lapkas fraktur
-
Upload
rahmi-nur-fitriani-misilu -
Category
Documents
-
view
35 -
download
0
description
Transcript of lapkas fraktur
LAPORAN KASUSFRAKTUR TERTUTUP TIBIA FIBULA DEXTRA 1/3 DISTAL COMMINUTED DISPLACE DENGAN GARIS FRAKTUR OBLIQ NON KOMPLIKATA
Pembimbing :
Prof. dr. Djoko Simbarjo Iskandar. Sp.B. SPOT
Disusun Oleh :
Sakina J.H.Saleh
Sela Naimora
ILMU BEDAH RS ISLAM CEMPAKA PUTIH JAKARTA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN & KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya pada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus ini sesuai pada waktu yang telah ditentukan.
Salawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Laporan ini kami buat sebagai dasar kewajiban dari suatu proses kegiatan yang kami lakukan yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk praktik kehidupan sehari-hari.
Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh pembimbing yang telah membantu kami dalam kelancaran pembuatan laporan kasus ini, Prof. dr. Djoko Simbarjo Iskandar. Sp.B. SPOT. Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Kami harapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk menambah kesempurnaan laporan kami.
Jakarta, Januari 2015
Penyusun
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama
: An. N
Usia
: 59 tahun
Jenis Kelamin
: perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pegawai Negeri
Pendidikan
: SLTA
Alamat: Cempaka Putih RT 13/3 Kel Cempaka Putih Kec. Cempaka Putih Jakarta Pusat
Tanggal Masuk
: 10 Desember 2014
No CM
: 00-85-56-99
II. ANAMNESIS
Diambil dari : Autoanamnesis pada tanggal 12 Desember 2014, pukul 12.20 WIB.
A. Keluhan Utama
Nyeri tungkai bawah kiri.B. Keluhan Tambahan
Tungkai bawah kiri tidak dapat digerakkan.C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Islam Cempaka Putih diantar oleh keluarganya dalam keadaan sadar setelah kecelakaan lalu lintas 8 jam SMRS. Pasien mengeluhkan tungkai kiri bawahnya nyeri dan tidak dapat digerakkan.
Pasien mengatakan kecelakan terjadi saat pasien pulang dari sekolah dan ketika hendak menyeberang jalan tiba-tiba pasien di tabrak motor dari sisi kiri pasien dengan kecepatan motor sedang. Pasien langsung terjatuh ke kanan dengan posisi terduduk. Saat itu pasien tetap sadarkan diri, namun penglihatannya menjadi berkunang-kunang sesaat setelah kejadian tersebut. Menurut pasien kepalanya tidak terbentur. Pasien tidak dapat langsung berdiri lagi setelah kejadian dikarenakan kaki kirinya sangat nyeri.
Pasien kemudian langsung dibawa ke RS Persahabatan oleh keluarganya. Pasien sadar penuh saat tiba di Rumah Sakit, tidak merasakan pusing, sakit pada leher, kesemutan pada tungkai, tidak sesak, tidak merasakan mual, dan tidak muntah. Selain itu juga penglihatan pasien jelas, tidak ada cairan maupun darah yang keluar dari telinga dan hidung pasien sesaat setelah terjadi kecelakaan. Menurut pasien, saat di RS Persahabatan pasien hanya di rontgen dan diberi obat anti nyeri sehingga pasien meminta untuk dirujuk ke rumah sakit lain. Pasien akhirnya dirujuk ke RS Islam Jakarta.D. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami hal yang sama sebelumnya. Riwayat trauma dan operasi sebelumnya disangkal. Pasien tidak pernah menderita darah tinggi, penyakit jantung, kencing manis, alergi maupun asma. Tidak ada riwayat keganasan.E. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat patah tulang dengan atau tanpa trauma. Riwayat darah tinggi, penyakit jantung, kencing manis, asma maupun keganasan dalam keluarga disangkal.
F. Riwayat Pengobatan
Saat di RS Persahabatan pasien mendapatkan obat anti nyeri. Pasien belum mendapatkan pengobatan intensif sebelumnya dan sedang tidak menjalani pengobatan apapun. Riwayat alergi obat-obatan juga disangkal oleh pasien.
G. Riwayat Psikososial
Merokok dan mengkonsumsi alcohol disangkal oleh pasien. Pasien juga jarang berolahraga yang teratur. III. PEMERIKSAAN FISIK
Primary Survey
A: Airway clear paten, bicara (+), gargling (-), snoring (-).
B: RR : 19 x / menit, nafas adekuat.
C: TD : 110 / 80 mmHg, N : 88 x / menit.
D: GCS E4 M6 V5 : 15, Pupil isokor diameter 3 mm, RC (+/+).
E: Pada status lokalis.
Secondary Survey
Status Lokalis Regio Cruris Sinistra
Look :
Ekskoriasi (-)
Deformitas(+) : angulasi (-), rotasi (-), pemendekan tungkai kiri (-)
Oedem (+)
Jejas (+)
Tanda radang akut (+)
Tak tampak sianosis pada bagian distal lesi
Cara berjalan pasien tidak dapat dinilai
Raut muka pasien tampak kesakitan
Feel :
Nyeri tekan setempat (+)
Sensibilitas (+)
Suhu rabaan normal
Krepitasi tidak dilakukan
Capillary Refill Test < 2 detik (normal)
Arteri dorsalis pedis teraba (normal)
Pengukuran Panjang Tungkai
Tungkai KananTungkai Kiri
Panjang Klinis81 cm80 cm
Move
Gerakan aktif dan pasif terhambat. Gerakan abduksi tungkai kiri terhambat, gerakan adduksi tungkai kiri terhambat, sakit bila digerakkan,ROM terbatas baik aktif maupun pasif, keterbatasan pergerakan sendi-sendi distal. STATUS GENERALIS
A. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang, tenang
B. Tinggi Badan
: 162 cm
C. Berat Badan
: 65 kg
D. IMT
: 24,7 kg/m2 E. Kesan Gizi
: Baik
F. Kesadaran
: Composmentis
G. Cara Berjalan: Belum dapat dinilai
H. Vital sign
: TD : 110 / 80 mmHg R : 19 x / menit
N : 88 x / menit
S : 36.5 C
I. Bahasa / Bicara: Komunikasi verbal : Afasia (-), disartria (-)
Komunikasi non-verbal : Kontak (+)
J. Sikap
: KooperatifK. Status Generalis
Kulit
Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit baik.
KepalaSimetris, normocephali, rambut hitam distribusi merata tidak mudah dicabut, tidak terdapat jejas maupun hematoma.
Mata Bentuk normal, simetris, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung (+/+), reflex cahaya tidak langsung (+/+)
Hidung
Bentuk normal, tidak ada deformitas, septum deviasi (-), konka hipertrofi (-/-), konka hiperemis (-/-), discharge (-/-).
TelingaSimetris, normotia, liang telinga lapang, tidak hiperemis, sekret (-/-), serumen (+/+), membrane timpani utuh intak, benda asing (-/-).
MulutBibir sianosis (-), luka (-), , mukosa baik, LeherInspeksi: Jejas (-), oedem (-), hematom (-)
Palpasi: Deviasi trakea (-), KGB dan kelenjar tiroid tidak
membesar, tidak ada massa, nyeri tekan (-). ThoraxInspeksi
: bentuk simetris, jejas (-), retraksi sela iga (-), Palpasi: nyeri tekan costae (-), krepitasi pada bagian anterior costae (-), vocal fremitus simetris normal.
Perkusi
: Paru-paru ( Sonor di seluruh lapang paru,
batas paru hepar di ICS V midclavicula
dextra perajakan (+) 2cm.
Jantung ( Batas atas ICS III linea parastrenal sinistra, batas kanan ICS IV linea parasternal dextra, batas kiri ICS VI 1 cm medial linea midclavicula sinistra.
Auskultasi
: Paru-paru ( Suara napas vesikuler (+/+),
ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Jantung ( BJ I-II murni reguler, murmur (-),
gallop (-).
AbdomenInspeksi : Datar, dilatasi vena (-), jejas (-).
Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri tekan lepas
(-), defans mucular (-), massa (-), hepar/lien tak
teraba
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-), undulasi (-).
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Refleks dinding perut baik.
Ekstremitas
Ekstremitas atasKananKiri
Otot massaEutrofiEutrofi
TonusNormotonusNormotonus
SendiTidak ada kelainanTidak ada kelainan
GerakanAktifAktif
Kekuatan55
OedemTidak adaTidak ada
LukaMultiple vulnus eksoriatum-
Ekstremitas bawahKananKiri
Otot massaEutrofiEutrofi
TonusNormotonusNormotonus
GerakanAktifterbatas
Kekuatan5Sulit dinilai
Oedem-ada
Luka--
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium (Tanggal 11 Desember 2014)PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
PemeriksaanHasilSatuanNilai Rujukan
Hemoglobin11.8 g / dL11.7-15.5
Leukosit11.00Ribu/uL3.6-11.00
Hematrokrit35 %35-47
Eritrosit3.9110^6/uL3.8-5.2
MCV90fL80 100
MCH30Pg26 34
MCHC34g / dL32 36
Trombosit365103/uL150 440
Masa perdarahan2menit1-2
Masa pembekuan4menit4-6
PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK
PemeriksaanHasilSatuanNilai Rujukan
GDS120mg/dL70 200
AST30U/L10-31
ALT33U/L9-36
Ureum darah33mg/dL10-50
Kreatinin 0.8mg/dL