LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA -...

95
2018 PUSAT SAINS ANTARIKSA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL JL. DR. DJUNDJUNAN NO. 133 BANDUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA -...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

2018

PUSAT SAINS ANTARIKSA

LEMBAGA PENERBANGAN DAN

ANTARIKSA NASIONAL

JL. DR. DJUNDJUNAN NO. 133 BANDUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Yang Maha Kuasa, hasil kegiatan Pusat Sains

Antariksa pada tahun 2018 yang berbentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja telah kami

selesaikan. Laporan ini sebagai wujud pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi

Pussainsa yang telah ditetapkan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dilaksanakan setiap akhir tahun atau

awal tahun anggaran berikutnya, berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 7

Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh

instansi pemerintah mulai dari eselon II keatas. Susunan laporan mengacu kepada

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja memuat tentang perencanaan strategis yang berisikan

visi, misi, tujuan dan sasaran, cara pencapaian tujuan dan sasaran, dan akuntabilitas kinerja

dengan cara melaksanakan pengukuran kinerja setiap kegiatan dan program serta

mengevaluasi dan menganalisis kinerja dari sasaran program dan sasaran kegiatan.

Keberhasilan dan ketidakberhasilan dalam pencapaian target merupakan bahan penting

untuk evaluasi dan dalam merencanakan kegiatan untuk mencapai sasaran akhir Renstra di

tahun 2019.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Kepala Bidang Program dan Fasilitas,

Kepala Bidang Diseminasi, Kepala Bagian Administrasi, Kepala Sub Bagian Keuangan dan

BMN, dan Kepala Sub Bagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha dalam struktur

organisasi Pusat Sains Antariksa LAPAN yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik

untuk mendukung pelaksanaan program tahun 2018. Juga kepada seluruh rekan kerja di

Pusat Sains Antariksa yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian dan

pengembangan, perekayasaan, ketatausahaan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi

Pussainsa. Ucapan terimakasih secara khusus untuk tim penyusun LAKIN 2018 yang telah

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pengukuran dan evaluasi kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2018 ini dilakukan melalui

tahap-tahap yang diperlukan untuk melihat pencapaian target yang ditetapkan. Laporan ini

juga memuat tujuan, sasaran, perencanaan strategis, perjanjian kinerja, dan akuntabilitas

kinerja. Hasil pengukuran dan evaluasi dari indikator kinerja utama dan targetnya

menunjukkan bahwa dari 6 (enam) indikator kinerja utama yang ditetapkan, secara rata-rata

pencapaian indikator kinerja utama tahun 2018 adalah sebesar 113%. Secara umum

melampaui target yang diteapkan, kecuali satu indikator tidak sesuai dengan target yang

ditetapkan yaitu jumlah publikasi nasional terakreditasi.

Pencapaian untuk Indikator Kinerja Utama jumlah model sains antariksa yang operasional

sebesar 100%, berupa 5 model sudah sesuai target. Jumlah pengguna yang memanfaatkan

layanan iptek di bidang sains antariksa menunjukkan pencapaian yang cukup besar yaitu 75

instansi dari 75 instansi yang ditargetkan (100%), lebih besar dari tahun 2017 yang mencapai

48 instansi. Tingkat kepuasan masyarakat yang mendapatkan layanan dari Pusat Sains

Antariksa juga dijadikan sebagai satu indikator kinerja utama. Pencapaian indeks kepuasan

masyarakat sebesar 83,89, diatas target yang dicanangkan sebesar 80. Indeks ini diperoleh

dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna layanan Pussainsa, dan menganalisis nilai

dan umpan balik yang diberikan. Terkait dengan jumlah publikasi nasional terakreditasi di

bidang sains antariksa, pencapaiannya hanya 7 dari 12 makalah yang ditargetkan (58%).

Ketidakberhasilan ini disebabkan karena penerbitan yang seringkali lambat dan banyaknya

SDM yang sedang melaksanakan tugas belajar di luar negeri sehingga kurang produktif untuk

menghasilkan publikasi nasional di Indonesia. Untuk publikasi internasional melebihi jumlah

yang ditargetkan (113%) dengan menghasilkan 9 makalah internasional dari delapan yang

ditargetkan dan diterbitkan dalam publikasi internasional terindeks. Sedangkan untuk HAKI

berstatus diusulkan tercapai dua dari yang ditargetkan satu.

Selain kinerja utama, Pusat Sains Antariksa juga melaksanakan pengembangan perangkat

pengamatan, evaluasi dan monitoring. Evaluasi dan pemantauan (monitoring) dilakukan

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

iv

melalui evaluasi I, II, dan evaluasi akhir, serta dalam rapat struktural setiap bulan. Evaluasi

dan pemantauan juga dilakukan terhadap setiap pegawai melalui laporan bulanan yang

disampaikan kepada atasan langsung. Selain itu, evaluasi juga dilakukan melalui rapat

khusus untuk suatu kegiatan dan juga melalui laporan kegiatannya.

Dari pagu DIPA sebesar Rp. 148.886.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 139.558.255.527,- atau

93,75% dari pagu anggaran. Realisasi anggaran yang tidak mencapai 100% ini disebabkan

karena adanya belanja pegawai berupa tunjangan kinerja yang tidak terpakai dan sisa uang

makan pegawai yang tidak dibayarkan karena pegawai tidak hadir. Anggaran belanja barang

terserap maksimal. Anggaran belanja modal kurang maksimal di pembagunan gedung utama

teleskop 3,8 meter.

Selama tahun 2018 telah dilakukan upaya meletakkan dasar untuk kegiatan selanjutnya

dalam rangka pelaksanaan Renstra 2015 – 2019. Ini dilihat dari indikator kinerja utama yang

lebih ditekankan pada outcome. Upaya peningkatan kinerja juga telah memberikan dampak

positif dengan meningkatnya kegiatan layanan bimbingan teknis pemanfaatan hasil riset

sains antariksa. Dari segi kompetensi juga terlihat adanya peningkatan kualitas publikasi

khususnya pada publikasi internasional terindeks.

Semua capaian ini menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan dalam tahapan

berikutnya di tahun 2019. Peningkatan kompetensi yang diwujudkan dengan diperolehnya

model/metode yang dapat digunakan untuk memprediksi cuaca antariksa, kemasan

informasi yang yang mudah dimanfaat oleh pengguna, jalinan komunikasi dengan pengguna

yang telah dibangun, dan sarana penyampaian informasi cuaca antariksa yang telah dirintis,

semuanya akan menjadi dasar pelaksanaan Renstra 2015 - 2019.

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Ringkasan Eksekutif iii

Daftar Isi v

Daftar Tabel vi

Daftar Gambar viii

Daftar Lampiran ix

Bab I Pendahuluan 1

A. Umum 1

B. Organisasi 2

C. Sumber Daya dan Lokasi Fasilitas 3

D. Peran Strategis Pusat Sains Antariksa 7

E. Sistematika Penyajian Laporan 8

Bab II Perencanaan Kinerja Pusat Sains Antariksa 9

A. Rencana Strategis 2015-2019 9

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018 13

C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018 14

D. Mekanisme Pengumpulan Data Kinerja 16

Bab III Akuntabilitas Kinerja Pusat Sains Antariksa 17

A. Analisis Capaian Kinerja 17

B. Capaian Lainnya 51

C. Akuntabilitas Keuangan 63

1. Realisasi Anggaran 63

2. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 64

BAB IV Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja 66

BAB V Penutup 67

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

vi

DAFTAR TABEL

TABEL 1-1 Komposisi Pegawai di Pusat Sains Antariksa 3

TABEL 1-2 Komposisi Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan 3

TABEL 1-3 Komposisi Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Tingkat Pendidikan 4

TABEL 1-4 Komposisi Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Tingkat Jenjang

Fungsional 4

TABEL 1-5 Perangkat pengamatan Cuaca Antariksa 6

TABEL 2-1 Rencana Kerja Tahunan Pusat Sains Antariksa Tahun 2018 13

TABEL 2-2 Perjanjian Kinerja Pusat Sains Antariksa Tahun 2018 14

TABEL 2-3 Internal Proses dan Learn and Growth Perspektive Pussainsa 2018 15

TABEL 3-1 Capaian Kinerja Pusat Sains Antariksa Tahun 2018 18

TABEL 3-2 Keluaran (output) kegiatan dan targetnya 27

TABEL 3-3 Korelasi antara level badai magnetik dan tingkat depresi MUF 30

TABEL 3-4 Estimasi Capaian Target Output Riset Tahun 2018 31

TABEL 3-5 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 1 36

TABEL 3-6 Capaian Indikator Kinerja Utama 2 37

TABEL 3-7 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 2 38

TABEL 3-8 Capaian Indikator Kinerja Utama 3 39

TABEL 3-9 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 3 41

TABEL 3-10 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 4 42

TABEL 3-11 Judul HKI dan Inventornya 42

TABEL 3-12 Capaian Indikator Kinerja Utama 5 43

TABEL 3-13 Bimtek dan Diseminasi Tahun 2018 44

TABEL 3-14 Rekapitulasi Layanan Kunjungan Instansi Tahun 2018 45

TABEL 3-15 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 5 49

TABEL 3-16 Capaian Indikator Kinerja Utama 6 50

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

vii

TABEL 3-17 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 6 50

TABEL 3-18 Rekapitulasi kerjasama untuk peningkatan SDM dan fasilitas 51

TABEL 3-19 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 7 53

TABEL 3-20 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 8 53

TABEL 3-21 DSS Cuaca Antariksa yang sudah operasional di Pussainsa 54

TABEL 3-22 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 9 55

TABEL 3-23 Pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa 56

TABEL 3-24 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 10 56

TABEL 3-25 Pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa 57

TABEL 3-26 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 11 57

TABEL 3-27 Nilai competency gab indeks peserta bimtek 58

TABEL 3-28 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 12 59

TABEL 3-29 Jumlah pegawai yang mengikuti dan lulus pelatihan 2018 60

TABEL 3-30 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 13 61

TABEL 3-31 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 14 62

TABEL 3-32 Realisasi anggaran berdasarkan sasaran strategis (dalam rupaiah) 63

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1-1 Struktur Organisasi Pusat Sains Antariksa 3

Gambar 1-2 Topologi network Pusat Sains Antariksa (a) dan topologi jaringan

transfer data (VPN) 5

Gambar 1-3 Balai, stasiun kerjasana dan jenis perangkat pengamatan

antariksa tahun 2018 7

Gambar 2-1 Peta Strategi BSC Level 2 Pussainsa 11

Gambar 3-1 Kopling matahari-medium antar planet-magnetosfer ketika

terjadi lontaran massa korona 20

Gambar 3-2 Plot hubungan antara Dst dengan gangguan geomagnet dari

stasiun local di Indonesia 21

Gambar 3-3 Gangguan geomagnet regional Indonesia dari 44 kejadian yang

terkait dengan lontaran massa korona dan lubang korona

dibandingkan dengan indeks Dst

23

Gambar 3-4 Arsitektur Radial Basis Function Neural Network. 24

Gambar 3-5 Perbandingan hasil model dan pengamatan Juli-Desember. 25

Gambar 3-6 Tampilan GUI model Spread F untuk Ionosfer 25

Gambar 3-7 Pembagian wilayah pengelolaan informasi penerbangan di

Indonesia 27

Gambar 3-8 Tampilan file template evaluasi-prediksi kondisi ionosfer 29

Gambar 3-9 Tampilan hasil evaluasi-prediksi kondisi ionosfer menggunakan

file 29

Gambar 3-10 Tampilan hasil evaluasi jarak daerah bisu (Skip Distance)

menggunakan file template. 29

Gambar 3-11 Grafik prediksi foF2 menggunakan metode LAPAN Time Series 30

Gambar 3-12 Berbagai teknik yang dapat digunakan dalam metode machine

learning. 33

Gambar 3-13 Diagram alur kerja secara umum dalam menggunakan machine

learning untuk pemodelan prediksi 34

Gambar 3-14 Kontribusi tiap parameter daerah aktif terhadap prakiraan flare 35

Gambar 3-15 Dokumentasi layanan pada event ISELION 45

Gambar 3-16 Dokumentasi layanan kunjungan tahun 2018 48

Gambar 3-17 Dokumentasi penandatanganan PUI Cuaca Antariksa tahun 2018 53

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran 1 RKT Pusat Sains Antariksa Tahun 2018

Lampiran 2 Penetapan Kinerja Pusat Sains Antariksa 2018

Lampiran 3 Rencana Aksi Penetapan Kinerja Pusat Sains Antariksa 2018

Lampiran 4 Capaian Kinerja Pussainsa Tahun 2018

Lampiran 5 Capaian Kinerja Pussainsa pada Renstra 2015-2019

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Reformasi birokraksi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good

governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem

penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan

(organisasi), ketatalaksanaan dan sumberdaya manusia aparatur. Melalui reformasi

birokrasi, Pusat Sains Antariksa melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan

pemerintah dimana tidak hanya efektif dan efisien dalam pengelolaan anggaran tetapi

juga reformasi birokrasi menjadi tulang punggung dalam perubahan kehidupan

organisasi sesuai amanat Ketetapan MPR Nomor XI/1998 dan Undang-undang nomor

28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme.

Sistem manajemen kinerja instansi pemerintah mewajibkan seluruh instansi

pemerintah untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) sebagai acuan pelaksanaan

kegiatan dalam jangka waktu lima tahun. Hasil pelaksanaan kegiatan yang sesuai

dengan perencanaan dalam Renstra dilaporkan setiap tahun melului Laporan Kinerja

(LAKIN) sesuai dengan Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Sebagai tindak lanjut Pusat Sains Antariksa

menyusun LAKIN sebagai perwujudan tanggungjawab pelaksanaan akuntabilitas

kinerjanya. Laporan Kinerja sebagai kendali dan pemicu peningkatan kinerja

merupakan amanat Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014

Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) menyusun

Laporan Kinerja tahun 2018.

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

2

B. Organisasi

Berdasarkan Perka LAPAN nomor 8 tahun 2015, Pusat Sains Antariksa mempunyai tugas

melaksanakan penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatannya serta

penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains antariksa (Pasal 64). Sedangkan fungsi

yang diembannya meliputi (Pasal 65):

a. penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang sains antariksa;

b. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang sains antariksa;

c. penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan sains antariksa;

d. pengelolaan fasilitas penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan di

bidang sains antariksa;

e. pelaksanaan kegiatan diseminasi hasil penelitian, pengembangan, perekayasaan,

dan pemanfaatan di bidang sains antariksa;

f. pemberian informasi khusus dan bantuan teknis tentang sains antariksa;

g. pemberian peringatan dini, mitigasi, dan penanganan bencana akibat cuaca

antariksa dan benda jatuh antariksa;

h. pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian, pengembangan,

perekayasaan, dan pemanfaatan sains antariksa;

i. pelaksanaan kerja sama teknis di bidang sains antariksa; dan

j. pelaksanaan administrasi keuangan, penatausahaan Barang Milik Negara,

pengelolaan rumah tangga, sumber daya manusia aparatur, dan tata usaha pusat.

Pusat Sains Antariksa adalah unsur pelaksana dari sebagian tugas dan fungsi Kedeputian

Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer yaitu menyelenggarakan fungsi penelitian,

pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatannya serta penyelenggaraan

keantariksaan di bidang sains antariksa yang meliputi litbang tentang cuaca antariksa,

lingkungan antariksa, dan astrofisika. Pusat Sains Antariksa membawahi 2 (dua) bidang,

satu bagian, dan dua sub bagian seperti pada Gambar 1-1. Rinciannya adalah sebagai

berikut:

1. Bidang Program dan Fasilitas.

2. Bidang Diseminasi.

3. Bagian Administrasi.

4. Sub Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara

5. Sub Bagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

3

Gambar 1-1: Struktur organisasi Pusat Sains Antariksa (Perka LAPAN No. 8 Tahun 2015)

C. Sumber Daya dan Lokasi Fasilitas

Tahun 2018 jumlah sumber daya manusia di Pusat Sains Antariksa adalah sebanyak 126

pegawai dengan komposisi seperti pada Tabel 1-1, 1-2, 1-3, dan 1-4. Dari sejumlah itu

terdapat 79 Aparatur Sipil Negara (ASN, 63%) dan 47 Pegawai Tidak Tetap (PTT, 37%).

Berdasarkan jabatan fungsional, jabatan fungsional peneliti merupakan mayoritas

sumber daya manusia di Pusat Sains Antariksa. Berdasarkan golongan, pegawai negeri

sipil mayoritas golongan III.

Tabel 1-1: Komposisi pegawai di Pusat Sains Antariksa

Aparatur Sipil Negara Pegawai

Tidak

Tetap

Fungsional Tertentu Non-

Fungsional Peneliti Perekayasa Litkayasa Lainnya

43 3 11 9 13 47

(54%) (4%) (14%) (11%) (17%)

Bagian Administrasi

Pusat Sains Antariksa

Bidang Program & Fasilitas

Bidang Diseminasi

Subbagian

Keuangan &

Barang Milik Negara

Subbagian

Sumber Daya

Manusia & Tata Usaha

Kelompok Jabatan Fungsional

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

4

Tabel 1-2: Komposisi Aparatur Sipil Negara berdasarkan golongan.

Golongan IV Golongan III Golongan II

14 61 4

(18%) (77%) (5%)

Tabel 1-3: Komposisi Aparatur Sipil Negara berdasarkan tingkat pendidikan.

Strata-3 Strata-2 Strata-1 < Strata-1

5 33 26 15

(6%) (41%) (33%) (20%)

Tabel 1-4: Komposisi Aparatur Sipil Negara berdasarkan tingkat jenjang fungsional.

Fungsional Utama Madya Muda Pertama Umum

Penyelia* Lanjutan* Pelaksana* Pemula*

Peneliti 2 10 23 8 13

Perekayasa 0 0 0 3

Litkayasa* 6 3 2 0

Lainnya 9

Sarana litbang berupa peralatan pengamatan, sistem pemroses data, sistem layanan

informasi dan prediksi cuaca antariksa (SWIFtS, Bank Data Ionosfer Regional Indonesia,

Sarana Layanan Prediksi Frekuensi dan Pelatihan). Prasarana litbang meliputi gedung

laboratorium (gedung: ruang peneliti, ruang pemroses data, dan lain-lain), stasiun

pengamatan, sistem/ server basis data (untuk penelitian), dan sistem transfer data

stasiun-pusat basis data.

Gedung Pusat Sains Antariksa terletak di Jl. Dr. Djundjunan, 133, Bandung. Fasilitas

gedung terdiri dari ruang pejabat struktural, ruang administrasi, ruang peneliti, ruang

rapat, ruang seminar, ruang pemroses data, workshop atau laboratorium teknis untuk

perbaikan dan pemeliharaan peralatan, ruang server basis data, ruang layanan online

(ruang SPICA/SWIFtS). Sejauh ini, kondisi ruang telah dilengkapi dengan fasilitas standar

(listrik, penerangan, pengatur suhu ruangan, dan akses internet) yang memadai sebagai

gedung/laboratorium riset. Telah tersedia pula sarana pendukung lainnya seperti kamar

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

5

mandi dengan pasokan air mencukupi, arena parkir bagi karyawan dan tamu, lapangan

upacara, masjid, dan kantin.

Selain itu, tersedia sistem transfer data pengamatan yang menghubungkan setiap

stasiun pengamatan dengan server basis data di Pusat Sains Antariksa. Topologi

networks Pusat Sains Antariksa dan jaringan transfer data ditunjukkan pada Gambar 1-2.

(a)

(b)

Gambar 1-2: Topologi network Pusat Sains Antariksa (a) dan (b) untuk topologi jaringan

transfer data (VPN).

Data Center - Bandung

Internet

BUTPAAG Pameungpeuk

Garut

Network Bandung

BPAA Tanjungsari-Sumedang

BPAA Agam-Kototabang

BPAA WatukosekPasuruan

Stasiun KerjasamaBMKG, Jayapura

Stasiun KerjasamaUnsrat-Manado

Stasiun KerjasamaBMKG,Negare Bali

Stasiun KerjasamaUndana-Kupang

BPAA Biak

BPAA Pontianak

FO = 5MBPS

FO = 5MBPS

FO = 10MBPS

FO = 2MBPS

FO = 5MBPS FO = 5MBPS FO = 1MBPS FO = 1MBPS

FO = 5MBPS

FO = 70MBPS60MBPS

GSM=512KBPS

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

6

Peralatan pengematan sebanyak 53 peralatan yang ditempatkan dan dioperasikan di 16

lokasi di seluruh Indonesia (Gambar 1-3). Dari sejumlah itu, 75% peralatan beroperasi

dengan baik dan sisanya 25% dalam tahap perbaikan. Komposisi jumlah peralatan terdiri

dari 7 perangkat (13%) merupakan peralatan untuk mengamati kondisi matahari, 11

perangkat (21%) untuk mengamati kondisi medan magnet Bumi, dan 35 perangkat (66%)

peralatan untuk mengamati kondisi lapisan ionosfer (Tabel 1-5). Kondisi matahari

diamati dengan teleskop optik dan teleskop radio di Balai Pengamatan Antriksa dan

Atmosfer (BPAA) Sumedang (Tanjungsari), BPAA Pasuruan (Watukosek), dan Stasiun

Kerjasama LAPAN-UNSRAT di Tomohon, Manado. Kemudian, kondisi medan magnet di

magnetosfer (hingga ketinggian ~ 30.000 km) diamati dengan flux-gate magnetometer

yang ditempatkan di beberapa stasiun, dari Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer

Agam (Kototabang) di barat hingga stasiun kerjasama LAPAN-BMKG di Jayapura.

Selanjutnya, kedaan lapisan ionosfer diamati dengan radar HF (ionosonde), resiver sinyal

satelit, All-Sky Imager, dan jaringan radio Automatic Link Establishment (ALE) di berbagai

lokasi (Gambar 1-3). Sebagian besar peralatan beroperasi secara otomatis selama 24

jam/hari, kecuali teleskop optik yang dioperasikan secara manual oleh operator, dan

teleskop radio hanya beroperasi pada siang hari saja. Secara umum rata-rata durasi

operasional peralatan adalah ~ 21,3 jam per hari. Rata-rata perolehan data mentah

(digital) seluruh perangkat pengamatan dalam sehari adalah ~ 1000 MB atau ~ 18,9 MB

untuk setiap peralatan dalam sehari.

Tabel 1-5: Perangkat pengamatan Cuaca Antariksa

Jumlah lokasi pengamatan : 16 lokasi Jumlah peralatan pengamatan : 53 perangkat (sistem) Jumlah peralatan pengamatan aktif : 40 perangkat (75%) Jumlah peralatan dalam perbaikan : 13 perangkat (25%) Jumlah peralatan pengamatan matahari : 7 perangkat (13%) Jumlah peralatan pengamatan magnetosfer : 11 perangkat (21%) Jumlah peralatan pengamatan ionosfer : 35 perangkat (66%) Rata-rata durasi operasional peralatan : 21,3 jam per hari Rata-rata volume data mentah yang diperoleh

: 1000,6 MB per hari (18,9 MB per alat)

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

7

Gambar 1-3: Balai, stasiun kerjasana dan jenis perangkat pengamatan antariksa tahun 2018

D. Peran Strategis Pusat Sains Antariksa

Pusat Sains Antariksa mempunyai peran strategis yang pelaksanaannya dijamin oleh

peraturan perundang-undangan. Undang-undang Nomor 21 tahun 2013 tentang

Keantariksaan memberikan peran sebagai berikut:

1. Memberikan informasi khusus tentang cuaca antariksa, mitigasi dan peringatan dini

2. Memberikan bantuan teknis terkait bencana akibat cuaca antariksa

3. Mengidentifikasi benda jatuh antariksa di wilayah Republik Indonesia

Sedangkan peraturan Presiden nomor 45 tahun 2017 tentang Rencana Induk

Penyelenggaraan Keantariksaan tahun 2016-2040 memberi peran dalam hal

penguasaan sains antariksa melalui pemajuan sains antariksa di Indonesia yang berkelas

dunia.

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

8

E. Sistematika Penyajian Laporan

LAKIN Pusat Sains Antariksa berisi tentang pencapaian kinerja (performance result)

periode tahun 2018. Pengukuran pencapaian kinerja tahun 2018 diperbandingkan

dengan Perjanjian Kinerja (performance agreement) tahun 2018 sebagai tolok ukur dan

indikator keberhasilan organisasi dalam melaksanakan target yang telah ditentukan dan

realisasi kinerjanya. Analisis atas realisasi kinerja terhadap rencana kinerja ini berfungsi

untuk mengidentifikasi adanya celah perjanjian kinerja sehingga dapat dipergunakan

untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan sebagai landasan dalam memperbaiki

kinerja dan mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi di masa yang akan

datang. Berdasarkan kerangka fikir diatas, maka sistematika penyajian LAKIN Pusat

Sains Antariksa tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1. Ringkasan Eksekutif

Menjelaskan pencapaian kinerja Pusat Sains Antariksa secara singkat di tahun 2018

2. Bab I Pendahuluan

Menjelaskan tentang organisasi, sumber daya, lokasi fasilitas dan isu strategis yang

dihadapi organisasi

3. Bab II Perencanaan Kinerja

Menjelaskan tentang proses perjanjian kinerja tahun 2018

4. Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan tentang pencapaian kinerja dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan.

5. Bab IV Inisiatif Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan langkah perbaikan terhadap hasil rekomendasi Inspektorat

6. Bab V Penutup

Memberikan kesimpulan pencapaian kinerja organisasi dan langkah untuk

meningkatkan kinerja

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA PUSAT SAINS ANTARIKSA

A. Rencana Strategis 2015-2019

Perencanaan kinerja Pusat Sains Antariksa mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra)

tahun 2015-2019 Pusat Sains Antariksa yang telah disusun dan ditetapkan. Renstra

tersebut merupakan penjabaran dari rencana strategis LAPAN, khususnya Arah

Kebijakan 1, huruf a yaitu pengembangan kapasitas Iptek penerbangan dan antariksa

dengan menerapkan kompetensi bidang sains antariksa dan atmosfer. Strategi

pencapaiannya meliputi:

1. Pembangunan pusat unggulan cuaca antariksa;

2. Pembangunan pusat unggulan sains atmosfer;

3. Pengembangan Decision Support System (DSS) untuk mitigasi cuaca antariksa,

dinamika atmosfer, dan perubahan iklim;

4. Kerjasama dengan institusi litbang atmosfer dan antariksa di dalam dan luar negeri;

5. Kerjasama dengan perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam pembangunan

observatorium nasional;

Visi Pusat Sains Antariksa adalah menjadi pusat unggulan sains antariksa untuk

mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri. Visi ini merupakan penjabaran dari visi

Kedeputian Sains Antariksa dan Atmosfer yaitu menjadi pusat unggulan sains antariksa

dan atmosfer untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri yang juga

merupakan penjabaran dari visi LAPAN yakni menjadi pusat unggulan penerbangan dan

antariksa untuk mewujudkan indonesia yang maju dan mandiri.

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang harus dijalankan oleh Pusat Sains

Antariksa adalah:

1. Meningkatkan kualitas sains antariksa bertaraf internasional.

2. Meningkatkan kualitas produk penelitian dan pengembangan serta informasi di

bidang sains antariksa dalam memecahkan permasalahan nasional.

3. Melaksanakan penyelenggaraan keantariksaan untuk kepentingan nasional.

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

10

Tujuan penyelenggaraan kegiatan penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan sains

antariksa adalah:

1. Mewujudkan sumber daya litbang Sains Antariksa yang berkualitas dengan produk

publikasi dan HKI yang unggul;

2. Mewujudkan kemitraan internasional dalam bidang Sains Antariksa yang saling

menguntungkan;

3. Mewujudkan sistem layanan dan Informasi Sains Antariksa yang terpercaya,

tanggap, dan mutakhir untuk memberikan manfaat bagi masyarakat;

4. Melaksanakan penyelenggaraan keantariksaan untuk kepentingan nasional.

Sasaran strategis Pusat Sains Antariksa selama tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Penguasaan Iptek di bidang sains antariksa yang maju.

2. Layanan data dan informasi sains antariksa yang prima.

3. Dihasilkannya publikasi nasional terakreditasi, publikasi internasional, dan HKI di

bidang sains antariksa.

4. Meningkatnya kapasitas Iptek di bidang sains antariksa.

5. Tersedianya DSS yang operasional di bidang sains antariksa untuk mitigasi bencana.

6. Tersedianya pedoman dan standar pengolahan data serta pengelolaan data dan

informasi di bidang sains antariksa.

7. Terlaksananya pelayanan teknis yang efektif di bidang sains antariksa.

8. Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan Pusat Sains Antariksa.

Dalam mewujudkan Visi Misi diperlukan peta strategi yang bermuara pada kebutuhan

pengguna. Peta strategi yang dibuat untuk mewuudakan VIsi Misi ini khusus untuk

Pusat Sains Antariksa diperlihatkan dalam peta strategi (Balanced Score Card) sebagai

berikut:

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

11

Gambar 2-1: Peta Strategi BSC Level 2 Pussainsa

Dalam rangka pencapaian visinya, yaitu menjadi institusi yang dapat mendorong

tercapainya Pusat Unggulan Sains Antariksa untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju

dan Mandiri, maka Pusat Sains Antariksa perlu menerapkan strategi yang mendukung

arah kebijakan yang telah ditentukan. Strategi tersebut meliputi:

1. Pemanfaatan dan layanan publik Iptek penerbangan dan antariksa dalam

mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan menerapkan

strategi meningkatkan spaceawareness masyarakat Indonesia.

2. Pengembangan kapasitas Iptek penerbangan dan antariksa dengan menerapkan

strategi: (a) membangun pusat unggulan cuaca antariksa; (b) meningkatkan

kapasitas dan kapabilitas sumber daya LAPAN; (c) meningkatkan fasilitas dan

produktivitas litbang; (d) menjalin kerjasama dengan institusi litbang atmosfer

ekuator-antariksa di dalam dan luar negeri.

3. Melanjutkan RB LAPAN sesuai dengan RB Nasional yang meliputi penerapan human

capital management dan implementasi tata kelola TI.

STA

KE

HO

LD

ER

PE

RS

PE

CT

IVE

CU

STO

ME

R

PE

RS

PE

CT

IVE

INT

ER

NA

L P

RO

CE

SS

PE

RS

PE

CT

IVE

LE

AR

N &

GR

OW

TH

PE

RS

PE

CT

IVE

PETA STRATEGI BSC LEVEL 2 PUSSAINSASS1

Penguasaan iptek di bidang sains antariksa

yang maju

SS2Layanan data dan

informasi sainsantariksa yang prima

SS3Dihasilkannya publikasi nasional terakreditasi,

publikasi internasional, dan HKI di bidang sains antariksa

SS4Meningkatnya

kapasitas iptek di bidang sains

antariksa

SS5Tersedianya DSS yang operasional di bidangsains antariksa untuk

mitigasi bencanaantariksa

SS8

Terwujudnya reformasibirokrasi di lingkungan pusat

sains antariksa

MASYARAKAT ILMIAH PEMERINTAH, PENGGUNA, DAN MASYARAKAT UMUM

HUMAN CAPITAL, INFORMATION CAPITAL, ORGANIZATION CAPITAL, FINANCIAL CAPITAL

SS6Tersedianya pedoman

dan standard pengolahan data sertapengelolaan data dan

informasi sainsantariksa

SS7Terlaksananya

pelayanan teknisyang efektif di bidang sains

antariksa

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

12

Indikator Kinerja Utama Pusat Sains Antariksa yaitu:

1. Jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan

Iptek di bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana antariksa.

2. Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa

3. Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa.

4. Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains antariksa.

5. Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains

antariksa.

6. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa.

Sistem Nilai merupakan orientasi dan rujukan dalam bertindak bagi setiap pegawai.

Berdasarkan peraturan Kepala LAPAN nomor 3 tahun 2016 tentang Rencana Strategis

LAPAN 2015-2019, sistem nilai yang berlaku di LAPAN adalah

1. Pembelajar

Mempunyai kemauan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan hal-hal yang

baru.

2. Rasional

Apapun yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.

3. Akuntabel

Anggaran dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan mulai dari proses

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi.

4. Konsisten

Pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka pendek,

menengah dan panjang yang sudah ditetapkan.

5. Berorientasi pada layanan publik

Berupaya memberikan pelayanan prima sesuai dengan kebutuhan publik.

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

13

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2018

Rencana Kerja Tahunan adalah penjelasan dari rencana strategis yang telah dibuat oleh

Pusat Sains Angariksa dalam bentuk yang mendetail dan terukur dengan target yang

ditentukan. Rencana Kerja Tahunan bertujuan untuk memastikan proses pelaksanaan

berfokus pada hasil rencana pencapaian strategis yang telah ditentukan. Rencana Kerja

Tahunan Pusat Sains Antariksa tahun 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2-1: Rencana Kerja Tahunan Pusat Sains Antariksa tahun 2018

Sasaran Strategis Indikator Kinerja utama Target

Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek di bidang sains antariksa yang maju

Jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan Iptek di bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana antariksa.

5 model

Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa.

12 makalah

Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa.

8 makalah

Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains antariksa.

1 judul

Meningkatnya layanan data dan informasi sains antariksa yang prima

Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa.

75 instansi

Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa.

80

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

14

C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2018

Perjanjian kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran strategis oeganisasi. Selain itu perjanjian kinerja

merupakan upaya untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil. Perjanjian kinerja Pusat Sains

Antariksa tahun 2018 disajikan pada Tabel 2-2.

Tabel 2-2: Perjanjian Kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2018

Sasaran Strategis Indikator Kinerja utama Target

Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek di bidang sains antariksa yang maju

IKU 1. Jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan Iptek di bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana antariksa.

5 model

IKU 2. Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa.

12 makalah

IKU 3. Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa.

8 makalah

IKU 4. Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains antariksa.

1 judul

Meningkatnya layanan data dan informasi sains antariksa yang prima

IKU 5. Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa.

75 instansi

IKU 6. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa.

80

Pada tahun 2018 untuk mendukung pencapaian layanan yang diberikan kepada

stakeholder dan customer yaitu masyarakat ilmiah dan masyarakat umum. Pusat Sains

Antariksa juga mengukur capaian indikator-indikator yang terdapat pada internal proses

dan learn and growth perspective. Kedua perspektif tersebut bagian pengungkit yang

mempengaruhi kinerja layanan Pusat Sains Antariksa. Tabel berikut menyajikan target

inidikator kinerja yang terdapat pada perspektif pada internal proses dan learn and

growth perspective.

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

15

Tabel 2-3: Internal Proses dan Learn and Growth Perspektive Pussainsa 2018

Sasaran Strategis Indikator Kinerja utama Target

Internal Process Perspektive

Meningkatnya kapasitas IPTEK di bidang Sains Antariksa

IKU 7. Jumlah kerjasama litbang di bidang Sains Antariksa

3 kerjasama

IKU 8. Jumlah pusat unggulan di bidang Sains Antariksa

0

Tersedianya DSS di bidang Sains Antariksa untuk mitigasi bencana dan perubahan iklim

IKU 9. Jumlah DSS lintas sektoral di bidang Sains Antariksa

1 DSS

Tersedianya pedoman dan standar pengolahan data serta pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa

IKU 10. Jumlah pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa

6 pedoman

IKU 11. Jumlah pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa

2 pedoman

Terlaksananya diseminasi hasil litbang di bidang Sains Antariksa yang efektif

IKU 12. Competency gap indeks peserta bimbingan teknis di bidang Sains Antariksa

40

Learn and Growth Perspektive

Meningkatnya kapasitas SDM aparatur lingkup Pusat Sains Antariksa

IKU 13. Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dan atau lulus pelatihan per tahun

15 pegawai

Terkelolanya DIPA Pusat Sains Antariksa secara optimal

IKU 14. Persentase penyerapan DIPA Pusat Sains Antariksa

95%

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

16

D. Mekanisme Pengumpulan Data Kinerja

Mekanisme pengumpulan data kinerja di Pusat Sains Antariksa LAPAN dilakukan secara

bottom-up. Data hasil capaian kinerja dikumpulkan setiap bulan ke kepala bidang dan

kepala bagian administrasi untuk dilaporkan ke kepala pusat. Setiap triwulan laporan

kinerja dikompilasi untuk diinput ke sistem pelaporan berbasis teknologi informasi yang

dikembangkan LAPAN yaitu SiforenMonev yang beralamat di kinerja.lapan.go.id untuk

dilakukan monitoring dan di evaluasi capaian kinerjanya melalui serangkaian

perhitungan data target dan realisasi indikator kinerjanya.

Dalam proses pelaksanaannya kepala pusat menunjuk kepala bidang program dan

fasilitas beserta perwakilan bidang dan bagian untuk mengumpulkan dan mengolah

data sebagai bahan penyusunan LAKIN satker. Konsep akhir LAKIN satker disampaikan

kepada Biro Perencanaan dan Keuangan untuk diriviu. Selanjutnya LAKIN hasil riviu

yang telah diperbaiki disahkan oleh Kepala Pusat dan disampaikan kembali ke Biro

Perencanaan dan Keuangan untuk diteruskan ke Kemenpan RB dan dipublikasikan di

website pusat.

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

17

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT SAINS ANTARIKSA

A. Analisis Capaian Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2018 dilakukan dengan

cara membandingkan target masing-masing indikator kinerja utama dengan

realisasinya. Jika capaian kinerja sesuai dengan targetnya, maka tingkat capaiannya

100%. Jika capaian kinerja lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan, maka tingkat

capaiannya > 100%, dan sebaliknya. Dengan cara ini dapat diketahui tingkat

keberhasilan dari masing-masing indikator. Tingkat keberhasilan ini merupakan ukuran

untuk mengevaluasi pencapaian kinerja Pusat Sains Antariksa selama tahun 2018, dan

akan digunakan sebagai rujukan dalam menentukan target kinerja tahun berikutnya.

Jadi, analisis terhadap pencapaian kinerja ini akan menentukan tingkat keberhasilan

yang akan datang. Indikator Kinerja Utama (IKU) dinyatakan berhasil jika capaiannya ≥

100% dari target yang telah ditetapkan.

Secara keseluruhan, rataan persentase capaian kinerja Pusat Sains Antariksa tahun

2018 adalah 112% (Tabel 3-1). Indikator kinerja utama (IKU) 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 berturut-

turut realisasinya mencapai 100%, 58%, 113%, 200%, 100% dan 105%. Jumlah

pengguna yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains antariksa mencapai 75

instansi atau 100% dari target 75 instansi. Jumlah publikasi pada jurnal nasional

terakreditasi tidak mencapai jumlah yang ditargetkan. Dari target 12 (duabelas)

makalah terbit pada publikasi nasional terakreditasi, hanya 7 (tujuh) yang dicapai.

Sebaliknya dari target 8 (delapan) makalah publikasi internasional terindeks, ternyata

realisasinya 9 makalah publikasi internasional yang dicapai. Hal ini disebabkan adanya

minat peneliti untuk publikasi internasional lebih tinggi daripada publikasi nasional.

Selain itu wadah jurnal internasional lebih banyak dari jurnal nasional untuk bidang

Sains Antariksa.

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

18

Tabel 3-1: Capaian Kinerja Pusat Sains Antariksa tahun 2018

Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

1. Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek di bidang sains antariksa yang maju.

IKU 1 Jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan Iptek di bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana antariksa.

5 Model/ Prototipe

5 Model/ Prototipe

100%

IKU 2 Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa.

12 Makalah

7 Makalah

58%

IKU 3 Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa.

8 Makalah

9 Makalah

113%

IKU 4 Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains antariksa.

1 Judul 2 Judul 200%

2. Meningkatnya layanan data dan informasi sains antariksa yang prima.

IKU 5 Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa.

75 Instansi

75 Instansi

100%

IKU 6 Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa.

80 83.89 105%

Rata-rata Capaian 113%

Sasaran strategis ke-1 bertujuan untuk mewujudkan salah satu tujuan dalam Undang-

Undang nomor 21 tahun 2013 yaitu mewujudkan kemandirian dan meningkatkan daya

saing bangsa dan negara dalam penyelenggaraan keantariksaan. Sasaran strategis ke-1

terdiri dari 4 (empat) IKU yang dapat menggambarkan upaya pencapaian sasaran

strategis tersebut. Indikator kinerja tersebut yaitu jumlah prototipe bidang sains

antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan Iptek di bidang sains antariksa yang

operasional untuk mitigasi bencana antariksa, jumlah publikasi nasional terakreditasi di

bidang sains antariksa, jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains

antariksa, dan jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains antariksa. Pada periode

Sasaran Strategis ke-1 Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek di bidang sains antariksa yang maju.

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

19

pengukuran tahun 2018 capaian sasaran strategis 1 adalah 118% dengan penjelasan

sebagai berikut:

INDIKATOR KINERJA UTAMA 1:

Jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan

Iptek di bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana antariksa

IKU ini bertujuan untuk menghitung jumlah model/prototipe operasional yang

dihasilkan oleh Pussainsa LAPAN. Selain menghasilkan model, Pussainsa juga

menghasilkan prototipe, modul dan pedoman untuk mitigasi bencana antariksa.

Sehingga capaian yang diukur untuk IKU ini adalah model/prototipe, modul dan

pedoman yang dikembangkan sebagai Sistem Pendukung Keputusan atau Decision

Support System (DSS). DSS merupakan sistem berbasis komputer yang berfungsi untuk

membantu pengguna dengan informasi yang dibutukan dalam proses pengambilan

keputusan. Pembangunan DSS merupakan kemitraan untuk memastikan informasi yang

dihasilkan (output) dapat meningkatkan kinerja pengguna (outcome) dan memberikan

manfaat bagi stakeholder (impact), sehingga meningkatkan akuntabilitas. Target pada

IKU 1 adalah 5 model/prototipe bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi

bencana antariksa. Realisasi dari IKU 1 adalah 5 model dengan capaian kinerja sebagai

berikut:

a. Model Prediksi Badai Geomagnet

Pusat Sains Antariksa yang memiliki program utama berupa layanan informasi dan

prediksi cuaca antariksa, tentunya harus memiliki pemahaman dan tools yang baik

mengenai mekanisme dari fenomena-fenomena cuaca antariksa. Salah satu fenomena

cuaca antariksa yang memiliki dampak cukup besar adalah badai geomagnet. Hingga

saat ini peristiwa badai geomagnet belum dapat diprediksi secara tepat, baik itu waktu

terjadinya, durasinya ataupun intensitasnya. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya

parameter yang mempengaruhi peristiwa badai geomagnet. Prediksi mengenai kapan

dan seberapa besar level badai geomagnet yang akan terjadi diperlukan selain karena

dampaknya yang dapat mempengaruhi kinerja satelit/teknologi berbasis antariksa,

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

20

navigasi dan surveyor geofisika yang memanfaatkan metoda geomagnet, juga menjadi

salah satu masukan untuk memprediksi kondisi ionosfer.

Permasalahan utama dari prediksi badai geomagnet adalah penentuan waktu terjadi

dan kekuatannya. Dengan melakukan penelitian mengenai kondisi di ruang antar

planet, terutama parameter-parameter angin surya dan medan magnet antar planet

diharapkan waktu terjadinya rekoneksi dan seberapa besar energi yang ditransfer

memasuki sistem Bumi dapat diketahui.

Gambar 3-1: Kopling matahari-medium antar planet-magnetosfer ketika terjadi

lontaran massa korona. (Gonzalez, et.al, 1994)

Berdasarkan 12 peristiwa badai geomagnet sepanjang tahun 2013 yang dianalisis,

tampak bahwa gangguan geomagnet dari stasiun lokal memiliki karakteristik yang

hampir sama, perbedaan hanya tampak pada intensitas gangguannya. Gambar 3-2

menunjukkan korelasi antara indeks Dst dengan nilai gangguan geomagnet di beberapa

stasiun di Indonesia selama tahun 2013. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan,

koefisien korelasinya sebesar 0,7202.

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

21

Gambar 3-2: Plot hubungan antara Dst dengan gangguan geomagnet dari stasiun lokal

di Indonesia.

Hasil model gangguan geomagnet tersebut memiliki korelasi yang baik dengan indeks

Dst. Pola pergerakan gangguan gangguan geomagnet dari Timur ke Barat. Untuk badai

yang didahului dengan adanya gelombang kejut dari tumbukan angin surya dengan

magnetosfer (sudden commencement:SC) tidak tampak adanya jeda wakktu antara Dst

dengan gangguan geomagnet Indonesia dan jeda waktu antara interplanetary shock

dengan SC di rekaman data landas bumi berkisar antara 1-1.5 jam. Sedangkan untuk

badai geomagnet tipe gradual lebih sulit untuk menentukan karakteristiknya.

Karakteristik badai geomagnet berdasarkan aktivitas Pc5 memperlihatkan bahwa untuk

tipe badai geomagnet yang didahului oleh SC, peningkatan aktivitas Pc5 cukup signifikan

terjadi pada fasa utama badai geomagnet. Intensitas Pc5 terbesar tampak pada saat

terjadi SC.

b. Model Gangguan Geomagnet Regional Indonesia

Undang Undang Keantariksaan No 21 tahun 2013 pasal 11 mengatur masalah sains

antariksa. Kegiatan sains antariksa terdiri dari cuaca antariksa, lingkungan antariksa dan

astrofisika. Lingkungan antariksa adalah kondisi fisik diruang antariksa sekitar bumi yang

terkait dengan benda-bendanya (satelit dan asteroid), gerak orbit dan gangguannya,

serta medianya. Tugas pokok dan fungsi sains antariksa untuk meneliti lingkungan

antariksa untuk mengetahui proses fisis yang mengakibatkan terjadinya gangguan di

ruang antariksa sekitar bumi. Salah satu program yang sedang dikembangkan Pusat

-200

-150

-100

-50

0

-150 -100 -50 0

dH

(n

T)

Dst (nT)

CC = 0.7202

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

22

Sains Antariksa mulai dari tahun 2015 yaitu mengenai informasi cuaca antariksa yang

dikenal dengan istilah SWIFtS (SPACE WEATHER INFORMATION AND FORECAST

SERVICES). Untuk kepentingan SWIFtS tersebut tentunya diperlukan beberapa model

matematis ataupun empiris yang harus dibangun sehingga dapat menterjemahkan

fenomena cuaca antariksa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Salah satunya

model gangguan geomagnet yang dibangun berdasarkan fenomena di Matahari yaitu

lontaran massa korona dan lubang korona. Bila terjadi peristiwa CME atau lubang

korona di matahari seberapa besar mengganggu geomagnet dan berapa lama gangguan

itu sampai di bumi. Hal ini yang akan dijawab dari pembuatan model ini.

Untuk membangun model diperlukan data pendukung baik data primer maupun data

sekunder. Data lontaran massa korona dan lubang korona di ambil dari

https://cdaw.gsfc.nasa.gov/CME_list/ dan

http://www.solen.info/solar/coronal_holes.html. Data angin surya dan medan

antarplanet dari Goddard Space Flight Cente di http:

omniweb.gsfc.nasa.gov/form/dx1.html. Sedangkan data geomagnet diperoleh dari

pengukuran variasi harian geomagnet di Kototabang, Pontianak, Sumedang, Manado,

Kupang, Biak untuk periode waktu tahun 2007-2016.

Metode yang digunakan dalam mengetahui karakteristik gangguan geomagnet yang

terkait dengan fenomena di matahari yaitu dengan menggunakan model empiric

dengan regresi linier multivariate dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

(1)

dengan = gangguan geomagnet di masing-masing stasiun

Lintang geomagnet stasiun yang bersangkutan

Dari hasil model gangguan masing-masing stasiun dapat diperoleh gangguan

geomagnet regional Indonesia berdasarkan lontaran massa korona dan lubang korona

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

23

seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 3-3. Model gangguan geomagnet regional ini

diperoleh dengan menggunakan persamaan (1) yaitu perata rataan dari ketujuh stasiun

geomagnet yang dikoreksi dengan lintang geomagnetnya. Dari 44 kejadian berdasarkan

model gangguan geomagnet regional Indonesia bila dibandingkan dengan indeks Dst

memiliki nilai yang sangat berbeda dan fluktuatif antara nilai rendah sampai tinggi. Nilai

gangguan geomagnet akan memiliki nilai rendah apabila hanya terkait peristiwa

lontaran massa korona saja, sedangkan nilainya tinggi jika terkait dengan peristiwa

lontaran massa korona dan kejadian lubang korona.

Gambar 3-3: Gangguan geomagnet regional Indonesia dari 44 kejadian yang terkait

dengan lontaran massa korona dan lubang korona dibandingkan dengan indeks Dst

c. Model Kopling Spread F

Penelitian pemodelan spread F untuk wilayah Indonesia telah dimulai dengan studi

karakteristik spread F dan validasi model IRI untuk probabiltas spread F menggunakan

data stasiun Kototabang dan Tanjungsari periode 2007-2013 yang dilakukan pada

program penelitian sebelumya. Pengembangan model spread F dimaksudkan agar

dapat mendukung layanan informasi gangguan ionosfer pada system pendukung

keputusan DSS (Decision Supporting System) informasi cuaca antariksa SWIFtS LAPAN,

yaitu informasi gangguan fading akibat kemunculan spread F. Spread F adalah

fenomena gangguan kerapatan elektron ionosfer yang merupakan komponen penting

cuaca antariksa. Fenomena spread F di lintang ekuator kemunculannya cukup tinggi dan

dikenal sebagai equatorial spread F, (ESF) yang masih terus dikaji karena efeknya pada

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

24

gelombang radio yang dapat menyebabkan fading pada komunikasi pita frekuensi tinggi

(band frequency HF) dan loss of lock pada sinyal GNSS.

Model spread F dan sintilasi ionosfer perlu dibangun untuk mendukung SWIFtS.

Kegiatan penelitian terkait pengembangan model perlu dilakukan dengan dukungan

data runtun waktu yang tersedia, meskipun belum mencukupi untuk satu siklus

matahari sebelas tahun. Dengan pilihan metode data runtun waktu, maka pemodelan

tahap awal dilakukan dengan teknik neural network radial basis fungsional RBFNN.

Sesuai dengan perumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah

menjelaskan prosedur model RBFNN untuk memprediksi probabilitas spread F.

Sasarannya diperoleh model spread F.

Metodelogi yang digunakan adalah menggunakan metode neural network radial basis

fungsional (NNRBF). Pertimbangan penggunaan metode, secara umum jenis mudah

mendisainnya, tetapi memiliki toleransi yang kuat pada noise input dan fleksibel pada

sistem kontrol serta efisien dalam proses training. Lazimnya dalam metode NN maka

data dibagi menjadi dua, yaitu data untuk training dan data untuk testing. Dalam proses

training, maka proses iterarif dimulai dengan pemilihan pembobot (w), selanjutnya

pembobot akan terus diperbaharui dan terus diulang untuk mencari perbedaan terkecil

antara pengukuran dan perediksi pada outputnya hingga stabil. Input model spreaf F

Indonesia (MsFI) didisain pada faktor yang mempengaruhi kemunculan spread F, yaitu

waktu (pukul 18:00 hingga pukul 06:00), solar fluks F10.7, indeks Dst dan musim

bulanan.

Gambar 3-4: Arsitektur Radial Basis Function Neural Network

Dari analisis input model dengan fluks radio matahari F10.7, indeks Kp, Bulan dan

Waktu, maka model Neural Network Radial basis menggunakan data Uji dari Januari

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

25

hingga Desember, dapat dilihat pada Gambar 3-5, dimana warna biru adalah data dan

merah adalah model. Hasil model masih kurang baik terutama saat bulan-bulan soltise

Juni dan Desember, yaitu saat kemunculan spread paling tinggi setelah tengah malam.

Sedangkan untuk bulan ekuinoks trend model dapat mengikuti data, namun akurasi

masih rendah.

Gambar 3-5: Perbandingan hasil model dan pengamatan Juli-Desember.

Tampilan GUI format seperti ditampilkan dalam Gambar 3-6 berikut ini:

Gambar 3-6: Tampilan GUI model Spread F untuk Ionosfer

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

26

d. Model Prediksi dan Evaluasi Kondisi Ionosfer

Space Weather Information and Forecast Services (SWIFtS) adalah sebuah sistem

layanan informasi tentang kondisi cuaca antariksa telah dibangun dan dioperasikan

oleh Pusat Sains Antariksa, LAPAN. Sistem informasi yang telah menjadi anggota

Internasional Space Environment Services (ISES) sejak tahun 2015 itu menyediakan

informasi evaluasi kondisi cuaca antariksa yang sudah terjadi dan prakiraan kondisinya

yang akan terjadi. Informasi cuaca antariksa disediakan untuk pengguna komunikasi

radio, komunikasi satelit, dan navigasi berbasis satelit, operator satelit, serta pengguna

sistem teknologi antariksa lainnya.

SWIFtS telah menyediakan informasi kondisi ionosfer, baik yang sudah terjadi (evaluasi)

maupun yang akan terjadi (prediksi). Namun demikian, informasi tersebut masih

berbentuk indeks Informasi tentang ionosfer dan aplikasinya yang disediakan SWIFtS

belum memenuhi kebutuhan pengguna. Informasi SWIFtS belum bisa digunakan

sebagai materi pembinaan teknis komunikasi radio. Belum bisa memenuhi kebutuhan

operator satelit (dari 2 kali FGD). Belum bisa memberikan informasi untuk pengguna

navigasi (beberapa kali FGD dan kunjungan ke lembaga pengguna).

Ruang lingkup kegiatan meliputi perencanaan kegiatan, pengembangan metode

evaluasi (termasuk software dan file template), pengembangan metode prediksi

(software dan file template), pengembangan informasi/kemasan tambahan khusus

berupa prediksi LUF-OWF-MUF, implementasi kedalam sistem layanan SWIFtS.

Metode prediksi-evaluasi untuk kondisi ionosfer diperoleh melalui langkah-langkah: (i)

melakukan kajian, (ii) membangun metode evaluasi ionosfer berdasarkan parameter

ionosfer (fmin, foEs, foF2, persentase kejadian Spread F dalam 1 malam), (iii)

membangun metode prediksi ionosfer, (iv) membuat software pendukung, (v)

melakukan ujicoba, dan (vi) implementasi pada SWIFtS.

Informasi ionosfer untuk komunikasi radio dimaksudkan sebagai rentang frekuensi yang

dapat digunakan dengan optimal (persentase keberhasilannya tinggi) untuk komunikasi

pada sirkit (pemancar-penerima) tertentu, selama selang waktu tertentu. Rentang

frekuensi tersebut adalah dari frekuensi minimum (Lowest Usable Frequency, LUF)

hingga frekuensi maksimum (Maximum Usable Frequency, MUF). Selain itu juga

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

27

disediakan pilihan rentang frekuensi LUF hingga frekuensi optimum (Optimum Working

Frequency, OWF).

Mengacu kepada pembagian wilayah pengelolaan informasi penerbangan (Flight

Information Region, FIR) dari AirNav Indonesia (Gambar 3-7), maka stasiun pusat yang

digunakan dalam membuat prediksi adalah Jakarta dan Makasar sebagai cabang utama

dan pusat pengendalian untuk wilayah barat dan wilayah timur.

Gambar 3-7: Pembagian wilayah pengelolaan informasi penerbangan di Indonesia

(http://www.airnavindonesia.co.id/)

Tabel 3-2. Keluaran (output) kegiatan dan targetnya.

No. Keluaran Target Pencapaian

2018 2019 2020

1 Metode evaluasi Depresi MUF secara otomatis

Pengembangan & uji coba metode

Implementasi pada SWIFtS

Implementasi pada SWIFtS

Metode prediksi Depresi MUF secara otomatis

Pengembangan metode prediksi

Uji coba metode & implementasi

Implementasi pada SWIFtS

2 Metode evaluasi SWF secara otomatis

Pengembangan & uji coba metode

Implementasi pada SWIFtS

Implementasi pada SWIFtS

3 Metode prediksi SWF secara otomatis

Pengembangan metode prediksi

Uji coba metode & implementasi

Implementasi pada SWIFtS

4 Metode evaluasi Kondisi Ionosfer secara otomatis

Uji coba metode Implementasi pada SWIFtS

Implementasi pada SWIFtS

5 Metode evaluasi % Kemunculan ESF secara otomatis

Kajian metode evaluasi

Uji coba metode & implementasi

Implementasi pada SWIFtS

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

28

6 Metode evaluasi level & % kejadian sintilasi secara otomatis

Kajian metode evaluasi

Uji coba metode & implementasi

Implementasi pada SWIFtS

7 Metode evaluasi Simpangan Pengukuran Posisi secara otomatis

Pengembangan sistem pemantau

Implementasi pada SWIFtS

Implementasi pada SWIFtS

8 Kemasan informasi Prediksi LUF-OWF-MUF

Pengembangan & implementasi pada SWIFtS

Implementasi pada SWIFtS

Implementasi pada SWIFtS

9 Kemasan informasi Indeks T Regional

Kajian & implementasi pada SWIFtS

Implementasi pada SWIFtS

Implementasi pada SWIFtS

10 Metode Prediksi indeks T Regional

Pengembangan metode

Implementasi pada SWIFtS

11 Metode Prediksi foF2

Pengembangan metode

Uji coba metode & implementasi

Hasil yang diperoleh atau sudah tersedia adalah sebagai berikut:

(1) File template untuk mengevaluasi kondisi ionosfer secara cepat (otomatis). File

template dituliskan dalam Wicrosoft Excel dan merupakan file yang digunakan oleh

TSID untuk menyimpan hasil scaling khusus untuk SWIFtS. Sejak Juli 2018, file template

ini sudah digunakan untuk mengevaluasi kondisi ionosfer pada sidang SWIFtS setiap

hari dan terus diperbaiki. Hasil evaluasi, prediksi, kemasan informasi tambahan secara

otomatis ditampilkan oleh file ini. Tampilan file template ini seperti ditunjukkan oleh

Gambar 3-8 dan hasilnya seperti pada Gambar 3-9. Pada tahapan ini, informasi tentang

jarak radius daerah bisu (Skip Distance) telah ditambahkan (Gambar 3-10). File Excel

hasil kerja TSID mengggunakan metode ini tersedia pada server SWIFtS.

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

29

Gambar 3-8: Tampilan file template evaluasi-prediksi kondisi ionosfer.

Gambar 3-9: Tampilan hasil evaluasi-prediksi kondisi ionosfer menggunakan file

template.

Gambar 3-10: Tampilan hasil evaluasi jarak daerah bisu (Skip Distance) menggunakan

file template.

UT+7 foF2 hpF2

Ion. Loc. Index = 19 - Ion. Loc. Index = 28 11:00 8.51 372

12:00 10.4 359

13:00 10.5 388

14:00 10.5 372

15:00 10.3 367

16:00 10.3 351

17:00 10 336

18:00 9.47 294

19:00 8.13 346

20:00 8.01 349

21:00 7.23 325

22:00 7.16 286

23:00 8.09 228

0:00 4.67 281

1:00 4.58 262

2:00 4.35 286

3:00 3.22 262

4:00 2.24 359

5:00 2.22 336

6:00 4.01 286

7:00 5.12 344

8:00 6.57 294

9:00 6.47 409

10:00 7.34 427

EVALUATION fmin Enhancement Quiet (15 minutes) PREDICTION fmin Enhancement 0

foF2 / MUF Depression Moderate (60 minutes) foF2 / MUF Depression 0

Ionospheric Condition Minor Ionospheric Condition 0

Spread F Duration 0 (minutes) Spread F Duration 0 (minutes)

E s Duration 1245 (minutes) E s Duration 0 (minutes)

Sumedang2 December 20181 December 2018

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

11:0

0

11:3

0

12:0

0

12:3

0

13:0

0

13:3

0

14:0

0

14:3

0

15:0

0

15:3

0

16:0

0

16:3

0

17:0

0

17:3

0

18:0

0

18:3

0

19:0

0

19:3

0

20:0

0

20:3

0

21:0

0

21:3

0

22:0

0

22:3

0

23:0

0

23:3

0

0:0

0

0:3

0

1:0

0

1:3

0

2:0

0

2:3

0

3:0

0

3:3

0

4:0

0

4:3

0

5:0

0

5:3

0

6:0

0

6:3

0

7:0

0

7:3

0

8:0

0

8:3

0

9:0

0

9:3

0

10:0

0

10:3

0

11:0

0

Freq

uen

cy (

MH

z)

Local Time (UT+7)

Spread-F Med-foF2 Med-fmin fmin foES foF2

Saturday, December 1, 2018 0:00 5.3 260 #NUM! 85 157 260 357 452

1:00 4.42 286 68 159 263 420 571 720

2:00 3.89 268 111 206 326 513 695 875

3:00 4.26 289 83 177 288 458 622 785

4:00 2.78 299 322 497 743 1,141 1,533 1,922

5:00 2.72 278 315 485 723 1,109 1,489 1,868

6:00 4.11 241 81 162 260 412 559 704

7:00 4.55 310 62 159 267 428 583 736

8:00 5.04 388 #NUM! 148 264 432 591 748

9:00 5.5 446 #NUM! 128 246 412 567 719

10:00 6.77 417 #NUM! 32 134 244 342 438

11:00 8.51 372 #NUM! #NUM! 54 127 186 241

12:00 10.4 359 #NUM! #NUM! #NUM! 72 113 151

13:00 10.5 388 #NUM! #NUM! #NUM! 75 120 160

14:00 10.5 372 #NUM! #NUM! #NUM! 72 115 153

15:00 10.3 367 #NUM! #NUM! #NUM! 75 119 158

16:00 10.3 351 #NUM! #NUM! #NUM! 72 113 151

17:00 10 336 #NUM! #NUM! - 75 116 154

18:00 9.47 294 #NUM! #NUM! 21 76 115 152

19:00 8.13 346 #NUM! #NUM! 61 132 191 248

Sumedang Saturday, December 1, 2018

0

250

500

750

1,000

1,250

1,500

1,750

2,000

0:0

0

1:0

0

2:0

0

3:0

0

4:0

0

5:0

0

6:0

0

7:0

0

8:0

0

9:0

0

10:0

0

11:0

0

12:0

0

13:0

0

14:0

0

15:0

0

16:0

0

17:0

0

18:0

0

19:0

0

20:0

0

21:0

0

22:0

0

23:0

0

Sk

ip D

ista

nce (

km

)

LST (UT+7)

5 MHz 7 MHz 10 MHz 15 MHz 20 MHz 25 MHz

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

30

(2) Prediksi Ionosfer

Meskipun titik fokus target dari riset pada tahun 2018 ini adalah metode evaluasi,

namun tahun ini juga dihasilkan metode prediksi depresi MUF berdasarkan model time

series dari foF2. Metodenya telah dikemas dalam program Matlab dan diberikan nama

LAPAN Time Series Method, yang telah diimpementasikan dalam layanan SWIFtS sejak

Oktober 2018. Contoh tampilan garfik foF2 hasil prediksi menggunakan metode ini

ditunjukkan pada Gambar 3-11. Dari grafik ini kemudian ditentukan durasi waktu foF2 <

70% mediannya, sehingga diperoleh level Depresi MUF pada hari tersebut.

Gambar 3-11: Grafik prediksi foF2 menggunakan metode LAPAN Time Series.

Sebelumnya untuk memprakirakan Depresi MUF digunakan metode korelasional yang

mengacu kepada prediksi aktivitas geomagnet (level badai magnetik). Hubungannya

seperti pada Tabel 3-3 berikut ini. Berdasarkan korelasi pada tabel tersebut, jika

prediksi level badai magnetik telah ditentukan, maka prakiraan level Depresi MUF yang

akan terjadi dapat ditentukan.

Tabel 3-3: Korelasi antara level badai magnetik dan tingkat depresi MUF.

Level Badai

Magnetik

Level Depresi

MUF Uraian Gangguan Depresi MUF

Quiet Quiet Dalam 24 jam tidak terjadi penurunan MUF. Nilai frekuensi kritis lapisan F2 (foF2) > 70% nilai mediannya.

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

31

Active Minor

Dalam 24 jam terjadi penurunan MUF selama kurang dari 30 menit. Nilai foF2 < 70% nilai mediannya dengan durasi < 30 menit.

Minor Storm

Moderate

Dalam 24 jam terjadi penurunan MUF selama 30 menit hingga 2 jam. Nilai foF2 < 70% nilai mediannya dengan durasi 30 menit - 2 jam.

Moderate Storm

Strong Dalam 24 jam terjadi penurunan MUF selama 2 jam - 6 jam. Nilai foF2 < 70% nilai mediannya dengan durasi 2 jam - 6 jam.

Major Storm

Severe Dalam 24 jam terjadi penurunan MUF selama 6 jam - 12 jam. Nilai foF2 < 70% nilai mediannya dengan durasi 6 jam - 12 jam.

Severe Storm

Extreme Dalam 24 jam terjadi penurunan MUF selama lebih dari 12 jam. Nilai foF2 < 70% nilai mediannya dengan durasi > 12 jam.

Tabel 3-4: Estimasi Capaian Target Output Riset Tahun 2018.

No Keluaran Target 2018 Pencapaian

1 Metode evaluasi Depresi MUF secara otomatis

Pengembangan & uji coba metode

Metode dikemas dalam format Ms. Excel dan sudah diterapkan mulai bulan Agustus 2018.

2 Metode prediksi Depresi MUF secara otomatis

Pengembangan metode prediksi

Metode dikemas dalam bahasa pemrograman dan telah diuji-cobakan selama bulan Oktober 2018. Metode menyatu dengan output No.1.

3 Metode evaluasi SWF secara otomatis

Pengembangan & uji coba metode

Metode dikemas dalam format Ms. Excel, menyatu dengan output No. 1 dan sudah diterapkan mulai bulan Agustus 2018.

4 Metode prediksi SWF secara otomatis

Pengembangan metode prediksi

Dalam tahap telaah metode prediksi.

5 Metode evaluasi Kondisi Ionosfer secara otomatis

Uji coba metode

Metode menyatu dengan output No. 1. Sudah diterapkan mulai bulan Agustus 2018.

6 Metode evaluasi % Kemunculan ESF secara otomatis

Kajian metode evaluasi

Metode dikemas dalam format Ms. Excel dan sudah diterapkan mulai bulan Agustus 2018.

7 Metode evaluasi %kejadian Sintilasi secara otomatis

Kajian metode evaluasi

Masih dalam tahap pengembangan metode.

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

32

8

Metode evaluasi Kesalahan Pengukuran Posisi secara otomatis

Pengembangan sistem

pemantau

Sistem pemantau telah dioperasikan di Bandung dan Pameungpeuk. Metode evaluasi masih dalam tahap pengembangan.

9 Kemasan informasi Prediksi LUF-OWF-MUF

Pengembangan & implementasi

pada SWIFtS

Sudah dipublikasikan melalui web SWIFtS mulai bulan November 2018. Informasi ini khusus untuk mendukung komunikasi penerbangan.

10 Kemasan informasi Indeks T Regional

Kajian & implementasi pada SWIFtS

Metode telah dikembangkan dan diterapkan mulai bulan Agustus 2018, menyatu dengan output No. 1. Publikasi makalah.

11 Metode Prediksi indeks T Regional

Pengembangan metode penentuan indeks T lokal.

Telaah tentang indeks T telah dilakukan dan telah menghasilkan 1 makalah yang sudah di submit ke Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara. Satu makalah lagi sedang dalam penyusunan.

12 Metode Prediksi foF2

Telaah metode prediksi

Satu metode untuk memprakirakan foF2 telah diperoleh dan menyatu dengan output No. 2. Telaah tentang foF2 (dan parameter ionosfer lainnya) sudah dilakukan dan akan dilanjutkan. Satu makalah tentang telaah scaling otomatis menggunakan ESIR-CADI sudah di-submit ke Jurnal Sains Dirgantara (terakreditasi).Dalam tahap uji coba.

e. Model Prakiraan Flare Berdasarkan Klasifikasi McIntosh dan Klasifikasi Hale Daerah

Aktif

Flare Matahari adalah peristiwa peningkatan intensitas radiasi pada berbagai

gelombang yang berlangsung sangat kuat dan cepat di lapisan kromosfer Matahari.

Berdasarkan keluaran daya sinar-X maksimum, flare dibagi menjadi kelas B, C, M, dan X

dengan fluks minimum saat intensitas puncak masing-masing sebesar 10−7, 10−6, 10−5,

dan 10−4Wm−2. Salah satu dampak flare terhadap atmosfer bumi adalah radiasi yang

dapat mengakibatkan atmosfer atas bumi terionisasi dan mengembang sehingga

mengganggu komunikasi radio yang memanfaatkan lapisan ionosfer bumi.

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

33

LAPAN telah membangun sebuah perangkat lunak yang diberi nama SOLARe (Solar Flare

Prediction) yang mampu memprakirakan kejadian flare sinar-X untuk 24 jam ke depan

berdasarkan parameter fisis bintik Matahari pada saat itu dengan akurasi sekitar 75%.

SOLARe pada awalnya dirancang untuk memprakirakan kejadian flare berdasarkan

parameter fisis yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan di Pusat Sains

Antariksa, Balai Pengamat Antariksa dan Atmosfer Sumedang, dan Balai Pengamatan

Antariksa dan Atmosfer Pasuruan. Namun dengan mulai beroperasinya sistem layanan

informasi cuaca antariksa, SWIFtS (Space Weather Information and Prediction Services),

pada tahun 2015, SOLARe belum dapat memenuhi kebutuhan para forecaster dalam

memprakirakan flare.

Kelas McIntosh dan Hale dapat digunakan sebagai proxy bagi daerah aktif dalam

menghasilkan flare. Prakiraan flare menggunakan metode machine learning dapat

menunjang kegiatan SWIFtS dalam menyediakan informasi mengenai aktivitas Matahari

dan potensi dampaknya terhadap cuaca antariksa.

Gambar 3-12: Berbagai teknik yang dapat digunakan dalam metode machine learning.

(https://au.mathworks.com/discovery/machine-learning.html)

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

34

Metode machine learning memerlukan empat proses. Pertama, preprosesing data

(prediktor dan target) yang ada dan membaginya menjadi set data latih dan set data uji.

Selanjutnya adalah proses pembelajaran, dalam hal ini menggunakan random forest

(RF) untuk membangun model prediksi berdasarkan set data latih. Hasil dari proses

pembelajaran ini berupa model yang kemudian diuji tingkat akurasinya dalam proses

evaluasi menggunakan set data uji. Model yang ada dapat digunakan untuk prediksi

dengan menggunakan data baru di luar set data pelatihan dan pengujian. Alur kerja

penggunaan ML ditunjukkan pada Gambar 3-13.

Gambar 3-13: Diagram alur kerja secara umum dalam menggunakan machine learning

untuk pemodelan prediksi. (Sumber: A roadmap for building machine learning systems)

Dengan menggunakan data Januari 1998-Juni 2018, telah diperoleh model prakiraan

flare sinar-X yang dihasilkan suatu daerah aktif untuk 24 jam ke depan berdasarkan

masukan posisi, klasifikasi Hale, klasifikasi McIntosh, jumlah bintik, dan luas grup bintik

Matahari dalam rentang waktu 72 jam terakhir menggunakan algoritma RF. Model ini

belum diaplikasikan berupa antarmuka seperti SOLARe. Model ini sangat baik (akurasi >

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

35

75%) dalam memprakirakan kondisi tanpa-flare dan flare kelas X, tetapi masih kurang

baik (akurasi sekitar 40%) dalam memprakirakan flare kelas C dan M. Evolusi daerah

aktif yang ditunjukkan sebagai perubahan parameter fisik harian saja belum memadai

untuk digunakan sebagai masukan dalam prakiraan flare. Oleh karena itu, masih perlu

dilakukan pengembangan lebih lanjut, misalnya dengan mempertimbangkan perubahan

medan magnet daerah aktif dengan resolusi waktu yang lebih tinggi untuk

menghasilkan model prakiraan flare yang komprehensif.

Gambar 3-14: Kontribusi tiap parameter daerah aktif terhadap prakiraan flare

menggunakan algoritma RF dengan konfigurasi 500 ’pohon’ dengan 150 ’daun’ di

masing-masing ’pohon’, data latih 70% dan data uji 30%. EW, NS, f, dan McIn masing-

masing adalah posisi bujur, posisi lintang, jumlah bintik, dan kelas McIntosh. Indeks 1, 2,

dan 3 masing-masing mengindikasikan nilai parameter daerah aktif dalam 24, 48, dan

72 jam menjelang flare sinar-X kelas ≥ C.

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

36

Adapun capaian IKU 1 yaitu jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan

atau model pemanfaatan Iptek di bidang sains antariksa yang operasional untuk

mitigasi bencana antariksa dalam periode 2017-2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3-5: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 1

Indikator Kinerja

Utama

2017 2018 Target Renstra

2019 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan Iptek di bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana antariksa

5 model/ prototipe

5 model/ prototipe

100 % 5 model/ prototipe

5 model/ prototipe

100 % 6 model/ prototipe

Capaian IKU 1 merupakan pengembangan lanjutan dari model-model yang sudah ada

dan pengembangan model-model baru dari hasil litbang Pussainsa. Terjadinya

peningkatan terhadap model pemanfaatan iptek bidang sains antariksa disebabkan

karena implementasi untuk meningkatkan performansi operasional dan layanan kepada

pengguna. Upaya untuk meningkatkan capaian IKU 1 antara lain dengan meningkatkan

kapasitas SDM dengan pendidikan formal dan informal serta mengikuti seminar

nasional/internasional. Fokus utama pengembangan model ini untuk mendukung

operasional DSS SWIFtS untuk layanan pengguna terkait cuaca antariksa.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 2:

Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa

IKU 2 bertujuan untuk menghitung jumlah makalah yang diterbitkan dalam publikasi

ilmiah nasional terakreditasi berdasarkan kriteria LIPI dan DIKTI. Pada tahun 2018

Pussainsa menargetkan 12 makalah, dan realisasi menghasilkan 7 makalah di bidang

sains antariksa, dengan uraian sebagai berikut:

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

37

Tabel 3-6: Capaian Indikator Kinerja Utama 2

No Judul Penulis Media Publikasi

1. Usia dan Kegandaan Ogle-Lmc 316/317 (The Age and Binarity Of Ogle-Lmc 316/317)

Rhorom Priyatikanto

Jurnal Sains Dirgantara Vol 15 No 1 Desember 2017

2

Model Badai Ionosfer Indonesia Terkait Badai Geomagnet (Indonesia Ionospheric Storm Model Related To Geomagnetic Storm)

Anwar Santoso, Mira Juangsih, Sri Ekawati, Iyus Edi Rusnadi, Anton Winarko, Siska Filawati, dan Dadang Nurmali

Jurnal Sains Dirgantara Vol 15 No 1 Desember 2017

3

Analisis Kondisi Fluks Elektron Di Sabuk Radiasi Elektron Luar Berdasarkan Medan Magnet Antarplanet (Bz) Dan Kecepatan Angin Matahari (Analysis Of Electron Flux Condition In Outer Electron Radiation Belt Based On Interplanetary Magnetic Field Bz) And Solar Wind Speed)

Siska Filawati Jurnal Sains Dirgantara Vol 15 No 1 Desember 2017

4

Efek Cme Halo Penuh Pada Ionosfer Lintang Rendah Dari Data GPS Bako di Cibinong (Effect Of Full Halo CME on Low Latitude Ionosphere From Bako GPS Data in Cibinong)

Fakhrizal Muttaqien, Buldan Muslim

Jurnal Sains Dirgantara Vol 15 No 1 Desember 2017

5

Variasi Gas Radon dan Aktivitas Kegempaan di Sekitar Patahan Opak (Radon Gas Variation and Seismic Activities around Opak Fault)

Bambang Sunardi, Supriyanto Rohadi, Buldan Muslim, Drajat Ngadmanto, Pupung Susilanto, Sulastri, Suliyanti Pakpahan, Telly Kurniawan, Angga Setiyo Prayogo

JURNAL LINGKUNGAN DAN BENCANA GEOLOGI (Journal of Environment and Geological Hazards) ISSN: 2086-7794, e-ISSN: 2502-8804 Akreditasi LIPI No. 692/AU/P2MI-LIPI/07/2015

6 Basic Lifetime Model for Reentry Time Prediction of Artificial Space Objects

A. Rachman, R. Priyatikanto

Jurnal Sains Dirgantara Vol 15 No 2 Juni 2018

7

The use of satellite beacon TEC data from GRBR campaign based observations for ionosphere tomography over West Java Indonesia

T. Manik, M. Batubara, M. Lathif, P. Sitompul, Y. Robiana, M. Yamamoto

Jurnal Sains Dirgantara Vol 15 No 2 Juni 2018

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

38

Adapun capaian IKU 2 yaitu jumlah publikasi nasional terakreditasi dalam periode 2017-

2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3-7: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 2

Indikator Kinerja

2017 2018 Target

Renstra

2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Jumlah publikasi

nasional

terakreditasi

dibidang sains

antariksa

10

makalah

9

makalah

90 % 12

makalah

7

makalah

58 % 13 makalah

Capaian IKU 2 berdasarkan tabel diatas, realisasi tahun 2018 tidak tercapai dan

mengalami penurunan dibanding tahun 2017. Tidak tercapainya ini karena terbatasnya

kuota dan jumlah publikasi nasional yang diterbitkan oleh LAPAN melalui Jurnal Sains

Dirgantara yaitu 5 makalah untuk sekali terbit dan terbit 2 kali dalam setahun. Jurnal

tersebut untuk mengakomodir peneliti sains antariksa dan juga sains atmosfer. Selain

itu jurnal nasional sangat terbatas yang dapat mengakomodir penelitian sains antariksa

serta minimnya minat peneliti memanfaatkan jurnal terbitan lembaga lain. Peneliti

untuk naik jenjang fungsional masih fokus pada jumlah nilai angka kredit walaupun

tidak ada publikasi nasional terakreditasi dalam hal ini jurnal nasional terakreditasi

terutama pada unsur utama penilaian. Sehingga cascading dari IKU Pusat yang

didistribusikan ke peneliti tidak terlaksana. Upaya Pussainsa dalam usaha memenuhi

target Renstra tahun 2019 adalah meningkatkan dan mengintensifikan komunikasi

ilmiah melalui kolokium dan FGD, training penulisan karya tulis ilmiah, dan memotivasi

peneliti mempublikasikan tulisan di jurnal nasional terakreditasi lainnya serta dukungan

pendanaan publikasi. Dengan aturan baru untuk fungsional peneliti maka untuk naik

jenjang peneliti memerlukan hasil karya minimal yang didalamnya mensyaratkan

kontributor publikasi ilmiah nasional terakreditasi menjadi pemicu untuk keberhasilan

IKU 2 di tahun mendatang. Selain itu setelah Pussainsa ditetapkan sebagai pusat

unggulan Iptek oleh Kemenristekdikti dengan status pembinaan mendorong semua

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

39

peneliti untuk lebih produktif menulis publikasi di jurnal nasional dengan target

minimum sekitar 20 publikasi.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 3:

Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa

IKU 3 bertujuan untuk menghitung jumlah makalah yang diterbitkan pada publikasi

ilmiah internasional terindeks (yang terdaftar dalam database publikasi internasional).

Pada tahun 2018 Pussainsa menargetkan 8 makalah internasional dan akhir tahun

terealisasi sebanyak 9 makalah internasional di bidang sains antariksa. Adapun rincian

publikasi internasional yang terindeks, sebagai berikut:

Tabel 3-8: Capaian Indikator Kinerja Utama 3

No Judul Penulis Media Publikasi

1

Diagnosing low earth orbit satellite anomalies using NOAA-15 electron data associated with geomagnetic perturbations

Nizam Ahmad, Dhani Herdiwijaya, Thomas Djamaluddin, Hideyuki Usui and Yohei Miyake

Earth, Planets and Space (2018) 70:91 https://doi.org/10.1186/s40623-018-0852-2

2

Analysis of the Regional Ionosphere at Low Latitudes in Support of the Biomass ESA Mission

Lucilla Alfonsi , Gabriella Povero , Luca Spogli , Claudio Cesaroni , Biagio Forte, Cathryn N. Mitchell , Robert Burston, Sreeja Vadakke Veettil , Marcio Aquino , Virginia Klausner , Marcio T. A. H. Muella , Michael Pezzopane , Alessandra Giuntini , Ingrid Hunstad , Giorgiana De Franceschi , Elvira Musicò , Marco Pini , Vinh La The, Hieu Tran Trung, Asnawi Husin, Sri Ekawati, Charisma Victoria de la Cruz-Cayapan, Mardina Abdullah , Noridawaty Mat Daud, Le Huy Minh, and Nicolas Floury

http://www.ieee.org/publications_standards/publications/rights/index.html

3 Short Term Single Station Buldan Muslim, Asnawi IOP Conf. Series:

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

40

GNSS TEC Prediction Using Radial Basis Function Neural Network

Husin, Joni Efendy Journal of Physics: Conf. Series 1005 (2018) 011001 doi :10.1088/1742-6596/1005/1/011001

4 Ionospheric earthquake effects detection based on Total Electron Content (TEC) GPS Correlation

Bambang Sunardi, Buldan Muslim, Andi Eka Sakya, Supriyanto Rohadi, Sulastri, Jaya Murjaya

IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 132 (2018) 012014

5 Multi-wavelength Fibril Dynamics and Oscillations above Sunspot-II Wave Propagation Signature

Emanuel Sungging Mumpuni, Dhani Herdiwijaya, Mitra Djamal, Thomas Djamaluddin

J. Math. Fund. Sci., Vol. 50, No. 3, 2018, 273-289

6 Comparison of gravity wave propagation directions observed by mesospheric airglow imaging at three different latitudes using the M-transform

Septi Perwitasari, Takuji Nakamura, Masaru Kogure, Yoshihiro Tomikawa, Mitsumu K. Ejiri and Kazuo Shiokawa

Ann. Geophys., 36, 1597–1605, 2018 https://doi.org/10.5194/angeo-36-1597-2018

7 Particle in Cell Simulation to Study the Charging and Evolution of Wake Strukture of LEO Spacecraf

Nizam Ahmad, Hideyuki Usui and Yohei Miyake

AsiaSim 2018, CCIS 946, pp. 255-268, 2018. https://doi.org/10.1007/978-981-13-2853-4_20

8 Long-Term Distribution of Meteors in a Solar Cycle Period Observed by VHF Meteor Radars at Near-Equatorial Latitudes

M. Batubara, M.-Y. Yamamoto, W. Madkour, and T. Manik

Journal of Geophysical Research: Space Physics 10.1029/2018JA025906

9 Meridional march of diurnal rainfall over Jakarta, Indonesia, observed with a C-band Doppler radar: an overview of the HARIMAU2010 campaign

Shuichi Mori, Jun-Ichi Hamada, Miki Hattori, Pei-Ming Wu, Masaki Katsumata, Nobuhiko Endo,Kimpei Ichiyanagi, Hiroyuki Hashiguchi, Ardhi A. Arbain, Reni Sulistyowati, Sopia Lestari, Fadli Syamsudin, Timbul Manik and Manabu D. Yamanaka

Mori et al. Progress in Earth and Planetary Science (2018) 5:47 https://doi.org/10.1186/s40645-018-0202-9

Adapun capaian IKU 3 Jumlah publikasi internasional terindeks dalam periode 2017-

2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

41

Tabel 3-9: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 3

Indikator Kinerja

2017 2018 Target Renstra

2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Jumlah publikasi nasional terakreditasi dibidang sains antariksa

7 makalah

10 makalah

143 %

8 makalah

9 makalah

113 % 8 makalah

Capaian IKU 3 berdasarkan tabel diatas, realisasi tahun 2018 melebihi target tetapi

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Peneliti mempunyai pilihan lebih

banyak jurnal internasional terindeks untuk media publikasi. Peneliti Pussainsa pada

saat ini cenderung memilih jurnal internasional sebagai media publikasi karya

ilmiahnya. Hal ini disebabkan dukungan yang kuat untuk publikasi internasional dan

sudah mulai menjadi sasaran kinerja pegawai sehingga etos kerja peneliti semakin

meningkat. Upaya Pussainsa dalam usaha memenuhi target Renstra tahun 2019 adalah

meningkatkan dan mengintensifikan komunikasi ilmiah melalui kolokium dan FGD,

training penulisan karya tulis ilmiah, dan memotivasi peneliti mempublikasikan tulisan

di jurnal internasional terindeks lainnya dengan memberikan dana publikasi. Dengan

aturan baru untuk fungsional peneliti ahli madya dan utama maka untuk naik jenjang

peneliti memerlukan hasil karya minimal yang didalamnya mensyaratkan kontributor

publikasi ilmiah internasional terindeks menjadi pemicu untuk keberhasilan IKU 3 di

tahun mendatang.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 4:

Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains antariksa

IKU 4 bertujuan untuk menghitung jumlah hasil karya dibidang iptek sains antariksa

yang diusulkan untuk mendapat granted dari Kementerian Hukum dan HAM.

Adapun capaian IKU jumlah HKI dalam periode 2017-2018 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

42

Tabel 3-10: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 4

Indikator Kinerja

2017 2018 Target Renstra

2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Jumlah HKI yang diusulkan dibidang sains antariksa

1 HKI 0 HKI 0 % 1 HKI 2 HKI 200 % 1 HKI

Pada tahun 2018 Pussainsa menargetkan satu usulan HKI di bidang sains antariksa,

tetapi terealisasi 2. Hal ini disebabkan mulai dipahaminya HKI dengan tidak ada

keraguan untuk mengusulkan HKI oleh peneliti dan perekayasa.

Tabel 3-11: Judul HKI dan Inventornya

No Judul Inventor

1 Logo BCA sudah didaftarkan ke Kemenkum HAM untuk mendapatkan KI Merek

Irfan Fajar Sidik

2 Evaluasi Kanal Real Time (EKRT) diusulkan ke Pusispan

Jiyo, Varuliantor Dear, Gatot Wikanto

Upaya Pussainsa dalam usaha memenuhi target Renstra tahun 2019 adalah

mengidentifikasi hasil litbang yang berpotensi diusulkan HKI, training pengusulan HKI,

memberikan penghargaan kepada peneliti/perekayasa yang mengusulkan dan dapat

granted HKI, dan selalu memotivasi peneliti/perekayasa untuk berinovasi serta

mengusulkan hasil penelitian/perekayasaan untuk mendapatkan HKI.

Sasaran strategis ke-2 bertujuan mengukur peningkatan pemanfaatan dan layanan

publik iptek bidang sains antariksa dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan, serta berstandar internasional dan berkesinambungan. Sasaran

strategis ke-2 terdiri dari 2 (dua) IKU yang dapat menggambarkan upaya pencapaian

sasaran strategis tersebut. Indikator kinerja utama tersebut yaitu Jumlah instansi

pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa dan Indeks

Sasaran Strategis ke-2 Meningkatnya layanan data dan informasi sains antariksa yang prima

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

43

kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa. Pada periode

pengukuran tahun 2018 capaian sasaran strategis 2 adalah 102,5% dengan penjelasan

sebagai berikut:

INDIKATOR KINERJA UTAMA 5:

Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa

IKU 5 bertujuan untuk menghitung banyaknya pengguna yang telah mendapatkan

layanan iptek di bidang sains antariksa. Target pada tahun 2018 adalah 75 instansi dan

pada akhir tahun 2018 terealisasi sebanyak 75 instansi terdiri dari

Kementerian/Lembaga/ Perguruan Tinggi yang telah memanfaatkan layanan Pussainsa

di bidang sains antariksa. Berikut tabel yang menyajikan daftar pengguna layanan Iptek

bidang Sains Antariksa sepanjang tahun 2018. Rekapitulasi jumlah instansi pengguna

yang memanfaatkan layanan Iptek di bidang sains antariksa disajikan dalam Tabel 3-11

berikut :

Tabel 3-12: Capaian Indikator Kinerja Utama 5

No Layanan Iptek Sains Antariksa Jumlah Instansi

1 Layanan Diseminasi, Sosialisai dan Bimtek 25 2 Layanan Kunjungan Ilmiah dan Narasumber 50

Jumlah 75

Keberhasilan Pussainsa dalam mencapai target capaian ini dikarenakan upaya-upaya

yang dilakukan oleh semua pihak, upaya-upaya tersebut antara lain:

1. Meningkatnya minat pengguna akibat keberhasilan kegiatan diseminasi berupa

sosialisasi, bimtek dan layanan berbasis web.

2. Ketersediaan data dan informasi serta kompetensi SDM Pussainsa sesuai dengan

kebutuhan pengguna.

3. Manajemen layanan termasuk prosedur dan yang jelas dan mudah dilaksanakan oleh

pengguna dan tim layanan Pussainsa Produk hasil litbang Pussainsa semakin dikenal

oleh Pengguna

Layanan Bimtek dan Diseminasi merupakan kegiatan bimbingan dan pelayanan kepada

pelajar sekolah menegah atas ataupun mahasiswa perguruan tinggi, juga kepada

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

44

instansi-instansi pengguna baik pemerintah maupun swasta baik dalam maupun luar

negeri yang dilaksanakan di Pussainsa. Hingga akhir tahun 2018 ini, Layanan Bimtek dan

Diseminasi dikuti oleh 25 instansi seperti yang terlihat dalam Tabel 3-12 berikut:

Tabel 3-13: Bimtek dan Diseminasi Tahun 2018

No Instansi Waktu Keterangan

1 Universiti Teknologi Malaysia Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

2 Universiti Kebangsaan Malaysia Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

3 National Institute Of Technology, Surat- 395007, Gujarat, India

Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

4 Universitas Pendidikan Indonesia

Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

5 Universiti Tun Hussein Onn Malaysia

Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

6 Mapua University Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

7 National University Of Malaysia Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

8 Hasanuddin University Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

9 Vietnam Academy Of Science And Technology

Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

10 Researcher At Space Weather Monitoring Center, And Teacher Assistant At Canadian International College

Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

11 Tribhuvan University Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

12 UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

13 Institute Teknologi Bandung Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

14 Nusa Cendana University Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

15 STKIP Citra Bina Nusantara Kupang

Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

16 University of Andalas Jatinangor, 5- 9 Maret 2018

ISELION 2018

17 Diskomlek TNI AL Surabaya, 19-23 Maret 2018

Bimtek MFTKR

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

45

19 Diskominfo Prov Papua Jakarta, 23 s/d 26 Juli 2018

Bimtek MTKR Tk.Dasar

20 Kantor camat Amfoang Barat Laut

Jakarta, 23 s/d 26 Juli 2018

Bimtek MTKR Tk.Dasar

21 Diskominfo Kab Jayapura Jakarta, 23 s/d 26 Juli 2018

Bimtek MTKR Tk.Dasar

22 Setda Kab Puncak Jaya Jakarta, 23 s/d 26 Juli 2018

Bimtek MTKR Tk.Dasar

23 Kominfo Kab. Yalimo Papua Jakarta, 23 s/d 26 Juli 2018

Bimtek MTKR Tk.Dasar

24 Kominfo Kab Belu Jakarta, 23 s/d 26 Juli 2018

Bimtek MTKR Tk.Dasar

25 Diskominfo Kota Jayapura Jakarta, 23 s/d 26 Juli 2018

Bimtek MTKR Tk.Dasar

Gambar 3-15: Dokumentasi layanan pada event ISELION

Selain program bimbingan teknis terkait sains antariksa, Pussainsa juga memiliki

kegiatan layanan kunjungan untuk instansi pemerintah, perguruan tinggi, serta

masyarakat umum. Pada tahun 2018, layanan kunjungan instansi bidang sains antariksa

telah melibatkan 50 instansi. Rekapitulasi kunjungan intansi bidang sains antariksa

disajikan dalam Tabel 3-13 berikut:

Tabel 3-14: Rekapitulasi Layanan Kunjungan Instansi Tahun 2018

No Instansi Tanggal Jenis Layanan

1 Universitas Ma Chung Malang

Bandung, 18 Januari 2018 Kunjungan Ilmiah

2 Universitas Bina Darma Palembang

Bandung, 24 Januari 2018 Kunjungan Ilmiah

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

46

3 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Bandung, 31 Januari 2018 Kunjungan Ilmiah

4 NICT Jepang Bandung, 5 April 2018 Kunjungan ke SWIFtS

5 Institut Teknologi Sumatera Bandung, 22 April 2018 Kunjungan Ilmiah

6 Univeristas Kristen Emanuel Yogyakarta

Bandung, 23 April 2018 Kunjungan Ilmiah

7 Universitas Sriwijaya Palembang

Bandung, 25 April 2018 Kunjungan Ilmiah

8 Universitas Jambi Bandung, 27 Mei 2018 Kunjungan Ilmiah

9 Dinas Pariwisata dan Bappeda Kabupaten Siak Riau

Bandung, 6 Juni 2018 Kunjungan Ilmiah

10 UIN Walisongo Semarang Bandung, 11 Juli 2018 Kunjungan Ilmiah

11 TNI AU Lanud Sulaiman Bandung

Bandung, 19 Juli 2018 Kunjungan Ilmiah

12 Universitas Muhamadiyah Surakarta

Bandung, 25 Juli 2018 Kunjungan Ilmiah

13 Pasis Dikreg Sesko TNI Bandung

Bandung, 14 Agustus 2018 Kunjungan Ilmiah

14 Politeknik Elektro Negeri Surabaya (PENS)

Bandung, 15 Agustus 2018 Kunjungan Ilmiah

15 STMIK Pranata Indonesia Bandung, 29 Agustus 2018 Kunjungan Ilmiah

16 UGM Bandung, 15 Nopember 2018

Kunjungan Ilmiah, Pembimbing Skripsi

17 Nagoya University Bandung, 5-9 Maret 2018 SCOSTEP, ISEE: International School

18 Metro TV Jakarta, 27 Januari 2018 NS Gerhana Bulan Total, Benda Jatuh Antariksa

19 GISDA Bangkok,1-2 Februari 2018 NS Thailand Space Science and Eploration Forum

20 BSCM Bandung, 2-4 Maret 2018 NS Sains Antariksa dan Planetarium

21 PP Iptek Jakarta, 20-22 April 2018 NS Indonesia Science Day 2018

22 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

NS Edukasi Planetarium, Kecerahan Langit

23 RRI Bandung, 27 Juli 2018 NS Gerhana Bulan

24 PUSPITEK Serpong, 27-30 September 2018

NS Sains Antariksa pada Workshop

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

47

25 Kedutaan Amerika di Jakarta

Jakarta, 23 Oktober 2018 NS Mars Generation

26 PD DI Bandung Bandung, 26 Desember 2018

NS Pengetahuan Sains Antariksa dan Planetarium

27 UPI Bandung Bandung, Jan-Feb 2018 Pembimbing PKL

28 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Bandung, Oktober-Desember 2018

Pembimbing PKL

29 TNI Jakarta Jakarta, 6 Agustus 2018 Data Komunikasi Radio

30 ITS Surabaya Surabaya, 27 Nopember 2018

Data Komunikasi Radio untuk Skripsi

31 Universitas Islam Negri Sultan Syarif Ksim Riau

01-Feb s/d 01-Mar 2018 Praktek Kerja

32 Politeknik Pos Indonesia 26-feb s/d 02 Mei 2018 Praktek Kerja

33 Universitas LAmpung 28-Jan s/d 28 Feb 2018 Praktek Kerja

34 Universitas Jendral Soedirman

15-jan s/d 15 feb 2018 Praktek Kerja

35 Telkom University 04-juni s/d 27 juli 2018 Praktek Kerja

36 Universits Diponogoro 14 Februari 2018 Permohonan Data Tugas Akhir

37 Universitas Katolik Widya Mandiri

Praktek Kerja

38 Universitas Komputer Indonesia

September / Oktober 2018 Praktek Kerja

39 Institue Sains dan Teknologi Nasional

Juli s/d Agustus 2018 Praktek Kerja

40 Universitas Siliwngi Juli s/d Agustus 2018 Praktek Kerja

41 Universitas Udayana Juli s/d Agustus 2018 Praktek Kerja

42 Universitas Riau 7 Juni 2018 Penguji Ujian Sarjana

43 Sekda Kab. Sinjai 2 Nov 2018 Buletin Cuaca Antariksa

44 Setum Polda SUmut 1 Nov 2018 Buletin Cuaca Antariksa

45 Setda Kota Balikpapan 1 Nov 2018 Buletin Cuaca Antariksa

46 Sekretaris Daerah Pessel 2 Nov 2018 Buletin Cuaca Antariksa

47 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan

Buletin Cuaca Antariksa

48 Direktorat Jendral Bea dan Cukai c,q Direktorat Penindakan dan Penyidikan

Buletin Cuaca Antariksa

49 Mabes TNI Staf Kominikasi dan Elektronika

Permohonan Rekomendasi HF di PALU

50 BMKG Februari 2018 Narasumber

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

48

Universitas Ma Chung Malang

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Universitas Sriwijaya Palembang

Universitas Semarang

Dinas Pariwisata dan Bappeda Siak Riau

NICT Jepang

Pasis Dikreg Sesko TNI

PENS Surabaya

Gambar 3-16: Dokumentasi layanan kunjungan tahun 2018

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

49

Adapun capaian IKU Jumlah instansi pengguna layanan Iptek bidang sains antariksa

dalam periode 2017-2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3-15: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 5

Indikator

Kinerja Utama

2017 2018 Target Renstra

2019 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa

45 instansi

58 instansi

129% 75 instansi

75 instansi

100 % 120 instansi

Kegiatan layanan di bidang sains antariksa meliputi layanan prediksi frekuensi

komunikasi radio triwulanan dan insidental, layanan Buletin Cuaca Antariksa,

pemanfaaatan data dan informasi sains antariksa, dan bimbingan teknis dibidang sains

antariksa. Berdasarkan tabel diatas jumlah layanan 2018 meningkat dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya. Capaian layanan pengguna sesuai target. Hal ini

menunjukkan bahwa kebutuhan pengguna akan informasi sains antariksa cukup

banyak. Masyarakat semakin memahami kebutuhan informasi terkait sains dan petugas

pelayanan cenderung sigap dalam melayani kebutuhan pengguna.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 6:

Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa

IKU 6 bertujuan untuk menghitung tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari

hasil pengukuran kuantitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh layanan

iptek di bidang sains antariksa, dengan target 80. Kegiatan survei dilakukan mulai awal

Januari 2018 dan dilakukan pengukurannya pertriwulanan dengan menggunakan

kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data kepuasan masyarakat penerima

pelayanan dengan 8 unsur pelayanan publik yang diukur adalah: 1) Persyaratan

Pelayanan, 2) Prosedur Pelayanan, 3) Waktu Pelayanan, 4) Produk/Hasil Pelayanan, 5)

Kompetensi Pelaksana, 6) Perilaku Pelaksana, 7) Maklumat Pelayanan, dan 8)

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

50

Penanganan Pengaduan dan Saran. Proses penyebaran kuesioner kepada responden

dilakukan melalui pengisian langsung atau email setelah menerima layanan. Responden

berasal dari eksternal yaitu masyarakat atau pengguna pelayanan.

Tabel 3-16: Capaian Indikator Kinerja Utama 6

Indikator Kinerja

2018

Tahunan Triwulan

I

Triwulan

II

Triwulan

III

Triwulan

IV

Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa

84,28 83,52 83,85 83,91 83,89

Survey kepuasan masyarakat yang dilaksanakan sebagai tolok ukur dalam menilai

tingkat kualitas pelayanan publik dan untuk mengetahui kinerja pelayanan yang

dilakukan Pussainsa. Nilai SKM dari triwulan I sampai triwulan 4 lebih tiinggi dari target

yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan kinerja petugas pelayanan sangat baik dan

pengguna puas dengan layanan yang diberikan.

Tabel 3-17: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama 6

Indikator Kinerja

2017 2018 Target Renstra

2019 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa

79 83,2 105% 80 83,89 105 % 80

Berdasarkan data diatas menunjukkan realisasi melebihi target dari kepuasan pengguna

akan layanan yang diberikan Pusat Sains Antariksa. Layanan yang diberikan sangat baik

dan diterima oleh masyarakat di 2018. Hal ini akan dipertahanankan dan terus

ditingkatkan untuk pelayanan kepada masyarakat ditahun berikutnya.

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

51

B. Capaian Lainnya

Selain mengukur pencapaian Penetapan Kinerja Tahun 2018, Pusat Sains Antariksa

melakukan juga pengukuran terhadap capaian indikator-indikator yang terdapat pada

perspektif internal process dan learn and growth. Kedua perspektif tersebut adalah

faktor pengungkit yang mempengaruhi kinerja layanan Pusat Sains Antariksa. Dengan

tercapainya sasaran strategis pada perspektif internal process dan learn and growth,

maka LAPAN dapat secara maksimal memberikan hasil layanannya.

INDIKATOR KINERJA 7:

Jumlah kerjasama litbang di bidang Sains Antariksa

Indikator Kinerja mengukur seberapa banyak kerjasama yang dilakukan Pusat Sains

Antariksa dan efektif dalam peningkatan kualitas SDM dan fasilitas litbang sains

antariksa. Melalui kerjasama diharapkan percepatan terhadap peningkatan kapasitas

Iptek dapat segera terwujud. Pada tahun 2018 telah dilakukan pembahasan kerjasama

dengan instansi dalam dan luar negeri, tetapi belum ada kesepakatan sehingga belum

ditandatangi. Target yang telah ditetapkan belum tercapai di tahun ini.

Tabel 3-18. Rekapitulasi kerjasama untuk peningkatan SDM dan fasilitas

No Instansi Perihal Kerjasama

1 ITB Bandung Kerjasama penelitian dan pengembangan Sains Antariksa

2 ITERA Lampung Kerjasama penelitian dan pengembangan Sains Antariksa

3 ENRI Jepang Kerjasama penelitian dan pengembangan Sains Antariksa

Kerjasama diatas dilandasi dengan Memorandum of Understanding (MoU) yang

ditandatangai kedua belah pihak.

Sasaran Strategis ke-3. Meningkatnya kapasitas IPTEK di bidang Sains Antariksa

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

52

Adapun capaian IKU Jumlah kerjasama litbang di bidang Sains Antariksa dalam periode

2017-2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3-19: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 7

Indikator Kinerja

2017 2018 Target Renstra

2019 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Jumlah kerjasama litbang di bidang Sains Antariksa

3 0 0% 3 0 0% 4

Pencapaian realisasi tahun ini dan tahun sebelumnya tidak tercapai. Hal ini disebabkan

proses pembahasan substansi kerjasama memerlukan pembahasan yang cukup panjang

untuk mencapai kesepakatan. Pembahasan kerjasama akan dilanjutkan pada tahun

berikutnya sampai sepakat. Hal ini juga perlu pemetaan dan pembahasan yang intensif

untuk mencapai target kerjasama tahun berikutnya. Pussainsa akan melakukan

perubahan pola komunikasi pembahasan kerjasama dan memerlukan dukungan dari

Bagian Kerjasama KSHU yang lebih kuat untuk mencapai target tersebut.

INDIKATOR KINERJA 8:

Jumlah pusat unggulan di bidang Sains Antariksa

Indikator Kinerja ini mengukur jumlah satuan kerja setingkat Eselon II di lingkungan

LAPAN yang ditetapkan menjadi pusat unggulan oleh Kemenristek Dikti. Tujuan

pembentukan PUI adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan,

sumber daya dan jaringan iptek dari lembaga litbang dalam bidang prioritas spesifik

agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam

sektor produksi untuk menumbuhkan perekonomian nasional yang pada gilirannya

dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pada tahun 2018 Pusat Sains Antariksa memperoleh status Pembinaan dari

Kemenristekdikti. Dalam masa pembinaannya, PUI mengembangkan 3 (tiga) kapasitas

kelembagaan yang mencakup kapasitas lembaga mengakses informasi (Sourcing

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

53

Capacity), kapasitas riset (Research and Development Capacity), dan kapasitas

diseminasi (Disseminating Capacity).

Gambar 3-17: Dokumentasi penandatanganan PUI Cuaca Antariksa tahun 2018

Adapun capaian jumlah pusat unggulan di bidang Sains Antariksa dalam periode 2017-

2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3-20: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 8

Indikator Kinerja

2017 2018 Target Renstra

2019 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Jumlah pusat unggulan di bidang Sains Antariksa

0 0 0% 0 1 100% 1

Dibandingkan dengan pencapaian sebelumnya, realisasi tahun ini masuk pembinaan

dan diharapkan mecapai target ditetapkan di 2019.

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

54

Untuk terwujudnya layanan prima di bidang sains antariksa bagi masyarakat, maka

aspek layanan kepada masyarakat menjadi hal utama yang harus menjadi landasan bagi

kegiatan litbangyasa di Pusat Sains Antariksa. Melalui sasaran strategis ini Pussainsa

ingin berkontribusi nyata menyediakan sistem teknologi informasi berbasis model sains

antariksa untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang terdampak bencana

dan berkontribusi dalam memberikan informasi terhadap perubahan iklim.

Pencapaian sasaran strategis ke-4 diukur melalui satu Indikator Kinerja yang dapat

menggambarkan pencapaian sasaran strategis tersebut yaitu Jumlah Decision Support

System (DSS) lintas sektoral di bidang Sains Antariksa.

INDIKATOR KINERJA 9:

Jumlah DSS lintas sektoral di bidang Sains Antariksa

DSS atau sistem pengambil keputusan adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer,

yang berasal dari pemrosesan data dan informasi model sehingga menghasilkan

berbagai jawaban untuk membantu dalam mengambil keputusan. Indikator kinerja ini

mengukur ketersediaan sistem pendukung keputusan yang dihasilkan Pusat Sains

Antariksa dan telah operasional. Berikut adalah tabel DSS yang dihasilkan oleh Pusat

Sains Antariksa.

Tabel 3-21: DSS Cuaca Antariksa yang sudah operasional di Pussainsa

No Uraian Deskripsi

1 DSS Cuaca Antariksa Sebuah sistem untuk mendukung pengambil

keputusan terkait dampak cuaca anatariksa

Adapun perkembangan capaian IKU Jumlah DSS lintas sektoral di bidang Sains Antariksa

yang operasional tahun 2017-2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

Sasaran Strategis ke-4. Tersedianya DSS di bidang Sains Antariksa untuk mitigasi bencana dan perubahan iklim

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

55

Tabel 3-22: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 9

Indikator Kinerja

2017 2018 Target Renstra

2019 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Jumlah DSS lintas sektoral di bidang Sains Antariksa

1 1 100% 1 1 100% 1

DSS Pussainsa telah menunjukan pemanfaatan yang lebih luas dibandingkan tahun

sebelumnya terutama dalam hal kontribusi data dan informasi cuaca antariksa. Hal ini

menunjukan bahwa hasil litbang Pussainsa telah berkontribusi untuk mendukung sektor

telekomunikasi dan penerbangan.

Melalui sasaran strategis ini Pussainsa ingin menyusun pedoman dan standar

pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang dapat diberikan ke masyarakat.

Untuk mendukung proses dan percepatan pengolahahan data memerlukan sistem

pengelolaan yang standar terhadap data dan informasi yang akan diberikan ke

masyarakat. Pencapaian sasaran strategis ke-5 diukur melalui dua Indikator Kinerja

yang dapat menggambarkan pencapaian sasaran strategis tersebut yaitu:

1. Jumlah pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa

2. Jumlah pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa

INDIKATOR KINERJA 10:

Jumlah pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa

Pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa yang telah disusun pada tahun

2018 dapat dilihat pada tebel berikut ini:

Sasaran Strategis ke-5. Tersedianya pedoman dan standar pengolahan data serta pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

56

Tabel 3-23: Pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa

No Uraian

1 Pengoperasian Teleskop Matahari

2 Pengolahan data All Sky Imager

3 Pengolahan Data Ionosfer dengan Software Synoptic

4 Pengolahan Data Ionosfer FoF2

5 Pengolahan Data Ionosfer Scintillation

6 Pengolahan Data Ionosfer Total Electron Content

Penyusunan pedoman dan standar tersebut dimaksudkan untuk mendukung proses

penelitian dan pengembangan serta pelayanan informasi cuaca antariksa. Pedoman ini

akan diusulkan menjadi standar LAPAN atau SNI untuk informasi terkait cuaca antariksa.

Perkembangan capaian inditator ini tahun 2017 - 2018 disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3-24: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 10

Indikator Kinerja

2017 2018 Target Renstra

2019 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Jumlah pedoman dan satndar pengolahan data Antariksa

5 5 100% 6 6 100% 7

Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya pencapaian indikator kinerja jumlah

pedoman dan standar pengolahan data sama dengan tahun sebelumnya. Target IK

tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya dan tercapai.

INDIKATOR KINERJA 11:

Jumlah pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa

Pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa yang telah

disusun pada tahun 2018 dapat dilihat pada tebel berikut ini:

Page 67: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

57

Tabel 3-25: Pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa

No Uraian

1 Standarisasi Pengelolaan Data Sains Antariksa 2 Standar Pengelolaan Data dan Informasi Cuaca Antariksa Berbasis Web dan

Ponsel Pintar

Penyusunan pedoman dan standar tersebut dimaksudkan untuk mendukung proses

penelitian dan pengembangan serta pelayanan informasi cuaca antariksa. Pedoman ini

menjadi standar Pusat Sains Antariksa untuk informasi terkait cuaca antariksa.

Perkembangan capaian indikator ini tahun 2017 - 2018 disajikan dalam table berikut ini:

Tabel 3-26: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 11

Indikator Kinerja

2017 2018 Target Renstra

2019 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Jumlah pedoman dan satndar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa

1 1 100% 2 2 100 2

Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya pencapaian indikator kinerja jumlah

pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa sama dengan

tahun sebelumnya. Target IK tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya dan

tercapai.

Melalui sasaran strategis ini Pussainsa ingin mengetahui seberapa besar pengetahuan

yang dapat diterima oleh peserta bimbingan teknis terkait Sains Antariksa. Pencapaian

Sasaran Strategis ke-6. Terlaksananya diseminasi hasil litbang di bidang Sains Antariksa yang efektif

Page 68: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

58

sasaran strategis ke-6 diukur melalui satu Indikator Kinerja yang dapat menggambarkan

pencapaian sasaran strategis tersebut yaitu competency gap indeks peserta bimbingan

teknis di bidang Sains Antariksa terutama telekomukikasi. Salah satu sistem

telekomunikasi yaitu dengan menggunakan radio HF yang dapat dipantulkan oleh

lapisan ionosfer. Ionosfer sendiri adalah daerah ruang angkasa pada ketinggian 80 km

sampai dengan 1000 km di atas permukaan bumi yang memiliki sifat ionisasi sehingga

dapat memantulkan gelombang radio. Komunikasi radio HF memiliki beberapa

kelebihan antara lain (1) dapat mencapai jarak yang cukup jauh, karena dipantulkan

ionosfer yang selalu disediakan oleh alam; (2) relatif murah, karena tidak memerlukan

penerus sinyal/repeater, juga tidak harus membayar pulsa seperti halnya pada

komunikasi seluler; (3) independen, dalam arti dengan peralatan mendasar (radio

transceiver, antena, power supply).

INDIKATOR KINERJA 12:

Competency gap indeks (CGI) peserta bimbingan teknis di bidang Sains Antariksa

Berikut ini nilai competency gab indeks peserta bimtek yang di selenggarakan Pusat

Sains Antariksa tahun 2018 sesuai kebutuhan pengguna.

Tabel 3-27: Nilai competency gab indeks peserta bimtek

No Nama Bimtek CGI Pre Test

CGI Post Test

Selisih CGI

Keterangan

1 Bimbingan Teknis Manajemen Frekuensi dan Teknis Komunikasi Radio

Surabaya, 19-23 Maret 2018, peserta 40 orang personil TNI AL ARMADA Timur

Teori 35,95 24,87 11,07

Praktek 73,64 51,76 21,87

Rata-rata 54,79 38,32 16,47

2 Bimbingan Teknis Manajemen Frekuensi dan Teknis Komunikasi Radio

Jakarta, 25-29 Juni 2018, peserta 40 orang personil Mabes AL TNI

Teori 50 26 24

Praktek 29 24 5

Rata-rata 39 25 14

3 Bimbingan Teknis Manajemen Jakarta, 24-26 Juli

Page 69: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

59

Frekuensi dan Teknis Komunikasi Radio

2018, peserta 20 orang dari perwakilan Pemda di Indonesia Timur

Teori dan Praktek 62 45 17

4 Bimbingan Manajemen Frekuensi Radio

Sentani-Papua, 1 November 2018, peserta 50 orang pegawai AirNav

Teori dan Praktek 65 32 33

Rata-rata 4 kali Bimtek 20,1

Perkembangan capaian indicator ini tahun 2017 - 2018 disajikan dalam table berikut ini:

Tabel 3-28: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 12

Indikator

Kinerja

2017 2018 Target

Renstra

2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

CGI peserta bimbingan teknis bidang Sains Antariksa

45 23 196 40 20,1 200 35

Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya pencapaian indikator kinerja ini

mengalami peningkatan. Competency gap indeks peserta bimbingan teknis semakin

kecil mengambarkan peserta bimtek semakin mampu memahami dan menyerap

pengetahuan yang diberikan dibanding sebelum bimtek.

Melalui sasaran strategis ini Pussainsa ingin mengetahui seberapa besar pegawai yang

mengikuti dan atau lulus pelatihan terkait pengetahuan Sains Antariksa ataupun

administrasi. Pencapaian sasaran strategis ke-6 diukur melalui satu Indikator Kinerja

Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dan atau lulus pelatihan per tahun.

Sasaran Strategis ke-7. Meningkatnya kapasitas SDM aparatur lingkup Pusat Sains Antariksa

Page 70: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

60

INDIKATOR KINERJA 13:

Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dan atau lulus pelatihan per tahun

Berikut adalah tabel pegawai yang mengikuti pelatihan tahun 2018.

Tabel 3-29: Jumlah pegawai yang mengikuti dan lulus pelatihan 2018

No Nama Pegawai Diklat Keterangan 1 Musthofa Lathif ISELION (International School on

Equatorial and Latitude Ionosphere) di LAN Jatinangor

Lulus

2 Dessi Marlia

ISELION (International School on Equatorial and Latitude Ionosphere) di LAN Jatinangor

Lulus

3 Muhamad Zamzam Nurzaman

ISELION (International School on Equatorial and Latitude Ionosphere) di LAN Jatinangor

Lulus

4 Siska Filawati ISELION (International School on Equatorial and Latitude Ionosphere) di LAN Jatinangor

Lulus

5 Manoressy Tobias Bumbungan

ISELION (International School on Equatorial and Latitude Ionosphere) di LAN Jatinangor Dilklat Orientasi Parameter Dirgantara di Jakarta Pelatihan Dasar CPNS di LAN Jatinangor Diklat Fungsional Peneliti Pertama di LIPI Cibinong

Lulus

6 Futikhatun Rohmah

ISELION (International School on Equatorial and Latitude Ionosphere) di LAN Jatinangor Dilklat Orientasi Parameter Dirgantara di Jakarta Pelatihan Dasar CPNS di LAN Jatinangor Diklat Fungsional Peneliti Pertama di LIPI Cibinong

Lulus

7 M. Dio Danarianto

ISELION (International School on Equatorial and Latitude Ionosphere) di LAN Jatinangor Dilklat Orientasi Parameter Dirgantara di Jakarta Pelatihan Dasar CPNS di LAN Jatinangor Diklat Fungsional Peneliti Pertama di LIPI Cibinong

Lulus

Page 71: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

61

8 Mulya Diana Murti

ISELION (International School on Equatorial and Latitude Ionosphere) di LAN Jatinangor Dilklat Orientasi Parameter Dirgantara di Jakarta Pelatihan Dasar CPNS di LAN Jatinangor Diklat Fungsional Peneliti Pertama di LIPI Cibinong

Lulus

9 Muhammad Bayu Saputra

ISELION (International School on Equatorial and Latitude Ionosphere) di LAN Jatinangor Dilklat Orientasi Parameter Dirgantara di Jakarta Pelatihan Dasar CPNS di LAN Jatinangor Diklat Fungsional Peneliti Pertama di LIPI Cibinong

Lulus

10 Herli Mia Hagu ISELION (International School on Equatorial and Latitude Ionosphere) di LAN Jatinangor

Lulus

11 Diah Rahayu M Diklat Fungsional Peneliti Lanjutan di LIPI Cibinong

Lulus

12 Adi Purwono ISELION (International School on Equatorial and Latitude Ionosphere) di LAN Jatinangor

Lulus

13 Ari Nuryadi Bimtek Teknis Kearsipan di Bogor Lulus

14 Asep Sunarya Bimtek Teknis Kearsipan di Bogor Lulus

Perkembangan capaian indikator ini tahun 2017 - 2018 disajikan dalam table berikut ini:

Tabel 3-30: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 13

Indikator

Kinerja

2017 2018 Target

Renstra

2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan

11 11 100% 15 14 93 15

Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya pencapaian indikator kinerja ini

mengalami penurunan, target tahun ini meningkat sementara jumlah pelatihan baik

teknis maupun administrasi terbatas sehingga tahun ini tidak terpenuhi targetnya.

Page 72: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

62

Tahun 2019 jumlah pegawai harus semakin meningkat yang ikut pelatihan yaitu dengan

mendorong Biro SDM meningkatkan jumlah pelatihan dan pro aktif mencari pelatihan

yang terkait dengan Tupoksi Pussainsa.

Melalui sasaran strategis ini Pussainsa ingin mengetahui seberapa besar presentase

penyerapan anggaran dan efektifitas penggunaan anggaran untuk pencapaian target.

Pencapaian sasaran strategis ke-8 diukur melalui satu Indikator Kinerja Jumlah

persentase penyerapan DIPA Pusat Sains Antariksa.

INDIKATOR KINERJA 14:

Persentase penyerapan DIPA Pusat Sains Antariksa

Persentase penyerapan anggaran Pussainsa 2018 tertinggi yaitu anggaran belanja

barang, kemudian belanja pegawai dan terendah belanja modal. Total pnyerapan

anggaran 2018 yaitu 93,75 persen.

Perkembangan capaian indikator ini tahun 2017 - 2018 disajikan dalam table berikut ini:

Tabel 3-31: Perbandingan Capaian Indikator Kinerja 14

Indikator

Kinerja

2017 2018 Target

Renstra

2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

Persentase penyerapan DIPA

95 75,36 79% 95 93,75 93% 95

Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya pencapaian indikator kinerja ini

mengalami peningkatan, walaupun target tahun ini belum terpenuhi akibat penyerapan

anggaran belanja modal tidak maksimal yaitu biaya pembanguan gedung untuk rumah

teleskop 3,8 meter kurang terserap karena proses perencanaan yang panjang sehingga

Sasaran Strategis ke-8. Terkelolanya DIPA Pusat Sains Antariksa secara optimal

Page 73: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

63

penandatanganan kontrak konstruksi menjadi terlambat. Peningkatan penyerapan

anggaran akan dilakukan pada tahun berikutnya dengan mempercepat proses

pelelangan untuk pengadaan belanja barang terutama barang modal yang anggarannya

cukup besar di tahun 2019.

C. Akuntabiltas Keuangan

1. Realisasi Anggaran

Anggaran kegiatan Pusat Sains Antariksa untuk tahun 2018 adalah sebesar Rp.

148.866.000.000,- (serratus empat puluh delapan milyar delapan ratus enam puluh

enam juta rupiah). Dari anggaran sejumlah itu direalasasikan sebesar Rp.

139.558.255.527,- atau 93,75%. Anggaran untuk belanja pegawai (51) terserap 93,49%,

anggaran untuk belanja barang (52) terealisasikan sebesar 97,70%, dan penyerapan

terkecil untuk anggaran belanja modal (53) sebesar 93,48%.

Adapun Realisasi Anggaran Pussainsa berdasarkan sasaran strategis dan indikator

kinerja disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3-32: Realisasi anggaran berdasarkan sasaran strategis (dalam rupaiah)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Pagu Realisasi

1 Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian

Iptek di bidang

sains antariksa

yang maju

Jumlah prototipe bidang

sains antariksa yang

dihasilkan atau model

pemanfaatan Iptek di

bidang sains antariksa

yang operasional untuk

mitigasi bencana

antariksa

5.001.945.000

4.986.138.599

Jumlah publikasi

nasional terakreditasi di

bidang sains antariksa

Jumlah publikasi

Page 74: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

64

internasional yang

terindeks di bidang sains

antariksa

Jumlah HKI yang

diusulkan di bidang sains

antariksa

2 Meningkatnya

layanan data dan

informasi sains

antariksa yang

prima

Jumlah instansi

pengguna yang

memanfaatkan layanan

iptek di bidang sains

antariksa

2.020.655.000

2.007.729.644

Indeks kepuasan

masyarakat atas layanan

iptek di bidang sains

antariksa

TOTAL 7.022.600.000 6.993.868.243

2. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Effisiensi penggunaan sumberdaya di Pusat Sains Antariksa mencakup efisiensi

anggaran, efisiensi penggunaan listrik, dan air serta sumberdaya manusia. Efisiensi

penggunaan anggaran yaitu dengan mengefisienkan perjalanan dinas dengan tidak

menginap dihotel terutama perjalanan dinas ke Balai yang memiliki mess dan Kupang

yang sudah menyewa rumah untuk kantor sementara dan penginapan, rapat dikantor

dan tidak melakukan rapat di hotel, belanja pemeliharaan peralatan dan mesin

dioptimalkan dan meniadakan jamuan snack dan makan untuk rapat internal sehingga

belanja operasional dan belanja bahan lebih hemat. Effisiensi penggunaan energi yaitu

dengan memperbanyak informasi penghematan melalui stiker yang ditempakan

dikamar mandi untuk air dan ruang-ruang kantor untuk listrik. Hasil penghematan

energi dilaporkan ke LAPAN Pusat melalui Biro KSHU untuk diteruskan ke Menteri

ESDM. Efisiensi terhadap sumber daya manusia yaitu dengan mengoptimalkan SDM

yang ada dan melakukan rotasi tugas di bagian administrasi sesuai kompetensi yang

Page 75: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

65

dimiliki pegawai. Efisiensi anggaran dihitung dari data Kinerja Anggaran Kementerian

Keuangan. Besarnya efisiensi yaitu 5,93%. Nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi

bahwa minimal yang dicapai Kementerian/Lembaga dalam rumus efisiensi sebesar -20%

dan nilai paling tinggi sebesar 20%. Sehingga perlu dilakukan transformasi skala efisiensi

agar diperoleh skala nilai yang berkisar antar 0% sampai dengan 100% dengan

perhitungan Nilai Efisiensi adalah 50%+((Efisiensi/20)*50). Nilai efisiensi anggaran

Pussainsa tahun 2018 sebesar 65%.

Page 76: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

66

BAB IV

INISIATIF PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA

Hasil evaluasi terhadap LAKIN Pussainsa dari Inspektorat menjadi dasar Pussainsa untuk

terus berbenah menghasilkan mesin birokrasi yang mengedepankan tata kelola yang

efektif dan berkinerja dengan lebih berorientasi output dan outcome. Pada tahun 2018,

Pussainsa telah merumuskan dan melaksanakan inisiatif strategis sebagai berikut:

a. Menyusun indikator kinerja berorientasi output dan outcome

Pada penyusunan LAKIN kali ini, kami memperbaiki kualitas penyajian narasi

informasi agar lebih mengedepankan dampak (impact) untuk mencapai tujuan

dalam Renstra.

b. Penyempurnaan cascading kinerja dari level eselon II sampai individu pegawai

Pelaksanaan cascading kinerja merupakan upaya kepala pusat dalam

mendistribusikan peran dan tugas secara merata sampai level individu pegawai.

Untuk mendukung hal tersebut, Pussainsa mengacu pada Peraturan LAPAN Nomor

1 tahun 2018 tentang Pemberian Tunjangan Kinerja sekaligus juga menetapkan

sistem reward dan punishment yang lebih terukur.

c. Melakukan reviu terhadap kegiatan dan anggaran

Pelaksanaan riviu terhadap kegiatan dan anggaran untuk menunjang keselarasan

dengan IKU yang disempurnakan. Keselarasan IKU dilakukan terhadap seluruh

dokumen perencanaan strategis LAPAN seperti Renduk dan Pussainsa seperti

Renstra, PK dan RKT. Pengujian keselarasan juga dikaitkan dengan dokumen

penganggaran.

d. Menyusun perencanaan tahunan sesuai keberhasilan kinerja tahun sebelumnya

Perencaan telah disusun untuk menunjang keselarasan kegiatan untuk menunjang

capaian target pada dokumen Penetapan Kinerja dengan mencantumkan

keselarasan pada output/ komponen pada RKAKL 2018 dengan komposisi anggaran

yang melekat sehingga target kinerja yang direncanakan tercapai yaitu komponen

litbang dan komponen pelayanan.

Page 77: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

67

BAB V

PENUTUP

Secara umum hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Sains Antarika pada tahun

2018 memberikan hasil yang memenuhi target dengan rata-rata, yaitu 96%, kecuali

realisasi jumlah publikasi ilmiah nasional terakreditasi dan jumlah kerjasama litbang jauh

dari target. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pencapaian kinerja ini

secara persentase tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Akan tetapi dari segi

kuantitas mengalami kemajuan, karena setiap tahun target diperbesar. Model maupun

metode yang diperoleh tahun sebelumnya maupun saat ini sudah diaplikasikan untuk

kegiatan tahun 2018, misalnya untuk pembinaan teknis dan untuk layanan informasi dan

prakiraan cuaca antariksa serta untuk kegiatan edukasi masyarakat tentang

keantariksaan yang menjadi kompetensi Pusat Sains Antariksa.

Anggaran yang diserap secara persentase naik dibandingkan tahun yang lalu. Naiknya

persentase penyerapan anggaran disebabkan oleh anggaran belanja modal yang cukup

besar hampir semua terserap terutama pada pengadaan teleskop 3,8 meter.

Untuk selanjutnya, dalam rangka memperkuat dan memastikan pencapaian target

diperlukan inisiatif-inisiatif strategis yang perlu diterapkan dan memperkuat proses

internal didalam unit kerja Pussainsa, antara lain dengan meningkatkan kualitas

diseminasi, memperbanyak forum ilmiah diantara para peneliti untuk knowledge sharing

di dalam dan luar negeri, mendorong publikasi nasional dan internasional, mendorong

kontribusi dari para peneliti senior, memperkuat jaringan dan basis data, serta

membangun sinergi yang proaktif lintas sektoral untuk ditetapkan menjadi Pusat

Unggulan Iptek (PUI).

Laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

kinerja yang telah dicapai oleh Pusat Sains Antariksa dan proses pencapaian yang

dilakukan selama satu tahun, dan merupakan transparansi dalam mewujudkan tugas

pokok dan fungsinya. Kami menyadari bahwa meskipun laporan ini belum sempurna

dalam memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas yang diharapakan oleh

pemerintah maupun masyarakat, kami berharap laporan ini dapat memberikan

Page 78: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

68

informasi maupun gambaran yang memadai mengenai kinerja Pussainsa. Kiranya LAKIN

ini dapat memenuhi kewajiban dalam akuntabilitas dan menjadi sumber informasi yang

berguna untuk peningkatan kinerja yang akan datang.

Page 79: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

69

LAMPIRAN

Page 80: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 81: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 82: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 83: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 84: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 85: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 86: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 87: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 88: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

Lampiran Capaian Kinerja Pussainsa Tahun 2018

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

IKU 1 Jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan Iptek di bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana antariksa.

5 Model/ Prototipe

5 Model/ Prototipe

100%

IKU 2 Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa.

12 Makalah

7 Makalah

58%

IKU 3 Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa.

8 Makalah

9 Makalah

113%

IKU 4 Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains antariksa.

1 Judul 2 Judul 200%

IKU 5 Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa.

75 Instansi

75 Instansi

100%

IKU 6 Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa.

80 83.89 105%

IKU 7 Jumlah kerjasama litbang di bidang Sains Antariksa

3 0 0%

IKU 8 Jumlah pusat unggulan di bidang Sains Antariksa

0 1 100%

IKU 9 Jumlah DSS lintas sektoral di bidang Sains Antariksa

1 1 100%

IKU 10 Jumlah pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa

6 6 100%

IKU 11 Jumlah pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa

2 2 100%

IKU 12 Competency gap indeks peserta bimbingan teknis di bidang Sains Antariksa

40 20,1 200%

IKU 13 Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dan atau lulus pelatihan per tahun

15 14 93%

IKU 14 Persentase penyerapan DIPA Pusat Sains Antariksa

95 93,75 93%

Page 89: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi

Lampiran Capaian Kinerja Pussainsa pada Renstra 2015-2019 No Indikator Kinerja Utama (IKU) 2015 2016 2017 2018 2019 Satuan Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Capaian Target

1 Jumlah prototipe bidang sains antariksa yang dihasilkan atau model pemanfaatan Iptek di bidang sains antariksa yang operasional untuk mitigasi bencana antariksa.

Model / Prototipe

4 4 4 4 5 5 5 5 100 % 6

2 Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang sains antariksa.

Makalah 10 9 10 4 10 9 12 7 58% 13

3 Jumlah publikasi internasional yang terindeks di bidang sains antariksa.

Makalah

2 3 4 24 7 10 8 9 113% 8

4 Jumlah HKI yang diusulkan di bidang sains antariksa.

Judul 0 0 0 0 1 0 1 2 100% 1

5 Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan iptek di bidang sains antariksa.

Instansi 20 45 30 32 45 58 75 75 100% 120

6 Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek di bidang sains antariksa.

78 78,78 78,5 87,9 79 83,2 80 83,9 105% 80

7 Jumlah kerjasama litbang di bidang Sains Antariksa

Kerjasama

2 2 2 4 3 3 3 0 0% 4

8 Jumlah pusat unggulan di bidang Sains Antariksa

0 0 0 0 0 0 0 1 100% 1

9 Jumlah DSS lintas sektoral di bidang Sains Antariksa

DSS 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 1

10 Jumlah pedoman dan standar pengolahan data Sains Antariksa

Pedoman

3 1 4 4 5 8 6 6 100% 7

11 Jumlah pedoman dan standar pengelolaan data dan informasi Sains Antariksa

Pedoman 1 1 1 1 1 1 2 2 100% 2

12 Competency gap indeks peserta bimbingan teknis di bidang Sains Antariksa

60 32 50 58 45 33 40 20,1 200% 30

13 Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dan atau lulus pelatihan per tahun

Pegawai - 7 - 7 15 20 15 14 935 15

14 Persentase penyerapan DIPA Pusat Sains Antariksa

Persen 95 88,72 95 93,9 95 75,22 95 93,75 93% 95

Page 90: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 91: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 92: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 93: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 94: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi
Page 95: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - pussainsa.sains.lapan.go.idpussainsa.sains.lapan.go.id/event/assets/file/LAKIN_Pussainsa_2018_Final.pdf · iii RINGKASAN EKSEKUTIF Pengukuran dan evaluasi