LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH...
Transcript of LAPORAM AKUNTABIUTAS KINERJAINSTANSIPEM ERiNTAH...
LAPORAM AKUNTABIUTAS
KINERJAINSTA N SIPEM ER iN TA H
SEMESTER ITA H U N 2817
GiWlitvISO ooniKEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENYULUHAN DAN PEN6EMBAN6AN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN
B ALA IB ESA R PELADHAN KESEHATAN HEW AN (BBPKH)C IN A 6 A R A B 0 6 0 R
Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251)8224360, 8220077, Fax. 8221672, 8220022
PO Box 05/Cgb Bogor 16740
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 107/Permentan/ OT.140/10/2013, kedudukan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara adalah sebagai unit pelaksana teknis di bidang pelatihan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian, yang sehari-harinya dibina oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, merupakan suatu kewajiban dan salah satu bentuk pertanggung-jawaban sebagai institusi negara sesuai dengan 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, 2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja BBPKH Cinagara sampai bulan Juni Tahun Anggaran 2017 kami sajikan dalam LAKIN Tahun 2017 dengan pencapaian penyerapan anggaran sebesar 48.98% dan pencapaian rata-rata output sebesar 58.14%.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif sebagai bahan perbaikan dimasa yang akan datang. Kepada pihak terkait melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih.
Rawendra, M.App.ScZ198503 1 001. "
LAKIN Semester / Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................... in
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Tugas dan Fungsi............................................................... 1
C. Organisasi dan Tata Kerja ............................................ 3
1. Bagian Umum ......................................................... 3
2. Bidang Program dan Evaluasi ................................ 3
3. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan ..................... 4
4. Kelompok Jabatan Fungsional ............................ 5
D. Isu Strategis ............................................................... 6
1. Kekuatan (Strenght) 7
2. Kelemahan (Weakness) ......................................... 8
3. Peluang (opportunity) ............................................. 8
4. Tantangan/Ancaman (Threats) .............................. 8
5. Permasalahan Utama .......................................... 9
E. Dukungan Anggaran ................................................ 13
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .............. 14
A. Rencana Strategis (Renstra) ..................................... 14
IV is i ........................................................................ 14
2. Misi ........................................................................ 14
3. Tujuan ......................................... 15
4. Sasaran ................................................................... 16
B. Perjanjian Kinerja ................................................. 17
LAKINSemester 1 Balai Besar Pelatihan Kesehatcm Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman I
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI......................... 18
A. Pengukuran Kinerja....................................................... 18
B. Capaian Kinerja ............................................................ 18
C. Realisasi Anggaran ...................................................... 24
BAB IV. PENUTUP .......................................................................... 25
LAKINSemefter 1 Balai Be tar Pefatihan Hefehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman 1 M
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara ..................................... 17
Tabel2. Hasil Capaian Kinerja BBPKH Cinagara .............................. 19
Tabel 3. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran
BBPKH Cinagara Tahun 2012 - 2017.................................... 21
Tabel 4. Realisasi Anggaran BBPKH Cinagara ................................. 24
LAKINSemester / Ba/ai Besar Pe/atihan Kefehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2017
Struktur Organisasi BBPKH Cinagara
Realisasi Keuangan dan Fisik Tahun 2017
LAM N Semester I Ba/ai Be fa r Pe/atihan Kefehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halamcm v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan
transparan sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah setiap instansi pemerintah diwajibkan menyusun Laporan
Kinerja (LAKIN). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut
ditujukan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan
kinerja instansi pemerintah dengan fasilitasi anggaran negara kepada
publik atau masyarakat luas.
Penjabaran lebih lanjut mengenai Perpres Nomor 29 Tahun 2014
selanjutnya, yaitu telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN dan RB) Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang
merupakan penyempurnaan sekaligus penyederhanaan dari bentuk
pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Berdasarkan amanat Perpres Nomor 29 Tahun 2014 serta
PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014, maka Balai Besar Pelatihan
Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor Tahun 2017, menyusun
Laporan Kinerja (LAKIN) sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan dan kinerja yang telah dicapai oleh BBPKH Cinagara
selama kurun waktu 6 bulan tahun 2017.
B. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia,
Nomor : 107/Permentan/OT. 140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013, BBPKH
Cinagara mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bac i
aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik
pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan (keswan) dan.
LAKIN Balai Betar Pelatihan Ketehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman I
kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) bagi aparatur dan non aparatur
pertanian, dengan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan
kerjasama;
b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;
c. Pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di
bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
d. Pelaksanaan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur;
e. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur
pertanian dalam dan luar negeri;
f. Pelaksanaan pelatihan profesi di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;
g. Pelaksanaan uji kompetensi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner;
h. Pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan
fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner;
i. Pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional
dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
j. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian
swadaya;
k. Pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
l. Pelaksanaan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;
m. Pelaksanaan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan
fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, pengembangan
model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non
aparatur pertanian;
L A K IN B a k ti B esar P e la tih a n K esehatan H ew an G n a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 2
n. Pengelolaan unit inkubator usaha tani;
o. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
p. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta pelaporan;
q. Pelaksanaan pengelolaan sarana teknis;
r. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga,
periengkapan dan instalasi BBPKH Cinagara.
w i u a i u e ia o i u a i i i a m iv c i la
Susunan Organisasi BBPKH Cinagara terdiri dari
1. Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
kepegawaian, keuangan, rumah tangga, periengkapan, instalasi, dan
sarana teknis. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Umum
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;
b. Pelaksanaan urusan keuangan;
c. Pelaksanaan urusan periengkapan, instalasi, dan sarana teknis.
Secara struktur Bagian Umum terdiri dari:
■ Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga, mempunyai tugas
melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga.
■ Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan
keuangan.
■ Subbagian Periengkapan dan Instalasi, mempunyai
melakukan urusan periengkapan, instalasi, aan sarana teknis.
tugas
2. Bidaisy Program dan Evaiuasl
Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan program, rencana kerja, anggaran, pelaksanaan kerjasarna,
dan identifikasi kebutuhan pelatihan di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner, pengembangan keiembagaan peiaiihan
pertanian swadaya, pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data
L A K IN B a la i B esar P e la tih a n K eseh atan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 3
dan informasi pelatihan, dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugas,
Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan
kerjasama;
b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;
c. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian
swadaya;
d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
e. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta
pelaporan.
Secara struktur Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari:
« Seksi Program dan Kerjasama, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program, rencana kerja dan
anggaran, pelaksanaan kerjasama, dan identifikasi kebutuhan
pelatihan bagi aparatur dan non aparatur di bidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner, serta pengembangan
kelembagaan pelatihan pertanian swadaya.
8 Seksi Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data
dan informasi pelatihan, dan pelaporan.
3. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan
Bidang Penyelenggaraan Pelatihan mempunyai tugas memberikan
pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur,
pelatihan teknis dan profesi, pengembangan model dan teknik pelatihan
fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian, serta
pengelolaan unit inkubator usaha tani. Dalam melaksanakan tugas,
Bidang Penyelenggaraan Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi
aparatur di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
L A K IN Batai Be tar Pelatihan Kesehatan Hewan Gnagara B ogor Tahun 2017 Halaman 4
b. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi
bagi aparatur dan non aparatur di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
c. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pengembangan model dan
teknik pelatihan tungsional dan teknis bagi aparatur dan non
aparatur;
d. Pengeioiaan unit inkubator usaha tani.
Secara struktur Bidang Penyelenggaraan Pelatihan terdiri dari:
■ Seksi Pelatihan Aparatur mempunyai tugas melakukan pemberian
pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional, teknis dan profesi,
serta pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan
teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner bagi aparatur.
■ Seksi Pelatihan Non Aparatur, mempunyai tugas melakukan
pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi,
pengembangan model dan teknik pelatihan teknis bagi non aparatur
di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner,
serta pengeioiaan unit inkubator usaha tani.
4. Keiompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan Fungsional
Widyaiswara, serta sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi
dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang
masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara mempunyai tugas :
■ Melakukan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di
bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
* Melakukan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
■ Melakukan pelatihan teknis di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur
pertanian dalam dan luar negeri;
LA KIN Bakii Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Gnagara Bogor Tahun 2017 Halaman 5
■ Melakukan pelatihan profesi di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner bagi paratur dan non aparatur;
■ Melakukan uji kompetensl di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarkat veteriner;
■ Melakukan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan
fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarkat veteriner;
■ Melakukan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional
dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarkat
veteriner;
■ Melakukan pemberian konsultasi di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarkat veteriner;
■ Melakukan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarkat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;
■ Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
D. Isu Strategis
Dengan memperhatikan isu yang berkembang saat ini dan
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun
kedepan terkait dengan dinamika perkembangan peningkatan SDM
Pertanian, maka BBPKH Cinagara telah melakukan identifikasi isu strategis
tersebut untuk memberikan perhatian dan prioritas arahan dalam
melaksanakan kegiatan pengembangan SDM aparatur dan non aparatur
pertanian bidang kesehatan hewan dan kesmavet melalui diktat.
Analisis terhadap isu strategis tersebut dilandaskan pada yang dapat
mempengaruhi peningkatan kapasitas SDM pertanian. Adapun isu strategis
pembangunan pertanian adaiah terkait dengan masalah-masalah :
1. Kecukupan produksi komoditas pertanian strategis yakni padi, jagung,
kedelai, tebu, daging sapi, cabai dan bawang merah.
2. Pengurangan impor produk komoditas pertanian strategis.
3. Peningkatan daya saing produk pertanian di dalam negeri.
4. Diversifikasi pangan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
L A K iN B a ia i B e far P e la tih a n K esehatan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 6
5. Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana guna meningkatkan
pelayanan secara prima kepada masyarakat.
6. Kebutuhan SDM pertanian yang kompeten dan berkarakter pada era
pasar tunggal ditingkat MEA.
7. Penerapan teknologi pertanian melalui penyelenggara diklat profesional
dan berdaya saing dalam rangka melaksanakan kegiatan
pengembangan SDM aparatur dan non aparatur yang terkait dengan isu-
isu strategis tersebut, maka analisis kondisi internal dan eksternal di
lingkup BBPKH Cinagara dilakukan terutama yang memberikan
pengaruh positif dan negatif terhadap perkembangan BBPKH Cinagara.
Analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan
program kerja. Analisis internal meliputi pembinaan terhadap faktor
kekuatan dan kelemahan, sementara analisis eksternal mencakup faktor
peluang (Opportunity) dan ancaman {Threats).
Bordasarkan analisis SWOT {Strenght, Weakness, Opportunities dan
Threats), lingkungan strategis BBPKH Cinagara yaitu :
1. Kekuatan (Strenght)
Kekuatan BBPKH Cinagara adalah sebagai berikut:
a. Letak geografis BBPKH Cinagara yang cukup ideal sebagai tempat
pelatihan yang didukung dengan kondisi alam yang nyaman;
b. Tugas fungsi BBPKH Cinagara yang bertaraf nasional, didukung
sumberdaya manusia yang berpengalaman dibidangnya masing-
masing baik pejabat struktural, pejabat fungsional widyaiswara,
arsiparis dan pranata humas serta fungsional umum;
e. DerpengalaniciM dami»i p^iiycteiiy^u:c«ii uu!i
kelembagaan petani;
d. Beberapa program pelatihan yang telah terakreditasi,
e. Berkembangnya sarana dan prasarana dalam mendukung proses
kegiatan pelatihan;
f. Tersedianya jaringan informasi melalui website balai dan jaringan
internet;
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahurt 2017 Halaman 7
g. Telah terbangunnya sistem administrasi dan manajemen yang
didukung oleh serangkaian norma, standar, pedoman dan kebijakan di
bidang perencanaan, keuangan, periengkapan dan instalasi,
kepegawaian dan rumah tangga, serta penyelenggaraan pelatihan
berdasarkan standar ISO 9001-2008;
2. Kelemahan {Weakness)
Kelemahan BBPKH Cinagara pada saat ini adalah;
a. Proses perencanaan kegiatan. tahunan belum. sepenuh.n.ya berjalan
berdasarkan kinerja;
b. Beberapa kualifikasi jabatan belum semuanya diisi oleh pegawai yang
kompeten sesuai yang disyaratkan;
3. Peluang (Opportunity)
Peluang yang dapat menjadi kekuatan dalam pengembangan BBPKH
Cinagara adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tugas dan fungsi BBPKH Cinagara semakin luas dalam
peningkatan dan pengembangan SDM Pertanian;
b. Makin meningkatnya kepercayaan pihak luar baik Pemda dan Swasta
dalam menjalin kerjasama;
c. Kondisi iklim global cukup berpengaruh dalam peningkatan
produktivitas pangan nasional, sehingga diperlukan peningkatan
kapasitas pengetahuan dan keterampilan petugas aparatur serta
pelaku usaha, sehingga kebutuhan pelatihan semakin meningkat;
d. Beberapa lembaga perguruan tinggi dan swasta yang dapat
membantu dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan;
e. Kepercayaan dalam penyelenggaraan pelatihan yang bertaraf
internasional;
4. Tantangan / Ancaman (Threats)
Tantangan BBPKH Cinagara yang perlu diperhatikan untuk di antisipasi
adalah sebagai berikut:
a. Tuntutan “stakeholders" akan peningkatan kualitas pelayanan dan
mutu serta jenis penyelenggaraan pelatihan;
L A K IN B a la i B esar P e la tih a n K e te h a ta n H ew an C in a g a ra Bogor Tahun 2017 Halaman 8
b. Meningkatnya persaingan dalam penyelenggaran pelatihan
memerlukan kualitas SDM yang handal, kreatif dan inovatif;
c. Peningkatan kemandirian pangan dan pencapaian swasembada
daging sapi dan kerbau;
d. Penyelenggaran tata pemerintahan yang baik dan bersih dari KKN;
e. Peningkatan kesejahteraan petani dan penurunan angka kemiskinan;
5. Permasalahan Utama
Perkembangan globalisasi ekonomi dan perdagangan di tingkat
regional Masyarakat Ekonomi Asean, yang akan dimulai pada akhir tahun
ini menjadi suatu tantangan baru dan sekaligus peluang bagi pelaku usaha
pertanian di tanah air ini. Kondisi kedepan akan lebih memacu pada
perubahan struktur ekonomi dan industri yang secara otomatis berpengaruh
terhadap kebutuhan tenaga kerja baik jenis maupun kualifikasinya
cenderung pada kompetensi yang semakin tinggi untuk mampu bersaing.
Dalam kaitan ini perlu meiihat kesiapan pelaku usaha pertanian dalam
menghadapi tantangan dan sekaligus mengantisipasi terbentuknya pasar
tunggal secara terintegrasi dan berbasis produksi tersebut.
Salah satu bentuk dukungan pemerintah terkait dengan kesiapan
untuk mengantisipasi tantangan-tantangan yang akan dihadapi tersebut
dengan mengangkat masalah kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha
pertanian sebagai salah satu yang harus ditingkatkan. Peningkatan
kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian menjadi bagian
terpenting yang harus didorong untuk menghadapi tantangan dan
persaingan. Kompetensi menjadi tuntutan yang harus dimiliki pelaku utama
dan pelaku usaha pertanian sehingga mampu meningkatkan kinerja dalam
berproduksi dan bersaing. Salah satu upaya peningkatan kompetensi
pelaku usaha pertanian dapat diiakukan melaiui kegiatan pendidikan dan
pelatihan / Diktat Berbasis Kompetensi (Juru Sembelih Halal, Butcher,
Inseminasi Buatan, dll.).
Tujuan akhir dari serangkaian kegiatan yang terkait dengan
peningkatan kapasitas SDM pertanian adalah menciptakan sumberdaya
manusia siap pakai, professional, inovatif, kreatif dan berwawasan global
LAKtN B alai Befar Pefatihan Ketebatan Hewan Gnagara Bogor Tahun 2017 Halaman 9
yang dapat mengantisipasi tantangan perubahan lingkungan strategis,
seiring dengan isu globalisasi, desentralisasi, demokratisasi, dan
pembangunan berkelanjutan, serta perubahan iklim.
Salah satu isu strategis terkait balai pelatihan adalah perwujudan
pelayanan prima yang berdampak pada peningkatan efektifitas pelatihan,
peningkatan kompetensi alumni pelatihan dan tercapainya standar yang
diakui nasionai maupun internasional. Menghadapi pasar bebas, antara Iain
yaitu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlaku mulai tahun 2015,
Balai Pelatihan diharapkan mampu menjadi Balai Pelatihan berkelas
internasional bahkan dengan sertifikasi internasional untuk program,
kelembagaan serta alumni pelatihan dengan didukung oleh SDM yang telah
memiliki sertifikat standar kompetensi kerja.
Permasalahan utama dari seluruh balai pelatihan yang ada terletak
pada ketersediaan sarana dan prasarana yang harus dilengkapi meliputi
sarana dan prasarana yang terkait dengan praktek pelatihan yang bersifat
teknis serta yang terkait dengan alat bantu/media pembelajaran.
Pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan mengacu pada
standar minimal, standar dari sertifikasi yang harus dimiliki dan
spesialisasi/core utama balai pelatihan. Kekurangan sarana dan prasarana
tidak harus dipenuhi melalui pengadaan oleh balai pelatihan bersangkutan.
Dengan berbagai pertimbangan, pemenuhan kebuluhan sarana prasarana
dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga/instansi lain internal
Badan PPSDMP maupun eksternai Badan PPSDMP, baik swasta,
pemerintah, pemerintah daerah maupun petani.
Kedua adalah keberadaan ketenagaan fasilitator yang profesionai
mutlak diperlukan dalam meningkatkan peran dan akreditasi balai
pelatihan. Untuk meningkatkan kapasitas balai dalam mengajarkan diklat,
para pengajar bukan hanya widyaiswara, tetapi juga narasumber yang
kompeten yang berasal dari perguruan tinggi lainnya, badan litbang serta
pakar-pakar lainnya. Kompetensi dan keahlian widyaiswara harus
ditingkatkan agar rnernpunyai sertifikat yang diakui internasional. Hal ini
menuntut peningkatan kemampuan bahasa Inggris ataupun bahasa asing
lainnya.
L A K IN B a la i Be ta r P e la tih a n K esehatan H ew an G n a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 10
Peningkatan kapasitas widyaiswara ataupun fasilitator serta tenaga
pendukung lainnya dapat dilakukan dengan peningkatan akses terhadap
jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi serta berbagai kegiatan yang
terkait dengan capacity building baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam
konteks ini, bukan hanya ditekankan pada peran widyaiswara ataupun
fasilitator serta tenaga pendukung lainnya sebagai penerima manfaat, tetapi
juga sebagai pemberi manfaat. Dengan demikian, widyaiswara ataupun
fasilitator serta tenaga pendukung lainnya tidak selalu sebagai peserta
berbagai kegiatan ataupun forum, tetapi juga sebagai narasurnber/tenaga
ahli. Motivasi widyaiswara ataupun fasilitator dapat dipacu melalui berbagai
kegiatan penelitian maupun pengkajian seperti kaji widya, perlombaan
karya tulis dan fasilitasi berbagai hasil karya tulis/penelitian/ kajian agar
dimuat di berbagai bulletin dan media inforrnasi lainnya.
Ketiga adalah dalam menerapkan manajemen penyelenggaraan
dikiat yang kompeten. Setiap balai pelatihan harus memiliki sertifikasi
penjaminan mutu berupa Sistem Manajemen Mutu standar ISO 9001: 2008.
Selain itu, akreditasi program pelatihan juga harus terus ditambah dan
ditingkatkan nilainya menjadi A, sehingga mampu “dijual” ke masyarakat,
terutama berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian. Manajemen
penyelenggaraan pelatihan mencakup tahapan penyelenggaraan pelatihan
mulai dari identifikasi sampal evaluasi pasca pelatihan serta aspek
kurikulum, metode, durasi dan penunjang lainnya seperti pelayanan
akomodas! dan konsumsi. Sistem yang diterapkan adalah Sistem Pelatihan
Berbasis Kinerja dan Daya Saing yang mengarah pada pemenuhan
Standar Kornpetensi Kerja (SKK) dan Standar Kompetensi Kerja Masional
Indonesia (SKKNI).
O d o d i d i i f j d i d i i i id i i i i id i i f jU U d p d f d t L T d S h i iO il d j j d f S t U r p S r t a H i a n S S r t a
anggota masyarakat lainnya. Sasaran pelatihan ditetapkan melalui
identifikasi kebutuhan latihan yang mencakup persyaratan peserta serta
jenis materi yang benar-benar dibutuhkan. Selanjutnya, selama
penyeidi iygaraan maupun sytelah penyelenggaraan pelatihan perlu
dilakukan evaluasi yang mencakup aspek ketenagaan, manajemen, serta
unsur pelatihan lainnya. Selain itu, program dan kegiatan yang dilakukan
L A K IN B a la i Besar P e la tih a n K esehatan H ew an O n a g a ra Bogor Tahun 2017 Halaman 11
secara terintegrasi antar unsur pelatihan, penyuluhan, pendidikan serta
sertifikasi dan standardisasi profesi pertanian perlu dilaksanakan. Kegiatan
terintegrasi ini antara lain dapat diwujudkan daiam konteks pembangunan
kawasan pertanian.
Lingkup materi dan kurikulum pelatihan meliputi seluruh subsektor
pertanian, dari budidaya sampai pemasaran serta dukungan lainnya seperti
penyuluhan dan manajemen. Di antara lingkup materi yang cukup luas
tersebut, setiap balai pelatihan memiliki spesialisasi/core masing-masing
dengan program pelatihan yang handal dan terakreditasi. Kurikulum dan
durasi pelatihan disusun dengan mempertimbangkan tujuan dan jenis
pelatihan. Pelatihan fungsional dan teknis mengalokasikan waktu praktek
yang lebih banyak dibanding pelatihan manajemen, (mencapai 70-80%).
Untuk pelatihan daiam bentuk magang, memeriukan waktu yang lebih lama
dan sebagian besar bentuk pembelajaran adalah praktek/di lapangan.
Tempat penyelenggaraan pelatihan dapat dilakukan diluar balai
pelatihan dengan pertimbangan kesesuaian antara tujuan dengan materi
pelatihan serta efisiensi. Di tingkat petani, balai pelatihan membina Pusat
Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) yang merupakan lembaga
pelatihan yang dikelola cleh petani yang membagikan ilmu dan pengalaman
kepada petani lainnya. Peserta pelatihan P4S antara lain petani, penyuluh
ataupun guru. Pelatihan di P4S urnumnya lebih banyak praktek. Menglngat
fungsi P4S yang potensial sebagai tempat pelatihan petani dan dapat
iircHiiperluas Kapasitas balai pelatihan, rnaka L3PPSDMP terus membina
dan berusaha menumbuhkembangkan P4S melalui berbagai kegiatan
fasilitasi yang disesuaikan dengan kelas P4S, yaitu pernula, madya dan
utama. Selain memberikan pelayanan masyarakat daiam bentuk pelatihan
dan permagangan, balai pelatihan juga harus marnpu memberikan jasa
konsultasi dan pembinaan melalui fasilitasi dan penyelenggaraan Pusat
Inkubator Agribisnis (PIA), yang secara periodik membina petani/tenant
agar usahatani yang dijalankan dapat maju dan berkembang.
Menjalin kerjasama dengan lembaga/instansi lain baik instans!
pemerintah maupun swasta, dari daiam negeri maupun luar negeri menjadi
salah satu tugas utama balai sekarang ini, mengingat keterbatasan
L A K IN B a la i Besar P e la tih a n K esehatan H ew an G n a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 12
anggaran dan SDM berkualitas. Kerjasama tersebut meliputi kerjasama
penyelenggaraan, sarana prasarana serta ketenagaan sesuai dengan tugas
fungsinya. Manfaat kerjasama yang diharapkan bukan hanya akan
dirasakan oleh balai pelatihan, tetapi lebih luas ditujukan untuk kemajuan
usaha agribisnis yang dijalankan petani.
Kerjasama dalam negeri diarahkan untuk mendukung pencapaian
target nasionai dan ketahanan pangan serta memperluas jaringan.
Beberapa instansi yang potensial sebagai mitra kerjasama selain unit kerja
di bawah Badan PPSDMP antara lain berbagai badan pengkajian,
penelitian, dan pengembangan, lembaga pelatihan, serta swasta dan
instansi lainnya yang bermaksud memanfaatkan sumberdaya yang ada.
Sedangkan kerjasama luar negeri dilakukan sebagai sarana transfer
pengetahuan, keterampilan dan teknologi antar negara dalam kerangka
kerjasama bilateral, regional maupun multilateral. Dampak kerjasama
tersebut diharapkan dapat mengangkat citra balai pelatihan beserta
widyaiswara ataupun fasilitator di dunia internasional. Dengan demikian
diharapkan balai pelatihan dipercaya dan menjadi referensi tempat
pelatihan dengan lulusan yang mampu bersaing di tingkat internasional.
E. Dukungan Anggaran
Sesuai dengan tugas dan fungsinya, BBPKH Cinagara mempunyai
tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis
dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan
teknis di bidang kesehatan hewan (keswan) dan kesehatan masyarakat
veteriner (kesmavet) bagi aparatur dan non aparatur pertanian, maka dalam
pencapaian sasaran dengan sejumlah target indikator yang telah diteiapkan
yaitu : (1). Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Non Aparatur Pertanian
dengan target 810 orang, (2). Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian dengan
60 orang, (3). Layanan Pendidikan dan Pelatihan 6 Dokumen, (4). Layanan
Internal (Overhead) 2 layanan, (5). Layanan Perkantoran 12 bulan dengan
anggaran sebesar Rp. 12.412.174.000,- (Dua belas milyar empat ratus dua
belas juta seratus tujuh puluh empat ribu rupiah), yang telah ditetapkan
dalam Perjanjian Kinerja (PK).
LA K 1N B a ia i B e ta r P e ia tih a n K esehatan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 13
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis (Renstra)
Dengan memperhatikan visi dan misi Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Pertanian dan tupoksi Balai Besar Pelatihan
Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, serta kondisi lingkungan strategis,
maka ditetapkan visi dan misi BBPKH Cinagara seperti berikut:
1. Visi
Visi adalah pandangan masa depan yang berisikan cita dan citra yang
hendak diwujudkan dalam waktu tertentu. Pandangan ke masa depan
tersebut menyangkut kemana suatu instansi hams dibawa dan diarahkan
agar dapat berkarya secara konsisten, antisipatif, inovatif dan produktif.
Untuk merumuskan cita-cita tersebut, maka ditetapkan komitrnen
bersama mengenai gambaran masa depan yang dinginkan, yang selaras
dengan keadaan lingkungan dan perubahan-perubahan yang ada.
Komitrnen bersama tersebut ditetapkan dalam visi yaitu “ menjadi
lembaga pelatihan yang kredibel dalam menghasilkan sumberdaya
manusia profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veieriner serta agribisnis peternakan” .
2. Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka perlu dijabarkan
lebih operasional dalam misi. Dengan perumusan yang ditetapkan dalam
misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang
berkepentingan dapat mengetahui keberadaan dan peranan suatu
instansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Adapun misi Balai
Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia BBPKH Cinagara
dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis
yang prima.
LA K IN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman 14
b. Meningkatkan kualitas program pelatihan di bidang keswan dan
kesmavet serta kewirausahaan agribisnis peternakan sesuai standar
kompetensi kerja (SKK).
c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi
kerja (SKK) serta paket pembelajaran di bidang keswan dan
kesmavet serta kewirausahaan agribisnis peternakan.
d. Mengembangkan sarana dan prasarana baiai untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha
agribisnis peternakan.
e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dengan Instansi
terkait dan pelaku usaha agribisnis peternakan.
f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi serta
pengendalian internal yang akurat dan kredibel.
3. Tujuan
Tujuan merupakan implementasi visi dan misi serta hasil yang ingin
dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu lima tahun. Sejalan dengan
visi dan misi BBPKH Cinagara serta pemanfaatan sumberdaya yang
ada, maka tujuan yang ingin dicapai ditetapkan sebagai berikut:
a. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia BBPKH Cinagara
dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis
yang prima.
b. Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pelatihan teknis,
fungsional dan kewirausahaan untuk menghasilkan aparatur dan non
aparatur yang profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan
sesuai standar kompetensi kerja (SKK).
c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi
kerja (SKK) serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis
peternakan.
d. Mengembangkan sarana dan prasarana pelatihan dan
mengoptimalkan pendayagunaan dalam peningkatan kualitas
LAKIN Baiai Besar P e la tih a n Kesehatan H ew an C in a g a ra Bogor Tahun 2017 Halaman 15
penyelenggaraan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha
agribisnis peternakan.
e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dan jejaring kerja
dengan Instansi terkait dan pelaku agribisnis peternakan.
f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi, serta
pengendalian internal yang kredibel,
4. Sasaran
Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam dalam kurun waktu
tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
a. Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian, dengan indikator
terakreditasinya lima program pelatihan, terbinanya tenant kelompok
ternak sebanyak 10 kelompok, terlaksananya klasifikasi dan
pembinaan P4S sebanyak 100 P4S, dan terlaksananya sistem
manajemen berdasarkan standar ISO : 9001-2008 sebanyak 5
kegiatan.
b. Meningkatnya kompetensi tenaga kediklatan, dengan indikator
meningkatnya kompetensi petugas kediklatan sebanyak 75 orang,
dan fungsional widyaiswara serta arsiparis sebanyak 20 orang.
c. Berkembangnya diklat teknis dan fungsional bagi aparatur dan non
aparatur pertanian, dengan indikator terselenggaranya diklat teknis
dan fungsional apatur pertanian sebanyak 6000 orang dan diklat
teknis non aparatur pertanian sebanyak 1800 orang.
d. Berkembangnya rancang bangun diklat kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner dengan indikator teridentifikasinya
kebutuhan latihan (IKL) sebanyak 5 kegiatan dan terlaksananya
evaluasi pasca diklat, serta tersusunnya kurikulum diklat sebanyak 5
program pelatihan.
e. Tersusunnya dokumen norma standar pedoman dan kebijakan
(NSPK), dengan indikator tersusunnya, petunjuk teknis sebanyak 50
dokumen.
L A K IN B ak u Betar Pelatihan Kesehatan H ew an Gnagara Bogor Tahun 2017 Halaman 16
B. Perjanjian Kinerja
Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen pernyataan
kinerja/perjanjian kinerja antara BBPKH Cinagara Bogor dengan Kepala
BPPSDMP untuk mewujudkan target kinerja tertentu.
Perjanjian Kinerja disusun setelah DIPA diterbitkan, dan dijadikan
lampiran dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian
kinerja dengan Rincian seperti tersaji pada Tabel 1.
Tabel 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2017
NO. SASARAN KE6IATAN INDIKATOR KINERJA TARGET1 Mantapnva sistem peiatihan
pertanian dalam meningkatkan kompetensi aparatur pertanian dan non aparatur pertanian; daya tarik pertanian bagi tenaga kerja muda; pelibatan perempuan petani/pekerja.
Jumlah Aparatur Pertanian yang terlatih
480 orang
Jumlah Non Aparatur Pertanian yang terlatih
330 orang
Jumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peiatihan Pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajarannya.
2 unit
Jumlah Aparatur dan Nono Aparatur Pertanian yang disertifikasi
60 orang
Jumlah Layanan Pendidikan dan Peiatihan
6 Dokumen
Jumlah Anggaran Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan
Peiatihan Pertanian Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 12.412.174.000,-
(Dua belas milyar empat ratus dua belas juta seratus tujuh puluh empat
ribu rupiah).
L A K IN B a ia i B esar P e ia tih a n K eseh atan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 17
SAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA ORGANISASI
A. Pengukuran Kinerja
Manajemen kinerja merupakan proses organisasi untuk membangun
kesepakatan bersama tentang apa yang ingln dicapai, apa ukuran
pencapaiannya dan bagaimana cara mencapainya. Manajemen kinerja
organisasi akan selaras dengan strategi organisasi di setiap tingkat jabatan
di dalam oeganisasi.
BBPKH Cinagara telah menetapkan kriteria ukuran keberhasilan
pencapaian sasaran keberhasilan kegiatan-kegiatan BBPKH Cinagara
pada tahun 2017, berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring,
sebagai berikut: (1) sangat berhasil (capaian>100%), (2) berhasil (capaian
80 - 100%), (3) cukup berhasil (60 - 79%), dan (4) kurang berhasil
(capaian<60%) terhadap sasaran yang telah dicapai.
B. Capaian Kinerja
Capaian Kinerja Organisasi pada BBPKH Cinagara dilakukan melalui
pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi. Hasil
pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan dokumen penetapan kinerja
(performence agreement) antara Kepala BBPKH Cinagara dengan Kepala
BPPSDMP yang telah ditandatangani pada bulan Maret 2017 dan revisi
penetapan kinerja terakhir pada bulan Juli 2017.
Secara menyeluruh, hasil pengukuran kinerja BBPKH Cinagara sampai
dengan semester I tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan
antara target pencapaian indikator yang telah ditetapkan dengan
realisasinya. Standar indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran
secara umum adalah indikator output tetapi pada beberapa sasaran telah
ditingkatkan standar indikatornya sampai dengan indikator outcome. Jika
berdasarkan Renstra BBPKH Cinagara 2015-2019 sasaran kinerja yang
ingin dicapai terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja yaitu 1). Peningkatan
LAKIN Baiai Besar Pe/atihan Kesebatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2017 Halaman 18
kapasitas aparatur dan non aparatur pertanian, 2). Sertifikasi profesi bidang
pertanian, 3). Layanan Internal Organisasi, 4). Jumlah dukungan
pemantapan sistem pelatihan pertanian.
Dari 4 (empat) sasaran kinerja pada Penetapan Kinerja Tahun 2017
tersebut kemudian dijabarkan pada Indikator Kinerja antara lain : 1). Jumlah
Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya, 2).
Jumlah sertifikasi Bidang Pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan, 3).
Jumlah layanan internal organisasi yang dihasilkan, 4). Jumlah dukungan
pemantapan sistem pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan.
Hasil capaian kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara
pada Semester I tahun 2017 tersaji pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Capaian Kinerja BBPKH Cinagara
Target fisik Realisasi anggaran
Sasaran Strategis Indikator KinerjaTarget
Reali-sasi % Target (Rp) Realisasi
(Rp) %
1 2 3 4 6 7 8 9
Mantapnya sistem pelatihan pertanianrialam maningkatkan
a. Jumlah aparatur pertanian yang terlatih
480 org 240 50,00 1.522.888.000 642.971.957 42,22
kompetensi aparatur pertanian dan non
b. Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
330 org 210 63,64 1.010.325.000 710.844.150 70,36
aparatur pertanian; days tank pertanian bagi tenaga kerja mud a; pelibatan perempuan petani/pekerja.
c. Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang
terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajarannya (Layanan internal Overhead)
2 unit 0,00 1.257.600.000 591.445.500 47,03
d. Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang
disertifikasi
60 org 60 100,00 76.836.000 55.797.500 72,62
e Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan
6 layanan 2 28,57 1.289.070.000 604.161.336 46.87
f. Jumlah LayananPerkanicran ysny difasilitasi dan dikembangkan
12 bulan 6 50,00 7.255.455.000 3.473.692.502 47,88
L A K IN B a la i B esar P e la tih a n K esehatan Hewan C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 19
Realisasi keuangan sampai dengan 30 Juni 2017 mencapai Rp.
6.078.912.945,- atau sebesar 48,98 %. Sedangkan realisasi fisiknya
adalah 58,14 %.
Data pengukuran kinerja dapat digambarkan pada grafik di bawah
in i:
Grafik 1. Pencapaian Kinerja per Juni Tahun Anggaran 2017
150
Pencapaian K inerjaTahun Anggaran 201 7
WKS -2- 10.10
-50Penyerapan Konsistensi Konsistensi
atas RPD atas RPDAwal Revisi
Pencapaian Efisiensi * Keluaran
Selain pencapaian kinerja dapat dilihat hasii penyerapan anggaran
tahun 2017 pada grafik di bawah in i:
Grafik 2. Penyerapan Anggaran sampai bulan Juni Tahun 2017
Penyerapan AnggaranTalnm Amjgaran 10 17
15 Milyar
5 Milyar
0 Milyat
-5 MilyarJan fe b Mai Apr Met Jun ju l Ags Sep O kt Nov Oes
Keterangan:
Rencana Penarikan Dana (awal) Rencana Penarikan Dana (revisi)
■ ■ ■ Realisasi Anggaran
LA KIN Bala/ Besar Petatihan Ketehatan Hewan dnagara Bogor Tahun 2017 Halaman 20
Data realisasi kinerja tahun 2017.
• Realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara sampai bulan Juni
tahun 2017 adalah Rp. 6.078.912.945,- dari total pagu sebesar Rp.
12.412.174.000,-. Sedangkan persentase tingkat serapan anggaran
kinerja tahun 2017 adalah sebesar 48,98 %. Fluktuasi perkembangan
realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2017 tersaji pada Tabel 3.
Tabel 3. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran BBPKHCinagara Tahun 2012 - 2017.
Tahun Pagu (Rp.)Realisasi
% FisikRp. 0/.
/ u
2012 23.296.085.000,- 21.895.214.237,- 93,99 99,862013 24.090.143.000,- 22.390.161.027,- 92,94 101,742014 15.802.182.000,- 14.605.667.065,- 92,43 103,812015 23.738.001.000,- 22.439.644.939,- 94,53 104,14M— VS 1 V 21.729.221.000,- 1 q rrr Roc c n n -
i v y . w w . w w w . v ' w w , 91,38 98,32
2017Juni
12.412.174.000,- 6.078.912.945,- 48,98 58,14
Peningkatan SDM pertanian ditunjukkan dengan tercapainya target
indikator kinerja dari 5 (lima) indikator kinerja yaitu; Jumlah Aparatur dan non
aparatur yang terlatih 55,56%, Jumlah Aparatur dan non aparatur yang
disertifikasi 100,00%, Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang terfasilitasi sarana
dan prasarana pembelajarannya 0,00%, Jumlah layanan pendidikan dan
pelatihan 28,57%, Layanan perkantoran yang difasilitasi dan dikembangkan
50,00%. Pada bagian ini diuraikan hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja
setiap sasaran, pembandingan data kinerja, faktor penyebab keberhasilan atau
kegagalan pencapaian sasaran, hambatan atau kendala dan permasalahan
yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.
Hasil evaluasi dan analisis pengukuran kinerja terhadap masing-masing
indikator kinerja beserta capaian target indikator kinerjanya adalah sebagai
berikut:
LA K IN B a /a i B e ta r P e la tih a n K esehatan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 21
Indikator kinerja ini bertumpu pada output Jumlah Aparatur dan Non
Aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya dengan target capaian
810 orang. Adapun penjabaran dari indikator kinerjanya tersebut meliputi :
Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya 480 orang,
Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya 330 orang.
Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangan terkait dengan
sasaran ini capaiannya sebesar 53,44 % sedangkan capaian target realisasi
fisik 55,56 % dengan difasilitasi anggaran sebesar Rp. 2.533.213.000,-.
Dari anggaran tersebut realisasi sebesar Rp. 1.353.816.107,- dapat dilihat
pada masing-masing indikator di bawah in i:
a. Indikator Kinerja : Jumlah Aparatur dan non aparatur yang terlatih
1. Pada indikator kinerja jumlah aparatur pertanian yang meningkat
kompetensinya pada tahun 2017 melalui Diklat Teknis Aparatur
sebanyak 217 orang, dengan menggunakan anggaran sebesar Rp.
527.033.007,-. Kegiatan diklat ini peserta meningkat kompetensinya
dapat dilihat dari nilai pre test dan post test dengan prosentase kemajuan
berlatih rata-rata 63,94 kategori “Memuaskan”, sedangkan pada
indikator kinerja jumlah aparatur pertanian yang meningkat
kompetensinya melalui Diklat Fungsional RIHP sebanyak 23 orang,
dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 115.S38.950,- meningkat
kompetensinya dilihat dari nilai pre test dan post test dengan prosentase
kemajuan berlatih rata-rata 61,64 kategon memuaskan .
2. Pada indikator kinerja jumlah non aparatur pertanian yang meningkat
kompetensinya melalui Diklat Teknis Non Aparatur sebanyak 180 orang,
dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 615.121.000,-. Kegiatan
diklat ini peserta meningkat kompetensinya dapat dilihat dari nilai pre test
dan post test dengan prosentase kemajuan berlatih rata-rata 69,38
kategori “Memuaskan”, sedangkan pada indikator kinerja jumlah non
aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya melalui Diklat
fvianajemen dan Kewirausanaan Bagi Non Aparatur sebanyak 30 orang,
dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 95.723.150,- meningkat
I
I
I
LA K 1N B a la i B e ta r P e /a tih a n K ete h a ta n H ew an G n a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 22
kompetensinya dilihat dari nilai pre test dan post test dengan prosentase
kemajuan berlatih rata-rata 65,32 kategori “Memuaskan”.
b. Indikator Kinerja : Meningkatnya Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian
Indikator kinerja ini bertumpu pada output Jumlah pelatihan yang
mengikuti sertifikasi profesi bidang pertanian yang ditingkatkan
kompetensinya dengan target capaian 60 orang. Adapun penjabaran dari
indikator kinerjanya 60 orang tersebut adalah diklat kompetensi dan
sertifikasi Inseminasi Buatan Bagi Inseminator, peserta setelah mengikuti
diklat sertifikasi profesi semua dinyatakan kategori kompeten.
Serapan anggaran atau realisasi keuangan terkait dengan sasaran
ini capaiannya sebesar 72,62 % sedangkan capaian target realisasi fisik
100,00 % dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 55.797.500,-.
c. Indikator kinerja : Terfasilitasinya sarana dan prasarana pembelajaran (Layanan Internal Overhead).
Indikator kinerja ini bertumpu pada output Layanan Internal Overhead
yang terfasilitasi dengan target capaian 2 unit. Indikator kinerja tersebut
adalah pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran.
Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangan mencapai
47,03% sedangkan target reaiisasi fisik 0,00%. Hal ini menunjukkan bahwa
capaian target realisasi fisik baru taraf persiapan dengan menggunakan
anggaran sebesar Rp. 591.445.500,-.
d. indikator kinerja : Jumiah iayanan pendidikan dan pelatihan
Indikator kinerja ini bertumpu pada output layanan pendidikan dan
pelatihan dengan target 7 layanan. Indikator kinerjanya meliputi layanan
program dan kerjasama pelatihan yang dihasilkan dan layanan
penyelenggaraan, kelembagaan dan ketenagaan pelatihan yang dihasilkan,
dengan target 7 layanan.
Pada indikator ini baru 2 layanan yang terealisasi dengan dukungan
anggaran sebesar Rp. 604.161.336,- (46,87%). Kegiatan ini masih dalam
proses persiapan.
L A K IN B a ta i B esar P e la tih a n K e te h a ta n H ew an O n a g a ra Bogor Tahun 2017 Halaman 23
Indikator kinerja ini bertumpu pada output terfasilitasinya pelayanan
perkantoran dengan target capaian 12 bulan layanan. Indikator kinerjanya
meliputi; Pembayaran Gaji dan Tunjangan serta Operasional dan
pemeliharaan kantor.
Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangannya mencapai
47,88% sedangkan capaian target realisasi fisik 50%. Hal ini menunjukkan
capaian target realisasi fisik lebih besar daripada realisasi keuangan.
Namun capaian nilai rata-rata keseluruhan indikator kinerja yaitu :
target realisasi fisik 58,14% lebih besar dari target realisasi keuangan
48,98%.Tercapainya target indikator kinerja sampai dengan 30 Juni 2017
dengan rata-rata capaian target realisasi fisik dan realisasi keuangan
berpengaruh positif kepada peserta diklat, masyarakat dan stakeholder
melalui pelayanan prima yang diterapkan oleh BBPKH Cinagara Bogor.
e. Indikator Kinerja; Jumlah Layanan Perkantoran
C. Realisasi Anggaran
Realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara tahun 2017 menurut Jenis
belanja dapat dilihat pada tabel 4 di bawah in i:
Tabel 4. Realisasi Anggaran BBPKH Cinagara.
No. Jenis Belanja Rencana Realisasi %1. Pegawai 5.086.652.000,- 2.446.356.666,- 19,712. Barang 6.621.182.000,- 3.155.295.779,- 25,423. Modal 704.340.000,- 477.260.500,- 3,85
Jumlah 12.412.174.000,- 6.078.912.945,- 48,98
LA K 1N B aku ' B esar P e ta tih a n K esehatan H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 24
BAB IV
P E N U T U P
Laporan akuntabilitas kinerja BBPKH Cinagara tahun 2017 merupakan
salah satu bentuk dokumen pertanggung jawaban dari pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi yang diemban BBPKH Cinagara dalam kurun waktu 6 bulan.
Indikator kinerja output dari indikator kinerja rata-rata mencapai 58,14%.
Sedangkan realisasi serapan anggaran (input) rata-rata mencapai 48,98% atau
sebesar Rp. 6.078.912.945,- dari total penggunaan anggaran Rp
12.412.174.000,-.
Hasil kinerja BBPKH Cinagara dianggap berhasil karena :
1. Pelaksanaan kegiatan dari kinerja yang direncanakan berjalan sesuai
target;
2. Tercapainya hasil kinerja yang telah diprogramkan;
3. Tercapainya hasil-hasil kegiatan yang telah direncanakan.
Adapun tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk 6 bulan yang akan
datang adalah : mempersiapkan, melaksanakan dan merealisasi kegiatan yang
belum terlaksana.
L A K /N B aku ' B esar P e ta tih a n K e te h a ta n H ew an C in a g a ra B ogor Tahun 2017 Halaman 25
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah in i:
Nama : Rudy RawendraJabatan : Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Momon RusmonoJabatan : Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian
Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Kedua
Jakarta, 18 Juli 2017
Pihak Pertama
Momon Rusmono Rudy Rawendra
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BALAI BESAR PELATIHAN DAN KESEHATAN HEWAN CINAGARA
No Sasaran Kegiatan Indikator Target
1 Mantapnya sistem pelatihan pertanian dalam meningkatkan kompetensi aparatur pertanian dan non aparatur pertanian; daya tarik pertanian bagi tenaga muda; pelibatan perempuan petani / pekerja
Jumlah Aparatur' Pertanian yang terlatih
480 Orang
Jumlah Non Aparatur Pertanian yang terlatih
330 Orang
Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang terfasilitasi Sarana dan Prasarana Pembelajaran
2 Unit
Jumlah Aparatur dan Non Aparatur Pertanian yang disertifikasi
60 Orang
Jumlah Layanan Pendidikan dan Pelatihan
6 Layanan
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelatihan Pertanian
0 Unit
No Kegiatan Anggaran (Rp)
1 Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian 12.412.174.000
Jakarta, 18 Juli 2017
Kepala Badan Kepala Balai
Momon Rusmono Rudy Rawendra
Lampiran 2.
Struktur organisasi BBPKH Cinagara BogorBerdasarkan Peraturan Henteri Pertanian No. l07/PermEntan/QT.I40/IB/20l3
Tanggal 9 Oktaber 2013
LAKIN B a la i B etar P elatihan Kesehatan Hewan G nogara Bogor Tahun 2016 HalamoM 47
PERKEMBANGAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN APBN BPPSDMP TA 2017
SATKER UPT PELATIHAN : BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN HEWAN (BBPKH) CINAGARA BOGOR
SD BULAN : JUNI 2017
NO OUTPUT SUBOUTPUT SATUANFISIK ANGGARAN (RP)
T R % PAGU REALISASI %
018.10.13 Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan Pertanian 891 518 58.14% 12,412,174,000 6,078,912,945 48.98%
01810.002 SERTIFIKASI PROFESI BIDANG PERTANIAN orang 60 60 100.00 76,836,000 55,797,500 72.62
051 Sertifikasi Profesi Bagi SDM Pertanian
B Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian (IB) orang 60 60 100.00 76,836,000 55,797,500 72.62
01810.004 PENINGKATAN KOMPETENSI SDM PELATIHAN PERTANIAN orang 810 450 55.56% 2,533,213,000 1,353,816,107 53.44
052 Diklat Fungsional RIHP dan Non RIHP orang 60 23 38.33 279,030,000 115,938,950 41.55
A Diklat Fungsional D asarA h li Pengawas Bibit Ternak orang 30 23 76.67 140,840,000 115,938,950 82.32
B Diklat Fungsional Dasar Medik Veteriner orang 30 - 138,190,000 -
053 Diklat Teknis Bagi Aparatur orang 360 187 51.94 994,798,000 419,445,042 42.16
A Diklat Sertifikasi Inseminasi Buatan Bagi Petugas orang 120 70 58.33 228,200,000 96,170,000 42.14
CDiklat Teknis Keswan Bagi Petugas Mendukung
UPSUS SIWAB di Kabupaten Batangorang 30 30 100.00 46,250,000 -
DDiklat Teknis Manajemen Hijauan Pakan Ternak Bagi
Petugasorang 30 30 100.00 121,930,000 116,775,800 95.77
E Diklat Teknis Epidemiologi Bagi Petugas Keswan orang 30 - 155,614,000 -
HDiklat Teknis Pelayanan Aktif Keswan Bagi Petugas
Keswanorang 30 28 93.33 134,980,000 96,783,042 71.70
1Diklat Teknis Pelayanan Keswan Masyarakat
Veteriner di Provinsi Riauorang 30 - 43,100,000 -
JDiklat Teknis Keswan Bagi Petugas di Wilayah UPSUS
SIWAB 2017 di Kabupaten Rembangorang 30 - 46,250,000 -
KDiklat Teknis Penanggulangan dan Pengendalian
Penyakit Hewan Menular Bagi Petugasorang 60 29 48.33 218,474,000 109,716,200 50.22
054 Diklat Manajemen dan Kewirausahaan Bagi Non Aparatur orang 120 30 25.00 264,335,000 95,723,150 36.21
B Diklat Kewirausahaan Agribisnis Bagi Petani Muda orang 60 - 133,900,000 - -
C Agri Training Camp di Penas Aceh orang 30 30 100.00 100,435,000 95,723,150 95.31
D Agri Training Camp orang 30 - 30,000,000 -
NO OUTPUT SUBOUTPUTFISIK a n g g a r a n (RP)
s a t u ANT R % PAGU REALISASI %
05 5 Diklat Teknis Bagi Non Aparatur orang 210 180 85.71 745,990,000 615,121,000 82.46
ADiklat Teknis Pemeriksaan Kebuntingan (PKb) Pada
Sapi Bagi Non Aparaturorang 30 30 100.00 55,400,000 50,972,500 92.01
BDiklat Teknis Inseminasi Buatan Bagi Petugas Calon
Inseminator Non Aparaturorang 30 - 146,050,000 64,500,000 44.16
CDiklat Teknis Manajemen Hijauan PakanTernak Bagi
Non Aparaturorang 30 30 100 114,990,000 105,781,000 91.99
n Diklat Teknis Pengolahan LimbahTernak orang 30 30 100 98,930,000 92,463,000 93.46
EDiklat Teknis Budidaya Ternak Sapi Potong Bagi Non
Aparaturorang 30 30 100 143,590,000 143,323,500 99.81
FDiklat Teknis Keswan Bagi Non Aparatur di Provinsi
Gorontaloorang 30 30 100.00 57,300,000 53,856,500 93.99
GDiklat Teknis Peternakan Dalam Rangka Mendukung
DPSUS SIWABorang 30 30 100.00 107,230,000 104,224,500 97.20
H BIMBINGAN TEKNIS BAGI PURNATUGAS 22,500,000 -
1810.004.U
04Diklat Teknis Kesehatan Hewan Bagi Petugas, Wilayah Barat orang 60 30 50.00 249,060,000 107,587,965 43.20
1.810.951 LAYANAN INTERNAL (OVERHEAD) layanan 2 - 0.00% 1,257,600,000 591,445,500 47.03
997 Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran layanan 1 - 701,760,000 261,435,000
A Pengembangan Unit Produksi Pembelajaran (PIA) paket 1 - 231,260,000 49,845,000 21.55
B Pengadaan Komputer PC unit 5 - 50,000,000 49,250,000 98.50
C Pembuatan Taman paket 1 - 112,000,000 -
D Pengadaan Tandon Air unit 4 - 48,000,000 48,000,000 100.00
E Perbaikan Instalasi Listrik paket 1 - 50,000,000 50,000,000 100.00
F Perbaikan Instalasi Air paket 1 - 160,000,000 14,340,000 8.96
GPengadaan Peralatan Asrama, Dapurdan Ruang
Makanpaket 1 - 50,500,000 50,000,000 99.01
998 Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Barigunan layanan 1 555,840,000 330,010,500 59.37
B Renovasi Dapur Keg 1 227,100,000 205,525,500 90.50
C Renovasi Asrama Manyar 2m 100 222,100,000 74,485,000 33.54
D Perbaikan Bronjong 2m 50 50,000,000 50,000,000 100.00
E Perbaikan Jalan Lingkungan Kandang2
m 50.94 50,940,000 -
F Perbaikan Kandang Domba2
m 11.4 5,700,000
NO OUTPUT SUBOUTPUT SATUANFISIK ANGGARAN (RP)
T R % PAGU REALISASI %
1.810.966 LAYANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN layanan 7 2 28.57% 1,289,070,000 604,161,336 46.87052 Layanan Program dan Kerjasama Pelatihan yang dihasilkan
BPenyusunan Rencana Kerja, Kinerja, Kegiatan dan
Anggaranlayanan 1 - 50,000,000 12,540,000 25.08
C Administrasi Kegiatan layanan 1 1 100.00 653,600,000 207,507,040 31.75
053 Layanan Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan yang dihasilkan
A Sistem Manajemen Mutu layanan 1 - 50,000,000
C Pembinaan Kepegawaian layanan 1 - 114,000,000 48,453,000 42.50
FPenyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP)layanan 1 - 6,320,000 700,000 11.08
G Monev layanan 1 - 12,000,000 6,795,000 56.63
JPengawalan dan Supervisi Program Upsus PAJALE dan
SIWABlayanan 1 1 100.00 403,150,000 328,166,296 81.40
1.810.994 LAYANAN PERKANTORAN bulan 12 6 50.00% 7,255,455,000 3,473,692,502 47.88001 Gaji dan Tunjangan A Pembayaran Gaji dan Tunjangan bulan 12 6 50.00 5,086,652,000 2,446,356,666 48.09
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor bulan 12 6 50.00 2,168,803,000 1,027,335,836 47.37
A Perawatan Gedung Kantor bulan 12 6 50.00 120,985,000 90,959,500 75.18
B Pemeliharaan Sarana Kantor dan Peralatan bulan 12 6 50.00 107,845,000 34,996,600 32.45
C Pengadaan Peralatan/Perlengkarapan Kantor bulan 12 6 50.00 115,500,000 46,956,000 40.65
D Langganan dan Jasa bulan 12 6 50.00 348,000,000 167,171,936 48.04
EPemeliharaan dan Operasional Kendaraan Bermotor
Roda 2 / 4bulan 12 6 50.00 290,000,000 172,501,800 59.48
F Perawatan Peralatan dan Mesin bulan 12 6 50.00 45,000,000 8,400,000 18.67
G Operasional Perkantoran dan Pimpinan bulan 12 6 50.00 902,350,000 410,425,000 45.48
H Pengadaan Pakaian Dinas orang 38 - 14,200,000 - -
1 Pakan Ternak dan Obat bulan 12 6 50.00 224,923,000 95,925,000 42.65
TOTAL 891 518 58.14% 12,412,174,000 6,078,912,945 48.98%