LAPKAS Kejang Demam

download LAPKAS Kejang Demam

of 21

description

laporan kasus kejang demam

Transcript of LAPKAS Kejang Demam

Kejang Demam

Pembimbing : dr. Nurdiani Sp.AKejang DemamPendahuluanKejang disebabkan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktifitas neuronal yang abnormal dan sebagai pelepasan listrik serebral yang berlebihan. Aktivitas ini dapat bersifat parsial atau vokal, berasal dari daerah spesifik korteks serebri, ataupun bersifat umum, yang melibatkan kedua hemisfer otak. Manifestasi ini bervariasi, tergantung bagian otak yang terkenaDefinisiBangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu tubuh di atas 38 oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38 oC) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat, gangguan elektrolit, atau metabolik lain.Kejang demamKlasifikasiKejang DemamKejang demam sederhana (simple febrile seizure)Kejang demam kompleks (complex febrile seizure)kejang yang berlangsung kurang dari 15 menit,bersifat umumserta tidak berulang dalam 24 jam.Kejang lama > 15 menitKejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsialBerulang atau lebih dari 1x dalam 24 jamPatofosiologi

Manifestasi klinisSuhu tubuh mencapai 39 oC atau lebihKejang khas menyeluruh Tonik klonik lama beberapa detik sampai 10 menitJika lebih lama dari 15 menit menunjukkan adanya penyebab organik seperti proses infeksi atau toksik dan memerlukan pengamatan menyeluruhAnamnesis Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, dan lama kejangSuhu sebelum/saat kejang, frekuensi dalam 24 jam, interval, keadaan anak pasca kejang, penyebab demam di luar infeksi susunan saraf pusat (gejala ISPA, ISK, OMA, dll)Riwayat perkembangan, riwayat kejang demam, dan epilepsi dalam keluargaSingkirkan penyebab kejang yang lain (misalnya diare, muntah, sesak nafas, asupan makanan yang kurang)DiagnosisPemeriksaan FisikKesadaran, apakah terdapat penurunan kesadaran.Suhu tubuh, apakah terdapat demamTanda rangsang meningeal, seperti kaku kuduk, Bruzinski I dan II, Kernique, LasequePemeriksaan nervus cranialTanda peningkatan tekanan intracranial, seperti ubun-ubun besar membonjol, papil edemaTanda infeksi di luar SSP, seperti ISPA, OMA, ISK, dllPemeriksaan neurologis, seperti tonus, motorik, reflex fisiologis dan patologisDiagnosisPemeriksaan PenunjangDarah perifer lengkapGula darahElektrolitCairan serebrospinalEEG (Elektroensefalografi) dilakukan pada kejang demam yang tidak khas, seperti kejang demam kompleks pada anak lebih dari 6 tahun atau kejang demam fokalPencitraan (CT-Scan dan MRI) hanya dilakukan jika ada indikasi seperti kelainan neurologi fokal yang menetap (hemiparesis) atau kemungkinan adanya lesi struktural di otak (mikrosefali, spastisitas)Terdapat tanda peningkatan intrakranial (kesadaran menurun, muntah berulang, ubun ubun besar membonjol, paresis nervus VI, edema papil)

DiagnosisPenatalaksanaan Antipiretik : Parasetamol 10-15 mg/kgBB/kali diberikan 4x sehari dan tidak lebih dari 5x atau Ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali diberikan 3-4x sehariAntikejang : Diazepam oral 0.3 mg/kgBB/8 jam atau Diazepam rektal 0.5 mg/kgBB/8 jam pada saat suhu tubuh >38.5 oCPengobatan jangka panjang/rumatanHanya diberikan jika kejang demam menunjukkan salah satu ciri berikut :Kejang lama >15 menitKelainan neurologis yang nyata sebelum/sesudah kejang, seperti hemiparesis, paresis Todd, palsi serebral, retardasi mental, hidrosefalusKejang fokalPengobatan jangka panjang dipertimbangkan jika :Kejang berulang 2x atau lebih dalam 24 jamKejang demam terjadi pada bayi 4x/tahunObat untuk pengobatan jangka panjang yaitu Fenobarbital (3-4 mg/kgBB/hari dibagi 1-2 dosis) atau Asam Valproat (15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis). Pemberian obat ini efektif dalam menurunkan resiko berulangnya kejang. Pengobatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian diberhentikan secara bertahap selama 1-2 bulanIndikasi Rawat InapKejang demam kompleksUsia di bawah 6 bulanKejang demam pertama kaliTerdapat kelainan neurologisPrognosisBerdasarkan Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam tahun 2006, prognosis yang mungkin terjadi adalah :Kemungkinan mengalami kecacatan atau kelainan neurologis tidak pernah dilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal.Kematian karena kejang demam tidak pernah dilaporkanKejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus (paling sering pada tahun pertama Epilepsi di kemudian hari, faktor resikonya adalah :Riwayat kejang demam dalam keluargaUsia kurang dari 12 bulanTemperature yang rendah saat kejangCepatnya kejang setelah demam

PrognosisEpilepsi di kemudian hari, faktor resikonya adalah :Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam pertamaKejang demam kompleksRiwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu tubuh di atas 38 oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.Kejang demam terbagi 2, yaitu kejang demam sederhana (simple febrile seizure) dan kejang demam kompleks (complex febrile seizure).Demam dapat menimbulkan dehidrasi dan meningkatkan metabolisme basal sehingga terjadi gangguan elektrolit yang menyebabkan gangguan permeabilitas membran sel dan terjadi penimbunan asam laktat dan CO2 yang akan merusak neuron.Manifestasi klinisnya dapat berupa suhu tubuh mencapai 39 oC atau lebih, kejang khas menyeluruh, dan tonik klonik lama beberapa detik sampai 10 menitPenatalaksanaan kejang demam dapat dilihat pada algoritme penanganan kejang akut dan status konvulsif.Prognosis kejang demam sangat baik secara keseluruhan.KesimpulanStatus PasienNama: Amira Bilqis RamdaniUmur: 3 bulanJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamAlamat: Jln. Datuk Kabu No. 34Tanggal Masuk: 17 Juni 2014Keluhan Utama: KejangTelaah:

RPT:

RPO: SanmolRPK: -

Orang tua OS mengeluhkan anak nya kejang. Kejang dialami sebelum masuk Rumah Sakit. Kejang berlangsung selama lebih kurang 5 menit. Kejang terjadi pada seluruh tubuh. Kejang hanya terjadi 1 kali dan tidak berulang. Setelah kejang OS langsung sadar. Riwayat trauma kepala sebelumnya tidak ada. Keluarga OS tidak pernah mengalami hal yang sama seperti OS. Riwayat imunisasi lengkap. OS minum ASI dan PASI. Riwayat alergi tidak adaSebelumnya OS menderita demam tinggi sejak 1 hari yang lalu. Demam bersifat naik turun tapi tidak pernah mencapai suhu normal. Demam terjadi terus-menerus. Demam lebih tinggi dirasakan pada malam hari. Orang tua OS memberikan obat dan kompres air dingin untuk menurunkan demam.Vital SignHR: 120 x/iRR: 40 x/iT: 39 oCBB: 6.4 kgTB: 63 cmPemeriksaan FisikKepala: DBNMata; Konjungtiva: Anemis (-/-) Ikterus (-/-)Leher: Pembesaran KGB (-/-)Thorax: Simetris Wheezing (-)Abdomen: Inspeksi : Soepel Palpasi : Nyeri tekan(-) Perkusi: Timpani Auskultasi: Bising usus(+ Normal)Ekstremitas: Oedem (-)Diagnosa: Kejang Demam Sederhana

Diagnosa BandingKejang Demam KompleksHipoglikemiEpilepsiMeningitis

Pemeriksaan PenunjangDarah RutinKGDElektrolitEEGCairan Serebrospinal

Hasil Pemeriksaan LaboratoriumHematologi

Darah Rutin Haemoglobin: 9.0 g/dLHitung Eritrosit: 3.3 x 106 /LHitung Leukosit: 14.600 LHematokrit: 24.2 %Hitung Trombosit: 221.000 /LIndex Eritrosit: MCV: 73.4 fLMCH: 27.1 pgMCHC: 37.1 %Glukosa Darah: Sewaktu: 55 mg/dLHasil Pemeriksaan RontgenThorax:Sinus Costophrenicus : NormalDiafragma: NormalJantung: Besar dan bentuk DBNParu: Corakan bronkovaskular normal, Tak tampak kelainan aktif spesifik dan patologis lainKesan: Cor/Pulmo DBN

TanggalHRRRTempBBTBTerapi17 juni 2014( 21.00)120 x/i40 x/i39C6,4 Kg 63 cmIVFD RL 20 gtt mikro/menit O2 2 L/menit Stesolid rektal17 juni 2014(21.30)100x/i42x/i39C6.4 Kg63 cmIVFD 4:1 60 gtt mikro/menit selama 1 jam IVFD 4:1 20 gtt mikro/menit berikutnya O2 1 L/menitProris susp. 125 mg18 Juni 2014160 x/i48 x/i38.5 oC6.4 kg63 cmIVFD 4:1 20 gtt mikro/menit Sanmol 4 x 0.7 mL/hari Stesolid 3 x cth Diet ASI/PASIFollow Up19 Juni 2014110 x/i

40 x/i

36 oC

6.4 kg

63 cm

IVFD 4:1 20 gtt mikro/menit Sanmol 4 x 0.7 mL/hari Stesolid 2 x cthDiet ASI/PASI20 Juni 2014120 x/i40 x/i36 oC6.4 kg63 cmIVFD 4:1 20 gtt mikro/menit Sanmol 4 x 0.7 mL/hari Stesolid 2 x cth Diet ASI/PASI