Lapak Eksper M-4

download Lapak Eksper M-4

of 16

Transcript of Lapak Eksper M-4

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar BelakangDifraksi terjadi ketika sebuah berkas cahaya melewati penghalang, dimana

    penghalang tersebut berupa celah kecil, yang menyebabkan terjadinya

    pelenturan terhadap gelombang cahaya. Interferensi dikatakan sebagai

    superposisi yang merupakan peristiwa penggabungan dua gelombang atau

    lebih, sehingga menghasikan gelombang. Dua pengertian tersebut merupakan

    dasar pemahaman terhadap percobaan ini. Pola difraksi dan interferensi

    menunjukan sifat cahaya sebagai gelombang, karena difraksi dan interferensi

    merupakan bagian dari sifat gelombang. Selain kedua pengertian tadi yang ada

    pula prinsip Huygens yang menyatakan bahwa setiap bagian celah akan

    menjadi suatu sumber cahaya (gelombang) yang baru.

    1.1.Identifikasi MasalahPada percobaan ini kita dapat mengetahui bagaimana terjadinya difraksi

    dan interferensi. Dimana interferensi cahaya merupakan hasil perpaduan

    (superposisi) gelombang cahaya yang terdifraksi (telah mengalami

    pelenturan). Interferensi membentuk pola teratur, berupa garis gelap dan

    terang yang ditinjau berdasarkan intensitas, titik focus n, jarak antar celah dan

    panjang gelombang dari cahaya laser. Disamping itu, pola difraksi yang

    terbentuk menurut posisi dan intensitasnya dapat diukur menggunakan foto

    dioda yang digeser.

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    2/16

    1.1.Tujuan Percobaan Menentukan pola dan intensitas difraksi dari celah dan grid ganda. Menentukan posisi intensitas minimum pertama yang berhubungan

    dengan celah tunggal. Harga intensitas minimum tersebut digunakan

    untuk menghitung lebar dari celah.

    Menentukan distribusi intensitas pada pola difraksi dari celah kelipatantiga, kelipatan empat dan kelipatan lima, dimana seluruh celah

    memiliki lebar dan jarak antar celah yang sama. Selanjutnya menaksir

    hubungan intensitas dari puncak pusat difraksi.

    Menentukan posisi puncak beberapa orde dari difraksi untuk gridtransmisi dengan konstanta kisi berbeda. Selanjutnya menghitung

    panjang gelombang dari laser.

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    3/16

    BAB II

    TEORI DASAR

    Cahaya dikenal dengan sifat dualisme, yaitu sebagai partikel dan gelombang.

    Cahaya berperan sebagai partikel pada peristiwa sampainya panas ke bumi. Hal

    tersebut dikarenakan cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri

    dari aliran-aliran partikel dan mengalami gerak serta memilki kecepatan gerak

    sehingga terjadi gesekan antar partikel atau foton yang menimbulkan panas.

    Cahaya dikatakan sebagai partikel karena terdiri dari foton-foton yang memilkimassa berupa energi. Sedangkan cahaya dikatakan sebagai gelombang karena

    sifatnya yang sama dengan gelombang, dimana cahaya mengalami dispersi,

    polarisasi, difraksi, interferensi, dan lainnya. Sifat gelombang pada cahaya dapat

    terlihat pada peristiwa pemantulan dan peristiwa pelenturan terhadap cahaya

    karena melewati suatu celah atau halangan, sehingga membentuk pola gelap-

    terang. Adapun perbedaan antara cahaya dan sinar ialah pada panjang gelombang.

    Dimana pada cahaya hanya memilki satu panjang gelombang, sedangkan pada

    sinar memiliki lebih dari satu panjang gelombang. Sehingga pada percobaan

    mengenai difraksi celah dan grid ganda akan membahas mengenai difraksi,

    prinsip Huygens, difraksi Fraunhofer, difraksi Frensel dan interferensi.

    I. DifraksiDifraksi adalah peristiwa dimana gelombang dilenturkan saat melewati celah.

    Celah sempit disebut juga kisi difraksi, yang berupa kepingan kaca yang digores

    sejajar dan berjumlah sangat banyak dan memilki jarak yang sama. Kita dapat

    melihat difraksi cahaya melalui sela-sela jari yang dirapatkan dan diarahkan pada

    sumber cahaya yang jauh. Difraksi pertama kali diungkapkan oleh Francesco

    Grimaldi (1681-1663). Jean Agustin Frensel (1788-1827) menerapkan prinsip

    Huygens untuk dapat menjelaskan tentang difraksi. Prinsip Huygens juga

    digunakan untuk menghitung intensitas di sembarang titik dalam ruang.

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    4/16

    1.1. Prinsip Huygens (Huygens Principle)

    Prinsip Huygens menyatakan bahwa setiap titik-titik pengganggu yang berada

    didepan muka gelombang utama akan menjadi sumber bagi terbentuknya deretan

    gelombang yang baru. Jumlah energi total deretan gelombang baru tersebut sama

    dengan energi utama.

    Gambar dibawah ini menunjukkan prinsip Huygens.

    Didalam eksplorasi seismik titik-titik diatas dapat berupa patahan, rekahan,

    pembajian, antiklin, dll. Sedangkan deretan gelombang baru berupa gelombang

    difraksi. Untuk menghilangkan efek ini dilakukanlah proses migrasi.

    Nama Huygens diberikan untuk menghormati matematikawan, astronomer dan

    fisikawan Christian Huygens (1629-1695). Sebelum menggeluti bidang sains

    beliau sempat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Leiden.

    Adapun jenis-jenis difraksi, yaitu:

    1. Difraksi FrenselJenis difraksi yang berasal dari sumber cahaya dan layar yang terletak

    pada jarak terhingga (dekat) dengan celah, sehingga muka gelombang tidak

    berbentuk datar. Tinjauan teoritis dari difraksi Fresnel sangat kompleks.

    http://3.bp.blogspot.com/_XDhgYlcSKOs/RoifCFLks2I/AAAAAAAAAQE/zSbF2Z-waLI/s1600-h/HuygensDiffraction.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_XDhgYlcSKOs/RoifCFLks2I/AAAAAAAAAQE/zSbF2Z-waLI/s1600-h/HuygensDiffraction.jpg
  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    5/16

    2. Difraksi FraunhoferJenis difraksi yang berasal dari sumber cahaya dan layar yang terletak

    pada jarak tak terhingga (jauh) dengan celah, sehingga muka gelombang tidak

    lagi diperlakukan sebagai bidang sferis, melainkan dapat diperlakukan

    sebagai bidang datar.

    3. Difraksi ElektronMerupakan difraksi seberkas elektron oleh atom atau molekul. Kenyataan

    bahwa elektron dapat didifraksi dengan cara yang mirip dengan difraksi

    cahaya yang menunjukan bahwa partikel dapat berperilaku sebagai

    gelombang.

    Pola-pola pada difraksi, diantaranya:

    a. Pola difraksi celah tunggalPersamaan a*sin = l :

    Maksimum pertama terletak di pusat dari pola jika a semakin kecil, maka pada suatu saat akan diperoleh a=l, sehingga

    sin=1 atau =90o tidak terjadi pola difraksi (hanya diperoleh seberkas

    titik terang)

    Dengan mengunakan diagram Fasor, maka diperoleh:I() = Im(sina/a)

    2

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    6/16

    dimana

    a = = (a/l)sin

    Pola amplitudo difraksi dapat dilihat seperti pada gambar bawah ini

    b. Difraksi oleh celah berbentuk lingkaran Terjadi disaat cahaya melewati peralatan-peralatan yang mempunyai

    berbentuk silinder seperti, teleskop dan mikroskop

    Pola gelap pertama terjadi pada: circularsin = 1.22l/d ; dimana d = diameter dari lingkaran

    Pola Dofraksi dari suatu sumber yang melewati celah berbentuk lingkaran

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    7/16

    c. Difraksi Celah Ganda Setiap celah menghasilkan pola difraksi, sehingga akan terbentuk pola

    yang merupakan gabungan dari 2 buah pola difraksi ditambah dengan pola

    interferensi.

    o Jika a

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    8/16

    Kisi Difraksi

    Jika jumlah kisi menjadi n buah dimana pada umumnya:Nslits = ~ribuan buah per mm

    Kisi difraksi digunakan untuk menganalisa spektum cahaya dari suatusumber cahaya, misalnya

    o Zat kimia yang dibakaro Lampu yang diisi dengan zat berbedao Bintang

    Hal yang perlu diperhatikan:o Jarak antara sumber dan layar sangat jauho w adalah lebar celah dan N jumlah dari celaho Seperti pada kisi 2 celah

    Jarak 2 buah celah yang berdampingan pada N buah celah d=w/N,menghasilkan pola terang:

    dsin= ml, m=0,1,2, atau = sin-1(ml/d), m=0,1,2,

    Untuk setiap pasang celah yang berdampingan akan memberikan polaseperti diatas

    Dari persamaan tersebut nampak bahwa l yang berbeda menghasilkan yang

    berbeda pula .

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    9/16

    II. InterferensiInterferensi meruppakan perpaduan dua gelombang cahaya yang menghasilkan

    pola tertentu . Perpaduan terjadi karena sinar tersebut sudah mengalami pelenturan

    atau difraksi sebelumnya. Efek interferensi sukar untuk diamati karena berada

    dalam skala gelombang cahaya, maka dari itu ada beberapa syarat yang harus

    dipenuhi yaitu :

    1. Sumber dari cahaya itu harus koheren, maksudnya adalah mempunyai fase

    yang sama satu dengan yang lainnya.

    2. Sumber sinar harus memancarkan sinar yang bersifat monokromatic,

    maksudnya adalah hanya mempunyai satu panjang gelombang.

    3. Berlakunya prinsip superposisi.

    Suatu sumber cahaya monochromatic datang pada layar pertama yang diberi

    celah So menuju layar kedua yang diberi celah S1 dan S2 menghasilkan

    interferensi dengan pola yang teratur ( berasal dari sumber cahaya koheren ). Pola

    interferensi terdiri dari garis-garis terang dan gelap yang silih berganti. Garis

    terang terjadi jika cahaya dari kedua celah mengalami interferensi maksimum

    (konstruktif) sedangkan garis gelap terjadi jika cahaya dari kedua celah

    mengalami interferensi minimum (destruktif).

    Interferensi adalah peristiwa penggabungan dua gelombang atau lebih yang

    menghasilkan gelombang baru. Untuk mendapatkan interferensi cahaya,

    diperlukan sumber cahaya yang koheren, yaitu sumber cahaya yang mempunyai

    beda fase tetap. Dua sumber cahaya koheren yang diperlukan untuk penyelidikan

    proses interferensi secara percobaan, dapat diperoleh dari sumber cahaya tunggal

    dengan dua cara, yaitu :

    1. Pemecahan muka gelombang menjadi dua bagian menghasilkan duaberkas sinar yang berkoherensi ruang / spasial, kemudian keduanya

    dipertemukan kembali di daerah interferensi : percobaan dua celah Young,

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    10/16

    interferensi dengan menggunakan biprisma, cermin kembar Fresnel atau

    cermin tunggal Lloyd.

    2. Pembagian amplitudo gelombang menjadi dua bagian denganmenggunakan keping kaca yang mempunyai lapisan pemantul yang tidak

    penuh dan dipasang sehingga sudut datang berkas cahaya primer yang

    tunggal = 45.

    Percobaan Thomas Young berkaitan dengan interferensi :

    Untuk memperoleh dua sumber gelombang cahaya yang koheren, layar A

    diberi sebuah celah sempit So. Layar B yang dipasang sejajar dengan layar A

    diberi dua buah celah sempit S1 dan S2 yang sama jaraknya ke celah S0. Layar C

    untuk menampung bayangan pada jarak L dari layar B.

    Thomas Young pertama kali menggunakan cahaya matahari menembus celah

    sempit So. Dari celah So cahaya berdifraksi kecelah sempit S 1 dan S2. Maka S1

    dan S2 menjadi dua sumber gelombang dan setelah berdifraksi, berpadu pada layar

    C. jarak layar D, jauh lebih besar dari pada jarak d antara S 1 dan S2.

    Pada gambar di atas celah So, S1 dan S2, dibuat celah-celah sempit yang

    sejajar. Kemudian cahaya monokromatik dijatuhkan ke atas layar A. Kalau layar

    C diganti dengan film potret, dan jarak d kira-kira 1 mm, maka Interferensi pada

    celah ganda.

    L

    S1

    S2

    Y

    O

    d

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    11/16

    Intensitas cahaya di P adalah resultan dari intensitas cahaya yang datang dari

    kedua celah. Pada gambar tampak bahwa lintasan yang ditempuh oleh cahaya dari

    S1 (S1P) lebih pendek daripada cahaya dari S2(S2P). Selisih antara keduanya

    disebut beda lintasan. Dalam kasus ini jarak antara celah ke layar C jauh lebih

    besar dibandingkan dengan jarak antar kedua celah (L>>d), sehingga sinar S1P

    dapat dianggap sejajar dengan sinar S2P Jadi beda lintasannya adalah :

    S2P - S1P = S2R

    Perhatikan S2RS1 siku-siku;

    Sin =21

    2

    ss

    Rs=

    d

    Rs2 sehingga S2R = d sin

    Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang yang berpadu

    memiliki fase yang sama. Fase antara dua gelombang yang terjadi jika beda

    lintasan antara keduanya sama dengan nol atau kelipatan genap dari setengahpanjang gelombang.Secara matematis :

    d sin = (2n) x ; n = 1,2,3,= bil cacah

    Bilangan n disebut orde atau nomor terang. Untuk n = 0 disebut maksimum orde

    nol atau garis terang ke nol, disebut juga garis terang pusat (terang utama).Untuk

    n = 1 disebut maksimum orde ke-1 atau garis terang ke-1.begitu juga selanjutnya.

    Interferensi minimum (garis gelap) terjadi jika gelombang berbeda fase

    180o.Beda fase 180o terjadi jika beda lintasan antara kedua gelombang sama

    dengan kelipatan ganjil dari setengah panjang gelombang.Secara matematis :

    d sin = (2n - 1) x ; n = 1,2,3,= bil asli

    Bilangan n disebut orde atau nomor gelap. Untuk n = 1 disebut minimum orde ke-

    1 atau garis gelap ke-1.untuk n = 2 disebut minimum orde ke-2 atau garis gelap

    ke-2, dan seterusnya.

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    12/16

    Jarak garis terang atau garis gelap ke-n dari terang pusat sangat bermanfaat untuk

    dapat menyatakan kedudukan garis terang ke-n atau garis gelap ke-n diukur

    vertikal dari O ke P. Pada gambar kedudukan ini dinyatakan oleh y. Karena jarak

    antara celah dan layar sangat jauh dibandingkan dengan jarak antara kedua celah

    (L>>d), maka sudut bernilai sangat kecil. Jadi dapat digunakan pendekatan sin

    = tan .

    Perhatikan POQ siku-siku pada gambar.

    Sin = tan =

    L

    y

    Untuk garis terang ke-n

    Dari persamaan diatas : d sin = (2n)

    d (y/L ) = (2n)

    L

    yd= (2n)

    Untuk garis gelap ke-n

    Dari persamaan diatas : d sin = (2n - 1)

    d (y/L ) = (2n - 1)

    L

    yd= (2n - 1)

    dimana :

    d = jarak antara celah pada layar

    l = jarak celah ke layar

    = panjang gelombang cahaya

    n = orde interferensi (0, 1, 2, )

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    13/16

    BAB III

    METODOLOGI PERCOBAAN

    Alat Dan Bahan He-Ne Laser, 1.0 mW. 220V AC Amplifier pengukur universal Dudukan optic (optical protile bench) 1=60cm Base f. opt. profile-bench, adjust. Slide dengan pengatur ketinggian f optic Slide mount, lateral,adjust,cal. Pemegang lensa (lens holder) dan pemegang objek 535cm.

    Lensa +20mm, lensa f+100mm

    Fotoelemen, f.opt base plt. Diafagma, 3 celah tunggal ; 4 celah ganda Grating difraksi 4 garis/mm; 8 garis/mm,10 garis/mm, 50 garis/mm. Multi-range meter A 07028.011 Karbon resistor PEK 1 W5 2.2 kohm Kabel koneksi 750 mm, merah dan biru

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    14/16

    Prosedur Percobaan Menyusun alat percobaan seperti pada gambar.1. Menyalakan lampu. Dengan bantuan lensa f =+20mm dan f=+100mm,

    atur sinar laser yang lebar dan sejajar agar jatuh tepat di pusat foto sel

    dengan gap celah. Tempatkan foto sel kira-kira di tengah-tengah hajak

    pergeseran. Pasang objek difraksi di pemegang objek dan sinar laser

    uniform.

    Menghubungankan foto sel dengan input 10 pangkat 4 ohm, dariamplifier pengukur. Hubungkan resistor 2.2 kOhm parallel dengan foto

    sel. Saat factor amplikasi di ubah, titik nol dari amflifier pengukuran

    arus diperiksa di mana fotosel ditutup, koreksi jika diperlukan.

    Menentukan harga intensitas difraksi untuk celah ganda denganmenggeser fotosel sejauh 0,1mm-0,2mm.

    Menentukan posisi puncak difraksi untuk grid transmisi, kemudianhiung panjang gelombang sinar laser yang digunakan. Untuk grid

    transmisi 50 garis/mm, puncak sekunder berada di luar jangkauan

    pergeseran dari fotosel, oleh kare itu dalam kasus ini posisi dari

    difraksi yang refleksi harus ditandai pada gambar selembar kertas dan

    jaraknya diukur dengan menggunakan mistar

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    15/16

    BAB IV

    TUGAS PENDAHULUAN

    Jelaskan dengan singkat prinsip Huygens, interferensi, difraksi Fraunhofer,

    difraksi frensel, koherensi dan Laser !

    Jawab

    Prinsip Huygens mengemukakan bahwa Setiap bagian celah akanmenjadi suatu sumber gelombang (cahaya) baru. Hal tersebut

    menerangkan penyebaran cahaya karena adanya halangan. Semakain kecil

    halangan, maka penyebarannya semakin besar (proses difraksi). Prinsip

    Huygens digunakan untuk menghitung intensitas cahaya

    Interferensi adalah penggabungan dua gelombang atau lebih, sehinggamenghasilkan gelombang baru. Untuk mendapatkan interferensi cahaya,

    diperlukan cahaya yang koheren.

    Difraksi Fraunhofer diamati pada jarak jauh dari halangan, sehingga sinar-sinat yang mencapai sembarang titik hampir sejajar, dan dapat diamati

    dengan lensa.

    Difraksi frensel diamati dengan jarak dekat dari sumbernya, hal tersebutsulit diamati karena panjang gelombang yang kecil, sedangkan

    intensitanya tidak cukup.

    Koherensi merupakan suatu syarat dari gelombang cahaya untuk dapatmenghasilkan efek interferensi. Efek interferensi sulit diamati karena

    berada dalam skala gelombang cahaya , sehingga untuk berinterferensi

    diperlukan syarat, dimana sumber cahaya harus koheren (mempunyai fase

    yang sama), sumber sinar memencarkan sinar yang bersifat

    monokromatik, dan berlakunya prinsip superposisi.

    Laser merupakan sumber pancaran yang koheren.

  • 7/29/2019 Lapak Eksper M-4

    16/16

    BAB V

    DATA DAN ANALISA

    5.1. Data

    N

    (garis/mm)

    L

    (cm)

    y kanan

    (mm)

    y kiri

    (mm)

    V pusat

    (volt)

    V kanan

    (volt)

    V kiri

    (volt)

    8

    94,5 1 1 14,27 14,2 14,2

    105 4 4 14,28 14,24 14,27

    110 2 4 14,23 14,25 14,27

    10110 4 3 14,25 14,23 14,21116 4 4 14,22 14,26 14,24

    130 3 5 14,27 14,27 14,27

    50

    80 12 9 14,28 14,27 14,01

    70 8 8 14,28 14,27 14,2

    60 4 4 13,79 14,26 14,27