LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan...

64
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI SATKER 07 (169020) TAHUN 2019 BIDANG SDK SEKSI KEFARMASIAN SEKSI ALKES & PKRT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DINAS KESEHATAN Jalan Abdul Wahab Syahranie No.16 Telp. (0541) 743908 Fax. (0541) 743810 website : www.kesehatan.kaltimprov.go.id email : [email protected] SAMARINDA 75124

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI SATKER 07 (169020) TAHUN 2019

BIDANG SDK SEKSI KEFARMASIAN SEKSI ALKES & PKRT

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DINAS KESEHATAN Jalan Abdul Wahab Syahranie No.16 Telp. (0541) 743908 Fax. (0541) 743810 website : www.kesehatan.kaltimprov.go.id email : [email protected]

SAMARINDA 75124

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T ,

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Kinerja Seksi

Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur tahun 2019 sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan Dana Dekonsentrasi Satker 169020 (07), Dinas

Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dapat diselesaikan. Laporan kinerja Dana

Dekonsentrasi Satker 169020 (07), Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2019 menyajikan gambaran dan memberikan informasi mengenai berbagai

capaian kinerja sesuai dengan sasaran indikator kinerja yang tertuang dalam

Rencana Strategis (Renstra) Program Kefarmasian dan alkes Tahun 2015 – 2019.

Laporan kinerja ini juga merupakan hasil konkrit dalam pelaksanaan

berbagai program/kegiatan di Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang

disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas Rencana Kerja Tahunan (RKT)

yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2019, dan

menyadari bahwa Laporan Kinerja Satker 169020 (07) Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Timur Tahun 2019 masih terdapat kekurangan dan belum seperti yang

diharapkan. Pada akhirnya kepada semua pihak yang telah terlibat secara

langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Laporan Kinerja Satker

169020 (07) Dinas Kesehatan provinsi Kalimantan Timur diucapkan terima kasih.

Disamping itu diharapkan juga bahwa Laporan Kinerja ini dapat menjadi

salah satu acuan penting dalam penyusunan dan pengimplementasian dari

Rencana Kerja, Rencana Anggaran dan Rencana Strategis dimasa mendatang.

Oleh karena itu sangat diperlukan masukan-masukan positif untuk memacu

peningkatan kinerja dalam mencapai sasaran meningkatnya akses, kemandirian,

dan mutu sediaan farmasi alat kesehatan di masa mendatang. Kalimantan Timur.

Samarinda, 31 Januari 2020 Kuasa Pengguna Anggaran

Drs. Andi M. Ishak, Apt., M.Si

NIP. 19680804 199403 1 012

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Satker 169020 (07) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan

Timur Tahun 2019 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja

berdasarkan rencana strategis yang telah ditetapkan. Laporan kinerja disusun

sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan

aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Pada dasarnya laporan ini

menyajikan gambaran atau memberikan informasi mengenai berbagai capaian

kinerja sesuai dengan sasaran indikator kinerja yang tertuang dalam Rencana

Strategis (Renstra) Program Kefarmasian dan alkes Tahun 2015 – 2019 Dinas

Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Laporan kinerja ini juga merupakan hasil

konkrit dalam pelaksanaan berbagai program/kegiatan di Program Kefarmasian

dan Alat Kesehatan yang disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas

Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran Tahun 2019.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

Tahun 2015-2019. Pembangunan kesehatan periode 2015-2019 dilaksanakan

untuk mencapai sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi

masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang

didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.

Dalam pencapaian sasaran tersebut, Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

berperan melalui meningkatkan akses, kemandirian serta mutu sediaan farmasi

dan alat kesehatan. Pencapaian sasaran program akan semakin didorong di tahun

2019, yang merupakan tahun terakhir dalam penentuan keberhasilan di akhir

periode 2015-2019, adapun target tujuan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan

Timur yang akan dicapai pada tahun 2019 adalah :

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

iii

1. Persentase Puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial menjadi

95%

2. Persentase Produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat

sebesar 90%

dari indikator pencapaian kinerja tahun 2019 tersebut diatas, sudah dapat dicapai

yaitu sebagai berikut :

1. Persentase Puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial menjadi

99,24 %

2. Persentase Produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat

sebesar 100 %

Tercapainya target indikator yang telah ditetapkan tak lepas dari kerja keras dan

kerjasama tim di provinsi maupun kabupaten/kota dalam pelaksanaannya,

sehingga diharapkan pada tahun-tahun berikutnya capaian dapat dipertahankan

atau ditingkatkan lagi. Untuk itu evaluasi dan kerja keras bersama dari seluruh

komponen, pendayagunaan sumber daya yang optimal dan diperlukan penguatan

terutama dalam perencanaan penyusunan peraturan perundang-undangan bidang

kefarmasian dan alat kesehatan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan

kegiatan. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Seksi Kefarmasian Dinas

Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melalui dana Dekonsentrasi didukung oleh

anggaran DIPA tahun 2019 sebesar Rp 1.958.657.000,- (Satu miliar Sembilan ratus

lima puluh delapan juta enam ratus lima puluh tujuh ribu rupiah). Realisasi tahun

anggaran 2019 sebesar Rp 1.700.312.682,- (Satu miliar tujuh ratus juta tiga ratus

dua belas ribu enam ratus delapan puluh dua rupiah) dengan persentase sebesar

86,81 %.

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR…….……………………........................................ i

IKHTISAR EKSEKUTIF………………………….................................. ii

DAFTAR ISI…………………………………………............................... iv

DAFTAR TABEL……………………………………............................... v

DAFTAR GRAFIK……………………………………............................. vi

DAFTAR GAMBAR………………………………….............................. vii

BAB I PENDAHULUAN……………………………..............................

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………

B. MAKSUD DAN TUJUAN……………………………………………………………….

C. ASPEK STRATEGIS SEKSI KEFARMASIAN DAN SEKSI ALAT

KESEHATAN & PKRT…………………………………………………………………

D. STRUKTUR ORGANISASI..............................................................

E. SISTEMATIKA ………………………………………………………………………….

BAB II PERENCANAAN KINERJA…………………………………….

A. RENCANA STRATEGIS ……………………………………………………………

B. PERJANJIAN KINERJA …………………………………………………………….

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..........................................

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ………………………………………………

B. PENCAPAIAN KINERJA & INDIKATOR KELUARAN KEGIATAN ……..

C. REALISASI ANGGARAN …………………………………………………………..

BAB IV PENUTUP ......................................................................

1

1

1

2

3

4

5

5

9

11

11

51

52

55

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Indikator Kinerja dan Target Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan Tahun 2015-2019

7

Tabel 2. Cara Perhitungan Indikator Kinerja Program Kefarmasian

dan Alat Kesehatan Tahun 2015-2019

7

Tabel 3. Sasaran Kegiatan pada Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan Tahun Anggaran 2019

8

Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan Tahun 2019

11

Tabel 5. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase

Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas Tahun 2019

13

Tabel 6. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase produk

alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi

syarat Tahun 2019

15

Tabel 7. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Penggunaan Obat

Rasional (POR) Tahun 2019

19

Tabel 8. Data Angka Jumlah PIO dan Konseling Obat Kabupaten/Kota

Tahun 2019

20

Tabel 9.

Daftar Surat Peringatan Keras Untuk PAK Tahun 2019 47

Tabel 10. Data Pencabutan Sertifikat Distribusi Alkes Tahun 2019 48

Tabel 11. Hasil Inspeksi yang ditindak lanjuti ke Pusat Tahun 2019 49

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

vi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Capaian Indikator Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

11

Grafik 2. Realisasi dan Target Nasional Indikator Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin dari Tahun 2015 s.d 2019

13

Grafik 3. Pemantauan Ketersediaan Obat dan Vaksin Indikator di Puskesmas per Bulan Tahun 2019

13

Grafik 4. Realisasi dan Target Nasional Indikator Persentase Produk Alkes dan PKRT di peredaraan yang memenuhi syarat tahun 2019

15

Grafik 5. Realisasi dan Target Capaian Indikator Penggunaan Obat Rasional (POR) Provinsi Kalimantan Timur per Triwulan Tahun 2019

19

Grafik 6. Indikator Penggunaan Obat Rasional (POR) kabupaten/kota 19

Grafik 7. Persentase Pelaksanaan Konseling Kabupaten/Kota Tahun 2019

21

Grafik 8. Persentase Pelaksanaan Pelayanan Informasi Obat Kabupaten/kota Tahun 2019

21

Grafik 9. Persentase Penggunaan Obat Generik Kabupaten/Kota Tahun 2019

22

Grafik 10. Data Sarana Distribusi Kefarmasian Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019

31

Grafik 11. Jumlah Sarana Distribusi PBF di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019

31

Grafik 12. Pelayanan Perizinan Sarana PBF Provinsi Kalimantan Timur 33

Grafik 13. Jumlah Sarana Apotek Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019

33

Grafik 14. Jumlah Sarana Toko Obat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019

33

Grafik 15. Data Sertifikat Distribusi dan Sebaran Alkes Pusat/cabang Tahun 2019

44

Grafik 16. Pelayanan Perijinan PAK (Pusat/Cabang) Tahun 2019 44

Grafik 17. Nilai Skor Hasil Inspeksi Sarana dalam tingkat kepatuhan Penerapan CDAKB (Cabang) Tahun 2019

49

Grafik 18. Nilai Skor Hasil Inspeksi Sarana dalam Tingkat Kepatuhan Penerapan CDAKB (Pusat) Tahun 2019

50

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Perjanjian Kinerja Pengelola Dana Dekonsentrasi TA 2019 9-10

Gambar 2. Foto Bersama dalam Kegiatan Sosialisasi, Evaluasi Pelaksanaan Gema Cermat, dan Optimalisasi AoC dalam

rangka mendukung Germas di Kabupaten Berau

17

Gambar 3. Kegiatan Sosialisasi, Evaluasi Pelaksanaan Gema Cermat, dan Optimalis asi AoC dalam rangka mendukung Germas

di Kabupaten Berau

17

Gambar 4. Kegiatan Meningkatkan Kapasitas SDM dalam Pengelolaan

Vaksin dan Penerapan e-Logistik di Instalasi Farmasi di Kota Balikpapan

23

Gambar 5. Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam

kegiatan Pendampingan Implementasi E-Monev Katalog Obat dalam Mendukung RKO KALTIM

25

Gambar 6. kegiatan Pendampingan Implementasi E-Monev Katalog Obat dalam Mendukung RKO KALTIM

26

Gambar 7.

Gambar 8.

Kegiatan Monitoring Ketersedian Obat dan Vaksin di

Kabupaten/Kota

kegiatan Repacking Sediaan Kefarmasian Untuk dikirim ke Kabupaten/Kota

27

28

Gambar 9. kegiatan Pendistribusian Obat dan vaksin untuk Kabupaten/Kota 29

Gambar 10. kegiatan Monitoring Periinan Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian 30

Gambar 11. Kegiatan Rakornas Farmalkes di Manado 34

Gambar 12. Kegiatan Rakornas Farmalkes di Manado dan Penghargaan atas Prestasi dalam Pelaporan RKO 2019 35

Gambar 13. Sertifikat dan Penghargaan atas Prestasi dalam Pelaporan RKO Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Paser 2019

38

Gambar 14. Kegiatan Reviu DAK dan Pemutakhiran Data Kefarmasian Tahun 2019 40

Gambar 15. Kegiatan Melaksanakan Workshop Peningkatan Penggunaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Dalam Implemenasi Instruksi Presiden

42

Gambar 16 Kegiatan Meningkatkan kemampuan SDM dalam melakukan inspeksi sarana, surveilance produk dan pengendalian perizinan saranaProgram Kefarmasian dan Alat Kesehatan

45

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

viii

Gambar 17 Kegiatan Meningkatkan kemampuan SDM dalam melakukan inspeksi sarana, surveilance produk dan pengendalian perizinan saranaProgram Kefarmasian dan Alat Kesehatan

45

Gambar 19 Kegiatan Melaksanakan Sampling Produk Alkes dan PKRT 46

Gambar 20 Kegiatan Melaksanakan Insfeksi Sarana Produksi Alkes dan PKRT dan Sarana Penyalur Alat Kesehatan 46

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mempunyai tugas

membantu Gubernur Kalimantan Timur dalam melaksanakan sebagian urusan

pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan azas otonomi,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan, seperti yang

tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49

Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Perorganisasian dan Dinas Kesehatan

Provinsi dan Kabupaten/kota. Secara terinci Uraian Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Timur khususnya di Seksi Kefarmasian dan

Seksi Alat Kesehatan & PKRT mempunyai tugas: 1) Menganalisis, merumuskan

rancangan kebijakan yang berkaitan dengan urusan Kefarmasian dan Alat

Kesehatan, 2) Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud sebagaimana ayat 1

seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan & PKRT mempunyai fungsi sebagai

berikut :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kefarmasian, alat kesehatan

dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT);

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan

Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT);

3. Pelaksanaan evalusasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat

kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT);

4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

5. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Kepala Daerah terkait

dengan bidang kefarmasian, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan

Rumah Tangga (PKRT).

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan & PKRT

Satker 169020 (07) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas

dan fungsi yang diberikan kepada Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan

& PKRT Satker 169020 atas penggunaan anggaran. Pelaporan kinerja

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

2

memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dicapai dan

sebagai upaya perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja.

C. ASPEK STRATEGIS SEKSI KEFARMASIAN DAN SEKSI ALAT KESEHATAN & PKRT

Sesuai dengan tugas untuk membantu Gubernur Kalimantan Timur

dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan

berdasarkan azas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan dibidang

kesehatan. Secara terinci Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah

Provinsi Kalimantan Timur khususnya di Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat

Kesehatan & PKRT mempunyai tugas: 1) Menganalisis, merumuskan

rancangan kebijakan yang berkaitan dengan urusan Kefarmasian dan Alat

Kesehatan, 2) Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud sebagaimana ayat 1

seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan & PKRT.

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan dan program di Seksi Kefarmasian

dan Seksi Alkes & PKRT Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur tahun 2019

ditentukan oleh bagaimana mengoptimalkan sumberdaya yang ada dalam

lingkungan yang kondusif dan meminimalkan hambatan dan kendala yang ada.

Hambatan yang ada menjadi bahan perbaikan bagi Seksi Kefarmasian dan

Seksi Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur tahun 2019

untuk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Berikut adalah

hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan dan program tahun 2019

sebagai berikut :

1. Belum lengkapnya kualifikasi dan kurangnya tenaga untuk melaksanakan

kegiatan teknis dan administratif. Di tingkat provinsi (Dinkes Provinsi

Kalimantan Timur), jumlah dan kualifikasi tenaga teknis kefarmasian

sangat kurang. Pada akhir tahun 2019 pada seksi kefarmasian hanya ada

1 tenaga apoteker dan pada Seksi Alat Kesehatan & PKRT hanya ada 1

tenaga diploma III farmasi yang ber status PNS/ASN sehingga untuk

menjalankan kegiatan baik sumber dana APBD maupun APBN. Masiih

diperbantukan Tenaga Non-PNS yaitu sebanyak tiga orang tenaga

Apoteker, hal itu pun kurang lebih terjadi di tingkat kab/kota . Akibatnya

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

3

kegiatan kefarmasian masih ada dilaksanakan oleh tenaga non

kefarmasian.

2. Masih kurangnya komitmen dan kerjasama dalam membangun sinergis

lintas program lain , sehingga program kefarmasian dan alat kesehatan

masih ada seperti berjalan sendiri tanpa dukungan program lain.

3. Adanya kegiatan-kegiatan (pusat / lintas sektor) yang sering bertabrakan

jadwal kegiatan yang sudah dijadwalkan sebelumnya sehingga masih ada

kegiatan yang belum terserap maksimal pelaksanaannya;

4. Belum terselenggaranya manajemen data dan informasi hasil pelaksanaaan

kegiatan pencapaian indikator kinerja yang terintegrasi sehingga hasilnya

belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Seksi

Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan & PKRT Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Timur di pimpin oleh seorang Kepala Bidang Sumber Daya

Kesehatan dan dua orang Kepala seksi (Seksi Kefarmasian dan Seksi Alkes &

PKRT) di bantu oleh Staf/Penanggungjawab kegiatan :

Struktur Organisasi Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan &

PKRT Tahun 2019

KEPALA BIDANG

SUMBER DAYA KESEHATAN

Drs. Asaf Diolo, Apt

KEPALA SEKSI KEFARMASIAN

H. Ahmad Husairi, SKM

STAF SEKSI KEFARMASIAN

- Ony Suharni, S.Farm., Apt

- Sudirman, S.Sos

- Padliansyah

- Sri Hartati

- Zulkifli

- Nuqsabandi Mabruri, S.Farm., Apt

- Yulie Christine Uyang, S.Farm., Apt

- Sasmita Eka Saputra, S.Farm., Apt

KEPALA SEKSI ALAT KESEHATAN & PKRT

Hj. Umu Choirijah, SKM

STAF SEKSI ALKES & PKRT

- Akhmad Sopiyan

- Hj. Nurdaliyah

- Husni Thamrin, Amd. Far

- Altinus

- M. Denny Adityawarman, SKM

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

4

E. SISTEMATIKA

Sistematika laporan kinerja Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan &

PKRT Tahun 2019 sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada

aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sednag dihadapi

organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan

kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut

dilakukan analisis capaian kinerja.

B. Pencapaian Kinerja dan Indikator Keluaran Kegiatan

Pada sub bab ini disajiakan Pencapaian Kinerja dan Indikator Keluaran

Kegiatan melalui aplikasi e-monev DJA

C. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah

digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen

Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

5

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Kebijakan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Timur didasarkan kepada 2 Kebijakan yaitu Kebijakan

Kementerian Kesehatan (perpanjangan tangan pemerintah pusat) seperti yang

tertuang di dalam Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 dan

melaksanakaan kebijakan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (sebagai daerah

otonomI) melalui Dinas Kesehatan provinsi yang tertuang dalam Kebijakan

RPJMD 2018-2023 dan dijabarkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Timur 2018-2022. Antara kedua kebijakan dan program tersebut

saling berhubungan dan mendukung satu sama lain. Penyusunan Renstra

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur salah satunya bersumber dari

kebijakan yang tertuang dalam Renstra Kemenkes, sehingga program dan

kegiatan yang ada mendukung pencapaian program kementerian kesehatan

termasuk di dalamnya Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Program

kefarmasian dan Alat kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur

sesuai dengan Tupoksi dilaksanakan oleh Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat

Kesehatan & PKRT yang berada di bawah Bidang Sumber Daya Kesehatan.

Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan

Timur 2019 indikator sasaran yang ingin dicapai adalah persentase

ketersediaan obat dan vaksin sebesar 99,24 % dan persentase produk alkes

dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat sebesar 100 % di tahun 2019.

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka dilakukan kegiatan yang meliputi

peningkatan ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan

dasar, peningkatan mutu dan keamanan alat kesehatan dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), peningkatan penggunaan obat rasional

melalui pelayanan kefarmasian yang berkualitas, peningkatan produksi mutu

sarana produksi dan distribusi kefarmasian, Dalam upaya peningkatan program

tersebut diperlukan dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas teknis

pada program kefarmasian dan alat kesehatan.

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

6

Untuk menghadapi tantangan tersebut, telah dicanangkan Strategi

Kemandirian, Aksesibilitas dan Mutu Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan,

dimana ada 3 tujuan yang ingin dicapai, namun untuk Seksi Kefarmasian dan

Seksi Alat Kesehatan dan PKRT baru bisa mencapai dua tujuan meliputi :

1. Terwujudnya peningkatan ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas.

Strategi yang disusun untuk mencapai tujuan ini adalah:

a. Menyusun regulasi perusahaan farmasi memproduksi bahan baku obat

dan obat tradisional dan menggunakannya dalam produksi obat dan

obat tradisional dalam negeri, serta bentuk insentif bagi percepatan

kemandirian nasional.

b. Membangun sistem informasi dan jaringan informasi terintegrasi di

bidang kefarmasian dan alat kesehatan.

c. Menjadikan tenaga kefarmasian sebagai tenaga kesehatan strategis.

d. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat

rasional melalui penguatan manajerial, regulasi, edukasi melalui gema

cermat serta sistem monev.

2. Terjaminnya produk alat kesehatan & PKRT yang memenuhi syarat di

peredaran. Strategi yang disusun untuk mencapai tujuan ini adalah:

a. Menyusun regulasi penguatan kelembagaan dan sistem pengawasan

pre dan post market alat kesehatan serta PKRT

b. Menyusun regulasi penguatan penggunaan dan pembinaan industri alat

kesehatan dalam negeri

c. Membangun sistem informasi dan jaringan informasi terintegrasi di

bidang kefarmasian dan alat kesehatan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat

Kesehatan melaksanakan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Sasaran

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah meningkatnya akses dan

mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah

Tangga (PKRT).

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

7

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Sasaran

Meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan

Rumah Tangga (PKRT)

Tercapainya sasaran tersebut direpresentasikan dengan indikator kinerja

beserta target Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Indikator Kinerja dan Target Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja

Target

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase ketersediaan obat dan

vaksin di Puskesmas

77% 80% 85% 90% 95%

Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat

75% 77% 79% 81% 83%

Cara perhitungan indicator kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan,

sebagaimana dapat di lihat pada Tabel 2.

Tabel 2

Cara Perhitungan Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja

Cara Perhitungan

Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas

Jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia di (n) puskesmas

Jumlah (n) Puskesmas yang Melapor x jumlah total item obat indikator 𝑋 100 %

Persentase produk alat

kesehatan dan PKRT di peredaran yang

memenuhi syarat

Jumlah sampel alkes dan PKRT yang diuji dan memenuhi syarat

Jumlah sampel alkes dan PKRT yang di uji 𝑋 100 %

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

8

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan

sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3

Sasaran Kegiatan pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Tahun Anggaran 2019

Program Indikator Kinerja

Peningkatan Pelayanan Kefarmasian

Fasyankes yang Mampu dalam Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar

Peningkatan Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota yang Melaksanakan Program Tata Kelola Obat Publik

dan Perbekalan Kesehatan

Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian

Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi & Pengamanan Pangan yang dibina

Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Layanan Perencanaan, Konsolidasi dan Evaluasi terhadap Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

Tenaga Kesehatan dan Masyarakat di Prov/Kab/Kota yang terpapar tentang Penggunaan Alat Kesehatan dan PKRT yang tepat Guna

Peningkatan Pengawasan Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

Produk dan Sarana Distribusi Alat Kesehatan serta Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang diuji

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi

yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

9

indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima

amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja

yang terukur berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya

yang tersedia.Perjanjian Kinerja Pengelola Dana Dekonsentrasi Direktorat

Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Tahun 2019

dapat dilihat pada gambar dibawah ini;

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

10

Gambar 1.

Perjanjian Kinerja Pengelola Dana Dekonsentrasi TA 2019

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

11

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat

Kesehatan & PKRT Tahun 2019 dilakukan dengan cara membandingkan

antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam

penetapan Kinerja dengan realisasinya, tingkat capaian kinerja Seksi

Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan & PKRT pada Tahun 2019 dapat

diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.

Capaian Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Tahun 2019

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target 2019

Realisasi 2019

Capaian 2019

Meningkatnya akses dan

mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

Persentase ketersediaan

obat dan vaksin di Puskesmas dan vaksin di Puskesmas

95 %

99,24 %

104,46 %

Persentase produk alat

kesehatan dan PKRT di

peredaran yang

memenuhi syarat

83 %

100 %

120,48 %

Grafik 1.

Capaian Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Tahun 2019

Target 2019 Realisasi 2019 Capaian 2019

95 99.24 104.46

83 100 120.48

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN TAHUN 2019CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM

KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN TAHUN 2019

Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas

Persentase Produk Alat Kesehatan & PKRT di Peredaran yang Memenuhi Syarat

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

12

2. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

A. Sasaran Indikator Kerja Program Kefarmasian dan Alat

kesehatan

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi

pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu

yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran Program Kefarmasian dan Alat

Kesehatan adalah meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat

kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

Analisis capaian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai

berikut:

1. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas

Kondisi yang dicapai:

Realisasi indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin di

Puskesmas tahun 2019 sebesar 99,24 %, melebihi target yang telah

ditetapkan yaitu sebesar 95 %, dengan capaian sebesar 104,46%.

Sosialisasi yang terus menerus kepada petugas Kabupaten/Kota di

setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Kefarmasian selama

tahun 2019 adalah salah satu faktor yang menunjang keberhasilan

pencapaian indikator kinerja kegiatan melebihi target yang telah

ditetapkan serta hasil dari pengelolaan obat yang baik oleh Dinkes

Kab/Kota melalui anggaran APBD dan dana DAK. Untuk itu Seksi

Kefarmasian sebagai perpanjangan tangan dari Direktorat Bina Obat

Publik dan Perbekalan Kesehatan telah mensosialisasikan buku

“Petunjuk Teknis Pemantauan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2015-

2019” yang telah dibagikan kepada seluruh petugas Kabupaten/Kota

sebagai pedoman dalam melaksanakan pengumpulan, perhitungan dan

pelaporan data indikator kinerja.

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

13

Tabel 5

Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Ketersediaan Obat

dan Vaksin di Puskesmas Tahun 2019 Indikator Kinerja Target

2019 Realisasi

2019 Capaian

2019

Persentase ketersediaan

obat dan vaksin di Puskesmas

95 % 99,24 % 104,46 %

Grafik 2

Realisasi dan Target Nasional Indikator Persentase Ketersediaan Obat

dan Vaksin di Puskesmas dari Tahun 2015 s.d 2019

Grafik 3

Pemantauan Ketersediaan Obat dan Vaksin Indikator di Puskesmas

per Bulan Tahun 2019

0

20

40

60

80

100

2015 2016 2017 2018 2019

79.0684.84

96.74 98.82 99.24

77 8085

9095

Realisasi Target Nasional

KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

14

2. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran

yang memenuhi syarat

Sampling alat kesehatan dan PKRT adalah salah satu langkah yang

ditempuh dalam rangka pembinaan, pengendalian,dan pengawasan

terhadap keamanan, mutu, dan manfaat alat kesehatan dan PKRT yang

telah memiliki izin edar. Pengambilan sampel alat kesehatan dan PKRT

dilaksanakan di Kab/Kota. Seluruh sampel diuji di laboratorium yang

terakreditasi atau yang ditunjuk yaitu ULP. Fakultas Farmasi UNAIR

Surabaya. Total sampel yang diuji dan telah diperoleh hasil uji adalah

19 sampel. Setelah dilakukan pengujian terhadap sampel, diperoleh

hasil yang menunjukan 19 sampel memenuhi syarat (MS)

Pengambilan sampel alat kesehatan dilakukan berdasarkan Pedoman

Teknis Pelaksanaan Sampling dan Pengujian Alat Kesehatan. Kriteria

sampel alat kesehatan dan PKRT yang diuji sebagai berikut:

Kriteria umum:

a. Ketersediaan laboratorium uji dan metode pengujiannya.

b. Kajian resiko dari sampel yang akan diambil.

c. Ketersediaan standar yang digunakan dalam metode analisis.

d. Produk yang banyak dipakai oleh masyarakat luas.

e. Produk yang banyak beredar dan memiliki dampak yang cukup

luas pada masyarakat.

f. Produk yang berdasarkan data tahun sebelumnya yang tidak

memenuhi syarat (TMS).

Kriteria khusus:

a. Produk alat kesehatan kelas satu.

b. Produk alat kesehatan steril.

c. Produk PKRT.

d. Produk yang diduga tercemar dan dapat menimbulkan dampak

yang tidak diinginkan.

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

15

Tabel 6

Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase produk alat

kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat Tahun 2019

Grafik 4

Realisasi dan Target Nasional Indikator Persentase produk alat

kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat 2017 s.d

2019

Gambar 2.

Foto Kegiatan Sampling Alkes Dan PKRT Tahun 2019

B. Indikator / Sasaran Kerja Lainnya berdasarkan Program

Kefarmasian dan Alat kesehatan

1. Program Pelayanan Kefarmasian

a) Persentase Pelayanaan kefarmasian di Fasyankes sesuai

dengan standar

Indikator persentase pelayanan kefarmasian di Fasyankes sesuai

dengan standar meningkat setiap tahun. Peningkatan berkisar 5%

pertahun, dengan memperhitungkan adanya peningkatan sarana

Indikator Kinerja Target

2019

Realisasi

2019

Capaian

2019

Persentase produk alat

kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat

83 %

100 %

120,48 %

0

20

40

60

80

100

2017 2018 2019

7581 83

100 100 100

PRODUK ALKES & PKRT YANG MEMENUHI SYARAT

Target Nasional Realisasi

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

16

Fasyankes dan sumber daya manusia kefarmasian yang dapat

mendukung tercapainya indikator. Pada tahun ini salah satu fokus

peningkatan mutu pelayanan kefarmasian untuk mendukung

akreditasi Puskesmas dari Pengelolaan Obat dan Pelayanan

kefarmasian, seperti yang telah dilaksanakan oleh Seksi

Kefarmasian di Provinsi Kalimantan Timur melalui dana

Dekonsentrasi TA 2019 mengadakan pertemuan Sosialisasi,

Evaluasi Pelaksanaan Gema Cermat, dan Optimalisasi AoC dalam

rangka mendukung Germas di Kabupaten Berau. Guna menunjang

aksi GERMAS Sesuai SK MenKes No. HK.02.02/Menkes/427/2015

tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat

merupakan dasar Inovasi Pemberdayaan Masyarakat dalam

Penggunaan Obat Rasional dengan upaya bersama pemerintah dan

masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan

kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat

dalam menggunakan obat secara tepat dan benar. Capaian Gerakan

Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat dengan melibatkan tenaga

kesehatan dan masyarakat telah dilaksanakan di kota Samarinda,

kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai

Timur dan Kabupaten Berau.

Optimalisasi peran tenaga kesehatan khususnya Profesi Apoteker

sebagai AoC (Agent of Change) untuk kegiatan GeMa CerMat pada

tahun 2019 berasal dari Apoteker Rumah Sakit, Apoteker

Puskesmas, Apoteker Klinik dan Apoteker di Apotek totalnya

sebanyak 14 orang di Kabupaten Berau. Tenaga farmasi tidak lagi

hanya berperan dalam kuratif-rehabilitatif tetapi juga promotif-

preventif sehingga pelayanan kefarmasian di fasyakes sesuai

standar dapat tercapai.

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

17

Gambar 2.

Foto Bersama dalam Kegiatan Sosialisasi, Evaluasi Pelaksanaan Gema

Cermat, dan Optimalisasi AoC dalam rangka mendukung Germas di

Kabupaten Berau

Gambar 3.

Kegiatan Sosialisasi, Evaluasi Pelaksanaan Gema Cermat, dan

Optimalis asi AoC dalam rangka mendukung Germas di Kabupaten

Berau

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

18

b) Persentase Penggunaan Obat Rasional:

Indikator Penggunaan Obat Rasional (POR) periode tahun 2017-

2019 yaitu Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan

penggunaan obat rasional di Puskesmas. Persentase

Kabupaten/Kota yang menerapkan Penggunaan Obat Rasional di

Puskesmas adalah Kabupaten/Kota yang 20 % Puskesmasnya

memiliki nilai rerata Penggunaan Obat Rasional minimal 60%.

Persentase POR : Persentase penggunaan antibiotik pada

penatalaksanaan kasus ISPA non-pneumonia, diare non-spesifik,

penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia, dan

rerata item obat perlembar resep di Puskesmas, terhadap seluruh

kasus ISPA non pneumonia, diare non-spesifik dan Myalgia di

sarana yang sama. Sesuai petunjuk teknis pemantauan Indikator

Kinerja Kegiatan (IKK) Penggunaan Obat Rasional Direktorat

Pelayanan Kefarmasian tahun 2017-2019 ditetapkan target sebesar

30% untuk tahun 2017, target sebesar 35% untuk tahun 2018 dan

target sebesar 40% untuk tahun 2019. Nilai tersebut diperoleh dari

perhitungan Jumlah Kabupaten/Kota yang menerapkan

Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas dibagi jumlah

Kabupaten/Kota keseluruhan x 100 %.

Capaian Penggunaan Obat Rasional tahun 2019 pada triwulan I &

II sebesar 100%, untuk triwulan III sebesar 90% dan triwulan IV

sebesar 60%, sehingga target yang sudah ditetapkan sesuai

indikator.Terdapat penurunan persentase capaian persen POR

dikarenakan keterlambatan data yang masuk di tautan Google Form

Pelaporan Indikator Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat

Rasional sehingga mempengaruhi persentase capaian POR.

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

19

Tabel 7

Target, Realisasi dan Capaian Indikator Penggunaan Obat Rasional

(POR) Tahun 2019

Grafik 5

Realisasi dan Target Capaian Indikator Penggunaan Obat Rasional

(POR) Provinsi Kalimantan Timur Per Triwulan Tahun 2019

Grafik 6

Indikator Penggunaan Obat Rasional (POR) Kabupaten/Kota

Tahun 2019

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

TW I TW II TW III TW IV

100% 100%

90%

60%

40% 40% 40% 40%

Realisasi Target Nasional

Indikator

Kinerja

Target

2019

∑ Realisasi

2019

∑ Capaian

2019

Persentase Penggunaan Obat Rasional

40 % 87,5 % 218,75 %

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

20

c) Pelayanan Informasi Obat (PIO) dan Konseling

Capaian pelayanan kefarmasian khusus nya untuk Pelayanan

Informasi Obat (PIO) yang dilakukan oleh Apoteker di puskesmas

belum semua terdokumentasi secara fisik, sedangkan pemberian

informasi obat kepada setiap pasien pasti dilakukan pada saat

penyerahan obat berlangsung, hendaknya juga Pelayanan

Informasi Obat (PIO) bukan hanya kepada pasien tatapi diberikan

juga kepada dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.

Capaian yang sudah dilakukan oleh Apoteker di puskesmas tiap

Dinkes Kab/Kota hampir semua melakukan konseling hanya

beberapa Dinkes Kota/Kota yang tidak ada data melakukan

konseling terhadap pasiennya.Pelayanan kefarmasian berupa

konseling tidak semua dilakukan kepada pasien, hanya pasien

tertentu saja yang diberikan konseling obat seperti pasien rujukan

dokter, pasien dengan penyakit kronis, penyakit dengan terapi

sempit, polifarmasi, geriatri, pediatri.

Tabel 8

Data Angka Jumlah PIO dan Konseling Obat Kabupaten/Kota

Tahun 2019

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

21

Grafik 7

Persentase Pelaksanaan Konseling Kabupaten/Kota

Tahun 2019

Grafik 8

Persentase Pelaksanaan Pelayanan Informasi Obat Kabupaten/Kota

Tahun 2019

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

22

Grafik 9

Persentase Penggunaan Obat Generik Kabupaten/Kota

Tahun 2019

2. Program Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

1) Meningkatkan Kapasitas SDM dalam Pengelolaan Vaksin dan

Penerapan e-Logistik di Instalasi Farmasi di Kota Balikpapan

Kegiatan Meningkatkan Kapasitas SDM dalam Pengelolaan Vaksin dan

Penerapan e-Logistik di Instalasi Farmasi dilaksanakan selama tiga hari

pada tanggal 18-20 Maret 2019 yang bertempat di Kota Balikpapan.

Kegiatan Meningkatkan Kapasitas SDM dalam Pengelolaan

Vaksin dan Penerapan e-Logistik di Instalasi Farmasi yang

dilaksanakan pada ruang pertemuan di Hotel Blue Sky Balikpapan

dihadiri oleh 10 Kabupaten kota dengan total jumlah peserta sebanyak

; Pengelola Vaksin Dinas Kesehatan Kab/Kota berjumlah 10 orang ,

Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota berjumlah 10 orang, Dinas

Kesehatan Provinsi berjumlah 10 orang, Peserta Lokal berjumlah 5

orang dan Peserta tambahan berjumlah 9 orang menghasilkan sebuah

komitmen dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang akan terus

dipantau oleh Pihak Provinsi.

Pelaksanaan kegiatan disertai praktek Penggunaan Logtag dan

Penguatan Kapasitas SDM dalam Pengelolaan Vaksin serta Praktik dan

kebijakan Penerapan e-Logistik di Instalasi Farmasi di Instalasi Farmasi

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

23

Provinsi/Kabupaten/Kota dan melibatkan:

1) Pejabat struktural Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang

membidangi kefarmasian;

2) Pengelola Vaksin di Instalasi Farmasi Provinsi;

3) Pengelola aplikasi sistem e-logistik Instalasi Farmasi Provinsi/

Kabupaten/Kota yang sudah ditetapkan melalui SK Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota.

Peserta kegiatan wajib membawa data stok opname, Laporan

Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) dan surat

pengiriman barang (SPB).

Gambar .4

Kegiatan Meningkatkan Kapasitas SDM dalam Pengelolaan Vaksin dan

Penerapan e-Logistik di Instalasi Farmasi di Kota Balikpapan

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

24

2) Pendampingan Implementasi E-Monev Katalog Obat dalam

Mendukung RKO Provinsi Kalimantan Timur

Perencanaan obat adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka

menyusun daftar kebutuhan obat yang berkaitan dengan pedoman

atas dasar konsep kegiatan yang sistematis dengan urutsan yang logis

dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Proses

perencanaan terdiri dari perkiraan kebutuhan, menetapkan sasasarn

dan menentukan strategi, tanggung jawab dan sumber yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Perencanaan dilakukan secara

optimal perbekalan farmasi dapat digunakan secara efektif dan

effisien. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara swakelola, peserta

pertemuan terdiri dari Dinas Kesehatan Provinsi, Instalasi Farmasi

Provinsi dan Kab/Kota, Pengelola Program Provinsi dan Kab/Kota,

Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta serta Apotik PRB. Nara sumber 2

orang dari Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekkes dan 2

orang Dinas Kesehatan Provinsi serta jumlah peserta keseluruhannya

adalah 96 orang. Peserta terdiri dari :

- Dinas Kesehatan Kab/Kota 10 orang

- Rumah Sakit 50 orang

- Apotek Program Rujuk Balik 15 orang

- Provinsi 13 orang

- Tambahan 8 orang

Pelaksanaan pertemuan pendampingan ini dilaksanakan 3 hari efektif

dari tanggal 29 April s/d 30 Mei 2019 bertempat di hotel Midtown Jalan

Hasan Basri Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. adapun dalam

kegiatan membahas kebijakan dan permasalahan yang ada dalam

penyusunan sampai pemenuhan obat serta implementasi pengunaan

Aplikasi e-Monev RKO, adapun permasalahan yang terjadi adalah

adanya Kekosongan obat, Pendistribusian obat oleh distributor sangat

lama, Pemesanan tidak direspon oleh penyedia, Adanya persyaratan

minimal order dari penyedia, Pemesanan oleh Faskes swasta masih

tidak dilayani oleh penyedia padahal sudah dilakukan secara elektronik

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

25

dan Kondisi geografis yang tidak dapat dijangkau oleh penyedia dalam

pendistribusian obat yang telah dipesan. Untuk meminimalisir

kekosongan obat, ada baiknya untuk perencanaan menggunakan

metode kombinasi yakni metode konsumsi dan metode epidemiologi,

Lebih menekankan pada keperluan yang sesuai dengan keadaan di

tempat sarana pelayanan obat dan Lebih fokus pada ketepatan waktu

dalam penyusunan RKO.

Tindak lanjut yang disarankan adalah :

1. Dilakukan perbaikan data dengan sarana fasyankes

2. Cross chek data langsung kepada sarana fasyankes dalam

merencanakan pengadaan.

3. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan harus berdasarkan

perundang-undangan yang berlaku

4. Perencanaan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan dilakukan

secara terpadu dan terus menerus, baik itu lintas program maupun

lintas sektor

Gambar 5.

Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan

Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

Implementasi E-Monev Katalog Obat dalam Mendukung RKO KALTIM

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

26

Gambar 6.

kegiatan Pendampingan Implementasi E-Monev Katalog Obat dalam

Mendukung RKO KALTIM

3) Monitoring Ketersedian Obat dan Vaksin di Kabupaten/Kota

Adanya data ketersediaan obat di Provinsi atau Kabupaten/Kota akan

mempermudah penyusunan prioritas bantuan maupun intervensi

program di masa yang akan datang, sehingga suatu daerah yang

pernah mengalami kekosongan obat dapat segera tertangani. Untuk

memperoleh data ketersediaan obat di Provinsi dan Kabupaten/Kota

maka perlu dilakukan kegiatan monitoring ketersediaan obat dan

vaksin. Data mengenai persentase ketersediaan obat dan vaksin

merupakan indikator utama capaian kinerja Direktorat Bina Obat Publik

dan Perbekalan Kesehatan. Pelaksanaan kegiatan adalah visitasi

dalam rangka Pembinaan, Pengawasan & Monev kegiatan Program

Kefarmasian di Kab/Kota. Pelaksanan Kegiatan Monitoring

Ketersediaan Obat dan Vaksin diadakan di 10 Kabupaten/Kota,

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

27

dengan mengunjungi Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota dan

Puskesmas terpilih untuk mengetahui data ketersediaan obat dan

vaksin dan untuk melaksanakan evaluasi terhadap pelayanan

kefarmasian di Puskesmas se Provinsi Kalimantan Timur

Gambar 7.

Kegiatan Monitoring Ketersedian Obat dan Vaksin di Kabupaten/Kota

4) Membiayai Pendistribusian dan Pengemasan Kembali Obat

dan Perbekalan Kesehatan di Instalasi Farmasi

Sesuai Petunjuk Teknis Mekanisme Tata Kelola Perbekalan Farmasi dan

Alat Kesehatan satu pintu “One Gate Policy” dimana semua perbekalan

farmasi dan alat kesehatan baik obat program maupun obat rutin harus

dikelola oleh tenaga kesehatan yang berkompeten dalam lingkup

Instalasi Farmasi. Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Timur telah melaksanakan pengelolaan perbekalan farmasi

dan alat kesehatan satu pintu, pengelolaan tersebut terdiri dari semua

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

28

obat program, obat DTPK, obat event dan obat buffer stok.

Terdistribusinya Obat Program di 10 Kab/Kota merupakaan salah satu

sasaran untuk memastikan tersedianya/membantu persediaan obat

program di Kabupaten/kota.

Persediaan obat, vaksin dan BMHP pada 1 januari 2019 (stok awal)

senilai Rp. 23.979.183.489, yang meliputi semua obat program, obat

event dan obat buffer stok. Penerimaan obat program, obat event dan

obat buffer stok selama tahun 2019 senilai Rp. 32.954.962.411,

pengeluaran untuk 10 Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit Pemerintah

dan Swasta senilai Rp. 39.075.368.844, terdapat juga obat kadaluarsa

senilai Rp. 967.959.867, sehingga sisa stok akhir per 31 Desember

2019 senilai Rp. 16.890.817.190.Obat kadaluarsa (expire date) ditahun

2019 senilai Rp. 967.959.867, untuk nilai tertinggi kadaluarsa adalah

obat program jiwa senilai Rp. 506,694,300, selebihnya obat kadaluarsa

untuk obat buffer stok anggaran APBD, anggaran APBN, obat program

gizi, obat program kusta, obat program malaria, obat program

tuberkulosis, obat program DPTK/Ivent dan obat program HIV/ARV.

Pendistribusian Obat Program dan Buffer dlakukan dengan

bekerjasama dengan pihak ketiga serta Obat kadaluarsa yang ada

telah dilakukan pemusnahannya dengan bekerjasama oleh pihak

ketiga ditahun 2019.

Gambar 8.

kegiatan Repacking Sediaan Kefarmasian Untuk dikirim ke

Kabupaten/Kota

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

29

Gambar 9.

kegiatan Pendistribusian Obat dan vaksin untuk Kabupaten/Kota

3. Program Produksi dan Distribusi Kefarmasian

Pedang Besar Farmas (PBF) memiliki peranan penting dalam

menjamin keamanan, mutu dan khasiat obat di sepanjang jalur

pendistribusian. Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan

distribusi obat PBF mempunyai Apoteker sebagai penanggung

jawab dan menerapkan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).

Dengan landasan hokum menurut Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 1148/Menkes/PER/VI/2011 tentang Pedagang Besar

Farmasi mengamanatkan bahwa Pemerintah Pusat, Pemerintah

Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

melakukan pembinaan secara berjenjang terhadap segala

kegiatan yang berhubungan dengan peredaran obat atau bahan

obat. Banyak permasalahan terkait pembinaan terhadap sarana

distribusi farmasi antara lain dalam pelaksanaan perizinan,

penyelenggaraan, pelaporan penanggung jawab PBF serta

monitoring dan evaluasi pembinaan.

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

30

Dalam rangka pelaksanaan pembinaan terhadap kegiatan

pendistribusian obat yang dilakukan oleh PBF, Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Timur melakukan kegiatan Monitoring

perizinan Produksi dan Distribusi Sarana Kefarmasian

(PBF/UKOT) merupakan dari Pedoman Pelayanan Perizinan

Pedagang Besar Farmasi tahun 2019

Gambar 10.

kegiatan Monitoring Periinan Sarana Produksi dan Distribusi

Kefarmasian

Hasil Pelaksanaan Monitoring Periinan Sarana Produksi dan

Distribusi Kefarmasian yaitu 34 sarana, sementara (tiga puluh

dua) Sarana Distribusi dan Produksi Kefarmasian diantaranya 2

sarana IRTP, di wilayah Kota Samarinda 14 sarana Distribusi

Kefarmasian yaitu pedagang Besar Farmasi (PBF); wilayah Kota

Balikpapan 17 Sarana Distribusi Kefarmasian Pedagang Besar

Farmar; Wilayah Kabupaten Kutai Timur sebanyak 1 Sarana

Pedagang Besar Farmasi (PBF);

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

31

Grafik 10

Data Sarana Distribusi Kefarmasian Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2019

Grafik 11

Jumlah Sarana Distribusi PBF di Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2019

Dari 34 sementara hasil Monitoring Sarana Produksi dan

Distribusi Kefarmasian ada 12 Sarana Distribusi melakukan

0

100

200

300

400

500

600

700

800

PBF APOTEK TOKO OBAT

jumlah 49 704 279

D A T A S A R A N A D I S T R I B U S I K E F A R M A S I A N P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R T A H U N 2 0 1 9

Samarinda, 30, 61%

Balikpapan, 18,

37%

Kutai Timur, 1, 2%

Jumlah Sarana Distribusi PBF

Samarinda Balikpapan Kutai Timur

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

32

Penyesuaian ijin sehubungan Izin PBF Pusat habis masa

berlakunya dan melaukan Perpanjangan Izin Operasional

kegiatan kefarmasian yaitu Pedagang Besar Farmasi (PBF),

yang melakukan penyesuaian ijin PBF PT. Rawawali Nusindo

Cabang Balikpapan, PBF PT. Millennium Pharmacin

International Tbk Cabang Balikpapan, PBF PT. Millennium

Pharmacin International Tbk Cabang Samarinda, PBF PT. Malka

Buana Farma (Perubahan Lay Out Gudang Obat), PBF PT.

Perusahaan Perdaganagn Indonesia Cabang Balikpapan, PBF

PT. Enseval Putera megatrading Tbk Cabang Balikpapan, PBF

PT. Parit Padang Global Cabang Samarinda, PBF PT. Enseval

Putera megatrading Tbk Cabang Samarinda, PBF PT. Anugrah

Pharmindo Lestari Cabang Samarinda, PBF PT. Fajar Farma

Medika, PBF PT. Adi Pratama Farma, PBF PT. United Dico Citas

Cabang Samarinda, PBF PT. Kimia Farma Cabang Samarinda,

dan PBF Yamhatevy Paran Mandiri cabang Samarinda,

sedangkan yang masih banyak tidak melaporakan Dinamika

Obat melalui e-Report PBF seperti PBF PT. Antar Mitra

Sembada Cabang Samarinda, PBF PT. Anugrah Argon Medica

Cabang Samarinda, PBF PT. Indofarma Global Medika Cabang

Samarinda, dan PBF PT. Tempo Cabang Balikpapan.

Ada beberapa pedagang besar farmasi yang tidak tertib

melakukan pencatatan pada kartu stok obat dengan fisik

sehingga terjadi selisih pencatatan antara kartu stok dengan

fisik, ada juga tidak tertib melakukan pelaporan dinamika obat

melalui Aplikasi e-report PBF, masih ada beberapa sarana

distribusi kefarmasian tidak tertib administrasi seperti tidak ada

Apoteker Penanggung Jawab PBF, tidak melaporkan pergantian

Pimpinan Cabang, tidak melaporkan pergantian apj sementara,

belum melakukan penyesuaian/perpanjangan izin operasional

sehubungan dengan PBF Pusat sudah melakukan perpanjangan

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

33

izin operasional kegiatan kefarmasian.

Grafik 12

Pelayanan Perizinan Sarana PBF Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2019

Grafik 13

Jumlah Sarana Apotek Provinsi Kalimantan Timur

Tahun 2019

Grafik 14

Jumlah Sarana Toko Obat Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019

7

8

5

131

19

Pergantian Pimpinan

Pergantian APJ

APJ Sementara

Penyesuaian Izin

Perubahan Layout

Peringatan

0

100

200

300

Paser BerauMahakam Ulu

PPUSamari

ndaBalikpa

panKutaiTimur

KutaiBarat

KutaiKartanegara

Bontang

Jumlah 36 51 3 36 259 152 39 34 76 18

JUMLAH SARANA APOTEK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2019

0

100

200

Paser BerauMahakam Ulu

PPUSamari

ndaBalikpa

panKutaiTimur

KutaiBarat

KutaiKartanegara

Bontang

Jumlah 29 4 0 3 145 79 5 3 6 5

JUMLAH SARANA TOKO OBAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2019

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

34

4. Program Sekretariat

1) Kegiatan Rakornas Farmalkes di Manado

Pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Ditjen

Kefarmasian & Alkes Tahun 2019 dimaksudkan untuk

mensosialisasikan dan menyamakan persepsi program

Kefarmasian dan Alat Kesehatan dalam upaya peningkatan

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan menuju suksesnya

pelaksanaan RPJMN serta tercapainya strategi serta 9 fokus

kegiatan di Ditjen Kefarmasian dan Alkes serta mendukung

Prioritas Nasional Kesehatan. Kegiatan Rapat Koordinasi Nasional

Ditjen Kefarmasian & Alkes Tahun 2019 bertujuan meningkatkan

pemahaman dan komitmen kepada unit lintas program dan lintas

sektor terkait pencapaian program Ditjen Kefarmasian dan Alkes

tahun 2019. Pada pertemuan Rakonas tahun 2019 di Kota

Manado, dari Provinsi Kalimantan Timur peserta keseluruhan

berjumlah 22 orang yang terdiri dari :

- Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur berjumlah 6 orang

- Dinas Kesehatan Kab/Kota berjumlah 10 orang

- Peserta tambahan dari Kab/Kota 6 orang

Gambar 11.

Kegiatan Rakornas Farmalkes di Manado

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

35

Gambar 12.

Kegiatan Rakornas Farmalkes di Manado dan Penghargaan atas

Prestasi dalam Pelaporan RKO 2019

Kurun waktu pencapaian kegiatan pertemuan Rapat Koordinasi

Nasional regional Timur ini yang dihadiri dari Ditjen Kefarmasian Dan

Alkes, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Kesehatan

Provinsi Dinas Kesehatan Kab/Kota dilaksanakan selama 4 hari.

Adapun yang menjadi pembahasan / Prioritas Kesehatan Tahun 2019

sebagai berikut ;

1. Peningkatan Cakupan Dan Mutu Imunisasi

2. Percepatan Eliminasi TB

3. Percepatan Penurunan Stunting

4. Peningkatan Dan Pencegahan Pengendalian PTM

5. Percepatan Penurunan AKI dan AKN

Oleh karena itu Prioritas Ditjen Kefarmasian dan Alkes sendiri dibuat

untuk mendukung Prioritas Kesehatan 2019 sebagai berikut ;

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

36

1. Menjamin ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan

2. Standarisasi harga obat

3. Penguatan implementasi one gate policy dalam manajemen tata

kelola obat dan vaksin

4. Implementasi e-monev katalog obat dan e-logistik obat

5. Pemantauan dan evaluasi Gema Cermat

6. Revisi Formularium Nasional 2019

7. Penggunaan Antiomikroba bijak kepada Tenaga Kesehatan

8. E-Signature sertifikat produksi dan distribusi

9. Integrasi PED-P4TO dengan upscaling BBO-BBOT

10. Centre of Excellence OIC

11. Ditjen Penilaian dan Alkes focus pada koordinas lintas sector ABGC

12. Pembinaan UMKM Alkes agar mampu berdaya saing

13. Pemetaan distribusi sarana alkes

14. Menyusun pedoman recall dan pemusnahan

15. Penguatan System Informasi Persuratan (SIPAPI)

16. Sistem Informasi Penilaian Kinerja

17. Sistem Informasi Realisasi Anggaran

Hasil kesepakatan dapat di rangkumkan selama pelaksanaan rakornas

adalah sebagai berikut ;

1. Mendukung program Indoenasi sehat dan penanganan 5 (lima)

masalah prioritas bidang kesehatan tahun 2019, yaitu percepatan

penurunan angka kematian ibu (AKI), angka kematian neonatal (AKN),

penurunan stanting, percepatan eliminasi tuberculosis, pencegahan

dan pengendalian penyakit tidak menular serta peningkatan cakupan

dan mutu imunisasi dasar lengkap melalui jaminan akses terhadap

sediaan farmasi dan alat kesehatan serta berupaya mendorong

perubahan paradigm menuju paradigm sehat.

2. Menjadikan Standard Pelayanan Minimal (SPM) sebagai dasar

perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan kegiatan prioritas

dibidang pembangunan kesehatan, dengan berpedoman pada UU

No.23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, PP No.2 tahun 2018

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

37

tentang SPM, Permendagri No.100 tahun 2018 tentang penerapan SPM

dan Permenkes nomor 4 tahun 2019 tentang Standard Teknis

pemenuhan mutu pelayanan dasar bidang kesehatan.

3. Menerapkan standar pelayanan minimal (SPM) dengan focus pada

mutu pelayanan yang sejalan dengan indicator WHO yakni effective

coverage (EC) sehingga berdampak pada meningkatnya usia harapan

hidup

4. Mewujudkan jaminan akses terhadap sediaan farmasi dan alat

kesehatan, dan mendorong paradigma sehat dalam pembangunan

kesehatan menuju Universal Health Coverage (UHC) serta terintegrasi

antara Ditjen Kefarmasian dan Alkes dengan Pemerintah Daerah dalam

hal ini Dinkes Provinsi dan Dinkes Kab/Kota melalui :

a. Jaminan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan vaksin yang

berkualitas

b. Berperan dalam upaya promotive, preventif, kuratif dan

rehabilitative dalam

penanggulangan penyakit tidak menular

c. Melakukan pelayanan kefarmasian yang bermutu dan melakukan

langkah-langkah sopesifik

untuk memperkuat pengendalian resistensi antimikroba

d. Peningkatan daya saing industry dan kepedulian penggunaan

sediaan farmasi dan alat

kesehatan dalam negeri

e. Peningkatan mutu pelayanan public dibidang sediaan farmasi dan

alat kesehatan.

f. Penguatan SDM dalam [engawasan alat kesehatan dan PKRT di

daerah

5. Meningkatkan komitmen dan kolaborasi Pusat dan Daerah serta

penguatan inovasi pemanfaatan teknologi digital dalam menghadapai

revolusi industri 4.0 untuk menjamin akses sediaan farmasi dan alat

kesehatan bagi pembangunan kesehatan.

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

38

Gambar 13.

Sertifikat dan Penghargaan atas Prestasi dalam Pelaporan RKO

Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Paser 2019

2) Dukungan Administrasi kegiatan Dekonsentrasi Program

Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Terlaksananya kegiatan kefarmasian dan Alat kesehatan tak lepas

dari Dukungan Administrasi kegiatan Satuan Kerja sehingga yang

dibentuk pengelolaannya dari KPA, PPK, PPSPM, Bendahara dan

Staf Pengelolanya (Satker, SIMAK & SAIBA).

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

39

3) Kegiatan Reviu DAK dan Pemutakhiran Data Kefarmasian

Tahun 2019

Pertemuan Pemutakhiran Data Kefarmasian serta Perencanaan &

Evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK) sub bidang pelayanan

kefarmasian dimaksudkan untuk memberikan tepat sasarannya

alokasi DAK, data teknis yang valid dan arah kegiatan melalui

menu-menu kegiatan DAK subbidang pelayanan kefarmasian

sehingga program kefarmasian dan alat kesehatan dapat tercapai

dan meningkatkan validitas data/informasi kefarmasian dan alat

kesehatan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan program

kefarmasian dan alat kesehatan di tahun 2019 dapat

terimplementasikan ke masyarakat melalui kegiatan-kegiatan DAK

di daerah sehingga arah tujuan program yang telah disusun dapat

dirasakan oleh masyarakat dan tepat sasaran dan mendukung

pengelolaan pelayanan kesehatan baik dari aspek koordinasi

maupun kepentingan monitoring atau pemantauan data yang

dilaksanakan secara secara terpadu dan terencana, serta sebagai

pendukung informasi dan bahan acuan dalam pengambilan

keputusan.

Hasil yang diperoleh :

1. Berdasarkan hasil reviu dan laporan realisasi penyerapan dana

alokasi khusus dan pemutakhiran data bahwa penyajian laporan

data tersebut sesuai dengan keabsahan dan ketepatan waktu

2. Memberikan keyakinan terbatas mengenai realisasi penyerapan

dana dan capaian output kegiatan DAK sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

3. Manajemen pengelolaan data seharusnya sudah waktunya

ditangani secara tepat dan cepat secara professional dengan

menciptakan system dengan daya ungkit untuk menghasilkan

suatu informasi yang handal melalui peningkatan sumber daya

tenaga maupun pra sarana.

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

40

4. Pemutakhiran data yang pada intinya menghasilkan sebuat

informasi data berupa profil Kefarmasian dapat memberikan

gambaran secara garis besar tentng seberapa jauh capaian

program yang telah dicapai guna memberikan motivasi dan inovasi

kepada pengelola program kesehatan untuk lebih meningkatkan

kinerjanya di tahun mendatang.

Gambar 14.

Kegiatan Reviu DAK dan Pemutakhiran Data Kefarmasian Tahun 2019

Rencana Tindak lanjut yang disepakati adalah ;

1. Memantapkan dan meningkatkan penerapan data melalui

aplikasi SIMADA sehingga diperoleh data yang sesuai dengan

ketepatan waktu serta valid

2. Daerah Kab/Kota penerima DAK Subbidang Pelayanan

Kefarmasian akan melakukan penajaman kegiatan serta

akselerasi penyerapan anggaran yang sudah diterima di kas

daerah dan mendukung pembangunan infrastruktur Instalasi

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

41

Farmasi dengan sebaikbaiknya. Pusat agar memperluas ruang

lingkup penggunaan DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian.

3. Pelaksana Program di Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota

akan terus meningkatkan pengawasan atas pelaksanaan

dekonsentrasi dan DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian.

Setiap pelaksana tersebut akan mengupayakan pengawasan

yang lebih terstruktur, terkoordinir, dan bersumber data terkini

di lapangan dengan memenuhi asas integritas dan

akuntabilitas dalam rangka pencapaian WTP

5. Program Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

Melalui kegiatan “Workshop Peningkatan Penggunaan Alat

Kesehatan Dalam Negeri Dalam Implementasi Instruksi Presiden” ini

dihasilkan petugas yang kompeten dalam meningkatkan implementasi

Instruksi Presiden tentang Percepatan Pengembangan Industri alat

kesehatan melalui peningkatan kerjasama dan kontribusi positif

fasyankes dan masyarakat serta stakeholder terkait agar dapat

mewujudkan kemandirian dan meningkatkan daya saing industri alat

kesehtan dalam negeri. Kegiatan diselenggarakan pada tanggal 01 sd

03 Juli 2019 di Hotel Grand Victoria Jl. S. Parman Samarinda.

Peserta terdiri dari pengelola/penanggung jawab program alat

kesehatan dan kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi sebanyak 10

Orang dan peserta masing masing Kabupaten/Kota 2 Orang. Sebanyak

35 Peserta Fasyankes peserta berasal dari 9 RS di wilayah Kota

Samarinda ( RS AWS, RS IA Moeis, RS Kesdam, RS Atma Husada, RS

Drgahayu, RS SMC, RS Hermina, RS Aisiyah, RS Siloam) dan 26 Peserta

pengelola alat kesehatan di Puskesmas wilayah Kota Samarinda. Daftar

Peserta RS dan daftar peserta Puskesmas terlampir. 2 Puskesmas yang

tidak hadir : Pkm Remaja dan Pkm Sempaja.

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

42

Gambar 15.

Kegiatan Melaksanakan Workshop Peningkatan Penggunaan Alat

Kesehatan Dalam Negeri Dalam Implemenasi Instruksi Presiden

Kesimpulan dari kegiatan ini

1. Peran ASPAKI : Produksi alkes dalam negeri baru 8 %, sedangan

alkes dalam negeri baru memenuhi 6 % kebutuhan di fasyankes.

PMK no 17 tahun 2017 tentang rencana aksi pengembangan

insdustri dalam negeri terdapat 7 insruksi presiden.

2. Persayaratan alkes : aman, bermanfaat, berkualitas dan terjangkau.

3. Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan alat

kesehatan di fasyankes baik di RS dan Di Puskesmas.

4. Mutu alat kesehatan sangat dipengaruhi oleh penggunaan operator

dan pemeliharaan alkes.

5. elaporan e watch. Alkes kemkes go.id baik secara pribadi maupun

institusi.

6. Upaya upaya mendorong penggunaan alkes DN terkait kebijakan

DAK fisik. Produk alkes yang bisa atau mampu di produksi di DN.

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

43

7. Mengapa memilih produk DN : Sudah banyak jenisnya dan pabrik

bila berproduksi meningkatkan lapangan kerja.

8. Optimaslisasi dan edukasi penggunaan serta pengelolaan alkes DN

di fasyankes.

6. Program Pengawasan Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan

Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

Peredaran alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

(PKRT) di Indonesia semakin banyak jumlah dan jenisnya. Alat

kesehatan dan PKRT telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat luas,

baik di pelayanan kesehatan maupun perawatan sehari-hari di rumah

tangga. Oleh karena itu setiap alat kesehatan dan PKRT yang beredar

dan atau digunakan dalam pelayananan kesehatan ataupun

dimanfaatkan oleh masyarakat haruslah memenuhi persyaratan mutu,

keamanan dan kemanfaatan.

Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT mempunyai peran dalam

menjamin alat kesehatan dan PKRT aman, bermutu, dan bermanfaat,

yang dilaksanakan melalui pengendalian pre market dan post market.

Pengendalian pre market (pre market control) dilaksanakan

diantaranya melalui kegiatan peningkatan registrasi sertifikat produksi

alkes/PKRT dan izin PAK, pemenuhan sertifikasi CPAKB, CPPKRTB dan

CDAKB dan penguatan standar produk. Sedangkan pengawasan post

market (post market control) dilaksanakan diantaranya melalui kegiatan

inspeksi, surveillance produk dan pengawasan iklan.

Pelaksanaan pre dan post market control tentunya harus dilaksanakan

dengan optimal agar tujuan terjaminnya alat kesehatan dan PKRT yang

aman, bermutu dan bermanfaat dapat tercapai. Dalam hal ini, tidak

hanya memerlukan penguatan regulasi tapi juga dukungan sumber

daya termasuk sumber daya manusia yang kompeten.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang

kompeten di bidang pembinaan dan pengawasan alat kesehatan dan

PKRT khususnya kegiatan inspeksi sarana, surveillance produk maupun

pengendalian perizinan, maka perlu adanya kegiatan di daerah tentang

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

44

“Peningkatan Kemampuan SDM dalam Melakukan Inspeksi Sarana,

Surveilance Produk dan Pengendalian Perizinan”.

Kegiatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan peran petugas daerah

dalam pembinaan dan pengawasan alat kesehatan dan PKRT di wilayah

masing-masing.

Grafik 15

Data Sertifikat Distribusi dan Sebaran Alkes Pusat/Cabang Tahun 2019

Grafik 16

Pelayanan Perijinan PAK (Pusat/Cabang) Tahun 2019

Maksud dilaksanakan kegiatan ini adalah meningkatkan

kemampuan SDM dalam Melakukan Inspeksi Sarana, Surveilance

Produk dan Pengendalian Perizinan. Serta dihasilkan petugas yang

kompeten dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan alat

kesehatan dan PKRT, khususnya kegiatan- kegiatan inspeksi

21

7

22

69

5

PUSAT CABANG

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

45

sarana, surveillance produk maupun pengendalian perizinan.

Gambar 16.

Kegiatan Meningkatkan kemampuan SDM dalam melakukan inspeksi

sarana, surveilance produk dan pengendalian perizinan

saranaProgram Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Gambar 17.

Kegiatan Meningkatkan kemampuan SDM dalam melakukan inspeksi

sarana, surveilance produk dan pengendalian perizinan

saranaProgram Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Peredaran Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan PKRT

di Indonesia semakin banyak jumlah dan jenisnya. Alat Kesehatan, Alat

Kesehatan Diagnostik In Vitro dan PKRT telah menjadi kebutuhan bagi

masyarakat luas, baik di pelayanan kesehatan maupun perawatan

sehari-hari di rumah tangga oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan

dan pengawasan sehingga menjamin mutu, keamanan dan

kemanfatan.

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

46

Pembinaan dan pengawasan Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik

In Vitro dan PKRT bertujuan untuk menjamin Alat Kesehatan, Alat

Kesehatan Diagnostik In Vitro dan PKRT yang beredar memenuhi

persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan pemerintah harus lebih

aktif untuk melakukan pembinaan dan pengawasan ke sarana produksi

alat kesehatan dan PKRT, Penyalur Alat Kesehatan (PAK)/cabang PAK

dan Perusahaan PKRT.

Gambar 19 .

Kegiatan Melaksanakan Sampling Produk Alkes dan PKRT

Gambar 20.

Kegiatan Melaksanakan Insfeksi Sarana Produksi Alkes dan PKRT dan

Sarana Penyalur Alat Kesehatan

Hasil Inspeksi sarana PAK : diharapkan segera melaporkan apabila

terdapat perubahan pimpinan, perubahan PJT dan perubahan alamat

kantor dan gudang dan Perubahan lay out gudang terkait regulasi.

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

47

Hasil self Assesment CDAKB yang sudah dilaksanakan oleh petugas

inspeksi Provinsi pada tahun 2018, baru mencapai kurang dari 50 %.

Diharapkan sarana PAK dapat melengkapi dan memperbaiki sesuai cek

list CDAKB. Para pelaku usaha diharapkan mengurus secara on line

melalui OSS yakni: Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Usaha dan Izin

Komersial setelah pemenuhan komitment OSS. Sejak 2019 Izin IPAK

atau Sertifikat Sarana Distribusi Alat Kesehatan Pusat ada masa

berlaku selama 5 tahun. Untuk itu Petugas Kab/ Kota agar melakukan

pengawasan perizinan dan monitoring kegiatan toko alkes.

Tabel 9

Daftar Surat Peringatan Keras Untuk PAK Tahun 2019

No Nama Perusahaan Alamat Pemasalahan

1 PT. Fertomulia

Pratama

Jl. MT Haryono RT. 54 No.

134 Balikpapan Tlp. 0542-

878086 Fax. 0542-878068

Penanggung

Jawab Teknis

Tidak

Bekerja Lagi

2 PT. Promed

Nusantara Jaya

Jl.Soekarno Hatta

Komplek Plaza Rapak

Ramayana Blok RD 12

Balikpapan

Penanggung

Jawab Teknis

Tidak

Bekerja Lagi

3 PT.Rajawali

Nusindo

Jl.MT.Haryono No.06

Rt.30 Balikpapan

Pergantian

Pimpinan

Tidak

Melakukan

Perubahan

4 PT. Millennium

Pharmacon

International, Tbk

Jl. Indra Kila No. 10 A RT.

28 Kel. Gn Samarinda

Baru Kec. Balikpapan

Utara Telp. 0542-862848

Gudang

hanya ada

satu

kelompok

alkes yang di

distribusi kan

ada 3

katagori

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

48

Tabel 10

Data Pencabutan Sertifikat Distribusi Alkes Tahun 2019

No Nama

Perusahaan

Alamat Pemasalahan

1 PT. Bumi Arinda

Samarinda

Jl. Sawi 7 Blok A No. 22 A, RT. 70

Perum Bengkuring, Sempaja Selatan

Samarinda Telp. 0541-7776674

alamat

perusahaan

tidak

ditemukan

lagi

2 PT. Intan Dua

Berlian

Samarinda

Jl. DI. Panjaitan Poros Samarinda

Bontang Kebun Agung Rt.46 No.2

Kel. Lempake Telp.(0541) 2805521

alamat

perusahaan

tidak

ditemukan

lagi

3 PT. Lyndawan

Pertiwi

Samarinda

Jl. M. Said No. 21 RT. 009 Kel. Lok

Bahu, Kec. Sungai Kunjang-

Samarinda Kalimantan Timur

Telp.(0541)741358

tidak ada

aktivitas

distribusi

4 PT. Mahakam

Putera Jaya

Samarinda

Jl. Cendana IV No. 16 Samarinda,

Kalimantan Timur 75127 tidak ada

aktivitas

distribusi

5 PT. Sejahtera

Gemilang Lestari

Samarinda

Jl. A. Yani No. 11 RT. 03, Kel.

Temindung Permai, Kec. Sungai

Pinang Samarinda

alamat

perusahaan

tidak

ditemukan

lagi

6 PT. Sejati

Medika

Alkestron

Samarinda

Jl. A Yani No. 24 RT. 017

Kel.Temindung Permai Kec.Sungai

Pinang Kota Samarinda Telp.(0541)

77035389

alamat

perusahaan

tidak

ditemukan

lagi

7 PT. Bangun

Daya Prima

Samarinda

Jl. Slamet Riyadi No.15, RT.14 Kel.

Karang Asam Ilir, Samarinda tidak ada

aktivitas

distribusi

8 PT.Pancuran

Rejeki Jaya

Perumahan Bukit Indah Permai Blok

H No.15 Samarinda

alamat

perusahaan

tidak

ditemukan lagi

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

49

Tabel 11

Hasil Inspeksi yang ditindak lanjuti ke Pusat Tahun 2019

No Nama Perusahaan Alamat Pemasalahan

PT. Sinergi Karya

Dimensi

Jl. AMD Sungai Ampal 3

A RT. 30 Sumber Rejo

Balikpapan

Penanggung

Jawab Tidak

Ada

PT. Wahana

Bintang Indosatya

Komplek Bukit Damai

Sentosa Blok B3 No. 02,

Kel. Gunung Bahagia,

Kec. Balikpapan Selatan,

Balikpapan - Kalimantan

Timur

Penanggung

Jawab Tidak

Ada

PT Bintang

Rejeki Alkesindo

Jl. Pahlawan Blok F/4 RT

35 Samarinda

Toko alkes

jadi satu

dengan

penyalur alat

kesehatan

PT. Mitra Mestika

Sarana

Jl. Kintamani IV,

Balikpapan Regency

RT.091 No. 001

Sepinggan Balikpapan

Pindah

alamat kantor

dan gudang

tidak

melaporkan

perubahan

Grafik 17

Nilai Skor Hasil Inspeksi Sarana dalam tingkat kepatuhan Penerapan

CDAKB (cabang) Tahun 2019

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

50

Grafik 18

Nilai Skor Hasil Inspeksi Sarana dalam tingkat kepatuhan Penerapan

CDAKB (Pusat) Tahun 2019

Hasil uji sampel produk Alat Kesehatan dan PKRT merupakan

suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan hal-hal yang

berhubungan dengan Alat Kesehatan dan PKRT. Sesuai dengan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 62 Tahun 2017 tentang Izin

Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan

Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Dinkes Prov.Kaltim

berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan dalam hal

pemgambilan/pembelian produk sampel untuk dilakukan uji sampel

di laboratorium yang telah terakreditasi (KAN).

Pengambilan/Pembelian produk sampel Alat Kesehatan, Alat

Kesehatan Diagnostik In Vitro dan PKRT untuk dilakukan uji sampel

laboratorium sehingga dapat diketahui produk tersebut terjamin

mutu, keamanan dan bermanfaat bagi tenaga kesehatan dan

masyarakat.

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

51

B. PENCAPAIAN KINERJA & INDIKATOR KELUARAN KEGIATAN

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

52

C. REALISASI ANGGARAN

No Nama Kegiatan Keluaran Jumlah Dana Pagu Realisasi %

A. Program Pelayanan Kefarmasian

1. Sosialisasi, Evaluasi Pelaksanaan Gema

Cermat, dan Optimalisasi AoC dalam rangka

mendukung Germas di Kabupaten Berau

Fasyankes yang Mampu dalam

Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian

Sesuai Standar

Rp 321.311.000 Rp 292.204.310 90.94

B. Program Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

1.

2.

3.

4.

Meningkatkan Kapasitas SDM

dalam pengelolaan Vaksin dan Penerapan E-Logistik

di Instalasi Farmasi di Kota Balikpapan

Melaksanakan

Pendampingan Impelementasi E-Monev Katalog dalam mendukung

Perencanan Kebutuhan Obat (RKO)

Melaksanan Monitoring

Ketersediaan Obat, Vaksin serta Hasil Capaian Program

Pelayanan Kefarmasian di Fasyankes

Membiayai Pendistribusian dan

Pengemasan Kembali Obat dan Perbekalan

Meningkatnya pengetahuan

dan kemampuan pengelolaan

vaksin dan Evaluasi mengenai

implementasi aplikasi E-Logistik

Meningkatnya

pengetahuan dan kemampuan mengenai

Implementasi aplikasi E-Movev Katalog

Obat dalam mendukung Perencanaan

Kebutuhan Obat (RKO)

Tersedianya Data

Ketersediaan Obat, Vaksin serta Hasil

Pelayanan Kefarmasian di Fasyankes

Terdistribusinya Obat Program

di 10 Kab/Kota

Rp 143.343.000

Rp 275.338.000

Rp 133.806.000

Rp 164.600.000

Rp 130.518.300

Rp 249.022.758

Rp 72.931.900

Rp 164.043.475

91.05

90.44

54.51

99.66

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

53

Kesehatan di

Instalasi Farmasi

C. Program Produksi dan Distribusi Kefarmasian

1. Monitoring Perizinan Sarana Produksi dan Distribusi

Kefarmasian

Termonitoring dan terevaluasinya

gambaran sarana PBF di provinsi

Kalimantan Timur

Rp 55.292.000 Rp 34.556.000 62.50

D. Program Sekretariat 1.

2.

3.

Melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Tahun 2019

Melaksanakan Reviu Dana Alokasi Khusus (DAK) sub bidang

pelayanan kefarmasian dan Reviu Pemutakhiran

Data Kefarmasian dan Alkes

Memberikan Dukungan Administrasi kegiatan

Dekonsentrasi Program Kefarmasian dan

Alat Kesehatan

Tersusunnya persamaan

persepsi antara pusat dan daerah tentang

arah program Ditjen Farmalkes

sehingga akselerasi program kefarmasian

dan alat kesehatan dalam

mendukung Program Indonesia

Sehat.

Tersedianya data Kefarmasian

yang mutakhir dan Evaluasi DAK yang di

Kab/kota

Terlaksananya kegiatan kefarmasian dan Alat

kesehatan

Rp 122.800.000

Rp 106.239.000

Rp 271.184.000

Rp 93.317.000

Rp 104.617.400

Rp 218.958.600

75.99

98.47

80.74

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

54

E. Program Penilaian Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan

Rumah Tangga (PKRT) 1.

Melaksanakan Workshop Peningkatan

Penggunaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Dalam

Implemenasi Instruksi Presiden

Peningkatan Penggunaan Alat Kesehatan

Dalam Negeri

Rp 130.863.000

Rp 126.409.700

96.60

F. Program Pengawasan Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)

1.

2.

3.

Melaksanakan Sampling Produk

Alkes dan PKRT

Melaksanakan Insfeksi Sarana Produksi Alkes dan

PKRT dan Sarana Penyalur Alat Kesehatan

Meningkatkan kemampuan SDM

dalam melakukan inspeksi sarana, surveilance produk dan pengendalian

perizinan saranaProgram Kefarmasian dan

Alat Kesehatan

Diketahuinya hasil uji Alat

Kesehatan dan PKRT yang memenuhi

syarat atau tidak memenuhi syarat

Tersedianya data sarana distribusi alkes

memenuhi cara produksi dan/atau

distribusi alkes yang sudah memenuhi cara

produksi dan/atau distribusi alkes

yang baik Meningkatnya

kemampuan peserta melakukan inspeksi sarana,

surveilance produk dan pengedalian

perizinan serta pelaporan produksi dan

disstribusi kefarmasian ( pertemuan )

Rp 57.165.000

Rp 44.668.000

Rp 132.048.000

Rp 51.029.039

Rp 37.208.800

Rp 125.495.400

89.27

83.30

95.04

TOTAL

Rp 1.958.657.000

Rp 1.700.312.682

86.81

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DANA DEKONSENTRASI · Pembukaan Acara oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes dalam kegiatan Pendampingan

55

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan & PKRT Satker

169020 (07) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Tahun 2019 disusun

sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan perencanaan

strategis yang telah ditetapkan. Laporan ini disusun sesuai amanat Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

Laporan Kinerja menggambarkan pencapaian kinerja Kinerja Seksi Kefarmasian

dan Seksi Alat Kesehatan & PKRT dalam mencapai sasaran sebagaimana yang

telah ditetapkan didalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan.

Kinerja Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan PKRT Satker 169020 (07)

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur telah cukup berhasil melaksanakan

Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan serta telah merealisasikan beberapa

target yang telah ditetapkan di dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan

yang telah dicanangkan pada periode berikutnya sehingga pelaksanaan kegiatan

di masa mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien.Laporan

Kinerja Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan PKRT Satker 169020 (07)

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur diharapkan dapat dimanfaatkan untuk

bahan evaluasi kinerja bagi yang membutuhkan dalam penyempurnaan dokumen

perencanaan maupun pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, dan

penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.