LAPORAN AKHIR - · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan...

86

Transcript of LAPORAN AKHIR - · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan...

Page 1: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang
Page 2: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

LAPORAN AKHIR

KAJIAN PARTISIPASI ORGANISASI PEREMPUAN

DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU

DI PROPINSI JAWA BARAT

Kementerian Pemberdayaan Perempuan

Dan Perlindungan Anak

Jakarta

November 2016

Page 3: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | i

RINGKASAN EKSEKUTIF

Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan angka kematian ibu karena

kehamilan, persalinan dan masa nifas pada tiap 100.000 kelahiran hidup dalam

wilayah dan waktu tertentu. Angka ini memberikan gambaran status gizi dan

kesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan

kesehatan terutama pelayanan kesehatan maternal (kesehatan ibu hamil, melahirkan

dan ibu nifas). Berdasarkan Survei AKI 2003 BPS Provinsi Jawa Barat menunjukkan

bahwa AKI terbesar di wilayah Pantura dan Cirebon (Indramayu, Cirebon, Majalengka

dan Kuningan) sebesar 366,80 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan yang terkecil

di Bandung Raya dan Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi) yaitu 296,17 per 100.000

kelahiran hidup. Hasil survei tersebut AKI Provinsi Jawa Barat 2003 sebesar 321,15

per 100.000 kelahiran, sedangkan hasil SDKI tahun 2007 sebesar 228 per 100.000

kelahiran hidup. Namun pada SDKI 2012 Angka Kematian Ibu Provinsi Jawa Barat

359 per 100.000 Kelahiran Hidup.

Perbedaan AKI tersebut disebabkan oleh pendataan yang tidak setiap tahun.

Selain itu data AKI tidak dapat disediakan berdasarkan wilayah Kabupaten/kota. Hal

ini karena jumlah kelahiran hidup sebagai penyebut standarnya sebanyak 100.000

kelahiran hidup. Jumlah kelahiran hidup untuk wilayah kabupaten/kota dalam 1

(satu) periode perhitungan tidak mencapai sejumlah angka tersebut. Berdasarkan

pelaporan puskesmas di Kabupaten Cirebon jumlah kematian ibu maternal (ibu

hamil, melahirkan dan ibu nifas), dari 57 puskesmas, hanya ada 35 puskesmas yang di

wilayahnya ada kematian ibu, sisanya 27 puskesmas tidak ada kematian ibu.

Penyebab kematian ibu paling banyak, karena beberapa macam seperti penyakit

jantung, partus lama dan penyebab lainnya. Berdasarkan fasenya kematian ibu

maternal yaitu kematian pada ibu hamil sekitar 12,24 % dan ibu bersalin sekitar

36,73 % serta ibu nifas sekitar 51 %.

Peningkatan AKI bukan hanya masalah kesehatan ibu, tetapi juga terjadinya

ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender. Kesadaran masyarakat yang masih rendah

terhadap kesehatan ibu hamil juga berpengaruh terhadap AKI. Oleh karena itu,

keberadaan organisasi perempuan di masyarakat diharapkan dapat terlibat,

berkontribusi, serta ikut bertanggung jawab terhadap isu-isu perempuan.

Kajian ini bertujuan untuk menemukenali program organisasi masyarakat

(ormas) perempuan, pengetahuan dan pemahamannya terkait gender, kesehatan

perempuan serta penurunan AKI. Selain itu melakukan analisis tingkat kepedulian

ormas perempuan dalam penurunan AKI. Kajian ini juga menemukan program SKPD

dan keterlibatan ormas perempuan dalam program yang terkait isu AKI.

Page 4: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | ii

Organisasi perempuan yang ada di Propinsi Jawa Barat cukup banyak lebih dari

80 organisasi, termasuk unsur dharma wanita, dharma pertiwi serta gabungan

organisasi perempuan. Kajian ini mendalami 11 organisasi perempuan yang ada di

wilayah kerja Kabupaten Cirebon. Organisasi-organisasi tersebut memiliki program

terkait isu perempuan seperti MAMPU yang dilaksanakan oleh Aisyiyah, SUAMI

SIGAP yang merupakan program Puskesmas berkerjasama dengan PKK, Istbat Nikah

yang diprogramkan oleh Muslimat NU. Namun ada organisasi yang belum memiliki

program khusus, sehingga sebagian bergabung dalam PKK sebagai kadernya di

daerah masing-masing. Kemampuan kader untuk berkoordinasi dengan SKPD

dibutuhkan dalam membangun program organisasi perempuan. Kebijakan organisasi

perempuan di level pusat yang diturunkan ke daerah, tidak dapat dilaksanakan

secara langsung jika tidak memiliki kader. Oleh karena itu, yang dilakukan oleh

Muslimat NU adalah kaderisasi yang mampu membangun sinergi dan kolaborasi

dengan pemerintah daerah. Hal ini sebagai upaya membentuk jejaring dan kemitraan.

Kepedulian dimaknai semua unsur yang berpartisipasi dan menjadi bagian satu

sama yang lainnya. Kepedulian sejati mensyaratkan keberanian untuk menjadi rentan

dan mengakui kerentanan diri. Merujuk pengertian ini, tingkat kepedulian organisasi

perempuan dinyatakan sebagai tingkat partisipasi semua unsurnya. Berdasarkan FGD

dan wawancara yang mendalam pada organisasi perempuan di Kabupaten Cirebon

dapat ditentukan tingkat kepeduliannya sebesar 81.3 persen. Secara kuantitatif nilai

tersebut tinggi, artinya bahwa organisasi perempuan di Kabupaten Cirebon sangat

peduli terhadap isu-isu perempuan, khususnya isu kematian ibu.

Hasil kajian ini dapat disimpulkan beberapa hal terkait partisipasi organisasi

masyarakat (ormas) perempuan dalam menurunkan AKI, sebagai berikut:

a) Organisasi masyarakat perempuan yang memiliki struktur kepengurusan pusat

hingga ke daerah sudah memiliki program yang terencana sehingga aktivitas

pelayanannya dapat membawa perubahan sosial budaya masyarakat di wilayah

kerja organisasi perempuan tersebut.

b) Bentuk keterlibatan organisasi perempuan dalam menurunkan angka kematian

ibu di Kabupaten Cirebon adalah organisasi melakukan perencanaan aksi

pencegahan, melakukan pendampingan secara aktif serta memberikan akses

informasi bagi masyarakat yang kurang mampu untuk menguatkan ekonomi

keluarganya.

c) Organisasi perempuan juga telah berkontribusi dengan mempersiapkan sumber

daya organisasi, baik SDM, sarana-prasaran, kemitraan serta keswadayaan

dalam pembiayaan program melalui perkuatan jejaring organisasi.

Page 5: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | iii

d) Organisasi yang belum memiliki peran aktif pada program/kegiatan

pemerintah, sebagai organisasi kemasyarakat yang memiliki basis massa dapat

diperankan untuk mengontrol kebijakan publik yang ada saat ini.

e) Keterbatasan organisasi perempuan tidak mengurangi tanggung jawabnya

untuk membangun peradaban masyarakat dengan mengoptimalkan potensi

yang dimiliki serta menggerakan kader-kader dengan semangat ibadah, kerja

sosial dan kekuatan umat.

Kebijakan penurunan AKI yang telah ditetapkan oleh pemerintah tidak dapat

diimplementasi, apabila tidak ada partisipasi masyarakat. Organisasi perempuan

yang merupakan bagian dari masyarakat juga memiliki peran yang besar untuk

berpartisipasi mewujudkan tujuan pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan

dukungan, fasilitasi, pendampingan serta koordinasi dengan organisasi perempuan,

baik di pusat hingga daerah melalui perkuatan kebijakan sebagai berikut:

a) Pemerintah perlu mendukung, memfasilitasi serta membangun kesepakatan

bersama dengan organisasi perempuan dalam kegiatan pentingnya guna

mengembangkan program bersama. Nilai-nilai budaya dari organisasi

perempuan yang tertuang dalam visinya diakui oleh masyarakat sehingga dapat

menggerakan kesadaran terhadap isu-isu perempuan. Sensitivitas organisasi

perempuan yang timbul dari kesadarannya digunakan untuk melibatkannya

dalam berbagai model-model pemberdayaan yang dikembangkan oleh

pemerintah.

b) Membangun kemitraan partisipatif dengan SKPD terkait untuk pelaksanaan

sinergi program yang langsung menyasar kelompok masyarakat desa daerah

miskin yang menyangkut aspek pemberdayaan ekonomi, pendidikan

vokasional, dan kesehatan keluarga, khususnya ibu dan anak. Oleh karena itu,

organisasi perempuan perlu dilibatkan dalam perencanaan program desa

melalui rembug desa agar dana desa yang dimiliki pemerintah desa dapat

digunakan untuk pendampingan program.

c) Sumber Daya Manusia di organisasi perempuan, SKPD terkait dan Lembaga

Pemerintah yang memiliki peran dan tugas di bidang pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, perlu bekerjasama untuk meningkatkan

kapabilitas kader dalam jumlah dan kualitas yang memadai serta diberikan

insentif yang layak melalui optimalisasi dana desa sesuai dengan kebutuhan

yang ada bagi upaya penyuluhan kesehatan reproduksi yang responsif gender

(melibatkan peran keluarga baik laki-laki maupun perempuan).

Page 6: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | iv

d) Pemerintah melakukan sinergi program penurunan angka kematian ibu dengan

program/kegiatan yang melibatkan partipasi organisasi perempuan di daerah.

Program yang belum dilakukan oleh organisasi perempuan menjadi program

fasilitasi penguatan organisasi perempuan sesuai dengan isu perempuan dan

gender yang dipahami masing-masing organisasi perempuan sesuai dengan

visi-misinya. Kegiatan bersama yang telah dilaksanakan oleh organisasi

masyarakat perlu evaluasi capaiannya melalui kajian lanjutan sebagai umpan

balik sinergi aksi serta membangun data yang spesifik untuk keberlanjutan

program.

e) Pemerintah daerah berkewajiban memperkuat sarana-prasarana (Polindes dan

posyandu) yang telah diinisiasi oleh organisasi perempuan di perdesaan agar

mampu berkerja dengan optimal. Perkuatan program pemerintah juga perlu

dilakukan dengan memfasilitasi organisasi perempuan dalam memanfaatkan

hasil-hasil riset lembaga penelitian untuk pemberdayaan masyarakat.

f) Organisasi masyarakat perlu informasi yang berimbang dari pemerintah di

daerah agar ormas dapat memprioritaskan programnya dan menjadi mitra

pemerintah dalam implementasi kebijakannya. Keberadaan forum partisipasi

publik sangat diperlukan untuk sinergi dan kolaborasi dalam pemberdayaan

perempuan.

Kata kunci: partisipasi, sinergi, kolaborasi, Angka Kematian Ibu, organisasi

perempuan

Page 7: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | v

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah dapat

menyelesaikan penyusunan laporan akhir “Kajian Partisipasi Organisasi

Perempuan Dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu Di Propinsi Jawa Barat”.

Kajian ini merupakan penugasan dari Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga,

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan nota

kesepakatan bersama dengan COMDEV Jakarta.

Pendekatan kesisteman digunakan dalam kajian ini guna menemukenali

persoalan organisasi perempuan terkait isu angka kematian ibu (AKI). Peningkatan

AKI bukan hanya masalah kesehatan ibu, tetapi juga terjadinya ketidaksetaraan dan

ketidakadilan gender. Kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap kesehatan

ibu hamil juga berpengaruh terhadap AKI. Oleh karena itu, keberadaan organisasi

perempuan di masyarakat diharapkan dapat terlibat, berkontribusi, serta ikut

bertanggung jawab terhadap isu-isu perempuan.

Kepada semua pihak, terutama para pengurus organisasi perempuan di pusat

seperti Muslimat NU Pusat, Wanita Katolik Indonesia, maupun yang ada di wilayah

Kabupaten Cirebon seperti Aisyiyah, Fatayat dan Muslimat NU, PPK Kecamatan

Sumber, dan SKPD terkait serta para nara sumber yang telah memberikan data dan

informasi yang bermanfaat bagi perumusan hasil kajian ini. Terima kasih juga

disampaikan kepada Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga,

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang telah

memberikan kepercayaan pada Tim COMDEV dalam penyelesaian naskah ini. Kritik

dan saran yang konstruktif diharapkan agar rekomendasi yang dihasilkan dapat

diterapkan bagi pembangunan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan serta

perlindungan anak.

Jakarta, November 2016

Tim COMDEV

Page 8: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | vi

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................vii

DAFTAR TABEL ...........................................................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................vii

1. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1

1.2. Tujuan ...................................................................................................................................... 2

1.3. Hasil yang diharapkan ....................................................................................................... 2

1.4. Ruang Lingkup ...................................................................................................................... 2

2. LANDASAN PEMIKIRAN ................................................................................................... 3

2.1. Partisipasi ............................................................................................................................... 3

2.2. Organisasi Perempuan ...................................................................................................... 5

2.3. Angka Kematian Ibu ........................................................................................................... 7

3. METODOLOGI ................................................................................................................... 10

3.1. Kerangka Pikir ................................................................................................................... 10

3.2. Tahapan Kegiatan ............................................................................................................. 11

3.3. Survei Lapang .................................................................................................................... 12

3.4. Focus Group Discussion (FGD).................................................................................... 12

3.5. Analisis Partisipasi Organisasi .................................................................................... 13

4. ANALISIS SITUASIONAL ................................................................................................ 15

4.1. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Cirebon ........................................................... 17

4.2. Gambaran Umum Program dan Kegiatan Organisasi Perempuan ................ 20

4.3. Peran Organisasi Perempuan ...................................................................................... 29

4.4. Partisipasi Organisasi Perempuan ............................................................................ 32

5. STRATEGI PENGEMBANGAN ....................................................................................... 35

5.1. Pendekatan Sistem........................................................................................................... 35

5.2. Peningkatan Partisipasi Organisasi Perempuan .................................................. 36

6. KESIMPULAN & REKOMENDASI ................................................................................ 42

6.1. Kesimpulan ......................................................................................................................... 42

6.2. Rekomendasi ...................................................................................................................... 43

REFERENSI .................................................................................................................................. 45

Lampiran ..................................................................................................................................... 46

Page 9: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka pikir kajian ...................................................................................................... 10

Gambar 2. Tahapan pelaksanaan kegiatan ................................................................................... 12

Gambar 3. Diagram Importance-Performance Analysis .......................................................... 14

Gambar 4. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Cirebon tahun 2014 menurut wilayah

puskesmas ................................................................................................................................................. 18

Gambar 5. Jumlah kematian ibu maternal menurut penyebabnya ..................................... 18

Gambar 6. Diagram tingkat partisipasi organisasi perempuan ............................................ 33

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup di Provinsi Jawa Barat .... 16

Tabel 2. Jumlah Kelahiran dan Angka Kematian Ibu di Jawa Barat Tahun 2003 ........... 16

Tabel 3. Peran organisasi dalam perencanaan ............................................................................ 30

Tabel 4. Peran dalam pelaksanaan ................................................................................................... 31

Tabel 5. Peran kepemimpinan organisasi ..................................................................................... 31

Tabel 6. Peran pengawasan organisasi .......................................................................................... 32

Tabel 7. Tingkat kesesuaian organisasi perempuan dalam berpartisipasi ...................... 34

Tabel 8. Program aksi Aisyiyah untuk partisipasi menurunkan AKI.................................. 37

Tabel 9. Program aksi PKK untuk partisipasi menurunkan AKI .......................................... 39

Tabel 10. Program aksi Muslimat NU untuk partisipasi menurunkan AKI ...................... 40

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner analisis partisipasi organisasi perempuan .................................... 47

Lampiran 2. Kuesioner observasi partisipasi organisasi perempuan ................................ 49

Lampiran 3. Daftar organisasi perempuan di Propinsi Jawa Barat ..................................... 54

Lampiran 4. Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur, kabupaten/kota

provinsi Jawa Barat tahun 2012 .............................................................................. 65

Lampiran 5. Foto-foto kegiatan ......................................................................................................... 66

Lampiran 6. Media KEI yang digunakan oleh organisasi perempuan ................................ 67

Page 10: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Para ibu memiliki resiko yang tinggi selama melahirkan di beberapa negara,

khususnya negara berkembang dan negara belum berkembang. Di Indonesia angka

kematian ibu termasuk salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Menurut

data UNESCAP, angka kematian ibu di Indonesia sebesar 220/100.000 kelahiran

hidup. Angka tersebut berada di tingkat keempat kematian tertinggi diantara negara-

negara di Asia Tenggara. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

tahun 2012 menunjukkan angka kematian ibu (AKI) yang berkaitan dengan

kehamilan, persalinan dan nifas sebesar 359/100.000 kelahiran hidup. Target

penurunan AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran

hidup.

Peningkatan AKI bukan hanya masalah kesehatan ibu, tetapi juga adanya

ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender. Kesadaran masyarakat yang masih rendah

terhadap kesehatan ibu hamil juga berpengaruh terhadap AKI. Hal ini terlihat dengan

masih banyak faktor 3 (tiga) T, yaitu: Terlambat mencapai fasilitas; Terlambat

mendapatkan pertolongan; dan Terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan

persalinan. Selain itu juga disebabkan oleh 4 (empat) Ter: Terlalu muda; Terlalu tua;

Terlalu sering melahirkan dan Terlalu banyak. Oleh karena itu, Pemerintah telah

menjadikan isu kesehatan ibu menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional

seperti disebutkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun

2010-2014. Kampanye kepedulian sosial terhadap hak dan kesehatan reproduksi

perempuan melibatkan semua pihak, terutama kesadaran dan peran laki-laki sebagai

suami maupun pimpinan masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi 3 T dan 4

Ter.

Posisi perempuan di struktur sosial dapat menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan dan manajemen rumah tangga, mulai dari

penyediaan pangan, pengasuhan anak termasuk pendidikan dan aspek lainnya.

Kesehatan keluarga juga tergantung peran perempuan dalam keluarga. Apabila ibu

sehat maka akan tumbuh bayi yang sehat menjadi generasi kuat. Hal ini akan juga

menciptkan ketahanan keluarga yang harmonis.

Oleh karena itu kematian ibu harus dicegah sedini mungkin. Upaya yang perlu

dilakukan dapat dilihat dari aspek penyediaan (supply) maupun aspek permintaan

(demand). Aspek supply yang telah dilakukan dengan peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan ibu hamil dan penjaringan risiko serta penanganan kedaruratan

Page 11: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 2

kebidanan. Dari aspek demand diawali kesehatan remaja calon ibu yang dilakukan

dengan peningkatan gizi dan kesehatan reproduksi. Selain itu juga peningkatan

pengetahuan kesadaran dan tanggung jawab suami dan keluarga serta kepedulian

masyarakat. Partisipasi masyarakat melalui organisasi kemasyarakatan upaya dari

dua aspek tersebut dapat disinergikan dengan pemerintah, sehingga penurunan AKI

menjadi tanggung jawab bersama. Organisasi kemasyarakatan dapat berkontribusi

dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat, membangun jejaring kemitraan

dengan pihak terkait, serta menjadi katalisator keterlibatan masyarakat dalam

gerakan penurunan AKI.

1.2. Tujuan

Tujuan dari kegiatan kajian ini adalah:

(1) Pemetaan progam organisasi masyarakat (ormas) perempuan terhadap

persoalan penurunan AKI.

(2) Menganalisis tingkat kepedulian ormas perempuan terhadap penurunan

AKI.

(3) Menemukenali pengetahuan dan pemahaman ormas perempuan terkait

gender dan kesehatan perempuan.

(4) Memahami program SKPD dan keterlibatan ormas perempuan dalam

program yang ada.

1.3. Hasil yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah laporan kajian dalam bentuk

naskah akademik serta rekomendasi strategi pengembangan partisipasi organisasi

perempuan berdasarkan kapabilitasnya.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kajian “Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan

Angka Kematian Ibu di Propinsi Jawa Barat”, akan mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Program atau kegiatan lintas SKPD.

b. Keterlibatan ormas perempuan dalam perencanaan dan pelaksanaan program

c. Identifikasi program-program organisasi perempunan yang terkait pencegahan

kematian ibu.

d. Identifikasi pengetahuan dan pemahaman ormas terkait gender dan kesehatan

perempuan.

e. Informasi organisasi perempuan yang peduli terhadap isu AKI.

Page 12: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 3

2. LANDASAN PEMIKIRAN

2.1. Partisipasi

Newstrom dan Davis berpendapat bahwa, “participation is the mental and

emotional involvement of people in group situations that encourages them to contribute

to group goals and share responsibility for them.”1 Partisipasi dimaknai sebagai

keterlibatan orang-orang baik secara mental maupun emosional dalam berbagai

situasi kelompok. Situasi tersebut mendorong mereka untuk berkontribusi dan

saling berbagi tanggung jawab demi tujuan-tujuan kelompoknya.

Pendapat ini menjelaskan bahwa terdapat beberapa poin penting yang dapat

dipetik untuk memahami konsep partisipasi, yaitu keterlibatan (involvement),

kontribusi (contribute), dan tanggung jawab (responsibility). Keterlibatan

merupakan bagian yang penting dalam partisipasi. Dalam konsep ini, berpartisipasi

berarti adanya keterlibatan secara emosional dan bukan hanya sekedar keterlibatan

dalam menjalankan tugas. Selanjutnya, kontribusi dalam konsep partisipasi dimaknai

dengan adanya inisatif dan kreatifitas yang diberikan dari para anggota kelompok

(partisipan) terhadap tujuan-tujuan organisasi. Namun, kontribusi dari para anggota

ini harus diawali dengan pemberdayaan, sehingga mereka termotivasi untuk

berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan. Poin penting terakhir yaitu

tanggung jawab, ketika para anggota kelompok berpartisipasi, maka secara tidak

langsung hal ini menjadi sebuah proses dalam menanamkan rasa tanggung jawab

yang tinggi, sehingga para anggota memiliki kesadaran untuk melibatkan diri mereka

sendiri ke dalam kegiatan-kegiatan kelompoknya.

Pendapat lain tentang partisipasi dikemukakan oleh Gibson et. al (2012),

“participation refers to the extent that a person’s knowledge, opinions, and ideas are

included in the decision-making process.”2 Partisipasi menurut pendapat ini mengacu

kepada pengetahuan, pendapat, dan ide-ide seseorang yang dilibatkan dalam sebuah

proses pengambilan keputusan.

Konsep partisipasi dalam pendapat ini menunjukkan bahwa adanya

kesempatan bagi para anggota untuk terlibat dalam keputusan yang diambil dalam

sebuah kelompok. Ruang bagi anggota untuk terlibat mendorong lahirnya kontribusi

1 John W. Newstrom dan Keith Davis, Organizational Behavior: Human Behavior at Work (New York:

McGraw-Hill, 2002), pg. 187. 2 James L. Gibson et. al, Organizations: Behavior, Structure, Processes (New York: McGraw-Hill, 2012),

pg. 200.

Page 13: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 4

yang besar dari anggota kepada kelompoknya, baik dalam bentuk sumbangan

pemikiran, ide, pendapat, masukan, dan lain sebagainya. Hal ini menjadikan

banyaknya ketersediaan informasi dan wawasan yang luas yang bisa didapatkan oleh

kelompok untuk bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian,

keterlibatan dan kontribusi juga menjadi poin penting yang ditekankan dalam

pendapat ini untuk memahami konsep partisipasi.

Flippo (1966) dalam tulisannya menyebutkan, “participation, in the sense in

which it is discussed here, means that the person is to give his thought and some portion

of his emotions to the tasks of the organization.”3 Partisipasi diartikan bahwa adanya

pemikiran dan perasaan yang diberikan seseorang terhadap tugas-tugas dalam

sebuah organisasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kontribusi dan keterlibatan

emosional seseorang dapat menjadi penilaian tersendiri untuk memaknai konsep

partisipasi.

Partisipasi dalam sebuah kelompok atau organisasi juga dapat menunujukkan

eksistensi seseorang dalam kelompoknya. Weihrich dan Koontz (2005) berpendapat

bahwa, “participation is also a means of recognition. It appeals to the need for

affiliation and acceptance.”4 Partisipasi juga diartikan sebagai pengakuan. Hal

tersebut mendorong adanya kebutuhan untuk afiliasi dan penerimaan. Pengakuan

yang diterima seseorang dalam sebuah kelompok memberikan pemahaman bahwa

seseorang merasa dibutuhkan keberadaannya. Hal ini cenderung akan meningkatkan

motivasi dan kesadaran yang tinggi untuk berperan aktif dalam berbagai situasi

kondisi yang terjadi dalam sebuah organisasi.

Pada dasarnya partisipasi juga dapat dianggap sebagai bagian dari proses

pembelajaran dalam sebuah organisasi atau kelompok. Ruang gerak dan kesempatan

yang tersedia bagi para anggota menjadikan partisipasi dapat berperan sebagai

stimulus dalam mengasah kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu ketika

setiap orang dapat dilibatkan secara aktif dalam sebuah kelompok. Seperti halnya

Greenberg dan Baron (2008) berpendapat bahwa, “people not only learn more quickly,

but also retain the skills longer when they have been involved actively in the learning

process. This is the practice of participation”5 Partisipasi dalam praktiknya tidak hanya

menjadikan seseorang lebih cepat belajar, tetapi juga kemampuan yang dimiliki dapat

3 Edwin B. Flippo, Management: A Behavioral Approach (Boston: Allyn and Bacon, Inc., 1966), h. 292. 4 Heinz Weihrich dan Harold Koontz, Management: a Global Perspective (Philippines: McGraw-Hill

Education (Asia), 2005), h. 385. 5 Jerald Greenberg dan Robert A. Baron, Behavior in Organizations (New Jersey: Pearson Prentice Hall,

2008), h. 120.

Page 14: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 5

terus dipertahankan ketika mereka dilibatkan secara aktif dalam proses

pembelajaran.

Bank dunia (1978) memberi batasan partisipasi masyarakat sebagai:“…the

involvement of all those affected in decision making about what should be done and

how, mass contribution to the development effort i.e. to the implementation of the

decision, and sharing in the benefits of the programme.”

Batasan itu mengandung tiga pengertian: (1) keterlibatan masyarakat yang

terkena dampak pengambilan keputusan tentang hal-hal yang harus dikerjakan dan

cara mengerjakannya, (2) keterlibatan tersebut berupa kontribusi dari masyarakat

dalam pelaksanaan kegiatan yang telah diputuskan, dan (3) bersama-sama

memanfaatkan hasil program sehingga masyarakat mendapatkan keuntungan dari

program tersebut (Rifkin, 1990).

Dari beberapa pengertian tentang masyarakat dan partisipasi masyarakat

tersebut dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam porgram

pembangunan adalah: “Suatu proses keterlibatan yang bertanggungjawab dalam

suatu kegiatan dari suatu kelompok individu yang merupakan suatu unit kegiatan

(unit of action) dalam proses pengambilan keputusan, kontribusi dalam

pelaksanaannya dan pemanfaatan hasil kegiatan, sehingga terjadi peningkatan

kemampuan kelompok tersebut dalam mempertahankan perkembangan yang telah

dicapai secara mandiri.”

Dengan demikian, dapat disintesiskan bahwa partisipasi organisasi adalah

peran serta organisasi dalam setiap bidang/aspek baik secara mental maupun

emosional, yang dapat diukur dengan adanya keterlibatan, kontribusi, dan rasa

tanggung jawab.

2.2. Organisasi Perempuan

Organisasi wanita sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para

pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah,

R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna

Said dan lain-lain. Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah

perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari

berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk

berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu

yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara;

pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan

Page 15: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 6

perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan

kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia

dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan

jender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya

yang amat penting bagi kemajuan bangsa.

Secara tipologis ada dua jenis organisasi wanita pada masa awal abad XX, yakni

organisasi lokal kedaerahan dan organisasi keagamaan. Puteri Merdika merupakan

organisasi keputrian yang merupakan bagian dari Boedi Oetomo. Organisasi wanita

ini dibentuk pada tahun 1912; empat tahun setelah lahirnya Boedi Oetomo. Tujuan

organisasi ini adalah memberikan bantuan, bimbingan, dan penerangan pada gadis

pribumi dalam menuntut pelajaran dan dalam menyatakan pendapat di muka umum.

Untuk mencapai tujuan memperbaiki hidup wanita, Putri Merdika memberikan

beasiswa dan menerbitkan majalah bulanan. Tokoh-tokohnya adalah R.A. Sabarudin,

Sutinah Joyopranoto, R.R. Rukmini, dan Sadikun Tondokusumo. Dalam tahun yang

sama, lahir pula Kartini funds (Dana Kartini), didirikan oleh Tuan dan Nyonya C. Th.

Van Deventer (seorang penganjur politik etis), yang bertujuan untuk mendirikan

sekolah-sekolah ”Kartini” (Poeponegoro & Notosutanto, 1993:241). Sekolah pertama

didirikan di Semarang (1913), kemudian di Madiun (1914), Malang dan Cirebon

(1916), Pekalongan (1917), Indramayu (1918), Surabaya dan Rembang. Organisasi-

organisasi ini berkembang secara pesat, bertujuan memperbaiki kedudukan sosial

dalam perkawinan dan keluarga, serta peningkatan kecakapan sebagai ibu dan

pengatur rumah tangga dengan jalan pendidikan dan pengajaran. Mengenai

keterampilan khusus wanita, juga mendapat perhatian secara baik, terutama

menjahit, menenun, serta merawat kesehatan anak.

Menurut Undang-Undang No. 17 tahun 2013 menjelaskan pengertian Organisasi

Kemasyarakatan atau Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh

masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan,

kepentingan, kegiatan dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi

tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.

Mengacu pada pengertian tersebut, organisasi perempuan merupakan organisasi

kemasyarakatan yang keanggotaannya sebagian besar kelompok perempuan serta

memperjuangkan aspirasi perempuan dalam pembangunan.

Ormas bertujuan untuk:

(a) meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat;

(b) memberikan pelayanan kepada masyarakat;

(c) menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

Page 16: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 7

(d) melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan budaya yang

hidup dalam masyarakat;

(e) melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup;

(f) mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan toleransi

dalam kehidupan bermasyarakat;

(g) menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa;

dan mewujudkan tujuan negara.

Ormas berfungsi sebagai sarana:

(a) penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota dan/atau tujuan

organisasi;

(b) pembinaan dan pengembangan anggota untuk mewujudkan tujuan

organisasi;

(c) penyalur aspirasi masyarakat;

(d) pemberdayaan masyarakat;

(e) pemenuhan pelayanan sosial;

(f) partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan memperkuat

persatuan dan kesatuan bangsa;

(g) dan/atau pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2.3. Angka Kematian Ibu

Pengertian kematian ibu adalah kematian ibu berkaitan dengan melahirkan.

Ada pendapat lain menyatakan kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat

hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa

memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang

disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-

sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain.

Pada dasarnya kematian ibu dapat disebabkan oleh 2 faktor, yakni penyebab

langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab Langsung; Penyebab kematian ibu

secara langsung sangat berkaitan dengan medis, berhubungan dengan komplikasi

obstetric selama masa kehamilan, persalinan dan masa nifas (post partum). Berbagai

hasil penelitian diketemukan bahwa penyebab kematian ibu terbanyak akibat dari

pendarahan. Beberapa penyebab kematian ibu adalah Pendarahan, Eklamsia, Partus

lama, Komplikasi aborsi, dan Infeksi. Penyebab tidak langsung; Faktor penyebab

tidak langsung kematian ibu diakibatkan oleh penyakit yang diderita oleh seorang

ibu, atau penyakit yang timbul selama kehamilan dan tidak ada kaitannya dengan

penyebab langsung obstetric, tapi penyakit tersebut diperberat oleh efek fisiologik

Page 17: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 8

kehamilan. Beberapa penyebab kematian ibu tidak langsung adalah: pertama, status

perempuan dalam keluarga. Perempuan pada status orang ke dua (konco wingking)

biasanya tidak akan sanggup mengeluarkan keluhan-keluhan yang berkaitan dengan

timbulnya rasa sakit/kelainan yang ada di dalam diri sehubungan dengan

kehamilannya, yang akan menyebabkan terhadap keterlambatan dalam penangan

medis.

Kedua, keberadaan anak. Keberadaan anak yang satu dengan yang lain terlalu

dekat akan menimbulkan perawatan/perhatian anak tidak maksimal, yang hal ini

akan mengurangi perhatian terhadap diri seorang ibu dengan kehamilannya. Ketiga,

social budaya. Social budaya yang memarginalkan perempuan akan mempersulit

perempuan (ibu) dalam mengambil inisiatif untuk melakukan tindakan, yang akan

berakibat pada keterlambatan penangan medis. Keempat, pendidikan. Pendidikan

yang rendah berdampak terhadap pengetahuan yang rendah terhadap hal ikhwal

kehamilan dan persalinan. Kelima, social ekonomi. Penghasilan yang rendah tentu

akan berakibat pada banyak hal, seperti pemenuhan gizi ibu hamil, perawatan ibu

hamil dan persalinan, dan lain-lain. Dan yang terakhir, geografis daerah. Letak klinik

yang jauh dan sulit terjangkau akan berakibat terhadap keterlambat pertolongan

pelayanan kesehatan ibu hamil/bersalin.

Angka Kematian Ibu (AKI) juga merupakan salah satu indikator penting dari

derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal

dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau

penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan,

melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa

memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI juga menjadi

salah satu target dalam tujuan pembangunan millenium (Millenium Development

Goals, MDG), yaitu tujuan ke-5 adalah meningkatkan kesehatan ibu dimana target

yang akan dicapai sampai tahun 2015 mengurangi hingga ¾ resiko jumlah kematian

ibu.

Upaya peningkatan kesehatan masyarakat pada kenyataannya tidaklah mudah

seperti membalikkan telapak tangan saja, karena masalah ini sangatlah kompleks.

Untuk itu penyebarluasan informasi kesehatan melalui pembinaan dan penyuluhan

sangatlah penting dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang

kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara

optimal sesuai amanah yang tercantum dalam UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan kematian ibu, bayi baru

lahir, bayi dan balita. Antara lain melalui penempatan bidan di desa, pemberdayaan

keluarga dan masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku

KIA) dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta

Page 18: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 9

penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar

(PONED) di Puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi

Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit.

Dari kesemuanya ini tentu masyarakat pun harus cukup berperan aktif dalam

mendukung terhadap program yang telah diluncurkan oleh pemerintah melalui

Kementerian Kesehatan RI, khususnya dalam menurunkan AKI dan AKB ini, yaitu

diantaranya;

a. Mendorong para ibu melakukan pemeriksaan kehamilan dan nifas pada

Bidan atau petugas kesehatan lainnya;

b. Mendorong para ibu melahirkan ditolong oleh petugas kesehatan.

c. Mempersiapkan suami ibu hamil untuk mendukung kehamilan dan

persalinan.

d. Mendorong diadakannya tabulin (tabungan ibu bersalin/biaya persalinan)

e. Mempersiapkan angkutan bagi ibu hamil atau ambulan desa.

f. Mempersiapkan calon donor darah.

g. Mendorong para ibu dan petugas kesehatan menggunakan Buku KIA

sebagai sumber informasi dan alat untuk pemeriksaan dan pencatatan

kesehatan ibu dan anak.

h. Mendorong para ibu mengikuti Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita.

i. Membantu kesiagaan petugas kesehatan.

Page 19: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 10

3. METODOLOGI

3.1. Kerangka Pikir

Kematian ibu di negara berkembang bukan hanya persoalan emosional karena

kehilangan anggota keluarga, tetapi juga berdampak terhadap anak, keluarga serta

masyarakat. Kondisi ini juga berdampak pada ketahanan ekonomi keluarga. Dampak

yang ditimbulkan menjadi efek domino terhadap keberlanjutan keluarga, bahkan

dampak negatifnya terjadi perpecahan keluarga.

Gambar 1. Kerangka pikir kajian

Upaya penurunan AKI saat ini masih belum optimal. Perbedaan data AKI sering

terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Antar pihak memiliki dasar perhitungan,

sehingga program aksi yang dikembangkan belum tepat sasaran. Selain itu, persoalan

birokrasi juga dapat menghambat pelaksanaan program. Disamping itu, persoalan

pengetahuan kesehatan ibu, kepedulian keluarga (masyarakat) serta kemiskinan

masih menjadi faktor kritis yang harus ditangani oleh semua pihak yang terkait.

Organisasi perempuan yang merupakan elemen masyarakat dituntut dapat

berpartisipasi sesuai dengan visi-misi kelembagaannya serta bersinergi dengan pihak

lainnya. Gambar 1 memperlihatkan bahwa partisipasi organisasi perempuan

dibutuhkan kondisi yang mendukung, diantaranya: komitmen organisasi yang kuat,

Page 20: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 11

kemitraan yang harmonis serta kapabilitas SDM yang optimal. Kondisi tersebut dapat

terbangun jika organisasi perempuan memiliki efektivitas kelembagaan untuk

bersinergi dengan pihak-pihak yang terkait melalui program-program yang relevan

dengan visi-misinya. Selain itu, dibutuhkan prioritas strategi guna membangun

komitmen dan penguatan jejaring/kemitraan. Upaya pemberdayaan perempuan juga

dapat diperankan oleh organisasi masyarakat untuk membebaskan perempuan dari

kemiskinan, yang berpengaruh terhadap status kesehatan dan sosial perempuan

dalam keluarga.

3.2. Tahapan Kegiatan

Kajian “Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan Angka Kematian

Ibu di Propinsi Jawa Barat” ini rencana akan dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Kajian menggunakan soft system methodology (SSM) dengan 7 tahapan, yaitu: 1)

identifikasi situasi permasalahan yang dihadapi; 2) mengekpresikan situasi

permasalahan dalam bentuk rich picture; 3) menyusun root definition yang

sesuai dengan sistem yang dikaji; 4) merancang model konseptual dengan

pendekatan sistem; 5) membandingkan model konseptual dengan situasi

permasalahan yang ada; 6) pembahasan untuk perubahan yang diinginkan; dan

7) tindakan perbaikan sebagai solusi.

b. Penerapan SSM diawali dengan penyusunan Kerangka Acuan Kerja, kemudian

telaah pustaka, survai pakar, diskusi kelompok terarah (focus groups

discussion/FGD), wawancara mendalam dengan pihak terkait maupun pakar

serta analisis dan sintesis data.

c. Penjaminan kualitas dilakukakan dengan koordinasi antara Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, terkait penyusunan

proposal, penyusunan rencana kerja, pemilihan metode kajian dan instrumen

analisis, dan pelaporan.

d. Verifikasi dan validasi melalui diseminasi dan penjaringan umpan balik yang

dilakukan dalam Seminar/Workshop dengan para pihak yang berkepentingan.

e. Dukungan yang diperlukan untuk pelaksanaan kajian ini, seperti pengadaan

literatur, data dan informasi, diskusi/rapat/seminar/workshop, pakar/nara

sumber akan disediakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak melalui deputi yang terkait.

Gambaran umum tahapan seperti disajikan berikut ini.

Page 21: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 12

Gambar 2. Tahapan pelaksanaan kegiatan

3.3. Survei Lapang

Survei lapang untuk pendalaman kajian akan dilaksanakan di Kabupaten

Cirebon. Pemilihan lokasi kajian didasarkan pertimbangan kondisi angka kematian

ibu yang relatif tinggi di Propinsi Jawa Barat. Pada tahun 2014 angka kematian ibu di

Kabupaten Cirebon sebesar 58 per 100.000 kelahiran hidup. AKI tersebut terjadi

penurunan hingga 53 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Melihat kondisi

tersebut ada indikasi upaya penurunan AKI di Kabupaten Cirebon berjalan dengan

baik. Keberhasilan tersebut tidak terlepas peran pemerintah dan partisipasi

masyarakat. Terkait partisipasi masyarakat, dalam kajian ini diamati tingkat

partisipasi organisasi perempuan.

3.4. Focus Group Discussion (FGD)

Fokus dalam pelaksanaan FGD meliputi agenda, partisipan, tata laksana dan

interpretasi hasil. Persyaratan melakukan FGD adalah (a) Pengumpulan, seleksi dan

partisipasi dari peserta FGD adalah sangat penting diperhatikan. Partisipasi aktif

peserta FGD adalah elemen yang paling kritis dari metode penelitian ini, dan (b)

Peneliti dapat ikut hadir atau mengamati, tetapi tidak boleh aktif berpartisipasi.

Page 22: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 13

FGD menghasilkan informasi kualitatif, dan umumnya diperlakukan sebagai

hasil penelusuran (exploratory) dan bersifat preliminary, bukan konklusi. FGD

digunakan untuk (1) kecepatan mengambil konsensus, (2) penyederhanaan

persoalan yang dibahas, (3) spontanitas dari peserta, (4) seleksi bagi para peserta

dan (5) terstruktur dengan cara yang bermanfaat dan komprehensif. Oleh karena itu

FGD harus memperhatikan (1) kualifikasi dan komposisi dari expert-panel, (2)

sensitif terhadap ketidak-konsistenan, dan (3) kebutuhan biaya yang cukup karena

membutuhkan pakar terpilih dan fasilitas yang memadai. Pelaksanaan FGD sebagai

fasilitas untuk sosialisasi program aksi dan penggalian peranan masing-masing

stakeholder dalam menurunkan angka kematian ibu.

3.5. Analisis Partisipasi Organisasi

Suatu metode deskriptif kualitatif-kuantitatif yang digunakan untuk analisis

data partisipasi organisasi, merupakan mekanisme evaluasi kinerja suatu aktivitas

pelayanan pada masyarakat. Penilaian dilakukan terhadap tingkat kepuasan

masyarakat terhadap kinerja organisasi. Parameter yang diukur adalah tingkat

kepentingan dan kepuasan dari organisasi/lembaga. Hasil penilaian ditunjukkan pada

suatu diagram kartesius yang terdapat faktor-faktor atau unsur-unsur yang dianggap

mempengaruhi kepuasan. Faktor-faktor dijabarkan dalam empat kuadran. Menurut

Supranto (1997), sumbu mendatar (X) dalam diagram kartesius memuat nilai rata-

rata skor kinerja (performance), sedangkan sumbu tegak (Y) memuat nilai rata-rata

skor kepentingan (importance), yang dirumuskan sebagai berikut:

dan

Dimana :

: rata-rata skor tingkat kinerja faktor ke-i

: rata-rata skor tingkat kepentingan factor ke-j

: total skor untuk tingkat kinerja faktor ke-i

: total skor untuk tingkat kepentingan faktor ke-j

N : jumlah responden

Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian

yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik ( , ),

dimana merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kinerja seluruh atribut dan

merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan dari seluruh atribut

yang mempengaruhi kinerja, yang dinyatakan sebagai berikut:

dan

Page 23: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 14

dimana K adalah banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kinerja. Selanjutnya

tingkat unsur-unsur tersebut dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian dalam

diagram kartesius (diagram importance-performance matrix) sebagai berikut:

Gambar 3. Diagram Importance-Performance Analysis

Keterangan:

(1) Kuadran 1 (Atrributes to improve); merupakan wilayah yang memuat faktor-

faktor yang dianggap penting oleh masyarakat namun pada kenyataannya

belum sesuai seperti yang diharapkan (kepuasan yang diperoleh masih sangat

rendah). Atribut-atribut yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.

(2) Kuadran 2 (Maintain Performance); merupakan wilayah yang memuat faktor-

faktor yang dianggap penting oleh masyarakat dan sudah sesuai dengan yang

dirasakan sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Karenanya atribut-

atribut yang masuk dalam kuadran ini harus dipertahankan.

(3) Kuadran 3 (Attributes to Maintain); merupakan wilayah yang memuat faktor-

faktor yang dianggap kurang penting oleh masyarakat dan pada kenyataannya,

kinerjanya tidak terlalu istimewa.

(4) Kuadran 4 (Attributes to De-emphasize); merupakan wilayah yang memuat

faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh masyarakat dan dirasakan

terlalu berlebihan.

I Attribute to

improve

II Maintain

performance

III Attribute to

maintain

IV Attribute to

de-emphasize

Importance

Performance

Page 24: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 15

4. ANALISIS SITUASIONAL

Indikator Angka Kematian Ibu Maternal atau Angka Kematian Ibu (AKI) atau

Maternal Mortality Rate (MMR) menunjukan jumlah kematian ibu karena kehamilan,

persalinan dan masa nifas pada setiap 100 000 kelahiran hidup dalam satu wilayah

pada kurun waktu tertentu. Sampai saat ini AKI diperoleh dari survei – survei

terbatas seperti yang tercantum pada Tabel berikut ini.

AKI berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat,

status gizi dan kesehatan ibu, kondisi lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan

terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan sewaktu ibu melahirkan dan masa

nifas.

Beberapa determinan penting yang mempengaruhi AKI secara langsung antara

lain, status gizi, anemia pada kehamilan, keadaan tiga terlambat dan empat terlalu.

Faktor mendasar penyebab kematian ibu adalah tingkat pendidikan ibu, kesehatan

lingkungan fisik maupun budaya, keadaan ekonomi keluarga dan pola kerja rumah

tangga. Adanya pandangan masyarakat bahwa ibu hamil, melahirkan dan menyusui

adalah proses alami, menyebabkan kematian ibu tidak diperlakukan secara khusus,

seperti dibiarkan dan membiarkan diri untuk bekerja berat, makan dengan gizi dan

porsi yang kurang memadai.

Survei yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat Tahun 2003

menunjukan bahwa AKI Provinsi Jawa Barat sebesar 321,15 per 100.000 kelahiran

hidup dengan pembagian perkelompok wilayah. Pada umumnya kematian ibu terjadi

pada saat melahirkan (60,87%), waktu nifas (30,43%) dan waktu hamil (8,70%). Hal

ini sejalan dengan data mengenai jumlah kematian ibu maternal dari laporan sarana

pelayanan kesehatan. Ditinjau dari sudut pendidikannya, maka diduga terdapat

korelasi yang kuat antara pendidikan perempuan dengan besarnya Angka Kematian

ibu, seperti di daerah Pantura dimana AKI-nya tinggi dimana ternyata perempuan

berumur 10 tahun keatas yang tidak bersekolah mencapai 15,53%.

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2012 jumlah kematian ibu

maternal yang terlaporkan sebanyak 818 orang (87,99/100.000 kelahiran hidup),

tertinggi terdapat di Kabupaten Sukabumi dan Cirebon dan terendah di Kota Cirebon

dan Kota Bandung.

Page 25: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 16

Tabel 1. Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup di Provinsi Jawa Barat

No Penelitian/Survei Tahun AKI

1 Penelitian & pencatatan di 12 RS 1977 – 1980 370

2 Penelitian UNPAD di Ujungberung 1978 – 1980 170

3 SKRT 1980 150

4 UNPAD di Kab Sukabumi 1982 450

5 SKRT 1986 450

6 SKRT 1992 425

7 SDKI 1994 390

8 SKRT 1995 373

9 BPS Provinsi Jawa Barat 2003 321

10 SDKI 2007 228

11 SDKI 2012 2012 359

Tabel 2. Jumlah Kelahiran dan Angka Kematian Ibu di Jawa Barat Tahun 2003

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, Survey AKI 2003.

Kinerja penurunan angka kematian ibu secara global masih rendah dari semua

target MDGs. Angka Kematian Ibu (AKI) atau MMR (Maternal Mortality Rate) di

Indonesia menurun dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 2007. Target pencapaian MDG pada tahun 2015 adalah sebesar 102

per 100.000 kelahiran hidup, sehingga diperlukan kerja keras untuk mencapai target

tersebut. Walaupun pelayanan antenatal dan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan telah cukup tinggi, beberapa faktor seperti risiko tinggi pada saat

kehamilan dan aborsi perlu mendapat perhatian. Berdasarkan angka di atas diketahui

No Kelompok Wilayah Banyaknya Kelahiran

AKI

1 Bodebek (Kab. Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kab. Bekasi, Kota Bekasi)

191.106 296.17

2 Bandung Raya (Kab. Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi)

133.250 237.15

3 Sukabumi – Cianjur (Kab. Sukabumi, Kota Sukabumi, Kab. Cianjur)

96.934 364.17

4 Priangan Timur (Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kota Banjar, Kab. Sumedang)

150.992 319.88

5 Pantura (Kab. Karawang, Kab. Purwakarta, Kab. Subang)

72.016 411.02

6. Cirebon (Kab. Cirebon, Kota Cirebon, Kab. Indramayu, Kab, Majalengka, Kab. Kuningan).

765.071 321.15

Page 26: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 17

bahwa target penurunan AKI di Indonesia bahkan belum mencapai setengah angka

yang diharapkan.

Pertolongan persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan terlatih merupakan

salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan AKI di Indonesia. Persentase

persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih meningkat dari 66,7% pada

tahun 2002 menjadi 77,34% pada tahun 2009 (Susenas). Angka tersebut terus

meningkat menjadi 82,3% pada tahun 2010 (Riskesdas, 2010). Disparitas

pertolongan persalinan oleh tenaga terlatih antar wilayah masih merupakan masalah.

Data Susenas tahun 2009 menunjukkan capaian tertinggi sebesar 98,14% di DKI

Jakarta sedangkan terendah sebesar 42,48% di Maluku.

Untuk memastikan kesehatan ibu selama kehamilan, diperlukan pelayanan

antenatal (antenatal care/ANC). Hal ini juga dilakukan untuk menjamin ibu untuk

melakukan persalinan di fasiltas kesehatan. Sekitar 93% ibu hamil memperoleh

pelayanan antenatal dari tenaga kesehatan profesional selama masa kehamilan.

Terdapat 81,5% ibu hamil yang melakukan paling sedikit empat kali kunjungan

pemeriksaan selama masa kehamilan, namun baru 65,5% yang melakukan empat kali

kunjungan sesuai jadwal yang dianjurkan.

4.1. Angka Kematian Ibu di Kabupaten Cirebon

Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR)

menggambarkan angka kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan masa nifas

pada tiap 100.000 kelahiran hidup dalam wilayah dan waktu tertentu. Angka ini

memberikan gambaran status gizi dan kesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi,

kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan kesehatan terutama pelayanan

kesehatan maternal (kesehatan ibu hamil, melahirkan dan ibu nifas).

Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Barat berdasarkan hasil SKRT tahun 1992

adalah 425 per 100.000 kelahiran hidup, dari hasil survei tersebut diketahui jumlah

kematian ibu terbesar terjadi pada saat melahirkan. Sedangkan berdasarkan SKRT

Tahun 1995 AKI Nasional 373 per 100.000 Kelahiran Hidup. Menurut pemetaan AKI

di Jawa Barat berdasarkan Survei AKI 2003 BPS Provinsi Jawa Barat menunjukkan

AKI terbesar di wilayah Pantura dan Cirebon (Indramayu, Cirebon, Majalengka dan

Kuningan) sebesar 366,80 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan yang terkecil di

Bandung Raya dan Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi) yaitu 296,17 per 100.000

kelahiran hidup. Sedangkan AKI Provinsi Jawa Barat 2003 sebesar 321,15 per

100.000 kelahiran. Hasil SDKI tahun 2007 Angka Kematian Ibu di Jawa Barat sebesar

Page 27: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 18

228 per 100.000 kelahiran hidup. Pada SDKI 2012 Angka Kematian Ibu Provinsi Jawa

Barat 359 per 100.000 Kelahiran Hidup. (Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Jawa

Barat 2012).

Angka Kematian Ibu ini diperoleh dari SDKI oleh BPS pusat yang dilakukan

tidak setiap tahun. Selain itu data Angka Kematian Ibu (AKI) tidak dapat disediakan

berdasarkan wilayah Kabupaten/kota. Hal ini karena Jumlah Kelahiran Hidup sebagai

penyebut standarnya sebanyak 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kelahiran hidup

untuk wilayah kabupaten/kota dalam 1 (satu) periode perhitungan tidak mencapai

sejumlah angka tersebut. Berdasarkan pelaporan puskesmas jumlah kematian ibu

maternal (ibu hamil, melahirkan dan ibu nifas) yang terlaporkan dapat dilihat pada

tabel berikut.

Gambar 4. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Cirebon tahun 2014 menurut wilayah

puskesmas

Gambar 5. Jumlah kematian ibu maternal menurut penyebabnya

Gambar 4 diatas menunjukkan bahwa dari 57 puskesmas, hanya ada 35

puskesmas yang diwilayahnya ada kematian ibu, sisanya 27 puskesmas tidak ada

Page 28: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 19

kematian ibu. Proporsi penyebab kematian ibu di Kabupaten Cirebon dapat dilihat

pada Gambar 5. Dari grafik di atas terlihat penyebab kematian lain-lain paling banyak,

karena merupakan kumpulan dari beberapa macam jenis penyebab kematian seperti

penyakit jantung, partus lama dan penyebab lain yang jumlahnya tidak dominan.

Berdasarkan fasenya kematian ibu maternal yaitu kematian pada ibu hamil sebanyak

6 (12,24 %) dan ibu bersalin 18 (36,73 %) dan ibu nifas 25 (51 %). Berdasarkan

tempat kematian ibu yaitu terbanyak di rumah sakit sebanyak 46 (94 %), di rumah 2

(4 %) dan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit 1 ( 2 %). Pada kematian

ibu di rumah sakit menurut waktu yaitu yang tertinggi 0 – 24 jam sebanyak 22 ( 48

%) dan 24-48 jam sebanyak 11 ( 24 %), selanjutnya > 48 jam adalah sebanyak 11 (28

%). Berdasarkan tingkat pendidikan ibu pada kematian ibu yaitu yang tertinggi

adalah pendidikan SD sebanyak 24 (49 %) selanjutnya SMU sebanyak 13 (27 %), SMP

sebanyak 10 (20 %), dan tidak tamat SD 2 (4 %). Berdasarkan kelompok umur ibu, <

20 tahun sebanyak 1 orang (2,04 5), umur ibu 20-35 tahun sebanyak 35 (71,43 %).

Dan umur ibu > 35 tahun sebanyak 13 (26,53 %).

Upaya untuk menurunkan kematian ibu dilakukan secara komprehensif melalui

berbagai program yang digulirkan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian

Kesehatan dan Pemerintah Provinsi yang diimplementasikan oleh Pemerintah daerah

khususnya Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit serta LSM/NGO. BOK (Bantuan

Operasional Kesehatan), Program PONED dan PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal

Emergensi Dasar dan Komprehensif) dan Program EMAS (Expanding Maternal and

Neonatal Survival). Semua program-program tersebut merupakan upaya dalam

menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Upaya-upaya teknis yang dilakukan di Dinas Kesehatan antara lain peningkatan

kapasitas petugas kesehatan dalam Emergensi Obstetri, Standarisasi Perawatan

Sebelum dan Sesudah melahirkan (ANC/PNC), Audit pada kematian ibu dan bayi (

Audit Medis dan Sosial), Penguatan jejaring dalam penanganan ibu melahirkan

(dengan Bidan Praktek Mandiri, Puskesmas dan Rumah Sakit) dan lain-lain.

Tantangan dan kendala selama proses penurunan AKI di Indonesia.

a) Terbatasnya akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang

berkualitas, terutama bagi penduduk miskin di daerah tertinggal, terpencil,

perbatasan dan kepulauan (DTPK).

b) Terbatasnya ketersediaan tenaga kesehatan baik dari segi jumlah, kualitas

dan persebarannya, terutama bidan.

c) Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya

menjaga kesehatan dan keselamatan ibu.

Page 29: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 20

d) Masih rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil.

e) Masih rendahnya angka pemakaian kontrasepsi dan tingginya unmet need.

f) Pengukuran AKI masih belum tepat, karena sistem pencatatan penyebab

kematian ibu masih belum adekuat.

4.2. Gambaran Umum Program dan Kegiatan Organisasi Perempuan

(1) Aisyiyah

Aisyiyah sudah memasuki perjalanan 1 Abad. Sebagai organisasi perempuan di

Indonesia yang berusia hampir 100 tahun, ‘Aisyiyah sudah memiliki pengalaman

dalam berkontribusi memajukan perempuan Indonesia dalam berbagai bidang

kehidupan, baik bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, kesejahteraaan sosial,

penyadaran hukum, pendidikan politik, dan pemberdayaan perempuan. ‘Aisyiyah

sebagai organisasi otonom perempuan Muhammadiyah bekerja di seluruh provinsi di

Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Aisyiyah merintis berdirinya pendidikan untuk anak-anak yang pertama di

Indonesia dengan nama Frobel School, yang saat ini bernama TK ‘Aisyiyah Bustanul

Athfal (TK ABA). Dalam perjalanannya, ‘Aisyiyah juga mencanangkan pemberantasan

buta huruf baik buta huruf Latin maupun buta huruf Arab, memberikan pendidikan

keagamaan bagi para buruh batik , mendirikan mushola perempuan pertama di tahun

1922 yang kemudian direplikasi oleh ‘Aisyiyah di Indonesia dan menjadi ciri khas

‘Aisyiyah. Berbagai kegiatan yang diinisiasi oleh ‘Aisyiyah tersebut merupakan upaya

meningkatkan pengetahuan dan mendorong partisipasi perempuan dalam dunia

publik. Selain itu, untuk menyebarkan ide-ide pembaharuan, pada tahun 1926

‘Aisyiyah menerbitkan majalah organisasi yang bernama Suara ‘Aisyiyah dan masih

terus terbit hingga saat ini.

Adapun dalam konteks pergerakan perempuan Indonesia, ‘Aisyiyah merupakan

salah satu organisasi yang terlibat aktif dalam penyelenggaraan Kongres Perempuan

Indonesia I, 22-25 Desember 1928, di Yogyakarta, yang merupakan basis kuat

‘Aisyiyah. Warga ‘Aisyiyah banyak hadir meramaikan perhelatan kongres, dan

‘Aisyiyah menjadi salah satu organisasi pemrakarsa terbentuknya badan federasi

organisasi-organisasi perempuan Indonesia. Dua pimpinan ‘Aisyiyah kemudian

terpilih sebagai pimpinan, yaitu Siti Moendjijah sebagai Wakil Ketua dan Siti Hajinah

sebagai anggota.

Page 30: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 21

‘Aisyiyah adalah organisasi sayap perempuan dari Muhammadiyah, satu dari

dua organisasi berbasis massa Islam terbesar di Indonesia. Organisasi yang berdiri

sejak 19 Mei 1917, atau bertepatan dengan tanggal 27 Rajab 1335 tahun Hijriah,

memiliki perhatian khusus dalam memajukan agama, pendidikan, layanan kesehatan

dan sosial kepada masyarakat umum. Kelompok organisasi ini menekankan pada

peningkatan kualitas hidup perempuan agar dapat mencapai sebuah Keluarga

Sakinah dan Qaryah Thayyibah.

Struktur kepengurusan ‘Aisyiyah meliputi perjenjangan mulai dari tingkat Pusat

(nasional), Wilayah (provinsi), Daerah (kabupaten), Cabang (kecamatan), hingga

Ranting (desa). Saat ini, ‘Aisyiyah bekerja di 33 provinsi, 412 kabupaten, 2611

kecamatan, 7548 desa/ kelurahan di seluruh Indonesia, serta 3 cabang khusus di

Mesir, Belanda, dan Malaysia.

Kekuatan ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang hampir berusia satu

abad terletak pada gerakannya di tingkat akar rumput dan melalui amal usaha. Ini

meliputi antara lain 13 ribu amal usaha pendidikan anak usia dini, amal usaha

pendidikan dasar dan menengah; 13 pendidikan tinggi; 568 koperasi; 1.029 Bina

Usaha Ekonomi Keluarga (1029); dan amal usaha di bidang kesehatan yang dikelola

Muhammadiyah-‘Aisyiyah berupa 87 Rumah Sakit Umum, 16 Rumah Sakit Ibu dan

Anak, 70 Rumah Sakit Bersalin, 106 Balai Pengobatan, 20 Balai Kesehatan Masyarakat

(Balkesmas), 76 BKIA, 105 Rumah Bersalin, serta Posyandu yang tersebar di seluruh

Indonesia.

Sejumlah lembaga donor internasional yang saat ini bekerja sama dengan

'Aisyiyah di antaranya adalah Asia Foundation, UNICEF, Global Fund for Children,

Family Health International, John Hopkins University, dan Advance Family Planning.

Sebagai organisasi sosial yang bekerjasama dengan pemerintah, ‘Aisyiyah

menandatangani MoU dengan dua lembaga nasional, yaitu (1) Badan Koordinasi

Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk promosi kontrasepsi non-hormonal

dan program kesehatan reproduksi, dan (2) Departemen Kesehatan tentang program

perilaku hidup yang bersih dan higienis, Program Desa Siaga, dan program kesehatan

reproduksi.

Kontribusi ‘Aisyiyah dalam bidang kesejahteraan sosial diwujudkan dalam

bentuk pendirian Panti Asuhan, Panti Lansia, Balai Latihan Kerja, dan bantuan untuk

anak miskin dan lansia di komunitas. Adapun untuk mendorong perubahan kebijakan

di tingkat lokal dan nasional yang berpihak kepada kelompok miskin dan perempuan

serta anak-anak, ‘Aisyiyah mengembangkan dakwah advokasi dalam berbagai bidang.

Page 31: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 22

‘Aisyiyah adalah organisasi perempuan Persyarikatan Muhammadiyah,

merupakan gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid yang berasas

Islam serta bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah.

VISI IDEAL: Tegaknya agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya.

VISI PENGEMBANGAN: Tercapainya usaha-usaha ‘Aisyiyah yang mengarah

pada penguatan dan pengembangan dakwah amar ma’ruf nahi munkar secara lebih

berkualitas menuju masyarakat madani.

MISI: Misi ‘Aisyiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan

kegiatan, meliputi:

a. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman,

meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam

segala aspek kehidupan.

b. Meningkatkan harkat dan martabat kaum perempuan sesuai dengan ajaran

Islam.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkajian terhadap ajaran Islam.

d. Memperteguh iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah, serta

mempertinggi akhlak.

e. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infaq, shodaqoh, wakaf, hibah,

membangun dan memelihara tempat ibadah serta amal usaha yang lain.

f. Membina Angkatan Muda Muhammadiyah Puteri untuk menjadi pelopor,

pelangsung, dan penyempurna gerakan ‘Aisyiyah

g. Meningkatkan pendidikan, mengembangkan kebudayaan, memperluas ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta menggairahkan penelitian.

h. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup

yang berkualitas.

i. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan dalam bidang-bidang sosial,

kesejahteraan masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup.

j. Meningkatkan dan mengupayakan penegakan hukum, keadilan dan

kebenaran, serta memupuk semangat kesatuan dan persatuan bangsa.

k. Meningkatkan komunikasi, ukhuwah, kerjasama di berbagai bidang dan

kalangan masyarakat baik dalam dan luar negeri.

l. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi.

Program Bidang Kesehatan

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya perempuan, bayi, dan

anak yang berbasis pelayanan kesehatan dan komunitas berdasar spirit al-Ma’un,

Page 32: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 23

antara lain dengan meningkatkan upaya penurunan angka kematian ibu melahirkan

melalui berbagai kegiatan dan meningkatkan upaya penurunan angka kematian bayi

dan balita dengan prioritas program, seperti Imunisasi, ASI eksklusif, Inisiasi

Menyusui Dini (IMD), pemberian gizi seimbang, dan tumbuh kembang anak.

Program Bidang Ekonomi dan Ketenagakerjaan

Membangun kesadaran dan perilaku ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup

dan kesejahteraan warga, umat, dan masyarakat, antara lain dengan optimalisasi

pendampingan dan pembinaan ekonomi melalui program Bina Usaha Ekonomi

Keluarga (BUEKA) di komunitas, mengembangkan usaha-usaha dalam meningkatkan

ketrampilan kelompok masyarakat khususnya kelompok miskin, dan menguatkan

posisi serta kondisi usaha mikro kecil yang dikelola perempuan dalam hal akses dan

kontrol terhadap sumber daya ekonomi.

Bersama MAMPU, ‘Aisyiyah menjalankan tema isu keempat, yaitu Memperkuat

Kepemimpinan Perempuan untuk mencapai Kesehatan Ibu dan Kesehatan

Reproduksi yang lebih baik. Program yang saat ini dijalankan adalah “Penguatan

Kepemimpinan Perempuan untuk Peningkatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi

yang Lebih Terjangkau dengan Pendekatan Hak-Hak Perempuan pada Kelompok

Dhuafa Mustadh’afin”. Program ini membawa lima isu penting, yaitu ASI, Pelayanan

KB, Pap Smear dan Test IVA, Jaminan Kesehatan Nasional, dan Sunat Perempuan.

Pada tahun pertama, ‘Aisyiyah menjalankan programnya di empat provinsi,

yaitu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Ini dilaksanakan

langsung oleh organisasi ‘Aisyiyah di tingkat daerah. Pada tahun berikutnya,

direncanakan adanya penambahan cakupan wilayah yang lebih luas.

Program Bidang Pengkaderan

Meningkatkan kuantitas dan kualitas kader yang memiliki integritas,

kompetensi keagamaan dan keilmuan, militansi, ghirah perjuangan, sikap dan

tindakan yang berpegang pada nilai-nilai Islam berkemajuan dengan

mengembangkan pelaksanaan perkaderan secara terencana, periodik, dan

berkesinambungan melalui Darul Arqam, Baitul Arqam, kajian intensif, dan model

kajian lainnya agar mampu berperan sebagai kader persyarikatan, kader umat, dan

kader bangsa.

(2) Muslimat NU

Muslimat Nahdlatul ‘Ulama (Muslimat NU) adalah organisasi sosial keagamaan

dan kemasyarakatan yang merupakan badan otonom dari Nahdlatul ‘Ulama (NU).

Muslimat NU dilahirkan pada tanggal 29 Maret 1946 yang mempunyai tujuan

Page 33: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 24

mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia melalui bidang ekonomi,

kesehatan, pendidikan, da’wah dan sosial. Muslimat NU telah berkembang di 33

Propinsi, dan mempunyai 554 Cabang di tingkat Kabupaten/Kota, 5.222 Anak Cabang

ditingkat Kecamatan serta lebih 36 ribu Ranting ditingkat Desa atau Kelurahan dan

sekitar 22 juta anggota.

Untuk mencapai visi dan misi Muslimat NU menentukan strategi sebagai

berikut:

a. Mempersatukan gerak kaum Perempuan Indonesia, khususnya Perempuan

Islam Ahlussunah Wal Jama’ah.

b. Meningkatkan kualitas Perempuan Indonesia yang cerdas, trampil, dan

kompetitif, sebagai bentuk tanggungjawab terhadap Agama, Bangsa, Negara

dan membentuk generasi penerus bangsa yang taat beragama.

c. Bergerak aktif dalam kegiatan pelayanan masyarakat di bidang:

Peribadatan, dakwah, dan penerangan; Sosial, ekonomi, kesehatan, dan

lingkungan hidup; Pendidikan; Hukum dan Advokasi; Usaha

Kemasyarakatan lainnya yang tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.

d. Meningkatkan jejaring dan kerjasama dengan badan-badan

Lembaga/organisasi lain yang tidak bertentangan dengan visi dan misi

organisasi.

(3) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai gerakan pembangunan

masyarakat bermula dari seminar Home Economic di Bogor tahun 1957. Sebagai

tindak lanjut dari seminar tersebut, pada tahun 1961 panitia penyusunan tata

susunan pelajaran pada Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kementerian

Pendidikan bersama kementerian-kementerian lainnya menyusun 10 segi kehidupan

keluarga. Gerakan PKK dimasyarakatkan berawal dari kepedulian istri gubernur Jawa

Tengah pada tahun 1967 (ibu Isriati Moenadi) setelah melihat keadaan masyarakat

yang menderita busung lapar.

Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui 10 segi pokok

keluarga dengan membentuk Tim Penggerak PKK di semua tingkatan, yang

keanggotaan timnya secara relawan dan terdiri dari tokoh/pemuka masyarakat, para

isteri kepala dinas/jawatan dan isteri kepala daerah sampai dengan tingkat desa dan

kelurahan yang kegiatannya didukung dengan anggaran pendapatan dan belanja

daerah.

Page 34: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 25

Pada tanggal 27 Desember 1972 mendagri mengeluarkan surat kawat nomor

Sus 3/6/12 kepada seluruh gubernur kdh tk. I Jawa Tengah dengan tembusan

gubernur kdh seluruh indonesia, agar mengubah nama pendidikan kesejahteraan

keluarga menjadi pembinaan kesejahteraan keluarga. Sejak itu gerakan

PKKdilaksanakan di seluruh Indonesia dengan nama Pembinaan Kesejahteraan

Keluarga (PKK), dan tanggal 27 Desember ditetapkan sebagai "hari kesatuan gerak

PKK" yang diperingati pada setiap tahun.

Dalam era reformasi dan ditetapkannya TAP MPR No.IV/MPR/1999 tentang

GBHN 1999-2004, serta pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang

No.22 tahun 1999 dan Undang-Undang No.25 tahun 1999, tetapi PKK Pusat tanggap

dengan mengadakan berbagai penyesuaian yang disepakati dalam Raker Nasonal

Luar Biasa PKK tanggal 31 Oktober sampai dengan 2 November 2000 di Bandung

serta hasilnya merupakan dasar perumusan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan

Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000, yang selanjutnya dijabarkan dalam pedoman

umum gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Hal yang

mendasar antara lain adalah perubahan nama gerakan PKK dari gerakan Pembinaan

Kesejahteraan Keluarga menjadi gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.

Visi Gerakan PKK “Terwujudnya Keluarga yang Beriman dan Bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia dan Berbudi Luhur, Sehat, Sejahtera, Maju

dan Mandiri, Kesetaraan dan Keadilan Jender serta Kesadaran Hukum dan

Lingkungan.

Misi gerakan PKK sebagai berikut :

a. Meningkatkan mental spiritual, perilaku hidup dengan jalan menghayati

dan mengamalkan Pancasila serta meningkatkan pelaksanaan hak dan

kewajiban sesuai denga Hak Asasi Manusia (HAM), demokrasi,

meningkatkan kesetiakawanan sosial dan kegotong-royongan serta

pembentukan watak bangsa yang mantap dan seimbang.

b. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan yang diperlukan dalam upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan pendapatan keluarga.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan keluarga, serta upaya

peningkatan pemanfataan pekarangan melalui Halaman Asri, Teratur, Indah

dan Nyaman (HATINYA) PKK, sandang, dan penataan perumahan sehat.

d. Meningkatkan derajad kesehatan fisik dan mental, kelestarian lingkungan

hidup serta membiasakan hidup berencana untuk kehidupannya dan

perencanaan ekonomi keluarga serta membiasakan menabung.

e. Meningkatkan pengelolaan Gerakan PKK, dalam kegiatan, pengorganisasian

maupun pelaksanaan programnya yang disesuaikan dengan situasi dan

kondisi masyarakat setempat serta ketentuan yang berlaku.

Page 35: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 26

Penanggung jawab pelaksanaan program Gerakan PKK dikelola oleh Tim

Penggerak PKK yang dibentuk mulai dari pusat, propinsi, kabupaten/kota,

kecamatan, hingga desa/kelurahan. Hubungan kerja antara Tim Penggerak PKK Pusat

dengan di daerah adalah bersifat konsultatif dan koordinatif dengan tetap

memperhatikan hubungan hierarkis.

Program pokok PKK terdiri dari 10 hal yang menjadi hakikat kebutuhan dasar

manusia: (1) Penghayatan dan Pengamalan Pancasila; (2) Gotong Royong; (3)

Pangan; (4) Sandang; (5) Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga; (6) Pendidikan

dan Keterampilan; (7) Kesehatan; (8) Pengembangan Kehidupan Berkoperasi; (9)

Kelestarian Lingkungan Hidup; dan (10) Perencanaan Sehat. Kesepuluh program

pokok tersebut dalam implementasinya dilaksanakan oleh Kelompok Kerja (Pokja),

sebagai berikut:

1) Pokja I:

a. Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Pembinaan Keluarga sakinah dan kelompok keagamaan.

Meningkatkan pembinaan anak dan remaja sejak dini dalam bidang

mental, moral, agama, budipekerti dan sopan santun dalam

keluarga.

Pembinaan anak dan remaja dalam keluarga serta pemantapan

BKR.

Sosialisasi wawasan kebangsaan, pembauran, bangsa, hak

demokrasi, politik dan pengarustamaan gender melalui kegiatan

simulasi beberan wawasan kebangsaan dan beberan gender.

Memberdayakan kesadaran hukum dan meningkatkan

pengetahuan keluarga, antara lain : HAM, KHA, PKDRT, Traffiking,

Perlindungan anak dan Narkoba.

b. Gotong Royong

Memasyarakatkan kepedulian terhadap lanjut usia

Meningkatkan kesadaran hidup bergotong-royong, kesetiakawanan

social, ketertiban dan keamanan lingkungan dan tempat-tempat

persembahyangan.

Bantuan sosial dan Bencana Alam.

Mengadakan latihan kader bekerjasama dengan Pokja II

Menyelenggarakan Posyandu Lansia bekerjasama dengan Pokja IV

Mendorong lanjut usia dalam menjaga kesehatan, hobby dan

ketrampilan sesuai kemampuan fisik masing-masing secara baik

Page 36: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 27

serta melakukan kegiatan olah raga, keagamaan, rekreasi, membuat

kerajinan tangan dan lain-lain

2) Pokja II

a. Pendidikan dan ketrampilan

Mengikuti pelatihan kader tenaga pendidik Pos PAUD.

Mengikuti pelatihan tenaga TBM (Taman BAcaan Masyarakat)

sudut baca.

Pembinaan pengelola Pos PAUD

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PAUD.

Meyelenggarakan kegiatan promosi hasil ketrampilan UP2K – PKK

saat lomba-lomba dan pameran hasil UP2K – PKK dan mengikuti

Program Keaksaraan Fungsional bekerjasama dengan Dinas

Pendidikan.

b. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi

Salah satu kegiatan pengembangan kehidupan berkoperasi adalah

Pelaksanaan UP2K – PKK yang modalnya diberikan Pemerintah

Pusat serta bertahap melalui INPRES Bantuan Desa mulai tahun

1985, namun efektif dikelolah oleh desa/kelurahan mulai tahun

1993, disamping bantuan dari pusat juga diberikan oleh Tim

Penggerak PKK Propinsi dan Tim Penggerak PKK Kota

Tasikmalaya. Kelompok yang mengelolah UP2K – PKK disebut

dengan kelompok khusus (POKSUS) UP2K – PKK dan peminjam

adalah ibu-ibu yang memiliki usaha yang disebut dengan kelompok

pelaksana. Tujuan UP2K – PKK alah agar ibu – ibu dapat meminjam

uang dengan cepat dan mudah serta dengan biaya yang rendah.

3) Pokja III

a. Pangan

Pemanfaatan lahan pekarangan

Gerakan ketahanan pangan dengan penganeka-ragaman pangan

keluarga

Pembinaan kelompok wanita tani

Mengikuti gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon

Mengikuti lomba cipta menu 3B Tingkat Kecamatan.

Mengikuti lomba aneka olahan serba ikan Tingkat Kecamatan

Mengikuti sosialisasi Produk pangan asal hewan yang halal, aman,

utuh dan sehat (HAUS).

Page 37: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 28

Mengikuti gerakan sosialisasi makan Ikan.

Praktek membuat sop vegetable dalam rangka memasyarakatkan

kepariwisataan di Kota Tasikmalaya dengan Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Propinsi Jawa Barat dan Tim Penggerak PKK Kota

Tasikmalaya dan Propinsi Jawa Barat.

b. Sandang

Pembinaan penyuluhan dibidang sandang

Melaksanakan lomba busana anak-anak TK, SD dan SLTP dalam

rangka membudayakan khas daerah .

c. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga

Pembinaan pengelolaan sampah

Pembinaan saat persiapan Lomba Tingkat Propinsi di Kelurahan

Purnama tentang pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

sebagai Apotik Hidup setiap kepala keluarga.

4) Pokja IV

a. Kesehatan Progaram kesehatan dilaksanakan melalui :

RW siaga

UPGK

Sosialisasi keluarga sadar gizi

Posyandu

Pembinaan Posyandu Model

Monev PosBindu Lansia

Mengikuti pelaksanaan program KB

Pelatihan bagi kelompok remaja

Mengikuti sosialisasi campak

Penyuluhan tentang penyakit degenerative

Penyuluhan tentang penyakit berbasis lingkunan dan perilaku

Penyuluhan tentang lima imunisasi lengkap

Penyuluhan tentang bahaya kehamilan, nifas dan bersalin

Penyuluhan tentang bahaya Narkoba

Mengikuti pertemuan Wilayah Pokjanal DBD

b. Kelestarian Lingkungan Hidup

Pembinaan PHBS tatanan rumah

Mengikuti lomba PHBS

Mengikuti lomba lingkungan bersih dan sehat

Pembuatan saluran pembuangan air limbah (SPAL)

Page 38: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 29

Penfaatan telajakan dengan menanam tanaman yang bermanfaat

dalam rangka penghijauan

Pemanfaatan lingkungan yang asri

Penanaman pohon-pohon peneduh

c. Perencanaan sehat

Pelaksanaan kesatuan gerak PKK

Mengikuti peringatan Harganas

d. Penanaman pohon-pohon peneduh

Penyuluhan bagi remaja yang produktif

Penyuluhan keluarga berencana

Pembentukan kelompok yang memanfaatkan tabulin

Pembentukan kelompok dana sehat

Menyarankan penanaman tanaman keras yang bermanfaat

Membiasakan membuat perencanaan untuk kebutuhan rutin, bulan

dan sehari-hari dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran

keluarga.

Sumber pembiayaan gerakan PKK akan didasarkan kepada swadaya gotong

royong dan partisipasi masyarakat. Peranan bantuan pemerintah dan bantuan dari

sumber lainnya sifatnya sebagai pendorong dan perangsang untuk tumbuh dan

berkembangnya swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat. Bantuan

pemerintah dalam keadaan dan kondisi tertentu merupakan faktor pendorong untuk

menumbuhkan kemampuan dan kreativitas masyarakat untuk menciptakan

keswadayaan dan kegotong-royongan.

4.3. Peran Organisasi Perempuan

Organisasi massa perempuan lahir dan berkembang di tengah masyarakat agar

bermanfaat dan menjadi kekuatan massa dalam menghadapi perubahan. Mengingat

bahwa perubahan sebagai suatu keniscayaan yang terus terjadi. Oleh karena itu

ormas berperan penting dalam mendampingi masyarakat terhadap persoalan-

persoalan yang ada. Berkaitan dengan isu-isu perempuan, seperti isu angka kematian

ibu, maka organisasi perempuan diharapkan peran nyatanya dalam masyarakat.

Hasil survei dan FGD yang melibatkan 11 organisasi perempuan di Kabupaten

Cirebon diperoleh gambaran perannya dalam perencanaan program penyuluhan

penurunan angka kematian ibu, diantaranya yang paling banyak dilakukan adalah:

perilaku hidup sehat, kesehatan reproduksi perempuan, pra kehamilan serta masa

kehamilan. Organisasi juga menyusun konsep kegiatan yang akan diterapkan pada

wilayah sasaran berdasarkan hasil survei dan data yang dimilikinya.

Page 39: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 30

Tabel 3. Peran organisasi dalam perencanaan

No. Perihal Intensitas Pelaksanaan

1. Organisasi merencanakan penyuluhan tentang perilaku hidup sehat 3.6

2. Organisasi merencanakan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi

3.1

3. Organisasi merencanakan penyuluhan tentang pra kehamilan 3.1

4. Organisasi merencanakan penyuluhan tentang masa kehamilan 3.1

5. Organisasi menyusun konsep kegiatan yang akan diterapkan pada wilayah sasaran berdasarkan hasil survey dan pengumpulan data.

3.0

6. Organisasi melakukan mapping sosial pada wilayah sasaran 2.8

7. Organisasi merencanakan penyuluhan tentang persalinan 2.8

8. Organisasi merencanakan penyuluhan tentang HIV/AIDS 2.8

9. Organisasi melakukan diskusi dengan pemangku kepentingan pada wilayah sasaran

2.7

10. Organisasi merencanakan pengembangan pusat informasi dan konseling

2.7

11. Organisasi merencanakan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait dalam hal penyediaan tenaga ahli yang dibutuhkan

2.7

12. Organisasi merencanakan penyuluhan untuk meningkatkan peran suami dan keluarga.

2.4

13. Organisasi merencanakan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait dalam hal penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan

2.4

14. Organisasi merencanakan pelatihan kesiapan mental bagi ibu hamil 2.1

15. Organisasi merencanakan pendampingan pengobatan untuk ibu hamil yang menderita penyakit tertentu

1.8

16. Organisasi merencanakan pengadaan fasilitas untuk persalinan 1.6

Terlihat bahwa perencanaan yang dilakukan organisasi perempuan tersebut

dapat dilaksanakan meskipun belum maksimal dan masih terdapat kendala.

Penyuluhan yang dilakukan oleh organisasi masyarakat diantaranya penyuluhan

perilaku hidup sehat yang tidak hanya dilakukan bagi perempuan tapi juga bagi laki-

laki. Penyuluhan ini berguna meningkatkan peran suami dan keluarga terhadap

anggota keluarganya yang sedang hamil. Bagi perempuan, penyuluhan pra kehamilan

sangat diperlukan untuk membangun pengetahuan risiko dan pencegahan terhadap

kemungkinan terjadinya kondisi buruk selama kehamilan. Pengetahuan tersebut

disampaikan oleh ormas perempuan.

Page 40: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 31

Tabel 4. Peran dalam pelaksanaan

No. Perihal Intensitas Pelaksanaan

1. Organisasi melakukan penyuluhan tentang perilaku hidup sehat 3.2

2. Organisasi melakukan penyuluhan tentang pra kehamilan 3.1

3. Organisasi melakukan penyuluhan untuk meningkatkan peran suami dan keluarga

3.1

4. Organisasi melakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS 2.8

5. Organisasi melakukan penyuluhan tentang masa kehamilan 2.7

6. Organisasi melakukan penyuluhan tentang persalinan 2.7

7. Organisasi memberikan pelatihan kesiapan mental bagi ibu hamil 2.6

8. Organisasi berkoordinasi dengan pemangku kepentingan pada wilayah sasaran tentang hasil rencana kegiatan yang akan diimplementasikan

2.5

9. Organisasi mengembangkan pusat informasi dan konseling 2.4

10. Organisasi melakukan survey pengumpulan data tingkat kematian ibu

2.1

11. Organisasi memberikan pendampingan pengobatan untuk ibu hamil yang menderita penyakit tertentu

2.1

12. Organisasi memberikan pengadaan fasilitas untuk persalinan 1.8

Sosok pimpinan dalam organisasi masa sangat dominan dan menjadi penggerak

peran aktifnya. Pimpinan memberikan arahan yang jelas terkait program dan

implementasinya kepada seluruh mitra kerjanya. Banyak harapan masyarakat yang

ditumpukan pada ormas, mendorong pimpinan untuk melakukan koordinasi dengan

para pihak agar upaya yang telah dilakukan dapat bersinergi dan bermanfaat. Sebagai

organisasi publik, menjadi suatu keharusan untuk memberikan laporan kegiatannya

kepada pihak-pihak terkait serta internal organisasi untuk arsip dan evaluasi. Hal-hal

yang belum sesuai dengan visi-misi ormas yang tertuang dalam program-program,

oleh seorang pimpinan ormas dijadikan sebagai langkah perbaikan.

Tabel 5. Peran kepemimpinan organisasi

No. Perihal Intensitas Pelaksanaan

1. Ketua organisasi memberikan arahan pada setiap kegiatan yang dilaksanakan

3.7

2. Ketua organisasi berkoordinasi dengan setiap penanggungjawab kegiatan

3.5

3. Ketua organisasi melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada lembaga-lembaga terkait yang dilibatkan

3.5

4. Ketua organisasi memberikan saran perbaikan terhadap kegiatan yang sedang dilakukan

3.3

Page 41: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 32

No. Perihal Intensitas Pelaksanaan

5. Ketua organisasi melaporkan hasil evaluasi kegiatan kepada lembaga-lembaga yang dilibatkan

2.6

6. Ketua organisasi memberikan kompensasi setiap anggota yang terlibat dalam kegiatan

2.5

Pengawasan di dalam organisasi massa perempuan yang telah melaksanakan

program dan aktivitas penyuluhan untuk pengurangan kematian ibu belum

dilaksanakan secara optimal. Namun bagi organisasi yang memiliki manajemen yang

baik dapat mengevaluasi setiap kegiatannya. Hal ini terlihat dari dampak

kegiatannya. Seperti di Aisyiyah yang melaksanakan program MAMPU, dari hasil

evaluasinya bahwa program tersebut mendapat respon baik dari masyarakat

binaannya, bahkan berkembang ke wilayah lain yang belum menjadi binaan.

Tabel 6. Peran pengawasan organisasi

No. Perihal Intensitas Pelaksanaan

1. Organisasi mengevaluasi setiap kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan

3.0

2. Organisasi mengevaluasi kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan 2.9

3. Organisasi melakukan pengawasan terhadap berjalannya penyuluhan 2.7

4. Organisasi melakukan pengawasan terhadap berjalannya pelatihan 2.5

5. Organisasi melakukan pengawasan terhadap kegiatan pendampingan pengobatan bagi ibu hamil yang memiliki penyakit tertentu

2.5

6. Organisasi mengontrol penggunaan fasilitas persalinan yang telah disediakan

2.4

4.4. Partisipasi Organisasi Perempuan

Organisasi massa perempuan di Kabupaten Cirebon secara umum telah terlibat

dalam berbagai program penurunan AKI, diantaranya melakukan penyuluhan

kesehatan dan gizi bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Upaya ini dilakukan untuk

menggerakkan kesedaran masyarakat tentang urgensi menjaga kesehatan keluarga,

khususnya kesehatan perempuan anggota keluarga yang hamil atau terjangkit suatu

penyakit. Organisasi perempuan juga terlibat dalam memberikan pemahaman

kesetaraan gender dalam keluarga, yaitu memberikan pemahaman ibu-ibu untuk

mengajak suaminya menjaga kehamilan serta mengantarkan ke puskesmas atau

bidan. Meskipun kegiatannya belum terstruktur dalam suatu program tertentu.

Berdasarkan aktivitas tersebut, organisasi perempuan di Kabupaten Cirebon dari

hasil FGD ditemukan rata-rata tingkat keterlibatan sekitar 73.1 persen.

Page 42: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 33

Melalui keterlibatan organisasi perempuan dalam berbagai program dan

aktivitas yang terkait isu perempuan khususnya isu penurunan AKI, tingkat

kontribusinya mencapai 83.3 persen. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan

ormas perempuan sangat penting dan berperan aktif dalam program pemerintah.

Bentuk kontribusi organisasi perempuan yang teridentifikasi dalam FGD yaitu

tanggap darurat terhadap perlindungan perempuan, kebersamaan dengan

masyarakat, serta penyalur aspirasi masyarakat, khususnya perempuan.

Keterlibatan dan kontribusi yang diberikan oleh organisasi perempuan di

Kabupaten Cirebon tersebut berdampak pada tanggung jawab organisasi bagi

masyarakat, khususnya perempuan untuk mencari solusi dari persoalan kematian ibu

yang masih tinggi. Hasil analisis menunjukkan rata-rata tingkat tanggung jawabnya

sebesar 89.7 persen. Bentuk tanggung jawab organisasi yang paling menonjol

adalah keterbukaan organisasi untuk menerima aspirasi perempuan serta bermitra

dengan pihak-pihak terkait.

Berdasarkan ketiga aspek partisipasi organisasi perempuan, yaitu keterlibatan,

kontribusi dan tanggung jawabnya dalam penurunan angka kematian ibu di

Kabupaten Cirebon, sehingga terbangun kepeduliannya. Kepedulian merupakan

sebuah kualitas dari empati yang mendalam, bukan hanya mengetahui perasaan

tetapi ikut merasakan. Kepedulian ini diwujudkan dalam kebersamaan yang aktif,

satu kemauan dan satu desakan untuk terlibat.

Gambar 6. Diagram tingkat partisipasi organisasi perempuan

Page 43: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 34

Albert Einstein mengatakan kepedulian sejati adalah kepedulian terhada

seluruh eksistensi terhadap setiap butir debu yang ada didalamnya. Ini dimaknai

semua unsur berpartisipasi dan menjadi bagian satu sama yang lainnya. Kepedulian

sejati mensyaratkan keberanian untuk menjadi rentan dan mengakui kerentanan diri

(Zohar dan Marshall, 2004). Merujuk pengertian tersebut, tingkat kepedulian

organisasi perempuan dinyatakan sebagai tingkat partisipasi semua unsurnya,

sehingga dari tabel berikut dapat ditentukan sebesar 81.3 persen. Secara kuantitatif

nilai tersebut besar, artinya bahwa organisasi perempuan di Kabupaten Cirebon

sangat peduli terhadap isu-isu perempuan, khususnya isu kematian ibu.

Tabel 7. Tingkat kesesuaian organisasi perempuan dalam berpartisipasi

No Perihal Pelaksanaan (X)

Kepentingan (Y)

Kesesuaian (%)

A. Keterlibatan

A1. Perencanaan aksi pencegahan penyebab kematian ibu (langsung, tidak langsung, status kesehatan & sosial)

3.1 4.8 64.9

A2. Penyuluhan (edukasi) kesehatan dan gizi 3.9 4.8 81.3

A3. Pendampingan secara aktif 2.5 4.6 53.8

A4. Pemahaman & pengetahuan kesetaraan gender

3.9 4.6 83.1

A5. Memberikan akses informasi untuk peningkatan pendapatan yang layak

3.3 4.8 68.3

A6. Penggerak kesadaran masyarakat 4.1 4.7 86.9

B. Kontribusi

B1. Sinergi dengan program pemerintah dan pihak lain

3.5 4.2 83.4

B2. Pusat informasi dan pelayanan perlindungan perempuan

3.4 4.2 80.6

B3. Memiliki sumber daya organisasi yang handal 3.5 4.5 78.0

B4. Tanggap darurat terhadap perlindungan perempuan

3.6 4.6 78.0

B5. Memiliki kebersamaan dengan masyarakat 4.2 4.5 92.1

B6. Penyaluran aspirasi dan pemberdayaan perempuan

4.1 4.6 88.0

C. Tanggungjawab

C1. Komitmen dan konsisten dalam program aksi 3.5 4.0 89.3

C2. Penataan manajemen organisasi 3.6 4.2 87.4

C3. Membangun jejaring kemitraan dengan pihak terkait

3.6 4.1 87.9

C4. Memiliki budaya proaktif dalam organisasi 3.4 3.9 89.3

C5. Memiliki keterbukaan organisasi 4.0 4.5 89.1

C6. Mendorong ketahanan keluarga sesuai visi-misi organisasi

4.0 4.2 95.2

Page 44: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 35

5. STRATEGI PENGEMBANGAN

5.1. Pendekatan Sistem

Organisasi massa untuk meningkatkan perannya dalam pembangunan, tentu

diperlukan perubahan. Perubahan yang terjadi kadang tidak terstruktur atau

berstruktur rumit (ill-structured), sehingga perlu dilakukan perencanaan strategi

pendukung perubahannya. Oleh karena itu pemikiran sistem diperlukan untuk

mencari keterpaduan aspek-aspek perubahan agar pemahaman atau pengetahuan

perubahannya utuh. Dengan menggunakan analisis CATWOE teridentifikasi arah

perubahan, pelaku serta pihak yang terlibat didalamnya. Untuk penguatan organisasi

massa perempuan berdasarkan analisis tersebut dijelaskan sebagai berikut.

a) Customer; penerima manfaat pengembangan organisasi perempuan

adalah KPPPA dan Masyarakat,

b) Actor; pelaku utama pengembangan organisasi perempuan adalah

organisasi massa perempuan,

c) Transformation; perubahan yang dilakukan untuk pengembangan

organisisasi perempuan melalui perkuatan pemahaman dan pengetahuan

organisasi perempuan tentang konstruksi sosial dalam relasi gender,

d) World view; paradigma perubahan untuk pengembangan organisasi

perempuan yaitu kepekaan dan responsif terhadap berbagai konstruksi

sosial dalam masyarakat,

e) Owner; pihak yang dapat melakukan perubahan dan memiliki

kewenangan untuk pengembangan adalah pimpinan organisasi yang

progresif,

f) Environment constraint; hal-hal yang menjadi kendala dalam

pengembangan organisasi perempuan, yaitu Peran strategis organisasi

perempuan yang belum banyak difahami dalam mengerakan masyarakat;

Tokoh masyarakat yang menjadi teladan masyarakat masih ada

mempertahankan nilai sosial-budaya yang tidak relevan dengan

perkembangan; serta Kapasitas SDM, sumber daya organisasi, dan sarana-

prasarana

Hasil analisis tersebut juga digunakan sebagai dasar untuk menyusun definisi

jangkar penguatan organisasi massa perempuan agar lebih berperan aktif dalam

pembangunan, khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Definisi jangkar yang sesuai dan terkait isu kematian ibu diformulasikan sebagai

berikut:

Page 45: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 36

Meningkatkan kapasitas SDM dan kapabilitas organisasi dalam membangun

kesadaran gender dalam masyarakat yang didukung dengan peningkatan

prasarana-sarana organisasi, melalui mekanisme kaderisasi dalam jumlah dan

kualitas serta pembangunan pusat-pusat pelayanan masyarakat sampai pelosok

desa, sehingga mampu mengatasi kekurangan kader organisasi, memperluas

jangkauan pelayanan organisasi yang lebih peka dan responsif terhadap isu

gender dan perempuan di masyarakat agar mensukseskan program

pembangunan.

Berdasarkan pendekatan sistem tersebut upaya yang dilakukan untuk

peningkatan partisipasi organisasi perempuan diantaranya perkuatan kapasitas SDM,

kapabilitas organisasi melalui kaderisasi serta pembangunan prasarana-sarana

pendukungnya.

5.2. Peningkatan Partisipasi Organisasi Perempuan

Untuk peningkatan partisipasi organisasi perempuan berdasarkan aspek

keterlibatan, kontribusi serta tanggungjawabnya, berdasarkan observasi program

aksi yang dilaksanakan oleh Aisyiyah di Kabupaten Cirebon, diperoleh beberapa

kondisi organisasi perempuan sebagai berikut:

a. Instansi yang memiliki kewenangan memberikan pelayanan kesehatan

masyarakat sebagai mitra organisasi perempuan belum memiliki

keterbukaan informasi dan jaringan. Hal ini mengakibatkan kesulitan

koordinasi dengan pihak terkait lainnya.

b. Peraturan instansi pelayanan kesehatan yang sulit diterapkan oleh

organsisasi perempuan yang memiliki kepedulian terhadap pelayanan

kesehatan.

c. Organisasi perempuan belum dilibatkan dalam MUSREMBANGDA

(Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah).

Namun demikian, organisasi Aisyiyah telah melaksanakan program aksinya

berpartisipasi menurunkan AKI dan pemberdayaan perempuan, seperti diuraikan

dalam Tabel 9 berikut. Program aksi Aisyiyah sebagian besar didanai dari program

MAMPU, meskipun diantara programnya memiliki kemitraan dengan BPJS,

Puskesmas dan perguruan tinggi Muhamaddiyah. Aisyiyah juga memiliki program

aksi yang belum mendapatkan pendanaan, sehingga masih diikutkan dalam program

MAMPU.

Page 46: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 37

Tabel 8. Program aksi Aisyiyah untuk partisipasi menurunkan AKI

No. Kegiatan Perihal Program Aksi Asal Anggaran Mitra Kerja

1. Penyuluhan kesehatan dan gizi

Penyuluhan 1 bulan sekali setiap minggu ke 3 dengan sasaran orang tua murid PAUD Aisyiyah.

Dari universitas Muhammadiyah Cirebon memberikan penyuluhan tentang kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, P2M.

Mendatangkan pihak puskesmas untuk mengedukasi tentang kesehatan reproduksi.

Sosialiasai dilakukan hingga ke kabupaten.

BPJS BPPKB

BPJS Puskesmas Perguruan tinggi BPPKB MAMPU

2. Pemahaman dan pengetahuan kesetaraan dan gender

Meminta majelis tabligh Muhammadiyah mengisi kajian terkait masalah perempuan dan ASI

Melakukan pertemuan dialog publik dengan kyai NU

MAMPU Aisyiyah

Majelis tabligh Muhammadiyah

NU Antar kepala desa LSM MUI

3. Penggerak kesadaran masyarakat

Memberikan sosialisasi dan advokasi setiap 1 bulan sekali terkait angka pernikahan dini

Pelatihan kader dalam rangka penurunan angka kematian ibu

Peningkatan jaringan ke SKPD

MAMPU Aisyiyah

Majelis tabligh Muhammadiyah

4. Tanggap darurat terhadap perlindungan perempuan

Sosialisasi dan edukasi dari masyarakat bawah terkait kespro dan pernikahan dini

Pendampingan atau advokasi masyarakat terkait kespro

MAMPU Aisyiyah

Majelis tabligh Muhammadiyah

5. Kebersamaan dengan masyarakat

Masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosialisasi dan advokasi terkait kespro

Pelatihan perempuan desa

Page 47: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 38

No. Kegiatan Perihal Program Aksi Asal Anggaran Mitra Kerja

6. Penyalur aspirasi perempuan

Menerima curhat melalui BSA (Balai Sakinnah Aisyiyah)

Pelatihan IVA Pelatihan kespro

Puskesmas

7. Keterbukaan organisasi

Masih sulitnya koordinasi dengan pihak-pihak terkait

Sudah ada terobosan untuk pelatihan namun tidak diakui antar lembaga masyarakat

Observasi juga dilakukan terhadap organisasi PKK yang memiliki program

sampai mengakar ke daerah-daerah perdesaan. Kondisi PPK di Kecamatan Sumber,

Kabupaten Cirebon telah berpartisipasi dalam program yang terkait isu perempuan,

khsusnya dalam penurunan AKI. Hal penting yang ditemukan dari PKK, sebagai

berikut:

a. Tantangan yang besar untuk merubah pemahaman dan perilaku

masyarakat untuk menjaga kesehatan keluarga. Hal ini disebabkan oleh

peralihan kader yang belum berkesinambungan, sehingga pengetahuan

yang sudah diperoleh kader terdahulu tidak diturunkan pada kader berikut.

b. Struktur pengurus dan kader yang melekat pada pimpinan daerah

mempersulit ruang gerak kader untuk mengembangkan kapabilitasnya.

c. Beban domestik kader PKK juga berpengaruh pada kinerja organisasi,

sehingga perlu pemahaman relasi sosial, hubungan suami-istri untuk

berperan dalam organisasi massa. Biasanya kader PKK dikonotasikan

dengan istri-istri PNS yang memiliki keluangan waktu dan beban domestik.

Kondisi ini dapat mengakibatkan hilangnya pengetahuan organisasi yang

sudah dibangun oleh kader sebelumnya.

d. Pihak puskesmas membuat inovasi surat persetujuan untuk mengurangi

angka kematian ibu dan bayi yang ditandatangani oleh istri, suami, lurah,

saksi, dan kepala UPT Puskesmas Sendang. Inovasi yang diberi nama SUAMI

SIGAP (Suami Siap Tanggap) untuk mengurangi risiko kematian ibu dan

anak karena ketidak-siapan keluarga ketika menghadapi kondisi darurat.

PKK mengedukasi masyarakat pada keluarga yang memiliki anggota

keluarga yang hamil untuk bergabung dalam program tersebut.

Page 48: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 39

Tabel 9. Program aksi PKK untuk partisipasi menurunkan AKI

No. Kegiatan Perihal Program Aksi Asal Anggaran Mitra Kerja

1. Penyuluhan kesehatan dan gizi

Penyuluhan posyandu dibantu oleh pihak puskesmas

Penyuluhan dimulai dari KB sampai dengan pemeriksaan kehamilan

1 kelurahan terdapat 10 posyandu dan penyuluhan dilakukan secara bergiliran

Tema-tema yang diberikan berbeda sesuai dengan isu-isu yang berkembang

Kelurahan Puskesmas Per RT iuran

setiap bulan

Puskesmas Posyandu PKK Kelurahan

2. Pemahaman dan pengetahuan kesetaraan dan gender

para istri memberikan pemahaman kepada suami secara individual terkait kesetaraan gender

Donatur -

3. Penggerak kesadaran masyarakat

Mengadakan MOU antara pihak yang berkepentingan dengan pasien untuk program “SUAMI SIGAP”

Puskesmas Masyarakat Puskesmas

4. Tanggap darurat terhadap perlindungan perempuan

Mengadakan MOU antara pihak yang berkepentingan dengan pasien untuk program “SUAMI SIGAP”

Puskesmas Masyarakat Puskesmas

5. Kebersamaan dengan masyarakat

Melakukan penyuluhan terkait isu berkembang yang dilakukan oleh kader

Kelurahan Puskesmas

Puskesmas PKK Kelurahan

6. Penyalur aspirasi perempuan

Melakukan penyuluhan terkait isu berkembang yang dilakukan oleh kader

Kelurahan Puskesmas

Puskesmas PKK Kelurahan

7. Keterbukaan organisasi

Menerima pengaduan keluarga yang terkait kesehatan, ekonomi dan sosial

- -

Page 49: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 40

Tabel 10. Program aksi Muslimat NU untuk partisipasi menurunkan AKI

No. Kegiatan Perihal Program Aksi Asal Anggaran Mitra Kerja

1. Penyuluhan kesehatan dan gizi

Seminar, pelatihan, talk show, serta pengajian terkait masalah wanita

Donasi Kementerian tenaga kerja

Pengadilan agama

2. Pemahaman dan pengetahuan kesetaraan dan gender

Melakuka edukasi langsung kepada santri dan beberapa pesantren terkait kesehatan reproduksi

Swadana KUA Fahmina

3. Penggerak kesadaran masyarakat

Melakukan kegiatan bakti sosial

Diskusi bulanan tentang isu-isu gender

Nikah massal (Ishbat nikah)

Donasi RRI Pesantren

4. Tanggap darurat terhadap perlindungan perempuan

Membuat lembaga konsultasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (LKP3A) yang membidangi masalah anak dan perempuan

Dakwah ke masyarakat dan kunjungan ke desa-desa untuk penyuluhan terkait masalah wanita

Swadana Disnakertas BP3TKI

5. Kebersamaan dengan masyarakat

Membuka ranting-ranting organisasi

Swadana Masyarakat

6. Penyalur aspirasi perempuan

Membuka konsultasi untuk menerima konsultasi dari masyarakat

Swadana

7. Keterbukaan organisasi

Membuka konsultasi informal untuk menerima keluhan dari masayarakat melalui kader-kader

TOT Forum pengajian

Donasi

Observasi juga dilakukan di organisasi Muslimat NU Kabupaten Cirebon.

Organisasi perempuan ini melalui basis massa juga melaksanakan upaya-upaya

pemberdayaan perempuan. Muslimat NU Kabupaten Cirebon untuk menjalankan

Page 50: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 41

program yang dimiliki belum mendapatkan dukungan dari pemerintah, sehingga

kemampuannya untuk mencari solusi terhadap persoalan perempuan juga masih

terbatas. Beberapa hal yang dihadapi Muslimat NU untuk menurunkan AKI sebagai

berikut:

a. Banyaknya menikah di usia dini

b. Banyaknya suami istri yang menikah sirih

c. Lemahnya pendidikan dan ekonomi masyarakat

d. Budaya pesantern yang bertentangan

e. Masyarakat sulit mengurus fasilitas kesehata dan fasilitas lainnya karena

tidka memiliki akte kelahiran, buku nikah, dan dokumen penting lainnya

f. Perbedaan pemahaman gender antara aktivis dengan kyai pesantren

g. Banyaknya pernikahan tanpa surat nikah

h. Oganisasi Fattayat untuk usia di bawah 45 tahun dan Muslimat untuk usia

45 tahun ke atas

Page 51: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 42

6. KESIMPULAN & REKOMENDASI

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian ini dapat disimpulkan beberapa hal terkait partisipasi

organisasi masyarakat (ormas) perempuan dalam menurunkan AKI, sebagai berikut:

a) Kepedulian dimaknai semua unsur yang berpartisipasi dan menjadi bagian satu

sama yang lainnya. Merujuk pengertian ini, tingkat kepedulian organisasi

perempuan dinyatakan sebagai tingkat partisipasi semua unsurnya.

Berdasarkan FGD dan wawancara yang mendalam pada organisasi perempuan

di Kabupaten Cirebon dapat ditentukan tingkat kepeduliannya sebesar 81.3

persen. Secara kuantitatif nilai tersebut tinggi, artinya bahwa organisasi

perempuan di Kabupaten Cirebon sangat peduli terhadap isu-isu

perempuan, khususnya isu kematian ibu.

b) Organisasi masyarakat perempuan yang memiliki struktur kepengurusan

pusat hingga ke daerah sudah memiliki program yang terencana sehingga

aktivitas pelayanannya dapat membawa perubahan sosial budaya masyarakat

di wilayah kerja organisasi perempuan tersebut.

c) Bentuk keterlibatan organisasi perempuan dalam menurunkan angka kematian

ibu di Kabupaten Cirebon adalah organisasi melakukan perencanaan aksi

pencegahan, melakukan pendampingan secara aktif serta memberikan akses

informasi bagi masyarakat yang kurang mampu untuk menguatkan ekonomi

keluarganya.

d) Organisasi perempuan juga telah berkontribusi dengan mempersiapkan

sumber daya organisasi, baik SDM, sarana-prasaran, kemitraan serta

keswadayaan dalam pembiayaan program melalui perkuatan jejaring

organisasi.

e) Organisasi yang belum memiliki peran aktif pada program/kegiatan

pemerintah, sebagai organisasi kemasyarakat yang memiliki basis massa dapat

diperankan untuk mengontrol kebijakan publik yang ada saat ini.

f) Keterbatasan organisasi perempuan tidak mengurangi tanggung jawabnya

untuk membangun peradaban masyarakat dengan mengoptimalkan potensi

Page 52: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 43

yang dimiliki serta menggerakan kader-kader dengan semangat ibadah, kerja

sosial dan kekuatan umat.

6.2. Rekomendasi

Kebijakan penurunan AKI yang telah ditetapkan oleh pemerintah tidak dapat

diimplementasi, apabila tidak ada partisipasi masyarakat. Organisasi perempuan

yang merupakan bagian dari masyarakat juga memiliki peran yang besar untuk

berpartisipasi mewujudkan tujuan pembangunan. Oleh karena itu, diperlukan

dukungan, fasilitasi, pendampingan serta koordinasi dengan organisasi perempuan,

baik di pusat hingga daerah melalui perkuatan kebijakan sebagai berikut:

a) Pemerintah perlu mendukung, memfasilitasi serta membangun kesepakatan

bersama dengan organisasi perempuan dalam kegiatan pentingnya guna

mengembangkan program bersama. Nilai-nilai budaya dari organisasi

perempuan yang tertuang dalam visinya diakui oleh masyarakat sehingga dapat

menggerakan kesadaran terhadap isu-isu perempuan. Sensitivitas organisasi

perempuan yang timbul dari kesadarannya digunakan untuk melibatkannya

dalam berbagai model-model pemberdayaan yang dikembangkan oleh

pemerintah.

b) Membangun kemitraan partisipatif dengan SKPD terkait untuk pelaksanaan

sinergi program yang langsung menyasar kelompok masyarakat desa daerah

miskin yang menyangkut aspek pemberdayaan ekonomi, pendidikan

vokasional, dan kesehatan keluarga, khususnya ibu dan anak. Oleh karena itu,

organisasi perempuan perlu dilibatkan dalam perencanaan program desa

melalui rembug desa agar dana desa yang dimiliki pemerintah desa dapat

digunakan untuk pendampingan program.

c) Sumber Daya Manusia di organisasi perempuan, SKPD terkait dan Lembaga

Pemerintah yang memiliki peran dan tugas di bidang pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, perlu bekerjasama untuk meningkatkan

kapabilitas kader dalam jumlah dan kualitas yang memadai serta diberikan

insentif yang layak melalui optimalisasi dana desa sesuai dengan kebutuhan

yang ada bagi upaya penyuluhan kesehatan reproduksi yang responsif gender

(melibatkan peran keluarga baik laki-laki maupun perempuan).

d) Pemerintah melakukan sinergi program penurunan angka kematian ibu

dengan program/kegiatan yang melibatkan partipasi organisasi perempuan di

daerah. Program yang belum dilakukan oleh organisasi perempuan menjadi

program fasilitasi penguatan organisasi perempuan sesuai dengan isu

Page 53: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 44

perempuan dan gender yang dipahami masing-masing organisasi perempuan

sesuai dengan visi-misinya. Kegiatan bersama yang telah dilaksanakan oleh

organisasi masyarakat perlu evaluasi capaiannya melalui kajian lanjutan

sebagai umpan balik sinergi aksi serta membangun data yang spesifik untuk

keberlanjutan program.

e) Pemerintah daerah berkewajiban memperkuat sarana-prasarana (Polindes

dan posyandu) yang telah diinisiasi oleh organisasi perempuan di perdesaan

agar mampu berkerja dengan optimal. Perkuatan program pemerintah juga

perlu dilakukan dengan memfasilitasi organisasi perempuan dalam

memanfaatkan hasil-hasil riset lembaga penelitian untuk pemberdayaan

masyarakat.

f) Organisasi masyarakat perlu informasi yang berimbang dari pemerintah di

daerah agar ormas dapat memprioritaskan programnya dan menjadi mitra

pemerintah dalam implementasi kebijakannya. Keberadaan forum partisipasi

publik sangat diperlukan untuk sinergi dan kolaborasi dalam pemberdayaan

perempuan.

Page 54: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 45

REFERENSI

Edwin B. Flippo. 1966. Management: A Behavioral Approach. Boston: Allyn and

Bacon, Inc.

Heinz Weihrich, and Harold Koontz. 2005 Management: a Global Perspective.

Philippines: McGraw-Hill Education (Asia).

James L. Gibson, JM. Ivancevich, JH. Donnelly, Jr., and R. Konopaske. 2012.

Organizations: Behavior, Structure, Processes. New York: McGraw-Hill.

Jerald Greenberg, and Robert A. Baron. 2008. Behavior in Organizations. New Jersey:

Pearson Prentice Hall.

John W. Newstrom, and Keith Davis. 2002. Organizational Behavior: Human Behavior

at Work. New York: McGraw-Hill.

KPPPA [Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak]. 2015.

Pedoman Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu bagi Organisasi

Kemasyarakatan.

Zohar, D. And Marshall, I. 2000. Spiritual Intellegence – The Ultimite Intellegence.

Britain: Bloombury.

Page 55: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 46

Lampiran

Page 56: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 47

Lampiran 1. Kuesioner analisis partisipasi organisasi perempuan

Page 57: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 48

Page 58: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 49

Lampiran 2. Kuesioner observasi partisipasi organisasi perempuan

Page 59: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 50

Page 60: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 51

Page 61: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 52

Page 62: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 53

Page 63: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 54

Lampiran 3. Daftar organisasi perempuan di Propinsi Jawa Barat

ORGANISASI PEREMPUAN NON FUNGSIONAL

1 Nama Ormas MUSLIMAT AL JAMIYATUL WASLIYAH JABAR Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: -

Ketua: Merry Ameriawati, S.IP Sekretaris: Hj. Hadijah Afipudin

Kontak Alamat Surat: Jl. Mercury Indah Timur No.17 RT.01/RW.04 Kel. Manjahlega Kec. Rancasari Kota Bandung Telp: 022-7502914

2 Nama Ormas PW PERSATUAN ISLAM ISTRI JABAR Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: -

Ketua: Hj. Nunung Nurjanah Sekretaris: Ela Khodijah noor.,S.Ag.,M.Pde

Kontak Alamat Surat: Jl. Pungkur Gg Muncang No.1 Bandung 3 Nama Ormas PITALOKA PENGURUS PUSAT JABAR

Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 1985 Ketua: Hj. Titi Rustiti Sekretaris: Hj. Mia Nurmina

Kontak Alamat Surat: Jl. Braga No.25 Bandung Telp:022-4205557

4 Nama Ormas PW. PERSAUDARAAN MUSLIMAH JABAR Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: -

Ketua: Dra. Hj. Ani Rukmini Sekretaris: Astri Novianty.,S.T.,M.I

Kontak Alamat Surat: Jl. Rereng Barong No.53 Bandung Telp:022-2507537

5 Nama Ormas PD. WANITA HINDU DHARMA PROV.JABAR Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:-

Ketua: Ny.Made Dishitrini Sulatra Sekretaris: Endang Partini

Kontak Alamat Surat: Jl. Dr. Otten No. 15 Bandung Telp: 022-7501759

6 Nama Ormas PAGUYUBAN SARJANA PUNYA KREASI JABAR Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Lela Zahara, SE Sekretaris: Rini Surya, SH

Kontak Alamat Surat: Jl. Kembar Timur VIII No.11 A 7 Nama Ormas PW. WANITA SYARIKAT ISLAM PROV.JABAR

Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: Ketua: Tina G Sekretaris: Rein R

Kontak Alamat Surat: Wisma Puskud Jabar 8 Nama Ormas PENGAJIAN AL HIDAYAH

Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: - Ketua: Dra. Hj. Euis M. Suryana

Kontak Alamat Surat: Jl. Suryalaya X No.7 Bandung Komplek Cibolerang Blok E. 45 B Bandung Telp:022- 2010923

9 Nama Ormas BALAI PERGURUAN PUTRI Nama Ketua/Sekretaris Organisasi yang didirikan sejak zaman Belanda yang bergerak di bidang pendidikan perempuan,

dan konsisiten sampai sekarang fokus di bidang pendidikan perempuan (putri). Selain itu, saat ini juga fokus pada pendidikan anak kurang mampu dan yang mengalami kecacatan. Waktu berdiri:1918 (Informasi lain 1953) Ketua: Hj. Komala Muchsin Alamat Ketua: Jl. Lapangan Kebon Kawu No.7 Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Vandeventer No. 14 Bandung (Jl. Sunda-dekat Toserba Yogya) Telp: 022-4218907 Email: tidak ada Contact Person: Ibu Komala (022-7208483)

10 Nama Ormas WKRI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: -

Ketua: Ny. Palupi Triweko Alamat Ketua: Jl. Jatayu Dalam II No. 5 Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Unpar II No. 13 Bandung Telp: 022-2013939

11 Nama Ormas KERTA WREDATAMA (PERSATUAN WARAKAWURI REPUBLIK INDONESIA-PWRI)

Nama Ketua/Sekretaris Kerukunan wanita persatuan wredatama pensiunan sipil Waktu berdiri: 1962 Ketua: Iyus Rukmini.,SH

Kontak Alamat Surat: Jl. Turangga No.25 Bandung Telp: 022-7332432

12 Nama Ormas PWKI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Page 64: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 55

Ketua:Ny. J.M Mankin-Palilingan Kontak Alamat Surat: Jl. Sukamulya Indah 6-8 Bandung

Telp: 022-2009501 Email:tidak ada Contact Person: 0811231050

13 Nama Ormas KORPS PEREMPUAN MAJELIS DAKWAH INDONESIA (MDI) Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:-

Ketua: Hj. Tuti Agus Sarman.,S.Pd Alamat rumah: Perum Griya Bukit Mas Jl. Griya Asri V Blok B.6 No,1 Bojong Koneng Bandung

Kontak Alamat Surat: Komplek Bahagia Permai IV/31A Buahbatu Bandung Telp: 022-91694160

14 Nama Ormas HARPI MELATI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:1981

Ketua: Hj. Euis Baim Kontak Alamat Surat: Jl. Rajawali Timur No.50A Bandung

15 Nama Ormas DPD PEREMPUAN MKGR Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 1964 (sumber lain menyebut berdirinya tahun 1960)

Ketua: Ibu Tien Bunyamin Alamat rumah: Ir. H. Juanda No. 406 Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Setra Indah Utara II No. 1 Bandung Telp: 022-2016806 Atau ke alamat: Jl Ir. H. Juanda no. 406 Bandung (alamat rumah ketua) Telp: 022-2533377 Email:tidak ada Contact Person: (ke no telp alamat surat)

Keterangan: Alamat Surat akan pindah (belum di pastikan alamatnya) Sekretariat di Jl Maskumambang No. tetapi jarang ditempati

16 Nama Ormas PERWOSI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:1967

Ketua: Ir. Sendy Ramania Dede Yusuf Alamat Ketua: Jl. Ir. H. Juanda No.148 Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl.Ir. H. Juanda No. 148 Bandung Telp: 022-2007542 Email:tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

17 Nama Ormas PERSATUAN ISTRI TEKNISI INDONESIA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 1952

Ketua: Ny, Yetty Kusnadi Kontak Alamat Surat: Jl. Dipatiukur No.70 Blk-Bandung

18 Nama Ormas WANITA PUI (PERSATUAN UMAT ISLAM) Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 1952

Ketua: Ibu Hj. Titin H. Misrinati Kontak Alamat Surat: Jl. Sandang No. 1 Cirenggot Ujungberung Bandung

Telp: 022-7832433 Email: tidak ada Contact Person: Ibu Lela (081394443981)

19 Nama Ormas (PW) MUSLIMAT NU Nama Ketua/Sekretaris Organisasi kaum perempuan NU

Waktu berdiri:28 Mei 1952 (informasi lain menyebutkan 1946) Ketua: Dra. Hj. Ella M. Muhammad Alamat Ketua: Jl. Pesantren No.28 Sukamiskin Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Sancang No. 8 Bandung Telp: 022-7301387 Atau ke alamat: Jl. Terusan Galunggung No.9 Bandung; Telp: 022-7315919 Fax: 022-7315914 Email: tidak ada Contact Person: (ke no telp alamat surat)

20 Nama Ormas (PW) FATAYAT NU Nama Ketua/Sekretaris FATAYAT Nahdatul Ulama adalah sebuah organisasi pemudi ( wanita muda ) Islam merupakan

salah satu lembaga otonom di lingkungan Nahdatul Ulama. Waktu berdiri: 24 April 1950 Ketua: Dra. Hj. Ratu Hadijah Alamat Ketua: Jl. Kadipaten Raya No. 55 Antapani-Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Aditya 12A Taman Cipadung Indah Bandung Telp: 022-7301387 Atau ke alamat: Jl. Sancang No.8 Bandung Email: [email protected] Contact Person: (ke no telp alamat surat)

21 Nama Ormas AISYIAH Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 1917

Ketua: Ny. H. Noneng Djuhaeni, S.Pd Kontak Alamat Surat: Jl. Sancang No. 6 Bandung

Telp: 022- 7205911 Email: tidak ada Contact Person: tidak ada

22 Nama Ormas KORPS HMI-WATI (KOHATI) BADKO JABAR Nama Ketua/Sekretaris Komunitas kader Kohati & HMI Jawa Barat

Page 65: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 56

Waktu berdiri: Ketua: Ira Sahiroh Ma'fufah

Kontak Alamat Surat: Jl. Sabang No. 17 Bandung Telp: - Email:- Contact Person:tidak ada

23 Nama Ormas PERKUMPULAN BUDI ISTRI Nama Ketua/Sekretaris Panti Wredabudi Istri

Waktu berdiri: 19 Desember 1949 (informasi lainnya ada yang menyebut tahun 1947) Ketua: Ny. Hj. Komala Muchsin Alamat Ketua: Jl. Lapangan Kebon Waru No. 27 Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. RE Martadinata No. 108 Bandung Telp: 022-4211694 Email: tidak ada Contact Person:Ismani (081321469099)

24 Nama Ormas IWSS (IKATAN WANITA SULAWESI SELATAN) Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ny. Leida Triampa Kontak Alamat Surat: Jl. Rancagoong No 7 Turangga Bandung (alamat ketua)

Telp: 022-7306150 Email:tidak ada Contact Person: 0816603330 (ibu Leida-Ketua)

25 Nama Ormas WANITA ISLAM Nama Ketua/Sekretaris Awalnya berafiliasi dengan Masyumi, tapi ketika Masyumi dibubarkan menjadi organisasi

independen. Waktu berdiri: 29 April 1962 Ketua: Dra. Rodliyah Khuza'I , M.Ag

Kontak Alamat Surat: Jl. Pungkur No 151 Bandung Telp: 022-7218427 Email: tidak ada Contact Person: Ibu Rodliyah (081573178248)

26 Nama Ormas PERWITA WANA KENCANA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:1946

Ketua: Hj.Nyamie Purwati Momo S. Nurdiana Alamat: Jl. Batu Indah V No.9A Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Batu Indah V No.9A Bandung Telp: 022-7562730 Email:tidak ada Contact Person: 081220949920

27 Nama Ormas WANITA KOSGORO Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 1957

Ketua:Hj. Rasfiati Iskarno, BA Kontak Alamat Surat: Jl. Progo No. 3 Bandung (alamat rumah ketua)

Telp: 022-4202993 Email:tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

28 Nama Ormas KRIDA WANITA SWADIRI INDONESIA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 1963

Ketua: Dra. Hj. Itje Lily Asdjudeiredja Kontak Alamat Surat: Jl. Parakan Indah No. 1 Bypass Bandung (alamat rumah ketua)

Telp: 022-7511420 Email:tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

29 Nama Ormas YAYASAN AMAL BHAKTI IBU Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:tahun 1993

Ketua: Hj. Ros Romlah Sahiri.,SH Kontak Alamat Surat: Jl. Suryalaya Raya No,27 Bandung

Telp: 022-7304246 Fax: 7510795 Email:tidak ada Contact Person:ke nomor telp alamat surat

30 Nama Ormas PITALOKA ANGKATAN MUDA SILIWANGI (AMS) Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 2006

Ketua: Hj. Enok Aisyah Erwin, S.Pd Kontak Alamat Surat: Jl. Merkuri Tengah Indah No. 4 Blok U Margahayu Raya (alamat rumah ketua)

Telp: 022-7530843 Email:tidak ada Contact Person: 08122106315

31 Nama Ormas PIDHI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua:- Kontak Alamat Surat: Jl. Mandala I No. 5 Jatihandap Bandung

Telp: 022-7276273 Keterangan: sedang tidak aktif

32 Nama Ormas BADAN KERJASAMA MAJLIS TA’LIM MASJID (BKMM) Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 2002

Ketua: Hj. Mien Nurjanah M Kontak Alamat Surat: Jl. Kinanti No. 4 Bandung

Telp: 022-7300745

Page 66: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 57

Email: [email protected] Contact Person: 081321403335

33 Nama Ormas PASUNDAN ISTRI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:tahun 1930

Ketua: Hj. Wien Jojo Soenaria Alamat Ketua: Puri Cipageran Indah II Blok D2 No. 10 Cimahi

Kontak Alamat Surat: Jl. Kihiur No. 30 Bandung Telp: 022-7208373 Email: tidak ada Contact Person: 022-86600581(no rumah ketua)

34 Nama Ormas IKATAN BUDI IBU Nama Ketua/Sekretaris Ikatan perempuan Minang yang merantau ke Jawa Barat

Waktu berdiri:tahun 1976 (ada informasi yang menyebutkan tahun 1956) Ketua: Ir.Hj. Amidar Hafni Noer

Kontak Alamat Surat: Jl. Kidang Pananjung No. 8 Bandung (alamat rumah ketua) Telp: 022-2501469 Email:tidak ada Contact Person: Ibu Amidar (0811219976)

35 Nama Ormas PERWAMA INA (PERSATUAN WANITA MALUKU INDONESIA) Nama Ketua/Sekretaris Organisasi untuk menghimpun wanita-wanita maluku atau karena menikah dengan orang maluku

atau yang pernah tinggal di maluku dan mencintai Maluku Waktu berdiri: 1975 Ketua: Ny. Eklefiena Hehahia-Hehakaya

Kontak Alamat Surat: Jl. Kalasan Raya N-24 New Pharmindo Bandung (alamat rumah ketua) Telp: 022-6032815 Email:tidak ada Contact Person: 087821610153/08122138503 (Ketua)

36 Nama Ormas KOWAVERI Nama Ketua/Sekretaris Wanita veteran

Waktu berdiri:tahun 1979 Ketua: Hj. Toeti Amir Alamat Ketua: Jl. Kartabrata No.14 Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Jawa No. 56 Bandung Telp: 022-4206589 Email:tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

37 Nama Ormas PIVERI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: tahun 1964

Ketua: Dra. Hj. R. Lily Sumantri Alamat Ketua: Jl. Progo No. 21 Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Jawa No. 56 Bandung Telp: 022-4233242 Email :tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

38 Nama Ormas IKATAN ISTRI DOKTER INDONESIA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:tahun 1954

Ketua: Hj. Iwin Suwarman Alamat rumah: Jl. Jati Indah II No, 11 Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Jati Indah II No. 11 Bandung (alamat rumah ketua) Telp: 022-7310166 Email: tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

39 Nama Ormas IKASFI (IKATAN KELUARGA SARJANA FARMASI INDONESIA)- Saat ini berubah menjadi IKATAN APOTEKER INDONESIA

Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:tahun 1983 Ketua: Dra. Hj. Jetty Agus Parjaman

Kontak Alamat Surat: Jl. Jati Indah I No. 12 Bandung Telp: 022- 7310118 Email:tidak ada Contact Person:ke nomor telp alamat surat

Keterangan: data membingungkan terutama terkait dengan perubahan nama, karena ada dua informasi, dengan nama ketua yang berbeda: Ketua IKASFI: Hj. Henny Chairullah Alamat sekretariat/alamat rumah ketua: Komplek Griya Bukit Mas II Blok A1 No.6 Bojongkoneng Bandung

40 Nama Ormas WANITA BUDHIS Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: tahun1987

Ketua: Ny. Teteng Wirianti Sugata Alamat Ketua: Gg. Polisi No. 161 A Cicendo-Bandung Telp: 022-4234410

Kontak Alamat Surat: Jl. Ir. H. Juanda No. 5 Bandung Telp: 022- 4238696 Email: tidak ada Contact Person: Ibu Dr. Parwati Supangkat MA (Pendiri Wanita Budhis) (022-4261472) Alamat: Jl, Banda No. 18 Bandung

41 Nama Ormas MAJLIS TA’LIM SITI KHODIJAH Nama Ketua/Sekretaris Perkumpulan pengajian perempuan yang aktif di organisasi-organisasi perempuan

Waktu berdiri: tahun 1996 Ketua: Dra. Hj. Yetty NH. Sulaeman

Kontak Alamat Surat: Jl. Ir. H. Juanda No. 313 Bandung (alamat rumah ketua) Telp: 022- 2505412

Page 67: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 58

022-91167643 Email:tidak ada Contact Person: Ibu Yetty (08122183264)

42 Nama Ormas ALISAH KHADIJAH Nama Ketua/Sekretaris Organisasi sayap perempuan ICMI, merupakan Asosiasi Pengusaha muslimah baik yang aktif di

ICMI ataupun tidak Waktu berdiri: Ketua: Dra. Hj.Yetty NH. Sulaeman

Kontak Alamat Surat: Jl. Cikutra Baru No. 276 D (dekat Hotel Fitri Bumi) Telp: 022- 7206964 Email:tidak ada Contact Person: Ibu Yetty (08122183264)

43 Nama Ormas WIARAWATI CATUR PANCA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: tahun 1976

Ketua: Hj. Djoeningsih Abdul Moeis Kontak Alamat Surat: Jl. Ir. H. Juanda No. 276 Bandung (alamat rumah ketua)

Telp: 022- 2501403 Email:tidak ada Contact Person:ke nomor telp alamat surat

44 Nama Ormas HIMPUNAN WANITA KARYA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:tahun 1981

Ketua: Dra.Hj. K. Suridehan Kontak Alamat Surat: Jl. Gondang No. 19 Bandung

Telp: 022- 7310559 Atau ke alamat: Jl. Banteng No. 82 Bandung Email:tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

45 Nama Ormas WANITA TARBIYA ISLAMIYAH Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: -

Ketua: Dra. Hj. NI Khairiyah Kontak Alamat Surat: Jl. Garuda Blk No. 106 Bandung (alamat rumah ketua)

Telp: 022-7311005/6037565 Email:tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

46 Nama Ormas PERWANI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Kontak Alamat Surat: Jl. Dursasana No. 4 A Bandung Keterangan: Sedang Tidak aktif

47 Nama Ormas TIARA KUSUMAH Nama Ketua/Sekretaris Asosiasi Persatuan ahli kecantikan Kulit dan Rambut dan Pengusaha Salon

Waktu berdiri: 1981 Ketua: Uun Unajah, B.Sc. S.Pd.,M.Si

Kontak Alamat Surat: Jl. Dr. Hatta No. 20 Bandung Telp: 022- 4204313 Email:tidak ada Contact Person:081221888777 (ibu Uun)

48 Nama Ormas WANITA SATYA PRAJA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:tidak tahun 1965 ( didirikan oleh Ibu Adam Malik)

Ketua: Hj. Mien Zulkifli Kontak Alamat Surat: Jl. Ciwaregu No. 11A Bandung (alamat rumah ketua)

Telp: 022- 7272044 Email:tidak ada Contact Person:ke nomor telp alamat surat

49 Nama Ormas PERWARI (PERSATUAN WANITA REPUBLIK INDONESIA) Nama Ketua/Sekretaris Organisasi wanita yang memfokuskan diri pada pembinaan sekolah mulai dari PAUD sampai

Sekolah menengah Atas) Waktu berdiri: 17 Desember 1945 Ketua: Dra. Hj. Hana Maridiana

Kontak Alamat Surat: Jl. Cipedes Tengah I No. 13 Bandung (alamat rumah ketua) Telp: 022-2011335 Email:tidak ada Contact Person: Ibu Neti Sumiati (0811220846)

50 Nama Ormas MUSLIMAT MATHLA’UL ANWAR Nama Ketua/Sekretaris Didirikan oleh perempuan yang tergabung dalam organisasi Islam Matlaul’Anwar. Matlaul

Anwar sendiri didirikan oleh kyai-kyai menes Banten. Waktu berdiri:1811 Ketua:Ibu Dra. Hj. Aisyah Hudaya Alamat Rumah: Jl. Cilon Ds. pamekaran RT 05 RW 10

Kontak Alamat Surat:Jl. Cidalima No. 9 PONTREN YAMISA Soreang Telp: 022- 5891134 Atau ke alamat: Jl. Raya Katapang No. 250 Km.13 terusan Kopo Soreang- Kabupaten Bandung Email:tidak ada Contact Person: Ibu Aisyah (081321207302)

51 Nama Ormas DIAN KEMALA Nama Ketua/Sekretaris Perkumpulan Istri-istri purnawirawan Polri

Waktu berdiri:1987 Ketua: Ibu. Hj. Dadang Garnida (Istri mantan Kapolda) Alamat rumah: Jl. Gerlong Hilir No. 25-27 Graha Jaya Bandung

Page 68: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 59

Kontak Alamat Surat: Jl. BKR No. 181 Bandung (Kantor Logistik Polda Jabar) Tegalega Bandung Telp: 022- 5222976 Email: tidak ada Contact Person: (ke no alamat surat)

52 Nama Ormas IKATAN BIDAN INDONESIA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:tahun 1951

Ketua: Dra. Tati Rostati, M.Kes Alamat Ketua: Jl. Ice Skating H.23 Arcamanik Endah,Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Karawitan No. 65 Bandung Telp: 022- 6034189 Atau ke alamat: Jl. Bima Utara No. 4 Bandung Email:tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

53 Nama Ormas WANITA WALUBI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:tahun 2002

Ketua: Ny. Aping Kontak Alamat Surat: Jl. Asem Barat (Kebon Cau) Nomor 10 Cimahi

Atau ke alamat: Jl. Bengawan Solo No. 53 Bandung Telp: 022- 4236105/08122397248 Email:tidak ada Contact Person: 08122397248

54 Nama Ormas PERWANAS Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: tahun 1951

Ketua: Hj. Renny Berliana Kontak Alamat Surat: Jl. Babakan Haji Tamim No.61 Bandung -40125- (alamat rumah ketua)

Telp: 7231925/085220177311 Email: tidak ada Contact Person: 085220177311

55 Nama Ormas IWAPI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: tahun 1975

Ketua: Dra. Hj. Euis Atikah Hidayat Jl. Kayu Agung No. 6 Buah Batu Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Sriwijaya No.74 Bandung Telp: 022-61872087 Atau ke alamat: Jl. Atlas I No. 3 Bandung Telp: 022-207652 Email:tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

56 Nama Ormas IKWI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: -

Ketua: Ny. Hj. Ertitawati, S.H Kontak Alamat Surat: PWI. Jl. Wartawan II No. 23A Bandung

Atau ke alamat: Jl. Asia Afrika No. 67-69 Bandung/H.U Pikiran Rakyat Telp: - Email: - Contact Person:-

57 Nama Ormas PERIP TNI DAN POLRI Nama Ketua/Sekretaris Persatuan Istri pensiunan TNI dan Polri, berada di bawah PEPABRI

Waktu berdiri:tahun 1964 Ketua: Hj. Dedem Ruchlia

Kontak Alamat Surat: Jl. Aceh No. 89 Bandung Telp: 022- 70782510 Email:tidak ada Contact Person: (ke no telp alamat surat)

58 Nama Ormas WARAKAWURI PEPABRI Nama Ketua/Sekretaris Perkumpulan istri-istri TNI dan Polri yang sudah janda, berada di bawah PEPABRI, yaitu

Persatuan pensiunan dan warakawuri TNI dan Polri Waktu berdiri:tahun 1959 Ketua: Dra. Sri Suyatmi Soeprapto, MBA Alamat Ketua: Jl. Kolam No.12 Ciumbuleuit Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Aceh No. 89 Bandung Telp: 022- 4201693 Email:tidak ada Contact Person: 022-4205901 (Kurnia Rasyid)

59 Nama Ormas KAUKUS PEREMPUAN PARLEMEN Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 2010

Ketua: Hj. Ganiwati.,SH Kontak Alamat Surat: d/a KPP Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat

Telp: 022-4201666 Email:tidak ada Contact Person: Hera ( 08997162414)

60 Nama Ormas KAUKUS PEREMPUAN POLITIK INDONESIA Nama Ketua/Sekretaris Wadah perempuan-perempuan politik, pengurusnya dari beberapa partai.

Waktu berdiri: (di Jabar) tahun 2002 Ketua Provinsi: Hj. Ella Muhammad (PKB)

Kontak Alamat Surat: Jl. Pesantren No. 28 Sukamiskin Bandung Telp: - Email: tidak ada Contact Person: Ibu Ella –Ketua (08122393405) Ibu Yetti –Ketua 1 (08122183264)

Page 69: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 60

61 Nama Ormas SALIMAH Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Dra. Ani Rukmini, M.I.Kom Kontak Alamat Surat: Jl. Rereng Barung No. 53 Bandung

Telp:022-2507537 Email: tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

62 Nama Ormas PGRI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: -

Ketua: Ny. Poppy Darsonoo Kontak Alamat Surat: Jl. Talagabodas No.59 Bandung

Telp: 022-7301619 Email: tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

63 Nama Ormas PERSISTRI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: -

Ketua: Hj. Enung NA Qohar Kontak Alamat Surat: Gg. Muncang No. 31 Jl. Pungkur Bandung

Telp: 022-5227336 Email: tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

64 Nama Ormas FORUM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN INDONESIA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: -

Ketua: Ny. Tina Kontak Alamat Surat: Komplek Panyileukan E.5 No.15 Cibiru Bandung

Telp: 022-93402021 Email: tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

65 Nama Ormas SAPA INSTITUTE (PUSAT PENDIDIKAN INFORMASI DAN KOMUNIKAS PEREMPUAN

Nama Ketua/Sekretaris Memberikan pendidikan dan kesadaran perempuan tentang KDRT dan kesehatan reproduksi Waktu berdiri: dirintis (2002) menjadi badan hukum (2008) Ketua: Ibu Sri Mulyati

Kontak Alamat Surat: Kp. Ebah Rt 01/03 Desa Cipaku Kec. Paseh Kab Bandung 40383 Telp: 022-5957433 Email : [email protected] Contact Person: ketua (085722570187)

66 Nama Ormas YAYASAN JaRI ( (JARINGAN RELAWAN INDEPENDEN) Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 20 Februari 1998

Ketua: dr. Setiawati Hana Kontak Alamat Surat: Jalan Sumatera No. 46-48 Kota Bandung

Telp: 022-4224348 Email: [email protected] Contact Person: 08562161430 (Hotline service)

67 Nama Ormas GERAKAN MUSLIMAT INDONESIA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ibu Hj Ganiwati Kontak Alamat Surat: Jl. Gading Utama Timur No.2 Soekarno Hatta Bandung

Telp: 022-73035063 Email:[email protected] Contact Person: 082121846888

68 Nama Ormas BINANGKIT Nama Ketua/Sekretaris Ormas yang bergerak di bidang isu perempuan, sosial, koperasi dan peningkatan keterwakilan

perempuan di politik Waktu berdiri: Ketua: Ibu Susanti Febriyati.,SH

Kontak Alamat Surat: Sukagalih Haji Yasin 6 No.191 Bandung Telp: tidak ada Email: [email protected] Contact Person: 085721722364

69 Nama Ormas BMTP (BADAN MA’JELIS TA’LIM PEREMPUAN) Nama Ketua/Sekretaris Ormas yang bergerak di bidang sosial keagamaan, awalnya sekumpulan pengajian kemudian

berkembang dengan berbagai aktivitas sosial, pendidikan dan ekonomi (UKM) Waktu berdiri: Ketua: Ibu Hj. Enok Aisyah, S.Pd., M.Si

Kontak Alamat Surat: Jl. Dewi Sartika No. 27 Bandung Telp: tidak ada Email: [email protected] Contact Person: 085721722364

70 Nama Ormas INSTITUT PEREMPUAN Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ibu Ellin Rozana Kontak Alamat Surat: Jl. Dago Pojok No.85 Coblong Bandung Jawa Barat

Telp/Fax: 022-2516378 Email: [email protected] website: www.institutperempuan.or.id Blog.www.institutperempuan.blogspot.com Contact Person: (Ibu Ellin) 08159074798

Page 70: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 61

ORGANISASI PEREMPUAN SAYAP PARTAI POLITIK

71 Nama Ormas PIRA (PEREMPUAN INDONESIA RAYA) Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ibu Lina Ruslinawati Kontak Alamat Surat: Jl. Cimanuk No. (belum ada tempat- untuk sementara alamat surat ke kantor

DPP Partai Demokrat) Telp: Email: [email protected] Contact Person: 081399229996

72 Nama Ormas KPPG (KESATUAN PEREMPUAN PARTAI GOLKAR) Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ibu Iceu Kontak Alamat Surat: Jl. Maskumambang No. 2 Bandung Keterangan: Informasi belum lengkap

73 Nama Ormas PDRI (PEREMPUAN DEMOKRAT REPUBLIK INDONESIA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Kontak

Keterangan: Informasi belum lengkap 74 Nama Ormas (SDI) SRIKANDI DEMOKRASI INDONESIA

Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: Ketua:

Kontak Keterangan: Informasi belum lengkap

ORGANISASI PEREMPUAN UNSUR DHARMA WANITA

75 Nama Ormas DHARMA WANITA PERSATUAN Nama Ketua/Sekretaris Awal berdiri Persatuan istri-istri PNS dan istri pensiunan PNS di tahun 1953, kemudian dengan

nama Dharma Wanita Waktu berdiri: Dharma Wanita (1974); Dharma Wanita Persatuan (1999) Ketua: Hj. Lex Laksamana

Kontak Alamat Surat: Jl. Tamansari No. 57 Bandung Telp: 022-2504606 Email:[email protected],id Contact Person: (ke no telp alamat surat)

76 Nama Ormas BHAYANGKARI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ibu Florenta Putut Eko Bayu Seno (Istri Kapolda) Kontak Alamat Surat: Jl. Soekarno Hatta No.748 Bandung

Telp: 022-7806392 Email:tidak ada Contact Person: (ke no alamat surat)

77 Nama Ormas IKATAN ADHYYAKSA DARMA KARINI KEJAKSAAN TINGGI Nama Ketua/Sekretaris Organisasi istri-istri pegawai kejaksaan tinggi

Waktu berdiri:tahun 1961 Ketua: Ny. Erna Harry Hermansyah

Kontak Alamat Surat: Jl. Martadinata No.54 Bandung Atau Jl. Madura No. 1 Bandung Telp: 022-4205377/4239375 Email: tidak ada Contact Person:(ke no telp alamat surat)

ORGANISASI PEREMPUAN UNSUR DHARMA PERTIWI 78 Nama Ormas PERSIT KARTIKA CHANDRA

Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 5 April 1946 Ketua: Lia M Munir

Kontak Alamat Surat: Jl. Sumbawa No. 32 Bandung Telp: 022-4206413 Email:tidak ada Contact Person: (ke no telp alamat surat)

79 Nama Ormas IKKT PRAGATI WIRA ANGGINI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: tahun 1966

Ketua: - Kontak Alamat Surat: Jl. Nias No.3 Bandung

Telp: Email:tidak ada Contact Person:

Keterangan: Informasi belum lengkap 80 Nama Ormas PIA ARDHYA GARINI

Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: tahun 1956 Ketua: Ny. Suko Kuntjoro Alamat Ketua: Jl. Ir.H. Juanda No. 149 Bandung

Kontak Alamat Surat: Jl. Ir. H. Juanda No 149 (alamat rumah ketua) Telp: 022-2502318 Email:tidak ada Contact Person: ke nomor telp alamat surat

Page 71: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 62

KUMPULAN ORGANISASI PEREMPUAN PROVINSI JAWA BARAT

0 Nama Ormas BKOW (BADAN KERJASAMA ORGANISASI WANITA) PROVINSI JAWA BARAT Nama Ketua/Sekretaris Terdapat 62 ormas

Waktu berdiri: 22 Oktober 1962 Ketua: Ibu Herni Nu’man

Kontak Alamat Surat: Jl. Braga No. 137 Gedung Kerta Mukti Telp: 022-70788387 Email:tidak ada Contact Person: 081931272419 (Ibu Iyet)

1 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN INDRAMAYU Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ny. Sudiono Kontak Alamat Surat: Jl. Siliwangi No. 315 Indramayu

Telp: 0234-272527 Email:tidak ada Contact Person: 0811242549 (Ibu Sudiono-Ketua)

2 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN KUNINGAN Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Dra. Hj. Rini Sarjono Kontak Alamat Surat: d/a Rumah Sakit Juanda (Ibu Dra.Hj. Rini Sarjono) Jl. Ir. H. Juanda-Kuningan

Telp: Rumah (0232-873066) Kantor (0232-876433) Email:tidak ada Contact Person: 08122213331 (Ibu Rini Sarjono-ketua)

3 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN MAJALENGKA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ny.Suyatno Kontak Alamat Surat: Jl. Abdul Halim No.245 Majalengka

Telp: tidak ada Email:tidak ada Contact Person: 081324014449 (Ibu Tatat)

4 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KOTA CIREBON Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Wk Ketua: Ny. Herman (Telp Rumah: 0231-202115 Kontak Alamat Surat: Jl. Dr. Wahidin No. 60 Cirebon

Telp: - Email:tidak ada Contact Person: 0811202367 (Ibu Herman-Wk Ket) 08122130093 (Ibu Jaja-Sekretaris)

5 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN CIREBON Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ny.Nani (Hp. 081320737789) Kontak Alamat Surat: Jl. Sunan Malik Ibrahim (GOR) No. 123 A Sumber Cirebon

Telp: tidak ada Email:tidak ada Contact Person: Ibu Nani (08122204710 – 081324643606 – 081312186263)

6 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KOTA BOGOR Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Hj. Tety Widianiarti Djumala Telp Rumah: 0251-240817

Kontak Alamat Surat: Jl. Jend Sudirman No.23A Bogor Telp: 0251-8324959 Email:tidak ada Contact Person: 0811116308 (Ibu Tety-Ketua)

7 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN BOGOR Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Hj. Kodir Kontak Alamat Surat: Cilendek Indah III No.33 Bogor

Telp: - Email:tidak ada Contact Person: 08128005801 (Ibu Kodir-Ketua)

8 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN CIANJUR Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Sekretaris: Ny. Suparlan (0263-264812) Ketua I: Ibu Ati Agus

Kontak Alamat Surat: Jl. Siliwangi No.42 Cianjur Telp: 0263-5010147 Email:tidak ada Contact Person: 0811207123 (Ibu Ati Agus-Ketua I)

9 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KOTA DEPOK Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Wk Ketua: Ibu Dewi Kontak Alamat Surat: d/a (Ibu Dewi) Komplek Depok Mulya II Jl. Losari Blok AI No.1A Beji-Depok

Telp: - Fax: 7777925 Email:tidak ada Contact Person: 08129646572 (Ibu Dewi-Ketua)

Page 72: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 63

10 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KOTA BEKASI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Hj.Nani S.Machmud Barmawi Sekretaris: Ibu Kamaludin

Kontak Alamat Surat: Jl. A.Yani No.1 Bekasi Telp: - Email:tidak ada Contact Person: 0811847977 (Ibu Nani-Ketua) 0811971005 (Ibu Kamaludin)

11 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN BEKASI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ibu Susi Damanhuri Kontak Alamat Surat: Komp.Pemda Bekasi Jl. Gatotkaca II/14 Jatiasih-Bekasi -17423-

Telp: - Email:tidak ada Contact Person: 08129622102 (Ibu Susi-Ketua)

12 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KOTA SUKABUMI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ibu Mahmudah Ramdan Kontak Alamat Surat: Jl. R.E Martadinata No. 57 Sukabumi

Telp: - Email:tidak ada Contact Person: Rumah=0266-224343 (Ibu Mahmudah-Ketua)

13 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN SUKABUMI

Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: Ketua: Ibu Hj. Mimi Sumantri

Kontak Alamat Surat: Jl. R.E Martadinata No. 57 Sukabumi Telp: - Email:tidak ada

Contact Person:Rumah=0266-221132 (Ibu Mimi-ketua)

14 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN KARAWANG Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ny. Anshor Kontak Alamat Surat: Jl. Panatayuda I No.9 Nagasari Karawang

Telp: 0267-414831 Email:tidak ada Contact Person: (Ibu Anshor-Ketua) Rumah: 0267-401064 Hp: 081574665154

15 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN PURWAKARTA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ny. Bisri Kontak Alamat Surat: J;. R.E Martadinata No.10 Purwakarta

Telp: 0264-212448 Email:tidak ada Contact Person: (Ibu Bisri-Ketua) Rumah: 0264 -202118

16 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN SUBANG Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Wk Ketua I: Ny. O.Djuangsih (R=0260-411861) ; (08157118351) Wk Ketua III: Ibu Nani (R=0260-414569) (08121480306)

Kontak Alamat Surat: Jl. MT. Haryono No.77 Sukamaju-Cigadung Subang Telp: - Email:tidak ada Contact Person: ke nomor wk ketua I dan wk ketua III

17 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN SUMEDANG Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Hj. Ida Erdi Kontak Alamat Surat:Jl. Pangeran Kornel No.30 Gedung Intan Dewata Sumedang

Telp: 0261-416311 Email:tidak ada Contact Person: (Ibu Ida Erdi-ketua) Rumah= 0261-201140; Hp= 08122100313

18 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN BANDUNG Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua:Hj. Emma Djubaedah Kontak Alamat Surat: Jl. Cibolerang No.21 Bandung

Telp: 022-5405764 Email:tidak ada Contact Person: ke nomor alamat surat

Page 73: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 64

19 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KOTA BANDUNG

Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: Ketua:

Kontak Alamat Surat: Jl. R.E Martadinata No, 84 Bandung Telp: 022-4233371 Email:tidak ada Contact Person:081321249766

20 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KOTA TASIKMALAYA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Kontak Alamat Surat: Gedung Galih Pawesti

Jl. Wiratanuningrat No.14 Tasikmalaya Telp: 0265-330712 Email:tidak ada Contact Person: ke nomor alamat surat

21 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN TASIKMALAYA Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Dra. Ny. Yuyu D. Sulastri Kontak Alamat Surat: Jl. Wiratanuningrat No. I Tasikmalaya

Telp: 0265-331573 Email:tidak ada Contact Person: (ibu Yuyu-ketua) Rumah=0265-334498 Hp=08121430665

22 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN CIAMIS Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri: 30 Juni 1952

Ketua: Hj.M.Siti Salamah Erisyadi (R=0265-774187) Hp=08157126716 Sekretaris: Hj. Talbiyah Munadi (R=0265-774020)

Kontak Alamat Surat: Jalan Pemuda Nomor 49 Ciamis Telp: (0265)771598 Email: tidak ada Contact Person: Hp. 08157126716 (Ketua) R= 0265-774187 (Ketua)

23 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN GARUT Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Hj. A. Saadah Ruhiyat Sekretaris: Uus

Kontak Alamat Surat:Jl. Jendral Ahmad Yani No.32A Garut Telp: 0262-233973 Email:tidak ada Contact Person: (Ibu Saadah-ketua) Rumah=0262-231821 (Ibu Uus) 085220005684

24 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KOTA BANJAR Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ny. Yeti Kontak Alamat Surat: Jl. Kapt. Jamhur No. 74 Banjar

Telp: - Email:tidak ada Contact Person: (ibu yeti-ketua) 081546814663

25 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KOTA CIMAHI Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Ny. Yeti Kontak Alamat Surat: Jl. Stasion No.177/C.1 Cimahi

Telp: - Email:tidak ada Contact Person: (Ibu Yeti-ketua) 08881610915 Rumah=7793698

26 Nama Ormas GOW (GABUNGAN ORGANISASI WANITA) KABUPATEN BANDUNG BARAT Nama Ketua/Sekretaris Waktu berdiri:

Ketua: Hj. Sumiati Kontak Alamat Surat: Jl. Gado Bangkong No. 25 Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat

Telp: - Email:tidak ada Contact Person:

Page 74: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 65

Lampiran 4. Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur, kabupaten/kota provinsi

Jawa Barat tahun 2012

NO

KABUPATEN/KOTA

KEMATIAN IBU HAMIL

KEMATIAN IBU

BERSALIN

KEMATIAN IBU NIFAS

JUMLAH AKI

< 20 thn

20-34 thn

≥35

Thn

Jumlah < 20 thn

20-34 thn

≥35

Thn

Jumlah < 20 thn

20-34 thn

≥35

Thn

Jumlah < 20 thn

20-34 thn

≥35

Thn

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1

Kab Bogor

0

6

5

11

0

15

4

19

1

19

3

23

1

40

12

53

2 Kab Sukabumi 6 17 0 23 4 17 10 31 6 11 5 22 16 45 15 76

3 Kab Cianjur 48

4 Kab Bandung 6 36 7 49

5 Kab Garut 0 7 2 9 3 7 2 12 1 3 3 7 4 17 7 28

6 Kab Tasikmalaya 4 8 5 17 3 11 3 17 2 18 6 26 9 37 14 60 7 Kab Ciamis 0 0 0 23 8 Kab Kuningan 0 3 2 5 0 3 1 4 0 4 3 7 0 10 6 16 9 Kab Cirebon 3 7 6 16 0 14 2 16 2 20 11 33 5 41 19 65 10 Kab Majalengka 3 2 2 7 2 11 2 15 2 14 8 24 7 27 12 48 11 Kab Sumedang 1 2 2 4 0 4 0 4 1 1 4 6 2 6 6 14

12 Kab Indramayu 0 0 0 44

13 Kab Subang 0 0 1 1 0 1 3 4 2 3 2 7 2 4 6 12 14 Kab Purwakarta 1 4 1 6 0 4 4 8 2 2 3 7 3 10 8 21 15 Kab Karawang 2 8 6 16 1 10 9 20 3 12 4 19 6 28 21 55

16 Kab Bekasi 2 7 1 10 0 9 9 18 0 14 2 16 2 30 12 44

17 Kab Bandung Barat 0 3 1 4 2 5 10 17 4 3 0 7 6 11 11 28

18 Kota Bogor 0 2 2 4 0 4 1 5 1 0 0 1 1 6 3 10 19 Kota Sukabumi 0 0 3 3 0 1 0 1 0 3 1 4 0 4 4 8

20 Kota Bandung 0 5 2 7 2 3 3 8 1 5 3 9 3 13 8 24 21 Kota Cirebon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 2 1 3

22 Kota Bekasi 0 3 6 9 1 5 4 10 0 5 2 7 1 13 12 26

23 Kota Depok 0 3 5 8 0 1 2 3 1 6 2 9 1 10 9 20 24 Kota Cimahi 0 3 1 4 0 3 1 4 0 1 0 1 0 7 2 9

25 Kota Tasikmalaya 1 4 2 7 0 3 0 3 1 4 1 6 2 11 3 16 26 Kota Banjar 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 0 2 0 3 0 3 JAWA BARAT 23 91 57 177 18 132 70 256 30 152 64 253 71 375 191 804

ANGKA YANG DILAPORKAN

86.3

Page 75: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 66

Lampiran 5. Foto-foto kegiatan

(a) Diskusi dengan PKK Kec. Sumber (b) Diskusi dengan Muslimat NU

(c) Foto bersama nara sumber Fatayat-

Muslimat NU

(d) Foto bersama nara sumber Aisyiyah

(e) FGD di Kantor Aisyiyah Kab. Cirebon (f) Karakter Kader Aisyiyah

Page 76: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan AKI | 67

Lampiran 6. Media KEI yang digunakan oleh organisasi perempuan

(g) Poster motivasi kader Muslimat NU (h) Contoh Surat Gerakan Suami SIGAP

(i) Poster untuk KEI Kesehatan Reproduksi (j) Poster untuk KEI Deteksi Dini Kanker

(k) Media KEI Pemeriksaan Kesehatan

Perempuan

(l) Poster Pemberian ASI

Page 77: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

05/01/2017

1

Oleh:Oleh:Tim ComdevTim Comdev

Jakarta, 14 November 2016

Kajian Partisipasi Organisasi Perempuan Kajian Partisipasi Organisasi Perempuan dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu Di Propinsi Jawa Baratdalam Menurunkan Angka Kematian Ibu Di Propinsi Jawa Barat

Focus Groups Discussion

§ Para ibu memiliki risiko yang tinggi selama melahirkan§ Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi

sekitar 220/100 ribu kelahiran§ AKI di Propinsi Jawa Barat mencapai 359/100 ribu

kelahiran hidup§ Peningkatan AKI tidak hanya persoalan kesehatan,

tapi terjadi ketidaksetaraan & ketidakadilan gender, kesadaran masyarakat relatif kurang

Latar belakang

Sugiyono
Rectangle
Sugiyono
Text Box
Lampiran 7. Outline paparan hasil kajian
Page 78: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

05/01/2017

2

Tujuan

§ Menemukenali program organisasi massa (Ormas) perempuan§ Menemukenali pengetahuan & pemahaman ormas

perempuan terkait gender & kesehatan§ Menganalisis tingkat kepedulian ormas

perempuan terhadap penurunan AKI§ Menemukan program SKPD & keterlibatan ormas

perempuan dlam program yang ada

Landasan KonsepPartisipasi

Keterlibatan orang-orang secara mental & emosional dalam berbagai situasi kelompok dan mendorong kontribusi & saling tanggung jawab untuk tujuan bersama

Organisasi Massa PerempuanWadah perjuangan perempuan & berbasis massa perempuan

Sugiyono
Rectangle
Page 79: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

05/01/2017

3

Angka Kematian Ibu

§ Kematian ibu: kematian ibu berkaitan dengan melahirkan§ Penyebab langsung: berkaitan medis obstetric§ Penyebab tidak langsung: berkaitan dengan penyakit ibu, non obstetric

Kerangka PikirKerangka Pikir

Sugiyono
Rectangle
Page 80: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

05/01/2017

4

Tahap KajianDesk-Study

Persoalan Organisasi

Perempuan

Atribut Peran Organisasi

Perempuan

Pemetaan program-program organisasi

perempuan

Survei Lapangan

Analisis Partisipasi Organisasi Perempuan

Kesesuaian Peran

Penggambaran kompleksitas

partisipasi organisasi

perempuan Prioritas Strategi

Implikasi Strategi partisipasi ormas perempuan

Rekomendasi

FGD 1

FGD 2

Persoalan Kematian Ibu

Hasil Analisis Situasional

Sugiyono
Rectangle
Page 81: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

05/01/2017

5

Gambaran Umum Ormas PerempuanBeberapa Ormas Perempuan di Kab. Cirebon§ Aisyayah§ Himpunan Wanita Karya (HWK)§ Perempuan MKGR§ MTD IPHI§ PKK§ Ikatan Bidan Indonesia (IBI)§ Muslimat NU§ Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI)§ Salimah (Persaudaraan Muslimah)§ IIDI (Ikatan Istri Dokter Indonesia)

• Memiliki program kesehatan masyarakat, khususnya perempuan, bayi & anak berbasis layanan & komunitas

• Program ekonomi, ketenagakerjaan & kaderisasi

• Program pokok 10 hal kebutuhan dasar manusia

• Memiliki pokja untuk kesehatan masyarakat

• Swadaya & gotong royong

• Ormas yang mengakar sampai di 33 propinsi dengan anggota mencapai 22 juta orang

• Program layanan masyarakat secara mandiri & berjejaring

Hasil Interview Ormas

Peran Ormas

Perencanaan

Perilaku hidup sehat

Kesehatan Reproduksi

Pra-masa kehamilan

Pelaksanaan

Penyuluhan perilaku

hidup sehat

Penyuluhan pra

kehamilan

Penyuluhan peran suami

Kepemimpinan

Mengarahkan Berkoordinasi Pelaporan

Evaluasi

Penyuluhan Pelatihan

Sugiyono
Rectangle
Page 82: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

05/01/2017

6

• Keterbukaan organisasi

• Kebersamaan dg masyarakat

• Penyaluran aspirasi & pemberdayaan perempuan

• Penggerak kesadaran masyarakat

Kondisi Aktivitas Ormas

2

3

4

5

2 3 4 5

Kep

enti

ngan

Pelaksanaan

III IV

I II

Xav

Yav

• Pendampingan secara aktif

• Perencanaan aksi• Memberikan

akses informasi• Memiliki sumber

daya organisasi

Keterlibatan [73.1%]Kontribusi [83.3%]Tanggung jawab [89.7%]

“Kepedulian sejati merupakan kepedulian terhadap seluruh eksistensi & setiap butiran debu didalamnya” (Albert Einstein)

Ini dapat dimaknai bahwa semua unsur partisipasi menjadi bagian satu sama lainnya

Unsur Partisipasi: keterlibatan, kontribusi & tanggung jawab menjadi satu kesatuan

Tingkat Kepedulian Ormas Perempuan sebesar 81.3%

Artinya Ormas Perempuan di Kab. Cirebon sangat peduli terhadap isu-isu perempuan, khususnya AKI

Sugiyono
Rectangle
Page 83: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

05/01/2017

7

Sistem Penurunan AKICustomer : Kementerian PP & PA serta Masyarakat

Actor : Ormas Perempuan

Transformation : Pengembangan ormas perempuan melalui perkuatan pemahaman & pengetahuan tentang konstruksi sosial & relasi gender

World view : Kepekaan & responsif terhadap konstruksi sosial dalam masyarakat

Owner : Pimpinan organisasi yang progresif

Environmentconstraint

: Peran strategis ormas, tokoh masyarakat, kapasitas SDM, sumber daya organisasi, prasarana-sarana

Peningkatan Partisipasi Ormas Perempuan

Aisyiyah Memiliki program yang selaras dengan program

MAMPU

Memiliki kemitraan dengan BPJS, Puskesmas, Perguruan Tinggi

Instansi mitra belum memberikan keterbukaan informasi, sehingga menghambat koordinasi

Aturan instansi terkai sulit diterapkan di ormas

Belum terlibat dalam Musrenbangda

Sugiyono
Rectangle
Page 84: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

05/01/2017

8

...

PKK

Program SUAMI SIGAP (Siap Tanggap)

Struktur pengurus & kader melekat pada pimpinan

Hilangnya pengetahuan karena focal point yang bergantian

Beban domestik kader penggerak

...

Muslimat NUProgram Isbat Nikah untuk

pemenuhan hak anak

Program lembaga konsultasi mandiri (LKP3A)

Perbedaan pandangan aktivis muslimat dengan tokoh pesantren

Pembiayaan program yang masih swadana sehingga terbatas

Sugiyono
Rectangle
Page 85: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

05/01/2017

9

Kesimpulan§ Ormas perempuan yang memiliki struktur kepengurusan pusat

hingga daerah, program terencana sehingga dapat dilaksanakan di wilayah kerja ormas§ Bentuk keterlibatan ormas: perencanan aksi; pendampingan aktif;

memberikan akses informasi pada masyarakat§ Kontribusi ormas: mempersiapkan sumber daya ormas (SDM,

prasarana-sarana, kemitraan, pembiayaan swadaya)§ Sebagian ormas di Kab. Cirebon belum berperan aktif pada

program pemerintah, namun basis massanya dapat mengontrol kebijakan publik§ Keterbatasan ormas tidak mengurangi tanggung jawabnya untuk

membangun peradaban masyarakat dengan mengoptimalkan potensi & menggerakan kader dengan semangat ibadah, kerja sosial & kekuatan umat

Rekomendasi§ Pemerintah melakukan sinergi program dengan melibatkan ormas

perempuan di daerah§ Membangun kemitraan partisipatif dengan SKPD terkait untuk

pelaksanaan program§ SDM ormas, SKPD terkait, Lembaga Pemerintah perlu membangun

KISS (koordinasi, integrasi, sinkronisasi serta sinergi) dalam meningkatkan kapabilitas SDM ormas, memberikan dukungan untuk membangun komitmen§ Pemerintah berkewajiban memperkuat prasarana-sarana yang

telah diinisiasi ormas perempuan sebagai bentuk partisipasi dalam penurunan AKI

Sugiyono
Rectangle
Page 86: LAPORAN AKHIR -   · PDF filekesehatan ibu, kondisi sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan ... menyelesaikan penyusunan laporan akhir ... Survei Lapang

05/01/2017

10

Terima KasihAtas perhatian & kerjasamanya

Sugiyono
Rectangle