AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) - intranet.batik.go.id · RINGKASAN EKSEKUTIF 2013 ......

45
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2013 BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JL. Kusumanegara No.7 Yogyakarta 55198 Telp.0274-546111, fax.0274-543582 website: www.batik.go.id email: [email protected], [email protected]

Transcript of AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) - intranet.batik.go.id · RINGKASAN EKSEKUTIF 2013 ......

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP)

TAHUN ANGGARAN 2013

BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JL. Kusumanegara No.7 Yogyakarta 55198

Telp.0274-546111, fax.0274-543582 website: www.batik.go.id email: [email protected], [email protected]

i

RINGKASAN EKSEKUTIF 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan

untuk memenuhi asas akuntabilitas penyelenggara negara. Penyusunan LAKIP juga

merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004

tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. LAKIP disusun sebagai salah satu bentuk

pertanggungjawaban BBKB dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama Tahun 2013 dalam

rangka melaksanakan misi dan mencapai visi sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu

peningkatan kinerja. Selain itu juga sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan dari

stakeholders demi perbaikan kinerja BBKB.

Visi yang ingin dicapai Balai besar Kerajinan dan Batik pada tahun 2014 adalah

menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Serta Pelayanan Jasa Teknis Industri Kerajinan

dan Batik yang Kreatif, Inovatif dan Profesional. Dalam rangka mencapai visi tersebut, Balai

Besar Kerajinan dan Batik menetapkan 5 (lima) misi yaitu, melaksanakan kegiatan penelitian

dan pengembangan (litbang) teknologi yang dibutuhkan oleh industri kerajinan dan batik,

melaksanakan standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi

untuk mendukung peningkatan daya saing industri kerajinan dan batik, melaksanakan

kerjasama dengan lembaga pembina industri dan perguruan tinggi untuk menciptakan sinergi

pengembangan industri kerajinan dan batik, memberikan pelayanan yang berkualitas, efisien

dan efektif dengan sistem pelayanan satu pintu, dan menciptakan sistem pengembangan

Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan kreativitas dan kompetensi

Rencana kinerja pada tahun 2013 merupakan pelaksanaan sasaran strategis yang

sudah dituangkan dalam renstra BBKB 2010-2014 dan penyesuaian terhadap renstra BPKIMI

2010-2014 serta beberapa review dan penyesuaian. Terdapat 9 Sasaran dan 18 target yang

ingin dicapai pada tahun 2013 yaitu (1) Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan

teknologi industri dengan dua indikator yaitu hasil penelitian dan pengembangan yang siap

diterapkan. Target yang ditetapkan adalah 10 litbang dan realisasi yang dicapai sebesar 12

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF 2013

litbang atau 120%. Indikator yang kedua adalah hasil penelitian dan pengembangan yang

telah diimplementasikan dengan target 2 litbang yang dapat direalisasikan 100%. Sasaran

yang ke-2 yaitu mengembangkan R & D di instansi dan industri dengan dua indikator yaitu

kerjasama R&D instansi dengan industri dengan target 12 kerjasama litbang, namun

pencapaian hingga akhir tahun 2013 hanya sebanyak 6 kerjasama litbang atau 50% dari

target. Indikator kedua adalah Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di

laboratorium dengan target sebesar 25% atau 19 jenis. Realisasi yang berhasil dicapai sebesar

35 jenis atau 47% sehingga prosentase pencapaian adalah 184%.

Sasaran strategis ke-3 adalah meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan satu

indikator yaitu indeks kepuasan pelanggan sebesar 4,1, dan realisasinya 4,17. Selanjutnya

sasaran yang ke-4 adalah meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staff

dengan target 1 dokumen, namun hingga akhir tahun 2013 baru 20% progres. Sasaran yang

ke-5 adalah meningkatnya kualitas pemberian layanan jasa teknis yang diukur dengan 7

indikator yaitu (a) jumlah sampel uji dengan target 1100 sampel dapat terealisasi 992 sampel

atau 90%, (b) jumlah orang yang dilatih dengan target 1600 orang, dapat terealisasi sebanyak

1632 orang atau 89,62%, (c) Menurunnya jumlah Komplain pelanggan hingga 15%, dan hal

ini dapat terealisasi dengan tidak adanya komplain dari pelanggan, (d) Ketepatan pelayanan

sesuai dengan SPM ditargetkan mencapai hingga 85% dan realisasinya 83,57%, (e)

peningkatan jumlah pelanggan hingga 15% dan realisasinya hanya mencapai10,5%,

Sasaran strategis ke-6 adalah meningkatnya kemampuan rancang bangun dan

perekayasaan industri dengan target 3 unit prototype dan realisasi berhasil tercapai 100%.

Sasaran selanjutnya yang ke-7 adalah meningkatnya kemampuan balai menuju BLU dengan

target kesiapan dokumen 75%, namun realisasinya berhasil menyiapkan dokumen hingga

selesai atau 100%, (8) meningkatnya kemampuan kompetensi SDM pelaksana teknis dengan

indikator jumlah SDM yang bersertifikat sebanyak 12 orang dan realisasinya hingga 50 orang

atau 412,5%. Sasaran berikutnya adalah sasaran yang ke-9 meningkatnya kemampuan

laboratorium dengan dua indikator yaitu jumlah pengadaan alat laboratorium sebanyak 4 unit

dan realisasinya mencapai 11 unit atau 275%, dan indicator kedua adalah jumlah lingkup

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF 2013

pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN sebanyak 19jenis dan berhasil terealisasi

hingga 35 jenis atau 184%.

Realisasi anggaran DIPA BBKB tahun 2013 sebesar 91,69% lebih rendah dari realisasi

tahun 2012 sebesar 94,2%. Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya realisasi pada belanja

pegawai yang hanya 86% yang disebabkan oleh pagu yang diberikan melebihi dari rencana

anggaran yang diusulkan.

iv

KATA PENGANTAR 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan

untuk memenuhi asas akuntabilitas penyelenggara negara. Penyusunan LAKIP juga

merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004

tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

LAKIP disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban BBKB dalam

melaksanakan tugas dan fungsi selama Tahun 2013 dalam rangka melaksanakan misi dan

mencapai visi sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja. Selain itu juga

sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan dari stakeholders demi perbaikan kinerja

BBKB.

Visi yang ingin dicapai Balai besar Kerajinan dan Batik pada tahun 2014 adalah

menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Serta Pelayanan Jasa Teknis Industri Kerajinan

dan Batik yang Kreatif, Inovatif dan Profesional. Dalam rangka mencapai visi tersebut, Balai

Besar Kerajinan dan Batik menetapkan 5 (lima) misi yaitu, melaksanakan kegiatan penelitian

dan pengembangan (litbang) teknologi yang dibutuhkan oleh industri kerajinan dan batik,

melaksanakan standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi

Dra. Zulmalizar, MM

Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik

v

KATA PENGANTAR 2013

untuk mendukung peningkatan daya saing industri kerajinan dan batik, melaksanakan

kerjasama dengan lembaga pembina industri dan perguruan tinggi untuk menciptakan sinergi

pengembangan industri kerajinan dan batik, memberikan pelayanan yang berkualitas, efisien

dan efektif dengan sistem pelayanan satu pintu, dan menciptakan sistem pengembangan

Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan kreativitas dan kompetensi

Penyusunan LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan

kepada seluruh pihak terkait mengenai tugas dan fungsi Balai Besar Kerajinan dan Batik

sehingga dapat memberikan masukan dan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun

berikutnya. Secara internal LAKIP dapat dijadikan motivator untuk lebih meningkatkan

kinerja organisasi dan bahan evaluasi bagi seluruh pelaksana kegiatan Balai dalam

melaksanakan kegiatan untuk mencapai target fisik maupun penyerapan anggaran.

Jogjakarta, Januari 2014

Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik

Dra. Zulmalizar, MM

vi

Daftar Isi 2013

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................................ iv

DAFTAR ISI......................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Tujuan Pokok dan Fungsi Organisasi ...................................................... 2

C. Peran Strategis Balai Besar Kerajinan dan Batik ..................................... 2

D. Struktur Organisasi................................................................................... 5

E. Sistematika Laporan ............ ................................................................... 9

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .................................... 10

A. Rencana Strategis.................................................................................... 10

B. Arah Kebijakan 2010-2014 ......................................................................

C. Rencana Kinerja Tahun2013 ...................................................................

D. Rencana Anggaran ..................................................................................

E. Dokumen Penerapan Kinerja ..................................................................

12

12

18

20

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN...................................... 22

A. Capaian Indikator Kinerja.......................................................................... 22

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja.... ............................................................... 23

C. Akuntabilitas Keuangan .......................................................................... 31

BAB IV. PENUTUP ............................................................................................. 34

LAMPIRAN ......................................................................................................... 35

vii

Daftar Isi 2013

Daftar Gambar

Gambar 1.1. Struktur Organisasi BBKB ............................................................. 6

Daftar Tabel

Tabel 2.1. Penetapan Kinerja BBKB Tahun 2013 .............................................. 13

Tabel 2.2. Rencana Anggaran ............................................................................ 18

Tabel 3.1. Capaian Indikator Utama ................................................................... 22

Tabel 3.2. Sasaran Strategis I ............................................................................ 23

Tabel 3.3. Sasaran Strategis II ........................................................................... 24

Tabel 3.4. Sasaran Strategis Tambahan ............................................................ 26

Tabel 3.5. Penerimaan PNBP ............................................................................. 28

Tabel 3.6. Pagu dan Realisasi DIPA BBKB Tahun 2011-2013 ..........................

Tabel 3.7. Pagu dan Realisasi DIPA BBKB Tahun 2013 ....................................

31

32

PEND

1

Bab I Pendahuluan 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Balai Besar kerajinan dan Batik (BBKB) sesuai dengan Peraturan Menteri

Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 46/M-IND/PER/6/2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kerajinan dan Batik, memiliki tugas

strategis melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama,

standardisasi, konsultansi, Rancang bangun dan perekayasaan, pengujian,

sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kerajinan dan batik.

Azas akuntabilitas sebagai salah satu azas penyelenggaraan good governance

yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 menyatakan

bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus

dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang

kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) merupakan laporan untuk memenuhi asas akuntabilitas penyelenggara

negara. Penyusunan LAKIP juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor

8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

Pemberantasan Korupsi.

LAKIP disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban BBKB dalam

melaksanakan tugas dan fungsi selama Tahun 2013 dalam rangka melaksanakan

misi dan mencapai visi sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan

kinerja. Selain itu juga sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan dari

stakeholders demi perbaikan kinerja BBKB.

PEND

2

Bab I Pendahuluan 2013

B. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di

lingkungan Departemen Perindustrian yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Undustri

(BPKIMI). Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Nomor : 46/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar

Kerajinan dan Batik, BBKB mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian,

pengembangan, kerjasama, standardisasi, konsultansi, Rancang bangun dan

perekayasaan, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi

industri kerajinan dan batik sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala

BPKIMI. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBKB menyelenggarakan fungsi :

1. Penelitian dan pengembangan (Litbang), pelayanan jasa teknis bidang

teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan

pelaksanaan pelayanan dalam bidang teknis, konsultansi/penyuluhan, alih

teknologi serta rancang bangun dan perekayasaan industri, inkubasi, dan

penanggulangan pencemaran industri.

2. Pelaksanaan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan

teknologi informasi.

3. Pelaksanaan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, dan

produk industri kerajinan dan batik, serta kegiatan kalibrasi mesin dan

peralatan.

4. Pelaksanaan perencanaan, pengelolaan, dan koordinasi sarana dan kegiatan

penelitian dan pengembangan di lingkungan BBKB serta penyusunan dan

penerapan standardisasi industri kerajinan dan batik.

5. Pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan BBKB.

C. Peran Strategis Balai Besar Kerajinan dan Batik

Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) sebagai salah satu lembaga penelitian

dan pengembangan di lingkungan Kementerian Perindustrian dan merupakan satu-

satunya lembaga litbang pada bidang teknologi kerajinan dan batik memiliki peran

strategis dalam mendukung pengembangan industri kerajinan dan batik. Kegiatan

PEND

3

Bab I Pendahuluan 2013

litbang yang dilakukan oleh BBKB merupakan litbang terapan yang dibuat

berdasarkan permasalahan pelaku industri kerajinan dan batik (IKM) maupun

berdasarkan trend dan kemutakhiran teknologi. Industri kerajinan dan batik masuk

pada kelompok industri kreatif yang memberikan kontribusi cukup besar pada

keseluruhan ekspor industri kreatif yaitu sekitar US$1,7 Milyar pada tahun 2010,

terbesar kedua setelah subsektor industri fashion, US$4 Milyar. Disamping itu

industri batik juga merupakan salah satu komponen industri kreatif yang memiliki

nilai ekonomis yang cukup tinggi dan berkontribusi positif pada penciptaan

lapangan perkerjaan. Hingga tahun 2012 jumlah tenaga kerja yang terserap pada

industri batik sekitar 800.000 tenaga kerja dengan jumlah unit usaha sekitar

50.000 unit dan prosentase pertumbuhan sebesar 7% pada tahun 2011. Selain itu

produk batik juga memberikan kontribusi pada nilai ekspor komoditi tekstil. Data

tahun 2011 menunjukkan bahwa nilai eskpor produk-produk batik naik sekitar

13% atau sebesar US$ 761 juta.

Industri kerajinan dan batik didominasi oleh industri skala kecil dan menengah

(IKM) yang memiliki banyak permasalahan dalam melakukan kegiatan produksi.

Beberapa permasalahan yang dihadapi IKM Kerajinan dan batik diantaranya

adalah produktifitas rendah, kemampuan inovasi dan desain rendah serta akses

informasi pasar yang kurang. Berdasarkan data dan pengamatan, tidak ada IKM

yang mengalokasikan anggaran untuk melakukan penelitian dan pengembangan.

Keterbatasan anggaran dan resiko kerugian bila gagal menjadi asalah satu alasan

mengapa IKM tidak melakukan kegiatan litbang secara rutin. Oleh karena itu

peran lembaga litbang pemerintah sangat penting dalam mengisi gap ini. Hasil

litbang yang dihasilkan hendaknya dapat diaplikasikan untuk mengatasi

permasalahan industri kecil dan menengah.

Kegiatan litbang yang sudah dilakukan oleh BBKB meliputi litbang teknologi

bahan baku, proses dan desain produk kerajinan dan batik. Sudah banyak hasil

litbang BBKB yang dimanfaatkan oleh IKM Kerajian dan batik misalnya rekayasa

alat tepat guna kompor dan wajan listrik untuk pembatik, alat irat bambu, alat

pencelupan dsb. Selain itu litbang dalam bidang pewarnaan alam, desain dan

pemanfaatan bahan baku baru untuk produk kerajinan sudah diimplementasikan di

IKM.

PEND

4

Bab I Pendahuluan 2013

Selain peran strategis kelitbangan, BBKB juga memberikan peran pemberian

layanan teknis kepada masyarakat umum dan industri. Beberapa layanan yang

diberikan adalah pengujian tekstil, alat olah raga, mainan anak, perhiasan,

pelatihan, magang mahasiswa dan pelajar, sertifikasi produk, standardisasi,

kalibrasi dan konsultasi.

1. Penelitian dan Pengembangan

Sebagai lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang), BBKB membuka

kesempatan kepada pelajar dan mahasiswa, maupun lembaga/instansi lain

untuk melakukan penelitian/magang di BBKB. Selama penelitian/magang

para pelajar atau mahasiswa, maupun lembaga/instansi mendapat bimbingan

dari karyawan BBKB dan dapat menggunakan sarana dan prasarana yang

dimiliki BBKB sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Pelatihan Teknis Operasional

BBKB melakukan transfer teknologi kepada pelaku industri melalui pelatihan-

pelatihan yang diselenggarakan. Pelatihan bisa dilakukan di BBKB atau di

daerah permintaan. Jenis pelatihan yang paling banyak diberikan BBKB

adalah pelatihan teknologi batik dengan pewarnaan zat warna sintetis.

3. Pengujian

Adanya Lembaga Uji Industri Kerajinan dan Batik (LUK-IKB) terakreditasi

KAN No. LP-235-IDN tanggal 9 Oktober 2009 dengan lingkup layanan

pengujian yang diberikan adalah tekstil dan produk tekstil, batik, pakaian jadi,

barang-barang emas, perak, bola voli, bola sepak, bola basket, bola

bulutangkis, raket bulu tangkis dan bola tenis meja.

4. Sertifikasi

Adanya lembaga Sertifikasi Produk ”Toegoe” terakreditasi KAN No. LSPr-

025-IDN tanggal 27 Pebruari 2009 dengan ruang lingkup Perhiasan/barang-

barang emas dan perak; serat tekstil; produk industri tekstil.

Adanya Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM) “ Craftiqa” terakreditasi

KAN No. LSSM-030-IDN tanggal 31 Maret 2011 dengan ruang lingkup

PEND

5

Bab I Pendahuluan 2013

Perhiasan, Serat Tekstil dan Produk Industri Tekstil; Produk Logam Bukan

Besi, Produk Kayu, dan Produk Kertas.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian BBKB ditunjuk sebagai lembaga

yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan sertifikat batik mark kepada

industri batik Pemerintah mengambil langkah pemberian sertifikat batik mark

tersebut kepada industri batik untuk melindungi produsen dan konsumen

batik.

5. Kalibrasi

BBKB telah memiliki Lembaga Kalibrasi terakreditasi KAN No. LK-125-IDN

tanggal 2 September 2010 dengan ruang lingkup temperatur dan suhu.

6. Rancang Bangun dan Perekayasaan

BBKB melakukan rancang bangun dan perekayasaan untuk membantu

Industri Kecil Menengah (IKM) meningkatkan produktivitas.

D. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 46/M-IND/6/2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja BBKB terdiri dari :

1. Bagian Tata Usaha

2. Bidang Pengembangan Jasa Teknik

3. Bidang Sarana Riset dan Standardisasi

4. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi

5. Kelompok Jabatan Fungsional

PEND

6

Bab I Pendahuluan 2013

Ka. Balai Besar

Kerajinan dan Batik

(BBKB)

Bagian Tata Usaha

Sub Bagian

Program dan

Pelaporan

Sub Bagian

Keuangan

Sub Bagian

Kepegawaian

Sub Bagian

Umum

Bidang

Pengembangan Jasa

Teknik

Bidang

Sarana Riset dan

Standardisasi

Seksi

Pemasaran

Seksi

Sarana Riset

Kerajinan

Bidang

Pengujian, Sertifikasi, dan

Kalibrasi

Bidang Pengembangan

Kompetisi dan Alih

Teknologi

Seksi

Kerjasama

Seksi

Sarana Riset Batik

Seksi

Konsultasi

Seksi

Teknologi

Informasi

Seksi

Standardisasi

Seksi

SertifikasiSeksi

Pelatihan Teknis

Kelompok

Jabatan Fungsional

Seksi

Kalibrasi

Seksi

Alih Teknologi dan

Inkubasi

Seksi

Pengujian

Tugas pokok dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Kepala Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan

administratif kepada semua unsur di lingkungan BBKB. Bagian Tata Usaha

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program, evaluasi dan laporan;

b. Pelaksanaan urusan keuangan dan inventarisasi barang milik negara;

c. Perencanaan, pengembangan dan pelaksanaan urusan kepegawaian;

Gambar 1 Struktur Organisasi BBKB

PEND

7

Bab I Pendahuluan 2013

d. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas,

rumah tangga, keamanan, serta urusan perlengkapan, pemeliharaan dan

perawatan

2. Bidang Pelayanan Jasa Teknik

Bidang Pengembangan Jasa Teknik mempunyai tugas melaksanakan

pemasaran, kerjasama, serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi

informasi. Bidang Pengembangan Jasa Teknik menyelenggarakan fungsi :

a. Perencanaan dan pelaksanaan pemasaran, desiminasi hasil kegiatan,

kontrak kerjasama usaha, pelayanan pelanggan dan pengembangan

pasar;

b. Perencanaan dan pelaksanaan kerjasama dan negosiasi kerjasama

usaha; dan

c. Pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi

dan perpustakaan.

3. Bidang Sarana Riset dan Standarisasi

Bidang Sarana Riset dan Standardisasi mempunyai tugas melakukan

kegiatan perencanaan, pengelolaan, dan pengkoordinasian penggunaan

sarana dan prasarana kegiatan penelitian dan pengembangan di

lingkungan BBKB, serta penyusunan dan penerapan standar produk

industri kerajinan dan batik. Bidang Sarana Riset dan Standardisasi

menyelenggarakan fungsi :

a. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan

kerajinan;

b. Perencanaan, penelitian dan pengembangan batik; dan

c. Perencanaan, pengkajian, penelitian, pengembangan, perancangan,

penerapan, dan revisi standar di bidang industri kerajinan dan batik.

4. Bidang Pengujian Sertifikasi dan Kalibrasi

Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi mempunyai tugas melakukan

kegiatan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, dan

produk industri kerajinan dan batik, serta kegiatan kalibrasi mesin dan

PEND

8

Bab I Pendahuluan 2013

peralatan. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi menyelenggarakan

fungsi :

a. Perencanaan dan pelaksanaan pengujian bahan baku, bahan

pembantu, dan produk industri kerajinan dan batik, melakukan

evaluasi hasil pengujian, menerbitkan laporan hasil uji, dan menyusun

serta melaporkan kegiatan pengujian produk industri kerajinan dan

batik;

b. Perencanaan dan pelaksanaan sertifikasi sistem mutu, produk,

keamanan, keselamatan, pengambilan contoh, memberikan jasa

pelayanan sertifikasi, penyusunan dan penerbitan sertifikat serta

memelihara sistem sertifikasi; dan

c. Perencanaan dan pelaksanaan kalibrasi internal dan eksternal untuk

mesin dan peralatan, mengevaluasi hasil kalibrasi, menerbitkan

sertifikat kalibrasi, melaksanakan sertifikasi ulang, dan menyusun

serta melaporkan kegiatan kalibrasi

5. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih teknologi

Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi mempunyai tugas

melakukan kegiatan pelayanan dalam bidang pelatihan teknis, konsultansi,

alih teknologi, rancang bangun dan perekayasaan industri, inkubasi, dan

penanggulangan pencemaran industri. Bidang Pengembangan Kompetensi

dan Alih Teknologi menyelenggarakan fungsi :

a. Perencanaan dan pelaksanaan konsultansi kepada masyarakat industri

kerajinan dan batik;

b. Perencanaan dan pelaksanaan program pelatihan teknis tenaga

industri kerajinan dan batik;

c. Perencanaan dan pelaksanaan alih teknologi, rancang bangun dan

perekayasaan industri, inkubasi, dan penanggulangan pencemaran

industri.

PEND

9

Bab I Pendahuluan 2013

E. SISTEMATIKA LAPORAN

Sistematika penulisan laporan LAKIP BBKB tahun 2013 adalah sebagai berikut:

1. Ringkasan Eksekutif

Executive summary berisi uraian secara singkat tentang tujuan dan sasaran yang akan

dicapai beserta hasil capaian pada tahun 2013, kendala-kendala yang dihadapi dalam

mencapai tujuan dan sasaran, serta tindakan-tindakan yang diambil dalam mengatasi

kendala yang dihadapi.

2. Bab I Pendahuluan

Bagian ini berisi mengenai latar belakang, tupoksi BBKB, peran strategi BBKB dan

struktur organisasi dan tugas masing-masing bagian,

3. Bab II Perencanaan dan perjanjian kinerja

Bagian ini berisi mengenai perencanaan kinerja, tujuan, sasaran serta pengukuran

kinerja yang digunakan oleh BBKB

4. Bab III Akuntabilitas kinerja dan keuangan

Bagian ini berisi uraian mengenai analisa pencapaian sasaran strategis dan keuangan

BBKB pada tahun 2013

5. Bab IV Penutup

Bagian ini menguraikan tentang analisa akuntabilitas kinerja dan keuangan

yang mencakup keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran yang telah

ditetapkan, permasalahan dan kendala, serta strategi pemecahannya untuk

tahun mendatang.

PEND

10

Bab I Pendahuluan 2013

10

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Visi yang ingin dicapai Balai besar Kerajinan dan Batik pada tahun 2014 adalah

menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Serta Pelayanan Jasa Teknis Industri

Kerajinan dan Batik yang Kreatif, Inovatif dan Profesional.

Pengertian pusat penelitian dan pengembangan industri kerajinan dan batik

adalah bahwa Balai besar Kerajinan dan Batik (BBKB) merupakan lembaga yang

melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi kerajinan dan batik

meliputi teknologi bahan baku, proses dan produk. Pengertian Pelayanan Jasa

Teknis bermakna adalah segala layanan teknis yang diberikan BBKB kepada

masyarakat umumnya dan industri khususnya dalam rangka pengembangan

industri kerajinan dan batik. Kreatif berarti SDM balai memiliki kemampuan

menciptakan sesuatu dan dibutuhkan oleh masyarakat industri. Inovatif berarti

SDM Balai mampu memperkenalkan hasil litbang yang baru kepada masyarakat

sehingga dapat diterapkan di industri. Profesional berarti BBKB memiliki

memiliki kecakapan, kompeten, ulung dalam menjalankan kegiatan litbang dan

layanan jasa teknis.

Dalam rangka pencapaian visi, Balai Besar Kerajinan dan Batik menetapkan 5

(lima) misi yaitu :

1) Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) teknologi yang

dibutuhkan oleh industri kerajinan dan batik

2) Melaksanakan standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan

pengembanagan kompetensi untuk mendukung peningkatan daya saing

industri kerajinan dan batik

3) Melaksanakan kerjasama dengan lembaga pembina industri dan perguruan

tinggi untuk menciptakan sinergi pengembangan industri kerajinan dan batik

4) Memberikan pelayanan yang berkualitas, efisien dan efektif dengan sistem

pelayanan satu pintu

11

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

5) Menciptakan sistem pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk

meningkatkan kreativitas dan kompetensi

Dalam rangka implemantasi atau penjabaran misi, maka ditetapkan tujuan yang

akan dicapai pada kurun waktu 2010-2014. Adapun tujuan yang ingin dicapai

BBKB adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan kualitas hasil litbang terapan untuk mendukung daya saing

industri nasional.

2) Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait.

3) Meningkatkan kemampuan layanan jasa yang prima.

Tujuan-tujuan tersebut kemudian dijabarkan dalam sasaran strategis dengan

indikator yang terukur. Sasaran strategis BBKB untuk kurun waktu 2010-2014

adalah sebagai berikut :

1) Meningkatnya penerapan hasil litbang kerajinan dan batik oleh industri.

Meningkatnya penerapan hasil litbang oleh industri diukur dengan indikator jumlah

hasil litbang terapan dan hasil litbang yang dapat diterapkan di Industri. Hal ini

berarti hasil litbang BBKB dibutuhkan dan dapat memecahkan permasalahan yang

dihadapi oleh Industri.

2) Meningkatnya kualitas litbang yang dihasilkan oleh balai.

Meningkatnya kualitas litbang yang dihasilkan oleh balai diukur dengan beberapa

indikator yaitu jumlah kerjasama litbang, jumlah karya tulis ilmiah yang

dipublikasikan pada media ilmiah nasional maupun internasional

3) Meningkatnya peran standardisasi pada industri kerajinan dan batik. Meningkatnya

peran standardisasi pada industri kerajinan dan batik diukur dengan indikator jumlah

rumusan SNI yang dihasilkan oleh balai dengan berkerjasama dengan direktorat

teknis.

4) Meningkatnya kualitas pelayanan publik kerajinan dan batik.

Kualitas pelayanan publik BBKB diukur dengan indikator kepuasan pelanggan,

jumlah pelanggan, dan ketepatan sesuai SPM

5) Meningkatnya kemampuan SDM dan Kelembagaan

Sasaran ini diukur dengan indikator jumlah SDM yang bersertifikat, jumlah

peralatan laboratorium, jumlah ruang lingkup

12

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

B. Arah Kebijakan 2010-2014

a) Mempertajam fokus kegiatan litbang pada usaha peningkatan pemanfaatan

bahan baku lokal dan ramah lingkungan.

b) Mendorong kemampuan rekayasa dan alih teknologi tepat guna di bidang

kerajinan dan batik.

c) Mewujudkan jejaring kerja antara instansi terkait untuk mendukung

pengembangan industri kerajinan dan batik.

d) Memberdayakan jasa layanan teknis yang belum optimal.

e) Meningkatkan kemampuan teknis dan administrasi kelembagaan

C. Rencana Kinerja Tahun 2013

Rencana kinerja pada tahun 2013 merupakan pelaksanaan sasaran strategis yang

sudah dituangkan dalam renstra BBKB 2010-2014 dan penyesuaian terhadap

renstra BPKIMI 2010-2014 serta beberapa review dan penyesuaian. Sasaran dan

target yang ingin dicapai pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 1 dibawah.

13

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

Tabel 2.1. Penetapan Kinerja BBKB Tahun 2013

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN Program

1

Tingginya kemampuan

inovasi dan penguasaan

teknologi industri

Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

10 litbang Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri

Hasil penelitian dan pengembangan

yang telah diimplementasikan 2 litbang

Penelitian dan Pengembangan

Teknologi Industri

2 Mengembangkan R & D di instansi dan industri

Kerjasama R&D instansi dengan industri

12 kerjasama Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri

Peningkatan jumlah jenis produk

yang sudah bisa diuji di laboratorium 25 persen

Penelitian dan Pengembangan

Teknologi Industri

3 Meningkatkan kualitas

pelayanan publik Tingkat kepuasan pelanggan 4,1 indeks Pelayanan jasa teknis industri

4

Meningkatkan budaya

pengawasan pada unsur

pimpinan dan staf

Terbangunnya Sistem Pengendalian

Intern di unit kerja 1

buah laporan

SPIP Pelayanan jasa teknis industri

5 Meningkatnya kualitas

pemberian layanan jasa teknis

Jumlah sampel uji 1100 sampel Pelayanan jasa teknis industri

Jumlah orang yang dilatih 1600 orang Pelayanan jasa teknis industri

Menurunnya jumlah komplain (%) 15 persen Pelayanan jasa teknis industri

Ketepatan pelayanan sesuai SPM (%) 85 persen Pelayanan jasa teknis industri

Jumlah Perusahaan yang dilayani 400 unit Pelayanan jasa teknis industri

Peningkatan jumlah pelanggan (%) 15 persen Pelayanan jasa teknis industri

Nilai (Rp.) JPT 2.322.419.000 rupiah Pelayanan jasa teknis industri

6

Meningkatnya kemampuan

Rancang Bangun

Perekayasaan Industri (RBPI)

Jumlah desain/prototip 3 unit Penelitian dan Pengembangan

Teknologi Industri

14

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN Program

7 Meningkatnya Kemampuan

Balai Menuju BLU

Tersedianya Dokumen Pelaksanaan

BLU (%) 75 persen

Peningkatan kemampuan

kelembagaan

8 Meningkatnya kompentensi

SDM pelaksana teknis

Jumlah SDM yang memperoleh

sertifikat 12 orang

Peningkatan kemampuan

kelembagaan

9 Meningkatnya kemampuan

laboratorium uji

Jumlah pengadaan alat laboratorium 4 unit Peningkatan kemampuan

kelembagaan

Jumlah lingkup pengakuan produk

LPK yang diakui oleh KAN : 19 jenis

Peningkatan kemampuan

kelembagaan

15

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

Sasaran strategis yang dijadikan rencana kinerja tahun 2013 dijelaskan sebagi berikut :

1. Tingginya Kemampuan Inovasi dan Penguasaan Teknologi Industri

Penguasaan teknologi oleh IKM merupakan salah satu faktor pendukung kemampuan IKM

dalam menghasilkan produk yang berdaya saing. Dengan menguasai teknologi bahan baku,

proses dan pengembangan produk, maka akan dapat menghasilkan produk yang berkualitas

dan memenuhi harapan pasar. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh BBKB

diarahkan untuk membantu IKM Kerajinan dan Batik dalam mengatsai permasalahannya dan

meningkatkan kemampuan produksi. Hasil litbang BBKB akan diteruskan dan ditransfer ke

industri. Pencapaian kinerja dari sasaran strategis ini diukur dari dua indikator utama yaitu :

Indikator pertama : Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan

Indikator kedua : Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Telah Diimplementasikan

2. Mengembangkan R & D di Instansi dan Industri

Kerjasama litbang dengan semua stakeholders merupakan hal yang penting dalam mendukung

pengembangan IKM Kerajinan dan batik. Kegiatan litbang yang dilakukan oleh lembaga

litbang pemerintah dan perguruan tinggi akan lebih efektif bila dikerjasamakan dengan

industri yang pada akhirnya akan menjadi pengguna dari hasil litbang tersebut. Berdasarkan

hal tersebut maka sasaran tersebut penting untuk dicapai. Pencapaian kinerja sasaran ini

diukur dari dua indikator yaitu sebagai berikut:

Indikator pertama : Kerjasama R&D instansi dengan industri

Indikator kedua : Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Kepuasan pelanggan merupakan indikator utama dalam mengetahui kinerja kualitas pelayanan

publik yang dilakukan oleh suatu organisasi. Sebagai lembaga litbang yang juga memberikan

pelayanan teknis kepada publik khususnya masyarakat industri maka BBKB juga harus

mengukur kepuasan pelanggan setiap tahunnya.

Indikator kinerja : Tingkat kepuasan pelanggan

16

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

4. Meningkatnya Budaya Pengawasan pada Unsur Pimpinan dan Staf

Sesuai dengan Renstra BBKB Tahun 2010 – 2014, tujuan yang ingin dicapai adalah

meningkatkan kualitas hasil litbang terapan, alih teknologi dan pelayanan teknis kerajinan dan

batik. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu ditingkatkan kinerja keseluruhan dari seluruh

pihak baik dari internal maupun eksternal BBKB. Dengan meningkatnya budaya pengawasan

pada unsur pimpinan dan staf diharapkan profesionalitas dalam bekerja di lingkungan internal

BBKB terus meningkat sehingga kinerja dan kualitas hasil litbang, alih teknologi dan

pelayanan teknis kerajinan dan batik dapat meningkat.

Indikator kinerja : Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja

5. Meningkatnya Kualitas Pemberian Layanan Jasa Teknis

Pelayanan publik merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh BBKB sebagai Unit

pelayanan Teknis. Pelayanan publik merupakan salah satu program percepatan reformasi

birokrasi dalam lingkungan Kementerian Perindustrian. Usaha – usaha untuk terus

meningkatkan kualitas pelayanan balai terus dilakukan. Kualitas pelayanan publik ini diukur

dengan tujuh indikator yaitu :

Indikator pertama : Jumlah sampel uji

Indikator kedua : Jumlah orang yang dilatih

Indikator ketiga : Menurunnya jumlah komplain (%)

Indikator keempat : Ketepatan pelayanan sesuai SPM (%)

Indikator kelima : Jumlah Perusahaan yang dilayani

Indikator keenam : Peningkatan jumlah pelanggan (%)

Indikator ketujuh : Nilai (Rp.) JPT

6. Meningkatnya Kemampuan Rancang Bangun Perekayasaan Industri (RBPI)

Rancang bangun dan perekayasaan industri khususnya dalam bidang peralatan produksi sangat

membantu peningkatan kegiatan produksi IKM. Hal ini dikarenakan, IKM tidak cukup

memiliki dana untuk membeli peralatan yang canggih dan mahal dan juga membutuhkan skill

yang lebih komplek dalam menjalankannya. Sehingga perekayasaan alat tepat guna akan

mampu mengatasi permasalahan ini. Peralatan yang sederhana, murah dan mudah

menggunakan akan sangat membantu IKM. Oleh karena itu, perlu ditetapkan sasaran

17

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

meningkatnya kemampuan rancang bangun perekayasaan industri sebagai sasaran kinerja

strategis yang ingin dicapai dengan indikator kinerja sebagai berikut:

Indikator pertama : Jumlah desain/prototipe

7. Meningkatnya Kemampuan Balai Menuju BLU

Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang atau jasa yang dijual

tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada

prinsip efisensi produktifitas. Dengan meningkatnya kemampuan Balai menuju BLU

menunjukkan meningkatnya kualitas hasil litbang terapan, alih teknologi dan pelayanan teknis

kerajinan dan batik, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai BBKB.

Indikator kinerja: Tersedianya Dokumen Pelaksanaan BLU (%)

8. Meningkatnya Kompetensi SDM Pelaksana Teknis

Visi dari BBKB adalah menjadi pusat penelitian dan pengembangan serta pelayanan jasa

teknis industri kerajinan dan batik yang kreatif, inovatif dan professional. Untuk mendukung

visi tersebut diperlukan SDM – SDM pelaksana teknis yang profesional, kompeten, kreatif dan

inovatif. Oleh sebab itu perlu ditetapkan meningkatnya kompetensi SDM pelaksana teknis

sebagai sasaran kinerja strategis yang ingin dicapai pada BBKB.

Indikator kinerja : Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

9. Meningkatnya Kemampuan Laboratorium Uji

Visi dari BBKB adalah menjadi pusat penelitian dan pengembangan serta pelayanan jasa

teknis industri kerajinan dan batik yang kreatif, inovatif dan professional. Untuk mendukung

visi tersebut diperlukan kemampuan laboratorium uji yang terus meningkat sehingga baik

kegiatan penelitian dan pelayanan jasa teknis (jasa pengujian sampel produk kerajinan dan

batik) semakin berkembang kompetensi dan kinerjanya.

Indikator pertama : Jumlah pengadaan alat laboratorium

Indikator Kedua : Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN

18

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

D. Rencana Anggaran

Untuk mendukung tercapainya Rencana Kinerja maka dialokasikan anggaran untuk Tahun

Anggaran 2013 yang tercantum dalam 2.2 sebagai berikut ini :

Tabel 2.2. Rencana Anggaran

MAK Output/SubOutput/Komponen Pagu Anggaran

1874.001 Hasil Kajian, Penelitian Penguasaan Teknologi

Industri 774,892,000

1874.001.001 Penelitian dan Pengembangan Kerajinan dan Batik 428,459,000

1874.001.001.011 Penelitian Warna Primer dan Mordan dari Bahan Alami 100,000,000

1874.001.001.012 Pengembangan Desain Produk Rotan untuk Mebel Interior 100,000,000

1874.001.001.013 Eksplorasi Pembuatan Zat Warna Alam dalam Bentuk

Pasta dengan Teknik Evaporasi 100,000,000

1874.001.001.014 Apresiasi Litbang Unggulan 40,000,000

1874.001.001.015 Penelitian Perancangan Standar untuk Pembatikan 88,459,000

1874.001.002 Pengembangan Desain Produk Kerajinan dan Batik 346,433,000

1874.001.002.011 Eksplorasi Pewarnaan Teknik Smok Kombinasi Tritik

Jumputan untuk Produk Fashion 66,548,000

1874.001.002.012 Pengembangan Desain dan Mutu Produk IKM Batik

Tekstil Kerajinan 100,000,000

1874.001.002.013 Pengembangan Desain Produk Kulit Kerang di Kalimantan

Timur 94,509,000

1874.001.002.014 Pemanfaatan Mesin Spin Casting untuk IKM Pewter di

Pangkal Pinang 85,376,000

1874.002 Hasil Rekayasa Mesin, Peralatan Teknologi Industri 292,387,000

1874.002.001 Rekayasa Mesin Industri Kerajinan 292,387,000

1874.002.001.011 Rekayasa Alat Pengolah Cangkang Kerang Mutiara untuk

Bahan Baku Kerajinan 74,500,000

1874.002.001.012 Rekayasa Mesin Bending Rotan Berbasis Steam 85,500,000

1874.002.001.013 Pengembangan IPAL Pewarnaan Pembatikan Pendukung

Produksi Bersih 132,387,000

1874.003 Layanan Jasa Teknis 1,811,689,000

1874.003.001 Litbang Kerajinan dan Batik 17,100,000

1874.003.001.011 Penelitian dan Pengembangan untuk Mahasiswa 17,100,000

1874.003.002 Wisata Teknologi 9,538,000

1874.003.002.011 Wisata Teknologi 9,538,000

1874.003.003 Layanan Jasa Pengujian 652,125,000

19

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

MAK Output/SubOutput/Komponen Pagu Anggaran

1874.003.003.011 Kegiatan Laboratorium Pengujian 652,125,000

1874.003.004 Layanan Jasa Sertifikasi 104,000,000

1874.003.004.011 Kegiatan Lembaga Serifikasi 104,000,000

1874.003.005 Layanan Jasa Kalibrasi 11,175,000

1874.003.005.011 Kegiatan Laboratorium Kalibrasi 11,175,000

1874.003.006 Layanan Jasa Pelatihan dan Perekayasaan 997,751,000

1874.003.006.011 Kegiatan Pelatihan Teknis Kerajinan dan Batik 932,751,000

1874.003.006.012 Kerjasama Penelitian dan Perekayasaan 65,000,000

1874.003.007 Layanan Desain dan Teknologi Proses Kerajinan dan

Batik 20,000,000

1874.003.007.011 Penelitian dan Pengembangan Desain dan Proses 20,000,000

1874.004 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar / Baristand 1,223,320,000

1874.004.001 Pengembangan SDM 206,212,000

1874.004.001.011 Peningkatan Kompetensi SDM BBKB 206,212,000

1874.004.002 Promosi, Publikasi, Sosialisasi, Diseminasi 325,000,000

1874.004.002.011 Promosi Hasil Litbang Industri Kerajinan dan Batik 250,000,000

1874.004.002.012 Penerbitan Jurnal / Majalah Ilmiah Dinamika Kerajinan

dan Batik 75,000,000

1874.004.003 Kerjasama Industri 108,415,000

1874.004.003.011

Sinergi Kerjasama Pengembangan IKM Kerajinan dan

Batik Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Publik dan

Pengelolaan Pelanggan

108,415,000

1874.004.004 Pengembangan Sistem Informasi 92,000,000

1874.004.004.011 Optimalisasi Pelayanan Informasi Balai Besar Kerajinan

dan Batik 92,000,000

1874.004.005 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan 491,693,000

1874.004.005.011 Peningkatan dan Optimalisasi Pengelolaan Lembaga Uji /

Kalibrasi 168,591,000

1874.004.005.012 Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001 : 2008 di BBKB 68,880,000

1874.004.005.013 Peningkatan dan Optimalisasi Pengelolaan Lembaga

Sertifikasi 165,770,000

1874.004.005.014 Pemberdayaan Sentra HKI Balai Besar Kerajinan dan

Batik 47,013,000

1874.004.005.015

Program Penerapan Keteraturan, Kerapihan, Kebersihan,

Kelestarian dan Kedisiplinan (K5) pada Balai Besar Kerajinan dan Batik

41,439,000

1874.005 Dokumen Perencanaan / Penganggaran / Pelaporan /

Monitoring dan Evaluasi 620.429.000

1874.005.001 Penyusunan Program, Monitoring Evaluasi dan

Pelaporan Kegiatan 620.429.000

1874.005.001.011 Penyusunan Rencana Teknis 157.823,000

1874.005.001.012 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan TA 2013 101.123,000

1874.005.001.013 Administrasi Pengguna Anggaran 361.483.000

20

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

MAK Output/SubOutput/Komponen Pagu Anggaran

1874.994 Layanan Perkantoran 12,260,164,000

1874.994.001 Kegiatan Rutin Operasional Perkantoran 12,260,164,000

1874.994.001.001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 10,251,284,000

1874.994.001.002 Penyelenggaraan dan Operasional Pemeliharaan

Perkantoran 2,008,880,000

1874.995 Kendaraan Bermotor 25,000,000

1874.995.011 Pengadaan Kendaraan Roda 3 25,000,000

1874.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 157,750,000

1874.997.011 Pengadaan Alat Olah Data 157,750,000

1874.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 198,672,000

1874.997.001 Pengadaan Meubelair 45.032,000

1874.997.001.011 Pengadaan Meubelair Perkantoran 45.032,000

1874.997.002 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 153,640,000

1874.997.002.011 Pengadaan Peralatan Kantor 133,640,000

1874.997.002.012 Pengadaan Buku-Buku Perpustakaan BBKB 20,000,000

Total 17.499.521.000

E. Dokumen Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad

dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun

tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan penetapan kinerja

diantaranya adalah:

1. Untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur

2. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi

4. Untuk menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur

5. Sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi

BBKB telah membuat Penetapan Kinerja Tahun 2013 secara berjenjang sesuai dengan

kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan Kinerja BBKB Tahun 2013 disusun

21

Bab II Perencanaan Dan Perjanjanjian Kinerja 2013

berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2013 yang telah ditetapkan. Penetapan Kinerja

BBKB 2013 dapat disusun pada Lampiran 1.

22

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN

A. Capaian Indikator Kinerja

Untuk menggambarkan kinerja Balai Besar Kerajinan dan Batik tahun anggaran

2012, maka disusun Penetapan Kinerja BBKB Tahun 2013 seperti yang disampaikan

pada tabel dibawah.

Table 3.1. Capaian Indikator Utama

No Sasaran strategis Indikator kinerja Target Realisasi %

1

Tingginya kemampuan

inovasi dan penguasaan

teknologi industri

Hasil penelitian dan

pengembangan yang siap

diterapkan

10 litbang 12 litbang 120%

Hasil penelitian dan

pengembangan yang telah

diimplementasikan

2 litbang 2 litbang 100%

2 Mengembangkan R & D di instansi dan

industri

Kerjasama R&D instansi dengan

industry 12 kerjasama

6

kerjasama 50%

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di

laboratorium

25 persen

(19 jenis)

47%

(35 jenis) 184%

3 Meningkatkan kualitas

pelayanan publik

Meningkatkan kualitas pelayanan

public 4.1 4.17 101,71%

4

Meningkatkan budaya

pengawasan pada unsur pimpinan dan staf

Meningkatkan budaya

pengawasan pada unsur pimpinan dan staf

1 dokumen 0 20%

5

Meningkatnya kualitas

pemberian layanan jasa

teknis

Jumlah sampel uji 1100 sampel 992 sampel 90%

Jumlah orang yang dilatih 1600 orang 1632 orang 102%

Menurunnya jumlah komplain (%) 15% 15% 100%

Ketepatan pelayanan sesuai SPM

(%) 85% 83,57% 96%

Jumlah Perusahaan yang dilayani 400 unit 579 unit 144,75%

Peningkatan jumlah pelanggan

(%) 15% 10,5% 70%

6

Meningkatnya

kemampuan Rancang

Bangun Perekayasaan

Industri (RBPI)

Jumlah desain/prototipe 3 prototipe 3 prototipe 100%

7

Meningkatnya

Kemampuan Balai

Menuju BLU

Tersedianya Dokumen

Pelaksanaan BLU (%) 75% 100% 175%

8

Meningkatnya

kompentensi SDM

pelaksana teknis

Jumlah SDM yang memperoleh

sertifikat 12 orang 50 orang 412,5%

9

Meningkatnya

kemampuan laboratorium uji

Jumlah pengadaan alat

laboratorium 4 unit 11 unit 275%

Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN

19 jenis 35 jenis 189,47%

23

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

B. Evaluasi Dan Analisis Kinerja

a. Sasaran Strategis I (perspektif stakeholders)

Tabel 3.2. Sasaran Strategis I

Sasaran Strategis I Indikator Kinerja Target

Tahun 2013

Realisasi

Realisasi

jumlah

kegiatan

Realisasi

Fisik

Tingginya

kemampuan inovasi

dan penguasaan

teknologi industri

Hasil penelitian dan

pengembangan yang siap diterapkan

10 penelitian 12 penelitian

(120%) 100%

Hasil penelitian dan

pengembangan yang

telah diimplementasikan

2 penelitian 2 penelitian

(100%) 100%

Sasaran Strategis I yaitu tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi

industri dengan dua indikator kinerja :

1) Indikator kinerja : Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

Target jumlah penelitian pada tahun 2013 yang siap diterapkan adalah 10

penelitian, namun realisasi jumlah litbang pada tahun 2013 adalah 12

penelitian (atau 120%). Realisasi fisik atau penyelesaian dari 12 penelitian

tersebut adalah 100%, meliputi kegiatan :

a. Penelitian Warna Primer dan Mordan dari Bahan Alami

b. Pengembangan Desain Produk Rotan untuk Mebel Interior

c. Eksplorasi Pembuatan Zat Warna Alam dalam Bentuk Pasta dengan

Teknik Evaporasi,

d. Penelitian Perancangan Standar untuk Pembatikan,

e. Eksplorasi Pewarnaan Teknik Smok Kombinasi Jumputan untuk Produk

Fashion,

f. Pengembangan Desain dan Mutu Produk IKM Batik Tekstil Kerajinan,

g. Pengembangan Desain Produk Kulit Kerang di Kalimantan Timur,

h. Pemanfaatan Mesin Casting untuk IKM Pewter di Pangkal Pinang,

i. Rekayasa Alat Pembentuk Bahan Baku Kerajinan Cangkang Kerang

Mutiara.

j. Rekayasa Mesin Bending Rotan Berbasis Steam

24

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

k. Pengembangan IPAL Pewarnaan Pembatikan Pendukung Produksi Bersih

l. Apresiasi litbang unggulan

2) Indikator Kinerja : Hasil penelitian dan pengembangan yang telah

diimplementasikan

Target hasil litbang yang telah diimplementasikan adalah 2 penelitian

dengan realisasi 2 litbang (100%). Realisasi fisik atau penyelesaian adalah

100% yaitu meliputi kegiatan Pengembangan Desain Produk Kulit Kerang

di Kalimantan Timur dan Pemanfaatan Mesin Casting untuk IKM Pewter di

Pangkal Pinang.

b. Sasaran Strategis II (perspektif pelaksanaan pelaksanaan tupoksi)

Tabel 3.3. Sasaran Strategis II

Sasaran Strategis II Indikator Kinerja Target

Tahun 2013

Realisasi Fisik

Jumlah (%)

Mengembangkan R & D

di instansi dan industri

Kerjasama R&D instansi

dengan industri

12 kerjasama

litbang

6 kerjasama

litbang 50

Peningkatan jumlah jenis

produk yang sudah bisa

diuji di laboratorium

25%

(19 jenis)

47%

(35 jenis ) 184,21

Meningkatnya kualitas

pelayanan publik

Tingkat kepuasan

pelanggan

4.1

(indeks) 4,17 (indeks) 101,71

Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur

pimpinan dan staf

Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di

unit kerja

1 SPIP 0 SPIP 20

Sasaran Strategis II terdiri dari beberapa sasaran strategis yaitu :

1) Mengembangkan R & D di instansi dan industri, terdiri dari 2 indikator kinerja

yaitu :

a) Indikator kinerja : Kerjasama R & D instansi dengan industri dengan

target 12 kerjasama litbang, namun realisasi hingga akhir tahun 2013 adalah

sebanyak 6 kerjasama atau 50% yaitu kerjasama penelitian dan

pengembangan dengan perguruan tinggi. Tidak tercapainya target

dikarenakan beberapa permasalahan yaitu sulitnya mencari mitra

kerjasama litbang dalam bidang teknologi kerajinan dan batik. Dari sisi

25

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

industri, industri kerajinan dan batik didominasi oleh skala menengah

dan kecil yang tidak memiliki anggaran untuk melakukan kegiatan

litbang. Dari sisi instansi pembina didaerah-daerah, program kegiatan

yang dilakukan didominasi oleh kegiatan pengembangan SDM dan

peralatan.

b) Indikator Kinerja : Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa

diuji di laboratorium dengan target 25% (19 jenis). Realisasi capaian

adalah 47% (35 jenis jumlah ruang lingkup) atau 184,21% dari target

yang ditetapkan. Pencapaian indikator kinerja ini melalui kegiatan

Peningkatan Dan Optimalisasi Pengelolaan Lembaga Uji/Kalibrasi dan

Peningkatan Dan Optimalisasi Pengelolaan Lembaga Sertifikasi.

2) Meningkatnya kualitas pelayanan publik, terdiri dari 1 indikator kinerja

yaitu tingkat kepuasan pelanggan, dengan realisasi sebesar 4,17 atau

101,71% dari target 4,1. Kuesioner kepuasan pelanggan diberikan kepada

seluruh jenis pelanggan yang ada di BBKB.

3) Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf, terdiri

dari 1 indikator kinerja yaitu terbangunnya sistem pengendalian intern di

unit kerja. Hingga akhir tahun 2013 dokumen belum tersusun. Realisasi

pencapaian sebesar adalah 20% yang terdiri dari penyusunan tim, sosialisasi

dan koordinasi dengan narasumber dari BPKP.

26

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

c. Sasaran Strategis Tambahan

Tabel 3.4. Sasaran Strategis Tambahan

Sasaran Strategis

Tambahan Indikator Kinerja Target

Realisasi Fisik

Jumlah %

Meningkatnya kualitas

pemberian layanan

jasa teknis

Jumlah sample uji 1100 sampel 992 sampel 90

Jumlah orang yang

dilatih 1600 orang 1632 orang 102

Menurunnya jumlah

komplain (%) 15% 15% 100

Ketepatan pelayanan

sesuai SPM (%) 85% 83,57% 98,32

Jumlah Perusahaan

yang dilayani

400

perusahaan/

Instansi

579 perusahaan

/ instansi 144,75

Peningkatan jumlah

pelanggan (%)

15%

peningkatan

jumlah

pelanggan

10,5%

peningkatan

jumlah

pelanggan

70

Nilai (Rp.) JPT 2,322,550,000 2.743.780.000 118,14

Meningkatnya

kemampuan Rancang

Bangun Perekayasaan Industri (RBPI)

Jumlah

desain/prototype

3

desain/ prototype

3

desain/ prototype

100

Meningkatnya

Kemampuan Balai

Menuju BLU

Tersedianya Dokumen

Pelaksanaan BLU (%) 75% 100% 133

Meningkatnya

kompentensi SDM pelaksana teknis

Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

12 orang 50 orang 412,5

Meningkatnya

kemampuan

laboratorium uji

Jumlah pengadaan alat laboratorium

4 alat 11 alat 275

Jumlah lingkup pengakuan produk

LPK yang diakui oleh

KAN

19

ruang lingkup

35

ruang lingkup 184,21

Pada tahun 2013 ini, BBKB memiliki sasaran tambahan yang disesuaikan dengan

kebutuhan BBKB yang terdiri dari 5 sasaran yaitu :

1) Meningkatnya kualitas pemberian layanan jasa teknis, terdiri dari 7 indikator

kinerja yaitu :

a) Jumlah Sampel Uji, dengan target 1100 sampel uji. Hingga akhir tahun 2013

realisasinya adalah 992 sampel uji atau 90%, meliputi kegiatan Pengujian

tekstil, alat olah raga dan perak. Tidak tercapainya target sampel uji

27

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

disebabkan karena pemberlakuan jenis produk mainan anak diundur hingga

tahun 2014 dikarenakan kesiapan faktor kelengkapan peralatan dan SDM.

b) Jumlah orang yang dilatih, dengan target 1600 SDM industri yang mendapat

pelatihan teknis di BBKB maupun di daerah. Hingga akhir tahun 2013

realisasinya adalah 1632 orang atau 102%

c) Menurunnya jumlah komplain dengan target 15% menurun. Hingga akhir

tahun 2013 target tersebut tercapai dikarenakan tidak ada komplain yang

dating dari pelanggan.

d) Ketepatan pelayanan sesuai SPM (%), dengan target ketepatan SPM sebesar

85%. Hingga akhir tahun 2013 realisasinya adalah 83,57% ketepatan

pelayanan sesuai SPM. Ketidaktepatan layanan sesuai SPM dikarenakan

kurangnya SDM pelaksana yang ada di Laboratorium dan juga dikarenakan

penghitungannya masih dalam satu sistem untuk berbagai SPM layanan.

e) Jumlah perusahaan yang dilayani dengan target 400 unit perusahaan. Hingga

akhir tahun 2013 realisasinya adalah 579 perusahaan/instansi (144,75%) atau

target terlampaui. Perusahaan yang tercatat sebagai peminta jasa pengujian,

kalibrasi, sertifikasi, pelatihan teknis kerajinan dan batik, serta kerjasama

penelitian dan perekayasaan .

f) Peningkatan Jumlah Pelanggan (%), dengan target sebesar 15%. Pada tahun

2012, jumlah pelanggan sebanyak 524 perusahaan/instansi sedangkan pada

tahun 2013 jumlah pelanggan sebanyak 579 perusahaan, sehingga realisasi

peningkatan jumlah pelanggan adalah 10,5% atau 70% dari target 15%.

Indikator kerja ini meliputi pelanggan kegiatan laboratorium pengujian,

kegiatan laboratorium kalibrasi, kegiatan lembaga sertifikasi, pelatihan teknis

kerajinan dan batik, serta kerjasama penelitian dan perekayasaan

g) Nilai penerimaan Jasa Pelayanan Teknis, sampai dengan akhir tahun 2013

realisasinya adalah Rp. 2.743.780.000 (118,14) % dari target yang ditetapkan

sebesar Rp. 2,322,550,000 dengan rincian sebagai berikut :

28

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

Tabel 3.5. Penerimaan PNBP

No Uraian Jumlah

A Penerimaan jasa swadana

1 Penelitian dan pengembangan 2.000.000

2 Pelatihan teknis operasional 1.913.004.000

3 Pengujian bahan dan barang 679.108.000

4 Konsultasi 11.000.000

5 Standardisasi dan pengawasan mutu produk -

6 Pelayanan jasa teknis lainnya 29.653.000

7 Sertifikasi sistem mutu dna personal 71.945.000

8 Rancang bangun dan perekayasaan 24.890.000

9 Kalibrasi 12.180.000

10 Penanganan pencemaran -

Jumlah 2.743.780.000

2) Meningkatnya kemampuan Rancang Bangun Perekayasaan Industri (RBPI),

terdiri dari 1 indikator kinerja yaitu Jumlah desain/prototype, sampai akhir

tahun 2013 realisasinya adalah 100% (3 desain/prototype), dengan realisasi

fisik sebesar 100% meliputi kegiatan Rekayasa Alat Pembentuk Bahan Baku

Kerajinan Cangkang Kerang Mutiara, Rekayasa Mesin Bending Rotan

Berbasis Steam, dan Pengembangan IPAL Pewarnaan Pembatikan

Pendukung Produksi Bersih.

3) Meningkatnya Kemampuan Balai Menuju BLU terdiri dari 1 indikator

kinerja yaitu Tersedianya Dokumen Pelaksanaan BLU (75%), sampai akhir

2013 realisasinya adalah 100% dari target yang ditetapkan. Artinya,

dokumen untuk pengajuan BLU sudah tersedia. Namun terkait dengan

moratorium BLU dari Kemenkeu maka proses pengajuannya dihentikan.

4) Meningkatnya kompentensi SDM pelaksana teknis, terdiri dari 1 indikator

kinerja yaitu Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat, sampai dengan akhir

tahun 2013 realisasinya adalah 50 orang yang mendapatkan sertifikat atau

mencapai 412,5% melewati target yang telah ditetapkan

5) Meningkatnya kemampuan laboratorium uji, terdiri dari 2 indikator kinerja

yaitu :

29

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

a) Jumlah pengadaan alat laboratorium, sampai dengan akhir tahun 2013

realisasinya adalah 11 alat atau 275% dari target 4 alat meliputi peralatan

Lembaga Uji dan Kalibrasi

b) Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN sampai

dengan akhir tahun 2013 realisasinya adalah 35 ruang lingkup atau

184,21% dari target 19 ruang lingkup. Penambahan ruang lingkup adalah

sebagai berikut :

Komoditi penambahan ruang lingkup 2013 yang sudah ada di lampiran

sertifikat

1. Uji kadar Formaldehida (SNI ISO 14184-2:2010)

2. Uji Zat warna azo (SNI 7334.1:2009)

3. Handuk mandi untuk parameter lengkungan dan kemiringan (SNI 08-4622-1998)

Mainan anak SNI ISO 8124-1:2010

1. Pengujian komponen kecil (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.2)

2. Pengujian bentuk dan ukuran mainan tertentu (SNI ISO 8124-1:2010

butir 5.3)

3. Pengujian bola kecil (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.4)

4. Uji pompom (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.5)

5. Uji tokoh bermain pra – sekolah (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.6)

6. Aksesibilitas dari bagian atau komponen (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.7)

7. Pengujian tepi runcing (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.8)

8. Pengujian ujung tajam (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.9)

9. Uji tali (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.11)

10. Stabilitas dan uji kelebihan beban (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.12)

11. Uji untuk tutup dan mainan lemari berlaci (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.13)

12. Dampak uji untuk mainan yang menutupi wajah (SNI ISO 8124-1:2010

butir 5.14)

13. Energi kinetik proyektil, busur dan anak panah (SNI ISO 8124-1:2010

butir 5.15)

14. Fasilitas tanpa kemudi dan uji pengereman (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.16)

30

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

15. Penentuan kecepatan elektrik didorong naik - on mainan (SNI ISO 8124-

1:2010 butir 5.17)

16. Penentuan kenaikan suhu (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.18)

17. Kebocoran mainan yang berisi cairan (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.19)

18. Ketahanan tekanan mainan yang dimasukan ke mulut (SNI ISO 8124-1:2010

butir 5.20)

19. Bahan yang dapat mengembang (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.21)

20. Mekanisme lipat dan geser (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.22)

21. Mainan yang dicuci (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.23)

22. Uji penyalahgunaan mendatang sudah bagus (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.24)

23. Statis kekuatan untuk skuter mainan (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.26)

24. Dinamis kekuatan untuk skuter mainan (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.27)

25. Brake kinerja untuk skuter mainan (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.28)

26. Kekuatan tabung kemudi skuter mainan (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.29)

27. Resistensi terhadap pemisahan stang (SNI ISO 8124-1:2010 butir 5.30)

28. Uji jenggot kumis, rambut palsu dan lain-lain yang terbuat dari rambut,

bulu atau bahan dengan karakteristik serupa (contoh pita yang bebas

menggantung, kertas atau tali dibentuk dari tekstil), yang

menonjol/menjulur lebih dari atau sama dengan 50 mm dari permukaan

mainan. (SNI ISO 8124-2:2010 butir 5.2)

29. Uji terhadap mainan berunsur menjuntai yang dikenakan di kepala

(kecuali masuk dalam 4.2.2 dan 4.2.3), kerudung, kain penutup kepala

dan lain-lain, topeng dari kain yang menutup sebagian atau seluruh

muka, kostum penyamaran dan mainan yang dimaksudkan untuk dipakai

oleh anak dalam bermain dan mainan dimaksudkan untuk dimasuki oleh

anak. (SNI ISO 8124-2:2010 butir 5.3)

30. Mainan diisi bahan lembut dengan ukuran maksimum 520 mm (SNI ISO

8124-2:2010 butir 5.5)

31. Stabilitas (SNI ISO 8124-4:2010 butir 6.1)

32. Kekuatan statis (SNI ISO 8124-4:2010 butir 6.2)

31

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

C. Akuntabilitas Keuangan

1) Perbandingan pagu dan realisasi DIPA BBKB tahun 2011-2013 per jenis

belanja

Pada tabel 3.6 menunjukkan realisasi penyerapan anggaran tahun 2013 untuk

belanja pegawai sebesar 86%, belanja barang sebesar 99% dan belanja modal

sebesar 99%. Total penyerapan anggaran sebesar 92%.

Tabel 3.6. Pagu dan realisasi DIPA BBKB Tahun 2011-2013

Jenis

belanja Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

Pagu

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

Belanja

pegawai 8.794.435.000 8.594.254.030 97,72 9.585.078.000 9.110.567.267 95.05 10.251.284.756 8.853.995.756 86

Belanja

barang 4.455.272.000 4.062.369.530 91,18 5.151.368.000 4.904.641.208 95.21 6.469.570.000 6.419.508.116 99

Belanja

modal 806.696.000 788.697.500 97,77 2.395.085.000 2.122.376.250 88.61 778.667.000 771.695.000 99

Total 14.056.403.000 13.445.321.060 95,65 17.131.531.000 16.137.584.725 94.20 17.499.521.000 16.045.199.000 91,69

Penyerapan anggaran mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011 dan

2012 dikarenakan rendahnya penyerapan pada anggaran belanja pegawai. Hal ini

disebabkan pagu yang diberikan melebihi dari rencana anggaran yang diusulkan.

2) Perbandingan pagu dan realisasi DIPA BBKB tahun 2013 per kegiatan

Tabel 3.7. menunjukkan pagu dan realisasi semua kegiatan DIPA BBKB tahun

2013. Penyerapan anggaran pada kelompok output hasil kajian, penelitian dan

pengembangan teknologi industri sebesar 98,2% yang terdiri dari kegiatan

penelitian dan pengembangan kerajinan dan batik (98,13%) serta pengembangan

desain produk kerajinan dan batik (98,28%). Realisasi untuk kelompok output hasil

rekayasa mesin dan peralatan teknologi industri sebesar 98,43% . layanan jasa

teknis realisasi anggarang mencapai 99,98%, dan untuk kelompok output

pengembangan kelembagaan realisasi anggaran mencapai 98,83%.

32

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

Tabel 3.7. Pagu dan Realisasi DIPA BBKB Tahun 2013

Output/SubOutput/Komponen Pagu Realisasi %

Hasil Kajian, Penelitian Penguasaan

Teknologi Industri 774,892,000 760.930.500 98,20

Penelitian dan Pengembangan Kerajinan

dan Batik 428,459,000 420.463.900 98,13

Penelitian Warna Primer dan Mordan dari

Bahan Alami 100,000,000 98.661.600 98,66

Pengembangan Desain Produk Rotan untuk

Mebel Interior 100,000,000 98.772.000 98,77

Eksplorasi Pembuatan Zat Warna Alam dalam

Bentuk Pasta dengan Teknik Evaporasi 100,000,000 96.216.400 96,22

Apresiasi Litbang Unggulan 40,000,000 39.878.900 99,70

Penelitian Perancangan Standar untuk

Pembatikan 88,459,000 86.935.000 98,28

Pengembangan Desain Produk Kerajinan

dan Batik 346,433,000 340.466.600 98,28

Eksplorasi Pewarnaan Teknik Smok Kombinasi

Tritik Jumputan untuk Produk Fashion 66,548,000 56.573.000 98,53

Pengembangan Desain dan Mutu Produk IKM

Batik Tekstil Kerajinan 100,000,000 98.287.200 98,28

Pengembangan Desain Produk Kulit Kerang di

Kalimantan Timur 94,509,000 92.654.500 98.04

Pemanfaatan Mesin Spin Casting untuk IKM

Pewter di Pangkal Pinang 85,376,000 83.951.900 98,33

Hasil Rekayasa Mesin, Peralatan Teknologi

Industri 292,387,000 278.800.500 98,43

Rekayasa Mesin Industri Kerajinan 292,387,000 287.800.500 98,43

Rekayasa Alat Pengolah Cangkang Kerang

Mutiara untuk Bahan Baku Kerajinan 74,500,000 72.471.000 97.28

Rekayasa Mesin Bending Rotan Berbasis Steam 85,500,000 84.317.500 98,62

Pengembangan IPAL Pewarnaan Pembatikan

Pendukung Produksi Bersih 132,387,000 131.012.000 98,96

Layanan Jasa Teknis 1,811,689,000 1.966.338.450 99,98

Litbang Kerajinan dan Batik 17,100,000 9.362.000 99,97

Penelitian dan Pengembangan untuk Mahasiswa 17,100,000 9.362.000 99,97

Wisata Teknologi 9,538,000 10.845.000 99,95

Layanan Jasa Pengujian 652,125,000 399.176.400 99,66

Layanan Jasa Sertifikasi 104,000,000 49.070.000 98,44

Layanan Jasa Kalibrasi 11,175,000 9.500.000 100

Layanan Jasa Pelatihan dan Perekayasaan 997,751,000 1.488.385.050 99,98

Kegiatan Pelatihan Teknis Kerajinan dan Batik 932,751,000 1.467.688.400 99,98

Kerjasama Penelitian dan Perekayasaan 65,000,000 20.696.650 99,94

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar /

Baristand 1,223,320,000 1.210.208.250 98,93

Pengembangan SDM 206,212,000 202.359.150 98,13

33

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

Output/SubOutput/Komponen Pagu Realisasi %

Peningkatan Kompetensi SDM BBKB 206,212,000

Promosi, Publikasi, Sosialisasi, Diseminasi 325,000,000 321.113.800 98,80

Promosi Hasil Litbang Industri Kerajinan dan Batik

250,000,000 248.222.800 99,29

Penerbitan Jurnal / Majalah Ilmiah Dinamika

Kerajinan dan Batik 75,000,000 72.891.000 97,19

Kerjasama Industri 108,415,000 108.323.100 99,92

Sinergi Kerjasama Pengembangan IKM

Kerajinan dan Batik Dalam Rangka

Peningkatan Pelayanan Publik dan Pengelolaan

Pelanggan

108,415,000 108.323.100 99,92

Pengembangan Sistem Informasi 92,000,000 91.280.500 99,22

Optimalisasi Pelayanan Informasi Balai Besar

Kerajinan dan Batik 92,000,000 91.280.500 99,22

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan 491,693,000 487.131.700 99,07

Peningkatan dan Optimalisasi Pengelolaan

Lembaga Uji / Kalibrasi 168,591,000 167.362.200 99,27

Pengelolaan dan Pengembangan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di BBKB 68,880,000 68.854.600 99,96

Peningkatan dan Optimalisasi Pengelolaan

Lembaga Sertifikasi 165,770,000 164.768.000 99,40

Pemberdayaan Sentra HKI Balai Besar

Kerajinan dan Batik 47,013,000 45.138.000 96,01

Program Penerapan Keteraturan, Kerapihan,

Kebersihan, Kelestarian dan Kedisiplinan (K5) pada Balai Besar Kerajinan dan Batik

41,439,000 41.008.900 98,96

Dokumen Perencanaan / Penganggaran /

Pelaporan / Monitoring dan Evaluasi 598.576.000 594.064.200 99,25

Penyusunan Program, Monitoring Evaluasi

dan Pelaporan Kegiatan 598.576.000 594.064.200 99,25

Penyusunan Rencana Teknis 157.823,000 157.409.300 99,74

Monitoring dan Evaluasi Kegiatan TA 2013 101.123,000 100.954.000 99,83

Administrasi Pengguna Anggaran 361.483.000 335.700.900 98,84

Layanan Perkantoran 12,260,164,000 10.847.561.972 88,48

Kegiatan Rutin Operasional Perkantoran 12,260,164,000 10.847.561.972 88,48

Pembayaran Gaji dan Tunjangan 10,251,284,000 8.853.995.756 86,37

Penyelenggaraan dan Operasional Pemeliharaan

Perkantoran 2,008,880,000 1.993.566.216 99,24

Kendaraan Bermotor 25,000,000 24.900.000 99,60

Pengadaan Kendaraan Roda 3 25,000,000 24.900.000 99,60

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 157,750,000 157.315.000 99,72

Pengadaan Alat Olah Data 157,750,000 157.315.000 99,72

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 198,672,000 196.080.000 98,70

Pengadaan Meubelair 45.032,000 44.700.000 99,26

Pengadaan Meubelair Perkantoran 45.032,000 44.700.000 99,26

Pengadaan Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran 153,640,000 151.380.000 98,53

Pengadaan Peralatan Kantor 133,640,000 131.630.000 98.50

Pengadaan Buku-Buku Perpustakaan BBKB 20,000,000 19.750.000 98,75

Total 17.499.521.000 16.045.198.872 91,69

34

Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan 2013

34

Bab IV Penutup 2013

BAB IV

PENUTUP

Secara umum pencapaian fisik dari target yang ditetapkan pada tapkin 2013 sudah

tercapai dengan rata-rata pencapaian sebesar 106%. Beberapa target kinerja yang tidak tercapai

adalah kenaikan jumlah pelanggan yang ditargetkan meningkat sebesar 15% terealisasi hanya

10,5%, ketepatan pelayanan sesuai SPM yang ditargetkan 85% hanya tercapai sebesar 83,5%,

jumlah sampel dengan target 1100 sampel hanya tercapai 992 sampel atau 90%, jumlah

kerjasama litbang hanya tercapai sebanyak 6 buah atau 50% dari 12 kerjasama litbang yang

ditargetkan, serta penyelesaian dokumen SPIP yang ditargetkan selesai hingga 75% ternyata

hanya tercapai 20%. Adanya beberapa target kinerja yang tidak tercapai dikarenakan oleh

beberapa hal diantaranya adalah kurangnya kerjasama dengan stakholders lain dalam menjalin

kerjasama litbang, lemahnya data base pelanggan yang dimiliki oleh BBKB, serta karena belum

dipahaminya sistem pengawasan internal atau SPIP.

Realisasi anggaran DIPA BBKB tahun 2013 sebesar 91,69% lebih rendah dari realisasi

tahun 2012 sebesar 94,2%. Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya realisasi pada belanja

pegawai yang hanya 86% yang disebabkan oleh pagu yang diberikan melebihi dari rencana

anggaran yang diusulkan.

Langkah-langkah kedepan yang harus dilakukan oleh BBKB dalam upaya meningkatkan

kinerja dan menghadapi tantangan kedepan antara lain :

1) Meningkatkan jejaring kerjasama dengan semua stakeholder dengan proaktif menawarkan

kerjasama terutama kerjasama litbang dan pengembangan IKM

2) Meningkatkan kinerja perencanaan kegiatan dan anggaran sesuai dengan keperluan internal

dan kebutuhan industri sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BBKB dapat

diterapkan di industri kerajinan dan batik dan dapat membantu IKM menyelesaikan

permasalahan

3) Mengoptimalkan penyerapan anggaran melalui kegiatan evaluasi kegiatan sehingga target

yang sudah ditetapkan dapat tercapai

35

Bab IV Penutup 2013

4) Meningkatkan penerapan aplikasi teknologi informasi pada semua pelayanan internal maupun

eksternal

5) Mengoptimalkan koordinasi semua elemen organisasi dalam merencanakan, melaksakan dan

mengawasi kegiatan

6) Meningkatkan kemampuan dan kapasitas SDM balai terutama kelompok jabatan fungsional

Penyusunan LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada

seluruh pihak terkait mengenai tugas dan fungsi Balai Besar Kerajinan dan Batik sehingga dapat

memberikan masukan dan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun berikutnya. Secara

internal LAKIP dapat dijadikan motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi dan bahan

evaluasi bagi seluruh pelaksana kegiatan Balai dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai

target fisik maupun penyerapan anggaran.