Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

download Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

of 24

Transcript of Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    1/24

    KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

    JAKARTA, 14 SEPTEMBER 2011

    DEKONSENTRASI

    LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    2/24

    A. DASAR HUKUM

    UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

    UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

    UU No.25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

    UU No.33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

    Pemerintahan Daerah;

    PP No. 21 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

    PP No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemprov

    dan Pemkab/Pemkot;

    Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

    Pemerintah;

    Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;

    Peraturan Menteri Keuangan No. 171/PMK.05/2008 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan

    Keuangan Pemerintah Pusat;

    Peraturan Menteri Keuangan No. 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana

    Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

    Keuangan No. 248/PMK.07/2010.

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    3/24

    B. DASAR PENYELENGGARAANDEKONSENTRASI

    Pasal 18 (5) UUD 45 (Dasar Dekon)

    PEMDA menjalankan OTDA seluas-luasnya kecuali

    URUSAN PEMERINTAHAN yang oleh UUditentukan sebagai URUSAN PEMERINTAHPUSAT (Dekonsentrasi).

    Pasal 18 (2) UUD 45 (Dasar TP)

    PEMDA Prov. Kab./Kota mengatur & mengurus sendiriURUSAN PEMERINTAHAN menurut asas Otonomidan TUGAS PEMBANTUAN.

    3

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    4/24

    M P R D P R PRESIDEN

    DAERAHOTONOM

    DESENTRALISASI

    C. SISTEM PEMERINTAHAN NKRI

    GUBERNUR &INSTANSI

    VERTIKAL

    DEKONSENTRASI

    BADAN PENGELOLA

    BUMN, OTORITA,DLL

    DELEGASI(DESENTRALISASI FUNGSIONAL)

    LEMBAGA NEGARALAINNYA

    B P K M A M K

    TUGASPEMBANTUAN

    DAERAH dan

    DESA

    Kementerian Negara

    Dewan Pertimbangan

    TNI/Polri

    D P D

    TP DAERAH

    4

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    5/24

    Melindungi segenapbangsa Indonesia

    MemajukanKesejahteraan Umum

    Mencerdaskan

    Kehidupan Bangsa Melaksanakan

    Ketertiban Dunia

    DESEN

    DEKONTP

    D. ASAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

    Ps 20 UU 32/2004

    ASAS PENYELENGGARAAN

    PEMERINTAHAN UNTUKMEWUJUDKAN TUJUAN

    BERNEGARA :

    5

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    6/24

    E. TUJUAN PENYELENGGARAANDEKONSENTRASI

    1. Terpeliharanya keutuhan NKRI.2. Terwujudnya pelaksanaan kebijakan nasional dlm

    mengurangi kesenjangan antar daerah.

    3. Terwujudnya keserasian hubungan antar susunan

    pemerintahan & antar pemerintahan di daerah.4. Teridentifikasinya potensi dan terpeliharanyakeanekaragaman sosial budaya daerah.

    5. Tercapainya efisiensi & efektivitas penyelenggaraanpemerintahan, serta pengelolaan pembangunan danpelayanan terhadap kepentingan umum masyarakat.

    6. Terciptanya komunikasi sosial kemasyarakatan dansosial budaya dalam NKRI.

    6

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    7/24

    Dana dekonsentrasi pada hakekatnya merupakan bagian anggaran kementerian/

    lembaga yang dialokasikan kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah di wilayahpropinsi, sesuai dengan beban dan jenis kewenangan yang dilimpahkan dengankewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan kepada yang memberikanpelimpahan (PP No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan danPermenkeu No. 156/PMK.07/2008)

    Pendanaan dalam rangka dekonsentrasi dialokasikan untukkegiatan non-fisikyaitu

    kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak menambah aset tetap.

    Antara lain berupa: sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, fasilitasi, bimbinganteknis, pelatihan dan penyuluhan, supervisi, penelitian dan survey serta pembinaan,pengawasan dan pengendalian ( Pasal 20 PP No. 7 Tahun 2008)

    Program dan kegiatan kementerian/lembaga yang akan didekonsentrasikan harus

    sesuai dengan Renja-KL dan RKP. Rencana lokasi dan anggaran untukprogram/kegiatan dekonsentrasi disusun dengan memperhatikan kemampuankeuangan negara, keseimbangan pendanaan dan kebutuhan pendanaanpembangunan daerah ( Pasal 21 PP No. 7 Tahun 2008)

    F. DANA DEKONSENTRASI

    7

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    8/24

    G. KERANGKA PIKIR DEKONSENTRASI

    DK PEMERINTAHKEMENTERIAN/LEMBAGA

    PERENCANAAN

    PERMEN/L

    BINWAS

    GUBERNUR

    WKL PEMERINTAHDPRD

    SKPD

    Melaksanakan

    Mempertanggungjawabkan

    Melaporkan

    88

    H SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DALAM APBN

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    9/24

    [9]

    H. SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DALAM APBN(PP No. 21/2004 dan PP No. 40/2006)

    No Uraian Time Frame

    1. Rancangan Awal RKP dan Pagu Indikatif minggu II Februari s.d. pertengahan Maret

    2. Rancangan Renja KL pertengahan Maret

    3. Rancangan Interim RKP

    4. Musrenbangprov(sinkronisasi rencana kegiatan Dekonsentrasi dgn kebutuhan pemb. daerah)

    minggu II April

    5. Musrenbangnas(pembahasan, penyempurnaan rancangan RKP & rancangan renja KL)

    minggu IV April

    6. RKP (ditetapkan Presiden) pertengahan Mei

    7. Pagu sementara

    pertengahan JuniPemberitahuan rencana program dan kegiatan Dekonsentrasi oleh K/L kepadadaerah

    8. Pembahasan RKA-KL dengan DPR(pembahasan dalam rangka pagu sementara)

    pertengahan Juni pertengahan Juli

    9. Penyampaian RKA-KL ke Menkeu + Bappenas pertengahan Juli

    10. Nota Keuangan dan RAPBN disampaikan ke DPR pertengahan Agustus

    11. Pembahasan RKA-KL dengan DPR(pembahasan dalam rangka pagu definitif)

    Agustus Oktober

    12. Pembahasan dan persetujuan DPR terhadap RAPBN Agustus

    Oktober13. Penelaahan RKA-KL dengan DJA Oktober - November

    14. UU APBN akhir November

    15. RKA-KL ditetapkan jadi Perpres akhir November

    16. Penyampaian DIPA ke Menkeu minggu II Desember

    17. Pengesahan DIPA 31 Desember

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    10/24

    (1) DPRD

    (2) GUBERNUR

    PROPINSI

    (3) KEMENTERIAN/

    LEMBAGA

    (4) DPR

    KOMISI

    TERKAIT

    (5) MENTERIKEUANGAN

    (6) BAPPENAS

    Usulan RKAKL

    Dana Dekon

    Penelaahan

    RKAKL

    RKA-KL/SAPSK

    Pembahasan APBD

    SAPSK/

    PERPRES

    Penelaahan

    RKAKL

    SAPSK/

    PERPRES

    SAPSKN

    Penelaahan

    RKAKL

    Urusan ygakan dilimpah-

    kan (dlmRenja KL)

    MusrenbangNasional

    SEB PaguIndikatif

    SEB PaguSementara

    DIPA

    KONSEP

    DIPA

    JAN-APR MEI-AGS SEPT-DES

    Urusan ygakan dilimpah-

    kan (dlmRenja KL)

    PERMENttg urusan

    yg dilimpahkan

    Keterangan: A. Setelahmenerima SEB Pagu Sementara, K/L memberitahukan mengenai lingkup urusan yang akan dilimpahkan kepada Gubernur.

    Selanjutnya Gubernur menyampaikan penetapan SKPD Pelaksana Dekonsentrasi kepada K/L.

    B. Setelah penerbitan Perpres RABPP, K/L menetapkan Permen tentang urusan yang dilimpahkan dan menyampaikan kepada Gubernur.

    Selanjutnya Gubernur menetapkan Perangkat Pengelola Keuangan yang terdiri dari Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat

    Komitmen, Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM, dan Bendahara Pengeluaran dan menyampaikan kepada K/L. 10

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    11/24

    HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

    Instansi Kegiatan Bulan

    Kementerian

    /

    Lembaga

    1. Setelah ditetapkan pagu indikatif, memprakarsai dan merumuskan sebagian urusan pemerintahan yang

    akan dilimpahkan kepada gubernur .Maret

    2. Rumusan sebagian urusan pemerintahan yang akan dilimpahkan kepada Gubernur dituangkan dalamrancangan Renja KL dan disampaikan kepada Bappenas sebagai bahan koordinasi padaMusrenbangnas.

    Maret

    3. Memberitahukan kepada Gubernur lingkup urusan pemerintahan yang akan dilimpahkan setelah PaguSementara ditetapkan.

    Juni

    4. Menteri/Pimpinan Lembaga menyampaikan RKA KL yang telah ditetapkan menjadi SAPSK kepadaGubernur .

    Nov

    5. Menteri/pimpinan KL menetapkan lingkup urusan pemerintahan yang akan dilimpahkan dalam bentukPeraturan Menteri/Pimpinan Lembaga dan disampaikan kepada Gubernur dengan tembusan kepadaMendagri, Menkeu, dan Menneg PPN/Bappenas setelah ditetapkannya Perpres tentang RABPP.

    Paling lambatMinggu I

    Desember

    BappenasBersama dengan Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan penelaahan rancangan Renja KL yang memuatrumusan tentang sebagian urusan pemerintahan yang akan dilimpahkan, dan hasilnya akan digunakansebagai bahan penyusunan Renja KL dan RKP.

    Maret

    Gubernur

    1. Sinkronisasi dengan penyelenggaraan urusan pemda. Maret

    2. Penyiapan perangkat daerah (SKPD) yang akan melaksanakan program dan kegiatan dekonsentrasi. Minggu IJuli

    3. Koordinasi, pengendalian, pembinaan, pengawasan dan pelaporan.

    4. Membentuk tim koordinasi yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.

    5. Memberitahukan kepada DPRD berkaitan dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan yangdilimpahkan.

    I. PROSES PERENCANAAN-PENGANGGARAN DANA DEKONSENTRASI(LANJUTAN

    11

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    12/24

    Kepala Daerah

    Menjabarkan urusan

    Pemerintah dalam rincianProgram dan Kegiatan

    mengusulkan SKPD yang sesuai

    dengan bidang tugas yang ditanganiMemberitahukan indikasi

    program dan kegiatan

    kepada Daerah Penerima

    Kementerian/Lembaga

    Dgn memperhatikan

    skala prioritas;

    alokasi anggaran;

    lokasi kegiatan.

    pertengahan bulan Juni

    dan/atau setelah pagu

    sementara

    Menetapkan Peraturan

    Menteri/Pimpinan Lembaga

    tentang program dan

    kegiatan yang akan

    didekonsentrasikan/

    ditugaskan

    Menyampaikan Peraturan

    tersebut kepada daerah

    penerima

    Menyampaikan usulan SKPD kepadaK/L paling lambat akhir bulan Juni

    setelah terbitnya

    Perpres RABPP paling

    lambat minggu 1 bulanDesember

    Format Peraturan tersebut disusun oleh

    Menteri/Pimpinan Lembaga sepanjang belum

    ditetapkan lain oleh Mendagri

    J. PERENCANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI

    menerima Peraturan Menteri/Pimpinan

    Lembaga tentang Dekonsentrasi

    12

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    13/24

    Program dan kegiatan yang didanai tertuang dalam RKA-K/L, dan

    sepenuhnya dibiayai dari APBN melalui DIPA K/L

    K/L tidak diperkenankan mensyaratkan dana pendamping

    Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan, K/L juga

    harus memperhitungkan kebutuhan anggaran:

    biaya penyusunan dan pengiriman laporanoleh SKPD;

    biaya operasional dan pemeliharaanatas hasil pelaksanaankegiatan yang belum dihibahkan;

    honorarium pejabat pengelola keuangandana dekonsentrasi;

    dan

    biaya lainnya dalam rangka pencapaian targetpelaksanaankegiatan dekonsentrasi.

    K. PENGANGGARAN DEKONSENTRASI

    13

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    14/24

    PROSES PENGANGGARAN DANA DEKON

    KEGIATAN DPR K/L BAPPENAS MENKEU GUBERNUR DPRD

    1. Penganggaran dana dekonsentrasi dituangkan dalampenyusunan RKA-KL.

    2. RKA-KL yang telah disusun menjadi dasar dalampembahasan bersama antara kementerian/lembaga dengankomisi terkait di DPR.

    3. RKA-KL yang telah disepakati oleh komisi terkait di DPRdisampaikan kepada Menteri Keuangan dan menteri yangmembidangi perencanaan pembangunan nasional untukdilakukan penelaahan.

    4. Hasil penelaahan RKA-KL ditetapkan menjadi SatuanAnggaran Per Satuan Kerja (SAPSK).

    `

    5. RKA-KL yang telah ditetapkan menjadi SAPSK disampaikankepada kementerian/lembaga.

    6. Kementerian/lembaga menyampaikan RKA-KL yang telahditetapkan menjadi SAPSK kepada gubernur dandiberitahukan kepada DPRD provinsi pada saat pembahasanRAPBD.

    7. Setelah menerima RKA-KL, gubernur menetapkan KuasaPengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, PejabatPenguji Tagihan/Penandatangan Surat Perintah Membayar,dan Bendahara Pengeluaran serta menyampaikannyakepada menteri/pimpinan lembaga dan Menteri Keuangan.

    : Proses di DJA (Penelaahan RKA KL) : Proses di DJPBN (Penyelesaian DIPA)

    K. PENGANGGARAN DEKONSENTRASI (LANJUTAN)

    14

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    15/24

    [15][15]

    1. Penyaluran Dana Dekonsentrasi dilakukan melalui Rekening KasUmum Negara.

    2. DIPA yang telah disahkan disampaikan kepada SKPD penerimadana Dekonsentrasi sebagai dasar dalam penerbitan SPM.

    3. Penerbitan SPM oleh SKPD selaku KPA didasarkan pada alokasidana yang tersedia dalam DIPA.

    4. Kepala SKPD penerima Dana Dekonsentrasi menerbitkan danmenyampaikan SPM kepada KPPN.

    5. Setelah menerima SPM dari SKPD, KPPN setempat menerbitkanSurat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

    6. Penerimaan sebagai akibat pelaksanaan Dekonsentrasi merupakanpenerimaan negara dan wajib disetor ke Rekening Kas UmumNegara.

    7. Dalam hal pelaksanaan Dekonsentrasi terdapat saldo kas padaakhir tahun anggaran harus disetor ke Rekening Kas UmumNegara.

    L. PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA

    15

    M PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    16/24

    M. PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORANDEKONSENTRASI (Pasal 30 PP 7/2008)

    ASPEK MANAJERIAL

    a. Perkembangan realisasi

    penyerapan danab. Pencapaian target

    keluaran

    c. Kendala yg dihadapi

    d. Saran tindak lanjut

    ASPEK AKUNTABILITAS

    a. Laporan Realisasi

    Anggaranb. Neraca

    c. Catatan Atas LaporanKeuangan

    d. Laporan Barang

    PP 39/2006 PP 6/2006 & PP 8/2006

    Keterangan:

    - PP 6/2006 ttg Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

    - PP 8/2006 ttg Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

    - PP 39/2006 ttg Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan 16

    N MEKANISME PENYAMPAIAN

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    17/24

    17

    N. MEKANISME PENYAMPAIANLAPORAN DEKONSENTRASI

    MENTERI/

    PIMP.LEMBAGA

    GUBERNUR(WKL PEMERINTAH)

    BAPPEDA PROVLap. Kegiatan

    Lap. Keg/Manaj

    Lap. Keuangan/Barang

    MENDAGRI MENKEU BAPPENAS

    BAHANLAP.

    GABUNGAN

    LAP.GABUNGAN

    1b

    1a

    3

    2

    Lap. SAK & SABMN BIRO KEUANGAN

    SKPD PROV.

    O TATA CARA PENARIKAN

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    18/24

    O. TATA CARA PENARIKANURUSAN YANG DILIMPAHKAN

    18

    1. Penarikan urusan dapat dilakukan karena adanyaPERUBAHAN KEBIJAKAN PEMERINTAH danPELAKSANAANYA TIDAK SEJALAN denganperundang-undangan.

    2. Penarikan urusan dilakukan melalui PeraturanMenteri/Pimpinan Lembaga, dengan tembusanMendagri, Menkeu, dan Bappenas.

    3. Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga digunakan olehMenkeu sebagai dasar pemblokiran dalam dokumenanggaran dan penghentian pencairan dana.

    P PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    19/24

    MENTERI/PIMPINAN

    LEMBAGA

    MENTERIKEUANGAN

    PEMBINAAN DAN

    PENGAWASAN TERHADAP

    PENYELENGGARAAN

    URUSANYANG DILIMPAHKAN

    PEMBINAAN DAN

    PENGAWASAN TERHADAP

    PENGELOLAAN DANADEKONSENTRASI

    pedoman, fasilitasi,

    dan bimbingan teknis,

    serta pemantauan

    dan evaluasi

    KoordinasiBinwas

    Dalam rangka peningkatan kinerja, transparansi & akuntabilitas, sertapencapaian efisiensi penyelenggaraan & pengelolaan dana Dekonsentrasi

    P. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

    19

    Q PEMERIKSAAN

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    20/24

    Pemeriksaan Dekonsentrasidilakukan oleh:

    unit

    pemeriksa

    internal

    kementerian/lembaga

    unit

    pemeriksa

    eksternalpemerintah

    berpedoman pada peraturan perundang-undangandi bidang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab

    keuangan negara

    Q. PEMERIKSAAN

    20

    R PEMERIKSAAN DANA DEKONSENTRASI

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    21/24

    Pemeriksaan Keuangan

    Pemeriksaan Kinerja

    Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu

    berupa pemeriksaan atas laporan keuangan

    berupa pemeriksaan atas pengelolaan keuangan

    negara yang terdiri dari pemeriksaan atas aspekekonomi dan efisiensi serta aspek efektivitas

    meliputi pemeriksaan atas hal-hal lain di bidang

    keuangan, pemeriksaan investigatif, danpemeriksaan atas sistem pengendalian intern

    pemerintah

    R. PEMERIKSAAN DANA DEKONSENTRASI

    2121

    S PENERAPAN SANKSI

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    22/24

    S. PENERAPAN SANKSI

    22

    1. Sanksi penundaan pencairan apabila SKPD tidak melakukanrekonsiliasi laporan keuangan dengan KPPN setempat sesuai

    ketentuan PMK yang mengatur tentang Sistem Akuntansi danPelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

    2. Pengenaan sanksi penundaan pencairan tidak membebaskanSKPD dari kewajiban menyampaikan laporan;

    3. Penghentian pencairan dalam tahun berjalan dapat dilakukanapabila:

    a. SKPD tidak menyampaikan laporan keuangan triwulanansecara berturut-turut 2 (dua) kali dalam tahun anggaran

    berjalan.b. ditemukan adanya penyimpangan dari hasil pemeriksaan

    BPK, BPKP, aparat pemeriksa fungsional.

    22

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    23/24

    NO. PROVINSIJUMLAH

    KAB/KOTA

    ANGGARAN

    TAHUN 2010%

    ANGGARAN

    TAHUN 2010%

    1 Aceh 23 1,985,419,000 3.97% 1.755.638.000 3,51%

    2 Sumatera Utara 33 2,635,785,000 5.27% 1.806.118.000 3,61%

    3 Riau 12 1,232,668,000 2.47% 1.299.641.000 2,60%

    4 Kepulauan Riau 7 904,011,000 1.81% 1.265.106.000 2,53%5 Jambi 11 1,111,375,000 2.22% 1.246.536.000 2,49%

    6 Sumatera Barat 19 1,710,645,000 3.42% 1.687.263.000 3,37%

    7 Sumatera Selatan 15 1,422,720,000 2.85% 1.365.963.000 2,73%

    8 Lampung 14 1,326,503,000 2.65% 1.476.778.000 2,95%

    9 Bengkulu 10 1,049,283,000 2.10% 1.234.146.000 2,47%

    10 Kepulauan Bangka Belitung 7 866,773,000 1.73% 1.193.581.000 2,39%

    11 Banten 8 867,925,000 1.74% 1.227.781.000 2,46%

    12 Jawa Barat 26 2,092,785,000 4.19% 1.591.598.000 3,18%

    13 DKI Jakarta 6 712,854,000 1.43% 1.324.106.000 2,65%

    14 Jawa Tengah 35 2,625,670,000 5.25% 1.741.193.000 3,48%

    15 DI Yogyakarta 5 737,244,000 1.47% 1.266.181.000 2,53%16 Jawa Timur 38 2,828,029,000 5.66% 1.874.553.000 3,75%

    17 Bali 9 1,119,802,000 2.24% 1.729.031.000 3,46%

    18 Nusa Tenggara Barat 10 1,180,406,000 2.36% 1.362.891.000 2,73%

    19 Nusa Tenggara Timur 21 2,098,030,000 4.20% 1.804.598.000 3,61%

    20 Kalimantan Barat 14 1,452,804,000 2.91% 1.358.833.000 2,72%

    21 Kalimantan Tengah 14 1,440,819,000 2.88% 1.339.433.000 2,68%

    22 Kalimantan Selatan 13 1,405,844,000 2.81% 1.471.703.000 2,94%

    23 Kalimantan Timur 14 1,542,821,000 3.09% 1.613.348.000 3,23%

    24 Sulawesi Utara 15 1,677,935,000 3.36% 1.573.413.000 3,15%

    25 Gorontalo 6 930,403,000 1.86% 1.289.151.000 2,58%

    26 Sulawesi Barat 5 843,622,000 1.69% 1.228.036.000 2,46%

    27 Sulawesi Selatan 24 2,262,237,000 4.52% 1.848.073.000 3,70%

    28 Sulawesi Tengah 11 1,195,970,000 2.39% 1.335.096.000 2,67%

    29 Sulawesi Tenggara 12 1,275,421,000 2.55% 1.376.266.000 2,75%

    30 Maluku 11 1,306,895,000 2.61% 1.589.976.000 3,18%

    31 Maluku Utara 9 1,213,755,000 2.43% 1.397.981.000 2,80%

    32 Papua 29 3,347,755,000 6.70% 2.475.138.000 4,95%

    33 Papua Barat 11 1,595,792,000 3.19% 1.850.851.000 3,70%

    TOTAL 497 50,000,000,000 100.00% 50,000,000,000 100.00% 2

    SKPD PELAKSANA DEKONSENTRASI TAHUN 2010 DAN 2012

  • 7/28/2019 Konsep Dekonsentrasi Lingkup Perumahan Rakyat tahun 2011

    24/24

    NO. PROVINSI SKPD 2010 SKPD 2011

    1 Aceh Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Tetap

    2 Sumatera Utara Dinas Penataan Ruang dan Permukiman Tetap

    3 Riau Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    4 Kepulauan Riau Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    5 Jambi Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    6 Sumatera Barat Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Permukiman Tetap7 Sumatera Selatan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Tetap

    8 Lampung Dinas Pengairan dan Pemukiman Tetap

    9 Bengkulu Bappeda Tetap

    10 Kepulauan Bangka Belitung Sekretariat Daerah Tetap

    11 Banten Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman Tetap

    12 Jawa Bara t Dinas Permukiman dan Perumahan Tetap

    13 DKI Jaka rta Dinas Perumahan dan Gedung Tetap

    14 Jawa Tengah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Tetap

    15 DI Yogyakarta Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral Tetap

    16 Jawa Timur Bappeda Tetap17 Bali Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    18 Nusa Tenggara Barat Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    19 Nusa Tenggara Timur Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    20 Kalimantan Barat Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    21 Kalimantan Tengah Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    22 Kalimantan Selatan Bappeda Dinas Pekerjaan Umum

    23 Kalimantan Timur Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    24 Sulawesi Utara Sekretariat Daerah Tetap

    25 Gorontalo Bappeda Tetap

    26 Sulawesi Barat Bappeda Tetap

    27 Sulawesi Selatan Dinas Tata Ruang dan Permukiman Tetap

    28 Sulawesi Tengah Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    29 Sulawesi Tenggara Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    30 Maluku Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    31 Maluku Utara Dinas Pekerjaan Umum Tetap

    32 Papua Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan Tetap

    33 Papua Barat Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Tetap 24