Lampu Tangga Dan Lorong Otomatis Dengan Modul Passive Infra Red

3
Lampu Tangga dan Lorong Otomatis dengan Modul Passive Infra Red Rangkaian sensor gerak dengan Modul Passive Infra Red (PIR) di pasang pada ujung ujung tangga atau lorong dalam gedung untuk mendeteksi ada atau tidaknya objek (manusia) yang berada di tangga dan di lorong gedung. Gelombang infra merah yang di hasilkan oleh gerakan manusia akan dideteksi oleh rangkaian sensor sehingga akan mengkontakan relay dan akan menghidupkan lampu. Apabila tangga atau lorong telah kosong dan tidak terdeteksi gerakan, lampu akan mati secara otomatis. Sehingga dengan pengaplikasian sensor ini akan menghemat pemakaian listrik Sensor gerak modul Passive Infra Red (PIR) Sensor gerak modul Passive Infra Red (PIR) adalah modul pendeteksi gerakan yang bekerja dengan cara mendeteksi adanya perbedaan/perubahan suhu kondisi sekarang dengan sebelumnya. Sensor ini tidak memancarkan inframerah sendiri sehingga disebut sebagai pasif. Energi inframerah dihasilkan oleh manusia ataupun hewan dapat menghasilkan panas walaupun kecil antara 9-10 mikrometer energy inframerah dan akan dideteksi oleh sensor ini. Sensor gerak dengan Modul PIR sangat simple dan mudah diaplikasikan karena Modul PIR membutuhkan tegangan input DC 5V. Ketika tidak mendeteksi gerakan , keluaran modul adalah LOW “0”. Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan berubah menjadi HIGH “1”. Adapun lebar pulsa HIGH adalah +-),5 detik. Sensitifitas Modul PIR mampu mendeteksi gerakan hinga jarak 5 meter dan 360 derajat. Modul sensor gerak PIR memiliki output yang langsung bisa dihubungkan dengan komponen digital TTL atau CMOS dan dapat juga langsung dihubungkan ke mikrokontroler.

Transcript of Lampu Tangga Dan Lorong Otomatis Dengan Modul Passive Infra Red

Page 1: Lampu Tangga Dan Lorong Otomatis Dengan Modul Passive Infra Red

Lampu Tangga dan Lorong Otomatis dengan Modul Passive Infra Red

Rangkaian sensor gerak dengan Modul Passive Infra Red (PIR) di pasang pada ujung ujung tangga atau lorong dalam gedung untuk mendeteksi ada atau tidaknya objek (manusia) yang berada di tangga dan di lorong gedung. Gelombang infra merah yang di hasilkan oleh gerakan manusia akan dideteksi oleh rangkaian sensor sehingga akan mengkontakan relay dan akan menghidupkan lampu. Apabila tangga atau lorong telah kosong dan tidak terdeteksi gerakan, lampu akan mati secara otomatis. Sehingga dengan pengaplikasian sensor ini akan menghemat pemakaian listrik

Sensor gerak modul Passive Infra Red (PIR)

Sensor gerak modul Passive Infra Red (PIR) adalah modul pendeteksi gerakan yang bekerja dengan cara mendeteksi adanya perbedaan/perubahan suhu kondisi sekarang dengan sebelumnya. Sensor ini tidak memancarkan inframerah sendiri sehingga disebut sebagai pasif. Energi inframerah dihasilkan oleh manusia ataupun hewan dapat menghasilkan panas walaupun kecil antara 9-10 mikrometer energy inframerah dan akan dideteksi oleh sensor ini. Sensor gerak dengan Modul PIR sangat simple dan mudah diaplikasikan karena Modul PIR membutuhkan tegangan input DC 5V. Ketika tidak mendeteksi gerakan , keluaran modul adalah LOW “0”. Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan berubah menjadi HIGH “1”. Adapun lebar pulsa HIGH adalah +-),5 detik. Sensitifitas Modul PIR mampu mendeteksi gerakan hinga jarak 5 meter dan 360 derajat. Modul sensor gerak PIR memiliki output yang langsung bisa dihubungkan dengan komponen digital TTL atau CMOS dan dapat juga langsung dihubungkan ke mikrokontroler.

Gambar modul Passive Infra Red

Page 2: Lampu Tangga Dan Lorong Otomatis Dengan Modul Passive Infra Red

Prinsip kerja:

Saat tidak terdeteksi adanya orang,  keluaran sensor bernilai 0 volt dan transistor 1 tidak aktif , Tegangan emitornya  nol sehingga tegangan transistor kedua tidak aktif. Saat terdeteksi gerakan orang maka  keluaran sensor menjadi 5 volt, trasistor akan aktif , tegangan emiternya  mendekati 5 volt , tegangan tsb mengisi capasitor dan mengaktifkan transitor ke 2 sehingga relay akan on dan lampu akan mendapat tegangan AC dan lampu akan otomatis menyala. Tegangan pada kapasitor  ini akan membuat kontak relay bertahan beberapa saat (delay) tergantung nilai besarnya tahanan pada potensio dan kapasitor. Lamanya delay bisa diatur dengan cara mengubah putaran potensio