LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP...

86
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 YOGYAKARTA, FEBRUARI 2014

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TAHUN 2013

YOGYAKARTA, FEBRUARI 2014

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

IKHTISAR EKSEKUTIF . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . iii

BAB I PENDAHULUAN 1

I.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 1

I.2 Struktur Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

I.3 Tugas dan Fungsi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 4

I.4 Keadaan Pegawai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16

I.5 Sarana dan Prasarana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 17

I.6 Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 18

I.7 Sistematika Penyajian LAKIP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 20

II.1 Perencanaan Strategis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . 20

II.1.1 Visi dan Misi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . 20

II.1.2 Tujuan dan Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

II.1.3 Strategi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . 25

II.1.3.1 Misi 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . 25

II.1.3.2 Misi 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . 26

II.1.3.3 Misi 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. ... . . 26

II.1.3.3 Misi 4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. ... . . 27

II.1.3 Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

II.2 Penetapan Kinerja Tahun 2013 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 34

II.3 Rencana Anggaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 38

II.3.1 Target Belanja BLH DIY . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38

II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis . . . . . . . .. . . . .. . . . 38

II.4 Instrumen Pendukung . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 41

III.1 Capaian Kinerja Tahun 2013 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41

ii

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 44

III.3 Akuntabilitas Anggaran . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69

BAB IV PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 77

LAMPIRAN - LAMPIRAN :

iii

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa

Yogyakarta telah dapat menyajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Tahun 2013.

Sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan kepada setiap instansi

pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan untuk mempertanggung

jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan

sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan menyusun Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Dalam penyajian laporan akuntabilitas kinerja dijelaskan mengenai capaian

indikator kinerja utama Badan Lingkungan Hidup DIY, laporan evaluasi dan analisis

akuntabilitas kinerja menjelaskan capaian indikator sasaran yang ditetapkan dalam

Dokumen Penetapan Kinerja BLH DIY Tahun 2013, dan laporan akuntabilitas anggaran

yang menjelaskan capaian realisasi keuangan tahun anggaran 2013.

Kami menyadarai bahwa penyusunan laporan akuntabilitas Badan Lingkungan

Hidup DIY pada tahun 2013 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami

mengharapkan tangggapan, saran dan kritik yang bersifat membangun guna

penyempurnaan penyusunan LAKIP di tahun mendatang, dan semoga laporan

akuntabilitas ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, Februari 2014

Kepala

Badan Lingkungan Hidup DIY

ttd

Ir. Joko Wuryantoro, M.Si.NIP.19580101 198603 1 011

i

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

LAMPIRAN

A. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI DIYTAHUN 2011

B. PENETAPAN KINERJA (PK)BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI DIYTAHUN 2011

C. PENGUKURAN KINERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUPPROVINSI DIY TAHUN 2011

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

Visi jangka menengah Badan Lingkungan Hidup DIY yang tertuang dalam

Rencana Strategis instansi Tahun 2012-2017 adalah “Sebagai Institusi Yang Handal

Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya

dan Berwawasan Lingkungan”Untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh melalui 4 (empat) misi, yaitu (a)

Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup

Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan; (b)

Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui

sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal; (c)

Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan dalam

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender; dan (d)

Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Lingkungan

Hidup DIY ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Badan

Lingkungan Hidup DIY yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari

sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja yang dipilih termuat dalam Indikator

Kinerja Utama Instansi Tahun 2012-2017 sebagaimana tertuang pada Renstra Badan

Lingkungan Hidup DIY Tahun 2012-2017, dimana indikator yang digunakan adalah

indikator kinerja utama yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran yang

dimaksud. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi,

kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.

Dari analisis 10 (sepuluh) sasaran (1 sasaran utama (RPJMD) dan 9 sasaran

SKPD), terdapat 1 (satu) indikator kinerja sasaran yang dipilih sebagai tolak ukur, dari

total indikator sejumlah 21 indikator. Adapun indikator kinerja sasaran yang dipilih

sebagai tolak ukur yaitu Indikator Prosentase Peningkatan Kualitas Lingkungan dengan

prosentase capaian 100%.

Pada tahun 2013, terdapat 19 (sembilan belas) indikator yang telah memenuhi

target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 2

(dua) indikator yang belum memenuhi target, yakni Indikator Prosentase Pemenuhan

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan dengan prosentase capaian

sebesar 85,65% (dari target 11,67% realisasi capaian sebesar 10%), dan Indikator

Prosentase Unit Usaha Yang Mentaati Hukum Lingkungan dengan prosentase capaian

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

iv

sebesar 82,50% (dari target 8% realisasi capaian sebesar 6,6%). Tidak tercapainya

target disebabkan oleh berbagai faktor kendala baik internal maupun eksternal. Kondisi

ini akan menjadi perhatian dalam perencanaan dan pelaksanaannya di masa yang akan

datang dan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan,

penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan

pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai

kebijakan yang diperlukan.

------------------------------------

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

BAB I

PENDAHULUAN

Terselenggaranya pemerintahan yang baik (Good Governance), bersih,

akuntabel, realiable dalam menjalankan tugas, fungsi dan perannya merupakan

prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam

mencapai tujuan serta cita-cita bangsa. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran dalam

upaya memenuhi tuntutan reformasi birokrasi, maka diperlukan pengembangan dan

penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas terukur dan legitimate, sehingga

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara

berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi,

kolusi dan nepotisme.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan

Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 dilaksanakan berdasarkan

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja Dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari

implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong

terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY merupakan salah

satu bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi instansi

serta kewenangan pengelolaan sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan

program/kegiatan dengan mendasarkan pada hasil kinerja yang telah dicapai yang

diperhitungkan atas dasar rencana kinerja dan penetapan kinerja yg telah disusun dan

ditetapkan sebelumnya.

Dengan disusunnya LAKIP Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013 diharapkan

dapat:

1. Mendorong Badan Lingkungan Hidup DIY didalam melaksanakan tugas dan fungsinya

secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang

transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

2. Menjadi masukan dan umpan balik baik bagi instansi lain maupun pihak pihak yang

berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja.

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

2

3. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat.terhadap Badan Lingkungan Hidup DIY

di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

I.1 Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah DIY Nomor 7 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Yang

Menjadi Kewenangan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Peraturan Daerah DIY

Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi

Pamong Praja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang didalamnya termasuk

Badan Lingkungan Hidup Daerah istimewa Yogyakarta.

Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai

dengan pembagian urusan pemerintahan daerah dalam bidang lingkungan hidup

adalah:

(1) Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung tugas kepala Daerah di

bidang lingkungan hidup

(2) Badan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang

berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui

Sekretaris Daerah

(3) Kepala Badan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat

dan diberhentikan oleh Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku

Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah istimewa Yogyakarta,

berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2008 sebagai

berikut:

a. Kepala

b. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris, terdiri dari:

1). Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi

2). Sub Bagian Keuangan

3). Sub Bagian Umum

c. Bidang Pengembangan Kapasitas yang dipimpin oleh seorang kepala bidang,

terdiri dari:

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

3

1). Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan

Lingkungan

2). Sub Bidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan

c. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan yang dipimpin oleh

seorang kepala bidang dan terdiri dari:

1). Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan

2). Sub Bidang Konservasi Lingkungan

d. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan yang dipimpin oleh seorang

kepala bidang dan terdiri dari:

1). Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Udara

2). Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Air dan Tanah serta

Bahan Berbahaya dan Beracun

e. Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan yang dipimpin oleh seorang kepala

bidang dan terdiri dari:

1). Sub Bidang Penaatan Lingkungan

2). Sub Bidang Kajian Lingkungan

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional merupakan kelompok jabatan dengan keahlian

khusus antara lain PPNS dan PPLHD.

Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan dalam pembentukan kelompok

jabatan fungsional sebagai berikut:

Keputusan Presiden No. 100 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan

Fungsional.

Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.

47/KEP/MENPAAN/8/2002 tentang jabatan Fungsional Pengendali Dampak

Lingkungan dan Angka Kreditnya.

Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 145 Tahun 2004 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak

Lingkungan dan Angka Kreditnya.

Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 146 Tahun 2004 tentang

Pedoman Kualifikasi Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional Pengendali

Dampak Lingkungan.

Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup No. 147 Tahun 2004 tentang

Kode Etik Profesi Pengendali Dampak Lingkungan.

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

4

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 62 Tahun 2004 tentang

Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Jabatan

Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan.

I.2. FUNGSI DAN TUGAS Berdasarkan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa

Yogyakarta, ditetapkan bahwa Badan Lingkungan Hidup DIY bertugas untuk

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan

hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut Badan Lingkungan Hidup DIY

mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan program di bidang lingkungan hidup;

b. Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup;

c. Pengendalian pencemaran dan/kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas

lingkungan hidup, konservasi lingkungan;

d. Penyelenggaraan pembinaan pengendalian lingkungan;

e. Penyelenggaraan koordinasi perijinan bidang lingkungan hidup;

f. Penyelenggaraan kajian dan penataan lingkungan;

g. Pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup;

h. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan pengendalian lingkungan hidup Pemerintah

Kabupaten/Kota;

i. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup;

j. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;

k. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Tugas dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup DIY dapat dilihat pada tugas unit kerja

Sekretariat, Bidang dan Sub Bidang, Sub Bagian, sebagai berikut :

1. Sekretariat

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

5

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, pengelolaan

data dan sistem informasi, ketatausahaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

Badan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Sekretariat;

b. Penyusunan program Badan;

c. Koordinasi dan fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup;

d. Penyelenggaraan urusan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan,

kepustakaan, serta efisiensi dan tatalaksana Badan;

e. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian Badan;

f. Pengelolaan keuangan dan barang Badan;

g. Pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi;

h. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program Badan;

i. Fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;

j. Evaluasi dan penyusunan laporan program Sekretariat;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan

fungsinya.

Tugas dan fungsi Sekretariat didistribusikan ke seluruh Subbag yang ada di

bawah Sekretariat sebagai berikut:

1.1. Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi

Sub Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas

penyiapan bahan penyusunan dan evaluasi program, pengembangan data

dan sistem teknologi informasi. Untuk melaksanaan tugas tersebut, Sub

Bagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Sub Bagian Program, Data dan Teknologi

Informasi ;

b. Penyusunan program Badan;

c. Pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem

informasi;

d. Penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

6

e. Pengendalian, monitoring dan evaluasi program Badan;

f. Penyusunan laporan program Badan;

g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Sub Bagian

Program Data, dan Teknologi Informasi.

1.2. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan Badan.

Untuk melaksanaan tugas tersebut Sub Bagian Keuangan mempunyai

fungsi :

a. Penyusunan program Subbagian Keuangan;

b. Penyusunan rencana anggaran Badan;

c. Pelaksanaan perbendaharaan keuangan Badan;

d. Pelaksanaan akuntansi keuangan Badan;

e. Pelaksanaan verifikasi anggaran Badan;

f. Penyusunan pertanggungjawaban anggaran Badan;

g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Sub Bagian

Keuangan.

1.3. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan,

kerumahtanggaan, pengelolaan barang, kepegawaian, kehumasan,

kepustakaan, efisiensi dan tatalaksana Badan. Untuk melaksanakan tugas

tersebut Sub Bagian Umum mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Subbagian Umum;

b. Pengelolaan kearsipan;

c. Penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan;

d. Pengelolaan barang Badan;

e. Pengelolaan data kepegawaian Badan;

f. Penyiapan bahan mutasi pegawai Badan;

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

7

g. Penyiapan kesejahteraan pegawai Badan;

h. Penyiapan bahan pembinaan pegawai Badan;

i. Penyelenggaraan kehumasan Badan;

j. Pengelolaan kepustakaan Badan;

k. Penyiapan bahan efisiensi dan tatalaksana Badan;

l. Evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Umum

2. Bidang Pengembangan Kapasitas

Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan

pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kelembagaan

bidang lingkungan hidup serta pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengembangan Kapasitas

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Bidang Pengembangan Kapasitas;

b. Penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan dan penyelenggaraan

pembinaan/peningkatan kapasitas SDM, kelembagaan dan laboratorium

bidang lingkungan hidup;

c. Pengelolaan data SDM dan kelembagaan serta laboratorium lingkungan

hidup;

d. Pembinaan dan fasilitasi pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan

kelembagaan lingkungan hidup serta pengembangan laboratorium lingkungan;

e. Fasilitasi pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup;

f. Evaluasi dan monitoring pengelolaan laboratorium lingkungan;

g. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan;

h. Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan konvensi internasional dan

protokol;

i. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program program Bidang

Pengembangan Kapasitas;

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

8

Tugas dan fungsi Bidang Pengembangan Kapasitas didistribusikan ke seluruh Subbid

yang ada di bawah Bidang Pengembangan Kapasitas sebagai berikut:

2.1. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan

Lingkungan;

Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan

Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumberdaya

manusia di bidang lingkungan hidup serta pemberdayaan dan fasilitasi

organisasi/lembaga masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengembangan Sumber Daya

Manusia dan Kelembagaan Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Subbidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

dan Kelembagaan Lingkungan;

b. Pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI)

dan standar kompetensi personil di bidang pengelolaan lingkungan hidup;

c. Pembinaan dan pengembangan kapasitas dan kelembagaan lingkungan

hidup;

d. Penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kapasitas dan kelembagaan

lingkungan hidup;

e. Pelaksanaan pembinaan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan lingkungan hidup;

f. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian

dampak lingkungan;

g. Penyiapan bahan kebijakan penerapan instrumen ekonomi pengelolaan

lingkungan hidup;

h. Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem

manajemen lingkungan hidup;

i. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Lingkungan

hidup.

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

9

2.2. Sub Bidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan.

Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup.

Subbidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan hidup.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Pengembangan Laboratorium

Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Subbidang Pengembangan Laboratorium

Lingkungan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis pengembangan

laboratorium lingkungan hidup;

c. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan terhadap laboratorium

lingkungan hidup;

d. Penyiapan bahan rekomendasi laboratorium lingkungan hidup;

e. Pelaksanaan pembinaan pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium

lingkungan hidup;

f. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian

internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup;

g. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan teknologi berwawasan lingkungan;

h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang

Pengembangan Laboratorium Lingkungan;

3. Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi lingkungan

Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan mempunyai

tugas melaksanakan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan. Untuk

melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi

Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi

Lingkungan;

b. Penyusunan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan;

c. Penyusunan bahan kebijakan teknis pengendalian perusakan dan konservasi

lingkungan;

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

10

d. Pembinaan dan pengendalian perusakan dan konservasi lingkungan;

e. Monitoring dan evaluasi pengendalian perusakan serta konservasi lingkungan;

f. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang konservasi

sumber daya alam;

g. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi

internasional dan protokol;

h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian

Perusakan dan Konservasi Lingkungan;

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Perusakan dan Konservasi Lingkungan

didistribusikan ke seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian

Perusakan dan Konservasi Lingkungan sebagai berikut:

3.1 Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan

Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai tugas

melaksanakan pengendalian kerusakan lingkungan. Untuk melaksanakan

tugas tersebut, Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan mempunyai

fungsi :

a. Penyusunan program Sub Bidang Pengendalian Perusakan Lingkungan;

b. Penyiapan bahan kebijakan teknis pengendalian dan evaluasi kerusakan

lingkungan;

c. Penyiapan bahan penetapan kriteria baku kerusakan lingkungan pesisir dan

laut, kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan dan/atau lahan, serta

akibat kegiatan produksi biomassa;

d. Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengendalian kerusakan

lingkungan;

e. Penyelenggaraan pelayanan pengendalian kerusakan lingkungan;

f. Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di

bidang pengendalian dampak lingkungan;

g. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi

internasional dan protokol;

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

11

h. Penyiapan bahan koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan/atau

lahan;

i. Pelaksanaan pengaturan pengendalian kerusakan wilayah pesisir dan laut;

j. Pelaksanaan pelayanan penunjang terhadap penyelenggaraan

pengendalian kerusakan lingkungan oleh satuan kerja pemerintah daerah.

k. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang

Pengendalian Kerusakan Lingkungan.

3.2. Sub Bidang Konservasi Lingkungan

Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan

Konservasi Lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang

Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Subbidang Konservasi Lingkungan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijaksanaan teknis konservasi dan

pemanfaatan sumber daya alam;

c. Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan konservasi dan

pemanfaatan sumber daya alam;

d. Penyiapan bahan penetapan lokasi konservasi sumber daya alam;

e. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang konservasi

sumberdaya alam;

f. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi

internasional dan protokol;

g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan konservasi sumber daya alam;

h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang

Konservasi Lingkungan.

4. Bidang Pengendalian Pencemaran lingkungan

Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan

pengendalian pencemaran udara, air, tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun

(B3). Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Pencemaran

Lingkungan mempunyai fungsi :

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

12

a. Penyusunan program Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan;

b. Penyusunan kebijakan teknis pengendalian pencemaran lingkungan;

c. Pembinaan dan pengendalian pencemaran udara, air, tanah dan B3;

d. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi

internasional dan protokol;

e. Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi internasional dan

protokol;

f. Pemberian rekomendasi perizinan dalam rangka pengendalian pencemaran

lingkungan;

g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Pengendalian

Pencemaran Lingkungan;

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan didistribusikan ke

seluruh Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Pencemaran

Lingkungan sebagai berikut:

4.1. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Udara

Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara mempunyai tugas melaksanakan

pengendalian pencemaran udara.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sub Bidang Pengendalian Pencemaran

Udara mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Udara;

b. Penyiapan bahan penetapan dan penyusunan kebijakan teknis serta pedoman

pengendalian pencemaran udara;

c. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan evaluasi pencemaran udara;

d. Pelaksanaan pemantauan dampak deposisi asam;

e. Penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di

bidang pengendalian dampak lingkungan;

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

13

f. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi

internasional dan protokol;

g. Penyiapan bahan rekomendasi izin lembaga pengujian emisi;

h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang

Pengendalian Pencemaran Udara.

4.2. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya

dan Beracun.

Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya

dan Beracun mempunyai tugas melaksanakan pengendalian pencemaran air,

tanah serta Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Untuk melaksanakan tugas

tersebut, Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan

Berbahaya dan Beracun mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Subbidang Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah

serta Bahan Berbahaya dan Beracun ;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pedoman pengendalian

pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan laut;

c. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi kualitas lingkungan dan

pencemaran air, tanah, B3 serta wilayah pesisir dan laut;

d. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi kualitas air dan tanah;

e. Penyiapan bahan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan pemberian izin

pembuangan limbah cair;

f. Penyiapan bahan pembinaan pelaksanaan pengelolaan B3;

g. Penyiapan bahan pemberian izin dan rekomendasi ijin pengumpulan limbah

B3 kecuali minyak pelumas dan oli bekas;

h. Penyiapan bahan pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di

bidang pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta B3;

i. Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konvensi

internasional dan protokol;

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

14

j. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang

Pengendalian Pencemaran Air dan Tanah serta Bahan Berbahaya dan

Beracun.

5. Bidang Penaatan dan Kajian lingkungan

Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan

penaatan hukum dan kajian lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut,

Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan;

b. Penyusunan bahan kebijakan penaatan dan kajian lingkungan;

c. Pelaksanaan koordinasi penilaian dokumen Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL), menanggapi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) -

Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta menilai Dokumen Pengelolaan dan

Pemantauan Lingkungan (DPPL) sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria

yang ditetapkan;

d. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penaatan hukum dan kajian

lingkungan;

e. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian

dampak lingkungan;

f. Pembinaan, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan dokumen pengelolaan

lingkungan;

g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Bidang Penaatan dan

Kajian Lingkungan.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Tugas dan fungsi Bidang Penaatan dan Kajian Lingkungan didistribusikan ke seluruh

Subbidang yang ada di bawah Bidang Pengendalian Penaatan dan kajian Lingkungan

sebagai berikut:

5.1. Sub Bidang Penaatan Lingkungan;

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

15

Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan

dan fasilitasi penaatan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut,

Subbidang Penaatan Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Subbidang Penaatan Lingkungan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis penaatan

lingkungan;

c. Pelaksanaan pengawasan sistem tanggap darurat pencemaran/ kerusakan

lingkungan;

d. Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pengawasan lingkungan

hidup;

e. Penyiapan bahan pelaksanaan penyelesaian kasus lingkungan;

f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang

Penaatan Lingkungan.

5.2. Sub Bidang Kajian Lingkungan;

Subbidang Kajian Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian

lingkungan hidup. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbidang Kajian

Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program Subbidang Kajian Lingkungan;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis pengkajian

lingkungan hidup;

c. Penyiapan bahan pengkajian lingkungan;

d. Penyiapan bahan penyelenggaraan penilaian dokumen lingkungan hidup;

e. Pembinaan dan evaluasi pelaksanaan dokumen lingkungan hidup;

f. Penyiapan bahan pelaksanaan pemberian lisensi komisi AMDAL

Kabupaten/Kota;

g. Pengendalian pelaksanaan perjanjian internasional di bidang pengendalian

dampak lingkungan;

h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Subbidang Kajian

Lingkungan.

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

16

I.3. KEADAAN PEGAWAI

Sampai dengan akhir Desember 2013 Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIY

memiliki 54 orang pegawai (PNS) dengan rincian 31 orang pegawai laki-laki dan 23

orang pegawai perempuan. Berdasarkan pangkat dan golongan, pegawai Badan

Lingkungan Hidup DIY berpangkat mulai dari yang tertinggi Pembina Utama Muda,

Golongan IV/c dan terendah Juru Muda, Golongan I/a, dan berdasarkan kualifikasi

pendidikan, pegawai BLH DIY berpendidikan terakhir tertinggi S2 dan terendah SD,

dan berdasarkan jabatan struktural seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel .I.3.1.

Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2013

dilihat dari Golongan/Ruang Kepangkatan

NO Golongan/Ruang Kepangkatan Tahun 2012 Tahun 2013

1. Pembina Utama Muda – IV/c 1 orang 1 orang 2. Pembina Tk. I - IV/b 4 orang 4 orang 3. Pembina - IV/a 5 orang 5 orang 4. Penata Tk. I - III/d 16 orang 13 orang 5. Penata - III/c 4 orang 5 orang 6. Penata Muda Tk.I - III/b 10 orang 7 orang 7. Penata Muda - III/a 14 orang 15 orang

8. Pengatur Tk.I - II/d 4 orang 1 orang 9. Pengatur – II/c 1 orang 1 orang

10. Pengatur Muda Tk.I – II/b - orang - orang 11. Pengatur Muda – II/a 1 orang 1 orang 12. Juru Tk. I – I/d - orang - orang 13. Juru – I/c - orang - orang 14. Juru Muda Tk. I – I/b 1 orang 1 orang 15. Juru Muda – I/a - orang 1 orang

JUMLAH 61 orang 54 orang

Adapun jumlah Pegawai Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa

Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2013 berdasarkan

pendidikannya, sebagai berikut :

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

17

Tabel .I.3.2.

Jumlah pegawai BLH DIY sampai dengan 31 Desember 2013

dilihat dari tingkat pendidikannya

NO Uraian Tahun 2012 Tahun 2013

1. Pendidikan Pasca Sarjana (S2) 13 orang 13 orang 2. Pendidikan Sarjana (S1) 32 orang 26 orang 3. Pendidikan Sarjana Muda/ D3 2 orang 1 orang 4. Pendidikan SLTA 13 orang 11 orang 5. Pendidikan SLTP 0 orang 0 orang 6. Pendidikan SD 1 orang 2 orang

Berdasarkan kualifikasi pendidikan tersebut, pegawai yang menduduki jabatan

stuktural rata-rata memiliki pendidikan S1 dan S2. Adapun jumlah pegawai yang

menduduki jabatan struktural di Badan Lingkungan Hidup DIY sebagai berikut :

NO Eselon Jumlah Pendidikan

1. Eselon II 1 orang Pendidikan Pasca Sarjana (S2)

2. Eselon III 5 orang Pendidikan S2 : 4 orang, Pendidikan S1 : 1 orang

3. Eselon IV 10 orang Pendidikan S2 : 6 orang, Pendidikan S1 : 4 orang

Kondisi pegawai dilihat dari kwalitas pendidikannya cukup memadai, dan untuk

meningkatkan kualitas kemampuan teknis bidang lingkungan hidup, BLH DIY telah

mengikut sertakan sejumlah pegawai dalam diklat teknis seperti kursus AMDAL, Audit

Lingkungan dan PPNS/PPLHD.

I.4. KEADAAN SARANA DAN PRASARANA

Kelengkapan sarana dan prasarana kerja berupa aset tetap maupun aset lainnya,

merupakan salah satu faktor pendukung tercapainya target kinerja kegiatan yang

telah direncanakan. Aset tetap Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa

Yogyakarta terhitung sampai dengan 31 Desember 2013, sejumlah Rp.

6.807.772.068,00 secara rinci seperti pada tabel berikut :

Tabel .I.4.1 :

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

18

Rekapitulasi Aset Tetap Badan Lingkungan Hidup DIY s.d 31 Desember 2013

NO Uraian Jumlah Barang

Jumlah Harga (Rp.)

1. Tanah 1 1.392.000.000

2. Alat-alat besar 1 96.890.000 3. Alat-alat Angkutan 15 826.482.000 4. Alat-alat bengkel dan alat ukur 4 19.000.000 5. Alat-alat pertanian dan alat peternakan 0 0 6. Alat-alat kantor dan rumah tangga 885 1.200.690.425 7. Alat-alat studio dan komunikasi 31 99.715.000 8. Alat-alat Kedokteran 0 0 9. Alat-alat Laboratorium 149 1.267.764.000 10. Alat Keamanan 0 0 11. Bangunan gedung 9 1.754.161.893 12. Bangunan monumen 0 0 13. Jalan dan jembatan 0 0 14. Bangunan air (irigasi) 0 0 15. Instalasi 1 65.525.000 16. Jaringan 1 3.600.000 17. Buku dan perpustakaan 479 81.943.750 18. Barang bercorak kesenian, kebudayaan 0 0 19. Hewan, ternak, serta tanaman 0 0 20. Kostruksi dalam pengerjaan 0 0 JUMLAH 1.576 6.807.772.068

I.5. KEUANGAN Anggaran Belanja Badan Lingkungan Hidup DIY pada TA 2013 sebagaimana

ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD) Tahun 2013

dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA-SKPD) Tahun 2013,

sebesar Rp. 15.595.207.357,- dengan realisasi sebesar Rp. 14.236.474.595,- atau

91,8 persen, yang terdiri dari anggaran belanja tidak langsung dan anggaran belanja

langsung, sebagai berikut :

a. BelanjaTidakLangsung

Anggaran Belanja Tidak Langsung berupa Belanja Pegawai, ditetapkan

sebesar Rp 2.998.811.277,- realisasinya sebesar Rp 2.957.994.717,- atau

98,64 % sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 40.816.560,-.

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

19

b. BelanjaLangsung

Anggaran Belanja Langsung yang terbagi kedalam 11 (sebelas) Program dan

78 (tujuh puluh delapan) kegiatan, ditetapkan sebesar Rp 12.596.396.080,-

realisasinya Rp 11.278.479.878,- atau 90,00% sehingga kurang dari anggaran

sebesar Rp 1.317.916.202,- Belanja Langsung tersebut masing-masing terbagi

lagi dalam Belanja Pegawai anggaran ditetapkan sebesar Rp 2.238.109.630,-

dengan realisasi sebesar Rp 1.977.725.780,- atau 88,37% sehingga kurang

dari anggaran sebesar Rp 260.383.850,-. Belanja Barang Jasa anggaran

ditetapkan sebesar Rp 8,597.343.740,- dengan realisasi sebesar Rp

7.576.232.248,- atau 88,12 % sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp

1.021.111.492,-. Belanja Modal anggaran ditetapkan sebesar

Rp1.760.942.710,- dengan realisasi sebesar Rp 1.724.521.850,- atau 97,93%

sehingga kurang dari anggaran sebesar Rp 36.420.860,-.

1.6. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan informasi pencapaian kinerja

Badan Lingkungan Hidup DIY selama tahun 2012. Sebagai tolok ukur keberhasilan

dalam pelaksanaan program/kegiatan tahun 2012 adalah dengan membandingkan

antara target dan hasil pencapaian kinerja yang telah ditetapkan didalam Dokumen

Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2012. Sistematika penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2012 adalah

sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang alasan

penyusunan lakip, struktur organisasi, fungsi, tugas dan wewenang,

potensi yang menjadi ruang lingkup SKPD Badan Lingkungan Hidup DIY.

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang visi dan misi,

tujuan dan sasaran, strategi, program/kegiatan, penetapan kinerja Badan

Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013.

Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang Capaian Indikator Kinerja

Utama, Analisis Pengukuran Kinerja, Analisis dan Evaluasi Akuntabilitas

Kinerja Anggaran, dan uraian secara sistematis keberhasilan dan

kegagalan dan langkah- langkah antisipatif yang diambil

Bab IV Penutup, berisi uraian keberhasilan dan kegagalan, permasalahan atau

kendala dalam pencapaian kinerja dan strategi yang dilakukan dalam

mengatasi kendala.

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

20

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

II.1. Perencanaan Strategis

II.1.1. Visi dan Misi Dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa Yogyakarta seperti

tercantum dalam RPJMD DIY tahun 2012 - 2017 adalah Hamemayu Hayuning

Bawana, sebagai cita-cita luhur untuk mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat

Yogyakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan

dikembangkan. Hamemayu Hayuning Bawono bermakna suatu filosofi kepemimpinan

yang selalu mengupayakan peningkatan kesejahtaraan rakyat dan mendorong

terciptanya sikap serta perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan

keserasian antara sesama manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan

Illahi dalam melaksanakan hidup dan kehidupannya. Filosofi ini juga mengandung

magna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara, serta membina

keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan masyarakat dari pada

kepentingan pribadi maupun kelompok. Hamemayu Hayuning Bawana bermakna

sangat luas, karena Bawana sendiri dipahami sebagai yang tangible dan intangible

serta sebagai bawana alit dan bawana ageng. Dalam pemahaman seperti itu, maka

konsep ini memiliki kapasitas luas menjadi rujukan hidup bermasyarakat baik bagi

lingkungan keluarga, masyarakat maupun lingkungan yang lebih luas (negara).

Konsep ini mengandung makna adanya kewajiban untuk melindungi, memelihara,

serta membina keselamatan dunia dan lebih mengedepankan kepentingan

masyarakat daripada kepentingan pribadi maupun kelompok. Hakikat budaya adalah

hasil cipta, rasa dan karsa yang diyakini masyarakat sebagai sesuatu yang benar dan

indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yang diyakini sebagai salah

satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secara filosofis, budaya Jawa,

khususnya budaya Ngayogyakarto Hadiningrat dapat digunakan sebagai sarana

untuk mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata, titi tentrem, kerta raharja. Dengan

perkataan lain, budaya tersebut akan bermuara pada kehidupan masyarakat yang

penuh dengan kedamaian, keamanan, keteraturan dan sejahtera.

II.1.1.1. Visi Instansi

Bertitik tolak dari dasar filosofi pembangunan daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta seperti tersebut di atas, maka Badan Lingkungan Hidup DIY sesuai

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

21

kondisi pada saat ini, melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan

tantangan dalam lima tahun kedepan, tahapan dalam rencana pembangunan jangka

panjang, dan aspek-aspek potensial yang berkembang selama ini serta

mempertimbangkan isu-isu lingkunga hidup strategis dan perkembangan

pengelolaan lingkungan hidup global yang cukup pesat perlu diwujudkan suatu

kondisi dinamis masyarakat yang maju, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai

budaya yang adiluhung. Sehubungan dengan hal tersebut serta memperhatikan visi

yang hendak dicapai dalam RPJMD DIY tahun 2012 – 2017, maka rumusan visi Badan Lingkungan Hidup DIY yang ingin dicapai selama lima tahun mendatang

adalah sebagai berikut:

“Sebagai Institusi Yang Handal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Untuk

Mewujudkan Masyarakat DIY Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan”

II.1.1.2. Misi SKPD Sesuai dengan Misi Keempat RPJMD DIY (memantapkan prasarana dan

sarana daerah dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan

kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang), maka tujuan yang hendak dicapai

oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta selama kurun waktu 5

(lima) tahun adalah menjaga kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang pada

sasaran kualitas lingkungan hidup meningkat dengan indikator sasaran Prosentase

Peningkatan Kualitas Lingkungan.

Dengan memperhatikan misi, tujuan, sasaran dalam RPJMD DIY Tahun

2012–2017 serta visi SKPD yang telah ditetapkan, maka misi yang akan dilaksanakan

oleh Badan Lingkungan Hidup DIY dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan

adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan

Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

badan;

2. Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam

melalui sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya

kearifan lokal;

3. Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan

dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender;

4. Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas.

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

22

II.1.2. Tujuan dan Sasaran II.1.2.1. Tujuan

Dengan mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak

dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah, sebagai berikut:

a. Mengoptimalkan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dalam

melaksanakan program dan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup, dengan :

- memfasilitasi upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan wawasan

sumber daya manusia BLH DIY dalam perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup.

- peningkatan sarana prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi badan secara profesional dengan menyesuaikan kemajuan

pengetahuan, ketrampilan dan teknologi yang ada

b. Meningkatkan sinergisitas, intensitas, dan efektifitas dalam perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh lintas pemangku

kepentingan, dengan :

- mengembangkan budaya kearifan lokal dalam bidang lingkungan Hidup

- mendorong kerjasama yang efektif, efisien dan berkeadilan lintas pemangku

kepentingan dalam bidang lingkungan hidup

- mendorong dan fasilitasi upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan

perlindungan sumber daya alam yang dilakukan oleh Pemerintah

c. Meningkatkan kapasitas, kesadaran, partisipasi, dan kepedulian serta tingkat

ketaatan para pemangku kepentingan dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan

hidup, dengan :

- mendorong advokasi kepada para pemangku kepentingan dalam bidang

lingkungan hidup dan sumber daya alam

- memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap para pemangku

kepentingan akan kewajiban di dalam pengelolaan lingkungan

- mengembangkan jejaring kerja lintas pemangku kepentingan dalam bidang

lingkungan hidup dan sumber daya alam

- mendorong dan memfasilitasi peranserta berbagai kelompok masyarakat untuk

berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan

d. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana serta piranti keras dan lunak untuk

pengelolaan data dan informasi bidang lingkungan hidup, dengan :

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

23

- Mendorong penyusunan berbagai peraturan hukum dalam bidang lingkungan

hidup dan perlindungan sumber daya alam

- Peningkatan kuantitas maupun kualitas berbagai demplot fasilitas pengelolaan

lingkungan hidup dan mendorong pengembangan dan replikasinya sampai di

tingkat masyarakat

- Mengembangan sistem dan akses data informasi lingkungan hidup

II.1.2.2. Sasaran Jangka Menengah SKPD

Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis

yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun, Badan

Lingkungan Hidup DIY menetapkan 11 sasaran strategis (pada Misi 2, 3 dan 4) dan

3 sasaran pendukung (pada Misi 1). Adapun sasaran dari masing-masing misi,

sebagai berikut :

Sasaran Misi 1 (Mengoptimalkan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dalam

melaksanakan program dan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup), adalah :

1) Terwujudnya peningkatan Kapasitas SDM BLH DIY sesuai dengan tuntutan

profesi serta perkembangan pengetahuan dan teknologi

2) Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana operasional BLH DIY yang

memadai.

3) Terwujudnya peningkatan kinerja Badan Lingkungan Hidup dalam

melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup.

Sasaran Misi 2 (Meningkatkan sinergisitas, intensitas, dan efektifitas dalam

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh lintas

pemangku kepentingan), adalah :

1) Peningkatan kualitas air sungai

2) Peningkatan kualitas udara ambien

3) Menurunnya luasan lahan yang rusak

4) Terwujudnya peningkatan konservasi sumberdaya air tanah

5) Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

6) Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

24

Sasaran Misi 3 (Meningkatkan kapasitas, kesadaran, partisipasi, dan kepedulian

serta tingkat ketaatan para pemangku kepentingan dalam upaya pelestarian fungsi

lingkungan hidup) adalah :

1) Terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan.

2) Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan

3) Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan

pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Sasaran Misi 4 (Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana serta piranti keras

dan lunak untuk pengelolaan data dan informasi bidang lingkungan hidup) adalah :

1) Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan

2) Meningkatnya jumlah studi/kajian lingkungan hidup

Sasaran dan indikator sasaran Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2012 - 2017,

seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel II.1.1.2.1

Sasaran dan Indikator Sasaran Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2012-2017

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN

KONDISI AWAL

(Th. 2012)

TARGET AKHIR

(Th 2017)

1. Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat

Prosentase Peningkatan Kualitas Lingkungan

persen 3,14 15,72

1.1. Peningkatan kualitas air sungai

Penurunan Pencemaran Air Sungai : 1) BOD 2) COD 3) Bakteri Coli

mg/l mg/l

MPN/ 100 ml

< 8 <40

175.000

< 7,5 < 37,5

< 175.000

1.2.

Peningkatan kualitas udara ambien

Penurunan Pencemaran Udara Ambien : 1) CO 2) HC

µg/m3 µg/m3

< 13 < 140

< 7 <120

2. Menurunnya luasan lahan

yang rusak

Luas lahan yang terkonservasi

Ha 9 45

3.

Terwujudnya peningkatan konservasi sumberdaya air tanah

Fluktuasi Muka Air Tanah

Meter 2,53 2,20

4. Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH

1) 2)

Prosentase pemenuhan penyediaan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan Jumlah Kampung Hijau

Persen

kampung

11,67

10

58,33%

30

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

25

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN

KONDISI AWAL

(Th. 2012)

TARGET AKHIR

(Th 2017)

5. Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3

1) 2)

Jumlah penghasil limbah B3 yang melakukan pengolahan limbah B3 sesuai aturan Jumlah kelompok pengelola sampah mandiri

Unit usaha

kelompok

2

20

6

60

6. Terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkunga

1) 2)

Jumlah Sekolah berwawasan lingkungan Jumlah kelompok peduli lingkungan hidup

Sekolah

kelompok

15

30

35

55

7. Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan

1) 2)

Jumlah unit usaha yang melasanakan kewajiban pelaporan yang tertuang dalam dokumen AMDAL Prosentase Unit Usaha yang mentaati hukum lingkungan

Unit usaha

persen

90 8

130

15

8. Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Sumber pencemar yang dibina

Unit usaha

360

400

9. Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan

Tersedianya data lingkungan hidup secara digital

Jenis data

8

11

10. Meningkatnya jumlah studi/kajian lingkungan hidup

Jumlah dokumen AMDAL yang sudah dinilai

dokumen 5 25

II.1.3. Strategi

Dalam mewujudkan pencapaian sasaran, diperlukan strategi yang

mendasarkan pada misi instansi yang dijabarkan secara sistematis melalui

perumusan strategi dan arah kebijakan, sebagai berikut :

II.1.3.1. Strategi Misi 1 :

Meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan kapasitas Badan Lingkungan Hidup

Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan 1. Pengembangan potensi sumber daya manusia Badan Lingkungan Hidup

2. Penambahan jumlah sumber daya manusia serta sarana dan prasarana untuk

meningkatkan kinerja Badan Lingkungan Hidup

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

26

3. Peningkatan peran Badan Lingkungan Hidup dalam mengoptimalkan peran

para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup

dan sumber daya alam

4. Peningkatan jejaring kerja lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan dalam

mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi badan

5. Peningkatan peran BLH DIY dalam mengoptimalkan peran pemangku

kepentingan dalam upaya pengendalian pencemaran air sungai

II.1.3.2. Strategi Misi 2 :

Meningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan sumber daya alam melalui

sinergisitas lintas pemangku kepentingan serta mengembangan budaya kearifan lokal 1. Pengoptimalan pemanfatan potensi SDM untuk meningkatkan komitmen para

pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber

daya alam

2. Peningkatan kerjasama dengan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan

lingkungan hidup dan sumber daya alam

3. Fasilitasi pembentukan kader lingkungan

4. Fasilitasi pembentukan kampung hijau dan mendorong kader lingkungan hidup

lokal sebagai motivator

5. Mendorong dan fasilitasi konservasi air tanah di daerah resapan

6. Peningkatan kerjasama pengelolaan Taman KEHATI dengan Kabupaten/Kota

7. Peningkatan peran para pemangku kepentingan dalam pengendalian

pencemaran udara

8. Rehabilitasi kerusakan lahan berbasis masyarakat

9. Peningkatan efektifias penegakan hukum terhadap pelanggaran regulasi di

bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam

II.1.3.3. Strategi Misi 3 :

Menguatkan kapasitas, kepedulian dan partisipasi lintas pemangku kepentingan

dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkeadilan gender

adalah : 1. Pengembangan kebijakan operasional untuk memanfaatkan kearifan lokal dalam

pengelolaan lingkungan

2. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan untuk mewujudkan Provinsi DIY

sebagai tujuan wisata dan pusat pendidikan terkemuka

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

27

3. Fasilitasi Pembentukan Kelompok pengelola sampah mandiri di tingkat komunitas.

4. Meningkatkan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

berbasis masyarakat.

5. Pembinaan dan penaatan hukum lingkungan bagi para pelaku usaha/kegiatan.

6. Peningkatan pembinaan kepada para pelaku penambangan dan mengintensifkan

monitoring pelaksanaan dokumen lingkungan (UKL/UPL/AMDAL/RKL/RPL)

II.1.3.4. Strategi Misi 4 :

Memantapkan sarana prasarana dan akses informasi dalam perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup secara adil, merata dan berkualitas 1. Peningkatan peran mitra kerja untuk mengatasi keterbatasan basis data.

2. Peningkatan perangkat keras dan lunak dalam pengelolaan lingkungan hidup

3. Peningkatan pengelolaan data dan informasi lingkungan hiudp

4. Peningkatan kemudahan akses informasi kepada publik secara lebih luas

5. Peningkatan penggunaan berbagai media publikasi dalam penyampaian data dan

informasi lingkungan hidup.

6. Peningkatan peraturan perundangan terkait lingkungan hidup

7. Peningkatan instrumen pendukung pengelolaan dan perlindungan lingkungan

hidup

II.1.4. Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Program prioritas bidang lingkungan hidup di DIY yang tertuang dalam

RPJMD DIY Tahun 2012 – 2017 ditetapkan ada 5 program prioritas, sebagai berikut:

1). Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Indikator Kinerja Program : Sumber pencemar lingkungan yang dibina

Kelompok Sasaran : a) Kelompok masyarakat peduli lingkungan baik yang ada di

perkotaan dan di pedesaan, b) Sekolah-sekolah baik dari tingkat SD, SMP, SLTA/

sederajat dan Pondok Pesantren.

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a) Pengembangan Teknologi Pengelolaan Persampahan

b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

2). Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

Indikator Kinerja Program : Luas Lahan yang terkonservasi

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

28

Kelompok Sasaran : a)Kelompok masyarakat peduli lingkungan; b)Masyarakat

terutama yang tinggal di daerah resapan air, melalui kegiatan bantuan Sumur

Peresapan Air Hujan (SPAH), Biopori, Bantuan untu penghijauan

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a). Konservasi Sumberdaya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber

Air

b). Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan

c). Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-sumber Air

d). Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA

e). Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) dan Ekosistem

f). Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam perlindungan dan konservasi

SDA

g). Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut

3). Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup.

Indikator Kinerja Program : Prosentase Peningkatan Akses Informasi Sumberdaya

Alam dan Lingkungan Hidup

Kelompok Sasaran : a) Institusi pemrintah, swasta pengelola, pemerhati

lingkungan; b). Mahasiswa, peneliti, pelajar, masyrakat umum; c). Mahasiswa,

peneliti, pelajar, masyarakat umum dan LSM.

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan

2. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan

3. Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah

4. Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru

5. Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kawasan Karst DIY

6. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah

7. Penyampain informasi lingkungan hidup

4). Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Indikator Kinerja Program : Peningkatan penaatan lingkungan bagi kegiatan

usaha.

Kelompok Sasaran : Para pelaku usaha/kegiatan

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

29

1) Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor

2) Pengujian Emisi /Polusi Akibat Aktifitas Produksi

3) Pengujian Kadar Polusi limbah Padat dan Limbah Cair

4) Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran

5). Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Indikator Kinerja Program : Prosentase pemenuhan penyediaan Ruang Terbuka

Hijau (RTH) di kawasan perkotaan. Kelompok Sasaran : Kabupaten dan Kota

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Penataan RTH

Program Pendukung/Reguler BLH DIY 2012 - 2017 Program pendukung/reguler Badan Lingkungan Hidup DIY yang tertuang dalam

RPJMD DIY Tahun 2012 – 2017 sebanyak 4 (empat) program sebagai berikut :

1). Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Indikator Kinerja Program : Terwujudnya administrasi perkantoran yang

mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD.

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Pelayanan Jasa Surat Menyurat

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraaan Dinas/

Operasional

4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

5) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

6) Penyediaan Alat Tulis Kantor

7) Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan

8) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

9) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

10) Penyediaan Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-undangan

11) Penyediaan Makanan dan Minuman

12) Rapat-rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

30

2). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Indikator Kinerja Program : Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur

yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD.

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Pengadaan Mobil Operasional

2) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

3) Pengadaan Mebeleur

4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

7) Terlaksananya rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Indikator Kinerja Program : Terwujudnya peningkatan manajemen program,

SDM aparatur untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Pendidikan dan Pelatihan Formal

2) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Indikator Kinerja Program : Terwujudnya penata usahaan keuangan dan

manajemen pencapaian kinerja program yang mendukung kelancaran tugas

dan fungsi SKPD

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Penyusunan Laporan Kinerja SKPD

2) Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

3) Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan

Data dan Informasi

4) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan SKPD

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

31

Program Keistimewaan BLH DIY 2013 - 2017

Untuk rencana program/kegiatan pengelolaan lingkungan hidup terkait dengan

Keistimewaaan DIY adalah Program Pengembangan Pengelolaan Lingkungan

Hidup Dan Sumber Daya Alam Berbasis Kearifan Lokal dengan kegiatan sebagai

berikut :

1). Pembuatan Telaga Desa Konservasi

2). Pembuatan Demplot Lahan Konservsi Abadi Wana Desa

3). Penyelenggaraan Merti Desa

4). Penyelenggaran Gerakan Gemi Nastiti. Ngati ati

Program Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun Anggaran 2013 Program dan Kegiatan Badan Lingkungan Hidup DIY TA 2013 sebagaimana

ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD BLH DIY Tahun 2013 dan

Dokumen Perubahan Anggaran SKPD BLH DIY Tahun 2013, ada 10 (sepuluh)

program dan 78 (tujuh puluh delapan) kegiatan dengan rincian sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari 12 (dua belas) kegiatan

sebagai berikut :

1.1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

1.2. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air, dan Listrik.

1.3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/

Operasional

1.4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

1.5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

1.6. Penyediaan Alat Tulis Kantor

1.7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

1.8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/penerangan Bangunan Kantor

1.9. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

1.10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

1.11. Penyediaan Makanan dan Minuman

1.12. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar Daerah

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur terdiri dari 6 (enam)

kegiatan, sebagai berikut :

2.1. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

32

2.2 Pengadaan Mebeleur

2.3. Pemeliharaan Rutin/berkala kendaraan Dinas/Operasional.

2.4. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor.

2.5. Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor.

2.6. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, ada 2 (dua) kegiatan,

sebagai berikut :

3.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal

3.2. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan, ada 4 (empat) kegiatan, sebagai berikut :

4.1. Penyusunan Laporan Kinerja SKPD

4.2. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

4.3. Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data

dan Informasi

4.4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan SKPD

5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, terdiri dari 2 (dua)

kegiatan, sebagai berikut :

5.1. Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan

5.2. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan.

6. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, ada 29

(dua puluh sembilan) kegiatan, sebagai berikut :

6.1. Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura.

6.2. Koordinasi Penilaian Langit Biru (Cukai)

6.3. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan bidang Lingkungan Hidup

6.4. Pengkajian Dampak Lingkungan Hidup

6.5. Koordinasi Pengelolaan Prokasih / Superkasih

6.6. Ekspose Hasil Pengelolaan LH

6.7. Pemantauan Kualitas Udara Ambien

6.8. Pemantapan Program Adiwiyata

6.9. Pemantauan Kualitas Air

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

33

6.10. Pembinaan Teknis Pelaksanaan AMDAL (RKL-RPL),UKL-UPL,dan DPL

6.11. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup

6.12. Penerapan Eko Efisiensi

6.13. Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kawasan

Sungai

6.14. Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium LH

6.15. Peningkatan Kapasitas Laboratorium Penguji Lingkungan

6.16. Penyusunan Peraturan LH

6.17. Peringatan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup

6.18. Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup

6.19. Pembinaan Pelaksanaan Pedoman Pengelolaan Lab di lingkungan

Pendidikan SMA/SMK dan PT

6.20. Pengendalian Pencemaran Air

6.21. Pengendalian B3 dan Limbah B3

6.22. Penyusunan SPM bidang LH

6.23. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian LH

6.24. Pengendalian pencemaran tanah

6.25. Pembentukan Kader Lingkungan

6.26. Penyusunan peraturan pengolahan limbah B3

6.27. Festifal sungai mendukung kelestarian lingkungan hidup

6.28. Monitoring evaluasi program percepatan pembangunan sanitasi pemukiman

(PPSP)

6.29. Penyusunan peraturan pengendalian pencemaran udara.

7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, terdiri dari 6 (enam)

kegiatan, sebagai berikut :

7.1. Konservasi SDA dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air

7.2. Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan

7.3. Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-sumber Air.

7.4. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA

7.5. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem.

7.6. Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Perlindungan dan Konservasi

SDA.

7.7. Pengendalian kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut.

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

34

8. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH, terdiri dari 7

(tujuh) kegiatan, sebagai berikut :

8.1. Peningkatan Edukasi Dan Komunikasi Masyarakat Dibidang Lingkungan.

8.2. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan

8.3. Penguatan Jejaring Informasi Lingkungan Pusat dan Daerah.

8.4. Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru

8.5. Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah

8.6. Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

8.7. Penyampaian informasi lingkungan

9. Program Peningkatan Pengendalian Polusi, terdiri dari 4 (empat) kegiatan,

sebagai berikut :

9.1. Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor

9.2. Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Produksi

9.3. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat Dan Limbah Cair.

9.4. Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran

10. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) terdiri dari 4 (empat) kegiatan,

sebagai berikut :

10.1. Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

10.2. Pembuatan Demplot Kampung Hijau

10.3. DED Ruang Terbuka Hijau

10.4. Pembuatan Ruang Terbuka Hijau

11. Program Keistimewaan : Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Budaya,

terdiri dari 1 (satu) kegiatan, sebagai berikut :

10.1. Kajian Inisiasi Wonodeso

II.2 Penetapan Kinerja Tahun 2013 Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013

disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010. Tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerjandan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Didalam

pasal 5 dijelaskan bahwa Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen

pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

35

untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang

dimiliki oleh instansi. Dokumen Penetapan Kinerja tersebut memuat pernyataan dan

lampiran yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi,

beserta target kinerja dan anggaran. Dalam penyusunan dokumen Penetapan

Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013 mengacu pada Renstra, RKT, IKU,

dan anggaran atau DPA, sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel II.2

Penetapan Kinerja Tahun 2013

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PROGRAM/ KEGIATAN

ANGGARAN (Rp)

1. Terwujudnya peningkatan kualitas air sungai

Penurunan Pencemaran Air Sungai : 1) BOD 2) COD 3) Bakteri Coli

< 8 mg/l <40 mg/l < 175.000 MPN/ 100 ml

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan. Kegiatan : 1. Pemantauan Kualitas Air 2. Pengendalian Pencemaran Air 3. Koordinasi Pengelolaan Prokasih / Superkasih 4. Peningkatan Kapasitas Laboratorium Penguji Lingkungan 5. Pengembangan Sarana Prasarana Laboratorium Lingkungan Hidup 6. Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kawasan Sungai 7. Pengendalian Pencemaran Tanah

229.330.800

293.000.000

77.395000

55.000.000

1.075.892.980

55.000.000

86.700.000

2.

Terwujudnya peningkatan kualitas udara ambien

Penurunan Pencemaran Udara Ambien : 1) CO 2) HC 3) Pb 4) NOx 5) Konsentrasi

Partikulat

< 13 µg/m3 < 140 µg/m3 < 2 µg/m3

< 400 µg/m3 < 150 µg/m3

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan. Kegiatan : 1. Koordinasi Penilaian Langit Biru (Cukai) 2. Pemantauan Kualitas Udara Ambien Program Peningkatan Pengendalian Polusi Kegiatan : 1. Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor 2. Pengujian Emisi/ Polusi Udara Akibat Akfivitas Produksi 3. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair 4. Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran

99.980.000

100.000.000

72.625.000

59.950.000

67.740.000

68.713.800

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

36

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PROGRAM/ KEGIATAN

ANGGARAN (Rp)

3. Menurunnya Luasan Lahan yang rusak

1) 2)

Luas lahan yang terkonservasi Penurunan Fluktuasi Muka Air Tanah

9 Ha

248 Cm

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kegiatan : 1. Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air 2. Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan 3. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA 4. Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air 5. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem 6. Peningkatan Peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA 7. Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut

659.785.000

242.607.500

206.517.200

143.370.000

168.995.000

138.050.000

117.950.000

4. Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

1) 2)

Prosentase pemenuhan penyediaan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan Jumlah kampung hijau

11,67 %

10 lokasi

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kegiatan : 1. Penataan RTH 2. Pembuatan demplot Kampung hijau 3. DED ruang terbuka hijau 4. Pembuatan ruang terbuka hijau

174.437.800 1.574.015.400

375.000.000

100.000.000

5. Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3

1) 2)

Jumlah penghasil limbah B3 yang melakukan pengolahan limbah B3 sesuai aturan Jumlah kelompok pengelola sampah mandiri

2 Unit usaha

20 kelompok

1)Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan. Kegiatan : 1. Pengendalian B3 dan limbah B3 2. Penerapan Eko Efisiensi 2)Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan. Kegiatan : 1. Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan 2. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

43.005.000

79.758.500

279.564.000

140.052.000

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

37

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PROGRAM/ KEGIATAN

ANGGARAN (Rp)

6. Terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan

1) 2)

Jumlah Sekolah berwawasan lingkungan Jumlah kelompok peduli lingkungan hidup

15 Sekolah

30 kelompok

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan. Kegiatan : 1. Pemantan Program Adiwiyata 2. Koordinasi Penilaian Kota Sehat Adipura 3. Pondok Pesantren berwawasan lingkungan hidup. 4. Pembentukan Kader Lingkungan Hidup

90.838.000

80.000.000

65.880.500

550.000.000

7. Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan

1) 2)

Prosentase Unit Usaha yang mentaati hukum lingkungan Prosentase unit usaha yang melaksanakan kewajiban pelaporan yang tertuang dalam dokumen AMDAL

8 %

30 %

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan. Kegiatan : 1. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup 2. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup 3. Penyusunan Peraturan LH 4. Pengkajian Dampak Lingkungan

70.000.000

79.875.000

700.000.000

144.475.000

8. Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Sumber pencemar yang dibina

360 Unit usaha

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan. Kegiatan : 1. Pembinaan teknis pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL, dan DPL 2. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian LH

93.500.000

55.760.000

9. Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan

Tersedianya data lingkungan hidup dalam basis data digital

1 data base (8 Jenis

data)

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Kegiatan : 1. Pengembangan data dan informasi lingkungan 2. Penguatan jejaring informasi lingkungan Pusat dan Daerah 3. Penyusunan laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 4. Penyusunan KLHS 5. Penyampaian Informasi Lingkungan 6. Penyusunan SPM bidang Lingkungan Hidup

29.231.990

55.760.000

67.064.900

339.059.000

105.000.000

49.803.800

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

38

II.3 Rencana Anggaran

Pada Tahun Anggaran 2013 Badan Lingkungan Hidup DIY melaksanakan

kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp. 14.742.298.0377,-.dan setelah melalui

mekanisme perubahan APBD 2013 menjadi Rp. 15.595.207.357,-,-dengan rincian

Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 2.998.811.277,- dan Belanja Langsung Rp

12.596.396.080,-. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp 14.236.474.595,- (91,8 %)

dengan rincian untuk belanja tidak langsung sebesar Rp 2.957.994.717,- (99,00 %)

dan untuk belanja langsung sebesar Rp 11.278.479.878,- (90,00%).

II.3.1. Target Belanja Badan Lingkungan Hidup DIY

Tabel : II.3.1.

Target Belanja Badan Lingkungan Hidup DIY TA 2013

Uraian Target Prosentase

Belanja Tidak Langsung Rp. 2.998.811.277 100,00%

Belanja Langsung Rp. 12.599.695.680 100,00%

JUMLAH Rp. 15.595.207.357 100,00%

II.3.2. Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran belanja langsung Tahun Anggaran 2013 yang dialokasikan untuk

pelaksanaan program/kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis

Badan Lingkungan Hidup DIY adalah sebagai berikut :

Tabel III.3.2. Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis

No Sasaran Anggaran Prosentasei

Keterangan

1 Terwujudnya peningkatan kualitas air sungai

2.007.929.780 100% Program/kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran adalah : (1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (10 kegiatan)

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

39

No Sasaran Anggaran Prosentasei

Keterangan

2 Terwujudnya peningkatan kualitas udara ambien

468.973.800 100% (1)Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (2 kegiatan),dan (2)Program Peningkatan Pengendalian Polusi (4 kegiatan)

3 Menurunnya Luasan Lahan yang rusak

2.097.515.150 100% (1)Program Perlindungan dan Konservasi SDA (8 kegiatan)

4 Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

2.210.856.400 100% (1)Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (4 kegiatan)

5 Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3

521.168.625 100% (1)Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan (2 keg.) (2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (2 kegiatan)

6 Terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan

786.718.500 100% (1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (4 kegiatan)

7 Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan

1.160.489.000 100% (1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (6 kegiatan)

8 Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

392.174.225 100% (1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup (4 kegiatan)

9 Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan

735.228.790 100% (1)Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

40

II.4. Instrumen Pendukung

Untuk menunjang kelancaran tugas Badan di dukung dengan beberapa

perangkat Sistem Informasi yaitu SIL, Web BLH DIY, SIPKD, Web Monev –E Sakip,

Database BLH DIY, sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Lingkungan (SIL) Badan Lingkungan Hidup DIY untuk membuat

basis data lingkungan yang dihubungkan dengan lokasi atau letak geografis,

diharapkan setiap data lingkungan yang dipakai dapat lansung dilihat dalam peta

lingkungan, dengan alamat http://sil.jogjaprov.go.id.

2. Web Site SKPD untuk menginformasikan kegiatan Badan Lingkungan Hidup DIY

dengan alamat www.blh.jogjaprov.go.id.

3. Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Monev APBD DIY,

E-SAKIP.

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

41

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

III.1. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Badan Lingkungan

Hidup DIY telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan

Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2013 yang telah disepakati. Penilaian

ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam

rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran

keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil

pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisas kinerja (penentuan posisi)

sesuai dengan tingkat capaian kinerja seperti pada tabel skala nilai peringkat

kinerja sebagai berikut :

Tabel Skala Nilai Peringkat Kinerja

Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh

Badan Lingkungan Hidup DIY dilakukan dengan membandingkan antara target

kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari

tujuan dan sasaran strategis Badan Lingkungan Hidup DIY beserta target dan

capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:

Tabel III.1 Capaian Kinerja Tahun 2013

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET

REALISA

SI

PERSEN

TASE

KRITERIA/ KODE

A Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat

Prosentase peningkatan kualitas lingkungan

persen 3,14 3,14 100% Hijau Tua

No. Interval Nilai

Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

Kode

1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua

2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda

3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua

4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda

5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

42

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET

REALISA

SI

PERSEN

TASE

KRITERIA/ KODE

1. Terwujudnya peningkatan kualitas air sungai

Penurunan Pencemaran Air Sungai :

1) BOD mg/l <10 9,96 100% Hijau Tua

2) COD mg/l <40 20,28 100% Hijau Tua 3) Bakteri Coli MPN/

100 ml <175.000 60.139 100% Hijau Tua

2.

Terwujudnya peningkatan kualitas udara ambien

Penurunan Pencemaran Udara Ambien :

1) CO µg/m3 <11.140 716,15 100% Hijau Tua

2) HC µg/m3 < 14 67,95 100% Hijau Tua

3) Pb µg/m3 < 2 1,13 100% Hijau Tua 4) NOx µg/m3 < 400 33,75 100% Hijau Tua 5) Konsentrasi

Partikulat µg/m3

< 150

45,03 100%

Hijau Tua

3. Menurunnya Luasan Lahan yang rusak

1)

Luas lahan yang terkonservasi

Ha

9 15

167%

Hijau Tua

2) Penurunan Fluktuasi Muka Air Tanah

Cm 248 182 100% Hijau Tua

4. Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

1)

Prosentase pemenuhan penyediaan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan

persen

11,67

10,00

85,65

Hijau Muda

2) Jumlah kampung hijau

lokasi 10 12 120% Hijau Tua

5. Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3

1)

Jumlah penghasil limbah B3 yang melakukan pengolahan limbah B3 sesuai aturan

Unit usaha

2

2

100%

Hijau Tua

2) Jumlah kelompok pengelola sampah mandiri

kelompok 20 22 110% Hijau Tua

6. Terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan

1)

Jumlah Sekolah berwawasan lingkungan

sekolah

15

15 100%

Hijau Tua

2) Jumlah kelompok peduli lingkungan hidup

kelompok 30 30 100% Hijau Tua

7.

Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan

1)

Prosentase Unit Usaha yang mentaati hukum lingkungan

persen

8

6,6

82,5%

Hijau Muda

2)

Prosentase unit usaha yang melaksanakan kewajiban pelaporan yang tertuang dalam dokumen AMDAL

persen

30

30

100%

Hijau Tua

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

43

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET

REALISA

SI

PERSEN

TASE

KRITERIA/ KODE

8. Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Sumber pencemar yang dibina

Unit usaha

360

360

100%

Hijau Tua

9. Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan

Tersedianya data lingkungan hidup dalam basis data digital

data base (Jenis data)

1 (8 Jenis data)

1 data base (8 Jenis data)

100%

Hijau Tua

Dari tabel di atas, terdapat 1 (satu) indikator kinerja utama dan 20 (dua puluh)

indikator pendukung yang terbagi ke dalam 10 (Sembilan) sasaran strategis. Pada

tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2013, terdapat 19 (sembilan belas)

indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100 persen dari total

indikator. Sementara itu, sebanyak 2 (dua) indikator belum memenuhi target. Tidak

tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang tertinggi

pada indikator Persentase luas lahan yang terkonservasi dari target 9 Ha realisasi

capaian sebesar 15 Ha atau 167 persen. Sementara indikator yang mengalami

capaian dibawah target adalah indikator Prosentase pemenuhan penyediaan ruang

terbuka hijau di kawasan perkotaan, 85,65 persen dan Prosentase Unit Usaha yang

mentaati hukum lingkungan 82,50 persen.

Perhitungan untuk mengetahui tingkat capaian Indikator Kinerja Utama

Prosentase Peningkatan Kualitas Lingkungan dengan target 3,14 persen, adalah

dengan menggunakan formulasi rata-rata peningkatan kualitas air sungai (BOD,

COD) dan kualitas udara ambien (CO, HC) dikalikan seratus.

Kualitas air sungai dihitung berdasarkan parameter Biological Oxygen

Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD). Parameter BOD dan COD

perhitungannya dari rata-rata hasil uji dari titik sampling sungai-sungai yang

dipantau dan mewakili kondisi pada dua musim (kemarau dan penghujan).

Berdasarkan hasil uji kualitas air, data realisasi kinerja menunjukkan hasil yang

sangat baik (100%), yakni untuk realisasi capaian BOD sebesar 9,96 mg/l, dari

target <10 mg/l. Sedangkan untuk parameter COD sebesar 20,28mg/l, dari target

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

44

<40mg/l. Berdasarkan realisasi capaian untuk indikator Penurunan Pencemaran Air

Sungai pada tahun 2013 tercapai seratus persen.

Untuk kualitas udara ambien dihitung berdasarkan parameter Carbon

Monoksida (CO) dan Hidro Carbon (HC). Parameter CO dihitung dari hasil

pemantauan CO tertinggi di masing-masing Kabupaten/Kota yang dipantau kualitas

udara ambiennya (nilai kisaran) dibagi dengan jumlah titik pantau di

Kabupaten/Kota yang dilakukan pemantauan. Data realisasi kinerja untuk kualitas

udara ambien (parameter CO dan HC) menunjukan hasil yang sangat baik (100%),

yakni untuk realisasi capaian parameter CO sebesar 716,15 µg/m3, dari target

<11.140 µg/m3, sedangkan capaian parameter HC sebesar 67,95 µg/m3, dari

target sebesar <150 µg/m3. Jadi untuk parameter CO dan HC pada tahun 2013,

dengan indikator penurunan pencemaran udara ambien dapat tercapai seratus

persen.

Berdasarkan hasil uji kualitas udara ambien maupun kualitas air sungai

dengan beberapa parameter tersebut diatas, bahwa konsentrasi zat-zat pencemar

tersebut masih berada dibawah ambang batas dan didalam perhitungan realisasi

target RPJMD sebesar 3,14% dapat dijelaskan bahwa kumulatif angka hasil uji

kualitas udara ambien dan kualitas air sungai dengan beberapa parameter,

menunjukkan hasil sesuai yang ditargetkan 100%.

III.2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Badan

Lingkungan Hidup DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun

evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis

diuraikan sebagai berikut :

III.2.1. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Air Sungai

Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan kualitas air

sungai adalah angka indikator kinerja yang ditetapkan dalam Dokumen Penetapan

Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013. Adapun target dan realisasi

sasaran terwujudnya Peningkatan Kualitas Air Sungai, seperti pada tabel sebagai

berikut :

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

45

Tabel III.2.1 Target dan Realisasi Kinerja Penurunan Pencemaran Air

No Indikator Capaian 2012

2013 Target Akhir

Renstra (2017)

Capaian s/d 2013 terhadap 2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1. Biological Oxygen Demand (BOD)

8,10mg/lt <10mg/lt 9,96mg/lt 100% <7,5 17,6%

2. Chemical Oxygen Demand (COD)

17,20mg/lt <40mg/lt 20,28mg/lt 100% <37,5 100%

3. Bakteri Coli

74.616 MPN/100 ml

<175.000 MPN/100 ml

60.139 MPN/100 ml

100% <175.000 MPN/100 ml

100 %

Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013

Data pada tabel diatas menunjukkan hasil yang sangat baik (100%), yakni

untuk realisasi capaian BOD sebesar 9,96 mg/l, dari target <10 mg/l, sedangkan

untuk parameter COD sebesar 20,28mg/l, dari target <40mg/l. Dan untuk

parameter Bakteri Coli air sungai realisasi capaian sebesar 60.139 MPN/100 ml,

dari target <175.000 MPN/100. Jadi pada tahun 2013 realisasi sasaran terwujudnya

peningkatan kualitas air sungai menunjukkan hasil yang yang baik, sesuai target

yang ditetapkan. dan apabila dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya

terdapat perubahan pada target parameter bakteri coli, pada tahun 2012 dengan

target <75.000 MPN/100 dan pada tahun 2013 dengan target <175.000 MPN/100.

Keberhasilan capaian target dan realisasi sasaran terwujudnya peningkatan kualitas

air sungai pada tahun 2013 didukung dengan berhasilnya pelaksanaan program

dan kegiatan Badan Lingkungan hidup DIY tahun 2013.

Program dan kegiatan Badan Lingkungan Hidup DIY TA 2013 yang mendukung tercapainya target indikator Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Air, sebagai berikut :

III.2.1.1. Pemantauan Kualitas Air Kegiatan pemantauan kualitas air merupakan bagian dari program

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai dengan

anggaran APBD tahun 2013 sebesar Rp. 222.320.800,-, realisasi anggaran sebesar

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

46

Rp. 209.019.800,- atau sebesar 93,39 %, realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian

indikatornya pada tabel sebagai berikut :

Tabel : III.2.1.1.

Target dan Realisasi Pemantauan Kualitas Air Tahun 2013

Indikator Kinerja 2013

Target Realisasi Capaian

a. Terlaksananya Pemantauan Kualitas Air Sungai

3 periode/ 47 titik

3 periode/ 47 titik

100%

b. Pemantauan Kualitas Air Laut 2 periode/ 6 titik

2 periode/ 6 titik

100%

c. Terlaksananya Pemantauan Air Sumur

2 periode/ 34 titik

2 periode/ 34 titik 100%

d. Terlaksananya Rapat Koordinasi Status Mutu Air

3 kali/ 30 orang

3 kali/ 30 orang 100%

Data kualitas air sungai ini didasarkan pada hasil pemantauan kualitas air

sungai Tahun 2013, yang dilaksanakan di 10 (sepuluh) sungai di wilayah Daerah

Istimewa Yogyakarta yaitu : Sungai Winongo, Sungai Code, Sungai Gajahwong,

Sungai Bedog, Sungai Tambakbayan, Sungai Oyo, Sungai Kuning, Sungai

Konteng, Sungai Belik,dan sungi Bulus dengan jumlah titik yang dipantau sebanyak

47 titik, dilaksanakan pada tiga periode atau tiga kali dalam setahun yaitu pada

Bulan Februari, Juni dan Oktober tahun 2013. Adapun realisasi capaian indikator

pemantauan kualitas air sungai sesuai target yang ditetapkan sebesar 100 %.

Data kualitas air laut ini didasarkan pada hasil pemantauan kualitas air laut

Tahun 2013, yang dilaksanakan di enam (6) lokasi pemantauan, yaitu Pantai Depok

dan Kuwaru di Kabupaten Bantul, Pantai Glagah dan Trisik di Kabupaten

Kulonprogo serta Pantai Baron dan Sundak di Kabupaten Gunungkidul. Adapun

realisasi capaian angka indikator pemantauan kualitas air laut sesuai target yang

telah ditetapkan sebesar 100%.

Data kualitas air tanah ini didasarkan pada hasil pemantauan kualitas air

tanah Tahun 2013, dengan sasaran kegiatan pemantauan dilokasi 68 sumur warga

yang terletak di Kabupaten Sleman diambil 13 sampel, Kabupaten Kulonprogo

diambil 14 sampel, Kabupaten Bantul diambul 14 sampel, Kabupaten Gunungkidul

diambil 12 sampel dan dari Kota Yogyakarta diambil 15 sampel air tanah. Adapun

realisasi capaian angka indikator pemantauan kualitas air tanah sesuai target yang

telah ditetapkan sebesar 100 %.

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

47

III.2.1.2. Pengendalian Pencemaran Air Kegiatan pengendalian pencemaran air merupakan bagian dari program

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai dengan

anggaran APBD tahun 2013 sebesar Rp. 293.000.000,- realisasi anggaran sebesar

Rp. 288.771.000,- atau sebesar 98,56%, realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian

indikatornya pada tabel sebagai berikut :

Tabel : III.2.1.2.

Target dan Realisasi Pengendalian Pencemaran Air Tahun 2013

Indikator Kinerja 2013

Target Realisasi Capaian

b. Terlaksananya Pembinaan Pengendalian Pencemaran Air Bagi Pelaku Usaha/ kegiatan

2 kali/ 50 orang

2 kali/ 50 orang 100%

c. Terlaksananya Evaluasi W2M bagi pelaku usaha/kegiatan 1 dokumen 1 dokumen 100%

d. Terlaksananya Kajian Daya Tampung Sungai 1 dokumen 1 dokumen 100%

e. Terlaksananya Penyusunan Profil Sungai 1 dokumen 1 dokumen 100%

f. Terlaksananya pembuatan alat penangkap sampah 1 paket 1 paket 100%

g. Terlaksananya pembuatan Biogas Peternakan Sapi 3 paket 3 paket 100%

Dari tabel target dan capaian kinerja pengendalian pencemaran air pada

menunjukkan hasil yang sangat baik. Pada tahun 2013, target dan realisasi semua

indikator kinerja pengendalian pencemaran air dapat tercapai seratus persen.

III.2.1.3. Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih

Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih merupakan bagian dari

program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai

dengan anggaran APBD tahun 2013 sebesar Rp. 77.395.000,-, realisasi anggaran

sebesar Rp. 53.898.000,- atau sebesar 69,64%, realisasi fisik 100 %, sedangkan

capaian indikatornya pada tabel sebagai berikut :

Tabel : III.2.1.3.

Target dan Realisasi Koordinasi Pengelolaan Prokasih/ Superkasih Tahun 2013

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

48

Indikator Kinerja 2013

Target Realisasi Capaian

a. Terlaksananya Rapat Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih

4 kali/30 orang

4 kali/30 orang 100%

b. Terlaksananya Pembinaan Teknis bagi Pelaku Usaha/Kegiatan

2 kali/30 orang

2 kali/30 orang 100%

Pelaksanaan Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih didasarkan

Peraturan Gubernur No. 32 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja Program Kali

Bersih tahun 2012-2016. Pada tahun 2013, angka indikator kegiatan Koordinasi

Pengelolaan Prokasih/Superkasih dapat tercapai sesuai target sebesar 100%.

III.2.1.4. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair

Kegiatan Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair

merupakan bagian dari program Pengendalian Peningkatan Pengendalian Polusi

yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2013 sebesar Rp. 67.740.000,-,

realisasi anggaran sebesar Rp. 50.492.000,- atau sebesar 74,54%, realisasi fisik

100 %, sedangkan capaian indikatornya pada tabel sebagai berikut :

Tabel : III-B.1.4.

Target dan Realisasi Koordinas Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan

Limbah Cair Tahun 2013

Indikator Kinerja 2013

Target Realisasi Capaian a. Terlaksananya Pengujian Mutu

Limbah Padat 20 sampel 20 sampel 100%

b.Terlaksananya Pengujian Mutu Limbah Cair 60 sampel 60 sampel 100%

c.Terlaksananya Rapat Koordinasi Mutu Limbah Padat 1 kali/ 20 orang 1 kali/ 20

orang 100%

c.Terlaksananya Rapat Koordinasi Mutu Limbah Cair 2 kali/ 30 orang 1 kali/ 30

orang 100%

Pada tahun 2013, target dan realisasi capaian indikator Kegiatan Pengujian Kadar

Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair dapat memenuhi target yang ditetapkan,

sebesar 100 persen..

Program/Kegiatan BLH DIY TA 2013 yang menunjang tercapainya target

sasaran terlaksananya pemantauan kualitas lingkungan secara berkelanjutan,

sebagai berikut :

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

49

1). Program/kegiatan Peningkatan Kapasitas Laboratorium Penguji Lingkungan,

dengan capaian sebesar 96,83%, realisasi fisik 100 %.

2). Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan

Hidup, dengan capaian sebesar 96.17%, realisasi fisik 100 %.

3). Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kawasan Sungai, dengan capaian sebesar 99,37 %, realisasi fisik 100 %,

4). Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Pedoman Pengelolaan Laboratorium di

Lingkungan Pendidikan SMA/SMK, dan PT, dengan capaian sebesar 99.93%,

realisasi fisik 100 %.

III.2.2. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Udara Ambien Tolok ukur untuk mengetahui capaian sasaran terwujudnya peningkatan

kualitas udara ambien yaitu indikator penurunan pencemaran udara ambien yang

dinilai berdasarkan parameter : Carbon Monoksida (CO) dan Hidro Carbon (HC),

realisasinya seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel III.2.2.

Target dan Realisasi Kinerja Peningkatan Kualitas Udara Ambien

No Indikator Capaian 2012

2013 Target Akhir

Renstra (2017)

Capaian s/d 2013 terhadap 2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1. Carbon Monoksida (CO)

1.133,95 µg/m3

< 11.140 µg/m3

716,15 µg/m3

100% <7,5 100%

2. Hidro Carbon (HC)

64,08 µg/m3

< 145 µg/m3

67,95 µg/m3

100% <37,5 100%

Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013

Data kualitas udara ambien untuk kedua parameter tersebut didasarkan

pada hasil pemantauan yang dilakukan oleh BLH DIY dengan obyek pemantauan

sebanyak 55 lokasi yang terbagi 2 grid (lokasi roadside dan lokasi grid di jalan-jalan

protokol, tersebar di 4 kabupaten/kota se- DIY yakni Kota Yogyakarta, Sleman,

Bantul, dan Kulonprogo.

Data realisasi kinerja menunjukan kualitas udara ambien baik untuk

parameter CO maupun HC memenuhi target yang ditetapkan, yakni untuk realisasi

capaian parameter CO sebesar 716,15 µg/m3, adapun target yang ditetapkan

<11.140 µg/m3, sedangkan nilai realisasi capaian parameter HC sebesar 67,95

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

50

µg/m3, dari target yang ditetapkan sebesar <150 µg/m3. Jadi untuk parameter CO

dan HC pada tahun 2013, sebagai indikator penurunan pencemaran udara ambien

dapat tercapai 100 persen.

Pada tahun 2013 parameter yang digunakan untuk menilai kualitas udara

ambien selain parameter Carbon Monoksida (CO) dan Hidro Carbon (HC),

ditambah dengan parameter Plumbum (Pb), Nitrogen Oksida (NOx), dan

Konsentrasi Partikulat. Untuk realisasi capaian parameter Plumbum (Pb) sebesar

1,3 µg/m3 dari target yang ditetapkan <2 µg/m3, dan realisasi capaian parameter

NOx sebesar 33,75 µg/m3 dari target yang ditetapkan <400 µg/m3, sedangkan untuk

realisasi capaian parameter konsentrasi partikulat sebesar 45,03 µg/m3 dari target

yang ditetapkan <150µg/m3, dan keseluruhan parameter Pb, NOx dan Konsentrasi

Partikulat dan HC pada tahun 2013, menunjukkan hasil capaian 100 persen.

Keberhasilan penurunan pencemaran udara dikarenakan telah semakin

meningkatnya kesadaran masyarakat dalam merawat mesin kendaraan seiring

lebih efektifnya upaya penyadaran masyarakat tentang penaatan baku mutu emisi

kendaraan bermotor, peningkatan efektifitas penerapan Peraturan Daerah Nomor :

5 Tahun 2007 DIY tentang Pengendalian Pencemaran Udara serta peningkatan

dan pengembangan Ruang Terbuka Hijau.

Dan tercapainya target dan realisasi karena didukung beberapa

program/kegiatan seperti program langit biru, kegiatan emisi/polusi akibat aktivitas

produksi, kegiatan pengujian emisi kendaraan bermotor dan sosialisasi yang

mendukung pengendalian pencemaran udara, seperti sosialisasi Peraturan Daerah

DIY No. 5 Tahun 2007 dan Pergub No.51 Tahun 2011.

Program/kegiatan BLH DIY TA 2013 yang mendukung tercapainya target indikator

Sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Udara Ambien, sebagai berikut :

III.2.2.1. Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kegiatan pemantauan kualitas udara merupakan bagian dari program

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai dengan

anggaran APBD tahun 2013 sebesar Rp. 100.000.000,-, realisasi anggaran sebesar

Rp. 97.800.000,- atau sebesar 97,80 %, realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian

indikatornya pada tabel sebagai berikut :

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

51

Tabel : III.2.2.1

Target dan Realisasi Pemantauan Kualitas Udara Ambien Tahun 2013

Indikator Kinerja 2013

Target Realisasi Capaian a.Data dan informasi kualitas udara di DIY

300 sampel

300 sampel

100 %

b.Data dan informasi kualitas udara dalam ruangan

10 sampel

10 sampel

100 %

Data pemantauan kualitas udara tersebut didasarkan pada hasil pemantauan

yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY bekerjasama dengan

Laboratorium Penguji Balai Labkes Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Balai Hiperkes

dan Keselamatan Kerja Dinas Nakertrans Provinsi DIY, dengan obyek pemantauan

sebanyak 55 lokasi yang terbagi 2 grid (lokasi roadside dan lokasi grid Hasil

pemantauan kualitas udara ambien secara umum masih memenuhi baku mutu.

III.2.2.2. Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor Kegiatan Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor (Program Peningkatan

Pengendalian Polusi) yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2013 sebesar

Rp. 72.625.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp. 72.500.000,- atau sebesar

99.83%, realisasi fisik 100 %, sedangkan capaian indikator pengujian emisi

kendaraan bermotor pada tabel sebagai berikut :

Tabel III.2.2.2

Target dan Realisasi Kegiatan Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor Tahun 2013

Indikator Kinerja 2013

Target Realisasi Capaian Data hasil uji petik emisi kendaraan bermotor

2.000

sampel

2.440

sampel

122%

Pada tahun 2013, hasil uji petik Baku Mutu Emisi Gas Buang Sumber

Bergerak Kendaraan Bermotor sebanyak 2440 kendaraan bermotor. Pelaksanaan

uji petik tersebut menggunakan parameter Parameter CO dan HC (untuk bahan

bakar bensin) dan Opasitas (bahan bakar solar). Dari hasil uji petik sebanyak 2.089

kendaraan bermotor, terdapat 1883 kendaraan yang emisi gas buangnya

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

52

dinyatakan lulus uji emisi memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan Pergub No. 39

Tahun 2010 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Sumber Bergerak Kendaraan

Bermotor.

Uji Petik Emisi Kendaraan Bermotor Roda Dua Th 2013 di Halm Pasar Tlogorejo, Kabupaten Sleman

Uji Petik Emisi Kendaraan Bermotor Roda Empat Th 2013 di Halaman Pasar Tlogorejo, Kabupaten Sleman

III.2.2.3. Pengujian Emisi/Polusi Akibat Aktivitas Produksi Kegiatan Pengujian Emisi/Polusi Akibat Aktivitas Produksi merupakan bagian dari

program Peningkatan Pengendalian Polusi yang dibiayai dengan anggaran APBD

tahun 2013 sebesar Rp. 59.950.000,- realisasinya anggaran sebesar Rp.

57.505.000,- atau sebesar 95,92 %, realisasi fisik 100 % , sedangkan capaian

indikatornya pada tabel sebagai berikut :

Tabel : III.2.2.3.

Target dan Realisasi Kegiatan Pengujian Emisi/Polusi Akibat Aktivitas Produksi

Tahun 2013

Indikator Kinerja 2013

Target Realisasi Capaian Data emisi akibat aktivitas industri

46 sampel

46 sampel

100 %

Data emisi akibat aktivitas industri tersebut didasarkan pada hasil uji petik

yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup DIY bekerja sama dengan

Laboratorium Penguji Balai Hiperkes dan KK Dinas Nakertrans Provinsi DIY

dengan obyek uji petik 46 Cerobong Emisi dari 36 usaha/kegiatan yang ada di

wilayah Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, dan Kulonprogo. Dari hasil uji petik

tersebut disimpulkan bahwa parameter di semua titik pantau masih memenuhi baku

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

53

mutu yang dipersyaratkan sesuai dengan Keputusan Gubernur DIY Nomor 169

Tahun 2003 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.

III.2.3. Sasaran Menurunnya Luasan Lahan Yang Rusak

Tolok ukur untuk mengetahui capaian sasaran menurunnya luasan lahan

yang rusak terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu Luas lahan yang terkonservasi dan

Penurunan Fluktuasi Muka Air Tanah, Adapun target dan realisasinya seperti pada

tabel sebagai berikut :

Tabel III.2.2.

Target dan realisasi menurunnya luasan lahan yang rusak

No Indikator Capaian

2012

2013 Target Akhir

Renstra (2017)

Capaian s/d 2013 terhadap 2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1. Luas lahan yang terkonservasi

15 Ha

9 Ha

17 Ha

189% 45 Ha 37,77%

2. Penurunan Fluktuasi Muka Air Tanah

1,88 M

<2,53 M

1,82 M

100% <2,20 M 100%

Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013

Capaian kinerja sasaran menurunnya luasan lahan yang rusak tahun 2013

menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan angka capaian

Prosentase Luas lahan yang terkonservasi melebihi target yang ditetapkan, yakni

dari target 9 ha realisasi capaian sebesar 17 Ha, sehingga prosentase capaian

sebesar 189%. Keberhasilan konservasi lahan yang rusak tersebut dapat dicapai

melalui Program/kegiatan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan Tahun

Anggaran 2013 berupa :

1. Reklamasi lahan bekas galian/penambangan golongan C dengan dana APBD di

Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten seluas 8 (delapan) hektar,

dengan mitra kerja Kelompok Tani Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel

Kabupaten Sleman.

2. Penanaman daerah rawan longsor dengan dana APBD di Dusun Nglinggo

Barat, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo seluas 9 (sembilan)

hektar, dengan mitra kerja Kelompok Tani Desa Candirejo, Kecamatan Semanu

Kabupaten Gunungkidul.

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

54

Untuk mengetahui angka penurunan fluktuasi muka air tanah, adalah

menggunakan parameter yang didasarkan pada perbedaan kedalaman dari hasil

pengukuran muka air tanah (sumur) dari permukaan tanah pada saat musim

kemarau dibandingkan dengan pada saat musim penghujan. Semakin kecil selisih

kedalaman air tanah pada saat musim kemarau dan musim penghujan berarti

ketersediaan air tanah secara kuantitatif semakin stabil (membaik), Ini berarti terjadi

peningkatan kuantitas air tanah yang cukup signifikan.

Data perhitungan pada tabel mendasarkan hasil Monitoring yang dilakukan

2 kali dalam satu tahun, yang pertama dilakukan saat akhir musim penghujan atau

awal musim kemarau (Maret–April 2013), dan yang kedua dilakukan saat awal

musim penghujan atau akhir musim kemarau (Oktober 2013). Monitoring dilakukan

untuk mengetahui besar tingkat penurunan/kenaikan permukaan air tanah di

beberapa titik sumur air dangkal yang telah ditentukan. Ada 90 titik sumur (dengan

SPAH dan tanpa SPAH) yang dipantau dan terbagai dalam beberapa lokasi yang

berbeda. Keberhasilan penurunan fluktuasi muka air tanah ini di dukung adanya

kegiatan konservasi air (di daerah tangkapan air), pembuatan Sumur Peresapan Air

Hujan (SPAH), gerakan pembuatan lubang biopori serta penghijauan. Disamping itu

penurunan fluktuasi muka air tanah secara alami pada tahun 2013 didukung oleh

intensitas curah hujan yang cukup.

Adapun Program/Kegiatan BLH DIY TA 2013 yang mendukung tercapainya

sasaran menurunnya luasan lahan yang rusak, sebagai berikut : 1). Program/kegiatan Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan

Sumber-Sumber Air, dengan capaian sebesar 93,40%, realisasi fisik 100 %.

2). Program/kegiatan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan dengan capaian

sebesar 96.57%, realisasi fisik 100 %.

3). Program/kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA, dengan

capaian sebesar 95,76%, realisasi fisik 100 %.

4). Program/kegiatan Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Perlindungan dan

Konservasi SDA, dengan capaian sebesar 97,27%, realisasi fisik 100 %.

5) Program/kegiatan Peningkatan Derah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air,

dengan capaian sebesar 97,49%, realisasi fisik 100 %.

4). Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, dengan capaian sebesar 98,37%,

realisasi fisik 100 %.

5). Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai, dan Laut, dengan capaian sebesar

94.39%, realisasi fisik 100 %.

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

55

III.2.4. Sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah angka indikator kinerja yang ditetapkan dalam

Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013. Adapun

target dan sasaran terwujudnya Peningkatan Pengelolaan RTH, sebagai berikut:

Tabel III.2.4.

Target dan realisasi peningkatan pengelolaan RTH

No Indikator Capaian

2012

2013 Target Akhir

Renstra (2017)

Capaian s/d 2013 terhadap 2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1. Prosentase pemenuhan penyediaan Ruang Terbuka Hijau di kawasan perkotaan

7%

11,67%

10%

85,65% 58,33% 17,14%

1. Jumlah Kampung Hijau

8

10

12

120% 30 40%

Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013

Capaian kinerja sasaran terwujudnya peningkatan Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau (RTH) Tahun 2013 menunjukkan hasil kurang maksimal. Hal ini

ditunjukkan dengan angka capaian Prosentase pemenuhan penyediaan Ruang

Terbuka Hijau di kawasan perkotaan baru tercapai 10 % dari target 11,67%,

sedangkan untuk realisasi jumlah kampung hijau melebihi target (120%). Tidak

tercapainya target pemenuhan penyediaan Ruang Terbuka Hijau disebabkan oleh

berbagai kendala. Pada tahun 2013 telah dilaksanakan penambahan ruang terbuka

hijau melalui penanaman bibit tanaman pada median jalan diperkotaan Kota Wates

Kulonprogo, dan Bantul dengan tanaman perindang sepanjang 720 meter,

pembuatan demplot kampung hijau di 30 lokasi yang tersebar di Kabupaten Bantul,

Kotamadya, Kabupaten Sleman, pembuatan ruang terbuka hijau (RTH) Sungai

Winongo di Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, pengadaan

bibit tanaman buah sebanyak 1.500 batang terdiri dari bibit buah mangga, sirsat

dan nangka yang dibagikan kepada kelompok kjampung hijau masing-masing lokasi

50 batang.

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

56

Program/Kegiatan BLH DIY TA 2013 yang mendukung tercapainya target

sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH),

sebagai berikut :

1) Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dibiayai dengan anggaran APBD

tahun 2013 sebesar Rp. 161.841.000,-, realisasinya anggaran sebesar Rp.

145.839.000,- atau sebesar 90,11%, realisasi fisik 100 %.

2) Pembuatan demplot kampong hijau dibiayai dengan anggaran APBD tahun

2013 sebesar Rp. 1.574.015.400,- realisasinya anggaran sebesar Rp.

1.211.85.200,- atau sebesar 76,99%, realisasi fisik 100 %.

3) Detail Ennginering Design (DED) Ruang Terbuka Hijau (RTH) dibiayai

dengan anggaran APBD tahun 2013 sebesar Rp. 375.000.000,-, realisasinya

anggaran sebesar Rp.316.095.000,- atau 84,29%, realisasi fisik 100%.

4) Pembuatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dibiayai dengan anggaran APBD

tahun 2013 sebesar Rp. 100.000.000,-, realisasinya anggaran sebesar Rp.

97.606.000,- atau sebesar 97,61%, realisasi fisik 100 %.

Peraih Penghargaan Kampung Hijau di DIY Tahun 2013

Pada Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Tahun 2013 Di Halaman Kantor Kecamatan Turi Sleman

III.2.5. Sasaran Peningkatan Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan

sampah, limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) adalah angka indikator

kinerja yang ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan

Hidup DIY Tahun 2013. Adapun target dan realisasi sasaran terwujudnya

peningkatan pengelolaan sampah, limbah B3, sebagai berikut:

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

57

Tabel III.2.5.1 Target dan realisasi Peningkatan Pengelolaan Sampah,dan Limbah B3

No Indikator Capaian

2012

2013 Target Akhir

Renstra (2017)

Capaian s/d 2013 terhadap 2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1. Prosentase Penghasil Limbah B3 yang melakukan Pengolahan Limbah B3

persen

2

2

100% 6 33%

2. Jumlah Kelompok Masyarakat Pengelola Sampah Mandiri

15 kelompok

20 kelompok

22 kelompok

110% 60 36,67%

Perhitungan untuk mengetahui tingkat capaian indikator Prosentase Penghasil

Limbah B3 yang melakukan Pengolahan Limbah B3 didasarkan jumlah

usaha/kegiatan yang telah melakukan pengelolaan limbah B3 dibagi dengan jumlah

usaha/kegiatan yang telah dibina dikalikan seratus. Sedangkan untuk Jumlah

Kelompok Masyarakat Pengelola Sampah Mandiri dihitung berdasarkan hasil

peningkatan kinerja komunitas Jaringan Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Merti

Bumi Lestari DIY yang diadakan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

Pada tahun 2013, capaian indikator kinerja terbentuknya Kelompok

Masyarakat Pengelola Sampah Mandiri dari target 20 pokmas pengelola sampah

mandiri terealisasi 22 kelompok atau sesuai target. Data tersebut diperoleh dari

hasil capaian kegiatan Pengembangan Jejaring Pengelola Sampah Mandiri

dilaksanakan dengan cara mempertemukan forum/kelompok peduli lingkungan/

pengelola sampah mandiri yang ada di DIY.

Sedangkan untuk capaian indikator Penghasil Limbah B3 yang melakukan

Pengolahan Limbah B3, pada tahun 2013 ditargetkan 2 persen realisasinya sebesar

2 persen, sehingga capaiannya sesuai target yang ditetapkan. Data tersebut

diperoleh dari hasil kegiatan Pengendalian Ijin Pengelolaan B3 dan Limbah B3,

yaitu dari jumlah usaha/kegiatan yang telah didata, terdapat 19 usaha/kegiatan

yang sudah melaksanakan pengelolaan B3 dan Limbah B3.

Adapun Program/Kegiatan BLH DIY TA 2013 yang mendukung tercapainya

target indikator Sasaran Terwujudnya Peningkatan Pengelolaan Sampah, Limbah

dan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3), sebagai berikut :

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

58

1). Program/kegiatan Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Pengelolaan

Persampahan, dengan capaian sebesar 99,09%, realisasi fisik 100 %.

2). Pengembangan Teknologi Persampahan, dengan capaian sebesar 98,49%,

realisasi fisik 100 %.

2). Program/kegiatan Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan

Limbah B3, dengan capaian sebesar 98.01%, realisasi fisik 100 %.

III.2.6. Sasaran Peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan

Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan jumlah

kelompok masyarakat peduli lingkungan adalah angka indikator kinerja yang

ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun

2013. Adapun target dan realisasi sasaran terwujudnya peningkatan jumlah

kelompok masyarakat peduli lingkungan, seperti pada tabel sebagai berikut:

Tabel III.2.6. Target dan Realisasi Peningkatan

Jumlah Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan

No Indikator Capaian

2012

2013 Target Akhir

Renstra (2017)

Capaian s/d 2013 terhadap 2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1. Jumlah Sekolah Berwawasan Lingkungan.

12 sekolah

15 sekolah

15 sekolah

100% 35% 42,66%

2. Jumlah Kelompok Peduli Lingkungan Hidup

20 kelompok

30 kelompok

30 kelompok

100% 55% 54,54%

Angka capaian indikator Jumlah Sekolah yang Berwawasan Lingkungan,

didasarkan pada hasil seleksi sekolah-sekolah yang di jadikan nominator sebagai

sekolah Adiwiyata baik di Tingkat Provinsi maupun Nasional. Pada tahun 2013

realisasi Jumlah sekolah yang berwawasan lingkungan menunjukkan hasil yang

sangat baik, yakni dari target 15 sekolah realisasinya 15 sekolah (100 %) sesuai

target yang ditetapkan.

Perhitungan jumlah sekolah yang berwawasan lingkungan, didasarkan pada

hasil seleksi sekolah-sekolah yang di jadikan nominator sebagai sekolah adiwiyata

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

59

mandiri yang maju ke tingkat nasional, dan sekolah adiwiyata tingkat DIY. Pada

tahun 2013 telah dilaksanakan Evaluasi Sekolah Adiwiyata Mandiri yang maju ke

tingkat nasional yang berlokasi di SD Kanisius Kadirojo, Kalasan, Kabupaten

Sleman dan di SD Tarakanita Bumijo, Kota Yogyakarta, sedangkan untuk

pemenang evaluasi Sekolah Adiwiyata DIY yang akan diajukan sebagai Sekolah

Adiwiyata Mandiri, seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel III.2.6.1 Peringkat Dan Penghargaan Pemenang Sekolah Adiwiyata

Tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013

No Kategori Nama Sekolah Peringkat Penghargaan

Uang (Rp) 1 2 3 4 5

1.

SD/MI

1. SD Kanisius Sorowajan Banguntapan, Bantul I 4.500.000,-

2. SD Muhammadiyah Wirobrajan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta II 3.500.000,-

3. SDN Gombang II,Ponjong,Gunungkidul III 2.500.000,-

2. SMP/MTs

1. SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Kota Yogyakarta I 4.500.000,-

2. SMPN 1 Girisubo, Gunungkidul II 3.500.000,-

3. SMPN I Pandak,Bantul III 2.500.000,-

3. SMA/SMK/MA

1. SMA N 2 Banguntapan Glondong, Wirokerten, Banguntapan, Bantul

I 4.500.000,-

2. SMA Muhammadiyah I Yogyakarta Jl. Gotongroyong II, Petinggen, Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta

II 3.500.000,-

3. SMA N 1 Temon Kebonrejo, Kebonrejo, Temon, KulonProgo

III 2.500.000,-

Program/Kegiatan BLH DIY TA 2013 yang mendukung sasaran terwujudnya

peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan, sebagai berikut :

1) Program/kegiatan Pemantapan Program Adiwiyata, dibiayai dengan anggaran

APBD tahun 2013 sebesar Rp. 90,838.000,-, realisasinya anggaran sebesar Rp.

87.538.000,- atau sebesar 96,37%, realisasi fisik 100 %.

Page 67: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

60

2) Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura, dibiayai dengan anggaran

APBD tahun 2013 sebesar Rp.80.000.000,-dengan realisasi keuangan sebesar

Rp. 78.949.000,- atau sebesar 98.69% realisasi fisik 100%.

3) Program/kegiatan Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan, dibiayai dengan

anggaran APBD tahun 2013 sebesar Rp.65.880.500,-dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 65.880.500,- dengan capaian sebesar 100%,

4) Pembentukan Kader Lingkungan, dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2013

sebesar Rp. 550.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

526.370.000,- atau 95,70 %

Pada tabel diatas angka capaian jumlah Kelompok Peduli Lingkungan Hidup

menunjukkan hasil yang sangat baik, dari target 30 kelompok realisasinya 30

kelompok dengan prosentase 100% sesuai target yang ditetapkan. Perhitungan

angka capaian Jumlah Kelompok Peduli Lingkungan Hidup didasarkan pada hasil

kegiatan BLH DIY Tahun 2013 seperti seleksi lomba Kalpataru dalam empat

kategori, jumlah kelompok masyarakat yang tergabung dalam Jejaring Pengelolaan

Sampah Mandiri (JPSM) dan masih aktif dalam melakukan pengelolaan

persampahan, serta kelompok masyarakat yang terpilih menjadi percontohan

pelaksanaan pengelolaan lingkungan melalui kegiatan Ekspose Pengelolaan

Lingkungan Hidup, dan seleksi Kehati Award tahun 2013.

Kegiatan Seleksi Kalpataru yang dilaksanakan pada tahun 2013 diikuti 18

peserta dari Kabupaten/Kota se DIY, dengan kategori penilaian terdiri dari Perintis

Lingkungan, Penyelamat Lingkungan, Pembina Lingkungan, dan Pengabdi

Lingkungan.

. Peraih Penghargaan Kalpataru DIY Tahun 2013

Bersama Kepala BLH DIY

Untuk Juara I dari masing-masing kategori akan mewakili Daerah Istimewa

Yogyakarta untuk mengikuti Seleksi ke Tingkat Nasional sebagai Calon Pemenang

Kalpataru Tingkat Nasional. Berdasarkan hasil penilaian tim evaluasi yang

Page 68: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

61

dinyatakan sebagai pemenang seleksi Kalpataru tingkat Provinsi tahun 2013, seperti

pada tabel sebagai berikut :

Tabel III.2.6.2.

Pemenang Seleksi Kalpataru Tingkat Provinsi Tahun 2013.

No. Kategori Juara Nama/Alamat

1. PERINTIS LINGKUNGAN

I

Riyadi RT. 02 RW. 01 Dusun Ngepung, Desa Kemadang, KecamatanTanjungsari, Kab. Gunungkidul

II

Winarta RT. 02 RW. 25 Dusun Karanggawang, Desa Girikerto, KecamatanTuri, Kabupaten Sleman

III Joko Pekik Dusun Sembungan, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul

2. PENYELAMAT LINGKUNGAN

I

KelompokTani ONTOREJO Dusun Soropati, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo

II

KelompokTani Penghijauan NGUDI SUBUR Dusun Natah Wetan, Desa Natah, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul

III Kelompok CATUR MAKARYO RT. 03 Dusun Mojolegi, Desa Karangtengah, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul

3. PEMBINA LINGKUNGAN

I

Dra. Endang Sri Sumiyartini RT. 02 RW. 02 DusunTrowono, DesaKarangasem, KecamatanPaliyan, KabupatenGunungkidul

II

Sukijan DusunNgentak, DesaPoncosari, KecamatanSrandakan, KabupatenBantul

III H. HabibHabudin, AMd RT.04 RW.13 DesaSindumartani, KecamatanNgemplak, KabupatenSleman

4. PENGABDI LINGKUNGAN

I

Sugiyana Jl. Matahari RT. 02 RW. 01 DusunCupuwatu II, DesaPurwomartani, KecamatanKalasan, KabupatenSleman

II

SinggihPranowo RT. 02 DusunKadisoro, DesaGilangharjo, KecamatanPandak, KabupatenBantul

III Muslikah, AMKL DesaTridadi, KecamatanSleman, KabupatenSleman

Page 69: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

62

Pada tahun 2013 ini, Daerah Istimewa Yogyakarta juga mendapat anugerah

Satyalencana Pembangunan di Bidang Lingkungan Hidup, yaitu Bapak Prof. Dr. Ir.

Sunjoto, DEA., Dip. HE. Bidang yang beliau tekuni adalah konservasi sumberdaya air.

Seleksi kehati award pada tahun 2013 BLH DIY dilaksanakan pada bulan Juni

2013. “Kehati Award” merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Yayasan

KEHATI kepada perseorangan (individu) maupun kelompok/organisasi yang telah

melakukan upaya dan karya luar biasa untuk mendukung pelestarian

keanekaragaman hayati Indonesia. Kategori pilihan dalam Seleksi KEHATI Award,

ada 5 (lima) kategori yaitu : Prakarsa lestari KEHATI, Pendorong lestari KEHATI,

Peduli Lestari KEHATI, Cipta Lestari KEHATI, dan Citra Lestari KEHATI. Adapun

Hasil seleksi Kehati AWARD pada tahun 2013 BLH DIY, pemenangnya sebagaimana

pada tabel berikut ini :

Tabel III.2.6.3. Pemenang Seleksi KEHATI Award Tingkat DIY Tahun 2013.

No. Nama Kategori Alamat

1. Sudarli, S.Sos. Prakarsa Lestari

KEHATI

Pringsanggar, Purwodadi, Tepus,

Kab. Gunungkidul

2. Beja Wiryanto Pendorong

Lestari KEHATI

Kaliurang Selatan, Hargobinangun,

Pakem, Kab. Sleman

3. Nasirun, S.Sn. Citra Lestari

KEHATI

Perumahan bayeman Permai, Jl.

Wates Km. 3, Kab. Bantul

4. TO. Suprapto Prakarsa Lestari

KEHATI

Mandungan I, margoluwih, Seyegan,

Kab. Sleman

Keempat pemenang tersebut akan diajukan menjadi peserta seleksi KEHATI Award

di tingkat nasional melalui Yayasan KEHATI di Jakarta pada tahun berikutnya.

Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) didirikan pada tanggal 6 April

2009 melalui koordinasi perwakilan Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (PSM)

dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulonprogo,

dan difasilitasi dari Badan Lingkungan Hidup DIY. JPSM DIY dibangun dengan

memegang tiga prinsip yaitu kesetaraan (equity), keterbukaan (transparency) dan

saling menguntungkan (mutual benefit), dengan tujuan sebagai wadah

mengembangkan system pengelolaan sampah mandiri di DIY dan meningkatkan

Page 70: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

63

kerjasama, kemitraan dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam

membangun landasan kemandirian dan keberlanjutan Pengelola Sampah Mandiri di

DIY.

III.2.7. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Penaatan dan Penegakan Hukum

Lingkungan Tolok ukur untuk mencapai sasaran terwujudnya peningkatan penaatan dan

penegakan hukum lingkungan adalah angka indikator kinerja yang ditetapkan

didalam Dokumen Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013.

Adapun target dan sasaran terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan

hukum lingkungan, seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel III.2.7. Target dan realisasi Peningkatan Penaatan dan Penegakan Hukum Lingkungan

No Indikator Capaian

2012

2013 Target Akhir

Renstra (2017)

Capaian s/d 2013 terhadap 2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

1. Persentase Unit Usaha yang mentaati Hukum Lingkungan

22 %

8 %

6,6 %

82,5% 15% 84,00%

2. Jumlah Unit Usaha yang melaksanakan kewajiban yang tertuang dalam Dokumen AMDAL

89 unit usaha

90 unit usaha

90 unit usaha

100% 130 unit usaha 69,23%

Data prosentase Unit Usaha yang mentaati Hukum Lingkungan realisasinya

menunjukkan hasil dengan kriteria tinggi, yakni dari target 8 % realisasinya sebesar

6,6%, Angka capaian indikator kinerja tersebut dihitung dari jumlah 60

usaha/kegiatan, yang dinyatakan mentaati hukum lingkungan sebanyak 4

usaha/kegiatan (6,6%). Pada tahun 2013 dilakukan pengawasan penaatan

lingkungan bagi 60 usaha/kegiatan yang meliputi 3 jenis usaha/kegiatan : Industri

manufactur (industri kulit, pangan, tambang, agro industri), jasa layanan kesehatan

Page 71: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

64

(rumah sakit, klinik, puskesmas rawat inap), dan jasa pariwisata (hotel dan tempat

rekreasi). Dari 60 usaha/kegiatan yang diawasi tersebut terdapat 4 unit usaha yang

masuk dalam kategori taat, sedangkan perusahaan lainnya masih dalam kategori

kurang taat dan tidak taat. Untuk mendorong peningkatan ketaatan terus dlakukan

upaya pembinaan melalui ekspose hasil pengawasan, peneguran kepada

penanggungjawab kegiatan usaha, dan mengupayakan perusahaan untuk

membuat surat kesanggupan kesediaan untuk menaati dokumen lingkungan yang

telah dibuat.

Persentase Unit Usaha yang melaksanakan kewajiban yang tertuang dalam

Dokumen AMDAL didasarkan pada perhitungan jumlah usaha/kegiatan yang dibina

dengan jumlah unit usaha/kegiatan yang sudah melaksanakan kewajiban yang

tertuang dalam Dokumen AMDAL. Angka capaian indikator kinerja Dokumen

AMDAL tahun 2013, realisasinya sesuai target, yakni dari target 90 unit usaha

realisasinya sebesar 90 unit usaha (100%).

Program/kegiatan BLH DIY TA 2013 yang mendukung tercapainya target

indikator Sasaran Terwujudnya Peningkatan Penaatan dan Penegakan Hukum

Lingkungan adalah sebagai berikut :

III.2.7.1. Penegakan Hukum Lingkungan Program/Kegiatan Penegakan Hukum Lingkungan, merupakan bagian dari

program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai

dengan anggaran APBD tahun 2013 sebesar Rp. 70.000.000,- realisasinya sebesar

Rp. 28.840.000,- atau sebesar 41,20%, sedangkan capaian indikatornya seperti

pada tabel sebagai berikut :

Tabel : III.2.7.1.

Target dan Realisasi Kegiatan Penegakan Hukum Lingkungan Tahun 2013

Indikator Kinerja 2013

Target Realisasi Capaian

a. Terlaksananya Penegakan hukum lingkungan melalui Pengadilan dan di luar Pengadilan

5 kasus

3 kasus

60 %

b. Terlaksananya Bimbingan Teknis Penegakan Hukum

35 orang 35 orang 100 %

Pada tahun 2013, capaian angka penanganan kasus lingkungan hidup

menunjukkan hasil tidak sesuai yang ditargetkan, angka realisasi penegakan

Page 72: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

65

hukum lingkungan melalui jalur Pengadilan dan di luar Pengadilan sebesar 60 %,

dikarenakan pada tahun 2013 hanya ada 3 kasus yang muncul, yaitu :

1) Pencemaran air oleh usaha batik di Desa Mendiro, Gulurejo, Lendah,

Kulonprogo.

2) Pencemaran lingkungan /kebauan oleh PT. Samitex Bantul

3) Pencemaran Udara ( Debu ) oleh kegiatan penggilingan batu oleh PT

Perwitakarya, Jl. Wonosari, Bantul.

Semua kasus tersebut telah diselesaikan melalui jalur di luar pengadilan dengan

musyawarah mufakat melalui Tim Penegakan hukum lingkungan di BLH DIY.

Berdasarkan angka capaian penegakan hukum lingkungan (60%) apabila

dibandingkan dengan capaian tahun 2012 mengalami penurunan, dikarenakan

jumlah kasus lingkungan hidup yang muncul lebih sedikit dan merupakan kasus

lingkungan hidup yang relatif sederhana dan tidak memerlukan biaya

pengambilan analisis sample, sehingga tidak banyak memerlukan anggaran untuk

penyelesaiannya, dan biaya yang di anggarkan dari APBD DIY yang tidak

termanfaatkan dikembalikan sebagai silva

III.2.7.2. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup

Program/Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang

Lingkungan Hidup, merupakan bagian dari program Pengendalian Pencemaran

dan Kerusakan Lingkungan yang dibiayai dengan anggaran APBD tahun 2013

sebesar Rp. 77.495.000,-, realisasinya sebesar Rp. 69.029.000,- atau sebesar

89,08 %, sedangkan capaian indikatornya sesuai target, pada tabel sebagai

berikut :

Tabel : III.2.7.2.

Target dan Realisasi Kegiatan

Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2013

Indikator Kinerja Tahun 2013

Target Realisasi Capaian

a. Pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan

100 usaha/keg

103 usaha /keg 100 %

b. Pengawasan terhdap usaha/kegiatan sumber BPO

20 distributor/

bengkel

20 distributor/

bengkel 100%

c. Ekspose hasil Pengawasan 80 orang 80 orang 100 %

Page 73: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

66

Pada tahun 2013, capaian angka Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang

Lingkungan Hidup menunjukkan kinerja yang sangat baik, sesuai target yang

telah ditetapkan. Tercapainya target tersebut didasarkan data hasil pengawasan

terhadap 100 usaha/kegiatan dan pengawasan terhadap sumber BPO Distributor

dan Bengkel sebanyak 20 lokasi. Dari 103 usaha dan atau kegiatan yang diawasi

sebagian besar sudah melakukan pengelolaan lingkungan walaupun kualitas hasil

pengelolaan sebagian besar belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan.

Dari 20 Bengkel AC mobil dan /atau Distributor bahan Reregerant sebagian besar

sudah menggunakan bahan regregerant yang sesuai anjuran pemerintah yaitu

refregerant tipe R 134a yang ramah lingkungan. Sebagian besar usaha dan/ atau

kegiatan sudah melaporkan hasil pengelolaan dan pemantauan sesuai yang

tertuang dalam dokumen RKL-RPL atau UKL-UPL maupun pelaporan swapantau

limbah cair tiap 3 (tiga) bulan sekali. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun

2012, prosentase ketaatan pelaporan mengalami kenaikan.

III.2.8. Sasaran meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial

menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan Tolok ukur untuk mencapai sasaran meningkatnya pembinaan bagi

usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan

lingkungan adalah angka indikator kinerja yang ditetapkan didalam Dokumen

Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013. Adapun target dan

realisasi sasaran meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial

menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan, seperti pada tabel sebagai

berikut :

Tabel III.2.8. Target dan realisasi Meningkatnya Pembinaan Bagi Usaha/Kegiatan

Yang Potensial Menimbulkan Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan

No Indikator Capaian

2012

2013 Target Akhir

Renstra (2017)

Capaian s/d 2013 terhadap 2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

Page 74: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

67

1. Sumber

Pencemar

Lingkungan

yang dibina

413 unit usaha

360 unit usaha

360 unit usaha

100% 400 90%

Target yang ditetapkan dalam menangani sumber pencemar lingkungan di

DIY tahun 2013 sebanyak 360 unit usaha, sedangkan realisasi jumlah sumber

pencemar lingkungan yang dibina sebanyak 360 unit usaha, prosentase capaian

sebesar 100%. Jumlah capaian sumber pencemar lingkungan yang tertangani dari

tahun 2013 menunjukkan hasil yang sangat baik, sesuai yang ditargetkan. Apabila

dibandingkan yang tertangani pada tahun 2012 mengalami penurunan, dikarenakan

jumlah sumber pencemar lingkungan yang dibina lebih sedikit dibandingkan tahun

sebelmnya. Sumber pencemar yang dibina tersebut didasarkan pada jumlah

usaha/kegiatan yang potensial mencemari lingkungan yang tersebar di

kabupaten/kota se-Daerah Istimewa Yogyakarta, umumnya merupakan kegiatan

usaha seperti hotel, rumah sakit, industri dan UMKM yang potensial menimbulkan

pencemaran baik air sungai akibat buangan limbah cairnya maupun pencemaran

udara akibat emisi dari cerobong asapnya.

III.2.9. Sasaran Terwujudnya Peningkatan Sistem dan Aksesibilitas Informasi Lingkungan Tolak ukur untuk mencapai Sasaran Terwujudnya Peningkatan Sistem dan

Aksesibilitas Informasi Lingkungan adalah angka indikator tersedianya data

lingkungan hidup dalam basis data digital yang ditetapkan dalam Dokumen

Penetapan Kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY Tahun 2013. Adapun target dan

sasaran terwujudnya peningkatan system dan aksesibilitas informasi lingkungan,

seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel III.2.8. Target dan realisasi

Terwujudnya Peningkatan Sistem dan Aksesibilitas Informasi Lingkungan

No

Indikator

Capaian

2012

2013 Target Akhir

Renstra (2017)

Capaian s/d 2013 terhadap 2017 (%)

Target Realisasi %

Realisasi

Page 75: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

68

1. Tersedianya

data

lingkungan

hidup dalam

basis data

digital

6 jenis data

1 database (8 jenis data)

1 database (8 jenis data)

100% 11 jenis

data 72,72%

Jumlah data lingkungan hidup didasarkan pada tersedianya data kualitas

lingkungan yang terdiri data kualitas udara, data kualitas air sungai, data kualitas air

laut, data kualitas air sumur, data kualitas tanah dan data kualitas limbah padat, (6

jenis data). Pada tahun 2013 angka capaian jumlah data lingkungan hidup

menunjukkan hasil yang baik, yaitu dari target 8 jenis data realisasinya 8 jenis data,

seingga ketersediaan data kualitas lingkungan hidup capaiannya sesuai target.

Data kualitas lingkungan hidup ini dilaksanakan melalui program peningkatan

kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Program/Kegiatan BLH DIY TA 2012 yang mendukung tercapainya target

Sasaran Terwujudnya Peningkatan Sistem dan Aksesibilitas Informasi Lingkungan,

sebagai berikut :

1). Program/kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan, dengan

capaian sebesar 97,18%, realisasi fisik 100 %.

2). Program/kegiatan Penguatan Jejaring Informasi Lingkungan Pusat Dan Daerah,

dengan capaian sebesar 98,64%, realisasi fisik 100 %.

3). Program/kegiatan Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah,

dengan capaian sebesar 96,48%, realisasi fisik 100 %.

4). Program/kegiatan Penyusunan SPM Bidang Lingkungan Hidup, dengan capaian

sebesar 96,18%, realisasi fisik 100 %.

5) Program/kegiatan Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang

Lingkungan, dengan capaian sebesar 99,60%, realisasi fisik 100 %.

6) Program/kegiatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dengan capaian

sebesar 81,17%, realisasi fisik 100 %.

Page 76: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

69

III.3. AKUNTABILITAS ANGGARAN .

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2013 sebesar Rp.

11.288.880.028,- (89,60%) dari total anggaran yang dialokasikan. Anggaran untuk

program/kegiatan utama sebesar Rp. 10.381.054.270,- realisasi sebesar Rp.

9.280.180.545,- (89,40%), sedangkan anggaran realisasi untuk program/kegiatan

pendukung sebesar Rp. 2.218.641.410,- realisasinya sebesar Rp. 2,008,699,483

atau (90,54%). Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan

anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Peningkatan pengelolaan

sampah, dan limbah B3 (98,86%). Sedangkan penyerapan terkecil pada

program/kegiatan di sasaran terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka

Hijau (RTH) sebesar 80,12 persen.

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan

anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan

anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk

pencapaian sasaran pembangunan tahun 2013 telah mencukupi.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2013 yang dialokasikan untuk

membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel

berikut :

Tabel III.3

Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2013

No Sasaran Anggaran Realisasi

% Realisasi

1 Terwujudnya peningkatan kualitas air sungai

2.007.929.780 1.871.438..410 93,20

2 Terwujudnya peningkatan kualitas udara ambien

468.973.800 412,414,600 87,94

3 Menurunnya Luasan Lahan yang rusak

2.097.515.150 1.973.197.210 94,07

4 Terwujudnya peningkatan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

2.210.856.400 1.771.395.200 80,12

5 Peningkatan pengelolaan sampah, dan limbah B3

521.168.625 515.222.875 98,86

Page 77: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

70

No Sasaran Anggaran Realisasi

% Realisasi

6 Terwujudnya peningkatan jumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan

786.718.500 758.737.500 96,44

7 Terwujudnya peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan

1.160.489.000 938.788.500 80,90

8 Meningkatnya pembinaan bagi usaha/kegiatan yang potensial menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

392.174.225 378.605.150

96,54

9 Terwujudnya peningkatan pengelolaan dan aksesibilitas informasi lingkungan

735.228.790 660.381.100 89,82

Jumlah Total Per Sasaran 10.381.054.270 9.280.545.89,40 89,40

Belanja Langsung Pendukung 2.218.641.410 2.008.699.483 90,54 Total Belanja Langsung 12.599.695.680 11.288.880.028 89.58

Sedangkan untuk realisasi anggaran belanja langsung tahun 2013 yang

dialokasikan untuk pelaksanaan program dan kegiatan Badan Lingkungan Hidup

DIY yang terdiri dari 11 program dan 76 kegiatan, sebagai berikut :

1. Alokasi Anggaran untuk Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

adalah sebesar Rp. 806.387.200,- realisasinya sebesar Rp. 663.162.933,- atau sebesar 82.24 %, dan realisasi fisik sebesar 100 %. Adapun realisasi tiap-tiap kegiatan sebagai berikut : 1) Jasa Surat Menyurat sebesar Rp. 6.500.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. Rp. 6.500.000,- (100%)

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik sebesar Rp.

200.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 149.352.777,-

(74,68%)

3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan

Dinas/operasional sebesar Rp 8.000.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp 6.199.000 (77,49 %)

Page 78: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

71

4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan sebesar Rp 28.800.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar RP 28.800.000,- (100 %)

5) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor sebesar Rp 70.000.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp 69.945.000,- (99,92 %)

6) Penyediaan Alat Tulis Kantor sebesar Rp 24.914.400,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp 24.914.400,- (100 %)

7) Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan sebesar Rp 19.759.800,-

dengan realisasi keuangan Rp 19.759.800,- (100 %)

8) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/penerangan Bangunan Kantor

sebesar Rp 8.499.200,- dengan realisasi keuangan Rp 8.499.200,- (100 %)

9) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga sebesar Rp 6.588.800,- realisasi

keuangan Rp 6.588.800,- (100 %)

10) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang - undangan sebesar

Rp 5.830.000,- realisasi keuangan Rp 5.830.000,- (100 %)

11) Penyediaan makanan dan minuman sebesar Rp 27.495.000,- dengan

realisasi keuangan Rp 27.477.000,- (99,93 %)

12) Alokasi dana Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Rp

400.000.000,- dengan realisasi Rp 309.296.956,- (77,32 %)

2. Alokasi Anggaran untuk Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar Rp. 1.184.256.610,- realisasi keuangannya sebesar Rp

1.165.175.000,- atau sebesar 98,39 %, dan realisasi fisik sebesar 100 % dengan rincian tiap-tiap kegiatan sebagai berikut : 1) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor sebesar Rp. 340.068.610,- dengan

realisasi sebesar Rp. 337.237.000,- (99,17 %)

2) Pengadaan Mebeleur sebesar Rp. 90.000.000,- dengan realisasi keuangan

Rp. 88.660.000,- (98,51 %)

3) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor sebesar Rp.111.000.000,-

dengan realisasi keuangan Rp 110.427.000,- (99.48 %)

4) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional sebesar

Rp. 290.000.000,- dengan realisasi keuangan Rp.280.190.000,- (96.62 %).

5) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor sebesar

Rp 54.098.000,- dengan realisasi keuangan Rp 52.864.000,- (97.72 %).

6) Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor sebesar Rp. 299.090.000,-

dengan realisasi keuangan Rp. 295.797.000,- (98.90 %).

Page 79: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

72

3. Alokasi Anggaran Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar Rp. 110.000.000,- realisasi keuangan sebesar Rp 79.000.000,- atau sebesar 71,82 %, realisasi fisiknya 100 %, dengan rincian tiap-tiap kegiatan sebagai berikut : 1) Pendidikan dan Pelatihan Formal sebesar Rp. 100.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 75.000.000,- (75 %)

2) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-ungangan Rp.

10.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 4.000.000,- (40 %)

4. Alokasi Anggaran Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan sebesar Rp. 118.268.000,- sedangkan realisasi keuangan sebesar Rp 101.361.550,- atau sebesar 85,71 %, realisasi fisiknya 100 %, dengan rincian tiap-tiap kegiatan sebagai berikut : 1) Penyusunan Laporan Kinerja SKPD sebesar Rp. 15.425.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 13.436.050,- (87,11 %)

2) Penyusunan Laporan Keuangan SKPD sebesar Rp. 33.643.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 27.287.500,- (81,11 %)

3) Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengenbangan Data

dan Informasi sebesar Rp. 55.850.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp. 49.408.000,- (88,47 %)

4) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kegiatan SKPD sebesar Rp.

13.350.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp 11.230.000,- (84,12 %)

5. Alokasi Anggaran Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan sebesar Rp. 419.306.125,- realisasi keuangan sebesar Rp. 413.806.125,- atau sebesar 98,69%, realisasi fisik sebesar 100%, sedangkan realisasi masing-masing kegiatan sebagai berikut : 1) Pengembangan Teknologi Persampahan sebesar Rp. 279.253.875,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 275.033.875,- (98,49%).

2) Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan

sebesar Rp. 140.052.250,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp. 138.772.250,- (99,09%).

6. Alokasi Anggaran Program Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup sebesar Rp. 4.700.422.805,- realisasi keuangan sebesar Rp. 4.272.019.860,-atau sebesar 90,89%, realisasi fisik sebesar 100%, sedangkan realisasi masing-masing kegiatan sebagai berikut :

Page 80: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

73

1) Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura sebesar Rp.80.000.000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 78.949.000,- (98.69%)

2) Koordinasi Penilaian Langit Biru sebesar Rp.99.945.500,- dengan realisasi

sebesar Rp 77.333.800,- (77,83%).

3) Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Lingkungan Hidup sebesar Rp.

77.495.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 69.029.000,- (89.08%)

4) Pengkajian Dampak Lingkungan sebesar Rp. 144.475.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 116.447.100,- (80,60%)

5) Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih sebesar Rp.

77.395.000,- realisasi keuangan sebesar Rp. 53.898.00,- (69,64 %)

6) Ekspose Hasil Pengelolaan LH sebesar Rp. 49.814.225,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 48.059.000,- (96,48 %)

7) Pemantauan Kualitas Udara Ambien sebesar Rp. 100.000.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 97.800.000,- (97,80 %)

8) Pemantapan Program Adiwiyata sebesar Rp. 90.838.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 87.538.000,- (96,37 %)

9) Pemantauan Kualitas Air sebesar Rp. 223.820.800,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 209.019.800,- (93,39 %)

10) Pembinaan teknis Pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL dan DPL sebesar Rp.

93.500.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 89.772.000,-

(96,01%)

11) Penegakan Hukum Lingkungan Hidup sebesar Rp. 70.000.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 28.840.900,- (41,20 %)

12) Penerapan Eko Efisiensi sebesar Rp. 79.758.500,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp. 79.752.750,- (99,99 %)

13) Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kawasan

Sungai sebesar Rp. 54.411.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 54.066.000,-

(99,37 %)

14) Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan Hidup

sebesar Rp. 1.075.892.980,-dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

1.034.736.810,- (96,17 %)

15) Peningkatan Kapasitas Laboratorium Penguji Lingkungan sebesar Rp.

75.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp 72.625.000,- (96,83 %)

16) Penyusunan Peraturan L H sebesar Rp 700.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp 600.355.000,- (85,77 %).

Page 81: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

74

17) Alokasi dana kegiatan Peringatan Hari Penting Terkait Lingkungan Hidup

sebesar Rp. 193.100.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp

185.615.000,- (96,12%)

18) Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan Hidup sebesar Rp.

65.880.500,- dengan realisasi sebesar Rp.65.880.500,- (100 %)

19) Pembinaan Pelaksanaan Pedoman Pengelolaan Laboratorium Di

Lingkungan Pendidikan SMA/SMK dan PT sebesar Rp. 43.410.000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 43.410.000,- ,- (99.93 %)

20) Pengendalian Pencemaran Air sebesar Rp. 293.000.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp 288.771.000,- (98.56 %)

21) Pengendalian B3 Dan Limbah B3 sebesar Rp 22.104.000,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp 21.664.000,- (99.06 %)

22) Penyusunan SPM Bidang LH sebesar Rp. 49.803.800,- dengan realisasi

keuangan sebesar Rp 47.899.7,- (96.18 %)

23) Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian LH sebesar Rp.

55.760.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 55.159.150,- (98,92%)

24) Pengendalian Pencemaran Tanah sebesar Rp. 86.700.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 48.776.300,- (56,26 %)

25) Pembentukan Kader Lingkungan sebesar Rp. 550.000.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 526.370.000,- (95,70 %)

26) Penyusunan Peraturan Pengelolaan Limbah B3 (bahan beracun berbahaya)

sebesar Rp. 69.659.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

33.525.000,- (48,13 %)

27) Festival Sungai Mendukung Kelestarian Lingkungan Hidup sebesar Rp.

50.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 48.300.000,- (96,60%)

28) Monitoring dan Evaluasi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi

Pemukiman sebesar Rp. 29.800.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp. 17.835.000,- (59,85 %)

29) Penyusunan Peraturan Pengendalian Pencemaran Udara sebesar Rp.

98.860.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 90.591.700,- (91,64%)

7. Alokasi Anggaran untuk Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam sebesar Rp. 1.597.515.150,- realisasi keuangan sebesar Rp. 1.522.750.380,- atau sebesar 95,32 %, realisasi fisik tercapai 100 %,

sedangkan realisasi masing-masing kegiatan sebagai berikut :

Page 82: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

75

1) Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan

Sumber-Sumber Air sebesar Rp. 633.075.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp. 591.265.500,- (93,40 %)

2) Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan sebesar Rp 242.607.500,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 234.290.500,- (96,57 %)

3) Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-sumber Air

Rp.143.370.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 139.765.000,-

(97,49 %)

4) Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA sebesar

Rp. 206.517.200,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 197.760.580,-

(95,76 %)

5) Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem sebesar Rp.

115.945.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 114.055.000,-

(98,37%)

6) Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Perlindungan dan Konservasi

SDA sebesar Rp. 138.050.000,- dengan realisasi keuangan sebesar

Rp 134.276.600,- (97,27 %)

7) Pengendalian Kerusakan Pesisir, Pantai dan Laut sebesar Rp 117,950.450,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 111.337.200,- (94,39 %)

8. Alokasi Anggaran untuk Program Peningkatan Kualitas dan Akses Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar Rp. 685.424.990,- sedangkan realisasi keuangan yang dicapai sebesar Rp. 612.481.350,- atau sebesar 89,36 %, dengan capaian realisasi fisik sebesar 100 %. Adapun rincian tiap-tiap kegiatan sebagai berikut : 1) Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Ling-kungan

sebesar Rp. 49.971.200,- denan realisasi keuangan sebesar Rp.

49.771.200,- (99,60%)

2) Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan sebesar Rp. 29.231.990,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 28.406.500,- (97,18%)

3) Penguatan Jejaring Informasi Lingkungan Pusat dan Daerah sebesar Rp.

45.924.400,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 45.298.400,- (98,64%)

4) Penyusunan dan Penerbitan Buletin Kalpataru sebesar Rp. 64.173.500,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 64.173.350,- (100 %)

Page 83: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

76

5) Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah sebesar Rp.

52.064.900,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 50.231.900,-

(96,48%)

6) Penyusunan KLHS sebesar Rp. 339.059.000,- dengan realisasi keuangan

sebesar Rp 275.229.000,- (81,17 %)

9. Alokasi Anggaran untuk Program Peningkatan Pengendalian Polusi sebesar Rp. 269.028.800,- realisasi keuangan sebesar Rp. 237.280.800,- atau sebesar 88,20 %, realisasi fisik sebesar 100 %, sedangkan realisasi

masing-masing kegiatan sebagai berikut:

1) Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor sebesar Rp.72.625.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp. 72.500.000,- (99,83 %)

2) Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Akfivitas Industri sebesar Rp.

59.950.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 57.505.000,-

(95,52%)

3) Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair sebesar

Rp67.740.000,- realisasi keuangan sebesar Rp. 50.492.000,- (74,54 %)

10. Alokasi Anggaran untuk Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar Rp. 150.000.000,- realisasi keuangan sebesar Rp. 148.100.000,- atau sebesar 98.73 %, dan realisasi fisik sebesar 100 %. Rincian kegiatan sebagai berikut: 1) Alokasi dana kegiatan Penataan RTH sebesar Rp. 161.841.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp 145.839.000,- (90,11 %)

2) Pembuatan Demplot Kampung Hijau sebesar Rp 1.574.015.400,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp 1.211.855.200,- (76,99 %)

3) Kegiatan DED Ruang Terbuka Hijau sebesar Rp 375.000.000,- dengan

realisasi keuangan sebesar Rp 316.095.000,- (84,29 %)

4) Pembuatan RTH sebesar Rp 100.000.000,- dengan realisasi keuanga

sebesar Rp 97.606.000,- (97,61 %)

11. Alokasi Anggaran untuk Program Pengelolaan Lingkungan Berbasis Budaya sebesar Rp. 500.000.000,- realisasi keuangan sebesar Rp 450.446.830,- atau sebesar 90,09 % dan realisasi fisik sebesar 92,58 %. Rincian Kegiatan sebagai berikut :

(1) Alokasi dana kegiatan Kajian Inisiasi Wonodeso sebesar Rp 500.000.000,-

dengan realisasi keuangan sebesar Rp 450.446.830,- (90,09%)

Page 84: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

77

BAB IV P E N U T U P

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Lingkungan

Hidup DIY disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran

2013, serta Penetapan KinerjaTahun 2013 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja

instansi yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan

instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat

pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi

instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan

hasil pengukuran kinerja terhadap 1 (satu) sasaran utama (RPJMD) dan 9 (sembilan)

sasaran SKPD, ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 1(satu) indikator kinerja

utama dan 20 (dua puluh) indikator.pendukung.

Penyelenggaraan kegiatan di Badan Lingkungan Hidup DIY pada Tahun

Anggaran 2013 merupakan tahun ke 1 (satu) dari Rencana strategis Badan Lingkungan

Hidup DIY Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan

partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan.

Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung

oleh berbagai pihak.

Hasil laporan akuntabilitas kinerja Badan Lingkungan Hidup DIY tahun 2013

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator

kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia,

anggaran, dan sarana prasarana.

2. Dari analisis 1 (satu) sasaran utama (RPJMD) dan 9 (sembilan) sasaran SKPD,

terdapat 1 (satu) indikator kinerja utama yang dipilih sebagai tolak ukur yaitu

prosentase peningkatan kualitas lingkungan, dengan prosentase capaian 100%.

Pada tahun 2013, terdapat 19 (sembilan belas) indikator yang telah memenuhi

target yang ditetapkan atau sebesar 100%. Sementara itu, sebanyak 2 (dua)

indikator yang belum memenuhi target, yakni Indikator Prosentase Pemenuhan

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan dengan prosentase

capaian sebesar 85,65%, dan Indikator Prosentase Unit Usaha Yang Mentaati

Page 85: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

78

Hukum Lingkungan dengan prosentase capaian sebesar 82,50%. Tidak tercapainya

target disebabkan oleh berbagai faktor kendala baik internal maupun eksternal.

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-

permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitasp enyusunan LAKIP dirumuskan

saran-saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam menyusun

dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang

akuntabel;

2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah

agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan benar di jajaran

instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan

evaluasi capaian Penetapan Kinerja (PK).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2013 ini diharapkan

dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang

membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,

penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta

penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

Page 86: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP ...blh.jogjaprov.go.id/po-content/uploads/LAKIP-BLH-DIY-2013.pdf · sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan

79

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Penetapan Kinerja (PK) Badan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013