Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

26
Kami yang bertandatangan di bawah ini: Nama-nama sebagai Badan Pengawas (BP) Koperasi Karyawan RSD KOL. ABUNDJANI Kab Merangin (selanjutnya ditulis dan dibaca “KOPKAR”) telah melakukan pemeriksaan terhadap ADMINISTRASI dan KEUANGAN “KOPKAR”, sedangkan Kegiatan Pengawasan mulai dilakukan sehari setelah pelaksanaan RAT tahun usaha 2012 dan pada bulan Februari - Maret dan April 2013 dilakukan pemeriksaan penatabukuannya dengan naskah laporan sebagai berikut. Ruang lingkup pemeriksaan BP seperti yang diamanatkan dalam AD KOPKAR diantaranya adalah: 1. mengawasi penterapan pelaksanaan keputusan RAT, dalam hal ini RAT tahun sebelumnya, 2. memeriksa dan meneliti buku-buku dan catatan yang berhubungan dengan kegiatan KOPKAR dan atau unit usahanya. Tahapan objek pemeriksaan adalah: 1. Pemeriksaan Aliran Kas unit usaha (Apotek) Husada a. Kas Masuk Tunai, Bon, Kas Masuk Klaim b. Kas Keluar Belanja Modal c. Kas Keluar Operasional d. Nilai Barang Modal e. Catatan lain-lain. 2. Pemeriksaan Aliran Kas unit usaha (Simpan Pinjam) Husada a. Kas Masuk Tagihan Pinjaman b. Kas Masuk Modal c. Kas Keluar Membayar Pinjaman d. Bunga Usaha e. Catatan lain-lain. 3. Pemeriksaan Aliran Kas unit usaha (Parkir) Husada a. Setor Pemda b. Kas Penerimaan c. Catatan lain-lain. 4. Pemeriksaan aliran kas unit usaha (Waserda) Husada a. Nilai modal b. kas c. Catatan-catatan lain 5. Pemeriksaan Koperasi a. 16 buku pokok koperasi b. Simpanan Anggota c. Aliran Kas

description

MELAKSANAKAN AMANAT ANGGOTA, PERIKSA DENGAN BAIK DAN BENAR

Transcript of Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

Page 1: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

Kami yang bertandatangan di bawah ini: Nama-nama sebagai Badan Pengawas

(BP) Koperasi Karyawan RSD KOL. ABUNDJANI Kab Merangin (selanjutnya ditulis dan

dibaca “KOPKAR”) telah melakukan pemeriksaan terhadap ADMINISTRASI dan

KEUANGAN “KOPKAR”, sedangkan Kegiatan Pengawasan mulai dilakukan sehari

setelah pelaksanaan RAT tahun usaha 2012 dan pada bulan Februari - Maret dan April

2013 dilakukan pemeriksaan penatabukuannya dengan naskah laporan sebagai berikut.

Ruang lingkup pemeriksaan BP seperti yang diamanatkan dalam AD KOPKAR

diantaranya adalah:

1. mengawasi penterapan pelaksanaan keputusan RAT, dalam hal ini RAT tahun

sebelumnya,

2. memeriksa dan meneliti buku-buku dan catatan yang berhubungan dengan kegiatan

KOPKAR dan atau unit usahanya.

Tahapan objek pemeriksaan adalah:

1. Pemeriksaan Aliran Kas unit usaha (Apotek) Husada

a. Kas Masuk Tunai, Bon, Kas Masuk Klaim

b. Kas Keluar Belanja Modal

c. Kas Keluar Operasional

d. Nilai Barang Modal

e. Catatan lain-lain.

2. Pemeriksaan Aliran Kas unit usaha (Simpan Pinjam) Husada

a. Kas Masuk Tagihan Pinjaman

b. Kas Masuk Modal

c. Kas Keluar Membayar Pinjaman

d. Bunga Usaha

e. Catatan lain-lain.

3. Pemeriksaan Aliran Kas unit usaha (Parkir) Husada

a. Setor Pemda

b. Kas Penerimaan

c. Catatan lain-lain.

4. Pemeriksaan aliran kas unit usaha (Waserda) Husada

a. Nilai modal

b. kas

c. Catatan-catatan lain

5. Pemeriksaan Koperasi

a. 16 buku pokok koperasi

b. Simpanan Anggota

c. Aliran Kas

Page 2: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

d. Neraca

e. SHU

f. Daftar Inventaris

g. Catatan Lain-lain.

Berdasarkan perihal ruang lingkup di atas, maka laporan BP akan berisikan hasil

pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan RAT tahun buku 2011. Adapun

Keputusan RAT tahun buku 2011 adalah rencana kerja dan rencana anggaran 2012,

diantaranya:

1. Pembuatan Kartu Anggota

2. Penyediaan mesin fhoto copy

3. Pengembangan Unit Usaha

4. Penyediaan mesin kasir pada apotek

Hasil dari memeriksa dan meneliti buku-buku dan catatan yang berhubungan

dengan kegiatan KOPKAR dan atau unit usahanya maka hasilnya adalah:

A. UNIT USAHA APOTEK

Buku pertama yang diperiksa adalah beberapa buku harian penjualan umum,

HAL-HAL YANG DITEMUKAN:

1. adanya bon tanpa penanggung jawab yang jumlahnya: Rp. 9.045.000,oo. (Sembilan

juta 4mpat puluh lima ribu rupiah) buku yang diperiksa adalah buku aliran kas harian

yang ada di apotek (yang tidak disediakan pengurus saat pemeriksaan) dan jumlah

buku yang diperiksakan adalah juga belum seluruh buku yang ada; keadaan ini

adalah kerugian dan menjadi tanggung jawab bersama antara pengurus dan

karyawan.

2. pengembalian uang yang telah diterima tanpa 30% potongan kepada pelanggan dari

Januari – Desember 2012 yang jumlahnya: Rp. 156.389.500,oo sehingga koperasi

dirugikan Rp. 46.916.850,oo; keadaan ini adalah kerugian dan menjadi tanggung

jawab bersama antara pengurus dan karyawan.

3. adanya oknum yang mungkin anggota yang mengembalikan obat, padahal obat

tidak keluar dari apotek yang jumlahnya: Rp. 502.000,oo; keadaan ini adalah

kerugian dan menjadi tanggung jawab bersama antara pengurus dan

karyawan.

4. belanja modal KE APOTEK LAIN secara tunai yang jumlahnya: Rp 15. 569.042,oo;

arus barang apotek sebaiknya berasal dari PBF yang sudang menjalin kerjasama

Page 3: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

kongsi dagang, karena pembelian dengan cara kredit 15 hari; 30 hari dan

sebagainya; pembelian tunai ke apotek berakibat pada pembayaran harga eceran

terakhir tertinggi ditambah rupiah beban operasional mereka; kegiatan ini merugikan

Apotek Husada senilai persentase keuntungan apotek lain tersebut lebih kurang Rp.

1.696.710,oo

5. uang makan tidak sesuai jumlah jaga yang jumlahnya: Rp. 20.000,oo; yang jaga 3

orang tetapii uang makannya Rp. 20.000,oo; yang jaga 4 orangg tetapi uang

makannya Rp. 25.000,oo

6. nilai bon dengan penanggung jawab yang jumlahnya:

7. kerugian akibat kesalahan peneraan sebesar Rp. 271.000,oo dan Rp. 55.000,oo;

keadaan ini adalah kerugian dan menjadi tanggung jawab bersama antara

pengurus dan karyawan.

8. diterakan kemudian dihapus dan tanpa keterangan, dalam penjumlahan harian

diterakan sebagai penerimaan fee PBF;

9. peneraan jumlah yang salah; seharusnya berjumlah Rp. 2.594.000,oo diterakan Rp.

2.424.000,oo; koperasi dirugikan Rp. 170.000,oo; keadaan ini adalah kerugian

dan menjadi tanggung jawab bersama antara pengurus dan karyawan.

10. pengembalian uang oleh karyawan Rp 92.000,oo dari 30% x Rp. 664.000,oo;

seharusnya Rp. 199.200,oo; unit usaha mendapat keuntungan dari kesalahan

dalam peneraan. Modus yang tidak dimengerti apa maksudnya. Keadaan ini

memberikan nilai tambah kas harian sejumlah Rp. 107.200,oo

11. tidak dijalankannya pengisian kartu stok obat; merupakan tanggung jawab tugas

apoteker, karyawan dan menejer. pembayaran gaji dimaksudkan untuk pelaksanaan

tugas pokok sesuai dengan profesi dan tanggung jawabnya sebagai pengelolaan

unit usaha. Tidak dilakukannya kegiatan ini menghambat proses penilaian stok akhir,

dalam pelaksanaannya dapat dianggap tidak disiplin dengan kebijakan

penyelenggaraan apotek.

12. tidak di returnnya dengan segera sejumlah obat yang peredarannya lambat; yang

akan mendekati expire date dan lain sebagainya yang jika dirupiahkan akan

memberikan kerugian bagi koperasi; Jumlah ini bervariasi sehubungan dengan

bervariasinya order obat berdasarkan kebutuhan terapi dan kepentingan dokter

13. ditemukannya pengembalian uang obat pasien pada sore hari, diterakan dengan

identitas yang tidak jelas; yang berjumlah Rp. 163.450,oo. Nama pasiennya tidak

ada dan obat yang dimaksud bukan keluar dari apotek Husada.

14. tidak ada penutupan buku pada setiap akhir bulan; penutupan buku secara bulanan

akan mempertegas aliran kas dan beban dagang, dan tujuan akhirnya adalah

mempermudah upaya rekapitulasi dalam penatabukuan penerimaan, pengeluaran

dan saldo.

Page 4: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

15. pengurangan Rp. 36.000,oo tanpa bukti pada total setoran harian; keadaan ini

adalah kerugian dan menjadi tanggung jawab bersama antara pengurus dan

karyawan.

16. pengelolaan apotek tidak berkesesuaian dengan kebijakan pengelolaan apotek

Depkes RI

17. tidak diketahui dengan nyata nilai obat yang terjual terhadap pelanggan yang berasal

dari perusahaan, diketahui penerimaan rupiah dari perusahaan belum menjadikan

penjelasan berapa kwantitas obat yang diperuntukkan bagi pelanggan dari

perusahaan, hal ini diketahui dari adanya informasi pengembalian obat dibayarkan,

sedangkan pengajuan sesuai pelayanan tetap diajukan ke perusahaan;

18. tidak diketahuinya DATA perhitungan riel uang keluar resep untuk dokter dan untuk

asal ruangan, DALAM LAPORAN PENGURUS DITERAKAN

a. JASA POLI Rp. 18.507.916,oo

b. JASA DOKTER Rp. 92.538.580.oo

c. JIKA INI PERSENTASE DARI HARGA PENJUALAN MAKA BERAPA

BESARANNYA; JIKA DARI KEUNTUNGAN APA DASARNYA.

19. masih ditemukan agunan berupa barang seperti hp, ktp, emas dan lain sebagainya.

20. masih ditemukan penanggungjawab bon yang belum sesungguhnya bertanggung

jawab terhadap permodalan koperasi.

21. Terputusnya aliran kas tunai dari menejer Bambang Irmawan ke dr Adhitya dan dari

dr Adhitya ke Bambang Irmawan; Bambang Irmawan tidak menyerahkan Saldo

kasnya Rp. 4.904.248,oo dan dr Adhitya menyerahkan uang tunai yang dalam

kolom kas tidak sama dengan kas akhir dalam laporan pengurus. Saldo tanggal

penyerahan kembali dr Adhitya Rp 99.576.806,oo sedangkan saldo Bambang

Irmawan pada akhir bulan Mei Rp. 7.679.295,oo; bulan Juni Rp. 4.219.230,oo;

bulan Juli Rp. 35.502.544,oo yang menjadi saldo awal pada bulan Agustus, tetapi

diterakan Rp. 34.101.036,oo; saldo ini terputus pada tanggal 16 Agustus 2012 dan

muncul kembali pada bulan September 2012 dengan jumlah berkurang tanpa

penjelasan transaksi dengan jumlah akhir adalah Rp. 19.611.036.

Pada tanggal serah terima saldo dari dr Adhitya tertulis Rp. 103.671.034,oo dan

saldo Bambang tertulis Rp. 45.779.561,oo. terdapat selisih Rp. 57.896.473,oo.

Keadaan ini membutuhkan penelitian dan investigasi lanjutan dengan lebih

seksama, karena keadaan stok peralihan tidak diketahui dengan pasti karena

tidak dilakukan dan tidak dijalankannya serah terima diantaranya.

22. Adanya penatabukuan unit usaha di penatabukuan koperasi, yang seharus

tidak terjadi karena akan mempengaruhi debet dan kredit koperasi dan unit

usaha itu sendiri. Sebagai contoh Apotek mengambil uang parkir yang ada di

Page 5: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

Koperasi untuk membayar Apoteker, padahal apoteker adalah beban

operasional Apotek.

Buku ke dua yang diperiksa adalah buku pengeluaran obat askes, jamkesmas,

jamkesda, SKTM, ditemukan:

1. tidak adanya peneraan nilai nominal obat dalam rupiah

2. tidak ada bukti fisik identitas pasien yang menjelaskan status jamkesmas dsbnya

3. penyediaan kebutuhan obat tidak dilakukan maksimal, sehingga penggantian

biaya obat yang telah dikeluarkan oleh pasien menjadi sering dilakukan, yang

akhirnya meningkatkan pembayaran tunai yang pada akhirnya mengurangi

penerimaan dan memperkecil keuntungan,

Buku ke tiga yang diperiksa adalah buku pengeluaran obat PT; ditemukan:

1. tidak adanya peneraan nilai nominal obat dalam rupiah

2. tidak ada bukti fisik identitas pasien yang menjelaskan status jamkesmas dsbnya

3. penyediaan kebutuhan obat tidak dilakukan maksimal

Dari data belanja modal ditemukan:

Total belanja 2012 adalah Rp 3.273.624.606,oo dengan bukti fisik berupa kwitansi/

faktur/nota order dengan keterangan adanya pelunasan hanya dari bulan 9 (September

sampai Desember 2012). Sisa faktur selain bulan yang tersebut belum/tidak ada

keterangan dari pengurus yang dapat menerangkan apa yang terjadi, kewajiban jangka

pendek kepada penyedia barang modal per Desember 2012: Rp. 801.165.829 yang

menunjukkan piutang KOPKAR terhadap penyedia barang. piutang ini meningkat dari

piutang tahun usaha 2011, Rp. 520.053.961

Informasi yang didapat bahwa: pengurus telah kehilangan data dan laptop

koperasi beserta beberapa rupiah uang tunai yang menurut pengurus sudah

dilaporkan ke Polisi.

data belanja modal CATATAN VERSI BAMBANG IRMAWAN ADALAH Rp:

4.159.881.844,oo dan dalam laporan pengurus ditemukan Rp. 5.688.458.298,oo

Perbedaan ini dikarenakan tidak akuratnya penatabukuan aliran kas dan bukti

fisik berupa kesediaan dokumen pendukung. Asumsi dari nilai pembelian ini

adalah total modal dalam bentuk barang siap jual pada tahun usaha yang

bersangkutan yang jika dipersentasekan dengan persentase keuntungan akan

memberikan hasil rupiah yang seharusnya sama dengan laba kotor. Perbedaan

pangsa pasar menyebabkan perbedaan persentase, karena harga jual umum tidak

sama dengan harga jual PT, maka hasilnya bervariasi dan tidak riel.

Tabel simulasi dibawah ini membantu menjelaskannya:

Page 6: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

belanja setahun minus juni juli dan agustus VERSI BP > Rp 3,273,624,606

LAPORAN PENGURUS TABULASI KREDIT ALIRAN KAS

$ 5,688,458,298 Rp 4,159,881,696 Rp 886,257,090

$ 415,988,170 10% Rp 327,362,461 10%

$ 831,976,339 20% Rp 654,724,921 40%

$ 1,247,964,509 30% Rp 982,087,382 20%

$ 1,663,952,678 40% Rp 1,309,449,842 30%

KEUNTUNGAN DARI PERKIRAAN TOTAL PENJUALAN DENGAN PANGSA PASAR

Rp 32,736,246

PREDIKSI SHU BERSIH Rp 261,889,968

Rp 196,417,476

Rp 392,834,953

prediksi shu kotor Rp 883,878,644

Dari Data penerimaan Piutang diketahui:

1. SUHARDI

januari – februari Rp 85,646,000

Maret Rp 24,787,200

April Rp 54,213,750

Mei Rp 75,173,100

Juni Rp 69,088,800

Juli Rp 46,614,400

Agustus Rp 60,782,200

September – Oktober Rp 194,887,545

November - Desember Rp 110,896,000

Total Rp 722,088,995 .

DALAM LAPORAN PENGURUS PENERIMAAN INI ADALAH PENJUALAN SEPERTI

TERTERA DALAM TABEL PENGHITUNGAN HASIL USAHA.

2. MARINAWATI/NURHASANAH (KASIR)

17-1-2012 dari pt kda plakar Rp 99,066,525

dari pt sal Rp 10,965,750

18-1-2012 dari pt kda langling Rp 84,605,003

19-1-2012 dari pt aip Rp 5,236,000

20-3-2012 dari pt aip dan sal Rp 45,000,000

9/4/2012 dari pt kda plakar Rp 51,000,000

17-4-2012 dari pt kda plakar Rp 20,000,000

dari pt sal Rp 24,116,500

dari pt aip Rp 1,647,000

18-4-2012 dari pt kda langling Rp 29,710,500

16-5-2012 dari pt sal Rp 15,833,000

Page 7: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

dari pt aip Rp 422,000

18-6-2012 dari pt kda langling Rp 29,533,500

dari pt sal Rp 9,627,125

16-7-2012 dari pt kda langling Rp 74,648,000

dari pt sal Rp 33,241,000

2/8/2012 dari pt kda langling Rp 14,448,000

19-9-2012 dari pt kda langling Rp 54,228,000

6/10/2012 dari pt sal Rp 38,172,050

22-11-2012 dari pt aip Rp 7,105,000

12/12/2012 dari pt sal Rp 59,202,301

dari pt kda plakar Rp 30,991,875

Rp 738,799,129

DALAM LAPORAN PENGURUS PENERIMAAN INI ADALAH PENJUALAN SEPERTI

TERTERA DALAM TABEL PENGHITUNGAN HASIL USAHA

3. ASKES

KERJASAMA DENGAN PT ASKES BERPEDOMAN DENGAN DPHO PT

ASKES, SAAT OBAT TIDAK TERSEDIA MAKA APOTEK MENGELUARKAN BIAYA

YANG DIKELUARKAN PASIEN SEHARGA OBAT YANG DI DAPAT PASIEN DI

APOTEK LAIN, HARGA INI KARENA HET DAN PAJAK SERTA PERSENTASE

KEUNTUNGAN PENJUALAN MEMBUAT APOTEK TIDAK MEMPEROLEH

KESEMPATAN UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN. SEDANGKAN UANG

PEMBAYARAN KLAIM KARENA ALASAN INTERNAL TIDAK TEPAT WAKTU.

PENERIMAAN PEMBAYARAN DARI KLAIM YANG TIDAK TEPAT WAKTU

MENGURANGI KESEMPATAN APOTEK UNTUK MENDAPATKAN KESEMPATAN

MEMPEROLEH PELUANG KEUNTUNGAN USAHA. KELALAIAN PENGURUS DALAM

MENGEVALUASI MOU DAN MENSIKAPI PENYEDIAAN OBAT DPHO TELAH

MEMBAWA KERUGIAN BAGI USAHA SENILAI: RP 18.081.750,oo

DATA PENERIMAAN YANG DIDAPAT BUKAN DARI PENGURUS KOPKAR.

HARAP MAKLUM JIKA JUMLAHNYA BERBEDA.

DEBIT ASKES 2012

januari Rp 37,902,583

pebruari

maret

april

mei

juni Rp 41,531,491

juli Rp 27,590,719

agustus

september Rp 33,237,753

Page 8: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

oktober

november Rp 38,673,474

desember Rp 52,251,090

Rp 231,187,110

DARI TABEL TERSEBUT DI ATAS TIDAK ADA TRANSAKSI PADA BULAN 2-5; 8,

DAN 10 TAHUN USAHA 2012. DARI CATATAN BUKU HARIAN DAN DARI REKAM

MEDIK DIKETAHUI ADANYA PASIEN ASKES YANG DIRAWAT PADA BULAN

TERSEBUT. PERMASALAH YANG MUNCUL ADALAH BAGAIMANA KLAIM JIKA

PASIEN ASKES ADA YANG DIRAWAT, BAIK ITU INAP ATAU RAWAT JALAN.

JIKAPUN DIKETAHUI TIDAK ADA PASIEN ASKES BAGAIMANA PENGEMBALIAN

OBAT YANG DILAKUKAN PADA BULAN 4 DAN 5 DI BUKU CATATAN HARIAN

UMUM.

DALAM LAPORAN PENGURUS PENERIMAAN INI ADALAH PENJUALAN SEPERTI

TERTERA DALAM TABEL PENGHITUNGAN HASIL USAHA

B. UNIT USAHA SIMPAN PINJAM

Buku pertama yang diperiksa adalah buku aliran kas pinjaman dan tagihan ke anggota

TAGIHAN KE BEND TOTAL JAM ANG

1 JAN Rp 33,867,500

Rp 21,447,500 Rp 49,500,000

2 FEB Rp 32,545,000

Rp 21,887,500 Rp 32,000,000

3 MAR Rp 34,040,000

Rp 22,907,000 Rp 28,000,000

4 APR Rp 31,510,000

Rp 22,660,000 Rp 5,000,000

5 MEI Rp 31,280,000

Rp 20,130,000 Rp 54,000,000

6 JUN Rp 31,740,000

Rp 19,055,000 Rp 57,000,000

7 JUL Rp 37,312,000

Rp 19,055,000 Rp 19,000,000

8 AUG Rp 34,307,000

Rp 18,940,000 Rp 33,000,000

9 SEPT Rp 34,575,000

Rp 19,285,000 Rp 44,000,000

10 OKTO Rp 35,400,000

Rp 18,365,000 Rp 26,000,000

11 NOV Rp 32,872,750

Rp 21,585,500 Rp 47,000,000

12 DES Rp 34,137,750

Rp 21,988,000 Rp 54,500,000

Page 9: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

Jumlah piutang anggota tahun usaha 2012: Rp. 259.935.000,oo

Kas Tunai Dalam Laporan Manajer (Neraca): Rp. 15.000.000,oo

Kas Tunai Pemeriksaan Aliran Kas: Rp. 17.530.000,oo

Kewajiban Jangka Pendek: Rp.

1. Total Pinjaman Anggota 2012: Rp. 449.817.500.oo

2. SHU menurut menejer: Rp. 78.000.000,oo berasal dari: 1,5% X 10 X TOTAL

PINJAMAN, dan SHU menurut BP adalah Rp. 77.880.823,oo

Dalam pemeriksaan ditemukan adanya saldo dalam setiap bulannya, penatabukuan

yang dilakukan masih belum sesuai dengan PSAK USP. Upaya kehati-hatian yang

dilakukan menejer perlu dipertahankan, tetapi tidak dengan suasana pilih kasih seperti

yang dirasakan oleh beberapa anggota yang mengeluhkan tidak adanya kesempatan

untuk minjam dengan alasan yang kurang dapat diterima, jika dalam laporan menejer

masih ada ditemui saldo dalam puluhan juta.

NO BULAN TAGIHAN & JLH CAIRAN JAM SALDO 1 JAN Rp 33,867,500

Rp 21,447,500

Rp 55,315,000 Rp 49,500,000 Rp 5,815,000

2 FEB Rp 32,545,000

Rp 21,887,500

Rp 60,247,500 Rp 32,000,000 Rp 28,247,500

3 MAR Rp 34,040,000

Rp 22,907,000

Rp 85,194,500 Rp 28,000,000 Rp 57,194,500

4 APR Rp 31,510,000

Rp 22,660,000 Rp 5,000,000

Rp 111,364,500 Rp 74,317,500 Rp 32,047,000

5 MEI Rp 31,280,000

Rp 20,130,000 Rp 5,000,000

Rp 51,410,000

6 JUN Rp 31,740,000

Rp 19,055,000

Rp 50,795,000 Rp 57,000,000 Rp (6,205,000)

7 JUL Rp 37,312,000

Page 10: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

Rp 19,055,000

Rp 50,162,000 Rp 19,000,000 Rp 31,162,000

8 AUG Rp 34,307,000

Rp 18,940,000

Rp 84,409,000 Rp 33,000,000 Rp 51,409,000

9 SEPT Rp 34,575,000

Rp 19,285,000

Rp 105,269,000 Rp 44,000,000 Rp 61,269,000

10 OKTO Rp 35,400,000

Rp 18,365,000

Rp 115,034,000 Rp 26,000,000 Rp 89,034,000

11 NOV Rp 32,872,750

Rp 21,585,500

Rp 43,492,250 Rp 47,000,000 Rp 96,492,250

12 DES Rp 34,137,750

Rp 21,988,000

Rp 152,618,000 Rp 54,500,000 Rp

prediksi shu Rp

C. PERPARKIRAN

Kewajiban setor ke pemerintah daerah adalah: Rp.

Dibayarkan oleh koperasi: Rp.

Dijual ke manejer unit usaha: Rp.

Penggunaan biaya dalam operasional: Rp.

Laba bersih: Rp. 5.300.000,oo

Diketahui adanya pemakaian uang Parkir oleh Koperasi Rp. 4.000.000,oo

tidak ditemui adanya catatan keluar dari unit usaha; jika ini pengeluaran maka

saldo dapat berjumlah Rp. 9.300.000,oo

D. WASERDA

MODAL DEBET KREDIT JUMLAH KET

JAN Rp1,300,000

FEB Rp1,300,000

MARET Rp1,300,000

Page 11: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

APRIL Rp1,300,000

MEI Rp1,300,000

JUN Rp1,300,000

JUL Rp1,300,000

AUGUST Rp1,300,000

SEPT Rp1,300,000

OKTO Rp1,300,000

NOV Rp1,300,000

DES Rp1,300,000

pulsa Rp1,200,000

buka puasa&thr Rp 500,000

biaya operasional Rp1,434,000

nilai barang Rp 30,293,000

uang kas Rp 13,084,000

bon kopkar Rp 8,960,000

bon minuman thr Rp 9,025,000 UANG TERSEDIA TETAPI DI BAYAR NYICIL OLEH PENGURUS

bon rsd Rp 7,244,500

bon goro Rp 376,000

brg blum d byr Rp 2,900,000

Kekayaan unit usaha Rp. 66.082.500

Dari data ini diketahui jumlah bon pelanggan adalah Rp. 25.605.500,oo

Potensi kerugian terjadi karena dengan penundaan penagihan (manajer unit usaha ke

rekanan)/penundaan membayar (dari koperasi ke unit usaha adalah hilangnya peluang

mendapatkan keuntungan dari total uang bon dikali persentase peluang kesempatan

mendapatkan keuntungan.

Keuntungan usaha dalam laporan pengurus berjumlah : Rp. 9.731.000,oo

E. KOPERASI

1. AD/ART

PENYUSUNAN ART TELAH BERLANGSUNG DAN DOKUMENNYA TELAH ADA

BERSAMA ANGGOTA SAAT INI, MENURUT BP ISINYA PASAL DEMI PASAL PERLU

DIKETAHUI DAN DICERNA BETUL SEKALI LAGI KARENA KEBERLANGSUNGAN

USAHA BERPEDOMAN PADANYA. KITA YANG MEMBUAT PERATURAN DAN KITA

YANG AKAN MELAKSANAKANNYA DENGAN PENUH TANGGUNGJAWAB. Jika

dalam RAT ini adalah Proses Pengesahannya maka pengurus seharusnya

menyediakan DOKUMEN PENGESAHAN ART tersebut. ATAU PEMBAHASANNYA

DILAKUKAN PADA TANGGAL YANG DITETAPKAN KEMUDIAN OLEH PENGURUS

BARU DENGAN SARAN ANGGOTA YANG DITETAPKAN SAAT RAT INI.

Page 12: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

2. ADMINISTRASI 16 BUKU POKOK

TIDAK DIMINTAKAN BP UNTUK DIPERLIHATKAN GUNA DILAKUKAN

PEMERIKSAAN PENGISIANNYA, PADA KESEMPATAN INI BP MEMINTA ANGGOTA

MENANYAKAN LANSUNG KEPADA PENGURUS.

3. KEPUTUSAN RAT

Berdasarkan rencana kerja dan rencana anggaran serta keputusan RAT 2009 maka

hasil evaluasi pengurus adalah:

1. Pembuatan Kartu Anggota; Belum dilaksanakan

2. Penyediaan mesin fhoto copy; Belum dilaksanakan

3. Pengembangan Unit Usaha; Belum dilaksanakan

4. Penyediaan mesin kasir pada apotek; Belum dilaksanakan

PADA KESEMPATAN INI BP MEMINTA ANGGOTA MENANYAKAN LANSUNG

KEPADA PENGURUS

4. ADMINISTRASI ANGGOTA

Jumlah anggota baru = 23 orang

Jumlah anggota keluar =

Jumlah anggota = 333

Jumlah anggota aktif =

Jumlah anggota pasiv =

Jumlah anggota pinjam =

5. ADMINISTRASI KEUANGAN

Simpanan pokok menurut BP Rp. 33.200.000,oo tetapi menurut Pengurus adalah Rp.

33.300.000,oo. arti dari pernyataan ini adalah ada anggota yang belum membayar

simpanan pokoknya. dan kepadanya ditarik simpanan wajibnya.

Simpanan wajib Rp. 79.393.000,oo

Belum tersedianya kartu simpanan (kartu transaksi) dan pinjaman anggota

Biaya operasional Rp.

Biaya operasional unit usaha berasal dari Laba Kotor unit usaha, sedangkan biaya

operasional koperasi berasal dari laba bersih unit usaha. Peneraan Laba Bersih SP

pada pos pendapatan adalah peneraan yang salah dalam table perhitungan hasil

usaha.

Page 13: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

Neraca seimbang dengan penambahan asset dan beban hutang dagang dari tahun

sebelumnya yang menandakan bahwa kekayaan koperasi sebagian besar terdiri dari

kewajiban jangka pendek terhadap rekanan..

Laporan kas awalnya masih belum menjelaskan, sehubungan dengan adanya rapat pra

RAT semoga saja laporan pada RAT hari ini memberikan penjelasan.

Penjelasan atas laporan kas

SHU dibagikan menurut BP seharusnya Rp. 264.152.153 + Rp. 46.818.000.

6. Terhadap saran BP RAT 2012 Tahun Buku 2011

A. Segera menunjuk atau mengangkat menejer unit usaha APOTEK dengan cara:

a. Ketua Koperasi meletakkan jabatan sebagai ketua pada RAT ini dan menjadi

menejer APOTEK, atau

b. Merekrut tenaga profesional dengan perjanjian kerjasama untuk menjadi menejer

APOTEK atau

c. Pemilihan dan pengangkatan menejer APOTEK melalui seleksi ketat dari

anggota koperasi

Sudah berlangsung, tetapi kemudian karena adanya kondisi yang mengharuskan

terjadinya pemberhentian kembali, dan pengurus kembali mengelola apotek.

B. Segera menunjuk dan atau mengangkat 2 (dua) juru kasir unit usaha atau kasir

koperasi yang dapat bekerja di unit usaha secara bergantian dan di koperasi dengan

perjanjian kerjasama. Belum dilaksanakan

C. Menetapkan peraturan dan atau kebijakan tentang pelayanan apotek sesuai

kebijakan RSD dan Menteri Kesehatan. Belum dilaksanakan

D. Menetapkan kebijakan keuangan khusus unit usaha APOTEK; seperti:

a. Pegawai RSD tidak menjadi penanggung jawab yang tidak bertanggung jawab

terhadap penyelesaiannya. Belum dilaksanakan

b. Tidak berlaku bon. Belum dilaksanakan

c. Tidak berlaku agunan. Belum dilaksanakan

E. Mengadakan mesin kasir khusus kasir di unit usaha APOTEK. Belum dilaksanakan

F. Menetapkan nomenklatur yang jelas sebagai isi dari setiap catatan di unit usaha

APOTEK. Belum dilaksanakan

G. Memberlakukan PSAK 17 (revisi 1998) untuk unit usaha simpan pinjam. Belum

maksimal dilaksanakan

7. LAPORAN PENGURUS (DOKUMEN LAPORAN PENGURUS)

D:\FOLDER WORD\OFFICE EXECLL\ALL MY PURPOSES.xls

Page 14: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

SARAN BADAN PENGAWAS:

Dari hasil temuan dan klarifikasi, maka saran BP diantaranya adalah:

1. Anggota KOPKAR wajib memintakan pertanggungan jawaban pengurus terhadap

kerugian-kerugian yang telah ditimbulkan dan menambahkan jumlah-jumlah tersebut

sebagai SHU yang akan dibagikan.

2. Kerugian-kerugian tersebut diantaranya adalah:

a. persentase nilai obat return

b. persentase saldo pada simpan pinjam setiap bulannya

c. belanja modal dengan cara tunai

d. kehilangan stok karena tak dijalankannya manajemen kartu stok

e. pembiaran pembayaran hutang pelanggan dalam waktu yang lama

f. nilai BON tanpa penanggung jawab

g. nilai pengembalian obat tanpa 30% potongan; potongan ini kalau tidak keliru

merupakan rekomendasi rapat pengurus dan BP serta beberapa perwakilan

anggota sebelum tahun usaha

h. penggantian kehilangan asset KOPKAR; (LAPTOP) artinya aktiva bertambah

inventarisnya.

3. Kepengurusan Baru menerima beban tugas yang baru, serah terima harus

dipublikasikan kepada anggota.

4. Menganalisis ART yang telah disyahkan pada RAT tahun ini dan memahaminya

untuk dimanfaatkan dalam perbaikan kinerja pengurus mada masa mendatang

Semua bukti (kwitansi) pembelian/penerimaan obat dan penjualan/ pengeluaran obat

dicatat dalam buku harian berdasarkan urutan tanggal kejadian. Semua kejadian yang

terekam dalam buku harian itu kemudian secara periodic dikelompokkan dalam buku

besar masing-masing. Dan bukti transaksi yang sama dibuat juga buku tambahan, yang

fungsinya sebagai pengontrol kebenaran buku besar.

Setelah buku besar itu bisa dipastikan benar, maka saldo yang ada di dalam masing-

masing buku besar bisa dipindahkan ke neraca lajur. Penyelenggaraan kartu stok yang

bertujuan mengontrol jumlah awal barang modal, mutasi barang kurang dan bertambah.

Menjalankan manajemen stokkis, berupa:

Penyusunan Stok Obat.

Obat disusun menurut bentuk sediaan dan alfabetis, apabila tidak

memungkinkan obat yang sejenis dapat dikelompokkan menjadi satu. Untuk

memudahkan pengendalian stok maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Gunakan prinsip FIFO dalam penyusunan obat yaitu obat yang pertama diterima

harus pertama juga digunakan sebab umumnya obat yang datang pertama

biasanya juga diproduksi lebih awal dan akan kadaluwarsa lebih awal pula.

Page 15: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

2. Susun obat yang berjumlah besar di atas pallet atau diganjal dengan kayu secara

rapi dan teratur.

3. Gunakan lemari khusus untuk menyimpan narkotika dan obat-obatan yang

berjumlah sedikit tetapi mahal harganya.

4. Susun obat yang dapat dipengaruhi oleh temperatur, udara, cahaya dan

kontaminasi bakteri pada tempat yang sesuai.

5. Susun obat dalam rak dan berikan nomor kode, pisahkan obat dalam dengan obat-

obatan untuk pemakaian luar.

6. Cantumkan nama masing-masing obat pada rak dengan rapi

7. Apabila gudang tidak mempunyai rak maka dus-dus bekas dapat dimanfaatkan

sebagai tempat penyimpanan.

8. Barang-barang yang memakan tempat seperti kapas dapat disimpan dalam dus

besar, sedangkan dus kecil dapat digunakan untuk menyimpan obat-obatan dalam

kaleng atau botol.

9. Apabila persediaan obat cukup banyak, maka biarkan obat tetap dalam box masing-

masing, ambil seperlunya dan susun dalam satu dus bersama obat-obatan lainnya.

Pada bagian luar dus dapat dibuat daftar obat yang disimpan dalam dus tersebut.

10. Obat-obatan yang mempunyai batas waktu pemakaian maka perlu dilakukan rotasi

stok agar obat tersebut tidak selalu berada dibelakang yang dapat menyebabkan

kadaluwarsa.

Pencatatan Stok Obat

Pencatatan dan Kartu Stok

Fungsi :

1). Kartu stok digunakan untuk mencatat mutasi obat (penerimaan, pengeluaran,

hilang, rusak atau kadaluwarsa)

2). Tiap lembar kartu stok hanya diperuntukkan mencatat data mutasi 1 (satu) jenis

obat yang berasal dari 1 (satu) sumber dana

3). Tiap baris data hanya diperuntukkan mencatat 1 (satu) kejadian mutasi obat

4). Data pada kartu stok digunakan untuk menyusun laporan, perencanaan pengadaan-

distribusi dan sebagai pembanding terhadap keadaan fisik obat dalam tempat

penyimpanannya.

Kegiatan yang harus dilakukan :

1). Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dengan obat bersangkutan

2). Pencatatan dilakukan secara rutin dari hari ke hari

3). Setiap terjadi mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak/ daluwarsa)

langsung dicatat di dalam kartu stok

4). Penerimaan dan pengeluaran dijumlahkan pada setiap akhir bulan.

Informasi yang didapat :

1) Jumlah obat yang tersedia (sisa stok)

2) Jumlah obat yang diterima

3) Jumlah obat yang keluar

4) Jumlah obat yang hilang/rusak/daluwarsa

Page 16: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

5) Jangka waktu kekosongan obat

Manfaat informasi yang didapat :

1) Untuk mengetahui dengan cepat jumlah persediaan obat.

2) Perencanaan pengadaan dan penggunaan

3) Pengendalian persediaan

a. Obat disusun menurut ketentuan-ketentuan berikut :

(i) Obat dalam jumlah besar ( bulk ) disimpan diatas pallet atau ganjal kayu

secara rapi, teratur dengan memperhatikan tanda-tanda khusus (tidak boleh

terbalik, berat, bulat, segi empat dan lain-lain).

(ii) Penyimpanan antara kelompok/jenis satu dengan yang lain harus jelas

sehingga memudahkan pengeluaran dan perhitungan.

(iii) Penyimpanan bersusun dapat dilaksanakan dengan adanya forklift untuk

obat-obat berat.

(iv) Obat-obat dalam jumlah kecil dan mahal harganya disimpan dalam lemari

terkunci dipegang oleh petugas Penyimpanan.

(v) Satu jenis obat disimpan dalam satu lokasi ( rak, lemari dan lain-lain ).

(vi) Obat dan alat kesehatan yang mempunyai sifat khusus disimpan dalam

tempat khusus. Contoh : Eter, Film dan lain-lain.

b. Obat-obat disimpan menurut sistem FIFO ( First In First Out ).

c. Kartu stok memuat nama obat, satuan, asal (sumber) dan diletakkan bersama

obat pada lokasi penyimpanan.

d. Bagian judul pada kartu Stok diisi dengan dengan :

· Nama obat.

· Kemasan

· Isi kemasan

e. Kolom-kolom pada Kartu Stok diisi sebagai berikut :

(i) Tanggal penerimaan atau pengeluaran.

(ii) Nomor dokumen penerimaan atau pengeluaran.

(iii) Sumber asal obat atau kepada siapa obat dikirim.

(iv) No. Batch/No. Lot.

(v) Tanggal kadaluwarsa

(vi) Jumlah penerimaan

(vii) Jumlah pengeluaran

(viii) Sisa stok

(ix) Paraf petugas yang mengerjakan

Catatan :

Pada akhir bulan sedapat mungkin kartu stok ditutup, sekaligus untuk

memeriksa kesesuaian antara catatan dengan keadaan fisik. Untuk melakukan hal ini

maka pada setiap akhir bulan beri tanda atau garis dengan warna yang berbeda dengan

yang biasa digunakan, misalnya warna merah.

KARTU STOK

Page 17: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

Nama Barang : …………………………….. Kemasan : …………………………….. Isi Kemasan : …………………………….. Satuan : …………………………….. Lokasi : …………………………….

Harga/kemasan : Rp. ………………….

Tanggal Dokumen Dari/Kepada No. Batch/ No. Lot

Kadalu warsa

Penerimaan Pengeluaran Sisa Stok Paraf

PENGURUS SEBAIKNYA DALAM KEGIATAN PENATABUKUAN

BERPEDOMAN KEPADA STANDAR AKUNTANSI PERKOPERASIAN

YANG TELAH DIAMANATKAN OLEH UNDANG-UNDANG. DAN DALAM

MENGELOLA APOTEK BERPEDOMAN PADA KEBIJAKAN DEPKES.

DEMIKIAN UNTUK MENJADI MAKLUM, YANG PERLU

DIPERHATIKAN ADALAH BAHWA SIMPANAN ANGGOTA TERTERA

DALAM JUMLAH MODAL SIAP JUAL DAN ADANYA PIUTANG

ANGGOTA KEPADA KOPKAR. PEMERIKSAAN DILAKUKAN OLEH

MANUSIA YANG BUKAN MENCARI KESALAHAN DALAM

PENGELOLAAN; TETAPI ADALAH MENEMUKAN KESALAHAN DALAM

PENERAAN DAN KESALAHAN MENJALANKAN AMANAT ANGGOTA.

MOHON MAAF, TERIMA KASIH

JONI RASMANTO

NURHASANAH

H. Z ARIFIN

Page 18: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

INFO UNTUK PENGURUS, BADAN PENGAWAS DAN ANGGOTA

Laporan laba rugi ialah catatan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban

perusahaan dalam hal ini perusahaan dagang dalam satu periode tertentu. Rumus untuk

menghitung Laba Rugi perusahaan dagang:

Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha

Beban usaha dalam perusahaan Dagang terdiri dari Beban Penjualan yakni pembelian

barang dagangan. Dan Beban Administrasi/umum seperti, listrik, telepon, dll. Rumus

untuk menghitung laba kotor usaha:

Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok

Rumus untuk menghitung Penjualan Bersih Perusahaan dagang:

Penjualan Bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan

penjualan.

Contoh Laporan Laba Rugi Usaha Dagang

UD ANGIN RIBUT

Per 31 Nopember 2011

Pendapatan Penjualan 10.000.000

Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal 2.000.000

Pembelian 7.000.000

Persediaan Untuk Dijual 9.000.000

Persediaan Akhir 3.000.000

Harga Pokok Penjualan 6.000.000

Laba Kotor 4.000.000

Biaya Operasional Biaya Komisi 500.000

Biaya Transportasi 100.000

Biaya Listrik, Telepon, Air 600.000

Biaya Gaji Pegawai 1.200.000

Biaya Penyusutan Bangunan 300.000

Biaya Penyusutan Inventaris 200.000

Total 2.900.000

Laba Operasi 1.100.000 Biaya Bunga 100.000

Laba Sebelum Pajak 1.000.000

Biaya Pajak 200.000

Laba/Rugi Bersih 800.000

Rumus harga pokok penjualan

Page 19: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

Rumus harga pokok penjualan –Rumushitung kali ini akan memberikan bagaimana Rumus harga

pokok penjualan ( HPP ). Harga Pokok Penjualan adalah adalah seluruh biaya yang dikeluarkan

untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Nah untuk

yang belajar, simak Rumus harga pokok penjualan di bawah ini.

Rumus harga pokok penjualan

Manfaat harga pokok penjualan :

1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.

2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari

harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih

rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

Rumus Menghitung Penjualan Bersih

Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-

unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:

penjualan kotor

retur penjualan

potongan penjualan

penjualan bersih

Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:

Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.

Contoh Soal:

Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-

Retur penjualan Rp. 125.000,-

Potongan penjualan Rp. 150.000,-

Hitunglah penjualan bersih!

Penjulan bersih = Rp. 25.000.000 – Rp. 125.000 – Rp. 150.000 = Rp. 24.725.000

Rumus Menghitung Pembelian Bersih

Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.

Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:

pembelian kotor

biaya angkut pembelian

retur pembelian dan pengurangan harga

retur pembelian

potongan pembelian

Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan

pembelian

Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan

Page 20: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang

berhubungan dengan harga pokok penjualan.

Unsur-unsur itu antara lain:

persediaan awal barang dagangan

pembelian

biaya angkut pembelian

retur pembelian dan pengurangan harga

potongan pembelian

Rumus harga pokok penjualan:

HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir

HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir

Keterangan :

Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian

bersih.

Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan

pembelian.

Atau

Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut

Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu

perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.

Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:

Laba bersih = laba kotor – beban usaha

Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.

Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.

Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.

Untuk menghitung laba kotor adalah:

Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.

Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :

Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan

Demikian artikel tentang Rumus harga pokok penjualan, semoga bermanfaat bagi pengetahuan

Anda. Artikel yang berkaitan dengan Rumus harga pokok penjualan, rumus menghitung harga

pokok penjualan, harga pokok penjualan, rumus hpp, pengertian hpp, contoh harga pokok

penjualan, akuntansi

Page 21: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

JENIS-JENIS TRANSAKSI PADA KSP/ USP Terdapat 3 (tiga) jenis transaksi yang sering terjadi di KSP USP, yaitu transaksi penerimaan kas, transaksi pengeluaran kas dan transaksi yang tidak termasuk ke dalam ke-2 jenis transaksi tersebut. Transaksi penerimaan kas dapat berupa:

Penerimaan pengembalian pinjaman;

Penerimaan pendapatan operasional dari anggota berupa partisipasi bruto anggota, partisipasi jasa provisi, dan partisipasi jasa administrasi, serta pendapatan operasional dari non anggota berupa pendapatan bunga, pendapatan provisi dan pendapatan administrasi;

Penerimaan simpanan pokok dan simpanan wajib (untuk KSP);

Penerimaan simpanan;

Penerimaan dana dari bank/kreditur lain berupa pinjaman, pendapatan bunga atas simpanan di bank/lembaga keuangan lain.

Sedangkan transaksi pengeluaran kas di KSP/USP dapat berupa:

1. Pemberian pinjaman; 2. Pembayaran kembali simpanan pokok dan wajib (untuk anggota yang keluar); 3. Pembayaran simpanan atau simpanan berjangka; 4. Penyetoran ke bank; 5. Pembayaran biaya-biaya usaha dan organisasi.

Adapun transaksi-transaksi (atau lebih tepat disebut kejadian) yang tidak termasuk ke dalam penerimaan dan pengeluaran kas di KSP/USP adalah:

Piutang pendapatan;

Hutang biaya; Pendapatan diterima di muka;

Biaya dibayar dimuka;

Penyusutan aktiva tetap;

Penyisihan piutang tak tertagih; dan

Pemakaian perlengkapan. Atas dasar ketiga jenis transaksi tersebut, dibuat bukti-bukti transaksi yang terdiri dari bukti transaksi penerimaan kas, bukti transaksi pengeluaran kas, dan bukti umum (memorial). BUKU HARIAN/JURNAL Buku Harian/Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi KSP/USP yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang harus di debet dan di kredit beserta jumlahnya masing-masing. Atas dasar bukti-bukti transaksi di atas, maka buku harian/ jurnal di KSP/USP pun terdiri dari:

Buku Harian/Jurnal Penerimaan Kas;

Buku Harian/Jurnal Pengeluaran Kas; dan

Buku Harian/Jurnal Umum.

BUKU HARIAN KAS

BULAN …………………………………………………… TAHUN …………..

KAS MASUK KAS KELUAR

TGL NO BUKTI URAIAN PERKIRAAN JUMLAH TGL NO BUKTI URAIAN PERKIRAAN JUMLAH SALDO

Page 22: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

1 1

2 2

3 3

4 4

31 31

JUMLAH JUMLAH

BUKU HARIAN UMUM

BULAN ……………………………… TAHUN …………………..

TGL NO BUKTI URAIAN

DEBET KREDIT

PERKIRAAN JUMLAH PERKIRAAN JUMLAH

1

2

3

4

5

31

J U M L A H BUKU PEMBANTU Buku Pembantu adalah buku yang digunakan untuk membantu rekening-rekening Buku Besar yang membutuhkan perincian, bentuknya dapat berupa buku pembantu simpanan dan simpanan berjangka serta buku pinjaman, baik untuk anggota maupun non anggota, daftar simpanan pokok dan daftar simpanan wajib anggota.

BUKU HARIAN KAS (transaksi tunai) BULAN:

TANGGAL URAIAN TRANSAKSI JUMLAH 1

2

3

4

30

DIKETAHUI OLEH: JURU BUKU

MANAJER UNIT USAHA

BUKU HARIAN UMUM (transaksi non tunai) BULAN:

TANGGAL URAIAN TRANSAKSI JUMLAH 1

2

3

4

Page 23: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

30

DIKETAHUI OLEH: JURU BUKU

MANAJER UNIT USAHA

BUKU BESAR Buku Besar adalah kumpulan rekening yang digunakan pada KSP/USP. Berikut ini adalah contoh rekening-rekening beserta nomor kodenya yang dapat digunakan di KSP/USP

Page 24: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

NERACA SALDO Neraca Saldo adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh rekening yang ada di dalam Buku Besar pada suatu saat tertentu. JURNAL PENYESUAIAN Saldo-saldo rekening di dalam Neraca Saldo biasanya memerlukan penyesuaian untuk mengakui hal-hal sebagai berikut:

Piutang pendapatan;

Hutang biaya;

Pendapatan diterima di muka;

Biaya dibayar di muka;

Penyusutan aktiva tetap;

Penyisihan piutang tak tertagih; dan

Pemakaian perlengkapan. Alasan dilakukannya penyesuaian-penyesuaian melalui jurnal penyesuaian tersebut adalah:

Agar setiap rekening riil, khususnya rekening aktiva dan rekening kewajiban menunjukkan Jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.

Agar setiap rekening nominal (rekening pendapatan dan biaya) menunjukkan pendapatan dan Biaya yang seharusnya diakui dalam suatu periode.

NERACA LAJUR Neraca Lajur adalah alat bantu yang digunakan untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari Neraca Saldo dan data penyesuaian, sehingga siap untuk disusun menjadi Laporan Keuangan.

AKTIVA PASSIVA 2010 2009 2008 2010 2009 2008

I HARTA II HUTANG/KEWAJIBAN

1.1. KAS 2.1. SIMPANAN ANGGOTA

1.2. BANK 2.2. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

1.3.PINJAMAN DIBERIKAN 2.3. DANA JASA ANGGOTA

1.4. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 2.4. DANA PENDIDIKAN

2.5. DANA AUDIT

1.5. HARTA TETAP 2.6. DANA CADANGAN

1.6. HARTA BERGERAK

1.7. PENYUSUTAN III

1.8. NILAI JUAL MODAL

1.9.

1.10.

LAPORAN KEUANGAN Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27, Laporan Kepuangan Koperasi meliputi Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Page 25: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

1. Neraca. Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas

koperasi pada waktu tertentu. 2. Perhitungan Hasil Usaha. Perhitungan Hasil Usaha menyajikan informasi mengenai

Pendapatan dan beban-beban usaha serta beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan Hasil Usaha menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha, mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota.

3. Laporan Arus Kas. Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada periode tertentu.

4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota. Laporan Promosi Ekonomi Anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan. Catatan Atas Laporan Keuangan menyajikan Pengungkapan (disclosures) yang memuat:

Perlakuan akuntansi, antara lain mengenai:

Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota. Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian piutang, dan sebagainya.

Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non anggota.

Pengungkapan informasi antara lain: o Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota, baik yang tercantum

dalam AD/ART maupun di dalam praktek, atau yang telah dicapai koperasi. o Aktivitas koperasi didalam pengembangan sumber daya dan mempromosikan

usaha ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan perkoperasian, usaha, manajemen yang diselenggarakan untuk anggota dan penciptaan lapangan usaha baru untuk anggota.

o Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota.

o Pengklasifikasian piutang dan hutang yang timbul dari transaksi koperasi dengan Anggota dan non anggota.

o Pembatasan penggunaan dan risiko atas aktiva tetap yang diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan.

o Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi. o Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan saham dari

perusahaan swasta. o Pembagian Sisa Hasil Usaha dan penggunaan Cadangan. o Hak dan tanggungan pemodal untuk modal penyertaan. o Penyelenggaraan rapat anggota, dan keputusan-keputusan penting yang

berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian Laporan Keuangan. JURNAL PENUTUP Jurnal Penutup adalah jurnal untuk memindahkan saldo-saldo rekening nominal (rekening-rekening yang terdapat dalam perhitungan hasil usaha) ke rekening Cadangan. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN BUKU Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo rekening Buku Besar setelah koperasi melakukan penutupan buku. Oleh karena itu,

Page 26: Laporan Akhir Bp 2012 Kopkar Husada

rekening-rekening yang terdapat di dalam Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku hanya berupa rekening-rekening riil (neraca). JURNAL PEMBALIK (JURNAL PENYESUAIAN KEMBALI) Jurnal Pembalik adalah jurnal yang dibuat dengan membalik jurnal penyesuaian yang merupakan:

Piutang Pendapatan,dan

Hutang Biaya. Tujuan pembuatan jurnal balik adalah untuk menyederhanakan pembuatan jurnal lanjutan dari jurnal penyesuaian tersebut pada periode berikutnya. Jurnal balik bersifat opsional, artinya boleh dibuat boleh tidak dengan konsekuensinya masing-masing.