Laporaljln BAB II

30
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI A. KEADAAAN GEOGRAFIS Desa Balumbung merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng. Secara Geografis Desa Balumbung berada diwilayah pegunungan degan kondisi alam yang berbukit dengan sumber mata pencaharian utama adalah berkebun. Hampir seluruh penduduk Desa Balumbung bermata pencaharian utama adalah Berkebun dengan tanaman utama adalah Kopi, Cengkeh, Kakao namun masih ada sebagian masyarakat yang masih tetap melakukan usaha perkebunan dengan jenis komuditas tanaman jagung. Selain itu beberapa jenis tanaman sela seperti nangka, pete, sukun, langsat, rambutan dan durian serta pisang dirasakan cukup memberikan kontribusi dalam menopang kehidupan masyarakat di Desa Balumbung 9

description

,llljl

Transcript of Laporaljln BAB II

Page 1: Laporaljln BAB II

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. KEADAAAN GEOGRAFIS

Desa Balumbung merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah

Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng. Secara Geografis Desa Balumbung

berada diwilayah pegunungan degan kondisi alam yang berbukit dengan sumber

mata pencaharian utama adalah berkebun. Hampir seluruh penduduk Desa

Balumbung bermata pencaharian utama adalah Berkebun dengan tanaman utama

adalah Kopi, Cengkeh, Kakao namun masih ada sebagian masyarakat yang masih

tetap melakukan usaha perkebunan dengan jenis komuditas tanaman jagung.

Selain itu beberapa jenis tanaman sela seperti nangka, pete, sukun, langsat,

rambutan dan durian serta pisang dirasakan cukup memberikan kontribusi dalam

menopang kehidupan masyarakat di Desa Balumbung sebagai sumber

penghasilan sehari-hari. Kondisi iklim yang cukup sejuk dan dingin dengan

didukung oleh lahan yang subur memungkinkan berbagai jenis tanaman dapat

tumbuh dan berkembang didesa tersebut sebagai bukti beberapa warga telah

mengembangkan tanaman pala sebagai tanaman produktif jangka panjang dan

memiliki nilai jual yang cukup tinggi karena merupakan salah satu jenis tanaman

komuditas ekspor.

9

Page 2: Laporaljln BAB II

a. Letak Desa

Adapun batas-batas wilayah administratif wilayah Desa Balumbung

yaitu sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Bonto Tappalang dan Desa Labbo.

b. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Ereng-ereng.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Campaga.

d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Bonto Tappalang.

b. Administrasi Desa

Desa Balumbung yang terletatak diwilayah adminisratif kecamatan

Tompobulu kurang lebih 5 km dari ibu kota Kecamatan Tompobulu dengan

lama jarak tempuh 15–20 menit dan 29 km dari ibu Kota Kabupaten Bantaeng

dengan jarak tempuh kurang lebih 40–60 menit dan dengan ketinggian 100–

500 mdpl. Luas Wilayah Desa Balumbung 6,08 km2 yang terdiri dari 2 Dusun

yaitu Dusun Pakku dan Dusun Kassiloe yang dihuni oleh 456 Kepala

keluarga.

c. Topografi

Luas dan ketinggian Desa Balumbung :

No Ketinggian (MDPL) Luas (Km) %

1 100 – 500 -

2 Luas Desa Balumbung 6.08 100

Sumber : Profil Kabupaten Bantaeng 2007

10

Page 3: Laporaljln BAB II

d. Geologis Desa

Desa Balumbung terletak di daerah pegunungan yang memanjang ke

utara sampai dengan kaki Gunung Lompobattang memiliki potensi untuk

dikembangkan usaha perkebunan rakyat dan pengembangan hutan

kemasyarakatan.

Selain tersebut diatas, dikenal sebagai penghasil komoditas kopi, kakao

dan cengkeh.

e. Iklim dan Curah Hujan

Secara geografis, kondisi iklim di desa Balumbung cukup sejuk dan

dingin pada saat musim hujan rata-rata antara bulan November sampai April

dengan temperatur suhu antara 5–20 derajat celcius. Musim kemarau antara

bulan Agustus sampai Oktober.

f. Hidrologi dan Tata Kelola Air

Berdasarkan hasil pemetaan sosial dan sumber daya Desa Balumbung

potensi sumber air bersih berupa 2 buah mata air yang salah satunya terletak

di Dusun Kassiloe dan satu buah berada di luar desa yaitu desa

BontoTappalang, potensi sumber air bersih ini cukup besar untuk pemenuhan

akan air bersih yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi, mencuci dan

kakus bagi masyarakat yang berada di dua dusun yakni pakku dan Kassiloe.

11

Page 4: Laporaljln BAB II

Pemamfaatan sumber air bersih melalui sistem perpipaan yang awalnya

menggunakan Salu Bulo (bambu) yang pengadaan bahan dan alat serta

pekerjaannya dilakukan secara swadaya.

B. Keadaan Demografi

1. Jumlah Penduduk

Menurut data sekunder yang diperoleh dari kantor Desa Balumbung

Kabupaten Bantaeng pada bulan Juli 2009, tercatat sebanyak 1848 penduduk

di Desa Balumbung, yang terdistribusi kedalam 456 Kepala Keluarga.

Sedangkan data primer yang kami dapatkan sebanyak 1665 penduduk yang

terdistribusi ke dalam 392 Rumah Tangga. Hal ini disebabkan karena

kebanyakan penduduk Dusun Pannambungan menganut sistem extended

family, dimana dalam satu rumah tangga, kadang terdiri dari beberapa kepala

keluarga.

Menurut wawancara yang dilakukan dengan pemerintah desa, jumlah

penduduk yang mengalami fluktuasi dari bulan ke bulan disebabkan karena

beberapa penduduk Desa Balumbung meninggalkan desa ini dalam bulan

atau waktu-waktu tertentu. Seperti menjadi pekerja di luar kota, bahkan

menjadi TKI di luar negeri.

2. Jenis Kelamin

Dari pendataan yang dilakukan diperoleh bahwa jumlah penduduk

Desa Balumbung yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak (53,4%)

dibandingkan dengan penduduk yang berjenis kelamin laki-laki (46,6%).

12

Page 5: Laporaljln BAB II

Berikut tabel distribusi jumlah penduduk di Desa Balumbung menurut

jenis kelamin:

Tabel 1Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Balumbung Kec.

Tompobulu Kabupaten Bantaeng Tahun 2009

No Jenis KelaminDusun Pakku Dusun Kassi Loe

n % n %1 Laki-laki 426 48,7 349 44,22 Perempuan 449 51,3 441 55,8

Total 875 100 790 100 Sumber: Data Primer, Juli 2009

3. Kelompok Umur

Dari hasil pendataan diperoleh bahwa jumlah penduduk di Desa

Balumbung yang paling banyak berada pada umur dewasa tua yakni 25-40

tahun (26,4%) dan yang paling sedikit pada kisaran umur 0-11 bulan (1,5%).

Berikut tabel distribusi penduduk Desa Balumbung menurut

kelompok umur :

Tabel 2Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Desa Balumbung

Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng Tahun 2009

No Kelompok Umur Jumlah %1 0 - 11 bulan 25 1,52 1 - 4 tahun 93 5,63 5 – 14 tahun 231 13,94 15 – 24 tahun 339 20,45 25 – 40 tahun 544 32,76 41 – 64 tahun 351 21,17 > 64 tahun 82 4,9

Total 1665 100Sumber: Data Primer, Juli 2009

13

Page 6: Laporaljln BAB II

C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI/BUDAYA

Keadaan sosial ekonomi dan budaya sangat berpengaruh terhadap

kehidupan dan kesehatan suatu kelompok masyarakat, oleh karena itu faktor

sosial ekonomi sangat penting untuk diperhatikan demi meningkatkan status

derajat kesehatan. Keadaan sosial ekonomi dan budaya Desa Balumbung

cukup beragam mulai dari agama, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian.

a. Agama

Penduduk Desa Balumbung seluruhnya memeluk agama Islam

dan berdasarkan hasil peninjauan lokasi terdapat 8 masjid sebagai sarana

peribadatan untuk masyarakat setempat yang seluruhnya muslim.

Sehingga dapat disimpulkan kehidupan kerohanian cukup baik. Hal ini

ditandai dengan kuantitas penduduk yang melakukan shalat lima waktu

dan shalat jum’at. Tiga masjid di Dusun Pakku serta lima masjid di

Dusun Kassi Loe.

b. Pendidikan

Profil pendidikan memberikan gambaran potensi sumberdaya

manusia. Pendidikan maupun skill penduduk Khususnya di desa

Balumbung yang dikategorikan rendah. Hal ini disebabkan karena

fasilitas sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas, fasilitas

pendidikan dasar yang hanya terdiri dari 2 buah sarana pendidikan dasar,

yaitu SDN No. 58 Balangkabbong yang terdapat di Dusun Pakku dan SD

Inpres Kassi loe yang terdapat di Dusun Kassi loe. sehingga membuat

14

Page 7: Laporaljln BAB II

masyarakat yang berkeinginan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih

tinggi (SMP) ke desa tetengga (Kel. Campaga) atau ke kelurahan

Banyorang yang akses transportasinya belum begitu lancar, setiap hari

mereka harus menggunakan jasa angkutan mobil mikrolet dengan

mengeluarkan biaya rata-rata Rp 2000,-/hari biaya rutin ini dirasakan

berat oleh sebagian orang tua siswa, terutama bagi orang miskin sehingga

banyak anak yang lebih memilih membantu orang tuanya bekerja di

kebun.

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang terdapat di Desa Nipa-nipa

Dengan jarak tempuh + 12 Km dari Desa Balumbung dengan Biaya yang

digunakan rata–rata Rp. 6000,-/perhari merupakan Alternatif Utama bagi

siswa yang telah tamat SMP namun ada juga lebih memilih sekolah di

SMK yang berada di ibu kota kabupaten Bantaeng dengan jarak tempuh +

22 kilo meter yang memaksa orang tua siswa mengeluarkan biaya untuk

pendidikan Anaknya sebesar + 10.000 perhari belum lagi kebutuhan-

kebutuhan pendidikan lainnya.

Di Desa Balumbung juga terdapat 1 unit fasilitas belajar sambil

bermain bagi Anak Usia Dini yang terletak di Dusun Pakku selain itu juga

terdapat 1 unit TK yang terletak di Dusun Kassiloe, namun kedua fasilitas

tersebut dirasa belum memadai di sebabkan keterbatasan fasilitas yang

ada selain kendala tersebut keterbatasan kafasitas dan jumlah tenaga

15

Page 8: Laporaljln BAB II

pengajar juga sangat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan bermain

bagi anak usia dini.

Bahwa secara umum tingkat pengetahuan dan kemampuan

penguasaan teknologi masyarakat desa Balumbung masih terbelakang,

tidak terkecuali dalam setiap sektor, adalah sangat rendah. Dari

wawancara dengan sejumlah petani, diketahui bahwa dalam bekerja dan

menjalankan usaha tani, mereka memang lebih banyak mengandalkan

pengalaman dan usaha mencontoh dari apa yang dilihat.

Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap pamahaman dan

pengetahuan, termasuk pada bidang kesehatan. Seperti halnya di Desa

Balumbung, tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat masih

kurang. Ditandai dengan tingkat pendidikan penduduk yang pada

umumnya berada pada tamat SD/MI/Sederajat yakni sebesar 31,5%,

sedangkan proporsi terkecil ada pada penamatan pendidikan di tingkat

perguruan tinggi hanya 2,1%. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel

berikut:

16

Page 9: Laporaljln BAB II

Tabel 3Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendididikan Ditamatkan

Di Desa Balumbung Kec. Tompobulu Kab. BantaengTahun 2009

No Tingkat Pendidikan Jumlah %1 Tidak Pernah Sekolah 303 18,22 Belum Sekolah 146 8,83 Tidak Tamat SD/MI 341 20,54 SD/MI/Sederajat 524 31,55 SMP/MTs/Sederajat 194 11,76 SMA/MA/Sederajat 122 7,37 Perguruan Tinggi 35 2,1

Total 1665 100Sumber: Data Primer, Juli 2009

c. Mata Pencaharian Penduduk

Masyarakat Desa Balumbung pada umumnya bermata pencaharian

utama pada kegiatan pertanian dengan tanaman utama adalah kopi,

cengkeh, dan kakao. Namun ada sebahagian kecil masyarakat yang masih

tetap melakukan usaha perkebunan dengan jenis komoditas tanaman

jagung dan kacang tanah.

Sektor perkebunan merupakan sektor yang paling besar menyerap

tenaga kerja, yakni sekitar 85%, disusul oleh sektor-sektor usaha dalam

bidang jasa dan perdagangan.

Sektor pertanian menyumbang 91% di Desa Balumbung, diikuti

PNS (2,0%), jasa (0,2 %) dan sektor-sektor lainnya. Namun demikian,

sektor pertanian adalah yang paling lambat pertumbuhan dan

perkembangannya khususnya dari segi ekonomi. Dikutip dari profil Desa

Balumbung, ternyata dapat diketahui penyebab dari masalah tersebut

17

Page 10: Laporaljln BAB II

yakni berkurangnya hasil perkebunan khususnya tanaman kopi sebagai

akibat tidak tertatanya pola tanam yang sesuai dengan petunjuk tehnis

perkebunan. Pemasaran hasil produksi pertanian masyarakat,sebahagian

menjual pada pedagang pengumpul yang ada didesa dengan tingkat

penyusutan dan selisih harga antara 10 – 15 % hal ini disebabkan karena

tidak adanya lembaga didesa Balumbung yang dapat membeli dengan

harga yang wajar.sekalipun ada pasar tradisional yang terletak di

kelurahan banyorang dengan jarak + 5 km dari desa Balumbung yang

beroperasi dua kali seminggu.

Begitupun tentang usaha beternak sapi dan kambing sudah cukup

lama di lakukan mengingat potensi pengembanganya cukup menjanjikan

karena didukung oleh ketersedian sumber pakan yang melimpah.

Sektor Perkebunan

Usaha pertanian masyarakat Desa balumbung dengan perkiraan

produksi :

Jagung : ± 25 Ton /tahun (.2 x Musim)

Kacang tanah : ± 15 Ton /tahun (1 x Musim)

Sayuran : ± 1Ton /tahun

Usaha perkebunan masyarakat adalah dengan tanaman adalah Kopi,

cengkekh, kakao, pisang, kemiri, pete dan nangka dengan perkiraan

produksi pertahun sebagai berikut :

Cengkeh : ± 45ton/tahun (1 x Musim)

18

Page 11: Laporaljln BAB II

Kopi : ± 400 ton/tahun (1 x Musim)

Coklat : ±..350 ton/tahun (1 x Musim)

Pisang : ±..300 ton/tahun

Kemiri : ± 100 kilo/tahun

Pete : + 200 kilo/tahun

Sektor Peternakan

Usaha peternakan masyarakat desa balumbung sukup bervariatif,

disebabkan karena berada pada ketinggian 100 -500 mdpl. Untuk jenis

ternak yang ada di balumbung. Sapi, kuda, dan kambing adalah ternak

yang banyak ditemukan di Desa Balumbung dengan jumlah sapi 108

ekor, kuda 35 ekor, dan kambing 178 ekor

(Sumber : Data Sekunder, RPJM Desa Balumbung 2009-2013)

Gambaran kondisi Ekonomi dan Mata Pencaharian Masyarakat Desa

Balumbung dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4

19

Page 12: Laporaljln BAB II

Distribusi Penduduk Menurut Pekerjaan Utama Di Desa Balumbung Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng

Tahun 2009

No Jenis Pekerjaan Jumlah %1 PNS/TNI/POLRI/Pensiunan 15 0,92 Pegawai/karyawan swasta 15 0,93 Petani 613 36,84 Pedagang/Penjual 21 1,35 Pengusaha 3 0,26 Tukang 29 1,77 Tukang Ojek 2 0,18 Supir 4 0,29 Nelayan 0 0,010 IRT/Tidak Bekerja 963 57,8

Total 1665 100Sumber : Data primer, 2009

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar mata pencaharian

penduduk Desa Balumbung adalah IRT/tidak bekerja sebesar 57,8% dan

yang petani sebanyak 36,8%.

d. Tingkat Kemiskinan

Dari hasil sensus dan pembobotan yang dilakukan oleh KPM yang

dilihat dari RPJM Desa Balumbung 2009 – 2013 dapat disimpulkan

bahwa masyarakat Desa Balumbung sebanyak 43,64% berada pada

tingkatan kesejahteraan “sedang”. Sebagaimana gambaran tingkatan

klasifikasi kesejahteraan masyarakat dalam tabel berikut :

Tabel 5

20

Page 13: Laporaljln BAB II

Distribusi Penduduk Menurut Peringkat Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Balumbung Kec. Tompobulu

Kab. Bantaeng Tahun 2008

NoTingkat

Kesejahteraan Masyarakat

DusunJumlah %Pakku Kassi Loe

L P L P1 Kaya 11 1 4 1 17 3,732 Sedang 101 8 81 9 199 43,643 Miskin 82 23 67 17 189 41,454 Sangat Miskin 13 8 15 15 51 11,18

Jumlah 456 100Sumber: Data Sekunder, Hasil sensus social CLAPP GPI oleh KPM Februari 2008

e. Kondisi Perumahan dan Pemukiman Penduduk

Pada Umunya kondisi Rumah tangga/Keluarga dalam desa

Balumbung memiliki Kedaan Rumah dari setiap Rumah tangga yang

menggunakan Rumah panggung (rumah kayu) bila dilihat secara sepintas

hampir tidak terlalu mencolok bila dilihat dari bentuk dan luasnya yang

menjadi ciri pembedanya adalah dari jenis bahan dasar kayu yang

digunakan.

Konsentrasi pemukiman dan letak rumah penduduk didesa

balumbung umumnya mengikuti garis jalanan baik jalur jalan desa

maupun sepanjang jalan dusun. Berikut ini adalah table yang

menggambarkan distribusi rumah tangga menurut jenis rumah.

Tabel 6

21

Page 14: Laporaljln BAB II

Distribusi Rumah Tangga Menurut Jenis Rumah Di Desa Balumbung Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng

Tahun 2009

No Jenis Rumah Jumlah %

1 Panggung 302 77,02 Permanen 65 16,63 Semi Permanen 25 6,4

Total 392 100Sumber : Data Primer, 2009

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada umumnya masyarakat Desa

Balumbung tinggal di rumah dengan jenis rumah panggung yakni 77,0%.

Sementara hanya sekitar 16,6% yang menempati rumah permanen, dan

6,4% yang menempati jenis rumah semi permanen.

f. Transportasi

Sarana Transportasi menuju Desa Balumbung sebenarnya cukup

memadai karena kondisi jalanya telah diaspal butas namun jumlah sarana

angkutan yang beraktivitas masih sangat terbatas, terlebih lagi akses jalan

ke kampung Kasi loe – Borong Inru’ – Bonto Tappalang dan Pakku –

Campaga yang hanya jalan tanah sepanjang kurang lebih 2 km.

Dengan kondisi fisik berbatu sangat sulit dijangkau oleh kendaraan

bermotor sehingga menghambat distribusi dan pengangkutan baik

manusia maupun hasil bumi yang masuk dan keluar Desa Balumbung

Belum lagi Kondisi jalan menuju Dusun Kassiloe yang

menghubungkan Desa Balumbung dengan kelurahan Ereng – ereng

sangat sulit untuk ditempuh oleh kendaraan bermotor dikarenakan

22

Page 15: Laporaljln BAB II

kondisinya yang rusak parah dan berlobang sehingga perlu mendapat

perhatian dari pihak terkait.

Alat transportasi alternatif seperti mikrolet yang beropersi setiap

hari mulai dari jam 7 sampai jam 4 sore serta jasa tukang ojek umumnya

sebagai alat transportasi masyarakat yang berdomisili di Desa Balumbung

yang dapat di gunakan untuk mengangkut hasil bumi ataupun masyarakat

yang memiliki aktifitas luar desa.

D. STATUS KESEHATAN

Salah satu pakar kesehatan dunia yaitu H.L. Blum dalam teorinya

mengemukakan bahwa status kesehatan baik individu maupun masyarakat

sangat dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu faktor lingkungan, faktor

perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor genetik.

1. Faktor Lingkungan

Hampir seluruh Rumah tangga di Desa Balumbung menbuang

limbah cairan yang dihasilkan setiap hari dibiarkan mengalir dibawah

dan disamping rumah Masyarakat tampa dibuatkan saluran dan tempat

penampungan khusus,sehingga sangat rentang masyarakat terkena

penyakit menular,demikian pula untuk sampah padat rumah tangga

umumnya masyarakat membuangnya disekitar rumah tampa disediakan

tempat pembuangan yang sesuai standar yang sesuai syarat kesehatan

Sementara Sarana air bersih (perpipaan) yang ada didesa

23

Page 16: Laporaljln BAB II

balumbung yang bersumber dari 2 mata air berfungsi untuk pemenuhan

kebutuhan air bersih yang telah dimamfatkan untuk mengaliri 18 Buah

MCK yang di gunakan sebagai sarana mencuci, mandi dan membuang

hajat.

2. Faktor Perilaku

Faktor perilaku juga merupakan salah satu penentu status

kesehatan. Di Desa Balumbung, faktor perilaku yang sangat menonjol

yang kurang menguntungkan kesehatan antara lain tidak memasak air

minum sebelum dikonsumsi dan masih banyak masyarakat yang

membuang sampah disembarang tempat, kesadaran masyarakat juga

untuk membawa anaknya ke posyandu masih sangat kurang.

Kebiasaan lain yang menyimpang dari pola hidup sehat adalah

hampir semua rumah tangga yang memiliki hewan ternak seperti kuda,

sapi dan kambing dibuatkan kandang dibawah kolom rumah sehingga

kotoran yang dihasilkanya selain sebagai sumber penyakit juga

menimbulkan bau yang tidak sedap.

Kebiasaan masyarakat membuang hajat disembarang tempat

masih sering dilakukan seperti dibelakang rumah dan dikebun, hal ini

disebabkan tidak tersedianya jamban keluarga disetiap rumah

tangga ,utamanya bagi masyarakat miskin sekalipun dibeberapa titik

telah dibangun fasilitas MCK namun dari segi jumlah masih jauh dari

cukup belum lagi jarak dari setiap titik berjauhan sehingga masyarakt

24

Page 17: Laporaljln BAB II

sulit untuk mengakses fasilitas tersebut.

3. Faktor Pelayanan Kesehatan

Terdapat fasilitas kesehatan berupa Pos Kesehatan Desa

(Poskesdes) yang ada di Desa Balumbung, tepatnya terletak Dusun

kassi loe yang selain itu belum didukung ketersediaan seperti alat-alat

kesehatan dan ketersedian obat belum pula memadai selama ini dirasa

oleh masyarakat menjadi kendala dalam memenuhi pelayanan

kesehatan masyarakat, sehingga memaksa masyarakat harus keluar

desa untuk mendapat layanan kesehatan.

Keberadaan kader posyandu yang selama ini menjadi

perpanjangan tangan dari petugas kesehatan telah memberikan

kontribusi bagi kesehatan ibu dan anaknya, namun sayang kegiatan

mereka tidak didukun dengan fasilitas yang memadai seperti tempat

pelayanan (gedung) dan biaya operasional yang kurang

memadai,selain itu sekalipun beberapa masyarakat telah mendapat

kartu jaminan kesehatan (Jamkesmas) namun tidak sedikit masyarakat

miskin yang belum memamfaatkan fasilitas tersebut sehingga perlu

menjadi fokus dan prioritas utama agar program ini tepat sasaran.

Namun akses menuju pukesmas pengasuh yakni Puskesmas

Banyorang, masyarakat sulit menjangkau pusat pelayanan kesehatan

karena wilayah dusun ini cukup terpencil dan jauh dari pusat pelayanan

kesehatan. Puskesmas ini berfungsi sebagai tempat pemeriksaan dan

25

Page 18: Laporaljln BAB II

tempat kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Adapun

Layanan yang disediakan Puskesmas Banyorang sebagai berikut :

1. Poli gigi (Pelayanan kesehatan gigi dan mulut).

2. Konsultasi dan konseling kesehatan lingkungan.

3. Konsultasi dan konseling gizi.

4. Konsultasi dan konseling K3 dan manula.

5. Konsultasi dan konseling KIA (ibu hamil dan balita) serta KB.

6. Layanan persalinan dan perawatan bayi dan ibu pasca melahirkan

7. Layanan perawatan inap dan rawat jalan.

Sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas

Banyorang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7Jumlah Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Banyorang

Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng Tahun 2009

No Tenaga kesehatan Jumlah1 Dokter Umum 12 Dokter Gigi 13 Pegawai Pekarya 14 Perawat 55 Perawat Gigi 16 Bidan 27 Apoteker 18 Bidan Desa 89 Tenaga Kesehatan Masyarakat 3

Jumlah 23 Sumber : Data Sekunder Puskesmas Tompobulu, 2009

Dalam upaya peningkatan status dan derajat kesehatan masyarakat

26

Page 19: Laporaljln BAB II

Desa Balumbung, dipengaruhi oleh sarana dan prasarana (fasilitas), baik

fasilitas umum maupun fasilitas khusus dalam bidang kesehatan. Dua

Posyandu hanya dilaksanakan setiap tanggal 12 setiap bulannya.

Sementara itu ditinjau dari aspek epidemiologi, pola penyakit yang

diderita oleh masyarakat Desa Balumbung masih cukup homogen. Antara

lain pegal linu, sakit kepala dan demam. Penyakit yang dominan pada

masyarakat yang terdaftar pada Puskesmas Banyorang tahun 2007 dapat

dilihat pada tabel 10 Penyakit terbesar di wilayah ini sebagai berikut:

Tabel 8Pola Penyakit Berdasarkan 10 Pola Penyakit Terbanyak

Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyorang Tahun 2007

No Nama Penyakit Jumlah1 Infeksi Saluran Pernapasan Atas 16822 Rongga Mulut 11113 Reumatik 7734 Penyakit Kulit dan Jaringan Kutan 7565 Hipertensi 6326 Diare 5017 Gastritis 4858 Sakit Kepala 3319 Penyakit Mata Lainnya 17810 Cacingan 171

Sumber: Data Sekunder Puskesmas Tompobulu, 2007

27