Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

18
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut tetapi tidak terpengaruh oleh iklim. Secara umum, hutan mangrove mempunyai fungsi sebagai penghalang terjadinya erosi, ombak, dan angin besar. Di samping itu, hutan mangrove mempunyai fungsi lain, yaitu fungsi fisik, fungsi biologis, dan fungsi ekonomi. Jika ditinjau dari fungsi fisiknya, kehadiran hutan mangrove adalah berfungsi sebagai penghalang datangnya ombak dan angin, karena letaknya di tepi pantai, sedangkan dari fungsi bilogis kehadiran hutan mangrove berfungsi untuk memebantu proses pemijahan dan sebagai tempat asuhan bagi ikan dan hewan laut lainya, dan dari fungsi ekonomi hutan mangrove banyak menghasilkan berbagai sumber ekonomi, misalnya kayu, tanin, rayon, dan lain lain. Ekosistem mangrove terdiri atas sekitar 60 spesies pohon dan semak, dan lebih dari 20 spesies tambahan sering dihubungkan dengan flora mangrove, dan lingkungan mangrove juga memberikan ruang hidup untuk biota dengan lebih dari 2000 jenis ikan, invertebrata dan tumbuh-tumbuhan epifit. Komunitas mangrove terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki banyak famili dan genera, kebanyakan tidak mempunyai hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya secara filogenetik. Secara umum pola adaptasinya berbeda, dan diperkirakan 80 jenis tumbuhan yang termausk dalam kurang lebih 30 genera dan 20 famili yang dikenal dalam dunia mangrove, namun

Transcript of Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

Page 1: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan Mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu

atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut

tetapi tidak terpengaruh oleh iklim. Secara umum, hutan mangrove mempunyai

fungsi sebagai penghalang terjadinya erosi, ombak, dan angin besar. Di

samping itu, hutan mangrove mempunyai fungsi lain, yaitu fungsi fisik, fungsi

biologis, dan fungsi ekonomi. Jika ditinjau dari fungsi fisiknya, kehadiran

hutan mangrove adalah berfungsi sebagai penghalang datangnya ombak dan

angin, karena letaknya di tepi pantai, sedangkan dari fungsi bilogis kehadiran

hutan mangrove berfungsi untuk memebantu proses pemijahan dan sebagai

tempat asuhan bagi ikan dan hewan laut lainya, dan dari fungsi ekonomi hutan

mangrove banyak menghasilkan berbagai sumber ekonomi, misalnya kayu,

tanin, rayon, dan lain lain.

Ekosistem mangrove terdiri atas sekitar 60 spesies pohon dan semak, dan

lebih dari 20 spesies tambahan sering dihubungkan dengan flora mangrove,

dan lingkungan mangrove juga memberikan ruang hidup untuk biota dengan

lebih dari 2000 jenis ikan, invertebrata dan tumbuh-tumbuhan epifit.

Komunitas mangrove terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki banyak

famili dan genera, kebanyakan tidak mempunyai hubungan kekerabatan antara

satu dengan yang lainnya secara filogenetik. Secara umum pola adaptasinya

berbeda, dan diperkirakan 80 jenis tumbuhan yang termausk dalam kurang

lebih 30 genera dan 20 famili yang dikenal dalam dunia mangrove, namun

Page 2: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

perbedaan spesies akan selalu berubah tergantung pada kualitas habitat litoral

mereka. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan praktikum

Identifikasi Jenis-Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis

Mangrove di Tanjung Tiram adalah bagaimana jenis Mangrove yang ada di

Tanjung Tiram.

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis

Mangrove di Tanjung Tiram adalah untuk mengetahui jenis Mangrove yang

ada di Tanjung Tiram.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti praktikum Identifikasi Jenis-

Jenis Mangrove di Tanjung Tiram adalah dapat mengetahui jenis Mangrove

yang ada di Tanjung Tiram.

Page 3: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kawasan hutan mangrove selain berfungsi secara fisik sebagai penahan

abrasi pantai, sebagai fungsi biologinya mangrove menjadi penyedia bahan

makanan bagi kehidupan manusia terutama ikan, udang, kerang dan kepiting, serta

sumber energi bagi kehidupan di pantai seperti plankton, nekton dan algae.

Terdapat 38 jenis mangrove yang tumbuh di Indonesia, diantaranya yaitu marga

Rhizophora, Bruguiera, Avicennia, Sonneratia, Xylocarpus, Barringtonia,

Luminitzera dan Ceriops. Secara ekologis pemanfaatan hutan mangrove di daerah

pantai yang tidak dikelola dengan baik akan menurunkan fungsi dari hutan

mangrove itu sendiri yang berdampak negatif terhadap potensi biota dan fungsi

ekosistem hutan lainnya sebagai habitat (Heriyanto, 2012).

Vegetasi penyusun hutan mangrove dapat dibedakan atas tiga macam,

yaitu hutan mangrove utama (major mangrove), yaitu hutan mangrove yang

tersusun atas satu jenis tumbuhan saja, hutan mangrove ikutan (minor mangrove),

yaitu mangrove yang terdiri atas jenis-jenis campuran, dan tumbuhan asosiasi

(associated plants), yaitu berbagai jenis tumbuhan yang berada di sekitar hutan

mangrove yang kehidupannya sangat bergantung pada kadar garam, dan

kelompok tumbuhan ini biasanya hidup di daerah yang hanya digenangi air laut

pada saat pasang maksimum saja. Vegetasi penyusun hutan mangrove yang ada di

Indonesia ini tergabung dalam 37 suku tumbuhan, yang terdiri atas pohon (14

suku), perdu (4 suku), terna (5 suku), liana (3 suku), epifit (10 suku ), dan parasit

(1 suku). Untuk suku Rhizophoraceae, yang semua anggotanya terdiri atas pohon

meliputi Bruguiera cylindrica, B. exaristata, B. gymnorrhiza, B. sexangula,

Page 4: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

Ceriops decandra, C. tagal, Kandelia candel, Rhizophora apiculata, R.

mucronata, dan R. stylosa (Sudarmadji, 2004).

Hutan mangrove menyediakan keanekaragaman (biodiversity) dan plasma

nutfah (genetic pool) yang tinggi serta berfungsi sebagai sistem penunjang

kehidupan, dengan sistem perakaran dan kanopi yang rapat serta kokoh, hutan

mangrove berfungsi sebagai pelindung daratan dari gempuran gelombang,

tsunami, angin topan, dan perembesan air laut. Secara ekologis, hutan mangrove

berfungsi sebagai daerah pemijahan (spawning ground), daerah pembesaran

(nursery ground) dan daerah mencari makan (feeding ground) berbagai jenis

biota. Di samping itu juga sebagai penyedia nutrien dan habitat bagi burung,

reptilia, mamalia dan jenis-jenis kehidupan lainnya. Adapun ditinjau dari segi

ekonomi ada tiga sumber utama mangrove yaitu hasil hutan, perikanan estuaria

dan pantai serta wisata kayu untuk keperluan komersial serta peralihan untuk

tambak dan areal pertanian (Ardiyansyah, 2012).

Keberadaan vegetasi mangrove dalam menghasilkan serasah sangat

menentukan produktifitas dan kompleksitas ekologi di kawasan mangrove dan

sebagai penyedia berbagai sumber makanan bagi berbagai hewan dan

mikroorganisme melalui proses rantai makanan. Keanekaragaman organisme juga

merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan kekayaan (richness)

genetik, fungsi ekologis dan daya resiliensi ekosistem. Eksploitasi kawasan

mangrove yang terus menerus dilakukan berpotensi mereduksi keanekaragaman

spesies tumbuhan yang memiliki peran dan fungsi utama secara ekologis dan

potensial untuk dimanfaatkan secara sosial ekonomi (Indriani, 2009).

Page 5: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Identifikasi Jenis-Jenis Mangrove di Tanjung Tiram

dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 16 November 2014, pukul 08.00-11.00

WITA dan bertempat di Tanjung Tiram, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi

Tenggara.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis

Mangrove di Tanjung Tiram dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis

Mangrove di Tanjung Tiram

No. Alat Kegunaan

1 Kantong sampel Untuk menyimpan sampel

pengamatan.

2 Buku identifikasi Sebagai buku panduan identifikasi

jenis mangrove

3 Kamera Untuk mengambil gambar pengamatan

4 Alat tulis Untuk menuliskan hasil pengamatan

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis

Mangrove di Tanjung Tiram dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis

Mangrove di Tanjung Tiram

No. Bahan Kegunaan

1 Jenis-jenis mangrove Sebagai objek yang diamati.

2 Kertas label Untuk memberi tanda pada sampel.

3 Alkohol 70% Untuk mengawetkan sampel

Page 6: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

pengamatan

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis

Mangrove di Tanjung Tiram adalah sebagi berikut :

1. Melakukan obesrvasi awal.

2. Menetukan lokasi pengamatan jenis-jenis mangorve

3. Mengambil sampel untuk identifikasi.

4. Mengawetkan sampel dengan alkohol 70%

5. Melakukan pengambilan gambar terhadap sampel jenis-jenis mangrove

6. Membandingkan sampel hasil observasi dengan buku identifikasi

7. Membuat deskripsi sampel jenis-jenis mangrove

8. Membuat hasil pengamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 7: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis Mangrove

adalah sebagai berikut :

1. Rhizophora mucronata

Gambar Pengamatan

Daun, buah dan hipokotil

Akar

Gambar Literatur

Daun

Bunga

Deskripsi :

Rhizophora mucronata berhabitus pohon dengan tinggi mencapai 27 m,

, jarang melebihi 30 m. Batang memiliki diameter hingga 70 cm dengan

kulit kayu berwarna gelap hingga hitam dan terdapat celah horizontal.

Akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari percabangan bagian

bawah. Memiliki daun berbentuk elips hingga bulat memanjang,

ujungnya meruncing. Gagang kepala bunga seperti cagak, bersifat

biseksual, masing-masing menempel pada gagang individu. 4-8 bunga

per kelompok dengan daun mahkota berjumlah 4 buah berwarna putih,

kelopak bunga berwarna kuning pucat dan benang sari berjumlah 8, tak

bertangkai. Buah lonjong/panjang hingga berbentuk telur berwarna hijau

Page 8: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

kecoklatan seringkali kasar di bagian pangkal, berbiji tunggal. Hipokotil

silindris, kasar dan berbintil. Leher kotiledon kuning ketika matang.

2. Rhizophora apiculata

Gambar Pengamatan

Daun

Gambar Literatur

Bunga Buah dan hipokotil

Deskripsi :

Rhizophora apiculata berhabitus pohon dengan tinggi mencapai 30 m,

dengan diameter batang mencapai 50 cm. Memiliki perakaran yang khas

hingga mencapai ketinggian 5 meter, dan kadang-kadang memiliki akar

udara yang keluar dari cabang. Kulit kayu berwarna abu-abu tua dan

berubah-ubah. Daun berbentuk elips menyempit dengan ujung

meruncing. Warna daun hijau tua dengan hijau muda pada bagian

tengah dan kemerahan di bagian bawah. Bunga bersifat biseksual,

dengan kepala bunga berwarna kekuningan, daun mahkota berjumlah 4

berwarna kuning-putih, kelopak bunga berjumlah 4 berwarna kuning

kecoklatan, melengkung, benang sari berjumlah 11-12, tak bertangkai.

Buah kasar berbentuk bulat memanjang hingga seperti buah pir, warna

coklat, panjang 2-3,5 cm, berisi satu biji fertil. Hipokotil silindris,

berbintil, berwarna hijau jingga. Leher kotilodon berwarna merah jika

sudah matang.

Page 9: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

3. Rhizophora stylosa

Gambar Pengamatan

Daun

Bunga dan buah

Gambar Literatur

Daun dan bunga Buah

Deskripsi :

Rhizophora stylosa berhabitus pohon dengan satu atau banyak batang,

tinggi hingga 10 m. Kulit kayu halus, bercelah, berwarna abu-abu

hingga hitam. Memiliki akar tunjang dengan panjang hingga 3 m, dan

akar udara yang tumbuh dari cabang bawah. Daun berbentuk elip

melebar dengan ujung meruncing. Daun berkulit, berbintik teratur di

lapisan bawah dan gagang daun berwarna hijau. Gagang kepala bunga

Page 10: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

seperti cagak, biseksual, masing-masing menempel pada gagang

individu. Bunga terletak di ketiak daun, dengan daun mahkota

berjumlah 4 berwarna putih, kelopak bunga berjumlah 4 berwarna

kuning hijau, benang sari 8 dan sebuah tangkai putik panjang 4-6-mm.

Buah berbentuk buah pir, berwarna coklat, berisi 1 biji fertil. Hipokotil

silindris, berbintil agak halus. Leher kotilodon kuning kehijauan ketika

matang.

4. Ceriops tagal

Gambar Pengamatan

Daun dan buah

Gambar Literatur

Bunga

Deskripsi :

Ceriops tagal berhabitus pohon kecil atau semak dengan ketinggian

mencapai 25 m. Kulit kayu berwarna abu-abu, kadang-kadang coklat,

halus dan pangkalnya menggelembung. Pohon seringkali memiliki akar

tunjang yang kecil. Daun berbentuk bulat telur terbalik dengan ujung

membulat. Daun hijau mengkilap dan sering memiliki pinggiran yang

melingkar ke dalam. Bunga mengelompok di ujung tandan. Gagang

bunga panjang dan tipis, berresin pada ujung cabang baru atau pada

ketiak cabang yang lebih tua. Daun mahkota berjumlah 5 berwarna

putih, kelopak bunga berjumlah 5 berwarna hijau, tangkai benang sari

lebih panjang dari kepala sarinya yang tumpul.

Page 11: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

5. Avicennia lanata

Gambar Pengamatan

Daun

Bunga

Batang dan akar

Gambar Literatur

Buah

Daun dan bunga

Page 12: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

Deskripsi :

Avicennia lananat berhabitus pohon yang tumbuh tegak atau

menyebar, dapat mencapai ketinggian hingga 8 meter. Memiliki akar

nafas dan berbentuk pensil. Kulit kayu seperti kulit ikan hiu berwarna

gelap, coklat hingga hitam. Daun berbentuk elip dengan ujung

membundar agak meruncing. Daun memiliki kelenjar garam, bagian

bawah daun putih kekuningan dan ada rambut halus. Bunga terletak di

ketiak tangkai, bergerombol muncul di ujung tandan, bau menyengat.

Daun mahkota berjumlah 4 berwarna kuning pucat-jingga tua, kelopak

bunga berjumlah 5 dan benang sari berjumlah 4.

6. Bruguiera gymnorrhiza

Gambar Pengamatan

Daun

Gambar Literatur

Daun dan bunga

Hipokotil

Page 13: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

Bunga dan buah

Akar

Deskripsi :

Bruguiera gymnorrhiza berhabitus pohon yang selalu hijau dengan

ketinggian kadang-kadang mencapai 30 m. Kulit kayu memiliki lentisel,

permukaannya halus hingga kasar, berwarna abu-abu tua sampai coklat

(warna berubah-ubah). Akarnya seperti papan melebar ke samping di

bagian pangkal pohon, juga memiliki sejumlah akar lutut. Daun

berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berwarna hijau pada lapisan

atas dan hijau kekuningan pada bagian bawahnya dengan bercak-bercak

hitam. Bunga terletak di ketiak daun, bergelantungan dengan panjang

tangkai bunga antara 9-25 mm. Daun mahkota berjumlah 10-14

berwarna putih dan coklat jika tua, kelopak bunga 10-14 berwarna

merah muda hingga merah. Buah melingkar spiral, bundar melintang,

panjang 2-2,5 cm. Hipokotil lurus, tumpul dan berwarna hijau tua

keunguan.

7. Xylocarpus granatum

Page 14: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

Gambar Pengamatan

Daun

Batang

Gambar Literatur

Bunga

Buah

Deskripsi :

Xylocarpus granatum berhabitus pohon dapat mencapai ketinggian 10-

20 m. Memiliki akar papan yang melebar ke samping, meliuk-liuk dan

membentuk celahan-celahan. Batang seringkali berlubang, khususnya

pada pohon yang lebih tua. Kulit kayu berwarna coklat muda-

kekuningan, tipis dan mengelupas, sementara pada cabang yang muda,

kulit kayu berkeriput. Daun berbentuk bulat telur terbalik dengan ujung

membundar, agak tebal, susunan daun berpasangan (umumnya 2 pasang

pertangkai) dan ada pula yang menyendiri. Bunga terdiri dari dua jenis

kelamin atau betina saja. Tandan bunga (panjang 2-7 cm) muncul dari

dasar (ketiak) tangkai daun dan tangkai bunga panjangnya 4-8 mm.

Daun mahkota berjumlah 4 berbentuk lonjong, tepinya bundar berwarna

putih kehijauan, kelopak bunga berjumlah 4 cuping berwarna kuning

muda, benang sari berwarna putih krem dan menyatu di dalam tabung.

Seperti bola (kelapa), berat bisa 1-2 kg, berkulit, warna hijau

kecoklatan. Buahnya bergelantungan pada dahan yang dekat permukaan

tanah dan agak tersembunyi. Di dalam buah terdapat 6-16 biji besar-

besar, berkayu dan berbentuk tetrahedral. Susunan biji di dalam buah

Page 15: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

membingungkan seperti teka-teki (dalam bahasa Inggris disebut sebagai

‘puzzle fruit’). Buah akan pecah pada saat kering.

8. Sonneratia alba

Gambar Pengamatan

Daun

Buah

Gambar Literatur

Bunga

Daun dan buah

Deskripsi :

Sonneratia alba berhabitus pohon selalu hijau, tumbuh tersebar,

ketinggian kadang-kadang hingga 15 m. Kulit kayu berwarna putih tua

hingga coklat, dengan celah longitudinal yang halus. Akar berbentuk

kabel di bawah tanah dan muncul kepermukaan sebagai akar nafas yang

berbentuk kerucut tumpul dan tingginya mencapai 25 cm. Daun berkulit,

memiliki kelenjar yang tidak berkembang pada bagian pangkal gagang

daun. Gagang daun panjangnya 6-15 mm, berbentuk bulat telur terbalik

dengan ujung membundar. Bunga terletak di ujung atau pada cabang

kecil, bersifat biseksual, daun mahkota berwarna putih mudah rontok,

kelopak bunga 6-8 berkulit, bagian luar hijau, di dalam kemerahan.

Seperti lonceng, panjangnya 2-2,5 cm. Benang sari banyak, ujungnya

putih dan pangkalnya kuning, mudah rontok. Buah seperti bola,

ujungnya bertangkai dan bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga.

Page 16: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

Buah mengandung banyak biji (150-200 biji) dan tidak akan membuka

pada saat telah matang.

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh setelah mengikuti praktikum Identifikasi

Jenis-Jenis Mangrove di Tanjung Tiram adalah hasil pengamatan jenis-jenis

mangrove di Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara,

ditemukan 8 jenis mangrove, meliputi Rhizophora mucronata, Rhizophora

apiculate, Rhizophora stylosa, Ceriops tagal, Avicennia lanata, Bruguiera

gymnorrhiza, Xylocarpus granatum, dan Sonneratia alba.

Page 17: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf

B. Saran

Saran yang dapat diajukan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis

Mangrove di Tanjung Tiram adalah agar praktikan lebih teliti dan fokus lagi

dalam melakukan identifikasi terhadap jenis-jenis mangrove di Tanjung Tiram.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyansyah, W. I., dkk., 2012, Struktur dan Komposisi Vegetasi Mangrove di

Kawasan Pesisir Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur,

J. Marine Research, I (2)

Heriyanto, N. M., dan Subiandono, E., 2012, Komposisi Dan Struktur Tegakan,

Biomasa, Dan Potensi Kandungan Karbon Hutan Mangrove Di Taman

Nasional Alas Purwo, J. Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, IX (1)

Indriani, D. P., dkk., 2009, Keanekaragaman Spesies Tumbuhan pada Kawasan

Mangrove Nipah (Nypa fruticans Wurmb.) di Kec. Pulau Rimau Kab.

Banyuasin Sumatera Selatan, J. Penelitian Sains, XII (3) Sudarmadji., 2004, Deskripsi Jenis-Jenis Anggota Suku Rhizophoraceae Di Hutan

Mangrove Taman Nasional Baluran Jawa Timur, J. Biodiversitas, V (2)

Page 18: Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf