LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH...

37
LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEMERiNTAH SEMESTER ITAHUN 2817 G iW litv ISO ooni KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENYULUHAN DAN PEN6EMBAN6AN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN BALAIBESAR PELADHAN KESEHATAN HEWAN (BBPKH) CINA6ARAB060R Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251)8224360, 8220077, Fax. 8221672, 8220022 PO Box 05/Cgb Bogor 16740

Transcript of LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH...

Page 1: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

LAPORAM AKUNTABIUTAS

KINERJAINSTA N SIPEM ER iN TA H

SEMESTER ITA H U N 2817

GiWlitvISO ooniKEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENYULUHAN DAN PEN6EMBAN6AN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN

B ALA IB ESA R PELADHAN KESEHATAN HEW AN (BBPKH)C IN A 6 A R A B 0 6 0 R

Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251)8224360, 8220077, Fax. 8221672, 8220022

PO Box 05/Cgb Bogor 16740

Page 2: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 107/Permentan/ OT.140/10/2013, kedudukan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara adalah sebagai unit pelaksana teknis di bidang pelatihan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian, yang sehari-harinya dibina oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, merupakan suatu kewajiban dan salah satu bentuk pertanggung-jawaban sebagai institusi negara sesuai dengan 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja BBPKH Cinagara sampai bulan Juni Tahun Anggaran 2017 kami sajikan dalam LAKIN Tahun 2017 dengan pencapaian penyerapan anggaran sebesar 48.98% dan pencapaian rata-rata output sebesar 58.14%.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif sebagai bahan perbaikan dimasa yang akan datang. Kepada pihak terkait melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih.

Rawendra, M.App.ScZ198503 1 001. "

LAKIN Semester / Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman i

Page 3: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................... in

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................. 1

B. Tugas dan Fungsi............................................................... 1

C. Organisasi dan Tata Kerja ............................................ 3

1. Bagian Umum ......................................................... 3

2. Bidang Program dan Evaluasi ................................ 3

3. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan ..................... 4

4. Kelompok Jabatan Fungsional ............................ 5

D. Isu Strategis ............................................................... 6

1. Kekuatan (Strenght) 7

2. Kelemahan (Weakness) ......................................... 8

3. Peluang (opportunity) ............................................. 8

4. Tantangan/Ancaman (Threats) .............................. 8

5. Permasalahan Utama .......................................... 9

E. Dukungan Anggaran ................................................ 13

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .............. 14

A. Rencana Strategis (Renstra) ..................................... 14

IV is i ........................................................................ 14

2. Misi ........................................................................ 14

3. Tujuan ......................................... 15

4. Sasaran ................................................................... 16

B. Perjanjian Kinerja ................................................. 17

LAKINSemester 1 Balai Besar Pelatihan Kesehatcm Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman I

Page 4: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI......................... 18

A. Pengukuran Kinerja....................................................... 18

B. Capaian Kinerja ............................................................ 18

C. Realisasi Anggaran ...................................................... 24

BAB IV. PENUTUP .......................................................................... 25

LAKINSemefter 1 Balai Be tar Pefatihan Hefehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman 1 M

Page 5: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara ..................................... 17

Tabel2. Hasil Capaian Kinerja BBPKH Cinagara .............................. 19

Tabel 3. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran

BBPKH Cinagara Tahun 2012 - 2017.................................... 21

Tabel 4. Realisasi Anggaran BBPKH Cinagara ................................. 24

LAKINSemester / Ba/ai Besar Pe/atihan Kefehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman iv

Page 6: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2017

Struktur Organisasi BBPKH Cinagara

Realisasi Keuangan dan Fisik Tahun 2017

LAM N Semester I Ba/ai Be fa r Pe/atihan Kefehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halamcm v

Page 7: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan

transparan sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden (Perpres)

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah setiap instansi pemerintah diwajibkan menyusun Laporan

Kinerja (LAKIN). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut

ditujukan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan

kinerja instansi pemerintah dengan fasilitasi anggaran negara kepada

publik atau masyarakat luas.

Penjabaran lebih lanjut mengenai Perpres Nomor 29 Tahun 2014

selanjutnya, yaitu telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN dan RB) Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang

merupakan penyempurnaan sekaligus penyederhanaan dari bentuk

pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Berdasarkan amanat Perpres Nomor 29 Tahun 2014 serta

PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014, maka Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor Tahun 2017, menyusun

Laporan Kinerja (LAKIN) sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan kegiatan dan kinerja yang telah dicapai oleh BBPKH Cinagara

selama kurun waktu 6 bulan tahun 2017.

B. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia,

Nomor : 107/Permentan/OT. 140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013, BBPKH

Cinagara mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bac i

aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik

pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan (keswan) dan.

LAKIN Balai Betar Pelatihan Ketehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman I

Page 8: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) bagi aparatur dan non aparatur

pertanian, dengan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan

kerjasama;

b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;

c. Pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di

bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

d. Pelaksanaan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur;

e. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur

pertanian dalam dan luar negeri;

f. Pelaksanaan pelatihan profesi di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;

g. Pelaksanaan uji kompetensi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner;

h. Pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan

fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner;

i. Pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional

dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner;

j. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian

swadaya;

k. Pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner;

l. Pelaksanaan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang kesehatan hewan

dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;

m. Pelaksanaan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan

fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, pengembangan

model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan

hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non

aparatur pertanian;

L A K IN B a k ti B esar P e la tih a n K esehatan H ew an G n a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 2

Page 9: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

n. Pengelolaan unit inkubator usaha tani;

o. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang kesehatan

hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

p. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta pelaporan;

q. Pelaksanaan pengelolaan sarana teknis;

r. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga,

periengkapan dan instalasi BBPKH Cinagara.

w i u a i u e ia o i u a i i i a m iv c i la

Susunan Organisasi BBPKH Cinagara terdiri dari

1. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

kepegawaian, keuangan, rumah tangga, periengkapan, instalasi, dan

sarana teknis. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Umum

menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;

b. Pelaksanaan urusan keuangan;

c. Pelaksanaan urusan periengkapan, instalasi, dan sarana teknis.

Secara struktur Bagian Umum terdiri dari:

■ Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga, mempunyai tugas

melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga.

■ Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan

keuangan.

■ Subbagian Periengkapan dan Instalasi, mempunyai

melakukan urusan periengkapan, instalasi, aan sarana teknis.

tugas

2. Bidaisy Program dan Evaiuasl

Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan program, rencana kerja, anggaran, pelaksanaan kerjasarna,

dan identifikasi kebutuhan pelatihan di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner, pengembangan keiembagaan peiaiihan

pertanian swadaya, pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data

L A K IN B a la i B esar P e la tih a n K eseh atan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 3

Page 10: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

dan informasi pelatihan, dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugas,

Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan

kerjasama;

b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;

c. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian

swadaya;

d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang

kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

e. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta

pelaporan.

Secara struktur Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari:

« Seksi Program dan Kerjasama, mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan program, rencana kerja dan

anggaran, pelaksanaan kerjasama, dan identifikasi kebutuhan

pelatihan bagi aparatur dan non aparatur di bidang kesehatan hewan

dan kesehatan masyarakat veteriner, serta pengembangan

kelembagaan pelatihan pertanian swadaya.

8 Seksi Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data

dan informasi pelatihan, dan pelaporan.

3. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan

Bidang Penyelenggaraan Pelatihan mempunyai tugas memberikan

pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur,

pelatihan teknis dan profesi, pengembangan model dan teknik pelatihan

fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian, serta

pengelolaan unit inkubator usaha tani. Dalam melaksanakan tugas,

Bidang Penyelenggaraan Pelatihan menyelenggarakan fungsi:

a. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi

aparatur di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner;

L A K IN Batai Be tar Pelatihan Kesehatan Hewan Gnagara B ogor Tahun 2017 Halaman 4

Page 11: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

b. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi

bagi aparatur dan non aparatur di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner;

c. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pengembangan model dan

teknik pelatihan tungsional dan teknis bagi aparatur dan non

aparatur;

d. Pengeioiaan unit inkubator usaha tani.

Secara struktur Bidang Penyelenggaraan Pelatihan terdiri dari:

■ Seksi Pelatihan Aparatur mempunyai tugas melakukan pemberian

pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional, teknis dan profesi,

serta pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan

teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner bagi aparatur.

■ Seksi Pelatihan Non Aparatur, mempunyai tugas melakukan

pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi,

pengembangan model dan teknik pelatihan teknis bagi non aparatur

di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner,

serta pengeioiaan unit inkubator usaha tani.

4. Keiompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan Fungsional

Widyaiswara, serta sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi

dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang

masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara mempunyai tugas :

■ Melakukan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di

bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

* Melakukan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner;

■ Melakukan pelatihan teknis di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur

pertanian dalam dan luar negeri;

LA KIN Bakii Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Gnagara Bogor Tahun 2017 Halaman 5

Page 12: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

■ Melakukan pelatihan profesi di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner bagi paratur dan non aparatur;

■ Melakukan uji kompetensl di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarkat veteriner;

■ Melakukan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan

fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarkat veteriner;

■ Melakukan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional

dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarkat

veteriner;

■ Melakukan pemberian konsultasi di bidang kesehatan hewan dan

kesehatan masyarkat veteriner;

■ Melakukan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang kesehatan hewan

dan kesehatan masyarkat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;

■ Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

D. Isu Strategis

Dengan memperhatikan isu yang berkembang saat ini dan

kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun

kedepan terkait dengan dinamika perkembangan peningkatan SDM

Pertanian, maka BBPKH Cinagara telah melakukan identifikasi isu strategis

tersebut untuk memberikan perhatian dan prioritas arahan dalam

melaksanakan kegiatan pengembangan SDM aparatur dan non aparatur

pertanian bidang kesehatan hewan dan kesmavet melalui diktat.

Analisis terhadap isu strategis tersebut dilandaskan pada yang dapat

mempengaruhi peningkatan kapasitas SDM pertanian. Adapun isu strategis

pembangunan pertanian adaiah terkait dengan masalah-masalah :

1. Kecukupan produksi komoditas pertanian strategis yakni padi, jagung,

kedelai, tebu, daging sapi, cabai dan bawang merah.

2. Pengurangan impor produk komoditas pertanian strategis.

3. Peningkatan daya saing produk pertanian di dalam negeri.

4. Diversifikasi pangan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

L A K iN B a ia i B e far P e la tih a n K esehatan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 6

Page 13: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

5. Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana guna meningkatkan

pelayanan secara prima kepada masyarakat.

6. Kebutuhan SDM pertanian yang kompeten dan berkarakter pada era

pasar tunggal ditingkat MEA.

7. Penerapan teknologi pertanian melalui penyelenggara diklat profesional

dan berdaya saing dalam rangka melaksanakan kegiatan

pengembangan SDM aparatur dan non aparatur yang terkait dengan isu-

isu strategis tersebut, maka analisis kondisi internal dan eksternal di

lingkup BBPKH Cinagara dilakukan terutama yang memberikan

pengaruh positif dan negatif terhadap perkembangan BBPKH Cinagara.

Analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan

program kerja. Analisis internal meliputi pembinaan terhadap faktor

kekuatan dan kelemahan, sementara analisis eksternal mencakup faktor

peluang (Opportunity) dan ancaman {Threats).

Bordasarkan analisis SWOT {Strenght, Weakness, Opportunities dan

Threats), lingkungan strategis BBPKH Cinagara yaitu :

1. Kekuatan (Strenght)

Kekuatan BBPKH Cinagara adalah sebagai berikut:

a. Letak geografis BBPKH Cinagara yang cukup ideal sebagai tempat

pelatihan yang didukung dengan kondisi alam yang nyaman;

b. Tugas fungsi BBPKH Cinagara yang bertaraf nasional, didukung

sumberdaya manusia yang berpengalaman dibidangnya masing-

masing baik pejabat struktural, pejabat fungsional widyaiswara,

arsiparis dan pranata humas serta fungsional umum;

e. DerpengalaniciM dami»i p^iiycteiiy^u:c«ii uu!i

kelembagaan petani;

d. Beberapa program pelatihan yang telah terakreditasi,

e. Berkembangnya sarana dan prasarana dalam mendukung proses

kegiatan pelatihan;

f. Tersedianya jaringan informasi melalui website balai dan jaringan

internet;

LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahurt 2017 Halaman 7

Page 14: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

g. Telah terbangunnya sistem administrasi dan manajemen yang

didukung oleh serangkaian norma, standar, pedoman dan kebijakan di

bidang perencanaan, keuangan, periengkapan dan instalasi,

kepegawaian dan rumah tangga, serta penyelenggaraan pelatihan

berdasarkan standar ISO 9001-2008;

2. Kelemahan {Weakness)

Kelemahan BBPKH Cinagara pada saat ini adalah;

a. Proses perencanaan kegiatan. tahunan belum. sepenuh.n.ya berjalan

berdasarkan kinerja;

b. Beberapa kualifikasi jabatan belum semuanya diisi oleh pegawai yang

kompeten sesuai yang disyaratkan;

3. Peluang (Opportunity)

Peluang yang dapat menjadi kekuatan dalam pengembangan BBPKH

Cinagara adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan tugas dan fungsi BBPKH Cinagara semakin luas dalam

peningkatan dan pengembangan SDM Pertanian;

b. Makin meningkatnya kepercayaan pihak luar baik Pemda dan Swasta

dalam menjalin kerjasama;

c. Kondisi iklim global cukup berpengaruh dalam peningkatan

produktivitas pangan nasional, sehingga diperlukan peningkatan

kapasitas pengetahuan dan keterampilan petugas aparatur serta

pelaku usaha, sehingga kebutuhan pelatihan semakin meningkat;

d. Beberapa lembaga perguruan tinggi dan swasta yang dapat

membantu dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan;

e. Kepercayaan dalam penyelenggaraan pelatihan yang bertaraf

internasional;

4. Tantangan / Ancaman (Threats)

Tantangan BBPKH Cinagara yang perlu diperhatikan untuk di antisipasi

adalah sebagai berikut:

a. Tuntutan “stakeholders" akan peningkatan kualitas pelayanan dan

mutu serta jenis penyelenggaraan pelatihan;

L A K IN B a la i B esar P e la tih a n K e te h a ta n H ew an C in a g a ra Bogor Tahun 2017 Halaman 8

Page 15: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

b. Meningkatnya persaingan dalam penyelenggaran pelatihan

memerlukan kualitas SDM yang handal, kreatif dan inovatif;

c. Peningkatan kemandirian pangan dan pencapaian swasembada

daging sapi dan kerbau;

d. Penyelenggaran tata pemerintahan yang baik dan bersih dari KKN;

e. Peningkatan kesejahteraan petani dan penurunan angka kemiskinan;

5. Permasalahan Utama

Perkembangan globalisasi ekonomi dan perdagangan di tingkat

regional Masyarakat Ekonomi Asean, yang akan dimulai pada akhir tahun

ini menjadi suatu tantangan baru dan sekaligus peluang bagi pelaku usaha

pertanian di tanah air ini. Kondisi kedepan akan lebih memacu pada

perubahan struktur ekonomi dan industri yang secara otomatis berpengaruh

terhadap kebutuhan tenaga kerja baik jenis maupun kualifikasinya

cenderung pada kompetensi yang semakin tinggi untuk mampu bersaing.

Dalam kaitan ini perlu meiihat kesiapan pelaku usaha pertanian dalam

menghadapi tantangan dan sekaligus mengantisipasi terbentuknya pasar

tunggal secara terintegrasi dan berbasis produksi tersebut.

Salah satu bentuk dukungan pemerintah terkait dengan kesiapan

untuk mengantisipasi tantangan-tantangan yang akan dihadapi tersebut

dengan mengangkat masalah kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha

pertanian sebagai salah satu yang harus ditingkatkan. Peningkatan

kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian menjadi bagian

terpenting yang harus didorong untuk menghadapi tantangan dan

persaingan. Kompetensi menjadi tuntutan yang harus dimiliki pelaku utama

dan pelaku usaha pertanian sehingga mampu meningkatkan kinerja dalam

berproduksi dan bersaing. Salah satu upaya peningkatan kompetensi

pelaku usaha pertanian dapat diiakukan melaiui kegiatan pendidikan dan

pelatihan / Diktat Berbasis Kompetensi (Juru Sembelih Halal, Butcher,

Inseminasi Buatan, dll.).

Tujuan akhir dari serangkaian kegiatan yang terkait dengan

peningkatan kapasitas SDM pertanian adalah menciptakan sumberdaya

manusia siap pakai, professional, inovatif, kreatif dan berwawasan global

LAKtN B alai Befar Pefatihan Ketebatan Hewan Gnagara Bogor Tahun 2017 Halaman 9

Page 16: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

yang dapat mengantisipasi tantangan perubahan lingkungan strategis,

seiring dengan isu globalisasi, desentralisasi, demokratisasi, dan

pembangunan berkelanjutan, serta perubahan iklim.

Salah satu isu strategis terkait balai pelatihan adalah perwujudan

pelayanan prima yang berdampak pada peningkatan efektifitas pelatihan,

peningkatan kompetensi alumni pelatihan dan tercapainya standar yang

diakui nasionai maupun internasional. Menghadapi pasar bebas, antara Iain

yaitu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlaku mulai tahun 2015,

Balai Pelatihan diharapkan mampu menjadi Balai Pelatihan berkelas

internasional bahkan dengan sertifikasi internasional untuk program,

kelembagaan serta alumni pelatihan dengan didukung oleh SDM yang telah

memiliki sertifikat standar kompetensi kerja.

Permasalahan utama dari seluruh balai pelatihan yang ada terletak

pada ketersediaan sarana dan prasarana yang harus dilengkapi meliputi

sarana dan prasarana yang terkait dengan praktek pelatihan yang bersifat

teknis serta yang terkait dengan alat bantu/media pembelajaran.

Pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan mengacu pada

standar minimal, standar dari sertifikasi yang harus dimiliki dan

spesialisasi/core utama balai pelatihan. Kekurangan sarana dan prasarana

tidak harus dipenuhi melalui pengadaan oleh balai pelatihan bersangkutan.

Dengan berbagai pertimbangan, pemenuhan kebuluhan sarana prasarana

dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga/instansi lain internal

Badan PPSDMP maupun eksternai Badan PPSDMP, baik swasta,

pemerintah, pemerintah daerah maupun petani.

Kedua adalah keberadaan ketenagaan fasilitator yang profesionai

mutlak diperlukan dalam meningkatkan peran dan akreditasi balai

pelatihan. Untuk meningkatkan kapasitas balai dalam mengajarkan diklat,

para pengajar bukan hanya widyaiswara, tetapi juga narasumber yang

kompeten yang berasal dari perguruan tinggi lainnya, badan litbang serta

pakar-pakar lainnya. Kompetensi dan keahlian widyaiswara harus

ditingkatkan agar rnernpunyai sertifikat yang diakui internasional. Hal ini

menuntut peningkatan kemampuan bahasa Inggris ataupun bahasa asing

lainnya.

L A K IN B a la i Be ta r P e la tih a n K esehatan H ew an G n a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 10

Page 17: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

Peningkatan kapasitas widyaiswara ataupun fasilitator serta tenaga

pendukung lainnya dapat dilakukan dengan peningkatan akses terhadap

jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi serta berbagai kegiatan yang

terkait dengan capacity building baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam

konteks ini, bukan hanya ditekankan pada peran widyaiswara ataupun

fasilitator serta tenaga pendukung lainnya sebagai penerima manfaat, tetapi

juga sebagai pemberi manfaat. Dengan demikian, widyaiswara ataupun

fasilitator serta tenaga pendukung lainnya tidak selalu sebagai peserta

berbagai kegiatan ataupun forum, tetapi juga sebagai narasurnber/tenaga

ahli. Motivasi widyaiswara ataupun fasilitator dapat dipacu melalui berbagai

kegiatan penelitian maupun pengkajian seperti kaji widya, perlombaan

karya tulis dan fasilitasi berbagai hasil karya tulis/penelitian/ kajian agar

dimuat di berbagai bulletin dan media inforrnasi lainnya.

Ketiga adalah dalam menerapkan manajemen penyelenggaraan

dikiat yang kompeten. Setiap balai pelatihan harus memiliki sertifikasi

penjaminan mutu berupa Sistem Manajemen Mutu standar ISO 9001: 2008.

Selain itu, akreditasi program pelatihan juga harus terus ditambah dan

ditingkatkan nilainya menjadi A, sehingga mampu “dijual” ke masyarakat,

terutama berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian. Manajemen

penyelenggaraan pelatihan mencakup tahapan penyelenggaraan pelatihan

mulai dari identifikasi sampal evaluasi pasca pelatihan serta aspek

kurikulum, metode, durasi dan penunjang lainnya seperti pelayanan

akomodas! dan konsumsi. Sistem yang diterapkan adalah Sistem Pelatihan

Berbasis Kinerja dan Daya Saing yang mengarah pada pemenuhan

Standar Kornpetensi Kerja (SKK) dan Standar Kompetensi Kerja Masional

Indonesia (SKKNI).

O d o d i d i i f j d i d i i i id i i i i id i i f jU U d p d f d t L T d S h i iO il d j j d f S t U r p S r t a H i a n S S r t a

anggota masyarakat lainnya. Sasaran pelatihan ditetapkan melalui

identifikasi kebutuhan latihan yang mencakup persyaratan peserta serta

jenis materi yang benar-benar dibutuhkan. Selanjutnya, selama

penyeidi iygaraan maupun sytelah penyelenggaraan pelatihan perlu

dilakukan evaluasi yang mencakup aspek ketenagaan, manajemen, serta

unsur pelatihan lainnya. Selain itu, program dan kegiatan yang dilakukan

L A K IN B a la i Besar P e la tih a n K esehatan H ew an O n a g a ra Bogor Tahun 2017 Halaman 11

Page 18: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

secara terintegrasi antar unsur pelatihan, penyuluhan, pendidikan serta

sertifikasi dan standardisasi profesi pertanian perlu dilaksanakan. Kegiatan

terintegrasi ini antara lain dapat diwujudkan daiam konteks pembangunan

kawasan pertanian.

Lingkup materi dan kurikulum pelatihan meliputi seluruh subsektor

pertanian, dari budidaya sampai pemasaran serta dukungan lainnya seperti

penyuluhan dan manajemen. Di antara lingkup materi yang cukup luas

tersebut, setiap balai pelatihan memiliki spesialisasi/core masing-masing

dengan program pelatihan yang handal dan terakreditasi. Kurikulum dan

durasi pelatihan disusun dengan mempertimbangkan tujuan dan jenis

pelatihan. Pelatihan fungsional dan teknis mengalokasikan waktu praktek

yang lebih banyak dibanding pelatihan manajemen, (mencapai 70-80%).

Untuk pelatihan daiam bentuk magang, memeriukan waktu yang lebih lama

dan sebagian besar bentuk pembelajaran adalah praktek/di lapangan.

Tempat penyelenggaraan pelatihan dapat dilakukan diluar balai

pelatihan dengan pertimbangan kesesuaian antara tujuan dengan materi

pelatihan serta efisiensi. Di tingkat petani, balai pelatihan membina Pusat

Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) yang merupakan lembaga

pelatihan yang dikelola cleh petani yang membagikan ilmu dan pengalaman

kepada petani lainnya. Peserta pelatihan P4S antara lain petani, penyuluh

ataupun guru. Pelatihan di P4S urnumnya lebih banyak praktek. Menglngat

fungsi P4S yang potensial sebagai tempat pelatihan petani dan dapat

iircHiiperluas Kapasitas balai pelatihan, rnaka L3PPSDMP terus membina

dan berusaha menumbuhkembangkan P4S melalui berbagai kegiatan

fasilitasi yang disesuaikan dengan kelas P4S, yaitu pernula, madya dan

utama. Selain memberikan pelayanan masyarakat daiam bentuk pelatihan

dan permagangan, balai pelatihan juga harus marnpu memberikan jasa

konsultasi dan pembinaan melalui fasilitasi dan penyelenggaraan Pusat

Inkubator Agribisnis (PIA), yang secara periodik membina petani/tenant

agar usahatani yang dijalankan dapat maju dan berkembang.

Menjalin kerjasama dengan lembaga/instansi lain baik instans!

pemerintah maupun swasta, dari daiam negeri maupun luar negeri menjadi

salah satu tugas utama balai sekarang ini, mengingat keterbatasan

L A K IN B a la i Besar P e la tih a n K esehatan H ew an G n a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 12

Page 19: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

anggaran dan SDM berkualitas. Kerjasama tersebut meliputi kerjasama

penyelenggaraan, sarana prasarana serta ketenagaan sesuai dengan tugas

fungsinya. Manfaat kerjasama yang diharapkan bukan hanya akan

dirasakan oleh balai pelatihan, tetapi lebih luas ditujukan untuk kemajuan

usaha agribisnis yang dijalankan petani.

Kerjasama dalam negeri diarahkan untuk mendukung pencapaian

target nasionai dan ketahanan pangan serta memperluas jaringan.

Beberapa instansi yang potensial sebagai mitra kerjasama selain unit kerja

di bawah Badan PPSDMP antara lain berbagai badan pengkajian,

penelitian, dan pengembangan, lembaga pelatihan, serta swasta dan

instansi lainnya yang bermaksud memanfaatkan sumberdaya yang ada.

Sedangkan kerjasama luar negeri dilakukan sebagai sarana transfer

pengetahuan, keterampilan dan teknologi antar negara dalam kerangka

kerjasama bilateral, regional maupun multilateral. Dampak kerjasama

tersebut diharapkan dapat mengangkat citra balai pelatihan beserta

widyaiswara ataupun fasilitator di dunia internasional. Dengan demikian

diharapkan balai pelatihan dipercaya dan menjadi referensi tempat

pelatihan dengan lulusan yang mampu bersaing di tingkat internasional.

E. Dukungan Anggaran

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, BBPKH Cinagara mempunyai

tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis

dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan

teknis di bidang kesehatan hewan (keswan) dan kesehatan masyarakat

veteriner (kesmavet) bagi aparatur dan non aparatur pertanian, maka dalam

pencapaian sasaran dengan sejumlah target indikator yang telah diteiapkan

yaitu : (1). Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Non Aparatur Pertanian

dengan target 810 orang, (2). Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian dengan

60 orang, (3). Layanan Pendidikan dan Pelatihan 6 Dokumen, (4). Layanan

Internal (Overhead) 2 layanan, (5). Layanan Perkantoran 12 bulan dengan

anggaran sebesar Rp. 12.412.174.000,- (Dua belas milyar empat ratus dua

belas juta seratus tujuh puluh empat ribu rupiah), yang telah ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja (PK).

LA K 1N B a ia i B e ta r P e ia tih a n K esehatan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 13

Page 20: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis (Renstra)

Dengan memperhatikan visi dan misi Badan Penyuluhan dan

Pengembangan SDM Pertanian dan tupoksi Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, serta kondisi lingkungan strategis,

maka ditetapkan visi dan misi BBPKH Cinagara seperti berikut:

1. Visi

Visi adalah pandangan masa depan yang berisikan cita dan citra yang

hendak diwujudkan dalam waktu tertentu. Pandangan ke masa depan

tersebut menyangkut kemana suatu instansi hams dibawa dan diarahkan

agar dapat berkarya secara konsisten, antisipatif, inovatif dan produktif.

Untuk merumuskan cita-cita tersebut, maka ditetapkan komitrnen

bersama mengenai gambaran masa depan yang dinginkan, yang selaras

dengan keadaan lingkungan dan perubahan-perubahan yang ada.

Komitrnen bersama tersebut ditetapkan dalam visi yaitu “ menjadi

lembaga pelatihan yang kredibel dalam menghasilkan sumberdaya

manusia profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veieriner serta agribisnis peternakan” .

2. Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka perlu dijabarkan

lebih operasional dalam misi. Dengan perumusan yang ditetapkan dalam

misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang

berkepentingan dapat mengetahui keberadaan dan peranan suatu

instansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Adapun misi Balai

Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara adalah sebagai

berikut:

a. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia BBPKH Cinagara

dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis

yang prima.

LA K IN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman 14

Page 21: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

b. Meningkatkan kualitas program pelatihan di bidang keswan dan

kesmavet serta kewirausahaan agribisnis peternakan sesuai standar

kompetensi kerja (SKK).

c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi

kerja (SKK) serta paket pembelajaran di bidang keswan dan

kesmavet serta kewirausahaan agribisnis peternakan.

d. Mengembangkan sarana dan prasarana baiai untuk mendukung

kelancaran pelaksanaan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha

agribisnis peternakan.

e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dengan Instansi

terkait dan pelaku usaha agribisnis peternakan.

f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi serta

pengendalian internal yang akurat dan kredibel.

3. Tujuan

Tujuan merupakan implementasi visi dan misi serta hasil yang ingin

dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu lima tahun. Sejalan dengan

visi dan misi BBPKH Cinagara serta pemanfaatan sumberdaya yang

ada, maka tujuan yang ingin dicapai ditetapkan sebagai berikut:

a. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia BBPKH Cinagara

dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis

yang prima.

b. Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pelatihan teknis,

fungsional dan kewirausahaan untuk menghasilkan aparatur dan non

aparatur yang profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan

sesuai standar kompetensi kerja (SKK).

c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi

kerja (SKK) serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan

dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis

peternakan.

d. Mengembangkan sarana dan prasarana pelatihan dan

mengoptimalkan pendayagunaan dalam peningkatan kualitas

LAKIN Baiai Besar P e la tih a n Kesehatan H ew an C in a g a ra Bogor Tahun 2017 Halaman 15

Page 22: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

penyelenggaraan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha

agribisnis peternakan.

e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dan jejaring kerja

dengan Instansi terkait dan pelaku agribisnis peternakan.

f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi, serta

pengendalian internal yang kredibel,

4. Sasaran

Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam dalam kurun waktu

tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

a. Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian, dengan indikator

terakreditasinya lima program pelatihan, terbinanya tenant kelompok

ternak sebanyak 10 kelompok, terlaksananya klasifikasi dan

pembinaan P4S sebanyak 100 P4S, dan terlaksananya sistem

manajemen berdasarkan standar ISO : 9001-2008 sebanyak 5

kegiatan.

b. Meningkatnya kompetensi tenaga kediklatan, dengan indikator

meningkatnya kompetensi petugas kediklatan sebanyak 75 orang,

dan fungsional widyaiswara serta arsiparis sebanyak 20 orang.

c. Berkembangnya diklat teknis dan fungsional bagi aparatur dan non

aparatur pertanian, dengan indikator terselenggaranya diklat teknis

dan fungsional apatur pertanian sebanyak 6000 orang dan diklat

teknis non aparatur pertanian sebanyak 1800 orang.

d. Berkembangnya rancang bangun diklat kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner dengan indikator teridentifikasinya

kebutuhan latihan (IKL) sebanyak 5 kegiatan dan terlaksananya

evaluasi pasca diklat, serta tersusunnya kurikulum diklat sebanyak 5

program pelatihan.

e. Tersusunnya dokumen norma standar pedoman dan kebijakan

(NSPK), dengan indikator tersusunnya, petunjuk teknis sebanyak 50

dokumen.

L A K IN B ak u Betar Pelatihan Kesehatan H ew an Gnagara Bogor Tahun 2017 Halaman 16

Page 23: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

B. Perjanjian Kinerja

Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen pernyataan

kinerja/perjanjian kinerja antara BBPKH Cinagara Bogor dengan Kepala

BPPSDMP untuk mewujudkan target kinerja tertentu.

Perjanjian Kinerja disusun setelah DIPA diterbitkan, dan dijadikan

lampiran dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian

kinerja dengan Rincian seperti tersaji pada Tabel 1.

Tabel 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2017

NO. SASARAN KE6IATAN INDIKATOR KINERJA TARGET1 Mantapnva sistem peiatihan

pertanian dalam meningkatkan kompetensi aparatur pertanian dan non aparatur pertanian; daya tarik pertanian bagi tenaga kerja muda; pelibatan perempuan petani/pekerja.

Jumlah Aparatur Pertanian yang terlatih

480 orang

Jumlah Non Aparatur Pertanian yang terlatih

330 orang

Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peiatihan Pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajarannya.

2 unit

Jumlah Aparatur dan Nono Aparatur Pertanian yang disertifikasi

60 orang

Jumlah Layanan Pendidikan dan Peiatihan

6 Dokumen

Jumlah Anggaran Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan

Peiatihan Pertanian Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 12.412.174.000,-

(Dua belas milyar empat ratus dua belas juta seratus tujuh puluh empat

ribu rupiah).

L A K IN B a ia i B esar P e ia tih a n K eseh atan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 17

Page 24: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

SAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI

A. Pengukuran Kinerja

Manajemen kinerja merupakan proses organisasi untuk membangun

kesepakatan bersama tentang apa yang ingln dicapai, apa ukuran

pencapaiannya dan bagaimana cara mencapainya. Manajemen kinerja

organisasi akan selaras dengan strategi organisasi di setiap tingkat jabatan

di dalam oeganisasi.

BBPKH Cinagara telah menetapkan kriteria ukuran keberhasilan

pencapaian sasaran keberhasilan kegiatan-kegiatan BBPKH Cinagara

pada tahun 2017, berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring,

sebagai berikut: (1) sangat berhasil (capaian>100%), (2) berhasil (capaian

80 - 100%), (3) cukup berhasil (60 - 79%), dan (4) kurang berhasil

(capaian<60%) terhadap sasaran yang telah dicapai.

B. Capaian Kinerja

Capaian Kinerja Organisasi pada BBPKH Cinagara dilakukan melalui

pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi. Hasil

pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan dokumen penetapan kinerja

(performence agreement) antara Kepala BBPKH Cinagara dengan Kepala

BPPSDMP yang telah ditandatangani pada bulan Maret 2017 dan revisi

penetapan kinerja terakhir pada bulan Juli 2017.

Secara menyeluruh, hasil pengukuran kinerja BBPKH Cinagara sampai

dengan semester I tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan

antara target pencapaian indikator yang telah ditetapkan dengan

realisasinya. Standar indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran

secara umum adalah indikator output tetapi pada beberapa sasaran telah

ditingkatkan standar indikatornya sampai dengan indikator outcome. Jika

berdasarkan Renstra BBPKH Cinagara 2015-2019 sasaran kinerja yang

ingin dicapai terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja yaitu 1). Peningkatan

LAKIN Baiai Besar Pe/atihan Kesebatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman 18

Page 25: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

kapasitas aparatur dan non aparatur pertanian, 2). Sertifikasi profesi bidang

pertanian, 3). Layanan Internal Organisasi, 4). Jumlah dukungan

pemantapan sistem pelatihan pertanian.

Dari 4 (empat) sasaran kinerja pada Penetapan Kinerja Tahun 2017

tersebut kemudian dijabarkan pada Indikator Kinerja antara lain : 1). Jumlah

Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya, 2).

Jumlah sertifikasi Bidang Pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan, 3).

Jumlah layanan internal organisasi yang dihasilkan, 4). Jumlah dukungan

pemantapan sistem pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan.

Hasil capaian kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara

pada Semester I tahun 2017 tersaji pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Capaian Kinerja BBPKH Cinagara

Target fisik Realisasi anggaran

Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget

Reali-sasi % Target (Rp) Realisasi

(Rp) %

1 2 3 4 6 7 8 9

Mantapnya sistem pelatihan pertanianrialam maningkatkan

a. Jumlah aparatur pertanian yang terlatih

480 org 240 50,00 1.522.888.000 642.971.957 42,22

kompetensi aparatur pertanian dan non

b. Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih

330 org 210 63,64 1.010.325.000 710.844.150 70,36

aparatur pertanian; days tank pertanian bagi tenaga kerja mud a; pelibatan perempuan petani/pekerja.

c. Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang

terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajarannya (Layanan internal Overhead)

2 unit 0,00 1.257.600.000 591.445.500 47,03

d. Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang

disertifikasi

60 org 60 100,00 76.836.000 55.797.500 72,62

e Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan

6 layanan 2 28,57 1.289.070.000 604.161.336 46.87

f. Jumlah LayananPerkanicran ysny difasilitasi dan dikembangkan

12 bulan 6 50,00 7.255.455.000 3.473.692.502 47,88

L A K IN B a la i B esar P e la tih a n K esehatan Hewan C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 19

Page 26: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

Realisasi keuangan sampai dengan 30 Juni 2017 mencapai Rp.

6.078.912.945,- atau sebesar 48,98 %. Sedangkan realisasi fisiknya

adalah 58,14 %.

Data pengukuran kinerja dapat digambarkan pada grafik di bawah

in i:

Grafik 1. Pencapaian Kinerja per Juni Tahun Anggaran 2017

150

Pencapaian K inerjaTahun Anggaran 201 7

WKS -2- 10.10

-50Penyerapan Konsistensi Konsistensi

atas RPD atas RPDAwal Revisi

Pencapaian Efisiensi * Keluaran

Selain pencapaian kinerja dapat dilihat hasii penyerapan anggaran

tahun 2017 pada grafik di bawah in i:

Grafik 2. Penyerapan Anggaran sampai bulan Juni Tahun 2017

Penyerapan AnggaranTalnm Amjgaran 10 17

15 Milyar

5 Milyar

0 Milyat

-5 MilyarJan fe b Mai Apr Met Jun ju l Ags Sep O kt Nov Oes

Keterangan:

Rencana Penarikan Dana (awal) Rencana Penarikan Dana (revisi)

■ ■ ■ Realisasi Anggaran

LA KIN Bala/ Besar Petatihan Ketehatan Hewan dnagara Bogor Tahun 2017 Halaman 20

Page 27: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

Data realisasi kinerja tahun 2017.

• Realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara sampai bulan Juni

tahun 2017 adalah Rp. 6.078.912.945,- dari total pagu sebesar Rp.

12.412.174.000,-. Sedangkan persentase tingkat serapan anggaran

kinerja tahun 2017 adalah sebesar 48,98 %. Fluktuasi perkembangan

realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2017 tersaji pada Tabel 3.

Tabel 3. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran BBPKHCinagara Tahun 2012 - 2017.

Tahun Pagu (Rp.)Realisasi

% FisikRp. 0/.

/ u

2012 23.296.085.000,- 21.895.214.237,- 93,99 99,862013 24.090.143.000,- 22.390.161.027,- 92,94 101,742014 15.802.182.000,- 14.605.667.065,- 92,43 103,812015 23.738.001.000,- 22.439.644.939,- 94,53 104,14M— VS 1 V 21.729.221.000,- 1 q rrr Roc c n n -

i v y . w w . w w w . v ' w w , 91,38 98,32

2017Juni

12.412.174.000,- 6.078.912.945,- 48,98 58,14

Peningkatan SDM pertanian ditunjukkan dengan tercapainya target

indikator kinerja dari 5 (lima) indikator kinerja yaitu; Jumlah Aparatur dan non

aparatur yang terlatih 55,56%, Jumlah Aparatur dan non aparatur yang

disertifikasi 100,00%, Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang terfasilitasi sarana

dan prasarana pembelajarannya 0,00%, Jumlah layanan pendidikan dan

pelatihan 28,57%, Layanan perkantoran yang difasilitasi dan dikembangkan

50,00%. Pada bagian ini diuraikan hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja

setiap sasaran, pembandingan data kinerja, faktor penyebab keberhasilan atau

kegagalan pencapaian sasaran, hambatan atau kendala dan permasalahan

yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.

Hasil evaluasi dan analisis pengukuran kinerja terhadap masing-masing

indikator kinerja beserta capaian target indikator kinerjanya adalah sebagai

berikut:

LA K IN B a /a i B e ta r P e la tih a n K esehatan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 21

Page 28: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

Indikator kinerja ini bertumpu pada output Jumlah Aparatur dan Non

Aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya dengan target capaian

810 orang. Adapun penjabaran dari indikator kinerjanya tersebut meliputi :

Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya 480 orang,

Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya 330 orang.

Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangan terkait dengan

sasaran ini capaiannya sebesar 53,44 % sedangkan capaian target realisasi

fisik 55,56 % dengan difasilitasi anggaran sebesar Rp. 2.533.213.000,-.

Dari anggaran tersebut realisasi sebesar Rp. 1.353.816.107,- dapat dilihat

pada masing-masing indikator di bawah in i:

a. Indikator Kinerja : Jumlah Aparatur dan non aparatur yang terlatih

1. Pada indikator kinerja jumlah aparatur pertanian yang meningkat

kompetensinya pada tahun 2017 melalui Diklat Teknis Aparatur

sebanyak 217 orang, dengan menggunakan anggaran sebesar Rp.

527.033.007,-. Kegiatan diklat ini peserta meningkat kompetensinya

dapat dilihat dari nilai pre test dan post test dengan prosentase kemajuan

berlatih rata-rata 63,94 kategori “Memuaskan”, sedangkan pada

indikator kinerja jumlah aparatur pertanian yang meningkat

kompetensinya melalui Diklat Fungsional RIHP sebanyak 23 orang,

dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 115.S38.950,- meningkat

kompetensinya dilihat dari nilai pre test dan post test dengan prosentase

kemajuan berlatih rata-rata 61,64 kategon memuaskan .

2. Pada indikator kinerja jumlah non aparatur pertanian yang meningkat

kompetensinya melalui Diklat Teknis Non Aparatur sebanyak 180 orang,

dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 615.121.000,-. Kegiatan

diklat ini peserta meningkat kompetensinya dapat dilihat dari nilai pre test

dan post test dengan prosentase kemajuan berlatih rata-rata 69,38

kategori “Memuaskan”, sedangkan pada indikator kinerja jumlah non

aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya melalui Diklat

fvianajemen dan Kewirausanaan Bagi Non Aparatur sebanyak 30 orang,

dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 95.723.150,- meningkat

I

I

I

LA K 1N B a la i B e ta r P e /a tih a n K ete h a ta n H ew an G n a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 22

Page 29: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

kompetensinya dilihat dari nilai pre test dan post test dengan prosentase

kemajuan berlatih rata-rata 65,32 kategori “Memuaskan”.

b. Indikator Kinerja : Meningkatnya Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian

Indikator kinerja ini bertumpu pada output Jumlah pelatihan yang

mengikuti sertifikasi profesi bidang pertanian yang ditingkatkan

kompetensinya dengan target capaian 60 orang. Adapun penjabaran dari

indikator kinerjanya 60 orang tersebut adalah diklat kompetensi dan

sertifikasi Inseminasi Buatan Bagi Inseminator, peserta setelah mengikuti

diklat sertifikasi profesi semua dinyatakan kategori kompeten.

Serapan anggaran atau realisasi keuangan terkait dengan sasaran

ini capaiannya sebesar 72,62 % sedangkan capaian target realisasi fisik

100,00 % dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 55.797.500,-.

c. Indikator kinerja : Terfasilitasinya sarana dan prasarana pembelajaran (Layanan Internal Overhead).

Indikator kinerja ini bertumpu pada output Layanan Internal Overhead

yang terfasilitasi dengan target capaian 2 unit. Indikator kinerja tersebut

adalah pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran.

Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangan mencapai

47,03% sedangkan target reaiisasi fisik 0,00%. Hal ini menunjukkan bahwa

capaian target realisasi fisik baru taraf persiapan dengan menggunakan

anggaran sebesar Rp. 591.445.500,-.

d. indikator kinerja : Jumiah iayanan pendidikan dan pelatihan

Indikator kinerja ini bertumpu pada output layanan pendidikan dan

pelatihan dengan target 7 layanan. Indikator kinerjanya meliputi layanan

program dan kerjasama pelatihan yang dihasilkan dan layanan

penyelenggaraan, kelembagaan dan ketenagaan pelatihan yang dihasilkan,

dengan target 7 layanan.

Pada indikator ini baru 2 layanan yang terealisasi dengan dukungan

anggaran sebesar Rp. 604.161.336,- (46,87%). Kegiatan ini masih dalam

proses persiapan.

L A K IN B a ta i B esar P e la tih a n K e te h a ta n H ew an O n a g a ra Bogor Tahun 2017 Halaman 23

Page 30: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

Indikator kinerja ini bertumpu pada output terfasilitasinya pelayanan

perkantoran dengan target capaian 12 bulan layanan. Indikator kinerjanya

meliputi; Pembayaran Gaji dan Tunjangan serta Operasional dan

pemeliharaan kantor.

Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangannya mencapai

47,88% sedangkan capaian target realisasi fisik 50%. Hal ini menunjukkan

capaian target realisasi fisik lebih besar daripada realisasi keuangan.

Namun capaian nilai rata-rata keseluruhan indikator kinerja yaitu :

target realisasi fisik 58,14% lebih besar dari target realisasi keuangan

48,98%.Tercapainya target indikator kinerja sampai dengan 30 Juni 2017

dengan rata-rata capaian target realisasi fisik dan realisasi keuangan

berpengaruh positif kepada peserta diklat, masyarakat dan stakeholder

melalui pelayanan prima yang diterapkan oleh BBPKH Cinagara Bogor.

e. Indikator Kinerja; Jumlah Layanan Perkantoran

C. Realisasi Anggaran

Realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara tahun 2017 menurut Jenis

belanja dapat dilihat pada tabel 4 di bawah in i:

Tabel 4. Realisasi Anggaran BBPKH Cinagara.

No. Jenis Belanja Rencana Realisasi %1. Pegawai 5.086.652.000,- 2.446.356.666,- 19,712. Barang 6.621.182.000,- 3.155.295.779,- 25,423. Modal 704.340.000,- 477.260.500,- 3,85

Jumlah 12.412.174.000,- 6.078.912.945,- 48,98

LA K 1N B aku ' B esar P e ta tih a n K esehatan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 24

Page 31: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

BAB IV

P E N U T U P

Laporan akuntabilitas kinerja BBPKH Cinagara tahun 2017 merupakan

salah satu bentuk dokumen pertanggung jawaban dari pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi yang diemban BBPKH Cinagara dalam kurun waktu 6 bulan.

Indikator kinerja output dari indikator kinerja rata-rata mencapai 58,14%.

Sedangkan realisasi serapan anggaran (input) rata-rata mencapai 48,98% atau

sebesar Rp. 6.078.912.945,- dari total penggunaan anggaran Rp

12.412.174.000,-.

Hasil kinerja BBPKH Cinagara dianggap berhasil karena :

1. Pelaksanaan kegiatan dari kinerja yang direncanakan berjalan sesuai

target;

2. Tercapainya hasil kinerja yang telah diprogramkan;

3. Tercapainya hasil-hasil kegiatan yang telah direncanakan.

Adapun tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk 6 bulan yang akan

datang adalah : mempersiapkan, melaksanakan dan merealisasi kegiatan yang

belum terlaksana.

L A K /N B aku ' B esar P e ta tih a n K e te h a ta n H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 25

Page 32: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah in i:

Nama : Rudy RawendraJabatan : Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Momon RusmonoJabatan : Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pertanian

Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua

Jakarta, 18 Juli 2017

Pihak Pertama

Momon Rusmono Rudy Rawendra

Page 33: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BALAI BESAR PELATIHAN DAN KESEHATAN HEWAN CINAGARA

No Sasaran Kegiatan Indikator Target

1 Mantapnya sistem pelatihan pertanian dalam meningkatkan kompetensi aparatur pertanian dan non aparatur pertanian; daya tarik pertanian bagi tenaga muda; pelibatan perempuan petani / pekerja

Jumlah Aparatur' Pertanian yang terlatih

480 Orang

Jumlah Non Aparatur Pertanian yang terlatih

330 Orang

Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang terfasilitasi Sarana dan Prasarana Pembelajaran

2 Unit

Jumlah Aparatur dan Non Aparatur Pertanian yang disertifikasi

60 Orang

Jumlah Layanan Pendidikan dan Pelatihan

6 Layanan

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelatihan Pertanian

0 Unit

No Kegiatan Anggaran (Rp)

1 Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian 12.412.174.000

Jakarta, 18 Juli 2017

Kepala Badan Kepala Balai

Momon Rusmono Rudy Rawendra

Page 34: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

Lampiran 2.

Struktur organisasi BBPKH Cinagara BogorBerdasarkan Peraturan Henteri Pertanian No. l07/PermEntan/QT.I40/IB/20l3

Tanggal 9 Oktaber 2013

LAKIN B a la i B etar P elatihan Kesehatan Hewan G nogara Bogor Tahun 2016 HalamoM 47

Page 35: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

PERKEMBANGAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN APBN BPPSDMP TA 2017

SATKER UPT PELATIHAN : BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN HEWAN (BBPKH) CINAGARA BOGOR

SD BULAN : JUNI 2017

NO OUTPUT SUBOUTPUT SATUANFISIK ANGGARAN (RP)

T R % PAGU REALISASI %

018.10.13 Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian 891 518 58.14% 12,412,174,000 6,078,912,945 48.98%

01810.002 SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PERTANIAN orang 60 60 100.00 76,836,000 55,797,500 72.62

051 Sertifikasi Profesi Bagi SDM Pertanian

B Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian (IB) orang 60 60 100.00 76,836,000 55,797,500 72.62

01810.004 PENINGKATAN KOMPETENSI SDM PELATIHAN PERTANIAN orang 810 450 55.56% 2,533,213,000 1,353,816,107 53.44

052 Diklat Fungsional RIHP dan Non RIHP orang 60 23 38.33 279,030,000 115,938,950 41.55

A Diklat Fungsional D asarA h li Pengawas Bibit Ternak orang 30 23 76.67 140,840,000 115,938,950 82.32

B Diklat Fungsional Dasar Medik Veteriner orang 30 - 138,190,000 -

053 Diklat Teknis Bagi Aparatur orang 360 187 51.94 994,798,000 419,445,042 42.16

A Diklat Sertifikasi Inseminasi Buatan Bagi Petugas orang 120 70 58.33 228,200,000 96,170,000 42.14

CDiklat Teknis Keswan Bagi Petugas Mendukung

UPSUS SIWAB di Kabupaten Batangorang 30 30 100.00 46,250,000 -

DDiklat Teknis Manajemen Hijauan Pakan Ternak Bagi

Petugasorang 30 30 100.00 121,930,000 116,775,800 95.77

E Diklat Teknis Epidemiologi Bagi Petugas Keswan orang 30 - 155,614,000 -

HDiklat Teknis Pelayanan Aktif Keswan Bagi Petugas

Keswanorang 30 28 93.33 134,980,000 96,783,042 71.70

1Diklat Teknis Pelayanan Keswan Masyarakat

Veteriner di Provinsi Riauorang 30 - 43,100,000 -

JDiklat Teknis Keswan Bagi Petugas di Wilayah UPSUS

SIWAB 2017 di Kabupaten Rembangorang 30 - 46,250,000 -

KDiklat Teknis Penanggulangan dan Pengendalian

Penyakit Hewan Menular Bagi Petugasorang 60 29 48.33 218,474,000 109,716,200 50.22

054 Diklat Manajemen dan Kewirausahaan Bagi Non Aparatur orang 120 30 25.00 264,335,000 95,723,150 36.21

B Diklat Kewirausahaan Agribisnis Bagi Petani Muda orang 60 - 133,900,000 - -

C Agri Training Camp di Penas Aceh orang 30 30 100.00 100,435,000 95,723,150 95.31

D Agri Training Camp orang 30 - 30,000,000 -

Page 36: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

NO OUTPUT SUBOUTPUTFISIK a n g g a r a n (RP)

s a t u ANT R % PAGU REALISASI %

05 5 Diklat Teknis Bagi Non Aparatur orang 210 180 85.71 745,990,000 615,121,000 82.46

ADiklat Teknis Pemeriksaan Kebuntingan (PKb) Pada

Sapi Bagi Non Aparaturorang 30 30 100.00 55,400,000 50,972,500 92.01

BDiklat Teknis Inseminasi Buatan Bagi Petugas Calon

Inseminator Non Aparaturorang 30 - 146,050,000 64,500,000 44.16

CDiklat Teknis Manajemen Hijauan PakanTernak Bagi

Non Aparaturorang 30 30 100 114,990,000 105,781,000 91.99

n Diklat Teknis Pengolahan LimbahTernak orang 30 30 100 98,930,000 92,463,000 93.46

EDiklat Teknis Budidaya Ternak Sapi Potong Bagi Non

Aparaturorang 30 30 100 143,590,000 143,323,500 99.81

FDiklat Teknis Keswan Bagi Non Aparatur di Provinsi

Gorontaloorang 30 30 100.00 57,300,000 53,856,500 93.99

GDiklat Teknis Peternakan Dalam Rangka Mendukung

DPSUS SIWABorang 30 30 100.00 107,230,000 104,224,500 97.20

H BIMBINGAN TEKNIS BAGI PURNATUGAS 22,500,000 -

1810.004.U

04Diklat Teknis Kesehatan Hewan Bagi Petugas, Wilayah Barat orang 60 30 50.00 249,060,000 107,587,965 43.20

1.810.951 LAYANAN INTERNAL (OVERHEAD) layanan 2 - 0.00% 1,257,600,000 591,445,500 47.03

997 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran layanan 1 - 701,760,000 261,435,000

A Pengembangan Unit Produksi Pembelajaran (PIA) paket 1 - 231,260,000 49,845,000 21.55

B Pengadaan Komputer PC unit 5 - 50,000,000 49,250,000 98.50

C Pembuatan Taman paket 1 - 112,000,000 -

D Pengadaan Tandon Air unit 4 - 48,000,000 48,000,000 100.00

E Perbaikan Instalasi Listrik paket 1 - 50,000,000 50,000,000 100.00

F Perbaikan Instalasi Air paket 1 - 160,000,000 14,340,000 8.96

GPengadaan Peralatan Asrama, Dapurdan Ruang

Makanpaket 1 - 50,500,000 50,000,000 99.01

998 Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Barigunan layanan 1 555,840,000 330,010,500 59.37

B Renovasi Dapur Keg 1 227,100,000 205,525,500 90.50

C Renovasi Asrama Manyar 2m 100 222,100,000 74,485,000 33.54

D Perbaikan Bronjong 2m 50 50,000,000 50,000,000 100.00

E Perbaikan Jalan Lingkungan Kandang2

m 50.94 50,940,000 -

F Perbaikan Kandang Domba2

m 11.4 5,700,000

Page 37: LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH …bbpkhcinagara.ppid.pertanian.go.id/doc/82/LAKIN/LAKIN 2017.pdf · Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

NO OUTPUT SUBOUTPUT SATUANFISIK ANGGARAN (RP)

T R % PAGU REALISASI %

1.810.966 LAYANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN layanan 7 2 28.57% 1,289,070,000 604,161,336 46.87052 Layanan Program dan Kerjasama Pelatihan yang dihasilkan

BPenyusunan Rencana Kerja, Kinerja, Kegiatan dan

Anggaranlayanan 1 - 50,000,000 12,540,000 25.08

C Administrasi Kegiatan layanan 1 1 100.00 653,600,000 207,507,040 31.75

053 Layanan Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan yang dihasilkan

A Sistem Manajemen Mutu layanan 1 - 50,000,000

C Pembinaan Kepegawaian layanan 1 - 114,000,000 48,453,000 42.50

FPenyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP)layanan 1 - 6,320,000 700,000 11.08

G Monev layanan 1 - 12,000,000 6,795,000 56.63

JPengawalan dan Supervisi Program Upsus PAJALE dan

SIWABlayanan 1 1 100.00 403,150,000 328,166,296 81.40

1.810.994 LAYANAN PERKANTORAN bulan 12 6 50.00% 7,255,455,000 3,473,692,502 47.88001 Gaji dan Tunjangan A Pembayaran Gaji dan Tunjangan bulan 12 6 50.00 5,086,652,000 2,446,356,666 48.09

002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor bulan 12 6 50.00 2,168,803,000 1,027,335,836 47.37

A Perawatan Gedung Kantor bulan 12 6 50.00 120,985,000 90,959,500 75.18

B Pemeliharaan Sarana Kantor dan Peralatan bulan 12 6 50.00 107,845,000 34,996,600 32.45

C Pengadaan Peralatan/Perlengkarapan Kantor bulan 12 6 50.00 115,500,000 46,956,000 40.65

D Langganan dan Jasa bulan 12 6 50.00 348,000,000 167,171,936 48.04

EPemeliharaan dan Operasional Kendaraan Bermotor

Roda 2 / 4bulan 12 6 50.00 290,000,000 172,501,800 59.48

F Perawatan Peralatan dan Mesin bulan 12 6 50.00 45,000,000 8,400,000 18.67

G Operasional Perkantoran dan Pimpinan bulan 12 6 50.00 902,350,000 410,425,000 45.48

H Pengadaan Pakaian Dinas orang 38 - 14,200,000 - -

1 Pakan Ternak dan Obat bulan 12 6 50.00 224,923,000 95,925,000 42.65

TOTAL 891 518 58.14% 12,412,174,000 6,078,912,945 48.98%