LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ... memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan...
Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI ... memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan...
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia dan
bimbingan-Nya sehingga Laporan Kinerja BBP2HP Triwulan I Tahun 2015 ini
dapat selesai tepat pada waktunya. Tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja
BBP2HP Triwulan I Tahun 2015 ini adalah untuk mempertanggungjawabkan
kinerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) kepada
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian
Kelautan dan Perikanan dan pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam
rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai
dengan adanya transparansi, partisipasi serta akuntabilitas. Selain itu,
penyusunan Laporan Kinerja BBP2HP Triwulan I Tahun 2015 juga diharapkan
dapat memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai
kebijakan yang diperlukan dan peningkatan kinerja internal BBP2HP.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Inspektorat Jenderal KKP,
Biro Perencanaan Setjen KKP dan Sekretariat Direktorat Jenderal P2HP yang
telah membimbing penyusunan Laporan Kinerja BBP2HP Triwulan I Tahun 2015.
Ucapan terima kasih juga tidak lupa kami sampaikan kepada tim pelaksana
kegiatan dan segenap keluarga besar Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil
Perikanan (BBP2HP) yang telah mempersiapkan dan melaksanakan seluruh
kegiatan ini di lingkungan BBP2HP dengan penuh tanggungjawab.
Akhir kata, kami mohon maaf jika ada kekurangan dan semoga laporan ini
bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan
BBP2HP di waktu yang akan datang. Saran dan masukan dari pembaca sangat
kami harapkan guna kesempurnaan penyusunan laporan selanjutnya.
Jakarta, April 2015
Kepala BBP2HP
Ir. Rahmah Hayati Samik Ibrahim, MM.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 ii
Daftar Isi
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI.......................................................................................................
i
iii
DAFTAR TABEL................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ vi
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................ 1
1.2. Maksud dan Tujuan................................................................ 2
1.3. Data Umum Organisasi.......................................................... 3
1.4. Kepegawaian.......................................................................... 5
1.5. Isu Strategis BBP2HP............................................................. 6
1.6. Sistematika Penyajian............................................................ 7
BAB II. PERENCANAAN KINERJA............................................................. 9
2.1. Arah Kebijakan....................................................................... 9
2.2. Tujuan dan Sasaran Strategis................................................ 9
2.3. Penetapan Kinerja BBP2HP................................................... 11
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA............................................................ 14
3.1. Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU).................................. 14
3.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja................................................. 16
3.2.1. Stakeholder Perspektif ............................…………… 16
3.2.1.1. Meningkatnya Kesejahteraan Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan.…………
16
3.2.2. Customer Perspektif................................................... 18
3.2.2.1. Meningkatnya Hasil Pengujian Penerapan Hasil Perikanan yang mendukung P2HP ………………………
18
3.2.3. Internal Process Perspektif........................................ 19
3.2.3.1. Berkembangnya Ragam Produk Olahan dengan Penerapan Teknologi Inovatif....................................................
19
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 iii
3.2.4. Learning and Growth Perspective.............................. 29
3.2.4.1. Terwujudnya ASN BBP2HP yang Kompeten dan Berkrepribadian............. 29
3.2.4.2. Tersedianya Informasi BBP2HP yang Valid, Handal dan Mudah.......................
31
3.2.4.3. Terwujudnya Pranata dan Kelembagaan Birokrasi BBP2HP yang Berkepribadian.......................................
33
3.2.4.4. Terkelolanya Anggaran Pembangunan BBP2HP Secara Efisien.........................
35
3.3. Akuntabilitas Keuangan........................................................ 36
BAB IV. PENUTUP......................................................................................... 43
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 iv
Daftar Tabel
Halaman
Tabel 1. Data Pegawai BBP2HP ……………….……………………………. 6
Tabel 2. Rencana Kinerja Tahunan BBP2HP Tahun 2015 ……………… 12
Tabel 3. Capaian Kinerja BBP2HP Triwulan I Tahun 2015 …………...... 14
Tabel 4. Target dan Realisasi IKU PDB, Tahun 2014 dan 2015 ……..... 17
Tabel 5. Pencapaian IKU PDB, 2010-2014 ………………………………. 17
Tabel 6. Target Dan Realisasi Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda
SNI Produk, sampai dengan Triwulan I Tahun 2015 …………… 23
Tabel 7. Kendala yang dihadapi dalam Mencapai IKU 5 ……………...... 23
Tabel 8. Target Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan
Triwulan I Tahun 2015 …………………………………………….. 25
Tabel 9. Data Jenis Produk dan Daerah Asal Produk Perikanan yang
Telah Diuji Nutrisi dan Mutunya …………………………………… 26
Tabel 10. Kendala yang Dihadapi dalam Mencapai IKU 6 ……………….. 26
Tabel 11. Target dan Realisasi Jumlah Pelayanan Pengembangan Usaha,
Tahun 2015 ……………………………………………………….... 29
Tabel 12. Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Perikanan ……………………………………..... 33
Tabel 13 Pameran dan Demonstrasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil
Perikanan ………………………………………………………….... 33
Tabel 14. Hasil Penilaian SAKIP BBP2HP 2014 …………………………… 34
Tabel 15. Realisasi Anggaran BBP2HP Tahun Anggaran 2015 …………. 38
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 v
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi BBP2HP ………………………………....... 5
Gambar 2. Peta Strategi BBP2HP ………………………………………...... 12
Gambar 3. Perbandingan Alokasi Anggaran dan Penyerapan Tahun
2010 – 2015 ………………………………..........……………….. 36
Gambar 4. Perbandingan Alokasi Anggaran dan Penyerapan per Jenis
Belanja 2010 – 2015 ………………………………..................... 36
Gambar 5. Realisasi Anggaran BBP2HP tahun 2015 ……………………. 37
Gambar 6. Realisasi Anggaran BBP2HP per Jenis Belanja Tahun 2015 .. 37
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam rangka melaksanakan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014
tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka Balai Besar
Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) perlu menyusun Laporan
Kinerja triwulan I Tahun 2015. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
BBP2HP mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor
28/PERMEN-KP/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengujian
Penerapan Hasil Perikanan.
Pada tahun 2015, BBP2HP telah menetapkan indicator kinerja yang
terbagi menjadi 4 Prespektif dengan 7 SS (Sasaran Strategis) dan 11 IKU
(Indikator Kinerja Utama). Perspektif stakeholder terdiri dari 1 SS dan 1 IKU,
Perpektif Customer terdiri dari 1 SS dan 1 IKU, Perspektif internal proses terdiri
dari 1 SS dan 5 IKU, dan perspektif learn and growth terdiri dari 4 SS dan 4 IKU.
Secara umum, dari hasil pengukuran kinerja tersebut diketahui sebagian
besar indikator kinerja yang telah ditetapkan masih belum teralisasi dan masih
dalam proses pencapaian. Hal ini disebabkan beberapa kegiatan pendukung
dalam rangka pencapaian IKU masih dalam tahap penyusunan rencana aksi dan
persiapan pelaksanaan kegiatan.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU antara lain :
1) proses inovasi / perekayasaan harus melalui berbagai tahapan mulai dari
perencanaan, uji pendahuluan dan uji laboratorium, 2) Keterbatasan sarana dan
prasarana pendukung (alat laboratorium dan bengkel pengolahan), dan
3) Keterbatasan SDM.
Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Pada tahun 2015, BBP2HP
telah mengalokasikan anggran untuk mendukung ketersediaan peralatan
laboratorium pengujian dan peralatan bengkel pengolahan serta melakukan studi
banding dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM di lingkungan BBP2HP.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 1
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintahan sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja suatu instansi demi
terwujudnya aspirasi masyarakat dan tercapainya tujuan serta cita-cita bangsa
bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
kinerja dan pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme dengan berlandaskan asas-asas umum
penyelenggaraan negara yaitu asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara
negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas
profesionalitas, dan asas akuntabilitas sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Terselenggaranya good governance juga harus didukung dengan suatu
dasar peraturan perundang-undangan demi terciptanya suatu kepastian hukum.
Berdasarkan hal tersebut Pemerintah menerbitkan dasar hukum yang berkaitan
dengan terselenggaranya good governance, yaitu :
1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah,
2. Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah
3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 2
Tujuannya adalah untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi yang
bersinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah
maupun antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini dimaksudkan untuk
menciptakan suatu kepemerintahan yang baik (Good Governances) dan dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara) yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Dengan demikian
maka setiap entitas pelaporan dari setiap Kuasa Pengguna Anggaran wajib untuk
menyampaikan semua laporan kinerja.
Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) sebagai
satu-satunya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP) membuat laporan
pertanggungjawaban dan evaluasi yang tertuang dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja triwulan I Tahun 2015. Laporan kinerja ini merupakan wujud pelaksanaan
Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud disusunnya laporan kinerja BBP2HP triwulan I Tahun 2015 adalah
dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas KInerja Instansi Pemerintah yang menyatakan bahwa setiap instansi
pemerintah secara berjenjang wajib menyusun laporan pertanggungjawaban
kinerja melalui media Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Selain itu,
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 juga mengamanahkan kepada setiap
unit kerja agar menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja yang
dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan.
Tujuan penyusunan laporan kinerja BBP2HP triwulan I Tahun 2015
adalah:
1) Mempertanggungjawabkan kinerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil
Perikanan selama triwulan 1 Tahun 2015 kepada Direktur Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan dan pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam rangka
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 3
mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai
dengan adanya transparansi, partisipasi serta akuntabilitas.
2) Memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai
kebijakan yang diperlukan dan peningkatan kinerja internal BBP2HP.
1.3. DATA UMUM ORGANISASI
Pengembangan produk olahan hasil perikanan merupakan salah satu
upaya meningkatkan nilai tambah dari produk perikanan. Pengembangan produk
olahan tersebut dapat dilakukan melalui upaya diversifikasi produk hasil perikanan
yang memiliki mutu dan keamanan pangan, serta kemasan yang baik sehingga
dapat menjangkau strata konsumen yang lebih tinggi dan menyebar ke seluruh
lapisan masyarakat. Dalam rangka menjamin mutu dan keamanan produk hasil
perikanan hingga dikonsumsi masyarakat, maka diperlukan suatu lembaga yang
kredibel dalam melaksanakan tugas tersebut. Untuk mewujudkan upaya tersebut,
maka keberadaan Unit Pelaksana Teknis Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil
Perikanan (UPT BBP2HP) memiliki peran penting dan strategis untuk mendukung
terlaksananya kebijakan tersebut.
Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) merupakan
satu-satunya Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Ditjen P2HP). Keberadaan
BBP2HP didasarkan pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
28/PERMEN-KP/2013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan
BBP2HP memiliki tugas pokok melaksanakan uji terap teknik pengolahan
dan pemasaran, pengujian dan sertifikasi produk, serta pelayanan
pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, dengan
uraian tugas sebagai berikut :
a) Meyelenggarakan penyusunan rencana program dan anggaran
b) Meyelenggarakan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan;
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 4
c) Menyelenggarakan pengujian persyaratan kelayakan pengolahan dan
penganekaragaman produk hasil perikanan;
d) Menyusun standardisasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
e) Menyelengarakan sertifikasi produk penggunaan tanda Standar
Nasional Indonesia (SNI) hasil perikanan;
f) Menyelenggarakan pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan;
g) Menyelenggarakan bimbingan teknis hasil uji terap, pengujian, dan
sertifikasi produk hasil perikanan;
h) Menyelenggarakan urusan tata usaha dan rumah tangga.
i) Memantau pelaksanaan program dan anggaran
j) Mengevalusiasi pelaksanaan program dan anggaran
k) Menyusun laporan pelaksanaan program dan anggaran
BBP2HP mempunyai susunan organisasi yang terdiri dari :
1. Bidang Uji Terap Teknik Pengolahan dan Pemasaran;
2. Bidang Pengujian dan Sertifikasi Produk;
3. Bidang Pelayanan Pengembangan Usaha;
4. Bagian Tata Usaha; dan
5. Kelompok Jabatan Fungsional
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 5
Dalam menjalankan tugas tersebut, organisasi BBP2HP diatur seperti
Gambar 1 :
Gambar 1. Struktur Organisasi BBP2HP berdasar Permen KP Nomor 28/PERMEN-KP/2013
Berdasar permenKP tersebut, Sejak tahun 2013, Balai Besar Pengujian
Penerapan Hasil Perikanan juga bertanggung jawab terhadap 4 satuan kerja,
yang berlokasi di Cibinong, Palabuhanratu, Mataram, dan Ambon.
1.4. KEPEGAWAIAN
Pada akhir triwulan I Tahun 2015, pegawai BBP2HP seluruhnya berjumlah
127 pegawai, terdiri dari 99 PNS dan 28 tenaga kontrak, dengan distribusi
sebagaimana tabel 1:
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 6
Tabel 1. Data Pegawai BBP2HP
No. Data Pegawai Jumlah (orang)
1. Pejabat Struktural 14
a. Eselon II 1
b. Eselon III 4
c. Eselon IV 9
2. Pejabat Fungsional Tertentu 38
a. Perekayasa 14
b. Pengawas Mutu 12
c. Analis Kepegawaian 1
d. Pranata Humas 2
e. Analis Pasar Hasil Perikanan 9
3. Pejabat Fungsional Umum 47
4. PNS BPSDMKP diperkerjakan di BBP2HP 1
5. PNS BBP2HP DPK LPPMHP Gorontalo 1
6. Pegawai Kontrak 28
TOTAL 127
Berdasar data kepegawaian, jumlah pegawai BBP2HP berstatus PNS
berjenis kelamin laki – laki sebanyak 58 orang (58,58 %) dan perempuan
sebanyak 41 orang (41,41 %). Jika dilihat dari latar belakang pendidikan, pegawai
BBP2HP didominasi oleh pendidikan sarjana sebanyak 31 orang (31,31 %) dan
SLTA sebanyak 28 orang (28,28 %) kemudian diikuti lulusan pasca sarjana (S2)
sebanyak 23 orang (23,23 %) dan sisanya berlatar belakang pendidikan SD,
Diploma 3 (D3) dan Diploma 4 (D4) sebanyak 14 orang atau setara 14,14%.
1.5. ISU STRATEGIS BBP2HP
Seiring dengan kebijakan industrialisasi dan peningkatan daya saing
produk kelautan dan perikanan yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan melalui Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan, maka BBP2HP memiliki peranan strategis dalam mendukung
keberhasilan kebijakan tersebut. Beberapa isu strategis yang menjadi focus
perhatian BBP2HP dalam melaksanakan kegiatan antara lain :
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 7
a. Sebagian besar pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan
merupakan kelompok usaha kecil menengah yang memerlukan sentuhan
teknologi inovatif dan pembinaan peningkatan / keberlanjutan usaha.
b. Tingkat konsumsi ikan masyarakat yang masih rendah memerlukan inovasi
atau diversifikasi ragam olahan produk perikanan sehingga lebih diminati
masyarakat
c. Sebagian produk olahan hasil perikanan yang beredar di masyarakat
belum memiliki informasi nilai kandungan gizi.
d. Dalam rangka peningkatan daya saing, diperlukan adanya jaminan produk
yang beredar di masyarakat memiliki kesesuaian dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI)
Sehubungan dengan berbagai isu strategis tersebut, BBP2HP menetapkan
beberapa sasaran dan indicator kinerja seperti yang tertuang dalam perjanjian
kinerja antara Dirjen P2HP dan Kepala BBP2HP.
1.6. SISTEMATIKA PENYAJIAN
laporan kinerja BBP2HP triwulan I Tahun 2015 ini disusun dengan
sistematika penyajian sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif, yang berisi tentang uraian secara singkat tentang tujuan
dan sasaran strategis, kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapai
tujuan dan sasaran, langkah-langkah yang diambil serta langkah
antisipatifnya.
Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang
sedang dihadapi organisasi.
Bab II. Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan / ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2015
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 8
Bab III. Akuntabilitas Kinerja
Menguraikan tentang pencapaian Sasaran Strategis (SS) yang diukur
dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBP2HP pada tahun 2015,
evaluasi dan analisis capaian masing-masing IKU Tahun 2015. Terakhir
akan dibahas mengenai akuntabilitas keuangan BBP2HP berupa sumber
pembiayaan anggaran disertai realisasi anggaran untuk masing-masing
program dan kegiatan.
Bab IV. Penutup
Menguraikan tentang keberhasilan dalam pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan, permasalahan dan kendala, serta strategi pemecahannya
untuk waktu yang akan datang.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 9
BAB II.
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Arah Kebijakan
BBP2HP merupan satu – satunya UPT lingkup Ditjen P2HP. Dalam
rangka mendukung kebijakan P2HP, BBP2HP melaksanakan kegiatan
Pengembangan uji terap produk dan alat pasca panen dan pemasaran
hasil perikanan. Kebijakan Ditjen P2HP yang dimaksud adalah program
peningkatan kemandirian dan ketahanan pangan serta daya saing usaha
kelautan dan perikanan.
Peningkatan kemandirian dan ketahanan pangan serta daya saing
usaha kelautan dan perikanan diterjemahkan oleh BBP2HP dengan
melaksanakan:
a. Inovasi produk dan teknologi P2HP hasil pengujian penerapan
hasil perikanan yang bernilai tambah dan daya saing
b. Penyiapan bahan standarisasi teknik pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan
c. Penerapan penggunaan tanda SNI produk
d. Uji nutrisi dan mutu produk perikanan
e. Pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan
f. Perencanaan, evaluasi dan pelaporan program dan anggaran
berdasarkan data yang terkini dan akurat
g. Pengembangan SDM aparatur kompeten yang dikelola sesuai
kebutuhan, ketatausahaan dan kerumahtanggaan
h. Pengembangan administrasi keuangan di lingkungan BBP2HP
2.2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Untuk melaksanakan arah kebijakan tersebut, Balai Besar Pengujian
Penerapan Hasil Perikanan merumuskan tujuan sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 10
1. Meningkatkan ragam teknik pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan yang siap diterapkan pada masyarakat;
2. Meningkatkan daya saing melalui pengujian persyaratan kelayakan
pengolahan dan penganekaragaman produk hasil perikanan;
3. Meningkatkan jumlah bahan rancangan standar pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan;
4. Meningkatkan jumlah produk yang mendapatkan tanda SNI hasil
perikanan;
5. Meningkatkan pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan;
6. Meningkatkan penyebarluasan informasi hasil uji terap, pengujian, dan
sertifikasi produk hasil perikanan kepada masyarakat;
7. Meningkatkan dukungan manajemen bagi pelaksanaan tugas-tugas
teknis BBP2HP;
8. Meningkatkan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan melalui operasionalisasi Satuan Kerja BBP2HP.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi BBP2HP dan mencapai
tujuan organisasi maka BBP2HP telah menetapkan Sasaran strategis yang
dikelompokkan sebagai berikut :
- Stakeholder Perspective, meliputi :
o Sasaran Strategis 1 (SS1) : Meningkatnya kemakmuran
pengolah dan pemasar hasil perikanan
- Customer Perspective, meliputi :
o Sasaran Strategis 2 (SS2) : Meningkatnya hasil pengujian
penerapan hasil perikanan yang mendukung P2HP
- Internal Process Perspective, meliputi :
o Sasaran Strategis 3 (SS3) : Berkembangnya Ragam Produk
Olahan dengan Penerapan teknologi Inovatif
- Learn & Growth Perspective, meliputi :
o Sasaran Strategis 4 (SS4) : Terwujudnya ASN BBP2HP yang
Kompeten dan Berkepribadian
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 11
o Sasaran Strategis 5 (SS5) : Tersedianya Informasi BBP2HP
yang Valid, Handal dan Mudah Diakses
o Sasaran Strategis 6 (SS6) : Terwujudnya Pranata dan
Kelembagaan Birokrasi BBP2HP yang Berkepribadian
o Sasaran Strategis 7 (SS7) : Terkelolanya anggaran
Pembangunan BBP2HP secara Efisien
2.3. Penetapan Kinerja BBP2HP
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja secara jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun. Penetapan kinerja disusun dengan
menetapkan sasaran yang mencerminkan sesuatu yang akan dicapai secara
nyata dari pelaksanaan program dalam rumusan yang spesifik, terukur, dan
berorientasi pada hasil (outcome). Dalam melakukan penetapan rencana kinerja
juga ditetapkan ukuran-ukuran kinerja yang jelas berupa indikator kinerja serta
penetapan rencana tingkat capaian untuk masing-masing indikator.
Sejak tahun 2013, penetapan kinerja pada unit kerja lingkup BBP2HP telah
didasarkan pada konsep manajemen kinerja berbasis BSC. Konsep manajemen
kinerja berbasis BSC pada dasarnya sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Permenpan RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam konsep BSC, Sasaran Strategis (SS) tersebut kemudian dipetakan
dalam suatu Peta Strategi berupa kerangka hubungan sebab akibat yang
menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi. Peta Strategi
BBP2HP Tahun 2014 adalah sebagaimana disajikan dalam gambar 2 dan telah
di-cascading kepada setiap unit kerja eselon III lingkup BBP2HP.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 12
Gambar 2. Peta Strategi BBP2HP
Dalam Peta Strategi BBP2HP Tahun 2015 telah ditetapkan 7 (Tujuh)
Sasaran Strategis (SS) dan 11 (sebelas) Indikator Kinerja Utama (IKU). Sasaran
Strategis dan IKU beserta targetnya (sebagaimana tertuang dalam dokumen
penetapan kinerja) BBP2HP Tahun 2015, adalah sebagaimana pada tabel 2.
Tabel 2. Rencana Kinerja Tahunan BBP2HP Tahun 2015.
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2015
Stakeholder Perspective
1 Meningkatnya kemakmuran pengolah dan pemasar hasil perikanan
1 Pertumbuhan PDB Perikanan (%)
7
Customer Perspective 2 Meningkatnya hasil
pengujian penerapan hasil perikanan yang mendukung P2HP
2 Jumlah rekomendasi hasil pengujian penerapan hasil perikanan
5
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 13
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 Internal Process Perspective
3 Berkembangnya ragam produk olahan dengan penerapan teknologi inovatif
3 Jumlah produk hasil uji terap teknologi inovatif bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (ragam)
10
4 Jumlah penyiapan bahan RSNI pengolahan dan pemasaran (bahan RSNI)
5
5 Jumlah produk bersertifikat SNI (Produk)
7
6 Jumlah data uji nutrisi dan mutu produk perikanan (Data)
600
7 Jumlah pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (UMKM)
14
Learning and Growth Perspective
4 Terwujudnya ASN BBP2HP yang kompeten dan berkepribadian
8 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III lingkup BBP2HP (%)
<15
5 Tersedianya informasi BBP2HP yang valid, handal dan mudah diakses
9 Indeks pemanfaatan informasi BBP2HP berbasis IT (%)
>75
6 Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BBP2HP yang berkepribadian
10 Nilai/Skor SAKIP lingkup BBP2HP
A
7 Terkelolanya anggaran pembangunan BBP2HP secara efisien
11 Nilai efisiensi anggaran BBP2HP 80 - 90
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 14
BAB III.
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU)
Sebagaimana telah diuraikan pada Bab sebelumnya, pengelolaan kinerja
BBP2HP tahun 2015 telah didasarkan pada BSC. BBP2HP telah menetapkan 7
(tujuh) Sasaran Strategis (SS) dan 11 (sebelas) Indikator Kinerja Utama (IKU).
Pengukuran capaian kinerja BBP2HP tahun 2015 triwulan 1 dilakukan dengan
cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi IKU pada masing-
masing perspektif.
Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data sebagian besar
indikator kinerja yang telah ditetapkan masih belum teralisasi dan masih dalam
proses pencapaian (Tabel 3). Hal ini disebabkan beberapa kegiatan pendukung
dalam rangka pencapaian IKU masih dalam tahap penyusunan rencana aksi dan
persiapan pelaksanaan kegiatan.
Tabel 3. Capaian Kinerja BBP2HP Triwulan I Tahun 2015
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2015
REALISASI
Stakeholder Perspective
1 Meningkatnya kemakmuran pengolah dan pemasar hasil perikanan
1 Pertumbuhan PDB Perikanan (%)
7 0
Customer Perspective 2 Meningkatnya hasil
pengujian penerapan hasil perikanan yang mendukung P2HP
2 Jumlah rekomendasi hasil pengujian penerapan hasil perikanan
5 0
Internal Process Perspective
3 Berkembangnya ragam produk olahan dengan penerapan teknologi inovatif
3 Jumlah produk hasil uji terap teknologi inovatif bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (ragam)
10 0
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 15
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2015
REALISASI
4 Jumlah penyiapan bahan RSNI pengolahan dan pemasaran (bahan RSNI)
5 0
5 Jumlah produk bersertifikat SNI (Produk)
7 2
6 Jumlah data uji nutrisi dan mutu produk perikanan (Data)
600 80
7 Jumlah pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (UMKM)
14 0
Learning and Growth Perspective
4 Terwujudnya ASN BBP2HP yang kompeten dan berkepribadian
8 Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III lingkup BBP2HP (%)
<15 0
5 Tersedianya informasi BBP2HP yang valid, handal dan mudah diakses
9 Indeks pemanfaatan informasi BBP2HP berbasis IT (%)
>75 0
6 Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BBP2HP yang berkepribadian
10 Nilai/Skor SAKIP lingkup BBP2HP
A 0
7 Terkelolanya anggaran pembangunan BBP2HP secara efisien
11 Nilai efisiensi anggaran BBP2HP
80 - 90 0
Berdasarkan tabel tersebut di atas, pencapaian IKU BBP2HP masih
rendah jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan
proses yang harus dilalui dalam setiap pencapaian IKU cukup banyak dan
memerlukan waktu yang cukup lama. Pada triwulan I, fokus kegiatan dalam
mendukung pencapaian IKU adalah pada tahap persiapan dan pelaksanaan
kegiatan yang bersifat identifikasi lapangan. Melihat kondisi tersebut, pada
triwulan II yang akan datang BBP2HP akan berupaya untuk mempercepat
pelaksanaan kegiatan sehingga berdampak pada percepatan proses pencapaian
IKU.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 16
3.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja
3.2.1. Stakeholder Perspektif
3.2.1.1. Meningkatnya Kesejahteraan Pengolah dan Pemasar Hasil
Perikanan
Kesejahteraan masyarakat pengolah dan pemasar hasil perikanan
merupakan tolak ukur dampak dari berbagai keberhasilan program dan kegiatan
yang dilakukan baik di tingkat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
khususnya unitkerja eselon I Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Perikanan (Ditjen P2HP) maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Besar
Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP). Dalam rangka mendukung
sasaran stretegis ini, BBP2HP menetapkan satu Indikator Kinerja Utama (IKU)
yaitu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan:
IKU 1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan
PDB perikanan diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa
perikanan yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu (per tahun). Adapun
angka persentase pertumbuhan PDB Perikanan diperoleh dengan
membandingkan nilai PDB Perikanan (berdasarkan harga konstan) tahun 2015
dibandingkan dengan nilai PDB Perikanan tahun 2014.
Pada tahun 2014, pertumbuhan PDB perikanan mencapai 6,97%.
Sedangkan Perolehan nilai PDB perikanan pada BBP2HP mengadopsi secara
langsung dari Ditjen P2HP yang mengacu pada perhitungan BPS. Namun
demikian, sampai dengan akhir tahun 2014 nilai PDB perikanan belum mencapai
target yang telah ditetapkan. Data KKP menyebutkan, capaian PDB perikanan
baru berkisar pada angka 6,97% (tabel 4) sedangkan rekapitulasi capaian IKU
PDB selama tahun 2010 – 2014 dapat dilihat pada tabel 5.
Pada tahun 2015, pertumbuhan PDB perikanan ditargetkan mencapai 7%.
Sampai triwulan I, data capaian pertumbuhan PDB perikanan belum dapat
disajikan karena data belum tersedia di BPS.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 17
Tabel 4. Target dan Realisasi IKU PDB, Tahun 2014 dan 2015
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %
2014 2015 2014 2015 2014 2015
Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 7,00 6,97 - 99,57 - Sumber : BPS, 2014 – 2015 (diolah).
Tabel 5. Pencapaian IKU PDB, 2010-2014
Sumber: Badan Pusat Statistik
Uraian Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013* 2014**
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 304 777,1
315
036,8 328 279,7 339 560,8 350 722,2
KEHUTANAN DAN PERIKANAN
a. Tanaman Bahan Makanan 151 500,7
154
153,9 158 910,1 161 925,5 164 082,6
b. Tanaman Perkebunan 47 150,6 49 260,4 52 325,4 54 629,3 57 245,7
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 38 214,4 40 040,3 41 918,6 43 902,3 45 960,1
d. K e h u t a n a n 17 249,6 17 395,5 17 423,0 17 442,5 17 476,3
e. P e r i k a n a n 50 661,8 54 186,7 57 702,6 61 661,2 65 957,5
PRODUK DOMESTIK BRUTO
2 314
458,8
2 464
566,1 2 618 932,0
2 769
053,0 2 909 181,5
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS
2 171
113,5
2 322
653,1 2 481 790,3
2 635
612,6 2 779 064,0
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 985 470,5
1 091
447,1 1 193 452,9
1 310
427,3 1 446 722,3
KEHUTANAN DAN PERIKANAN
a. Tanaman Bahan Makanan 482 377,1
529
967,8 574 916,3 621 832,7 668 337,7
b. Tanaman Perkebunan 136 048,5
153
709,3 162 542,6 174 638,4 192 921,5
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 119 371,7
129
297,7 145 720,0 165 162,9 184 246,5
d. K e h u t a n a n 48 289,8 51 781,3 54 906,5 56 994,2 60 872,8
e. P e r i k a n a n 199 383,4
226
691,0 255 367,5 291 799,1 340 343,8
PRODUK DOMESTIK BRUTO
6 446
851,9
7 419
187,1 8 230 925,9
9 087
276,5 10 094 928,9
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS
5 941
951,9
6 795
885,6 7 589 809,0
8 419
133,9 9 391 537,3
1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 3,01 3,37 4,20 3,44 3,29
KEHUTANAN DAN PERIKANAN
a. Tanaman Bahan Makanan 1,64 1,75 3,09 1,90 1,33
b. Tanaman Perkebunan 3,49 4,47 6,22 4,40 4,79
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 4,27 4,78 4,69 4,73 4,69
d. K e h u t a n a n 2,41 0,85 0,16 0,11 0,19
e. P e r i k a n a n 6,04 6,96 6,49 6,86 6,97
PRODUK DOMESTIK BRUTO 6,22 6,49 6,26 5,73 5,06
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 6,60 6,98 6,85 6,20 5,44
Catatan:
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
Prod
uk D
omes
tik
Bru
to A
tas
Das
ar
Har
ga K
onst
an 2
000
Men
urut
Lapa
ngan
Usa
ha (
Mili
ar R
upia
h),
2000
-201
4
Prod
uk D
omes
tik
Bru
to A
tas
Das
ar
Har
ga B
erla
ku M
enur
ut L
apan
gan
Usa
ha (
Mili
ar R
upia
h), 2
000-
2014
Laju
Per
tum
buha
n Pr
oduk
Dom
esti
k
Bru
to A
tas
Das
ar H
arga
Kon
stan
2000
Men
urut
Lap
anga
n U
saha
(per
sen)
, 200
0-20
14
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 18
Jika dilihat dari metode perhitungannya, BBP2HP turut serta dalam
pemanfaatan belanja pemerintah melalui beberapa kegiatan yang dilakukan
antara lain pelaksanaan uji terap teknik pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan, pengujian dan sertifikasi produk, dan pelayanan pengembangan
usaha. Selain itu, dukungan BBP2HP juga tercermin dari kegiatan yang bersifat
penunjang operasional perkantoran termasuk kegiatan dalam rangka
perencanaan dan pelaporan. Dukungan alokasi anggaran BBP2HP yang telah
dibelanjakan sampai dengan akhir triwulan I TA 2015 adalah sebesar
Rp 2,895,981,634,- (Dua Milyar Delapan ratus Sembilan Puluh Lima Juta
Sembilan ratus Delapan Puluh Satu Enam Ratus Tiga Puluh Empat Rupiah)
3.2.2. Customer Perspektif
3.2.2.1. Meningkatnya hasil pengujian penerapan hasil perikanan yang
mendukung P2HP
Dalam rangka mendukung visi dan misi KKP yang mengarah pada
keberlanjutan usaha dan peningkatan kesejahteraan pelaku usaha, BBP2HP
berperan dalam kegiatan pengujian dan penerapan teknologi peningkatan nilai
tambah. Dengan adanya pengujian dan penerapan teknologi peningkatan nilai
tambah, diharapkan kebijakan yang diambil oleh Ditjen P2HP dapat memberi
dampak secara nyata terhadap kelangsungan usaha pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan. Untuk mencapai sasaran strategis ini, BBP2HP menetapkan
Indikator kinerja berupa rekomendasi hasil pengujian penerapan hasil perikanan.
IKU 2 : Jumlah rekomendasi hasil pengujian penerapan hasil perikanan
Jumlah rekomendasi hasil pengujian penerapan hasil perikanan
merupakan tindaklanjut dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BBP2HP
pada tahun sebelumnya. Rekomendasi yang dimaksud bertujuan untuk
mempermudah unit kerja lingkup Ditjen P2HP dalam menentukan kebijakan
terutama terkait dengan peningkatan nilai tambah dan daya saing usaha hasil
perikanan.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 19
Pada tahun 2015, target yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja
adalah sebanyak 5 rekomendasi dan ditargetkan tercapai pada semester pertama
di tahun 2015. Lima rekomendasi yang dimaksud adalah terkait hasil uji terap
teknik pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, pengujian dan sertifikasi
produk, dan pelayanan pengembangan usaha.
Sampai dengan akhir triwulan 1 tahun 2015, BBP2HP masih
mempersiapkan draf bahan rekomendasi dan diharapkan pada triwulan 2 tahun
2015 seluruh rekomendasi dapat tercapai.
3.2.3. Internal Process Perspektif
3.2.3.1. Berkembangnya ragam produk olahan dengan penerapan
teknologi inovatif
IKU 3 : Jumlah produk hasil uji terap teknologi inovatif bidang pengolahan
dan pemasaran hasil perikanan (ragam)
Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis Ditjen P2HP,
BBP2HP mempunyai tugas pengembangan inovasi produk, alat dan mesin, layout
UPI dan pasar ikan serta desain kemasan yang profitable. Selain itu, BBP2HP
juga mempunyai fungsi melakukan bimbingan dan alih teknologi pengolahan
produk, alat dan mesin, kemasan serta desain layout UPI dan pasar ikan ke
masyarakat. Dukungan tersebut diterjemahkan menjadi IKU Jumlah produk hasil
uji terap teknologi inovatif bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Pada tahun 2015, target capaian IKU Jumlah produk hasil uji terap
teknologi inovatif bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan adalah
sebanyak 10 (sepuluh) ragam yang dilaksanakan melalui 18 (delapan belas)
kegiatan Inisiatif Strategis, yaitu : (1) Penerapan Teknik Pengolahan Ikan Laut,
(2) Penerapan Teknik Pengolahan Ikan Tawar/payau, (3) Penerapan Teknik
Pengolahan Rumput Laut, (4) Penerapan Teknik Pengolahan Produk Non
Konsumsi Berbasis rumput laut Rumput Laut, (5) Penerapan Teknik Pengolahan
Produk Non Konsumsi Berbasis Ikan, (6) Inovasi Rancang Bangun Alat dan Mesin
Pengolahan, (7) Inovasi rancang bangun tata letak dan desain layout UPI,
(8) Workshop Dalam Rangka Deseminasi dan Evaluasi Hasil - Hasil Inovasi
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 20
BBP2HP, (9) Penerapan Inovasi Tenologi Alat Pengolahan, (10) Sinkronisasi
Hasil Inovasi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, (11) Penerapan Inovasi
Teknologi pada sentra Pengolahan Hasil Perikanan, (12) Inovasi Teknologi
Pengemasan dan Pelabelan Hasil Perikanan, (13) Inovasi Rancang Bangun
Alat/Sarana Pemasaran, (14) Inovasi Rancang Bangun Tata Letak dan Desain
Layout Pasar, (15) Uji penerimaan pasar produk hasil perikanan, (16) Penerapan
Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, (17) Peningkatan
Penerapan Pasar Hasil-Hasil Teknologi BBP2HP, dan (18) Penerapan Teknologi
Pengolahan dan Pemasaran Bandeng Mendukung Industrialisasi
Metode pelaksanaan kegiatan melalui tahapan persiapan (pembentukan
tim pelaksana, rapat persiapan dan penyusunan proposal), pelaksanaan (meliputi
kordinasi, identifikasi, uji coba penerapan inovasi, uji mutu, analisa kelayakan,
analisa preferensi dan uji coba operasional).
Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran
sebesar Rp 3.797.782.000,00 (Tiga Milyar Tujuh Ratus Sembilan Puluh Juta
Tujuh Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah). Sampai dengan Triwulan I Tahun
2015, IKU ini telah tercapai 15.22% dari Target sebesar 15.97%. Sedangkan
untuk capaian realisasi keuangan adalah sebesar 7.8% dari target 23.3%.
Kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian IKU antara lain
dikarenakan adanya berbagai proses perekayasaan yang harus dilakukan
berulang, keterbatasan SDM fungsional khususnya perekayasa dan fasilitas
pendukung yang terbatas. Selain itu, juga dikarenakan jadwal kegiatan yang
bersamaan. Dalam rangka mengatasi masalah ketersediaan sarana dan
prasarana yang terbatas, pada tahun 2015 ini direncanakan akan dilakukan
pembangunan dan pengadaan alat bengkel pengolahan dan pada akhir triwulan I
proses lelang telah selesai dilaksanakan.
IKU 4 : Jumlah penyiapan bahan RSNI pengolahan dan pemasaran (bahan
RSNI)
Standar minimal mutu dan keamanan bahan pangan selalu berkembang
mengikuti tuntutan konsumen. Perkembangan tersebut berkaitan erat dengan
masalah gizi dan manfaat bahan pangan bagi kesehatan manusia. Bahan pangan
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 21
dengan kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia akan sangat
diminati oleh konsumen. Keamanan pangan sangat tergantung pada pelaku
industri dalam mengolah bahan pangan serta peran (kebijakan) pemerintah yang
dapat memberi jaminan keamanan produk pangan. Salah satu peranan
pemerintah yang dapat memberi jaminan keamanan produk pangan adalah
dengan standardisasi.
Standardisasi memiliki peran yang strategis dalam peningkatan daya saing
suatu produk. Umumnya standar dimanfaatkan konsumen sebagai acuan dalam
memilih produk, sedangkan bagi produsen standar berfungsi sebagai patokan
dalam memproduksi produk yang berkualitas dan dapat diterima pasar nasional
maupun internasional. Masyarakat secara umum menghendaki bahwa seluruh
produk perikanan yang beredar di pasar merupakan barang yang aman dan tidak
membahayakan kesehatan.
Standar Nasional Indonesia dirumuskan oleh Panitia Teknis. Panitia Teknis
melaksanakan kaji ulang minimal 1 kali dalam lima tahun setelah ditetapkan untuk
menjaga kesesuaian SNI terhadap kebutuhan pasar dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka memelihara dan menilai kelayakan dan
kekinia SNI. Hasil kaji ulang dapat ditindaklanjuti dengan menerbitkan ralat,
amandemen, revisi, abolisi atau tetap tanpa perubahan terhadap SNI.
Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) sebagai Unit
Pelaksana Teknis Lingkup Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan bertugas melakukan penyiapan bahan Rancangan Standar Nasional
Indonesia (RSNI) untuk dibahas dalam rapat teknis dan rapat konsensus bersama
dengan Panitia Teknis 65-05 Produk Perikanan.
Berdasarkan kaji ulang yang dilakukan oleh Ditjen P2HP dan Panitia
Teknis, maka BBP2HP ditetapkan untuk melakukan penyusunan 5 (Lima) RSNI
yang terdiri dari 3 (Tiga) RSNI produk konsumsi yaitu RSNI Rajungan
Pasteurisasi, RSNI Terasi Udang, dan RSNI Kerupuk Udang, serta 2 (dua) RSNI
metode uji yaitu RSNI cara uji mikrobiologi : penentuan Sthaphylococcus aureus
pada produk perikanan dan RSNI Uji Sensori Pada Produk Perikanan.
Sampai dengan Triwulan I Tahun 2015, IKU ini telah tercapai 44.2% dari
Target sebesar 15%. Sedangkan untuk capaian keuangan adalah sebesar
17.15% dari target 26.68%. Dalam pencapaian IKU ini belum ada kendala yang
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 22
berarti, karena capaian telah melebihi target pada Triwulan I, Masalah pencapaian
target keuangan hal ini disebabkab karena beberapa kegiatan dilaksanakan pada
waktu yang bersamaan.
IKU 5 : Jumlah produk bersertifikat SNI (Produk)
Peraturan Dirjen P2HP Nomor 01/ PER-DJP2HP/ 2013 tentang LSPro-HP
dan Nomor 05/PER-DJP2HP/2014 Tentang Lembaga Sertifikasi Produk Hasil
Perikanan menjelaskan bahwa LSPro-HP merupakan lembaga nonstruktural yang
bersifat mandiri dan berada dibawah serta bertanggung jawab kepada Direktur
Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Pada Peraturan Dirjen tersebut juga menunjuk BBP2HP sebagai
pelaksana LSPro-HP dan mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi dan
menerbitkan Sertifikat Produk Pengunaan Tanda Standar Nasional Indonesia
(SPPT SNI) produk hasil perikanan.
Standardisasi memiliki peran yang strategis dalam peningkatan daya saing
suatu produk. Umumnya standar dimanfaatkan konsumen sebagai acuan dalam
memilih produk, sedangkan bagi produsen standar berfungsi sebagai patokan
dalam memproduksi produk yang berkualitas dan dapat diterima pasar nasional
maupun internasional. Masyarakat secara umum menghendaki bahwa seluruh
produk perikanan yang beredar di pasar merupakan barang yang aman dan tidak
membahayakan kesehatan. Pemberian tanda SNI pada suatu produk dapat
dilakukan apabila produk tersebut dihasilkan dari unit pengolahan yang telah
memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolah, melakukan produksi dan pemasaran
produk secara kontiniu serta melakukan proses produksi sesuai SNI. Pemberian
tanda SNI hanya dapat dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Produk yang telah
terakreditasi.
BBP2HP sebagai pelaksana lembaga sertifikasi produk hasil perikanan dan
telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) turut berperan serta
dalam peningkatan kualitas produk hasil perikanan. Rendahnya kesadaran para
pengolah produk perikanan akan mutu dan keamanan produk yang dihasilkan
dapat menyebabkan produk yang dihasilkan memiliki mutu yang kurang baik. Hal
ini dapat menyebabkan tingkat kepercayaan konsumen berkurang. Oleh karena
itu, pada tahun anggaran 2015 target pencapaian indicator ini adalah 7 produk
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 23
bersitifikat SNI sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing dan dapat
dipercaya oleh konsumen.
Tabel 6. Target dan Realisasi Jumlah Penerapan Penggunaan Tanda SNI
Produk, sampai dengan Triwulan I tahun 2015
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI* %
Jumlah produk bersertifikat SNI (Produk) 7 2 28,57
Keterangan : * s.d. triwulan I 2015
Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai IKU ini disajikan pada
table 7.
Tabel 7. Kendala yang dihadapi dalam mencapai IKU 5
Nama Kegiatan dan
Uraian Permasalahan Tindak Lanjut
Sosialisasi Sertifikasi
Produk
Peserta sosialisasi yang
diusulkan oleh Pembina
daerah tidak sesuai
dengan ruang lingkup
sertifikasi produk tetapi
pengolah tersebut
potensial dan
berkomitmen tinggi untuk
bisa dikembangkan di
daerah tersebut
Mempertimbangkan
beberapa ruang lingkup
tersebut untuk di ajukan
proses akreditasi ke KAN
pada tahun 2015
Pemeliharaan Sistem
Manajemen SNI ISO/IEC
17065:2012.
- Terdapat beberapa
perubahan dokumen
acuan SNI ISO/IEC
17065:2012
- Sulitnya melakukan
studi banding ke LSPro
swasta
- Akan dibahas dalam kaji
ulang dokumen yang
dilaksanakan segera di
bulan berikutnya
- Berusaha mencari LSPro
swasta yang mau
dikunjungi dalam rangka
studi banding
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 24
Nama Kegiatan dan
Uraian Permasalahan Tindak Lanjut
Pemeliharaan Sistem
Manajemen Mutu
Laboratorium Pengujian
ISO/IEC 17025:2005:
Pelaksanaan pelatihan
personil dalam rangka
peningkatan kapasitas
SDM ditunda
pelaksanaannya oleh
pihak penyelenggara
Terus mengomunikasikan
dengan pihak
penyelenggara atau mencari
alternatif penyelenggara
pelatihan yang lain
Penerapan Penggunaan
Tanda SNI Produk Hasil
Perikanan:
Pada saat pelaksanaan
verifikasi, pra evaluasi
atau evaluasi masih sering
ditemukan
ketidaksesuaian dan
tindakan perbaikan dari
pengolah memerlukan
waktu yang lama
Berkoordinasi dengan
instansi Pembina pusat dan
daerah terkait
ketidaksesuaian yang
ditemukan di pengolah
Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran
sebesar Rp 2.897.301.000 (Dua Milyar Delapan Ratus Sembilan Puluh Tujuh
Juta Tiga Ratus Satu Ribu Rupiah) meliputi kegiatan Penerapan Penggunaan
Tanda SNI Produk Hasil Perikanan, Sosialisasi Sertifikasi Produk, Pemeliharaan
Sistem Manajemen SNI ISO 17065:2012 dan Pemeliharaan Sistem Manajemen
Mutu Laboratorium Pengujian ISO/IEC 17025:2005. Sampai dengan triwulan I,
realisasi anggaran dalam mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp 154.399.200
(Seratus Lima Puluh Empat Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Dua
Ratus Rupiah) atau 5,33% dari total alokasi anggaran.
IKU 6 : Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan
Produk perikanan secara umum perlu diuji nutrisi dan mutunya karena
produk tersebut telah mengalami proses pengolahan dan pencampuran dengan
bahan-bahan non ikan, seperti tepung dan bumbu-bumbu yang digunakan dalam
proses pembuatannya. Dari sudut pandang konsumen, ketersediaan data nutrisi
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 25
dan mutu memberi kesempatan bagi mereka untuk memilih produk yang sesuai
dengan kebutuhannya. Di sisi lain, dari sudut pandang produsen, ketersediaan
data nutrisi dan mutu produk diharapkan dapat meningkatkan daya saing dari
produk tersebut.
Sasaran yang akan dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan
adalah meningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan
nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan yang terdiri dari 7 ruang lingkup
yaitu: Industrialisasi Tuna, Tongkol dan Cakalang (TTC), Industrialisasi Udang,
Industrialisasi Bandeng, Industrialisasi Pindang, Industrialisasi Patin,
Industrialisasi Rumput laut, dan Industrialisasi Garam Rakyat. Pada 2013 KKP
telah menetapkan 4 komoditas industrialisasi perikanan budidaya, yaitu udang,
bandeng, patin dan rumput laut.
Pelaksanaan uji nutrisi dan mutu produk hasil perikanan telah dilaksanakan
sejak tahun 2010. Kegiatan ini meliputi pengambilan contoh produk berbasis
industrialisasi di sentra pengolahan ikan, dan UKM perikanan, dan dilanjutkan
dengan pengujian nutrisi dan mutu produk. Parameter nutrisi yang ditetapkan
adalah kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan mineral Ca pada
produk hasil sampling kegiatan Pengujian nutrisi dan Produk Hasil Perikanan.
Pada kegiatan Pengujian Kelayakan Persyaratan Pengolahan Hasil Perikanan
parameter mutu yang ditetapkan adalah E.coli, Salmonella, Staphylococcus dan
sensori. Sampai dengan triwulan I tahun anggaran 2015, kegiatan ini telah
menghasilkan 90 data dengan capaian 15% dari target 600 data uji nutrisi dan
mutu. Data uji yang dihasilkan belum didistribusikan kepada pihak terkait hingga
data lain yang masih dalam pengujian telah diselesaikan. Data jenis produk dan
daerah asal produk yang telah diuji nutrisi dan mutunya disajikan pada Tabel 8
dan 9.
Tabel 8. Target Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan Triwulan dan Realisasi Triwulan I Tahun 2015
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
2015 REALISASI* %
Jumlah Data Uji Nutrisi dan Mutu Produk Perikanan
600 80 15
Ket : * s.d. Triwulan I
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 26
Tabel 9. Data Jenis Produk Dan Daerah Asal Produk Perikanan Yang Telah Diuji Nutrisi Dan Mutunya
No Daerah Jenis Contoh Jumlah data
1 Mataram - Bakso ikan tenggiri - Abon ikan tenggiri
25
- Abon ikan tuna - Bakso udang
- Olahan ikan dengan nori
2 Medan - Pindang ikan kembung 25 - Fillet ikan patin
- Bakso ikan patin
- Ikan tawar kering - Kerupuk gurita
3 Yogyakarta - Abon belut - Keripik belut - Kerupuk Wader
25
- Abon tuna - Abon Lele
4 Surabaya - Bakso - Ikan - Air dan es
5
Permasalahan yang dihadapi dalam perolehan IKU tersebut sebagaimana
dalam tabel 10.
Tabel 10. Kendala yang dihadapi dalam mencapai IKU 6
Nama Kegiatan dan Uraian
Permasalahan Tindak Lanjut
Pengujian Nutrisi Produk Hasil Perikanan: Pengujian sampel untuk uji lemak terhambat
Verifikasi pengujian lemak (alat dan metode) belum dapat diperoleh hasil yang sesuai sehingga sampel lemak belum dapat diuji
Akan dilakukan verifikasi dengan metode hidrolisis dan memperhatikan fak tor koreksi sehingga diperoleh hasil verifikasi yang sesuai
Verifikasi Metode Pengujian Hasil Perikanan: Hasil Uji Pendahuluan Metode Kimia
Hasil uji pendahuluan metode kimia masih belum stabil
Akan dilakukan optimasi instrument AAS dengan lebih detail lagi sehingga diperoleh hasil uji yang stabil
Pembuatan Bahan Acuan Dalam Rangka Jaminan Mutu: Pembuatan bahan acuan organoleptic
Penyelesaian uji pendahuluan belum sesuai target
Akan dilanjutkan pada bulan berikutnya dengan melakukan koordinasi dengan anggota tim.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 27
Nama Kegiatan dan Uraian
Permasalahan Tindak Lanjut
Pembentukan dan Pemeliharaan Panelis Standar Produk Perikanan: Pemeliharaan Panelis Standar
- Penyediaan bahan baku yang kurang seragam (mutu dan ukuran)
- Kesalahan dalam pengisian formulir score sheet
- Dilakukan penyortiran bahan baku dengan lebih ketat lagi dari segi mutu dan ukuran
- Akan dilakukan pengarahan sebelum dilakukan uji pemeliharaan panelis standar
Pada IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar
Rp 1.197.288.000,- (Satu Milyar Seratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Dua Ratus
Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah) meliputi kegiatan Pengujian Nutrisi Produk
Hasil Perikanan, Verifikasi dan Penerapan Metode Pengujian Produk Hasil
Perikanan, Pembuatan Bahan Acuan dalam Rangka Jaminan Mutu Pengujian,
Pembentukan dan Pemeliharaan Panelis Standar Produk Perikanan dan
Pengujian Persyaratan Kelayakan Pengolahan Hasil Perikanan. Sampai dengan
triwulan I tahun 2015, realisasi anggaran dalam mencapai IKU tersebut adalah
sebesar Rp 261.309.400,- (Dua Ratus Enam Puluh Satu Juta Tiga Ratus
Sembilan Ribu Empat Ratus Rupiah) atau 6,38 % dari total alokasi anggaran.
IKU 7 : Jumlah pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan (UMKM)
Jumlah pelayanan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan bertujuan dalam upaya peningkatan produksi dan diversifikasi produk,
nilai tambah, dan konsumsi ikan melalui Pengembangan Kapasitas Usaha
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Pengembangan Kapasitas Usaha
ini dilakukan dengan memfalitasi uji nutrisi, ujji mutu, profil UMKM, perizinan,
kemasan, data umur simpan, studi banding dan pameran kepada pelaku usaha
skala kecil dan menengah/UMKM/kelompok pengolah hasil perikanan binaan
BBP2HP, baik dari segi informasi maupun penerapan teknologi agar usahanya
dapat meningkat dan berkembang sehingga meningkatkan perekonomian
masyarakat.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 28
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Tahun 2013 dan 2014. Pada tahun
2013, Pengembangan Kapasitas Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan telah dilaksanakan di tiga (3) daerah yaitu Kota Palembang, Kabupaten
Indramayu, dan Kota Semarang dengan UMKM Binaan sebanyak 6 UMKM . Pada
Tahun 2014, dilakukan di Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Lampung Selatan,
dan Kabupaten Maros dengan UMKM Binaan sebanyak 6 UMKM.
Pada tahun 2015, Ditjen P2HP menargetkan 14 UMKM di 7 lokus yang
terdiri dari 6 UMKM di 3 lokus kelanjutan kegiatan tahun anggaran 2013 dan 6
UMKM di 3 lokus tahun anggaran 2014, dan 2 UMKM di lokus kegiatan tahun
2015 yaitu Provinsi Jawa Barat.
Jumlah pelayanan pengembangan usaha juga didukung oleh kegiatan
Informasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil Perikanan melalui penyebarluasan
piranti/peraga/media informasi yang lebih komunikatif melalui 7 (tujuh) media
informasi berupa Poster, Leaflet, Panel, Banner, Buku, Jurnal Pasca Panen
Perikanan, dan video pengujian dan penerapan hasil perikanan kepada
masyarakat; Pameran dan demonstrasi hasil uji terap dan pengujian hasil
perikanan di 17 event, Sosialisasi produk hasil perikanan bertanda SNI kepada
50 peserta; Bimbingan teknis pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan kepada 480 pengolah ikan, dan Fasilitasi UMKM dalam kompetisi
penerapan SNI dengan target 3 UMKM yang sudah mendapat SNI.
Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan anggaran sebesar
Rp. 2.925.806.000,00 (dua milyar Sembilan ratus dua puluh lima juta delapan
ratus enam ribu rupiah). Sampai dengan triwulan I, realisasi anggaran dalam
mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp. 193.062.885 (seratus Sembilan puluh
tiga juta enam puluh dua ribu delapan ratus delapan puluh lima rupiah) atau 6,6 %
dari total alokasi anggaran.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 29
Tabel 11. Target dan Realisasi Jumlah Pelayanan Pengembangan Usaha, Tahun
2015
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI* % proses
pencapaian Target
Jumlah Pelayanan Pengembangan Usaha (UMKM)
14 0 17,5
Ket : * s.d. Triwulan I
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian IKU adalah kesiapan UMKM
Binaan BBP2HP untuk didampingi pada Tahun 2015 dan kurang optimalnya
koordinasi dengan Dinas untuk mengumpulkan data UMKM yang akan diusulkan
BBP2HP untuk dibina. Rencana 3 Bulan ke depan adalah berkoordinasi dengan
Dinas khususnya Prov Jawa Barat untuk mengumpulkan data UMKM yang
diusulkan dibina BBP2HP, verifikasi, seleksi, dan pelaksanaan Bimbingan Teknis,
serta evaluasi.
3.2.4. Learning and Growth Perspective
3.2.4.1. Terwujudnya ASN BBP2HP yang kompeten dan berkepribadian
IKU 8 : Indeks Kesenjangan Kompetensi Eselon II dan III lingkup BBP2HP
(%)
SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi adalah SDM yang
memiliki sikap (attitude) dan kapasitas (skill) yang memadai dalam meningkatkan
kinerja organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan SDM yang memiliki
komitmen yang tercermin pada integritasnya. Penempatan pejabat dalam jabatan
sesuai dengan kompetensinya dilaksanakan melalui sistem penempatan yang
sesuai dengan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) yang merupakan jenis dan
level kompetensi yang menjadi syarat keberhasilan pelaksanaan tugas suatu
jabatan. Sementara itu indeks kesenjangan kompetensi jabatan merupakan angka
yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dibutuhkan untuk satu
jabatan dan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13
Tahun 2011 tentang Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan. Angka ini dihitung
berdasarkan Level Kompetensi pada Kamus Kompetensi Manajerial. Nilai
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 30
minimum seorang dikatakan telah memenuhi kompetensi jabatannya adalah telah
memenuhi level kompetensi yang dipersyaratkan.
Pengembangan SDM sebagai sumber daya BBP2HP, menekankan
manusia sebagai pelaku yang memiliki etos kerja produktif, keterampilan,
kreativitas, disiplin, profesionalisme, loyalitas serta memiliki kemampuan
memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi maupun kemampuan manajemen. Hal ini harus terus dikembangkan
baik secara kualitas maupun kuantitas guna keberhasilan pembangunan
pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Dalam rangka menurunkan indeks kesenjangan kompetensi antar pejabat
dan pegawai lingkup BBP2HP, Sampai dengan Bulan Maret tahun 2015 BBP2HP
turut berperan aktif dalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh
Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Ditjen P2HP, seperti: (1) mengusulkan
kebutuhan diklat; (2) transformasi budaya kerja Ditjen P2HP untuk pejabat Eselon
I, II, III dan IV guna meningkatkan kemampuan manajerial, khususnya dalam
melakukan perencanaan; (3) memetakan standar kompetensi jabatan; dan (4).
Mengikutsertakan pegawai lingkup BBP2HP dalam kegiatan diklat. Sedangkan
kegiatan yang diselenggarakan oleh BBP2HP dalam rangka mendukung IKU ini
adalah pengembangan kapasitas SDM dan ketatausahaan dengan inisistif
strategis :
- Peningkatan Kompetensi Pegawai,
Peningkatan kompetensi pegawai dilakukan melalui pelatihan/traning,
seminar maupun sosialisasi dengan menghadirkan narasumber yang
kompeten. Koordinasi Lintas UPT/UPTD/SATKER/Pendampingan, melakukan
sosialisasi TUK, Sosialisasi Kepegawaian dan Pengelolaan BMN di Satker
BBP2HP.
- Penyusunan analisis ABK, SIMPEG dan ANJAB
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini jumlah beban kerja yang ada di
BBP2HP dapat diketahui sehingga dapat disesuaikan dengan jumlah
kebutuhan pegawai yang dibutuhkan. Dan dengan adanya penyusunan SOP
terdapat instruksi kerja yang jelas untuk memudahkan pegawai dalam
melakukan suatu pekerjaan.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 31
- Peningkatan Jabatan Fungsional
Peningkatan Jabatan Fungsional dilaksanakan sebagai bentuk
pembinaan profesionalisme bagi para pemangku jabatan fungsional lingkup
BBP2HP. Penguatan Jabatan Fungsional merupakan salah satu tujuan untuk
meningkatkan profesionalisasi PNS yang termasuk dalam salah satu program
pengembangan SDM apartur. Peningkatan jabatan fungsional dilakukan
melalui sosialisasi dan seminar.
- Pembinaan Kepegawaian.
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terciptanya pegawai
yang berintegritas, profesional dan berkinerja tinggi dan mampu
meningkatkan kedisiplinan sebagai modal awal untuk meningkatkan motivasi
diri dan pengembangan kreativitas. Menjadikan pegawai yang berdisiplin dan
bertanggungjawab merupakan salah satu tujuan dilaksanakan kegiatan
pembinaan kepegawaian ini.
IKU yang digunakan untuk memenuhi sasaran strategis ini adalah indeks
kesenjangan kompetensi pejabat eselon II dan III lingkup BBP2HP. Nilai indeks
tersebut bersifat minimize yang artinya semakin kecil semakin baik, karena
menunjukkan semakin kecilnya kesenjangan kompetensi pejabat lingkup
BBP2HP. Target IKU telah diseragamkan bagi seluruh Eselon II lingkup P2HP
yaitu sebesar <15%. Sampai akhir triwulan I, nilai capaian IKU ini belum dapat
disajikan karena masih dalam proses perhitungan.
Dukungan alokasi anggaran BBP2HP yang telah dibelanjakan untuk
mendukung indeks kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon II, III, Lingkup
BBP2HP sampai dengan Bulan Maret tahun 2015 adalah sebesar Rp
45.512.000,- (Empat Puluh Lima Juta Lima Ratus Dua Belas Ribu Rupiah).
3.2.4.2. Tersedianya informasi BBP2HP yang valid, handal dan mudah
diakses
IKU 9 : Indeks pemanfaatan informasi BBP2HP berbasis IT (%)
Pada tahun 2015, BBP2HP telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam
rangka penyebarluasan informasi hasil inovasi pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan serta bidang pengujian dan penerapan hasil perikanan.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 32
Penyebarluasan informasi yang dimaksud dapat berupa penyebarluasan poster,
banner, panel, leaflet, buku dan journal serta website dengan alamat
http://www.bbp2hp.p2hp.kkp.go.id.
Tingkat kepuasan pengguna terhadap kemudahan aksesbilitas pelayanan
lingkup BBP2HP yang disepakati bersama dan digambarkan dari hasil pooling
pada website BBP2HP yang menanyakan tentang tampilan website BBP2HP.
Dengan hasil seperti pada Gambar 1. Jika dirata-rata, maka didapat nilai persepsi
pengguna adalah sebesar 4,12 (skala linkert 1 – 5) atau bernilai baik.
Selain itu, BBP2HP juga telah melakukan Bimbingan Teknis
Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan ke 16 lokasi
dan turut serta dalam Pameran di 17 event. Data Bimbingan Teknis
Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Pameran
dan Demonstrasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil Perikanan dapat dilihat
pada Tabel 12 dan 13 .
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 33
Tabel 12. Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Perikanan
No Lokasi Tanggal Pelaksanaan
1 Wanita Islam, Jakarta 9 Maret 2015
Tabel 13. Pameran dan Demonstrasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil Perikanan
No Lokasi Tanggal Dalam Rangka
1 Jakarta Convention
Centre, Jakarta
12-14 Februari 2015 Jakarta Food Security Summit-
3
2 Kawasan Ngarsopuro,
Kota Solo Jawa Tengah
15-17 Februari 2015 Safari Peningkatan Konsumsi
Ikan pada Festival Jenang Solo
2015 Kreasi Jenang Bahari
3 Jakarta Convention
Centre
17 Maret 2015 Indonesia’s South-south
Cooperation Forum
4 Assembly Hall Jakarta
Convention Centre
20-22 Maret 2015 9th Agrinex Expo
5 Raiser Ikan Hias,
Cibinong, Bogor
28-29 Maret 2015 Bazaar Produk Perikanan pada
Goldfish and Discus
Comptetition 2015
3.2.4.3. Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BBP2HP yang
berkepribadian
IKU 10 : Nilai/Skor SAKIP lingkup BBP2HP
SAKIP merupakan sebuah sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja,
evaluasi kinerja dan pencapaian kinerja. Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di
amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi
secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui
laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.
Penilaian SAKIP dilaksanakan setiap tahun oleh Inspektorat Jenderal KKP
terhadap dokumen perencanaan dan pelaporan BBP2HP yang meliputi Rencana
Strategis (Renstra), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK) dan
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan beberapa dokumen pendukung
lainnya.
Berdasarkan dokumen perjanjian kinerja yang telah ditetapkan, nilai SAKIP
pada tahun 2015 ditargetkan mencapai nilai A atau setara 75 dari nilai maksimal
100. Sampai akhir triwulan I, BBP2HP telah menyiapkan kelengkapan dokumen
pendukung seperti dokumen perencanaan dan pelaporan (RKT, RKA-K/L dan
DIPA 2015, Penetapan Kinerja, Laporan Bulanan, Laporan Tahunan dan LAKIP).
Jika mengacu pada hasil penilaian SAKIP 2014, maka penambahan nilai
yang harus dipenuhi BBP2HP pada tahun 2015 adalah sebanyak 8,94 (capaian
tahun 2014 sebesar 66,06 dan target tahun 2015 sebesar 75).
Tabel 14. Hasil Penilaian SAKIP BBP2HP 2014
No Komponen yang
Dinilai Bobot
(%)
Nilai
2012 2013 2014
1 Perencanaan Kinerja 35 20,68 27,38 28,02
2 Pengukuran Kinerja 20 5,32 8,03 11,81
3 Pelaporan Kinerja 15 7,32 8,43 10,14
4 Evaluasi Kinerja 10 1,58
5 Pencapaian Kinerja 20 14,73 12,14 14,50 Nilai Hasil Evaluasi 100 48,05 55,98 66,06
Predikat Penilaian C CC B
Dalam rangka perbaikan SAKIP, BBP2HP telah melaksanakan semua
rekomendasi (saat penilaian SAKIP tahun 2014) termasuk penyusunan lakip
interm setiap triwulan. Dalam mencapai IKU tersebut, BBP2HP mengalokasikan
anggaran sebesar Rp 1.032.315.000 (Satu Milyar Tiga Puluh Dua Juta Tiga Ratus
Lima Belas Ribu Rupiah) melalui kegiatan Penyusunan Program dan Koordinasi
dengan Instansi Terkait, Penyusunan Laporan Rutin (Laporan Bulanan, LAKIP
dan Laporan Tahunan), Reviu Penyusunan Renstra dan BSC. Sampai dengan
akhir triwulan I tahun 2015, kegiatan yang telah dilakukan adalah finalisasi
laporan tahunan 2014, LAKIP 2014 dan penyusunan laporan bulanan serta rapat
koordinasi dengan instansi terkait. Sedangkan realisasi anggaran dalam
mencapai IKU tersebut adalah sebesar Rp 30.894.700,- (Tiga Puluh Juta Delapan
Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Tujuh Ratus Rupiah) dari total alokasi
anggaran. Beberapa hambatan yang dihadapi dalam mencapai IKU ini adalah
belum ditetapkannya rencana strategis KKP dan P2HP yang akan dijadikan
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 35
pedoman bagi BBP2HP dan menerjemahkannya menjadi rencana strategis
BBP2HP tahun 2015 – 2019.
3.2.4.4. Terkelolanya anggaran pembangunan BBP2HP secara efisien
IKU 20 : Nilai efisiensi anggaran BBP2HP
Nilai efisiensi anggaran merupakan jumlah alokasi yang telah dikeluarkan
dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan BBP2HP untuk mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Nilai ini dihitung dari jumlah anggaran
yang dipergunakan dengan jumlah total alokasi anggaran dikalikan 100%. Pada
awal Tahun Anggaran 2015, alokasi anggaran BBP2HP sebesar
Rp. 46.350.000.000,- dan pada tanggal 25 Februari 2015 (Revisi DIPA I) alokasi
anggaran BBP2HP bertambah menjadi Rp 53.494.924.000,- dengan nilai
penyerapan sampai dengan akhir triwulan I sebesar Rp 2,895,981,634,- (5,41%).
Beberapa hal yang menyebabkan masih rendahnya realisasi anggaran BBP2HP
antara lain :
1. Kebijakan alokasi anggaran (refocusing)
2. Pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan proses persiapan dan tahapan
pengujian.
3. Persiapan pelaksanaan kegiatan yang memerlukan lelang
Perbandingan antara alokasi anggaran dan penyerapan secara komulatif
selama tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada gambar 3 dan per jenis belanja
pada gambar 4.
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 36
Gambar 3. Perbandingan alokasi anggaran dan penyerapan tahun 2010 – 2015
Gambar 4. Perbandingan alokasi anggaran dan penyerapan per jenis belanja tahun 2010 – 2015
3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Anggaran yang digunakan sebagai penunjang dalam pencapaian tujuan
dan sasaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Anggaran (Rp) 14,998,75 111,636,7 23,625,27 66,264,85 40,320,53 53,494,92
Realisasi (Rp) 14,607,47 105,247,8 22,799,85 64,468,72 37,727,89 2,895,981
-
20,000,000,000
40,000,000,000
60,000,000,000
80,000,000,000
100,000,000,000
120,000,000,000
Pagu Realisasi Pagu Realisasi Pagu Realisasi
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
2010 3,880,367, 3,980,788, 8,224,303, 7,884,720, 2,894,888, 2,741,964,
2011 4,452,191, 4,278,827, 98,879,992 92,931,277 8,304,579, 8,029,995,
2012 4,762,158, 4,737,569, 14,830,381 14,095,247 4,032,732, 3,967,039,
2013 4,969,945, 4,803,963, 30,356,904 29,187,696 30,938,010 30,476,503
2014 5,370,098, 5,055,880, 22,296,719 20,232,197 12,653,716 12,439,814
2015 9,711,481, 1,190,819, 24,712,841 1,629,862, 19,070,602 75,299,500
-
20,000,000,000
40,000,000,000
60,000,000,000
80,000,000,000
100,000,000,000
120,000,000,000
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 37
BBP2HP pada tahun 2015 bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) BBP2HP Nomor: DIPA-032.06.2.427686/2015 tanggal 14 Nopember 2014
dengan pagu awal sebesar Rp. 46.350.000.000,-. Namun dengan adanya
perubahan kebijakan, maka alokasi anggaran BBP2HP TA 2015 per tanggal
25 Februari 2015 mengalami perubahan menjadi Rp 53.494.924.000,-
Selama triwulan I TA 2015, BBP2HP merealisasikan anggaran sebesar
Rp 2,895,981,634,- atau sebesar 5,41% (Gambar 5 dan 6). Data realisasi untuk
masing-masing kegiatan disajikan pada Tabel 15.
Gambar 5. Realisasi anggaran BBP2HP tahun 2015
Gambar 6. Realisasi anggaran BBP2HP per jenis belanja tahun 2015
1,190,819,318
1,629,862,816
75,299,500
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 38
Tabel 15. Realisasi Anggaran BBP2HP Tahun Anggaran 2015
Uji Terap Teknik Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
No Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu
1 Penerapan Teknik Pengolahan Ikan Laut
104,274,000 16,100,800 88,173,200
2 Penerapan Teknik Pengolahan Ikan Tawar
106,774,000 26,436,200 80,337,800
3 Penerapan Teknik Pengolahan Rumput Laut
124,124,000 22,300,000 101,824,000
4 Penerapan Teknik Pengolahan Produk Nonkonsumsi berbasis Rumput Laut
125,124,000 18,237,800 106,886,200
5 Penerapan Teknik Pengolahan Produk Nonkonsumsi berbasis Ikan
133,124,000 7,206,000 125,918,000
6 Inovasi Rancang Bangun Alat dan Mesin Pengolahan
158,124,000 15,745,200 142,378,800
7 Inovasi rancang bangun tata letak dan desain layout
371,037,000 4,727,000 366,310,000
8 Workshop Dalam Rangka Deseminasi dan Evaluasi Hasil - Hasil Inovasi BBP2HP
498,960,000 1,750,000 497,210,000
9 Penerapan Inovasi Teknologi Alat Pengolahan
503,840,000 1,500,000 502,340,000
10 Kerjasama dan Sinkronisasi Hasil Inovasi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
364,010,000 50,440,400 313,569,600
11 Penerapan Inovasi Teknologi pada Sentra Pengolahan HasilPerikanan
187,816,000 2,826,000
184,990,000
12 Inovasi Teknologi Pengemasan dan Pelabelan Hasil Perikanan
122,054,000 66,034,000
56,020,000
13 Inovasi Rancang Bangun Alat/Sarana Pemasaran
108,974,000 9,383,800 99,590,200
14 Inovasi Rancang Bangun Tata Letak dan Desain Layout Pasar
109,316,000 7,408,000 101,908,000
15 Uji penerimaan pasar produk hasil perikanan
174,723,000 39,661,000 135,062,000
16 Penerapan Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
86,852,000 500,000 86,352,000
17 Peningkatan Penerapan Pasar Hasil-hasil Teknologi BBP2HP
172,356,000 2,826,000 169,530,000
18 Penerapan Teknologi Pemasaran Bandeng dalam rangka Mendukung Industrialisasi
346,300,000 13,539,400 332,760,600
19 Penyiapan Bahan Rumusan Standard Produk, Alat dan Mesin Pengolahan
218,019,000 7,572,000 210,447,000
Total 4,015,801,000 314,193,600 3,701,607,400
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 39
Pengujian Sertifikasi Produk
No Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu
1 Sosialisasi Sertifikasi Produk 992,755,000 83,088,100 992,755,000
2 Pemeliharaan Sistem Manajemen SNI ISO 17065:2012
593,658,000 49,280,000 593,658,000
3 Pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian ISO/IEC 17025:2005
295,588,000 5,453,000 295,588,000
4 Penerapan Penggunaan Tanda SNI Produk Hasil Perikanan
1,015,300,000 16,578,100 1,015,300,000
5 Pengujian Nutrisi Produk Hasil Perikanan
508,675,000 56,178,800 508,675,000
6 Verifikasi dan Penerapan Metode Pengujian Produk Hasil Perikanan
402,231,000 17,747,100 402,231,000
7 Pembuatan Bahan Acuan dalam Rangka Jaminan Mutu Pengujian
72,520,000 5,952,400 72,520,000
8 Pembentukan dan Pemeliharaan Panelis Standar Produk Perikanan
90,182,000 8,360,800 90,182,000
9 Pengujian Persyaratan Kelayakan Pengolahan Hasil Perikanan
123,680,000 18,671,100 123,680,000
Total 2,925,806,000 84,938,385 2,840,867,615
Pelayanan Pengembangan Usaha
No Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu
1 Informasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil Perikanan
1,007,509,000 10,860,000 996,649,000
2 Pameran, Demonstrasi, dan Informasi Hasil Uji Terap dan Pengujian Hasil Perikanan
491,400,000 71,321,885 420,078,115
3 Apresiasi Penerapan Teknologi Pengolahan Produk Hasil Perikanan Bernilai Tambah
277,571,000 - 277,571,000
4 Pengembangan Kapasitas usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
664,199,000 1,460,000 662,739,000
5 Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
445,134,000 1,296,500 443,837,500
6 Pendampingan Satuan Kerja dalam rangka pembinaan UMKM
39,993,000 - 39,993,000
Total 2,925,806,000 84,938,385 2,840,867,615
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 40
Bagian Tata Usaha
No Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu
1 Penyusunan Program dan Koordinasi dengan instansi terkait
288,133,000 14,883,600 273,249,400
2 Rapat Teknis BBP2HP 237,300,000 - 237,300,000
3 Penyusunan Laporan Rutin 228,300,000 12,079,700 216,220,300
4 Monitoring Pelaksanaan Program dan Anggaran
212,362,000 3,931,400 208,430,600
5 Penyusunan Renstra BBP2HP 52,240,000 - 52,240,000
6 Reviu Dokumen BSC 13,980,000 - 13,980,000
7 Peningkatan Kompetensi Pegawai
607,100,000 11,744,000 595,356,000
8 Peningkatan Jabatan Fungsional
135,550,000 2,304,000 133,246,000
9 Penyusunan Analisis ABK, SIMPEG dan ANJAB
107,050,000 - 107,050,000
10 Pembinaan Kepegawaian 248,450,000 - 248,450,000
11 Operasional Ketata Usahaan 88,800,000 12,368,000 76,432,000
12 Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)
32,800,000 6,224,000 26,576,000
13 Sosialisasi Tata Naskah Dinas dan Retensi Arsip
39,000,000 - 39,000,000
14 Sistem Pengendalian Intern BBP2HP
118,788,000 - 118,788,000
15 Verifikasi Laporan Keuangan 90,476,000 4,050,000 86,426,000
16 Pengelolaan Serta Penataan Sistem Akuntansi dan Administrasi Keuangan
142,075,000 3,409,000 138,666,000
17 Apresiasi Administrasi Keuangan
53,930,000 - 53,930,000
18 Penyusunan Buku Pengelolaan Keuangan
41,190,000 - 41,190,000
19 Sosialisasi Penyusunan dan Pengelolaan PNBP
55,962,000 - 55,962,000
20 Operasional Pengguna Anggaran
77,790,000 4,738,000 73,052,000
21 Sosialisasi Aplikasi SILABI 14,140,000 7,584,000 6,556,000
22 Sosialisasi Aplikasi SAIBA 14,140,000 - 14,140,000
23 Sosialisasi Aplikasi SPAN 14,140,000 - 14,140,000
Total 2,913,696,000 83,315,700 2,830,380,300
Satker
Pelayanan Pengembangan Usaha Satker BBP2HP di Bogor
No Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu
1 Pemetaan Potensi Pasar Ikan Hias
30,278,000 - 30,278,000
2 Identifikasi Potensi dan Pelaku Pemasaran Ikan Hias
75,000,000 27,403,900 47,596,100
3 Bimbingan Teknis Pengembangan Usaha dan Pemasaran Ikan Hias
82,620,000 - 82,620,000
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 41
4 Bimbingan Teknis Penerapan Standardisasi Penanganan dan Pemasaran Ikan Hias/ Tanaman Hias air
108,800,000 - 108,800,000
5 Keikutsertaan Pameran 137,360,000 - 137,360,000
6 Sosialisasi Rancang Desain Pasar Ikan Hias
77,300,000 - 77,300,000
7 Optimalisasi Pemasaran Ikan hias
497,180,000 - 497,180,000
8 Pengembangan Pelayanan Usaha di Bogor
181,985,000 - 181,985,000
9 Peningkatan informasi pelayanan usaha
77,098,000 - 77,098,000
Jumlah 1,267,621,000 27,403,900 1,240,217,100
10 Operasional Perkantoran Satker BBP2HP di Bogor
1,911,850,000 242,059,533 1,669,790,467
Total 3,179,471,000 269,463,433 2,910,007,567
Pelayanan Pengembangan Usaha Satker BBP2HP di Mataram
No Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu
1 Operasionalisasi Program Kegiatan Satker BBP2HP di Mataram dalam rangka Mendukung Industrialisasi
130,435,000 10,318,100 120,116,900
2 Asistensi dan Fasilitasi Pengembangan Usaha P2HP dalam rangka mendukung Industrialisasi Perikanan
1,250,180,000 - 1,250,180,000
Jumlah 1,380,615,000 10,318,100 1,370,296,900
3 Operasional Perkantoran Satker BBP2HP di Mataram
281,520,000 28,200,000 253,320,000
Total 1,662,135,000 38,518,100 1,623,616,900
Pelayanan Pengembangan Usaha Satker BBP2HP di Pelabuhan Ratu
No Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu
1 Pelayanan dan Pengembangan Usaha Pengolahan Hasil Perikanan
100,160,000 - 100,160,000
2 Bimtek Pelayanan Pengembangan Usaha di Wilayah Satker BBP2HP di Pelabuhan Ratu
707,500,000 - 707,500,000
Jumlah 807,660,000 - 807,660,000
3 Operasional Perkantoran Satker BBP2HP di Pelabuhan Ratu
334,780,000 28,560,000 306,220,000
Total 1,142,440,000 28,560,000 1,113,880,000
Pelayanan Pengembangan Usaha Satker BBP2HP di Ambon
No Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu
1 Operasional Program Kegiatan Satker BBP2HP di Ambon dalam rangka mendukung
308,840,000 - 308,840,000
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 42
Industrialisasi
2 Bimbingan Teknis Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
282,940,000 - 282,940,000
3 Peningkatan Layanan Promosi dan Fasilitasi Pemasaran Prodok Hasil Perikanan
242,540,000 - 242,540,000
Jumlah 834,320,000 - 834,320,000
4 Operasional Perkantoran Satker BBP2HP di Ambon
119,310,000 10,661,000 108,649,000
Total 953,630,000 10,661,000 942,969,000
Kegiatan Pengadaan
No Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu
1 Pengadaan Furniture 510,360,000
-
510,360,000
2 Pembangunan Cold Storage Muara Baru Lanjutan
7,200,000,000
-
7,200,000,000
3 Pengadaan Kendaraan Dinas 573,851,000
-
573,851,000
4 Pengadaan Alat pengolah Data 473,356,000
-
473,356,000
5 Bengkel Kerja dan Alat Pengolahan
831,460,000
22,601,000
808,859,000
6 Belanja modal Gedung dan Bangunan
168,540,000
-
168,540,000
7 Pengadaan Alat Penunjang Cold Storage Muara Baru (Dlm rangka optimalisasi)
850,000,000
-
850,000,000
8 Pengadaan Peralatan Laboratorium Pengujian dan Pemasaran HP (Dlm rangka optimalisasi)
7,000,000,000
-
7,000,000,000
9 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
83,688,000
-
83,688,000
Total 17,691,255,000 22,601,000 17,668,654,000
TOTAL 53,494,924,000 2,895,981,634 50,860,251,766
LAPORAN KINERJA BBP2HP TRIWULAN I TAHUN 2015 43
BAB IV.
PENUTUP
Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan (BBP2HP) merupakan
satu-satunya Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup P2HP. Dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya, BBP2HP mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan nomor 28/PERMEN-KP/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan.
Berdasarkan Penetapan Kinerja BBP2HP tahun 2015, kinerja BBP2HP
dapat terbagi menjadi 4 Prespektif dengan 7 SS (Sasaran Strategis) dan 11 IKU
(Indikator Kinerja Utama). Perspektif stakeholder terdiri dari 1 SS dan 1 IKU,
Perpektif Customer terdiri dari 1 SS dan 1 IKU, Perspektif internal proses terdiri
dari 1 SS dan 5 IKU, dan perspektif learn and growth terdiri dari 4 SS dan 4 IKU.
Secara umum, dari hasil pengukuran kinerja tersebut diketahui sebagian
besar indikator kinerja yang telah ditetapkan masih belum teralisasi dan masih
dalam proses pencapaian. Hal ini disebabkan beberapa kegiatan pendukung
dalam rangka pencapaian IKU masih dalam tahap penyusunan rencana aksi dan
persiapan pelaksanaan kegiatan.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU antara lain : 1)
proses inovasi / perekayasaan harus melalui berbagai tahapan mulai dari
perencanaan, uji pendahuluan dan uji laboratorium, 2) Keterbatasan sarana dan
prasarana pendukung (alat laboratorium dan bengkel pengolahan), dan 3)
Keterbatasan SDM.
Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut. Pada tahun 2015, BBP2HP
telah mengalokasikan anggran untuk mendukung ketersediaan peralatan
laboratorium pengujian dan peralatan bengkel pengolahan serta melakukan studi
banding dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM di lingkungan BBP2HP.