Lap Inhibitor Kel 2

download Lap Inhibitor Kel 2

of 8

Transcript of Lap Inhibitor Kel 2

  • 8/3/2019 Lap Inhibitor Kel 2

    1/8

    I. PENDAHULUAN1.1.Latar Belakang

    Untuk melindungi komponen suatu logam dapat menggunakan inhibitor. Bahan

    inhibitor menguntungkan untuk menangani logam-logam besi karena dapat menghambat

    laju korosi. Di industry inhibitor berfungsu untuk mengurangi korosifitas lingkungan. Di

    boiler sering ditambahkan inhibitor fosfat maupun hidrazine. Hidrazine biasa disebut

    sebagai oksigen scavenger yang efektif untuk mengambil oksigen dari lingkungan,

    sehingga elektrolit dalam boiler korosivitasnya berkurang dan menyebabkan laju korosi

    menjadi turun. Karena pentingnya inhibitor di industri maka modul inhibitor dapat

    dilakukan di laboratorium korosi yang cara simulasi .

    1.2.Tujuan Pecobaan

    1.2.1. Mahasiswa dapat menjelaskan proses korosi logam baja dalam larutan NaCl1.2.2. Mahasiswa dapat mempelajari pengaruh inhibitor CaO, nitrit dan borax terhadap laju

    korosi baja dalam NaCl

    1.2.3. Mahasiswa dapat menghitung laju korosi logam baja dalam larutan NaCl, NaCl dannitrit, NaCl dan borax, NaCl dan CaO

    II. TEORI DASARInhibitor adalah zat organik maupun anorganik yang ditambahkan kedalam suatu

    lingkungan untuk mengendalikan proses korosi. Sifat-sifat sebuah elektrolit dapat diubah

    untuk membatasi agresifitas terhadap permukaan logam. Ion-ion yang paling agresif yang

    dapat menyerang permukaan logam baja adalah ion-ion sulfat, tiosulfat, tiosianat, dan

    klorida. Untuk menghambat ion-ion agresif tersebut dapat ditambahkan inhibitor nitrit

    sehingga dapat mengurangi laju korosi pada permukaan logam. Secara kualitatif inhibitordibagi dalam tiga kelompok yaitu inhibitor anodic, inhibitor katodik, dan inhibitor absorbsi.

    Inhibitor anodik adalah zat-zat yang ditambahkan ke dalam elektrolit, sehingga mampu

    menahan terjadinya reaksi anodic diaksoda. Beberapa inhibitor anodic antara lain kromat,

    nitrat, dan nitrit yang merupakan inhibitor anodik oksidator.

    Untuk inhibitor anodik non oksidator yaitu molibdat, silikat, fosfat, dan borax.

    Adanya inhibitoe anodik menghasilkan selaput pasif tipis pada permukaan anoda sehingga

    menghambat laju korosi. Sedang inhibitor katodik adalah zat yang dapat menghambat

    terjadinya reaksi dikatoda, karena apada daerah katodik terbentuk logam hidroksida (MOH)

  • 8/3/2019 Lap Inhibitor Kel 2

    2/8

    yang sukar larut dan menempel kuat pada permukaan logam sehingga menghambat laju

    korosi.

    Beberapa contoh inhibitor katodik adalah garam magnesium, kalsium karbonat, dan

    poliphospat. Pada umumnya inhibitor anodik lebih efisien daripada inhibitor katodik apabila

    jumlah yang ditambahkan mencukupi.

    III. PERCOBAAN

    3.1.Alat dan bahan kimia

    3.1.1. Peralatan

    a. Gelas kimiab. Logam baja

    3.1.2. Bahan

    a. Kertas ampelasb. Larutan NaCl 3,56 gplc. Asam nitrit 5% sebanyak 10 mld.

    Asam borax 1% sebanyak 10 ml

    e. Larutan ethanolf. Larutan benzoat 1% sebanyak 10 ml

    3.2. Prosedur kerja

    3.2.1. Persiapan benda kerja

    a. Siapkan 4 buah plat bajab. Ampelas semua plat baja tersebutc. Bersihkan plat baja tersebut dengan ethanol selama 3 menitd. Cuci dengan aire. Keringkan dan timbangf. Ukur luas baja

    3.2.2. Persiapan larutan

    a.

    Membuat larutan NaCl 3,56 gplb. Membuat larutan asam nitrit 5% sebanyak 10 ml

  • 8/3/2019 Lap Inhibitor Kel 2

    3/8

    c. Membuat larutan asam borax 1% sebanyak 10 mld. Membuat larutan CaO 1% sebanyak 10 ml

    3.2.3. Proses korosi

    a. Memasukkan plat baja kedalam larutan yang telah disediakanb. Mengkorosikan logam selama 7 haric. Membersihkan logam tersebutd. Mengeringkan logam dan menimbang berat akhir

    3.3. Diagram Alir

    4 buah logam kerja Ampelas

    Ethanol 90% dan air

    Timbang

    Diamkan 7 hari

    Larutan NaCl

    + larutan CaO

    1%, 6 ml

    Logam 3

    Keringkan

    Ukur luas logam

    Larutan NaCl

    + asam borax

    1%, 6 ml

    Larutan NaCl

    3,56 gpl

    Logam 1

    Timbang dan catat berat awal logam

    Logam 4

    Larutan NaCl

    + asam nitrit

    1%, 6 ml

    Logam 2

  • 8/3/2019 Lap Inhibitor Kel 2

    4/8

    3.4. Data Pengamatan

    No.

    Ukuran logam

    (cm)

    Luas

    permukaan

    logam (dm2)

    Beral logam

    (gram)Lingkungan

    elektrolit

    Laju

    korosi

    (mdd)panjang lebar awal akhir

    1 5,6 1,9 10,64 3,3 3,24Lar.NaCl tanpa

    aerasi, 6ml70,55

    2 5,6 1,9 10,64 3,37 3,36

    Lar.NaCl + as.nitrit

    1% tanpa aerasi, 6

    ml

    11,76

    3 5,6 1,9 10,64 3,49 3,08

    Lar.NaCl + as.borax

    1% tanpa aerasi, 6

    ml

    482,09

    4 5,6 1,9 10,64 3,22 3,22

    Lar.NaCl +

    as.benzoat 1%,tanpa

    aerasi, 6 ml

    0

    5 5,6 1,9 10,64 3,31 3,20Lar.NaCl dengan

    aerasi, 6ml58,79

    6 5,6 1,9 10,64 3,37 3,32

    Lar.NaCl + as.nitrit

    1% dengan aerasi, 6

    ml

    35,14

    7 5,6 1,9 10,64 3,42 3,63

    Lar.NaCl + as.borax

    1% dengan aerasi, 6

    ml

    494,88

    8 5,6 1,9 10,64 3,69 3,28

    Lar.NaCl +

    as.benzoat1%,dengan aerasi, 6

    ml

    46,86

  • 8/3/2019 Lap Inhibitor Kel 2

    5/8

    3.5. Perhitungan laju korosi

    Laju korosi (r) =

    Waktu awal percobaan : 7 Desember 2011 pukul 09.30 WIB

    Waktu akhir percobaan : 14 Desember 2011 pukul 09.20 WIB

    Jumlah waktu (t) : 7,9931 day

    Pengamatan tanpa aerasi

    Laju korosi pada larutan NaCl 3,56 gpl

    r =

    =

    = 70,55 mdd

    Laju korosi pada larutan NaCl + as.nitrit 1%, 6 ml

    r =

    =

    = 11,76 mdd

    Laju korosi pada larutan NaCl + as.borax 1%, 6 ml

    r =

    =

    = 482,09 mdd

    Laju korosi pada larutan NaCl + benzoat 1%, 6 ml

    r =

    =

    = 0 mdd

    Gambar keadaan logam pada awal praktikum

    Masukin foto!

    Gambar keadaan logam hasil praktikum setelah 7 hari

    Masukin foto!

  • 8/3/2019 Lap Inhibitor Kel 2

    6/8

    Pengamatan dengan aerasi

    Laju korosi pada larutan NaCl 3,56 gpl

    r =

    =

    = 58,79 mdd

    Laju korosi pada larutan NaCl + as.nitrit 1%, 6 ml

    r =

    =

    = 35,27 mdd

    Laju korosi pada larutan NaCl + as.borax 1%, 6 ml

    r =

    =

    = 505,61 mdd

    Laju korosi pada larutan NaCl + benzoat 1%, 6 ml

    r =

    =

    = 47,03 mdd

    Gambar keadaan logam pada awal praktikum

    Masukin foto!

    Gambar keadaan logam hasil praktikum setelah 7 hari

    Masukin foto!

  • 8/3/2019 Lap Inhibitor Kel 2

    7/8

    IV. KESIMPULAN

    DAFTAR PUSTAKA

    Indarti, Retno. Jobsheet Praktikum Pengendalian Korosi: Inhibitor. Jurusan Teknik

    Kimia: Politeknik Negeri Bandung

    Rozenfeld, I.L., (1981), Corrosion Inhibitors, McGraw-Hill Inc., New York.

  • 8/3/2019 Lap Inhibitor Kel 2

    8/8

    LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KOROSI

    INHIBITOR

    Pembimbing : Ir. Retno Indarti, MT.

    Disusun oleh:

    Anita Esa Ranika (091411005)

    Dea Ismarlina (091411006)

    Diny Gustini (091411007)

    Endah Yunita Sari (091411008)

    Kelas: 3A

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

    2011