Lap - Kesetimbangan Reaksi

8
LAPORAN PRAKTIKUM Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Kimia Praktik Disusun oleh : Nama : Siska Hidayat NIM : 1211C1052 S1 ANALIS MEDIS (Kelas : B) Tk . I SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG 2012

description

Sebelumnya mohon maaf, ini adalah laporan saat saya pertama kali masuk, jadi baik cara penulisan maupun isinya kurang begitu bagus..

Transcript of Lap - Kesetimbangan Reaksi

Page 1: Lap - Kesetimbangan Reaksi

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Kimia Praktik

Disusun oleh :

Nama : Siska Hidayat

NIM : 1211C1052

S1 ANALIS MEDIS (Kelas : B) Tk . I

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG

2012

Page 2: Lap - Kesetimbangan Reaksi

LAPORAN PRAKTIKUM 3

Judul : Kesetimbangan Reaksi

Tanggal : 23 Oktober 2012

Tujuan : Untuk mengetahui reaksi kesetimbangan

Teori :

Pengertan Hasil kali kelarutan (Ksp)

Pada suatu larutan elektrolit, zat-zat yang terlarut akan terionisasi dan menghasilkan kation dan

anion. Antara ion-ion yang ihasilkan an paatan yang tiak terlarut, terjai kesetimbangan heterogen.

Perhatikan persamaan berikut :

Reaksi : AgCl (s) ------> Ag + (aq) + Cl

– (aq)

Jika terdapat larutan pada suatu kesetimbangan heterogen, dalam penentuan harga tetapan

kesetimbangan, hanya konsentrasi ion-ion saja yang diperhitungkan. Jadi ksp nya ditulis :

KSP AgCl = [Ag +] [Cl

–]

Harga Ksp merupakan perkalian antara konsentrasi kation dan konsentrasi anion dipangkatkan

koefisiennya. Secara umum Ksp dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ax By (s) -------> xAy+

(aq) = yBx-

(aq)

Ksp = [A y+

]x [b

x-]y

Hubungan kelarutan (s) dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp)

Jika : n = 2 Ksp = S2 S = 𝐾𝑠𝑝

n = 3 Ksp = 4S3 S =

3 𝐾𝑠𝑝

4

n = 4 Ksp = nn.S

n+1

Catatan :

Jika Q < Ksp maka elektrolit belum mengendap

Jika Q = Ksp maka larutan tepat jenuh

Jika Q > Ksp maka elektrolit mengendap

Page 3: Lap - Kesetimbangan Reaksi

Pengertian senyawa kompleks

Dalam ilmu kimia, kompleks atau senyawa koordinasi merujuk pada molekul atau entitas yang

terbentuk dari penggabungan ligan dan ionlogam. Dulunya, sebuah kompleks artinya asosiasi

reversibel dari molekul,atom, atau ion melalui ikatan kimia yang lemah. Pengertian ini sekarang telah

berubah. Beberapa kompleks logam terbentuk secara irreversibel, dan banyak di antara mereka yang

memiliki ikatan yang cukup kuat

Sejarah senyawa Kompleks

Senyawa-senyawa kompleks telah diketahui - walaupun saat itu belum sepenuhnya dimengerti -

sejak awal ilmu kimia, misalnya Prussian bluedan Tembaga(II) sulfat. Terobosan penting terjadi

saat kimiawan JermanAlfred Werner, mengusulkan bahwa ion kobalt(III) memiliki enam ligan dalam

struktur geometri oktahedral. Dengan teori ini, para ilmuwan dapat mengerti perbedaan antara klorida

koordinasi dan klorida ionik pada berbagai isomer-isomer kobalt amina klorida, dan menjelaskan

kenapa senyawa ini memiliki banyak isomer, yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan. Werner juga

menggolongkan senyawa kompleks ini kepada beberapa isomer optis, mematahkan teori bahwa

hanyasenyawa karbon yang memiliki sifat khiralitas.

Definisi Senyawa Organik

Senyawa organic adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbom,

kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Stui mengenai senyawa organic disebut kimia organic.

Banyak diantara senyawa organic seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen

penting alam biokimia.

Sifat fisika senyawa organik seperti titik leleh, titik didih, kelarutan tergantung pada struktur, gugus

fungsi, dan berat molekul. Gugus fungsi suatu molekul organik sangat menentukan sifat reaksinya.

Seperti halide (alkil halida), hidroksil (alkohol dan karboksilat), karbonil (aldehida dan keton), amino,

dan sulfonil.

Golongan Senyawa Organik

- Senyawa alifatik , rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya .

- Hidrokarbon aromatik , senyawaan yang mengandung paling tidak satucincin benzena

- Senyawa heterosiklik , yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya;

- Polimer , molekul rantai panjang gugus berulang.

Contoh Senyawa Organik

- Senyawa polar, seperti : methanol, etanol, asam asetat, formaldehida, aseton, dan metilamina.

- Senyawa tidak polar atau kurang polar, seperti : metana, n-heksana, karbon tetraklorida,

kloroform, dan difenil eter.

Gugus fungsional senyawa organik

- Alkil halida

Alkil halida adalah turunan hidrokarbon dalam mana suatu atau lebih hidrogenya diganti dengan

halogen. R-X sering digunakan sebagai notasi umum untuk organik halida, R menandakan suatu

gugus alkil dan X untuk suatu halogen. Reaksi alkil halida dikelompokka menjadi dua yaitu reaksi

substitusi dan reaksi eliminasi.

Page 4: Lap - Kesetimbangan Reaksi

- Alkohol

Atom oksigen yang bervalensi dua, bisa satu atau kedua valensinya berikatan dengan karbon. Bila

oksigen mengikat sato hidrogen dan satu karbon [C-O-H] atau ditulis sebagai R-OH, maka senyawa

hidroksilat ini disebut sebagai gugus fungsi hidroksil (-OH), dan dikenal sebagai alkohol.

- Eter

Bila kedua valensi atom oksigen mengikat atom karbon, senyawa demikian termasuk golongan

oksida organik, yang dikenal sebagai eter dengan rumus umum R-O-R. Eter merupakan asam lemah,

karena adanya pasangan electron bebas pada oksigen yang dapat bereaksi dengan proton dari asam

– asam kuat atau basa lewis.

- Aldehid dan Keton

Aldehid dan keton adalah senyawa – senyawa yang mengandung salah satu dari gugus penting di

dalam kimia organic, yaitu gugus karbonil C=O, semua senyawa yang mengandung gugus fungsi inui

disebut senyawa karbonil. Gugus karbonil adalah gugus yang paling menentukan sifat kimia aldehid

dan keton.

Asam Basa Organik

Asam organik yang dimaksud adalah kelompok asam karboksilat dan basa organik adalah kelompok

senyawa amina.

- Basa Amina

Senyawa amina ditandai dengan gugus fungsi amino (-NH3). Senyawa amina dapat dianggpa

sebagai turunan dari ammonia dengan mengganti satu, dua, atau tiga hidrogen dari amonia dengan

gugus organik. Berdasarkan gugus karbonya maka amina dibedakan atas amina alifatik jika terikat

pada karbon alifatik, contoh CH3-CH2-NH2 (etil amina), dan amina aromatic jika gugus karbonya

adalah karbon aromatic.

- Asam Karboksilat

Asam karboksilat adalah asam organik yang dicirikan oleh gugus fungsi karboksil yang terbentuk

melalui perpaduan antara gugus karbonil dengan gugus hidroksil yang terpaut dalam satu karbon.

Turunan asam karboksilat yaitu ester, anhidrida asam karboksilat, dan amida.

Page 5: Lap - Kesetimbangan Reaksi

Alat dan bahan :

APD

Label

Tabung reaksi

Pipet tetes

Botol Semprot

Rak Tabung

Percobaan 1

Ca2+ 0,1M

(NH4)2C2O4 0,1M

HCl 0,1M

Percobaan 2

Fe3+ 0,1M

KSCN 0,1M

H3PO4

Percobaan 3

Cu2+ 0,1M

NH4OH 6 M (10%)

HCl 0,1M

Percobaan 4

AgNO3

NaCl 0,1M

NH4OH 6 M

Cara Kerja :

Percobaan 1

Cuci bersih tabung reaksi, bilas menggunakan aquadest di botol semprot

Masukan 10 tetes Ca2+ 0,1M ke dalam tabung reaksi kemudian reaksikan

dengan 3 tetes (NH4)2C2O4 0,1M. Amati jumlah endapan!

Setelah di dapatkan hasil tambahkan 5 tetes (NH4)2C2O4 0,1M. Amati lagi

jumlah endapannya

Setelah diamati, tambahkan lagi 5 tetes HCl 0,1M. Amati lagi jumlah

endapannya

Percobaan 2

Cuci bersih tabung reaksi, bilas menggunakan aquadest di botol semprot

Masukan 2mL (40tetes) Fe3+ 0,1M ke dalam tabung reaksi kemudian

tambahkan 2mL KSCN 0,1M. Kocok, Hasil reaksi kemudian tempatkan di 3

tabung reaksi.

Beri Label

Page 6: Lap - Kesetimbangan Reaksi

Di tabung 2 tambahkan 1mL KSCN 0,1M. Amati warnanya dan bandingkan

dengan tabung 1

Di tabung 3 tambahkan 1 tetes H3PO4. Amati warnanya dan bandingkan

dengan tabung 1

Percobaan 3

Cuci bersih tabung reaksi, bilas menggunakan aquadest di botol semprot

Masukan 1mL Cu2+ 0,1M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 1mL

NH4OH 6 M (10%). Amati warnanya!

Ambil sebagian larutan yang telah direaksikan melalui pipet ke dalam tabung

reaksi yang lain. Tambahkan 10 tetes HCl 0,1M. Amati perubahan warnanya

kemudian bandingkan dengan warna larutan sebelumnya!

Percobaan 4

Cuci bersih tabung reaksi, bilas menggunakan aquadest di botol semprot

Masukan 5 tetes AgNO3 ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 5 tetes

NaCl 0,1M. Amati endapan yang terbentuk

Setelah didapatkan hasil,tambahkan NH4OH 6 M tetes demi tetes hingga aa

perubahan. Amati endapannya!

Hasil : Percobaan 1 a. Ca2+ (Bening) + 3 tetes (NH4)2C2O4 0,1M Putih susu b. Hasil (a) + 5 tetes (NH4)2C2O4 0,1M Endapan bertambah c. Hasil (b) + 5 tetes HCl 0,1M Endapan berkurang Percobaan 2 a. Fe3+ (Bening) + KSCN Merah darah b. Hasil (a) + 1mL KSCN Merah darah semakin pekat c. Hasil (a) + 1 tetes H3PO4 Oranye bening (Memudar) Percobaan 3 a. Cu2+ 0,1M (Biru bening) + 1mL NH4OH 7 M Biru pekat b. Sebagian Hasil (a) + 10 tetes HCl 0,1 Bening Percobaan 4

a. AgNO3 (Bening) + NaCl 0,1M Endapannya banyak b. Hasil (a) + tetes demi tetes NH4OH 7M Endapan semakin menghilang

Page 7: Lap - Kesetimbangan Reaksi

Kesimpulan :

Percobaan 1

Ca2+ + (NH4)2C2O4 ↔ CaC2O4 (s) + 2NH4

(putih susu)

CaC2O4 ↔ Ca2+ + C2O42- Jumlah oksalat bertambah

kesetimbangan ke kiri

C2O42- + 2H+ ↔ H2C2O4 Jumlah C2O4

2- dalam kesetimbangan berkurang, kesetimbangan ke kanan Kesetimbangan larutan jadi pindah ke kanan

Percobaan 2

Fe3+ + 6 SCN- ↔ *Fe(SCN)6]3- kesetimbangan bergeser ke kanan

KSCN pekat

[Fe(SCN)6]3- + H3PO4 ↔ *Fe(HPO4)]2+ + 6SCN- + 2H+ **(besi 3 yang terikat SCN diambil posfat, warna Fe berkurang jadi warna Fe berubah jadi bening)

Percobaan 3

Cu2+ + 4NH3 ↔ *Cu(NH3)4]2+

[Cu(NH3)4]2+ ↔ Cu2+ + 4NH3

NH3 + HCl ↔ NH4Cl (jumlahnya berkurang, akibatnya reaksi kesetimbangan menjadi ke kanan, sehingga warnanya lebih bening)

Percobaan 4

Ag+ + NaCl ↔ AgCl (s) + Na+

putih endapan putih

AgCl + 2NH4OH ↔ *Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H2O

Page 8: Lap - Kesetimbangan Reaksi

Daftar Pustaka :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kompleks_(kimia)

http://k15tiumb.blogspot.com/2009/09/struktur-senyawa-organik.html

http://www.chem-is-try.org/kategori/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/

Rohaeti, Imas, dkk, 2012.Siap Ujian Nasional.Bandung:SMAN17Bandung