Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

21
PENGKOROSIAN BESI Page 1 Judul Percobaan : Pengkorosian Besi Tanggal Percobaan : 04 Mei 2012-09 Mei 2012 Tujuan Percobaan :Mengamati Faktor-faktor yang menyebabkan korosi dan melakukan percobaan perlindungan korosi menggunakan inhibitor alami 1. Tahap observasi Dalam kehidupan sehari-hari kita baik sadar ataupun tidak, banyak barang-barang yang terbuat dari logam besi. Contoh barang-barang yang terbuat dari besi yang banyak kita temukan adalah paku,pagar yang terbuat dari besi,alat-alat transportasi dan yang lainnya. Jadi besi banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari kita untuk melakukan pekerjaan kita. Namun, bahan-bahan yang terbuat dari besi mempunyai kelemahan, salah satunya adalah terjadinya korosi. Korosi merupakan gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam khususnya besi. Oleh karena itu menyadari pentingnya mempelajari korosi dan cara pencegahannya, kelompok kami melakukan pengamatan pada paku sebagai sampel bahan yang terbuat dari besi dengan menggunakan inhibitor alami. Inhibitor adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi kimia. Inhibitor ada yang terbuat dari zat organik dan zat anorganik. Inhibitor yang terbuat dari zat-zat organik disebut inhibitor alami dan inhibitor yang terbuat dari zat-zat anorganik disebut inhibitor sintesis. Penggunaan inhibitor alami lebih hemat, efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan inhibitor sintesis yang harganya tergolng lebih mahal dan tidak ramah lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, kami menggunakan kopi sebagai inhibitor alami. Di dalam kopi mengandung kafein yang merupakan alkaloid yang mempunyai cincin purin dan merupakan derivate dari metal xanthine. Rumus molekul dari kopi adalah C 8 H 10 N 4 O 2 . Ekstrak kopi dapat efektif menurunkan laju korosi mild steel dalam medium air laut buatan yang jenuh CO 2 . http://nova-novianti.blogspot.com/2011/04/corrosion.html (di akses pada tanggal 25-06-2012) 2. Tahap Pertanyaan Penelitian : 1) Apakah kopi dapat digunakan sebagai inhibitor alami untuk mencegah korosi? 2) Apa saja faktor-faktor yang dapat mencegah korosi?

description

 

Transcript of Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

Page 1: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 1

Judul Percobaan : Pengkorosian Besi

Tanggal Percobaan : 04 Mei 2012-09 Mei 2012

Tujuan Percobaan :Mengamati Faktor-faktor yang menyebabkan korosi dan melakukan

percobaan perlindungan korosi menggunakan inhibitor alami

1. Tahap observasi

Dalam kehidupan sehari-hari kita baik sadar ataupun tidak, banyak barang-barang yang

terbuat dari logam besi. Contoh barang-barang yang terbuat dari besi yang banyak kita temukan

adalah paku,pagar yang terbuat dari besi,alat-alat transportasi dan yang lainnya. Jadi besi banyak

dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari kita untuk melakukan pekerjaan kita.

Namun, bahan-bahan yang terbuat dari besi mempunyai kelemahan, salah satunya adalah

terjadinya korosi. Korosi merupakan gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam

khususnya besi. Oleh karena itu menyadari pentingnya mempelajari korosi dan cara

pencegahannya, kelompok kami melakukan pengamatan pada paku sebagai sampel bahan yang

terbuat dari besi dengan menggunakan inhibitor alami.

Inhibitor adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi

kimia. Inhibitor ada yang terbuat dari zat organik dan zat anorganik. Inhibitor yang terbuat dari

zat-zat organik disebut inhibitor alami dan inhibitor yang terbuat dari zat-zat anorganik disebut

inhibitor sintesis. Penggunaan inhibitor alami lebih hemat, efisien dan ramah lingkungan

dibandingkan dengan bahan inhibitor sintesis yang harganya tergolng lebih mahal dan tidak

ramah lingkungan.

Berdasarkan hal tersebut, kami menggunakan kopi sebagai inhibitor alami. Di dalam kopi

mengandung kafein yang merupakan alkaloid yang mempunyai cincin purin dan merupakan

derivate dari metal xanthine. Rumus molekul dari kopi adalah C8H10N4O2. Ekstrak kopi dapat

efektif menurunkan laju korosi mild steel dalam medium air laut buatan yang jenuh CO2.

http://nova-novianti.blogspot.com/2011/04/corrosion.html (di akses pada tanggal 25-06-2012)

2. Tahap Pertanyaan Penelitian :

1) Apakah kopi dapat digunakan sebagai inhibitor alami untuk mencegah korosi?

2) Apa saja faktor-faktor yang dapat mencegah korosi?

Page 2: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 2

3. Tahap prediksi :

Kopi sebagai inhibitor alami dapat mencegah korosi (karat) pada besi.

Berdasarkan data yang ada dari jurnal-jurnal ilmiah (sebutkan judul jurnal dan pengarangnya dan

tahun), menurut prediksi kelompok kami pecegahan korosi dengan kopi sebagai inhibitor alami

yang kami lakukan akan berhasil. Kopi dapat menghambat laju perkaratan (korosi) pada besi.

4. Tahap hipotesis :

Kopi sebagai inhibitor alami dapat mencegah korosi (karat) pada besi.

5. Tahap Investigasi :

Judul Percobaan : Pengkorosian Besi

Tanggal Percobaan : 04 Mei 2012-09 Mei 2012

Tujuan Percobaan :Mengamati Faktor-faktor yang menyebabkan korosi dan

melakukan percobaan perlindungan korosi menggunakan inhibitor

alami.

Landasan Teori

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk

kehidupan manusia sehari-hari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Besi juga

memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam

kegunaannya. Hal ini karena beberapa hal, diantaranya:

Kelimpahan besi dikulit bumi cukup besar

Pengelolahannya relative mudah dan murah

Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi

Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi banyak menimbulkan

banyak kerugian karena mengurangi umur pakai barang atau bangunan yang menggunakan besi

atau baja. (id.wikipedia.com)

Oleh sebagian orang, korosi dapat diartikan sebagai karat, yakni sesuatu yang hamper

dianggap musuh umum masyarakat. (Chamberlain:1988)

Karat (rush) adalah sebutan yang belakangan ini hanya dikhususkan bagi korosi pada

besi, sedangkan korosi adalah gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam.

Walaupun besi bukan logam pertama yang dimanfaatkan oleh manusia, tidak perlu diingkari

Page 3: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 3

bahwa logam besi paling banyak digunakan dank arena itu paling awal menimbulkan masalah

korosi serius. Karena itu tidak mengherankan bila istilah korosi dan karat hamper dianggap

sinonim. (Chamberlain:1988)

Laju korosi atau perusakan lapisan pelindung yang diberikan kepada logam akan

dipengaruhi oleh perubahan-perubahan factor sebagai berikut:

Kelembaban relative

Temperature (suhu)

Kenaikan suhu akan menyebabkan bertambahnya kecepatan reaksi korosi . hal ini terjadi

karena makin tinggi suhu maka energy kinetic dari partikel-partikel yang bereaksi akan

meninggkat sehingga melampaui besarnya harga energy aktivasi dan akibatnya laju

kecepatan reaksi juga akan makin cepat (Fogler:1992)

pH

konsentrasi oksigen

Adanya oksigen di dalam udara dapat bersentuhan dengan permukaan logam yang lembab.

Sehingga kemungkinan menjadi korosi lebih besar. Didalam air (lingkungan terbuka ),

adanya oksigen menyebabkan korosi.(djaprie:1995)

bahan pengotor padat atau terlarut

konsentrasi

kecepatan air fluida

Laju korosi cenderung bertambah jika laju atau kecepatan aliran fluida bertambah besar. Hal

ini karena kontakantara zat pereaksi dan logam akan semakin besar sehingga ion-ion logam

akan semakin banyak yang lepas sehingga logam akan mengalami korosi. (Kirk Othmer:

1965)

Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang

berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan,

struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran

bahan dan sebagainya.

Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban,

keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat

menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik

maupun organik.

Page 4: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 4

Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses

korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat memeprcepat proses korosi

peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Flour, hidrogen fluorida beserta

persenyawaan-persenyawaannya dikenal sebagai bahan korosif. Dalam industri, bahan ini

umumnya dipakai untuk sintesa bahan-bahan organik. Ammoniak (NH3) merupakan bahan

kimia yang cukup banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan tekanan normal,

bahan ini berada dalam bentuk gas dan sangat mudah terlepas ke udara.

Proses pencegahan korosi dapat dilakukan, diantara dengan pelapisan pada permukaan

logam, perlindungan katodik, penambahan inhibitor korosi dan lain-lain. Sejauh ini, penggunaan

inhibitor merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah korosi, karena biayanya

yang relative murah dan proses yang sederhana.

Inhibitor adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi

kimia. inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan,

dapat menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu logam.

Umumnya inhibitor berasal dari senyawa-senyawa organic dan anorganik yang

mengandung gugus-gugus yang memiliki pasangan elektron bebas, seperti nitrit,pospat,dan lain-

lain. Namun demikian,pada kenyataannya bahwa bahan kimia sintetis ini merupakan bahan

kimia yang berbahaya, harganya juga relative mahal, dan tidak ramah lingkungan.

Inhibitor dari ekstrak alam adalah solusinya kerena aman, mudah didapatkan, bersifat

biodegradable, biaya murah dan ramah lingkungan.

Ekstrak bahan alami khususnya senyawa yang mengandung atom N,O,P,S dan atom-

atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Unsur-unsur yang mengandung pasangan electron

bebas ini nantinya dapat berfungsi sebagai ligan yang akan membentuk senyawa kompleks

dengan logam.

Ekstak daun tembakau, teh dan kopi dapat efektif sebagai inhibitor pada sampel logam

besi. Keefektifan ini diduga karena ekstrak daun tembakau, teh,dan kopi memiliki unsur nitrogen

yang berfungsi sebagai pendonor electron terhadap logam Fe untuk membentuk senyawa

kompleks. Kopi mengandung kafein yang merupakan alkaloid yang mempunyai cincin purin dan

merupakan derivate dari metal xanthine. Rumus molekul dari kopi adalah C8H10N4O2. Ekstrak

kopi dapat efektif menurunkan laju korosi mild steel dalam medium air laut buatan yang jenuh

CO2.

Page 5: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 5

Variable control : paku besi

Variable bebas :menggunakan penutup dengan tidak menggunakan penutup.

Residu kopi ( ampas saja, ampas dan airnya, air kopi saja),paku

dengan minyak, paku dengan air, paku dalam udara terbuka

Variable terikat :pencegahan korosi besi dengan menggunakan inhibitor alami dan

dengan menggunakan air,minyak dan udara terbuka sebagai

pembanding hasil.

Alat dan Bahan

No. Nama Alat Jumlah Gambar

1 Paku besi 7 buah

2 Gelas plastik 7 buah

3 Neraca o’hauss 1 buah

4 Panci 1 buah

Page 6: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 6

5 Kompor gas 1buah

6 Plastik Es 1 buah

7 Karet gelang 1 buah

No. Nama Bahan Jumlah Gambar

1 Kopi hitam Secuknya

Page 7: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 7

2 Minyak goreng Satu sendok makan

3 Air mineral Secukupnya

Prosedur

No. Procedure Percobaan dan Hasil

Percobaan

Gambar Percobaan

1. Mengamplas masing-masing paku besi

2. Menimbang masing-masing paku besi

Paku 1 : 0,41 gram

Paku 2 : 0,41 gram

Paku 3 : 0,41 gram

Paku 4 : 0,43 gram

Paku 5 : 0,41 gram

Paku 6 : 0,43 gram

Page 8: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 8

Paku 7 : 0,41 gram

3. Menyiapkan 7 wadah plastic. Wadah

kesatu beri tanda sampel 1, sampai

wadah ke tujuh beri tanda sampel 7.

4. Mendidihkan kopi dan air. Dan biarkan

sampai suhu air tidak tinggi.

5. Sampel 1

Ekstrak yang digunakan: residu/ampas

dalam kopi

Memasukan ekstrak kopi ke dalam gelas

dan masukan paku besinya.

Biarkan pakunya terkena kontak

langsung dengan udara

Amati perubahan yang terjadi

6. Sampel 2

Ekstrak yang digunakan: residu/ampas

dalam kopi

Masukan residu ke dalam gelas dan

masukan paku besinya.

Jangan biarkan besi terkena kontak

dengan udara secara langsung. Bungkus

sampelnya dengan menggunakan plastic

bening dan ikat dengan karet gelang

Amati perubahan yang terjadi

Page 9: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 9

7. Sampel 3

Masukan paku dalam gelas. Tanpa

ditambahkan ekstrak kopi

Amati perubahan yang terjadi

8. Sampel 4

Masukan satu sendok makan minyak

goring ke dalam gelas dan masukan

paku besi

Amati perubahan yang terjadi

9. Sampel 5

Masukan satu sendok makan air

kedalam gelas dan masukan paku besi

Amati perubahan yang terjadi

10. Sampel 6

Ekstrak yang digunakan: cairan kopi

tanpa ampas kopinya.masukan ekstrak

tersebut ke dalam gelas.

Masukan paku besi

Amati perubahan yang terjadi

11. Sampel 7

Ekstrak yang digunakan: residu/ampas

kopi yang masih terdapat air di

dalamnya.

Masukan paku besinya

Amati perubahan yang terjadi

Hasil pengamatan

Page 10: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 10

Sampel Perubahan yang Terjadi Gambar

1 Hari ke-1

belum ada perubahan

Hari ke-2

paku belum ada perubahan dan residu

kopi mulai mengering

Hari ke-3

timbul perubahan disekitar paku. Banyak

residu kopi yang menempel pada paku

besi

Hari ke-4

residu yang menempel pada paku lebih

banyak

Hari ke-5:

ketika dibilas dengan air, paku berubah

warna menjadi coklat dan permukaan

paku terasa lengket. Dan masukan

kembali.

Hari ke-6

timbul lagi residu yang menempel pada

paku

Hari ke-7

seluruh paku diselimuti oleh residu kopi

2 Hari ke-1

belum terjadi perubahan

Hari ke-2

belum terjadi perubahan

Hari ke-3

belum terjadi perubahan

Hari ke-4

permukaan residu mulai timbul jamur

Page 11: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 11

berwarna hijau tetapi paku tidak terkorosi

Hari ke-5

paku berubah warnah menjadi hitam di

permukaan bawah

Hari ke-6

perubahan warna hitam menyebar

keseluruh bagian paku

Hari ke-7

paku tidak terkorosi hanya terjadi

perubahan warna paku menjadi warna

hitam dan residunya tercium bau yang

tidak sedap.

3 Hari ke-1

belum terjadi perubahan

Hari ke-2

belum mengalami perubahan

Hari ke-3

mulai mengalami korosi

Hari ke-4

sedikit mengalami korosi

Hari ke-5

mengalami korosi

Hari ke-6

korosi bertambaHari ke-7

korosi lebih banyak

4 Hari ke-1

Belum ada perubahan

Hari ke-2

Belum ada perubahan

Hari ke-3

Belum ada perubahan

Page 12: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 12

Hari ke-4

Tidah ada perubahan pada paku maupun

pada minyak

Hari ke-5

Tidak terjadi korosi

Hari ke-6

Tidak terjadi korosi

Hari ke-7

Tidak ada perubahan dan tidak terjadi

korosi

5 Hari ke-1

Belum ada perubahan

Hari ke-2

Terjadi perubahan, mulai timbul korosi

pada paku dibagian bawah

Hari ke-3

Terjadi perubahan,mulai timbul korosi

pada paku dibagian terkena air

Hari ke-4

Terjadi perubahan, timbul korosi pada

paku dibagian terkena air dan air menjadi

kuning

Hari ke-5

Mengalami korosi. Dibagian terkena air

dan warna air menjadi lebih kuning

Hari ke-6

Korosi bertambah banyak

Hari ke-7

Korosi bertambah banyak

6 Hari ke-1

Tidak ada perubahan

Page 13: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 13

Hari ke-2

Tidak ada perubahan

Hari ke-3

Tidak ada perubahan

Hari ke-4

Tidak ada perubahan

Hari ke-5

Tidak ada perubahan

Hari ke-6

Tidak ada perubahan

Hari ke-7

Tidak ada perubahan dan tidak ada korosi

7 Hari ke-1

Tidak ada perubahan

Hari ke-2

Tidak ada perubahan

Hari ke-3

Tidak ada perubahan

Hari ke-4

Tidak ada perubahan

Hari ke-5

Tidak ada perubahan

Hari ke-6

Tidak ada perubahan

Hari ke-7

Tidak mengalami korosi

6. Tahap Interprestasi

Jawaban hipotesis

Berdasarkan hasil pengamatan kami, hipotesis dapat diterima.

Page 14: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 14

Pembahasan

Berdasarakan pengamatanyang kami lakukan, kami memberikan tujuh perlakuan yang

berbeda pada paku besi, yaitu dengan (sampel 1) paku+residu kopi tanpa penutup gelas (ada

udara), (sampel 2) paku+residu kopi dengan penutup gelas (tanpa udara), (sampel 3) paku dalam

gelas tanpa penutup (ada udara), (sampel 4) paku+minyak tanpa penutup gelas (ada

udara),(sampel 5) paku +air tanpa penutup gelas (ada udara), (sampel 6) paku+air kopi tanpa

penutup gelas (ada udara), (sampel 7) paku+udara+campuran residu kopi dan air tanpa penutup

gelas (ada udara).

Dari hasil pengamatan selama tujuh hari, kami mendapati bahwa pada sampel pertama

dengan perlakuan kopi yang diberi residu kopi tanpa penutup gelas tidak terjadi korosi pada

paku. Namun terdapat residu kopi yang menempel pada paku. Sampel dua dengan perlakuan

paku yang diberi residu kopi dengan penutup gelas (tanpa udara). Pada perlakuan ini tidak terjadi

korosi pada paku.

Sampel tiga dengan perlakuan paku dalam gelas tanpa penutup (ada udara). Pada

perlakuan ini, terjadi korosi pada paku. Sampel empat dengan perlakuan paku yang diberi

minyak tanpa penutup gelas (ada udara), tidak terjadi pengkaratan (korosi) pada paku. Sampel

lima dengan perlakuan paku yang diberi air tanpa penutup gelas (ada udara), terjadi korosi pada

paku. Laju pengkaratan (korosi) pada perlakuan ini lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan

pada sampel tiga. Sampel enam dengan perlakuan paku yang diberi air kopi tanpa penutup gelas

(ada udara), tidak terjadi korosi pada paku. Sampel tujuh dengan perlakua paku yang diberi

campuran residu kopi dan air tanpa penutup gelas (ada udara), tidak terjadi korosi.

Setelah dibandingkan ternyata paku yang diberi kopi, baik residu kopi maupun larutan

kopi, tidak terjadi korosi. Meskipun paku ada yang diberi perlakuan langsung udara, paku tetap

tidak berkarat. Hal ini membuktikan bahwa kopi dapat mencegah korosi dan dapat dijadikan

sebagai inhibitor alami. Sedangkan paku yang dibiarkan bersentuhan langsung dengan udara dan

air dapat terjadi korosi, karena air dan udara dapat mempercepat laju oksidasi pada besi.

Besi merupakan logam yang mudah terjadi kororsi. salah satu faktornya yaitu oksigen,

yang dapat mempercepat laju korosi. Adanya oksigen di dalam udara dapat bersentuhan dengan

permukaan logam yang lembab. Sehingga kemungkinan menjadi korosi lebih besar. Bahkan di

Page 15: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 15

dalam air (lingkungan terbuka )sekali pun. Dengan adanya oksigen dapat menyebabkan

korosi.(djaprie:1995)

Selain itu laju korosi cenderung bertambah jika laju atau kecepatan aliran fluida

bertambah besar. Hal ini karena kontak antara zat pereaksi dan logam akan semakin besar

sehingga ion-ion loagm akan semakin banyak yang lepas sehingga logam akan mengalami

korosi. (Kirk Othmer: 1965)

Kenaikan suhu juga akan menyebabkan bertambahnya kecepatan reaksi korosi. Hal ini

terjadi karena makin tinggi suhu maka energi kinetik dari partikel-partikel yang bereaksi akan

meninggkat sehingga melampaui besarnya harga energy aktivasi dan akibatnya laju kecepatan

reaksi juga akan makin cepat (Fogler:1992)

Proses pencegahan korosi dapat dilakukan, diantara dengan pelapisan pada permukaan

logam, perlindungan katodik, penambahan inhibitor korosi dan lain-lain. Sejauh ini, penggunaan

inhibitor merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah korosi, karena biayanya

yang relative murah dan proses yang sederhana.

Inhibitor adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi

kimia. inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan,

dapat menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu logam.

Umumnya inhibitor berasal dari senyawa-senyawa organik dan anorganik yang

mengandung gugus-gugus yang memiliki pasangan elektron bebas, sperti nitrit,pospat,dan lain-

lain. Namun demikian,pada kenyataannya bahwa bahan kimia sintetis ini merupakan bahan

kimia yang berbahaya, harganya juga relative mahal, dan tidak ramah lingkungan.

biodegradable, biaya murah dan ramah lingkungan.

Ekstrak bahan alami khususnya senyawa yang mengandung atom N,O,P,S dan atom-

atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Unsur-unsur yang mengandung pasangan elektron

bebas ini nantinya dapat berfungsi sebagai ligan yang akan membentuk senyawa kompleks

dengan logam.

Ekstak daun tembakau dan kopi dapat efektif sebagai inhibitor pada sampel logam besi.

Keefektifan ini diduga karena ekstrak daun tembakau dan kopi memiliki unsur nitrogen yang

berfungsi sebagai pendonor electron terhadap logam Fe untuk membentuk senyawa kompleks.

Kopi mengandung kafein yang merupakan alkaloid yang mempunyai cincin purin dan

merupakan derivate dari metal xanthine. Rumus molekul dari kopi adalah C8H10N4O2. Ekstrak

Page 16: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 16

kopi dapat efektif menurunkan laju korosi mild steel dalam medium air laut buatan yang jenuh

CO2. Oleh kerena itu pada sampel paku yang diberi kopi tidak terjadi korosi.

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa:

1. Kopi dapat mencegah korosi sehingga kopi dapat digunakan sebagai inhibitor alami.

2. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan korosi adalah air dan udara

Pola percobaan

Percobaan yang kami lakukan dengan judul pengkaratan besi ini menggunakan pola

perencanaan perbandingan. Variabel perbandingan yang di gunakan adala sampel 3,sampel 4 dan

sampel 5.

Tujuan dari menggunakan variable perbandingan ini adala, untuk mengetahui apakah

sampel dengan menggunakan inhibitor benar-benar dapat melindungi besi dari karat atau tidak

dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat mempercepat laju korosi dalam teori.

Daftar Pustaka

Earle, R. L. 1966. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. Sastra Hudaya, Bogor.

Fardiaz, S., D, Fardiaz dan F. G. Winarno. 1980. Pengantar Teknologi Pangan, Jakarta.

Gaman, P. M. dan K. B. Sherrington. 1992. ILMU PANGAN Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi

dan Mikrobiologi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Lehninger. 1993. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta.

Muchtadi, T. R dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan. Depdikbud PAU-Pangan dan

Gizi IPB, Bogor.

Sediaoetama, A. D. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Dian Rakyat, Jakarta.

Suhardjo, L.J. Harper., B.J. Deaton., J.A. Driskel. 1986. Pangan gizi dan Pertanian. Universitas

Indonesia Press, Jakarta.

Sudarmadji, S., B. Haryono., Suhari. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty dan

PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.

Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan Dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno, F. G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi, dan Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Page 17: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 17

http://nova-novianti.blogspot.com/2011/04/corrosion.html (di akses pada tanggal 25-06-2012)

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-8701-4106203001-chapter%201.pdf (di akses pada

tanggal 25-06-2012)

7. Tahap mengkomunikasikan

Sampel Perubahan yang Terjadi Gambar

1 Hari ke-1

belum ada perubahan

Hari ke-2

paku belum ada perubahan dan residu

kopi mulai mengering

Hari ke-3

timbul perubahan disekitar paku. Banyak

residu kopi yang menempel pada paku

besi

Hari ke-4

residu yang menempel pada paku lebih

banyak

Hari ke-5:

ketika dibilas dengan air, paku berubah

warna menjadi coklat dan permukaan

paku terasa lengket. Dan masukan

kembali.

Hari ke-6

timbul lagi residu yang menempel pada

paku

Hari ke-7

seluruh paku diselimuti oleh residu kopi

Page 18: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 18

2 Hari ke-1

belum terjadi perubahan

Hari ke-2

belum terjadi perubahan

Hari ke-3

belum terjadi perubahan

Hari ke-4

permukaan residu mulai timbul jamur

berwarna hijau tetapi paku tidak terkorosi

Hari ke-5

paku berubah warnah menjadi hitam di

permukaan bawah

Hari ke-6

perubahan warna hitam menyebar

keseluruh bagian paku

Hari ke-7

paku tidak terkorosi hanya terjadi

perubahan warna paku menjadi warna

hitam dan residunya tercium bau yang

tidak sedap.

3 Hari ke-1

belum terjadi perubahan

Hari ke-2

belum mengalami perubahan

Hari ke-3

mulai mengalami korosi

Hari ke-4

sedikit mengalami korosi

Hari ke-5

mengalami korosi

Hari ke-6

Page 19: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 19

korosi bertambaHari ke-7

korosi lebih banyak

4 Hari ke-1

Belum ada perubahan

Hari ke-2

Belum ada perubahan

Hari ke-3

Belum ada perubahan

Hari ke-4

Tidah ada perubahan pada paku maupun

pada minyak

Hari ke-5

Tidak terjadi korosi

Hari ke-6

Tidak terjadi korosi

Hari ke-7

Tidak ada perubahan dan tidak terjadi

korosi

5 Hari ke-1

Belum ada perubahan

Hari ke-2

Terjadi perubahan, mulai timbul korosi

pada paku dibagian bawah

Hari ke-3

Terjadi perubahan,mulai timbul korosi

pada paku dibagian terkena air

Hari ke-4

Terjadi perubahan, timbul korosi pada

paku dibagian terkena air dan air menjadi

kuning

Hari ke-5

Page 20: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 20

Mengalami korosi. Dibagian terkena air

dan warna air menjadi lebih kuning

Hari ke-6

Korosi bertambah banyak

Hari ke-7

Korosi bertambah banyak

6 Hari ke-1

Tidak ada perubahan

Hari ke-2

Tidak ada perubahan

Hari ke-3

Tidak ada perubahan

Hari ke-4

Tidak ada perubahan

Hari ke-5

Tidak ada perubahan

Hari ke-6

Tidak ada perubahan

Hari ke-7

Tidak ada perubahan dan tidak ada korosi

7 Hari ke-1

Tidak ada perubahan

Hari ke-2

Tidak ada perubahan

Hari ke-3

Tidak ada perubahan

Hari ke-4

Tidak ada perubahan

Hari ke-5

Tidak ada perubahan

Hari ke-6

Page 21: Kel 1 laporan inhibitor korosi (autosaved)

PENGKOROSIAN BESI Page 21

Tidak ada perubahan

Hari ke-7

Tidak mengalami korosi

Pertanyaan:

1. Apa saja hambatan yang terjadi dalam melakukan percobaan ini?dan sebutkan kelebihan

serta kekurangan dalam praktikum ini!

Hambatan yang didapat selama mengerjakan pengamatan ini adalah mendapatkan

referensi secara langsung, karena kebanyakan orang melakukan percobaan hanya dengan

menggunkan perlakuan air dan udara saja.