Lap. Las Listrik

27
LAPORAN PRAKTEK LAS LISTRIK PENGELASAN ALUR DAN KAMPUH V Diserahkan Kepada: A.Gufrans ST,MT Sebagai Pembimbing Mata Kuliah Las Listrik Disusun Oleh: Hendri Nova (MP03110013) Kelas : III/ PRODUKSI KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN BANJARMASIN DESEMBER 2012

Transcript of Lap. Las Listrik

Page 1: Lap. Las Listrik

LAPORAN PRAKTEK LAS LISTRIK

PENGELASAN ALUR DAN KAMPUH V

Diserahkan Kepada:

A.Gufrans ST,MT

Sebagai Pembimbing Mata Kuliah Las Listrik

Disusun Oleh:

Hendri Nova (MP03110013)

Kelas : III/ PRODUKSI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

BANJARMASIN

DESEMBER 2012

Page 2: Lap. Las Listrik

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah berkat Rahmat Allah SWT, maka penulis telah dapat

menyusun laporan kerja/praktek ini. Laporan ini berisikan hasil kerja penulis sebagai

mahasiswa peserta praktek setelah mengikuti praktek kerja bengkel berupa praktek

kerja las.

Penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang dengan sukarela telah

turut membantu dalam penyusunan laporan ini, terutama kepada Dosen

pembimbing yang telah mendampingi melakukan praktek.

Laporan ini penulis susun sebagai pelengkap dan tugas tambahan

pelaksanaan praktek kerja las listrik yang telah penulis laksanakan di lab Teknologi

Mekanik, juga sebagai bentuk tanggung jawab tertulis kepada Dosen pembimbing.

Penulis menyadari di dalam laporan ini banyak terdapat kekurangan-

kekurangan, oleh karena itu dengan penulis sangat mengharapkan masukkan

berharga demi kesempurnaan penulisan laporan yang akan datang.

Semoga hasil karya penulis yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita.

Amien…….!

Banjarmasin, Desember 2012

Penulis

i

Page 3: Lap. Las Listrik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan………………………………………………………………………. 1

1.2 Latar Belakang…………………………………………………………………………….. 1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian……………………………………………………………………………………. 3

2.2 Peralatan Las Listrik………………………..……………………………………………. 3

2.3 Posisi pengelasan………………………………………………………………………… 11

2.4 Keselamatan Kerja………………………………………………………………………. 12

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK

3.1 Persiapan………………………………………………………………………………………. 14

3.2 Bahan dan Peralatan……………………………………………………………………… 14

3.3 Langkah Kerja Job Sheet 1 ………………………………………………………….. 14

3.4 Langkah Kerja Job Sheet 2 ………………………………………………………….. 15

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….. 16

4.2 Saran…………………………………………………………………………….. 16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….. 17

ii

Page 4: Lap. Las Listrik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan praktek kerja las listrik merupakan kegiatan yang sangat baik

bagi setiap mahasiswa sebagai langkah awal pengenalan secara langsung unit

pesawat las listrik. Kegiatan ini diharapakan mampu meningkatkan keterampilan

setiap pesertanya dalam mengoperasikan pesawat las listrik dalam proses

pengerjaan bahan sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan.

Kegiatan ini akan lebih efektif apabila diiringi dengan penyusunan

laporan sebagai bentuk tanggung jswab tertulis serta cerminan evaluasi dan

realisasi ilmu yang telah diperoleh secara teoritis dan sistematis. Dengan

disusunnya laporan ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mendalami serta

memahami setiap detail prosedur pengoperasian unit pesawat las listrik.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Las listrik ini antara

lain :

a) Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori teknik-teknik dasar

las dari Dosen pembimbing kedalam kegiatan praktek dan mampu

mengembangkan sehingga keterampilan tangan dan pikiran mahsiswa dapat

terasah

b) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menguasai dan

mengerjakan bahan dengan baik menggunakan unit pesawat listrik

c) Melatih ketelitian, ketekunan, keuletan, kesabaran serta

keterampilan peserta praktek dalam proses pengerjaan bahan melalui

pengelasan

Page 5: Lap. Las Listrik

d) Merupakan kesempatan bagi setiap peserta praktek untuk dapat

memahami secara langsung proses pengerjaan bahan dalam las listrik

1

2

e) Membentuk dan menghasilkan alumni yang professional dalam

menghadapi tantangan dunia industri masa depan.

Sedangkan maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini, antara lain :

a) Wujud tanggung jawab tertulis mahasiswa terhadap kegiatan praktek

yang telah diikuti sekaligus melengkapi rangkaian tugas yang diberikan oleh

Dosen pembimbing

b) Mengevaluasi dan merealisasikan ilmu yang telah diperoleh dari

kegiatan praktek secara teoritis, sistematis dan terperinci yang bersumber

dari buku-buku referensi

c) Gambaran tertulis mahasiswa selama proses pengerjaan bahan

d) Media komonikasi satu arah dari mahasiswa terhadap segala aspek

didalam kegiatan praktek, dapat berupa saran dan keritikan

e) Mendorong setiap peserta praktek untuk dapat memahami secara

teoritis cara dan proedur kerja yang tepat dalam bidang pengelasan

menggunakan las listrik

Page 6: Lap. Las Listrik

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Las Listrik adalah proses penyambungan 2 buah logam atau lebih, yang

sejenis atau hanpir sejenis dengan panas api dan penyambungan dilakukan pada

saat logam yang disambung dan bahan tambah mencapai titik cair.

Las listrik sendiri adalah proses pengelasan yang menggunakan arus listrik

sebagai penghasil panas dengan elektroda sebagai bahan tambah untuk

pengelasan.

2.2 Peralatan Las Listrik

a. Pesawat Las

Diitinjau dari jenis arus yang keluar, pesawat las digolongkan sebagai berikut :

Page 7: Lap. Las Listrik

Pesawat las arus bolak

balik (AC)

Pesawat las arus searah

(DC)

Pesawat las arus

bolak balik dan searah (AC-DC)

Gambar. 2.1 pesawat las

3

4

b. Alat-alat Bantu Las

1) Kabel Las

Gambar. 2.2 kabel las

Biasanya dibuat dari tembaga yang dipilih dan dibungkus dengan karet isolasi.

Page 8: Lap. Las Listrik

2) Pemegang Elektroda

Gambar. 2.3 pemegang elektroda

Terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus dengan bahan isolasi

dan penyekat. Saat selesai mengelas bagian pegangan yang tidak berhubungang

dengan kabel digantungkan pada fiber atau kayu.

5

3) Palu Las

Gambar. 2.4 palu

Digunakan untuk melepas terak las pada jalur las dengan jalan memukulkan

atau menggoreskan pada daerah las.

Page 9: Lap. Las Listrik

4) Sikat Kawat / Baja

Gambar. 2.5 sikat kawat

Sikat baja digunakan untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas dan

membersihkan terak yang sudah lepas dari jalur las.

6

5) Klem Massa

Gambar. 2.6 klem massa

Yaitu suatu alat untuk menghubungkan kabel masa kebenda kerja. Biasanya

terbuat dari bahan penghantar listrik yang baik. Permukaan benda kerja yang

Page 10: Lap. Las Listrik

akan dijepit harus dibersihkan terlebih dahulu agar arus listrik dapat mengalir

dengan baik.

6) Penjepit (tang)

Gambar. 2.7 penjepit (tang)

Berfungsi untuk memegang, memindahkan atau mengangkat benda kerja pada

saat masih panas.

7

c. Perlengkapan Keselamatan Kerja

1) Helm Las / Topeng Las

Topeng las berfungsi untuk melindungi kulit muka dari sinar ultra violet dan

infar merah. Umumnya penggunaan kaca las adalah sebagai berikut :

Gambar. 2.8 topeng las

Page 11: Lap. Las Listrik

2) Sarung Tangan

Gambar. 2.9 sarung tangan

Terbuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang elektroda.

Saat mengelas harus menggunakan sarung tangan agar terhindar dari percikan

api dan bahaya kesetrum.

8

3) Baju Las / Apron

Gambar. 2.10 baju las / apron

Page 12: Lap. Las Listrik

Biasanya terbuat dari kulit atau asbes lunak yang berfungsi untuk melindungi

badan dari percikan api dan sinar infra merah.

4) Sepatu Las

Gambar. 2.11 sepatu las

Sepatu las berfungsi sebagai pelindung kaki dari semburan bunga api dan

bahaya terkena sengatan listrik. Biasanya terbuat dari bahan isolator / bahan

yang tidak mudah menghantarkan arus listri

9

5) Kamar Las

Page 13: Lap. Las Listrik

Gambar. 2.12 kamar las

Terbuat dari bahan tahan api yang berfungsi untuk melindungi orang disekitar

agar tidak teganggu oleh cahaya las.

d. Elektroda

1) Elektroda Berselaput

Tabel selapit elektroda berkisar antara 10-50 % dari diameter elektroda.

Ukuran standar diameter kawat inti adalah 1,5 – 7 mm dengan panjang antara

350 – 450 mm. Pada saat pengelasan selaput ini akan mencair dan

menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las, busur lisrik dan benda kerja

terhadap udara luar.

2) Klasifikasi Elektroda

Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah menurut klasifikasi AWS

(America Welding Societ) dinyatakan dengan tanda E xxxx yang artinya :

E menyatakan elektroda

xx (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan

lb/inchi2 (lihat tabel berikut ini)

10

kekuatan tarik menurut AWS

Klasifikasi Kekuatan Tariklb/inchi2 Kg/mm2

E 60 xx 60.000,- 42E 70 xx 70.000,- 49E 80 xx 80.000,- 56E 90 xx 90.000,- 63E 100 xx 100.000,- 70E 110 xx 110.000,- 77E 120 xx 120.000,- 84

x (angka ketiga) menyatakan posisi pengelasan

Angka 1 untuk pengelasan segala posisi.

Page 14: Lap. Las Listrik

Angka 2 untuk pengelasan posisi datar dan bawah tangan.

x (angka keempat) menyatakan jenis selaput dan jenis arus yang cocok untuk

pengelasan (lihat tabel)

Angka Keempat Jenis Selaput Pemakaian Arus0 Selulosa – Natrium DC +1 Selulosa – Kalium AC, DC +2 Rutil – Natrium AC, DC -3 Rutil – Kalium AC, DC + atau -4 Rutil – Serbuk Besi AC, DC + atau -5 Natrium – Hidrogen Rendah AC, DC +6 Kalium – Hidrogen Rendah AC, DC +7 Serbuk Besi – Oksida Besi AC, DC + atau -8 Serbuk Besu – Hidrogen Rendah AC, DC +

Contohnya : E 6013

Artinya :

Kekuatan tarik minimum dari deposit las adalah 60.000 lb/inchi atau 42

kg/mm2

Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi

11

Jenis selaput elektroda rutill kalium dan pngelasa dengan arus AC atau

DC + atau DC -

e. Gerakan elektroda

Gerakkan elektroda saat pengelasan ada dua macam yaitu :

a. Gerakan arah turun sepanjang

sumbu elektroda

Gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak busur listrik agar tidak

berubah yang berpengaruh pada kekuatan las.

b. Gerakan ayunan elektroda

Page 15: Lap. Las Listrik

Ini diperlukan untuk mengatur lebar jalur las yang dikehendaki.

Bentuk ayunan elektroda diperlihatkan pada gambar berikut :

Gambar. 2.13 ayunan elektroda

2.3 Posisi pengelasan

Posisi pengelasan ada 4 macam, yaitu :

1. Posisi datar/flat (bawah tangan)

2. Posisi horizontal

3. Posisi vertical

4. Posisi overhead (atas kepala)

12

Gambar. 2.14 posisi pengelasan

Page 16: Lap. Las Listrik

2.4 Keselamatan Kerja

Berdo’a sebelum memulai pekerjaan

Isolasi secara sempurna semua bagian pembawa arus listrik yang

mungkin dapat tersentuh oleh seorang.

Pakailah topeng las, sarung tangan, apron dan sepatu las serta

peralatan keselamatan kerja yang lain.

Lakukan pengelasan didalam kamar las yang tahan api.

Hati-hati terhadap bahaya percikkan api dan sengatan arus listrik.

Aturlah besarnya arus listrik sesuai dengan elektroda dan tebalnya

bahan asal agar hasil las tidak rusak.

Lakukanlah pengelasan las catat trlebih dahulu pada kedua ujung

bahan dasar yang akan disambung agar posisi benda kerja tidak berubah.

Pergunakan penjepit/tang panas pada saat memindahkan benda

kerja sewaktu melakukan pengelasan.

Hati-hati terhadap percikan api terak las pada saat memukul terak

dengan palu

Selalu berhati-hati dan konsentrasi selama pekerjan berlangsung.

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK

3.1 Persiapan

Persiapan praktek yang harus dilakukan antara lain meliputi persiapan diri,

persiapan alat dan benda kerja serta persiapan peralatan bantu las.

Diantara persiapan-persiapan tersebut antara lain :

1) Pelajari tiap lembaran job-sheet yang akan dikerjakan dengan baik dan

teliti

Page 17: Lap. Las Listrik

2) Perhatikan keselamatan kerja baik yang menyangkut terhadap pekerja alat

maupun benda kerja.

3) Pelajari dan ikuti setiap petunjuk atau langakah kerja yang diberikan

4) Mintalah keterangan tentang hal-hal yang belum dimengerti

5) Pelajari semua prosedur pengerjaan las listik dengan seksama.

6) Setelah semuanya siap, barulah lakukan proses pengelasan terhadap

benda kerja.

3.2 Bahan dan Peralatan

Bahan dasar yang digunakan pada pelaksanaan praktek las listrik tersebut

adalah plat baja dengan ketebalan 3 mm dan peralatan yang dipergunakan

adalah seperti yang tertera pada bab II poin 2.2

3.3 Langkah Kerja Job Sheet 1

Membuat alur sebanyak 6 buah dalam sebuah plat.

1) Siapkan peralatan dan bahan yang akan dilas

2) Hidupkan sakalar panel dan tombol pada pesawat las yang sesuai dengan

diameter dan tebal plat yang akan dilas.

13

14

3) Pastikan klem massa terjepit pada meja las dan terhubung pada benda

kerja yang akan dilas.

4) Pasanglah elektroda pada stang las dengan memutar kepala stang dan

memasukkan elektroda kelubangnya dan menguncinya kembali agar

elektrodanya terjepit

5) Lakukan pengelasan dengan membuat alur sesuai dengan gambar pada

job sheet 1

Page 18: Lap. Las Listrik

6) Tentukan gerakan elektroda yang digunakan antara lain bentuk zig-zag,

bentuk tali, trapezium atau melingkar.

7) Untuk memperoleh hasil yan lebih baik maka jarak antara kedua elektroda

dengan permukaan benda kerja diatur sebesar diameter elektroda.

8) Hati-hatilah dengan cahaya ditimbulkan las listrik karena bisa merusak

mata dan kulit

9) Gunakanlah palu terak dan tang penjepit untuk memisahkan terak dari

pengelasan

10) Bersihkan permukaan benda kerja yang dilas.

Gambar. 3.1 hasil las alur

15

3.4 Langkah Kerja Job Sheet 2

Membuat Kampuh v

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2) Menjepit benda kerja di ragum dan menggerinda sisi panjang benda kerja

membentuk sudut ± 35°

3) Meletakan dua buah plat yang telah digunakan di atas meja las dan mengatur

arus las

Page 19: Lap. Las Listrik

4) Menyambung kedua plat itu dan diberi jarak sebesar ± diameter elektroda

dan mengelas titik di ujung kedua plat

5) Memulai pengelasan yang pertama untuk memperoleh tembusan

6) Menggerakan elektroda berbentuk setengah lingkaran

7) Mengelas untuk melapisi pengelasan sebelumnya sebanyak 2 kali

8) Menghilangkan kerak pada benda kerja

9) Mengelas yang terakhir yaitu pembuatan keping dengan menggunakan

elektroda ukuran 3.2 mm

10) Membersihkan kerak pada benda kerja dan matikan saklar utama

Gambar. 3.2 hasil las kampuh v

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1) Dari uraian bab terdahulu serta pelaksanaan praktek yang penulis lakukan

maka dapat ditarik kesimpulan :

2) Las listrik yaitu, prosese pengelasan yang menggunakan arus listrik sebagai

sumber penghasil panas dengan elektroda sebagai bahan tambah.

Page 20: Lap. Las Listrik

3) Untuk melakukan suatu pekerjaan bengkel seperti praktek kerja las listrik

kita perlu mengetahui dasar-dasar dan menguasai apa yang menyangkut

didalamnya dengan tetap memperhatikan keselamatan kerja selama

melaksanakan praktek di bengkel.

4) Untuk menghindari bahaya kecelakaan kerja yang berarti, peralatan

keselamatan kerja bai yang menyangkut pekerja, peralatan las, dan benda

kerja harus selalu diutamakan pemakaiannya.

5) Untuk mendapatkan hasil las yang baik pengaruh besarnya arus, gerakkan

dan kecepatan ayunan elektroda sangat berpengaruh.

4.2 Saran-saran

1) Materi praktek sebaiknya tidak hanya sebatas pekerjaan latihan saja tapi

lebih mengarah kepada proses pembuatan sesuatu yang bernilai ekonomis.

2) Dosen pembimbing terlebih dahulu memberikan contoh praktek

pengelasan akan tahu pasti langkah apa yang harus dilakukan dengan benar.

3) Waktu pelaksanaan praktek ditambah/diperbanyak yakni tidak hanya dua

kali pertemuan dalam sati semester, agar mahasiswa benar-benar bisa dan

memiliki keahlian.

16

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Drs. 1992. Alat Perkakas Bengkel. Penerbit : PT Bina Aksara,

Jakarta.

Diktat STM Negeri. Ulir Las Listrik dan Las Asetilin. Penerbit : STM

Negeri, Banjarmasin

P E D C Bandung. 1987. Teknik Bengkel Semester 1 Jurusan Mesin

Program dll. Penerbit Departemen Penddikab=n dan Kebudayaan Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi pusat Pengembangan Pendidikan Ahli Teknik, Bandung.

Page 21: Lap. Las Listrik

17