Laporan Akhir Modul 4

4
H. FORMAT DATA PENGAMATAN 1. Percobaan Encoder Tabel 5. Tabel Kebe nara n Encoder dan Hasil Pengukuran Tegangan (Volt) 2.Percobaan Decoder Tabel 5. Tabel Kebenaran Decoder dan Hasil Pengukuran Tegangan (Volt) I. ANALISIS Percobaan ini terbagi menjadi dua, yaitu percobaan rangkain Encoder dan rangkaian Decoder. Adapun Encoder yang diuji adalah line 8 to 3. Praktikan menggunakan tiga buah input gerbang OR, yaitu Ic 7432. Karena rangkaian encoder membutuhkan empat input masukan dari masing- D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 X Y Z 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

description

Laporan akhir modul 4 praktikum elektronika digital

Transcript of Laporan Akhir Modul 4

MODUL 2

H. FORMAT DATA PENGAMATAN

1. Percobaan EncoderTabel 5. Tabel Kebenaran Encoder dan Hasil Pengukuran Tegangan (Volt)

D0D1D2D3D4D5D6D7XYZ

10000000000

01000000001

00100000010

00010000011

00001000100

00000100101

00000010110

00000001111

2.Percobaan DecoderTabel 5. Tabel Kebenaran Decoder dan Hasil Pengukuran Tegangan (Volt)I. ANALISISPercobaan ini terbagi menjadi dua, yaitu percobaan rangkain Encoder dan rangkaian Decoder. Adapun Encoder yang diuji adalah line 8 to 3. Praktikan menggunakan tiga buah input gerbang OR, yaitu Ic 7432. Karena rangkaian encoder membutuhkan empat input masukan dari masing-masing gerbang OR, maka untuk mensiasati input pada Ic, praktikan menghubungkan dua output (3 dan 6) dari 4 input (pin 1, 2, 4 dan 5) untuk membentuk empat input rangkaian encoder di masing-masing gerbang OR tersebut. Ketiga gerbang OR pada pin 7 terhubung dengan ground dan pin 14 masing-masingnya juga terhubung dengan power supply sebesar 5 V. Hasil percobaan menunjukkan kesesuaian dengan teori, dimana prinsip kerja encoder menterjemahkan salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit biner. Dari beberapa input line, hanya salah satu dari input-input tersebut diaktifkan pada waktu tertentu, yang selanjutnya akan menghasilkan kode output n-bit dari input yang lebih banyak yaitu 2n. Misal, jika input D1 yang di aktifkan atau dalam mondisi high, maka outputnya pada XYZ yang aktif adalah output Z ditandai dengan nyala lampu. Hal ini sesuai karena output D1 yang bernilai 1 terbaca pada serangkaian alat menghasilkan nilai 1. Pada masukan gerbang OR ada symbol negasi (o) yang merupakan symbol komplemen. Sehingga, tegangan yang terukur pada Vz adalah 4.36 V, sedangkan Vx dan Vy yang dalam kondisi low atau lampu tidak menyala bernilai 0.16 V. . Jika dibandingkan dengan hasil simulasi rangkaian, nilai tegangan yang ada tidak tepat 5 V (hasil percobaan kurang dari 5 V) kemungkinan dikarenakan kondisi alat atau noisy di beberapa bagian tertentu. Dapat disimpulkan, encoder menjadi rangkaian pengubah suatu pesan bermakna (misal decimal) menjadi satu sandi tertentu (misal biner).Pada percobaan kedua, praktikan melakukan pengujian tabel kebenaran dari rangkaian Decoder. Rangkaian decoder yang dibuat oleh praktikan tidak dapat menyatakan hasil yang benar untuk tabel kebenaran Decoder.Pada percobaan ini praktikan tak lepas dari kesulitan dan kekurangan. Dengan beberapa kali pengulangan merakit rangkaian pada percobaan kedua, praktikan masih belum terlalu teliti dalam memasang kabel pada pin-pin setiap Ic karena rangkaian terbilang cukup rumit. Hal ini membutuhkan kerjasama yang baik dengan rekan kerja karena akan lebih efisien dan efektif jika salah seorang merangkai dan yang satunya menyebutkan hubungan rangkaian. Pemeriksaan secara seksama saat proses merangkai juga perlu agar tidak membuang waktu dan memastikan bahwa rangkaian telah benar posisinya satu sama lain. Keterbatasan Ic yang ada juga menjadikan praktikum kali ini tidak begitu efektif karena pada simulasi dan saat percobaan berlangsung rangkaian yang ada sedikit berbeda sehingga praktikan masih ragu dalam menentukan dan mengamati hasil percobaan. Selain itu, keterbatasan kabel menjadikan waktu yang dibutuhkan praktikan menjadi cukup lama dalam menyelesaikan percobaan kedua. Sehingga praktikan bekerjasama dengan kelompok selanjutnya untuk menyusun bersama dengan alat dan kabel seadanya. Beruntung, kedua percobaan terselesaikan dan hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan dan tak jauh dari hasil teoritis.J. KESIMPULAN

Kesimpulan yang bisa praktikan ambil dalam percobaan kali ini adalah sebagai berikut.

Dapat dibuktikan bahwa prinsip kerja encoder adalah memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Line 8 to 3 Dapat dibuktikan bahwa prinsip kerja decoder adalah membalikkan encoding dengan menerima input input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut. Line 3 to 8K. REFERENSIKleitz, William. 2012. Digital Electronics 9th Ed.. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Tokheim, Roger. 2006. Elektronika Digital. Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.Widodo, Thomas Sri.2007. Teknik Digital Digital Prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.