Lap or An

46
KOMPUTERISASI SISTEM QUALITY PAINTING PROCESS PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR BEKASI LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP) Diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah KKP Disusun Oleh: NAMA PENYUSUN NAMA : MIMI SUPRIHATIN NIM :12084600 Akademi Manajemen Informatika Bina Sarana Informatika

Transcript of Lap or An

Page 1: Lap or An

KOMPUTERISASI SISTEM QUALITY PAINTING PROCESS

PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

BEKASI

LAPORAN

KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)

Diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan

Mata Kuliah KKP

Disusun Oleh:

NAMA PENYUSUN

NAMA : MIMI SUPRIHATIN

NIM : 12084600

Akademi Manajemen Informatika Bina Sarana Informatika

Jurusan Manajemen Informatika

Bekasi

2010

Page 2: Lap or An

PENILAI LAPORAN KERJA PRAKTEK

Kuliah Kerja Praktek ini telah dinilai pada tanggal 19 Juli s/d 06 Agustus 2010

PENILAI

(...................................)

Saran-saran dari Penilai:

Page 3: Lap or An

II

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapakan syukur Alhamdulillah atas Kehadirat Allah SWT atas

terselesaikannya Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) dengab Judul : ” Manajemen

Sistem Pengendalian Quality Produksi Pada PT.SUZUKI INDOMOBILMOTOR

BEKASI”, yang merupakan sebagai salah satu syarat kelulusan mata Kuliah Kerja

Praktek Lapangan Jurusan Manajemen Informatika Akademi Manajemen

Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika.

Laporan Kuliah Kerja Praktek ini di susun sebagai pelengkap Kuliah Kerja

Praktek yang telah dilaksanakan kurang lebih 1 bulan di PT.SUZUKI

INDOMOBILMOTOR khususnya pada bagian Painting Body. Dengan Selesainya

Laporan ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak yang mana penulis

telah banyak bimbingan,pengarahan,petunjuk dan saran, serta fasilitas yang

membantu hingga akhir dari penulis laporan ini. Untuk itu penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Bambang, selaku HRD PT.SUZUKI INDOMOBILMOTOR

2. Bapak Trianto, selaku kepala Bagian Painting Body

3. Bapak Nuril Huda, selaku Pembimbing Painting Body

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, baik dari materi

maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membantu

sangat penulis harapkan.

Bekasi, Agustus 2010

Penulis

Page 4: Lap or An

III

DAFTAR ISI

Lembar Judul Laporan KKP..................................................................... ........ I

Lembar Penilai Laporan KKP.................................... ...................................... II

Kata Pengantar............................................................................................. III

Daftar Isi...................................................................................................... Iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1. Umum.......................................................................................... 1

1.2. Maksud........................................................................................ 1

1.3. Metode Penelitian....................................................................... 1

1.4. Ruang Lingkup............................................................................. 1

1.5. Sistematika.................................................................................. 1

BAB II LATAR BELAKANG............................................................................... 1

2.1. Umum............................................................................................ 1

2.2. Tinjauan Perusahaan..................................................................... 2

2.3. Sejarah Perusahaan ..................................................................... 3

2.4. Struktur Organisasi dan Fungsi..................................................... 4

Page 5: Lap or An

BABIII ANALISA SISTEM BERJALAN.............................................................. 7

3.1. Qualty Process............................................................................. 8

3.2. Prosedur Sistem Berjalan............................................................. 9

3.3. Spesifikasi File.............................................................................. 15

3.4. Spesifikasi Program..................................................................... 16

3.5. Struktur Kode.............................................................................. 17

3.6. Spesifikasi Sistem Komputer....................................................... 18

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NILAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: Lap or An

IV

BAB II PENDAHULUAN

1.1 Umum

Berkembangnya teknologi informasi di segala bidang menjadikan

computer sebagai alat bantu yang sangat menguntungkan untuk setiap

pekerjaan untuk dapat menginput, proses maupun Output.

Namun demikian juga Mayoritas perusahaan-perusahaan yang

pengolahan datanya telah terkomputerisasi. Seperti halnya dengan

PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR (SIM) Bekasi, dimana pengolahan datanya

telah terkomputerisasi sehingga dapat membantu dalam pengolahan data

yang telah ada. Masalah Quality adalah Standard yang dibuat, untuk

pembuatan produk berdasarkan keinginan konsumen agar berkualitas

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mencoba

menganalisa sistem tersebut dan akan dijadikan tema Kuliah Kerja Praktek

dengan Judul ” Manajemen Sistem Pengendalian Quality Painting Process”

Pada PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR”. Dengan sistem yang ada

sebelumnya, pengguna harus menggunakan komputer untuk dapat mengakses

data yang ada. Sistem ini dapat diakses dengan menggunakan Quality Gate

System, pengguna akan dapat lebih leluasa menggunakan aplikasi ini. Dengan

adanya kebutuhan tersebut, maka pihak manajemen PT. Suzuki Indomobil

Motor memutuskan untuk membangun suatu aplikasi yang dapat dijalankan

pada sistem Quality Gate System. Keberhasilan pembangunan aplikasi ini

Page 7: Lap or An

akan membuka peluang untuk mengembangkan dan mempermudah dalam

menginput maupun mengetahui masalah-masalah pada periode tertentu.

1.2. Tinjaun Perusahaan

PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR merupakan salah satu peprusahaan

otomotif terkemuka di Indonesia. Dimana perusahaan ini memproduksi

kendaraan roda empat dan klendaraan roda dua. PT. Suzuki indomobil

motor (PT. SIM) merupakan anak cabang perusahaan dari Suzuki Group

yang berpusat di Jepang sehingga masih dikontrol secara terpusat oleh

Suzuki Group. PT. SIM Plant TB II yang memproduksi mobil (R4). Pada tahun

1990, perusahaan ini mulai dibangun dan untuk pengoperasiannya baru.

1.3. Sejarah Perusahaan

PT. Suzuki Indomobil Motor merupakan sebuah perusahaan

Penanaman Modal Asing (PMA) yang berdiri dengan kekuatan 5 (Lima)

buah perusahaan. Perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

1. PT. Indohero Steel & Engineering Co.

2. PT. Indomobil Utama.

3. PT. Suzuki Indonesia Manufacturing.

4. PT. Suzuki Engine Industry.

5. PT. First Chemical Industry.

Lima perusahaan tersebut bergabung (Merger) dengan persetujuan

dari Presiden Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan tentang

persetujuan Presiden dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal

Page 8: Lap or An

(BKPN) nomor 05 / I / PMA / 90 tertanggal 1 Januari 1990, dan diperingati

sebagai tanggal berdirinya PT. Suzuki indomobil motor, yang bergerak

dalam bidang usaha Industri Komponen dan Perakitan kendaraan

bermotor Merk SUZUKI roda dua (Sepeda Motor) dan roda empat (Mobil).

Berikut ini merupakan perjalanan PT. Suzuki indomobil motor memulai

eksistensinya :

1976

Dibawah kepemiminan Soebronto Laras, Group Suzuki memulai produksi

kendaraan bermotor roda empat dengan produk pertamanya Pick Up ST

10 dan Mobil Penumpang Suzuki Fronte.

1977

Sejalan dengan program lokalisasi pemerintah, Suzuki mengembangkan

kendaraan untuk keperluan komersial, yaitu Super Carry ST 20.

1979

Produksi dengan kendaraan serbaguna Suzuki Jimmy LJ 80 dimulai dan

beberapa sepeda motor, antara lain : GP 100, GP 125 dan Trail TS 100.

1981

Suzuki Jimny LJ 80 dikembangkan lebih lanjut menjadi SJ 410 dengan

pemanfaatan mesin empat selinder dengan kapasitas 1000cc, yang

dikemudian hari menjadi mesin standart untuk produk kendaraan

bermotor roda empat Suzuki di Indonesia.

1983

Page 9: Lap or An

komersial Suzuki ST 100 diluncurkan untuk menggantikan ST 20. waktu

yang bersamaan, setiap mesin dari kendaraan bermotor roda empat

Suzuki telah melalui proses standarisasi.

1986

Suzuki mendapatkan penghargaan “Market Leader Award” untuk

kategori kendaraan R4.

1990

Kendaraan penumpang Suzuki Forsa Amenity mulai diperkenalkan untuk

permintaan pasar yang meningkat untuk kelas sedan 1300cc.

1991

Peluncuran sepeda motor Suzuki RG 150, Suzuki Crystal dan Suzuki TRS X-

2 melengkapi koleksi sepeda motor Suzuki di Indonesia. Pada tahun yang

sama, kendaraan komersial Suzuki Carry 1.3 Futura dan kendaraan

penumpang Suzuki Esteem juga diperkenalkan ke pasaran.

1993

Suzuki Vitara, kendaraan serbaguna dengan kenyamanan kendaraan

penumpang dan kapasitas penjelajah penggerak empat roda (4WD)

mulai diperkenalkan dipasaran.

1994

Kesuksesan Vitara diikuti dengan memperkenalkan Escudo, generasi

penerus Vitara dengen penggerak roda dua.

Page 10: Lap or An

1995

Dengan semakin banyak komponen lokal yang terapsang, Suzuki Sidekick

melengkapi permintaan pasar dengan harga lebih murah dari Suzuki

Escudo.

1996

Sementara itu dikelas sedan, Suzuki Esteem 1.6 yang telah berkiprah

selama dua tahun pun mendapat perhatian dengan meluncurkan Suzuki

Baleno 1.6

1998

Terjadinya krisis ekonomi, sedikit menunda peluncuran tipe baru dikelas

1000cc, Suzuki karimun. Kendaraan perkotaan yang bersahabat dan

sangat efisien ini sempat meraih predikat kendaraan terfavorit di Jepang.

1999

Agar tercapai efisien yang tinggi, sejalan dengan kebijakan pemerintah

mengenai pajak, Suzuki Baleno 1.6 menurunkan kapasitas mesinnya

menjadi 1500cc.

2001

Sejalan denga perekonomian kian membaik, Suzuki memperkenalkanm

generasi penerus Escudo dengan kapasitas mesin lebih besar yaitu

2000cc dengan model lebih sporty. Untuk masyarakat lebih dikenal

dengan Escudo 2.0.

2002

Page 11: Lap or An

Dengan munculnya trend baru kendaraan mini MPV, Suzuki meluncurkan

produk andalannya dengan nama Suzuki Aerio yang mendapat

sambungan hangat di masyarakat.

2003

Dengan kondisi pasar yang semakin kondusif, SSuzuki meluncurkan

produk berteknologitinggi Grand Escudo XL-7 (Extra Large & Seater).

Sedangkan untuk memenuh permintaan pasar akan kendaraan SUV kelas

menengah dengan harga terjangkau, diluncurkan Escudo 1.6. pada tahun

yang sama pula dilakukan peremajaan terhadap Suzuki Baleno dengan

diperkenalkannnya Baleno Next-G. Sementara itu Suzuki Carry 1000cc

yang legendaries pun diperbaharui dengan diluncurkannya minibus

Personal Van.

2004

Melengkapi sederetan kendaraan yang telah PT. ISII produksi, pada bulan

Juni 2004 sebuah kendaraan serbaguna Suzuku APV diluncurkan ke

masyarakat. Pada jenis mobil ini, sangat diminati oleh masyarakat karena

kapasitas mobil yang besar dan kualitas yang bagus serta harga yang

terjangkau sehingga cukup menempati di hati masyarakat.

2005

Tahun ini merupakan perkembangan yang pesat dari produk yang

menjadi mother plan APV. Karena mengembangkan beberapa varian agar

Page 12: Lap or An

fasilitas, kenyamanan, dan model inovatif yang semakin elegant dan

semakin meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap produk APV.

2006

PT. ISI Plant TB II terus berinovasi untuk mengembangkan produk agar

tetap diterima di masyarakat dan selalu mjenjadi yang terdepan oleh

karena itu, pada tahun ini, Suzuki mencoba mengembangkan produk

dengan meluncurkan produk baru yaitu Grand Vitara, APV Euro, Futura

Euro, APV Otomotic, APV Face to

Face. Untuk tipe varian Euro, mempunyai tujuan khusus yaitu

menciptakan produk yang beremisi rendah dan ramah lingkungan.

2007

Pada tahun ini Suzuki melihat pasaran bahwa konsumen sekarang lebih

mendambakan mobil yang kecil dan sporty maka PT. SIM Plant TB II

mencoba memproduksi Suzuki Swift yang desainnya sesuai dengan yang

diharapkan konsumen dan ternyata berhasil menarik minat dari

konsumen. Untuk APV terus mencoba mengembangkan dari segi desain

dan kualitas serta fasilitasnya sehingga pihak Suzuki memproduksi APV

GA2. Sedangkan untuk kendaraan berfungsi untuk mempermudah

konsumen dalam pengangkutan barang, Suzuki menyadari bahw ajenis

kendaraan in sangat dibutuhkan oleh konsumen niaga sehingga

perusahaan ini memproduksi Suzuki Carry 1000 ST 100 Euro.

2008

Pada tahun 2008, Suzuki sedang dalam tahap memposisikan diri agagr lebih

diminati masyarakat yaitu dilakukan dengan cara perubahan image produk

Page 13: Lap or An

Suzuki menjadi Passenger Van, karena itu pada tanggal 17 Januari 2008,

Suzuki meluncurkan kendaran tipe baru berjenis sedan yaitu Suzuki Neo

Baleno. Dengan desain yang lebih bersahabat terhadap masyarakat dengan

mesin yang tidak berisik dan sangat nyaman untuk dikendarai.

Lokasi kantor pusat PT. Suzuki indomobil motor berada di Wisma

Indomobil di Jalan. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta Timur. Kantor Pusat ini

didukung oleh 314 karyawan, sedangkan untuk lokasi pabriknya tersebar

dibeberapa tempat, antara lain di Pulogadung, Cakung, dan di Tambun.

1.4. Struktur Organisasi dan Fungsi

Dalam suatu perusahaan, pembentukan suatu organisasi sangat

diperlukan dalam usaha untuk menjaga kelancaran dan mencapai tujuan

Perusahaan dan mempunyai cirri-ciri yaitu merupakan gabungan dari

sekelompok orang dimana terdapat hubungan kerja yang harmonis antara

sekelompok orang tersebut dan terdapat pembagian keja untuk masing-

masing orang demi tercapainya tujuan bersama yang ingin dicapai oleh

kelompok orang tersebut. Didalam organisasi ini, sekelompok orang-orang

tersebut harus mempunyai tujuan yang sama demi membentuk suatu

perusahaan yang baik. Adapun ciri atribut organisasi dapat diperinci

sebagai berikut :

a. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang

dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.

Page 14: Lap or An

b. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Oleh karena itu organsasi adalah kreasi sosial yang memerlukan aturan dan

koordinasi.

Struktur Organisasi adalah kerangka kerja untuk menunjukkan

pembagian kerja dan mengkoordinasi aktivitas anggota suatu organisasi.

Struktur Organisasi ini dapat berbeda dalam setiap organisasi, karena

adanya strategi dan lingkungan sekitar yang berbeda serta tergantung dari

kebutuhan masing-masing perusahaan. Struktur organisasi dibentuk

dengan maksud agar setiap anggota organisasi dapat bekerja secara efektif

dan efisien. Unsur-unsur dasar dari organisasi adalah :

a. Adanya 2 orang atau lebih

b. Adanya pengaturan hubungan

c. Adanya maksud untuk kerja sama

d. Adanya tujuan yang hendak dicapai

e. Adanya pembagian peranan untuk mencapai suatu tujuan tertentu

secara bersama-sama.

Pembagian kerja meruoakan hal yang sangat diperlukan dan akan

menghasilkan departemen-departemen dengan job description dari

masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi.

Hierarki merupakan pola berjenjang dalam struktur organisasi. Koordinasi

adalah interaksi aktivitas bagian-bagian terpisah dari sebuah organisasi

untuk mencapai sasaran organisasi.

Page 15: Lap or An

Pada PT. ISI ini secara global, menggunakan jenis struktur organisasi

garis (line organization). Pada organisasi ini mempunyai bentuk

menyamping.

Page 16: Lap or An

PT. ISI/IMNI ORGANIZATION STRUCTUR

BOARD OF DIRECTOR & DIRECTORATE HEAD LEVEL

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Suzuki indomobil motor

PROCUREMENT & PPC

PRODUCTION E/G & TM

PRODUCTION 4W

PRODUCTION 2W

MARKETING 4W

SPARE PARTS

MARKETING 2W

JIT

INTERNAL AUDIT

SUBSIDIARIES CONTROL

FINANCE & ACCOUNTING

QA & TECHNICAL ADM

MARKETING, SERVICE

& SPARE PARTS

ADMINISTRATION

PRODUCTION & ENG.

BOARD OF DIRECTORS

PRESIDENT

VICE PRESIDENT

BOARD OF DIRECTORS DIVISION DEPARTEMENT

HRD & GA

Page 17: Lap or An

Fungsi

Dalam suatu organisasi terdapat pembagian kerja untuk masing-

masing bagian sehingga adanya pertanggung jawaban dari bagian tersebut

agar perusahaan dapat berjalan secara terstruktur dan memiliki susunan

birokrasi yang jelas. Untuk setiap bagian dari organisasi, pembagian tugas

dan wewenang harus dilakukan. Hal ini dilakukan supaya tidak adanya

kesalahpahaman antara bagian satu dengan bagian lainnya dalam

menjalankan suatu tugas sehingga perusahaan dapat terus berjalandengan

baik. Maka secara ringkas dapat disebutkan tugas dan wewenang dari

setiap susunan struktur organisasi sebagai berikut :

a. Board of Directors

Bertugas untuk mengawasi jalannya perusahaan yang dilakukan oleh

presiden direktur dan wakil direktur.

b. President & Vice President

Bertugas untuk menyusun kebijakan dan strategi perusahaan agar

mencapai misinya yang tidak bertentangan dengan strategi perusahaan

utama yaitu Suzuki Motor Company-Japan.

Page 18: Lap or An

c. Administration Division

Divisi dipimpin oleh seorang managing director yang bertanggung jawab

kepada presiden direktur, tugas dan tanggung jawab utamanya adalah

sebagai pendukung kegiatan divisi lainnya yaitu marketing dan

production, yang mengatur dari mulai kebutuhan sumber daya manusia,

pengelolaan keuangan perusahaan, internal audit, subsidiaries dan

jugamenangani kebutuhan dan perkembangan teknologi informasi

perusahaan yang memiliki tujuan, agar dapat mempercepat proses

kinerja perusahaan.

d. Marketing Division

Divisi pemasaran dipimpin oleh seorang managing director yang

bertanggung jawab kepada presiden direktur, tugas dan tanggung jawab

utamanya adalah menghasilkan laba bagi perusahaan, dari produk yang

dibuat oleh perusahaan.

e. Production Division

Divisi produksi dipimpin oleh seorang managing director yang

bertanggung jawab kepada presiden direktur, tugas dan tanggung jawab

utamanya adalah mengelola pabrik atau proses produksi yang efisien

sehingga menghasilkan suatu produk yang terbaik bagi perusahaan.

f. HRD

Secara garis besar HRD adalah bagian yang mengurusi semua hal

tentang karyawannya. Berikut ini bebepara tugas dan wewenang dari

HRD :

Page 19: Lap or An

Mengawasi dan mengkoordinir kinerja staff HRD, bagian administrasi

dan lainnya dalam lingkup HRD

Melakukan pembinaan terhadap karyawan dalam rangka

pemahaman etos kerja yang baik dan peningkatan kedisiplinan serta

motivasi kerja.

Merekrut dan menyeleksi karyawan baru sesuai dengan job

descriptionnya dan kriteria permintaan dari section yang meminta

pertambahan karyawan.

Menempatkan karyawan dalam posisinya sesuai dengan

kemampuannya.

Mengajukan saran kepada pimpinan tentang kebijakan perusahaan

perusahaan di bidang ketenagakerjaan dan pembinaan karyawan.

Melaksanakan koordinasi yang bersangkutan dengan fungsi

jabatannya dengan para pimpinan departemen terkait.

Mengambil tindakan yang diperlukan dalam menegakkan peraturan

dan disiplin karyawan.

Mewakili perusahaan dalam melaksanakan hubungan dengan

instansi luar, contohnya yayasan yang menginput karyawan

outsourcing, dan lain-lainnya.

Mengesahkan lembur karyawan di bagiannya.

Mengajukan demosi, promosi dan mutasi karyawan.

Mengajukan permohonan tambahan karyawan kepada

pimpinan.

Page 20: Lap or An

g. Finance & Accounting

Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang dalam hal urusan

keuangan. Dimana bagian inilah yang mengatur semua keuangan baik

pemasukan mupun pengeluaran.

h. Production & Engineering

Pada bagian ini mempunyai tugas dan wewenang dalam hal jalannya

kegiatan produksi. Untuk engineering mempunyai tugas dan wewenang

dalam hal perencanaan dan pengorganisasian pemeliharaan alat yang

dibutuhkan untuk mendukung jalannya proses produksi, melaporkan

hal-hal yang menjadi kendala reparasi kepada Plant Manager untuk

mendapat keputusan pemecahannya.

Sedangkan untuk setiap section produksinya mengurusi hal-hal yang

berkaitan dengan sebagai berikut :

a. Section Pressing

Mengurusi kegiatan produksi Pressing untuk membuat atau mencetak

komponen-komponen mobil yang terbuat dari steel plate misalnya

pintu, body mobil dan lainnya dimana pada Pressing terdiri dari empat

mesin yaitu :

Drawing : Mencetak bentuk dari dies yang sudah ada dan sesuai

bentuk yang diinginkan

Cutting : Memotong sesuai dengan hasil gambar atau cetak

Holding : Melubangi hasil cetakan sesuai dengan bentuk yang

diinginkan

Page 21: Lap or An

Finishing : Membuang sisa-sisa bagian yang belum terpotong.

Pada Pressing mempunyai lima line yang dibagi menurut besarnya

beban yang diberikan, yaitu :

Line 2000 tons :Menggunakan robot sehingga inspeksi hanya

dilakukan setelah finishing

Line 1200 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara

manual

Line 500 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara

manual

Line 400 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara

manual

Line 1200 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara

manual manual

Line 500 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara

manual manual

Line 400 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara

manual manual

Line 60-80 tons : Untuk proses small press dan inspeksi manual

b. Section Welding

Mengurusi kegiatan produksi yang berkaitan dengan proses welding

(pengelasan) atau penggabungan komponen.

c. Section Painting Body & Plastic

Mengurusi semua kegiatan pengecatan untuk body mobil dan

pengecatan komponen mobil yang terbuat dari plastic.

Page 22: Lap or An

d. Section Assembling

Mengurusi semua kegiatan perakitan dan mempunyai dua line yang

dibagi menurut tipe mobil yaitu :

Line I : line bentuk garis lurus yaitu untuk tipe mobil Grand

Vitara, Swift, Neo Baleno dengan berbagai variannya.

Line G : line bentuk huruf G yaitu untuk tipe mobil APV dan

Futura dengan berbagai variannya.

e. Section Part Inspection

Mengontrol kualitas barang komponen baik komponen local atau

yang di import.

f.Section Final Inspection

Melakukan pengecekan kualitas terhadap produk jadi.

g. Section Production Material Control (PMC)

Bertanggung jawab mengatur dan menyiapkan semua kelengkapan

dan distribusi komponen baik komponen lokal maupun komponen

CKD yang dibutuhkan di section Assembling, Welding dan Pressing.

Bagian PMC ini juga yang mengatur masuknya komponen dari vendor

serta pendistribusian komponen ke area produks

h. Section PPC

Bertanggung jawab dalam mengatur jumlah unit yang akan

diproduksi (jadwal produksi) selama sebulan. PPC juga dalam

membuat jumlah produksi selama sebulan haru smemperhatikan

Page 23: Lap or An

atau disesuaikan dengan kapasitas produksi dari setiap section dan

kapasitas dari vendor dalam hal penyuplai komponen.

i. Section PPIC

Melakukan pemilahan jadwal produksi per bulan menjadi jadwal

produksi harian. Sehingga dapat memperkirakan jumlah unit yang

akan diporduksi setiap harinya dengan melihat kapasitas yang ada

serta menentukan perlu tidaknya waktu overtime, jam lembur serta

banyaknya shift kerja untuk jadwal produksi harian tersebut. Selain

itu PPIC dalam menentukan jumlah unit produksi harian juga

memperhatikan inventory yang ada sehingga terdapat kesesuaian

jumlah unit yang diproduksi.

j. Section Technical Control (TC).

Pada bagian ini bertugas sebagai koordinator dan mengontrol

jalannya proses produksi. TC juga dapat memberikan masukan untuk

setiap section sehingga didapatkan kemudahan dan kelancaran

dalam proses produksi. TC memmpunyai dua bagian yaitu sebagai

berikut :

Control New Model

Bertanggung jawab atas jadwal produksi untuk membuat perubahab

model produk dan produk dengan model baru. Bagian ini disebut

dengan ECN (Engineering Change Control) yaitu untuk melakukan

perubahan terhadap model produk yang ada sehingga produksi dapat

terus meningkat dan membuat produk seoptimal mungkin.

Page 24: Lap or An

TC Curent Model

Bertanggung jawab atas pengontrolan model produk yang sudah ada

sehingga produksi dapat terus berlangsung dengan baik. Pada bagian

ini terdiri dari sub bagian yaitu safety, Quality, Production dan Cost

down.

k. Section Manufacturing Engineering (ME)

Bertanggung jawab atas persiapan tools dan alat untuk kegiatan

produksi (equipment yang diperlukan untuk kegiatan produksi),

mendesain cara kerja dan alat supaya tercapainya produksidan

memberikan usulan perbaikan alat-alat yang mendukung proses

produksi. Selain itu ME juga mengatur tentang keseimbangan

lintasan untuk masing-masing setiap stasiun kerja sehingga dicapai

keseimbangan setiap stasiun kerjanya yang akan berpengaruh

terhadap optimalitas kinerja setiap stasiun kerja.

l. Section Power Maintenance

Bertanggung jawab atas pengaturan pemeliharaan peralatan dan

sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. Selain itu

bagian ini juga memeriksi install listrik yang dilakukan oleh vendor.

Untuk setiap sectionnya terdapat kepala section dan PIC. Mereka yang

bertanggung jawab atas jalanny akegiatan produksi di section tersebut.

Page 25: Lap or An

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1. Quality Process

Quality Adalah

Quality adalah “Penerapan standard” yang dibuat untuk pembuatan

suatu produk berdasarkan keinginan konsumen, kualitas akhir hasil

produk dibentuk dari kesatuan standard yang mendukung hasil produksi,

harus ada perencanaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Quality Assurance

Menjamin Kualitas suatu produk

Menjamin bahwa kualitas suatu produk yang di hasilkan “tidak”

bermasalah.

Quality Control

Menurut JIS Z 9101

Perlakukan dari suatu kegiatan produksi untuk membuat produk

yang sesuai dengan harapan konsumen.

Menurut Buku Pedoman Quality SMC

Alat dari sistem untuk menghasilkan produk secara ekonomis

dengan tingkat kualitas sesuai dengan permintaan konsumen.

Perbedaan antara Quality Assurance dengan Control

Quality Assurance adalah Tujuan, sedangkan

Quality Control adalah Alat untuk mencapai tujuan.

Perlunya Kontrol untuk mengetahui apakah ada yang tidak sesuai

antara RENCANA dan HASIL.

Page 26: Lap or An

Kontrol perlunya dilakukan untuk mengetahui:

- RENCANA

- HASIL

- SELISIH (antara Rencana dan Hasil)

- CARA PERBAIKAN (dari selisih tersebut)

ISOS (Indomobil Suzuki Operation Standrad)

ISOS -W: Standard Operasi Kerja

ISOS - M: Standard Opersai Mesin

ISOS-Q : Standard Operasi Quality

ISOS-S : Standard Operasi Safety (K3)

ISOS-N : Standard Operasi Kerja yang sama

ISOS-K : Standard Proses Pengawasan

ISIS (Indomobil Suzuki Inspection Standard)

ISIS-A : Standard Inspeksi Unit jadi

ISIS-P : Standard Inspeksi Koponen

Quality System Suzuki, Tujuan:

Menghasilkan Produk tanpa cacat

Penanggung Jawab Kualitas di bidang Manufaktur:

Manager:

Memberikan pengarahan dan pengontrolan Langsung ke Proses Produksi

(Gemba)

Page 27: Lap or An

Quality Control Line (QC line)

-Hintan

-Check man

-Repair man

Hintan : sebagi analisator dan pencari solusi perbaikan.

Check man:

-Sebagai pengecek dan repairman untuk masalah yang kecil

-Sebagai motivator dan pemberi informasi kepada operator.

Repair man:

Sebagai repair untuk masalah yang besar dan kecil.

Quality System Process

Setiap produk sebelum dikirim ke next process harus dicek terlebih

dahulu quality nya.

Setiap proses harus menghasilkan produk “Good”

Bukan produk “NG” ke next process.

Harus ada “pengecekan ganda / Double check”

Pengecekan pertama dilakukan oleh check man atau operator

Pengecekan kedua dilakukan oleh check man di bagian Inspection.

PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR yang menghasilkan berbagai

macam jenis kendaraan roda 2 dan roda 4 juga tanpa terkecuali - tidak

terlepas – dari kualitas.

• Kendaraan Roda 2 diantaranya:Sepeda Motor Shogun, Smash, Spin,

Thunder dll.

• Roda 4 diantaranya: Mobil Swift, Grand Vitara, SX-4, APV, Truck, FPB.

Page 28: Lap or An

3.2. Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur sistem berjalan pada Painting Body “Quality Process” PT. SUZUKI

INDOMOBILMOTOR sebagai berikut:

1. Pre Treatment System

Yaitu proses perlakuan terhadap permukaan untuk menghindari karat dan

pembersihan permukaan untuk persiapan proses painting.

2. CED Coat (cat dasar)

Yaitu proses pemberian cat dasar dengan menggunakan sistem elektrodeposition,

fungsi dari CED ini yang utama adalah sebagai anti karat.

3. Intermediate Coat

Yaitu untuk pemberian warna kedua sebelum body dilapisi cat utama, agar dalam

proses pemberian warna utama didapatkan hasil yang bagus.

4. Top Coat (cat utama)

Cat ini yang biasa kita sebut cat utama dan secara visual warna yang sebenarnya

telah terlihat dengan sempurna.

PAINTING BODY

Proses Painting adalah proses pemberian warna pada unit mobil, dan tujuan dari

proses pewarnaan adalah untuk melindungi permukaan unit mobil dari elemen-elemen

yang bisa merusak mobil, untuk memberikan keindahan pada mobil dan juga

memberikan petunjuk khusus. Pengecatan dapat memberikan proteksi terhadap karat,

sinar ultraviolet, pasir, dan udara yang mengandung garam, juga dari penampilan dapat

memberikan dimensi efek, kehalusan, kilauan (luster) dan efek dari sebuah warna.

Salah satu Departemen/Bagian pada PT. Suzuki Indomobil Motor adalah Painting

Body. Bagian Painting Body adalah proses pengecatan body. Didalamnya banyak

proses kerja-proses kerja yang penting yang sesuai dengan standar kerja.

Page 29: Lap or An

Flow proses : IN – PROSES – OUT

• Masalah Painting Body :

1. Kotor 6. Pin Hole 11. karat

2. Meleleh 7. Paint Spit

3. Tipis 8. Crater

4. Buram 9. Beda Warna

5. Lecet 10. Eks Sanding

Ke-5 Faktor tersebut sebagai berikut :

1. Faktor Manusia

2. Faktor Metode

3. Faktor Material

4. Faktor Mesin

5. Faktor Lingkungan

Untuk memudahkan perbaikan pada masalah yang timbul yang diakibatkan dari ke-5

Faktor tersebut, maka dibuatkan acuan-acuan teknis perbaikan diantaranya:

1. What

2. Where

3. When

4. Who

5. How Much/How many

Page 30: Lap or An

Contoh Kasus:

Masalah: Kotor pada pintu mobil SX-4.

Analisa Penyebab dan Perbaikan:

1. Faktor Mesin/Alat:

Sarung Tangan Kotor, Pakaian kerja kotor, Filter kotor

Perbaikan : Sarung tangan harus diganti baru/di cuci. Pakaian kerja

harus di cuci setiap hari, filter harus di ganti baru secara berkala.

2. Faktor Manusia:

Kelolosan check, Terburu/tergesa-gesa,

Perbaikan : Training dan sosialisasi ke operator lalu lakukan evaluasi

3. Faktor Metode:

Kotor tidak di beri tanda marking, cara check tidak berurut, kotor tidak diamplas

Perbaikan: kotor harus di beri tanda marking, pengecheckan harus berurut, kotor

harus dicheck dan diamplas

4. Faktor Material:

Cat kotor, thinner kotor,

Perbaikan: Cat dan thinner di check oleh maker paint

5. Faktor Lingkungan :

Lingkungan booth dan oven kotor

Perbaikan ; Booth dan oven harus dibersihkan secara berkala

Page 31: Lap or An

3.3. Spesifikasi File

Untuk mempermudah pengendalian Quality Pada PT. SUZUKI

INDOMOBIL MOTOR menggunakan beberapa file database yang terdiri

dari :

1. Nama File : Informasi Hasil Produksi & data masalah

Type : File master

Akronom File : ---------

Record Size : 147 Karakter

Akses File : Random / Urut

Organisasai File : Index sequential

Field Key : Type & Item

Media File : Hard Disk

Software : Microsoft Excel

3.4.Spesifikasi Program

1. Nama Program : Menu Quality Gate System

Akronim : Menu_u.....

Fungsi : Menampilkan tabel dan kolom

Media Output : Monitor

Media Input : Mouse dan keyboard

Screen Format : Lampiran Defect Detail Report

Software : Microsoft Excel

Page 32: Lap or An

Proses Program : Pada menu Laporan

3.5. Sturuktur Kode

Struktur kode yang di gunakan pada PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR terdiri dari:

1. Kode Barang

Bentuk:

Y N 3 6 4 C 7 H - P 1 4 - W B 0 0 0

Keterangan :

YN364C7H : Kode varian (Type) pada unit mobil

P14 : Destination Export (Thailand)

WB000 : Nomor Scan Barcode

3.6.Spesifikasi Sistem Komputer

Dalam pembahasan sarana pendukung ini penulis berusaha menguraikan sarana

pendukung yang baik, namun dengan biaya yang tidak terlalu tinggi, adapun sarana

pendukung tersebut adalah sebagai berikur:

1. Perangkat lunak (Software)

Sistem operasi yang digunakan dalam system ini adalah Windows xp

Paket program yang digunakan dalam system ini adalah visual PDF

2. Perangkat keras (Hardware)

Penjelasan mengenai perangkat keras yang digunakan dalam sistem ini adalah

sebagai berikut:

a. Processor : Pentium (IV) atau 2,80 GHZ

b. Ram : 256 MB

c. Monitor : LCD Monitor

d. Hard Disk : 40 GB

e. Floppy Disk : 1,44 Mb atau 3,5 inch

f. Key Board : 108 keys

Page 33: Lap or An

g. Printer : Dial HP Print

h. Mouse : DELL

BAB IV PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai komputerisasi system perbaikan motor menggunakan nota terlihat bahwa

penggunaa computer sangat membantu dalam proses perkerjaan yang dilakukan oleh karyawan