Lap or An
-
Upload
muhammad-ibrahim -
Category
Documents
-
view
696 -
download
15
Transcript of Lap or An
KOMPUTERISASI SISTEM QUALITY PAINTING PROCESS
PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
BEKASI
LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)
Diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Mata Kuliah KKP
Disusun Oleh:
NAMA PENYUSUN
NAMA : MIMI SUPRIHATIN
NIM : 12084600
Akademi Manajemen Informatika Bina Sarana Informatika
Jurusan Manajemen Informatika
Bekasi
2010
PENILAI LAPORAN KERJA PRAKTEK
Kuliah Kerja Praktek ini telah dinilai pada tanggal 19 Juli s/d 06 Agustus 2010
PENILAI
(...................................)
Saran-saran dari Penilai:
II
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapakan syukur Alhamdulillah atas Kehadirat Allah SWT atas
terselesaikannya Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) dengab Judul : ” Manajemen
Sistem Pengendalian Quality Produksi Pada PT.SUZUKI INDOMOBILMOTOR
BEKASI”, yang merupakan sebagai salah satu syarat kelulusan mata Kuliah Kerja
Praktek Lapangan Jurusan Manajemen Informatika Akademi Manajemen
Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika.
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini di susun sebagai pelengkap Kuliah Kerja
Praktek yang telah dilaksanakan kurang lebih 1 bulan di PT.SUZUKI
INDOMOBILMOTOR khususnya pada bagian Painting Body. Dengan Selesainya
Laporan ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak yang mana penulis
telah banyak bimbingan,pengarahan,petunjuk dan saran, serta fasilitas yang
membantu hingga akhir dari penulis laporan ini. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Bambang, selaku HRD PT.SUZUKI INDOMOBILMOTOR
2. Bapak Trianto, selaku kepala Bagian Painting Body
3. Bapak Nuril Huda, selaku Pembimbing Painting Body
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membantu
sangat penulis harapkan.
Bekasi, Agustus 2010
Penulis
III
DAFTAR ISI
Lembar Judul Laporan KKP..................................................................... ........ I
Lembar Penilai Laporan KKP.................................... ...................................... II
Kata Pengantar............................................................................................. III
Daftar Isi...................................................................................................... Iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1. Umum.......................................................................................... 1
1.2. Maksud........................................................................................ 1
1.3. Metode Penelitian....................................................................... 1
1.4. Ruang Lingkup............................................................................. 1
1.5. Sistematika.................................................................................. 1
BAB II LATAR BELAKANG............................................................................... 1
2.1. Umum............................................................................................ 1
2.2. Tinjauan Perusahaan..................................................................... 2
2.3. Sejarah Perusahaan ..................................................................... 3
2.4. Struktur Organisasi dan Fungsi..................................................... 4
BABIII ANALISA SISTEM BERJALAN.............................................................. 7
3.1. Qualty Process............................................................................. 8
3.2. Prosedur Sistem Berjalan............................................................. 9
3.3. Spesifikasi File.............................................................................. 15
3.4. Spesifikasi Program..................................................................... 16
3.5. Struktur Kode.............................................................................. 17
3.6. Spesifikasi Sistem Komputer....................................................... 18
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NILAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
IV
BAB II PENDAHULUAN
1.1 Umum
Berkembangnya teknologi informasi di segala bidang menjadikan
computer sebagai alat bantu yang sangat menguntungkan untuk setiap
pekerjaan untuk dapat menginput, proses maupun Output.
Namun demikian juga Mayoritas perusahaan-perusahaan yang
pengolahan datanya telah terkomputerisasi. Seperti halnya dengan
PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR (SIM) Bekasi, dimana pengolahan datanya
telah terkomputerisasi sehingga dapat membantu dalam pengolahan data
yang telah ada. Masalah Quality adalah Standard yang dibuat, untuk
pembuatan produk berdasarkan keinginan konsumen agar berkualitas
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mencoba
menganalisa sistem tersebut dan akan dijadikan tema Kuliah Kerja Praktek
dengan Judul ” Manajemen Sistem Pengendalian Quality Painting Process”
Pada PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR”. Dengan sistem yang ada
sebelumnya, pengguna harus menggunakan komputer untuk dapat mengakses
data yang ada. Sistem ini dapat diakses dengan menggunakan Quality Gate
System, pengguna akan dapat lebih leluasa menggunakan aplikasi ini. Dengan
adanya kebutuhan tersebut, maka pihak manajemen PT. Suzuki Indomobil
Motor memutuskan untuk membangun suatu aplikasi yang dapat dijalankan
pada sistem Quality Gate System. Keberhasilan pembangunan aplikasi ini
akan membuka peluang untuk mengembangkan dan mempermudah dalam
menginput maupun mengetahui masalah-masalah pada periode tertentu.
1.2. Tinjaun Perusahaan
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR merupakan salah satu peprusahaan
otomotif terkemuka di Indonesia. Dimana perusahaan ini memproduksi
kendaraan roda empat dan klendaraan roda dua. PT. Suzuki indomobil
motor (PT. SIM) merupakan anak cabang perusahaan dari Suzuki Group
yang berpusat di Jepang sehingga masih dikontrol secara terpusat oleh
Suzuki Group. PT. SIM Plant TB II yang memproduksi mobil (R4). Pada tahun
1990, perusahaan ini mulai dibangun dan untuk pengoperasiannya baru.
1.3. Sejarah Perusahaan
PT. Suzuki Indomobil Motor merupakan sebuah perusahaan
Penanaman Modal Asing (PMA) yang berdiri dengan kekuatan 5 (Lima)
buah perusahaan. Perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. PT. Indohero Steel & Engineering Co.
2. PT. Indomobil Utama.
3. PT. Suzuki Indonesia Manufacturing.
4. PT. Suzuki Engine Industry.
5. PT. First Chemical Industry.
Lima perusahaan tersebut bergabung (Merger) dengan persetujuan
dari Presiden Republik Indonesia melalui surat pemberitahuan tentang
persetujuan Presiden dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPN) nomor 05 / I / PMA / 90 tertanggal 1 Januari 1990, dan diperingati
sebagai tanggal berdirinya PT. Suzuki indomobil motor, yang bergerak
dalam bidang usaha Industri Komponen dan Perakitan kendaraan
bermotor Merk SUZUKI roda dua (Sepeda Motor) dan roda empat (Mobil).
Berikut ini merupakan perjalanan PT. Suzuki indomobil motor memulai
eksistensinya :
1976
Dibawah kepemiminan Soebronto Laras, Group Suzuki memulai produksi
kendaraan bermotor roda empat dengan produk pertamanya Pick Up ST
10 dan Mobil Penumpang Suzuki Fronte.
1977
Sejalan dengan program lokalisasi pemerintah, Suzuki mengembangkan
kendaraan untuk keperluan komersial, yaitu Super Carry ST 20.
1979
Produksi dengan kendaraan serbaguna Suzuki Jimmy LJ 80 dimulai dan
beberapa sepeda motor, antara lain : GP 100, GP 125 dan Trail TS 100.
1981
Suzuki Jimny LJ 80 dikembangkan lebih lanjut menjadi SJ 410 dengan
pemanfaatan mesin empat selinder dengan kapasitas 1000cc, yang
dikemudian hari menjadi mesin standart untuk produk kendaraan
bermotor roda empat Suzuki di Indonesia.
1983
komersial Suzuki ST 100 diluncurkan untuk menggantikan ST 20. waktu
yang bersamaan, setiap mesin dari kendaraan bermotor roda empat
Suzuki telah melalui proses standarisasi.
1986
Suzuki mendapatkan penghargaan “Market Leader Award” untuk
kategori kendaraan R4.
1990
Kendaraan penumpang Suzuki Forsa Amenity mulai diperkenalkan untuk
permintaan pasar yang meningkat untuk kelas sedan 1300cc.
1991
Peluncuran sepeda motor Suzuki RG 150, Suzuki Crystal dan Suzuki TRS X-
2 melengkapi koleksi sepeda motor Suzuki di Indonesia. Pada tahun yang
sama, kendaraan komersial Suzuki Carry 1.3 Futura dan kendaraan
penumpang Suzuki Esteem juga diperkenalkan ke pasaran.
1993
Suzuki Vitara, kendaraan serbaguna dengan kenyamanan kendaraan
penumpang dan kapasitas penjelajah penggerak empat roda (4WD)
mulai diperkenalkan dipasaran.
1994
Kesuksesan Vitara diikuti dengan memperkenalkan Escudo, generasi
penerus Vitara dengen penggerak roda dua.
1995
Dengan semakin banyak komponen lokal yang terapsang, Suzuki Sidekick
melengkapi permintaan pasar dengan harga lebih murah dari Suzuki
Escudo.
1996
Sementara itu dikelas sedan, Suzuki Esteem 1.6 yang telah berkiprah
selama dua tahun pun mendapat perhatian dengan meluncurkan Suzuki
Baleno 1.6
1998
Terjadinya krisis ekonomi, sedikit menunda peluncuran tipe baru dikelas
1000cc, Suzuki karimun. Kendaraan perkotaan yang bersahabat dan
sangat efisien ini sempat meraih predikat kendaraan terfavorit di Jepang.
1999
Agar tercapai efisien yang tinggi, sejalan dengan kebijakan pemerintah
mengenai pajak, Suzuki Baleno 1.6 menurunkan kapasitas mesinnya
menjadi 1500cc.
2001
Sejalan denga perekonomian kian membaik, Suzuki memperkenalkanm
generasi penerus Escudo dengan kapasitas mesin lebih besar yaitu
2000cc dengan model lebih sporty. Untuk masyarakat lebih dikenal
dengan Escudo 2.0.
2002
Dengan munculnya trend baru kendaraan mini MPV, Suzuki meluncurkan
produk andalannya dengan nama Suzuki Aerio yang mendapat
sambungan hangat di masyarakat.
2003
Dengan kondisi pasar yang semakin kondusif, SSuzuki meluncurkan
produk berteknologitinggi Grand Escudo XL-7 (Extra Large & Seater).
Sedangkan untuk memenuh permintaan pasar akan kendaraan SUV kelas
menengah dengan harga terjangkau, diluncurkan Escudo 1.6. pada tahun
yang sama pula dilakukan peremajaan terhadap Suzuki Baleno dengan
diperkenalkannnya Baleno Next-G. Sementara itu Suzuki Carry 1000cc
yang legendaries pun diperbaharui dengan diluncurkannya minibus
Personal Van.
2004
Melengkapi sederetan kendaraan yang telah PT. ISII produksi, pada bulan
Juni 2004 sebuah kendaraan serbaguna Suzuku APV diluncurkan ke
masyarakat. Pada jenis mobil ini, sangat diminati oleh masyarakat karena
kapasitas mobil yang besar dan kualitas yang bagus serta harga yang
terjangkau sehingga cukup menempati di hati masyarakat.
2005
Tahun ini merupakan perkembangan yang pesat dari produk yang
menjadi mother plan APV. Karena mengembangkan beberapa varian agar
fasilitas, kenyamanan, dan model inovatif yang semakin elegant dan
semakin meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap produk APV.
2006
PT. ISI Plant TB II terus berinovasi untuk mengembangkan produk agar
tetap diterima di masyarakat dan selalu mjenjadi yang terdepan oleh
karena itu, pada tahun ini, Suzuki mencoba mengembangkan produk
dengan meluncurkan produk baru yaitu Grand Vitara, APV Euro, Futura
Euro, APV Otomotic, APV Face to
Face. Untuk tipe varian Euro, mempunyai tujuan khusus yaitu
menciptakan produk yang beremisi rendah dan ramah lingkungan.
2007
Pada tahun ini Suzuki melihat pasaran bahwa konsumen sekarang lebih
mendambakan mobil yang kecil dan sporty maka PT. SIM Plant TB II
mencoba memproduksi Suzuki Swift yang desainnya sesuai dengan yang
diharapkan konsumen dan ternyata berhasil menarik minat dari
konsumen. Untuk APV terus mencoba mengembangkan dari segi desain
dan kualitas serta fasilitasnya sehingga pihak Suzuki memproduksi APV
GA2. Sedangkan untuk kendaraan berfungsi untuk mempermudah
konsumen dalam pengangkutan barang, Suzuki menyadari bahw ajenis
kendaraan in sangat dibutuhkan oleh konsumen niaga sehingga
perusahaan ini memproduksi Suzuki Carry 1000 ST 100 Euro.
2008
Pada tahun 2008, Suzuki sedang dalam tahap memposisikan diri agagr lebih
diminati masyarakat yaitu dilakukan dengan cara perubahan image produk
Suzuki menjadi Passenger Van, karena itu pada tanggal 17 Januari 2008,
Suzuki meluncurkan kendaran tipe baru berjenis sedan yaitu Suzuki Neo
Baleno. Dengan desain yang lebih bersahabat terhadap masyarakat dengan
mesin yang tidak berisik dan sangat nyaman untuk dikendarai.
Lokasi kantor pusat PT. Suzuki indomobil motor berada di Wisma
Indomobil di Jalan. MT. Haryono, Kav. 8, Jakarta Timur. Kantor Pusat ini
didukung oleh 314 karyawan, sedangkan untuk lokasi pabriknya tersebar
dibeberapa tempat, antara lain di Pulogadung, Cakung, dan di Tambun.
1.4. Struktur Organisasi dan Fungsi
Dalam suatu perusahaan, pembentukan suatu organisasi sangat
diperlukan dalam usaha untuk menjaga kelancaran dan mencapai tujuan
Perusahaan dan mempunyai cirri-ciri yaitu merupakan gabungan dari
sekelompok orang dimana terdapat hubungan kerja yang harmonis antara
sekelompok orang tersebut dan terdapat pembagian keja untuk masing-
masing orang demi tercapainya tujuan bersama yang ingin dicapai oleh
kelompok orang tersebut. Didalam organisasi ini, sekelompok orang-orang
tersebut harus mempunyai tujuan yang sama demi membentuk suatu
perusahaan yang baik. Adapun ciri atribut organisasi dapat diperinci
sebagai berikut :
a. Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang
dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
b. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Oleh karena itu organsasi adalah kreasi sosial yang memerlukan aturan dan
koordinasi.
Struktur Organisasi adalah kerangka kerja untuk menunjukkan
pembagian kerja dan mengkoordinasi aktivitas anggota suatu organisasi.
Struktur Organisasi ini dapat berbeda dalam setiap organisasi, karena
adanya strategi dan lingkungan sekitar yang berbeda serta tergantung dari
kebutuhan masing-masing perusahaan. Struktur organisasi dibentuk
dengan maksud agar setiap anggota organisasi dapat bekerja secara efektif
dan efisien. Unsur-unsur dasar dari organisasi adalah :
a. Adanya 2 orang atau lebih
b. Adanya pengaturan hubungan
c. Adanya maksud untuk kerja sama
d. Adanya tujuan yang hendak dicapai
e. Adanya pembagian peranan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
secara bersama-sama.
Pembagian kerja meruoakan hal yang sangat diperlukan dan akan
menghasilkan departemen-departemen dengan job description dari
masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi.
Hierarki merupakan pola berjenjang dalam struktur organisasi. Koordinasi
adalah interaksi aktivitas bagian-bagian terpisah dari sebuah organisasi
untuk mencapai sasaran organisasi.
Pada PT. ISI ini secara global, menggunakan jenis struktur organisasi
garis (line organization). Pada organisasi ini mempunyai bentuk
menyamping.
PT. ISI/IMNI ORGANIZATION STRUCTUR
BOARD OF DIRECTOR & DIRECTORATE HEAD LEVEL
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Suzuki indomobil motor
PROCUREMENT & PPC
PRODUCTION E/G & TM
PRODUCTION 4W
PRODUCTION 2W
MARKETING 4W
SPARE PARTS
MARKETING 2W
JIT
INTERNAL AUDIT
SUBSIDIARIES CONTROL
FINANCE & ACCOUNTING
QA & TECHNICAL ADM
MARKETING, SERVICE
& SPARE PARTS
ADMINISTRATION
PRODUCTION & ENG.
BOARD OF DIRECTORS
PRESIDENT
VICE PRESIDENT
BOARD OF DIRECTORS DIVISION DEPARTEMENT
HRD & GA
Fungsi
Dalam suatu organisasi terdapat pembagian kerja untuk masing-
masing bagian sehingga adanya pertanggung jawaban dari bagian tersebut
agar perusahaan dapat berjalan secara terstruktur dan memiliki susunan
birokrasi yang jelas. Untuk setiap bagian dari organisasi, pembagian tugas
dan wewenang harus dilakukan. Hal ini dilakukan supaya tidak adanya
kesalahpahaman antara bagian satu dengan bagian lainnya dalam
menjalankan suatu tugas sehingga perusahaan dapat terus berjalandengan
baik. Maka secara ringkas dapat disebutkan tugas dan wewenang dari
setiap susunan struktur organisasi sebagai berikut :
a. Board of Directors
Bertugas untuk mengawasi jalannya perusahaan yang dilakukan oleh
presiden direktur dan wakil direktur.
b. President & Vice President
Bertugas untuk menyusun kebijakan dan strategi perusahaan agar
mencapai misinya yang tidak bertentangan dengan strategi perusahaan
utama yaitu Suzuki Motor Company-Japan.
c. Administration Division
Divisi dipimpin oleh seorang managing director yang bertanggung jawab
kepada presiden direktur, tugas dan tanggung jawab utamanya adalah
sebagai pendukung kegiatan divisi lainnya yaitu marketing dan
production, yang mengatur dari mulai kebutuhan sumber daya manusia,
pengelolaan keuangan perusahaan, internal audit, subsidiaries dan
jugamenangani kebutuhan dan perkembangan teknologi informasi
perusahaan yang memiliki tujuan, agar dapat mempercepat proses
kinerja perusahaan.
d. Marketing Division
Divisi pemasaran dipimpin oleh seorang managing director yang
bertanggung jawab kepada presiden direktur, tugas dan tanggung jawab
utamanya adalah menghasilkan laba bagi perusahaan, dari produk yang
dibuat oleh perusahaan.
e. Production Division
Divisi produksi dipimpin oleh seorang managing director yang
bertanggung jawab kepada presiden direktur, tugas dan tanggung jawab
utamanya adalah mengelola pabrik atau proses produksi yang efisien
sehingga menghasilkan suatu produk yang terbaik bagi perusahaan.
f. HRD
Secara garis besar HRD adalah bagian yang mengurusi semua hal
tentang karyawannya. Berikut ini bebepara tugas dan wewenang dari
HRD :
Mengawasi dan mengkoordinir kinerja staff HRD, bagian administrasi
dan lainnya dalam lingkup HRD
Melakukan pembinaan terhadap karyawan dalam rangka
pemahaman etos kerja yang baik dan peningkatan kedisiplinan serta
motivasi kerja.
Merekrut dan menyeleksi karyawan baru sesuai dengan job
descriptionnya dan kriteria permintaan dari section yang meminta
pertambahan karyawan.
Menempatkan karyawan dalam posisinya sesuai dengan
kemampuannya.
Mengajukan saran kepada pimpinan tentang kebijakan perusahaan
perusahaan di bidang ketenagakerjaan dan pembinaan karyawan.
Melaksanakan koordinasi yang bersangkutan dengan fungsi
jabatannya dengan para pimpinan departemen terkait.
Mengambil tindakan yang diperlukan dalam menegakkan peraturan
dan disiplin karyawan.
Mewakili perusahaan dalam melaksanakan hubungan dengan
instansi luar, contohnya yayasan yang menginput karyawan
outsourcing, dan lain-lainnya.
Mengesahkan lembur karyawan di bagiannya.
Mengajukan demosi, promosi dan mutasi karyawan.
Mengajukan permohonan tambahan karyawan kepada
pimpinan.
g. Finance & Accounting
Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang dalam hal urusan
keuangan. Dimana bagian inilah yang mengatur semua keuangan baik
pemasukan mupun pengeluaran.
h. Production & Engineering
Pada bagian ini mempunyai tugas dan wewenang dalam hal jalannya
kegiatan produksi. Untuk engineering mempunyai tugas dan wewenang
dalam hal perencanaan dan pengorganisasian pemeliharaan alat yang
dibutuhkan untuk mendukung jalannya proses produksi, melaporkan
hal-hal yang menjadi kendala reparasi kepada Plant Manager untuk
mendapat keputusan pemecahannya.
Sedangkan untuk setiap section produksinya mengurusi hal-hal yang
berkaitan dengan sebagai berikut :
a. Section Pressing
Mengurusi kegiatan produksi Pressing untuk membuat atau mencetak
komponen-komponen mobil yang terbuat dari steel plate misalnya
pintu, body mobil dan lainnya dimana pada Pressing terdiri dari empat
mesin yaitu :
Drawing : Mencetak bentuk dari dies yang sudah ada dan sesuai
bentuk yang diinginkan
Cutting : Memotong sesuai dengan hasil gambar atau cetak
Holding : Melubangi hasil cetakan sesuai dengan bentuk yang
diinginkan
Finishing : Membuang sisa-sisa bagian yang belum terpotong.
Pada Pressing mempunyai lima line yang dibagi menurut besarnya
beban yang diberikan, yaitu :
Line 2000 tons :Menggunakan robot sehingga inspeksi hanya
dilakukan setelah finishing
Line 1200 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara
manual
Line 500 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara
manual
Line 400 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara
manual
Line 1200 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara
manual manual
Line 500 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara
manual manual
Line 400 tons : Dilakukan inspeksi setiap tahap prosesnya secara
manual manual
Line 60-80 tons : Untuk proses small press dan inspeksi manual
b. Section Welding
Mengurusi kegiatan produksi yang berkaitan dengan proses welding
(pengelasan) atau penggabungan komponen.
c. Section Painting Body & Plastic
Mengurusi semua kegiatan pengecatan untuk body mobil dan
pengecatan komponen mobil yang terbuat dari plastic.
d. Section Assembling
Mengurusi semua kegiatan perakitan dan mempunyai dua line yang
dibagi menurut tipe mobil yaitu :
Line I : line bentuk garis lurus yaitu untuk tipe mobil Grand
Vitara, Swift, Neo Baleno dengan berbagai variannya.
Line G : line bentuk huruf G yaitu untuk tipe mobil APV dan
Futura dengan berbagai variannya.
e. Section Part Inspection
Mengontrol kualitas barang komponen baik komponen local atau
yang di import.
f.Section Final Inspection
Melakukan pengecekan kualitas terhadap produk jadi.
g. Section Production Material Control (PMC)
Bertanggung jawab mengatur dan menyiapkan semua kelengkapan
dan distribusi komponen baik komponen lokal maupun komponen
CKD yang dibutuhkan di section Assembling, Welding dan Pressing.
Bagian PMC ini juga yang mengatur masuknya komponen dari vendor
serta pendistribusian komponen ke area produks
h. Section PPC
Bertanggung jawab dalam mengatur jumlah unit yang akan
diproduksi (jadwal produksi) selama sebulan. PPC juga dalam
membuat jumlah produksi selama sebulan haru smemperhatikan
atau disesuaikan dengan kapasitas produksi dari setiap section dan
kapasitas dari vendor dalam hal penyuplai komponen.
i. Section PPIC
Melakukan pemilahan jadwal produksi per bulan menjadi jadwal
produksi harian. Sehingga dapat memperkirakan jumlah unit yang
akan diporduksi setiap harinya dengan melihat kapasitas yang ada
serta menentukan perlu tidaknya waktu overtime, jam lembur serta
banyaknya shift kerja untuk jadwal produksi harian tersebut. Selain
itu PPIC dalam menentukan jumlah unit produksi harian juga
memperhatikan inventory yang ada sehingga terdapat kesesuaian
jumlah unit yang diproduksi.
j. Section Technical Control (TC).
Pada bagian ini bertugas sebagai koordinator dan mengontrol
jalannya proses produksi. TC juga dapat memberikan masukan untuk
setiap section sehingga didapatkan kemudahan dan kelancaran
dalam proses produksi. TC memmpunyai dua bagian yaitu sebagai
berikut :
Control New Model
Bertanggung jawab atas jadwal produksi untuk membuat perubahab
model produk dan produk dengan model baru. Bagian ini disebut
dengan ECN (Engineering Change Control) yaitu untuk melakukan
perubahan terhadap model produk yang ada sehingga produksi dapat
terus meningkat dan membuat produk seoptimal mungkin.
TC Curent Model
Bertanggung jawab atas pengontrolan model produk yang sudah ada
sehingga produksi dapat terus berlangsung dengan baik. Pada bagian
ini terdiri dari sub bagian yaitu safety, Quality, Production dan Cost
down.
k. Section Manufacturing Engineering (ME)
Bertanggung jawab atas persiapan tools dan alat untuk kegiatan
produksi (equipment yang diperlukan untuk kegiatan produksi),
mendesain cara kerja dan alat supaya tercapainya produksidan
memberikan usulan perbaikan alat-alat yang mendukung proses
produksi. Selain itu ME juga mengatur tentang keseimbangan
lintasan untuk masing-masing setiap stasiun kerja sehingga dicapai
keseimbangan setiap stasiun kerjanya yang akan berpengaruh
terhadap optimalitas kinerja setiap stasiun kerja.
l. Section Power Maintenance
Bertanggung jawab atas pengaturan pemeliharaan peralatan dan
sumber daya yang digunakan dalam proses produksi. Selain itu
bagian ini juga memeriksi install listrik yang dilakukan oleh vendor.
Untuk setiap sectionnya terdapat kepala section dan PIC. Mereka yang
bertanggung jawab atas jalanny akegiatan produksi di section tersebut.
BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1. Quality Process
Quality Adalah
Quality adalah “Penerapan standard” yang dibuat untuk pembuatan
suatu produk berdasarkan keinginan konsumen, kualitas akhir hasil
produk dibentuk dari kesatuan standard yang mendukung hasil produksi,
harus ada perencanaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Quality Assurance
Menjamin Kualitas suatu produk
Menjamin bahwa kualitas suatu produk yang di hasilkan “tidak”
bermasalah.
Quality Control
Menurut JIS Z 9101
Perlakukan dari suatu kegiatan produksi untuk membuat produk
yang sesuai dengan harapan konsumen.
Menurut Buku Pedoman Quality SMC
Alat dari sistem untuk menghasilkan produk secara ekonomis
dengan tingkat kualitas sesuai dengan permintaan konsumen.
Perbedaan antara Quality Assurance dengan Control
Quality Assurance adalah Tujuan, sedangkan
Quality Control adalah Alat untuk mencapai tujuan.
Perlunya Kontrol untuk mengetahui apakah ada yang tidak sesuai
antara RENCANA dan HASIL.
Kontrol perlunya dilakukan untuk mengetahui:
- RENCANA
- HASIL
- SELISIH (antara Rencana dan Hasil)
- CARA PERBAIKAN (dari selisih tersebut)
ISOS (Indomobil Suzuki Operation Standrad)
ISOS -W: Standard Operasi Kerja
ISOS - M: Standard Opersai Mesin
ISOS-Q : Standard Operasi Quality
ISOS-S : Standard Operasi Safety (K3)
ISOS-N : Standard Operasi Kerja yang sama
ISOS-K : Standard Proses Pengawasan
ISIS (Indomobil Suzuki Inspection Standard)
ISIS-A : Standard Inspeksi Unit jadi
ISIS-P : Standard Inspeksi Koponen
Quality System Suzuki, Tujuan:
Menghasilkan Produk tanpa cacat
Penanggung Jawab Kualitas di bidang Manufaktur:
Manager:
Memberikan pengarahan dan pengontrolan Langsung ke Proses Produksi
(Gemba)
Quality Control Line (QC line)
-Hintan
-Check man
-Repair man
Hintan : sebagi analisator dan pencari solusi perbaikan.
Check man:
-Sebagai pengecek dan repairman untuk masalah yang kecil
-Sebagai motivator dan pemberi informasi kepada operator.
Repair man:
Sebagai repair untuk masalah yang besar dan kecil.
Quality System Process
Setiap produk sebelum dikirim ke next process harus dicek terlebih
dahulu quality nya.
Setiap proses harus menghasilkan produk “Good”
Bukan produk “NG” ke next process.
Harus ada “pengecekan ganda / Double check”
Pengecekan pertama dilakukan oleh check man atau operator
Pengecekan kedua dilakukan oleh check man di bagian Inspection.
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR yang menghasilkan berbagai
macam jenis kendaraan roda 2 dan roda 4 juga tanpa terkecuali - tidak
terlepas – dari kualitas.
• Kendaraan Roda 2 diantaranya:Sepeda Motor Shogun, Smash, Spin,
Thunder dll.
• Roda 4 diantaranya: Mobil Swift, Grand Vitara, SX-4, APV, Truck, FPB.
3.2. Prosedur Sistem Berjalan
Prosedur sistem berjalan pada Painting Body “Quality Process” PT. SUZUKI
INDOMOBILMOTOR sebagai berikut:
1. Pre Treatment System
Yaitu proses perlakuan terhadap permukaan untuk menghindari karat dan
pembersihan permukaan untuk persiapan proses painting.
2. CED Coat (cat dasar)
Yaitu proses pemberian cat dasar dengan menggunakan sistem elektrodeposition,
fungsi dari CED ini yang utama adalah sebagai anti karat.
3. Intermediate Coat
Yaitu untuk pemberian warna kedua sebelum body dilapisi cat utama, agar dalam
proses pemberian warna utama didapatkan hasil yang bagus.
4. Top Coat (cat utama)
Cat ini yang biasa kita sebut cat utama dan secara visual warna yang sebenarnya
telah terlihat dengan sempurna.
PAINTING BODY
Proses Painting adalah proses pemberian warna pada unit mobil, dan tujuan dari
proses pewarnaan adalah untuk melindungi permukaan unit mobil dari elemen-elemen
yang bisa merusak mobil, untuk memberikan keindahan pada mobil dan juga
memberikan petunjuk khusus. Pengecatan dapat memberikan proteksi terhadap karat,
sinar ultraviolet, pasir, dan udara yang mengandung garam, juga dari penampilan dapat
memberikan dimensi efek, kehalusan, kilauan (luster) dan efek dari sebuah warna.
Salah satu Departemen/Bagian pada PT. Suzuki Indomobil Motor adalah Painting
Body. Bagian Painting Body adalah proses pengecatan body. Didalamnya banyak
proses kerja-proses kerja yang penting yang sesuai dengan standar kerja.
Flow proses : IN – PROSES – OUT
• Masalah Painting Body :
1. Kotor 6. Pin Hole 11. karat
2. Meleleh 7. Paint Spit
3. Tipis 8. Crater
4. Buram 9. Beda Warna
5. Lecet 10. Eks Sanding
Ke-5 Faktor tersebut sebagai berikut :
1. Faktor Manusia
2. Faktor Metode
3. Faktor Material
4. Faktor Mesin
5. Faktor Lingkungan
Untuk memudahkan perbaikan pada masalah yang timbul yang diakibatkan dari ke-5
Faktor tersebut, maka dibuatkan acuan-acuan teknis perbaikan diantaranya:
1. What
2. Where
3. When
4. Who
5. How Much/How many
Contoh Kasus:
Masalah: Kotor pada pintu mobil SX-4.
Analisa Penyebab dan Perbaikan:
1. Faktor Mesin/Alat:
Sarung Tangan Kotor, Pakaian kerja kotor, Filter kotor
Perbaikan : Sarung tangan harus diganti baru/di cuci. Pakaian kerja
harus di cuci setiap hari, filter harus di ganti baru secara berkala.
2. Faktor Manusia:
Kelolosan check, Terburu/tergesa-gesa,
Perbaikan : Training dan sosialisasi ke operator lalu lakukan evaluasi
3. Faktor Metode:
Kotor tidak di beri tanda marking, cara check tidak berurut, kotor tidak diamplas
Perbaikan: kotor harus di beri tanda marking, pengecheckan harus berurut, kotor
harus dicheck dan diamplas
4. Faktor Material:
Cat kotor, thinner kotor,
Perbaikan: Cat dan thinner di check oleh maker paint
5. Faktor Lingkungan :
Lingkungan booth dan oven kotor
Perbaikan ; Booth dan oven harus dibersihkan secara berkala
3.3. Spesifikasi File
Untuk mempermudah pengendalian Quality Pada PT. SUZUKI
INDOMOBIL MOTOR menggunakan beberapa file database yang terdiri
dari :
1. Nama File : Informasi Hasil Produksi & data masalah
Type : File master
Akronom File : ---------
Record Size : 147 Karakter
Akses File : Random / Urut
Organisasai File : Index sequential
Field Key : Type & Item
Media File : Hard Disk
Software : Microsoft Excel
3.4.Spesifikasi Program
1. Nama Program : Menu Quality Gate System
Akronim : Menu_u.....
Fungsi : Menampilkan tabel dan kolom
Media Output : Monitor
Media Input : Mouse dan keyboard
Screen Format : Lampiran Defect Detail Report
Software : Microsoft Excel
Proses Program : Pada menu Laporan
3.5. Sturuktur Kode
Struktur kode yang di gunakan pada PT.SUZUKI INDOMOBIL MOTOR terdiri dari:
1. Kode Barang
Bentuk:
Y N 3 6 4 C 7 H - P 1 4 - W B 0 0 0
Keterangan :
YN364C7H : Kode varian (Type) pada unit mobil
P14 : Destination Export (Thailand)
WB000 : Nomor Scan Barcode
3.6.Spesifikasi Sistem Komputer
Dalam pembahasan sarana pendukung ini penulis berusaha menguraikan sarana
pendukung yang baik, namun dengan biaya yang tidak terlalu tinggi, adapun sarana
pendukung tersebut adalah sebagai berikur:
1. Perangkat lunak (Software)
Sistem operasi yang digunakan dalam system ini adalah Windows xp
Paket program yang digunakan dalam system ini adalah visual PDF
2. Perangkat keras (Hardware)
Penjelasan mengenai perangkat keras yang digunakan dalam sistem ini adalah
sebagai berikut:
a. Processor : Pentium (IV) atau 2,80 GHZ
b. Ram : 256 MB
c. Monitor : LCD Monitor
d. Hard Disk : 40 GB
e. Floppy Disk : 1,44 Mb atau 3,5 inch
f. Key Board : 108 keys
g. Printer : Dial HP Print
h. Mouse : DELL
BAB IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai komputerisasi system perbaikan motor menggunakan nota terlihat bahwa
penggunaa computer sangat membantu dalam proses perkerjaan yang dilakukan oleh karyawan