Lap Tetap VCO

11
VI. HASIL PENGAMATAN Santan kental disiapkan sebanyak 200 ml. Kemudian larutkan enzim papain masing-masing sebanyak 5 gram, 10 gram, dan 15 gram dalam tiap erlenmeyer berisi 200 ml santan hingga homogen. Setelah larutan tersebut homogen, dimasukkan ke dalam inkubator selama 24-36 jam. Konsentr asi Sebelum Sesudah 5 gram Putih keruh Ada 3 lapisan, minyak berwarna bening, protein berwarna putih, dan air berwarna keruh. 10 gram Putih keruh Ada 2 lapisan, protein berwarna putih , dan air berwarna lebih keruh. 15 gram Putih keruh Ada 2 lapisan, protein banyak berwarna putih, dan air berwarna keruh Virgin Coconut Oil dibuat dari santan kelapa yang kental sebanyak 200 ml dicampur dengan larutan enzim papain. Setelah itu campuran diaduk hingga rata dan dimasukkan ke inkubator selama 24 – 36 jam pada suhu 60ºC. Setelah 24 jam terlihat larutan terpisah menjadi 3 bagian, yakni :

description

Bioproses

Transcript of Lap Tetap VCO

Page 1: Lap Tetap VCO

VI. HASIL PENGAMATAN

Santan kental disiapkan sebanyak 200 ml. Kemudian larutkan enzim

papain masing-masing sebanyak 5 gram, 10 gram, dan 15 gram dalam tiap

erlenmeyer berisi 200 ml santan hingga homogen. Setelah larutan tersebut

homogen, dimasukkan ke dalam inkubator selama 24-36 jam.

Konsentrasi Sebelum Sesudah

5 gram Putih keruh Ada 3 lapisan, minyak berwarna bening,

protein berwarna putih, dan air berwarna keruh.

10 gram Putih keruh Ada 2 lapisan, protein berwarna putih , dan air

berwarna lebih keruh.

15 gram Putih keruh Ada 2 lapisan, protein banyak berwarna putih,

dan air berwarna keruh

Virgin Coconut Oil dibuat dari santan kelapa yang kental sebanyak 200 ml

dicampur dengan larutan enzim papain. Setelah itu campuran diaduk hingga rata

dan dimasukkan ke inkubator selama 24 – 36 jam pada suhu 60ºC. Setelah 24 jam

terlihat larutan terpisah menjadi 3 bagian, yakni :

- Bagian atas berwarna putih keruh merupakan campuran minyak dan pati

santan.

- Bagian tengah berwarna putih keruh merupakan blondo kelapa.

- Bagian bawah berwarna putih merupakan campuran air dan pati santan.

Setelah 3 hari baru mulai terlihat lapisan minyak pada bagian atas yang

sudah terpisah dengan santan.

Page 2: Lap Tetap VCO

VII. PEMBAHASAN

Secara umum ada dua macam proses pembuatan VCO yakni proses panas

dan proses dingin. Pada proses panas, suhu pembuatan berkisar antara 60-800C,

yang harus diperhatikan apabila menggunakan proses ini adalah suhunya tidak

boleh melebihi 800C, karena hasil yang diperoleh adalah minyak berwarna kuning

tua atau kecoklatan. Dengan kondisi minyak yang begitu, maka produknya adalah

minyak goreng biasa yang tidak bisa digolongkan sebagai minyak kelapa murni.

Pada percobaan ini digunakan metode proses dingin untuk membuat VCO yakni

secara enzimatis. Proses pembuatan VCO dengan proses dingin (tanpa

pemanasan) dipilih karena proses ini lebih praktis dan juga untuk menjaga agar

kandungan gizi dalam VCO tidak rusak. Langkah pertama pada prose dingin

yakni dengan memeras santan menggunakan air kelapa, proses berikutnya

menambahkan enzim dari nanas (ananase), getah pepaya (papain) atau kepiting

sungai/yuyu yang dihaluskan. Fermentasikan dalam suhu 300C – 350C selama 12

jam. Diamkan selama satu malam, keesokan paginya tinggal memisahkan blondo

dengan minyak kelapa murni.

Enzim yang digunakan dalam percobaan ini adalah enzim papain yang

didapat dari getah pepaya. Fungsi enzim papain ini adalah untuk menguraikan

protein yang terdapat dalam santan sehingga emulsi santan bisa dipecahkan dan

dapat diperoleh minyak kelapa murni. Selain digunakan pada pembuatan VCO,

enzim papain ini lebih dikenal sebagai pelunak daging. Karakteristik enzim papain

ini antara lain :

1. dibuat dari getah pepaya

2. berbentuk solid dan berwarna putih

3. tidak tahan pada suhu tinggi ( >60ºC)

Penggunaan enzim papain ini dapat digantikan dengan enzim proteolitik

seperti enzim bromelin yang terbuat dari empulur nanas dan enzim ficin yang

terbuat dari batang cemara. Selain itu penggunaan enzim untuk memecah sistem

emulsi juga dapat juga digantikan oleh kerja mikroorganisme, seperti ragi tempe

(Rhizopus oligosporus) dan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae). Proses

pembuatan VCO dengan proses fermentasi menggunakan mikroorganisme hampir

Page 3: Lap Tetap VCO

sama prosedurnya dengan proses secara enzimatis.

Oleh karena Virgin Coconut Oil ini diproses dengan meniru cara alam

sehingga tidak merusak kandungan essensial dari pada lemak kelapa. Proses yang

tidak melibatkan pemanasan bukan hanya menghasilkan lemak – lemak rantai

sedang tetapi juga dapat menjamin keberadaan vitamin E dan enzim-enzim yang

terkandung dalam buah kelapa. VCO bersifat natural, tanpa bahan pengawet,

warna minyak sejernih air, beraroma khas kelapa dan telah diujilabkan dan bisa

dikonsumsi langsung atau dioleskan.

Produk VCO untuk setiap erlenmeyer seharusnya terdiri dari 3 lapisan,

yaitu lapisan paling atas adalah minyak kelapa, lapisan tengah adalah blondo

kelapa, dan lapisan bawah adalah air berwarna keruh. Untuk erlenmeyer I,

awalnya berupa santan tanpa campuran air keruh, ditambahkan 5 gram enzim

papain. Untuk erlenmeyer II, awalnya berupa santan dengan campuran air keruh,

konsentrasi santan lebih banyak dibandingkan air keruh, ditambahkan 10 gram

enzim papain. Untuk erlenmeyer III, awalnya berupa santan dengan campuran air

keruh, dengan perbandingan yang sama, ditambahkan 15 gram enzim papain.

Akan tetapi, produk VCO hanya terbentuk di erlenmeyer III, dengan jumlah yang

sangat kecil yakni sebanyak 5 mL, yang diperoleh dengan penyaringan, untuk

membuang pati santan yang masih terdapat dalam minyak. Sedangkan di

erlenmeyer I dan II yang terjadi hanya pemisahan antara blondo dengan air keruh

yang masih bercampur dengan pati santan.

Penyebab dari kegagalan terbentuknya minyak kelapa di erlenmeyer I dan

II, bisa disebabkan karena pengadukan yang kurang sempurna antara larutan

santan dengan enzim papain. Sebelum dimasukkan dalam inkubator, di dasar

erlenmeyer masih terlihat butiran-butiran enzim. Selain itu, disebabkan karena

kurang telitinya praktikan, yaitu tidak menambahkan jeruk nipis dan getah pepaya

ke dalam erlenmeyer sebelum dimasukkan ke dalam inkubator. Dimasukkan ke

dalam inkubator dengan tujuan untuk mencegah kontaminasi dengan udara-udara

luar dan bakteri-bakteri yang dapat merugikan. Faktor lain yang mungkin

menyebabkan kegagalan di erlenmeyer I dan II adalah waktu pengambilan hasil

dari inkubator yang terlalu lama. Sesuai dengan prosedur, seharusnya diambil

Page 4: Lap Tetap VCO

setelah 24-36 jam. Praktikum diadakan pada hari Jumat dan hasilnya diambil hari

Rabu, ini berarti hasil diambil setelah 5 hari atau 120 jam setelah dimasukkan ke

inkubator.

Dari percobaan ini kita ketahui manfaat dari enzim papain dalam

pembuatan VCO. Setelah percobaan selesai dilakukan ,seharusnya dapat diambil

kesimpulan bahwa semakin tinggi konsentrasi enzim papain ,semakin cepat VCO

terbentuk. Akan tetapi, karena adanya beberapa kesalahan selama praktikum, yang

telah dijelaskan sebelumnya, maka hasilnya justru terbalik dari yang diharapkan,

yakni konsentrasi enzim yang paling kecil yang berhasil memproduksi VCO.

Page 5: Lap Tetap VCO

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

1. VCO diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan terbatas, bergizi

tinggi dan mengandung 47-53% asam laurat.

2. VCO diproses dengan meniru cara alam sehingga tidak merusak kandungan

essensial dari lemak kelapa.

3. Secara umum ada dua macam proses pembuatan VCO yakni proses panas dan

proses dingin.

4. Proses yang digunakan dalam pembuatan VCO dalam percobaan ini adalah

proses enzimatis yang termasuk dalam proses dingin.

5. Larutan santan dan enzim papain dimasukkan ke dalam inkubator bertujuan

untuk mencegah kontaminasi dengan udara luar dan bakteri-bakteri yang

dapat merugikan.

6. Enzim papain berfungsi untuk menguraikan protein yang terdapat dalam

santan sehingga emulsi santan bisa dipecahkan dan dapat diperoleh minyak

kelapa murni, serta untuk mempercepat terbentuknya VCO (Virgin Coconut

Oil).

7. Untuk mendapatkan minyak yang lebih banyak dibutuhkan enzim dengan

konsentrasi yang tinggi dan jumlah enzim yang lebih banyak pula.

8. VCO merupakan jenis minyak yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Hal ini didasarkan pada penelitian bahwa VCO tidak menimbulkan gangguan

pada tubuh manusia.

b. Saran

1. Sebaiknya enzim papain yang digunakan berkonsentrasi tinggi sehingga VCO

yang dihasilkan banyak.

2. Sebaiknya santan kelapa diambil buah kelapa tua yang segar.

3. Sebaiknya santan kelapa yang diambil benar-benar saringan pertama

Page 6: Lap Tetap VCO

IX. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Online: http://minyak-kelapa.blogspot.com/, diakses tanggal 28

Maret 2013.

Anonim. 2012. Online: http://perpus.unimus.ac.id/?p=112, diakses tanggal 28

Maret 2013.

Anonim. 2012. Online:http://www.berkhasiat.com/2012/10/khasiat-minyak-

kelapa.html, diakses tanggal 28 Maret 2013.

Djuita,Ratna,Ir & Dahlan ,Hatta, Dr,Ir,Meng.2005. Penuntun praktikum

Teknologi Bioproses. Laboratorium Teknologi Bioproses. Universitas

Sriwijaya

Esther, Yudi. 2012. Online: http://dee-sehat.blogspot.com/2012/11/manfaat-

vco.html, diakses tanggal 27 Maret 2013.

Page 7: Lap Tetap VCO

SpatulaGelas Ukur

Beker Gelas

SCHOTT

250

200

150

100

50

14.3

Erlenmeyer

X. GAMBAR ALAT

Neraca Analitis

Inkubator

Auto clave

Page 8: Lap Tetap VCO

XI. TUGAS KHUSUS