Laporan Aa Malka

52
Tabel 1 RENCANA EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM) No . Informasi yang dibutuhkan Indikator 1. Persepsi mahasiswa terhadap kemampuan dosen dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) 1.1. Penguasaan materi kuliah 1.2. Kemampuan menjelaskan materi 1.3. Kemampuan menjawab/ menjelaskan pertanyaan/ tanggapan yang berasal dari mahasiswa 1.4. Kemampuan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan mata kuliah 2. Kualitas materi perkuliahan 2.1. Sistematika waktu materi perkuliahan 2.2. Relevansi Mata Kuliah 2.3. Kemutakhiran Bahan Kuliah 2.4. Mutu soal-soal ujian 3. Penguasaan Materi 3.1 Kemampuan dosen menjelaskan 3.2. Kemampuan interaksi dosen dengan mahasiswa 4. Sistim Penilaian 4.1. Penilaian berdasarkan kehadiran 4.2. Penilaian berdasarkan tugas 4.3. Penilaian berdasarkan kemampuan menjawab tes 1

Transcript of Laporan Aa Malka

Page 1: Laporan Aa Malka

Tabel 1

RENCANA EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM)

No. Informasi yang dibutuhkan Indikator

1. Persepsi mahasiswa terhadap

kemampuan dosen dalam Proses

Belajar Mengajar (PBM)

1.1. Penguasaan materi kuliah

1.2. Kemampuan menjelaskan materi

1.3. Kemampuan menjawab/ menjelaskan pertanyaan/

tanggapan yang berasal dari mahasiswa

1.4. Kemampuan membuat pertanyaan yang berkaitan

dengan mata kuliah

2. Kualitas materi perkuliahan 2.1. Sistematika waktu materi perkuliahan

2.2. Relevansi Mata Kuliah

2.3. Kemutakhiran Bahan Kuliah

2.4. Mutu soal-soal ujian

3. Penguasaan Materi 3.1 Kemampuan dosen menjelaskan

3.2. Kemampuan interaksi dosen dengan mahasiswa

4. Sistim Penilaian 4.1. Penilaian berdasarkan kehadiran

4.2. Penilaian berdasarkan tugas

4.3. Penilaian berdasarkan kemampuan menjawab tes

1

Page 2: Laporan Aa Malka

Tabel 2

RENCANA EALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR

No.Informasi

Yang Dibutuhkan

IndikatorMetode

RespondenWaktu

PertemuanTehnik Instrumen

1. Persepsi mahasiswa terhadap kemampuan dosen dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)

1.1. Penguasaan materi kuliah Kemampuan menjelaskan materi

1.2. Kemampuan menjawab/ menjelaskan pertanyaan/ tanggapan yang berasal dari mahasiswa

1.3. Kemampuan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan mata kuliah

1.4. Kemampuan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan mata kuliah

Wawancara

Wawancara

Observasi

Obserwasi

Kuesioner

Kuesioner

Pedoman Observasi/ kuesioner

Pedoman Observasi/ kuesioner

Mahasiswa

Mahasiswa

Mahasiswa

Mahasiswa

Setiap pertemuan

Setiap pertemuan

Setiap pertemuan

Pertemuan Ke VIII & Pertemuan Terakhir

2. Kualitas materi perkuliahan

2.1. Sistematika waktu materi perkuliahan2.2. Relevansi Mata Kuliah2.3. Kemutakhiran Bahan Kuliah2.4. Mutu soal-soal ujian

Review dok

Wawancara

Review dokAnalisis Soal dan

hasil Ujian

Pedoman review

Kuesioner

Pedoman Review

Pedoman Analisis

Dosen ysb

Mahasiswa

Dosen ysb

Dosen ysb

Awal SemesterAwal SemesterAwal SemesterTengah & akhir semester

3. Penguasaan Materi

3.1 Kemampuan dosen menjelaskan

3.2. Kemampuan interaksi dosen dengan mahasiswa

Wawancara

Wawancara

Kuesioner

Kuesioner

Mahasiswa

Mahasiswa

Setiap PertemuanSetiap Pertemuan

4 Sistim Penilaian

4.1 Penilaian berdasarkan kehadiran

4.2. Penilaian berdasarkan tugas

4.3. Penilaian berdasarkan kemampuan menjawab tes

Review dokumenReview

dokumenReview

dokumen

Pedoman Review

Pedoman Review

Pedoman Review

Dosen ysb

Dosen ysb

Dosen ysb

Akhir semesterAkhir semesterTengah & Akhir semester

2

Page 3: Laporan Aa Malka

TABEL 3DAFTAR PERTANYAAN UNTUK MENGUMPULKAN DATA

Informasi yang dibutuhkan

Indikator Pertanyaan

1. Persepsi mahasiswa terhadap kemampuan dosen dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)

1.1. Penguasaan materi kuliah Kemampuan menjelaskan materi

1.2. Kemampuan menjawab/ menjelaskan pertanyaan/ tanggapan yang berasal dari mahasiswa

1.3. Kemampuan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan mata kuliah

1.4. Kemampuan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan mata kuliah

1.1.1 Kemampuan Dosen tentang materi yang diajarkan(1) Sangat tidak sesuai(2) Tidak sesuai (3) Sesuai (4) Sangat sesuai

1.2.1 Kemampuan menjelaskan Materi(1) Sangat tidak sesuai(2) Tidak sesuai (3) Sesuai (4) Sangat sesuai

1.3.1 Kemampuan menjawab pertanyaan dan tanggapan (1) Sangat tidak sesuai(2) Tidak sesuai (3) Sesuai (4) Sangat sesuai

1.4.1 Kualitas pertanyaan dosen kepada mahasiswa(1) Sangat tidak sesuai(2) Tidak sesuai (3) Sesuai (4) Sangat sesuai

2. Kualitas materi perkuliahan

2.1. Sistematika waktu materi perkuliahan

2.2. Relevansi Mata Kuliah2.3. Kemutakhiran Bahan

Kuliah

2.4. Mutu soal-soal ujian

2.1.1. Apakah materi kuliah sudah tersusun dengan baik dan waktu materi perkuliahan sudah selesai.

2.2.1 Apakah Materi kuliah relevan dengan mata kuliah

2.3.1. Apakah bahan bacaan yang dipakai cukup mutakhir untuk bahan kuliah

2.4.1. Bagaimana tingkat kesulitan soal ujian yang diberikan ?

3. Penguasaan materi3.1. Kemampuan dosen

menjelaskan3.1.1. Apakah dosen mampu menjelaskan

materi yang diajarkan?(1) Tidak mampu(2) Kurang mampu(3) Mampu(4) Sangat Mampu

3

Page 4: Laporan Aa Malka

3.2. Kemampuan interaksi dosen dengan mahasiswa

3.2.2. Apakah anda puas dengan jawaban dosen atas pertanyaan yang mahasiswa sampaikan?

(1) Tidak puas (2) Kurang puas (3) Puas (4) Sangat puas

4. Sistem Penilaian 4.1 Penilaian berdasarkan kehadiran

4.2. Penilaian berdasarkan tugas

4.3. Penilaian berdasarkan kemampuan menjawab tes

4.1.1. Apakah nilai yang diberikan berdasarkan tingkat kehadiran ?Ya/Tidak

4.2.1. Apakah nilai diperhitunkanYa/Tidak

4.3.1. Apakah test yang diberikan sesuai materi kuliah ? Ya/Tidak

4

Page 5: Laporan Aa Malka

EVALUASI PROGRAM PERKULIAHAN

Petunjuk ; Lingkari angka yang sesuai dengan pendapat anda untuk setiap pertanyaan dibawah ini.Angka 1 sampai dengan 4 pada skala jawaban mempunyai arti sebagai berikut ;1 = Kurang 3 = Baik2 = Cukup 4 = Sangat Baik

No Aspek Nilai(Lingkar)

Nilai(Dipindahkan)

1. Cara menyampaikan kuliah 1 2 3 4

2. Pemberian bimbingan 1 2 3 4

3. Keterampilan dalam berdiskusi dengan mahasiswa

1 2 3 4

4. Penguasaan terhadap materi 1 2 3 4

5. Cara memberikan motivasi kepada mahasiswa

1 2 3 4

6. Kemampuan memonitor kegiatan kelompok

1 2 3 4

7. Kepuasan mahasiswa terhadap nilai yang diberikan

1 2 3 4

8. Pemberian contoh-contoh 1 2 3 4

9. Penggunaan media belajar 1 2 3 4

10. Tehnik mengajar 1 2 3 4

TOTAL SKOR

RATA – RATA

5

Page 6: Laporan Aa Malka

Contoh Hasil Evaluasi Program Perkuliahan

MahasiswaAspek

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10A 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3

B 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3

C 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3

D 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3

E 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4

F 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4

G 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3

H 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3

I 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3

J 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3

TOTAL SKOR 33 33 34 35 33 25 33 32 31 32 321

RATA – RATA 3,3 3,3 3,4 3,5 3,3 2,2 3,3 3,2 3,1 3,2 3,21

Berdasarkan hasil evaluasi mata kuliah, di akhir semester diperoleh informasi bahwa ;

1. Nilai rata-rata kelulusan mahasiswa sesuai dengan apa yang diharapkan ditandai

dengan melihat jumlah mahasiswa lulus dengan nilai Baik dan sangat baik sekitar

90%

2. Telah diidentifikasi bahwa kelulusan tersebut disebabkan karena keberhasilan

mahasiswa menyelesaikan soal-soal dengan baik dan benar yang diberikan oleh

dosen

3. Kemampuan mahasiwa menyelesaikan soal-soal ujin disebabkan karena pemberian

tugas-tugas mandiri dengan volume yang lebih besar memungkinkan mahasiswa

lebih aktrif dan berpartisipasi dalam pengerjaan soal-soal latihan dibandingka

dengan pemberian tugas kelompok

6

Page 7: Laporan Aa Malka

TAHAPAN REKONSTRUKSI

Langkah 1 : Meningkatkan tujuan Instruksional Umum

Evaluasi menunjukkan bahwa tujuan matakuliah tidak dicapai secara efektif

karena mahasiswa hanya dituntut untuk memahami materi perkuliahan tanpa ada

monitoring terhadap kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap materi yang

diberikan secara berkala dan berkesinambungan.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka tujuan instruksional matakuliah

ditingkatkan menjadi:

“Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami

dan mengaplikasikan konsep dasar epidemiologi di lapangan secara benar”

Langkah 2 : Meningkatkan Tujuan Instruksional Khusus

Selanjutnya jika tujuan instruksional umum ditingkatkan, maka dengan

sendirinya tujuan instruksional khusus akan meningkat pula. Peningkatan tujuan

instruksional khusus setiap pokok bahasan menjadi, setelah mengikuti matakuliah ini,

mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan konsep dasar epidemiologi

2. Menjelaskan konsep dasar timbulnya penyakit

3. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup kajian epidemiologi deskriptif

4. Melakukan pengukuran epidemiologi

5. Melakukan surveilence epidemiologi

6. Melakukan penyelidikan wabah

7. Melakukan pencatatan dan pelaporan

Langkah 3 : Menyusun Materi Perkuliahan

Berdasarkan dari tujuan instruksional umum dan instruksional khusus yang telah

dirumuskan tersebut, maka disusunlah materi perkuliahan dengan memasukkan unsur-

unsur contoh kasus dan soal-soal latihan baik untuk tugas individu maupun tugas-tugas

yang harus diselesaikan secara kelompok oleh mahasiswa.

7

Page 8: Laporan Aa Malka

Langkah 4 : Penilaian Hasil Belajar

1. Setelah pertemuan kedua, mahasiswa secara rutin diberikan tugas mandiri untuk

diselesaikan dan pada minggu atau pertemuan berikutnya secara acak mahasiswa

diminta untuk menjelaskan jawaban atas tugas yang diberikan kepadanya.

2. Selain itu untuk menguji bagaimana kesiapan mahasiswa terhadap materi yang

akan diberikan, maka dilakukan kuis-kuis singkat diawal perkuliahan.

3. Memberikan pujian kepada mahasiswa yang mengerjakan tugasnya atau

menjawab pertanyaan-pertanyaan kuis dengan baik.

4. Menggunakan sumber-sumber pustaka yang mutakhir, baik melalui buku

literature, media cetak ataupun kasus-kasus kesehatan masyarakat yang terjadi.

Langkah 5 : Penilaian Hasil Belajar

Soal-soal dan ujian disesuaikan dengan kompetensi yang diharapkan dicapai

mahasiswa berdasarkan beberapa kriteria penilaian dengan bobot sebagai berikut:

Kehadiran 5%

Kuis dan partisipasi 10%

Praktikum 15%

Tugas 15%

Ujian tengah semester 25%

Ujian akhir semester 30%

Dengan rekonstruksi matakuliah ini, diharapkan mampu meningkatkan nilai rata-

rata mahasiswa menjadi lebih baik yaitu jumlah mahasiswa yang lulus dengan nilai C ke

bawah tidak sebesar seperti yang sudah terjadi pada semester sebelumnya.

8

Page 9: Laporan Aa Malka

...................................................................................................................................

9

ANALISIS INSTRUKSIONAL(Setelah direkonstruksi)

Mengaplikasikan konsep/teori epidemiologi di lapangan secara benar

Melakukan Pencatatan dan Pelaporan

Melakukan Penyelidikan wabah

Melakukan Surveilence Epidemiologi

Menganalisis ukuran-ukuran dalam Epidemiologi

Ukuran Morbiditas

Ukuran Mortalitas

Ukuran Fertilitas

Menjelaskan Epidemiologi Deskriptif

Menjelaskan Konsep Dasar Timbulnya Penyakit

Menjelaskan Konsep Dasar Epidemiologi

Entry behaviour

Page 10: Laporan Aa Malka

10

Skema Materi Perkuliahan Epidemiologi

Mengaplikasikan konsep/teori epidemiologi di lapangan secara benar

Pencatatan dan Pelaporan

Penyelidikan wabah

Surveilence Epidemiologi

Ukuran Fertilitas

Ukuran Mortalitas

Ukuran Morbiditas

Ukuran-ukuran dalam Epidemiologi

Epidemiologi Deskriptif

Konsep Dasar Timbulnya Penyakit

Konsep Dasar Epidemiologi

Page 11: Laporan Aa Malka

KONTRAK PERKULIAHAN

Nama Mata Kuliah : Epidemiologi

Kode Mata Kuliah/Bobot SKS : Bd. 214 / 2 sks

Pengajar/Dosen : St. Malka, SKM

Semester : IV / 2008-2009

Hari Pertemuan/jam : Senin / 08.00 – 09.50

Tempat Perkuliahan : Ruangan 05

1. MANFAAT MATA KULIAH

Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan Ilmu Kesehatan

Masyarakat (Public Health) yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan

penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat. Keberadaan penyakit

masyarakat itu didekati oleh epidemiologi secara kuantitatif. Karena itu epidemiologi

akan mewujudkan dirinya sebagai suatu metode pendekatan yang banyak memberikan

perlakuan kuantitatif dalam menjelaskan masalah kesehatan dengan mengetahui

distribusi, frekuensi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan

intervensi yang diperlukan..

2. DESKRIPSI PERKULIAHAN

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami

tentang epidemiologi dengan membahas: konsep dasar epidemiologi, konsep dasar

timbulnya penyakit, epidemiologi deskriptif, ukuran-ukuran epidemiologi. Surveilence

epidemiologi, penyelidikan wabah serta pencatatan dan pelaporan masalah kesehatan

masyarakat.

Untuk memperoleh gambaran umum dan ruang lingkup materi mata kuliah ini,

maka anda dapat melihat pada bagan “Skema Materi Perkuliahan Epidemiologi”

11

Page 12: Laporan Aa Malka

3. TUJUAN ISTRUKSIONAL

a. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :

Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan

konsep dasar epidemiologi di lapangan secara benar.

b. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK)

Pada akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa diharap mampu:

1. Menjelaskan konsep dasar epidemiologi

2. Menjelaskan konsep dasar timbulnya penyakit

3. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup kajian epidemiologi deskriptif

4. Melakukan pengukuran epidemiologi

5. Melakukan surveilence epidemiologi

6. Melakukan penyelidikan wabah

7. Melakukan pencatatan dan pelaporan

4. STRATEGI PERKULIAHAN

Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah metode ceramah dan metode

bervariasi dimana pertama-tama dosen pengasuh mata kuliah memberikan materi,

memberikan beberapa contoh soal, dan selanjutnya mahasiswa diminta untuk

mengerajakan soal-soal latihan serta melakukan surveilence epidemiologi, penyelidikan

wabah, serta melakukan pencatatan dan pelaporan.

5. MATERI/BACAAN PERKULIAHAN

Buku/bacaan pokok yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah:

1. Bustan M.N , 2005, Pengantar Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta

2. Eko Budiarto, 2003, Pengantar Epidemiologi, EGC, Bandung

3. Nur Nasry Noor, 2002, Epidemiologi Penyakit Menular, FKM Unhas, Makassar

4. Soekidjo Notoatmodjo, 2002, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta

12

Page 13: Laporan Aa Malka

6. TUGAS

1. Setiap pertemuan mahasiswa harus membuat tugas baca berupa ringkasan materi

kuliah.

2. Setiap pertemuan mahasiswa diberikan kuis.

3. Pada akhir pertemuan ke 5, mahasiswa diberikan tugas untuk membuat

epidemiologi deskriptif terhadap kasus penyakit yang berhubungan dengan

profesi bidan.

4. Pada pertemuan ke 6, 7 dan 8 mahasiswa diberikan tugas berupa latihan soal-soal

ukuran-ukuran dalam epidemiologi untuk dikumpul paling lambat satu hari

sebelum dimulainya perkuliahan berikutnya.

5. Pada akhir pertemuan ke 9, mahasiswa diberi tugas melakukan surveilence

epidemiologi

6. Pada akhir pertemuan ke 11, mahasiswa diberi tugas melakukan penyelidikan

wabah (Jika terjadi wabah)

7. Pada akhir perkuliahan mahasiswa diberi tugas membuat pencatatan dan

pelaporan masalah kesehatan masyarakat yang terjadi dan tugas tersebut

dikumpul pada saat ujian akhir semester.

7. KRITERIA PENILAIAN

Kriteria penilaian yang digunakan pengajar/dosen dalam proses belajar mengajar

pada mata kuliah ini adalah sebagai berikut :

Nilai Point Range

ABCDE

43210

80 – 10070 – 7960 – 6950 – 590 - 49

13

Page 14: Laporan Aa Malka

Dalam menentukan nilai akan digunakan pembobotan sebagai berikut:

Kehadiran 5%

Kuis dan partisipasi 10%

Praktikum 15%

Tugas 15%

Ujian tengah semester 25%

Ujian akhir semester 30%

8. JADWAL PERKULIAHAN

Tanggal Topik Bahasan Bacaan/Bab

16 Februari

23 Februari

30 Februari

2 Maret

Kuliah pertama:

Penjelasan umum kontrak perkuliahan

kepada mahasiswa, dan (introduction)

Konsep dasar epidemiologi

Konsep dasar timbulnya penyakit :

host (pejamu)

Konsep dasar timbulnya penyakit:

agent (penyebab) dan environment

(lingkungan)

1, Bab 1, Bab 2 dan Bab 3

2, Bab 1

3, Bab 1

4, Bab 2

1, Bab 7, Bab XIV

2, Bab 2

3, Bab VI

1, Bab 7

2, Bab 2

3, Bab VI

14

Page 15: Laporan Aa Malka

9 Maret

16 Maret

Epidemiologi Deskriptif

Epidemiologi Deskriptif (melakukan

penelitian terhadap penyakit menular

dengan pendekatan epidemiologi

deskriptif)

1, Bab 2

4, Bab 2

1, Bab 2

4, Bab 2

23 Maret Ujian Tengah Semester (UTS)

30 Maret

6 April

13 April

20 April

4 Mei

Ukuran – ukuran dalam

epidemiologi : rate, rasio, proporsi,

prevalen dan incidence)

Ukuran-ukuran dalam epidemiologi

dengan menghitung dan menganalisis

ukuran-ukuran morbiditas

Ukuran-ukuran dalam epidemiologi

dengan menghitung dan menganalisis

ukuran-ukuran mortalitas

Ukuran-ukuran dalam epidemiologi

dengan menghitung dan menganalisis

ukuran-ukuran fertilitas

Surveilence epidemiologi

2, Bab 5

4, Bab 2

2, Bab 5

4, Bab 2

2, Bab 5

4, Bab 2

2, Bab 5

4, Bab 2

2, Bab 9

15

Page 16: Laporan Aa Malka

11 Mei

18 Mei

25 Mei

1 Juni

Praktek Surveilence epidemiologi

Penyelidikan wabah

Melakukan penyelidikan wabah

Pencatatan dan Pelaporan

2, Bab 9

3, Bab7

3, Bab 7

2, Bab 4

8 Juni Ujian Akhir Semester (UAS)

16

Page 17: Laporan Aa Malka

17

Page 18: Laporan Aa Malka

18

Page 19: Laporan Aa Malka

19

Page 20: Laporan Aa Malka

BAHAN AJAR

Bab 2Konsep Dasar Timbulnya Penyakit

TINJAUAN MATA KULIAH

DESKRIPSI SINGKAT

Mata kuliah epidemiologi ini, khususnya pada pokok bahasan konsep dasar

timbulnya penyakit diharapkan dapat memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk

dapat menjelaskan tentang konsep dasar timbulnya penyakit atau masalah kesehatan

masyarakat lainnya yang terjadi di masyarakat.

MANFAAT

Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan Ilmu Kesehatan

Masyarakat (Public Health) yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan pen

yakit dan masalah kesehatan masyarakat, seseorang yang sehat sebagai salah satu

pejamu potensial dalam masyarakat mungkin akan ketularan suatu penyakit menular

tertentu sesuai dengan posisinya dalam masyarakat termasuk kebiasaan hidup dan

kegiatan sehari-hari serta pengaruh berbagai reservoir yang ada disekitarnya.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan trias penyebab penyakit

2. Menjelaskan defenisi host (pejamu)

3. Menjelaskan faktor-faktor host (pejamu)

4. Menjelaskan karakteristik host

5. Menjelaskan defenisi agent (penyebab)

6. Menjelaskan macam-macam agent (penyebab)

20

Page 21: Laporan Aa Malka

7. Menjelaskan karakteristik agent

8. Menjelaskan defenisi environment (lingkungan)

9. Menjelaskan faktor-faktor environment (lingkungan)

10. Menjelaskan karakteristik environment (lingkungan)

PENDAHULUAN

Luas masalah kesehatan bukanlah seluas suatu bidang yang sederhana dan

sempit. Kesehatan dapat mencakup keadaan fisik, mental dan sosial. Badan kesehatan

dunia (WHO, 1947) menyatakan bahwa sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna

fisik, mental dan sosial, tidak terbatas pada bebas dari penyakit dan kelemahan saja.

Dalam Undang-undang No.9/ 1960 tentang pokok-pokok kesehatan, pasal 2

dinyatakan: yang dimaksud dengan kesehatan dalam undang-undang ini adalah yang

meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan bebas

dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Selanjutnya batasan kesehatan berkembang pada

peraturan tentang pokok-pokok kesehatan berikutnya. Dalam undang-undang RI No. 23

tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 1 dikatakan bahwa kesehatan adalah keadaan

sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

secara sosial dan ekonomis.

Perubahan status sehat ke status sakit berkaitan dengan adanya keterpaparan

yang dialami dan kerentanan tubuh manusia dalam menghadapi keterpaparan itu. Untuk

menderita sakit, seseorang harus mengalami keterpaparan dan rentan/ peka terhadap

keterpaparan itu. Konsep ini sekaligus memberikan gambaran bahwa untuk mencegah

penyakit ini dapat dilakukan dengan dua cara utama yaitu: 1. menghindari keterpaparan,

misalnya memberikan desinfektan, 2. menurunkan keterpaparan, misalnya dengan

meningkatkan daya tahan tubuh dengan imunisasi.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi disegala bidang semakin meningkat,

termasuk bidang kesehatan secara umum. Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran

telah mencapai taraf yang sangat memuaskan dalam hal mengatasi penderitaan dan

21

Page 22: Laporan Aa Malka

kematian penyakit tertentu. Namun demikian, masalah kesehatan bagi masyarakat umu

masih sangat rawan, walaupun pada beberapa tahun terakhir ini, sejumlah penyakit

menular tertentu dapat diatasi. Tetapi dilain pihak, timbul pila masalah baru dalam

bidang kesehatan masyarakat, baik yang berhubungan dengan penyakit menular dan

tidak menular, maupun yang erat hubungannya dengan gangguan kesehatan lainnya.

Saat ini di negara maju telah terjadi pergeseran pola penyakit dari penyakit

menular ke penyakit non infeksi, tetapi hal ini tidak berarti negara maju telah terbebas

dari masalah penyakit menular karena penyakit akut yang timbul, sebagian besar

disebabkan oleh penyakit menular, misalnya penyakit influensa di Inggris, morbili di

Italia atau AIDS. Oleh karena itu, pengetahuan tentang konsep dasar timbulnya penyakit

penting untuk diperhatikan terutama di negara berkembang seperti Indonesia, penyakit

menular di Indonesia merupakan faktor utama penyebab kematian dan morbiditas.

Faktor-faktor dari host (pejamu) adalah faktor-faktor intrinsik yang dapat

mempengaruhi kerentanan host tersebut terhadap faktor agent.

Faktor agent adalah meliputi agent biologis dan non biologis (mis: fisik. Kimia, dsb).

Sedangkan faktor environment adalah elemen-elemen ekstrinsik yang dapat

mempengaruhi keterpaparan pejamu terhadap faktor agent.

PENYAJIAN

Model tradisional epidemiologi oleh John Gordon dari suatu penyakit

mempunyai tiga komponen, yaitu: host (pejamu), agent (penyebab) dan environment

(lingkungan). Agent dari suatu penyakit meliputi agent biologis dan non biologis

(misalnya agent fisik, kimia, nutrisi dan mekanik). Faktor –faktor dari host adalah

faktor-faktor intrinsik yang dapat mempengaruhi kerentanan pejamu tersebut terhadap

faktor agent. Sedangkan faktor environment adalah elemen-elemen ekstrinsik yang dapat

mempengaruhi keterpaparan host terhadap faktor agent.Ketiga faktor tersebut dikenal

sebagai ” Trias Penyebab Penyakit”.

22

Page 23: Laporan Aa Malka

Proses interaksi ini disebabkan adanya ” agen” penyebab penyakit kontak

dengan manusia sebagai host (pejamu) yang rentan dan didukung oleh keadaan

lingkungan . Proses interaksi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Health Service Report. Vol. 87.p.672. Diambil dari Textbook of Preventive and Social Medicine

Warna hitam pada gambar tersebut menunjukkan akibat dari terjadinya interaksi

antara ketiga faktor tersebut.

Proses interaksi ini dapat terjadi secara individu atau kelompok. Misalnya proses

terjadinya penyakit TBC karena adanya mycobacterim tuberkulosa yang kontak dengan

manusia sebagai pejamu yang rentan, daya tahan tubuh yang rendah dan perumahan

yang tidak sehat sebagai faktor lingkungan yang menunjang.

Proses terjadinya penyakit di atas sebenarnya telah dikenal sejak zaman Romawi

yaitu pada masa Galenus (205 – 130 SM) yang mengungkapkan bahwa penyakit dapat

terjadi karena adanya faktor predisposisi, faktor penyebab, dan faktor lingkungan.

A. HOST ( PEJAMU )

Host (pejamu) adalah keadaan pada manusia yang sedemikian rupa sehingga

menjadi faktor risiko untuk terjadinya penyakit. Faktor ini disebut faktor intrinsik.

Faktor pejamu dan agen dapat diumpamakan sebagai tanah dan benih.

Tumbuhnya benih tergantung keadaan tanah yang dianalogikan dengan timbulnya

penyakit yang tergantung keadaan pejamu.Faktor pejamu yang merupakan faktor risiko

untuk timbulnya penyakit, meliputi:

23

Page 24: Laporan Aa Malka

1. Usia

Biasanya merupakan faktor pejamu yang terpenting dalam timbulnya suatu

penyakit. Terdapat penyakit-penyakit tertentu yang hanya menyerang pada anak-

anak usia tertentu (campak), ada juga yang menyerang mereka yang telah lanjut

usia (hipertensi, carsinoma, PJK,dll).

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin seperti halnya usia, dimana bahwa terdapat penyakit-penyakit yang

hanya menyerang jenis kelamin tertentu.mis : carsinoma servix, penyakit kelenjar

gondok, diabetes mellitus cenderung dijumpai pada wanita dan sebaliknya

carsinoma prostate, penyakit jantung, hipertensi, hemofilia cenderung dijumpai

pada pria.

3. Ras

Mempunyai khans dalam timbulnya suatu penyakit. Karena perbedaan ras tentu

cara hidup juga berlainan sehingga timbulnya suatu penyakit biasanya disebabkan

oleh karena cara hidup tersebut atau kebiasaan sosial, nilai-nilai sosialseringkali

juga dihubungkan dengan faktor genetika, dll.

4. Sosial ekonomi

Sosek sangat erat kaitannya dengan cara hidup dan tingkat pendidikan.

5. Status Perkawinan

Juga merupakan faktor yang berkaitan dengan cara hidup, secara statistik

didapatkan bahwa angka kesakitan dan kematian dari banyak penyakit berbeda

berdasarkan status perkawinan (belum menikah, menikah, cerai, janda/ duda

karena kematian pasangannya)

6. Penyakit-Penyakit Terdahulu

Penyakit-penyakit terdahulu yang pernah mereka derita sebelumya tentu

mempunyai kerentanan dari peyakit-penyakit tertentu dibandingkan dengan

mereka yang tidak pernah menderita penyakit kronis. Misalnya malaria dan

rheumatoid arthritis yang mudah kambuh.

24

Page 25: Laporan Aa Malka

7. Gaya Hidup

Gaya hidup atau cara hidup seperti yang telah disebutkan diatas, faktor ini

berkaitan dengan sosial ekonomi, tingkat pendidikan, ras atau golongan etnis.

Kebiasaan makan, minum, higiene perorangan yang jelek, membuang kotoran

yang tidak baik sangat erat kaitannya dengan penyakit-penyakit infeksi. Misalnya

infeksi usus, balanitis, carcinoma penis bagi orang yang melakukan sirkumsisi.

Selain itu kebiasaan makan makanan yang mengandung lemak dan kolesterol

yang berlebihan, kebiasaan merokok dan kurangnya olahraga dapat menyebabkan

timbulnya penyakit-penyakit cardiovaskuler dan hypertensi.

8. Hereditas

Hereditas mempunyai kaitan dengan ras.

9. Nutrisi

Makin baik status gizi seseorang, maka makin baik pula sistem pertahanan orang

tersebut (secara umum)

10. Imunitas

Faktor imunitas sangat berperan dalam timbulnya suatu penyakit. Terdapat

beberapa golongan imunitas sesuai dengan cara didapatkan sebagai berikut:

a. Imunitas alamiah (tanpa ada intervensi)

- Imunitas alamiah aktif, didasat karena tubuh pernah mendapat infeksi dan

selanjutnya memproduksi antibodi terhadap infeksi tertentu tersebut dan yang

bersangkutan menjadi kebal terhadap infeksi tersebut. Imunitas yang

diperoleh ini dapat bertahan lama.

- Imunitas alamiah pasif, kekebalan/ imunitas ini dimiliki oleh bayi yang baru

lahir yang mendapatkannya dari ibunya. Terutama antibodi yang dapat

melewati plasenta dan masuk kedalam peredaran darah janin. Biasanya jenis

kekebalan ini akan menghilang setelah 4 bulan bayi lahir.

b. Imunitas didapat (dengan intervensi)

- Imunitas didapat aktif : Imunitas yang dibuat oleh pejamu setelah

menerima vaksin tokxoid, misalnya: toksoid tetanus, vaksin smallpox

- Imunitas didapat pasif : sering dilaksanakan dengan penggunaaan gamma

25

Page 26: Laporan Aa Malka

globulin. Imunitas ini berlangsung tidak lebih dari 4 - 5 minggu. Antibodi

yang buat pada hewan (biasanya kuda), bisa juga dipakai untuk

memberikan proteksi sementara terhadap suatu penyakit, mis: pada tetanus

dan rabies.

KARAKTERISTIK HOST (PEJAMU)

- Resistensi : kemampuan dari host untuk bertahan terhadap suatu infeksi

- Imunitas : kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon

imunologis, dapat secara alamiah maupun diperoleh, sehingga

tubuh kebal terhadap suatu penyakit tertentu

- Infectiousness: potensi host yang terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada

orang lain.

B. AGENT

Agent atau penyebab suatu penyakit adalah semua unsur atau elemen hidup yang

kehadirannya atau ketidakhadirannya apabila diikuti kontak yang efektif dengan

manusia yang rentan dalam keadaan yang memungkinkan akan menjadi stimuli untuk

menginisiasi dan memudahkan terjadinya suatu proses penyakit. Agent tersebut dapat

dilasifikasikan sebagai agent biologis, kimia, nutrisi, mekanik dan fisik.

1. Agent Biologis; terbagi 6 kelompok yaitu:

a. Virus adalah agent biologis yang terkecil yang dapat menimbulkan

beberapa penyakit seperti influenza, rabies, rubella, ensefalitis, AIDS, dll.

Penyakit-penyakit ini biasanya ditularkan secara langsung dari manusia ke

manusia lainnya. Untuk kelangsungan hidupnya virus memerlukan sel

hidup.

b. Riketsia, merupakan parasit intrasel yang ukurannya diantara virus dan

bakteri. Riketsia mempunyai karakteristik seperti virus dan bakteri. Untuk

tumbuh dan berkembang biaknya organisme ini memerlukan sel yang

26

Page 27: Laporan Aa Malka

hidup (seperti pada virus). Riketsia dapat menimbulkan beberapa penyakit

antara lain: “Rocky Mountain Spotted Fever”, Q – Fever, dll.

c. Bakteri, adalah organisme uniseluler yang menyerupai tanaman ini dapat

menyebabkan bermacam-macam penyakit, mis: TBC,

meningitissalmonellosis, leprosis, dll. Bakteri yang dapat menyebaban

penyakit biasanya dapat berkembang biak di dalam maupun diluar tubuh

manusia. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat ditularkan

secara langsung dari manusia ke manusia, tetapi dapat juga bakteri tersebut

dari lingkungan.

d. Protozoa, adalah organisme uniseluler antara lain dapat menyebabkan

malaria, trypanosomiasis, leismaniasis, disentri amuba, dll. Kebanyakan

organisme ini berkembang biak di luar tubuh manusia dan biasanya vektor

born (ditularkan melalui vektor, yaitu artropoda)

e. Metazoa, adalah organisme paraisitik multiseluler antara lain dapat

menyebabkan trichinosis, askariasis, schistosomiasis, dll. Organisme ini

mempunyai siklus hidup di luar tubuh manusia, sehingga penularannya

tidak langsung dari manusia ke manusia.

f. Jamur, sejenis tanaman yang tidak mempunyai klorofil, dapat uni maupun

multiseluler. Jamur dapat menyebabkan beberapa penyakit antara lain

histoplasmosis, epidermafitosis, moniliasis, dll. Tingkat resistensi

organisme ini tinggi, karena mereka membentuk spora. Umumnya tanah

merupakan reservoir utama.

Agent-agent tersebut diatas, dalam menimbulkan suatu penyakit

dipengaruhi oleh beberapa karakteristik:

1. Karakteristik inherent

Pada agent biologis/ mikrobiologis meliputi: morfologi, motilitas,

fisiologis, reproduksi, metabolisme, nutrisi, suhu yang optimal, produksi

toksin, dll. Dan yang tak kalah penting adalah sifat – sifat kimia dan fisik

dari agent yang tidak hidup.

27

Page 28: Laporan Aa Malka

2. Viabilitas dan Resistensi

Kepekaan mikroorganisme terhadap panas, dingin, kelembaban, matahari,

dll dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.

3. Sifat-sifat yang berhubungan dengan manusia

Terdapat beberapa faktor/ sifat yang penting dalam menimbulkan

penyakit, yaitu:

a. Infektivitas

Kemampuan untuk menginfeksi dan menyesuaikan diri terhadap

pejamu.

b. Patogenesis

Kemampuan untuk menimbulkan reaksi jaringan pejamu, baik lokal

maupun umum, klinis atau subklinis.

c. Virulensi

Merupakan derajat berat ringannya reaksi yang ditimbulkan oleh agent.

d. Antigenitisitas

Kemampuan untuk merangsang pejamu membuat mekanisme

penolakan atau pertahanan terhadap agent yang bersangkutan

e. Reservoir dan sumber infeksi.

f. Cara penularan

2. Agent Kimia

Agent kimia antara lain: pestisida, food addivites, obat-obatan, limbah industri,

selain itu juga meliputi zat-zat yang diproduksi oleh tubuh sebagai akibat dari suatu

penyakit. Cara transmisi dari agent kimia sehingga dapat menimbulkan gangguan,

yaitu secara:

a. Inhalasi

Inhalasi terdiri dari zat-zat kimia yang berupa gas (misalnya: CO2), uap

(misalnya uap bensin), debu mineral (misalnya asbestosis), partikel di udara

(misalnya alrgena).

28

Page 29: Laporan Aa Malka

b. Ditelan

Ditelan, misalnya minuman keras/ alkohol, obat-obatan, kontaminasi

makanan seperti pada keracunan logam berat, dll.

c. Melalui Mulut

Melalui kulit, misalnya keracunan pada pemakaian kosmetik atau pada

keracunan yang disebabkan oleh racun tumbuh-tumbuhan atau binatang.

3. Agent Nutrisi

Yang termasuk dalam kategori agent nutrisi adalah karbohidrat, lemak, protein,

vitamin, mineral dan air. Kekurangan atau kelebihan zat-zat tersebut diatas dapat

mengganggu keseimbangan yang mengakibatkan timbulnya penyakit.

4. Agent Mekanik

Yang termasuk dalam kategori agent mekanik adalah friksi yang khronik, dll

kekuatan mekanik yang dapat megakibatkan timbulnya penyakit misalnya:

dislokasi atau patah tulang, dll.

5. Agent Fisika

Agent fisika meliputi radiasi – ionisasi, suhu udara, kelembaban, intensitas suara,

getaran, panas, pencahayaan, dll

C. ENVIRONMENT (LINGKUNGAN)

Faktor lingkungan diklasifikasikan dalam 4 faktor:

1. Lingkungan Fisik meliputi: udara, musim, cuaca dan geografi serta

geologinya.

a. Kondisi udara, musim, cuaca dapat mempengaruhi kerentanan

seseorang terhadap penyakit tertentu, contoh:

1) Faktor ketinggian dari permukaan laut (“altitude”) berpengaruh

terhadap mereka yang mengidap penyakit jantung.

2) Kelembaban udara yang sangat rendah dapat mempengaruhi

selaput lendir hidung dan telinga sehingga lebih rentan terhadap

infeksi seperti influenza.

29

Page 30: Laporan Aa Malka

3) Dapat mempengaruhi kebiasaan hidup seseorang sehingga

memudahkan terjangkitnya suatu penyakit misalnya di daerah

dengan keadaan udara yang panas dan lembab menyebabkan orang

memakai baju setipis mungkin dan sesedikit mungkin sehingga

memudahkan terjadinya gigitan serangga dimana serangga tersebut

merupakan vektor dari suatu penyakit.

b. Kondisi geografis serta geologi juga dapat mempengaruhi kesehatan

secara langsung maupun tidak langsung. Faktor ini berkaitan dengan

tofografi, sifat tanah, distribusi dan jumlah tanah serta air yang

terkandung, dll.

Contoh:

1) Lokasi geografi menentukan macam-macam tumbuh-

tumbuhan yang ada di suatu tempat. Hal ini dapat

mempengaruhi ada tidaknya defisiensi vitamin, misalnya:

tingginya kasus scorbut pada daerah-daerah dimana penyakit,

buah-buahan dan sayur-sayuran tidak selalu tersedia.

2) Lokasi geografi juga menentukan adanya jenis-jenis binatang

yang dapat menjadi vektor atau reservoir dari suatu penyakit,

sehingga dapat mempengaruhi distribusi penyakit, misalnya:

lalat tsetse dan penyakit tidur di Afrika.

3) Struktur geologi juga mempengaruhi macam tumbuhan yang

dapat dikonsumsi oleh manusia, ketersediaan air, dll dimana

hal-hal tersebut dapat mempengaruhi manusia.

2. Lingkungan biologis

Lingkungan biologis dapat berperan sebagai berikut:

a. Hewan atau tumbuh-tumbuhan dapat berfungsi baik sebagai agent,

reservoir maupun vektor dari suatu penyakit.

b. Mikroorganisme saprofit mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan

melalui penyuburan tanah, dll.

30

Page 31: Laporan Aa Malka

c. Tumbuh-tumbuhan dapat merupakan sumber nutrisi, tetapi mungkin juga

menjadi tempat bermukim binatang yang merupakan vektor suatu penyakit

atau sumber alergen.

3. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sangat mempengaruhi status kesehatan fisik dan mental baik

secara individu maupun kelompok. Faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kepadatan penduduk, sangat mempengaruhi ketersediaan makanan,

kemudahan penularan penyakit-penyakit menular, dll.

b. Kehidupan sosial seperti adanya perkumpulan-perkumpulan olah raga,

fasilitas rekreasi.

c. Stratifikasi sosial berdasarkan tingkat pendidikan, latar belakang etnis,

macam pekerjaan, dll dapat meningkatkan gangguan mental disamping

juga tingkat kejahatan.

d. Nilai-nilai sosial yang berlaku, misalnya: mengenai besar kecilnya

keluarga, aturan-aturan agama, dll.

4. Lingkungan Ekonomi, misalnya:

a. Kemiskinan’ hal ini hampir selalu berkaitan dengan malnutrisi, fasilitas

sanitasi yang tidak memadai, dll yang secara keseluruhan menunjang

penyebaran penyakit menular.

b. Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan oleh masyarakat,

berhubungan dengan ada tidaknya atau baik tidaknya sistem asuransi

kesehatan.

c. Adanya pusat-pusat latihan dan penyediaan kerja untuk para penyandang

cacat fisik, tingginya tingkat pengangguran.

d. Perang, dapat menyebabkan kemiskinan, perpindahan penduduk yang

secara keseluruhan dapat menyebabkan tingginya angka penyakit menular.

e. Bancana alam misalnya banjir, gempa bumi, memberikan dampak yang

hampir sama dengan perang.

31

Page 32: Laporan Aa Malka

PENUTUP

Suatu penyakit disebabkan karena adanya interaksi antara host, agent dan environment.

Ketiga faktor tersebut disebut trias penyebab penyakit

Host (pejamu) adalah keadaan pada manusia yang sedemikian rupa sehingga menjadi

faktor risiko untuk terjadinya penyakit. Agent (penyebab) adalah semua unsur atau

elemen hidup yang kehadirannya atau ketidakhadirannya apabila diikuti kontak yang

efektif dengan manusia yang rentan dalam keadaan yang memungkinkan akan menjadi

stimuli untuk menginisiasi dan memudahkan terjadinya suatu penyakit.

Faktor host meliputi: usia, jenis kelamin, ras, sosial ekonomi, status perkawinan,

penyakit-penyakit terdahulu, gaya hidup, hereditas, nutrisi dan imunitas. Agent dapat

diklasifikasikan atas agent biologis (virus, riketsia, bakteri, protozoa, metazoa, dan

jamur), agent kimia, agent nutrisi, agent mekanik dan agent kimia. F aktor lingkungan

meliputi, lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi.

Daftar Pustaka

1. Bustan M.N , 2005, Pengantar Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta

2. Eko Budiarto, 2003, Pengantar Epidemiologi, EGC, Bandung

3. Nur Nasry Noor, 2002, Epidemiologi Penyakit Menular, FKM Unhas, Makassar

4. Soekidjo Notoatmodjo, 2002, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta

32

RANGKUMAN

Page 33: Laporan Aa Malka

PETA KOGNITIF

Menjelaskan Menjelaskan menjelaskan

Melakukan

Terdiri dari Melakukan

melakukan

melakukan

33

Epidemiologi Deskriptif

JenisBentu Usaha

Konsep Dasar Epidemiologi

Identifikasi

Penyelidikan Wabah

Penanggulangan

Ukuran Morbiditas

Pencatatan dan Pelaporan

Konsep Dasar Timbulnya Penyakit

Surveilence Epidemiologi

EPIDEMIOLOGI

Ukuran Mortalitas

Ukuran DalamEpidemiologi

Ukuran Fertilitas

Page 34: Laporan Aa Malka

TUGAS AKHIRPELATIHAN APPLIED APPROACH (AA)

UNIT PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA (UPSDM)

KOPERTIS WILAYAH IX SULAWESIAngkatan I

TANGGAL, 22 - 25 MEI 2009

NAMA MATA KULIAH : EPIDEMIOLOGIKODE MATA KULIAH/SKS : Bd. 214NAMA DOSEN : ST. MALKA, SKM

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANANAKADEMI KEBIDANAN BATARI TOJA WATAMPONE

MAKASSAR2009

34

Page 35: Laporan Aa Malka

LEMBAR PENGESAHAN

PELATIHAN APPLIED APPROACH (AA)

ANGKATAN I

TANGGAL 07-12 JULI 2008

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI

Makassar, 12 Juli 208PEMBIMBING PESERTA

Dr.H. KAHARUDDIN, M.Hum NURAPIAH, SE, Ak

35

Page 36: Laporan Aa Malka

DAFTAR ISI

Halaman Sampul…………………………………………………………………….........i

Lembar Pengesahan………………………………………………………………….......ii

Daftar isi…………………………………………………………………………………iii

Rancangan Evaluasi Proses Belajar Mengajar (PBM)…………………………………...1

Rekonstruksi Mata Kuliah………………………………………………………………..7

Kontrak Perkuliahan…………………………………………………………………….11

Bahan Ajar……………………………………………………………………………...16

Peta Kognitif……………………………………………………………………………28

Transpatan…...………………………………………………………………………….29

36

Page 37: Laporan Aa Malka

37