Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf
-
Upload
syawal-endless -
Category
Documents
-
view
213 -
download
1
Transcript of Laporan 3_ Identifikasi Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.pdf
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan Mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu
atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut
tetapi tidak terpengaruh oleh iklim. Secara umum, hutan mangrove mempunyai
fungsi sebagai penghalang terjadinya erosi, ombak, dan angin besar. Di
samping itu, hutan mangrove mempunyai fungsi lain, yaitu fungsi fisik, fungsi
biologis, dan fungsi ekonomi. Jika ditinjau dari fungsi fisiknya, kehadiran
hutan mangrove adalah berfungsi sebagai penghalang datangnya ombak dan
angin, karena letaknya di tepi pantai, sedangkan dari fungsi bilogis kehadiran
hutan mangrove berfungsi untuk memebantu proses pemijahan dan sebagai
tempat asuhan bagi ikan dan hewan laut lainya, dan dari fungsi ekonomi hutan
mangrove banyak menghasilkan berbagai sumber ekonomi, misalnya kayu,
tanin, rayon, dan lain lain.
Ekosistem mangrove terdiri atas sekitar 60 spesies pohon dan semak, dan
lebih dari 20 spesies tambahan sering dihubungkan dengan flora mangrove,
dan lingkungan mangrove juga memberikan ruang hidup untuk biota dengan
lebih dari 2000 jenis ikan, invertebrata dan tumbuh-tumbuhan epifit.
Komunitas mangrove terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki banyak
famili dan genera, kebanyakan tidak mempunyai hubungan kekerabatan antara
satu dengan yang lainnya secara filogenetik. Secara umum pola adaptasinya
berbeda, dan diperkirakan 80 jenis tumbuhan yang termausk dalam kurang
lebih 30 genera dan 20 famili yang dikenal dalam dunia mangrove, namun
perbedaan spesies akan selalu berubah tergantung pada kualitas habitat litoral
mereka. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan praktikum
Identifikasi Jenis-Jenis Mangrove di Tanjung Tiram.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis
Mangrove di Tanjung Tiram adalah bagaimana jenis Mangrove yang ada di
Tanjung Tiram.
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis
Mangrove di Tanjung Tiram adalah untuk mengetahui jenis Mangrove yang
ada di Tanjung Tiram.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti praktikum Identifikasi Jenis-
Jenis Mangrove di Tanjung Tiram adalah dapat mengetahui jenis Mangrove
yang ada di Tanjung Tiram.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kawasan hutan mangrove selain berfungsi secara fisik sebagai penahan
abrasi pantai, sebagai fungsi biologinya mangrove menjadi penyedia bahan
makanan bagi kehidupan manusia terutama ikan, udang, kerang dan kepiting, serta
sumber energi bagi kehidupan di pantai seperti plankton, nekton dan algae.
Terdapat 38 jenis mangrove yang tumbuh di Indonesia, diantaranya yaitu marga
Rhizophora, Bruguiera, Avicennia, Sonneratia, Xylocarpus, Barringtonia,
Luminitzera dan Ceriops. Secara ekologis pemanfaatan hutan mangrove di daerah
pantai yang tidak dikelola dengan baik akan menurunkan fungsi dari hutan
mangrove itu sendiri yang berdampak negatif terhadap potensi biota dan fungsi
ekosistem hutan lainnya sebagai habitat (Heriyanto, 2012).
Vegetasi penyusun hutan mangrove dapat dibedakan atas tiga macam,
yaitu hutan mangrove utama (major mangrove), yaitu hutan mangrove yang
tersusun atas satu jenis tumbuhan saja, hutan mangrove ikutan (minor mangrove),
yaitu mangrove yang terdiri atas jenis-jenis campuran, dan tumbuhan asosiasi
(associated plants), yaitu berbagai jenis tumbuhan yang berada di sekitar hutan
mangrove yang kehidupannya sangat bergantung pada kadar garam, dan
kelompok tumbuhan ini biasanya hidup di daerah yang hanya digenangi air laut
pada saat pasang maksimum saja. Vegetasi penyusun hutan mangrove yang ada di
Indonesia ini tergabung dalam 37 suku tumbuhan, yang terdiri atas pohon (14
suku), perdu (4 suku), terna (5 suku), liana (3 suku), epifit (10 suku ), dan parasit
(1 suku). Untuk suku Rhizophoraceae, yang semua anggotanya terdiri atas pohon
meliputi Bruguiera cylindrica, B. exaristata, B. gymnorrhiza, B. sexangula,
Ceriops decandra, C. tagal, Kandelia candel, Rhizophora apiculata, R.
mucronata, dan R. stylosa (Sudarmadji, 2004).
Hutan mangrove menyediakan keanekaragaman (biodiversity) dan plasma
nutfah (genetic pool) yang tinggi serta berfungsi sebagai sistem penunjang
kehidupan, dengan sistem perakaran dan kanopi yang rapat serta kokoh, hutan
mangrove berfungsi sebagai pelindung daratan dari gempuran gelombang,
tsunami, angin topan, dan perembesan air laut. Secara ekologis, hutan mangrove
berfungsi sebagai daerah pemijahan (spawning ground), daerah pembesaran
(nursery ground) dan daerah mencari makan (feeding ground) berbagai jenis
biota. Di samping itu juga sebagai penyedia nutrien dan habitat bagi burung,
reptilia, mamalia dan jenis-jenis kehidupan lainnya. Adapun ditinjau dari segi
ekonomi ada tiga sumber utama mangrove yaitu hasil hutan, perikanan estuaria
dan pantai serta wisata kayu untuk keperluan komersial serta peralihan untuk
tambak dan areal pertanian (Ardiyansyah, 2012).
Keberadaan vegetasi mangrove dalam menghasilkan serasah sangat
menentukan produktifitas dan kompleksitas ekologi di kawasan mangrove dan
sebagai penyedia berbagai sumber makanan bagi berbagai hewan dan
mikroorganisme melalui proses rantai makanan. Keanekaragaman organisme juga
merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan kekayaan (richness)
genetik, fungsi ekologis dan daya resiliensi ekosistem. Eksploitasi kawasan
mangrove yang terus menerus dilakukan berpotensi mereduksi keanekaragaman
spesies tumbuhan yang memiliki peran dan fungsi utama secara ekologis dan
potensial untuk dimanfaatkan secara sosial ekonomi (Indriani, 2009).
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Identifikasi Jenis-Jenis Mangrove di Tanjung Tiram
dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 16 November 2014, pukul 08.00-11.00
WITA dan bertempat di Tanjung Tiram, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi
Tenggara.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis
Mangrove di Tanjung Tiram dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis
Mangrove di Tanjung Tiram
No. Alat Kegunaan
1 Kantong sampel Untuk menyimpan sampel
pengamatan.
2 Buku identifikasi Sebagai buku panduan identifikasi
jenis mangrove
3 Kamera Untuk mengambil gambar pengamatan
4 Alat tulis Untuk menuliskan hasil pengamatan
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis
Mangrove di Tanjung Tiram dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis
Mangrove di Tanjung Tiram
No. Bahan Kegunaan
1 Jenis-jenis mangrove Sebagai objek yang diamati.
2 Kertas label Untuk memberi tanda pada sampel.
3 Alkohol 70% Untuk mengawetkan sampel
pengamatan
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis
Mangrove di Tanjung Tiram adalah sebagi berikut :
1. Melakukan obesrvasi awal.
2. Menetukan lokasi pengamatan jenis-jenis mangorve
3. Mengambil sampel untuk identifikasi.
4. Mengawetkan sampel dengan alkohol 70%
5. Melakukan pengambilan gambar terhadap sampel jenis-jenis mangrove
6. Membandingkan sampel hasil observasi dengan buku identifikasi
7. Membuat deskripsi sampel jenis-jenis mangrove
8. Membuat hasil pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis Mangrove
adalah sebagai berikut :
1. Rhizophora mucronata
Gambar Pengamatan
Daun, buah dan hipokotil
Akar
Gambar Literatur
Daun
Bunga
Deskripsi :
Rhizophora mucronata berhabitus pohon dengan tinggi mencapai 27 m,
, jarang melebihi 30 m. Batang memiliki diameter hingga 70 cm dengan
kulit kayu berwarna gelap hingga hitam dan terdapat celah horizontal.
Akar tunjang dan akar udara yang tumbuh dari percabangan bagian
bawah. Memiliki daun berbentuk elips hingga bulat memanjang,
ujungnya meruncing. Gagang kepala bunga seperti cagak, bersifat
biseksual, masing-masing menempel pada gagang individu. 4-8 bunga
per kelompok dengan daun mahkota berjumlah 4 buah berwarna putih,
kelopak bunga berwarna kuning pucat dan benang sari berjumlah 8, tak
bertangkai. Buah lonjong/panjang hingga berbentuk telur berwarna hijau
kecoklatan seringkali kasar di bagian pangkal, berbiji tunggal. Hipokotil
silindris, kasar dan berbintil. Leher kotiledon kuning ketika matang.
2. Rhizophora apiculata
Gambar Pengamatan
Daun
Gambar Literatur
Bunga Buah dan hipokotil
Deskripsi :
Rhizophora apiculata berhabitus pohon dengan tinggi mencapai 30 m,
dengan diameter batang mencapai 50 cm. Memiliki perakaran yang khas
hingga mencapai ketinggian 5 meter, dan kadang-kadang memiliki akar
udara yang keluar dari cabang. Kulit kayu berwarna abu-abu tua dan
berubah-ubah. Daun berbentuk elips menyempit dengan ujung
meruncing. Warna daun hijau tua dengan hijau muda pada bagian
tengah dan kemerahan di bagian bawah. Bunga bersifat biseksual,
dengan kepala bunga berwarna kekuningan, daun mahkota berjumlah 4
berwarna kuning-putih, kelopak bunga berjumlah 4 berwarna kuning
kecoklatan, melengkung, benang sari berjumlah 11-12, tak bertangkai.
Buah kasar berbentuk bulat memanjang hingga seperti buah pir, warna
coklat, panjang 2-3,5 cm, berisi satu biji fertil. Hipokotil silindris,
berbintil, berwarna hijau jingga. Leher kotilodon berwarna merah jika
sudah matang.
3. Rhizophora stylosa
Gambar Pengamatan
Daun
Bunga dan buah
Gambar Literatur
Daun dan bunga Buah
Deskripsi :
Rhizophora stylosa berhabitus pohon dengan satu atau banyak batang,
tinggi hingga 10 m. Kulit kayu halus, bercelah, berwarna abu-abu
hingga hitam. Memiliki akar tunjang dengan panjang hingga 3 m, dan
akar udara yang tumbuh dari cabang bawah. Daun berbentuk elip
melebar dengan ujung meruncing. Daun berkulit, berbintik teratur di
lapisan bawah dan gagang daun berwarna hijau. Gagang kepala bunga
seperti cagak, biseksual, masing-masing menempel pada gagang
individu. Bunga terletak di ketiak daun, dengan daun mahkota
berjumlah 4 berwarna putih, kelopak bunga berjumlah 4 berwarna
kuning hijau, benang sari 8 dan sebuah tangkai putik panjang 4-6-mm.
Buah berbentuk buah pir, berwarna coklat, berisi 1 biji fertil. Hipokotil
silindris, berbintil agak halus. Leher kotilodon kuning kehijauan ketika
matang.
4. Ceriops tagal
Gambar Pengamatan
Daun dan buah
Gambar Literatur
Bunga
Deskripsi :
Ceriops tagal berhabitus pohon kecil atau semak dengan ketinggian
mencapai 25 m. Kulit kayu berwarna abu-abu, kadang-kadang coklat,
halus dan pangkalnya menggelembung. Pohon seringkali memiliki akar
tunjang yang kecil. Daun berbentuk bulat telur terbalik dengan ujung
membulat. Daun hijau mengkilap dan sering memiliki pinggiran yang
melingkar ke dalam. Bunga mengelompok di ujung tandan. Gagang
bunga panjang dan tipis, berresin pada ujung cabang baru atau pada
ketiak cabang yang lebih tua. Daun mahkota berjumlah 5 berwarna
putih, kelopak bunga berjumlah 5 berwarna hijau, tangkai benang sari
lebih panjang dari kepala sarinya yang tumpul.
5. Avicennia lanata
Gambar Pengamatan
Daun
Bunga
Batang dan akar
Gambar Literatur
Buah
Daun dan bunga
Deskripsi :
Avicennia lananat berhabitus pohon yang tumbuh tegak atau
menyebar, dapat mencapai ketinggian hingga 8 meter. Memiliki akar
nafas dan berbentuk pensil. Kulit kayu seperti kulit ikan hiu berwarna
gelap, coklat hingga hitam. Daun berbentuk elip dengan ujung
membundar agak meruncing. Daun memiliki kelenjar garam, bagian
bawah daun putih kekuningan dan ada rambut halus. Bunga terletak di
ketiak tangkai, bergerombol muncul di ujung tandan, bau menyengat.
Daun mahkota berjumlah 4 berwarna kuning pucat-jingga tua, kelopak
bunga berjumlah 5 dan benang sari berjumlah 4.
6. Bruguiera gymnorrhiza
Gambar Pengamatan
Daun
Gambar Literatur
Daun dan bunga
Hipokotil
Bunga dan buah
Akar
Deskripsi :
Bruguiera gymnorrhiza berhabitus pohon yang selalu hijau dengan
ketinggian kadang-kadang mencapai 30 m. Kulit kayu memiliki lentisel,
permukaannya halus hingga kasar, berwarna abu-abu tua sampai coklat
(warna berubah-ubah). Akarnya seperti papan melebar ke samping di
bagian pangkal pohon, juga memiliki sejumlah akar lutut. Daun
berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berwarna hijau pada lapisan
atas dan hijau kekuningan pada bagian bawahnya dengan bercak-bercak
hitam. Bunga terletak di ketiak daun, bergelantungan dengan panjang
tangkai bunga antara 9-25 mm. Daun mahkota berjumlah 10-14
berwarna putih dan coklat jika tua, kelopak bunga 10-14 berwarna
merah muda hingga merah. Buah melingkar spiral, bundar melintang,
panjang 2-2,5 cm. Hipokotil lurus, tumpul dan berwarna hijau tua
keunguan.
7. Xylocarpus granatum
Gambar Pengamatan
Daun
Batang
Gambar Literatur
Bunga
Buah
Deskripsi :
Xylocarpus granatum berhabitus pohon dapat mencapai ketinggian 10-
20 m. Memiliki akar papan yang melebar ke samping, meliuk-liuk dan
membentuk celahan-celahan. Batang seringkali berlubang, khususnya
pada pohon yang lebih tua. Kulit kayu berwarna coklat muda-
kekuningan, tipis dan mengelupas, sementara pada cabang yang muda,
kulit kayu berkeriput. Daun berbentuk bulat telur terbalik dengan ujung
membundar, agak tebal, susunan daun berpasangan (umumnya 2 pasang
pertangkai) dan ada pula yang menyendiri. Bunga terdiri dari dua jenis
kelamin atau betina saja. Tandan bunga (panjang 2-7 cm) muncul dari
dasar (ketiak) tangkai daun dan tangkai bunga panjangnya 4-8 mm.
Daun mahkota berjumlah 4 berbentuk lonjong, tepinya bundar berwarna
putih kehijauan, kelopak bunga berjumlah 4 cuping berwarna kuning
muda, benang sari berwarna putih krem dan menyatu di dalam tabung.
Seperti bola (kelapa), berat bisa 1-2 kg, berkulit, warna hijau
kecoklatan. Buahnya bergelantungan pada dahan yang dekat permukaan
tanah dan agak tersembunyi. Di dalam buah terdapat 6-16 biji besar-
besar, berkayu dan berbentuk tetrahedral. Susunan biji di dalam buah
membingungkan seperti teka-teki (dalam bahasa Inggris disebut sebagai
‘puzzle fruit’). Buah akan pecah pada saat kering.
8. Sonneratia alba
Gambar Pengamatan
Daun
Buah
Gambar Literatur
Bunga
Daun dan buah
Deskripsi :
Sonneratia alba berhabitus pohon selalu hijau, tumbuh tersebar,
ketinggian kadang-kadang hingga 15 m. Kulit kayu berwarna putih tua
hingga coklat, dengan celah longitudinal yang halus. Akar berbentuk
kabel di bawah tanah dan muncul kepermukaan sebagai akar nafas yang
berbentuk kerucut tumpul dan tingginya mencapai 25 cm. Daun berkulit,
memiliki kelenjar yang tidak berkembang pada bagian pangkal gagang
daun. Gagang daun panjangnya 6-15 mm, berbentuk bulat telur terbalik
dengan ujung membundar. Bunga terletak di ujung atau pada cabang
kecil, bersifat biseksual, daun mahkota berwarna putih mudah rontok,
kelopak bunga 6-8 berkulit, bagian luar hijau, di dalam kemerahan.
Seperti lonceng, panjangnya 2-2,5 cm. Benang sari banyak, ujungnya
putih dan pangkalnya kuning, mudah rontok. Buah seperti bola,
ujungnya bertangkai dan bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga.
Buah mengandung banyak biji (150-200 biji) dan tidak akan membuka
pada saat telah matang.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah mengikuti praktikum Identifikasi
Jenis-Jenis Mangrove di Tanjung Tiram adalah hasil pengamatan jenis-jenis
mangrove di Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara,
ditemukan 8 jenis mangrove, meliputi Rhizophora mucronata, Rhizophora
apiculate, Rhizophora stylosa, Ceriops tagal, Avicennia lanata, Bruguiera
gymnorrhiza, Xylocarpus granatum, dan Sonneratia alba.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum Identifikasi Jenis-Jenis
Mangrove di Tanjung Tiram adalah agar praktikan lebih teliti dan fokus lagi
dalam melakukan identifikasi terhadap jenis-jenis mangrove di Tanjung Tiram.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyansyah, W. I., dkk., 2012, Struktur dan Komposisi Vegetasi Mangrove di
Kawasan Pesisir Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur,
J. Marine Research, I (2)
Heriyanto, N. M., dan Subiandono, E., 2012, Komposisi Dan Struktur Tegakan,
Biomasa, Dan Potensi Kandungan Karbon Hutan Mangrove Di Taman
Nasional Alas Purwo, J. Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, IX (1)
Indriani, D. P., dkk., 2009, Keanekaragaman Spesies Tumbuhan pada Kawasan
Mangrove Nipah (Nypa fruticans Wurmb.) di Kec. Pulau Rimau Kab.
Banyuasin Sumatera Selatan, J. Penelitian Sains, XII (3) Sudarmadji., 2004, Deskripsi Jenis-Jenis Anggota Suku Rhizophoraceae Di Hutan
Mangrove Taman Nasional Baluran Jawa Timur, J. Biodiversitas, V (2)