Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

17
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam populasi alami terdapat banyak variasi-variasi yang secara teoritis dikendalikan oleh sifat yang diskrit atau jelas berbeda dan ditentukan oleh sepasang gen maupun lebih dari sepasang gen. Sifat-sifat diwariskan oleh induk kepada keturunanya dan Mendel melakukan suatu model pewarisan sifat- sifat tersebut yang kebenaranya diakui sampai saat ini yaitu dengan mengunakan metode matematis yang membantu menganalisis data yang dihasilkan. Mendel telah memberi 2 hukum mengenai pewarisan tersebut, meskipun demikian terkadang sifat ini tidak sesuai dengan harapan. Adanya sifat yang tidak sesuai harapan ini, maka sebagai mahasiswa biologi perlu dilakukan suatu pengamatan untuk mendeteksi hal tersebut. Pendeteksian hal tersebut menggunakan suatu metode yakni Chi Square Test (Tes Chi kuadrat). Dalam genetika chi-square (chi-kuadrat) sering kali kita digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh dari suatu percobaan itu sesuai dengan rasio yang kita harapkan atau tidak. Di dalam suatu percobaan jarang sekali kita memperoleh data yang sesuai dengan yang kita harapkan (secara teoritis). Hampir selalu terjadi penyimpangan. Penyimpangan yang kecil relatif lebih dapat diterima pada penyimpangan yang besar. Selain itu apabila penyimpangan tersebut semakin sering terjadinya dapat dikatakan semakin normal dan cenderung lebih dapat diterima dari pada penyimpangan yang jarang terjadi. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah seberapa besar penyimpangan

description

populasi merupakan

Transcript of Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

Page 1: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam populasi alami terdapat banyak variasi-variasi yang secara

teoritis dikendalikan oleh sifat yang diskrit atau jelas berbeda dan ditentukan

oleh sepasang gen maupun lebih dari sepasang gen. Sifat-sifat diwariskan oleh

induk kepada keturunanya dan Mendel melakukan suatu model pewarisan sifat-

sifat tersebut yang kebenaranya diakui sampai saat ini yaitu dengan mengunakan

metode matematis yang membantu menganalisis data yang dihasilkan. Mendel

telah memberi 2 hukum mengenai pewarisan tersebut, meskipun demikian

terkadang sifat ini tidak sesuai dengan harapan.

Adanya sifat yang tidak sesuai harapan ini, maka sebagai mahasiswa biologi

perlu dilakukan suatu pengamatan untuk mendeteksi hal tersebut. Pendeteksian

hal tersebut menggunakan suatu metode yakni Chi Square Test (Tes Chi

kuadrat). Dalam genetika chi-square (chi-kuadrat) sering kali kita digunakan

untuk menguji apakah data yang diperoleh dari suatu percobaan itu sesuai

dengan rasio yang kita harapkan atau tidak. Di dalam suatu percobaan jarang

sekali kita memperoleh data yang sesuai dengan yang kita harapkan (secara

teoritis). Hampir selalu terjadi penyimpangan. Penyimpangan yang kecil relatif

lebih dapat diterima pada penyimpangan yang besar. Selain itu apabila

penyimpangan tersebut semakin sering terjadinya dapat dikatakan semakin

normal dan cenderung lebih dapat diterima dari pada penyimpangan yang jarang

terjadi. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah seberapa besar penyimpangan

Page 2: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

itu dapat kita terima dan seberapa sering terjadinya atau berapa besar peluang

terjadinya, jawabnya dapat dicari dengan uji chi square.

Golongan darah pada menusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel

ganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting dalam

kehidupan. Sistem penggolongan yang umumnya dikenal dalam sistem ABO.

Darah yang merupakan subspensi tersebut terdapat gen, dimana gen merupakan

ciri-ciri yang dapat diamati secara kolektif atau fenotipnya dari suatu organisme.

Pada organisme diploid, setiap fenotip dikendalikan oleh setidak-tidaknya satu

pasangan gen dimana satu pasang anggota tersebut diwariskan dari setiap tertua.

Jika anggota pasangan tadi berlainan dalam efeknya yang tepat terhadap

fenotipnya, maka disebut alelik. Alel adalah bentuk alternatif suatu gen tunggal,

misalnya gen yang mengendalikan sifat keturunannya. Berdasarakan uraian di

atas maka perlu diadakan praktikum Menghitung dan Menguji Frekuensi Alel

Dalam Populasi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang muncul pada praktikum Menghitung dan Menguji

Frekuensi Alel Dalam Populasi adalah sebagai berikut :

1. Apakah data yang diperoleh dari hasil observasi sudah sesuai dengan

harapan ?

2. Bagaimana persentase golongan darah dalam populasi ?

Page 3: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Menghitung dan Menguji

Frekuensi Alel Dalam Populasi adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeteksi kesesuaian harapan dan kenyataan.

2. Untuk mengetahui persentase golongan darah.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh pada praktikum Menghitung dan Menguji

Frekuensi Alel Dalam Populasi adalah sebagai berikut :

1. Dapat mendeteksi kesesuaian harapan dan kenyataan.

2. Dapat mengetahui persentase golongan darah dalam populasi.

Page 4: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

“Suatu populasi dapat juga dibataskan sebagai kumpulan individu yang

membentuk suatu lungkang gen (gene pool). Lungkang gen adalah total seluruh gen

yang ada dalam gamet dari suatu populasi tertentu. Individu-individu dalam

populasi dating dan pergi, tetapi gen-gennya tetap ada sepanjang waktu. Gen-gen

diatur kembali dari generasi ke generasi karena pemisahan dan pengelompokan

bebas dan pindah silang antara kromosom homolog. Gen-gen itu kadang-kadang

berubah karena mutas (Crowder, 2006).”

Golongan darah menurut sistem ABO dapat diwariskan dari orang tua

kepada anaknya. Penggolongan darah disebabkan oleh macam antigen yang

dikandung oleh eritrosit. Adanya antigen di dalam eritrosit ditentukan oleh suatu

seri alel ganda yaitu IA, IB, dan IO. Populasi penduduk hampir seluruh dunia

memiliki ketiga buah alel tersebut meskipun penyebaran alelnya berbeda-beda

(Darmawati, 2005).

“Untuk mengevaluasi sebuah hipotesis genetik, kita memerlukan sebuah uji

yang dapat mengkonversi penyimpangan-penyimpangan dari nilai-nilai yang

diharapkan, menjadi probabilitas bahwa perbedaan-perbedaan terjadi akibat

kebetulan. Lebih lanjut, uji itu haruslah mempertimbangkan juga ukuran sampel

dan jumlah semua variable (derajat kebebasan). Uji chi kuadrat melibatkan semua

factor tersebut (Stansfield, 2007).”

Gen pada sebuah kromosom terpisah sangat jauh satu sama lain sehingga

pindah silang di antara gen-gen tersebut sangat sering terjadi. Frekuensi

rekombinasi yang diukur di antara gen-gen semacam itu dapat mencapai nilai

Page 5: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

maksimum 50%, sebuah hasil yang tidak dapat dibedakan dari frekuensi

rekombinasi untuk gen-gen pada kromosom-kromosom yang berbeda. Hanya satu

pasang gen saja dari gen-gen yang dipelajari Mendel. Meskipun Mendel mengamati

terjadinya segregasi alel untuk masing-masing dari karakter-karakter tersebut pada

penyilangan monohibrid, dia tidak menuliskan hasil-hasil penyilangan dihibrid

untuk kombinasi karaktert seunik ini (Campbell, 1999).

“Penyebaran gen dapat terjadi jika ada persilangan atau perkawinan antar

individu dalam suatu populasi. Berdasarkan jumlah sifat yang disilangkan, terdapat

dua macam persilangan yaitu persilangan monohibrid dan persilangan dihibrid.

Persilangan monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat beda sedangkan

persilangan dihibrid merupakan dua sifat beda. Persilangan ini lebih rumit

dibandingkan monohibrid karena pada persilangan dihibrid melibatkan dua lokus

(Wijayanto, 2013).”

Page 6: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Menghitung dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Oktober 2014, pukul 08.00-11.00

WITA dan bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum Menghitung dan Menguji

Frekuensi Alel Dalam Populasi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum Menghitung dan Menguji

Frekuensi Alel Dalam Populasi

No. Alat Kegunaan

1 Kakulator Untuk menghitung analisis data hasil

pengamatan

2 Tabel chi square (X2) Untuk menemukan nilai X2tabel

3 Alat tulis Untuk menuliskan hasil pengamatan

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum Menghitung dan Menguji

Frekuensi Alel Dalam Populasi adalah data 10 fenotipe dalam 1 keluarga

dan 1000 data golongan darah yang digunakan sebagai objek yang akan

diamati.

Page 7: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum Menghitung dan Menguji

Frekuensi Alel Dalam Populasi adalah sebagai berikut :

1. Uji Chi Square (X2) :

a. Mengumpulkan data 10 fenotipe dalam 1 keluarga.

b. Menentukan genotipe dari masing-masing fenotipe.

c. Menentukan gamet parental dari genotipe.

d. Membuat Tabel Punnet persilangan.

e. Membuat perbandingan atau rasio genotipe dari Tabel Punnet.

f. Menguji perbandingan genotipe dengan uji Chi2.

g. Merumuskan hipotesis.

h. Menentukan nilai kritis (X2tab).

i. Menentukan kriteria pengujian.

j. Menghitung nilai Chi kuadrat (X2hit).

k. Membandingkan nilai X2hit dan X2

tab serta menarik kesimpulan.

2. Persentase golongan darah :

a. Mengumpulkan 1000 data golongan darah.

b. Menghitung persentase dari masing-masing golongan darah.

Page 8: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum Menghitung dan Menguji Frekuensi

Alel dalam Populasi adalah sebagai berikut :

1. Uji Chi Square (X2)

Pohon silsilah keluarga :

wwLLttJjbbnnMMAADDrr wwLLttJjBbNNMMAADDrr

wwLLttJjBbNnMMAADDrr wwLLttjjbbNnMMAADDrr wwLLttjjbbNnMMAADDrr

Keterangan:

W/w : Widow’s peak/ tidak widow’s peak

L/l : Lidah menggulung/ tidak menggulung

T/t : Ujung telinga menggantung/ melekat

J/j : Ibu jari melengkung/ lurus

B/b : Tidak ada rambut pada jari ruas kedua / Rambut pada jari ruas kedua

N/n : Genggaman ibu jari kiri di atas kanan/ genggaman ibu jari kanan di atas kiri

M/m : Mata sipit/ mata tidak sipit

D/d : Dagu tidak terbelah/ dagu terbelah

R/r : Rambut tidak lurus/ rambut lurus

Page 9: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

Gamet :

J___b___n___M___A___D___r

♂ : w___L___t

j___b___n___M___A___D___r

B___N___M___A___D___r

J

b___N___M___A___D___r

♀ : w___L___t

B___N___M___A___D___r

j

b___N___M___A___D___r

Tabel Punnet Persilangan

wLtJbnMADr wLtjbnMADr

wLtJBNMADr wwLLttJJBbNnMMAADDrr wwLLttJjBbNnMMAADDrr

wLtJbNMADr wwLLttJJbbNnMMAADDrr wwLLttJjbbNnMMAADDrr

wLtjBNMADr wwLLttJjBbNnMMAADDrr wwLLttjjBbNnMMAADDrr

wLtjbNMADr wwLLttJjbbNnMMAADDrr wwLLttjjbbNnMMAADDrr

Rasio genotipe :

wwLLttJJBbNnMMAADDrr : 1

wwLLttJJbbNnMMAADDrr : 1

wwLLttJjBbNnMMAADDrr : 2

wwLLttJjbbNnMMAADDrr : 1

Page 10: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

wwLLttJjbbNnMMAADDrr : 1

wwLLttjjBbNnMMAADDrr : 1

wwLLttjjbbNnMMAADDrr : 1

a. Tes X2 (Chi square test)

1. Merumuskan Hipotesis

H0 = Sesuai dengan perbandingan genotipe 1 : 1 : 2 : 1 : 1 : 1 : 1

H1 ≠ Sesuai dengan perbandingan genotipe 1 : 1 : 2 : 1 : 1 : 1 : 1

2. Menentukan Nilai Kritis

Dik : α = 95%

K = 7

db = K-1

Dit : X2tab = …?

Penye :

X2tab = X2 α ; db

= X2 α ; K-1

= X2 0,05 ; 7-1

= X2 0,05 ; 6

= 12,592

3. Menentukan Kriteria Pengujian

Terima H0 jika X2hit ≤ X2

tab (12,592)

Terima H1 jika X2hit > X2

tab (12,592)

4. Menghitung nilai Chi kuadrat (X2hit)

Dik : O1 = 1 , O2 = 2

Page 11: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

e1 = 2 , e2 = 1

Dit : X2hit = …?

Penye :

X2 = ∑(𝑂−𝑒)2

𝑒

=(𝑂1 − 𝑒1)2

𝑒1+

(𝑂2 − 𝑒2)2

𝑒2

=(1 − 2)2

2+

(2 − 1)2

1

= 1,5

5. Membandingkan X2hit dan X2

tab serta menarik kesimpulan

X2hit (1,5) < X2

tab (12,592) : H0 diterima

Kesimpulan : Dalam taraf kepercayaan 95%, H0 diterima, yaitu hasil

observasi sesuai dengan perbandingan genotipe 1 : 1 : 2 : 1 : 1 : 1 : 1

b. Persentase golongan darah dari total sampel 1000 orang

No Golongan darah Jumlah %

1 Golongan darah A 256 25,6

2 Golongan darah B 242 24,2

3 Golongan darah AB 104 10,4

4 Golongan darah O 398 39,8

Jumlah 1000 100%

Dik : Golongan darah A = 256

Golongan darah B = 242

Giolongan darah AB = 104

Golongan darah O = 398

Dit : % untuk setiap golongan darah = …?

Page 12: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

Penye :

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑟𝑎ℎ 𝐴 =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100%

=256

1000× 100%

= 25,6 %

`

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑟𝑎ℎ 𝐵 =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100%

=242

1000× 100%

= 24,2 %

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑟𝑎ℎ 𝐴𝐵 =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100%

=104

1000× 100%

= 10,4 %

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐺𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑂 =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100%

=398

1000× 100%

= 39,8 %

B. Pembahasan

Uji Chi Kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan

antara frekuensi observasi yang benar-benar terjadi dengan frekuensi

harapan/ekspektasi. Nilai χ² adalah nilai kuadrat karena itu nilai χ² selalu positif.

Bentuk distribusi χ² tergantung dari derajat bebas (db)/degree of freedom.

Page 13: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

Sebagai uji X2 (Chi Square Test). Uji chi-kuadrat atau chi-square digunakan

untuk menguji homogenitas varians beberapa populasi atau merupakan uji yang

dapat mengubah deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas

dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang dan harus

memperhatikan besarnya sampel dan besarnya peubah.

Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan atau peluang dan

sebagainya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat

dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak

diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang

ada. Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam

mempelajari genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan

ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap

keseluruhannya.

Darah merupakan media transformasi dalam tubuh. Darah terdiri atas

plasma darah dan sel-sel darah. Sebagian besar sel darah terdiri atas sel merah

dan eritrosit, sedangkan jumlah sel darah putih atau leukosit sangat sedikit, yaitu

2 permil dari jumlah eritrosit. Trombosit ini penting pada penggumpalan darah.

Golongan darah merupakan ciri khas dari suatu individu karena adanya

perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan sel darah merah.

Sampai saat ini telah dikenal cukup banyak golingan darah. Dua jenis

penggolongna darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan rhesus

(Rh). Golongan darah manusia itu herediter (keturunan) yang ditentukan pula

Page 14: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

oleh alel ganda. Berhubung dengan itu golongan darah seseorang dapat

mempunyai arti penting dalam kehidupan.

Berdasarkan hasil pengamatan, persilangan dengan perbandingan

1:1:2:1:1:1:1 memiliki 7 kategori maka nilai db = 7-1 = 6, sehingga nilai X2tab

dalam tabel X2 yaitu 12,592. Kemudian nilai chi kuadrat yang kita hitung (X2hit)

adalah 1,5. Karena X2 hit (1,5) < X2tab pada tabel (P= 0,05) maka sesuai dengan

kesepakatan, hasil percobaan dapat diterima.

Darah merupakan suspensi sel dan fragmen sitoplasma di dalam cairan

yang disebut dengan plasma. Secara keseluruhan darah dapat dianggap sebagai

jaringan pengikat dalam arti luas karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur

sel substansi interseluler yang berbentuk plasma. Secara fungsional darah

merupakan jaringan pengikat yang dalam artinya menghubungkan seluruh

bagian-bagian dalam tubuh sehingga merupakan integritas. Menurut

penggolongan darah sistem ABO, ada 4 macam golongan darah berdasarkan

macam aglutinogennya. Keempat golongan darah itu ditentukan oleh 3 macam

alel yang diberi simbol I (isoaglutinogen): gen IA pembentuk aglutinogen A, gen

IB pembentuk aglutinogen B, gen IO yang tidak dapat membentuk aglutinogen..

Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang terlah dilakukan,

dapat diketahui bahwa darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan

oleh alel ganda dan golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang peting

dalam kehidupan. Dari hasil pengamatan diperoleh persentase golongan darah A

sebanyak 25,6%, golongan darah B sebanyak 24,2%, golongan darah AB

sebanyak 10,4, dan untuk golongan darah O sebanyak 39,8%. Golongan darah

Page 15: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

manusia ABO ditentukan oleh alel-alel IO, IA, dan IB. Alel IO resesif terhadap IA

dan IB. Alel IA dan IB bersifat kodominan, sehingga IB tidak dominan terhadap

IA dan sebaliknya IA tidak dominan terhadap IB. Interaksi antara alel IO, IA dan

IB menghasilkan 4 fenotip golongan darah yaitu, O, A, B dan AB.

Page 16: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

V. PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan pada praktikum Menghitung dan Menguji Frekuensi Alel dalam

Populasi adalah sebagai berikut :

1. Dalam taraf kepercayaan 95%, hasil observasi sesuai dengan perbandingan

genotipe, 1:1:2:1:1:1:1 sebab H0 diterima (Karena X2 hit (1,5) < X2tab

(12,592)).

2. Persentase golongan darah dari total 1000 sampel orang yaitu, persentase

golongan darah A sebanyak 25,6%, golongan darah B sebanyak 24,2%,

golongan darah AB sebanyak 10,4, dan untuk golongan darah O sebanyak

39,8%.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan pada praktikum Menghitung dan Menguji

Frekuensi Alel dalam Populasi adalah agar praktikan dalam mengikuti kegiatan

praktikum dapat lebih fokus dan teliti serta memperhatikan penjelasan asisten

sehingga praktikum berjalan sesuai dengan harapan.

Page 17: Laporan 3_ Menghitung Dan Menguji Frekuensi Alel Dalam Populasi

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A., Reece., Mitchel., 1999, Biologi Edisi Kelima Jilid I, Erlangga,

Jakarta.

Crowder, L. V., 2006, Genetika Tumbuhan, UGM, Yogyakarta.

Darmawati., Suryawati, E., dan Suhendri, E., 2005, Frekuensi dan Penyebaran

Alel Golongan Darah ABO Siswa SMUN 1 Suku Bangsa Melayu di

Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Riau, J, Biogenesis, I (2) : 68

Stansfield, W., 2007, Genetika Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.

Wijayanto, D. A., Hidayat, R., dan Hasan, M., 2013, Penerapan Model Persamaan

Diferensi dalam Penentuan Probabilitas Genotip Keturunan dengan Dua

Sifat Beda, J, Ilmu Dasar¸XIV (2) : 79