LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

82
1 LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI PENGADILAN AGAMA (KOMBINASI TEORI DAN PRAKTEK) oleh : Ali Masykuri Haidar (Bagian Keempat) 10. Eksekusi Putusan Arbitrase. 10.1. Pada asasnya putusan arbitrase adalah dilakukan secara suka rela, namun apabila tidak maka dilakukan melalui Pengadilan Agama. 10.2. Lembaga yang berwenang melakukan eksekusi terhadap putusan Arbitrase Syariah adalah Pengadilan Agama (Pasal 59 ayat (3) Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Perma Nomor 14 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Syariah Pasal 13 ayat (2). 10.3. Pengadilan Agama yang berwenang adalah Pengadilan Agama yang meliputi tempat putusan arbitrase diputus. 10.4. Namun dapat didelegasikan kepada Pengadilan Agama tempat benda tereksekusi berada. 10.5. Pejabat yang berwenang memerintahkan dan memimpin eksekusi adalah Ketua Pengadilan Agama, sedang lembaga arbitrase tidak mempunyai kewenangan melakukan eksekusi. 10.6. Pelaksanaan eksekusi paling lama dilakukan : 10.6.1. Dalam waktu 30 hari terhitung sejak tanggal putusan diucapkan; 10.6.2. Dengan cara didaftarkan oleh arbiter atau kuasanya dengan menyerahkan asli putusan kepada Panitera Pengadilan Agama; dan 10.6.3. Panitera memberikan catatan yang merupakan akta pendaftaran (F-32). 10.6.4. Arbiter menyerahkan kembali asli pengangkatannya kepada Pengadilan Agama yang menunjuknya (F-33). 10.6.5. Ketua Pengadilan Agama dalam memerintahkan untuk eksekusi perlu memperhatikan Pasal 4 dan 5 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesain Sengketa, yaitu mengenai : 10.6.5.1. Persetujuan dua pihak yang berisi : 10.6.5.1.1.Sengketa diselesaikan lewat arbitrase.

Transcript of LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

Page 1: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

1

LANGKAH PRAKTIS

PELAKSANAAN EKSEKUSI DI PENGADILAN AGAMA (KOMBINASI TEORI DAN PRAKTEK)

oleh : Ali Masykuri Haidar

(Bagian Keempat)

10. Eksekusi Putusan Arbitrase.

10.1. Pada asasnya putusan arbitrase adalah dilakukan secara suka

rela, namun apabila tidak maka dilakukan melalui Pengadilan

Agama.

10.2. Lembaga yang berwenang melakukan eksekusi terhadap

putusan Arbitrase Syariah adalah Pengadilan Agama (Pasal 59

ayat (3) Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang

Kekuasaan Kehakiman jo. Perma Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Tata Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Syariah Pasal 13 ayat

(2).

10.3. Pengadilan Agama yang berwenang adalah Pengadilan Agama

yang meliputi tempat putusan arbitrase diputus.

10.4. Namun dapat didelegasikan kepada Pengadilan Agama tempat

benda tereksekusi berada.

10.5. Pejabat yang berwenang memerintahkan dan memimpin

eksekusi adalah Ketua Pengadilan Agama, sedang lembaga

arbitrase tidak mempunyai kewenangan melakukan eksekusi.

10.6. Pelaksanaan eksekusi paling lama dilakukan :

10.6.1. Dalam waktu 30 hari terhitung sejak tanggal putusan

diucapkan;

10.6.2. Dengan cara didaftarkan oleh arbiter atau kuasanya

dengan menyerahkan asli putusan kepada Panitera

Pengadilan Agama; dan

10.6.3. Panitera memberikan catatan yang merupakan akta

pendaftaran (F-32).

10.6.4. Arbiter menyerahkan kembali asli pengangkatannya

kepada Pengadilan Agama yang menunjuknya (F-33).

10.6.5. Ketua Pengadilan Agama dalam memerintahkan untuk

eksekusi perlu memperhatikan Pasal 4 dan 5 Undang

Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan

Alternatif Penyelesain Sengketa, yaitu mengenai :

10.6.5.1. Persetujuan dua pihak yang berisi :

10.6.5.1.1. Sengketa diselesaikan lewat arbitrase.

Page 2: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

2

10.6.5.1.2. Dimuat dalam satu dokumen.

10.6.5.1.3. Ditanda tangani dua pihak.

10.6.5.2. Terbatas pada sengketa bidang perdagangan.

10.6.5.3. Tidak bertentangan dengan kesusilaan/keterti-

ban umum.

10.6.6. Apabila ketentuan angka 9.6.5. diatas tidak terpenuhi,

Ketua Pengadilan Agama dapat menolak (dalam

bentuk penetapan) untuk mengeksekusi putusan Badan

Administrasi Syariah (F-34).

10.6.7. Terhadap penetapan tersebut tidak ada upaya hukum

apapun.

11. Pembatalan Putusan Arbitrase.

Putusan arbitrase syariah dapat dibatalkan sesuai Pasal 70

Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 dengan alasan :

11.1. Surat/dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan setelah

putusan dijatuhkan diketahui palsu atau dinyatakan palsu;

11.2. Diketemukan dokumen yang bersifat menentukan yang

disembunyikan oleh pihak lawan; atau

11.3. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah

satu pihak.

12. Tata Cara Permohonan Pembatalan :

12.1. Pemohon hanya dapat dilakukan oleh salah satu pihak.

12.2. Permohonan diajukan secara tertulis (F-35).

12.3. Dengan alasan sebagaimana ketentuan Pasal 4 dan Pasal 5

Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999, dan melanggar kesusilaan/

ketertiban umum.

12.4. Diajukan ke Pengadilan Agama yang daerah hukumnya meliputi

tempat tinggal termohon.

12.5. Bagi yang keberatan terhadap putusan pembatalan dapat

mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (F-36).

12.6. Permohonan pembatalan diperiksa oleh Majelis Hakim yang

ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama (F-37).

12.7. Majelis Hakim didampingi Panitera.

12.8. Waktu pengajuan kasasi adalah dalam waktu 30 hari setelah

diterimanya putusan pembatalan tersebut.

13. Eksekusi Fidusia.

Page 3: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

3

13.1. Pengertian fidusia menurut Pasal 1 ayat (1) Undang Undang

Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, adalah

pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar

kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak

kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan

pemilik benda itu.

13.2. Jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik

yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak

bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak

tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang

Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap dalam

penguasaan pemberi fidusia sebagai agunan bagi pelunasan

utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan

kepada penerima fidusia terhadap kreditor lainnya. Benda yang

menjadi obyek jaminan fidusia yang sudah terdaftar untuk

dilakukan fidusia ulang.

13.3. Pemberi fidusia adalah debitor, sedang penerima fidusia adalah

kredidor.

13.4. Terjadinya jaminan fidusia.

13.4.1. Pembebanan jaminan. Pembebanan benda dengan

jaminan fidusia dibuat dengan akta notaris dalam bahasa

Indonesia.

13.4.2. Pendaftaran jaminan fidusia mempunyai akibat :

13.4.2.1. Melahirkan jaminan fidusia bagi penerima fidusia.

13.4.2.2. Memberikan kepastian kepada kreditor lain.

13.4.2.3. Memberi hak didahulukan bagi kreditor fidusia.

13.4.2.4. Memenuhi asas publisitas.

13.4.3. Permohonan pendaftaran fidusia secara tertulis :

13.4.3.1. Dilakukan oleh penerima fidusia.

13.4.3.2. Melampirkan pernyataan pendaftaran jaminan

fidusia, yang meliputi :

13.4.3.2.1. Identitas pemberi dan penerima fidusia.

13.4.3.2.2. Nomor, tanggal akta jaminan fidusia,

nama dan tempat kedudukan notaris

yang menerbitkan akta jaminan

fidusia.

13.4.3.2.3. Data perjanjian pokok yang dijamin

fidusia.

13.4.3.2.4. Uraian mengenai benda yang menja

di obyek jaminan fidusia.

Page 4: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

4

13.4.3.2.5. Nilai penjaminan.

13.4.3.2.6. Nilai obyek yang menjadi obyek

jaminan fidusia.

13.4.4. Kantor Fidusia menerbitkan dan menyerahkan sertifikat

jaminan fidusia kepada penerima fidusia, yang

merupakan salinan dari buku daftar fidusia.

13.4.5. Jaminan fidusia lahir pada tanggal yang sama dengan

tanggal dicatatnya jaminan fidusia pada buku daftar

fidusia.

13.4.6. Pada sertifikat fidusia dicantumkan irah-irah “Demi

Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

13.4.7. Jika ada perubahan sertifikat jaminan fidusia, maka harus

dilaporkan kepada kantor pendaftaran fidusia.

13.4.8. Kantor Pendaftaran Fidusia melakukan pencatatan

perubahan dalam Buku Daftar Fidusia dan menerbitkan

Pernyataan Perubahan yang merupakan bagian tidak

terpisahlan dari Sertifikat Fidusia.

13.5. Cara eksekusi jaminan fidusia :

13.5.1. Fiat eksekusi adalah eksekusi atas sebuah akta yang

memuat irah-irah “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan

Yang Maha Esa” seperti mengeksekusi suatu putusan

pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

13.5.2. Cara fiat eksekusi adalah pihak pemohon eksekusi mohon

kepada Ketua Pengadilan Agama agar mengeksekusi

akta fidusia.

13.5.3. Ketua Pengadilan Agama akan melakukan eksekusi sesuai

ketentuan yang dimaksud RBg. atau HIR.

13.5.4. Parate eksekusii atau pelelangan umum.

13.5.4.1. Penerima fidusia mendaftar ke kantor lelang.

13.5.4.2. Hasil pelelangan diambil untuk melunasi pemba-

yaran penerima fidusia.

13.5.4.3. Tanpa melibatkan pengadilan.

13.5.5. Penjualan di bawah tangan.

Adapun syarat-syaratnya adalah :

13.5.5.1. Dilakukan atas persetujuan pemberi dan peneri-

ma fidusia.

13.5.5.2. Dengan penjualan dibawah tangan akan menda

patkan harga yang lebih tinggi.

13.5.5.3. Diberitahukan secara tertulis kepada pihak yang

berkepentingan.

Page 5: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

5

13.5.5.4. Dumumkan dalam sedikitnya dua surat

kabar yang beredar didaerah tersebut;

dan

13.5.5.5. Pelaksanaan penjualan dilakukan setelah

lewat waktu satu bulan sejak diberita-

hukan secara tertulis.

13.5.6. Eksekusi serifikat fidusia.

13.5.6.1. Pemegang jaminan fidusia mengajukan permo-

honan kepada Ketua Pengadilan Agama

tempat tinggal debitor atau tempat tinggal

domisili yang dipilih oleh para pihak (Pasal 224

HIR).

13.5.6.2. Ketua Pengadilan Agama memberikan tegoran

/aanmaning Pasal 196 HIR.

13.5.6.3. Peletakan Sita eksekusi Pasal 197 HIR.

13.5.6.4. Penjualan lelang.

13.5.7. Dokumen yang harus dipersiapkan adalah :

13.5.7.1. Salinan atau fotokopi perjanjian pokok/akad

fidusia.

13.5.7.2. Salinan sertifikat fidusia/akta jaminan fidusia.

13.5.7.3. Perincian utang atau kewajiban debitor yang

harus dipenuhi.

13.5.7.4. Surat peringatan (somasi).

13.5.7.5. Surat pernyataan bahwa dari penjual barang

yang akan dilelang dalam penguasaan penjual.

13.5.7.6. Surat pernyataan dari kreditor akan bertang-

gung jawab apabila terjadi gugatan.

13.5.7.7. Asli bukti kepemilikan; dan

13.5.7.8. Salinan surat pemberitahuan rencana pelaksa-

naan lelang kepada debitor oleh kreditor paling

lama 1 hari sebelum lelang dilaksanakan.

13.5.8. Undang Undang Nomor 42 Tahun 1994 menerangkan :

13.5.8.1. Kreditor mempunyai hak menjual benda yang

menjadi obyek jaminan atas kekuasaannya

sendiri.

13.5.8.2. Sertifikat fisusia memuat titel “Demi Keadilan

Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

13.5.8.3. Parate eksekusi/pelelangan umum tanpa fiat

pengadilan; dan

13.5.8.4. Penjualan dibawah tangan.

Page 6: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

6

13.5.9. Pelaksanaan eksekusi fidusia oleh collector, dapat

dilakukan jika memenuhi syarat :

13.5.9.1. Adanya permintaan dari pemohon.

13.5.9.2. Melampirkan sertifikat fidusia.

13.5.9.3. Surat peringatan kepada debitor sebanyak dua

kali.

13.5.9.4. Identitas dan surat tugas pelaksana eksekusi; dan

13.5.9.5. Pemberitahuan kkkepada paratur kepolisian

setempat.

14. Eksekusi Hipotik Kapal Terbang.

14.1. Pembebanan jaminan untuk pesawat terbang dan helikopter

yang paling mendekati aturan adalah dengan menggunakan

akta surat kuasa memasang hipotik. Namun permasalahannya

adalah, dimana mendaftarkannya. Sebab dalam Undang

Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan tidak

menyebutkan dimana tempat pendaftarannya.

14.2. Tahapan eksekusi pesawat terbang :

14.2.1. Dilakukan aanmaning, penetapan dan berita acara

eksekusi.

14.2.2. Ketentuan sita eksekusi (Excecutoriale beslag) dan

penjualan lelang (Excecutoriale verkoop) yang diatur

pada Pasal 197- Pasal 200 HIR dapat diterapkan pada

pesawat terbang dan helikopter.

14.2.3. Hal spesifik dalam penyitaan pesawat terbang dan

helikopter tunduk pada Pasal 763 hurf (h) sampai (k) Rv. :

14.2.3.1. Terhadap penyitaan pesawat terbang berlaku

ketentuan bagian pertama dan kelima bab ini.

14.2.3.2. Dengan demikian penyitaan peasawat terbang

berlaku ketentuan :

14.2.3.2.1. Sita revindifikasi atas barang bergerak

(Pasal 714-719 Rv).

14.2.3.2.2. Sita jaminan terhadap milik debitor

(Pasal 720-727 Rv).

14.2.3.2.3. Sita jaminan milik debitor tidak

mempunyai tempat tinggal (Pasal

757-763 Rv).

14.2.3.2.4. Pesawat terbang Indonesia (Pasal 763

h ayat (1) Rv).

Page 7: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

7

14.2.3.2.5. Pesawat yang mempunyai kebangsa

an asing, yang terhadapnya berlaku

perjanjian Roma tanggal 29 Mei

1933). (Hazar.cdr tanggal 13

November 2018).

15. Eksekusi Resi Gudang.

15.1. Saat memasuki musim tanam, petani seringkali mengalami

kesulitan terbatasnya sumber modal untuk pembibitan, pupuk

dan perawatan. Kondisi seperti ini, memaksa petani menjual hasil

panennya dengan harga murah.

15.2. Namun demikian petani dapat menunda penjualan hasil

panennya dengan menyimpannya di gudang sambil menunggu

harga komoditi kembali stabil.

15.3. Dengan menyimpan hasil panen di gudang, penyimpan

mendapat dokumen bukti kepemilikan barang yang bisa

dijadikan agunan untuk pembiayaan, kepada lembaga

perbankan.

15.4. Hak jaminan resi gudang adalah hak jaminan yang

dibebankan pada resi gudang untuk pelunasan utang,

yang memberikan kedudukan untuk diutamakan bagi

penerima hak jaminan terhadap kreditur yang lain (Pasal 1

Undang Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistim Resi

Gudang).

15.4.1. Resi gudang dapat dibebani hak jaminan, karena

merupakan dokumen kepemilikan barang yang

disimpan, yang diterbitkan oleh pengelola gudang

(resi gudang).

15.4.2. Syarat Pengelola Gudang baru dapat menerbitkan

resi gudang adalah :

14.4.2.1. Memperoleh persetujuan dari Badan Penga

was Resi Gudang (Pasal 2 Undang Undang

Nomor 9 Tahun 2006 .

14.4.2.2. Merupakan badan usaha yang berbadan

hukum (Pasal 23 ayat (1) Undang Undang

Nomor 9 Tahun 2006).

15.4.3. Lembaga yang terkait dengan resi gudang adalah:

15.4.3.1. Badan Pengawas.

15.4.3.2. Pusat Registrasi.

15.4.3.3. Lembaga Penilaian Kesesuaian.

Page 8: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

8

15.4.3.4. Pengelola Gudang.

15.4.3.5. Lembaga Jaminan Resi Gudang (Perfor-

mance Guarantee).

15.4.3.6. Hubungan Kelembagaan Pusat dan Dae-

rah.

15.4.4. Tata hubungan dan kerja lembaga :

15.4.4.1. Pengelola Gudang baru dapat menerbitkan

resi gudang setelah mendapat persetujuan

Badan Pengawas.

15.4.4.2. Perusahaan penitip berbentuk badan hukum.

15.4.4.3. Resi Gudang yang telah dijadikan jaminan

harus diserahkan kepada kreditor.

15.4.4.5. Penerima perjanjian pengikat resi gudang

memberitahukan hak jaminan tersebut

kepada Pengelola Gudang dan Pusat

Registrasi.

15.4.4.6. Penerima hak resi gudang berhak menjual

obyek jaminan atas kekuasaannya sendiri

dengan cara lelng umum, jika komoditi dalam

gudang dinilai mempunyai waktu yang lama.

15.4.4.7. Penjualan langsung terhadap barang yang

jangka waktunya belum habis namun jika tidak

dilakukan penjualan maka nilainya terus

menurun.

15.4.4.8. Pemegang resi gudang adalah pemilik barang

yang disimpan dalam gudang.

15.4.5. Kriteria barang bergerak yang disimpan dalam gudang:

15.4.5.1. Mempunyai daya simpan minimum tiga bulan.

15.4.5.2. Memenuhi stndar mutu tertentu; dan

15.4.5.3. Memenuhi kriteria jumlah minimum barang

yang disimpan.

15.4.6. Kriteria komoditas pertanian menurut Peraturan Menteri

Perdagangan Nomor 26/M-DAG/PER/6/2007) yang

dapat disimpan di gudang :

15.4.6.1. Gabah.

15.4.6.2. Beras.

15.4.6.3. Kopi.

15.4.6.4. Kakao.

15.4.6.5. Lada.

15.4.6.6. Karet.

Page 9: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

9

15.4.6.7. Rumput laut; dan

15.4.6.8. Jagung.

15.4.7. Manfaat sistem resi gudang.

15.4.7.1. Memperpanjang masa penjualan hasil produksi

petani dan dapat dijadikan agunan untuk

jaminan jangka pendek;

15.4.7.2. Sebagai agunan bank. Resi gudang dapat

dimanfaatkan oleh petani untuk pembiayaan

produknya, sedangkan bagi produsen untuk

membiayai perseiannya;

15.4.7.3. Mewujudkan pasar fisik dan pasar berjangka

yang lebih kompetitif. Di negara yang telah

menerapkan resi gudang, transaksi tidak

dilakukan di gudang secara fisik barang akan

tetapi dilakukan dengan menyerahkan resi

gudang sebagai intrumen penyerahan

komoditas;

15.4.7.4. Mengurangi peran pemerintah dalam stabilitas

harga. Pemerintah dalam rangka pengelolaan

cadangan strategis cukup memegang resi

gudang saja;

15.4.7.5. Memberikan kepastian nilai minimum dari ko-

moditi. Karena sifat komoditi primer yang cepat

rusak dan standar kualitasnya berbeda-beda

maka tanpa adanya resi gudang dan lindung

nilai (hedging), bank pada umumnya akan

memberikan kredit sebesar 50-60 persen dari

nilai aguna. Bank dapat memberikan kredit

yang lebih besar kepada peminjam yang

melakukan lindung nilai untuk komoditi yang

dipinjamkannya (sampai 80-90 persen dari nilai

agunan).

15.4.7.6. Lindung nilai : kegiatan yang dilakukan oleh

seorang investor untuk mengurangi atau

menghilangkan resiko.

15.4.7.7. Contoh lindung nilai : Endang berjualan pecel

di Singapura, akan tetapi sayur mayurnya harus

diimpor dari Batam. Buat Endang, pendapatan

yang ia dapat adalah dalam bentuk dollar

singapura, sedangkan salah satu biaya

Page 10: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

10

produksi utamanya (sayuran) dibayar dalam

bentuk rupiah. Dalam kondisi ini, Endang

memiliki resiko (resiko kurs mata uang).

Seandainya saja tiba-tiba mata uang

singapura jatuh karena PAP (partai mayoritas

di Singapura) kalah telak sedang rupiah tetap

kokoh, maka Endang akan sangat rugi karena

biaya produksinya jauh lebih mahal dari

pendapatnya, kecuali jika Endang pulang

kampung dan jualan di Indonesia saja.

Untuk menghilangkan atau mengurangi

resiko ini, Endang bisa melakukan hedging.

Salah satu caranya adalah dengan membeli

kontrak berjangka (forward contract) di bank

dimana dalam kontrak itu, Endang akan

membeli sebesar Rp6.000; per dollar singapura

satu bulan dari sekarang. Disini, Endang

mengunci kurs saat ini juga. Seandainya, tiba

-tiba dollar singapura jatuh dan satu dollar

singapura bernilai Rp3.000;, Endang tetap bisa

mendapat Rp6.000; per dollar singapura.

Bagaimana, kalau hal sebaliknya terjadi?

Dalam satu bulan lagi tiba-tiba nilai rupiah

jatuh dan satu dollar singapura bernilai

Rp.15.000;, Endang tetap mesti beli Rp6.000;

perdollar singapura. Tapi hal ini tidak masalah

bagi Endang. Dia sudah berhitung apabila

rupiah jatuh dan dihargai kurang dari Rp6.000;

per dollar singapura, dia tetap untung toh sayur

mayurnya sudah dibeli duluan.

Sekarang Painah malah senang karena

bisa membawa pulang ke Indonesia lebih

banyak rupiah. (https : //www. google.

co.id/am. tgl 10 Nopember 2018).

15.5. Menurut Pasal 4 Undang Undang Nomor 9 Tahun 2006, selain

dapat dialihkan dan dijadikan dokumen penyerahan barang,

resi gudang dapat dibebani hak jaminan tanpa dipersyaratkan

adanya agunan lain.

15.6. Hal-hal yang terkait dengan hak jaminan :

Page 11: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

11

15.6.1. Hak jaminan sebagai perjanjian assesoir. Pembeba

nan hak jaminan mengikuti perjanjian utang piutang

(Pasal 12 ayat (1) Undang Undang Nomor 9 Tahun

2006.

15.6.2. Hak jaminan untuk menjamin satu utang. (Pasal 12

ayat (2) Undang Undang Nomor 9 Tahun 2006.

15.6.3. Pembuatan akta pengikatan hak jaminan antara

Pemegang Resi Gudang (Pemilik Barang) dengan

kreditor dalam bentuk akta autentik.

15.6.4. Pemberitahuan hak jaminan. Kewajiban bagi

penerima hak jaminan untuk memberitahukan

perjanjian pengika- tan resi gudang sebagai hak

jaminan kepada Pengelola Gudang dan Pusat

Registrasi, untuk menghindari perjanjian ganda.

15.7. Hapusnya hak jaminan (Pasal 15 Undang Undang Nomor 9

Tahun 2006 :

15.7.1. Hapusnya utang pokok (perjanjian utang piutang) yang

dijamin dengan hak jaminan, karena ada pelunasan

utang (novasi) atau adanya peralihan piutang yang

terjadi karena cessie, subrogasi, pewarisan atau sebab-

sebab lain.

15.7.2. Pelepasan hak jaminan oleh penerima hak jaminan.

Perjanjian utang piutang antara debitor dengan

kreditor merupakan hubungan hukum yang didasari

unsur kepercayaan. Jika kreditor sudah percaya, maka

ia tidak memerlukan lagi hak jaminan, maka resi

gudang akan dikembalikan kepada penegang resi

gudang sebagai pemilik barang.

15.8. Eksekusi Hak Jaminan.

15.8.1. Apabila debitor cedera janji, maka berdasarkan Pasal

16 Undang Undang Nomor 9 Tahun 2006 kreditor dapat

menjual obyek jaminan dengan dua cara :

15.8.1.1. Melalui lelang umum.

15.8.1.2. Penjualan langsung.

15.8.2. Kedua cara tersebut tidak perlu ada penetapan

pengadilan, namun harus sepengetahuan pemberi hak

jaminan melalui pemberitahuan secara tertulis.

15.8.3. Karena pemberithuan kepada pemberi hak jaminan

akan menimbulkan masalah, maka sebaiknya diperjanji

kan bagaimana tata cara pemeritahuannya.

Page 12: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

12

16. Eksekusi Hipotek Kapal Laut.

16.1. Grosse akta adalah salinan akta autentik yang diberi judul

eksekutorial, atau grosse akta adalah salinan akta notaris atau

pejabat (syahbandar) yang diberi irah-irah “Demi Keadilan

Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. (Pasal 195-200 dan 223

HIR/Pasal 440 dan 559-579 Rv).

16.2. Hipotek menurut Pasal 1162 KUHPerdata adalah hak kebendaan

atas suatu benda tidak bergerak untuk mengambil pergantian

dari pada benda bagi pelunasan suatu utang seseorang. Hipotik

adalah perjanjian assesoir, sedangkan perjanjian pokoknya

adalah utang piutang.

16.3. Pasal 1 angka 36 Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran menyatakan bahwa kapal adalah kendaraan air

dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan

tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau

ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis,

kendaraan dibawah permukaan air, serta alat apung dan

bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.

16.4. Hipotek kapal laut adalah hak kebendaan atas kapal yang

dibukukan atau didaftarkan (biasanya isinya 20 m3) diberikan

dengan akta autentik, guna menjamin tagihan utang.

16.5. Pasal 60 ayat (1) Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Pelayaran menyatakan bahwa kapal yang telah didaftarkan

dalam daftar kapal Indonesia dapat dijadikan jaminan utang

dengan pembebanan hipotek atas kapal.

16.6. Pemberi hipotik adalah mereka yang memberikan suatu hak

kebendaan (zakelijk recht) sebagai jaminan, sedang penerima

hipotik (hypotheekhouder/hypotheeknemer) adalah mereka

yang meminjamkan uang dibawah ikatan hipotik.

16.7. Unsur yang tercantum dalam hipotek kapal laut adalah :

16.7.1. Adanya hak kebendaan.

16.7.2. Obyek kapal yang beratnya diatas 20 m3.

16.7.3. Kapal tersebut harus didaftarkan di syahbandar.

16.7.4. Diberikan dengan akta autentik.

16.7.5. Menjamin tagihan utang.

16.8. Fase pembebanan hipotek kapal adalah sebagai berikut :

16.8.1. Debitor mengikatkan diri kepada kreditor dalam perjanjian

kredit dengan menyatakan menyerahkan kapal sebagai

hipotek (sebagai jaminan pelunasan utang).

Page 13: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

13

16.8.2. Kreditor dan debitor menghadap pejabat pendaftar

kapal dan meminta dibuatkan akta hipotek kapal.

Sedang dokumen yang diperlukan :

16.8.2.1. Surat permohonan.

16.8.2.2. Data kapal.

16.8.2.3. Nilai penjaminan.

16.8.2.4. Grose akta pendaftaran kapal.

16.8.2.5. Surat kuasa memasang hipotek.

16.8.3. Akta hipotek didaftarkan dalam buku daftar dan sejak

pendaftaran itu hak pemegang hipotek lahir.

16.8.4. Pemegang hipotek berhak melaksanakan haknya, di

tangan siapapun kapal itu berada.

16.9. Hapusnya hipotek menurut Pasal 1209 KUHPer :

16.9.1. Hapusnya perikatan pokok.

16.9.2. Pelepasan hipotek oleh kreditor.

16.9.3. Penetapan tingkat oleh pengadilan.

16.10. Apabila utang sudah lunas maka dilakukan roya (pencoretan

hipotek di Syahbandar dengan membawa dokumen :

16.10.1. Surat permohonan roya.

16.10.2. Surat tanda lunas dari kreditor.

16.10.3. Grosse akta pendaftaran hipotek.

16.10.4. Grose akta pendaftaran kapal.

16.11. Jika hipotek telah hapus, harus ada pemberitahuan kepada

pejabat pendaftaran dan pencatatan balik nama di Kantor

Syahbandar untuk diadakan roya atau pencoretan hipotek.

16.12. Walaupun dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun

2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Syariah

hanya menyebutkan eksekusi hak tanggungan dan eksekusi

fidusia, namun eksekusi termasuk rejim jaminan dalam akad

syariah, oleh karena itu sesuai dengan bunyi Pasal 7 ayqt (1)

Perma Nomor 14 Tahun 2016, maka eksekusi hipotik kapal laut

menjadi kewenangan Pengadilan Agama untuk mengek-

sekusinya.

16.13. Prosedur eksekusi hipotek kapal laut :

16.13.1. Kreditor mengajukan fiat eksekusi.

16.13.2. Ketua Pengadilan Agama memanggil debitor untuk

menghadiri sidang insidentil sesuai bunyi Pasal 196 HIR

untuk aanmaning dalam waktu paling lma delapan hari.

Page 14: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

14

16.13.3. Apabila dalam waktu delapan hari tersebut tidak

dilaksanakan secara suka rela, maka dikeluarkan

Penetapan Sita Eksekusi atas barang obyek hipotik.

16.13.4. Penyitaan dilakukan olen Panitera atau Jurusita sesuai

ketentuan Pasal 559-579 Rv.

16.13.5. Mengumumkan penyitaan tersebut dengan cara

mendaftarkan di Kantor Syahbandar yang bersangkutan

(tempat termohon atau tempat barang terdaftar)

16.13.6. Selanjutnya Ketua Pengadilan Agama menerbitkan

Penetapan Penjualan Lelang.

16.13.7. Syarat eksekusi hipotik kapal laut adalah Kapal tersebut

harus terdaftar di Kantor Syahbandar setempat

(Staatblad 1933 Nomor 48 jo. Staatblad 1938 Nomor 2

tentang Ordonansi Pendaftaran Kapal dan Balik Nama

Kapal).

16.13.8. Asas-asas sita kapal laut :

16.13.8.1. Rejdende beslag (Pasal 559 Rv), yaitu yang

boleh disita eksekusi hanya terbatas pada

kapalnya dan tidak boleh menghalangi atau

menghambat kegiatan operasional kapal

untuk berlayar di dalam wilayah Indonesia

maupun ke luar negeri.

16.13.8.2. Kebabasan menguasai dan mengusahai kapal.

16.13.8.3. Jika kreditor khawatis kapal tersebut berangkat

ke tempat lain, kreditor dapat mohon kepada

Ketua Pengadilan Agama untuk melakukan

penahanan kapal.

17. Konsignasi/Penitipan Uang Di Pengadilan

17.1. Untuk urusan keuangan hendaknya selalu diadministrasikan

secara tertib, transparan dan akuntabel.

17.2. Dalam hal hasil eksekusi fidusia melebihi nilai penjaminan,

penerima fidusia wajib mengembalikan kelebihan tersebut

kepada pemberi fidusia.

17.3. Dalam hal pembayaran sejumlah uang, sedang hasil penjualan

melebihi kewajiban yang yang harus dibayar, maka

kelebihannya harus dikembali kepada tereksekusi.

17.4. Namun apabila hasil eksekusi tidak mencukupi untuk pelunasan

utang, maka debitor atau tereksekusi tetap bertanggung jawab

atas utang yang belum terbayar.

Page 15: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

15

17.5. Dalam menindak lanjuti hasil pelelangan, dimana

Tergugat/Termohon eksekusi menolak untuk menerima bagian-

nya, maka perlu ditempuh langkah sebagai berikut :

17.5.1. Pemohon Eksekusi mengajukan permohonan penyim-

panan (F-38).

17.5.2. Jurusita membuat berita acara penyerahan dan

penyimpanan kepada Panitera (F-39).

17.5.3. Berita acara pemohon eksekusi menyerahkan uang

kepada Termohon Eksekusi, namun ditolak (F-40).

17.5.4. Ketua Pengadilan Agama menerbitkan penetapan uang

titipan.

17.5.5. Uang disimpan dan dibukukan di kepaniteraan dengan

rekening Pengadilan Agama.

17.5.6. Membuka rekening uang konsignasi dengan permoho-

nan ke Menteri Keuangan RI.

17.5.7. Sambil menunggu izin dari Menteri Keuangan RI tentang

pembukaan rekening konsignasi, bagian pihak yang

menolak menerima uang bagiannya yang dalam bentuk

tunai sudah diamankan dalam rekening perkara meskipun

langkah ini tidak tepat.

17.5.8. Bunga dari uang konsignasi di setor ke Kas Negara

sebagai penerimaan lain-lain.

18. Penutup.

Demikian tulisan ini dapat terselesaikan dan dari berbagai aspek

sudut pandang akan diketemukan beberapa kelemahan dan

kekurangan. Untuk penyempurnaan tulisan ini sudilah kiranya segala

koreksi dan masukan dapat disampaikan secara tertulis sehingga

menjadi data yang valid untuk penyempurnaan lebih lanjut. Tulisan ini

berangkat dari ta’bir yang indah, “Tanamlah kurma, meskipun engkau

tahu besok akan mati”.

Pontianak, 09 Desmber 2018

Page 16: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

16

Form-32 : Catatan Paniteri pada

Putusan Arbitrase.

PUTUSAN ARBITRASE

Nomor : ................................

Keterangan :

1. Catatan Panitera diletakkan di akhir asli putusan Arbitrase.

2. Cukup dengan setempel.

3. Bunyi catatan Panitera sebagai berikut :

Catatan Panitera :

Putusan Arbitrase ini telah didaftarkan

di Kepaniteraan Pengadilan Agama ...........

dibawah Nomor ........./Pdt.Abt/20...../PA.............

tanggal ...................;

Panitera,

.......................................

Page 17: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

17 Form-33 : Tanda Terima Pengembalian

SK Pengangkatan Arbiter.

TANDA TERIMA

Nomor : ........./Pdt.Abt/20...../PA.......

Pada hari ................. tanggal ...................., Saya ....................... Panitera

Pengadilan Agama ............................... telah menerima Surat Keputusan

Pengangkatan Arbiter Nomor ............. tanggal ........................ dari seseorang

yang bernama ...................................., umur .... tahun, agama ..............,

pekerjaan .........................., bertempat tinggal di Jalan ................., RT.../RW....

Desa/Kelurahan .................., Kecamatan .................., Kabupaten/Kota .........;

Demikian tanda terima ini dibuat, dengan ditanda tangani oleh saya

dan yang menyerahkan;

Yang menyerahkan, Panitera,

....................................... ..............................

Page 18: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

18

Form-33.a : SK Pengangkatan Arbiter.

Sebagai contoh, ikuti dan cermati apa yang diserahkan oleh

Arbiter kepada Panitera Pengadilan Agama

Page 19: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

19 Form-34 : Putusan Menolak Pembatalan-

Putusan Arbitrase.

P U T U S A N

Nomor ...../Pdt.Abt/20..../PA....

Bismillahir rahmanir rahim (tulisan Arab)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama ................ yang memeriksa dan mengadili

perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah

menjatuhkan putusan perkara permohonan pembatalan putusan Arbitrse

antara :

.......................... bin/binti ....................; umur ...... tahun, pekerjaan ...................,

agama ................, pekerjaan ..................., bertempat tinggal di

Jalan ..........., RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................,

Kecamatan ..................., Kabupaten/Kota ..................., sebagai

Pemohon;

melawan

Arbiter ............................, pada kantor Arbitrase ................. berkedudukan di

Jalan .............................................; sebagai Termohon I;

.......................... bin/binti .............................; umur ...... tahun, agama ............,

pekerjaan .............., bertempat tinggal di Jalan ......................,

RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................., Kecamatan

..................., Kabupaten/Kota ....................., semula sebagai

sebagai Termohon II;

Pengadilan Agama ...................;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan pihak-pihak yang berperkara;

Telah memperhatikan alat-alat bukti yang diajukan di persidangan;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonan pemba-

talan putusan Arbitrasi ......................, yang terdaftar di Kepaniteraan

Pengadilan Agama .................. pada tanggal ................... dibawah register

Page 20: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

20

Nomor ...../Pdt.Abt/20..../PA.... telah mengajukan permohonan terhadap

para termohon dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa .......................................................................................................

...................................................................................................................;

2. Bahwa..................................................................................................................

..................................................................................................................;

Berdasarkan alasan tersebut diatas adalah patut bagi

Pengadilanan Agama ..................... berkenan menjatuhkan putusan yang

amarnya sebagai berikut :

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk

seluruhnya;

2. Menyatakan batal, tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan

hukum mengikan Putusan Arbitrase .............. tanggal ...................;

Dan seterusnya;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan

para pihak yang berperkara telah hadir sendiri di persidangan;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berdasarkan Pasal 130 HIR dan

Perma Nomor 01 Tahun 2016, telah melakukan upaya perdamaian antara

kedua belah pihak berperkara dengan menunjuk Hakim Mediator

........................... untuk melakukan mediasi kepada kedua belah pihak,

namun berdasarkan laporan Hakim Mediator tanggal ................, yang

pada intinya bahwa perdamaian tidak berhasil dan kedua belah pihak

tetap melanjutkan perkara sampai dengan dijatuhkannya putusan;

Menimbang, bahwa jawaban Termohon I ...............................................

............................................................................................................................. ......;

Menimbang, bahwa jawaban Termohon II ..............................................

............................................................................................................................. ......;

Dan seterusnya, sebagaimana membuat putusan perkara

permohonan cerai talak;

Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan

terkait;

MENGADILI

1. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya;

2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp

....................; (.........................);

Page 21: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

21

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang

dilangsungkan pada hari ............. tanggal ....................... Masehi,

bertepatan dengan tanggal ................... Hijriyah, oleh kami .............. sebagai

Ketua Majelis, ............................. dan ........................... masing-masing sebagai

Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk

umum pada hari ......................... tanggal ....................... Masehi, bertepatan

dengan tanggal ................... Hijriyah, oleh Ketua Majelis tersebut dengn

didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh ........................... sebagai

Panitera Pengganti serta dihadiri oleh para pihak yang berperkara;

Ketua Majelis,

...................................

Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,

..................................... ....................................

Panitera Pengganti,

....................................

Perincian Biaya :

1. Pendaftaran Rp.........................;

2. Biaya Proses Rp.........................;

3. Panggilan Rp.........................;

4. Redksi Rp.........................;

5. Meterai Rp.........................;

Jumlah Rp.........................;

Page 22: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

22

Form-34.a : Putusan Mengabulkan Pembatalan-

Putusan Arbitrase.

P U T U S A N

Nomor ...../Pdt.Abt/20..../PA....

Bismillahir rahmanir rahim (tulisan Arab)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama ................ yang memeriksa dan mengadili

perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah

menjatuhkan putusan perkara permohonan pembatalan putusan Arbitrse

antara :

.......................... bin/binti ....................; umur ...... tahun, pekerjaan ...................,

agama ................, pekerjaan ..................., bertempat tinggal di

Jalan ..........., RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................,

Kecamatan ..................., Kabupaten/Kota ..................., sebagai

Pemohon;

melawan

Arbiter ............................, pada kantor Arbitrase ................. berkedudukan di

Jalan .............................................; sebagai Termohon I;

.......................... bin/binti .............................; umur ...... tahun, agama ............,

pekerjaan .............., bertempat tinggal di Jalan ......................,

RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................., Kecamatan

..................., Kabupaten/Kota ....................., semula sebagai

sebagai Termohon II;

Pengadilan Agama ...................;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan pihak-pihak yang berperkara;

Telah memperhatikan alat-alat bukti yang diajukan di persidangan;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonan pemba-

talan putusan Arbitrasi ......................, yang terdaftar di Kepaniteraan

Pengadilan Agama .................. pada tanggal ................... dibawah register

Page 23: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

23

Nomor ...../Pdt.Abt/20..../PA.... telah mengajukan permohonan terhadap

para termohon dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

3. Bahwa .......................................................................................................

...................................................................................................................;

4. Bahwa..................................................................................................................

..................................................................................................................;

Berdasarkan alasan tersebut diatas adalah patut bagi

Pengadilanan Agama ..................... berkenan menjatuhkan putusan yang

amarnya sebagai berikut :

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk

seluruhnya;

2. Menyatakan batal, tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan

hukum mengikan Putusan Arbitrase .............. tanggal ...................;

Dan seterusnya;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan

para pihak yang berperkara telah hadir sendiri di persidangan;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berdasarkan Pasal 130 HIR dan

Perma Nomor 01 Tahun 2016, telah melakukan upaya perdamaian antara

kedua belah pihak berperkara dengan menunjuk Hakim Mediator

........................... untuk melakukan mediasi kepada kedua belah pihak,

namun berdasarkan laporan Hakim Mediator tanggal ................, yang

pada intinya bahwa perdamaian tidak berhasil dan kedua belah pihak

tetap melanjutkan perkara sampai dengan dijatuhkannya putusan;

Menimbang, bahwa jawaban Termohon I ...............................................

............................................................................................................................. ......;

Menimbang, bahwa jawaban Termohon II ..............................................

............................................................................................................................. ......;

Dan seterusnya, sebagaimana membuat putusan perkara

permohonan cerai talak;

Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan

terkait;

MENGADILI

1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;

2. Membatalkan putusan Arbitrase ..................... Nomor .....................

tanggal ........................ dan sekaligus menyatakan tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat;

Page 24: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

24

3. Menghukum kepada Termohon I dan Termohon II untuk membayar

biaya perkara sejumlah Rp. ................... (......................) masing-

masing separoh bagian.

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang

dilangsungkan pada hari ............. tanggal ....................... Masehi,

bertepatan dengan tanggal ................... Hijriyah, oleh kami .............. sebagai

Ketua Majelis, ............................. dan ........................... masing-masing sebagai

Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk

umum pada hari ......................... tanggal ....................... Masehi, bertepatan

dengan tanggal ................... Hijriyah, oleh Ketua Majelis tersebut dengn

didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh ........................... sebagai

Panitera Pengganti serta dihadiri oleh para pihak yang berperkara;

Ketua Majelis,

...................................

Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,

..................................... ....................................

Panitera Pengganti,

....................................

Perincian Biaya :

1. Pendaftaran Rp.........................;

2. Biaya Proses Rp.........................;

3. Panggilan Rp.........................;

4. Redksi Rp.........................;

5. Meterai Rp.........................;

Jumlah Rp.........................;

Page 25: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

25 Form-35 : Permohonan Pembatalan

Putusan Arbiter.

Hal : Permohonan Pembatalan- ..........................., .......................

Putusan Arbiter.

Kepada Yth :

Ketua Pengadilan Agama .......................

di .................................................................

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Yang bertandatangan di bawah ini :

............................................ bin/binti ................................; agama .............,

pekerjaan ..............., bertempat tinggal di Jalan ................,

RT......./RW......., Kelurahan/Desa ....................., Kecamatan

..................., Kabupaten/Kota ........... ........., sebagai pihak

Pemohon;

melawan

...................................., Arbiter ...................; alamat ...................................

sebagai Termohon I;

............................................ bin/binti ................................; agama .............,

pekerjaan ..............., bertempat tinggal di Jalan ................,

RT......./RW......., Kelurahan/Desa ....................., Kecamatan

..................., Kabupaten/Kota ........... ........., sebagai pihak

Termohon II;

dengan ini mengajukan permohonan pembatalan atas Putusan Arbitrase

.................... Nomor .................... tanggal .................... dengan alasan sebagai

berikut :

1. Bahwa antara Pemhohon dengan Termohon telah menyerahkan

penyelesaian sengketa kepada Arbitrase .................. dengan putusannya

Nomor .................... tanggal ................. yang amarnya berbunyi sebagai

berikut :

......................................................................................................................

....................................................................................................................

2. Bahwa .......................................................................................................

3. Bahwa .......................................................................................................

Page 26: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

26

Berdasarkan dalil-dalil diatas, Pemohon mohon kepada Ketua

Pengadilan Agama ...................... untuk menjatuhkan putusan sebagai

berikut :

1. Mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya;

2. Membatalkan putusan Arbitrase ..................... Nomor .....................

tanggal ........................ dan sekaligus menyatakan tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat;

Demikian permohonan ini kami ajukan dan terimakasih;

Wasssalam.

Penggugat,

..................................................

Page 27: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

27 Form-36 : Akta Permohonan-

Kasasi.

AKTA PERMOHONAN KASASI

Nomor ......./Pdt.G/20..../PA......

Pada hari ini ................. tanggal ............... telah datang menghadap

saya .......................... Panitera Pengadilan Agama ..................., seorang

bernama ...................... bin ........................, umur .......... tahun, agama ............

pekerjaan .................... bertempat tinggal di Jalan ................, RT...../RW.....,

Desa/Kelurahan ......................, Kecamatan ........................, Kabupaten/Kota

....................... sebagai Pemohon, bertindak atas dirinya sendiri

menerangkan bahwa ia memohon kasasi terhadap putusan Pengadilan

Agama ................ dalam perkara permohonan pembatalan putusan

Arbitrase Nomor ........../ Pdt.G/20..../PA....... dalam perkara antara :

.................................................; sebagai Pemohon;

melawan

.................................................; sebagai Termohon;

Demikian permohonan kasasi ini dibuat dan ditanda tangani oleh saya,

Panitera Pengadilan Agama ................... dan Pemohon kasasi diatas;

Pemohon Kasasi, Panitera,

.................................. .................................

Page 28: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

28

Form-37 : PMH Pembatalan-

Putusan Arbitrase.

P E N E T A P A N

Nomor ....../Pdt.Abt/20...../PA.......

Ketua Pengadilan Agama ................... telah membaca surat

permohonan pembatalan putusan Arbitrase yang terdaftar dalam register

Nomor ....../Pdt.Abt/20..... /PA....... tanggal ....................;

Menimbang, bahwa untuk memeriksa dan mengadili perkara

permohonan pembatalan putusan Arbitrase tersebut perlu ditetapkan

Majelis Hakim yang susunannya tersebut dibawah ini;

Mengingat Pasal 11 ayat (1) Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009

tentang Kekuasaan Kehakiman jouncto Pasal 93 dan Pasal 94 Undang

Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana

telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir

dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009;

MENETAPKAN

1. ............................................ sebagai Ketua Majelis;

2. ............................................ sebagai Hakim Anggota;

3. ............................................ sebagai Hakim Anggota;

untuk memeriksa dan mengadili perkara permohonan pembatalan

putusan arbitrase;

Ditetapkan di : ...................................

Pada tanggal : ....................................

Ketua,

.................................................

Page 29: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

29 Form-37.a. : PHS Pembatalan-

Putusan Arbitrase.

P E N E T A P A N

Nomor ....../Pdt.Abt/20...../PA.......

Ketua Majelis Pengadilan Agama ................... telah membaca surat

Penetapan Majelis Hakim Nomor ....../Pdt.Abt/20...../PA....... tanggal

.................... perkara permohonan pembatalan putusan arbitrase yang

terdaftar dalam register Nomor ....../Pdt.Abt/20...../PA....... tanggal

.................... dalam perkara antara :

.......................... bin/binti .....................; umur ...... tahun, agama ...............,

pekerjaan ................., bertempat tinggal di Jalan ..........., RT......./

RW.........., Desa/Kelurahan ......................, Kecamatan .................,

Kabupaten/Kota ....................., sebagai Pemohon;

melawan

...................................., Arbiter ...................; alamat .....................................

sebagai Termohon I;

.......................... bin/binti ....................; umur ...... tahun, pekerjaan ...................,

agama ................, pekerjaan ..................., bertempat tinggal di

Jalan ..........., RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................,

Kecamatan ......................., Kabupaten/Kota .....................,

sebagai TermohonII;

Memperhatikan Pasal 145 RBg dan peraturan perundang-undangan

terkait;

MENETAPKAN

- Menentukan bahwa pemeriksaan perkara tersebut akan dilangsungkan

pada hari ................., tanggal ......................., pukul .........................;

- Memerintahkan kepada Jurusita Pengadilan Agama .................

memanggil pihak-pihak berperkara datang menghadap di muka sidang

Pengadilan Agama ..................... pada hari, tanggal dan jam yang telah

ditetapkan diatas dengan membawa surat-surat yang akan diajukan

sebagai bukti dalam perkaranya;

Page 30: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

30

- Selanjutnya agar diserahkan kepada para pihak berperkara sehelai

salinan surat permohonan dengan diterangkan jika dikehendaki dapat

dijawab secara tertulis yang ditanda tangani mereka sendiri atau oleh

kuasa hukumnya dan diajukan pada waktu sidang yang ditetapkan untuk

itu;

- Menentukan bahwa tenggang waktu antara pemanggilan para pihak

berperkara dengan hari sidang paling sedikit 3 (tiga) hari kerja;

Ditetapkan di : ...................................

Pada tanggal : ....................................

Ketua Majelis,

.................................................

Page 31: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

31

Form-37.b : Penunjukan Panitera Sidang.

SURAT PENUNJUKAN

Nomor ....../Pdt.Eks/20...../PA.......

Panitera Pengadilan Agama ................... telah membaca Penetapan

Ketua Pengadilan Agama ................... Nomor ....../Pdt.Abt/20...../PA.......

tanggal .................... tentang Penetapan Majelis Hakim;

Menimbang, bahwa untuk membantu tugas Majelis Hakim dalam

memeriksa dan mengadili perkara tersebut perlu menunjuk

Panitera/Panitera Pengganti;

Mengingat Pasal 11 ayat (1) Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009

tentang Kekuasaan Kehakiman jouncto Pasal 93 dan Pasal 94 Undang

Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana

telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir

dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009;

MENUNJUK

Saudara ...................... sebagai Panitera/Panitera Pengganti dengan tugas :

1. Membantu Majelis Hakim dengan menghadiri dan mencatat

jalannya sidang serta membuat Berita Acara Sidang;

2. Melaksanakan semua perintah Ketua Majelis dalam rangka

penyelesaian perkara tersebut;

......................, ....................................

Panitera,

.................................................

Page 32: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

32

Form-37.c : Penunjukan Jurusita.

SURAT PENUNJUKAN

Nomor ....../Pdt.Abt/20...../PA.......

Panitera Pengadilan Agama ................... telah membaca Penetapan

Ketua Pengadilan Agama ................... Nomor ....../Pdt.Abt/20...../PA.......

tanggal .................... tentang Penetapan Majelis Hakim;

Menimbang, bahwa untuk kelancaran tugas Majelis Hakim dalam

memeriksa dan mengadili perkara tersebut perlu dibantu oleh seorang

Jurusita/Jurusita Pengganti;

Mengingat Pasal 17 ayat (3) Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009

tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Pasal 103 Undang Undang Nomor 7

Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan

Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang

Undang Nomor 50 Tahun 2009;

MENUNJUK

Saudara ...................... sebagai Jurusita/Jurusita Pengganti dengan tugas

melaksanakan perintah Ketua Majelis menyampaikan panggilan,

pemberitahuan isi putusan kepada pihak yang tidak hadir, mengumumkan

melalui media massa dan melakukan tugas-tugas sebagai Jurusita/Jurusita

Pengganti lainnya atas perintah Ketua Majelis:

......................, .................................

Panitera,

.................................................

Page 33: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

33 Form-37.d : Relaas Pemohon.

RELAAS PANGGILAN

Nomor ......./Pdt.Abt/20.../PA.......

Pada hari ................. ini, tanggal ....................... Saya .......................

sebagai Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Agama ......................... atas

perintah Ketua Majelis Hakim dalam perkara Nomor ......./Pdt.Abt/20...

/PA......., tanggal ....................;

TELAH MEMANGGIL

.......................... bin/binti ....................; umur ...... tahun, pekerjaan ...................,

agama ................, pekerjaan ..................., bertempat tinggal di

Jalan ..........., RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................,

Kecamatan ......................., Kabupaten/Kota .....................,

semula sebagai Pemohon;

agar datang menghadap sidang Pengadilan Agama ................ pada :

Hari/tanggal : ...............................

Pukul : ...............................

Tempat : ...............................

untuk pemeriksaan pembatalan putusan Arbitrase ................ antara :

...............................; sebagai Pemohon;

melawan

..............................; Arbiter ................ sebagai Termohon I;

...............................; sebagai Termohon II;

Panggilan ini saya laksanakan di tempat kediaman yang dipanggil

dan disana saya bertemu serta berbicara Pemohon (tidak bertemu

Pemohon kemudian saya sampaikan melalui Kepala Desa/Lurah dan di

sana saya bertemu .......................... untuk disampaikan kepada yang

bersangkutan);

Selanjutnya saya telah meninggalkan dan menyerahkan kepadanya

sehelai relaas panggilan;

Demikian relaas panggilan ini dibuat dan ditanda tangani oleh saya

serta Pemohon;

Pemohon, Jurusita,

................................. .................................

Page 34: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

34

Form-37.e : Relaas Termohon I.

RELAAS PANGGILAN

Nomor ......./Pdt.Abt/20.../PA.......

Pada hari ................. ini, tanggal ....................... Saya .......................

sebagai Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Agama ......................... atas

perintah Ketua Majelis Hakim dalam perkara Nomor ......./Pdt.Abt/ 20...

/PA......., tanggal ....................;

TELAH MEMANGGIL

.........................., Arbiter ....................alamat di Jalan ..........., RT......./

RW.........., Desa/Kelurahan ........................., Kecamatan

...................., Kabupaten/Kota ....................., sebagai Termohon

I;

agar datang menghadap sidang Pengadilan Agama ................ pada :

Hari/tanggal : ...............................

Pukul : ...............................

Tempat : ...............................

untuk pemeriksaan pembatalan putusan Arbitrase ................ antara :

..........................................; sebagai Pemohon;

melawan

.........................................; sebagai Termohon I;

.........................................; sebagai Termohon II;

Panggilan ini saya laksanakan di tempat kediaman yang dipanggil

dan disana saya bertemu serta berbicara Termohon I (tidak bertemu

Termohon I kemudian saya sampaikan melalui Kepala Desa/Lurah dan di

sana saya bertemu .................... untuk disampaikan kepada yang

bersangkutan);

Selanjutnya saya telah meninggalkan dan menyerahkan kepadanya

sehelai relaas panggilan;

Demikian relaas panggilan ini dibuat dan ditanda tangani oleh saya

serta Termohon I;

Termohon I, Jurusita,

................................. .................................

Page 35: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

35

Form-37.f : Relaas Termohon II.

RELAAS PANGGILAN

Nomor ......./Pdt.Abt/20.../PA.......

Pada hari ................. ini, tanggal ....................... Saya .......................

sebagai Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Agama ......................... atas

perintah Ketua Majelis Hakim dalam perkara Nomor ......./Pdt.Abt/20...

/PA......., tanggal ....................;

TELAH MEMANGGIL

.......................... bin/binti ....................; umur ...... tahun, pekerjaan ...................,

agama ................, pekerjaan ..................., bertempat tinggal di

Jalan ..........., RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................,

Kecamatan ......................., Kabupaten/Kota .....................,

sebagai Termohon II;

agar datang menghadap sidang Pengadilan Agama ................ pada :

Hari/tanggal : ...............................

Pukul : ...............................

Tempat : ...............................

untuk pemeriksaan pembatalan putusan Arbitrase ................ antara :

..........................................; sebagai Pemohon;

melawan

........................................., Arbiter ...... sebagai Termohon I;

.........................................; sebagai Termohon II;

Panggilan ini saya laksanakan di tempat kediaman yang dipanggil

dan disana saya bertemu serta berbicara Termohon II (tidak bertemu

Termohon kemudian saya sampaikan melalui Kepala Desa/Lurah dan di

sana saya bertemu .................... untuk disampaikan kepada yang

bersangkutan);

Selanjutnya saya telah meninggalkan dan menyerahkan kepadanya

sehelai relaas panggilan;

Demikian relaas panggilan ini dibuat dan ditanda tangani oleh saya

serta Termohon II;

Termohon II, Jurusita,

................................. .................................

Page 36: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

36

Form-37.g : Putusan Mengabulkan Pembatalan-

Putusan Arbitrase.

P U T U S A N

Nomor ...../Pdt.Abt/20..../PA....

Bismillahir rahmanir rahim (tulisan Arab)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama ................ yang memeriksa dan mengadili

perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah

menjatuhkan putusan perkara permohonan pembatalan putusan Arbitrase

antara :

.......................... bin/binti ....................; umur ...... tahun, pekerjaan ...................,

agama ................, pekerjaan ..................., bertempat tinggal di

Jalan ..........., RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................,

Kecamatan ..................., Kabupaten/Kota ..................., sebagai

Pemohon;

melawan

Arbiter ............................, pada kantor Arbitrase ................. berkedudukan di

Jalan .............................................; sebagai Termohon I;

.......................... bin/binti .............................; umur ...... tahun, agama ............,

pekerjaan .............., bertempat tinggal di Jalan ......................,

RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................., Kecamatan

..................., Kabupaten/Kota ....................., semula sebagai

sebagai Termohon II;

Pengadilan Agama ...................;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan pihak-pihak yang berperkara;

Telah memperhatikan alat-alat bukti yang diajukan di persidangan;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonan pemba-

talan putusan Arbitrasi ......................, yang terdaftar di Kepaniteraan

Pengadilan Agama .................. pada tanggal ................... dibawah register

Page 37: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

37

Nomor ...../Pdt.Abt/20..../PA.... telah mengajukan permohonan terhadap

para termohon dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa .......................................................................................................

...................................................................................................................;

2. Bahwa................................................................................................................

....................................................................................................................;

Berdasarkan alasan tersebut diatas adalah patut bagi

Pengadilanan Agama ..................... berkenan menjatuhkan putusan yang

amarnya sebagai berikut :

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk

seluruhnya;

2. Menyatakan batal, tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan

hukum mengikat Putusan Arbitrase .............. tanggal ...................;

Dan seterusnya;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan

para pihak yang berperkara telah hadir sendiri di persidangan;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berdasarkan Pasal 130 HIR dan

Perma Nomor 01 Tahun 2016, telah melakukan upaya perdamaian antara

kedua belah pihak berperkara dengan menunjuk Hakim Mediator

........................... untuk melakukan mediasi kepada kedua belah pihak,

namun berdasarkan laporan Hakim Mediator tanggal ................, yang

pada intinya bahwa perdamaian tidak berhasil dan kedua belah pihak

tetap melanjutkan perkara sampai dengan dijatuhkannya putusan;

Menimbang, bahwa jawaban Termohon I ...............................................

............................................................................................................................. ......;

Menimbang, bahwa jawaban Termohon II ..............................................

............................................................................................................................. ......;

Dan seterusnya, sebagaimana membuat putusan perkara

permohonan cerai talak;

Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan

terkait;

MENGADILI

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk

seluruhnya;

2. Menyatakan Putusan Arbitrase .............. tanggal ...................batal,

tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;

Page 38: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

38

3. Menghukum Termohon I dan Termohon II untuk membayar biaya

perkara sejumlah Rp ....................; (.........................) masing-masing

separoh bagian;

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang

dilangsungkan pada hari ............. tanggal ....................... Masehi,

bertepatan dengan tanggal ................... Hijriyah, oleh kami .............. sebagai

Ketua Majelis, ............................. dan ........................... masing-masing sebagai

Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk

umum pada hari ......................... tanggal ....................... Masehi, bertepatan

dengan tanggal ................... Hijriyah, oleh Ketua Majelis tersebut dengn

didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh ........................... sebagai

Panitera Pengganti serta dihadiri oleh para pihak yang berperkara;

Ketua Majelis,

...................................

Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,

..................................... ....................................

Panitera Pengganti,

....................................

Perincian Biaya :

1. Pendaftaran Rp.........................;

2. Biaya Proses Rp.........................;

3. Panggilan Rp.........................;

4. Redksi Rp.........................;

5. Meterai Rp.........................;

Jumlah Rp.........................;

Page 39: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

39 Form-37.h : Putusan Menolak Pembatalan-

Putusan Arbitrase.

P U T U S A N

Nomor ...../Pdt.Abt/20..../PA....

Bismillahir rahmanir rahim (tulisan Arab)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama ................ yang memeriksa dan mengadili

perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah

menjatuhkan putusan perkara permohonan pembatalan putusan Arbitrse

antara :

.......................... bin/binti ....................; umur ...... tahun, pekerjaan ...................,

agama ................, pekerjaan ..................., bertempat tinggal di

Jalan ..........., RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................,

Kecamatan ..................., Kabupaten/Kota ..................., sebagai

Pemohon;

melawan

Arbiter ............................, pada kantor Arbitrase ................. berkedudukan di

Jalan .............................................; sebagai Termohon I;

.......................... bin/binti .............................; umur ...... tahun, agama ............,

pekerjaan .............., bertempat tinggal di Jalan ......................,

RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................., Kecamatan

..................., Kabupaten/Kota ....................., semula sebagai

sebagai Termohon II;

Pengadilan Agama ...................;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan pihak-pihak yang berperkar;

Telah memperhatikan alat-alat bukti yang diajukan di persidangan;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonan pemba-

talan putusan Arbitrasi ......................, yang terdaftar di Kepaniteraan

Pengadilan Agama .................. pada tanggal ................... dibawah register

Page 40: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

40

Nomor ...../Pdt.Abt/20..../PA.... telah mengajukan permohonan terhadap

para termohon dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

5. Bahwa .......................................................................................................

............................................................................................................ .......;

6. Bahwa..................................................................................................................

..................................................................................................................;

Berdasarkan alasan tersebut diatas adalah patut bagi

Pengadilanan Agama ..................... berkenan menjatuhkan putusan yang

amarnya sebagai berikut :

1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk

seluruhnya;

2. Menyatakan batal, tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan

hukum mengikan Putusan Arbitrase .............. tanggal ...................;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan

para pihak yang berperkara telah hadir sendiri di persidangan;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berdasarkan Pasal 130 HIR dan

Perma Nomor 01 Tahun 2016, telah melakukan upaya perdamaian antara

kedua belah pihak berperkara dengan menunjuk Hakim Mediator

........................... untuk melakukan mediasi kepada kedua belah pihak,

namun berdasarkan laporan Hakim Mediator tanggal ................, yang

pada intinya bahwa perdamaian tidak berhasil dan kedua belah pihak

tetap melanjutkan perkara sampai dengan dijatuhkannya putusan;

Menimbang, bahwa jawaban Termohon I ...............................................

............................................................................................................................. ......;

Menimbang, bahwa jawaban Termohon II ..............................................

............................................................................................................................. ......;

Dan seterusnya, sebagaimana membuat putusan perkara

permohonan cerai talak;

Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan

terkait;

MENGADILI

1. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya;

2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp

....................; (.........................);

Page 41: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

41

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang

dilangsungkan pada hari ............. tanggal ....................... Masehi,

bertepatan dengan tanggal ................... Hijriyah, oleh kami .............. sebagai

Ketua Majelis, ............................. dan ........................... masing-masing sebagai

Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk

umum pada hari ......................... tanggal ....................... Masehi, bertepatan

dengan tanggal ................... Hijriyah, oleh Ketua Majelis tersebut dengn

didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh ........................... sebagai

Panitera Pengganti serta dihadiri oleh para pihak yang berperkara;

Ketua Majelis,

...................................

Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,

..................................... ....................................

Panitera Pengganti,

....................................

Perincian Biaya :

1. Pendaftaran Rp.........................;

2. Biaya Proses Rp.........................;

3. Panggilan Rp.........................;

4. Redksi Rp.........................;

5. Meterai Rp.........................;

Jumlah Rp.........................;

Page 42: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

42

Form-38: Permohonan Eksekusi

Fidusia.

Perihal : Permohonan Eksekusi- Pontianak, ...........................

Fidusia.

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Agama .....................

di .............................................................

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ..........................

Pekerjaan : Advokat

Alamat : ..........................................................................................;

berdasarkan surat kuasa tertanggal ............................ yang dalam hal ini

bertindak untuk dan atas nama klien kami :

Bank Syariah ..................................., alamat .......................................,

sebagai Kreditor/Pemohon Eksekusi Fidusia;

dengan ini mengajukan eksekusi fidusia Nomor .........., tanggal terhadap :

.......................... bin/binti ....................; umur ...... tahun, pekerjaan ...................,

agama ................, pekerjaan ..................., bertempat tinggal di

Jalan ..........., RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................,

Kecamatan ......................., Kabupaten/Kota .....................,

sebagai Debitor/Termohon Eksekusi Fidusia;

Adapun permohonan ini disampaikan atas dalil-dalil sebagai berikut :

1. Bahwa ...................................................................................................................

............................................................................................................................. ..;

2. Bahwa....................................................................................................................

............................................................................................................................. ..;

3. Bahwa terhadap obyek eksekusi fidusia tersebut belum diletakkan sita

jaminan;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, kami mohon

kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Agama .........................,

berkenan :

1. Memanggil, menegor dan selanjutnya memerintahkan kepada

Termohon Eksekusi Fidusia untuk melaksanakan akta fiduasi Nomor

......................... tanggal ................ yang bertitel :Demi Keadilan

Page 43: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

43

Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, bila perlu dengan upaya

paksa dengan mengosongkan .............. (seperti tanah sengketa)

bersama alat negara;

2. Meletakkan sita eksekusi terhadap obyek eksekusi fidusia dimaksud;

Demikianlah surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian

serta perkenan Yang Terhormat Ketua Pengadilan Agama .................... kami

haturkan terima kasih;

Wassalam.

Hormat kami

Pemohon Eksekusi,

.......................................

Page 44: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

44

Form-38.a : PHS Aanmaning-

Fidusia.

P E N E T A P A N

Nomor : ..... /Pdt-Eks.Fid/20... /PA......

Ketua Pengadilan Agama .......... telah membaca :

I. Surat permohonan eksekusi hak tanggungan dari Kreditor/Pemohon

Eksekusi tanggal ............................... yang terdaftar di Kepaniteraan

Pengadilan Agama .................. Nomor ..... /Pdt-Eks.Fid/20... /PA......

tanggal ..................;

II. Foto kopi Sertifikat Fidusia Nomor ............... tanggal ........... yang bertitel

“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”;

III. Akta Perjanjian Utang Piutang Akad Syariah Nomor ..................... Tanggal

.......................;

IV. Foto kopi Pendaftaran Fidusia pada Kantor Pendaftaran Fidusia

Kabupaten/Kota ............................... Nomor ................. tanggal ................;

V. Foto kopi surat-surat tegoran oleh kreditor kepada debitor Nomor

....................... tanggal .................... dan Nomor .................. tanggal .............

Menimbang, bahwa permohonan eksekusi tersebut berdasarkan

hukum dan oleh karena itu dapat dikabulkan;

Memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-undangan

terkait;

MENETAPKAN

Memerintahkan Jurusita Pengadilan Agama ..............., memanggil

Pemohon Eksekusi dan Termohon Eksekusi supaya datang menghadap di

hadapan kami pada hari .............., tanggal .............., pukul ........., untuk

aanmaning terhadap Termohon Eksekusi Fidusia agar memenuhi

Sertifikat Fidusia Nomor ............... tanggal ........... yang bertitel “Demi

Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” tersebut dalam

tenggang waktu 8 (delapan) hari sejak ditegor;

Ditetapkan di : ....................;

Pada tanggal : ....................;

Ketua,

...............................................

Page 45: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

45 Form-38.b : Relaas Panggilan Pemohon

Eksekusi Fidusia.

RELAAS PANGGILAN

Nomor ......./Pdt.Eks.Fid/20.../PA.......

Pada hari ................. ini, tanggal ....................... Saya .......................

sebagai Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Agama ......................... atas

perintah Ketua Pengadilan Agama ............ dalam permohonan eksekusi

hak tanggungan Nomor ......./Pdt.Eks.Fid/ 20.../PA......., tanggal ....................;

TELAH MEMANGGIL

..........................; alamat di Jalan ..........., sebagai Kreditor/Pemohon Eksekusi

Fidusia;

agar datang menghadap sidang aanmaning Pengadilan Agama ................

pada :

Hari/tanggal : ...............................

Pukul : ...............................

Tempat : ...............................

untuk pemeriksaan aanmaning eksekusi fidusia antara :

.........................................; sebagai Kreditor/Pemohon Eksekusi

Fidusia;

melawan

.........................................; sebagai Debitor/Termohon Eksekusi

Fidusia;

Panggilan ini saya laksanakan di tempat kediaman yang dipanggil dan

disana saya bertemu serta berbicara dengan Kreditor/Pemohon Eksekusi

Fidusia dan diberitahukan kepadanya bahwa dirinya akan mendengarkan

bahwa Debitor/Termohon Eksekusi Fidusia akan diberi tegoran agar

melaksanakan Sertifikat Fidusia Nomor ............... tanggal ........... yang bertitel

“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”; dalam

tenggang waktu 8 (delapan) hari sejak ditegor;

Selanjutnya saya telah meninggalkan dan menyerahkan kepadanya

sehelai relaas panggilan;

Demikian relaas panggilan ini dibuat dan ditanda tangani oleh saya

serta Kreditor/Pemohon Eksekusi Fidusia;

Kreditor/Pemohon Eksekusi Fidusia, Jurusita,

................................. .................................

Page 46: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

46

Form-38.c : Relaas Panggilan Termohon-

Eksekusi Fidusia.

RELAAS PANGGILAN

Nomor ......./Pdt.Eks.Fid/20.../PA.......

Pada hari ................. ini, tanggal ....................... Saya .......................

sebagai Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Agama ......................... atas

perintah Ketua Pengadilan Agama ............ dalam permohonan eksekusi

hak tanggungan Nomor ......./Pdt.Eks.Fid/ 20.../PA......., tanggal ....................;

TELAH MEMANGGIL

.......................... bin/binti ....................; umur ...... tahun, pekerjaan ...................,

agama ................, pekerjaan ..................., bertempat tinggal di

Jalan ..........., RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan .........................,

Kecamatan ......................., Kabupaten/Kota .....................,

sebagai Debitor/Termohon Eksekusi Fidusia;

agar datang menghadap sidang aanmaning Pengadilan Agama ................

pada :

Hari/tanggal : ...............................

Pukul : ...............................

Tempat : ...............................

untuk pemeriksaan aanmaning antara :

.........................................; sebagai Kreditor/Pemohon Eksekusi Fidusia;

melawan

.........................................; sebagai Debitor/Termohon Eksekusi Fidusia;

Panggilan ini saya laksanakan di tempat kediaman yang dipanggil

dan disana saya bertemu serta berbicara dengan Debitor/Termohon

Eksekusi Fidusia dan diberitahukan kepadanya bahwa dirinya akan diberi

tegoran agar melaksanakan Sertifikat Fidusia Nomor ............... tanggal

........... yang bertitel “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha

Esa”; dalam tenggang waktu 8 (delapan) hari sejak ditegur;

Selanjutnya saya telah meninggalkan dan menyerahkan kepadanya

sehelai relaas panggilan;

Demikian relaas panggilan ini dibuat dan ditanda tangani oleh saya

serta Debitor/Termohon Eksekusi Fidusia;

Debitor/Termohon Eksekusi Fidusia, Jurusita,

................................. .................................

Page 47: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

47 Form-38.d : Berita Acara Aanmaning 1

Termohon Eksekusi Fidusia.

BERITA ACARA

Nomor .........../Pdt.Eks.Fid/20...../PA.......

Pengadilan Agama ..................... yang memeriksa dan mengadili

perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di ruang

sidang Pengadilan Agama tersebut, pada hari ..............., tanggal ...........

dalam perkara Eksekusi Fidusia antara :

......................................; alamat ....................................................... di Jalan

............................................................. , sebagai Kreditor/Pemohon

Eksekusi Fidusia;

melawan

.......................... bin/binti ...........................; umur ...... tahun, agama .................,

pekerjaan .................., bertempat tinggal di Jalan ..................,

RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan ........................., Kecamatan

.............., Kabupaten/Kota ............, sebagai Debitor/Termohon

Eksekusi Fidusia;

Susunan persidangan :

.......................................... sebagai Ketua; dan dibantu

.......................................... sebagai Panitera;

Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh

Ketua, Kreditor/Pemohon Eksekusi Fidusia dan Debitor/Termohon Eksekusi

Fidusia dipanggil menghadap ke persidangan;

Kreditor/Pemohon Eksekusi Fidusia datang menghadap sendiri;

Debitor/Termohon Eksekusi Fidusia datang menghadap sendiri;

Selanjutnya Ketua memberikan tegoran kepada Debitor/Termohon

Eksekusi Fidusia, agar ia dalam waktu 8 (delapan) hari memenuhi dan

melaksanakan isi Sertifikat Fidusia Nomor ............... tanggal ........... yang

bertitel “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”;

Kemudian, setelah penegoran tersebut dilaksanakan, Ketua lalu

menyatakan sidang ditutup;

Demikian, berita acara sidang ini dibuat dan ditanda tangani oleh

Ketua serta Panitera;

Panitera, Ketua,

....................................... ...........................................

Page 48: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

48

Form-38.e : Berita Acara Aanmaning 2

Termohon Eksekusi Fidusia

Tidak Hadir.

BERITA ACARA

Nomor .........../Pdt.Eks.Fid/20...../PA.......

Pengadilan Agama ..................... yang memeriksa dan mengadili

perkara tertentu pada tingkat pertama yang dilangsungkan di ruang

sidang Pengadilan Agama tersebut, pada hari ..............., tanggal ...........

dalam perkara Eksekusi Fidusia antara :

......................................; alamat ....................................................... di Jalan

............................................................. , sebagai Kreditor/Pemohon

Eksekusi Fidusia;

melawan

.......................... bin/binti ...........................; umur ...... tahun, agama .................,

pekerjaan .................., bertempat tinggal di Jalan ..................,

RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan ........................., Kecamatan

.............., Kabupaten/Kota ............, sebagai Debitor/Termohon

Eksekusi Fidusia;

Susunan persidangan :

.......................................... sebagai Ketua; dan dibantu

.......................................... sebagai Panitera;

Setelah sidang dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh

Ketua, Kreditor/Pemohon Eksekusi Fidusia dan Debitor/Termohon Eksekusi

Fidusia dipanggil menghadap ke persidangan;

Kreditor/Pemohon Eksekusi Fidusia datang menghadap sendiri;

Debitor/Termohon Eksekusi Fidusia tidak datang menghadap sendiri

dan tidak menyuruh orang lain untuk datang sebagai wakilnya, meskipun

menurut relaas panggilan tanggal ............................ yang dibacakan dalam

persidangan ternyata Termohon Eksekusi Fidusia tidak hadir dan ketidak

hadirannya itu berdasar alasan yang sah;

Selanjutnya Ketua menununda aanmaning, dan sidang aanmaning

akan dibuka kembali pada hari ................... tanggal ..................... jam ............

dan memerintahkan kepada Jurusita untuk memanggil Debitor/ Termohon

Eksekusi Hak Tanggungan, dan memberi tahu kepada Kreditor/Pemohon

Eksekusi Fidusia agar keduanya datang pada hari, tanggal dan jam sidang

aanmaning tersebut;

Page 49: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

49

Kemudian, setelah penundaan sidang aanmaning tersebut

diumumkan, Ketua lalu menyatakan sidang ditutup;

Demikian, berita acara sidang ini dibuat dan ditanda tangani oleh

Ketua serta Panitera;

Panitera, Ketua,

....................................... ...........................................

Page 50: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

50

Form-38.f : Surat Tegoran Ke Satu.

BANK ....................................

.................................................................

============================================================

TEGORAN PERTAMA

Berdasarkan Sertifikat Fidusia Nomor ............... tanggal ........... yang

bertitel “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Akta

Perjanjian Utang Piutang Akad Syariah Nomor ..................... tanggal

....................... ternyata dalam catatan angsuran saudara mulai angsuran ke

12 sampai dengan ke 20 dari jumlah angsuran sebanyak 36 kali, saudara

............................ bertempat tinggal .........................sebagai debitor tidak

memunuhi pembayaran angsuran;

Dengan ini, kami ........................ Bank .......................... sebagai kreditor

memperingatkan dan menegor saudara agar dalam 14 (empat belas) hari

sejak diterimanya tegoran ini melunasi angsuran ke 12 sampai dengan ke

20 dari jumlah angsuran sebanyak 36 kali. Dan apabila dalam batas waktu

tersebut saudara tidak memenuhi tegoran ini akan kami mohonkan lelang

eksekusi kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

.......................... melalui fiat eksekusi Pengadilan Agama ......................;

Demikian, surat tegoran pertama ini kami laksanakan di tempat

debitor.

................................., ...............................

Debitor, Petugas Bank ...............

............................ ...................................

Page 51: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

51 Form-38.g : Surat Tegoran Ke Dua.

BANK ....................................

.................................................................

============================================================

TEGORAN KE DUA

Berdasarkan Sertifikat Fidusia Nomor ............... tanggal ........... yang

bertitel “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Akta

Perjanjian Utang Piutang Akad Syariah Nomor ..................... tanggal

....................... ternyata dalam catatan angsuran saudara mulai angsuran ke

12 sampai dengan ke 20 dari jumlah angsuran sebanyak 36 kali, saudara

............................ bertempat tinggal .........................sebagai debitor tidak

memunuhi pembayaran angsuran;

Dengan ini, kami ........................ Bank .......................... sebagai kreditor

memperingatkan dan menegor saudara agar dalam 14 (empat belas) hari

sejak diterimanya tegoran ini melunasi angsuran ke 12 sampai dengan ke

20 dari jumlah angsuran sebanyak 36 kali. Dan apabila dalam batas waktu

tersebut saudara tidak memenuhi tegoran ini akan kami mohonkan lelang

eksekusi ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ..........................

melalui fiat eksekusi Pengadilan Agama ......................;

Demikian, surat tegoran kedua ini kami laksanakan di tempat debitor.

................................., ...............................

Debitor, Petugas Bank ...............

............................ ..................................................

Page 52: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

52

Form-38.g : Perintah Pelaksanaan

Sita Eksekusi Fidusia.

P E N E T A P A N

Nomor : ......../Pdt-Eks.Fid/20...../PA......

Ketua Pengadilan Agama .......... telah membaca :

I. Surat permohonan eksekusi hak tanggungan dari Pemohon Eksekusi

tanggal ............................... yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan

Agama .................. Nomor ..... /Pdt-Eks.Fid/20... /PA...... tanggal

..................;

II. Foto kopi Sertifikat Fidusia Nomor ............... tanggal ........... yang bertitel

“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”;

III. Akta Perjanjian Utang Piutang Akad Syariah Nomor ..................... Tanggal

.......................;

IV. Foto kopi Pendaftaran Fidusia pada Kantor Fidusia Kabupaten/ Kota

............................... Nomor ................. tanggal ................;

V. Foto kopi surat-surat tegoran oleh kreditor kepada debitor Nomor

....................... tanggal .................... dan Nomor .................. tanggal .............

Menimbang, bahwa Debitor/Termohon Eksekusi Fidusia pada

tanggal ................., telah diberikan tegoran agar dalam tempo 8 (delapan)

hari memenuhi isi Sertifikat Fidusia Nomor ............... tanggal ........... yang

bertitel “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”;

Menimbang, bahwa ternyata putusan tersebut tidak dapat

dilaksanakan secara riil, oleh karena itu akan dilaksanakan dengan cara

lelang;

Menimbang, bahwa berhubung obyek sengketa tersebut belum

diletakkan sita jaminan, maka perlu diletakan sita eksekusi;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

sebagaimana tersebut diatas, maka permohonan Pemohon Eksekusi

tersebut telah sesuai dengan ketentuan hukum, sehingga dengan

demikian harus dikabulkan;

Memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-undangan

terkait;

MENETAPKAN

Memerintahkan Panitera dan jika berhalangan diganti Jurusita

Pengadilan Agama ................., disertai dua orang saksi yang memenuhi

syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 197/HIR/Pasal 209 RBg, untuk

melakukan sita esksekusi fidusia terhadap obyek sengketa berupa :

Page 53: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

53

1. .............................................................................................................;

2. .............................................................................................................;

3. Dan seterusnya;

Ditetapkan di : ....................;

Pada tanggal : ....................;

Ketua,

.......................................

Page 54: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

54

Form-38.h : Perintah Pelaksanaan

Eksekusi Fidusia.

P E N E T A P A N

Nomor : ......../Pdt-Eks.Fid/20...../PA......

Ketua Pengadilan Agama .......... telah membaca :

I. Surat permohonan eksekusi hak tanggungan dari Pemohon Eksekusi

tanggal ............................... yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan

Agama .................. Nomor ..... /Pdt-Eks.Fid/20... /PA...... tanggal

..................;

II. Foto kopi Sertifikat Fidusia Nomor ............... tanggal ........... yang bertitel

“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”;

III. Akta Perjanjian Utang Piutang Akad Syariah Nomor ..................... Tanggal

.......................;

IV. Foto kopi Pendaftaran Fidusia pada Kantor Fidusia Kabupaten/ Kota

............................... Nomor ................. tanggal ................;

V. Foto kopi surat-surat tegoran oleh kreditor kepada debitor Nomor

....................... tanggal .................... dan Nomor .................. tanggal .............

Menimbang, bahwa Debitor/Termohon Eksekusi Fidusia pada

tanggal ................., telah diberikan tegoran agar dalam tempo 8 (delapan)

hari memenuhi isi Sertifikat Fidusia Nomor ............... tanggal ........... yang

bertitel “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”;

Menimbang, bahwa ternyata putusan tersebut tidak dapat

dilaksanakan secara riil, oleh karena itu akan dilaksanakan dengan cara

lelang;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

sebagaimana tersebut diatas, maka permohonan Pemohon Eksekusi

Fidusia tersebut telah sesuai dengan ketentuan hukum, sehingga dengan

demikian harus dikabulkan;

Memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-undangan

terkait;

MENETAPKAN

Memerintahkan Panitera dan jika berhalangan diganti Jurusita

Pengadilan Agama ................., disertai dua orang saksi yang memenuhi

syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 197/HIR/Pasal 209 RBg, untuk

melakukan esksekusi fidusia dengan minta bantuan kepada KPKNL

terhadap obyek sengketa berupa :

Page 55: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

55

1. .............................................................................................................;

2. .............................................................................................................;

3. Dan seterusnya;

Ditetapkan di : ....................;

Pada tanggal : ....................;

Ketua,

.......................................

Page 56: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

56

Form-39 : Permohonan Konsignasi.

Hal : Permohonan Penyimpanan- ..........................., .......................

Uang Konsignasi.

Kepada Yth :

Ketua Pengadilan Agama .......................

di .................................................................

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Yang bertandatangan di bawah ini :

............................................ bin/binti ................................; agama .............,

pekerjaan ..............., bertempat tinggal di Jalan ................,

RT......./RW......., Kelurahan/Desa ....................., Kecamatan

..................., Kabupaten/Kota ........... ........., sebagai pihak

Penggugat;

Dengan ini mengajukan permohonan kepada Yang

Terhormat Ketua Pengadilan Agama ................. hendak menyerahkan

sejumlah uang Rp ......................; (...........................) kepada .....................

bin/binti ...........................; agama ............., pekerjaan ...............,

bertempat tinggal di Jalan ................, RT......./RW......., Kelurahan/Desa

....................., Kecamatan ..................., Kabupaten/Kota ......................,

sebagai pihak Tergugat;

Dalam perkara Nomor ....../Pdt.G/20.../ PA......, putus tanggal

......................... eksekusinya telah dilaksanakan pada tanggal

......................... dan setelah pelaksanaan eksekusi tersebut saya mau

menyerahkan hasil eksekusi kepada pihak Tergugat akan tetapi pihak

Tergugat tidak mau menerima uang eksekusi tersebut;

Oleh karena itu, saya menitipkan uang tersebut kepada Yang

Terhormat Ketua Pengadilan Agama ...................... untuk disimpan di

pengadilan dan selanjutnya pengadilan menyerahkan kepada yang

bersangkutan;

Demikian permohonan ini kami ajukan dan terimakasih;

Wasssalam.

Pemohon

................................

Page 57: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

57 Form-40 : Berita Acara Penyimpanan/

Konsignasi/Penyerahan.

BERITA ACARA

Nomor ……/Padt.Kon/20…/PA….

Pada hari ini, …………….., tanggal ………… pukul …………… atas

perintah Ketua Pengadilan Agama …………, dalam perkara Nomor ......../

Pdt.G/20.../PA...., saya ……………… Jurusita Pengadilan Agama tersebut

bersama-sama dengan 2 (dua) orang saksi yaitu :

1. ……………. bin ................; umur ..........., agama ..........., pekerjaan

.................., bertempat tinggal di Jalan ..................., RT..../RW....., Desa

Kelurahan ......................., Kecamatan ......................, Kabupaten/Kota

............................;

2. …………..…. bin .................; umur ........., agama ..........., pekerjaan

..................., bertempat tinggal di Jalan .........., RT..../RW....., Desa

Kelurahan ........................, Kecamatan ..................., Kabupaten/Kota

............................;

telah menghadap Panitera Pengadilan Agama …................ dan telah

hadir pula B (kalau hadir) ……………. bin ................; umur ..........., agama

..........., pekerjaan .................., bertempat tinggal di Jalan ...................,

RT..../RW....., Desa Kelurahan ......................., Kecamatan ......................,

Kabupaten/Kota ............................, untuk menyerahkan kepada B ........, dan

telah saya serahkan uang sejumlah Rp……………. (.........................) yang

terdiri dari :

- Uang kertas pecahan Rp…………; sejumlah ……………(…………...)

lembar;

- Uang kertas pecahan Rp…………….....; sejumlah ........……………

(……………) lembar;

yang telah di tolak lagi oleh B;

Uang sejumlah Rp …………….. (…………), saya ........… Jurusita

serahkan kepada ………….. Panitera Pengadilan Agama …………….. untuk

disimpan sebagai uang titipan /konsignasi;

Demikian dibuat berita acara konsignasi ini disaksikan oleh saksi- saksi

tersebut serta ditanda tangani baik asli maupun salinan berita acara oleh

Jurusita, Panitera Pengadilan Agama …………. serta para saksi, dan salinan

berita acara ini telah diserahkan kepada B..................;

Page 58: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

58

Panitera, Jurusita,

…………………………… .....................................

Saksi I, Saksi II,

……………………. …………………….

Page 59: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

59 Form-41 : Perintah Kepada

Panitera Untuk Menyimpan.

P E N E T A P A N Nomor ……/Pdt.Kon/20…/PA….

Ketua Pengadilan Agama ……………

Telah membaca surat permohonan tertanggal ……………….. dari

………....... bin/binti ....................; umur ..... tahun, agama ......, pekerjaan

.........., bertempat tinggal di Jalan …………, RT…/RW...., Desa/Kelurahan

.................., Kecamatan ...................., Kabupaten/Kota ........................., yang

pada pokoknya memohon kepada Ketua Pengadilan Agama …………..

untuk menyerahkan sejumlah uang kepada ………....... bin/binti ....................;

umur ..... tahun, agama ............, pekerjaan .............., bertempat tinggal di

Jalan ……….....…, RT…/RW...., Desa/Kelurahan ........................, Kecamatan

...................., Kabupaten/Kota ......................... ;

Menimbang, bahwa pemohon adalah pihak Penggugat dalam

perkara Nomor ……/Pdt.G/20...../PA.....;

Menimbang, bahwa maksud Pemohon adalah dalam rangka

pelaksanaan amar putusan Nomor ……/Pdt.G/20...../PA..... tanggal

…………., yaitu Pemohon diwajibkan untuk membayar uang sejumlah Rp.

………..; (...................................);

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1405 KUHPerdata, maka

permohonan Pemohon cukup beralasan dan berdasarkan hukum,

sehingga dapat diterima dan dikabulkan;

Memperhatikan, ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan perkara ini;

MENETAPKAN

1. Mengabulkan permohonan Pemohon tersebut diatas;

2. Memerintahkan Panitera untuk menyimpan sementara uang konsignasi

tersebut di kas kepaniteraan;

3. Memerintahkan Panitera/Jurusita Pengadilan Agama ……………. atau

wakilnya disertai dengan 2 (dua) orang saksi agar selambat-lambatnya

dalam waktu 14 ( empat belas ) hari menyerahkan uang tersebut

kepada ……………. bin/binti ....................; umur ..... tahun, agama

............, pekerjaan .............., bertempat tinggal di Jalan ……….....…,

RT…/RW...., Desa/Kelurahan ........................, Kecamatan ....................,

Kabupaten/Kota ........................., sebagai Tergugat perkara Nomor

....../Pdt.G/20...../PA......;

Page 60: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

60

4. Apabila yang bersangkutan menolak, maka uang tersebut diserahkan

kembali kepada Kepaniteraan Pengadilan Agama ………. untuk

disimpan sebagai uang konsignasi/titipan;

Ditetapkan di : ………………

Pada tanggal : ………………

Ketua,

…………………………

Page 61: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

61 Form-41 : Permohonan Pengangkatan Sita.

Perihal : Permohonan Pengangkatan- ...................., .....................

Sita Jaminan/Sita Eksekusi.

Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Agama .....................

di .............................................................

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang bertanda tangan di bawah ini :

.......................... bin/binti .....................; umur ...... tahun, agama ...............,

pekerjaan ................., bertempat tinggal di Jalan ..........., RT......./

RW.........., Desa/Kelurahan ......................, Kecamatan .................,

Kabupaten/Kota ....................., sebagai Penggugat/Pemohon

Eksekusi;

dengan ini mengajukan permohonan pengangkatan sita jaminan/sita

eksekusi atas putusan Pengadilan Agama .............., perkara Nomor

........../Pdt.G/20....../PA.......;

Adapun permohonan ini disampaikan atas dalil-dalil sebagai berikut :

1. Bahwa dalam perkara di Pengadilan Agama .............. sebagaimana

terdaftar pada register perkara Nomor ........../Pdt.G/20....../PA....... telah

dijatuhi putusan yang amar putusannya berbunyi sebagai berikut :

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Bahwa Pemohon Eksekusi dengan Termohon Eksekusi ..........................

bin/binti .....................; umur ...... tahun, agama ..............., pekerjaan

................., bertempat tinggal di Jalan ..........., RT......./ RW..........,

Desa/Kelurahan ......................, Kecamatan ................., Kabupaten/Kota

..................... telah mengadakan persetujuan/perdamaian tentang

pelaksanaan eksekusi putusan Pengadilan Agama ............ dimaksud

dan eksekusi suka rela telah dilaksanakan pada tanggal .................,

sebagaimana kesepakatan perdamaian terlampir;

3. Bahwa terhadap harta yang telah dieksekusi secara suka rela tersebut

masih diletakkan sita jaminan/sita eksekusi sehingga menjadi

penghalang untuk pengalihan hak, proses balik nama dan proses

hukum lainnya;

4. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, kami mohon kepada

Yang Terhormat Ketua Pengadilan Agama ........................., berkenan

mengangkat sita jaminan/sita eksekusi yang telah diletakkan pada

tanggal ..................... dan telah dinyatakan sah dan berharga;

Page 62: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

62

Demikianlah surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian

serta perkenan Yang Terhormat Ketua Pengadilan Agama .................... kami

haturkan terima kasih;

Wassalam.

Hormat kami

Pemohon,

.......................................

Page 63: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

63 Form-42 : Penetapan Perintah-

Pengangkatan Sita

P E N E T A P A N

Nomor : ......../Pdt-Eks/20...../PA......

Ketua Pengadilan Agama ..................... telah membaca :

I. Putusan Pengadilan Agama .....................,/Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor : ....../Pdt-Eks/20..... /PA.... tanggal ..................., dalam

perkara antara :

............... binti ..............., sebagai Penggugat;

melawan

............... bin .................., sebagai Tergugat;

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, yang amarnya

berbunyi sebagai berikut :

1. .....................................................................................................................;

2. ......................................................................................................................;

3. ......................................................................................................................;

4. Dan seterusnya;

II. Penetapan Sita Jaminan/Sita Eksekusi Ketua Pengadilan Agama ...........,

Nomor ......................, jo. Nomor .............., tanggal .....................;

III. Berita Acara Sita Jaminan/Sita Eksekusi yang telah diletakkan oleh

Jurusita Pengadilan Agama .............., Nomor .................., tanggal

...................;

IV. Surat permohonan pemohon dari Pemohon Eksekusi tanggal

................... yang didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama

..............., Nomor ........................, tanggal ...................., tentang

pengangkatan sita jaminan;

V. Surat perdamaian antara penggugat dan tergugat tanggal .................;

Menimbang, bahwa obyek tersebut telah diletakkan sita jaminan

oleh Jurusita Pengadilan Agama .................., pada tanggal ..................,

sebagaimana tercatat dalam berita acara sita jaminan/sita eksekusi

Nomor ............, tanggal .......................;

Menimbang, bahwa oleh antara penggugat dan tergugat telah

terjadi kesepakatan yang dituangkan dalam surat kesepakatan

perdamaian sebagaimana yang tersebut diatas, maka Pengadilan

Page 64: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

64

Agama ........................... berpendapat bahwa sengketa di antara pihak

dalam perkara tersebut telah selesai;

Menimbang, bahwa untuk melepaskan sita terhadap obyek yang

telah diletakkan sita jaminan atau sita eksekusi, maka harus dilakukan

pengangkatan sita tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

sebagaimana tersebut diatas, maka permohonan pemohon untuk

mengangkat sita jaminan/sita eksekusi tersebut telah sesuai dengan

ketentuan hukum, sehingga dengan demikian harus dikabulkan;

Memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-undangan

terkait;

MENETAPKAN

Memerintahkan Panitera dan jika berhalangan diganti Jurusita

Pengadilan Agama ................., disertai dua orang saksi yang memenuhi

syarat dalam Pasal 197 HIR/ Pasal RBg, untuk melakukan

pengangkatan sita jaminan/sita eksekusi atas obyek sebagaimana

tertera dalam berita acara sita yang telah dilakukan oleh Jurusita

Pengadilan Agama ................. Nomor ..................., tanggal ................’

yaitu :

1. .........................................................................................................................;

2. .........................................................................................................................;

3. .........................................................................................................................;

Ditetapkan di : ....................;

Pada tanggal : ....................;

Ketua,

...............................................

Page 65: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

65 Form-43 : Kesepakatan Perdamaian.

KESEPAKATAN/PERDAMAIAN

EKSEKUSI SUKA RELA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. ........................ bin/binti .....................; umur ...... tahun, agama

.................., pekerjaan ................, bertempat tinggal di Jalan ...........,

RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan ......................, Kecamatan

................., Kabupaten/Kota ....................., sebagai Pemohon

Eksekusi/Pihak Pertama;

2. ....................... bin/binti ....................; umur ...... tahun, agama

.............. pekerjaan ..................., bertempat tinggal di Jalan ...........,

RT......./ RW.........., Desa/Kelurahan ........................., Kecamatan

......................., Kabupaten/Kota ....................., sebagai Termohon

Eksekusi/Pihak Kedua;

Dengan kesadaran dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun, Pihak

Pertama dan Pihak Kedua mengadakan kesepakatan dan perdamaian

sebagai berikut :

1. Bahwa amar Putusan Pengadilan Agama ............. Nomor ................

angka ..... yang berupa tanah sawah dengan luas 1 hektar, Nomor

Sertifikat Nomor ............ Tahun ............... dengan batas :

- Sebelah utara : ................................;

- Sebelah timur : ................................;

- Sebelah selatan : ................................;

- Sebelah barat : ................................;

menjadi bagian milik Pemohon Eksekusi;

2. Bahwa amar Putusan Pengadilan Agama ............. angka ..... yang

berupa tanah pekarangan dengan luas 300 m2 yang diatasnya berdiri

sebuah rumah tembok ukuran 11 m x 14 m, Sertifikat Nomor ............ Tahun

............... dengan batas :

- Sebelah utara : ................................;

- Sebelah timur : ................................;

- Sebelah selatan : ................................;

- Sebelah barat : ................................;

menjadi bagian milik Pemohon Eksekusi;

3. Bahwa dengan kesepakatan perdamaian ini eksekusi putusan Nomor

................................... tersebut telah selesai dan tidak ada sengketa lagi;

Page 66: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

66

Demikian kesepakatan/perdamain ini dibuat untuk dilaksanakan dan

dipertanggung jawabkan menurut hukum yang berlaku;

Pontianak, ...........................

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

............................... .................................

Saksi I, Saksi II,

.................................... .........................................

Mengetahui :

Kepala Desa/ Lurah ......................

..................................

Page 67: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

67 Form-44 : Penetapan Pencabutan-

Eksekusi.

P E N E T A P A N

Nomor : ......../Pdt-Eks/20...../PA......

Ketua Pengadilan Agama ..................... telah membaca :

I. Putusan Pengadilan Agama ....................., Nomor : ....../Pdt-Eks/20.....

/PA.... tanggal ..................., dalam perkara antara :

............... binti ..............., sebagai Penggugat;

melawan

............... bin .................., sebagai Tergugat;

yang telah mempunyai hukum tetap, yang amarnya berbunyi sebagai

berikut :

1. ...................................................................................................................;

2. ......................................................................................................................;

3. ......................................................................................................................;

II. Surat permohonan dari Pemohon Eksekusi tanggal ................... yang

didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama ..............., Nomor ..............,

tanggal ...................., tentang pengangkatan sita jaminan/sita eksekusi;

III. Penetapan Ketua Pengadilan Agama .................., Nomor ..................,

tanggal ...................;

IV. Berita Acara Aanmaning Nomor .................., tanggal ..............;

V. Surat permohonan Pemohon Eksekusi tanggal .................... tentang

pencabutan terhadap permohonan Eksekusi tanggal ..................... yang

telah didaftarkan di Kepanioteraan Pengadilan Agama ............., Nomor

......................., tanggal .....................;

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon tersebut adalah

berdasar hukum, karenanya harus dikabulkan;

Memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-undangan

terkait;

MENETAPKAN

Mengabulkan permohonan Pemohon mencabut permohonan

eksekusi yang telah terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Agama

................., Nomor ..................., tanggal ................;

Ditetapkan di : ....................;

Pada tanggal : ....................;

Ketua,

...............................................

Page 68: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

68

Form-45 : Penetapan Pencabutan-

Eksekusi Putusan Provisi.

P E N E T A P A N

Nomor : ......../Pdt-Eks/20...../PA......

Ketua Pengadilan Agama ..................... telah membaca :

I. Putusan Pengadilan Agama ....................., Nomor : ....../Pdt-Eks/20.....

/PA.... tanggal ................... tentang penangguhan eksekusi,

II. Putusan Pengadilan Agama .................., Nomor ....../Pdt-Eks/20..... /PA....,

tanggal ..................., dalam perkara antara :

..................... binti ..............., sebagai Penggugat/Pemohon

Eksekusi;

melawan

............... bin .................., sebagai Tergugat/Termohon Eksekusi;

yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, yang amarnya

berbunyi sebagai berikut :

1. ...................................................................................................................;

2. ......................................................................................................................;

3. ......................................................................................................................;

Menimbang, bahwa dalam putusan Pengadilan Agama ................,

Nomor ................, tanggal ......................, putusan provisi yang menjadi

dasar permohonan eksekusi a quo telah dinyatakan tidak berkekuatan

hukum;

Menimbang, bahwa berhubung putusan provisi tersebut dalam

telaah dinyatakan tidak berkekuatan hukum, maka syarat proses

eksekusi terhadap putusan provisi tersebut harus dihentikan;

Memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-

undangan terkait;

MENETAPKAN

Menghentikan eksekusi putusan provisi perkara Nomor ....../Pdt-

G/20..... /PA......................, tanggal ....................;

Ditetapkan di : ....................;

Pada tanggal : ....................;

Ketua,

...............................................

Page 69: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

69 Form-46 : Penetapan Harga Limit.

P E N E T A P A N

Nomor : ......../Pdt-Eks/20...../PA......

Ketua Pengadilan Agama ..................... telah membaca :

I. Surat permohonan Pemohon tanggal ................... tentang permohonan

lelang eksekusi perkara Nomor ......../Pdt-Eks/20...../PA......;

II. Penetapan Ketua Pengadilan Agama .................., Nomor ......../Pdt-

Eks/20...../PA......, tanggal ................... tentang perintah lelang eksekusi;

III. Hasil penilaian properti dari Kantor Jasa Penilai Publik .........., Nomor

......................., tanggal ..................;

Menimbang, bahwa untuk memberikan harga dasar dalam

penjualan secara lelang, diperlukan harga limit sebagai patokan harga

terendah;

Menimbang, bahwa penetapan harga limit didasarkan pada

harga nilai jual obyek pajak (NJOP), harga pasaran dan pertimbangan

harga dari penilai publik;

Menimbang, bahwa selain pertimbangan harga sebagaimana

tersebut diatas, juga didasarkan kondisi dan situasi serta keterbatasan

waktu penjualan obyek tersebut (nilai likuidasi).

Memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-

undangan terkait;

MENETAPKAN

1. Menentukan harga limit obyek tereksekusi lelang berupa ....................

sejumlah Rp.................... ( ................................);

2. Menentukan harga limit obyek tereksekusi lelang berupa ......................

sejumlah Rp.................... ( ................................);

3. Dan seterusnya.

Ditetapkan di : ....................;

Pada tanggal : ....................;

Ketua,

...............................................

Page 70: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

70

Form-47 : Pengantar Pengangkatan

Sita Jaminan/Sita Eksekusi. Belum final

Logo PENGADILAN AGAMA ...................

Jalan ........................, Nomor ..................................

.....................................................

Nomor : ..................................... ..................., .......................

Sifat : Penting.

Lampiran : 1 (satu) Berkas.

Perihal : Penyampaian Salinan Penetapan-

Pengangkatan Sita Jaminan atas

Kendaraan Bermotor.

Kepada

Yth. Saudara Kepala Kepolisian-

Resor .....................................

di .............................................

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sehubungan surat kami Nomor ................, tanggal.........,

perihal sebagaimana tersebut pada pokok surat, dan

penetapan Ketua Pengadilan Agama ................, Nomor .......;

tanggal .............. tentang pengangkatan sita jaminan/sita

eksekusi;

Menunjuk Penetapan Ketua Pengadilan Agama ......

Nomor ................., tanggal .............., tentang Penetapan

Lelang, dalam perkara antara :

............... binti ..............., sebagai Pemohon Eksekusi;

melawan

............... bin .................., sebagai Termohon Eksekusi;

dengan ini Kami mohon bantuan Saudara untuk terlaksana-

nya lelang terhadap obyek eksekusi berupa :

1- ................................................. dengan harga limit Rp............;

(....................);

2- ................................................. dengan harga limit Rp............;

(....................);

Bersama ini pula, kami lampirkan berkas perkara

dimaksud.

Page 71: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

71

Demikian, atas bantuan dan kerja samanya kami

ucapkan terima kasih.

Wassalam,

Panitera,

.......................................

Page 72: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

72

Form-48 : Buku Jurnal Keuangan-

Konsignasi.

BUKU JURNAL KEUANGAN KONSIGNASI

NOMOR REG. KONSIGNASI : ................................................

NAMA PENITIP : ................................................

NAMA PENERIMA : ................................................

NO TANGGAL URAIAN JUMLAH

KETERANGAN PENERIMAAN PENGELUARAN

Page 73: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

73 Form-49 : Buku Keuangan Konsignasi.

BUKU KEUANGAN KONGSIGNASI

NO TANGGAL NO. REG

KONSIGNASI

NOMOR

PERKARA

JUMLAH

(Rp)

PENYERAHAN PEMBERITAHUAN

KET JURUSITA

SAKSI

SAKSI JURUSITA

SAKSI

SAKSI

KETERANGAN

Cara Pengisian sama dengan pengisian Buku Induk Keuangan Perkara

Page 74: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

74

Form-50 : Buku Register Konsignasi.

BUKU REGESTER KONSIGNASI

NO NO.

REG.KONSIG

NO.

PERKARA

NAMA

PIHAK

DALAM

PERKARA

ASAL

NAMA

PIHAK

DALAM

PERKARA

ASAL

TGL.

PERMOHONAN

KONSIG

TGL.

PENETAPAN

KONSIG

TGL.

BA.

KONSIG

PBT

PENYERAHAN

UANG

JMLH

UANG

KONSIG

KET

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Keterangan :

Kolom 1 : Nomor Urut.

Kolom 2 : Nomor Regester Konsignasi.

Kolom 3 : Nomor Perkara.

Kolom 4 : Nama pihak dalam perkara asal.

Kolom 5 : Nama pihak dalam perkara asal.

Kolom 6 : Tanggal permohonan konsignasi.

Kolom 7 : Tanggal penetapan konsignasi.

Kolom 8 : Tanggal Berita Acara Konsignasi.

Kolom 9 : Pemberitahuan penyerahan uang.

Kolom 10 : Jumlah uang konsignasi.

Kolom 11 : Keterangan.

Page 75: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

75 Form-51 : Berita Acara tentang Pernyataan Kesediaan

Untuk Membayar (pasal 1405 KUH Perdata).

BERITA ACARA

Nomor ……/Pdt.Eks/20…/PA….

Pada hari ini, …………. tanggal ………………….. atas permintaan dari

………............., umur ......, agama ..........., pekerjaan ..........., bertempat

tinggal di Jalan ............, RT...../RW........, Desa/Kelurahan................,

Kecamatan ................, Kabupaten/Kota ..................., saya………………

Jurusita Pengadilan Agama ………......... dalam perkara Nomor ...../Pdt.G/

20.../PA.... dengan disertai 2 ( dua ) orang saksi yaitu :

1. ……………. bin ................; umur ..........., agama ..........., pekerjaan

.................., bertempat tinggal di Jalan ..................., RT..../RW....., Desa

Kelurahan ......................., Kecamatan ......................, Kabupaten/Kota

............................;

2. …………..…. bin .................; umur ........., agama ..........., pekerjaan

..................., bertempat tinggal di Jalan .........., RT..../RW....., Desa

Kelurahan ........................, Kecamatan ..................., Kabupaten/Kota

............................;

Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Agama …………

Nomor …………… tanggal …………… telah melakukan penawaran

penyerahan kepada B …………..…. bin .................; umur .........,

agama ..........., pekerjaan ..................., bertempat tinggal di Jalan

.........., RT..../RW....., Desa Kelurahan ........................, Kecamatan

..................., Kabupaten/Kota ............................;

disana saya bertemu dengan ia sendiri, hendak menawarkan/

menyerahkan uang sejumlah Rp. ……….. (..........................) yang terdiri

dari uang kertas ………… Rp. ………., (dst).

Atas hal tersebut B ................menjawab sebagai berikut :

................................…………………………………………………………………

………………………………………………………………………………............;

Oleh karena B .......... menolak untuk menerima uang sejumlah

Rp …………; (………....) yang hendak diserahkan tersebut, maka saya

Jurusita tersebut, di hadapan saksi-saksi telah membuat berita acara

ini yang saya dan saksi-saksi tanda tangani, baik asli maupun

salinannya.

Page 76: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

76

Saya telah memperingatkan pula segala akibat dari

penolakan pembayaran tersebut kepada B .................., begitu pula

mengenai biaya exploit itu;

Salinan berita acara ini telah saya serahkan kepada B ...........

terebut,

Demikian dibuat berita acara ini yang ditanda tangani oleh

saya, Jurusita dan saksi-saksi tersebut serta B .......... yang berpiutang;

Termohon Eksekusi, Jurusita,

………………………………… ........……………

Saksi I, Saksi II,

…………………… ……………………

Page 77: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

77 Form-52 : Penetapan Uang Titipan.

P E N E T AP A N

Nomor ……/Pdt…Kon/20…… / PA ………

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM (Huruf Arab)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Ketua Pengadilan Agama ……………

Telah membaca surat permohonan tertanggal ……………….. dari

………....... bin/binti ....................; umur ..... tahun, agama ......, pekerjaan

.........., bertempat tinggal di Jalan …………, RT…/RW...., Desa/Kelurahan

.................., Kecamatan ...................., Kabupaten/Kota ........................., yang

pada pokoknya memohon kepada Ketua Pengadilan Agama …………..

untuk menyerahkan sejumlah uang kepada ………....... bin/binti ....................;

umur ..... tahun, agama ............, pekerjaan .............., bertempat tinggal di

Jalan ……….....…, RT…/RW...., Desa/Kelurahan ........................, Kecamatan

...................., Kabupaten/Kota ......................... ;

Menimbang, bahwa pemohon adalah pihak ………. dalam perkara

Nomor ……../Pdt.G/20...../PA.........;

Menimbang, bahwa maksud pemohon adalah dalam rangka

pelaksanaan amar putusan Nomor …….......... tanggal …………., yaitu

pemohon diwajibkan untuk membayar uang sejumlah Rp. ………..; (...........);

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1405 KUHPerdata, maka

permohonan pemohon cukup beralasan dan berdasarkan hukum,

sehingga dapat diterima dan dikabulkan;

Memperhatikan, ketentuan perundang-undangan yang berkaitan

dengan perkara ini;

MENETAPKAN

1. Mengabulkan permohonan pemohon tersebut diatas;

2. Memerintahkan Panitera untuk menyimpan sementara uang

konsignasi tersebut di kas kepaniteraan;

3. Memerintahkan Panitera/Jurusita Pengadilan Agama …………….

atau wakilnya disertai dengan 2 (dua) orang saksi agar selambat-

lambatnya dalam waktu 14 ( empat belas ) hari menyerahkan uang

tersebut kepada ……………. bin/binti ....................; umur ..... tahun,

agama ............, pekerjaan .............., bertempat tinggal di Jalan

……….....…, RT…/RW...., Desa/Kelurahan ........................, Kecamatan

...................., Kabupaten/Kota ......................... ;

Page 78: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

78

4. Apabila yang bersangkutan menolak, maka uang tersebut

diserahkan kembali kepada Kepaniteraan Pengadilan Agama

………. untuk disimpan sebagai uang konsignasi/titipan;

Ditetapkan di : ………………

Pada tanggal : ………………

Ketua,

…………………………

Page 79: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

79 Form-53 : Penetapan Uang Titipan-

( Hasil Lelang )

P E N E T E P A N Nomor ……/Pdt…Kon/20……/PA……….

Ketua Pengadilan Agama ……………, telah membaca :

1. Laporan Hasil Pelaksanaan Eksekusi Lelang Perkara Nomor

Nomor ……/Pdt…G/20……/PA………. tanggal …………….;

2. Berita Acara Penyerahan hasil Eksekusi Lelang kepada

Tergugat, Nomor ……/Pdt…G/20……/PA………. tanggal

………………;

Menimbang, bahwa maksud penyerahan uang hasil

pelaksanaan eksekusi lelang sejumlah Rp. ……….; (.......................) kepada

………....... bin/binti ....................; umur ..... tahun, agama ......, pekerjaan

.........., bertempat tinggal di Jalan …………, RT…/RW...., Desa/Kelurahan

........................., Kecamatan ...................., Kabupaten/Kota .........................,

sebagai Tergugat dalam perkara Nomor ……/Pdt…G/20……/PA……….

tanggal ………………, yang telah dilakukan oleh Panitera/Jurusita pada hari

………. tanggal ……… pukul ………. tersebut adalah dalam rangka

pelaksanaan Penetapan Ketua Pengadilan Agama ………… Nomor

/Pdt…Eks/20……/PA………. tanggal ………………. tentang perintah ekekusi

lelang dan Putusan Pengadilan Agama .....…… Nomor ....... /Pdt.G/20.../PA

……, tanggal ……..........;

Menimbang, bahwa oleh karena pihak Tergugat menolak

penerimaan uang tersebut, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 1406 KUH

Perdata uang tersebut harus disimpan di Kepaniteraan Pengadilan Agama

sebagai uang titipan/konsignasi;

Memperhatikan, ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan perkara ini;

MENETAPKAN

Memerintahkan Panitera/Jurusita Pengadilan Agama ...................…….. atau

wakilnya disertai dengan 2 ( dua) orang saksi untuk menyerahkan/

menyimpan uang tersebut di Kepaniteraan sebagai uang titipan/

konsignasi;

Ditetapkan di : ………………

Padatanggal : ………………

Ketua,

…………………………

Page 80: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

80

Form-54 : Berita Acara Pelaksanaan-

Eksekusi Penjualan Lelang.

BERITA ACARA

Nomor: ……../Pdt.Eks/20…./PA…….

Pada hari ini ………………, tanggal ………… saya ......……………

Panitera/Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Agama …………………..,

atas perintah Ketua Pengadilan Agama……………… tanggal………………,

Nomor…./Pdt.Eks/20…/PA… dalam perkara antara :

……………………… bin/binti.............................; umur …… tahun, pekerjaan

……………….. bertempat tinggal di Jalan ………………, RT..../RW....,

Desa/Kelurahan…………….. Kabupaten/Kota………………………….,

selanjutnya disebut penggugat/pemohon lelang;

melawan

……………………… bin/binti.............................; umur …… tahun, pekerjaan

……………….. bertempat tinggal di Jalan ………………, RT..../RW....,

Desa/Kelurahan…………….. Kabupaten/Kota………………………….,

selanjutnya disebut tergugat/termohon lelang;

dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi yang telah dewasa masing-

masing bernama :

1. …………………… bin/binti ...................…, umur …… tahun,

agama .....…… pekerjaan ……………….., bertempat tinggal di

Jalan ……………………, RT......../RW........,

Desa/Kelurahan…………….. Kabupaten/Kota ……………….;

2. …………………… bin/binti ...................…, umur …… tahun,

agama .....…… pekerjaan ……………….., bertempat tinggal di

Jalan ……………………, RT......../RW........,

Desa/Kelurahan…………….. Kabupaten/Kota ……………….;

telah datang ke tempat yang telah ditentukan untuk melaksanakan

eksekusi dengan meminjam tempat di Kantor Kepala Desa/Lurah

………………………..;

Setelah kami tiba ditempat tersebut, pemohon eksekusi hadir sendiri

dan termohon/para pemohon eksekusi hadir. Dengan dihadiri pula oleh

beberapa orang yang akan berminat sebagai pembeli lelang, dan

petugas dari KPKNL bernama …………………………;

Selanjutnya untuk melaksanakan eksekusi tersebut kami minta

bantuan kepada petugas dari KPKNL tersebut yang hadir untuk menjual

Page 81: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

81

lelang tanah berikut bangunannya sebagaimana tersebut dalam perkara

Nomor…/Pdt.G/20…/PA… yaitu :

3. Sebidang tanah sawah tercatat atas nama …………….......... persil

Nomor ……. Luas ….........…… terletak di Desa/Kelurahan

………………………, Kecamatan ……………, Kabupaten/Kota

……………., dengan batas-batas sebagai berikut:

- Utara………………………………………… :

- Timur ……………………………………… :

- Selatan……………………………………… :

- Barat………………………………………… :

4. Tanah sertifikat hak milik tercatat atas nama………………., Persil

Nomor ………… luas………… berikut bangunannya yang terdiri

dari:

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………..

Dengan batas-batas sebagai berikut:

- Utara………………………………………… :

- Timur ……………………………………… :

- Selatan……………………………………… :

- Barat………………………………………… :

Kemudian oleh petugas dari KPKNL ………………………. tersebut

mengumumkan tentang penjualan lelang atas tana-tanah tersebut di atas

berikut bangunannya telah mendapat penawaran tertinggi dari orang

bernama………………….. bertempat tinggal di Jalan ..........................,

RT..../RW......, Desa/Kelurahan ...........…………… Kecamatan ........……………..

Kabupaten/Kota……………………., dengan harga Rp. ………………………

(………………………), harga penawaran mana sudah mencapai harga limit

yang telah ditentukan oleh penjual lelang;

Oleh karena penawaran lelang tertinggi dari harga tanah beserta

bangunan yang ada di atasnya tersebut telah mencapai harga limit yang

ditentukan oleh penjual lelang dan dibeli oleh ……………………. bertempat

tinggal di Jalan ................. RT...../RW......, Desa/Kelurahan……………………….

Kecamatan ……………………, Kabupaten/Kota ………………….. dengan

harga lelang dan mengenai pengosongan rumah dan penyerahannya

diberikan waktu 2 (dua) minggu terhitung sejak penjualan lelang ini

dilakukan dan oleh pembeli lelang menyatakan dapat menerimanya

dengan baik;

Page 82: LANGKAH PRAKTIS PELAKSANAAN EKSEKUSI DI …

82

Demikian berita aara ini dibuat dan ditanda tangani oleh saya dan

saksi-saki, serta tergugat. Selanjutnya selembar dari berita acara ini

diberikan kepada masing-masing pihak pembeli;

Panitera/Juru Sita

………………………

Saksi I, Saksi II,

................................... ......................................

Tergugat, Kepala Desa/Lurah ..................,

...................................... .................................

Perincian Biaya:

1. Biaya Pendaftaran : Rp……………………….

2.Biaya Panggilan : Rp……………………….

3. Dana Lelang : Rp……………………….

4. …………………………… : Rp……………………….

Jumlah : Rp. ................................

Pontianak. 10 Desember 2018

(Selesai, wassalam)