Lap.farmakoterapi 2
-
Upload
rendrarahadyan -
Category
Documents
-
view
118 -
download
0
Transcript of Lap.farmakoterapi 2
5/10/2018 Lap.farmakoterapi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lapfarmakoterapi-2 1/6
C. Penyelesaian Kasus
1. Terapi Non Farmakologi
a. Penurunan berat badan jika kelebihan berat badan.
b. Melakukan diet makanan yang diambil DASH ( Dietary Approaches to
Stop Hypertension).
c. Mengurangi asupan natrium hingga lebih kecil sama dengan 2,4 g/hari
(6 g/hari NaCl).
d. Melakukan aktivitas fisik seperti aerobik.
e. Hindari hal-hal yang memicu terjadinya stres.
f. Menghindari konsumsi rokok, dan obat-obatan golongan NSAID.
g. Makan makanan seimbang, termasuk zat makanan yang banyak
mengandung zat besi, seperti buah, daging, kacang-kacangan, roti dan
sayuran berwarna hijau.
h. Hindari konsumsi teh, kopi, dan minuman berkafein tinggi lainnya,
susu serta makanan atau suplemen yang kaya akan kalsium karena
dapat menurunkan absorpsi zat besi.
2. Terapi Farmakologi
a. Pemilihan Obat
1) HCT (Hidroklorothiazid) ubtuk terapi Hipertensi
a) Golongan Obat
HCT (Hidroklorothiazid) merupakan golongan obat Diuretik.
b) Mekanisme Kerja Obat
Obat golongan ini dapat membantu ginjal dalam percepatan
pembentukan urin dengan mengeliminasi garam dan air, sehingga
jumlah cairan dalam tubuh berkurang dan tekanan darah turun.
Banyak garam dan air yang dikeluarkan, efek samping yang
timbul adalah ikut terbuangnya kalium. Pemberian obat diuretik
biasanya disertai dengan suplemen kalium untuk menahan kalium
agar tidak terjadi kekurangan kalium (hipokalemia)
(Farmakologi dan Terapi Edisi 5, hal. 344)
5/10/2018 Lap.farmakoterapi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lapfarmakoterapi-2 2/6
c) Contoh Obat
H.C.T
2) Losartan
a) Golongan Obat
Losartan merupakan obat golongan ARB ( Angiotensin Receptor
Blocker )
b) Mekanisme Kerja Obat
Losartan dapat menahan langsung reseptor angiotensin tipe I
(AT1), reseptor yang memperantai efek angiotensin II
(Vasokontriksi, pelepasan aldosteron, aktivasi simpatetik,
pelepasan hormon antidiuretik, dan konstriksi arteriol eferen
glomerolus)
(ISO Farmakoterapi, hal. 124)
c) Contoh Obat
Acetensa (Farenheit), Angioten (Kalbe Farma), Cozaar
(Merc Sharp & Dohme), Insaar Interbat.
(MIMS Edisi 8, hal. 48)
3) Voltaren Emulgell
a) Golongan Obat
Voltaren emulgel merupakan obat golongan Non Steroid
Anti Inflamasi Drug (NSAID).
b) Mekanisme kerja obat
Voltaren mengandung natrium diklofenac dengan mekanisme
kerja menghambat sintesis mediator kimia prostaglandin,
dimana menghambat enzim siklooksigenasi (COX-1 dan
COX-2)
(OOP, hal. 330)
c) Contoh Obat
Voltaren emulgel (Novartis Indonesia)
5/10/2018 Lap.farmakoterapi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lapfarmakoterapi-2 3/6
(MIMS, hal. 136)
3. Evaluasi Obat Terpilih
a. HCT (Hidroklorothiazid)
1) Alasan Penggunaan Obat
HCT (Hidroklorothiazid) merupakan obat golongan Deuretik,
dengan memiliki daya Hipotensifnya lebih kuat (pada jangka
panjang), sehingga banyak digunakan sebagai obat pilihan pertama
untuk terapi Hipertensi. Selain itu HCT (Hidroklorothiazid) dapat
menurunkan kadar natrium dalam darah dan dapat mengurangi
volume darah, sehingga mempercepat pengeluaran nya dalam bentuk
urin. Dalam kasus ini, Ibu Aye didiagnosa hipertensi dan gagal
jantung, sehingga untuk management terapi pasien tersebut diberikan
obat Diuretik thiazide dikombinasikan dengan Losartan (obat
golongan ARB).
2) Peringatan
Tidak boleh diberikan pada wanita hamil pada awal-awal kehamilan,
kecuali mutlak diperlukan.
3) Efek Samping
Obat ini juga mempunyai efek samping seperti menahan asam urat,
sehingga dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat,
mengurangi metabolisme glukosa serta hiperkalemia (meningkatkan
trigliserida dan kolesterol) golongan obat ini efektif diberikan pada
orang obesitas, orang tua, penderita gagal jantung.
4) Interaksi Obat
Pemberian bersama obat yang bersifat nefrotoksik seperti
aminoglikosida dan antikanker sisplatin akan meningkatkan resiko
nefrotoksisitas.Probenid mengurangi sekresi diuretik ke lumen
tubulus sehingga efek diuresisnya berkurang. Diuretik kuat dapat
berinteraksi dengan warfarin dan klofibrat melalui penggeseran
ikatannya dengan protein. Pada penggunaan kronis, diuretik kuat ini
5/10/2018 Lap.farmakoterapi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lapfarmakoterapi-2 4/6
dapat menurunkan klirens ilitium. Penggunaan bersama dengan
sefalosporin dapat meningkatkan nefrotoksisitas sefalosporin. AINS
terutama indometasin dan kortikosteroid melawan kerja furosemid.
(Farmakologi dan Terapi, hal 392)
5) Dosis
25-100 mg oral, 2 kali sehari (Obat-obat Penting, hal 524).
6) Bentuk Sediaan
Tablet Oral (MIMS, hal 51)
7) Harga
Rp 18.080,- (25 mg x 250, 1000 tablet) (MIMS, hal 53)
b. Losartan
1) Alasan Penggunaan Obat
Losartan merupakan obat golongan ARB ( Angiotensin
Receptor Blocker ), dimana Losartan merupakan pilihan obat untuk
terapi pasien yang hipertensi tipe II, dimana dalam terapinya di
kombinasikan dengan obat Diuretik golongan thiazide yaitu H.C.T.,
selain itu penggunaan ARB didasarkan pada management terapi
pasien gagal jantung stage C, dimana pasien dalam kasus ini yaitu
Ibu Aye didiagnosa mengalami gagal jantung disertai hiprtensi.
Losartan dapat mendukung atau tidak mencegah pemecahan
bradikinin, dimana bradikinin merupakan mediator kimia yang
cukup penting untuk regresi hipertropi miosis dan fibrosis, serta
meningkatnya lever aktivator jaringan plasminogen.
Losartan dikombinasikan dengan golongan Thiazide (obat
Diuretik) dengan dosis rendah dapat meningkatkan efikasi secara
signifikan.Losartan juga mempunyai efeksamping yang rendah
dibanding obat hiprtensi golongan lainnya.
(Farmakologi dan Terapi Edisi 5)
2) Peringatan
5/10/2018 Lap.farmakoterapi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lapfarmakoterapi-2 5/6
Jangan diberikan pada ibu hamil, neunatus, laktasi, deplesi vol
intravaskuler, pasien dengan kerusakan ginjal, lanjut usia, dan pasien
yang mengalami gangguan fungsi hati.
(MIMS, hal. 48)
3) Efek Samping
Efek sampingnya yang ditimbulkan dari penggunaan Losartan jarang
terjadi. Namun, dapat menimbulkan astenia, lelam, oedema, nyeri
abdomen, nyeri dada, insomnia, hidung tersumbat.
(MIMS, hal. 48)
4) Interaksi obat
Efek aditif dengan antihiprtensi yang lain.
(MIMS, hal. 48)
5) Dosis
1 kali sehari 50 mg diminum setelah makan
(OOP, hal. 562)
6) Bentuk Sediaan
Tablet oral
7) Harga
Harga Rp 246.000,- (50 mg × 30 tablet)
(MIMS, hal. 48)
c. Voltaren emulgel
1) Alasan Penggunaan Obat
Voltaren emulgel digunakan untuk mengatasi otot kaki yang
pegal dan keram yang diderita pasien (Ibu Aye). Penggunaan obat
NSAID topikal bertujuan untuk mengurangi interaksi obat yang
kemungkinan terjadi akibat penggunaan obat oral yang berasal dari
berbagai macam golongan. Selain itu penggunaan obat ini tidak akan
mempengaruhi kerja obat obat diuretik golongan Thiazide yang
memang dipilih untuk terapi dalam kasus ini.
2) Peringatan
5/10/2018 Lap.farmakoterapi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lapfarmakoterapi-2 6/6
Hindari kontak dengan mata, selaput lendir, dan jangan digunakan
secara oral.
(MIMS, hal. 136)
3) Efek Samping
Dermatitis kontak alergik atau non alergik. Ruam kulit dan reaksi
hepersensitivitas dan fotosensitivitas.
(MIMS, hal. 136)
4) Interaksi Obat
Tidak ditemukan adanya interaksi dengan obat-obat lain yang
dianjurkan.
5) Dosis
6) Bentuk Sediaan
Emulgel
(MIMS, hal. 136)
7) Harga
Harga Rp 35.500,- (20 mg × 1)
(MIMS, hal. 136)