Laporan 4 - Sensitivitas, Quieting & Selektivitas

9

Click here to load reader

Transcript of Laporan 4 - Sensitivitas, Quieting & Selektivitas

Page 1: Laporan 4 - Sensitivitas, Quieting & Selektivitas

Pengukuran Sensitivitas, Quieting dan Selektivitas Radio 0

PENGUKURAN SENSITIVITAS , QUIETING DAN

SELEKTIVITAS RADIO

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi

Tugas Praktek Mata Kuliah Sistem Komunikasi Radio

Disusun oleh:

Hanum Fatonah Hendarsyah (091331012)

Hery Irawan (091331015)

Kelas: 3TCA1

Program Studi Teknik Telekomunikasi

Politeknik Negeri Bandung

2012

Page 2: Laporan 4 - Sensitivitas, Quieting & Selektivitas

Pengukuran Sensitivitas, Quieting dan Selektivitas Radio 1

LAPORAN PRAKTIKUM

“PENGUKURAN SENSITIVITAS, QUIETING DAN SELEKTIVITAS RADIO”

MATA KULIAH SISTEM KOMUNIKASI RADIO

I. TANGGAL PERCOBAAN

24 April 2012

II. TUJUAN

Mengukur sensitivitas radio

Mengukur sensitivitas quieting radio

Mengukur selektivitas radio

III. ALAT DAN BAHAN

Radio

Power Supply ( 12,7 V)

334A Distortion Analayzer

36568 Signal Generator

Connector

Kabel Coaxial

IV. LANDASAN TEORI

4.1 Sensitivitas

Sensitivitas adalah spesifikasi penerima yang paling penting. Bersama-sama

dengan daya pancar, sensitivitas menentukan jarak komunikasi itu sendiri. Karena daya

pancar sulit untuk diketahui dan sering dibatasi oleh peraturan (FCC atau badan

pemerintah), sensitivitas menjadi suatu spesifikasi untuk mencapai jarak komunikasi

maksimum. Untuk penerima radar, sensitivitas akan menentukan ukuran minimum dan

jarak dimana target harus ditampilkan. Untuk penerima home satellite, dimana daya

pancar dan jarak tetap, sensitivitas penerima akan menentukan ukuran piringan antenna

yang diperlukan untuk kualitas gambar tertentu.

Page 3: Laporan 4 - Sensitivitas, Quieting & Selektivitas

Pengukuran Sensitivitas, Quieting dan Selektivitas Radio 2

Kepekaan terbaik dibatasi oleh derau yang dibangkitkan di dalam penerima,

sehingga derau keluaran merupakan salah satu faktor dalam menilai kepekaan. Dalam

spesifikasi radio penerima, kepekaan (sensitivitas) didefinisikan sebagai tegangan masuk

(pembawa) minimum yang akan menghasilkan suatu perbandingan daya sinyal ke derau

(SNR = Signal to Noise Ratio) tertentu pada keluaran dari bagian IF. Beberapa jenis

detektor (terutama FM) dapat menghasilkan perbaikan dalam SNR.

Dengan demikian, sensitivitas sebuah radio penerima juga ditentukan oleh

penguatan (gain) dari tingkat penguat RF dan penguat IF, serta derau thermal yang dapat

terjadi pada komponen-komponen yang digunakan khususnya pada resistor dan

semikonduktor yang digunakan.

4.2 Quieting

Quieting merupakan sebuah parameter yang digunakan untuk menentukan baik

buruknya kualitas suatu radio dalam hal ini VHF FM Tranceiver ketika tidak dalam

keadaan tidak ada sinyal RF dan squelch. Dalam keadaan tersebut, aka nada sinyal noise

yang keluar dari penerima tersebut. Ketika sinyal RF tanpa modulasi diterima oleh

penerima, level noise akan berkurang. Hal ini dikarenakan pembatasan pada penguat IF

pada penerima FM, atau kerja AGC pada penerima AM.

Salah satu metoda dalam menspesifikasikan quieting penerima adalah berapa besar sinyal

RF yang diperlukan untuk memperoleh reduksi noise output yang dinyatakan dalam dB.

Level sensitivitas quieting yang merupakan standar adalah seberapa besar level input RF

yang diperlukan agar dapat menurunkan output noise penerima hingga 20 dB.

4.3 Selektivitas

Selektifitas merupakan kemampuan radio penerima untuk membedakan antara

sinyal yang diinginkan dan osilasi elektromagnetik yang tersebar dari berbagai macam

factor yang menggangu penerimaan sinyal dan menolak sinyal-sinyal yang tidak

diinginkan.

Sinyal yang diinginkan dipilih berdasarkan beberapa karakteristik yang

dimilikinya . Tergantung pada karakteristik yang digunakan, seperti selektifitas frekuensi,

selektifitas amplitude, selektifitas fasa, dan selektifitas perbedaan waktu. Selektifitas

Page 4: Laporan 4 - Sensitivitas, Quieting & Selektivitas

Pengukuran Sensitivitas, Quieting dan Selektivitas Radio 3

frekuensi adalah selektifitas yang banyak ditemui karenasumber-sumber sinyal radio

dirancang untuk beroperasi pada frekuensi yang berbeda (biasanya disebut frekuensi

carrier) dan dalam rentang panjang gelombang tertentu (disesuaikan dengan pengaturan

radio).

Selektifitas penerima dievaluasi oleh intensitas relative dari sinyal yang diterima

radio eksternal, seperti stasiun radio, sinyal yang memiliki efek menganggu yang ditandai

pada penerimaan sinyal yang lemah. Biasanya disebabkan oleh pemilihan kanal yang

berdekatan saluran selektifitas sekunder. Adjacent-channel Selectivity adalah selektifitas

untuk gangguan yang terjadi dalam saluran frekuensi yang paling dekat dengan frekuensi

pembawa. Saluran sekunder yang menarik di radio penerima superheterodyne adalah

gambaran kanal yang memiliki frekuensi yang sama dengan frekuensi tengah. Selektifitas

ini biasanya terlalu rendah sehingga hasil yang diinginkan terdistorsi oleh gangguan.

V. DIAGRAM SETUP PENGUKURAN

SIGNAL

GENERATOR

RADIO + POWER

SUPPLY

DISTORTION

ANALYZER

Gambar 5.1 Diagram Blok Setup Pengukuran

Page 5: Laporan 4 - Sensitivitas, Quieting & Selektivitas

Pengukuran Sensitivitas, Quieting dan Selektivitas Radio 4

AUDIO OUT

SET LEVEL

DISTORTION

FUNCTION SENSITIVITYVERNIER

MAX

MODE

MANUAL

AUTOMATICMETER RANGESET LEVEL

100-10

301031

0.30.1

-20-30-40-50-60-70

01020304050

PERSENTASE

dB

BALANCECOARSE FINE

FREKUENSIRANGE

Distortion Analyzer HP 334A

MIN

levelSynth Generator HP 8656 B 0,1-990MHz

Frequency

Mod

input / outputmodulator carrier RF

output

INPUTRADIO

SPEAKER EXT.

VI. LANGKAH PERCOBAAN

1. Sensitivitas

a) Buat setup pengukuran seperti pada gambar pada langkah V

b) Berikan sinyal termodulasi FM dengan nada tone 1 KHz 60% deviasi dari rating

maksimumnya yaitu sebesar 3 KHz, dengan mengatur modulasi 3KHz pada Signal

Generator.

c) Pada radio atur volume control hingga mencapai harga yang 1/3 dari harga

maksimum.Pada Distortion Analyzer atur supaya jarum menunjukan angka nol, dengan

cara sebagai berikut:

Pada tombol sensitivity (hitam) putar ke min lalu ke max.

Pada tombol sensitivity (merah) putar sampai jarum menunjukan angka nol.

Pada tombol function putar ke distortion

Gambar 5.2 Setup Pengukuran Sensitivitas Radio VHF FM Tranceiver

Page 6: Laporan 4 - Sensitivitas, Quieting & Selektivitas

Pengukuran Sensitivitas, Quieting dan Selektivitas Radio 5

d) Pada Synth Generator naikan level sinyal RF sampai memperoleh SINAD = -12 dB atau

jarum pada Distortion Analyzer menunjukan -12 dB atau output audio jatuh hingga 50%

dari harga rating (mana yang terjadi terlebih dahulu).Catat level sinyal di Signal

Generator ketika tepat memperoleh SINAD = -12 dB.

2. Sensitivitas Quieting

a) Buat setup pengukuran seperti gambar pada langkah V

b) Matikan modulasi 3 KHz pada Signal Generator.

c) Set level output pada Signal Generator yang paling kecil yaitu pada -125 dBm.

d) Pada VHF-FM Transceiver Demonstrator matikan fungsi Squelch dan atur volume

control hingga output noise mencapai 25% dari rating daya outputnya.

e) Pada Distortion Analyzer atur supaya jarum menunjukan angka nol.

f) Pada Signal Generator naikan level sinyal RF hingga output noise dari penerima turun

sampai -20 dB atau jarum pada Distortion Analyzer menunjukan -20 dB.

g) Catat level sinyal di Signal Generator ketika output noise dari penerima turun sampai -

20dB.

3. Selektivitas

a) Buat setup pengukuran seperti gambar pada langkah V

b) Set frekuensi kanal pertama sekitar 134,0 MHz, berikan deviasi 60% yaitu 3 KHz.

c) Set level daya RF output sekitar -90 dBm dan sinyal informasi 1 KHz.

d) Pada Distortion Analyzer, atur jarum supaya menunjuk angka 0.

e) Turunkan level sinyal output RF hingga diperoleh - 12 dB SINAD

f) Catat level sinyal kanal pertama di RF Signal Generator ketika tepat memperoleh - 12 dB

SINAD

g) Untuk sinyal kanal kedua , set level daya RF output pada -120 dBm dengan nada tone

400 Hz

h) Pada Distortion Analyzer , atur jarum supaya menunjuk angka 0.

i) Pada Distortion Analyzer ,naikkan level sinyal output RF hingga diperoleh - 12 dB

SINAD kemudian catat level sinyal kanal kedua di RF Signal Generator ketika tepat

memperoleh - 12 dB SINAD

Page 7: Laporan 4 - Sensitivitas, Quieting & Selektivitas

Pengukuran Sensitivitas, Quieting dan Selektivitas Radio 6

j) Hitung selektifitas radio dengan menghitung selisih level sinyal pada kanal pertama dan

kanal kedua.

k) Analisis dan tarik kesimpulan dari berdasarkan hasil praktikkkum yang telah dilakukan.

VII. DATA HASIL PERCOBAAN

Dari hasil percobaan yang dilakukan, didapat data sebagai berikut :

Frekuensi

(MHz)

Frekuensi

2

(MHz)

Sensitivitas

(dBm)

Sensitivitas 2

(dBm)

Quieting

(dBm)

Selektivitas

(dB)

140 140.015 -117

-16

-114

101

141 141.015 -111 -14 -108 97

142 142.015 -115 -17 -113 98

143 143.015 -119 -21 -117 98

144 144.015 -120 -20 -117 100

145 145.015 -121 -18 -117 103

146 146.015 -121 -21 -117 100

147 147.015 -121 -21 -111 100

148 148.015 -120 -15 -115 105

149 149.015 -119 -21 -117 98

VIII. ANALISA

Berdasarkan hasil praktikkum , maka dapat ditarik beberapa analisis sebagai berikut :

1. Hasil pengukuran sensitivitas pada radio, diperoleh pada berbagai range frekuensi

antara 141-149 MHz dengan kisaran antara -111 s.d -121 dBm. Untuk sensivititas

terbaik diperoleh pada frekuensi 145 – 147 MHz sebesar -121 dBm. Hal ini

dikatakan baik karena nilainya masih sekitar .

2. Hasil pengukuran quieting pada frekuensi range antara 141 – 149 MHz diperoleh

sekitar -108 s.d -117 dBm. Untuk quieting terbaik diperoleh pada frekuensi 143

– 146 MHz dan 149 MHz sebesar -117 dBm Hal ini pun masih sangat baik,

karena nilai quieting pada dasarnya mendekati nilai sensitivitas.

Page 8: Laporan 4 - Sensitivitas, Quieting & Selektivitas

Pengukuran Sensitivitas, Quieting dan Selektivitas Radio 7

3. Dari teori mengenai selektivitas, kita ketahui bahwa suatu radio dikatakan

mempunyai selektivitas yang baik apabila selektivitas kanal antar radio adalah >

80 dB pada @ 12 dB SINAD. Dari beberapa range frekuensi antara 141-149

MHz, menunjukkan bahwa VHF – FM Receiver Mobile yang diukur memiliki

selektivitas yang cukup baik (> 80 dB) ketika jarak antar kanalnya adalah sebesar

15 KHz. Selektivitas terbaik diperoleh pada frekuensi 148 MHz sebesar 105 dB.

IX. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil praktikum yang dilakukan adalah :

1. Sensitivitas merupakan level mimimum daya yang masih bisa diterima oleh suatu

pemancar atau penerima dimana alat pemancar/penerima masih berfungsi dengan

baik. Sensitivitas menentukan jarak komunikasi dan menjadi suatu spesifikasi yang

penting untuk mencapai jarak komunikasi masksimum. Pengukuran Sensitivitas pada

radio VHF FM Receiver mobile , berarti dalam hal ini kita prinsipnya adalah

menentukan level input RF yang menghasilkan > 50 % dari rating output pada 12 dB

SINAD. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang lebih presisi, secara ideal

pengukuan ini dilakukan pada kondisi dimana tidak adanya interferensi sinyal

terutama yang berasal dari luar yang biasanya masuk ke dalam pesawat penerima.

Bila hal ini terjadi maka akan mengalami akesulita dalam pembacaan pada skala di

distortion analyzer. Untuk sensivititas terbaik diperoleh pada frekuensi 145 – 147

MHz sebesar -121 dBm, sedangkan Untuk quieting terbaik diperoleh pada frekuensi

143 – 146 MHz dan 149 MHz sebesar -117 dBm.

2. Selektivitas terbaik diperoleh pada frekuensi 148 MHz sebesar 105 dB. Dalam

pengukuran selektivitas radio VHF – FM Receiver Mobile, faktor yang

mempengaruhi baik buruknya selektivitas adalah jarak antar kanal radio yang satu

dengan yang lainnya. Karena sensitivitas alat ukur yang sudah menurun, pengukuran

yang seharusnya dilakukan pada kondisi @12 dB SINAD dapat juga dilakukan pada

kondisi @ 6 dB SINAD.

Page 9: Laporan 4 - Sensitivitas, Quieting & Selektivitas

Pengukuran Sensitivitas, Quieting dan Selektivitas Radio 8