Laporan akhir sosiologi pertanian

12
I. Deskripsi Keluarga Petani Dalam praktikum akhir sosiologi pertanian yang dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 2 Juni 2012, yang bertempat di dusun Mbedali, RT 7, desa Dalisodo. Salah satu petani yang kami kunjungi adalah bapak Jumain. Bapak Jumain lahir pada tahun 1957 dan berumur 53 tahun. Pak Jumain memiliki 4 anggota keluarga yang terdiri dari seorang istri dan 2 orang anak. Pendidikan akhir yang ditempuh bapak Jumain adalah tamatan sekolah dasar. Pekerjaan utama pak Jumain yaitu sebagai petani. Dan pekerjaan sampingan pak Jumain yaitu sebagai peternak sapi. II. Status Sosial Ekonomi Keluarga Petani Sampel Bapak Jumain memiliki 4 lahan pertanian sendiri yang diolahnya menjadi lahan tegalan dengan luas perlahan sebesar 0,9 ha. Lahan tersebut merupakan lahan warisan dari orang tua bapak Jumain. Lahan tersebut dikelola menjadi lahan pertanian dengan dibantu 5 ekor sapi yang dimiliki bapak Jumain. Selain memiliki sapi untuk membantu mengelolah lahan, terdapat 2 unit sepeda motor sebagai alat transportasi, dan 1 unit televisi dan 2 unit handphone yang digunakan oleh kedua anaknya sebagai sarana komunikasi, pak Jumain tidak menggunakan telephone rumah karena di desa tersebut tidak trdapat jaringan telepon. Status rumah yang ditempati oleh keluarga pak Jumain adalah milik sendiri, dengan luas rumah sekitar 99 m 2 . Lantai rumah yang digunakan yaitu plester dengan dinding menggunakan tembok dan menggunakan genteng karangpilang sebagai atap rumahnya.

Transcript of Laporan akhir sosiologi pertanian

Page 1: Laporan akhir sosiologi pertanian

I. Deskripsi Keluarga Petani

Dalam praktikum akhir sosiologi pertanian yang dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal

2 Juni 2012, yang bertempat di dusun Mbedali, RT 7, desa Dalisodo. Salah satu petani yang

kami kunjungi adalah bapak Jumain. Bapak Jumain lahir pada tahun 1957 dan berumur 53

tahun. Pak Jumain memiliki 4 anggota keluarga yang terdiri dari seorang istri dan 2 orang

anak. Pendidikan akhir yang ditempuh bapak Jumain adalah tamatan sekolah dasar. Pekerjaan

utama pak Jumain yaitu sebagai petani. Dan pekerjaan sampingan pak Jumain yaitu sebagai

peternak sapi.

II. Status Sosial Ekonomi Keluarga Petani Sampel

Bapak Jumain memiliki 4 lahan pertanian sendiri yang diolahnya menjadi lahan tegalan

dengan luas perlahan sebesar 0,9 ha. Lahan tersebut merupakan lahan warisan dari orang tua

bapak Jumain. Lahan tersebut dikelola menjadi lahan pertanian dengan dibantu 5 ekor sapi

yang dimiliki bapak Jumain. Selain memiliki sapi untuk membantu mengelolah lahan,

terdapat 2 unit sepeda motor sebagai alat transportasi, dan 1 unit televisi dan 2 unit

handphone yang digunakan oleh kedua anaknya sebagai sarana komunikasi, pak Jumain tidak

menggunakan telephone rumah karena di desa tersebut tidak trdapat jaringan telepon. Status

rumah yang ditempati oleh keluarga pak Jumain adalah milik sendiri, dengan luas rumah

sekitar 99 m2. Lantai rumah yang digunakan yaitu plester dengan dinding menggunakan

tembok dan menggunakan genteng karangpilang sebagai atap rumahnya.

Tabel tanaman yang ditanam satu tahun terakhir (2011/2012) pada lahan tegal milik

bapak Jumain

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Komoditas

tanamanJagung Cabai

III. Kebudayaan petani (Cara bercocok tanam daan Pengetahuan tentang cara

bercocok tanam

Page 2: Laporan akhir sosiologi pertanian

Bapak Jumain menanami lahannya dalam satu tahun terakhir yaitu lombok, jahe dan

jagung. Dengan memilih pola tanam tumpang sari untuk menanami lahannya. Pak Jumain

memilih tanaman tersebut karena sebagian besar pada desa Dalisodo memiliki komoditas

tanaman yang sama. Pengolahan tanah yang dilakukan oleh pak Jumain yaitu masih

tergolong sangat sederhana dan tidak memerlukan banyak biaya namun lebih membutuhkan

tenaga kerja yang banyak untuk megolah lahannnya, alat tersebut adalah cangkul. Pak Jumain

juga menggunakan bajak untuk mengolah sawah, bajak yang pak Jumain gunakan yaitu

dengan bajak yang ditarik oleh sapi. Pada tanaman jagung pak Jumain menggunakan tanaman

jagung jenis hibrida. Penyiangan yang dilakukan dengan meggunakan tangan dan cangkul.

Jenis hama yang menyerang tanaman jagung yaitu lalat bibit (atherigona exigua Stein) dan

ulat pemotong, sedangkan penyakit yang menyerang tanaman tersebut yaitu Penyakit

bulai (Downy mildew) dan penyakit busuk tongkol dan busuk biji. Cara pengendalian yang

digunakan pak Jumain menggunakan cara sederhana yaitu dengan memotong tanaman jagung

yang terserang penyakit dan hama, tanaman jagung yang telah dipotong biasanya oleh pak

Jumain digunakan untuk memberi makan ternak yang dimilikinya. Jenis pupuk yang

digunakan pak Jumain yaitu jenis pupuk kandang yang dibuatnya sendiri dari sisa kotoran

sapi yang dimilikinya, jumlah pemberian pupuk kandang sesuai dengan luasnya lahan, selain

itu pak Jumain juga menggunakan pupuk urea. pak Jumain hanya mengatakan bahwa pupuk

kandang yang pak Jumain gunakan tidak pernah menggunakan takaran, pak Jumain hanya

mengira – ngira pemberian pupuk sesuai dengan luas lahan yang ditanami tanaman jagunng

tersebut. Pak Jumain melakukan pemupukan saat benih ditanam serta pada saat tanaman

jagung telah berbuah, pada saat tanaman jagung telah berbuah ini jumlah pupuk yang

digunakan lebih banyak dari pada saat benih jagung mulai ditanam dan pada saat tanaman

jagung masih dalam perawatan atau dalam masa tumbuh dan belum berbuah. Tetapi pada

pupuk urea, jumlah yang digunakan pada setiap lahan yaitu sekitar 50 kg. Pak Jumain tidak

menggunakan pestisida pada tanaman jagung yang dia miliki. Pak Jumain melakukan panen

apabila tongkol pada jagung sudah mulai mengering.

Sedangkan menurut literatur yaitu oleh Ir. Triyono, mengatakan bahwa dari cara

pemilihan benih jenis hibrida varietas bisi dan pioner, umumnya sudah bersertifikat. Setiap

provinsi sudah tersedia benih jagung jenis unggul ini. Biasanya benih sudah dibubuhi

fungisida yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari berbagai penyakit.

Page 3: Laporan akhir sosiologi pertanian

Pada saat penyiapan lahannya, syaratnya yaitu tanah gembur, aerasi baik ( tanah

mempunyai satu porositas yang tinggi, sehingga tanah mempunyai sirkulasi udara yang

bagus. Pada tanah yang PH rendah (asam) disarankan menggunakan kapur, untuk

meningkatkan derajat keasaman tanah. Bila drainase tinggi, jagung disarankan dibuat

guludhan. Jarak tanamnya yaitu bagi tanah yang berjenis  tanah becek, disarankan dibuat

guludhan. Dengan membuat guludhan dimaksudkan untuk menghindari tanah becek,

sehingga aerasi tanah jelek. Jarak antar guludhan adalah 3/4 m sedangkan jarak di dalam

baris 20-25 cm.

Kemudian cara pemupukan merupakan hal yang penting karena jagung jenis unggul

membutuhkan banyak nitrogen minimal 300 kg. Urea diberikan saat tanam 1/3 dan sisanya

diberikan setelah umur tanaman 1 bulan. Di samping itu diberikan pupuk SP36/TSP 200-250

kg dan KCL 75-100 kg diberikan pada saat tanam. Pemberian pupuk dianjurkan tidak

dicampur, dimana jarak dengan larikan kira-kira 7 cm dan kedalamannya 7 cm.

Sedangkan cara pemeliharaannya syaratnya penyiangan pada umur 4 minggu setelah

tanam, setelah itu baru diberi pupuk. Catatan bagi para petani, jangan sampai pupuk

diberikan  sebelum penyiangan karena akan diserap oleh rumput yang belum disiangi. Hama

yang menyerang tanamnan jagung ini yaitu hama penggerek batang/daun diberi insektisida

yang sistemik karena ketika ditaruh bisa terserap dan nantinya akan mengalir di seluruh

jaringan tanaman, sehingga hama yang makan tanmana akan mati. Misalnya Furadan 3G.

Untuk mengetahui cara panen yang benar, syaratnya yaitu disesuaikan dengan

keinginan para petani itu sendiri. Untuk jagung yang dikonsumsi sebagai jagung rebus dapat

dipanen sekitar 65-70 hari. Untuk jenis jagung tertentu semisal babi corn/jagung sayur dapat

dipanen pada 45-50 hari. Sedangkan untuk jagung kering dapat dipanen sekitar 90 hari.(isn)

Sejak kecil pak Jumain telah mendapatkan dan memperoleh pengetahuan cara bercocok

tanam dari orang tuanya. Pak Jumain mendapatkan pengetahuan cara bercocok tanam saat

orang tua pak Jumain megolah lahan mereka, pak Jumain diajak oleh orang tuanya untuk ikut

bercocok tanam. Menurut pak Jumain saat masih kecil sejak berumur sekitar 4 tahun, pak

Jumain ikut orang tuanya untuk pergi ke lahan yang orang tuanya miliki, pak Jumain ikut

membantu menaburkan benih tanaman pada lubang yang telah dibuat, serta saat musim panen

pak Jumain juga membantu orang tuanya untuk memanen tanaman tersebut. Serta pada saat

Page 4: Laporan akhir sosiologi pertanian

mulai tumbuh dewasa pak Jumain sudah mulai membantu orang tuanya mengolah lahan dari

awal pengolahan tanah hingga musim panen. Dari sanalah pak Jumain mengetahui cara

bercocok tanam. Selain itu setelah lahan diwariskan kepada pak Jumain, pak Jumain mulai

melakukan percobaan – percobaan sendiri untuk meningkatkan hasil panennya, yaitu dengan

cara mencoba untuk mencari cara dimulai dari cara pengolahan lahannnya, cara tanam bibit

pada lahan, cara melakukan pemupukan, cara merawat tanaman, dan cara panen yang benar.

IV. Perubahan Sosial Budaya Petani Terkait cara Bercocok Tanam

Cara budidaya yang pak Jumain dapatkan dari orang tuanya sejak 20 tahun yang lalu

dengan yang sekarang pak Jumain terapkan telah mengalami perubahan. Menurut pak Jumain

dari cara pemupukan, cara tanam dan cara perawatannya pada saat ini, cara pemupukan yang

digunakan oleh pak Jumain sudah Smenggunakan pupuk kimia untuk mengolah lahannya.

Pak Jumain melakukan perubahan cara bercocok tanam dengan yang diajarkan dengan orang

tuanya karena hasil panen yang dihasilkan dengan cara bercocok tanam saat ini dapat

menghasilkan hasil panen yang lebih banyak dengan kualitas yang lebih bagus dibandingkan

dengan memakai cara bercocok tanam yang di ajarkan oleh orang tuanya. Tetapi pak Jumain

tidak sepenuhnya menggunakan cara bercocok tanam saat ini, pak Jumain memadukan cara

bercocok tanam saat ini dengan cara bercocok tanam yang telah di ajarkan oleh orang tuanya.

Sedangkan menurut  Drs. Hasyim Afandi petani era sekarang sudah waktunya

mengubah paradigma pikiran lama. Kalau  pada jaman dulu ungkapnya, petani hanya berpikir

sederhana misalnya menanam jagung berbuah jagung. Namun untuk saat ini paradigma itu

harus di ubah tidak lagi menanam jagung berbuah jagung, melainkan menanam jagung harus

berbuah uang. 

Filosofi itu artinya petani mesti  berpikir produktif, dalam bercocok tanam  selektif

memilih jenis tanaman pertanian varietas unggul dan prospek pasarnya  cerah seperti jagung 

hibrida NK 33, padi mikongga, ciherang dan komoditas unggulan lainnya  guna

menghasilkan uang. Dengan demikian petani dapat menikmati keuntungan  sehingga

hidupnya sejahtera.

“Dengan mengembangkan pola berpikir kreatif, inovatif dan produktif, petani tahu

persis komoditas apa yang ditanam dan kapan harus menanam supaya pada saat panen 

mudah dijual dan harganya mahal. Kesalahan yang acap kali dilakukan petani pada umumnya

kurang memperhatikan jenis tanamam dan waktu penanaman. Pada saat panen jumlahnya 

Page 5: Laporan akhir sosiologi pertanian

melimpah otomatis  harganya murah  sehingga merugi“, tandasnya seraya menambahkan

hasil pengembangan inovasi berbagai komoditas pertanian unggulan kini sudah mulai

membuahkan hasil memberi peluang petani meningkatkan penghasilannya. 

V. Lembaga yang berkaitan dengan penggandaan saran produksi, tenaga kerja

dan pemasaran hasil usahatani Petani Sampel

Bibit tanaman jagung yang digunakan pak Jumain yaitu diperoleh dari hasil panen

sebelumnya atau membuat benih itu sendiri dan dari orang lain yaitu dengan membeli bibit

jagung tersebut di toko pertanian yang terdapat di kota Malang.

Tabel pupuk kimia yang digunakan pak Jumain pada saat musin tanam jagung

Jenis PupukJumlah Cara memperoleh:

(kg) Beli kontan dari Kredit dari ..............

1. Urea 50 Toko pertanian - -

2. SP-36 - - - -

3. Phonska - - - -

4. KCl - - - -

5. ZA - - - -

6. ......... - - - -

Tabel pupuk organik yang digunakan pak Jumain pada musim tanam jagung

Jenis PupukJumlah Cara memperoleh:

(kg) Beli kontan dari Kredit dari ..............

1. Kompos Sesuai lahan Toko pertanian - -

2. MOL - - - -

3. ........ - - - -

Selain pupuk urea yang digunakan pak Jumain yang ia dapatkan secara kontan dengan

membeli di toko pertanian yang berada di kota Malang. Pak Jumain tidak menggunakan

pupuk kimia yang lainnya, tetapi pak Jumain juga menggunakan pupuk organik yaitu pupuk

Page 6: Laporan akhir sosiologi pertanian

kompos yang pak Jumain dapatkan dengan mengolah sendiri, yang terbuat dari kotoran

ternak yang dimiliki pak Jumain yaitu dari kotoran sapi. Pak Jumain hanya menggunakan

pupuk kimia yang berjenis pupuk urea dan pupuk organik yang berjenis pupuk kompos

karena menurut pak Jumain pupuk urea dan pupuk kompos sudah cukup membantu dalam

mengelolah tanaman jagung.

Pak Jumain tidak menggunakan pestisida apapun dalam merawat tanaman jagung

tersebut, pak Jumain masih menggunakan cara sederhana untuk mengatasi hama dan penyakit

yang menyerang tanaman jagung tersebut. Serta pak Jumain juga tidak menggunakan

pestisida yang berjenis pestisida nabati.

Irigasi yang digunakan oleh pak Jumain yaitu dengan membuat tandon dan

menggunakan sistem tadah hujan.

Tabel jumlah asal tenaga kerja yang membantu pak Jumain

Kegiatan TK keluarga TK luar keluarga Cara memperoleh TKLK

P W P WUpah

harian

Upah

borongan

Sambatan

(tolong

menolong)

1. Pengolahan

tanah 20.000

2. Penanaman

bibit 20.000

3. Pemupuka

n

4. Perawatan

5. Panen ±30.000

Untuk mengolah lahannya pak Jumain dibantu keluarganya dan menggunakan tenaga

kerja. Pada saat pengolahan tanah pak Jumain dibantu oleh tenaga kerja diluar keluarga,

semuanya berjenis kelamin laki – laki. Upah yang diberikan yaitu upah harian sebesar Rp.

20.000. Pada saat penanaman bibit pak Jumain menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga

baik lpria maupun wanita yang diiberikan upah harian sebesar Rp. 20.00. Pak Jumain

menanam bibit juga dibantu oleh keluarganya yang terdiri dari istri dan kedua anaknya. Pada

Page 7: Laporan akhir sosiologi pertanian

saat pemupukan pak Jumain tidak menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga, namun pak

Jumain hanya dibantu oleh istri dan kedua anaknya. Sedangkan pada saat perawatan tanaman

tersebut pak Jumain hanya dibantu oleh istrinya saja. Dan pada saat panen pak Jumain

dibantu oleh keluarga dan tenaga kerja luar keluarga, baik pria maupun wanita dan

kebanyakan dibantu oleh wanita. Upah yang diberikan yaitu upah harian sekitar Rp. 15.000 –

20.000 jika bekerja dari siang sampai pagi hari, sedangkan pekerja yang bekerja dari pagi

hingga sore hari upah yang diterima sekitar Rp. 30.000 – 35.000. Pak Jumain mendapatkan

tenaga kerja luar keluarga baik perempuan maupun laki – laki tergolong mudah karena pada

saat pengolahan tanam dan panen membutuhkan tenaga yang banyak untuk dapat

menyelesaikannya, selain itu di dalam desa tersebut rasa tolong menolong masih sangat

melekat. Hasil panen yang di dapat sebagian disimpan dengan cara dikeringkan dan dipipil

kemudian dibungkus dengan gelangsing atau karung beras, dan sebagiannya lagi langsung

dijual. Hasil panen yang di peroleh pak Jumain sebagian kecil dikonsumsi oleh keluarga pak

Jumain, serta digunakan untuk bibit tanaman. Dan sebagian besar dijual ke pada pedagang

dimana pedagang datang ke petani.

Menurut Ir.Triyon pengolahan jagung ada 2 macam yaitu :

1.    Pengolahan basah (wet process), adalah pengolahan jagung yang dilakukan dengan

merendam jagung terlebih dahulu di dalam air sehingga menghancurkannya lebih

mudah, dan setelah itu dikeringkan.

 2.   Pengolahan kering (dry process), adalah pengolahan secara kering tanpa perendaman,

biasanya menghancurkannya lebih sukar dibandingkan dengan cara basah.

   Penanganan pasca panen jagung adalah semua kegiatan yang dilakukan sejak jagung

dipanen sampai dipasarkan kepada konsumen, kegiatannya meliputi : pemanenan,

pengangkutan, pengeringan, penundaan, perontokan dan penyimpanan. Kegiatan penanganan

pasca panen pada umumnya dilakukan oleh petani, kelompok tani, koperasi dan para

pedagang pengumpul serta didukung oleh berbagai lembaga dalam masyarakat dalam satu

kesatuan, maka disebut dengan istilah Sistem Penanganan Pasca Panen.

          Berdasarkan hasil pengamatan cara penanganan pasca panen tradisional

diperoleh perkiraan susut pasca panen jagung pada kadar air rendah, dan pada kadar air

tinggi.  Cara penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik akan memberikan dampak

yang buruk terhadap mutu jagung, apabila mutu jagung menurun, maka harga jual menurun

dan pendapatan petani menjadi lebih rendah.

Page 8: Laporan akhir sosiologi pertanian

 Faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi baik buruknya mutu jagung adalah

adanya jamur dan cendawan yang ditandai dengan warna kehitam-hitaman, kehijau-hijauan

atau putih pada buah jagung. Salah satu diantara jamur tersebut adalahAspergilis sp yang

menghasilkan racun aslatoksin dan berbahaya bagi manusia maupun ternak lainnya, jamur

tersebut dapat dimatikan dengan pemanasan tetapi racunnya tidak dapat ditangkal dengan

pemanasan.

VI. Kesimpulan

Cara bercocok tanam saat ini merupakan pengembangan dari cara bercocok tanam 20

tahun yang lalu. Hanya saja penggunaan bahan – bahan kimia tidak sebanyak cara bercocok

tanam saat ini. Menurut pak jumain jika cara bercocok tanam saat ini tidak diimbangi atau

diselingi dengan cara bercocok tanam pada zaman dahulu, hasil panen yang di dapat kurang

maksimal dan berjumlah sedikit, karena banyaknya penggunaan bahan kimia dapat

menurunkan kualitas tanah sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Dengan

memberikan pupuk kandang sedikit – demi sedikit dapat memperbaiki unsur hara dan

mengurangi pencemaran lingkungan.