Lampiran materi psik

10
Lampiran Materi Pengertian kemoterapi Kemo / Chemo = Kimia, Terapi/Therapy = Pengobatan, Kemoterapi (Chemoterapy) dalam pengertian yang paling umum, adalah pengobatan penyakit dengan bahan kimia terutama untuk membunuh mikro-organisme atau sel-sel kanker. Kemoterapi adalah cara pengobatan tumor dengan memberikan obat pembasmi sel kanker (disebut sitostatika) yang diminum ataupun yang diinfuskan ke pembuluh darah. Jadi, obat kemoterapi menyebar ke seluruh jaringan tubuh, dapat membasmi sel-sel kanker yang sudah menyebar luas di seluruh tubuh. Karena penyebaran obat kemoterapi luas, maka daya bunuhnya luas, efek sampingnya biasanya lebih berat dibandingkan dua modalitas pengobatan terdahulu (Hendry, 2007). Tujuan kemoterapi Tujuan kemoterapi pada penyembuhan kanker adalah menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker pada tubuh pasien. Prinsip kerja obat-obatan kemoterapi adalah menyerang fase tertentu atau seluruh fase pada pembelahan mitosis pada sel-sel yang berkembang dengan cepat, yang diharapkan adalah sel kanker. Obat kemoterapi hampir tidak menimbulkan dampak pada sel yang sedang dalam masa beristirahat (tidak melakukan pembelahan), namun terkadang sel-sel rambut dan sel-sel yang sedang aktif membelah lainnya dapat terkena dampak obat ini apabila siklus mitosisnya berada dalam target obat- obatan kemoterapi yang sedang digunakan (Gale dkk, 2000) Sedangkan manfaat kemoterapi adalah untuk : Pengobatan

description

fgnfgh

Transcript of Lampiran materi psik

Lampiran MateriPengertian kemoterapiKemo / Chemo = Kimia, Terapi/Therapy = Pengobatan,

Kemoterapi (Chemoterapy) dalam pengertian yang paling umum, adalah pengobatan penyakit dengan bahan kimia terutama untuk membunuh mikro-organisme atau sel-sel kanker. Kemoterapi adalah cara pengobatan tumor dengan memberikan obat pembasmi sel kanker (disebut sitostatika) yang diminum ataupun yang diinfuskan ke pembuluh darah. Jadi, obat kemoterapi menyebar ke seluruh jaringan tubuh, dapat membasmi sel-sel kanker yang sudah menyebar luas di seluruh tubuh. Karena penyebaran obat kemoterapi luas, maka daya bunuhnya luas, efek sampingnya biasanya lebih berat dibandingkan dua modalitas pengobatan terdahulu (Hendry, 2007).Tujuan kemoterapi

Tujuan kemoterapi pada penyembuhan kanker adalah menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker pada tubuh pasien. Prinsip kerja obat-obatan kemoterapi adalah menyerang fase tertentu atau seluruh fase pada pembelahan mitosis pada sel-sel yang berkembang dengan cepat, yang diharapkan adalah sel kanker. Obat kemoterapi hampir tidak menimbulkan dampak pada sel yang sedang dalam masa beristirahat (tidak melakukan pembelahan), namun terkadang sel-sel rambut dan sel-sel yang sedang aktif membelah lainnya dapat terkena dampak obat ini apabila siklus mitosisnya berada dalam target obat-obatan kemoterapi yang sedang digunakan (Gale dkk, 2000) Sedangkan manfaat kemoterapi adalah untuk :

Pengobatan

Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi

Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup

Mengurangi komplikasi akibat metastase Efek samping kemoterapiEfek samping Kemoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat. Karena itu efek samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang sel-selnya membelah dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan. Efek samping yang selalu hampir dijumpai adalah gejala gastrointestinal, supresi sumsum tulang, kerontokan rambut. Gejala gastrointestinal yang paling utama adalah mual, muntah, diare, konstipasi, faringitis, esophagitis dan mukositis, mual dan muntah biasanya timbul selang beberapa lama setelah pemberian sitostatika dan berlangsung tidak melebihi 24 jam (Herdata, 2008). Umumnya efek samping kemoterapi terbagi atas : Efek samping yang terjadi belakangan (Delayed Side Effects) yang timbul dalam beberapa hari sampai beberapa bulan, misalnya neuropati perifer.

Efek samping yang terjadi kemudian (Late Side Effects) yang timbul dalam beberapa bulan sampai tahun, misalnya keganasan sekunder

Efek samping segera terjadi (Immediate Side Effects) seperti pada gejala gastrointestinal yang paling utama adalah mual, muntah, diare, konstipasi, faringitis, esophagitis, dan mukositis, mual dan muntah biasanya timbul selang beberapa lama setelah pemberian sitostatika dan berlangsung tidak melebihi 24 jam

Efek samping yang awal terjadi (Early Side Effects) seperti gejala supresi sumsum tulang terutama terjadinya penurunan jumlah sel darah putih (leucopenia), sel trombosit (trombositopenia), dan sel darah merah (anemia), supresi sumsum tulang belakang akibat pemberian sitostatika dapat terjadi segera atau kemudian, pada supresi sumsum tulang yang terjadi segera, penurunan kadar leukosit mencapai nilai terendah pada hari ke-8 sampai hari ke-14, setelah itu diperlukan waktu sekitar 2 hari untuk menaikkan kadar leukositnya kembali.

Kerontokan rambut dapat bervariasi dari kerontokan ringan sampai pada kebotakan. Efek samping yang jarang terjadi tetapi tidak kalah penting adalah kerusakan otot jantung, sterilitas, fibrosis paru, kerusakan ginjal, kerusakan hati, sklerosis kulit, reaksi anafilaksis, gangguan syaraf, gangguan hormonal dan perubahan genetic yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker baru Hal yang harus diperhatikan sebelum kemoterapi (Herdata,2008)Persiapan

Sebelum pengobatan dimulai terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan yang meliputi :

Darah tepi, Hb, Leuko, Hitung jenis, trombosit Fungsi hepar, bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali phosphate Funsi ginjal, ureum, creatinin, creatinin clearance test bila serum creatinin meningkat Audiogram (terutama pada pemberian cis-plastinum) EKG (terutama pemberian adriamycin, epirubicin)Syarat :

Keadaan umum pasien cukup baik

Pasien dan keluarga mengerti tujuan dan efek samping yang akan terjadi dan menandatangani inform concent

Hasil tes ginjal dan hati baik

Jenis kanker diketahui cukup sensitive terhadap kemoterapi

Hasil pemeriksaan laboratorium darah baikPeran Keluarga Dan Penanganan Efek Samping KemoterapiKeluarga sebagai suatu kelompok individu yang tinggal bersama dan saling ketergantungan mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga dan bukan individu itu sendiri yang mengusahakan tercapainya kesehatan yang diinginkan (Sudiharto, 2007). Selama pasien menderita sakit, keluarga harus menggantikan peran dan kewajiban pasien. Saat pasien menerima keadaan sakitnya dan bergantung pada pelayanan kesehatan, keluarga sebagai caregiver memberikan perawatan serta dukungan kepada pasien untuk memenuhi semua kebutuhan pasien (Anggraeni, 2010). Pasca kemoterapi pada pasien akan timbul efek samping yang menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien. Maka dari itu peran keluarga salah satunya adalah dengan membantu pasien untuk menangani efek samping yang terjadi akibat pemberian kemoterapi sebagai berikut.1. Mual Muntah.Cara perawatan kanker atau cara mengatasi efek samping dari mual muntah ini bisa dilakukan dengan :

Makan dalam porsi kecil (namun sering). Saat merasa mual duduk ditempat yang segar Makan makanan tinggi kadar protein dan karbohidrat Menghindari makanan yang berlemak, pedas dan juga berbau tajam.

Minum air yang banyak agar tubuh tidak kekurangan cairan.

Jika keadaan bertambah berat, mintalah dokter untuk memberikan obat untuk mengatasi mual dan muntah tersebut.2. Mencret (Diare) dan Sulit BAB.Tanda gejala penyakit kanker atau lebih tepatnya diare atau mencret akibat kemoterapi ini disebabkan oleh karena pengaruh kemoterapi terhadap sel pelapis usus. Tips mengatasi efek samping kemo ini adalah sebagai berikut:

Bila terjadi diare :

Minum banyak air dan juga makan makanan yang lunak seperti halnya pisang, bubur atau pun roti.

Bila sulit BAB (sembelit) :

Cara mengatasi sembelit adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti sayur dan buah-buahan.

3. Rambut Rontok.Kemoterapi bisa menyebabkan terjadinya kerontokan rambut dimana pada umumnya rambut akan bisa tumbuh lagi setelah selesai menjalani terapi kemoterapi itu sendiri. Cara mengatasi rambut rontok adalah dengan :

Memilih model rambut yang pendek sehingga kerontokannya tidak terlalu mencolok.

Bila pada pasien penyakit kanker wanita bisa juga dengan menggunakan kerudung, selendang. Pada laki-laki bisa dengan memakai topi, sorban atau juga alternatif lainnya dengan memakai rambut palsu untuk dalam rangka menutupi kerontokan rambut tersebut.

4. SariawanCara mengatasi sariawan karena kemoterapi adalah sebagai berikut. Gosok gigi setiap selesai makan menggunakan sikat gigi berbulu halus.

Setelah menggosok gigi berkumurlah dengan 1/2 sendok teh soda kue atau garam yang dicampur dengan satu gelas air.

Jangan menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol.

Memilih makanan lunak atau lembek yang tidak terlalu merangsang mulut.

5. Kekurangan DarahPengobatan kanker juga bisa mengurangi sel darah merah (sel darah yang mempunyai tugas dan fungsi menghantarkan oksigen keseluruh tubuh). Sehingga efek samping yang dirasakan oleh para pasien yang menjalani pengobatan dan perawatan kanker adalah letih, lesu, lemah, berkunang-kunang sesak dan tanda gejala lainnya. Untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan cara cukup istirahat, dan juga mengkonsumsi makanan yang bergizi agar mampu melawan keletihan dan kelemahan akibat dari kekurangan darah.

6. Mudah Terserang Infeksi.Karena pengaruh dalam terapi kemo ini akan bisa mengakibatkan penurunan sel darah putih sehingga tubuh akan lebih mudah untuk terserang infeksi dan juga kuman penyakit. Berikut beberapa cara mencegah infeksi adalah dengan :

Cuci tangan sesering mungkin.

Menghindari mereka yang sedang sakit agar tidak tertular.

Memakai masker untuk menghindari tertular penyakit pernafasan.

7. KelelahanPerasaan letih akan terjadi karena beberapa sebab diantaranya yaitu karena penyakit kanker itu sendiri, penanganan penyakit, aspek emosional yang terkait dengan kanker dan nyeri kanker, serta karena anemia (kurang darah). Mengatasi rasa letih tersebut dapat dilakukan dengan cara :

Lakukan istirahat di kursi yang nyaman

Lakukan olahraga ringan seperti berjalan

Cobalah melakukan aktifitas ringan yang menyenangkan

Mintalah teman atau keluarga untuk membantu melakukan pekerjaan yang berat

Hemat tenaga yang dimiliki

8. Perubahan pada Kulit dan KukuBeberapa jenis obat kemoterapi dapat menyebabkan perubahan pada kulit dan kuku. Kulit mungkin akan berubah menjadi lecet, kering, kemerahan atau adanya rasa nyeri yang tidak nyaman dan mengakibatkan hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi adalah berubahnya warna kulit menjadi lebih gelap daripada sebelumnya. Hal tersebut biasanya terjadi setelah tiga minggu dimulainya pengobatan. Hiperpigmentasi ini akan berkurang setelah 10-12 minggu obat dihentikan. Kuku mungkin akan berubah menjadi kehitaman, kuning atau pecah-pecah.

a. Masalah ringan pada kulit dapat diatasi dengan :

Gunakan sabun yang lembut untuk kulit

Gunakan lotion atau krim kulit yang lembut

Hindari penggunaan produk untuk kulit yang mengandung alcohol atau parfum

Hindari terkena sinar matahari dalam waktu yang lama Jika berada di luar, gunakan pelembab bibir, krim pencegah sinar matahari (sunblock), pakaian yang panjang dan penutup kepala. Mandi dengan air hangat.

b. Masalah pada kuku akibat efek samping kemoterapi dapat dikurangi dengan :

Kuku dalam keadaan bersih dan pendek

Gunakan sarung tangan untuk mencuci, berkebun atau membersihkan rumah

Jika masalah kulit dan kuku terus berkembang, konsultasikan dengan dokter

9. BengkakBengkak dapat disebabkan oleh kemoterapi. Beberapa jenis kanker atau akibat adanya perubahan hormon dapat menyebabkan bengkak baik pada wajah, lengan, tangan, kaki atau perut. Hal-hal yang dapat mengurangi bengkak yaitu : Gunakan stocking atau kaus kaki khusus dapat didiskusikan dengan dokter atau perawat

Gunakan pakaian yang tidak ketat

Hindari pemakaian alas kaki dengan hak tinggi

Tinggikan kaki dengan bantal atau ganjalan lainnya saat duduk atau berbaring

Tidak berdiri atau berjalan terlalu lama Hindari makanan dengan kandungan garam tinggi Cek label makanan, jika makanan tersebut mengandung sodium lebih baik dihindari.

(Rasjdi, 2007)Daftar PustakaAnggraeni, M.D., dkk. (2010). Peran keluarga dalam memberikan dukungan terhadap pencapaian integritas diri pasien kanker payudara post radikal mastektomi. Jurnal Keperawatan SoedirmanGale, Danielle & Charette, Jane. (2000). Rencana asuhan keperawatan onkologi. Jakarta : EGCHenry, Naland. (2007). Pencegahan Dan Terapi Kanker. Jakarta: Balai Pustaka.Herdata. N. H, (2008). Thalasemia Mayor. Welcome & joining pediatric hematology oncology in Indonesia.Rasjdi, Imam. (2007). Kemoterapi Kanker Ginekologi Dalam Praktek Sehari-hari. Jakarta : Sagung Seto.Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC.