LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak...

44
i

Transcript of LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak...

Page 1: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

i

Page 2: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

ii

LAPORAN AKHIRPENELITIAN MANDIRI

EKSISTENSI LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF (LMK)

SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014

TENTANG HAK CIPTA DALAM MENJAMIN TERPENUHINYA

HAK EKONOMI PENCIPTA LAGU/MUSIK

TIM PENELITI:

Dr Candra Irawan, SH, M.Hum/0015107305(Ketua)Dr Drs Ahmad Muslih, M.Hum/0002016207 (Anggota 1)

M. Darudin, SH., M.H/0026105807 (Anggota 2)

UNIVERSITAS BENGKULUFAKULTAS HUKUM

2016

Page 3: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

iii

Page 4: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

iv

RINGKASAN

Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) merupakan hal baru dalam sistem hukumhak cipta di Indonesia. Pencipta mengalami kesulitan untuk menagih royalti kepadapihak lain yang menggunakan karyanya. Kehadiraan LMK diyakini dapatmembantu dan memberi kepastian hukum untuk terpenuhinya hak ekonomipencipta. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif (doktrinal) yangdilakukan dengan cara meneliti bahan hukum pustaka. Menggunakan pendekatanundang-undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatanhistoris (historical approach), dan pendekatan konsep (conceptual approach). Hasilpenelitian menyatakan bahwa: (1) eksistensi Lembaga Manajemen Kolektif setelahberlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta danditerbitkannya Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun2014 tentang Tata Cara Permohonan dan Penerbitan Izin Operasional serta EvaluasiLembaga Manajemen Kolektif semakin kuat dan memiliki kepastian hukum dalammelakukan kegiatan operasional usahanya, (2) pengaturan Lembaga ManajemenKolektif pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta danPeraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2014 tentangTata Cara Permohonan dan Penerbitan Izin Operasional serta Evaluasi LembagaManajemen Kolektif secara normatif sudah dapat menjamin terpenuhi hak ekonomipencipta lagu/musik. LMK memiliki akuntabilitas publik sepanjang pengawasandan evaluasi dari Kementerian Hukum dan HAM RI khususnya Direktorat JenderalKekayaan Intelektual (DJKI) dilakukan secara konsisten dan penjatuhan sanksiberdasarkan peraturan yang berlaku.

Page 5: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

v

PRAKATA

Laporan penelitian ini mendeskripsikan tentang Lembaga Manajemen

Kolektif (LMK) yang merupakan lembaga baru dalam sistem hukum hak cipta di

Indonesia. Kehadiran LMK diharapkan menjadi lembaga berperan membantu

pencipta yang kesulitan untuk menagih royalti kepada pihak pengguna ciptaanya

lagu/musik. Kehadiraan LMK diyakini dapat membantu dan memberi kepastian

hukum untuk terpenuhinya hak ekonomi pencipta.

Pemerintah telah mengundangkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

tentang Hak Cipta dan menerbitkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara Permohonan dan Penerbitan Izin

Operasional serta Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif untuk menjadi landasan

yuridis kehadiran LMK di Indonesia. Sejauh ini LMK sudah berperan menagih dan

mendistribusikan royalti dari pengguna di seluruh Indonesia kepada pencipta

lagu/musik. Meskipun belum sepenuhnya efektif karena kurangnya keterjangkauan

dan sumber daya yang dimiliki oleh LMK. Sampai saat ini eksistensi LMK semakin

kuat dan memiliki kepastian hukum dalam melakukan kegiatan operasional

usahanya, secara normatif sudah dapat menjamin terpenuhi hak ekonomi pencipta

lagu/musik. LMK memiliki akuntabilitas publik sepanjang pengawasan dan

evaluasi dari Kementerian Hukum dan HAM RI khususnya Direktorat Jenderal

Kekayaan Intelektual (DJKI) dilakukan secara konsisten dan penjatuhan sanksi

berdasarkan peraturan yang berlaku.

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmatNya, sehingga laporan

penelitian ini dapat diselesaikan tepat waktu. Ucapan terima kasih disampaikan

kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini, baik secara

personal maupun secara kelembagaan. Semoga hasil penelitian ini berguna secara

teoritis dan praktis dalam membangun hukum kekayaan intelektual di Indonesia

lebih baik.

Bengkulu, 19 Oktober 2016

Tim Peneliti,

Dr Candra Irawan, SH, M.HumDr Drs Ahmad Muslih, M.HumM. Darudin, SH., M.H

Page 6: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Personalia Tenaga Pelaksana............................................................28

Page 7: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................ iHALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iiRINGKASAN..................................................................................................... iiiPRAKATA ..........................................................................................................ivDAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vDAFTAR ISI....................................................................................................... viBAB I. PENDAHULUAN...................................................................................1BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 4BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT................................................................ 8BAB IV. METODE PENELITIAN......................................................................10BAB V. HASIL DAN LUARAN PENELITIAN................................................ 12BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................25DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26Lampiran 1. Personalia Tenaga Pelaksana............................................................28

Page 8: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

1

BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu hal baru yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2014 tentang Hak Cipta, adalah Lembaga Manajemen Kolektif (LMK). Selama ini

Pencipta mengalami kesulitan untuk menagih royalti kepada pihak lain yang

menggunakan karyanya. Terlalu sulit bagi seorang pencipta mendatangi satu

persatu pihak lain tersebut. Maka kehadiraan LMK sangat membantu dan memberi

kepastian hukum untuk terpenuhinya hak ekonomi pencipta.

LMK adalah institusi yang berbentuk badan hukum nirlaba yang diberi

kuasa oleh Pencipta, Pemegang Hak Cipta, dan/atau pemilik Hak Terkait guna

mengelola hak ekonominya dalam bentuk menghimpun dan mendistribusikan

Royalti (Pasal 1 Angka (6) Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Permohonan dan

Penerbitan Izin Operasional Serta Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif).

Beberapa LMK yang sudah berdiri dan legal melaksanakan tugas dan fungsinya

menghimpun dan menyalurkan royalti kepada Pencipta, antara lain:

1. Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI)1

Para tokoh seniman ini melahirkan YKCI pada tanggal 12 Juni 1990 di Jakarta.

Lembaga ini menaungi para pencipta lagu memperjuangkan dan melaksanakan

kegiatan penghimpunan royalti sehingga dapat dinikmati oleh para Pencipta

Lagu sebagai Pemilik hak cipta selama hidupnya dan ahli warisnya.

2. ASIRINDO2

Asirindo adalah sebuah lembaga manajemen kolektif yang berdiri berdasarkan

Akte Notaris dan berdasarkan izin dari Kementerian Hukum dan HAM

Republik Indonesia untuk mengurusi hak – hak para produser rekaman dan

perusahaan rekaman dalam memberikan lisensi/ijin reproduksi karya rekaman

suara milik para produser dan perusahaan rekaman di Indonesia untuk keperluan

1http://kci-lmk.or.id/sejarah-kci/, 17/12/2016.2http://www.asirindo.org/tentang-3.php, 17/12/2015.

Page 9: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

2

pengumuman musik di wilayah hukum Indonesia. Asirindo adalah badan yang

menerima secara langsung kuasa dari masing–masing produser/perusahaan

rekaman untuk mengurus dan meng-administrasikan serta mengelola semua

royalty atas Lisensi/ijin reproduksi karya rekaman suara seperti maksud diatas.

3. Wahana Musik Indonesia (WAMI)3

Wahana Musik Indonesia (WAMI), adalah suatu badan usaha yang bergerak

dibidang Collective Management Organization (CMO) atau lembaga

manajemen kolektif pengelola eksploitasi karya cipta lagu terutama untuk

royalti atas Hak Mengumumkan (Performing Rights). WAMI didirikan oleh

beberapa Penerbit Musik Indonesia seperti: Musica Studio, Aquarius Pustaka

Musik, Trinity Optima Publishing, Jawara Pustaka Musik, Mobimax

Multimedia, Penerbit Karya Musik Pertiwi, Mitra Kreasi Prima, ARKA

Publishing & Universal Publishing) sebagai pemegang hak eksploitasi yang sah

atas karya cipta lagu. Pada tanggal 7 Juni 2012 WAMI telah diterima menjadi

anggota CISAC (International Confederation of Societies of Authors &

Composers) yaitu suatu organisasi induk performing rights sedunia yang

beranggotakan 269 Negara, dimana pemegang hak cipta asing secara otomatis

dikelola WAMI berdasarkan perjanjian resiprokal.

Persoalan yang muncul adalah LMK yang sudah ada selama ini secara legal

belum memenuhi ketentuan Pasal 87 – 93 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2014

tentang Hak Cipta dan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Permohonan dan Penerbitan

Izin Operasional Serta Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif. Sementara LMK

tersebut sampai saat ini tetap melakukan kegiatan operasional menagih dan

mengumpulkan royalti dari pihak-pihak pengguna hak cipta dan membaginya

kepada pencipta sesuai ketentuan yang berlaku di masing-masing LMK. Maka

persoalan hukum yang muncul dan akan diteliti adalah:

1. Bagaimana eksistensi Lembaga Manajemen Kolektif setelah berlakunya

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta?

2. Apakah pengaturan Lembaga Manajemen Kolektif pada Undang-Undang

3 http://www.wami.co.id/web2/home/index.php, 17/12/2015.

Page 10: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

3

Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dapat menjamin terpenuhi hak

ekonomi pencipta?

Page 11: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis

berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk

nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri

atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi.

Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra

yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan,

keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata (Pasal 1

Angka 1, 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta).

Pencipta memiliki 2 (dua) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral.

Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan

memperbanyak atau memberi izin (lisensi) kepada pihak lain yang bersifat

komersial. Sedangkan hak moral adalah hak yang tidak bisa dialihkan kepada

pihak lain, bersifat sepanjang masa dan melekat pada diri pencipta, antara ciptaan

dan penciptanya tidak dapat dipisahkan. Misalnya hak untuk dicantumkan nama

pada ciptaannya, berhak mengubah dan merevisi ciptaaannya.4

Salah satu jenis ciptaan yang dilindungi menurut Pasal 40 Ayat (1)

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, adalah lagu dan/atau

musik dengan atau tanpa teks. Lagu atau musik justru paling mudah ditemukan

versi bajakan/hasil pelanggaran hak cipta, di pasar, pusat perbelanjaan modern

(mall), usaha karaoke, dan secara on line (internet). Hal tersebut sangat merugikan

pencipta lagu atau musik secara ekonomi (material), dan secara immaterial

berdampak pada kekecewaan yang mengurangi hasrat menghasilkan karya baru

dan bagi pemerintah telah menghilangkan potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP). Menurut Ketua Satuan Tugas Penanganan Pengaduan Pembajakan Karya

Musik dan Film, Ari Juliano Gema, musik bajakan di Indonesia telah menguasai

4Candra Irawan, Aspek Hukum Hak Cipta, Paten dan Merek Di Indonesia, Bengkulu,UNIB Press, 2003, Hlm 33.

Page 12: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

5

95,7 persen, sementara musik legal penjualannya tinggal 4,3 persen. Kondisi

serupa terjadi pada industri perfilman. Catatan dari Asosiasi Produser Film

Indonesia (APROFI), pembajakan terhadap satu film saja melalui bioskop, televisi,

digital, dan home video mengakibatkan potensi kerugian sebesar Rp 4,3 miliar.

Jika pembajakan dilakukan kepada 100 film, maka potensi kerugian sangat besar,

Rp 437,5 miliar.5 Sementara itu pengusaha rekaman Rahayu Kertawiguna (PT.

Nagaswara) mengungkapkan soal kerugian yang dideritanya akibat pembajakan. Dalam

hitungannya, lebih dari 10 tahun ini dirugikan Rp. 1 triliun akibat pembajakan yang

dilakukan tempat hiburan karaoke.6

Suatu ciptaan boleh saja digunakan atau dikomersialkan oleh pihak lain

sepanjang telah memperoleh izin (lisensi) dari pencipta atau pemegang hak cipta.

Lisensi adalah izin tertulis yang diberikan oleh Pemegang Hak Cipta atau Pemilik

Hak Terkait kepada pihak lain untuk melaksanakan hak ekonomi atas Ciptaannya

atau produk Hak Terkait dengan syarat tertentu. Pihak yang mendapatkan lisensi

wajib membayar royalti. Royalti adalah imbalan atas pemanfaatan Hak Ekonomi

suatu Ciptaan atau Produk Hak Terkait yang diterima oleh pencipta atau pemilik

hak terkait (Pasal 1 Angka 20 dan 21 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

tentang Hak Cipta).

Ria Anjelfa dari hasil penelitiannya, menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk

pembajakan hak cipta lagu atau musik terbagi dalam berbagai kategori yaitu

Pirate, Couterfeit, dan Bootleging. Pelanggaran dalam bidang hak cipta lagu atau

musik di dalam undang-undang diatur sanksi tegas baik dari segi sanksi pidana

maupun sanksi perdata berupa ganti rugi. Oleh karenanya untuk memberantas

masalah pembajakan hak cipta lagu atau musik dibutuhkan campur tangan

pemerintah dalam penegakkan hukumnya dengan bantuan dari pihak kepolisian,

pihak kejaksaan dan juga bea cukai. Dengan adanya perlindungan hukum terhadap

hak cipta diharapkan dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran terhadap hak

5Aloysius B Kurniawan, Kerugian Akibat Pembajakan Musik Rp 4 Triliun per Tahunhttp://print.kompas.com/baca/2015/09/18/, Diakses 14/03/2016

6Alamanda, Ironi Industri Musik Indonesia, Rugi Triliunan Dilibas Pembajakan,Http://Www.Gulalives.Com/2015/05/18/, Diakses 14/03/2016.

Page 13: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

6

cipta.7 Perbuatan pelanggaran hak cipta tentu saja merupakan suatu perbuatan

melawan hukum, selain itu juga mengakibatkan kerugian dimana kerugian itu tidak

hanya bagi pencipta atau pemegang hak cipta melainkan juga mengakibatkan

kerugian pada:

1. Kerugian yang diderita oleh masyarakat berupa rendahnya kreativitas dalam

menciptakan suatu karya cipta karena semakin banyaknya barang yang di jual

di pasaran dengan harga relatif murah, selain itu karena karya cipta yang

dihasilkan tidak mendapatkan penghargaan dan perlindungan hukum yang

pasti.

3. Kerugian yang diderita negara merupakan hilangnya pajak yang seharusnya

diterima oleh negara.

4. Kerugian yang diderita pencipta, dimana keuntungan yang seharusnya didapat

(royalti) dapat digunakan untuk biaya pengembangan tidak diperoleh karena

tindakan tersebut.8

Pencipta atau pemegang hak cipta cukup sulit untuk mengidentifikasi dan

menagih royalti pihak-pihak lain yang telah menggunakan atau mengkomersialkan

lagu atau musik yang dimilikinya. Ada perusahaan penyiaran (Televisi, Radio),

perusahaan karaoke, rumah makan/restoran/kafe, hotel, perusahaan penerbangan

dan jenis usaha lainnya. Seorang pencipta tidak dapat melaksanakan sendiri secara

maksimal tanpa adanya bantuan dari organisasi profesi hak cipta yang menangani

secara khusus masalah itu. Para pencipta atau pemegang hak cipta secara

perorangan tidak mungkin mendatangi setiap penyelenggara acara musik satu per

satu seperti konser, televisi, radio, hotel, karaoke, klub malam dan lain-lain untuk

menagih hak ekonominya.9 Maka kehadiran LMK membuka peluang bagi

pencipta/pemegang hak cipta untuk mendapatkan royalti yang layak dan menekan

pembajakan dan komersialisasi lagu/musik secara melanggar hak cipta. Misalnya

7Ria Anjelfa, Perlindungan Hukum Atas Karya Hasil Rekaman Suara Yang DikonversiDalam Bentuk Compact Discs (CD), Jurnal Notarius Edisi 08 Nomor 2 September (2015), FakultasHukum Universitas Diponegoro, Semarang, Hlm 315.

8Ibid, Hlm 338.9Rezky Lendi Maramis, Perlindungan Hukum Hak Cipta Atas Karya Musik Dan Lagu

Dalam Hubungan Dengan Pembayaran Royalti, Jurnal Lex Privatum, Vol.II/No. 2/April/2014,http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/viewFile/4537/4065, Hlm 121, Diakses17/03/2016.

Page 14: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

7

yang dilakukan Anang Hermansyah selaku pemilik Anang Family Karaoke yang

berada di Jl. Letjen Sutoyo No. 28 Kota Malang, menyerahkan royalti kepada para

artis, pencipta lagu dan produser musik senilai Rp. 40 juta untuk satu bulan.

Royalti itu diterima oleh salah satu LMK bernama Sentra Lisensi Musik Indonesia

(SELMI).10 Yayasan Karya Cipta Indonesia (KCI) telah menyerahkan royalti

kepada Soesilo Bambang Yudoyono (SBY) sebesar Rp. 16,600,000,- (enam belas

juta enam ratus ribu rupiah) setelah dipotong pajak. Royalti tersebut diperoleh dari

pembayaran para pengguna (user) seperti rumah-rumah karaoke, panggung

pertunjukan, siaran radio dan televisi, hotel dan restoran serta tempat-tempat

hiburan lainnya di seluruh Indonesia dan juga di seluruh dunia, selama kurun

waktu 3 tahun berjalan.11

Di Amerika Serikat peranan LMK dalam melindungi hak ekonomi pencipta

lagu/musik sangat besar. Contohnya ASCAP (American Society of Composers,

Authors and Publishers) yang didirikan tahun 1914, pada tahun 2006 berhasil

mengumpulkan royalti pemakaian lagu/musik US $680 juta (sekitar Rp. 6 triliun),

JASRAG (Japanese Society for rights of Authors, Composers and Publishers)

berhasil mengumpulkan royalti sebesar 113 miliar yen (sekitar Rp. 8,7 triliun).12

10http://mediacenter.malangkota.go.id/2014/03/beri-contoh-anang-serahkan-royalti-pelaku-musik/, Diakses 17/03/2016

11http://showbiz.liputan6.com/read/2113588/kci-berikan-royalti-ke-presiden-sby-rp-16600000, Diakses 17/03/2016.

12Otto Hasibuan, Hak Cipta Di Indonesia, PT Alumni, Bandung, 2008, Hlm 229, ImanSjahputra, Menggali Keadilan Hukum Analisis Politik Hukum dan Hak Kekayaan Intelektual, PT.Alumni, Bandung, 2009, Hlm 81.

Page 15: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

8

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan:

1. Mengetahui, menganalisis dan menjelaskan eksistensi Lembaga

Manajemen Kolektif setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

2. Mengetahui, menganalisis dan menjelaskan pengaturan Lembaga

Manajemen Kolektif pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

tentang Hak Cipta agar dapat menjamin terpenuhi hak ekonomi pencipta.

B. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat secara teoritis

a. Memberikan deskripsi yang jelas mengenai eksistensi Lembaga

Manajemen Kolektif setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Deskripsi tersebut memudahkan

pihak lain yang mendalami masalah hukum kekayaan intelektual

lebih mengerti dan dapat melakukan penelitian lanjutan berkenaan

dengan LMK di Indonesia.

b. Memperkaya khazanah kajian hukum kekayaan intelektual dan dapat

digunakan sebagai bahan dalam pembuatan materi kuliah pada mata

kuliah Hukum Kekayaan Intelektual.

2. Manfaat secara praktis

a. Memberi pemahaman secara utuh mengenai hukum kekayaan

intelektual berkaitan dengan eksistensi LMK di Indonesia dan

perlindungan terhadap hak ekonomi pencipta lagu/musik.

b. Bagi pengelola LMK dan pencipta dapat mengetahui posisinya

masing-masing, dan menjadikan Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2014 tentang Hak Cipta sebagai pedoman dalam membuat kontrak

Page 16: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

9

kerjasama hak ekonomi pada pengguna lagu/musik dan membagi

hasil royalti yang berhasil dikumpulkan.

Page 17: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

10

BAB IV

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif (doktrinal) yang

dilakukan dengan cara meneliti bahan hukum pustaka. Hukum dimaknai tidak hanya

dipandang sebagai suatu perangkat kaidah atau asas-asas yang mengatur kehidupan

manusia dalam masyarakat, tetapi juga mencakup lembaga (institutions) dan proses

(proces) yang diperlukan untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.13

Penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan agar dapat memperoleh bahan hukum

yang akurat dan kontekstual serta mampu menjawab permasalahan yang diteliti.

Pendekatan undang-undang (statute approach ) dilakukan dengan mempelajari berbagai

aturan hukum mengenai hak cipta, LMK dan royalti. Pendekatan kasus (case

approach) bertujuan untuk mempelajari norma-norma atau kaidah hukum yang

dilakukan dalam praktik hukum, terutama terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan

persoalan sengketa hak cipta dan royalti. Pendekatan historis (historical approach)

dilakukan mendalami latar belakang pengaturan LMK di dalam Undang-Undang Hak

Cipta.14

Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan

hukum primer (peraturan perundang-undangan, catatan resmi (risalah dalam

pembuatan undang-undang) dan putusan pengadilan), bahan hukum sekunder

(publikasi mengenai hukum hak cipta dan LMK, buku-buku, makalah/paper

hukum, jurnal hukum, majalah hukum, artikel, media massa dan komentar atas

putusan pengadilan). Pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan cara mencari

bahan hukum baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder, melalui

penelusuran berbagai sumber pustaka, Lembaran Negara, Internet, dan sumber

informasi lainnya.

13Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan (KumpulanKarya Tulis), Alumni, Bandung, 2006, hlm.91.

14Berdasarkan pendapat dari Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian HukumNormatif, Bayumedia Publishing, Malang, 2006, hlm. 302 – 321.

Page 18: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

11

Analisis bahan hukum dilakukan secara kualitatif.15 Bahan hukum primer,

bahan sekunder dan bahan non hukum yang diperoleh dari hasil penelitian disusun

secara sistematis untuk kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis dipaparkan

secara naratif preskriptif untuk menjelaskan eksistensi LMK dan kontirbusinya terhadap

pemenuhan hak ekonomi bagi pencipta/pemegang hak cipta lagu/musik.

15Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia,Jakarta, 1988, hlm. 11 – 26, dan Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum NormatifSuatu Tinjauan Singkat, Rajawali Press, Cetakan Ke-4, Jakarta, 1995, hlm. 62 – 88.

Page 19: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

12

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN LUARAN YANG DICAPAI

A. EKSISTENSI LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF SETELAH

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014

TENTANG HAK CIPTA

Pengaturan tentang LMK dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2014 tentang Hak Cipta merupakan hal yang baru. Hal ini dilakukan karena

adanya kebutuhan mendesak berkaitan dengan keinginan dari pemerintah

untuk dapat lebih melindungi kepentingan ekonomi pencipta lagu/musik.

Selama ini pencipta lagu/musik mengalami kesulitan untuk mendapatkan hak

ekonominya (royalti) dari pengguna lagu/musik ciptannya karena tidak

memiliki lembaga yang bertugas menagih dan mengumpulkan royalti.

Pengaturan mengenai LMK dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2014 tentang Hak Cipta, terdapat pada:

1. Pasal 1 angka 22

Merupakan definsi dari Lembaga Manajemen Kolektif, yang menyatakan:

institusi yang berbentuk badan hukum nirlaba yang diberi kuasa olehpencipta, pemegang hak cipta, dan/atau pemilik hak terkait guna mengelolahak ekonominya dalam bentuk menghimpun dan mendistribusikan royalti.

2. Pasal 23 ayat (5)

Pasal 23 ayat (5) menyinggung LMK berkaitan dengan penggunaan hak

terkait dengan hak cipta, yang menyatakan:

Setiap Orang dapat melakukan penggunaan secara komersial ciptaan dalamsuatu pertunjukan tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada penciptadengan membayar imbalan kepada pencipta melalui Lembaga ManajemenKolektif.Pada penjelasan pasal tersebut, dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan“imbalan kepada pencipta” adalah royalti yang nilainya ditetapkan secarastandar oleh Lembaga Manajemen Kolektif.

3. Pasal 87, 88, 89, 90, 91, 92 dan 93.

Pasal 87

Page 20: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

13

(1) Untuk mendapatkan hak ekonomi setiap Pencipta, Pemegang HakCipta, pemilik Hak Terkait menjadi anggota Lembaga ManajemenKolektif agar dapat menarik imbalan yang wajar dari pengguna yangmemanfaatkan Hak Cipta dan Hak Terkait dalam bentuk layananpublik yang bersifat komersial.

(2) Pengguna Hak Cipta dan Hak Terkait yang memanfaatkan Haksebagaimana dimaksud pada ayat (1) membayar Royalti kepadaPencipta, Pemegang Hak Cipta, atau pemilik Hak Terkait, melaluiLembaga Manajemen Kolektif.

(3) Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membuat perjanjiandengan Lembaga Manajemen Kolektif yang berisi kewajiban untukmembayar Royalti atas Hak Cipta dan Hak Terkait yang digunakan.

(4) Tidak dianggap sebagai pelanggaran Undang-Undang ini, pemanfaatanCiptaan dan/atau produk Hak Terkait secara komersial oleh penggunasepanjang pengguna telah melakukan dan memenuhi kewajiban sesuaiperjanjian dengan Lembaga Manajemen Kolektif.

Pasal 88

(1) Lembaga Manajemen Kolektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87

ayat (1) wajib mengajukan Permohonan izin operasional kepada

Menteri.

(2) Izin operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi

syarat: a. berbentuk badan hukum Indonesia yang bersifat nirlaba; b.

mendapat kuasa dari Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau pemilik Hak

Terkait untuk menarik, menghimpun, dan mendistribusikan Royalti; c.

memiliki pemberi kuasa sebagai anggota paling sedikit 200 (dua ratus)

orang Pencipta untuk Lembaga Manajemen Kolektif bidang lagu

dan/atau musik yang mewakili kepentingan pencipta dan paling sedikit

50 (lima puluh) orang untuk Lembaga Manajemen Kolektif yang

mewakili pemilik Hak Terkait dan/atau objek Hak Cipta lainnya; d.

bertujuan untuk menarik, menghimpun, dan mendistribusikan Royalti;

dan e. mampu menarik, menghimpun, dan mendistribusikan Royalti

kepada Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau pemilik Hak Terkait.

(3) Lembaga Manajemen Kolektif yang tidak memiliki izin operasional

dari Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang menarik,

menghimpun, dan mendistribusikan Royalti.

Page 21: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

14

Pasal 89

(1) Untuk pengelolaan Royalti Hak Cipta bidang lagu dan/atau musikdibentuk 2 (dua) Lembaga Manajemen Kolektif nasional yang masing-masing merepresentasikan keterwakilan sebagai berikut: a. kepentinganPencipta; dan b. kepentingan pemilik Hak Terkait.

(2) Kedua Lembaga Manajemen Kolektif sebagaimana dimaksud padaayat (1) memiliki kewenangan untuk menarik, menghimpun, danmendistribusikan Royalti dari Pengguna yang bersifat komersial.

(3) Untuk melakukan penghimpunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)kedua Lembaga Manajemen Kolektif wajib melakukan koordinasi danmenetapkan besaran Royalti yang menjadi hak masing-masingLembaga Manajemen Kolektif dimaksud sesuai dengan kelazimandalam praktik berdasarkan keadilan.

(4) Ketentuan mengenai pedoman penetapan besaran Royalti ditetapkanoleh Lembaga Manajemen Kolektif sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan disahkan oleh Menteri.

Pasal 90

Dalam melaksanakan pengelolaan hak Pencipta dan pemilik Hak TerkaitLembaga Manajemen Kolektif wajib melaksanakan audit keuangan danaudit kinerja yang dilaksanakan oleh akuntan publik paling sedikit 1 (satu)tahun sekali dan diumumkan hasilnya kepada masyarakat melalui 1 (satu)media cetak nasional dan 1 (satu) media elektronik.

Pasal 91

(1) Lembaga Manajemen Kolektif hanya dapat menggunakan danaoperasional paling banyak 20% (dua puluh persen) dari jumlahkeseluruhan Royalti yang dikumpulkan setiap tahunnya.

(2) Pada 5 (lima) tahun pertama sejak berdirinya Lembaga ManajemenKolektif berdasarkan Undang-Undang ini, Lembaga ManajemenKolektif dapat menggunakan dana operasional paling banyak 30% (tigapuluh persen) dari jumlah keseluruhan Royalti yang dikumpulkansetiap tahunnya.

Pasal 92(1) Menteri melaksanakan evaluasi terhadap Lembaga Manajemen

Kolektif, paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.(2) Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menunjukkan Lembaga Manajemen Kolektif tidak memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88, Pasal 89 ayat (3),Pasal 90, atau Pasal 91, Menteri mencabut izin operasional LembagaManajemen Kolektif.

Page 22: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

15

Pasal 93

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan dan penerbitan izinoperasional, serta evaluasi mengenai Lembaga Manajemen Kolektif diaturdengan Peraturan Menteri.

4. Pasal 119

Setiap Lembaga Manajemen Kolektif yang tidak memiliki izin operasionaldari menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 ayat (3) dan melakukankegiatan penarikan royalti dipidana dengan pidana penjara paling lama 4(empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00(satu miliar rupiah).

5. Pasal 121 huruf e, f dan g

e. penghimpunan dan Pendistribusian Royalti yang dilakukan olehorganisasi profesi atau lembaga sejenis dengan sebutan apapun yangtelah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku tetap dapat dilakukansampai dengan terbentuknya Lembaga Manajemen Kolektif sesuaidengan ketentuan Undang-Undang ini;

f. organisasi profesi atau lembaga sejenis dengan sebutan apapunsebagaimana dimaksud dalam huruf e, berlaku ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 87, Pasal 88, dan Pasal 89 terhitung sejakberlakunya Undang-Undang ini;

g. organisasi profesi atau lembaga sejenis dengan sebutan apapun yangtelah ada yang tugas dan fungsinya menghimpun, mengelola, dan/ataumendistribusikan Royalti sebelum berlakunya Undang-Undang ini wajibmenyesuaikan dan berubah menjadi Lembaga Manajemen Kolektifdalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 93 Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2014 tentang Hak Cipta yang menyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut

mengenai tata cara permohonan dan penerbitan izin operasional, serta evaluasi

mengenai Lembaga Manajemen Kolektif diatur dengan Peraturan Menteri.

Maka diterbitkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor

29 Tahun 2014 tentang Tata Cara Permohonan dan Penerbitan Izin

Operasional serta Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif.

Syarat dan tata cara permohonan dan penerbitan izin operasional

Lembaga Manajemen Kolektif diatur pada Pasal 2, 3 dan 4, Bab II, Peraturan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata

Page 23: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

16

Cara Permohonan dan Penerbitan Izin Operasional serta Evaluasi Lembaga

Manajemen Kolektif. Setiap LMK wajib memiliki izin operasional. Secara

ringkas melalui mekanisme sebagai berikut:

1. LMK dalam mengurus izin operasiona harus memenuhi syarat: a. berbentuk

badan hukum indonesia yang bersifat nirlaba; b. mendapat kuasa dari

pencipta, pemegang hak cipta, atau pemilik hak terkait untuk menarik,

menghimpun, dan mendistribusikan royalti; c. memiliki pemberi kuasa

sebagai anggota paling sedikit 200 (dua ratus) orang pencipta untuk LMK

bidang lagu dan/ atau musik yang mewakili kepentingan pencipta dan

paling sedikit 50 (lima puluh) orang untuk LMK yang mewakili pemilik

hak terkait dan/ atau objek hak cipta lainnya; d. bertujuan untuk menarik,

menghimpun, dan mendistribusikan royal ti; dan e. mampu menarik,

menghimpun, dan mendistribusikan royalti kepada pencipta, pemegang hak

cipta, atau pemilik hak terkait.

2. LMK mengajukan permohonan secara tertulis kepada Menteri Hukum dan

HAM RI yang disampaikan secara langsung dengan melampirkan dokumen

pendukung: a. salinan Akta Pendirian; b. salinan Keputusan Menteri

mengenai pengesahan badan hukum; c. surat kuasa dari pencipta,

pemegang hak cipta, atau pemilik hak terkait; c. anggaran dasar LMK; d.

fotocopy kartu tanda penduduk pengurus LMK; e. daftar nama anggota

LMK; f. daftar karya Ciptaan dan/ atau daftar produk hak terkait yang

dikelola oleh lmk; dan g. surat pernyataan mampu menarik, menghimpun,

dan mendistribusikan royalti kepada pencipta, pemegang hak cipta, atau

pemilik hak terkait.

3. Menteri melakukan pemeriksaan terhadap permohonan.

4. Dalam hal permohonan telah memenuhi persyaratan, Menteri memberikan

izin operasional dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari

kerja terhitung sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap.

5. Dalam hal permohonan tidak memenuhi persyaratan, Menteri menolak

permohonan disertai dengan alasan penolakan.

Page 24: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

17

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun

2014 tentang Tata Cara Permohonan dan Penerbitan Izin Operasional serta

Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif membedakan dua jenis LMK, yaitu

LMK Nasional Pencipta dan LMK Nasional Hak Terkait. LMK Nasional

Pencipta dan LMK Nasional Hak Terkait memiliki kewenangan untuk

menarik, menghimpun, dan mendistribusikan royalti dari pengguna yang

bersifat komersial. Dalam menghimpun royalti dari pengguna, LMK Nasional

Pencipta dan LMK Nasional Hak Terkait wajib melakukan koordinasi dan

menetapkan besaran royalti yang menjadi hak masing-masing LMK sesuai

dengan kelaziman dalam praktik berdasarkan keadilan. LMK Nasional

Pencipta dan LMK Nasional Hak Terkait dapat mendelegasikan

kewenangannya kepada LMK sejenis yang berada di bawah koordinasinya

(Pasal 5).

Secara normatif tugas LMK Nasional Pencipta dan LMK Nasional Hak

Terkait, adalah: a. menyusun kode etik LMK di bidang lagu dan/atau musik; b.

melakukan pengawasan terhadap LMK di bidang lagu dan/atau musik; c.

memberikan rekomendasi kepada Menteri untuk menjatuhkan sanksi atas

pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pengurus LMK; d. memberikan

rekomendasi kepada Menteri terkait dengan perizinan LMK di bidang lagu

dan/atau musik yang berada di bawah koordinasinya; e. menetapkan sistem

dan tata cara penghitungan pembayaran Royalti oleh pengguna kepada LMK;

f. menetapkan tata cara pendistribusian Royalti dan besaran Royalti untuk

Pencipta, pemegang Hak Cipta, dan pemilik Hak Terkait; g. melakukan

mediasi atas sengketa Hak Cipta dan Hak Terkait; dan h. memberikan laporan

kinerja dan laporan keuangan kepada Menteri (Pasal 6).

LMK Nasional Pencipta dan LMK Nasional Hak Terkait dipimpin oleh

komisioner yang bersifat independen, berjumlah ganjil paling banyak 5 (lima)

orang yang berasal dari unsur: a. LMK di bidang lagu dan/atau musik; b.

pencipta; c. akademisi; dan d. ahli/pakar hukum di bidang hak cipta. Masa

jabatan komisioner LMK nasional paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih

kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. Pertama kali, komisioner

Page 25: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

18

LMK nasional dipilih oleh panitia seleksi yang bersifat independen yang

dibentuk dan ditetapkan oleh Menteri, dan selanjutnya dipilih oleh panitia

seleksi yang bersifat independen yang dibentuk dan ditetapkan oleh

komisioner (Pasal 7, 8). Pertama kali komisioner LMKN Pencipta terdiri dari:

Rhoma Irama, James Freddy Sunda, Adi Adrian (Adi Kla Project), Iman

Haryanto, Slamet Adriyadie dan LMKN Hak Terkait terdiri dari: Rd. M.

Samsudin Dajat Hardjakusumah (Sam Bimbo), Ebiet G. Ade, Djanuar Ishak,

Miranda Risang Ayu, dan Handi Santoso.16

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun

2014 juga mengatur tentang akuntabilitas LMK Pencipta dan LMK Hak

Terkait Nasional. LMK nasional wajib melaksanakan audit keuangan dan

audit kinerja yang dilaksanakan oleh akuntan publik paling sedikit 1 (satu)

tahun sekali yang disampaikan kepada Menteri dalam waktu paling lama 14

(empat belas) hari setelah selesai dilakukan audit dan diumumkan hasilnya

kepada masyarakat melalui media cetak nasional dan media elektronik. Hasil

audit tersebut akan menjadi pertimbangan bagi Menteri dalam evaluasi

terhadap LMK dan LMK nasional (Pasal 9, 10). Menteri dapat mencabut izin

operasional LMK setelah dilakukan evaluasi, apabila: a. bentuk badan

hukumnya berubah menjadi badan hukum yang bersifat mencari keuntungan;

b. tidak mendistribusikan royalti kepada pencipta dan/atau pemilik hak terkait;

c. tidak memiliki atau kurang dari 200 (dua ratus) orang pemberi kuasa untuk

LMK bidang lagu dan/ a tau musik yang mewakili kepentingan pencipta dan

kurang dari 50 (lima puluh) orang pemberi kuasa untuk LMK yang mewakili

pemilik hak terkait dan/ atau objek hak cipta lainnya; d. tidak melakukan

koordinasi dalam menetapkan besaran royalti, baik antar LMK sejenis maupun

antara LMK kepentingan Pencipta dengan LMK kepentingan pemilik hak

terkait; e. tidak melakukan audit kinerja dan audit keuangan yang dilakukan

oleh akuntan publik; f. tidak mengumumkan kepada masyarakat hasil audit

16Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, MenkumhamMelantik Komisioner LMKN Pencipta dan LMKN Hak Terkait,http://www.kemenkumham.go.id/v2/berita/330-menkumham-melantik-komisioner-lmkn-pencipta-dan-lkmn-hak-terkait#sthash.s5RjH8YI.dpuf, Diakses tanggal 12/10/2016.

Page 26: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

19

kinerja dan audit keuangan melalui media cetak nasional dan media

elektronik; dan g. menggunakan dana operasional lebih dari 20°/o (dua puluh

persen) setelah 5 (lima) tahun pertama dan/ a tau menggunakan dana

operasional lebih dari 30% (tiga puluh persen) untuk 5 (lima) tahun pertama

dari jumlah keseluruhan Royalti yang dikumpulkan setiap tahunnya (Pasal 11).

Menteri dalam melakukan pencabutan izin LMK, mendengar dan

memperhatikan rekomendasi dari LMK nasional terkait yang didahului

memperingatkan LMK yang tidak mematuhi atau LMK yang melakukan

pelanggaran setelah diberikan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali, sleanjutya

Menteri mengumumkan pencabutan izin operasional LMK dalam laman

elektronik resmi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atau Direktorat

Jenderal. Menteri mendelegasikan kepada Direktur Jenderal untuk

melaksanakan seluruh kewenangan Menteri berdasarkan Peraturan ini (Pasal

12, 13).

Sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang

Hak Cipta dan diterbitkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara Permohonan dan Penerbitan Izin

Operasional serta Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif, sampai tahun 2016,

ada 6 (enam) LMK yang telah memiliki izin operasional, terdiri dari:

a. Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI) yang merupakan LMK pencipta,

berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor HKI.2-OT.03.01-06 tentang Izin Operasional Lembaga

Manajemen Kolektif Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI).

b. Wahana Musik Indonesia (WAMI) yang merupakan LMK pencipta,

berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor HKI.2-OT.03.01-05 tentang Izin Operasional Lembaga

Manajemen Kolektif Wahana Musik Indonesia (WAMI).

c. Royalti Anugrah Indonesia (RAI) yang merupakan LMK pencipta,

berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor HKI.2-OT.03.01-08 tentang Izin Operasional Lembaga

Manajemen Kolektif Royalti Anugrah Indonesia (RAI).

Page 27: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

20

d. Perlindungan Hak Penyanyi dan Pemusik Rekaman Indonesia (PAPPRI)

yang merupakan LMK hak terkait, berdasarkan Keputusan Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor HKI.2.-OT.03.01-07 tentang

Izin Operasional Lembaga Manajemen Kolektif Perlindungan Hak Penyanyi dan

Pemusik Rekaman Indonesia (PAPPRI).

e. Sentra Lisensi Musik Indonesia (SELMI) yang merupakan LMK hak

terkait, berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor HKI.2-OT.03.01-04 tentang Izin Operasional Lembaga

Manajemen Kolektif Sentra Lisensi Musik Indonesia (SELMI).

f. Artis Dangdut Indonesia (ARDI) yang merupakan LMK hak terkait,

berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor HKI.2-OT.03.01-08 Tahun 2015 tentang Izin Operasional

Lembaga Manajemen Kolektif Artis Dangdut Indonesia (ARDI).

Pengaturan LMK di Indonesia sudah cukup kuat dalam memberikan

landasan hukum dan landasan operasional LMK. Eksistensi LMK sudah lebih

terjamin dan terlindungi oleh hukum serta memiliki akuntabilitas publik

sepanjang pengawasan dan evaluasi dari Kementerian Hukum dan HAM RI

khususnya Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dilakukan secara

konsisten dan penjatuhan sanksi berdasarkan peraturan yang berlaku.

B. LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF DAN JAMINAN TERPENUHI

HAK EKONOMI PENCIPTA

Berkaitan dengan LMK dan royalti, masih ada ketidakjelasan dalam

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (UUHC 2014)

meskipun sudah terjawab dengan terbitnya Peraturan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara Permohonan dan

Penerbitan Izin Operasional serta Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif. Ada

tiga permasalahan, yaitu:17

17Agus Riyanto, Penentuan dan Penetapan Besaran Royalti, http://business-law.binus.ac.id/2015/04/21/penentuan-dan-penetapan-besaran-royalti/, Diakses 16/10/2016.

Page 28: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

21

Pertama, siapa yang dimaksud dengan pengguna lagu yang bersifat

komersial sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (24) juncto Pasal 87 ayat

(1), (4) dan Pasal 89 ayat (2) UUHC 2014. yang menjadi pertanyaan adalah

siapa yang termasuk kategorisasi pengguna lagu yang bersifat komersial

itu? Pasal 1 ayat (24) UUHC 2014 menggunakan kata penggunaan secara

komersial tanpa adanya kata lagu. Penggunaan secara komersial

diterjemahkan pemanfaatan ciptaan dan/atau produk hak terkait dengan

tujuan untuk memperoleh keuntungan ekonomi dari berbagai sumber atau

berbayar. Terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) merujuk kepada arti

pengguna lagu secara komersial dan (2) juga terbuka tidak termasuk arti

pengguna lagu secara komersial, sementara di dalam penjelasan UUHC

2014 dikatakan cukup jelas. Hal ini berarti membuka penafsiran yang

berbeda-beda dan semuanya kembali kepada yang memberikan penilaian

terhadap kata penggunaan secara komersial. Apakah pengguna lagu secara

komersial itu merujuk kepada penggunaan (dengan memperdengarkan)

karya cipta yang telah dibelinya (seperti kaset atau compact disc/CD)

sepanjang tidak untuk diperdengarkan dan dengan tujuan untuk tidak

mendapat keuntungan yang bersifat materi/komersial adalah diperbolehkan

dan hal ini berarti tidaklah termasuk penggunaan lagu yang bersifat

komersial. Kondisi yang berbeda terhadap karya cipta (musik misalnya)

kemudian dipergunakannya (diumumkan atau diperbanyak) untuk

kepentingan komersial, maka ada kewajiban untuk membayar royalti.

Misalnya, menjadikan musik sebagai bagian dari proses dan aktivitas

pertunjukan yang memang memungut biaya dari penontonnya atau

memperdengarkan musik itu sebagai daya tarik untuk berkunjungnya

konsumen. Penggunaan karya cipta tersebut akan dapat dikenakan

kewajiban pembayaran royalti. Jika hal itu termasuk, maka berarti industri

hiburan dan para pengusaha harus membayar royalti jika menggunakan

musik untuk kepentingan mereka. Seperti mal-mal besar (di mana

perusahaan retail besar ada di dalamnya), kafe-kafe, tempat karaoke,

warung makan, konser, pentas seni mahasiswa, termasuk tempat seperti

Page 29: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

22

house musik, seperti kafe-kafe dangdut di pinggir jalan adalah pihak-pihak

yang akan terkena membayar besaran royalti.

Kedua, arti terminologi imbalan yang wajar yang diatur oleh Pasal

87 (ayat 1) UUHC 2014 dan Ketiga, LMKN dalam penetapan besaran

royalti haruslah sesuai dengan kelaziman di dalam praktik berdasarkan

keadilan (Pasal 89 ayat (1) dan (2) UUHC 2014). Arti terminologi imbalan

yang wajar yang diatur Pasal 87 ayat (1) UUHC 2014 juga mengundang

tanya yang tidak terjawabkan UUHC 2014 itu sendiri. Wajar itu batasannya

apa dan ukuran wajar itu menurut siapa (sehingga menjadi subjektif)?

Wajar menurut LMKN akan berbeda ukurannya dengan pengguna lagu

secara komersial tentang besaran royaltinya. Ketentuan yang seperti ini

membuka peluang terjadinya salah pengertian penentuan jika di dalam

menentukannya dilakukan secara sepihak saja dan pihak yang akan

dikenakan tidak didiskusikan terlebih dahulu dengannya. Artinya, besaran

royalti yang telah ditentukan secara sepihak dapat berakibat kepada

penolakan dari pihak lainnya. Di samping itu, berapa sesungguhnya besaran

imbalan yang wajar menjadi relatif sulit ditentukan jika tidak ada standar

yang jelas dan disetujui oleh para pihak. Dengan kondisi demikian ini,

maka tidak tercapai kesepakatan menjadi besar kemungkinan terjadi. Tidak

tercapainya suatu kesepakatan bersama itu juga pada akhirnya akan

berdampak buruk kepada pencipta, pemegang hak cipta, dan pemilik hak

terkait, termasuk juga kepada negara dari aspek pajaknya.

Ketiga, apa yang dimaksud dengan ketentuan kelaziman dan

keadilan itu? LMKN dalam penetapan besaran royalti harus sesuai

kelaziman dalam praktiknya berdasarkan keadilan (Pasal 89 (ayat 1) dan

(2) UUHC 2014). Artinya, kelaziman dan keadilan yang diatur adalah

terlalu umum dan tidak ada paramter yang dapat dijadikan pegangan di

dalam menentukan besaran royalti yang ditetapkan LMKN dan yang harus

dibayar royalti pengguna lagu secara komersial, sehingga kedua wording

tersebut terbuka diperdebatkan oleh masing-masing pihak. Akibat dari

masalah ini, maka sulit sekali mencari titik temu angka besaran royaltinya.

Page 30: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

23

Kata kelaziman dan keadilan itu menjadi sangat relatif dan tergantung

sudut pandang mana menilainya. Terjadinya kondisi demikian terjadi

karena keduanya berpegang kepada dalilnya sendiri-sendiri. Hal ini

semuanya bermula dari ketidakjelasan apa yang diatur oleh Pasal 89 (ayat

1) dan (2) UUHC 2014 tersebut. Pasal 89 ayat (4) UUHC 2014 itu sendiri

telah membuka untuk dapat lebih memperjelasnya. Pasal tersebut mengatur

bahwa mengenai pedoman di dalam penetapan besaran royalti ditetapkan

oleh LMKN. Hal ini berarti kekurangan ketidakjelasaan yang ada di dalam

hal penetapan besaran royalti itu masih dapat diselesaikan. Lebih tepat jika

dalam penetapannya juga melibatkan dan berdiskusi dengan pihak yang

akan menjadi objek besaran royalti, yaitu pengguna secara komersial.

Artinya, ada suatu tahapan perundingan terlebih dahulu dan tertuang jelas

di dalam kesepakatan perdata antara LMKN dengan pengguna secara

komersial dan untuk itu ada besaran royalti yang telah disetujui bersama.

Oleh karena itu, harus ada formula perhitungan yang jelas yang ditetapkan

LMKN dan telah disetujui oleh Menteri.

Secara normatif keberadaan LMK sudah dapat menjamin bagi

pencipta lagu/musik dalam mendapatkan hak ekonominya. Sudah ada

kepastian hukum bagi legalitas eksistensi LMK di Indonesia.18 Pencipta

lagu/musik harus aktif menjadi anggota dari LMK dan secara mandiri juga

melakukan pemantauan terhadap penggunaan lagu/musik oleh para

pengguna di seluruh Indonesia. Pencipta lagu/musik juga memiliki pilihan

untuk masuk menjadi anggota LMK, dan apabila LMK yang dimasukinya

dianggap merugikan kepentingan ekonomi pencipta dapat keluar dan

pindah pada LMK lainnya yang lebih profesional. Semakin banyak LMK

yang didirikan dan diizinkan oleh Menteri maka akan terjadi persaingan

sehat antar LMK, yang pada akan menguntungkan pencipta.

18Arief Rahmat Gustian, Pemberdayaan Lembaga Manajemen Kolektif Dalam MelindungiHak Ekonomi Pencipta Lagu atau Musik, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Bengkulu (tidakditerbitkan), 2016, Hlm 129.

Page 31: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

24

C. LUARAN YANG DICAPAI

Luaran penelitian ini masih berupa laporan penelitian dan akan

dirancang secepatnya artikel ilmiah hukum yang direncanakan dimuat dalam

jurnal ilmiah hukum nasional yang tidak terakreditasi atau terakreditasi

DIKTI. Diperkirakan akan diajukan pemuatannya pada tahun 2017 setelah

melalui perbaikan dan pemutakhiran data sesuai dengan perkembangan hukum

hak cipta dan LMK di Indonesia.

Page 32: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

25

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Eksistensi Lembaga Manajemen Kolektif setelah berlakunya Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan diterbitkannya

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Tata Cara Permohonan dan Penerbitan Izin Operasional serta

Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif semakin kuat dan memiliki

kepastian hukum dalam melakukan kegiatan operasional usahanya.

2. Pengaturan Lembaga Manajemen Kolektif pada Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Peraturan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara Permohonan dan

Penerbitan Izin Operasional serta Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif

secara normatif sudah dapat menjamin terpenuhi hak ekonomi pencipta

lagu/musik. LMK memiliki akuntabilitas publik sepanjang pengawasan dan

evaluasi dari Kementerian Hukum dan HAM RI khususnya Direktorat

Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dilakukan secara konsisten dan

penjatuhan sanksi berdasarkan peraturan yang berlaku.

B. SARAN

1. LMKN sebagai lembaga yang dibentuk pemerintah harus pro aktif

melakukan pengawasan terhadap LMK baik sudah diberikan izin oleh

Kementerian Hukum dan HAM RI maupun LMK yang belum berizin.

2. Pencipta lagu/musik harus aktif menjadi anggota LMK yang sudah berizin

dan secara aktif juga melakukan pemantauan terhadap penggunaan ciptaan

lagu/musik secara mandiri dan berkoordinasi dengan LMK.

3. LMK Pencipta dan LMK Hak Terkait harus lebih mampu menjangkau

pengguna lagu/musik di seluruh Indonesia dan melaporkan hasil penagihan

royaltinya secara jujur dan akuntabel.

Page 33: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

26

DAFTAR PUSTAKA

Agus Riyanto, Penentuan dan Penetapan Besaran Royalti, http://business-law.binus.ac.id/2015/04/21/penentuan-dan-penetapan-besaran-royalti/,Diakses 16/10/2016.

Arief Rahmat Gustian, Pemberdayaan Lembaga Manajemen Kolektif DalamMelindungi Hak Ekonomi Pencipta Lagu atau Musik, Skripsi, FakultasHukum Universitas Bengkulu (tidak diterbitkan), 2016.

Alamanda, Ironi Industri Musik Indonesia, Rugi Triliunan Dilibas Pembajakan,Http://Www.Gulalives.Com/2015/05/18/, 14/03/2016.

Aloysius B Kurniawan, Kerugian Akibat Pembajakan Musik Rp 4 Triliun perTahun, http://print.kompas.com/baca/2015/09/18/, 14/03/2016

Candra Irawan, Aspek Hukum Hak Cipta, Paten dan Merek Di Indonesia,Bengkulu, UNIB Press, 2003.

http://kci-lmk.or.id/sejarah-kci/, 17/12/2016.

http://mediacenter.malangkota.go.id/2014/03/beri-contoh-anang-serahkan-royalti-pelaku-musik/, Diakses 17/03/2016

http://showbiz.liputan6.com/read/2113588/kci-berikan-royalti-ke-presiden-sby-rp-16600000, 17/03/2016.

http://www.asirindo.org/tentang-3.php, 17/12/2015.

http://www.wami.co.id/web2/home/index.php, 17/12/2015.

Iman Sjahputra, Menggali Keadilan Hukum Analisis Politik Hukum dan HakKekayaan Intelektual, PT. Alumni, Bandung, 2009.

Menteri Hukum dan HAM RI, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaNomor 29 Tahun 2014 tentang Tata Cara Permohonan dan PenerbitanIzin Operasional serta Evaluasi Lembaga Manajemen Kolektif, BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1699.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2016 tentang Hak Cipta,Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 266 danTambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599.

Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, BayumediaPublishing, Malang, 2006.

Page 34: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

27

Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan(Kumpulan Karya Tulis), Alumni, Bandung, 2006.

Otto Hasibuan, Hak Cipta Di Indonesia, PT Alumni, Bandung, 2008.

Rezky Lendi Maramis, Perlindungan Hukum Hak Cipta Atas Karya Musik DanLagu Dalam Hubungan Dengan Pembayaran Royalti, Jurnal LexPrivatum, Vol.II/No. 2/April/2014, http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/ article/viewFile/4537/4065, 17/03/2016.

Ria Anjelfa, Perlindungan Hukum Atas Karya Hasil Rekaman Suara YangDikonversi Dalam Bentuk Compact Discs (CD), Jurnal Notarius Edisi 08Nomor 2 September (2015), Fakultas Hukum Universitas Diponegoro,Semarang.

Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, GhaliaIndonesia, Jakarta, 1988.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu TinjauanSingkat, Rajawali Press, Cetakan Ke-4, Jakarta, 1995.

Page 35: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

28

Lampiran 1Personalia Tenaga Pelaksana Penelitian

Ketua PenelitiA. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengangelar)

Dr Candra Irawan, S.H., M.Hum

2 Jenis Kelamin Laki-laki3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala4 NIP/NIK/Identitas lainnya 1973101519970210015 NIDN 00151073056 Tempat dan Tanggal Lahir Kayuara, 15 Oktober 19737 E-mail [email protected] Nomor Telepon/HP 0852 9590 40079 Alamat Kantor Jalan WR Supratman Bengkulu10 Nomor Telepon/Faks 0736-20653/0736-2065311 Lulusan yang Telah

DihasilkanS-1 = 40 orang; S-2 = 7 orang; S-3 = - orang

12 Mata Kuliah yg Diampu 1. Hukum Hak Kekayaan Intelektual2. Hukum Ekonomi3. Hukum Investasi4. Transaksi Bisnis Internasional

B. Riwayat PendidikanS-1 S-2 S-3

NamaPerguruanTinggi

UniversitasBengkulu, Bengkulu

UniversitasDiponegoro,Semarang

UniversitasPadjadjaran,Bandung

Bidang Ilmu Ilmu Hukum Ilmu Hukum,Konsentrasi HukumEkonomi danTeknologi

Ilmu Hukum,Konsentrasi HukumBisnis

Tahun Masuk-Lulus

1991-1996 1999-2001 2007-2010

JudulSkripsi/Tesis/Disertasi

Praktik KlausulaEksonerasi DalamPerjanjian BakuPada PerusahaanStudio Photo di KotaBengkulu

Hukum danPemberdayaanUsaha Kecil: KajianKritis ImplementasiKebijakanPemerintahTerhadapPemberdayaanUsaha Kecil di KotaBengkulu

Politik Hukum DalamKerangka HarmonisasiPrinsip-PrinsipPerjanjianPerdagangan TerkaitAspek-Aspek HakKekayaan Intelektual(TRIPs AgreementDalam HukumKekayaan IntelektualIndonesia DikaitkanDengan PerlindunganTerhadap Kepentingan

Page 36: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

29

NasionalNamaPembimbing/Promotor

Joko Susetyanto,S.H., M.SNengsih, S.H

Prof Dr EsmiWarassihpujirahayu,S.H., M.S

Prof Dr EddyDamian, S.HProf Dr Ahmad M.Ramli, S.H, M.HProf Dr Huala Adolf,S.H., LL.M

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)1 2008 Model Penanggulangan

Tindakan Pelanggaran HakCipta Atas Software PadaPelaku Usaha Jual BeliKumputer dan PenyewaanKomputer,

PenelitianHibahBersaing,DirektoratJenderalPendidikanTinggi,DepartemenPendidikanNasional

40.000.000,00

2 2006 Perlindungan Hukum HakKekayaan IntelektualTerhadap PengetahuanTradisional MasyarakatBengkulu

PenelitianHibahBersaing,DirektoratJenderalPendidikanTinggi,DepartemenPendidikanNasional

45.000.000,00

3 2006 Kajian Kemitraan PetaniDengan PerusahaanPerkebunan Di PropinsiBengkulu

BadanPenelitian danPengembanganPropinsiBengkulu

60.000.000,00

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun darisumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun TerakhirNo Tahun Judul Pengabdian Kepada

MasyarakatPendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)1 2013 Perubahan Anggaran Dasar

PT. Bank Bengkulu.PT. BankBengkulu

50.000.000,00

Page 37: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

30

2 2010 Penyuluhan Hukum InteraktifTentang Hak Cipta,Kementerian Hukum danHAM RI Kantor WilayahPropinsi Bengkulu di RadioELBAS FM Bengkulu.

KementerianHukum danHAM RIKantorWilayahPropinsiBengkulu

5.000.000,00

3 2011 Penyuluhan Hukum InteraktifTentang Hukum PendaftaranMerek Dagang dan Jasa,Kementerian Hukum danHAM RI Kantor WilayahPropinsi Bengkulu di RadioELBAS FM Bengkulu.

KementerianHukum danHAM RIKantorWilayahPropinsiBengkulu

5.000.000,00

3 2010 Dialog Hukum Hak CiptaBatik Besurek Bengkulu,TVRI Stasiun DaerahBengkulu

TVRI StasiunDaerahBengkulu

500.000,00

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun darisumber lainnya.

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun TerakhirNo Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun1 2015 Problematika Penerapan

Peraturan Mahkamah AgungRepublik Indonesia Nomor 1Tahun 2008 dalamPenyelesaian SengketaPerdata di Indonesia

Jurnal HukumAcara Perdata(ADHAPER)

Vol. 1, No. 2,Juli –Desember2015

1 2011 Filsafat Pancasila SebagaiLandasan PembangunanHukum Ekonomi Indonesia

BengkoelenJustice,Program StudiPascasarjanaMagister IlmuHukumUniversitasBengkulu

Vol. 1 No. 2Tahun 2011

2 2011 Persoalan CacatKonstitusional Dalam HukumEkonomi Indonesia: AnalisisYuridis KonstitusionalTerhadap Undang-UndangNomor 25 Tahun 2007 tentangPenanaman Modal, Undang-Undang Nomor 22 Tahun

JurnalKonstitusi,MahkamahKonstitusi danPusat KajianKonstitusiHukumUniversitas

Volume IVNo. 2November2011

Page 38: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

31

2001 tentang Minyak dan GasGas, dan Undang-UndangNomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral danBatubara

Bengkulu.

3 2007 Refleksi dan RelevansiMahzab-Mahzab PemikiranHukum TerhadapPengembangan Ilmu Hukum

Jurnal IlmiahKUTEI FHUNIB

Edisi 12 maret2007, ISSN1412-9639

4 2006 Analisis Yuridis Faktor-FaktorPenghambat PemberantasanTindak Pidana Hak Cipta diKota Bengkulu

Jurnal IlmiahKUTEI FHUNIB

Edisi 11September2006, ISSN1412-9639

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun TerakhirNo Nama Pertemuan

Ilmiah / SeminarJudul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat1 Seminar Pengkajian

Hukum Nasional(SPHN), KomisiHukum NasionalRepublik Indonesia(KHN RI)

Politik Hukum DanHarmonisasi Prinsip-PrinsipTRIPs Agreement Ke DalamUndang-Undang KekayaanIntelektual Demi KepentinganNasional

Tanggal, 15 -16November 2011,di HotelMillenium,Jakarta

2 Seminar NasionalPeran OJK DalamInvestasi Bodong diBengkulu

Produk Investasi Ilegal(Bodong) Dan Peran OtoritasJasa Keuangan (OJK)Melindungi Masyarakat(Investor/Nasabah/Konsumen)

Bengkulu, 09Februari 2016

G. Karya Buku dalam 5 Tahun TerakhirNo Judul Buku Tahun Jumlah

HalamanPenerbit

1 Politik Hukum Hak KekayaanIntelektual (HKI) Indonesia

2011 XVII +390

CV MandarMaju Bandung(AnggotaIKAPI)

2 Aspek Hukum dan MekanismePenyelesaian Sengketa Di LuarPengadilan (ADR) Di Indonesia

2010 IX + 215. CV MandarMaju Bandung(AnggotaIKAPI)

3 Dasar-Dasar Pemikiran HukumEkonomi Indonesia, (saat inisudah terikat kontrak penerbitandan sedang proses editing olehPenebit).

2013 VII + 130 CV MandarMaju, Bandung(AnggotaIKAPI)

Page 39: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

32

H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun TerakhirNo. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID123

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnyadalam 5 Tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa SosialLainnya yang Telah Diterapkan

Tahun TempatPenerapan

ResponMasyarakat

1 Revisi AD PT. Bank Bengkulu(BUMD)

2013 PT. BankBengkulu

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atauinstitusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun1 Dosen Berprestasi

Fakultas HukumFakultas Hukum UniversitasBengkulu

2011

2 Dosen BerprestasiFakultas Hukum

Fakultas Hukum UniversitasBengkulu

2013

3 Pemakalah terbaikdalam SeminarNasional HasilPenelitian HEDSProject DirektoratJenderal PendidikanTinggi DepartemenPendidikan Nasional RI

Direktur HEDS ProjectDirektorat Jenderal PendidikanTinggi Departemen PendidikanNasional, Jakarta

2005

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyatadijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam pengajuan penelitian.

Bengkulu, 19 Oktober 2016Ketua,

Dr Candra Irawan, S.H., M.HumNIP. 197310151997021001

Page 40: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

33

Anggota Peneliti (1)

1. Nama : Dr. Akhmad Muslih, M. Hum

2. NIP : 19620102 199103 1 003

3. NIDN : 0002016207

4.Nomor SertifikasiDosen : 091103003579/bidang ilmu hokum

5. Jabatan/Pangkat /Gol, : Lektor Kepala/Pembina Utama Muda/ IVc

6. Tempat/Tanggal lahir : Boyolali 2 Januari 1962

7. Agama : Islam

8. Jenis Kelamin : Laki-laki

9. Alamat Rumah/HP/Telp: Jl. UNIB PERMAI IVA No.38 Bengkulu(0736)7310829 HP. 085267870710

10. Alamat Kantor/Telp : Fakultas Hukum Universitas Bengkulu

11. Status Mengajar : Dosen tetap Fak.Hukum UNIB

12. Jabatan : Lektor Kepala

13. Masa Jabatan : 24 Tahun

14. Pendidikan Terakhir : S3 Ilmu Hukum Universitas Brawijaya Malang

15. Riwayat Pendidikan :

JenjangPendidikan Jurusan Fakultas Universitas Tahun

Sarjana HukumIslam

Hukum Perdata-Pidana Islam Syari’ah

UIN SunanKalijaga 1989

Magister Hukum Peradilan Islam Hukum USU Medan 2000

S3 Ilmu HukumIlmu Perundang-undangan Hukum

UNIBRAWMalang 2011

16. Pelatihan yang pernah diikuti

No. Nama Pelatihan Tempat Penyelenggara Tahun

1 TOT Sosialisasi UUDNRI Bengkulu MPR-RI 2008

2 Pendidikan Anak Bangsa Bengkulu Pusat Bahasa 2009

Page 41: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

34

Jakarta

3Konggres Nasional Dosen PendidikanAgama Jakarta

ADPISI danDEPAG 2009

4 Implementasi UUDNRI 1945 Jakarta MPR-RI 2009

5 Kebijakan Pengelolaan SDA MalangUNIBRAWMalang 2009

6Workshop Standar NasionalPendidikan Agama Jakarta

KementerianAgama 2010

7Workshop Outlook PendidikanNasional Bogor Kemendiknas 2011

17. Mata Kuliah yang diajarkan :1. Filsafat Hukum (pada Prodi S1-dan S2 Ilmu Hukum)2. Pengantar Ilmu Hukum (pada Prodi S1-dan S2 Ilmu Hukum)3. Hukum dan Masyarakat (S2 Ilmu Hukum)4. Politik Hukum (S2 Ilmu Hukum)5. Etika dan Tanggung Jawab Profesi (pada Prodi S1 Ilmu Hukum)6. Perundang-undangan (Prodi Kes-Ling Poltekkes Kemenkes)7. Kapita selekta Hukum Islam (pada Prodi S1 Ilmu Hukum)8. Praktik Peradilan (pada Prodi S1 Ilmu Hukum)9. Keterampilan Komunikasi Hukum (pada Prodi S1 Ilmu Hukum)10. Pendidikan Agama (pada Prodi S1 semua jurusan)11. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan(pada Prodi S1 semua jurusan)

18. Buku yang pernah ditulis antara lain:1. Aktualisasi Syari’at Islam Secara Komprehensif tahun 2004 (ISBN 979-

97929-3-2).2. Kapita Selekta dan Dinamika Hukum Islam, tahun 2007 (ISBN 978-979-

9469-19-9)3. Mengenal Filsafat Hukum Teori Hukum dan Politik Hukum, tahun 2008

(ISBN 978-929-97929-5-2)4. Kedudukan Peraturan Kebijakan Dalam Peraturan Perundang-undangan,

tahun 2011 Penerbit Cipta Grafika Jakarta (ISBN 978-602-18661-1-5)5. Kedudukan Instruksi Presiden Sebagai Sumber Dalam Sistem Hukum di

Indonesia, tahun 2014 Penerbit UNS PRESS Surakarta (ISBN 978-979-498-874-9)

19. Pengalaman Penelitian:1. Pola Pengaturan Perizinan Usaha Di Bidang UMKM di Sepanjang Wilayah

Objek Wisata Pantai Panjang di Kota Bengkulu (2014- POPTN-UNIB)

Page 42: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

35

2. Kedudukan Kompilasi Hukum Islam Sebagai Sumber Dalam Sistem Hukumdi Indonesia (2011)

3. Perjanjian InstitusiSyari’ahEkonomiIslam dalam(2011)4. Kegagalan Pendidikan Hukum di Indonesia (Internalisasi Hukum Yang

belum sesuai Dengan Falsafaf Bangsa) tahun 20115. Revitalisasi Pranata Adat Dalam mencegah Kerusuhan di Bengkulu Utara-

Muko-Muko (2004 Dikti Dosen Muda)6. Peran Bank Muamalat Dalam Pemberdayaan ekonomi Kerakyatan di

Bengkulu (2003 Dikti Dosen Muda)7. Efektitifas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama

di Bengkulu (2001)8. Persepsi Ulama Islam Terhadap Perempuan Yang Bekerja Pada Sektor

Formal9. Peran Remaja Islam Dalam Pembinaan Etika Generasi Muda10. Persepsi Mahasiswa Terhadap Etika dan Tanggung jawab Profesi.

Bengkulu, 19 Oktober 2016

Dr. Akhmad Muslih, M.HumNIP. 19620102199103 1 003

Page 43: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

36

Anggota Peneliti (2)

Nama MUHAMMAD DARUDIN

NIDN/NUP 0026105807

Perguruan Tinggi Universitas Bengkulu

Program Studi Ilmu Hukum S-1

Jenis Kelamin Laki-laki

Jabatan Fungsional LEKTOR KEPALA

Pendidikan Tertinggi S-2

Status Ikatan Kerja DOSEN TETAP

Status Aktivitas AKTIF MENGAJAR

RIWAYAT MENGAJAR

No. SemesterKode MataKuliah

Nama MataKuliah

PerguruanTinggi

12 Ganjil 2009 ISP106 SISTIM HUKUMINDONESIA

UniversitasBengkulu

14 Ganjil 2008 HSB441 HUKUMPERBANKANISLAM

UniversitasBengkulu

15 Ganjil 2008 HIB205 HUKUM ISLAM UniversitasBengkulu

16 Ganjil 2008 HIB205 HUKUM ISLAM UniversitasBengkulu

17 Ganjil 2008 HIB101 PIH UniversitasBengkulu

18 Genap 2007 HSB441 HUKUMPERBANKANISLAM

UniversitasBengkulu

19 Genap 2007 HSB436 PERBANDINGANHUKUM

UniversitasBengkulu

Page 44: LAPORAN AKHIR - core.ac.uk · Pencipta memiliki 2 (dua ) macam hak, yaitu hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak yang dimiliki oleh pencipta untuk mengumumkan dan memperbanyak

37

No. SemesterKode MataKuliah

Nama MataKuliah

PerguruanTinggi

PERDATA

20 Genap 2007 HSB204 HUKUMMUAMALAH

UniversitasBengkulu

21 Genap 2007 HIB205 HUKUM ISLAM UniversitasBengkulu

RIWAYAT PENDIDIKAN

No. Perguruan Tinggi GelarAkademik

Tanggal Ijazah Jenjang

1 Universitas Indonesia MH 26 Nopember1990

S-2

2 Universitas NegeriSemarang

S.H. 10 Mei 1986 S-1

Bengkulu, 19 Oktober 2016

Muhammad Darudin, SH., M.Hum