem mutu dan pemberian hak penandaan

Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan

tanaman pangan dan hortikultura;

7. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih

dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan

dan hortikultura;

8. penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan

pengujian mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian

mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih

tanaman pangan dan hortikultura;

9. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar

PPMB-TPH.

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH

Struktur organisasi Balai Besar PPMB-TPH dipimpin oleh seorang

Kepala dan memiliki dua eselon III, yaitu Bagian Umum dan Bidang

Informasi dan Jaringan Laboratorium serta Kelompok Jabatan

Fungsional. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bagian Umum

terdiri dari tiga unit kerja eselon IV yaitu Subbagian Program dan

Evaluasi, Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha, dan Subbagian

Keuangan dan Perlengkapan.

Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium terdiri dari dua unit kerja

eselon IV yaitu Seksi Informasi dan Dokumentasi dan Seksi Jaringan

Laboratorium. Kelompok Jabatan Fungsional yang terdapat di Balai

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

5

Besar PPMB-TPH adalah fungsional pengawas benih tanaman yang

dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan

oleh Kepala Balai.

Balai Besar PPMB-TPH mempunyai struktur dan fungsi yang cukup

memadai untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara

optimal. Dari masing-masing unit tersebut di atas mempunyai tugas

dan fungsi sebagai berikut :

1. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

program dan evaluasi kegiatan pelaksanaan pengembangan

pengujian mutu benih, pemberian bimbingan teknis pengujian

mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih

tanaman pangan dan hortikultura, serta pelaksanaan urusan tata

usaha dan rumah tangga. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian

Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan penyusunan program, anggaran dan evaluasi serta

pelaporan;

b. Fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih serta

pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan

dan hortikultura;

c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah

tangga;

d. Pelaksanaan urusan keuangan, perlengkapan dan

perpustakaan.

Bagian umum terdiri atas: (1). Subbagian Program dan Evaluasi

yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

program, anggaran dan evaluasi serta pelaporan; (2). Subbagian

Kepegawaian dan Tata Usaha yang mempunyai tugas melakukan

urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga; (3).

Subbagian Keuangan dan Perlengkapan yang mempunyai tugas

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

6

melakukan urusan keuangan, perlengkapan dan perpustakaan,

fasilitasi kegiatan pengembangan pengujian mutu benih serta

pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan

sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

Uraian tugas unit eselon IV diatur dalam Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 46/Permentan/OT.140/6/2013.

2. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil

pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura serta pelaksanaan pemberian bimbingan teknis

pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu

benih tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan

tugasnya Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan

pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

b. Pengelolaan sampel dan koleksi varietas, isolate pathogen

tular benih dan benih hasil uji tanaman pangan dan hortikultura.

c. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian

mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih

tanaman pangan dan hortikultura.

d. Fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu dan pemberian

hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku

usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.

Bidang Informasi dan jaringan Laboratorium terdiri atas: (1). Seksi

Informasi dan Dokumentasi yang mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil

pengembangan pengujian mutu benih, serta pengelolaan sampel

dan koleksi varietas isolate pathogen tular benih dan benih hasil

uji tanaman pangan dan hortikultura; (2). Seksi Jaringan

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

7

Laboratorium yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan pelaksanaan bimbingan teknis pengujian mutu benih dan

penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura, serta fasilitasi pelaksanaan sertifikasi sistem mutu

dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI)

pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.

3. Kelompok Jabatan Fungsional yang terdiri dari Pengawas Benih

Tanaman (PBT) dalam melaksanakan Berdasar Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 39 Tahun 2006 tentang produksi, sertifikasi dan

peredaran benih bina pada pasal 35 dinyatakan bahwa pengujian

mutu benih di laboratorium mengacu pada ISTA Rules yang

dikembangkan agar dapat diterapkan dan sesuai dengan kondisi

di Indonesia. Kegiatan pengembangan metode/validasi/verifikasi

ini dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH merupakan

visualisai dari salah satu fungsi Balai Besar PPMB-TPH.

1.4. Sumberdaya Manusia Balai Besar PPMB-TPH

Pada awal tahun 2017 jumlah pegawai Balai Besar PPMB-TPH

sebanyak 77 orang, yang terdiri dari 62 orang Aparatus Sipil Negara

(ASN) dan 15 orang Tenaga Kerja Kontrak (TKK). Selama tahun 2017

terjadi pemberhentian, pemindahan, dan pengangkatan dalam jabatan

pimpinan tinggi pratama (eselon II), administrator (eselon III) dan

jabatan pengawas (eselon IV) di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan melalui Keputusan Menteri Pertanian, maka terjadi perubahan

jumlah pegawai Balai Besar PPMB-TPH. Sampai dengan 31

Desember 2017, Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 71 orang

pegawai yang terdiri dari tenaga teknis sebanyak 7 orang, tenaga

administrasi 18 orang, tenaga fungsional 31 orang dan Tenaga Kerja

Kontrak (TKK) 15 orang.

Keadaan ASN berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S3

sebanyak 1 Orang, S2 sebanyak 11 orang, S1 sebanyak 22 orang, D3

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

8

sebanyak 4 orang, dan SLTA 19 orang. Sampai dengan 31 Desember

2017 pegawai yang masih melaksanakan tugas belajar sebanyak

empat orang. Data secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3.

1.5. Dukungan Anggaran

Dukungan anggaran Balai Besar PPMB-TPH dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan karena peningkatan beban kerja sesuai tugas

dan fungsinya. Pagu anggaran pada tahun 2017 sebesar

Rp11.439.256.000,- untuk mendukung 16 kegiatan yang terdiri dari 1

kegiatan utama dan 15 kegiatan pendukung, termasuk pelaksanaan

kegiatan pelayanan perkantoran. Seluruh alokasi anggaran bersumber

dari APBN.

Pada bulan Februari 2017, sesuai kebijakan Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, DIPA Balai Besar PPMBTPH dilakukan refocusing

anggaran khususnya perjalanan dinas sebesar Rp1.464.587.000,-,

sehingga pagu menjadi Rp9.974.669.000,-.

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

9

2.1. Rencana Stratejik

Kebutuhan produk tanaman pangan semakin meningkat seiring laju

pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi masyarakat yang masih

didominasi oleh beras, serta semakin berkembangnya industri olahan

berbahan dasar pangan. Tantangan kedepan adalah bagaimana

mewujudkan produksi tanaman pangan yang cukup dan berkelanjutan

serta bagaimana menyediakan dan menyalurkan sarana produksi dan

benih secara tepat kepada kelompok tani dan petani. Dalam rangka

untuk meningkatkan produksi tanaman pangan, salah satu cara yang

dapat ditempuh adalah dengan penggunaan benih varietas unggul

yang telah disertifikasi. Tujuan dari sertifikasi benih adalah untuk

menjamin kemurnian dan kebenaran varietas benih yang ditanam.

Dalam proses sertifikasi tersebut, ditetapkan pula persyaratan standar

minimal yang ditetapkan untuk menjamin mutu benih.

Pembangunan perbenihan nasional harus diarahkan untuk

mewujudkan sistem dan usaha perbenihan/industri benih yang

tangguh berbasis potensi nasional yang mampu menyediakan benih

bermutu tinggi. Penggunaan benih bermutu dari varietas unggul

difasilitasi melalui pembinaan produsen benih untuk dapat

menghasilkan benih secara enam tepat yaitu: tepat waktu, tepat mutu,

tepat varietas, tepat jumlah, tepat lokasi dan tepat harga. Sebagai

persiapan pelaksanaan pembangunan jangka menengah, maka perlu

dibuat rencana pembangunan lima tahunan yang dituangkan dalam

Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar PPMB-TPH 2015-2019.

II PERENCANAAN KINERJA

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

10

Renstra Balai Besar PPMB-TPH 2015-2019 merupakan dokumen

perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis,

kebijakan, strategi, program dan kebijakan yang akan dilaksanakan

oleh Balai Besar PPMB-TPH selama lima tahun (2015-2019).

Dokumen ini disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi,

peluang, tantangan dan permasalahan serta rencana kegiatan yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan Balai.

2.1.1. Visi

Terwujudnya lembaga pengembangan pengujian mutu benih bertaraf

internasional untuk mendukung sistem perbenihan tanaman pangan

dan hortikultura yang tangguh dan berdaya saing.

2.1.2. Misi

1. Mengembangkan metode pengujian mutu benih yang valid dan

aplikatif

2. Meningkatkan kompetensi kelembagaan Balai Besar PPMB-TPH

3. Mewujudkan standardisasi laboratorium penguji benih diseluruh

Indonesia

4. Melaksanakan sertifikasi benih pada perdagangan internasional

(orange dan blue international certificate)

2.1.3. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai mengembangkan metode pengujian mutu

benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih untuk

mendukung tersedianya benih tanaman pangan varietas unggul

bersertifikat.

2.1.4. Indikator Kinerja Utama Balai Besar PPMB-TPH

1. Jumlah metode pengujian mutu benih yang dikembangkan,

divalidasi dan disahkan (metode)

2. Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu (laboratorium)

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

11

3. Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi (laboratorium)

2.1.5. Sasaran Strategis

Mengembangkan metode pangujian dan penerapan sistem

manajemen mutu laboratorium pengujian benih.

2.1.6. Kebijakan Umum

Untuk mencapai keberhasilan tersebut tentu diperlukan kebijakan yang

tepat serta tetap berpedoman pada peraturan dan pedoman/standar

yang berlaku baik secara nasional maupun internasional. Kebijakan

dalam meningkatkan mutu hasil pertanian tanaman pangan dan

hortikultura melalui peningkatan kompetensi laboratorium, SDM dan

pemenenuhan sarana prasarana dalam meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat.

2.1.7. Program Dan Kegiatan

Program Balai Besar PPMB-TPH mendukung program pembangunan

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan dengan menerapkan

kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih. Kemudian,

kegiatan tersebut dijabarkan menjadi kegiatan operasional Balai yang

merupakan penjabaran secara detail tentang kinerja dalam

meningkatkan pelayanan kepada stakeholder di bidang

pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan

hortikultura.

Kegiatan operasional Balai Besar PPMB-TPH sesuai dengan Rencana

Kerja Anggaran adalah sebagai berikut:

1) Peningkatan penyusunan program dan rencana kerja;

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

12

2) Peningkatan informasi melalui penerbitan pedoman/literatur

3) Peningkatan pengembangan metode dan validasi metode;

4) Peningkatan pelayanan pengujian mutu benih kepada customer;

5) Pelaksanaan koleksi varietas/IPTB/DNA;

6) Peningkatan fasilitasi penerapan sistem mutu

7) Peningkatan standarisasi laboratorium;

8) Uji petik mutu benih beredar

9) Peningkatan pelatihan teknis, umum dan magang;

10) Peningkatan kualitas administrasi pelaksanaan kegiatan;

11) Peningkatan informasi melalui penerbitan jurnal/majalah vigor;

12) Peningkatan laporan kegiatan pengembangan metode pengujian

mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian

benih;

13) Peningkatan kualitas penyelenggaraan Uji Profisiensi

14) Peningkatan kegiatan pelayanan perkantoran;

15) Peningkatan pelayanan melalui pengadaan peralatan dan fasilitas

perkantoran;

16) Peningkatan pelayanan melalui pengadaan Gedung/Bangunan.

2.2. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan rencana kegiatan Balai

Besar PPMB-TPH tahun 2017 yang meliputi program, sasaran, dan

kegiatan (indikator dan rencana tingkat capaian) dengan mengacu

pada Renstra tahun 2015-2019 seperti terlihat pada Lampiran 6 dan 7.

Untuk mendukung program peningkatan produksi, produktivitas dan

mutu hasil tanaman pangan serta pencapaian sasaran yang

ditetapkan, maka Balai Besar PPMB-TPH TA. 2017 melaksanakan

kegiatan sebagai berikut:

1) Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

Tersedianya program dan rencana kerja Balai sebagai salah satu

pedoman/acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Penerapan

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

13

anggaran yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi melalui

program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan

berdasarkan Renstra 2015-2019. Target pencapaian sasaran

adalah rancangan yaitu tersusunnya progam dan rencana kerja

selama satu tahun berupa penyusunan KAK, ROPAK, Juknis,

POK, RKT dan RKAKL sehingga seluruh kegiatan dapat

terlaksana dengan baik dan terencana.

2) Pedoman/Literatur

Tersusunnya buku literatur/referensi tentang pengembangan

pengujian mutu benih sebanyak 1 literatur. Ketersediaan buku

literatur/referensi merupakan sarana penyebarluasan informasi

mengenai pengembangan pengujian mutu benih

3) Pengembangan Metode dan Validasi Metode

Terlaksananya kegiatan pengembangan metode dan validasi

metode sebanyak 10 metode. Tujuan kegiatan pengembangan

metode adalah untuk mendapatkan metode yang aplikatif dalam

pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan dalam

pengembangan metode pengujian diperolehnya metode yang

dapat digunakan sebagai metode pengujian dalam melayani

pelanggan/customer baik di laboratorium pusat maupun di daerah

di seluruh Indonesia.

4) Pelayanan Pengujian Mutu Benih

Terlaksananya pelayanan pengujian mutu benih yang

dilaksanakan dengan dukungan 8 (delapan) laboratorium yang

dimiliki oleh Balai Besar PPMB-TPH. Target pencapaian sasaran

adalah 1000 sampel yaitu dengan melakukan pelayanan

pengujian baik internal maupun eksternal. Pengujian yang

dilakukan meliputi penetapan kadar air, analisis kemurnian,

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

14

penetapan berat seribu butir, pengujian daya berkecambah,

pengujian kesehatan benih dan pengujian elektroforesis.

5) Koleksi Varietas/IPTB/DNA

Tersedianya koleksi varietas dan Isolat Patogen Tular Benih

(IPTB) dengan target pencapaian sasaran 43 koleksi, sebagai

bahan acuan/pembanding bagi pengujian di laboratorium

sehingga dapat mencegah kesalahan dalam mengidentifikasi

varietas maupun patogen tular benih dalam pengujian.

6) Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

Melaksanakan fasilitasi terhadap laboratorium penguji benih di

daerah dalam menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium

sesuai SNI ISO/IEC 17025:2008. Target pencapaian sasaran

adalah delapan laboratorium yaitu terfasilitasinya laboratorium

daerah (BPSBTPH) dalam penerapan sistem mutu.

7) Standardisasi Laboratorium

a. Penguatan Laboratorium Penguji Benih

Terlaksananya kegiatan laboratorium pengujian benih Balai

Besar PPMB-TPH dengan target terpeliharanya ruang lingkup

pengujian di laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC

17025:2008.

b. Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi

Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium

Penyelenggara Uji Profisiensi (LPUP) yang mengacu pada SNI

ISO/IEC 17043:2010 untuk mendapatkan pengakuan sebagai

penyelenggara uji profisiensi yang kompeten. Pada tahun 2017

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

15

target pencapaian sasaran adalah sertifikat reakreditasi oleh

KAN.

c. Keanggotaan dalam Organisasi Internasional

Berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji profisiensi yang

diselenggarakan oleh ISTA antara lain:melakukan perbaikan

hasil asessmen dari akreditasi ISTA, melakukan upaya dalam

rangka persiapan administrasi maupun teknis, dan melakukan

koordinasi dengan kementerian Luar Negeri tentang

pembayaran iuran keanggotaan ISTA. Target sasaran adalah

memperoleh sertifikat reakreditasi ISTA.

d. Sertifikasi pelayanan publik Balai Besar PPMB-TPH

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menginventarisasi data

tentang nilai-nilai budaya kerja yang sudah ada di Balai dan

mencari tahu sejauh mana penerapan untuk 17 pasang nilai-

nilai budaya kerja dilaksanakan dengan menyebarkan

kuesioner kepada seluruh pegawai pada unit kerja yang

dipantau, diisi secara langsung oleh pegawai, dilanjutkan

pengolahan data dan pembuatan laporan Indeks Penerapan

Nila-nilai Dasar Budaya Kerja (IPNBK). Kegiatan lainnya

adalah penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) pegawai

dan pembuatan laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

8) Uji Petik Mutu Benih

Terlaksananya uji petik mutu benih yang beredar yang dilakukan

untuk mengevaluasi tingkat mutu benih yang beredar di pasaran dan

salah satunya adalah pengawasan mutu dari realisasi bantuan benih

pemerintah Pusat. Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji petik mutu

benih yang beredar dan melakukan pengujian di laboratorium.

Kegiatan ini untuk mengetahui tingkat mutu benih tersebut sehingga

dapat diketahui kondisi mutu benih yang beredar di beberapa wilayah

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

16

di Indonesia dan juga sebagai bahan masukan dalam menyusun

pengembangan metode. Tahun 2017 telah dilakukan pengambilan

contoh benih tanaman pangan di sembilan provinsi dengan jumlah

sampel sebanyak 90 sampel (contoh benih).

9) Pelatihan Teknis, Umum dan Magang

a. Pelatihan Peningkatan SDM

Terlaksananya kegiatan peningkatan SDM yang diikuti oleh 40

pegawai sehingga diharapkan adanya peningkatan kompetensi

sumberdaya manusia dalam bidang manajemen/administrasi.

b. Bimbingan Teknis Analis Laboratorium

Terlaksananya kegiatan Pengambilan Contoh Benih yang

diikuti oleh 50 pegawai baik dari instansi luar maupun petugas

laboratorium lingkup Balai Besar PPMB-TPH sehingga

diperoleh peningkatan pengetahuan dan keterampilan di

bidang pengujian dan pengambilan contoh benih tanaman.

10) Administrasi Pelaksanaan Kegiatan

Terlaksananya Pengelolaan administrasi satker didasarkan pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga diperoleh

pengelolaan administrasi yang tertib dan akuntabel selama satu

tahun secara terus menerus. Pembinaan dan pengawasan

pengelolaan administrasi untuk menghindari penyalahgunaan dan

kerugian negara.

11) Jurnal/Majalah Vigor

Tersedianya majalah/jurnal vigor sebanyak tiga edisi untuk

disebarluaskan dan dibaca oleh masyarakat dalam rangka

meningkatkan pengetahuan aparat/stakeholder tentang informasi

terhadap pengujian mutu benih dan informasi lainnya yang

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

17

dibutuhkan masyarakat. Target pencapaian sasaran yaitu

terlaksananya penerbitan majalah vigor sebanyak tiga edisi

sebagai salah satu sarana penyampaian informasi khususnya

mengenai pengembangan pengujian mutu benih.

12) Laporan Kegiatan Pengembangan Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

a. Pengelolaan Data Base/Website

Terlaksananya penyusunan database/Website berupa sistem

informasi perbenihan secara komputerisasi dan

terselenggaranya website mengenai pengembangan pengujian

mutu benih yang mutakhir di Balai Besar PPMB-TPH. Target

pencapaian sasaran adalah tersedianya laporan tentang data

hasil-hasil pengujian mutu benih selama satu tahun sehingga

pencarian data menjadi lebih cepat dan efisien dengan target

satu laporan.

b. Pameran Pertanian

Terlaksananya penyebarluasan informasi pengembangan mutu

benih tanaman pangan dan hortikultura kepada masyarakat

dan stakeholder melalui kegiatan pameran. Target pencapaian

sasaran yaitu terselenggaranya pameran pembangunan

pertanian sebanyak satu laporan pelaksanaan pameran

sehingga masyarakat dan stakeholder mengetahui informasi

tentang teknologi pengembangan pengujian mutu benih.

c. Penyusunan Laporan Bulanan dan SIMONEV, LAKIN, SPI dan

Laporan Tahunan

Terlaksananya penyusunan Laporan Bulanan, Laporan

Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV), Laporan Kinerja, Sistem

Pengendalian Intern (SPI), dan Laporan Tahunan Balai Besar

PPMB-TPH. Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

18

memberikan informasi tentang capaian pelaksanaan kegiatan

dan permasalahan yang dihadapi sehingga dapat diambil

langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja Balai dan mencari

solusi pemecahan apabila terdapat hambatan/kendala dalam

pelaksanaannya. Target pencapaian sasaran adalah 32

laporan.

d. Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha

Terselenggaranya pengelolaan urusan kepegawaian dan tata

usaha perkantoran dalam rangka peningkatan kualitas

pelayanan di bidang kepegawaian dan tata usaha dengan

target pencapaian sasaran sebanyak dua laporan.

e. Penyusunan Laporan SAI dan SABMN

Terlaksananya Penyusunan Laporan Sistem Akuntansi Instansi

dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) untuk

mengetahui keadaan keuangan dan asset Satuan Kerja Balai

Besar PPMB-TPH yang meliputi: neraca keuangan, realisasi

anggaran belanja, pernyataan tanggung jawab dan Catatan

atas Laporan Keuangan dari Kuasa Pengguna Anggaran.

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini yaitu meningkatnya

kualitas Laporan Keuangan (SAI) sebanyak 12 laporan dan

Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) sebanyak dua

laporan.

13) Pelayanan Perkantoran

Terbayarnya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, honorarium dan

lembur dengan target sasaran 780 OB untuk belanja pegawai.

Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran juga

tercapai dengan dilaksanakannya pemeliharaan gedung dan

halaman kantor, perbaikan peralatan kantor, perawatan

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

19

kendaraan roda dua dan empat, langganan daya dan jasa dan

belanja keperluan operasional perkantoran selama 1 tahun.

14) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi

Balai Besar PPMB-TPH yang semakin komplek sehingga mampu

memenuhi tuntutan dalam melakukan pelayanan kepada

masyarakat maka perlu didukung sarana yang memadai seperti

pengadaan alat pengolah data sebanyak 12 unit.

15) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Kegiatan ini bertujuan menyediakan peralatan dan fasilitas

perkantoran guna mendukung kelancaran tugas Balai. Sarana

gedung dan inventaris kantor yang akan diperlukan adalah

meubelair lemari koleksi seluruhnya sebanyak 72 unit sedangkan

pengadaan alat laboratorium meliputi: neraca analitik, medicool

fizer, spin down/mini spin centrifuge, altimeter digital, rek ependof,

desikator, timbangan kasar, dan micropipet.

2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Perjanjian Kinerja tahun 2017 merupakan bagian dari dokumen yang

diperjanjikan antara Kepala Balai Besar PPMB-TPH dengan Direktur

Jenderal Tanaman Pangan dan merupakan dokumen perjanjian kinerja

selama satu tahun, khususnya dalam mendukung program Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan yaitu program peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada

dan swasembada berkelanjutan.

Selanjutnya Perjanjian Kinerja tahun 2017 ini dijabarkan lebih lanjut ke

dalam indikator kinerja sebagai acuan penilaian kinerja masing-masing

kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU)

Balai Besar PPMB-TPH dalam menunjang program peningkatan

produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan yang meliputi :

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

20

1. Pengembangan metode pengujian mutu benih 10 metode

2. Dokumen Layanan Internal sebanyak 12 layanan

3. Dokumen Layanan Perkantoran selama 12 bulan

2.3.1. Jumlah metode pengujian mutu benih

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif

dalam pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan

adalah diperolehnya metode ini dapat digunakan sebagai metode

pengujian dalam melayani pelanggan/customer baik di pusat maupun

di laboratorium daerah di seluruh Indonesia. Jumlah pengembangan

metode dan validasi tahun 2017 sebanyak 10 metode.

2.3.2. Dokumen Layanan Internal (overhead)

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung manajemen kinerja utama

Balai Besar PPMB-TPH, yang meliputi: perencanaan kegiatan,

pengelolaan keuangan dan perlengkapan, pengelolaan tata usaha dan

kepegawaian, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi, pengadaan

perangkat pengolah data, pengadaan peralatan dan fasilitas

perkantoran, rehabilitasi dan renovasi gedung dan bangunan. Jumlah

layanan internal sebanyak 12 bulan layanan.

2.3.3. Dokumen Layanan Perkantoran

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka tertib administrasi pengelolaan

negara khususnya dalam pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan,

serta pengelolaan kegiatan rutin perkantoran sehari-hari,

pemeliharaan/ perawatan bangunan/gedung kantor dan halaman

gedung kantor serta barang inventaris lainnya milik negara agar dapat

digunakan dengan baik. Layanan perkantoran dilaksanakan selama 12

bulan.

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

21

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

22

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan capaian sasaran kinerja

Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017 ditetapkan berdasarkan penilaian

capaian melalui metode scoring. Mengacu pada kriteria ukuran

keberhasilan yang digunakan oleh Kementerian Pertanian, maka

kriteria pengukuran yang digunakan, yaitu (1). Sangat berhasil apabila

capaian > 100%, (2). Berhasil apabila capaian 80-100%, (3). Cukup

berhasil apabila capaian 60-80%, dan (4). Kurang berhasil apabila

capaian < 60% terhadap sasaran output yang telah ditetapkan.

3.1.1. Pencapaian Sasaran Strategis

Akuntabilitas kinerja dilakukan untuk menentukan keberhasilan kinerja

dalam mewujudkan visi, misi yang telah ditentukan dengan

membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing

indikator kinerja utama sebagai alat ukur keberhasilan.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja utama yang

telah ditetapkan oleh Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan perjanjian

kinerja dapat disimpulkan bahwa penilaian capaian dari tiga indikator

dengan kategori Berhasil. pengukuran pencapaian sasaran dan

evaluasi akuntabilitasi kinerja pada masing-masing kegiatan

sebagaimana terlihat pada Tabel 1.

III AKUNTABILITAS KINERJA

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

23

Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017

No. Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi%

CapaianKategori

1 Jumlah metode pengujian mutu benih Metode 10 10 100 Berhasil

2 Dokumen layanan internal (overhead) Bulan Layanan 12 12 100 Berhasil

3 Dokumen layanan perkantoran Bulan 12 12 100 Berhasil

3.1.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Balai Besar PPMB-TPH

Tujuan pengukuran Kinerja Kegiatan Balai Besar PPMB-TPH adalah

untuk mengetahui secara sistematis tingkat keberhasilan dan

hambatan dalam pengembangan pengujian mutu benih dan penerapan

sistem manajemen mutu untuk laboratorium pengujian benih tanaman

pangan dan hortikultura. Untuk mencapai tujuan tersebut, dituangkan

dengan bentuk kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi

yang telah ditetapkan. Evaluasi dan analisis capaian kinerja Balai

Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut:

3.1.2.1. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan metode yang aplikatif

dalam pengujian di laboratorium sehingga hasil yang diharapkan

dalam pengembangan metode pengujian diperolehnya metode yang

dapat digunakan sebagai metode pengujian dalam melayani

pelanggan/customer baik di laboratorium pusat maupun di daerah di

seluruh Indonesia. Beberapa pencapaian hasil kegiatan

pengembangan dan validasi metode dapat digunakan untuk

mendukung kebijakan di bidang perbenihan khususnya dalam

pengujian di laboratorium. Beberapa hasil pengembangan metode

pengujian dan validasi metode telah tercantum dalam ISTA Rules Edisi

2017 yang berjudul Validasi Jumlah Sampel Uji Deteksi

Aphelenchoides besseyi pada Benih Padi Berdasarkan ISTA Rules

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

24

Chapter 7: 7-025. Hasil validasi ini juga diajukan dalam inovasi

pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian,

manfaat dari validasi ini adalah mempercepat waktu pengujian menjadi

relative lebih singkat dari sebulan menjadi dua hari.

Dalam rangka mendukung peningkatan produksi padi, jagung, kedelai

Balai Besar melaksanakan pengembangan metode tentang uji cepat

viabiltas benih padi, yang bertujuan untuk mempercepat pengujian

mutu benih

Pencapaian indikator kinerja pada tahun 2017 Indiktaor Input 99,64%,

output 100% dari target 10 metode. Outcome yang diperoleh yaitu

diperolehnya metode yang aplikatif dalam pengujian mutu benih dan

telah dimanfaatkan oleh laboratorium daerah/BPSBTPH sebanyak 13

laboratorium yaitu BPSBTPH Lampung, Sumatera Selatan,

Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat,

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Jawa Barat.

Pengembangan metode dan validasi tahun 2017 sebanyak 10 judul

pengembangan metode sudah dilaksanakan sesuai dengan target,

Pelaksanaan pengembangan metode yang dihasilkan tahun 2017

sama dengan tahun 2016 yaitu 10 metode.

Capaian realisasi output kegiatan pengembangan/validasi metode

dibandingkan dengan target pada rencana strategis pada kurun waktu

lima tahun belakangan dapat terealisasi sesuai rencana. Data target

dan realisasi capaian output terlihat pada Tabel 2.

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

25

Tabel 2. Target dan Realisasi Capaian Output Kegiatan Pengembangan Metode Tahun 2012-2017

No Tahun Satuan Target Realisasi

1 2012 Metode 10 10

2 2013 Metode 10 10

3 2014 Metode 10 10

4 2015 Metode 10 10

5 2016 Metode 10 10

6 2017 Metode 10 10

Jadi, jika dibandingkan dengan capaian indikator pengembangan

pengujian mutu benih tahun 2017 selama lima tahun terakhir (2012-

2016) mencapai 100%, karena target dan capaian selalu mencapai

100%. Demikian jug ajika dibandingkan dengan target jangka

menengah atau akhir periode Renstra yaitu tahun 2019, tetap

mencapai 100% karena targetnya sama dengan tahun 2017 yaitu 10

metode.

Sedangkan capaian realisasi kinerja hasil kegiatan

pengembangan/validasi metode pada kurun waktu lima tahun hasilnya

fluktuatif, hal ini disebabkan bahwa kegiatan pengembangan metode

untuk mendapatkan hasil yang valid dan aplikatif diperlukan penelitian

berulang-ulang dengan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun

anggaran. Capaian hasil kegiatan pengembangan metode adalah

bahan rekomendasi pengembangan metode yang dapat dimanfaatkan

oleh laboratorium penguji benih di Indonesia, tahun 2017 terdapat 4

pengembangan metode yang menjadi bahan rekomendasi kebijakan.

Data realisasi capaian kinerja hasil tahun 2012-2017 terlihat pada

lampiran 3.

Keberhasilan pengembangan metode dipengaruhi oleh:

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

26

1. Peralatan yang lengkap dan terkalibrasi serta terawat dengan baik

2. Tersedianya anggaran pelaksanaan kegiatan

3. Adanya dukungan regulasi dari pemangku kebijakan dalam hal

pengembangan pengujian mutu benih

4. Dukungan dari institusi terkait seperti yaitu lembaga akreditasi

nasional maupun internasional, perguruan tinggi, dan swasta

Namun demikian, masih terdapat fasktor penghambat pelaksanaan

kegiatan pengembangan metode, antara lain:

1. Kurangnya pendampingan di lapangan pada kegiatan

pengembangan metode sehingga pelaksanaan belum berjalan

optimal

2. Kurangnya dukungan mengenai pengembangan metode pengujian

untuk kegiatan sertifikasi

3. Kurangnya kompetensi SDM di daerah (laboratorium BPSB) dan

fasilitas peralatan belum seluruhnya memadai, sehingga

pemanfaatan metode yang direkomendasikan belum seluruhnya

dapat dimanfaatkan.

Untuk mencapai keberhasilan Pengembangan Metode Pengujian Mutu

Benih yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja sebagai prioritas,

Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan

pendukung baik yang bersifat teknis maupun manajemen sehingga

target-target yang ditetapkan dalam upaya mensukseskan program

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dapat tercapai. Kegiatan-

kegiatan pendukung capaian kinerja kegiatan utama adalah sebagai

berikut:

1. Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium

Kegiatan ini bertujuan menciptakan laboratorium penguji benih

yang sesuai standar dan membantu laboratorium penguji benih

dalam menerapkan sistem manajemen laboratorium berdasarkan

SNI ISO/IEC 17025:2008. Sampai saat ini hasil dari kegiatan ini,

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

27

secara teknis Balai Besar PPMB-TPH telah memfasilitasi delapan

laboratorium BPSB-TPH mendapat status akreditasi dari Komite

Akreditasi Nasional (KAN) dan empat laboratorium masih dalam

proses akreditasi.

Fasilitasi penerapan sistem mutu telah dilaksanakan di delapan

laboratorium (BPSBTPH) yaitu Provinsi Sumatera Selatan,

Bangka Belitung, Banten, Bali, Sulawesi Barat, Maluku Utara,

Papua Barat, dan Papua berdasarkan standar SNI ISO/IEC

17025:2008. Dengan kegiatan fasilitasi tersebut diharapkan

kompetensi laboratorium meningkat dengan menghasilkan

pengujian mutu benih tepat, akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan sesuai standar mutu yang telah

ditetapkan berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008. Pencapaian

indikator input 99,91%, output 100% dari target delapan

laboratorium. Outcome yang diperoleh yaitu terlaksananya

standardisasi penerapan sistem mutu laboratorium pengujian

benih di delapan laboratorium BPSB-TPH. Realisasi pelaksanaan

fasilitasi penerapan sistem mutu berdasarkan SNI ISO/IEC

17025:2008 pada tahun 2017 sama dengan realisasi kegiatan

tahun 2016.

Hasil fasilitasi yang telah dilaksanakan pada Tahun 2017 oleh

Balai Besar PPMB-TPH secara rinci di laboratorium BPSBTPH

adalah sebagai berikut:

a. Memfasilitasi BPSBTPH Provinsi Sumatera Selatan untuk

evaluasi seluruh unsur terkait dibekukannya status akreditasi

oleh KAN.

b. Melakukan bimbingan dan sosialisasi Penerapan Sistem

Manajemen Mutu BPSMB Provinsi Bangka Belitung dalam

rangka perencanaan audit internal dan kaji ulang manajemen.

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

28

c. Melakukan bimbingan teknis penerapan sistem mutu dan teknis

pengujian dan proses akreditasi ke BPSBTPH Provinsi Banten

dalam rangka proses pendaftaran dan melengkapi dokumen di

KANMIS.

d. Melakukan bimbingan teknis proses akreditasi ke BPSBTPH

Provinsi Bali dalam rangka proses audit kecukupan oleh KAN.

e. Melakukan bimbingan teknis proses akreditasi ke BPSBTPH

Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka asesmen oleh KAN

tanggal 22-23 November 2017.

f. Memberikan bimbingan teknis penyusunan dokumen sistem

mutu dan sosialisasi 17025:2008 ke BP2STP Provinsi Maluku

Utara.

g. Melakukan bimbingan teknis proses akreditasi ke BPSBTPH

Provinsi Papua Barat dalam rangka memperoleh status

akreditasi.

h. Memberikan sosialisasi 17025:2008 ISTA Rules dalam rangka

inventarisasi peralatan dan kompetensi personel ke BPSBTPH

Provinsi Papua.

2. Penyelenggaraan Uji Profisiensi

Balai Besar PPMB-TPH sebagai Laboratorium Penyelenggara Uji

Profisiensi (LPUP) telah terakreditasi dengan Nomor akreditasi

UPP-001-IDN tanggal 22 Agustus 2011. Sebagai penyelenggara

uji profisiensi, LPUP menyelenggarakan kegiatan uji profisiensi

untuk laboratorium penguji benih. Kegiatan uji profisiensi bertujuan

melakukan penilaian unjuk kerja laboratorium yang dipersyaratkan

bagi laboratorium terakreditasi maupun yang tidak terakreditasi.

Manfaat mengikuti uji profisiensi bagi laboratorium peserta, antara

lain untuk pengendalian mutu data uji secara berkala; memberikan

motivasi untuk memperbaiki unjuk kerja dalam pengujian tertentu;

meningkatkan kompetensi/kemampuan antar laboratorium dan

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

29

dapat menjaga reputasi laboratorium dari hasil yang tidak sesuai

standard.

Dari hasil evaluasi uji profisiensi tahun 2017 masih perlu

peningkatan yang harus dilakukan, baik oleh peserta maupun oleh

Penyelenggara Uji Profisiensi. Peningkatan yang perlu dilakukan

oleh laboratorium peserta adalah ketelitian atau keakuratan dalam

perhitungan dan penyusunan pelaporan, kalibrasi dan

pemantauan kinerja alat (oven, neraca dan penghancur benih)

pada penetapan kadar air, pemantauan klasifikasi benih pada

analisis kemurnian, evaluasi pada pengujian daya berkecambah

dan prosedur penetapan berat 1.000 butir.

Sedangkan sebagai Penyelenggara Uji Profisiensi perlu

melakukan peningkatan pada prosedur analisis statistik untuk

evaluasi hasil uji profisiensi. Pencapaian indikator input 99,80%,

Output 140% dari target 35 laboratorium. Data unjuk kerja/kinerja

laboratorium tersebut dapat digunakan oleh pimpinan dalam

mengidentifikasi permasalahan sehingga kinerja laboratorium

dapat ditingkatkan.

Outcome yang diperoleh yaitu data unjuk kerja/kinerja

laboratorium peserta sebanyak 49 laboratorium lebih tinggi dari

target yang ditetapkan. Tingginya realisasi disebabkan

keikutsertaan Instansi lain diluar ruang lingkup Tanaman Pangan

dan Hortikultura yaitu Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi

Pakan dan laboratorium penguji benih swasta. Realisasi yang

dicapai pada tahun 2017 menurun sebanyak 1 laboratorium dari

tahun 2016. Target dan realisasi pelaksanaan uji profisiensi dari

tahun 2012-2017 seperti terlihat pada Gambar 1.

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

30

Gambar 1. Target dan realisasi pelaksanaan uji profisiensi tahun 2012- 2017

3. Penyusunan buku literatur sebanyak satu judul buku dengan

sasaran dari pembuatan buku literatur 32 laboratorium BPSB-TPH

di seluruh Indonesia. Capaian indikator input 100%, output 100%

dan outcome yang diperoleh adalah ketersediaan

referensi/pedoman dalam pengujian mutu benih tanaman pangan

dan hortikultura. Realisasi tahun 2017 sama dengan realisasi

tahun 2016 yaitu satu judul buku.

4. Pelayanan pengujian mutu benih merupakan implementasi dalam

rangka melayani pengujian mutu benih dari berbagai pihak baik

eksternal maupun internal. Pelayanan eksternal adalah uji servis

dari costumer, sedangkan pelayanan internal adalah pengujian

dalam mempertahankan ruang lingkup akreditasi laboratorium.

Pelayanan pengujian di dukung oleh delapan laboratorium yang

dimiliki Balai Besar PPMB-TPH yaitu laboratorium fisika, biologi,

elektroforesis, kesehatan bakteri, nematoda, virus, cendawan, dan

kultur jaringan. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 1.618 sampel

dari target 1.000 sampel dengan pengujian yang dilakukan

35 35 35 35 35 35 36 36

43 46 48 49

0

10

20

30

40

50

60

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Target Realisasi

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

31

meliputi: penetapan kadar air, analisis kemurnian, penetapan

berat seribu butir, pengujian daya berkecambah, pengujian

kesehatan benih dan lain-lain. Pencapaian indikator input 99,72%,

output 161,80%, dan outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya

pelayanan pengujian mutu benih kepada pelanggan. Pelayanan

pengujian mutu benih kepada customer baik internal maupun

eksternal mengalami penurunan realisasi jika dibandingkan tahun

2016 sebanyak 1.843 sampel.

5. Uji petik mutu benih yang beredar dan koleksi varietas dilakukan

untuk mengevaluasi tingkat mutu benih yang beredar di pasaran.

Balai Besar PPMB-TPH melakukan uji petik mutu benih yang

beredar dan selanjutnya melakukan pengujian di laboratorium

untuk mengetahui tingkat mutu benih, sehingga dapat diketahui

kondisi mutu benih yang beredar di beberapa wilayah di

Indonesia. Kegiatan ini dimaksudkan juga sebagai bahan

masukan dalam menentukan dan menyusun pengembangan

metode khususnya dalam pengawasan pemasaran.

Uji petik tahun 2017 dilaksanakan untuk komoditas tanaman

pangan di enam provinsi yaitu: Kalimantan Selatan, Nusa

Tenggara Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan

Banten, dengan jumlah total sampel yang telah diperoleh

sebanyak 96 sampel benih tanaman pangan. Capaian indikator

input 97,51%, output 106,67%. Dibandingkan dengan realisasi

tahun 2016 mengalami penurunan yang mencapai 111 sampel.

6. Standarisasi laboratorium telah direalisasikan dengan pencapaian

indikator input 99,19%, output 100% dan outcome yang diperoleh

yaitu meningkatnya kompetensi Balai Besar PPMB-TPH baik

teknis maupun manajemen. Kegiatan standarisasi meliputi :

a. Penguatan organisasi laboratorium pengujian benih telah

dilaksanakan oleh asesor dari Komite Akreditasi Nasional

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

32

(KAN) sehingga ruang lingkup pengujian tetap terpelihara,

dengan demikian sertifikat akreditasi laboratorium dapat

dipertahankan, dalam melayani pengujian mutu benih kepada

pelanggan untuk mendapatkan hasil uji yang tepat, akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan. Tahapan kegiatan untuk

mempertahankan status akreditasi yang dilaksanakan pada

tahun 2017 sebagai berikut:

1) Melakukan audit internal laboratorium penguji benih.

2) Melakukan kaji ulang manajemen.

3) Melakukan kaji ulang dokumen sistem mutu

4) Permohonan dokumen

5) Re-akreditasi, assemen lapangan dan tindakan perbaikan

b. Laboratorium penyelenggara uji profisiensi telah mendapatkan

sertifikat akreditasi/registrasi dari KAN ISO/IEC 17043:2010

Nomor UPP-001-IDN, sehingga kompetensi sebagai

penyelenggara uji profisiensi telah diakui secara nasional.

Sebagai laboratorium penyelenggara uji profisiensi yang

terakreditasi, Balai Besar PPMB-TPH dipercaya oleh KAN

untuk menyelenggarakan uji profisiensi benih.

Tujuan dari kegiatan PUP dalam penguatan kelembagaan ini

adalah pemeliharaan status akreditasi yang diberikan oleh KAN

dan penyelenggaraan uji profisiensi untuk menilai kinerja

laboratorium penguji benih di Indonesia. Dalam rangka

pemeliharaan status akreditasi, Balai Besar PPMB-TPH telah

melakukan: Tindakan Perbaikan Surveilen I, Audit Internal,

Revisi Dokumen Sistem Mutu, Sosialisasi Dokumen Sistem

Mutu, Kaji Ulang Manajemen.

c. Keanggotaan dalam organisasi internasional Balai besar

PPMB-TPH telah berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan uji

profisiensi yang diselenggarakan oleh ISTA melakukan proses

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

33

administrasi keuangan keanggotaan ISTA 2018 dan melakukan

reakreditasi untuk tahun 2017-2020. Keuntungan sebagai

anggota ISTA adalah memiliki hak sama pada sidang ISTA dan

mendapatkan akses dalam informasi pengujian yang mutakhir.

7. Penerbitan majalah/buletin vigor telah tercetaknya buletin vigor

edisi 3 tahun 2017. Melalui buletin Vigor, dapat disampaikan hasil

pengembangan dan pengujian mutu benih serta informasi

berbagai aktivitas Balai Besar. Capaian indikator input 99,59%,

output 100%. Terjadi peningkatan realisasi jika dibandingkan

dengan realisasi tahun 2016 sebanyak dua edisi hal ini

dikarenakan adanya kebijakan pemerintah dalam penghematan

anggaran.

3.1.2.2. Layanan Internal (Overhead)

Balai Besar PPMB-TPH juga melaksanakan kegiatan-kegiatan utama

yang bersifat manajerial, sehingga target-target yang ditetapkan dalam

upaya mensukseskan program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dapat tercapai, pencapaian indikator input 95,66%, output 100%.

Kegiatan-kegiatan pendukung capaian kinerja adalah sebagai berikut:

1. Bimbingan teknis dan pengembangan karakter telah direalisasikan

dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang dari target

perencanaan awal sebanyak 135 orang (105 bimbingan teknis

analis laboratorium dan 30 inhouse training) penurunan target ini

dikarenakan adanya refocusing anggaran sehingga target

kegiatan bimbingan teknis analis laboratorium dihilangkan.

Peserta berasal dari internal Balai Besar PPMB-TPH, BPSBTPH

maupun swasta dengan tujuan meningkatkan kompetensi

sumberdaya manusia pejabat struktural dan Pengawas Benih

Tanaman (PBT) dalam hal kinerja dan pengujian mutu benih di

laboratorium. Capaian indikator input 98,29%, output 100% dan

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

34

outcome yang diperoleh yaitu meningkatnya pengetahuan dan

keterampilan pejabat struktural dan PBT sebanyak 90 orang.

2. Penyusunan program dan rencana kerja telah direalisasikan

meliputi kegiatan penyusunandokumen rencana kerja (TOR,

ROPAK, Juknis, dan RKT) dan penyusunan anggaran/Renja-KL

(RKAKL s.d DIPA TA. 2017), serta melakukan revisi DIPA dan

POK dalam rangka refocusing Pencapaian indikator input 98,92%,

output 100% dan outcome yang diperoleh adalah meningkatnya

kualitas perencanaan pada Balai Besar PPMB-TPH sebanyak

satu rancangan sama dengan target dan realisasi yang ditetapkan

pada tahun 2016.

3. Administrasi pelaksanaan kegiatan telah direalisasikan sesuai

target dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka hak-hak dari

pegawai yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan/Satker

dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti

pengelolaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH

dan pemberian honorarium Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat

Pembuat Komitemen, Pejabat Pembuat Tagihan dan

Penandatangan SPM, Bendahara Pengeluaran, Bendahara

Penerimaan PNBP dan Staf Pengelola keuangan. Capaian

indikator input 99,97%, output 100% dan outcome yang diperoleh

yaitu meningkatnya akuntabilitas dan pengelolaan administrasi

satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH selama 12 bulan.

4. Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian dan

Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

a. Penyusunan database pada tahun 2017 dengan melakukan

updating data yang ditampilkan dan dipublikasikan dalam

website Balai Besar PPMB-TPH:

http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/, sebanyak

30 materi. Disamping itu juga melakukan pendataan hasil

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

35

pengujian secara komputerisasi yang meliputi uji servis, uji

profisiensi, dan uji petik mutu benih yang beredar. Indikator

input 99,04%, output 100%.

b. Kegiatan pameran pertanian pada tahun 2017 telah mengikut

sebanyak 4 kali yaitu Pameran Pameran Gebyar Produk

Unggulan Nusantara (GPUN), Pameran 17th Agrofood Expo,

Pameran Pangan Nusantara (PPN), dan Pameran “Hari

Pangan Sedunia” (HPS) ke XXXVII. Tujuan kegiatan pameran

yaitu mempublikasikan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH pada

khususnya dan pengembangan perbenihan pada umumnya.

Capaian indikator input 99,93%, output 100%.

c. Laporan Bulanan, SIMONEV, LAKIP, SPI dan Laporan

Tahunan telah direalisasikan sebanyak 12 laporan dalam

bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan bulanan dan

SIMONEV sebagai bahan evaluasi untuk melihat

perkembangan kegiatan dan mencari solusi terhadap

permasalahan yang dihadapi. Pencapain indikator input

97,07%, output 100% dan outcome yang diperoleh

meningkatnya kualitas pelaporan dan akuntabilitas kinerja Balai

Besar PPMB-TPH sebanyak 12 laporan yang disusun setiap

bulan selama satu tahun.

d. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) terhadap

seluruh aspek baik teknis maupun administrasi sebagai bahan

evaluasi internal dan bahan masukan bagi pimpinan. Realisasi

kegiatan pemantauan dan pengendalian secara triwulan

terhadap pelaksanaan pengendalian intern Balai Besar PPMB-

TPH, pencapaian indikator input 100%, output 100%.

e. Pengelolaan urusan kepegawaian dan tata usaha telah

direalisasikan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penyusunan

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

36

laporan urusan kepegawaian dan tata usaha, pencapaian

indikator input 99,24%, output 100%.

f. Laporan SAI dan SABMN telah melakukan penyusunan

Laporan SAI dan SABMN dalam rangka tertib administrasi dan

pengamanan aset negara, pencapaian indikator input 97,83%,

output 100%.

5. Pengadaan alat pengolah data dan dengan hasil yang diperoleh

adalah tersedianya printer, laptop, dan komputer sebanyak 16 unit

pencapaian indikator input 99,23%, output 100%.

6. Pengadaan peralatan dan fasilitasi perkantoran berupa

perlengkapan sarana gedung dan inventaris kantor serta alat

laboratorium sebanyak 88 unit, pencapaian indikator input

96,81%, output 100%.

3.1.2.3. Dokumen Pelayanan Perkantoran

Dalam rangka mendukung tercapainya kegiatan-kegiatan baik yang

bersifat teknis maupun manajerial Balai besar PPMB-TPH juga

melaksanakan fungsi utama sebagai pelayanan perkantoran, kegiatan

telah direalisasikan seluruhnya yang terdiri dari pembayaran gaji dan

tunjangan bagi 56 orang pegawai serta penyelenggaraan operasional

dan pemeliharaan perkantoran selama satu tahun. Capaian indikator

input 94,52%, output 100% dan outcome yang diperoleh yaitu

meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai Balai Besar PPMB-

TPH sebanyak 684 OB.

Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan

kegiatan, rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat

pencapaian tujuan dan sasaran ini terutama, dengan telah

diselesaikannya seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang

dibiayai dari anggaran Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017. Realisasi

keuangan sampai dengan 31 Desember 2017 mencapai

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

37

Rp9.581.759.337,- (sembilan milyar lima ratus delapan puluh satu juta

tujuh ratus lima puluh sembilan ribu tiga ratus tiga puluh tujuh rupiah)

atau 96,06 %, sedangkan realisasi fisik mencapai 100%.

Secara rinci persentase pengukuran kinerja dari masing-masing

kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian (Balai Besar BPPMB-

TPH) dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Persentase Pengukuran Kinerja antara Capaianinput, Output dan Outcome

Pengukuran Capaian Input Capaian Output

Kinerja Kegiatan (%) (%) Vol Keterangan

1.   Jumlah metode pengujian mutu benih 99,64 100 10 Diadopsinya metode yang aplikatif dalam

pengujian mutu benih di laboratorium

daerah/BPSBTPH (Laboratorium)

a.     Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu 99,91 100 8 meningkatnya jumlah laboratorium penguji benih

sesuai standarisasi SNI 17025:2008 (Laboratorium)

b.     Pelaksanaan Uji Profisiensi 99,8 131,42 49 Diperolehnya data unjuk kerja/kinerja laboratorium

penguji benih sebagai bahan evaluasi kinerja

laboratorium (Laboratorium)

c.     Pedoman/Literatur 100 100 1 meningkatnya ketersediaan buku literatur/referensi dan

tersebarluasnya informasi mengenai pengembangan

pengujian mutu benih (Pedoman/Literatur)

d.     Layanan Pengujian Mutu Benih 99,72 161,8 1.618 meningkatnya pelayanan pengujian mutu benih

kepada pelanggan (ekstern ) dan pengujian mutu

benih untuk pengembangan metode (intern ) (Sampel)

e.     Standarisasi Laboratorium

• Lembaga Sertifikasi Produk

• Survailen Laboratorium

• Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi

• Keanggotaan dalam Organisasi Internasional

• Sertikasi Pelayanan Publik

• Lembaga Sertifikasi Personil

f.      Pelaksanaan Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar 97,51 106,67 111 Meningkatnya ketersediaan data mutu benih tanaman

pangan yang beredar dipasaran untuk bahan

penyusunan pengembangan metode pengujian

(Contoh Benih)

g.     Bimbingan Teknis 98,29 100 96 meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pejabat

struktural dan pegawai sebanyak 90 orang tentang

disiplin pegawai, pengelolaan kepegawaian, serta

meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PBT

tentang pengujian mutu benih (Orang)

Capaian Outcome

99,19 100 6 meningkatnya kompetensi SDM dan laboratorium di

Balai Besar PPMB-TPH (Sertifikat akreditasi)

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

38

Pengukuran Capaian Input Capaian Output

Kinerja Kegiatan (%) (%) Vol Keterangan

2.   Dokumen layanan internal (overhead) 100 12 Meningkatnya kualitas kegiatan-kegiatan

pendukung baik yang bersifat teknis maupun

manajerial

a.   Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH 98,92 100 1 meningkatnya kualitas program dan rencana kerja

Balai Besar PPMB-TPH

b.     Administrasi Pelaksanaan Kegiatan 99,97 100 12 meningkatnya akuntabilitas dan pengelolaan

administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH

(Bulan)

c.     Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

• Monitoring Pengembangan Metode dan Penerapan Sistem Mutu

• Data Base / Website

• Pameran Pertanian

• Laporan Bulanan dan SIMONEV

• LAKIP dan Laporan Tahunan

• Sistem Pengendalian Intern

• Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha

• Laporan SAI dan SABMN

d.   Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 99,23 100 16 meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai

(Unit)

e.   Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran dan Alat Laboratorium 96,81 100 88 meningkatnya kinerja dan kelancaran tugas pegawai

(Unit)

3.   Dokumen layanan perkantoran 94,52 100 12 meningkatnya kesejahteraan dan kinerja pegawai

Jumlah 96,06 100

Capaian Outcome

99,35 100 44 meningkatnya kualitas pelaporan dan akuntabilitas

kinerja Balai Besar PPMB-TPH (Laporan)

3.1.3. Analisis Keberhasilan dan Dukungan Sumberdaya

Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

tidak terlepas dari peningkatan kompetensi sumberdaya manusia baik

melalui pelatihan (pelatihan teknis pengujian mutu benih, pelatihan

sistem mutu, dan pelatihan administrasi), training, workshop, kursus,

magang dan tugas belajar. Dari hasil pelatihan sistem mutu sampai

saat ini Balai Besar PPMB-TPH memiliki empat orang asesor dan lima

orang auditor yang telah disertifikasi oleh KAN. Sedangkan pada tahun

2017 peningkatan kompetensi melalui tugas belajar sebanyak empat

orang.

Selain dukungan peningkatan kompetensi SDM, keberhasilan juga

didukung perlengkapan perkantoran dan peralatan laboratorium

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

39

pengujian benih yang memadai yang terdiri dari laboratorium fisika,

biologi, elektroforesis, kesehatan nematoda, bakteri, virus dan kultur

jaringan.

Namun demikian dalam melaksanakan tugas dan fungsi masih

ditemukan kendala/permasalahan, sehingga apabila tidak dicari

solusinya maka akan menghabat kinerja Balai. Permasalahan yang

masih dihadapi antara lain:

a. Belum dapat menerbitkan Orange International Certificate (OIC)

dan Blue International Certificate (BIC) karena belum ada payung

hukum yang jelas, serta pemahaman tentang pentingnya Standar

Nasional Indonesia belum tersosialisasi dengan baik.

b. Fungsi untuk melaksanakan kegiatan Lembaga Sertifikasi Produk

(LSPro) belum dapat dilaksanakan secara optimal dikarenakan

belum adanya dukungan kebijakan dan payung hukum yang kuat.

c. Keterbatasan jumlah sumberdaya manusia (56 PNS), sehingga

terdapat pegawai tidak sesuai dengan tugas dan jabatannya.

d. Kebijakan anggaran nasional yang mengharuskan dilakukannya

revisi penghematan anggaran (refocusing), dapat mempengaruhi

kinerja balai.

e. Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu atau belum seluruhnya

dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

f. Belum lancarnya arus pelaporan dari masing-masing bagian

sehingga pelaporan kegiatan tidak tepat waktu.

g. Masih kurangnya sumberdaya manusia dengan kualifikasi S2 dan

S3.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut agar tidak menghambat

kinerja, maka upaya-upaya yang perlu dilakukan antara lain:

a. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga/instansi

terkait untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dan tercapainya

sasaran/target yang telah ditetapkan.

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

40

b. Merencanakan kegiatan dengan lebih matang, sehingga target yang

telah ditetapkan baik secara fisik maupun keuangan dapat tercapai

tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

c. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait

maupun antar bagian lingkup Balai Basar PPMB-TPH dalam rangka

mengatasi suatu permasalahan yang harus diselesaikan secara

cepat dan mengoptimalkan pelaksanaan sistem pengendalian intern

agar target dapat dicapai sesuai jadwal yang telah ditentukan.

d. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan

mengikutsertakan pelatihan-pelatihan baik yang bersifat

administrasi maupun teknis dalam rangka mendukung tugas dan

fungsi Balai.

e. Mengusulkan tambahan tenaga kerja struktural dan peningkatan

SDM melalui program pendidikan S2 dan S3.

Dengan demikian, apabila upaya tindak lanjut tersebut telah

dilaksanakan dengan didukung oleh kebijakan/regulasi yang baik,

maka keberhasilan dan kinerja Balai akan meningkat.

3.1.4. Analisis Kegiatan Penunjang Keberhasilan

Disamping prioritas kegiatan utama, keberhasilan tidak terlepas dari

kegiatan pendukung lainnya yang secara langsung maupun tidak

langsung dapat memberikan motivasi bagi seluruh pegawai dalam

meningkatkan kinerja dan akuntabilitas baik secara teknis maupun

administratif, baik dalam bentuk akreditasi, sertifikasi maupun

penghargaan oleh lembaga yang kompeten baik dalam negeri maupun

luar negeri. Kegiatan pendukung lainnya tersebut meliputi:

a. Secara kelembagaan, laboratorium penguji benih Balai Besar

PPMB-TPH mendapatkan akreditasi baik nasional maupun

internasional, yang meliputi:

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

41

1) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh International Seed

Testing Association (ISTA) berdasarkan SNI ISO/IEC

17025:2008 Nomor. IDML-001,

2) Laboratorium penguji benih diakreditasi oleh Komite Akreditasi

Nasional berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 Nomor. LP-162-

IDN,

3) Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi diakreditasi oleh

Komite Akreditasi Nasional berdasarkan ISO/IEC 17043, ILAC

G-13/2007 Nomor. UPP-001-IDN.

4) Sertifikasi pelayanan publik Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan

ISO 9001-2008 Nomor.QSQ 01241

b. Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bertujuan untuk memberikan

informasi yang terukur terhadap kepuasan masyarakat dalam

memperoleh pelayanan dan informasi dari Balai Besar PPMB-TPH.

Metode yang digunakan dalam penilaian IKM adalam melalui

metode survei terhadap pelanggan/customer dan penerima manfaat

lainnya terhadap pelayanan Balai Besar PPMB-TPH. Dari hasil

pengolahan data terhadap 14 unsur pelayanan survei kepuasaan

masyarakat dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu :

1) Semester 1, pelaksanaan pada tanggal 1 Januari s.d 30 Juni

2017 sebanyak 33 responden dengan nilai IKM 80,79 (Kategori

Baik)

2) Semester 2, pelaksanaan pada tanggal 1 Juli s.d 21 Nopember

2017 sebanyak 32 responden dengan nilai IKM 82,37 (Kategori

Sangat Baik)

c. Penilaian Indeks Penerapan Budaya Kerja (IPNBK)

Budaya kerja merupakan unsur penting dalam organisasi, yang

bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang

penerapan nilai budaya kerja berdasarkan Peraturan Presiden

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

42

Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi

Tahun 2010-2025. Penilaian budaya kerja organisasi juga bertujuan

untuk bahan kebijakan pimpinan dalam pengambilan keputusan

dalam memperbaiki dan menggerakkan peningkatan budaya kerja

di lingkungan Balai Besar PPMB-TPH. Dari data survei terhadap

nilai-nilai budaya kerja pegawai diperoleh penilaian sebesar 81,53

dengan kategori Sangat Baik.

3.2. Realisasi Anggaran

3.2.1. Pengelolaan Anggaran Tahun 2017

Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan

kegiatan, rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat

pencapaian tujuan dan sasaran ini dapat diukur dengan telah

diselesaikannya seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang

dibiayai dari DIPA Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2017. Realisasi

keuangan pada Tahun 2017 sampai dengan 31 Desember 2017

mencapai Rp9.581.759.337,- (sembilan milyar lima ratus delapan

puluh satu juta tujuh ratus lima puluh sembilan ribu tiga ratus tiga puluh

tujuh rupiah) atau 96,06%, sedangkan realisasi fisik mencapai 100%.

Secara fisik seluruh kegiatan telah terealisasi seratus persen sesuai

dengan Juknis, KAK, Rencana Operasional Kegiatan dan dilaksanakan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Realisasi

anggaran Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017 berdasarkan jenis

belanja seperti terlihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Realisasi Anggaran Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2017 Berdasarkan Jenis Belanja

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

43

11.439.256.000,-

1 Rancangan Kerja

Pengembangan Pengujian

Mutu Benih TPH

1 rancangan 84.480.000,-

2 Pedoman/Literatur 1 pedoman/literatur 33.490.000,-

3 Pengembangan Metode dan

Validasi metode

10 metode 529.400.000,-

4 Pelayanan Pengujian Mutu

Benih

1.000 sampel 218.100.000,-

5 Fasilitasi Penerapan Sistem

Mutu

8 laboratorium 122.220.000,-

Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian

Benih Tersusunnya program kerja (KAK, ROPAK, Juknis

dan RKT) dan rencana kegiatan dengan baik sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Terlaksananya penyusunan buku pengujian mutu

benih sebanyak 1 (satu) pedoman/literatur

Diperolehnya metode baru dan metode validasi yang

mudah diaplikasikan oleh pengguna (Laboratorium

benih, pengusaha dan penangkar benih) dan sebagai

bahan kebijakan di bidang mutu benih.

Terselenggaranya sinkronisasi pengem-bangan

mutu benih (1 rapat)

Terlaksananya kegiatan pelayanan pengujian di

Balai Besar PPMB-TPH

Diterapkannya sistem manajemen mutu

dilaboratorium penguji benih berdasarkan

SNIISO/IEC 17025:2008

Anggaran yang tidak dapat diserap sebesar Rp392.909.663,- (3,94%)

yang sebagian besar merupakan sisa gaji dan uang makan pegawai.

Dari tahun ke tahun pagu anggaran pada Balai Besar PPMB-TPH

fluktuasi mengikuti perkembangan kegiatan dan kebijakan pada

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dibandingkan dengan pagu

anggaran tahun 2016, pada tahun 2017 mengalami peningkatan

dikarenakan adanya program upaya khusus peningkatan produksi

padi, jagung dan kedelai dan Balai Besar PPMB-TPH sebagai

Penanggung Jawab Provinsi Nusa Tenggara Barat dan tiga kabupaten

di Provinsi Sulawesi Tengah. Apabila dibandingkan dengan pagu

anggaran realisasi pada tahun 2016 mencapai 88,62% sedangkan

realisasi realisasi tahun 2017 mengalami peningkatan atau mencapai

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

44

96,06%, tetapi secara fisik baik tahun 2016 maupun tahun 2017

mencapai 100%.

Perbandingan pagu anggaran dari tahun ke tahun pada Balai Besar

PPMB-TPH seperti terlihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Perkembangan Pagu dan Realisasi Anggaran Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2012-2017

Pagu

(Rp.) (Rp.) %

1 2012 7.177.072.000 6.753.497.284 94,10

2 2013 8.305.596.000 7.673.192.397 92,39

3 2014 6.920.069.000 6.642.666.400 95,99

4 2015 7.522.818.000 7.449.643.917 99,03

88.62

98,87 *)

6 2017 9.974.669.000 9.851.759.337 96,06

5 10.000.000.000 8.861.798.488

No TahunRealisasi

2016

Keterangan: *) Realisasi anggaran dengan memperhitungkan self blocking

Dalan pelaksanaan serapan anggaran, masih terdapat beberapa hal

yang perlu mendapat perhatian untuk perbaikan kedepan, yaitu

adanya kebijakan pemerintah revisi anggaran (refocusing) yang

membutuhkan waktu dalam proses revisi sehingga berdampak pada

tertundanya realisasi anggaran dan kegiatan. Sedangkan realisasi

anggaran per kegiatan sampai dengan 31 Desember 2017 secara rinci

dapat dilihat pada Lampiran 4.

Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran Balai Besar PPMB-TPH

Tahun 2017

Untuk mengukur efisiensi dan efekvitas penggunaan anggaran dapat

dilakukan dengan pendekatan atas capaian fisik/output kegiatan.

Semakin tinggi capaian output kegiatan menunjukkan penggunaan

anggaran semakin efektif, dan sebaliknya apabila capaian output

kegiatan lebih rendah dari serapan anggaran menunjukkan bahwa

penggunaan anggaran tidak efisien.

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

45

Seperti terlihat pada Tabel 3 yang membandingkan realisasi input

dengan output yang menunjukkan bahwa realisasi output lebih tinggi

dibandingkan dengan input. Dengan demikian dapat dikatakan

pelaksanaan kegiatan dan anggaran Balai Besar PPMB-TPH Tahun

2017 cukup efisien dan efektif.

3.2.2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diperoleh Balai Besar

PPMB-TPH pada tahun 2017 sebesar Rp126.130.000,- (seratus dua

puluh enam juta seratus tiga puluh ribu rupiah) yang seluruhnya

merupakan penerimaan fungsional.

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

46

P

Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian

merupakan salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian

dalam rangka mendorong terwujudnya penguatan akuntabilitas dan

peningkatan kinerja seperti yang diamanatkan dalam Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014, Peraturan Menteri PAN&RB Nomor

53 Tahun 2014 dan Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun 2010

tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional yang diselaraskan

dengan Tugas dan Fungsi Balai Besar PPMB-TPH sebagai salah satu

unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

Hasilnya dituangkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah yang merupakan wujud pertanggungjawaban oleh Balai

Besar PPMB-TPH kepada masyarakat.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja utama

(IKU) Balai Besar PPMB-TPH tahun 2017 seluruhnya mencapai 100%.

Pencapaian ini merupakan aktualisasi kuatnya komitmen pimpinan

dalam mewujudkan keberhasilan instansinya. Selain itu, dengan

adanya perumusan metode analisis akuntabilitas kinerja, yaitu dengan

cara penyeragaman format laporan, penetapan rencana stratejik

berdasarkan SAKIP dan dukungan melalui pelaksanaan Sistem

Pengendalian Intern, maka tingkat keberhasilan kinerja instansi telah

diikuti dengan meningkatnya kinerja pelayanan publik dan fungsi

pelaporan yang baik dan akuntabel.

Di samping berbagai keberhasilan yang telah dicapai, dalam

melaksanakan tugas dan fungsi masih menghadapi beberapa

permasalahan. Terkait dengan upaya peningkatan kinerja laboratorium

melalui pemanfaatan pengembangan metode pengujian dan

IV P E N U T U P

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

47

bimbingan teknis penerapan sistem mutu laboratorium, tingkat

kompetensi personil laboratorium yang belum merata dan kelengkapan

peralatan laboratorium di daerah (BPSB) yang masih kurang,

menyebabkan hasil maupun dampak dari kegiatan belum optimal.

Penggunaan benih bersertifikat yang masih bersifat sukarela baik dari

masyarakat maupun produsen benih dapat mengakibatkan

penggunaan benih bermutu masih rendah yang mengakibatkan peran

laboratorium penguji benih belum optimal.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan, saran tindak lanjut yang

perlu terus dilakukan guna meningkatkan kinerja laboratorium antara

lain melalui kegiatan bimbingan teknis penerapan sistem mutu

laboratorium sehingga kompetensi laboratorium sesuai standar yang

ditetapkan secara nasional, menciptakan metode-metode pengujian

mutu benih yang aplikatif dan efisien baik dari segi waktu dan biaya,

serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait khususnya

dengan laboratorium di daerah (BPSB seluruh Indonesia) dalam

meningkatkan kinerja laboratorium pengujian mutu benih.

Keberhasilan kinerja kegiatan pada Balai Besar PPMB-TPH tidak

terlepas dari komitmen dan kerja keras bersama serta dukungan

seluruh instansi terkait baik pusat maupun daerah (laboratorium BPSB

seluruh Indonesia), perguruan tinggi, perusahaan maupun lembaga

akreditasi/sertifikasi.

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

48

Lampiran 1. Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2017

SEKSI JARINGAN LABORATORIUM

SUBBAGAIAN KEPEGAWAIAN

DAN TATA USAHA

SUBBAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

KEPALA

BIDANG INFORMASI DAN JARINGAN

LABORATORIUM

SEKSI INFORMASI DAN

DOKUMENTASI

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BAGIAN UMUM

SUBBAGIAN PROGRAM DAN

EVALUASI

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

49

Lampiran 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

50

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

51

Lampiran 3. Keadaan Pegawai Berdasarkan Kepangkatan Dan Pendidikan

a. Berdasarkan Kepangkatan

b. Berdasarkan Pendidikan

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

52

Lampiran 4. Rencana Strategis Tahun 2017

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

53

Lampiran 3. Realisasi capaian kinerja hasil kegiatan pengembangan metode

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi

Kebijakan

Keterangan

1 2013 1. Penggunaan PSD (pure seed definition) 21 sebagai

pengganti PSD 11 pada analisis kemurnian benih kacang

tanah di laboratorium pengujian benih 2. Penetapan kadar air dengan metode oven suhu tinggi

(130⁰C, 1 jam ) dapat menggantikan penetapan kadar air dengan metode oven suhu rendah (103⁰C, 17 jam ) pada

benih kedelai.

1. Sebagai salah satu metode

international termuat dalam ISTA

Rules 2013 Chapter 3 Purity 2. Diusulkan untuk dijadikan sebagai

metode di ISTA Rules dan masuk dalam metode pengujian pada SNI

Benih kedelai

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

54

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi

Kebijakan

Keterangan

2 2014 1. Pengujian kadar air kacang tanah selama 1 jam pada

suhu 130-133°C dengan keseragaman pemotongan 2. Pengujian Kadar Air benih Koro Pedang dengan metode

oven suhu konstan rendah 103-105°C selama 17 jam ± 1

jam dengan penghancuran kasar 3. Pengujian Daya berkecambah Benih Koro Pedang dengan

media pasir, pengamatan pertama dan terakhir pada hari ke 7/8 dan ke 14 pada suhu 25 o

4. Metode Lateral Flow Strip (LFS) dengan spesifikasi Bt Cry 1Ab/1Ac and Roundup Ready dapat mendeteksi keberadaan PRG (event RR) pada benih Kedelai PRG

(Produk Rekayasa Genetk) dan Jagung PRG 5. Prosedur sertifikasi untuk rimpang ganyong

1. Diusulkan sebagai bahan

rekomendasi dan telah di cantumkan juga dalam Draft Keputusan Menteri

Pertanian tentang Pedoman

Pengambilan Contoh Benih dan Pengujian mutu Benih Tanaman

Pangan yang merupakan tindak lanjut dari Peeraturan Menteri

Pertanian Nomor

02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang Produksi, sertifikasi dan

peredaran benih Bina. 2. Diusulkan sebagai bahan

rekomendasi

3. Diusulkan sebagai bahan

rekomendasi dan diusulkan masuk

ke dalam buku pedoman yang

diterbitkan oleh Direktorat

Perbenihan Direktorat Jendral

Tanaman Pangan tentang

Persyaratan dan Tata cara

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

55

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi

Kebijakan

Keterangan

3 2015 1. Standar maksimal laboratorium parameter kesehatan

benih padi yaitu jumlah bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae sebanyak 7 x 10 8 cfu per gram benih. Standar

maksimal laboratorium parameter kesehatan benih padi

yaitu jumlah nematoda Aphelenchoides besseyi sebanyak 898 spesimen (900 nematoda) per 400 butir masih aman,

karena belum mempengaruhi hasil padi per tanaman. 2. Beberapa jenis trier yang dapat digunakan oleh

pengawas benih tanaman di beberapa BPSB sebagai

alternative apabila trier yang direkomendasikan oleh ISTA, tidak tersedia. Sehingga beberapa jenis trier ini dapat

digunakan sebagai alat pengambil contoh benih pada proses sertifikasi benih padi

3. Kemurnian genetik benih padi hibrida di laboratorium dapat dilaksanakan dengan berdasarkan metode

molekuler (DNA) PCR menggunakan penanda SSR (RM

206 dan RM 346) pada kondisi tahap penempelan primer (annealing) suhu dan waktu yang memberikan hasil

optimal yaitu 53°C selama 30 detik dengan komposisi DNA cetakan 3 ul konsentrasi 50x. Penanda SSR yang

dapat membedakan kemurnian genetik hibrida secara

molekuler (DNA) adalah RM 206 karena dapat menunjukkan perbedaan fragmen DNA (lebih dari satu

pita DNA) pada sampel dengan campuran varietas. 4. Aplikasi metode PCR dengan penanda SSR untuk verifikasi

Tahun 2016 2 pengembangan metode

masuk dalam Keputusan Menteri Pertanian no 635/HK.150/C/07/2016

tentang Pedoman Teknis Pengambilan

Contoh Benih dan Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman Pangan.

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

56

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi

Kebijakan

Keterangan

varietas memerlukan optimasi metode penempelan primer

(annealing) baik suhu dan waktu, hasil amplifikasi yang baik yaitu 58°C selama 30 detik dari RM 223 dan 55°C

selama 30 detik dari RM 219 dan RM 589. Penanda SSR

yang dapat membedakan suatu karakter pada varietas-varietas yang diuji dapat bermanfaat di dalam kegaiatan

verifikasi kebenaran varietas di laboratorium antara lain RM 589 mengindikasikan ketahanan terhadap wereng, RM

223 yang dapat membedakan varietas padi aromatik, dan

RM 220 dapat membedakan beras merah. 5. Beberapa moisture meter (alat uji cepat penetapan kadar

air) yang dapat digunakan oleh laboratorium benih di daerah setelah diverifikasi di Balai Besar PPMB –TPH dan

telah dikeluarkan hasil untuk kelebihan dan kekurangan masing-masing alat

4 2016 1. Validasi Uji Daya Hantar Listrik dengan Daya Berkecambah

untuk Pengujian Mutu Benih Kedelai

a. Metode Pengujian DHL mampu memberikan gambaran

potensi viabilitas suatu lot benih.

b. Nilai DHL < 20 µs cm-1 g-1 memberikan gambaran

suatu lot benih memiliki potensi viabilitas diatas 80%.

Apabila nilai DHL diatas 20 µs cm-1 g-1 diperlukan

observasi nilai daya berkecambah secara real melalui

pengujian DB.

Diusulkan sebagai bahan kebijakan

(bahan acuan metode pada Keputusan menteri Pertanian atau peraturan teknis

lainnya) pada tahun mendatang.

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

57

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi

Kebijakan

Keterangan

c. Masih terdapat keberagam data diantara lab. peserta

diperlukan pendampingan saat melakukan pengujian

DHL

2. Apabila diperlukan uji cepat viabilitas dengan metode TZ

dalam proses pengujian benih, maka benih dengan hasil uji

TZ > 90% dapat diketahui potensi daya berkecambah lot

benih tersebut tinggi, tetapi apabila hasil uji TZ <90%,

maka diperlukan verifikasi melalui uji daya berkecambah

untuk mengetahui viabilitas lot benih yang diuji.

3. Jumlah populasi awal A. besseyi 692 spesimen per 400

butir benih atau 173 spesimen per 100 butir benih

merupakan batas ambang maksimal pada padi varietas Pak

Tiwi. Pengujian lebih lanjut akan dilakukan terhadap

beberapa varietas padi lainnya yang banyak ditanam

petani pada skala mikroplot di lapangan.

4. Masa Berlaku Label Benih Jagung Hibrida yaitu dapat

diterapkan berdasarkan aturan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 355/Hk.130/C/05/2016 Tentang

Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan yang salah satu poinnya mempersyaratkan bahwa untuk

ruangan penyimpanan yang terkontrol kelembaban udara

relatifnya/RH maksimal sebesar 40 %, sehingga benih

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

58

No Tahun Hasil Pengembangan Metode Sebagai Rekomendasi

Kebijakan

Keterangan

jagung hibrida masih terjaga mutunya

5 2017 - Tidak ada hasil Pengembangan Metode

Sebagai

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

59

Lampiran 4. Keadaan pegawai berdasarkan kepangkatan dan pendidikan

a. Berdasarkan Kepangkatan

No

Pegawai/ Tenaga

Golongan

IV III II I Jml

A B C D A B C D A B C D A B C D

1 Teknis - 1 - - - 2 - 2 - - - 2 - - - - 6

2 Administrasi - - - - 1 5 2 3 - 3 4 - - - - - 19

3 Fungsional PBT - 1 1 - 2 9 3 11 - - 2 2 - - - - 31

4 Calon PBT - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 TKK - - - - - - - - - - - - - - - - 15

Jumlah - 2 1 - 3 16 5 16 - 3 6 4 - - - - 71

a. Berdasarkan Pendidikan

No

UNIT KERJA

PENDIDIKAN Jumlah seluruh

nya

PNS TENAGA KERJA

KONTRAK

S2 S1 D3 D2 SLTA JML SLTA SLTP SD JML

1 Kepala Balai Besar 1

2 KA BAGIAN UMUM 1 1

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

60

a. Sub Bag Program dan Evaluasi 1 2 4 4

b. Sub Bag Kepeg dan Tata Usaha 1 7 8 9 4 2 15 23

c. Sub Bag Keuangan dan Perlengkapan 1 2 3 6 6

3 KA BID INFORMASI DAN JARINGAN LABORATORIUM

1 1 1

a. Seksi Informasi dan Dokumentasi 1 1 2 2

b. Seksi Jaringan Laboratorium 2 2 2

4 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

a. Pejabat Fungsional 8 16 3 4 31 31

b. Calon Fungsional PBT 1 2 3 3

c. Staf Administrasi 3 3 3

5 CPNS

` JUMLAH 11 26 5 18 61 9 4 2 15 71

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

61

Lampiran 5. Pagu dan Realisasi keuangan per 31 Desember

2017

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

62

Lampiran 6. Rencana Strategis Tahun 2017 Unit Organisasi Eselon II : Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Anggaran : 2017

PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2017

Pengembangan metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih

Mengembangkan metode pangujian dan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium pengujian benih

Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

Tersusunnya POK, ROPAK, KAK

dan JUKNIS Balai Besar

(dokumen)

Tersusunnya RKT dan Renja-KL

Balai Besar (dokumen)

4 2

Penyusunan Buku Literatur/Pedoman

Tersebarluasnya informasi dan publikasi pengembangan metode pengujian mutu benih (judul)

2

Pengembangan Metode dan Validasi Metode

Diperolehnya metode yang

aplikatif dalam pengujian di

laboratorium dan informasi yang

10

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

63

PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2017

terkait dengan mutu benih

(metode)

Palayanan Pengujian Terlaksananya pelayanan pengujian mutu benih di laboratorium

1000

Koleksi Varietas/IPTB/DNA

Tersedianya bahan acuan/pembanding bagi pengujian di laboratorium dan pelastarian plasma nutfah (koleksi)

90

Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

Terwujudnya standardisasi

laboratorium penguji benih sesuai

SNI ISO/IEC 17025-2008

(laboratorium)

Terselenggaranya pertemuan

teknis penerapan sistem

8

40

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

64

PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2017

manajemen mutu (peserta)

Standardisasi Laboratorium

Diakuinya kompetensi

laboratorium penguji benih Balai

Besar PPMB-TPH, LPUP oleh KAN

dan ISTA serta pelayanan publik

(sertifikat akreditasi)

3

Uji Petik Mutu Benih yang Beredar

Diperolehnya data mutu benih yang beredar sebagai bahan penyusunan pengembangan metode (sampel)

100

Pelatihan Teknis, Umum dan Magang

Meningkatnya kompetensi

personil di bidang pengujian

mutu benih dan sistem mutu

(peserta)

128

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

65

PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2017

Meningkatnya kompetensi SDM

Pengawas Benih Tanaman

(peserta)

40

Administrasi Pelaksanaan Kegiatan

Terselenggaranya administrasi satuan kerja Balai Besar PPMB-TPH yang akuntabel (bulan)

12

Jurnal/Majalah Vigor Tersebarluasnya informasi pengembangan mutu benih dan kegiatan Balai Besar (edisi)

4

Laporan Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

Tersedianya informasi

pengembangan mutu benih

melalui database dan website

(laporan)

Terselenggaranya sosialisasi dan

penyebarluasan informasi tentang

pengembangan pengujian mutu

2 2

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

66

PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2017

benih (laporan)

Tersedianya data evaluasi

kinerja/kegiatan Balai Besar

PPMB-TPH bulanan, simonev,

LAKIP, tahunan dan SPI (laporan)

Tersedianya data pengelolaan

kepegawaian Balai Besar PPMB-

TPH (laporan)

Tersedianya data pengelolaan

keuangan dan barang milik

negara (laporan)

5 1 2

Pelaksanaan Uji Profisiensi

Diperolehnya data unjuk

kerja/kinerja laboratorium penguji

32

Page 67: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

67

PROGRAM/ PRIORITAS KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR OUTPUT Target 2017

benih (laboratorium)

Terselenggaranya pertemuan

teknis uji profisiensi (peserta)

40

Pelayanan Perkantoran Meningkatnya kesejahteraan pegawai lingkup Balai Besar (pegawai)

74

Kalibrasi/perawatan peralatan

Tersedianya peralatan laboratorium yang baik (paket)

1

Perangkat Pengolah Data

Tersedianya alat pengolah data serta alat cetak (unit)

12

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Tersedianya alat perkantoran (unit) 50

Peralatan laboratorium Tersedianya alat laboratorium (unit)

15

Lampiran 7. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun anggaran 2017

Page 68: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

68

No

Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)

Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih

11.439.256.000,-

1 Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH

Tersusunnya program kerja (KAK, ROPAK, Juknis dan RKT) dan rencana kegiatan dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku.

1 rancangan 84.480.000,-

2 Pedoman/Literatur Terlaksananya penyusunan buku pengujian mutu benih sebanyak 1 (satu) pedoman/literatur

1 pedoman/ literatur

33.490.000,-

3 Pengembangan Metode dan Validasi metode

Diperolehnya metode baru dan metode validasi yang mudah diaplikasikan oleh pengguna (Laboratorium benih, pengusaha dan penangkar benih) dan sebagai bahan kebijakan di bidang mutu benih. Terselenggaranya sinkronisasi pengem-bangan mutu benih (1 rapat)

10 metode 529.400.000,-

4 Pelayanan Pengujian Mutu Benih

Terlaksananya kegiatan pelayanan pengujian di Balai Besar PPMB-TPH

1.000 sampel 218.100.000,-

Page 69: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

69

No

Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)

5 Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu

Diterapkannya sistem manajemen mutu dilaboratorium penguji benih berdasarkan SNIISO/IEC 17025:2008

8 laboratorium

122.220.000,-

6 Standardisasi Laboratorium 1. Terlaksananya penguatan organisasi laboratorium penguji benih Balai Besar PPMBTPH

2. Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi Balai Besar PPMBTPH oleh KAN dan : a. Diperolehnya unjuk kerja/kinerja

laboratorium pengujian benih di Indonesia dalam melakukan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura (35 laboratorium).

3. Terlaksananya penguatan organisasi Laboratorium Balai Besar PPMBTPH oleh International Seed Testing Association (ISTA)

3 Sertifikat Akreditasi

511.550.000,-

Page 70: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

70

No

Kegiatan/Sub Kegiatan Indikator Kinerja Target Alokasi Anggaran (Rp.)

7 Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar

Tersedianya data mutu benih tanaman pangan yang beredar di pasaran

90 sampel 67.900.000,-

8 Bimbingan dan Sosialisasi Kegiatan Pengujian Mutu Benih

1. Terselenggaranya sinkronisasi penerapan sistem manajemen mutu lab.

2. Terselenggaranya seminar pengembangan meotde

3. Terselenggaranya bimbingan teknis PPC dan analis laboratorium

290 orang

1.896.282.000,-

9 Administrasi Pelaksanaan Kegiatan

Terselenggaranya pelaksanaan administrasi satuan kerja Balai Besar PPMBTPH

12 bulan 1.595.440.000,-

10 Jurnal/Majalah Vigor Terlaksananya penerbitan majalah Vigor Balai Besar PPMBTPH

3 edisi 80.430.000,-

Kabinet Kerja telah menetapkan Swasembada Berkelanjutan Padi dan Jagung serta Swasembada Kedelai harus dicapai dalam waktu 3 (tiga) tahun. Untuk menyukseskan program kerja tersebut Kementerian

Page 71: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai harapan, namun diharapkan

LAPORAN KINERJA 2017

Balai Besar PPMB-TPH

71

Pertanian telah menetapkan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai melalui kegiatan pendampingan dan pengawalan, sesuai kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan DIPA Balai Besar PPMBTPH dilakukan refocusing anggaran khususnya perjalanan dinas sebesar Rp. 1.464.587.000,-, sehingga pagu menjadi Rp. 9.974.669.000,-.