Lapkas Psikiatri (1).docx

download Lapkas Psikiatri (1).docx

of 19

Transcript of Lapkas Psikiatri (1).docx

Laporan Kasus PsikiatriGabriella Fara T (07120100031)

LAPORAN KASUS PSIKIATRI

Oleh : Gabriella Fara T [07120100031]Pembimbing: dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJKepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Sanatorium DharmawangsaFakultas Kedokteran Universitas Pelita HarapanPeriode 28 Mei 2014 31 Mei 2014

2

LAPORAN KASUS PSIKIATRI SANATORIUM DHARMAWANGSA

Nomor Rekam Medis:112.1255Tanggal Masuk Rumah Sakit:4 Mei 2011

I. IDENTITAS PASIEN

Nama:Ny.E.R Jenis Kelamin:Perempuan Tempat/Tanggal Lahir:Jakarta, 7 November 1955 Umur:58 tahun Pendidikan terakhir:S1 (Sarjana Sastra Perancis) Pekerjaan:Tidak bekerja Status Pernikahan:Janda Alamat:Cinere Suku Bangsa:Jawa Kebangsaan:Indonesia Agama:Katholik Perawatan ke:20

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis. Alloanamnesis dilakukan terhadap perawat Sanatorium Dharmawangsa berinisal Ibu L pada tanggal 22 Mei 2014. Sedangkan autoanamnesis dilakukan pada : Wawancara I pada hari Sabtu, 10 Mei 2014 Wawancara II pada hari Senin, 12 Mei 2014 Wawancara III pada hari Rabu, 14 Mei 2014 Wawancara IV pada hari Kamis, 22 Mei 2014

II. Keluhan Utama: Melihat banyak setan di rumah.

III. Riwayat Gangguan Sekarang:Pasien datang ke Sanatorium Dharmawangsa pada tanggal 4 Mei 2011 dengan cara dijemput oleh petugas atas permintaan Tn.W yang adalah sepupu pasien setelah mendapat laporan dari pembantunya bahwa pasien sudah 3 hari tidak tidur, tidak makan, dan sering berteriak-teriak. Pasien mengaku bahwa pada bulan Mei 2011 ia melihat ada banyak setan di rumahnya, sehingga ia marah dan berteriak-teriak. Salah satunya ialah Zeus, yang digambarkan sebagai setan yang jatuh cinta padanya dan selalu mengikutinya sampai saat ini, baik di rumah maupun di Dharmawangsa. Namun, karena cintanya ditolak oleh pasien, Zeus kemudian menyandera pasien dari kejauhan dengan cara mengikat mulut, kaki, dan tangan pasien menggunakan pasak, sehingga membuat tangan dan kakinya selalu terasa sakit. Selain itu, Zeus juga pernah mengambil ingatan pasien mengenai teman-teman dekatnya yang adalah orang-orang penting dan ingatan mengenai riwayat pekerjaannya sebagai guru di salah satu sekolah internasional terkenal di Jakarta. Lalu, pasien juga mengatakan bahwa Urine saya pernah ditampung sama Zeus di empedunya. Jadi pas saya pipis di tempat tidur itu ngga basah, karena ditampung dan dimasukkan ke empedunya yang gede itu. Pasien juga mengatakan bahwa Zeus yang menyebabkan ia sakit dan ia hanya akan sembuh apabila Zeus dimusnahkan oleh Yesus. Saat ini, pasien mengaku bahwa dirinya tidak lagi melihat Zeus, tetapi masih disandera dan beberapa hari terakhir sering mendengar suara Zeus yang berteriak aaaaaaaa dari kejauhan.Selain melihat setan, pasien juga mengaku pernah melihat Yesus bersama Bunda Maria, Malaikat Gabriel, Santo Yohanes di rumahnya. Menurut pasien, mereka datang ke rumah untuk membantu pasien. Yesus merupakan sosok juruselamat dan sahabat yang akan melepaskan pasien dari ikatan Zeus. Ia akan menghukum dan memusnahkan Zeus dengan cara membalik salib pada tanggal 22 Mei 2014. Selain itu, pasien mengaku pernah berbicara dengan Yesus mengenai hal yang dulu pernah terjadi waktu Yesus di dunia. Pasien juga mengatakan bahwa Yesus pernah mengoperasi kepala dan tangan pasien untuk menyembuhkan sakitnya. Lalu, ia juga mengatakan bahwa Yesus akan datang kembali di atas awan pada bulan April tahun 2017 bersama dengan prajurit-prajuritNya untuk mengambil minyak mentah di planet Neptunus dan memberikannya kepada 1 juta umat Israel di pesisir pantai. Pasien juga mengaku bahwa ia pernah mencium bau harum roti yang dibuat oleh Bunda Maria dan menganggap bahwa petir yang terjadi saat hujan berasal dari nabi Musa.Kemudian, pasien juga merasa bahwa dirinya diikuti oleh tetangganya yang berinisial Tn.BW yang mencintai dirinya. Tn. BW pernah menyuruh sopir dan bawahannya untuk membuntuti pasien menuju bank. Menurut pasien, Tn.BW mengejar-ngejarnya untuk dinikahi, tetapi ditolak oleh pasien karena melihat Tn.BW adalah seorang yang tua dan jelek. Selain itu, pasien juga mengatakan bahwa Tn.BW sudah meninggal dan memberikan harta warisan sebesar 300 Miliar Rupiah kepada pasien, tetapi pasien tidak memakainya dan memberinya kepada Pemda Jogjakarta. Kemudian, pasien pun mengatakan bahwa dirinya pernah disantet oleh tetangganya yang iri terhadap warisan yang diberikan Tn.BW kepadanya, sehingga dirinya sering merasakan sakit pada kakinya.Selain itu, pasien juga merasa bahwa dirinya sedang dimata-matai oleh Menkominfo yang berada di Jogjakarta. Menurut pasien, Menkominfo mencuri artikel tulisannya mengenai surat percakapan dirinya dan Pangeran Charles yang membahas David Beckham melalui satelit. Menurut pasien, tidak ada alasan mengapa Menkominfo ingin mengambil informasi tersebut darinya.Kemudian, pasien juga mengaku memiliki seorang pacar berkebangsaan Belanda berinisial Tn.B. Menurut pasien, Tn.B ini merupakan teman dari kakak perempuannya berinisial A yang mengejar-ngejar dia. Tn.B digambarkan sebagai seorang yang tampan dan berprofesi sebagai penerjemah buku bahasa Belanda. Pasien mengaku hubungan ini sempat menjadi kontroversi dan masuk majalah bertaraf nasional dan internasional, karena Tn.B pernah menjadi buronan badan inteligen luar negeri, sehingga banyak petinggi negara yang berusaha memisahkan mereka dan menjodohkan pasien dengan pria lainnya.Pasien juga mengaku dia senang membaca koran, karena merasa isi koran sesuai dengan isi pikirannya dengan berkata, yang ada di pikiran saya tuh bisa sama dengan yang muncul di koran. Jadi menurut pasien, apa yang dipikirkan sebelumnya akan muncul dalam koran keesokan harinya.Selain itu, pasien juga merasa orang-orang dan acara dalam TV sering menyindir dirinya dengan kata-kata dan tulisan seperti jelek lu! Gendut lu!. Hal ini membuat pasien tersinggung dan marah-marah saat menonton TV.Kemudian, pasien mengaku bahwa ia pernah artikel bertemakan keagamaan di suatu majalah khatolik dan yang ditentang oleh salah satu petinggi organisasi Islam di Indonesia. Ia juga pernah menuliskan artikel bertemakan politik dan perburuhan yang diakui oleh banyak orang, sehingga dirinya sempat diusung sebagai calon legislatif, tetapi ditolak karena sedang berada di Dharmawangsa.Pasien juga mengatakan bahwa dirinya kenal akrab dengan artis-artis dan petinggi Negara Indonesia, pangeran Charles, David Beckham, pewaris perusahaan terkenal, dan seorang penyanyi Inggris.Pasien menyangkal adanya gangguan tidur maupun gangguan buang air kecil. Namun, pasien mengaku mengalami gangguan buang air besar

IV. Riwayat Gangguan Sebelumnya1. Riwayat Gangguan PsikiatriMenurut pasien, ia pertama kali di rawat di Sanatorium Dharmawangsa pada tahun 2004. Saat itu, pasien dirawat selama 2 bulan karena merasa depresi atas sepeninggalan ayah angkatnya. Pasien merasa sedih sekali, tidak mau makan, dan hanya mengurung diri di kamar. Namun, menurut data rekam medis, pasien pertama kali dirawat di Dharmawangsa sejak tahun 1986 dengan keluhan sering mengamuk, melempar barang, tidak mau mandi, dan menarik diri, disertai perasaan selalu curiga, halusinasi, dan waham. Berdasarkan gejala tersebut, pasien didiagnosis sebagai skizofrenia. Melalui keterangan yang didapat dari alloanamnesis terhadap Tn.S yang merupakan ayah angkatnya, pasien pertama kali menampakkan perubahan perilaku sejak akhir tahun 1985 saat skripsi pasien ditolak dan saat merasa disaingi di tempat kerjanya. Sejak saat itu, hampir setiap tahun pasien berkali-kali keluar masuk Sanatorium Dharmawangsa dengan keluhan serupa disertai halusinasi dan waham, ini disebabkan oleh ketidakpatuhan pasien dalam mengonsumsi obat yang diberikan dokter. Perawatan saat ini merupakan perawatan pasien di Sanatorium Dharmawangsa yang ke-20.

2. Riwayat Gangguan MedisPasien memiliki penyakit diabetes mellitus tipe 2 sejak tahun 2010, yang ditandai dengan gejala dimana pasien sering merasa ingin buang air kecil, haus, dan lapar, serta peningkatan kadar glukosa darah melebihi batas normal. Sejak saat itu pasien teratur mengonsumsi obat Metformin sebanyak 3 kali sehari.

3. Riwayat Penggunaan Zat PsikoaktifPasien tidak pernah mengonsumsi narkotika, alkohol, maupun merokok selama hidupnya.V. Riwayat KeluargaPasien merupakan anak angkat dari Tn.BS dan Ny.Ms. Tn.BS dulunya merupakan seorang kolonel angkatan darat dan telah meninggal pada tahun 2004. Sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga yang juga telah meninggal pada tahun 1993 karena penyakit diabetes mellitus yang dideritanya. Pasien mengaku ia sangat dimanja oleh kedua orang tuanya. Selain itu, pasien juga memiliki dua kakak tiri dan satu adik perempuan. Kakak tiri tertuanya berinisial A sekarang tinggal di Israel dan kakak tiri keduanya berinisial E yang sekarang tinggal di Inggris. Sedangkan adik tirinya sudah meninggal. Hubungan pasien dengan kakak-kakak tirinya baik seperti hubungan kakak-beradik yang lain dan tidak pernah bertengkar. Lalu, pasien juga mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan serupa. Namun, menurut data dalam rekam medis, pasien mendapat kakak dan adik tiri pada usia 12 tahun. Selain itu, hubungan pasien dengan kedua saudara tirinya tidak begitu baik dan sering bertengkar, hal ini disebabkan oleh sifat egois dan mau menang sendiri. Kemudian, dituliskan pula bahwa dalam keluarga pasien kedua paman dan nenek kandung pasien memiliki gangguan jiwa.

Genogram Keluarga Pasien

Ny. E (58 thn)

VI. Riwayat Kehidupan PribadiA. Riwayat prenatal dan perinatalIbu pasien tidak memiliki masalah saat mengandung, pasien lahir cukup bulan, secara spontan di rumah dibantu oleh bidan.B. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)Pasien mengatakan bahwa ia tumbuh seperti anak lainnya dan senang bermain bersama saudara-saudara di rumahnya.C. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)Pasien mengatakan bahwa ia memiliki banyak teman dan senang bermain bersama teman-teman dan saudaranya.D. Riwayat masa pubertas dan remajaPasien memiliki banyak teman dan senang bermain basket serta membaca buku.E. Riwayat masa dewasa Riwayat PekerjaanSaat ini pasien sudah tidak bekerja dan mengaku sebelum masuk Dharmawangsa ia sempat bekerja di berbagai tempat. Pekerjaan yang pernah dilakukan pasien, antara lain sebagai konsultan di beberapa majalah dan koran terkenal di Indonesia, menjadi penerjemah buku bahasa Perancis, penyiar siaran radio terkenal sejak tahun 1986-1989, tenaga pengajar bahasa Perancis dan Inggris di sekolah ternama di Jakarta sejak 1987-1997. Pasien menyangkal adanya stres, riwayat dipecat, maupun permasalahan dengan atasan dan rekan kerjanya. Selain itu, pasien mengaku tidak pernah memiliki masalah saat bekerja, maupun masalah dengan atasan dan rekan-rekan kerjanya. Namun, menurut data rekam medis pasien hanya pernah bekerja di salah satu perusahaan penerjemah buku bahasa Perancis. Sedangkan menurut alloanamnesis terhadap ayah pasien pada tahun 1986 dalam data rekam medis, pasien pernah memiliki masalah dengan rekan kerjanya yang berusia lebih tua darinya. Sehingga menyebabkan pasien merasa malas dan menarik diri, sering merasa mengantuk di kantor, serta kapasitas kerjanya menurun. Riwayat Marital dan relasiPasien mengaku pernah sekali menikah pada tahun 1996 dengan seorang pria dari Aceh, tetapi pernikahan tersebut hanya bertahn selama 4 bulan disebabkan oleh adanya ketidak-cocokan diantara keduanya. Selain itu, melalui pernikahan ini pasien tidak memiliki anak. Namun, pasien mengaku telah memiliki anak angkat perempuan berinisial A yang sekarang telah tinggal kembali bersama dengan ibu kandungnya. Kemudian, pasien juga mengatakan bahwa ia senang bergaul dengan orang lain dan tidak pernah memiliki masalah dengan anggota keluarga, teman-teman maupun orang di sekitarnya dan menurutnya, ia merupakan orang yang terbuka dan tidak suka memilih-milih teman. Namun, menurut data dalam rekam medis menuliskan bahwa dulu pasien sempat memiliki masalah dengan anggota keluarganya, terutama kakak-kakak angkatnya karena sifatnya yang egois dan mau menang sendiri. Riwayat MiliterPasien tidak pernah mengikuti atau terlibat dalam kegiatan militer selama hidupnya. Riwayat PendidikanPasien pernah bersekolah di SD Budi Asih, SMP di Trisula, dan SMA di Sumbangsih. Kemudian melanjutkan pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia mengambil jurusan Sastra Perancis yang ditempuh selama 3 tahun. Lalu, pasien juga mengatakan ia kembali meneruskan pendidikan sarjana ekonomi dan sarjana IT di University of London di Inggris yang ditempuh secara bersamaan selama 3 tahun. Selama bersekolah, pasien mengaku termasuk siswa pintar, bahkan pernah menyelesaikan pendidikan SD kelas 3 selama 4 bulan dan langsung naik ke kelas 4, serta tidak pernah mengalami kesulitan dan masalah selama di sekolah, tidak pernah tidak naik kelas dan drop out.Namun, menurut data rekam medis dan pernyataan perawat L, pendidikan terakhir pasien adalah sarjana sastra perancis di Universitas Indonesia. Selain itu, dalam rekam medis dituliskan bahwa pasien sempat memiliki masalah saat berkuliah dimana skripsi pasien ditolak dan sejak saat itulah gejala pasien muncul pertama kalinya. Pasien juga pernah memiliki masalah dengan atasan dan rekan-rekan kerja yang berusia lebih tua darinya. Riwayat Kehidupan BeragamaPasien mengaku bahwa ia beragama Katholik sejak usia 10 tahun dan merupakan orang yang taat beragama. Ia rajin beribadah seminggu sekali ke gereja, rajin berdoa, dan akrab dengan pastor-pastor. Selain itu, ia juga pernah menuliskan artikel keagamaan yang sempat menjadi perbincangan internasional. Namun, menurut data dalam rekam medis, pasien dan seluruh keluarganya beragama Islam.

Aktivitas SosialPasien mengaku bahwa ia sering berkomunikasi dengan pasien-pasien lainnya. Selain itu, ia juga senang membaca koran, menonton TV, dan karaoke bersama pasien lainnya. Ia juga mengaku jarang mengurung diri di kamar. Namun, menurut pengamatan perawat dan pemeriksa, meskipun pasien sering berada di luar kamar karena kamarnya dikunci, ia jarang terlihat berbicara dengan pasien lain. Sehari-harinya, ia lebih sering terlihat duduk membaca koran dan menonton TV, serta sekali seminggu ikut serta dalam kegiatan bersama pasien lain saat karaoke. Situasi Kehidupan TerkiniSaat ini pasien tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan. Namun, ia mengaku bahwa biaya perawatan di rumah sakit Dharmawangsa bergantung pada warisan ayahnya. Hal ini juga dibenarkan oleh perawat L yang menyatakan bahwa biaya perawatan pasien hanya bergantung pada warisan ayahnya berupa sertifikat tanah di daerah Cinere yang dititipkan pada pihak Sanatorium Dharmawangsa. Namun, saat ini pasien sudah memiliki hutang sebesar 500 juta Rupiah yang belum dilunasi oleh pihak keluarga. Riwayat Pelanggaran HukumPasien mengatakan bahwa ia tidak pernah memiliki permasalahan hukum. F. Riwayat SeksualPasien tidak memiliki gangguan preferensi seksual.G. Mimpi dan FantasiPasien memiliki impian bahwa saat ia keluar dari Dharmawangsa pada saat Zeus telah dimusnahkan oleh Yesus pada tanggal 22 Mei 2014, ia akan menikah dengan pria berinisial B dan menulis buku yang bertemakan shio dalam versi barat dan timur, serta akan dijual secara internasional seharga $30 USD.H. Nilai-nilai(Value)Pasien mengetahui bahwa mencuri itu tidak baik, ditunjukkan oleh perkataan dan sikapnya yang melarang pasien lain untuk mengambil gelas yang bukan miliknya, serta mau membantu pasien lain yang sedang berada dalam kesulitan.

VII. Pemeriksaan Status MentalPemeriksaan status mental dilakukan pada tanggal 12 Mei 2014.A. Deskripsi Umum1. Penampilan: Penampilan perempuan sesuai umur, rambut tergerai dan tidak tersisir rapi, wajah berminyak, berbau badan, ada defisit perawatan diri.2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotorik :Pasien tampak tenang, tidak terlihat perilaku dan aktivitas psikomotorik yang menonjol.3. Sikap Terhadap Pemeriksa :Pasien sangat kooperatif dengan pemeriksa.B. Pembicaraan (speech)Pembicaraan pasien spontan, lancar, jelas, serta menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan pemeriksa.C. Mood dan Afek1. Mood:euthym2. Afek:sesuai (appropriate)3. Keserasian :pikiran, perasaan, dan perilakunya sesuaiD. Gangguan Persepsi1. Ilusi: tidak ada2. Halusinasi: Visual: Pasien mengatakan pernah melihat setan, Zeus, Yesus, Bunda Maria, Malaikat Gabriel di rumahnya dan Dharmawangsa Auditorik: Pasien mengaku pernah bercakap-cakap dengan Yesus dan mendengar suara teriakan Zeus yang sedang menderita ditirukan oleh pasien dengan : aaaaaaaa. Olfaktori: Pasien mengaku pernah mencium bau harum roti yang dibuat oleh Bunda Maria3. Depersonalisasi: tidak ada4. Derealisasi: tidak adaE. Pikiran1. Arus Pikir:a. Produktivitas: produktifb. Kontinuitas: ada asosiasi longgarc. Hendaya Berbahasa: tidak ditemukan2. Isi Pikir: Waham Kejar: Pasien merasa bahwa dirinya pernah diikuti oleh Tn.BW dan bawahannya; merasa pernah dimata-matai oleh menkominfo yang berusaha mencuri informasi darinya melalui satelit; selain itu pasien merasa dirinya disantet oleh tetangga yang iri padanya; pasien juga mengatakan dirinya disandera oleh Zeus dari kejauhan dengan memasangkan pasak pada tangan dan kakinya, sehingga ia menjadi sakit. Waham Kebesaran: Pasien mengakui dirinya merupakan penulis artikel-artikel terkenal dan diakui sehingga dicalonkan menjadi anggota legislatif; masalah percintaannya menjadi kontroversi internasional; berteman dan mengenal orang-orang terkenal dan petinggi-petinggi negara; pernah masuk beberapa majalah bertaraf nasional dan internasional; pernah bekerja di sekolah internasional terkenal di Jakarta, menjadi penyiar radio; serta pernah bersekolah di University of London di jurusan ekonomi dan IT dalam 3 tahun. Waham aneh (bizzare): Menurut pasien, urinenya ditampung dalam empedu Zeus; selain itu, menurut pasien Tuhan Yesus akan datang untuk mengambil minyak dari planet Neptunus untuk diberikan kepada umat Israel, dan pasien juga meyakini bahwa petir itu berasal dari nabi Musa. Thought withdrawal :Pasien merasa bahwa Zeus pernah mengambil ingatannya mengenai riwayat mengajar di salah satu sekolah internasional di Jakarta dan ingatan mengenai teman-temannya yang terkenal. Waham referensi: Pasien merasa bahwa acara-acara di TV sering menyindir dia dengan kata jelek lu.. gendut lu; selain itu juga mengatakan bahwa dirinya sering diliput dan dibicarakan dalam majalah bertaraf nasional dan internasional. Thought broadcasting: pasien merasa apa yang dipikirkannya akan muncul dalam koran keesokan harinya. Erotomania : Pasien merasa dirinya dicintai dan ingin dinikahi oleh Tn.BW, Tn.B, dan Zeus.F. Sensorium dan Kognisi1. Sensoriuma. Kesadaran Neurologis: Compos mentisb. Kesadaran Psikiatri: Terganggu

2. Intelegensia dan Kemampuan Mengolah InfoKemampuan intelegensia pasien sesuai pendidikannya. Dimana pasien mampu menjawab pertanyaan pemeriksa dengan benar, contohnya : hasil perkalian 6 x 4 dijawab 24; lalu pemeriksa juga menanyakan terjemahan kalimat dari bahasa Indonesia ke bahasa Perancis dan dijawab dengan lancar dan benar.3. Orientasia. Waktu: Tidak terganggu. Pasien mampu menyebutkan hari, tanggal, bulan, dan tahun wawancara dengan benar.b. Tempat: Tidak terganggu. Pasien mengetahui tempat ia berada saat ini.c. Orang: Tidak terganggu. Pasien mampu menyebutkan dan mengenali nama pemeriksa dan pasien-pasien lainnya dengan benar.4. Memoria. Memori Segera :Tidak terganggu. Pasien mampu mengulangi angka 81476 dan perkataan pemeriksa dengan cepat dan benar.b. Memori Jangka Pendek : Tidak terganggu. Pasien mampu menjawab jenis makanan saat sarapan pada hari pemeriksaan dan hari sebelumnya, selain itu pasien juga mampu menyebutkan aktivitas yang dikerjakannya sejak bangun pagi sampai sore hari pada hari pemeriksaan, yaitu bangun tidur, sarapan, nonton tv, baca koran, makan siang, nonton tv dan bercerita dengan pasien lainnya serta pemeriksa. c. Memori Jangka Menengah : Tidak terganggu. Pasien masih mengingat kegiatan yang ia lakukan hari sabtu 2 minggu berturut-turut. d. Memori Jangka Panjang: Tidak terganggu. Pasien mampu mengingat siapa yang membawanya ke Dharmawangsa serta mengingat pula kapan kedua orang tuanya meninggal. 5. Konsentrasi dan Perhatian Tidak terganggu. Pasien mampu mempertahankan konsentrasinya selama pembicaraan dan dapat mengulangi kata-kata yang disebutkan pemeriksa dengan benar. 6. Kemampuan Membaca dan MenulisTidak terganggu. Pasien mampu membaca tulisan pemeriksa dan menuliskan nama, alamat, tanggal lahir, serta riwayat pekerjaannya dengan baik (Lampiran 1 dan 2).7. Kemampuan VisuospasialTidak terganggu. Pasien mampu menggambarkan lingkaran jam, angka-angka dengan lengkap, jarum panjang dan jarum pendek pada posisi yang benar (Lampiran 3).8. Pikiran AbstrakTidak terganggu. Pasien mampu mengartikan peribahasa besar pasak daripada tiang sebagai besar pengeluaran dari pendapatan, serta buah hati sebagai anak. 9. Kemampuan Menolong Diri SendiriTidak terganggu. Pasien tidak memerlukan bantuan orang lain saat makan dan mandi, tetapi saat ini menjadi jarang mandi yaitu hanya sekali sehari.G. Pengendalian ImpulsTidak terganggu.H. Pertimbangan(Judgement) dan Tilikan1. Pertimbangan (Judgement) : Daya nilai Sosial: Tidak terganggu. Uji Nilai: Tidak terganggu. Reality Testing Ability: Terganggu. Ditandai dengan waham dan halusinasi.2. Tilikan: Terganggu, dimana tilikan pasien berada pada derajat III, karena pasien mengetahui bahwa dirinya sakit dan perlu dirawat di rumah sakit, tetapi menyalahkan keadaannya kepada Zeus sebagai penyebabnya.I. Taraf Dapat Dipercaya :Secara keseluruhan, pernyataan pasien dapat dipercaya.

VIII. Pemeriksaan FisikA. Status Internus Keadaan Umum: BaikKesadaran: Compos mentisTekanan Darah: 110/60 mmHgNadi: 80x/menitTinggi Badan: 156cmBerat Badan: 60kgKeadaan Gizi: baikSistem Respiratorius: dalam batas normalSistem Gastrointestinal: dalam batas normalSistem Muskuloskeletal: dalam batas normalSistem Urogenital: dalam batas normalSistem Dermatologi: dalam batas normal

B. Status NeurologisSaraf Kranialis:dalam batas normalRangsangan Meningeal:tidak ditemukanPeningkatan TIK:tidak ditemukanPupil:isokor 3mm/3mm55

55

Motorik:

Sensibilitas:baikFungsi cerebellum dan koordinasi:baikRefleks Fisiologis:dalam batas normalRefleks Patologis:tidak ditemukan

KESAN: Kondisi medis secara umum dalam batas normal.

IX. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang dilakukan pada tanggal 4 Februari 2014Jenis PemeriksaanHasilNilai normal

Glukosa puasa127 mg/dl70-110

Glukosa 2pp245 mg/dl