lap ekowan I.docx

15
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM I EKOLOGI HEWAN ESTIMASI POPULASI DENGAN METODE SIMULASI CMRR (Capture, Mark, Release, and Recapture) Disusun oleh: Nama : Wahyu Kusumawardani NIM : K4312070 Kelas : B Kelompok : 12 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

description

LAPORAN

Transcript of lap ekowan I.docx

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM IEKOLOGI HEWANESTIMASI POPULASI DENGAN METODE SIMULASI CMRR(Capture, Mark, Release, and Recapture)

Disusun oleh:Nama: Wahyu KusumawardaniNIM: K4312070Kelas: BKelompok: 12

PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2015Laporan Resmi PraktikumEkologi Hewan

I. JudulEstimasi Populasi Dengan Metode Simulasi CMRR (Capture, Mark, Release, And Recapture)II. TujuanTujuan praktikum ini antara lain:1. Menerapkan metode CMRR untuk memperki-rakan besarnya populasi simulasi2. Membandingkan hasil estimasi dari 2 rumus ya-itu Peterson dan Schnabel

III. Dasar TeoriHewan sebagai komponen penyusun komuni-tas biotik dalam suatu ekosistem mempunyai peran dan fungsi penting untuk habitat dan lingkungan serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan adalah faktor-faktor di luar makhluk hidup yang berpenga-ruh langsung pada kemungkinan hewan untuk dapat bertahan hidup, tumbuh dan berkembang-biak. Lingkungan ada yang berhubungan langsung dan ada yang tidak langsung dengan suatu organisme. Kondisi-kondisi lokal yang berhubungan langsung dengan suatu organisme disebut ling-kungan mikro, sedang seluruh kondisi abiotik yang ada di luar lingkungan mikro disebut lingkungan makro. Di dalam habitatnya organisme sudah menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada seingga mampu bertahan hidup, tumbuh dan berkembangbiak.Suatu komunitas terdiri dari berbagai kumpul-an populasi yang saling berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu dalam komunitas berarti ada keane-karagaman jenis-jenis ynag terkumpul membentuk populasi dan saling berinteraksi antar populasi tersebut membentuk komunitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa di dalam komunitas salah satu cirri utama adalah adanya keanekaragaman jenis. Keanekaragaman jenis dari seluruh jumlah jenis di dalam komponen tropik atau dalam suatu komu-nitas secara keseluruhan ditentukan oleh jenis yang jarang, dominan, atau umum (Odum, 1971). Untuk mengetahui keanekaragaman suatu organisme ma-ka kita harus mengetahui kemelimpahan suatu indi-vidu, kemelimpahan dapat di ketahui dengan meng-gunakan beberapa metode yaitu CMRR (Capture, Mark, Release, dan Recapture).Metode CMRR terdiri dari beberapa cara yaitu single mark-recapture (Metode Petersen), repeated mark-recapture (Metode Schnabel), multiple mark-recapture (Metode Jolly-Seber), dan triple-catch method. Metode CMRR dikembangkan untuk meng-atasi kesulitan yang berhubungan dengan estimasi ukuran populasi pada hewan. Prinsip umum per-cobaan CMRR adalah untuk menandai individu dalam penangkapan sesi pertama dan kemudian untuk mencatat proporsi individu yang ditandai dalam penangkapan sesi berikutnya (Williams et al., 2001). Metode ini sangat penting dalam ekologi hewan sebab tidak hanya perkiraan kerapatan yang diperoleh tetapi perkiraan laju kelahiran dan laju kematian populasi yang dikaji juga diketahui.syarat berlakunya metode CMRR yaitu : Pergantian antar individu rendah (tidak mudah mati, tidak mudah besar, tidak mudah berkembang biak). Metode ini mengasumsikan bahwa populasi tertutup (tidak ada imigrasi, emigrasi, kelahiran atau kematian antara pemberian tanda dan penangkapan kembali). Metode ini juga mengasumsikan semua anggota populasi sama-sama mungkin ditandai dan ditang-kap kembali, dan hewan ditandai secara acak didis-tribusikan dalam populasi hingga saat penangkapan kembali (McFarlane, 2003). Southwood (1971) dalam Adisendjaja et.al (2001) menyebutkan dalam pelaksanaan metode ini perlu diasumsikan bahwa:1. Hewan yang ditandai tidak terpengaruh dan tidak mudah hilang.2. Hewan yang tercampur secara homogen dalam populasi.3. Populasi harus dapat sistem tertutup (tidak ada emigrasi atau imigrasi dapat dihitung).4. Tidak ada kelahiran dan kematian dalam periode sampling.5. Hewan yang tertangkap sekali atau lebih, tidak akan mempengaruhi penangkapan selanjutnya.6. Populasi dicuplik secara random dengan asumsi:a. Semua kelompok umur dan jenis kelamin dapat ditangkap secara proporsional.b. Semua individu mempunyai kemampuan yang sama untuk tertangkap (probabilitas tertangkapnya hewan yang ditandai sama untuk setiap anggota populasi atau equal catchability.7. Sampling dilakukan dengan internval waktu yang tetap termasuk penangannnya tidak terlalu lama.8. Hewan yang ditandai mempunyai probabilitas kesintasan. Untuk mengetahui jumlah individu populasi hewan di tempat tertentu, ada berbagai cara penaksiran yang dapat digunakan. Salah satunya adalah menggunakan metode CMRR. Metode ini umum diterapkan pada hewan-hewan yang ber-pindah. Rumus dasar yang digunakan untuk peng-hitungan adalah rumur Peterson yaitu:

Untuk menghitung kesalahan (eror) metode CMRR dapat dilakukan dengan cara menghitung kesalahan baku (standar eror) dengan rumus:

Setelah menentukan standar eror, kemudian ditentukan selang kepercayaannya dengan rumus:

t:(df, ), lihat tabel distribusi t dengan df= , dan adalah tingkat signifikansi

N:Cacah hewan di alam/ dalam populasi

M:Cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan pertama dan ditandai

n:Cacah hewan yang tertangkap pada penangkapan kedua, terdiri atas hewan yang tidak bertanda dan hewan yang bertanda hasil penangkapan kedua

R:Cacah hewan yang bertanda dari penangkapan pertama yang tertangkap kembali pada penangkapan kedua

Untuk memperbaiki kekurangan akurasi metode Peterson (karena sampel yang diambil relatif kecil), dapat digunakan metode Schnabel. Metode Schnabel selain membutuhkan asumsi yang sama dengan metode Petersen, juga ditambahkan dengan asumsi bahwa ukuran populasi harus konstan pada periode sampling yang berikutnya. Pada metode ini, penangkapan, penandaan dan pelepasan kembali hewan dilakukan lebih dari 2 kali. Untuk setiap periode sampling, semua hewan yang belum bertanda diberi tanda dan dilepaskan kembali. Dengan cara ini besarnya populasi dapat diduga dengan rumus:

Karena pengambilan sampel dengan cara diatas dilakukan berulang kali, maka hal ini akan mengurangi kesalahan sampling. Kesalahan baku (SE) metode ini dihitung dengan rumus:

Setelah ditentukan standar errornya, kemu-dian ditentukan selang kepercayaannya dengan rumus :

t=(df, ), lihat tabel distribusi t dengan df = , dan adalah tingkat signifikasi

k=Jumlah periode sampling

N=cacah hewan di alam/dalam populasi

Mi=Jumlah total hewan yang tertangkap pada periode ke-i ditambah periode sebelumnya/jumlah total hewan yang bertanda

ni=Jumlah hewan yang tertangkap pada periode ke-i

Ri=Jumlah hewan yang tertangkap kembali pada periode ke-i

IV. Alat dan BahanJas Lab (Kantong) / toplesKancing baju warna hitam dan merah dalam jumlah tertentuAlat Tulis

V. Langkah KerjaApabila akan menghitung populasi kancing baju hitam, maka dilakukan langkah kerja sebagai berikut:1. Diambil segenggam kancing baju hitam yang ada di dalam kantong , dihitung jumlahnya (C) kemudian menggantikan jumlah kancing baju hitam tersebut dengan kancing baju warna merah dan dimasukkan ke dalam kantong yang berisi kancing baju warna hitan tadi. Cara ini bertujuan untuk menandai hewan.2. Isi kantong dikocok dengan konstan agar kancing baju tercampur secara homogen.3. Mengambil cuplikan yang kedua dengan cara yang sama, apabila terdapat sejumlah kancing baju berwarna lain, maka dicatat sebagai (R).4. Dilakukan cuplikan berikutnya sampai sepuluh kali.5. Dengan demikian estimasi populasi untuk kancing baju warna hitam dapat dihitung dengan kedua, rumus Peterson dan Schnabel.6. Apabila ingin menghitung kancing baju warna yang lain, caranya sama seperti di atas hanya Kantong yang diambil kancing baju yang pertama adalah yang berisi kancing baju dengan warna yang lain tersebut dan cuplikan dilakukan sebanyak sepuluh kali.7. Setelah selesai mengestimasi populasi, selanjutnya kedua macam kancing baju tadi dihitung jumlahnya secara langsung.8. Angka-angka yang didapat diisikan ke dalam tabel lembaran kerja yang tersedia.

VI. PembahasanHasil data Percobaan CMRR Kelompok 12NoCMTRM2CM(CM)2MRCM/R(CM)2/RR2/C(CM)2/MR

1606000000000

266423636129612186480,6667108

3101019100100100009011,1111111,118,1111,11

4111156121121146416620,1672440,173,2727221,83

55160525680640080161280580

64160425664409664161024464

7316032564823044816768348

85160525680640080161280580

951614256806400642016003,2100

10717162891191416110219,8332360,175,1429138,83

62124184418267286569860616,54512511,437,382951,78

Keterangan :X= C = Capture = Jumlah yang di tangkapM = Jumlah total pengambilan individu yang bertanda dan tidak bertandaT= Jumlah individu yang belum bertanda dan akan ditandaiR = Jumlah individu yang sudah bertanda dan dilepaskan lagi. NoXX-(X-)2

16-0,20,04

26-0,20,04

3103,814,44

4114,823,04

55-1,21,44

64-2,24,84

73-3,210,24

85-1,21,44

95-1,21,44

1070,80,64

62-257.6

Rumus SCHNABELa. Nilai relatifN=

b. Varians =

c. Standar Eror=

d. Standar Deviasi=

Rumus petersona. Nilai relatifN=

b. Varians =

c. Standar Eror=

VII. Kesimpulan

VIII. Daftar Pustaka

IX. Lampiran

Surakarta, 30 Mei 2015AsistenPraktikan

_______________Wahyu KusumawardaniNIM.NIM. K4312070