LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu...

143
LAMPIRAN PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK IN DONESLA DI DEPAN SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 16 AGUSTUS 1988 PELAKSANAAN TAHUN KEEMPAT REPELITA IV (1 APRIL 1987 S/D 31 MARET 1988) REPUBLIK INDONESIA

Transcript of LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu...

Page 1: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

LAMPIRAN

PIDATO KENEGARAAN

PRESIDEN REPUBLIK IN DONESLA

DI DEPAN SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

16 AGUSTUS 1988

PELAKSANAAN TAHUN KEEMPATREPELITA IV

( 1 APRIL 1987 S/D 31 MARET 1988)

REPUBLIK INDONESIA

Page 2: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami
Page 3: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

D A F T A R I S I :

Bab I. U m u m 1/3 - 71Bab II. Pengelolaan Sumber Alam dan

Lingkungan Hidup 11/3 - 44Bab III. Pengembangan Dunia Usaha 111/3 - 36

Bab IV. Keuangan Negara, Perkembangan Moneterdan Lembaga-Lembaga Keuangan IV/3 - 88

Bab V. Neraca Pembayaran dan PerdaganganLuar Negeri V/3 - 56

Bab VI. Pertanian dan Pengairan VI/3 - 48

Bab VII. Pangan dan Perbaikan Gizi VII/3 - 40

Bab VIII. I n d u s t r I VIII/3 - 40

Bab IX. Pertambangan dan Energi IX/3 - 49

Bab X. Perhubungan dan Pariwisata X/3 - 60

Bab XI. Koperasi dan Perdagangan Dalam Negeri XI/3 - 75

Bab XII. Tenaga Kerja, Kesempatan Kerjadan Transmigrasi XII/3 - 66

Bab XIII. Perumahan Rakyat dan Pemukiman XIII/3 - 19

Bab XIV. Pembangunan Daerah, Desa dan Kota XIV/3 - 48

Bab XV. A g a m a XV/3 - 22

Bab XVI. Pendidikan, Generasi Muda, KebudayaanNasional dan Kepercayaan Terhadap XVI/3 - 44

Bab XVII.

Tuhan Yang Maha EsaIlmu Pengetahuan, Teknologi, Penelitian XVII/3 - 43dan Statistik

Kesehaten, Kesejahteraan Sosial, XVIII/3 - 56Bab XVIII.dan Peranan Wanita

Kependudukan dan Keluarga Berencana XIX/3 - 43Bab XIX.

Bab XX. H u k u m XX/3 - 30

Bab XXI. Penerangan, Pers dan Komunikasi Sosial XXI/3 - 20

Bab XXII. Aparatur Pemerintah XXII/3 - 45

Page 4: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami
Page 5: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

U M U M

Page 6: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami
Page 7: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

BAB I

U M U M

Sebagaimana biasanya dilakukan dalam Lampiran Pidato Kenegaraan Presiden RI di depan Sidang Dewan Perwakilan Rak-yat dalam rangka memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus, uraian mengenai langkah-langkah kebijaksanaan, perkembangan dan hasil-hasil pelaksanaan pembangunan pada tahun ke empat Repelita IV (1987/88) ini juga akan dilihat dalam perban-dingannya dengan yang dicapai tahun-tahun sebelumnya, khusus-nya dengan keadaan tahun 1986/87. Bab ini merupakan rangkuman yang akan menggambarkan secara umum perkembangan berbagai langkah kebijaksanaan, program, dan proyek-proyek pembangunan yang telah dilaksanakan dan hasil-hasil yang telah dicapai dalam tahun 1987/88 di berbagai bidang. Uraian lebih rinci untuk tiap sektor, dan gambaran lebih spesifik mengenai per-kembangan pembangunan regional dan daerah, demikian pula langkah kebijaksanaan dan perkembangan di bidang makro ekono-mi, dapat dilihat lebih lanjut pada Bab-bab bersangkutan.

Perkembangan ekonomi Indonesia dipengaruhi keadaan eko-nomi dunia yang dalam tahun 1987/88 berkembang sedikit lebih tenang dibanding tahun sebelumnya. Harga berbagai komoditi primer di pasar dunia bahkan menunjukkan kenaikan. Harga rata-rata minyak pada tahun 1987 masih sekitar 30% di atas harga rata-rata tahun 1986. Namun perkembangan harga minyak masih tetap tidak menentu.

I/3

Page 8: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Di samping minyak, harga beberapa komoditi ekspor pen-ting Indonesia lainnya seperti karet, minyak sawit, aluminium, tembaga dan nikel mengalami kenaikan yang berarti setelah melewati titik terendahnya dalam tahun 1986. Meningkatnya harga beberapa komoditi di pasaran dunia ini membantu memper-baiki posisi neraca pembayaran Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya dalam tahun 1987 sehingga rasio pembayaran hutang (DSR) negara-negara tersebut mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak munculnya krisis beberapa tahun yang lalu.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi dunia dalam ta-hun 1987 sebenarnya sedikit melambat, yaitu mencapai 3,0% di-banding dengan 3,2% pada tahun sebelumnya. Namun laju pertum-buhan ekonomi kelompok negara-negara industri maju, menunjuk-kan perbaikan dari 2,7% dalam tahun 1986 menjadi 2,9% dalam tahun 1987. Demikian pula tingkat pengangguran di negara-negara tersebut, menurun dari 7,9% dalam tahun 1986 menjadi 7,6% dalam tahun 1987. Laju inflasi menunjukkan sedikit me-ningkat, sekalipun masih tetap di bawah 3%. Upaya untuk mene-kan defisit anggaran belanja, terutama di Amerika Serikat (AS), yang merupakan salah satu sumber utama gejolak ekonomi dunia, menunjukkan sedikit kemajuan pula. Koordinasi kebijak-sanaan makro antara negara-negara maju juga mencatat sedikit kemajuan, akibat tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai dalam serangkaian pertemuan di antara 7 negara industri utama.

Yang masih memprihatinkan adalah ketimpangan transaksi berjalan antara negara-negara maju yang dalam tahun 1987 be-lum menunjukkan perbaikan yang berarti. Sebagai salah satu akibatnya, kurs antara mata uang - mata uang utama di dunia, khususnya antara dollar-AS dengan Yen dan dengan beberapa ma-ta uang negara Eropa, masih tetap bergejolak tidak menentu. Hal ini merupakan satu penyebab timbulnya krisis bursa saham dunia pada bulan Oktober 1987 dan sekaligus merupakan sumber ketidakpastian bagi perdagangan dunia dan berlanjutnya perma-salahan hutang negara-negara berkembang.

Di samping itu ternyata pula bahwa, meskipun suasana ekonomi dunia pada umumnya cukup baik, sentimen proteksionis-me di antara negara-negara maju sama sekali belum kendor. Hal ini ditunjukkan oleh berlanjutnya keengganan negara-negara Eropa Barat dan Jepang untuk membuka lebih luas pasar dalam negerinya, serta kuatnya desakan di Kongres AS untuk mengha-silkan undang-undang perdagangan yang dilandasi semangat pro-teksionisme.

I/4

Page 9: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Laju pertumbuhan ekonomi kelompok negara-negara berkem-bang secara keseluruhan melambat dalam tahun 1987, yaitu 3,1% dibanding dengan 4,1% dalam tahun sebelumnya. Di dalam kelom-pok ini negara-negara Asia sebagai satu kelompok masih dapat mempertahankan laju pertumbuhan yang tinggi, yaitu 6,6% dalam tahun 1987, dibanding dengan 6,5% dalam tahun sebelumnya. Produksi riil negara-negara pengekspor minyak bumi justru me-rosot sebesar 0,2% dibandingkan dengan laju pertumbuhan sebe-sar 4,5% yang dicapai oleh negara-negara berkembang bukan pengekspor minyak bumi. Laju inflasi untuk seluruh kelompok negara berkembang meningkat dalam tahun 1987, sedangkan defi-sit anggaran belanja serta defisit transaksi berjalan meng-alami perbaikan dibanding tahun sebelumnya. Meskipun lamban, volume perdagangan dunia dalam tahun 1987 meningkat, yaitu dengan 4,9%. Nilai tukar perdagangan dinyatakan dengan Spe-cial Drawing Right (SDR) membaik bagi negara-negara berkem-bang bukan pengekspor minyak bumi sebesar 0,6% dan sebesar 11,6% bagi negara-negara pengekspor minyak bumi. Pasaran ko-moditi primer bangkit kembali dalam tahun 1987 terutama bagi komoditi pertanian dan tambang yang masing-masing mengalami kenaikan harga sebesar 29,4% dan 19,9%. Namun untuk beberapa komoditi tertentu seperti kopi dan teh harganya menurun de-ngan tajam, sebesar 28,7%.

Perkembangan internasional tersebut, khususnya pasar ko-moditi pertanian dan tambang, mempunyai dampak positif pada perekonomian dalam negeri. Nilai ekspor Indonesia dalam tahun 1987/88 meningkat dengan pesat dibanding tahun sebelumnya. Harga minyak yang relatif membaik selama tahun 1987/88 ikut menyumbang kepada kenaikan penerimaan ekspor ini. Penerimaan ekspor migas meningkat dari US$ 6.966,0 juta dalam tahun 1986/87 menjadi US$ 8.841,0 juta dalam tahun 1987/88. Tetapi yang lebih penting dan lebih mengesankan adalah perkembangan ekspor non migas. Apabila dalam tahun 1986/87 nilai ekspor ini adalah US$ 6.731 juta, maka dalam tahun 1987/88 ekspor tersebut mencapai US$ 9.502 juta, atau suatu kenaikan sebesar 41,2%.

Satu hal yang patut dicatat mengenai perkembangan ekspor non migas selama tahun 1987/88 ini adalah bahwa kenaikan ni-lai ekspor tersebut disertai dengan makin meluasnya basis ekspor, yaitu makin banyaknya ragam barang-barang yang di-ekspor dan makin meluasnya daerah pasaran. Dalam tahun terse-but, bukan hanya barang-barang andalan seperti kayu lapis, tekstil, karet, minyak sawit, udang dan sebagainya yang telah

I/5

Page 10: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

meningkat nilai ekspornya ke negara-negara tujuan tradisional, tetapi juga telah timbul produk-produk baru, terutama barang-barang hasil industri, dan diterobosnya daerah-daerah pasaran baru, seperti negara-negara Asia Timur di luar Jepang dan negara-negara Timur Tengah.

Perbaikan harga dari berbagai komoditi ekspor Indonesia itu telah memberi sumbangan kepada kenaikan nilai ekspor non migas dalam tahun 1987/88. Namun sumbangan terbesar berasal dari ekspor beberapa hasil industri, yang meningkat nilainya dari US$ 4.644,1 juta dalam tahun 1986/87 menjadi US$ 7.435,3 juta dalam tahun 1987/88 atau suatu kenaikan sebesar 60,1%. Faktor utama yang menyebabkan perkembangan yang menguntungkan ini, selain adanya perbaikan harga pasar dunia, adalah lang-kah-langkah kebijaksanaan yang diambil di dalam negeri yang telah meningkatkan daya saing barang-barang ekspor Indonesia dan telah merangsang kegairahan para pengusaha dalam negeri. Dua langkah kebijaksanaan yang mempunyai dampak penting ter-hadap prestasi ekspor Indonesia itu adalah devaluasi Septem-ber 1986 dan langkah-langkah deregulasi dan debirokratiaasi di berbagai bidang. Devaluasi telah menghasilkan kurs rupiah yang realistis dan kompetitif untuk kegiatan ekspor. Kebijak-sanaan deregulasi dan debirokratisasi menyangkut berbagai aspek dari sisi suplai ekspor non migas dan mempunyai dampak yang mendalam terhadap struktur usaha ekspor Indonesia. Lang-kah-langkah deregulasi dan debirokratisasi yang diambil selama tahun 1987/88 dan berbagai dampaknya akan diuraikan lebih jauh dalam bagian-bagian selanjutnya dari bab ini.

Membaiknya penerimaan ekspor, telah mendorong kegiatan produktif di dalam negeri, sekaligus memperkuat posisi neraca pembayaran dan cadangan devisa Indonesia. Apabila dalam tahun 1986/87 defisit transaksi berjalan adalah sebesar US$ 4.051,0 juta, maka dalam tahun 1987/88 menurun menjadi US$ 1.707,0 juta. Sementara itu, cadangan devisa yang ada di Bank Indone-sia telah meningkat dari US$ 5.103,0 juta pada akhir tahun 1986/87 menjadi US$ 6.688,0 juta pada akhir tahun 1987/88, cukup untuk membiayai 6,9 bulan impor.

Sumber lain yang penting dari pertumbuhan ekonomi dalam negeri dalam tahun 1987/88 adalah bangkitnya kembali kegiatan investasi dunia usaha. Apabila minat investasi di tahun-tahun sebelumnya menunjukkan kelesuan dan bahkan kemerosotan, maka tahun 1987/88 mencatat adanya peningkatan keinginan untuk me-lakukan investasi. Hal ini antara lain disebabkan oleh suasana

I/6

Page 11: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

dan prospek bidang usaha yang semakin baik. Persetujuan Pena-naman Modal Dalam Negeri (PMDN) meningkat dari Rp 4.169,4 milyar dalam tahun 1986/87 menjadi Rp 9.630,8 milyar dalam tahun 1987/88, sedangkan persetujuan Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat dari US$ 684,8 juta menjadi US$ 2.387,1 juta. Dalam periode yang sama kredit investasi dari perbankan me-ningkat dari Rp 6.441,0 milyar menjadi Rp 7.747,0 milyar. Arah dari investasi menunjukkan bahwa bidang usaha ekspor semakin menarik minat para investor.

Investasi Pemerintah masih dalam suasana ketat dan su-lit, namun demikian realisasi pengeluaran rutin dan pemba-ngunan 1987/88 menunjukkan kenaikan dibanding tahun sebelum-nya. Pengeluaran rutin Pemerintah di luar pembayaran bunga dan cicilan hutang luar negeri meningkat dari Rp 8.501,2 milyar dalam tahun 1986/87 menjadi Rp 9.276,9 milyar dalam tahun 1987/88, sedangkan dalam periode yang sama realisasi penge-luaran pembangunan meningkat dari Rp 8.332,0 milyar menjadi Rp 9.477,4 milyar.

Selama tahun 1987/88, kestabilan harga-harga dapat di-pertahankan. Laju inflasi, diukur dengan perkembangan Indeks Harga Konsumen, selama tahun tersebut adalah 8,3% dibanding-kan dengan 8,8% selama tahun 1986/87. Keatabilan ekonomi ter-sebut merupakan hasil dari kebijaksanaan anggaran belanja seimbang dan kebijaksanaan pengendalian moneter serta lang-kah-langkah untuk meningkatkan dan memperlancar arus penye-diaan barang kebutuhan pokok masyarakat. Untuk tahun 1987/88 perlu dicatat adanya gangguan dari kemarau panjang yang ber-pengaruh pada keadaan stok dan harga bahan makanan khususnya beras. Namun dengan dilakukannya kebijaksanaan pasar terbuka serta dengan datangnya musim panen, keadaan tersebut dapat dikendalikan.

Perkembangan lain yang perlu dilaporkan adalah timbulnya kegiatan spekulatif di bursa valuta asing pada awal tahun 1987/88, antara lain sebagai akibat kepercayaan masyarakat yang belum pulih sejak dilaksanakannya devaluasi pada bulan September 1986 untuk mengamankan posisi neraca pembayaran yang terancam oleh merosotnya harga minyak. Pemborongan dollar secara besar-besaran terjadi beberapa bulan berturutturut sampai dengan awal Juni 1987. Pengaruh gejala tersebut, meskipun tidak membahayakan posisi perekonomian secara kese-luruhan, sangat mengganggu kegiatan usaha normal yang produk-tif. Oleh sebab itu pada bulan Juni 1987 diambil tindakan un-tuk menghentikannya antara lain dengan melakukan pengetatan

I/7

Page 12: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

sementara likuiditas perbankan. Langkah tersebut telah berha-sil menghentikan tindakan spekulatif dan segera diikuti de-ngan mengalirnya dollar kembali ke dalam negeri dalam minggu-minggu setelah langkah kebijaksanaan tersebut diambil. Sejak itu situasi bursa valuta asing di Indonesia tenang dan stabil.

Atas dasar perhitungan sementara, laju pertumbuhan eko-nomi Indonesia dalam tahun 1987 diukur dengan perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) adalah 3,6%. Sedangkan untuk ga-bungan sektor-sektor di luar migas (PDB non migas), laju per-tumbuhan yang dicapai dalam tahun tersebut adalah 4,9%.

Laju pertumbuhan tersebut tercapai karena dalam tahun ini kegiatan ekonomi di hampir semua sektor mengalami kenaik-an yang berarti, kecuali sektor migas khususnya sub sektor minyak bumi. Sektor pertanian tumbuh dengan 2,65%, pertam-bangan dan penggalian merosot dengan -3,68%, industri peng-olahan meningkat dengan 7,80%, listrik, gas dan air minum dengan 10,73%, bangunan dengan 4,21%, perdagangan dengan 5,98%, pengangkutan dan komunikasi dengan 4,70%, bank dan lembaga keuangan lainnya dengan 4,43%, pemerintahan dan per-tahanan dengan 7,34% dan jasa-jasa dengan 5,46%.

Berikut ini dilaporkan secara lebih rinci perkembangan situasi serta kegiatan-kegiatan pembangunan di masing-masing sektor.

Di bidang keuangan negara, pelaksanaan Anggaran Penda-patan dan Belanja Negara (APBN) selama tahun 1987/88 sangat dipengaruhi oleh dua faktor ekstern, yaitu perkembangan harga ekspor minyak mentah yang membaik dan meningkatnya pos pemba-yaran hutang luar negeri, terutama sebagai akibat dari apre-siasi nilai beberapa mata uang asing utama. Sebagai akibatnya, baik sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran APBN mengalami peningkatan. Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang semula diperkirakan berimbang pada jumlah Rp 22.783,1 milyar ternyata dalam realisasinya selama tahun anggaran 1987/88 mencapai Rp 26.961,3 milyar pada sisi penerimaan dan Rp 26.958,9 milyar pada sisi pengeluaran, sehingga terjadi surplus sebesar Rp 2,4 milyar.

Penerimaan dalam negeri menunjukkan peningkatan yang cu-kup besar, bersumber dari naiknya penerimaan dari minyak bumi dan gas alam seperti yang telah disebutkan di muka, dan me-ningkatnya penerimaan di luar migas. Secara keseluruhan pene

I/8

Page 13: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

rimaan dalam negeri meningkat dari Rp 16.140,6 milyar pada tahun 1986/87 menjadi Rp 20.803,3 milyar pada tahun 1987/88 atau meningkat sebesar 28,9%. Dibandingkan dengan realisasi tahun 1983/84 sebesar Rp 14.432,7 milyar maka terjadi kenaik-an sebesar 44,1% selama 4 tahun pertama Repelita IV atau rata-rata meningkat sebesar 9,6% per tahun. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh perbaikan penerimaan di luar minyak bumi dan gas alam yang meningkat dari Rp 4.912,5 milyar dalam tahun 1983/84 menjadi Rp 10.756,1 milyar dalam tahun 1987/88. Sementara itu penerimaan minyak bumi dan gas alam hanya me ningkat dari Rp 9.520,2 milyar menjadi Rp 10.047,2 milyar da lam periode yang. sama. Meningkatnya penerimaan di luar migas antara lain merupakan akibat dari semakin efektifnya pelaksa-naan Undang-undang Perpajakan yang baru dan semakin mening-katnya kesadaran masyarakat dalam hal membayar pajak. Mening-katnya penerimaan di luar migas mengurangi ketergantungan ke-uangan negara pada penerimaan migas.

Dalam pengeluaran rutin, kebijaksanaan diarahkan pada pencapaian berbagai sasaran, yang antara lain meliputi peme-liharaan hasil-hasil pembangunan, penurunan secara bertahap berbagai macam subsidi, perluasan kegiatan usaha golongan ekonomi lemah, perluasan kesempatan kerja serta peningkatan tabungan Pemerintah. Realisasi pengeluaran rutin tahun 1987/88 mencapai Rp 17.481,5 milyar atau 28,9% lebih besar dari pada realisasi tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 13.559,3 milyar. Dibandingkan dengan pengeluaran rutin untuk tahun 1983/84 yang berjumlah Rp 8.411,8 milyar, maka telah terjadi peningkatan rata-rata sebesar 20,1% per tahun selama 4 tahun Repelita IV.

Pos-pos pengeluaran rutin di luar pengeluaran untuk pem-bayaran bunga dan cicilan hutang tetap menunjukkan kenaikan yang wajar berkat adanya langkah-langkah penghematan yang ketat. Dalam tahun 1983/84 pengeluaran tersebut berjumlah Rp 6.309,2 milyar dan dalam tahun 1987/88 meningkat menjadi Rp 9.276,9 milyar. Ini berarti adanya kenaikan rata-rata 10,1% per tahun.

Realisasi pengeluaran rutin dalam bentuk pembayaran bu-nga dan cicilan hutang luar negeri telah mengalami kenaikan yang besar, yaitu dari Rp 2.072,8 milyar tahun 1983/84 menja-di Rp 8.165,5 milyar pada tahun 1987/88, atau meningkat sebe-sar rata-rata 40,9% per tahun. Besarnya peningkatan ini seba-gian disebabkan oleh jatuh tempo yang bersamaan dari sejumlah

I/9

Page 14: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

hutang luar negeri. Namun faktor utama yang telah menyebab-kannya adalah kenaikan yang tajam dari nilai tukar yen dan beberapa mata uang utama Eropa terhadap dollar AS. Karena se-bagian penting dari hutang luar negeri Indonesia harus diba-yar kembali dalam mata uang - mata uang yang meningkat nilai-nya itu. Dalam kaitan ini, untuk mempertahankan kepercayaan dunia internasional, Indonesia bertekad untuk tetap melaksa-nakan kewajiban pembayaran kembali.hutang luar negerinya me-nurut jadwal yang telah disepakati semula.

Kebijaksanaan pengeluaran pembangunan pada tahun 1987/88 didasarkan pada tekad untuk melanjutkan dan meningkatkan ke-giatan pembangunan nasional. Realisasi pengeluaran pembangun-an tahun 1987/88 adalah sebesar Rp 9.477,4 milyar, atau naik sebesar 13,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pembiaya-an pengeluaran pembangunan ini tetap didasarkan pada prinsip anggaran yang berimbang dan dinamis. Sehubungan dengan itu telah ditempuh berbagai langkah untuk memperlancar penarikan bantuan luar negeri. Berkat langkah-langkah ini, maka reali-sasi dana bantuan luar negeri dalam tahun 1987/88 mencapai jumlah Rp 6.158,0 milyar atau meningkat sebesar 7,1% diban-ding realisasi tahun 1986/87.

Seiring dengan langkah-langkah kebijaksanaan di bidang fiskal, juga dilaksanakan berbagai kebijaksanaan untuk tetap memelihara keseimbangan moneter dan keseimbangan di bidang neraca pembayaran luar negeri.

Seperti telah disinggung di depan, dalam tahun 1987/88 terjadi gejolak moneter yang disebabkan oleh meningkatnya pembelian devisa secara berlebihan. Kegiatan spekulasi tersebut dapat berakibat negatif terhadap kestabilan ekonomi, iklim berusaha serta kemantapan neraca pembayaran. Untuk mengatasi hal tersebut, pada bulan Juni 1987 telah diambil kebijaksanaan moneter yang diarahkan pada pengendalian likui-ditas perekonomian melalui kebijaksanaan suku bunga Sertifi-kat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan alat moneter lain, dan selanjutnya dengan tindakan memin-dahkan dan menanamkan dana beberapa BUMN ke dalam SBI. Seba-gai hasilnya, spekulasi berhenti dan dana devisa mengalir kembali ke dalam negeri.

Salah satu tujuan utama dari kebijaksanaan moneter ada-lah menjaga agar laju inflasi tetap pada tingkat yang wajar. Tujuan tersebut diupayakan melalui pengendalian jumlah uang

I/10

Page 15: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

beredar yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan kebijaksanaan tersebut maka laju inflasi dapat ditekan pada tingkat 8,8% dan 8,3% masing-masing untuk tahun 1986/87 dan 1987/88. Sedangkan kenaikan jumlah uang beredar dalam periode yang sama adalah sebesar 9,8% dan 9,8%.

Untuk mendorong kegiatan pengerahan dana masyarakat me-lalui sektor perbankan, dalam tahun 1987/88 kepada bank-bank tetap diberikan kebebasan untuk menetapkan suku bunga deposi-to. Usaha lain adalah dengan memperbanyak bank-bank penye-lenggara Tabanas dan Taska, bank penerbit sertifikat deposito serta bank simpanan pedesaan, simpanan ongkos naik haji dan tabungan lainnya. Kebijaksanaan tersebut berhasil meningkat-kan dana perbankan dari Rp 24.060,0 milyar pada tahun 1986/87 menjadi Rp 30.969,9 milyar pada tahun 1987/88.

Di bidang perkreditan ditempuh kebijaksanaan yang di-arahkan kepada usaha pengembangan ekspor, khususnya ekspor non migas, mendorong penanaman modal serta membantu usaha go-longan ekonomi lemah. Dalam rangka itu telah dikeluarkan kre-dit ekspor dengan bunga rendah, juga kepada perusahaan PMA yang melaksanakan ekspor. Fasilitas ini sebelumnya hanya di-berikan pada perusahaan nasional. Di samping itu, dalam rang-ka mendorong ekspor non migas fasilitas kredit ekspor yang semula hanya diberikan oleh bank Pemerintah dan bank swasta nasional, kini diperluas pula kepada bank asing.

Kredit prioritas untuk membantu golongan ekonomi lemah seperti KIK/KMKP, Kredit Umum Pedesaan, Kredit Candak Kulak, Kredit Perumahan Rakyat tetap dilanjutkan dan ditingkatkan dalam tahun 1987/88. Nilai kredit secara keseluruhan telah meningkat dari sebesar Rp 27.852.0 milyar pada tahun 1986/87 menjadi Rp 39.075,0 milyar pada akhir Maret 1988.

Sumber pembiayaan pembangunan lainnya yang semakin pen-ting peranannya dihimpun melalui lembaga keuangan bukan bank (LKBB), pasar modal, perasuransian dan leasing. Perkembangan LKBB dalam tahun 1987/88 dapat dilihat dari perkembangan ni-lai aktivanya yang berjumlah Rp 2.528,1 milyar atau meningkat 25,0% dari tahun sebelumnya, jumlah dana yang dihimpun sebe-sar Rp 2.403,8 milyar atau naik 25,0%, dan jumlah penanaman dana sebesar Rp 2.392,5 milyar, atau meningkat 26,0%. Semen-tara itu, guna lebih mendayagunakan pasar modal, telah dike-luarkan beberapa ketentuan yang menyangkut perdagangan dan emisi efek melalui bursa paralel. Sebagai hasil dari kebijak

I/11

Page 16: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

sanaan-kebijaksanaan tersebut, dana masyarakat yang berhasil diserap adalah sebesar Rp 595,8 milyar. Lebih lanjut, jumlah dana asuransi yang diinvestasikan sampai Desember 1986 menca-pai Rp 2.154,7 milyar, sedangkan nilai pembiayaan melalui kontrak leasing sebesar Rp 1.195,4 milyar dalam tahun 1987.

Masalah-masalah perdagangan, monster dan keuangan inter-nasional tetap perlu diwaspadai dan masih merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam masa mendatang.

Di bidang neraca pembayaran dan perdagangan, kebijaksa-naan neraca pembayaran dan perdagangan luar negeri yang di-tempuh selama tahun 1987/88 pada dasarnya merupakan kelanjut-an dan penyempurnaan rangkaian kebijaksanaan yang diambil se-jak tahun 1983. Langkah-langkah tersebut ditujukan untuk me-ningkatkan efisiensi perekonomian dan daya saing barang-ba-rang produksi dalam negeri serta untuk mendorong diversifika-si jenis hasil-hasil ekspor di luar minyak dan gas bumi dan pasaran, terutama produk-produk industri. Paket kebijaksanaan 6 Mei 1986, 25 Oktober 1986 dan 15 Januari 1987, yang merupa-kan sebagian dari langkah-langkah tersebut, mencakup fasili-tas pembebasan dan pengembalian bea masuk atas bahan baku impor yang digunakan untuk produksi barang-barang ekspor, pergeseran dalam cara pemberian perlindungan pada barang-ba-rang produksi dalam negeri dari pengaturan tataniaga impor ke bea masuk melalui pembebasan atau pelonggaran ketentuan pem-batasan impor secara kuantitatif, serta pelonggaran keten-tuan-ketentuan permodalan, tataniaga ekspor dan perkreditan di bidang penanaman modal. Peningkatan langkah-langkah de-regulasi dan debirokratisasi yang tertuang dalam Paket kebi-jaksanaan 24 Desember 1987 meliputi bidang perdagangan luar negeri, industri, perhubungan, pariwiaata dan penanaman modal dan menyangkut struktur bea masuk, tataniaga, perizinan, per-modalan, perpajakan dan perkreditan.

Dalam rangka peningkatan penghasilan devisa, nilai tam-bah dan kesempatan kerja, dalam tahun 1987/88 telah ditetap-kan larangan ekspor rotan dalam bentuk mentah, kayu gergajian jenis ramin,, meranti putih dan agathis tidak berbentuk papan lebar serta kulit dalam bentuk mentah. Di bidang impor telah diambil kebijaksanaan peniadaan pengaturan pengkaitan impor dengan pembelian kapas dalam negeri sehingga dapat meningkat-kan efisiensi industri tekstil pada umumnya dan industri pe-mintalan pada khususnya.

I/12

Page 17: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Di bidang penanaman modal ditempuh langkah-langkah untuk mendorong penanaman modal asing khususnya dalam rangka pe-ningkatan ekspor di luar minyak dan gas bumi. Fasilitas yang diberikan berupa kelonggaran dalam persyaratan pemilikan dan periode transisi saham nasional, kemudahan dalam perizinan tambahan investasi dan prosedur persetujuan, diizinkannya pemilikan saham asing sebesar 95% bila hasil produksi perusa-haan tersebut seluruhnya diekspor serta diperbolehkannya perusahaan PMA bergerak di bidang perdagangan ekspor.

Rangkaian kebijakeanaan deregulasi dan debirokratisasi tersebut telah memberikan sumbangan penting kepada perkem-bangan neraca pembayaran yang cukup baik selama tahun 1987/88. Faktor-faktor penunjang lainnya adalah pulihnya kembali pa-saran dunia untuk sejumlah komoditi primer serta membaiknya pasaran minyak bumi internasional.

Nilai ekspor secara keseluruhan meningkat sebesar 33,9% dari US$ 13.697,0 juta dalam tahun 1986/87 menjadi US$ 18.343,0 juta pada tahun 1987/88. Nilai ekspor di luar minyak dan gas bumi meningkat dengan 41,2%, sedang nilai ekspor minyak bumi dan gas alam cair termasuk LPG masing-masing naik sebesar 28,4% dan 23,7%. Peranan ekspor di luar minyak dan gas bumi untuk pertama kalinya sejak tahun 1974/75 melebihi peranan ekspor minyak dan gas bumi menjadi 51,8%.

Impor secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 13,1% menjadi US$ 12.952,0 juta dibandingkan dengan US$ 11.451,0 juta tahun sebelumnya. Kenaikan nilai impor di luar minyak dan gas bumi serta impor sektor minyak dan gas bumi adalah sebesar masing-masing 13,3% dan 12,4%. Kenaikan dalam nilai impor di luar minyak dan gas bumi disebabkan oleh meningkat-nya kegiatan investasi baik di sektor Pemerintah maupun sek-tor swasta.

Pengeluaran devisa netto untuk jasa-jasa telah meningkat 12,7% dari US$ 6.297,0 juta dalam tahun 1986/87 menjadi US$ 7.098,0 juta pada tahun 1987/88. Untuk jasa-jasa di luar minyak dan gas bumi serta jasa-jasa di sektor minyak dan gas bumi pengeluaran deviea netto meningkat sebesar masing-masing 9,0% dan 19,2%. Salah satu pos penting dalam penerimaan devi-sa dari jasa-jasa di luar sektor minyak dan gas bumi adalah penghasilan devisa dari sektor pariwisata yang meningkat se-besar 45,0% dari US$ 691,0 juta dalam tahun 1986/87 menjadi US$ 1.002,0 juta dalam tahun 1987/88.

I/13

Page 18: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Transaksi berjalan dalam tahun 1987/88 menunjukkan defi-sit sebesar US$ 1.707,0 juta, yang berarti penurunan sebesar 57,9% dari defisit tahun sebelumnya sebesar US$ 4.051,0 juta.

Pinjaman Pemerintah yang digunakan dalam tahun 1987/88 berjumlah US$ 4.575,0 juta dan terdiri dari bantuan program sebesar US$ 858,0 juta, bantuan proyek bersyarat lunak sebe-sar US$ 1.986,0 juta, pinjaman proyek lain sebesar US$ 1.531,0 juta dan pinjaman tunai senilai US$ 200,0 juta. Pelunasan po-kok hutang luar negeri Pemerintah berjumlah US$ 3.049,0 juta atau meningkat sebesar 43,2% dibandingkan dengan tahun sebe-lumnya.

Pemasukan modal lain dalam tahun 1987/88 berjumlah US$ 1.709,0 juta, diantaranya berupa investasi langsung se-besar US$ 814,0 juta dan pinjaman sektor swasta termasuk perusahaan negara sebesar US$ 543,0 juta.

Berdasarkan perkembangan transaksi berjalan, pemasukan modal netto di sektor Pemerintah dan sektor di luar Pemerin-tah serta selisih yang tidak diperhitungkan sebesar US$ 57,0 juta, cadangan devisa dalam tahun 1987/88 meningkat dengan US$ 1.585,0 juta. Cadangan devisa telah mengalami peningkatan dari US$ 5.103,0 juta pada akhir 1986/87 menjadi US$ 6.688,0 juta pada akhir 1987/88. Jumlah cadangan devisa tersebut cu-kup untuk membiayai impor di luar sektor minyak dan gas bumi pada tahun 1987/88 untuk selama rata-rata 6,8 bulan.

Pembangunan sektor pertanian tetap menempati prioritas yang sangat tinggi dan diarahkan untuk mempertahankan swa-sembada beras, meningkatkan pendapatan petani dan memperluas kesempatan kerja di pedesaan. Sasaran ini dicapai melalui pe-ningkatan kualitas intensifikasi, ekstensifikasi, diversifi-kasi dan rehabilitasi, di samping melalui kebijaksanaan harga yang layak. Usaha-usaha tersebut ditunjang oleh pelaksanaan Supra Insus dan Instruksi Presiden No. 3 Tahun 1986 tentang pengendalian hama terpadu.

Kebijaksanaan sub sektor pertanian pangan diarahkan pada usaha intensifikasi dan diversifikasi, peningkatan penyediaan teknologi produksi, perlindungan tanaman dan penyuluhan, pe-ningkatan efisiensi pengelolaan tata guna air, serta pada usaha ekaploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Di sam-ping itu dilaksanakan pula usaha ekstensifikasi yang dikait-kan dengan perluasan jaringan irigasi dan pencetakan sawah,

I/14

Page 19: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

sedangkan usaha rehabilitasi dilaksanakan sejalan dengan usa-ha perbaikan tanah kritis. Pada tahun 1987/88, irigasi yang telah diperbaiki dan dipelihara mencakup areal seluas 153.290 ha. Sedangkan irigasi baru yang dibangun dan pembangunan dae-rah rawa masing-masing mencakup areal seluas sekitar 59.930 ha dan 18.000 ha. Selain itu telah dilaksanakan pengaturan dan pengamanan sungai serta penanggulangan akibat bencana alam mencakup areal seluas 50.900 ha.

Upaya peningkatan produksi di sub sektor perkebunan di-tekankan pada peningkatan produktivitas perkebunan rakyat yang dikaitkan dengan usaha pengembangan perkebunan negara dan swasta. Sementara itu, upaya peningkatan produksi per-ikanan dilaksanakan melalui usaha intensifikasi dengan jalan memperbaiki teknologi penangkapan serta dengan memberikan do-rongan kepada swasta untuk berusaha dalam tambak inti rakyat. Pembangunan kapal-kapal ikan serta pembangunan dan rehabili-tasi tempat-tempat pendaratan kapal/perahu nelayan tetap di-lanjutkan. Kebijaksanaan di sub sektor peternakan menekankan pada usaha ekstensifikasi, di samping melanjutkan usaha in-tensifikasi. Usaha ekstensifikasi dilakukan melalui pemindah-an ternak dari daerah padat ternak ke daerah jarang ternak di luar Jawa, yang dikaitkan dengan program transmigrasi dan in-vestasi swasta.

Sebagai hasil usaha tersebut di atas angka sementara produksi beras pada tahun 1987 mencapai 27.453 ribu ton atau meningkat dengan 1,6% di atas tahun 1986. Kenaikan tersebut terutama bersumber dari peningkatan produktivitas lahan, yang terdiri atas peningkatan hasil rata-rata per hektar dan pe-ningkatan intensitas tanam. Hasil rata-rata beras per hektar pada tahun 1987 mencapai 2,77 ton atau meningkat 2,2% di atas tahun 1986. Di sub sektor perkebunan, kenaikan produksi ter-besar adalah pada komoditi lada, yaitu telah mencapai 22,5% di atas tahun 1986. Kenaikan yang cukup baik juga dialami oleh produksi teh dan gula tebu, masing-masing mencapai 15,4% dan 12,4% di atas tingkat produksi tahun 1986. Produksi per-ikanan laut dan darat mencapai 2.029 ribu ton dan 638 ribu ton, atau masing-masing telah meningkat sebesar 5,5% dan 5,1%. Produksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami kenaikan sebesar 7,8%, 14,6% dan 3,2% dari tahun 1986.

Di bidang kehutanan kegiatan pembangunan diarahkan untuk

I/15

Page 20: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

mengembangkan persediaan bahan baku kayu dan hasil hutan lainnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan untuk eks-por. Di samping itu diusahakan pula agar ekspor hasil hutan, dalam bentuk bahan jadi makin ditingkatkan dan ekspor dalam bentuk bahan mentah makin.dikurangi.

Untuk meningkatkan dayaguna dan hasilguna dalam peman-faatan hutan, pembinaan terhadap para pemegang Hak Pengusaha-an Hutan (HPH) disempurnakan dan pengawasan makin diperketat. Dengan langkah itu diharapkan mereka mampu meningkatkan pro-duktivitasnya dan sungguh-sungguh memenuhi kexajibannya serta sekaligus memelihara kelestarian fungsi hutan.

Dengan adanya kebijaksanaan untuk membatasi ekspor kayu bulat, maka industri perkayuan dalam negeri berkembang dengan cepat. Pada tahun 1987/88 produksi kayu bulat mencapai 31.089 ribu m3 atau meningkat 13,5% dibandingkan tahun 1986/87, se-dangkan produksi kayu gergajian mencapai jumlah 7,6 juta m3, yang berarti 2,7% lebih tinggi bila dibandingkan dengan pro-duksi tahun 1986/87. Sementara itu ekspor kayu gergajian da-lam tahun 1987/88 mencapai 2.841 ribu m3, atau peningkatan sebesar 20,7% dibandingkan tahun 1986/87. Produksi kayu lapis pada tahun 1987/88 meningkat sebesar 25,8% dari tahun sebe-lumnya, sehingga menjadi sebesar 6,7 juta m3. Sedangkan ekspor kayu lapis pada tahun 1987/88 meningkat sebesar 24,4% se-hingga menjadi 5.238 ribu m3 dibandingkan dengan tahun 1986/87. Ekspor hasil hutan bukan kayu pada tahun 1987/88 tu-run 19,0% dibandingkan tahun 1986/87.

Sesuai dengan ketetapan Garis-garia Besar Haluan Negara (GBHN) pembangunan nasional selalu memperhatikan keseimbangan dan kelestarian sumber alam dan lingkungan hidup. Sebagai ba-gian dari upaya tersebut telah dilaksanakan program inventa-risasi dan evaluasi sumber alam, antara lain melalui kegiatan-kegiatan pemetaan kawasan hutan, inventarisasi hutan dan pe-metaan penggunaan tanah. Sebagai hasil dari kegiatan tersebut dalam tahun 1987/88 telah berhasil dipetakan kawasan hutan dengan skala 1 : 100.000, yang mencakup areal seluas 4 juta ha. Di samping itu telah dilakukan pula inventarisasi areal hutan dengan menggunakan citra satelit berskala 1 : 250.000 untuk areal seluas 12,0 juta ha, inventarisasi areal hutan melalui penafsiran potret udara dengan skala 1 : 100.000 yang mencakup areal seluas 2,0 juta ha dan dengan skala 1 : 20.000 untuk areal seluas 2,2 juta ha. Selanjutnya dalam tahun ter-sebut juga telah dilaksanakan pemetaan penggunaan tanah per-

I/16

Page 21: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

kotaan dengan skala 1 : 5.000 di 21 kota kecamatan yang men-cakup areal seluas 42 ribu ha, pemetaan kawasan Puncak di Jawa Barat dengan skala 1 : 100.000 seluas 12 ribu ha dan pe-metaan penggunaan tanah transmigrasi yang mencakup areal se-luas 60 ribu ha.

Di samping itu juga dilaksanakan program penyelamatan hutan, tanah dan air. Program tersebut mencakup kegiatan-kegiatan penghijauan, reboisasi, serta konservasi alam, yang dilaksanakan secara terpadu dalam satuan daerah aliran sungai (DAS). Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut meliputi 36 DAS terpenting yang tersebar di 23 propinsi. Dalam tahun 1987/88 hasil kegiatan penghijauan dan reboisasi masing-masing menca-kup areal seluas 72,8 ribu ha dan 15,8 ribu ha, sehingga sam-pai dengan tahun tersebut hasil secara kumulatif kegiatan penghijauan dan reboisasi masing-masing telah mencapai areal seluas 3,3 juta ha dan 1,3 juta ha.

Peranserta masyarakat merupakan unsur penting dalam upaya rehabilitasi lahan kritis. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan swadaya masyarakat di daerah pedesaan makin dido-rong. Kegiatan lain dari program ini adalah perbaikan, peng-aturan dan pengembangan wilayah sungai serta penanggulangan bencana alam yang dilaksanakan di 36 DAS terpenting yang ter-sebar di 26 propinsi. Kegiatan ini telah berhasil mengamankan areal seluas 50,9 ribu ha dari bencana banjir dalam tahun 1987/88.

Kegiatan lainnya dari program penyelamatan hutan, tanah dan air adalah usaha untuk melindungi plasma nutfah dan fung-si ekosistem untuk memenuhi kebutuhan pembangunan di masa yang akan datang. Dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan pem-bangunan kawasan konservasi alam yang meliputi 1 unit suaka margasatwa, 2 unit taman wisata, 1 unit taman buru, 1 unit taman laut dan 1 unit taman nasional, sehingga sampai dengan akhir tahun 1987/88 telah dibangun 353 unit kawasan konserva-si alam seluas 17,6 juta ha.

Dalam program pembinaan sumber alam dan lingkungan hidup dilaksanakan pula kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan pe-laksanaan pembangunan nasional yang berwawassn lingkungan. Dalam pengembangan sistem tatalaksana dan pembangunan berwa-wasan lingkungan, diausun perangkat peraturan tentang penge-lolaan berbagai segi lingkungan hidup. Pengembangan dan pe-nyempurnaan kemampuan kelembagaan mencakup pengembangan ren

I/17

Page 22: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

cana tata ruang, pengembangan sistem informasi sumber daya alam daratan dan lautan, kriteria dan konsep peraturan ten-tang baku mutu air dan limbah cair, baku mutu udara, dan baku mutu air laut, serta jaringan kelembagaan penanganan masalah lingkungan hidup. Penerapan Analisis Mengenai Dampak Ling-kungan (AMDAL) telah mulai diwujudkan untuk berbagai kegiatan utama dan sejalan dengan itu kemampuan aparatur untuk menge-lola AMDAL ditingkatkan.

Berkaitan dengan pembinaan sumber alam dan lingkungan hidup adalah kegiatan dalam program pembangunan meteorologi dan geofisika. Kegiatan ini diarahkan kepada pengembangan ke-mampuan nasional untuk memberikan pelayanan jasa dalam bentuk pengadaan data dan informasi meteorologi dan geofiaika. Untuk meningkatkan pelayanan, antara lain dilakukan dengan menambah jam operasi stasiun pengamat setiap harinya sehingga keteli-tian data dan tingkat ketepatan ramalan serta kecepatan dan luasnya penyebaran data semakin meningkat. Hasil-hasil yang telah dicapai dalam pembangunan bidang meteorologi dan geofi-sika dalam tahun 1987/88 antara lain berupa telah berfungai-nya 2 buah stasiun meteorologi penerbangan/synoptic klas III dan 2 buah atasiun iklim. Jumlah permintaan data informasi dan data meteorologi dan geofisika mengalami peningkatan dari 206.300 permintaan pada tahun 1986/87 menjadi 220.000 permin-taan pada tahun 1987/88.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, dalam tahun 1987/88 bidang pangan dan perbaikan gizi tetap memperoleh prioritas yang sangat tinggi. Kebijaksanaan di bidang ini ditujukan untuk memantapkan swasembada pangan dan memperbaiki mutu makanan, khususnya dengan memperbesar penyediaan protein hewani dan nabati, dan sekaligus memperbaiki taraf hidup petani, memperluas kesempatan kerja, dan menjamin penyediaan pangan untuk masyarakat pada tingkat harga yang layak baik bagi petani produsen maupun bagi konsumen.

Dalam tahun 1987/88 harga dasar gabah dinaikkan menjadi Rp 190 per kg Gabah Kering Giling, Rp 165 per kg Gabah Kering Lumbung, Rp 145 per kg Gabah Kering Desa dan Rp 115 per kg Gabah Kering Panen. Gabah/beras yang telah dihimpun dari ha-sil pembelian di dalam negeri tahun 1987/88 adalah sebanyak 1.214,8 ribu ton, yang berarti turun sebesar 26,2% dari tahun sebelumnya. Hasil pembelian dalam negeri tersebut telah dapat memenuhi kebutuhan.

I/18

Page 23: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Untuk menjamin agar harga beras di seluruh tanah air te-tap berada dalam jangkauan daya beli masyarakat, maka kebi-jaksanaan penetapan harga batas tertinggi harga beras tetap dilanjutkan dalam tahun 1987/88. Dalam tahun tersebut harga batas tertinggi beras di daerah surplus, daerah swasembada dan daerah defisit masing-masing ditetapkan untuk masing-ma-sing sebesar Rp 390 per kg, Rp 410 per kg dan Rp 425 per kg, yang berarti meningkat antara 5,4% sampai dengan 9,0% dari harga batas tertinggi tahun sebelumnya. Selanjutnya, dalam rangka mengendalikan harga beras di tingkat konaumen melalui penetapan harga batas tertinggi beras tersebut, dalam tahun 1987/88 telah disalurkan beras sebesar 2.218 ribu ton beras, termasuk penyaluran ke pasaran umum (operasi pasar) sebesar 642 ribu ton. Dibandingkan dengan penyaluran dalam tahun 1986/87,. jumlah penyaluran dalam tahun 1987/88 meningkat se-besar 25,5%.

Harga gabah rata-rata tahun 1987/88 di daerah pedesaan selama muaim panen 33,7% lebih rendah dari harga gabah rata-rata dalam musim paceklik, dan apabila dibandingkan dengan harga dasar yang ditetapkan, harga gabah rata-rata di daerah pedesaan selama musim panen tersebut sedikit berada di bawah-nya. Dalam tahun 1987/88 perbedaan harga rata-rata beras di musim panen dan paceklik di beberapa kota penting meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya hingga menjadi sebesar 29,5%. Perbedaan harga antar musim tersebut merupakan yang terbesar selama periode empat tahun pelaksanaan Repelita IV. Namun demikian, apabila dilihat dari perbandingan harga beras tertinggi dan terendah dengan harga rata-rata di beberapa kota penting yang bersangkutan, rata-rata jumlah perbedaan harga beras antar kota dalam tahun 1987/88 sebesar 25,0% bu-kanlah yang terbesar selama periode tersebut. Angka tersebut masih lebih kecil dari perbedaan yang terjadi dalam tahun 1984/85 dan tahun 1985/86, yang masing-masing adalah sebesar 29,0% dan 26,0%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perbedaan harga rata-rata antar musim dalam tahun 1987/88 relatif be-sar, variasi harga terendah dan tertingginya masih relatif merata.

Dalam tahun 1987 harga dasar jagung, kedelai dan kacang hijau tidak dinaikkan.dari tahun sebelumnya, yaitu masing-ma-sing tetap sebesar Rp 110 per kg, Rp 300 per kg dan Rp 325 per kg. Selanjutnya, mulai tanggal 1 Januari 1988 harga dasar jagung, kedelai dan kacang hijau dinaikkan, masing-masing menjadi Rp 125 per kg, Rp 325 per kg dan Rp 350 per kg.

I/19

Page 24: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Sebagaimana dalam tahun-tahun sebelumnya, dalam rangka menunjang penganekaragaman pola konsumsi pangan rakyat seka-ligus mengurangi ketergantungan pada beras, dalam tahun 1987/88 pengadaan gandum melalui impor terus dilakukan. Dalam tahun tersebut impor gandum mencapai jumlah 1.702 ribu ton atau meningkat 7,0% dari impor tahun sebelumnya, sedang pe-nyalurannya mencapai 1.594 ribu ton atau meningkat sebesar 2,3% dari penyaluran tahun sebelumnya.

Selain itu, dalam tahun 1987/88 telah pula diimpor gula pasir sebesar 113,6 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan konsum-si dan penyediaan di dalam negeri yang belum dapat dipenuhi seluruhnya dari pengadaan di dalam negert. Besarnya pengadaan gula pasir dalam negeri dalam tahun 1987/88 mencapai 2.083,5 ribu ton, sedang penyalurannya mencapai 2.129,4 ribu ton.

Keberhasilan swasembada beras dan peningkatan penyediaan bahan pangan lainnya telah menyumbang secara langsung pening-katan gizi rakyat namun tidak selalu berarti bahwa kebutuhan gizi masyarakat otomatis terpenuhi. Oleh karena itu kebijak-sanaan di bidang pangan tetap dikaitkan dengan kebijaksanaan di bidang perbaikan gizi masyarakat. Perbaikan keadaan gizi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti tingkat pendapatan masyarakat, tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan pola makanan bergizi serta pola sosial budaya setempat.

Ditinjau dari segi tingkat konaumsi kalori dan protein, dalam tahun 1987/88 diperkirakan penyediaan pangan bagi kon-sumai kalori dan protein rata-rata telah mencapai sekitar 117% dan 108% dari batas kecukupan gizi yang dianjurkan. Namun demikian. bagi beberapa kelompok masyarakat masih ada beberapa masalah gizi yang perlu diatasi.

Masalah kurang gizi yang utama masih berkisar pada kurang kalori protein (KKP), kurang vitamin A (KVA), kurang zat besi (anemia gizi), dan gangguan akibat kurang zat iodium (GAKI). Oleh karena itu program perbaikan gizi ditujukan untuk menanggulangi penyakit-penyakit kurang gizi tersebut, terutama melalui kegiatan-kegiatan pemantauan keadaan gizi rakyat dan penyuluhan gizi. Di aamping itu juga dilakukan pemberian makanan tambahan secara teratur khususnya kepada anak balita dalam bentuk suplementasi vitamin atau zat-zat gizi lainnya dengan partisipasi aktif dan awadaya masyarakat. Seperti dalam tahun-tahun sebelumnya upaya yang telah dila

I/20

Page 25: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

kukan dalam tahun 1987/88 meliputi: usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK), penanggulangan kurang vitamin A (KVA) dan anemia gizi, penanggulangan gangguan akibat kurang zat iodium (GAKI) dan pengembangan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG).

UPGK ditujukan untuk mencegah dan menanggulangi penyakit kurang gizi utama melalui peningkatan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan, perubahan pola konaumai pangan keluarga, dan perubahan perilaku hidup sehat. Kegiatannya ditujukan ke-pada kelompok sasaran utama (bayi, balita serta ibu hamil dan menyusui) yang dilaksanakan di Posyandu dan kepada kelompok lain yaitu keluarga dan masyarakat yang dilaksanakan di luar Posyandu.

Dalam tahun 1987/88 kegiatan UPGK telah dilaksanakan di 43 ribu desa lama yang terus dibina dan mencakup 12,3 juta lebih anak balita, serta lebih di 9 ribu desa baru yang men-cakup 3,8 juta anak balita. Dengan demikian selama Repelita IV kegiatan UPGK telah meliputi lebih dari 52.000 desa yang terdapat di kurang lebih 3.500 kecamatan dan mencakup lebih dari 16,1 juta anak balita.

Upaya UPGK dalam pencegahan dan penanggulangan KVA, di-lakukan terutama dengan pemberian preparat vitamin A dosis tinggi. Dalam tahun 1987/88 sejumlah 2,4 juta anak balita te-lah memperoleh kapsul vitamin A dosis tinggi, atau meningkat sampai sekitar 200% dibandingkan dengan tahun 1983/84.

Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia gizi lebih diutamakan untuk ibu hamil dan menyusui dari golongan masya-rakat berpenghasilan rendah. Dalam tahun 1987/88 telah ter jangkau 1.397.300 ibu hamil dan menyusui, atau kurang lebih 1,2 juta lebih banyak dibandingkan dengan tahun 1983/84. Upa-ya lain yang dilakukan adalah penyuluhan gizi dan pemanfaatan tanaman pekarangan.

Upaya penanggulangan GAKI dilaksanakan dalam jangka pen-dek melalui penyuntikan larutan zat yodium dalam minyak, dan dalam jangka panjang melalui peningkatan konsumsi garam ber-yodium. Dalam tahun 1987/88 penyuntikan larutan zat iodium dalam minyak diberikan kepada 500 ribu penduduk, namun secara keseluruhan selama Repelita IV rata-rata setiap tahunnya dia-dakan penyuntikan terhadap 1,0 juta penduduk.

I/21

Page 26: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

SKPG yang merupakan sistem isyarat dini mengenai keadaan pangan dan pola konsumai penduduk desa terus ditingkatkan da-lam tahun 1987/88. Sistem ini dilaksanakan melalui upaya-upa-ya pengembangan Sistem Isyarat Dini dan Integrasi (SIDI) di 11 propinsi,, pemantauan status gizi anak-anak usia sekolah di 3 propinai dan integrasi gizi dalam Survai Sosial Ekonomi Na-sional (Susenas).

Masalah gizi utama juga ditanggulangi dengan upaya for-tifikasi bahan pangan yang berupa penambahan satu atau lebih zat gizi tertentu ke dalam bahan pangan yang banyak dikonsum-si rakyat. Dalam tahun 1987/88 pengembangan fortifikasi vita-min A ke dalam bahan penyedap terua dikembangkan, demikian juga dengan fortifikasi zat besi, walau masih dalam tahap uji coba di laboratorium.

Di antara sektor-sektor ekonomi utama, sektor industri mengalami perkembangan yang menonjol dalam tahun keempat Re-pelita IY. Sesuai dengan ketetapan GBHN, pengembangan sektor industri dalam Repelita IV diarahkan pada pembangunan indus-tri yang mendorong terciptanya struktur ekonomi yang kokoh yang memberikan keseimbangan antara pertanian dan industri serta saling menunjang dengan cara meningkatkan jalinan ke-terkaitan antar industri dan keterkaitan sektor industri de-ngan sektor-sektor ekonomi lainnya. Kebijaksanaan tersebut diharapkan dapat merangsang tumbuhnya sektor industri yang mempunyai nilai tambah yang tinggi serta mampu menciptakan struktur industri yang kuat dan pada gilirannya akan memper-cepat laju pertumbuhan ekonomi. Di samping itu pengembangan industri juga diarahkan pada upaya peningkatan pembinaan dan pengembangan industri kecil sehingga industri kecil tidak ha-nya membantu mengatasi penyerapan tenaga kerja tetapi juga mampu meningkatkan nilai tambah, mendorong pembangunan daerah dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia serta mening-katkan kemampuan dan penggunaan teknologi rancang bangun dan perekayasaan.

Hasil pembangunan sektor industri telah semakin mening-katkan peranan sektor industri dalam pembangunan ekonomi na-sional. Dalam tahun 1987 pertumbuhan industri non migas atas dasar harga konstan 1983 adalah 7,1% (angka sementara). Angka tersebut menunjukkan kenaikan bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan industri non migas pada tahun 1986 yang mencapai 4,1%. Atas.dasar harga yang berlaku, nilai produksi pada ta-hun 1986 besarnya Rp 34.505,7 milyar dan mengalami kenaikan

I/22

Page 27: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

sebesar 25,6% menjadi Rp 43.351,6 milyar pada tahun 1987. Se perti pada tahun sebelumnya, sumbangan terbesar nilai produk-si diberikan oleh kelompok aneka industri (52,7% dari jumlah keseluruhan), kemudian berturut-turut diikuti oleh kelompok industri kecil (20,8%), kelompok industri mesin dan logam da-sar (14,9%) dan kelompok industri kimia dasar (11,6%)

Dalam kelompok industri mesin dan logam dasar, produk-produk yang dihasilkan dari cabang industri logam dasar tetap menunjukkan perkembangan yang mantap dan saat ini masih memberikan kontribusi terbesar terhadap ekspor hasil industri kelompoknya. Beberapa di antara produk-produk yang dihasilkan oleh cabang industri ini merupakan jenis produk baru yang di-hasilkan dalam Repelita IV. Dalam pada itu, penguasaan tekno-logi dalam rancang bangun dan perekayasaan, terutama pembuat-an mesin-mesin dan peralatan pabrik maupun pembangunan pabrik secara utuh telah menunjukkan kemajuan-kemajuan yang cukup berarti. Bahkan pembangunan pabrik-pabrik dengan teknologi canggih secara utuh telah mampu dilaksanakan oleh perusahaan dalam negeri, seperti pembangunan pabrik semen, kertas, pupuk dan pabrik besi baja. Pendekatan yang ditempuh dalam mengem-bangkan kemampuan pembuatan mesin dan peralatan pabrik ter-utama ditujukan untuk industri yang sudah mempunyai pasar yang jelas.

Sementara itu, produk yang dihasilkan kelompok industri kimia dasar pada umumnya menunjukkan peningkatan kecuali be-berapa jenis industri yang mengalami penurunan yang cukup be-sar, di antaranya industri formulasi pestisida. Industri ini mengalami penurunan produksi sebesar 38% karena adanya pela-rangan penggunaan 57 jenis pestisida. Beberapa jenis industri baru, terutama dalam cabang industri kimia organik yang mulai berproduksi pada tahun ketiga Repelita III, seperti sorbitol, metanol, nylon tire cord, PTA dan alkyl benzene dalam tahun keempat Repelita IV menunjukkan perkembangan yang mantap.

Produk-produk yang dihasilkan dalam kelompok aneka in-dustri pada umumnya, khususnya industri tekstil dan industri kayu lapis, juga menunjukkan peningkatan dan bahkan sampai saat ini masih merupakan penyumbang terbesar kepada nilai ekspor hasil industri. Dalam pada itu, industri kecil dalam tahun 1987 juga terus berkembang. Jumlah sentra yang dibina telah mencapai 4.611 sentra atau 76,9% dari jumlah yang di-targetkan, sedangkan jumlah Kopinkra yang telah diresmikan berjumlah 1.019 buah.

I/23

Page 28: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Dalam tahun 1987 ekspor hasil industri, baik dalam ni-lainya maupun dalam jumlah komoditinya, menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan tahun 1986. Realisasi ekspor mengalami kenaikan 46,9%, yai,tu dari US$ 4.580 juta pada tahun 1986 menjadi,US$ 6.729 juta pada tahun 1987. Peranan ekspor hasil industri pada tahun 1987 dalam ekspor non migas adalah sebe-sar 78,3%, sedangkan terhadap ekspor seluruhnya sebesar 39,3%. Sumbangan terbesar dalam nilai ekspor industri diberi-kan oleh kelompok aneka industri, yaitu sebesar 68,6%. Dalam pada itu nilai ekspor hasil kelompok industri kecil dalam ta-hun 1987 berjumlah US$ 615 juta atau meningkat dengan 91,1% dibandingkan dengan tahun 1986.

Minat penanaman modal di sektor industri dalam tahun 1987 juga sangat meningkat. Hal ini tercermin dari adanya pe-ningkatan nilai investasi proyek-proyek industri yang disetu-jui, yaitu sebesar Rp 6.837 milyar dan US$ 1.308 juta atau naik 85% dari persetujuan investasi tahun sebelumnya. Semen-tara itu jumlah penyerapan tenaga kerja tambahan oleh sektor ini selama empat tahun terakhir (sampai dengan Desember 1987) hampir mencapai angka 2 juta orang. Dari jumlah tersebut se-banyak 64% diserap oleh kelompok industri kecil.

Sektor ekonomi utama lainnya, di samping pertanian dan industri, adalah sektor pertambangan dan energi. Kebijaksanaan pembangunan dalam sektor ini yang meliputi usaha pengane-karagaman produksi pertambangan dan penelitian pengolahan lanjutan terus ditingkatkan. Usaha ini diharapkan dapat me-nunjang proses industrialisasi jangka panjang yang mempergu-nakan hasil bahan tambang sebagai bahan baku. Di samping itu, pembangunan pertambangan juga diharapkan dapat meningkatkan cadangan sumber daya energi sehingga usaha penganekaragaman penggunaan energi dapat lebih seimbang dan serasi.

Dalam rangka kebijaksanaan tersebut, kegiatan inventari-sasi dan eksplorasi bahan galian dan bahan tambang dilaksana-kan dan telah berhasil ditemukan berbagai mineralisasi logam dasar dan logam mulia. Adapun beberapa penemuan yang patut dicatat adalah penemuan tembaga, seng, emas, logam langka dan logam besi di berbagai tempat di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Maluku. Selain itu telah berhasil ditemukan pula mineral industri yang sangat diperlukan seba-gai bahan baku industri dalam negeri dewasa ini, seperti bentonit, felapar, dolomit, batu gamping, silika, tras dan batu mulia, di Aceh, Jawa Timur, Nusa Tenggara dan Sulawesi

I/24

Page 29: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Tengah dalam jumlah yang memadai. Cadangan baru batubara dan gambut ditemukan di berbagai lokasi, terutama di Aceh, Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Di bidang pertambangan minyak dan gas bumi selama tahun keempat Repelita IV telah ditandatangani 7 kontrak baru de-ngan para kontraktor asing. Dengan demikian maka sampai saat ini, kontrak minyak yang masih berlaku berjumlah 74 buah yang terdiri dari 2 kontrak karya, 71 kontrak bagi hasil dan 1 kontrak technical assistance.

Dalam pada itu produksi semua jenis hasil pertambangan umum kecuali pasir besi dalam tahun keempat Repelita IV meng-alami kenaikan. Hasil tambang utama yang mengalami kenaikan tersebut adalah batubara, timah, bijih nikel, nickel matte, tembaga, perak, dan emas.

Kegiatan di bidang pertambangan yang sangat meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini adalah penambangan emas. Logam mulia ini sangat menarik bagi para pengusaha tambang karena harganya terus naik pada saat harga berbagai logam ko-moditi tambang lainnya terus merosot. Produksi maupun ekspor emas meningkat dengan tajam setelah larangan ekspor emas di-cabut pada bulan September 1986.

Di bidang energi, dalam tahun keempat Repelita IV pema-kaian BBM diperkirakan mencapai 122.407 ribu barrel, yang berarti penurunan sebesar 20,6% apabila dibandingkan dengan pemakaian tahun sebelumnya yang berjumlah 154.173 ribu bar-rel. Kebijaksanaan harga BBM yang ditetapkan setelah devalua-si bulan Nopember 1986 telah menimbulkan perubahan struktur pemakaian beberapa jenis BBM. Penggunaan bensin super telah meningkat sebesar 39% dan penggunaan minyak solar (HSD) me-ningkat dengan 6%, sedangkan penggunaan minyak tanah turun sebesar 1%. Penurunan pemakaian minyak tanah ini antara lain disebabkan oleh adanya perluasan jaringan listrik yang semakin dapat menjangkau pelosok-pelosok desa serta adanya peningkatan penggunaan gas minyak cair (LPG).

Sementara itu produksi gas bumi terus mengalami pening-katan sejalan dengan meningkatnya pemanfaatan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan gas di lapangan, kebutuhan gas dalam nege-ri lainnya, serta untuk ekspor dalam bentuk LNG dan LPG. Pe-makaian gas bumi dalam negeri adalah untuk pabrik pupuk, pa-brik besi baja, pusat pembangkit tenaga listrik dan gas kota.

I/25

Page 30: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Salah satu sasaran kebijaksanaan pengembangan energi adalah untuk secara berangsur-angsur mengurangi ketergan-tungan pada minyak bumi sebagai sumber energi dalam negeri, mengingat minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak bisa diperbaharui dan cadangannya terbatas. Lagi pula minyak bumi juga merupakan komoditi ekspor andalan utama sebagai pengha-sil perolehan devisa dan pendapatan negara.

Penggunaan energi secara keseluruhan meningkat dari 251,0 juta SBM (Setara Barrel Minyak) pada tahun 1986/87 men-jadi 263,3 juta SBM pada tahun 1987/88. Sedangkan porsi peng-gunaan minyak bumi dalam kedua tahun tersebut kurang lebih tetap, yaitu sebesar 64,7%. Penggunaan energi bukan minyak, khususnya penggunaan batubara, meningkat dari 10,6 juta SBM pada 1986/87 menjadi 11,1 juta SBM pada tahun 1987/88. Batu-bara terutama dipakai untuk bahan bakar di pabrik-pabrik dan untuk pusat-pusat pembangkit tenaga listrik. Penggunaan batu-bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik telah mening-kat, terutama karena peningkatan pemakaian di Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dan pemakaian, di PLTU Bukit Asam yang mulai beroperasi pada 1987/88.

Sementara itu untuk daerah pedesaan telah pula dilakukan usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan pemanfaatan sumber energi baru dan sumber energi yang bisa diperbaharui, seperti tenaga air mikro, tenaga angin, tenaga matahari, tenaga bio-massa dan biogas. Kecuali dalam hal tenaga air mikro, pengem-bangan sumber energi untuk daerah pedesaan realisasinya pada umumnya masih berupa unit-unit percontohan.

Di bidang kelistrikan, pembangunan dilaksanakan dengan meningkatkan sarana penyediaan tenaga listrik melalui peren-canaan yang terpadu dan seimbang antara pembangkitan dengan jaringan transmisi dan distribusi. Dengan dilaksanakannya pembangunan tenaga listrik dalam tahun 1987/88, maka dalam tahun itu telah dapat ditingkatkan daya terpasang pembangkit tenaga listrik dengan sebesar 707,44 MW.

Selain pembangunan pembangkit tenaga listrik, juga telah diselesaikan pembangunan jaringan transmisi sepanjang 718,76 kms dan 8 buah gardu induk dengan kapasitas total sebesar 708 MVA. Adapun jaringan distribusi yang dapat diselesaikan ter-diri dari jaringan tegangan menengah sepanjang 9.858,63 kms, jaringan tegangan rendahh sepanjang 11.808,57 kms berikut 9.574 buah gardu distribusi dengan kapasitaa 924,80 kva. Se

I/26

Page 31: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

mentara itu daerah pedesaan yang dapat dialiri listrik telah bertambah sebanyak 3.556 desa dengan tambahan 994.346 konsu-men baru.

Sebagai hasil dari pembangunan tersebut usaha penyediaan tenaga listrik dalam tahun 1987/88 juga memperlihatkan pe-ningkatan. Produksi tenaga listrik meningkat sebesar 8,9%, penjualan tenaga listrik meningkat sebesar 16,5%, daya ter-sambung meningkat sebesar 15,2%, dan jumlah pelanggan mening-kat sebesar 16,2%, keseluruhannya dibanding keadaan 1986/87.

Perhubungan dan pariwisata merupakan sektor lain yang penting dalam perekonomian nasional. Pembangunan dalam sektor ini meliputi pembangunan prasarana jalan dan jembatan, ang-kutan jalan raya, angkutan kereta api, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, perhubungan laut, perhubungan udara, me-teorologi dan geofisika, pos dan giro, telekomunikasi serta pariwisata.

Pelaksanaan pembangunan •selama empat tahun Repelita IV telah dapat meningkatkan peranan dan fungsi perhubungan dalam memberikan jasa yang beraneka ragam. Pelaksanaan peranan dan fungsi tersebut telah dilaksanakan dengan pola pelayanan yang semakin seimbang, terpadu dan saling mengisi dengan akibat, antara lain: sistem distribusi dan pemasaran hasil produksi di seluruh wilayah tanah air menjadi semakin mantap.

Dalam pembangunan prasarana jalan sasaran utama kegiat-annya adalah melaksanakan peningkatan kemampuan struktur ser-ta kapasitas jalan secara bertahap dan disesuaikan dengan pertumbuhan lalu lintas yang ada di masing-masing daerah. Ha-sil-hasil yang dicapai dalam tahun 1987/88 adalah: rehabili-tasi dan pemeliharaan jalan sepanjang 13.400 km dan jembatan 5.772 m, penumjangan jalan sepanjang 8.332 km dan jembatan 2.595 m, peningkatan jalan sepanjang 3.982 km dan jembatan 109 m serta penggantian jembatan sepanjang 8.675 m, pemba-ngunan jalan baru sepanjang 528 km, jembatan baru sepanjang 109 m, jalan tol 39,1 km, serta penunjangan jalan kabupaten sepanjang 9.220 km dan jembatan sepanjang 7.986 m.

Untuk angkutan kereta api, dalam tahun 1987/88 penum-pang-km dan barang-km telah meningkat, masing-masing dengan 5,7% dan 30,4% dibandingkan tahun 1986/87. Demikian pula halnya di bidang angkutan penyeberangan, jumlah penumpang da-lam tahun 1987/88 meningkat sebesar 10,0%, jumlah barang me

I/27

Page 32: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

ningkat dengan 4,0% dan angkutan kendaraan meningkat dengan 5,0% dibandingkan tahun 1986/87.

Dalam usaha meningkatkan produktivitas jasa angkutan laut telah dikeluarkan beberapa kebijaksanaan yang bertujuan meningkatkan efisiensi kapasitas kapal yang laik beroperasi. Melalui langkah tersebut telah dapat dikurangi jumlah kapal sebanyak 205 buah dengan kapasitas 251.846 dwt di bidang pe-layaran nusantara dan 154 buah kapal dengan kapasitas 23.655 brt di bidang pelayaran lokal. Selain itu telah pula dikelu-arkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1985 mengenai kebijak-sanaan kelancaran arus barang untuk meningkatkan kegiatan ekonomi yang mencakup penyempurnaan beberapa peraturan per-undangan di bidang perhubungan laut, antara lain mengenai pengaturan gudang laut dan bongkar muat dari dan ke kapal, penataan kembali Administrator Pelabuhan beserta unit kerja-nya, penataan kembali pembinaan tenaga kerja bongkar muat dan penambahan jumlah pelabuhan yang dapat disinggahi oleh kapal-kapal niaga asing.

Dalam pembangunan perhubungan.udara telah diupayakan pe-nambahan kemampuan daya dukung landasan-landasan udara, pe-nambahan fasilitas telekomunikasi dan keselamatan penerbangan serta penambahan armada penerbangan. Sebagai hasilnya, sampai dengan 1987/88 terdapat 55 bandar udara besar, diantaranya 18 landasan dapat digunakan untuk operasi pesawat udara sampai sejenis CN-235/F-27, 18 landasan dapat didarati pesawat udara sampai sejenis F-28, 10 landasan dapat menampung pesawat uda-ra sampai sejenis DC-9, 4 landasan mampu didarati pesawat udara sampai sejenis A-300/DC-10 dan 5 landasan dapat diguna-kan untuk operasi pesawat udara sampai sejenis B-747. Sejalan dengan itu antara tahun 1983/84 dan 1987/88 produksi angkutan penumpang dalam negeri telah meningkat dengan 16,5%, angkutan barang dalam negeri naik dengan 42,8%, angkutan penumpang luar negeri meningkat sebesar 42,0% dan angkutan barang luar negeri naik sebesar 67,8%.

Sementara itu pembangunan jasa pos dan giro terus dilan-jutkan. Di bidang ini sasaran utamanya adalah membangun dan menjadikan ibukota kecamatan sebagai sentra pelayanan pos. Selama 4 tahun Repelita IV telah dapat disediakan fasilitas Kantor Pos dan Giro Pembantu dan pelayanan pos dan giro di 3.492 ibukota kecamatan dari 3.541 kecamatan yang ada yang menjadi batu loncatan pelayanan pos dan giro ke desa-desa se-kitarnya. Pelayanan ke desa-desa di lingkungan kecamatan an

I/28

Page 33: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

tara lain berbentuk Pos Keliling Desa atau Rumah Pos yang pe-laksanaannya diawasi oleh Kantor Pos dan Giro Pembantu. Dalam periode yang sama produksi surat pos, paket pos dan wesel pos secara keseluruhan telah meningkat dengan rata-rata sebesar 4,3% per tahun.

Pembangunan di bidang telekomunikasi umum yang meliputi pembangunan sentral telepon otomat, telegrap/teleks, transmi-si, jaringan kabel dan sarana penunjangnya. Pembangunan pra-sarana dan sarana telekomunikasi umum internasional telah da-pat memperluas fasilitas Sambungan Langsung Internasional, telex, birofax, dan komunikasi data. Antara tahun 1983/84 dan 1987/88 kapasitas telepon otomat telah meningkat dari 576.797 satuan sambungan menjadi 694.160 satuan, atau kenaikan sebesar 20,4%.

Hasil-hasil pembangunan di bidang meteorologi dan geofi-sika sampai dengan tahun 1987/88 antara lain meliputi pening-katan jumlah stasiun meteorologi menjadi 112 buah yang terdi-ri dari stasiun penerbangan/synoptic sebanyak 106 buah dan stasiun meteorologi maritim sebanyak 6 buah stasiun; klimato-logi menjadi 5.196 buah yang terdiri dari stasiun klimatologi sebanyak 15 buah, stasiun meteorologi pertanian khusus 89 buah, stasiun iklim 326 buah, stasiun penguapan 157 buah dan stasiun pengamatan hujan 4.609 buah serta stasiun geofisika 28 buah.

Jumlah wisatawan asing ke Indonesia yang dalam tahun 1983 mencapai 638.855 orang terus mengalami peningkatan, yaitu sebesar 9,7% pada tahun 1984, 6,9% pada tahun 1985, 10,1% pada tahun 1986 dan 27,3% pada tahun 1987. Perkembangan tersebut merupakan hasil pelaksanaan peningkatan usaha pem-bangunan pariwisata yang meliputi pengadaan, perluasan dan penyempurnaan obyek-obyek wisata, penataan dan pembinaan ke-lembagaan industri jasa pariwisata, peningkatan promosi pari-wisata serta perluasan jenis dan pasar pariwisata. Kemampuan daya saing produk wisata Indonesia telah pula ditingkatkan, baik dari segi mutu, jenis dan nilai jual produk wisata lama dan produk wisata baru. Terobosan-terobosan telah pula dila-kukan di bidang peraturan kelembagaan, keimigrasian, rute pe-nerbangan dan kemudahan-kemudahan izin usaha pariwisata antara lain melalui Paket 24 Desember 1987.

Sementara itu, koperasi terus dikembangkan sebagai salah

I/29

Page 34: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

satu wahana untuk mewujudkan demokrasi ekonomi. Sasaran pem-binaan koperasi dalam rangka menciptakan kemandiriannya meli-puti usaha-usaha peningkatan kemampuan koperasi agar dapat tumbuh menjadi lembaga ekonomi yang kuat dan tangguh sehingga dapat menjadi wadah usaha golongan ekonomi lemah. Sasaran itu diusahakan dicapai dengan jalan meningkatkan peranan dan usaha koperasi di sektor-sektor pertanian, perindustrian, perda-gangan, perkreditan, angkutan, jasa kelistrikan desa dan lain-lainnya; meningkatkan pengembangan kerjasama antara sesama koperasi baik secara vertikal maupun horizontal, antara kope-rasi dengan badan usaha milik negara dan antara koperasi de-ngan badan usaha swasta. Pelaksanaannya terutama dilakukan melalui program Pembinaan Kelembagaan Koperasi dan Program Pembinaan Usaha Koperasi.

Dalam rangka menunjang pembinaan kelembagaan dan pembi-naan usaha koperasi, dilaksanakan pula pendidikan, penataran dan latihan keterampilan bagi para pengurus dan para manager serta karyawan koperasi lainnya. Peserta yang memperoleh ke-sempatan mengikuti pendidikan perkoperasian pada tahun 1987/88 berjumlah 2.448 orang, turun 82,7% jika dibandingkan dengan tahun 1986/87. Hal itu disebabkan karena diterapkannya persyaratan yang lebih ketat bagi para calon peserta, di sam-ping ditiadakannya pendidikan bagi para anggota Badan Peme-riksa Koperasi yang untuk sementara dipandang telah memadai.

Pembinaan koperasi di bidang kelembagaan aecara kuanti-tatif menunjukkan hasil yang cukup berarti. Jumlah koperasi (termasuk KUD) dalam tahun 1987 mencapai 31.162 buah, yang berarti kenaikan sebesar 2,4% dari 30.446 buah yang tercatat dalam tahun 1986. Jumlah KUD meningkat dari 7.350 buah dalam tahun 1986 menjadi 7.470 buah dalam tahun 1987 atau meningkat sebesar 1,6%. Jumlah anggota koperasi juga meningkat. Anggota koperasi yang pada tahun 1986 berjumlah 21,6 juta orang pada tahun 1987 telah meningkat menjadi 25,5 juta orang atau naik sebesar 18,3%, sedangkan dalam periode yang sama jumlah ang-gota KUD meningkat dari 15,7 juta orang menjadi 16,7 juta orang, atau naik sebesar 6,1%.

Penyelenggaraan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang merupa-kan salah satu pencerminan dari pelakaanaan demokrasi,ekonomi juga makin berkembang. Koperasi yang mampu menyelenggarakan RAT meningkat dari 16.608 buah pada tahun 1986 menjadi 18.021 buah pada tahun 1987 atau meningkat dengan 8,5%. Jumlah mana-jer yang merupakan pengelola usaha koperasi bukan KUD mening-

I/30

Page 35: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

kat dengan 11,9% dari 901 orang pada tahun 1986 menjadi 1.008 orang pada tahun 1987, sedang manajer pengelola KUD menurun 10,8% dari 6.039 manajer pada tahun 1986 menjadi 5.385 orang pada tahun 1987. Penurunan itu disebabkan karena terdapatnya beberapa manajer yang mengundurkan diri karena mereka menda-patkan pekerjaan di perusahaan lain.

Hasil pembinaan usaha koperasi tampak dari perkembangan jumlah simpanan anggota, modal dan nilai usaha koperasi-kope-rasi yang bersangkutan. Simpanan anggota koperasi pada tahun 1987 meningkat dengan 5% menjadi Rp 435,7 milyar dari Rp 415,0 milyar pada tahuh 1986. Modal usaha yang dikelola oleh kope-rasi dalam tahun 1987 telah meningkat sebesar 36,0% menjadi Rp 1.183,8 milyar, dari Rp 870,4 milyar dalam tahun 1986. Ni-lai usaha koperasi secara keseluruhan dalam tahun 1987 menca-pai Rp 2.218,0 milyar, yang jika dibandingkan dengan nilai usaha pada tahun 1986 terdapat kenaikan 52,6%. Kenaikan ini cukup memberikan harapan bagi usaha kemandirian koperasi.

Di bidang perdagangan dalam negeri, hasil-hasil pemba-ngunan yang telah dicapai selama tahun 1987/88 menunjukkan perkembangan yang meningkat, penyaluran barang-barang kebu-tuhan pokok dan barang penting yang cukup lancar, dan tingkat harga yang cukup stabil.

Dalam meningkatkan hasilguna dan dayaguna penasaran di dalam negeri, khususnya dalam mendorong ekspor non migas ser-ta meningkatkan kelancaran arus barang, berbagai paket kebi-jaksanaan telah dilaksanakan untuk menekan ekonomi biaya tinggi dan memperbaiki iklim usaha.

Guna meningkatkan partisipasi para pengusaha, khususnya pedagang golongan ekonomi lemah, maka penciptaan iklim usaha yang sehat yang dapat menggairahkan sektor swasta dalam me-laksanakan kegiatan perdagangan terus dilanjutkan. Hal terse-but, antara lain diupayakan melalui penyederhanaan pemberian izin usaha, penyediaan tempat usaha dan peningkatan daya saing melalui peningkatan keterampilan serta penyampaian in-formasi mengenai dunia usaha kepada para pedagang.

Selama tahun 1987/88 usaha-usaha yang telah dilaksanakan dalam pembinaan sektor perdagangan antara lain berupa pemba-ngunan pasar dan pertokoan di daerah terpencil, daerah trans-migrasi dan daerah perbatasan di 9 propinsi. Di samping itu telah dilaksanakan pula penataran bagi 1.008 pengecer pupuk

I/31

Page 36: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

di 11 propinsi yang diikuti oleh baik pengusaha swasta maupun pemimpin KUD. Untuk meningkatkan perlindungan konsumen mela-lui kebenaran dan kepastian ukuran, dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan tera atas 2.168.940 buah alat UTTP dan tera ulang atas 3.904.188 buah alat UTTP yang digunakan dalam per-dagangan. Dalam tahun itu juga dilaksanakan penyuluhan dan pengawasan atas 139.850 buah toko/warung.

Usaha memperluas kegiatan usaha perdagangan dilaksanakan antara lain dengan jalan memperluas kesempatan kerja dan ke-sempatan berusaha. Dalam hubungan itu, maka sampai bulan De-sember 1987 telah dikeluarkan SIUP bagi sebanyak 1.169.302 buah perusahaan. Dari jumlah tersebut 823.549 buah diantara nya diberikan kepada pengusaha pedagang kecil. Di samping ke-bijaksanaan untuk mendorong pemasaran barang produksi dalam negeri, terus dijalankan pula usaha-usaha dalam rangka mening-katkan daya saingnya terhadap barang impor, baik dari segi harga maupun mutunya, agar konsumen dalam negeri semakin ter-tarik kepada hasil produksi bangsa sendiri.

Selama tahun 1987/88 permintaan, masyarakat, terutama akan barang kebutuhan pokok dan barang penting yang digunakan dalam melaksanakan pembangunan, semakin meningkat. Sehubungan dengan itu dalam rangka menjaga stabilitas harga telah diusa-hakan peningkatan volume penyediaan dan kelancaran arus ba-rang-barang ke konsumen melalui pengendalian jalur tataniaga dan penyediaan stok yang dimiliki/dikuasai oleh Pemerintah. Dalam pelaksanaan kebijaksanaan tersebut diutamakan komoditi-komoditi pupuk, besi baja, semen, kayu, kertas, minyak go-reng, cengkeh, garam, gula pasir serta susu.

Sementara itu dunia usaha terus didorong agar peranannya dalam pembangunan makin meningkat. Sampai dengan tahun ke-empat Repelita IV, terutama dalam rangka menciptakan iklim yang sehat dan meningkatkan gairah berusaha, telah ditempuh serangkaian kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi. Paket-paket kebijaksanaan tersebut telah diuraikan di muka.

Khusus di bidang penanaman modal telah dilaksanakan langkah-langkah penyederhanaan prosedur perizinan, penyempur-naan Daftar Skala Prioritas (DSP) serta peningkatan promosi penanaman modal. Langkah-langkah penyederhanaan perizinan di bidang penanaman modal terutama ditujukan untuk mempermudah para calon investor dalam memperoleh persetujuan untuk mena-namkan modalnya. Sedangkan penyempurnaan DSP dimaksudkan untuk

I/32

Page 37: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

memberikan informasi yang semakin luas kepada para calon in-vestor baik dalam negeri maupun asing mengenai peluang-peluang investasi yang terbuka di berbagai sektor. Promosi penanaman modal asing, telah dilakukan dengan mengadakan pendekatan langsung dan dialog dengan para calon investor. Sedangkan untuk kegiatan promosi di dalam negeri telah diselenggarakan safari investment tour ke beberapa daerah di Indonesia.

Sebagai hasil dari langkah-langkah kebijaksanaan terse-but, maka penanaman modal memperlihatkan kecenderungan yang meningkat. Dalam tahun 1987/88 telah disetujui 664 buah pro-yek baru PMDN dengan nilai investasi sebesar Rp 9.630,8 mil-yar. Dengan demikian jumlah proyek PMDN yang disetujui me-ningkat 77,1% dan nilainya meningkat 131,0% dibandingkan de-ngan tahun 1986/87. Sedangkan proyek perluasan PMDN pada ta-hun 1987/88 mencapai 199 buah proyek dengan nilai investasi sebesar Rp 2.806,3 milyar. Dengan demikian bila dibandingkan dengan tahun 1986/87 maka dalam tahun 1987/88 telah terjadi peningkatan perluasan proyek sebesar 63,0% dan peningkatan nilai perluasan sebesar 85,0%.

Pada tahun 1987/88, jumlah proyek dan nilai investasi PMA yang disetujui, baik untuk proyek baru maupun untuk per-luasan juga meningkat. Dalam tahun tersebut, proyek baru PMA yang disetujui berjumlah 155 proyek dengan investasi sebesar US$ 2.387,1 juta. Dengan demikian dalam tahun 1987/88 terca-tat peningkatan persetujuan jumlah proyek baru PMA sebesar 55,0% dan nilai investasi sebesar 248,6%. Proyek perluasan PMA dalam tahun 1987/88 berjumlah 65 buah dan nilainya menca-pai US$ 681,6 juta. Dengan demikian dalam tahun 1987/88 telah terjadi peningkatan jumlah proyek sebesar 27,5% dan pening-katan nilainya sebesar 147,1% dibandingkan dengan tahun 1986/87.

Dalam rangka pembinaan, pengawasan dan pengelolaan BUMN sampai dengan tahun keempat Repelita IV telah diambil sasaran kebijaksanaan sebagai berikut:

1. Meningkatkan monitoring dengan menyelenggarakan peng-awasan atas pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Per-usahaan.

2. Bekerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan mening-katkan keterampilan para pengelola BUMN dengan melaksa-nakan pendidikan/aeminar, terutama dalam bidang manaje-men.

I/33

Page 38: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

3. Memperketat penggunaan dana Penyertaan Modal Pemerintah untuk pembiayaan investasi BUMN.

4. Meningkatkan efisienai BUMN, antara lain dengan mendo-rong sikap menghemat, mengarahkan investasi agar lebih efektif dan mengusahakan peningkatan pengawasan oleh para anggota Dewan Pengawas/Dewan Komisaris BUMN.

Kegiatan BUMN dari tahun ke tahun secara keseluruhan me-nunjukkan peningkatan. Aktiva BUMN dalam tahun 1987/88 menca-pai Rp 125.443,0 milyar, meningkat 8,8% dari tahun sebelum-nya. Tingkat penjualan BUMN pada tahun 1987/88 mencapai Rp 28.922,0 milyar, naik 13,7% dibandingkan dengan tingkat penjualan pada tahun 1986/87. Sedangkan laba yang diperoleh pada tahun 1987/88 mencapai Rp 2.739,0 milyar atau naik 1,0% dibandingkan dengan laba tahun 1986/87.

Pajak perseroan total atau seluruh pajak yang dipungut dari perseroan swasta dan perseroan milik negara pada tahun 1987/88 mencapai Rp 1.616,7 milyar. Jumlah tersebut 7,2% le-bih besar dibandingkan dengan pajak perseroan total dalam ta-hun 1986/87 yang berjumlah Rp 1.507,6 milyar. Sumbangan pene-rimaan bukan pajak dalam keuangan negara pada tahun 1987/88 berjumlah Rp 1.765,6 milyar, atau meningkat 54,0% bila diban-dingkan dengan penerimaan bukan pajak pada tahun 1986/87 yang baru mencapai Rp 1.147,0 milyar.

Pajak peraeroan/penghasilan BUMN yang dipungut dari per-seroan milik negara pada tahun 1987/88 berjumlah Rp 956,6 milyar atau merupakan 59,2% dari seluruh pajak perseroan yang berhasil dipungut dalam tahun tersebut. Sedangkan sumbangan BUMN berupa deviden/dana pembangunan aemeata/laba bagian pe-merintah pada tahun 1987/88 berjumlah Rp 974.5 milyar, atau merupakan 55,2% dari seluruh penerimaan bukan pajak dalam ta-hun tersebut.

Sementara itu, pengusaha golongan ekonomi lemah terus didorong dan ditingkatkan kemampuannya. Permasalahan yang sampai saat ini masih dihadapi dalam pengembangan golongan ekonomi lemah adalah kurangnya permodalan yang dapat mereka kuasai, rendahnya kualitas produk, terbatasnya pemasaran ba-rang-barang yang mereka hasilkan dan kurangnya kemampuan ma-najemen mereka. Pembinaan pengusaha golongan ekonomi lemah telah dilaksanakan dengan menyediakan bantuan dalam bidang permodalan dengan jalan meningkatkan pelayanan dan kemudahan

I/34

Page 39: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

di bidang perkreditan, meningkatkan keahlian dan kemampuan serta membantu dalam memperluas pemasaran.

Penyediaan kredit bagi para pengusaha golongan ekonomi lemah dilaksanakan dalam bentuk Kredit Candak Kulak, Kredit Mini, Kredit Midi, KIK, KMKP dan Kredit Umum Pedesaan (Kupe-des). Sejak tahun 1984 Kredit Mini dan Kredit Midi diusahakan dialihkan ke Kupedes.

Dalam tahun 1987/88 penyaluran kredit KIK dan KMKP me-ningkat. Nilai KIK dan KMKP yang disetujui pada tahun 1987/88 masing-masing berjumlah Rp 1.268,0 milyar dan Rp 3.780,0 mil-yar sedangkan jumlah nasabahnya masing-masing menjadi 295 ri-bu orang dan 2.278 ribu orang. Sementara itu, nilai Kupedes yang diberikan sampai dengan akhir tahun 1987 mencapai Rp 429,2 milyar dan nasabahnya berjumlah 1.315 ribu orang. Dibandingkan dengan keadaan pada tahun 1986, nilai KIK me-ningkat dengan 7,8%, dan jumlah nasabah meningkat dengan 1,7%, nilai KMKP meningkat dengan 10,1% dan jumlah nasabah meningkat dengan 2,8%. Sedangkan nilai Kupedes meningkat de-ngan 28,3% dan jumlah nasabah meningkat dengan 6,7%.

Masalah lapangan kerja dan tenaga kerja merupakan salah satu masalah besar dan berat yang belum terpecahkan secara mendasar. Keadaan ketenagakerjaan Indonesia masih menghadapi ketidakseimbangan, baik dalam penyediaan lapangan kerja pro-duktif maupun dalam mutu tenaga kerja. Sebagian besar angkat-an kerja yang bekerja hanya berpendidikan sampai dengan SD, dan jumlah angkatan kerja yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu masih cukup besar. Sehubungan dengan itu telah diambil langkah-langkah untuk mendorong perluasan lapangan kerja, baik yang bersifat umum, sektoral, regional maupun khusus. Langkah-langkah tersebut, tercermin dalam berbagai kegiatan pembangunan dalam rangka pemecahan masalah lapangan kerja dan tenaga kerja.

Program pembangunan pedesaan merupakan salah satu ke-giatan yang bertujuan memberikan kesempatan kerja yang pro-duktif kepada tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur waktu sepi kerja di daerah pedesaan. Dalam tahun 1987/88, kegiatan pembangunan pedesaan melalui proyek padat karya gaya baru (PPKGB) telah dilaksanakan di 191 lokasi kecamatan de-ngan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 32.946 orang setiap hari. Besarnya uang perangsang atau imbalan jasa yang diberikan rata-rata sebesar Rp 1.000,0 per hari. Hasil-hasil

I/35

Page 40: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

fisik yang dicapai, berupa pembuatan jalan desa, saluran pengairan tersier, pembuatan sawah baru, penghijauan, terase-ring, dan lain-lain.

Kebijaksanaan perluasan lapangan kerja juga diterapkan melalui bantuan pembangunan kepada Daerah Tingkat II (Inpres Dati II) yang diarahkan agar dapat memanfaatkan bahan lokal dan tenaga kerja yang ada di sekitar proyek. Dalam tahun 1987/88, kesempatan kerja yang tercipta sebanyak 520.014 orang dalam seratus hari kerja.

Usaha-usaha lain untuk memperluas lapangan kerja dilak-sanakan melalui program reboisasi dan penghijauan. Dalam ta-hun 1987/88 program tersebut masing-masing telah menciptakan kesempatan kerja sebanyak 2 ribu dan 4 ribu orang dalam sera-tus hari kerja.

Kebijaksanaan meningkatkan penyaluran, penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja yang lebih baik masih terus dilan-jutkan pada tahun keempat Repelita IV. Program ini antara lain mencakup kegiatan pembinaan kepada bekas tenaga kerja sukarela-BUTSI (TKS-BUTSI) ke arah wiraswasta dan usaha man-diri. Sejak tahun 1985/86 sampai tahun 1987/88 telah dilatih secara selektif sebanyak 456 orang alumni TKS-BUTSI.

Sistem informasi pasar kerja diarahkan untuk mempertemu-kan penawaran dan permintaan tenaga kerja dan secara tidak langsung mendorong mobilitas tenaga kerja. Dalam tahun 1987/88 pencari kerja yang mendaftar tercatat 1.517.649 orang dan lowongan kerja yang tersedia sebanyak 123.317. Di antara pencari kerja yang berhasil ditempatkan berjumlah 131.530 orang, dan sebanyak 332.278 orang tergolong "penghapusan" ka-rena pencari kerja tersebut telah berhasil mendapatkan peker-jaan atas usaha sendiri atau menciptakan lapangan kerja seca-ra mandiri.

Salah satu tindak lanjut dari teraedianya informasi pa-sar kerja adalah menyalurkan tenaga kerja melalui mekanisme kegiatan antar kerja. Untuk mengatasi adanya kekurangan tena-ga kerja di suatu daerah dan antar daerah dilakukan penyalur-an tenaga kerja melalui mekanisme antar kerja lokal (AKL) dan antar kerja antar daerah (AKAD). Sedangkan untuk memenuhi permintaan tenaga kerja dari luar negeri dilakukan penyaluran melalui mekanisme antar kerja antar negara (AKAN). Dalam ta-hun 1987/88 telah dilakukan penyaluran tenaga kerja melalui

I/36

Page 41: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

mekanisme AKL, AKAD dan AKAN berturut-turut sebanyak 108.914 orang, 12.266 orang dan 61.092 orang.

Dalam rangka memberikan kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia dan juga sebagai tindak lanjut dari Keppres No. 23 Tahun 1974 dilakukan kebijaksanaan pembatasan penggu-naan tenaga kerja warga negara asing pendatang. Dalam tahun 1987/88 telah dilakukan pembatasan penggunaan tenaga kerja asing pendatang dalam 25 lapangan usaha untuk 4.494 jenis ja-batan. Adapun rinciannya adalah 1.665 jenis jabatan tertutup bagi tenaga kerja asing pendatang, 2.658 jenis jabatan yang diizinkan untuk jangka waktu tertentu dan 171 jenis jabatan yang terbuka untuk sementara waktu.

Untuk meningkatkan jumlah tenaga produktif yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan telah dilakukan kegiatan latihan keterampilan tenaga kerja. Latihan tenaga kerja tersebut ter-utama ditujukan bagi angkatan kerja usia muda. Selain itu latihan juga diberikan kepada tenaga kerja yang sudah bekerja dalam rangka mengejar kemajuan teknologi dan perkembangan manajemen. Dalam tahun 1987/88 telah dilakukan latihan kerja industri bagi 35.071 orang, latihan pertanian untuk 3.294 orang, latihan manajemen untuk 12.264 orang dan melalui mo-bile training unit (MTU) di daerah pedesaan telah dilatih se-banyak 16.241 orang. Partisipasi masyarakat dalam program-program latihan keterampilan tenaga kerja juga semakin me-ningkat, hal ini tercermin dengan dilaksanakannya program la-tihan keterampilan tenaga kerja di dalam perusahaan bagi 22.855 orang dalam tahun 1987/88 atas kerjasama Pusat Latihan Kerja (PUSLATKER) Departemen Tenaga Kerja dengan perusahaan-perusahaan swasta.

Untuk meningkatkan produktivitas aumber daya manusia (tenaga kerja), sumber daya alam dan modal melalui pendekatan produktivitas yang terpadu, telah dilakukan upaya-upaya pe-nyadaran masyarakat melalui penyuluhan produktivitas dan upa-ya perbaikan produktivitas yang telah dirintis melalui studi-studi pengukuran produktivitas untuk tingkat perusahaan di beberapa lapangan usaha seperti: industri pertanian (pabrik gula), industri kecil (rotan) dan jasa (perhotelan).

Usaha memperbaiki keaejahteraan tenaga kerja ditingkat-kan melalui pengawasan dan penyuluhan norma-norma perlindung-an tenaga kerja, khususnya yang menyangkut hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha. Pengawasan ditujukan agar berbagai sa-

I/37

Page 42: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

rana Hubungan Industrial Pancasila (HIP) seperti Perjanjian/ Kesepakatan Kerja Beraama (PKB/KKB), Peraturan Perusahaan (PP), pengupahan, Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) dan lain-lain dapat berfungai sebaik-baiknya.

Dalam usaha menyebarluaskan pelakaanaan higiene perusa-haan dan kesehatan kerja (hiperkes) pada perusahaan-perusa-haan, telah dilaksanakan penataran-penataran. Melalui kerja-sama dengan universitas negeri sampai dengan tahun 1987/88 telah dihasilkan lulusan Pasca Sarjana dokter hiperkes yang bergelar magister sains sebanyak 29 orang. Selain itu pena-taran-penataran kesehatan kerja selama empat tahun Repelita IV telah dilaksanakan bagi 2.053 dokter perusahaan, 739 mana-jer perusahaan, 437 insinyur dan tekniai perusahaan, dan 963 paramedia.

Guna meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluar-ganya, kebijaksanaan upah minimum terus dilanjutkan dan di-tingkatkan, khususnya bagi perusahaan.-perusahaan yang memberi imbalan upah masih di bawah tingkat kelayakan,minimum. Kebi-jaksanaan ini ditujukan agar perbedaan upah untuk jabatan yang sama semakin menyempit baik antar wilayah dan antar sek-tor, maupun perbedaan antara upah tertinggi dan upah terendah dalam satu sektor atau perusahaan. Pada tahun 1987/88 perkem-bangan upah minimum yang ditetapkan sebanyak 26 upah minimum regional, 69 upah minimum sektor regional, dan 550 upah mini-mum sub sektor regional.

Sejak tahun 1983, Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) yang semula hanya menjangkau perusahaan-perusahaan besar de-ngan jumlah pekerja 100 orang atau lebih dan dengan pengeluar-an upah Rp 5 juta sebulan, telah diperluas ke perusahaan-per-usahaan menengah masing-masing menjadi 25 orang dengan upah Rp 1 juta sebulan. Adanya perubahan ini telah menyebabkan bertambahnya perusahaan yang turut serta dalam program ASTEK. Semenjak didirikannya Perum ASTEK tahun 1978, jumlah peserta ASTEK sampai dengan pada bulan Mei 1988 telah mencapai 19.406 perusahaan dengan jumlah pekerja sebanyak 3.199.138 orang.

Perjanjian Kerja Bersama/Kesepakatan Kerja Bersama (PKB/KKB) telah diperluas ke seluruh sektor dengan menjangkau perusahaan-perusahaan yang banyak menyerap tenaga kerja, penghasil devisa, dan perusahaan-perusahaan yang telah memi-liki serikat pekerja, terutama yang telah memiliki Peraturan Perusahaan (PP). Sampai dengan tahun 1987/88 jumlah PKB/KKB

I/38

Page 43: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

telah mencapai 6.794 buah. Peraturan Perusahaan (PP), yang merupakan tahap awal terbentuknya KKB, wajib diberlakukan ba-gi perusahaan dengan jumlah pekerja di ataa 25 orang dan per-usahaan-perusahaan yang belum mempunyai unit kerja. Sampai dengan bulan Februari tahun 1988 jumlah peraturan perusahaan yang telah disyahkan sebanyak 15.305 buah.

Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) yang telah meng-ganti nama menjadi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan sekaligus merubah struktur organisasi dari federasi men-jadi unitaris, diharapkan dapat lebih tanggap terhadap kebu-tuhan yang berkaitan dalam pembangunan nasional. Dalam tahun 1987/88 jumlah unit kerja SPSI jumlah mencapai 8.702 unit.

Penyebaran penduduk melalui transmigrasi merupakan salah satu upaya untuk menyelaraskan berbagai ketimpangan antara sumber daya manusia dengan sumber daya alam. Kebijaksanaan pembangunan di bidang transmigrasi diarahkan kepada pendaya-gunaan tenaga kerja yang berlebihan di suatu daerah bagi usa-ha-usaha pembangunan di daerah lainnya, khususnya dalam rangka pembukaan dan pengembangan daerah produksi dan pertanian baru. Selain itu, kebijaksanaan transmigrasi sekaligus ditu-jukan untuk mengadakan penataan mengenai penguasaan dan pemi-likan tanah termasuk diantaranya masalah petani yang tidak memiliki tanah atau memiliki tanah amat sempit serta petani yang menggarap daerah-daerah hutan yang seharusnya berfungsi sebagai pengatur tata air dan tata iklim serta sebagai sarana konservasi lahan dan plasma nutfah.

Selama empat tahun pertama Repelita IV aejumlah 605.041 KK telah berhasil ditempatkan ke berbagai pemukiman transmi-grasi yang tersebar di 20 propinsi di luar Jawa dan Bali. Dalam tahun 1987/88 jumlah transmigran yang berhasil dipindah kan adalah 163.947 KK atau sekitar 99,4% dari sasaran tahun keempat Repelita IV.

Pembangunan prasarana dan sarana merupakan kegiatan yang sangat menentukan dalam keberhasilan pelaksanaan transmigra-si. Selama tahun 1987/88 telah dibangun dan diperbaiki prasa-rana jalan masing-masing sepanjang 339 km dan 492 km dan pem-bangunan jembatan sepanjang 2.044 m dan perbaikan jembatan sepanjang 2.904 m. Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan pembangunan jalan baru dan jembatan baru tahun 1987/88 menurun. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan pembangunan prasarana berkaitan dengan pembukaan

I/39

Page 44: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

pemukiman dan penempatan transmigran umum yang dalam tahun terakhir ini menurun.

Selanjutnya pelaksanaan pembukaan lahan dalam tahun 1987/88 tercatat seluas 7.872 ha yang terdiri dari 2.231 ha lahan pekarangan dan 5.641 ha lahan usaha I. Pekerjaan pengaplingan dalam tahun 1987/88 meliputi pengaplingan lahan pekarangan seluas 1.819,75 ha dan pengaplingan lahan usaha seluas 17.424,75 ha. Jumlah rumah yang dibangun dalam tahun keempat Repelita IV tercatat sebanyak 2.953 unit atau hampir 76% dari sasaran sebanyak 3.886 unit. Jumlah fasilitas umum yang selesai dibangun tercatat sebanyak 1.211 unit, meliputi sarana air bersih, balai pengobatan, rumah ibadah, rumah pe-tugas dan gudang.

Dalam dua tahun terakhir ini pelaksanaan persiapan, pe-mindahan dan penempatan transmigran umum menurun bila diban-dingkan dengan pelaksanaan tahun pertama dan kedua Repelita IV. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, antara lain ditekankannya kebijaksanaan usaha pencapaian mutu pelaksanaan transmigrasi. Kebijaksanaan perbaikan mutu pelaksanaan telah dilaksanakan pada setiap tahapan dari mulai perencanaan loka-si sampai pembinaan usaha tani. Pada tahap perencanaan antara lain telah dilakukan pemilihan lokasi secara lebih teliti yang sesuai dengan persyaratan pemukiman. Sedangkan pada ta-hap penyiapan pemukiman lebih diperhatikan hal-hal seperti tidak hilangnya unsur hara pada waktu pembukaan lahan, per-lunya perbaikan jalan dan jembatan, pengapuran, dan lain se-bagainya. Di samping itu, pada tahap pembinaan juga dilaksa-nakan usaha-usaha konservasi lahan, pemenuhan dan penyesuaian paket sarana produksi, peningkatan latihan dan penyuluhan, pembinaan koperasi, pengembangan perbengkelan dan pengolahan hasil, dan lain-lain.

Dalam tahun 1987/88 jumlah transmigran yang dibina me-ningkat menjadi 505.660 KK. Bila dibandingkan dengan tahun 1986/87 jumlah petani yang dibina meningkat sekitar 27.559 KK. Usaha-usaha yang dilakukan dalam pembinaan meliputi usaha tani, koperasi, pendidikan, kesehatan, administrasi desa dan lain-lain.

Hasil-hasil yang telah dicapai dalam usaha pembinaan tercermin pada peningkatan hasil produksi pertanian di daerah tranamigrasi. Di bidang tanaman pangan seperti padi dan pala-wija, terlihat peningkatan hasil per satuan luas. Produksi

I/40

Page 45: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

padi per ha dalam tahun 1987/88 meningkat menjadi 1,97 ton bila dibandingkan dengan sekitar 1,74 ton per ha pada tahun 1985/86. Sedangkan tanaman kacang-kacangan dan singkong juga menunjukkan keadaan yang relatif semakin membaik.

Di bidang perkebunan, pertambahan luas tanaman keras di daerah transmigrasi terus meningkat. Tanaman kelapa meningkat dari 1.197 ha pada tahun 1983/84 menjadi 28.396 ha pada tahun 1987/88. Sedangkan tanaman cengkeh dan kopi pada akhir Repe-lita III masing-masing seluas 3.614 ha dan 741 ha meningkat menjadi 10.654 ha dan 6.624 ha pada tahun keempat Repelita IV.

Di bidang peternakan, jumlah populasi ternak besar dan menengah di daerah transmigrasi pada tahun 1987/88 tercatat sebanyak 325 ekor per 1.000 KK transmigran. Jumlah tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 1986/87 sebanyak 335 ekor per 1.000 KK, tetapi masih di atas tahun 1984/85 dan tahun 1985/86 yang jumlahnya masing-masing sebanyak 138 dan 212 ekor per 1.000 KK.

Pembentukan masyarakat baru transmigran diupayakan agar terus dikembangkan dan ditingkatkan sehingga merupakan basis bagi pengembangan di masa mendatang yang meliputi peningkatan dan pengembangan pemukiman serta peningkatan mutu kehidupan transmigran secara menyeluruh. Usaha-usaha tersebut melibat-kan instansi lintas sektoral tingkat pusat dan daerah dan oleh karena itu dilaksanakan melalui forum koordinasi. Selama Repelita IV, mekanisme pelaksanaan koordinasi tersebut dida-sarkan kepada Keppres No. 59 Tahun 1984 yang mempertegas tu-gas dan tanggung jawab instansi-instansi yang terlibat, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Diharapkan dengan koordinasi yang lebih baik akan sangat membantu pemecahan permasalahan yang timbul sehingga pelaksanaan transmigrasi akan terlaksana sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Pembangunan perumahan dan pemukiman di daerah perkotaan dan pedesaan dilaksanakan melalui 3 program utama, yaitu Pro-gram Perumahan Rakyat, Program Penyediaan Air Bersih, dan Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Program-program ter-sebut didasarkan pada kebijaksanaan keterpaduan yang pelaksa-naannya dilakukan secara bersama oleh pemerintah pusat, peme-rintah daerah, swasta, dan masyarakat pada umumnya.

Melalui Program Perumahan Rakyat selama tahun 1987/88 telah dilaksanakan perbaikan kampung di daerah perkotaan.se

I/41

Page 46: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

luas 4.815 ha yang dinikmati langsung oleh sekitar 1.350.000 orang. Selain itu, juga dilaksanakan pemugaran perumahan desa di 1.211 desa yang tersebar di seluruh tanah air. Dalam tahun 1987/88 tersebut, Perum Perumnas telah berhasil membangun 21.865 unit rumah siap huni. Dari jumlah tersebut sebanyak 4.674 unit telah disalurkan melalui KPR Bank Tabungan Negara bersama-sama dengan rumah-rumah yang dibangun oleh para deve-loper swasta sebanyak 56.486 unit. Dengan demikian jumlah KPR-BTN yang berhasil disalurkan pada tahun 1987/88 adalah sebanyak 61.160 KPR. Di samping itu telah disalurkan pula se-banyak 4.198 KPR oleh PT Papan Sejahtera.

Dalam tahun 1987/88, melalui Program Penyediaan Air Ber-sih telah berhasil ditambah kapasitas produksi air bersih,se-besar 3.626,5 liter per detik disertai dengan penambahan sambungan rumah sebanyak 424.689 buah dan hidran umum sebanyak 8.952 buah. Sebagai hasil dari kegiatan ini, jumlah penduduk kota yang telah dapat menikmati air bersih melalui perpipaan bertambah sebanyak 5.882.800 orang. Dalam periode empat tahun pertama Repelita IV jumlah penduduk kota yang telah terlayani kebutuhan air beraihnya melalui perpipaan meningkat dari ku-rang lebih 14 juta orang pada tahun '1983/84 menjadi kurang lebih 23 juta orang dalam tahun 1987/88, atau meningkat sebe-sar 64,3%.

Melalui Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman, dalam tahun 1987/88 telah berhasil diperbaiki saluran air hujan di 44 kota, sistem pembuangan air limbah di 18 kota, dan dita-ngani persampahan di 61 kota.

Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional, pembangunan daerah memegang peranan yang penting karena diarahkan untuk langsung menyentuh kepentingan dan ke-butuhan masyarakat di daerah masing-masing. Pembangunan dae-rah merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan dinamika daerah dalam menumbuhkan tekad masyarakat yang bersangkutan untuk secara aktif berperanserta dalam membangun daerahnya.

Bantuan pembangunan daerah diberikan untuk memungkinkan masing-masing daerah memenuhi kebutuhan dan melaksanakan pem-bangunan. Bantuan pembangunan daerah disalurkan melalui Ban-tuan Pembangunan Daerah Tingkat I, Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II dan Bantuan Pembangunan Desa. Di samping itu dise-diakan pula bantuan yang dikhususkan untuk menangani bidang-bidang atau wilayah-wilayah tertentu, aeperti Bantuan Pengem

I/42

Page 47: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

bangan Wilayah, Hantuan Penunjangan Jalan Kabupaten, Bantuan Pembinaan Tata Ruang, Bantuan Penataan Agraria, Bantuan Pem-binaan Aparatur Pemerintah dan Bantuan Pembangunan Propinsi Timor Timur.

Hasil fisik yang telah dicapai dengan bantuan tersebut cukup menggembirakan. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, rehabilitasi dan pemeliharaan yang telah dilaksanakan menca-kup rata-rata 8.585,7 km jalan dan 8.382,5 m jembatan setiap tahun. Di bidang pengairan telah dibangun/direhabilitasi ben-dungan sebanyak 342 buah, saluran irigasi sepanjang 8.868 km, bangunan bagi sebanyak 1.258 buah dan bangunan pelengkap se-banyak 2.133 buah. Selain itu telah dipelihara rata-rata se-tiap tahun sebanyak 89.917 bangunan air, 4.412 km tanggul banjir, 24.771 km saluran pembuang dan 8.798 buah bendungan.

Dalam pada itu pemerintah daerah juga berkewajiban untuk menyelenggarakan koordinasi pembangunan di daerahnya masing-masing. Pelaksanaan pembangunan daerah telah pula meningkat-kan kemampuan pemerintah daerah dalam melakukan koordinasi yang diperlukan. Peningkatan kemampuan itu diperoleh antara lain melalui berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam tahun 1987/88, seperti pendidikan, latihan, kursus-kursus, pertemuan-pertemuan konsultasi pada tingkat daerah, regional dan nasional dan penyediaan sarana dan prasarana yang diper-lukan.

Selain bantuan pembangunan yang ditetapkan atas dasar kriteria baku bagi masing-masing daerah, disediakan pula ban-tuan lain yang ditujukan untuk merangsang pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam meningkatkan pembangunan didaerahnya masing-masing. Di antara bantuan tersebut adalah bantuan pe-rangsang kepada daerah tingkat II yang didasarkan pada keber-hasilannya dalam meningkatkan penarikan pajak. Selain bantuan langsung kepada desa, diberikan pula bantuan keserasian kepa-da desa yang berhasil meningkatkan pembangunan dan partisipa si masyarakat desanya. Antara tahun 1983/84 sampai dengan 1987/88 dana bantuaa desa sebesar Rp 480.787 juta telah ber-hasil menarik partisipasi masyarakat dalam bentuk swadaya go-tong royong masyarakat desa yang besarnya diperkirakan seni-lai Rp 270.924 juta.

Sejalan dengan pembangunan di berbagai bidang tersebut di atas, dilanjutkan pula berbagai kegiatan pembangunan di bidang agama, yang pada dasarnya merupakan upaya yang sangat

I/43

Page 48: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

penting dalam meletakkan landasan moral, etik dan spiritual yang kokoh bagi pembangunan nasional sebagai pengamalan Pan-casila.

Sebagai hasil swadaya masyarakat untuk memenuhi kebutuh-an tempat-tempat peribadatan berbagai agama, maka dalam tahun 1987/88 jumlah tempat peribadatan berbagai agama telah menca-pai 613.927 buah, yang terdiri dari 537.837 mesjid, 26.769 gereja Protestan, 12.361 gereja Katolik, 34.408 pura Hindu (termasuk pura keluarga) dan 2.552 wihara Budha.

Perkembangan jumlah tempat peribadatan berbagai agama tersebut di atas memperoleh dorongan dan rangsangan melalui bantuan pembangunan/rehabilitasi serta penyediaan perlengkap-an peribadatan (peralatan dan buku-buku keagamaan). Dalam ta-hun 1987/88 telah diberikan bantuan sebanyak 1.168 tempat peribadatan berbagai agama yang terdiri dari 911 mesjid, 90 gereja Protestan, 75 gereja Katolik, 65 pura Hindu dan 27 wi-hara Budha.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat da-lam rangka pelaksanaan Undang-undang Perkawinan (UU No.1 Ta-hun 1974) dalam tahun 1987/88 telah dibangun 46 buah Balai Nikah dan 8 buah Balai Sidang Pengadilan Agama (4 buah Ting-kat Pertama dan 4 buah Tingkat Banding) dan diperluas sebuah Balai Sidang Pengadilan Agama Tingkat Pertama. Sementara itu telah pula disediakan buku-buku pedoman bagi para petugas NTCR (Nikah, Talak/Cerai dan Rujuk) serta telah diusahakan penambahan jumlah-jumlah Hakim Agama dan Panitera Pengadilan Agama.

Dalam rangka membantu masyarakat memenuhi kebutuhan akan kitab suci, serta memberikan bimbingan kepada para ahli dan penerbit untuk mengembangkan metode penafairan kitab suci, maka dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan penyediaan dan penyebaran kitab suci berbagai agama sebanyak 236.916 buah, yang terdiri dari 152.000 kitab auci Al Qur'an, 37.200 Injil Protestan, 20.000 Injil Katolik, 17.716 kitab suci agama Hin-du dan 10.000 kitab suci agama Budha.

Selama tahun 1987/88 telah dilaksanakan berbagai kegiat-an dalam rangka penerangan dan bimbingan hidup beragama. Pe-nyuluhan agama telah dilaksanakan terhadap 333 kelompok ma-syarakat berbagai agama. Di samping itu, telah disediakan brosur penerangan agama sejumlah 106.485 eksemplar yang ter

I/44

Page 49: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

diri 74.000 eksemplar bagi umat Islam, 7.500 eksemplar bagi umat Kristen Protestan, 10.080 bagi umat Katolik dan 14.905 eksemplar bagi umat Hindu dan Budha. Lebih lanjut, telah di-sediakan pula paket dakwah sejumlah 1.904 perangkat yaitu 1.560 perangkat bagi umat Islam dan 344 perangkat bagi umat Kristen Protestan.

Sebagai kegiatan pembinaan kerukunan hidup beragama yang makin mantap, baik di lingkungan intern masing-masing umat beragama maupun di antara umat beragama, dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan pula berbagai kegiatan. Musyawarah intern masing-masing umat beragama sebanyak 7 kali dengan 175 pe-serta; musyawarah antar umat beragama sebanyak 4 kali dengan 120 peserta. Di samping itu, telah diselenggarakan pekan orientasi, sarasehan dan dialog antara umat beragama dengan pihak pemerintah sebanyak 3 kali dengan jumlah peserta 40 to-koh pemimpin berbagai umat beragama; penyediaan buku pedoman sebanyak 5.200 buah; dan bimbingan pelaksanaan Pedoman Peng-hayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dikalangan umat beraga-ma dengan menyelenggarakan penataran tenaga pembina tingkat pusat dan tenaga pembina tingkat daerah.

Dalam rangka pelayanan pelaksanaan ibadah haji, dalam tahun 1987/88 telah dilakukan penyelesaian pembangunan asrama haji di Lampung.

Untuk meningkatkan mutu perguruan agama, dalam tahun 1987/88 telah dilakukan rehabilitasi dan perluasan sebanyak 58 ruang kelas pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), penye-diaan buku pelajaran dan pedoman guru sebanyak 650.500 eksem-plar serta penataran guru-guru MIN sebanyak 250 orang. Mela-lui program bantuan Sekolah Dasar (Inpres SD) telah dilaksa-nakan pemberian bantuan rehabilitasi kepada 21.691 Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS). Guna meningkatkan mutu pendidikan agama pada Sekolah Dasar, dalam tahun 1987/88 telah dilaksa-nakan penataran bagi 360 orang guru serta penyediaan buku pe-lajaran agama sebanyak 650.000 eksemplar dan 2.000 perangkat alat peraga. Di samping itu telah pula dilaksanakan rehabili-tasi dan perluasan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) sebanyak 63 ruang kelas di samping penataran bagi 200 orang guru serta penyediaan buku pelajaran dan pedoman guru sebanyak 382.000 eksemplar. Selanjutnya untuk meningkatkan mutu pendidikan agama pada perguruan umum tingkat lanjutan pertama dan atas, dalam tahun 1987/88 telah disediakan 76.000 buku pelajaran agama pada SMP dan 36.000 buku pada SMA serta penataran bagi 120 guru agama SMP dan 40 guru SMA.

I/45

Page 50: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Dalam rangka meningkatkan pengembangan pondok pesantren, dalam tahun 1987/88 telah dilakaanakan penataran bagi 60 orang tenaga pembina, penyediaan buku-buku keagamaan bagi 146 perpustakaan pondok pesantren, penyediaan alat keterampilan bagi 13 pondok pesantren serta pembangunan bengkel dan reha-bilitasi gedung bagi 3 pondok pesantren.

Dalam rangka meningkatkan mutu Madrasah Aliyah Negeri (MAN), telah dilakaanakan perluasan/rehabilitasi sebanyak 12 ruang kelas, penyediaan buku pelajaran dan pedoman guru seba-nyak 127.770 eksemplar dan penataran guru sebanyak 60 orang. Selanjutnya telah pula dilaksanakan kegiatan khusus pening-katan pengajaran bahasa Arab dan ilmu agama.pada 5 buah MAN, yaitu di Ciamis, Yogyakarta, Jember, Padang Panjang dan Ujung Pandang. Demikian pula telah dirintis pendidikan dan latihan keterampilan bagi 3 buah MAN, yaitu MAN Garut, Kendal dan Jember.

Dalam tahun 1987/88, telah dilakukan pula perluasan/re-habilitasi sebanyak 12 ruang kelas, penyediaan buku pelajaran dan pedoman guru sebanyak 100.500 eksemplar dan penataran gu-ru sebanyak 42 orang guna meningkatkan mutu Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN).

Selanjutnya, untuk mengembangkan perguruan tinggi agama, dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan penyempurnaan prasara-na/sarana untuk IAIN yang meliputi pembangunan dan perluasan gedung yang terdiri dari 2.740 m2 ruang kuliah, penyediaan 15.625 buah buku ilmiah, Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi 3.000 mahasiswa; penelitian di berbagai daerah mengenai masalah ke-agamaan dan kemasyarakatan sebanyak 14 judul, serta pelaksa-naan program pasca sarjana 30 peserta. Kepada Perguruan Ting-gi Agama Swasta (PTAS) telah diberikan berbagai bantuan, yai-tu biaya penelitian, penyediaan buku-buku perpustakaan dan sarana lainnya, serta penataran dosen, baik kepada PTAS Islam, Protestan Katolik, maupun Hindu/Budha. Bagi perguruan tinggi umum telah'pula disediakan buku teks dan buku pegangan dosen serta ditatar dosen agama dari berbagai perguruan tinggi umum negeri.

Dalam pada itu untuk mendukung perumusan kebijaksanaan di bidang agama telah dilaksanakan penelitian dan pengembang-an mengenai berbagai pokok masalah pembangunan di bidang aga-ma. Di samping itu diselenggarakan pula latihan,tenaga-tenaga peneliti agama dan pengembangan metode penelitian agama serta serangkaian diskusi, seminar dan pertemuan ilmiah lainnya.

I/46

Page 51: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Sementara itu dalam rangka meningkatkan mutu pegawai di lingkungan Departemen Agama dalam tahun 1987/88 telah dilak-sanakan pendidikan dan latihan bagi 390 pegawai yang terdiri dari peserta Sepadya 30 orang, Sepala 90 orang dan Sepada 270 orang.

Salah satu cara utama untuk meningkatkan mutu sumber da-ya manusia adalah melalui pendidikan. Upaya perluasan.kesem-patan belajar telah memberikan hasil yang menggembirakan. Mu-rid pada jenjang pendidikan dasar yang pada tahun pertama Re pelita IV berjumlah 28,9 juta telah meningkat menjadi hampir 31 juta pada tahun 1987/88. Angka Partisipasi Murni Pendidik-an Dasar yang pada tahun pertama Repelita IV (1984/85) adalah 98,9% secara bertahap meningkat menjadi 99,6% pada tahun 1987/88.

Di tingkat SMTP, jumlah murid juga meningkat pesat. Da lam tahun pertama Repelita IV jumlah murid SMTP adalah seba-nyak 5,2 juta siswa dan dalam tahun 1987/88 menjadi 6,7 juta. Bilamana angka-angka tersebut dibandingkan dengan angka jum-lah penduduk usia sekolah yang bersangkutan (13-15 tahun), maka terdapat kenaikan Angka Partisipasi Kasar dari 47,4% pada tahun 1984/85, menjadi 58,0% pada tahun 1987/88.

Di tingkat SMTA, jumlah murid meningkat dari 2,9 juta pada tahun 1984/85 menjadi 3,7 juta pada tahun 1987/88. Bila-mana jumlah murid SMTA tersebut dibandingkan dengan jumlah penduduk usia sekolah yang bersangkutan (16-18 tahun), maka terdapat adanya kenaikan perluasan kesempatan memperoleh pen-didikan pada sekolah menengah tingkat atas (Angka Partisipasi Kasar) dari 28,1% pada tahun 1984/85, menjadi 34,0% pada ta hun 1987/88.

Pada jenjang perguruan tinggi jumlah mahasiswa meningkat dari 1.012 ribu pada tahun 1984/85 menjadi 1.444,6 ribu dalam tahun 1987/88. Pada tahun 1987/88 seluruh mahasiswa yang ada terdiri dari 1.160,9 ribu mahasiswa program gelar dan 283,7 ribu mahasiswa program diploma. Dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 19 - 24 tahun, maka daya tampung perguruan tinggi untuk kelompok usia tersebut meningkat dari 5,6% pada tahun 1984/85 menjadi 7,5% pada tahun 1987/88.

Dalam tahun 1987/88 telah dilanjutkan pengadaan fasili-tas pendidikan yang berupa pembangunan gedung SD baru seba-nyak 831 gedung, ruang kelas baru sebanyak 1.300 kelas, dan

I/47

Page 52: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

bantuan penunjang penyelenggaraan pendidikan untuk sebanyak 157.500 sekolah. Yang disebutkan terakhir ini terdiri dari 128.120 SD Negeri, 9.880 SD Swasta, 19.500 Madrasah Ibtidai-yah Swasta. Guna menunjang kegiatan tersebut serta dalam rangka meningkatkan kesejahteraan guru, telah dibangun rumah Kepala Sekolah/Guru sebanyak 2.400 buah. Di samping itu telah dibangun pula rumah Penjaga Sekolah sebanyak 506 buah. Bersa-maan dengan pengadaan fasilitas tersebut telah dilakukan pengangkatan guru sebanyak 4.790 orang, termasuk diantaranya 390 guru agama dan 390 penjaga sekolah.

Guna meningkatkan mutu pendidikan dasar, telah dilanjut-kan penataran guru dan pengadaan buku pelajaran pokok. Dalam tahun 1987/88 telah ditatar sebanyak 13.760 guru SD, termasuk guru PMP dan penilik, dan disediakan 15,4 juta buku pelajaran pokok dan 8 juta buku bacaan/perpuatakaan. Di samping juga telah disediakan 1.583 perangkat alat peraga IPA, IPS, Mate-matika dan Bahasa Indonesia. Selanjutnya dalam tahun itu te-lah diselenggarakan EBTANAS pada tingkat Sekolah Dasar dalam rangka usaha menuju standar nasional mutu pendidikan dasar.

Dalam rangka mengimbangi meningkatnya jumlah lulusan Se-kolah Dasar telah dilakukan upaya untuk menambah dan menye-diakan prasarana fisik pendidikan. Dalam tahun 1987/88 telah dibangun 21 gedung baru SMP (dengan rata-rata masing-masing enam ruang kelas) di samping telah dilakukannya pembangunan 158 tambahan ruang kelas baru untuk SMP yang ada dan rehabi-litasi 43 gedung SMP. Bersamaan dengan itu telah dirintis dan dikembangkan sejumlah SMP Terbuka dalam rangka menampung le-bih banyak lulusan SD.

Di samping itu, guna memenuhi kebutuhan guru baru, khu-susnya untuk SMP dan SMA serta untuk pendidikan tingkat mene-ngah pada umumnya, baik melalui program pendidikan guru regu-ler maupun melalui program diploma, telah dididik sebanyak 41.316 orang sebagai tambahan atas 33.750 tenaga guru baru SMP dan SMA yang telah ditingkatkan dan ditempatkan dalam ta-hun 1987/88.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, di jenjang se-kolah menengah pertama telah diadakan usaha-usaha peningkatan sarana belajar mengajar. Dalam tahun 1987/88 dilanjutkan pem-bangunan ruang laboratorium IPA dan ruang keterampilan. Se-lanjutnya juga disediakan 2.000 perangkat alat kesenian dan olahraga, 573 perangkat alat pelajaran matematika, 3.909 pe-rangkat alat praktek IPA, dan 390 perangkat alat keterampilan.

I/48

Page 53: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Pembinaan SMTP Kejuruan dan Teknologi terutama diarahkan untuk meningkatkan mutu dan sistem pendidikan yang dapat mem-bantu menyediakan lulusan yang cakap dan terampil sebagai te-naga kerja pembangunan di daerah pedesaan. Sejak tahun 1984/85 sampai dengan 1987/88 telah dilakukan pengembangan gedung se-kolah bagi 171 ST dan SKKP yang disertai dengan pengadaan peralatan praktek sebanyak 459 perangkat dan penyediaan buku pelajaran sekolah sebanyak 12,8 juta. Di samping itu telah ditatar 65.328 guru dan pembina.

Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan akan tambahan ke-sempatan memperoleh pendidikan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) maka pada tahun 1987/88 telah dibangun 9 buah SMA (rata-rata dengan 9 ruang kelas), 61 ruang kelas baru, serta telah direhabilitasi sebanyak 24 gedung.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah menengah atas, pada tahun 1987/88 telah dibangun ru-ang laboratorium IPA, ruang perpustakaan dan ruang keteram-pilan bagi SMA yang masih memerlukannya. Di samping itu telah pula disediakan 1.030 perangkat peralatan praktek IPA dan 349 perangkat alat peraga matematika, serta 1.200 alat kesenian dan olahraga.

Dalam upaya mengimbangi semakin bertambahnya jumlah mu-rid yang berminat mengikuti pendidikan pada berbagai Sekolah Menengah Tingkat Atas Kejuruan, maka dalam tahun 1987/88 te-lah dilanjutkan usaha pembangunan, perluatan dan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang diperlukan, yakni 52 buah STM, 16 buah SMT Pertanian, 5 buah SMT Khusus, 60 buah SMEA dan 49 sekolah kejuruan lainnya. Usaha penyediaan tenaga kependidik-an terus dikembangkan serta dimantapkan antara lain dengan jalan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ada, yaitu Seko-lah Pendidikan Guru (SPG), Sekolah Guru Olahraga (SGO); dan Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB).

Dalam rangka mengusahakan pemerataan pendidikan dan me-ningkatkan prestasi anak-anak berbakat, sesuai dengan minat dan bakatnya, maka dalam tahun 1987/88 telah diberikan bea-siswa kepada siswa SD, siswa SMTP serta siswa SMTA, seluruh-nya sebanyak 3.670 orang, khususnya bagi para siswa dari pro-pinsi-propinsi Irian Jaya, Timor Timur dan Nusa Tenggara Timur.

Upaya pembinaan pada jenjang perguruan tinggi yang di

I/49

Page 54: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

laksanakan dalam tahun 1987/88 antara lain berupa pembangunan ruang kuliah/kantor seluas 88.330 m2, pembangunan ruang la-boratorium 7.789 m2, pembangunan ruang perpustakaan 6.744 m2, pengadaan tenaga pendidikan 14.815 orang, pengadaan dosen 9.569 orang, pendidikan diploma non kependidikan 23.585 orang dan pendidikan Pasca Sarjana/Dokter 2.104 orang. Di samping itu sedang dibangun dan dilanjutkan perluasan bagi 40 buah politeknik dan program sejenis yang tersebar di berbagai pro-pinsi.

Pembinaan kepada Perguruan Tinggi Swasta dilakukan mela-lui penataan dan penilaian kembali terhadap status masing-ma-sing, serta pemberian bantuan prasarana dan sarana secara se-lektif atas dasar tujuan pemerataan.

Kegiatan Pendidikan Masyarakat pada tahun 1987/88 menca-kup pembinaan untuk lebih dari 2 juta orang. Di samping itu dalam rangka menunjang pelaksanaan wajib belajar telah dila-kukan pengadaan buku Paket A serta perlengkapannya sebanyak 27,8 juta eksemplar. Selanjutnya dalam tahun 1987/88 telah dibangun pula 14 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Balai Pendidikan Masyarakat (BPM) untuk memenuhi kebutuhan akan pe-laksanaan pendidikan masyarakat, di samping rehabilitasi dan perluasan SKB dan BPM sebanyak 11 buah.

Program pembinaan generasi muda meliputi latihan kepe-mimpinan dan keterampilan bagi para pemuda usia 15 sampai de-ngan 30 tahun, pembinaan generasi muda yang terpadu di berba-gai sektor dan gerakan kepramukaan. Dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan pembinaan/latihan pemuda bagi sebanyak 2.971 orang.

Dalam rangka meningkatkan saling pengertian antar pemuda Indonesia dengan pemuda dari negara-negara sahabat, dalam ta-hun 1987/88 telah diadakan pertukaran remaja Indonesia - Je-pang yang diikuti oleh 23 orang. Di samping itu dilaksanakan pula kegiatan Kapal Nusantara generasi muda yang diikuti 78 orang, pertukaran pemuda Indonesia - Austrslia yang diikuti 60 orang peserta, dan pertukaran pemuda Indonesia - Kanada yang melibatkan 100 peserta.

Di bidang pembinaan kepramukaan antara lain telah dise-lenggarakan latihan instruktur/pembina kepramukaan untuk 450 orang, gladian kepemimpinan regu penggalang untuk 594 orang dan Raimuna Nasional yang diikuti oleh 4.050 orang. Di sam

I/50

Page 55: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

ping itu pembinaan dan pengembangan generasi muda diintegra-sikan dalam berbagai kegiatan pembangunan lainnya, seperti perkoperasian, transmigrasi, agama, kesehatan, hukum, perda-gangan dan pertanian.

Tujuan program keolahragaan antara lain adalah untuk mengolahragakan masyarakat luas melalui prosea pembibitan serta pembinaan prestasi dalam berbagai jenis kegiatan olah-raga. Dalam tahun 1987/88 pembinaan olahraga pelajar dan ma-hasiswa diberikan kepada 24 ribu orang dan pembinaan olahraga masyarakat kepada 400 ribu orang. Selain itu telah diseleng-garakan pula penyuluhan dan publikasi panji olahraga dengan pengadaan brosur pendidikan jasmani dan olahraga sebanyak 48.000 eksemplar, pengadaan buku pedoman pembinaan olahraga mahasiswa sebanyak 1.500 eksemplar, pengadaan buku program pembinaan dan latihan olahraga mahasiswa di perguruan tinggi sebanyak 1.500 eksemplar, serta pengadaan pedoman berorgani-sasi olahraga tingkat perkumpulan sebanyak 3 ribu eksemplar.

Pembinaan di bidang pendidikan kedinasan dilakukan anta-ra lain dengan melaksanakan penataran dan pendayagunaan apa-ratur, penyempurnaan mekanisme dan prosedur serta perencanaan diklat, pembangunan kampus Pusdiklat, pengadaan peralatan, buku dan perabot, pengiriman tugas belajar ke luar negeri dan pembinaan alumni.

Dalam tahun 1987/88 telah pula dihasilkan suatu Rancang-an Undang-undang Pendidikan Nasional.

Dalam rangka pengembangan Seni Budaya, dalam tahun 1987/88 telah diselenggarakan pekan seni tingkat nasional maupun daerah serta pengadaan peralatan kesenian untuk keca-matan, kabupaten, propinsi, organisasi kesenian serta taman budaya.

Di bidang pembinaan kebahasaan dan kesastraan serta per-bukuan dan perpustakaan, dalam tahun 1987/88 telah disusun tata bahasa baku bahasa Indonesia 1 judul, penyusunan kamus besar bahasa Indonesia 1 judul dan kamus bahasa 5 judul seba-nyak 38.676 eksemplar. Adapun usaha pengembangan perpustakaan telah menghasilkan buku pemandu pustakawan 4 naskah dengan 3.200 eksemplar. Dalam rangka usaha Pengembangan Perpustakaan Nasional dalam tahun 1987/88 telah dihasilkan bahan pustaka Indonesia dan asing sebanyak 1.375 judul.

I/51

Page 56: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Mengingat pentingnya masalah inventarisasi kebudayaan maka dalam tahun 1987/88 telah dilakukan penelitian strategi kebudayaan Indonesia 11 naskah dan penyempurnaan 45 naskah, serta perekaman peristiwa kesejarahan dan nilai budaya 2 pa-ket. Usaha inventarisasi dan dokumentasi Sejarah Nasional te-lah menghasilkan penelitian dan penyusunan 4 judul naskah kesejarahan yang terdiri dari peta-peta sejarah dan sejarah integrasi Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia.

Di bidang Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah telah diselenggarakan penelitian bahasa dan sastra In-donesia dan daerah sebanyak 31 naskah.

Berbagai penelitian di bidang kepurbakalaan dalam tahun 1987/88 telah menghasilkan penelitian obyek-obyek purbakala di 22 situs.

Dalam rangka pembinaan bagi Penghayat Kepercayaan Terha-dap Tuhan Yang Maha Esa maka dalam tahun 1987/88 telah dise-lenggarakan inventarisasi dan dokumentasi terhadap organisasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan telah mengha-silkan 3 naskah laporan pelaksanaan penelitian.

Dalam Repelita IV dilanjutkan kebijaksanaan-kebijaksanaan nasional di bidang riset dan teknologi yang telah dilaksanakan dalam Repelita III. Adapun cakupan kelompok penelitian adalah di bidang-bidang: kebutuhan dasar manusia; sumber daya alam dan energi; industri; pertahanan dan keamanan; sosialekonomi, falsafah, budaya, hukum dan perundang-undangan.

Semua kegiatan riset dan teknologi diarahkan kepada pe-ningkatan harkat dan martabat bangsa Indonesia agar lebih ma-ju dan sejahtera. Hal ini dilakukan melalui penelitian yang diarahkan untuk menunjang dan mendorong usaha pembangunan da-lam bidang industri, pertanian dan ekonomi pada umumnya.

Untuk memperkecil ketergantungan Indonesia dari ilmu pengetahuan dan teknologi di luar negeri, serta untuk mening-katkan kemampuan bangsa Indonesia dalam bidang industri baik untuk keperluan dalam negeri maupun ekspor, telah diusahakan peningkatan kualitas peneliti/ilmuwan dengan memanfaatkan lembaga-lembaga penelitian dan pendidikan baik di dalam mau-pun di luar negeri.

Sampai dengan tahun 1987/88 telah ditingkatkan fasilitas

I/52

Page 57: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

dan prasarana penelitian melalui pembangunan berbagai labora-torium dengan teknologi yang canggih dan mutakhir di kompleks laboratorium Puspiptek (Serpong). Untuk menunjang penelitian kelautan di wilayah timur Indonesia, telah dibangun laborato-rium kelautan serta dermaga kapal penelitian di Ambon, di samping pembangunan stasiun penelitian Oseanologi di Tual/Ma-luku Tenggara. Selain itu untuk menyimpan peta-peta hasil pe-motretan udara dan citra landsat atas berbagai wilayah Indo-nesia, telah dibangun gedung penyimpanan foto tahan api di Cibinong/Jawa Barat.

Hasil-hasil penelitian di berbagai bidang dalam tahun 1987/88, antara lain adalah sebagai berikut: Penelitian pa-ngan telah menghasilkan 70 varitas padi unggul (diantaranya sebanyak 53 varitas merupakan hasil persilangan varitas Indo-nesia), 14 varitas jagung, 6 varitas kedele, 2 varitas kacang hijau, 2 varitas ubi kayu, 5 varitas ubi jalar, 3 varitas tomat, 2 varitas kentang, 1 varitas kubis, 2 varitas bayam, 3 varitas petsai dan 1 varitas bawang merah.

Di bidang kesehatan telah dilakukan berbagai penelitian yang mencakup: pelayanan kesehatan, penyakit menular, penya-kit tidak menular, ekologi kesehatan, pangan dan gizi, farma-si dan hewan percobaan.

Dalam penelitian mengenai sumber days alam telah dilan-jutkan kegiatan survai dan pemetaan yang mencakup pemetaan dasar, agro-ekologi, geologi, hidro-geologi, dan kemampuan tanah yang diperlukan sebagai dasar untuk perencanaan pemba-ngunan wilayah.

Dalam penelitian mengenai sumber daya mineral, antara lain telah dilakukan pengkajian mengenai penambangan belerang di Sumatera Utara, penambangan emas rakyat di Tasikmalaya, penambangan mineral jarang di Propinsi Riau, dan penambangan batubara di Sumatera Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Se-latan. Lebih lanjut telah pula dilaksanakan penelitian per-tambangan skala kecil untuk menginventarisasi kegiatan per-tambangan serta teknologi yang digunakan dalam penanggulangan dampak lingkungan.

Di bidang energi telah dilakukan penelitian untuk me-ningkatkan cadangan sumber energi, baik yang terdapat di da-rat maupun daerah lepas pantai. Juga telah diteliti mengenai kemungkinan/cara-cara konservasi sumber daya minyak dan gas

I/53

Page 58: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

serta kemungkinan/cara-cara mengatasi dampak industri minyak dan panas bumi, baik fisik maupun sosial.

Di bidang industri telah dilakukan penelitian untuk mengusahakan nilai tambah serta keterkaitan antar industri ke arah struktur yang mantap sehingga tercipta produk yang ber-daya saing tinggi serta terbentuk iklim industri yang meng-gairahkan.

Selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan industri kecil telah diteliti keterkaitan industri kecil dengan industri me-nengah, khususnya mengenai berbagai sistem produksi industri kecil untuk bahan bangunan, bahan logam, bahan kulit dan ba-han rotan yang sekaligus merupakan komoditi ekspor. Juga te-lah dilakukan pengujian hasil produksi industri kecil yang dimaksudkan sebagai perlindungan dan jaminan agar sesuai de-ngan Standar Industri Indonesia (SII).

Untuk menunjang industri penerbangan, melalui laborato-rium termodinamika, motor dan propulsi telah diteliti kompo-nen-komponen mesin pesawat terbang, kipas pendorong dan lain-lain. Selain itu, melalui laboratorium terowongan angin sub-sonik dan supersonik, telah dilakukan pengujian rancang ba-ngun roket dirgantara serta uji coba model-model pesawat ter-bang berkecepatan tinggi.

Untuk menunjang industri maritim telah dimulai peneliti-an untuk penguasaan teknologi-teknologi pembuatan kapal mili-ter dan kapal niaga, pembuatan konstruksi maritim untuk me-nunjang industri minyak dan gas bumi lepas pantai, pembuatan sarana-sarana khusus untuk keperluan oseanologi serta kemam-puan reparasi dan peralatan kapal besar dan kecil.

Untuk menunjang industri pertahanan dan keamanan telah diteliti usaha-usaha swadaya di bidang peralatan pertahanan dan keamanan antara lain dalam bidang radar, peralatan komu-nikasi, penguasaan pengetahuan elektronika, pengembangan sis-tem senjata serta pemeliharaan dan perbaikan.

Di bidang industri kimia dasar telah dilakukan peneliti-an terhadap produk-produk vital, seperti semen, pulp dan ker-tas yang meliputi aspek bahan mentah, produksi, teknologi, distribusi maupun transportasinya.

Di bidang pertahanan dan keamanan telah diteliti sistem

I/54

Page 59: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

deteksi dan pelacakan serta pengendalian. Juga telah dilaku-kan uji coba senjata lintas datar dan lintas lengkung, serta uji coba kendaraan tempur.

Dalam bidang sosial ekonomi telah dilakukan penelitian untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang perkem-bangan masyarakat baik dalam jangka pendek, sedang maupun da-lam jangka panjang. Kegiatan ini mencakup penelitian mengenai perkembangan kependudukan, pedesaan, wilayah, komunikasi so-sial, ketenagakerjaan, transmigrasi dan sebagainya yang di-laksanakan secara berkesinambungan. Sementara itu, di bidang sosial budaya telah dilakukan penelitian mengenai orientasi sosial budaya dan pengaruh penerapan teknologi baru dan in-dustrialisasi terhadap sebagian anggota masyarakat khususnya di pedesaan.

Berbagai kegiatan pembangunan perstatistikan telah di-laksanakan selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV. Penyempur-naan dan pengembangan statistik sebagai kegiatan utamanya te-rus dilakukan. Hasil-hasilnya antara lain adalah berupa Sen-sus Pertanian 1983, Sensus Ekonomi 1986, persiapan Sensus Penduduk 1990, Survai Penduduk Antar Sensus (Supas) 1985, persiapan Survai Biaya Hidup 1989, dan Survai Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan setiap tahunnya dalam bentuk modul yang berbeda.

Dalam pada itu, upaya penyempurnaan dan pengembangan statistik dalam bidang statistik makro juga terus dijalankan. Beberapa diantaranya berupa kegiatan penyusunan pendapatan nasional dengan tahun dasar 1983, produk domestik bruto tri-wulanan, konsep neraca sosial ekonomi Indonesia 1980, perkem-bangan tabungan masyarakat, tabel input-output 1983 maupun neraca arus dana Indonesia 1980. Selain dari itu, pelaksanaan peningkatan data statistik dan perbaikan statistik pertanian setiap tahun diwujudkan melalui berbagai kegiatan survai.

Sasaran utama pembangunan kesehatan dalam Repelita IV adalah untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat serta untuk me-ningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pelaksanaan pemba-ngunan di bidang ini dipadukan dengan pembangunan di bidang-bidang lain serta dikembangkan atas dasar sistem kesehatan nasional dan diselenggarakan melalui lima karya kesehatan yang disebut Panca Karya Husada. Lima karya tersebut terdiri dari: peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan; pengembang-an tenaga kesehatan; pengendalian, pengadaan, dan pengawasan

I/55

Page 60: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

atas obat, makanan dan bahan berbahaya bagi kesehatan; per-baikan gizi dan peningkatan kesehatan lingkungan; peningkatan dan pemantapan manajemen dan peraturan perundang-undangan (hukum).

Perbaikan tingkat kesehatan rakyat dicerminkan oleh ada-nya penurunan angka kematian bayi, yaitu dari 90,3 per 1.000 kelahiran hidup dalam tahun 1983/84 menjadi di bawah 70,0 per 1.000 kelahiran hidup dalam tahun 1987/88.

Pelayanan kesehatan di Puskesmas menjadi lebih efektif dengan makin meningkatnya peranserta masyarakat melalui pe-nyelenggaraan pos-pos pelayanan terpadu. Jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia dalam tahun 1987/88 adalah 5.642 buah, yang berarti bertambah 289 buah dari keadaan tahun 1983/84. Dengan demikian di setiap kecamatan telah terdapat satu atau lebih Puskesmas.

Puskesmas pembantu, yang merupakan upaya lebih mendekat-kan pelayanan kepada masyarakat, dalam tahun 1987/88 mencapai jumlah 17.372 buah. Sedangkan Puskesmas keliling selama Repe- lita IV bertambah 300 - 500 buah setiap tahunnya, kecuali pada tahun 1986/87 dan 1987/88 karena jumlahnya dianggap sudah me-madai. Pada tahun 1987/88 jumlah Puskesmas Keliling ada 3.521 buah. Sejalan dengan itu bagi para dokter Puskesmas di daerah terpencil sejak tahun 1984 sampai dengan tahun 1986/87 telah dibangun 100 - 230 buah rumah dinas setiap tahunnya. Dalam ta-hun 1987/88 hanya dibangun 10 rumah dinas karena dalam tahun itu diutamakan pelanjutan pembangunan rumah dinas yang belum selesai dari tahun-tahun sebelumnya.

Agar pelayanan Puskesmas menjadi lebih baik, dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan pengangkatan dan penempatan tenaga dokter dan paramedis di 5.642 Puskesmas. Dengan demikian se-kitar 85% Puskesmas telah dipimpin oleh seorang dokter.

Usaha perbaikan diadakan pula dalam penyediaan obat-obatan dan penyesuaian harga satuan bagi Puskesmaa dan Rumah Sakit di Dati II, serta dalam penyusunan daftar keperluan, pengadaan dan distribusi serta penyimpanannya.

Pos-pos pelayanan terpadu yang merupakan bentuk pelayan-an masyarakat di bidang kesehatan, memberikan berbagai-bagai jenis pelayanan, seperti pemeriksaan ibu hamil, penimbangan balita, pemberian makanan tambahan (PMT), imunisasi, penang-

I/56

Page 61: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

gulangan diare, pelayanan KB, penyuluhan gizi dan penyuluhan kesehatan pada umumnya.

Pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam Repelita IV le-bih ditekankan pada perbaikan mutu dan fungsi pelayanan. Hal itu dilakukan dengan jalan menambah dan meningkatkan mutu te-naga dokter dan paramedis, menambah bantuan obat dan biaya operasional, dan memperbaiki manajemen rumah sakit dengan la-tihan dan pendidikan tambahan bagi para pengelolanya.

Pada tahun 1987/88 terdapat 1.436 buah rumah sakit; ber-tambah sebanyak 163 buah bila dibandingkan dengan keadaan pa-da tahun 1983/84. Di samping itu sejak tahun 1984/85 sampai dengan tahun 1987/88 telah diadakan penambahan sebanyak 7.430 buah tempat tidur, sehingga dalam tahun 1987/88 telah terda-pat 112.328 tempat tidur. Rumah sakit swasta memegang peranan penting dalam pertambahan tersebut. Kepada 70 - 90 RS Swasta di daerah-daerah terpencil setiap tahunnya diberikan bantuan obat-obatan, peralatan dan ambulans.

Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh berbagai penyakit menular, melalui pro-gram pemberantasan penyakit menular terus diupayakan untuk meningkatkan cakupan dan intensitas kegiatan-kegiatan pence-gahan dan pemberantasan. Dalam tahun 1987/88 kebijaksanaan yang diterapkan merupakan lanjutan kegiatan tahun-tahun sebe-lumnya, dengan prioritas pada pemberantasan penyakit malaria, diare, demam berdarah, dan imunisasi.

Pemberantasan penyakit malaria dalam tahun 1987/88 di-usahakan melalui pengumpulan dan pemeriksaan sediaan darah, pengobatan, dan penyemprotan rumah. Pelaksanaan kegiatan-ke-giatan tersebut dalam tahun 1987/88 masing-masing mencapai sekitar 55% dari sasaran tiga tahun sebelumnya, 50% dari sa-saran tahun sebelumnya, dan sekitar 20 - 25% dari tahun-tahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh berkurangnya jumlah penderita malaria di Jawa dan Bali sehingga penyem-protan dapat lebih dipusatkan di daerah transmigrasi, pemu-kiman baru dan daerah-daerah dengan angka malaria tinggi.

Upaya untuk meningkatkan penanggulangan penyakit diare/ kholera, telah dilaksanakan melalui program pengembangan pe-nanggulangan penyakit diare (P4D) di Puskesmas-Puskesmas. Da-lam tahun 1987/88 cakupan pencarian dan pengobatan penderita kholera meningkat menjadi 50 ribu orang lebih. Pencarian dan

I/57

Page 62: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

pengobatan pada tahun 1986/87 hanya mencakup 27 ribu orang. Sedangkan untuk diare meningkat dari 2,5 juta orang dalam ta-hun 1986/87 menjadi hampir 3 juta orang dalam tahun 1987/88. Penanggulangan diare/kholera pada anak-anak dipadukan dengan program-program lain di poa-posyandu. Sebagai hasilnya, per-sentase kematian akibat diare menurun dari 0,046% dalam tahun 1983/84 menjadi 0,034% dalam tahun 1987/88.

Pemberantasan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dila-kukan antara lain dengan abatisasi masal, pembersihan sarang nyamuk (PSN), penyelidikan epidemiologi, dan pengasapan de- ngan peranserta aktif masyarakat. Dalam tahun 1987/88 penang-gulangan DBD lebih ditekankan pada penyuluhan kepada masyara-kat mengenai kebersihan dan pembasmian sarang nyamuk dengan mengikutsertakan masyarakat.

Program penyediaan air bersih yang merupakan penunjang dalam upaya pencegahan penyakit menular dilaksanakan terutama melalui Inpres Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan. Dalam tahun 1987/88 telah dilakukan penilaian pelaksanaannya. Atas dasar penilaian itu kegiatan program-program pada tahun ter-sebut ditekankan pada penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.

Pelaksanaan program penyehatan lingkungan pemukiman (PLP), yang merupakan satu kesatuan dengan program penyediaan air bersih, dalam tahun 1987/88 lebih ditekankan pada penyu-luhan kesehatan dan penyelesaian pembangunan fisik sarana PLP tahun sebelumnya. Program PLP dilaksanakan melalui upaya-upa-ya penyehatan perumahan serta pembangunan jamban keluarga (JAGA), sarana pembuangan air limbah (SPAL) dan jamban seko-lah (JAMLAH).

Program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dilaksanakan me-lalui Puskesmas dan RS dengan menitikberatkan pada penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri, menerapkan hidup sehat dan berperan aktif dalam upaya kesehatan. Pesan-pesan penyuluhan kesehatan terutama ditekankan pada gizi (termasuk ASI), imunisasi, pe-nanggulangan diare dan keluarga berencana. Sehubungan dengan itu, dalam tahun 1987/88 telah disebarluaskan informasi kese-hatan sebanyak lebih dari 3.482 kali melalui radio, 95 kali melalui televisi, 327 kali melalui pameran dan 358 kali mela-lui pemutaran film, gang didukung oleh poster simulasi, buku pedoman dan "billboard".

I/58

Page 63: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan obat pengadaannya diutamakan pada obat produksi dalam negeri dan diprioritaskan pada pengadaan obat esensial. Dalam tahun 1987/88 pembangunan gudang obat dan perbekalan kesehatan tetap dilanjutkan di tingkat Kabupaten/Kodya yang dilengkapi dengan tenaga penge-lola.

Kegiatan-kegiatan pengendalian dan pengawasan terhadap produksi dan peredaran obat semakin ditingkatkan, antara lain dengan pendidikan dan latihan di bidang pengawasan. Dalam ta- hun 1987/88 sebanyak 151 orang Polisi Khusus/Penyidik dan 106 orang Penilik Obat dan Makanan telah dididik/dilatih. Selain itu dalam tahun 1987/88 sebanyak 373 buah peralatan laboratorium telah tersedia di 27 propinsi dan pusat untuk menguji produk-produk obat di masyarakat. Telah tersedia pula pengaturan dalam bidang produksi dan distribusi obat, makanan serta perbekalan lainnya dalam upaya pengamanan dan penjagaan mutu hasil produksi.

Program pendidikan, latihan dan pendayagunaan tenaga ke-sehatan bertujuan untuk menyediakan tenaga kesehatan yang bermutu dan memadai serta sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan, baik jumlah maupun jenis keahliannya. Dalam tahun 1987/88 jumlah tenaga kesehatan bertambah dengan 15.991 orang, terdiri dari 1.591 dokter, 7.281 perawat kesehatan (termasuk bidan), 5.557 paramedis bukan perawat dan 1.562 tenaga akade-mis bidang kesehatan. Rasio dokter terhadap penduduk dan pe-rawat kesehatan termasuk bidan terhadap penduduk masing-ma-sing adalah 1:7.400 dan 1:2.700, suatu angka yang menunjukkan perbaikan bila dibandingkan dengan tahun 1983/84. Pada tahun 1983/84 rasio untuk dokter 1:9.100 dan untuk perawat kesehat-an termasuk bidan 1:3.600.

Pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada tahun 1987/88 merupakan kelanjutan, peningkatan dan perluasan dari berbagai kegiatan sosial untuk kepentingan golongan masyara-kat yang kurang beruntung. Pembangunan di bidang ini pada ha-kekatnya merupakan usaha kerjasama antara pemerintah, masya-rakat dan organisasi-organisasi serta lembaga-lembaga sosial yang ada.

Dalam tahun 1987/88, melalui Program Pembinaan Kesejah-teraan Sosial dan Program Bantuan Penyantunan dan Pengentasan Sosial, antara lain telah berhasil dilakukan pembinaan atas 6.815 orang pekerja sosial masyarakat (PSM), pemukiman dan

I/59

Page 64: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

pembinaan atas 8.175 KK masyarakat terasing, pemugaran taman-taman makam pahlawan sebanyak 45 buah dan pemberian bantuan usaha pengembangan kepada 192 organisasi sosial. Selain itu telah juga diberikan bantuan/santunan kepada kurang lebih 5.400 orang lanjut usia yang ada di panti-panti dan 16.360 anak terlantar, dan pemeliharaan dan santunan atas 8.925 orang cacat. Sementara itu juga dilakukan perbaikan panti dan sasana sebanyak 33 buah, pengentasan korban narkotika seba-nyak 1.185 orang, pemberian bantuan usaha kepada 2.730 KK yang tergolong fakir miskin, dan rehabilitasi sosial untuk 2.516 KK korban bencana alam.

Dalam Program Pembinaan Generasi Muda telah berhasil di-tumbuhkan dan dibina sekitar 4.360 Karang Taruna; sedangkan melalui Program Peranan Wanita telah dibina sebanyak 420 orang wanita miskin untuk berswadaya dan menjadi pimpinan dan sebanyak 1.500 remaja yang bermasalah sosial.

Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV di bidang peranan wanita mengalami banyak kemajuan. Hasil-hasil yang dicapai ialah terutama menyadarkan wanita akan peranannya dalam pem-bangunan melalui peningkatan kemampuan dan keterampilan di berbagai sektor. Program Pembinaan Wanita menuju Keluarga Se-hat dan Sejahtera (P2 - WKSS) sampai dengan tahun keempat Repe-lita IV mencapai 1.139.700 kader P2-WKSS dan 1.270.200 kader terampil dalam berbagai kegiatan terpadu lintas sektoral. Se-mentara itu 330.000 Kelompok (wanita) Usaha Bersama/KUB ber-hasil meningkatkan pendapatan keluarga di daerah pedesaan. Selanjutnya dalam tahun 1987/88 langkah-langkah untuk mening-katkan kemampuan wanita telah diberikan kepada 626 koperasi wanita yang beranggotakan 159.510 orang dan langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan produksi tenaga kerja wanita di-berikan kepada 107 perusahaan/industri.

Perhatian khusus telah dicurahkan kepada 41 Kelompok (wanita) Usaha Bersama di 41 desa yang beranggotakan 1.025 orang dan 30 motivator. Pada tahun 1987/88 juga telah diada-kan berbagai pembinaan dan peningkatan mutu rancang bagi 540 orang dari 25 kelompok. Di sektor perdagangan telah diberikan pembinaan kepada 749 wanita pedagang, diberikan penataran dan lokakarya kepada 140 orang pengelola Usaha Peningkatan Penda-patan Keluarga Akseptor (UPPKA) dan kegiatan latihan kepemim-pinan bagi 3.000 wanita di 27 propinsi.

Di sektor pertanian, sebanyak 1.501 buah Balai Penyuluhan

I/60

Page 65: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Pertanian (BPP) di 27 propinsi berpartisipasi aktif dalam peningkatan kemampuan wanita. Dalam Repelita IV terjadi pe-ningkatan jumlah kelompok tani wanita dari 3.151 kelompok menjadi 4.471 kelompok tani wanita. Yang berarti ada pening-katan sebesar 29,50%. Di sektor koperasi, 1.539 tenaga kerja wanita dari berbagai perusahaan telah mengalami latihan kope-rasi. Sementara itu, di sektor transmigrasi sebanyak 630 transmigran wanita telah memperoleh peningkatan kemampuan ke-terampilan dalam kegiatan pertanian sesuai dengan situasi la-han transmigrasinya. Sedangkan di sektor Industri sebanyak 12.540 wanita yang kurang mampu telah menikmati berbagai bim-bingan dan latihan yang memungkinkan mereka memperoleh pe-ningkatan pendapatan melalui pertambahan nilai ekonomi bagi produknya.

Selanjutnya dengan bantuan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, guru dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), telah diperluas penyuluhan dan pembinaan cara hidup sehat, seperti pangan bergizi dan apotik hidup serta pembentukan Norma Ke-luarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Dalam rangka me-ningkatkan kesadaran tentang peranan wanita dalam kehidupan bernegara dan berbangsa serta bermasyarakat, telah disebarlu-askan informasi tentang Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita/UU No. 7 Tahun 1984.

Melalui berbagai kegiatan di sektor pendidikan telah di-usahakan perluasan wawasan wanita, antara lain melalui penye-baran sebanyak 87.850 eksemplar buku petunjuk yang berisi in-formasi untuk.meningkatkan mata pencaharian wanita.

Program wanita di sektor agama dimaksudkan untuk mening-katkan dan mengembangkan kesadaran melalui jalur agama, agar sikap wanita selaras dengan perkembangan tanggungjawab dan peranannya dalam usaha mewujudkan keluarga sehat sejahtera. Dalam program itu termasuk pula usaha memasyarakatkan Undang-undang Perkawinan bagi wanita dengan menyebarluaskan sekitar 40 ribu buku pedoman yang bermotivasi agama tentang Undang-undang Perkawinan.

Dalam rangka peningkatan peranan wanita di kawasan regio-nal, khususnya di lingkungan ASEAN, wanita Indonesia telah ikut berpartisipasi dalam Asean Women's Programme (AWP), Ase-an Confederation of Women's Organization (ACWO) dan berbagai kegiatan regional dan internasional lainnya, termasuk pemben-tukan suatu pusat informasi bagi wanita.

I/61

Page 66: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Salah satu unsur utama dalam pembangunan nasional adalah kebijaksanaan di bidang kependudukan. Sasaran pokok dari ke-bijaksanaan ini adalah pengendalian laju pertumbuhan penduduk dengan menurunkan tingkat kelahiran dan tingkat kematian, terutama tingkat kematian bayi dan anak serta persebaran pen-duduk yang lebih serasi.

Usaha-usaha pembangunan di bidang kependudukan dan ke-luarga berencana yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Hasil Sensus Penduduk Indonesia pada tahun 1980 menunjukkan bahwa jumlah penduduk diperkirakan sebesar 147,5 juta orang, sedangkan Survai Penduduk Antar Sen-sus (SUPAS) yang dilaksanakan tahun 1985 memperkirakan bahwa jumlah penduduk Indonesia sebesar 164,0 juta orang. Hal ini menunjukkan laju pertumbuhan penduduk per tahun dalam kurun waktu 1980 - 1985 sebesar 2,1%. Sementara itu, antara tahun 1971 - 1980 rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahuri di-perkirakan sebesar 2,3%. Dengan demikian telah terjadi penu-runan tingkat pertumbuhan penduduk pada periode 1980 - 1985.

Sasaran program kependudukaa dalam Repelita IV adalah menurunkan angka kelahiran menjadi 31,0 kelahiran per seribu penduduk dari tingkat kelahiran pada awal Repelita IV yang diperkirakan sebesar 33,5 kelahiran per seribu penduduk. Ber-dasarkan hasil SUPAS 1985, angka kelahiran kasar pada tahun 1987 diperkirakan sebesar 29,2 kelahiran per seribu penduduk. Hal ini berarti, bahwa selama periode 1983 - 1987 telah ter-jadi penurunan angka kelahiran sebesar 12,8%. Di samping itu, data tersebut juga menunjukkan bahwa sasaran tingkat kelahiran pada akhir Repelita IV telah dapat dicapai pada tahun 1987.

Penurunan tingkat kelahiran juga dibarengi dengan penu-runan tingkat kematian. Angka kematian kasar telah turun dari 11,7 pada tahun 1983 menjadi 8,3 orang per seribu penduduk pada tahun 1987, atau turun sebesar 29,1%. Dalam periode yang sama tingkat kematian bayi juga mengalami penurunan dari 90,3 menjadi sekitar 70,0 per seribu kelahiran. Sementara itu ang-ka harapan hidup mengalami peningkatan dari 53 tahun pada ta-hun 1983 menjadi 59 tahun pada tahun 1985.

Upaya yang langsung dapat memberikan dampak terhadap pe-nurunan tingkat kelahiran dilakukan melalui pelaksanaan pro-gram keluarga berencana. Sasaran program keluarga berencana adalah pasangan usia subur baik yang sudah maupun yang belum

I/62

Page 67: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

melaksanakan keluarga berencana serta penduduk usia muda. Me-reka yang sudah berkeluarga berencana dibina agar terus men-jadi akseptor KB dan diarahkan untuk menggunakan alat kontra-sepsi yang mantap. Sedangkan penduduk yang belum ber KB dibe-ri motivasi agar bersedia menggunakan salah satu alat kontra-sepsi yang sesuai. Sementara itu, penduduk usia muda diberi penerangan dan motivasi mengenai masalah kependudukan dan ke-luarga berencana sehingga mereka bersedia melangsungkan per-kawinan pada umur yang lebih tua serta pada waktunya nanti mereka bersedia melaksanakan keluarga berencana.

Pasangan usia subur yang dapat diajak untuk berkeluarga berencana pada akhir Repelita III sebesar 14.4 juta dan telah meningkat menjadi 18,3 juta akseptor pada tahun keempat Re-pelita IV. Tingginya partisipasi penduduk dalam ber KB juga diikuti dengan makin banyaknya peserta KB yang memakai alat kontrasepsi yang efektif. Pada tahun 1983/84 akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi kategori mantap baru sebesar 12,7% untuk kemudian meningkat menjadi 14,0% pada tahun 1984/85 dan 23,6% pada tahun 1987/88. Sementara itu, persen-tase pasangan usia subur yang secara berkesinambungan melak-sanakan KB sampai tahun 1987 tercatat sebesar 41,5%. Hal ini menunjukkan bahwa program KB tidak hanya mampu mencapai sa-saran kuantitatif tetapi juga sasaran kualitatif.

Guna meningkatkan pelaksanaan program KB, diusahakan pe-nyediaan prasarana dan sarana yang memadai. Dalam "tahun 1987/88 telah dilakaanakan pembangunan gedung kantor BKKBN Dati II dan akan dilanjutkan dalam tahun 1988/89. Sementara itu telah pula dimulai pembangunan gedung Pusat Pendidikan dan Latihan di Jakarta.

Peningkatan kualitas pelayanan diperlukan dalam rangka menghadapi tantangan perkembangan program yang meningkat pe-sat. Pembinaan ketenagaan dan pengkaderan dalam lingkungan pegawai BKKBN dan tenaga program dilakukan secara berkesinam-bungan. Pendidikan dan latihan yang telah dilaksanakan dalam tahun 1987/88 diantaranya adalah latihan pengelolaan program dan latihan pengelolaan pencatatan dan pelaporan bagi petugas di Pusat maupun di daerah. Di samping itu pendidikan dan la-tihan yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh peserta KB pada khususnya dan masyarakat umumnya, adalah pendidikan dan latihan program KB kepada tenaga medis/para media dan pe-tugas lini lapangan KB lainnya. Selama tahun 1987/88 telah

I/63

Page 68: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

dilaksanakan pendidikan dan latihan bagi 75.322 tenaga pro-gram. Dari jumlah tersebut, 732 orang adalah dokter dan bi-dan/pembantu bidan, 30.457 kader UPGK, dan sisanya adalah pe-tugas lapangan KB, petugas pencatatan dan pelaporan, petugas penerangan pembantu pembina KB Desa dan tenaga lainnya.

Dalam rangka menyongsong era alih kelola program KB te-lah dilaksanakan langkah-langkah yang lebih terpadu dengan usaha-usaha pembangunan lainnya. Bentuk keterpaduan ini di-laksanakan baik secara struktural maupun dengan program. Se-jak awal Repelita IV dilaksanakan Forum Konsultasi Unit (FKU) untuk tingkat pusat dan Kelompok Kerja Fungsional (Pokjanal) untuk tingkat propinsi sampai dengan tingkat kecamatan. Ke-terpaduan program dilakukan secara bersama-sama dengan in-stansi/lembaga terkait. Kegiatan keterpaduan yang telah di-laksanakan antara lain program KB-Kesehatan, KB-Perusahaan, Bina Keluarga dan Balita, dan penggarapan daerah transmigra-si. Hingga tahun 1987/88 program BKB telah dilaksanakan di 438 desa.

Peningkatan kesejahteraan peserta KB juga diusahakan se-cara bertahap. Melalui usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor (UPPKA), peserta KB diberikan pinjaman modal tanpa bunga untuk berbagai jenis usaha produktif. Hingga tahun 1987/88 jumlah peserta KB yang mendapatkan bantuan modal ada sebanyak 816.000 orang. Di samping itu dilakukan pula pembe-ria bantuan bibit kelapa hibrida untuk pemanfaatan pekarang-an secara produktif. Sampai dengan tahun 1987/88 telah dibe-rikan 4,5 juta benih kelapa hibrida kepada 825 ribu peserta KB. Sedangkan peningkatan kecerdasan anak dilakukan dengan meningkatkan gizi mereka melalui program penimbangan balita serta imunisasi yang sekaligus pada tempat yang sama disedia-kan alat permainan edukatif untuk anak-anak.

Peserta KB dan masyarakat yang akan dibina dan diajak melaksanakan keluarga berencana diberikan penerangan dan mo-tivasi. Dalam rangka melaksanakan kegiatan ini telah dilaku-kan penerangan baik melalui berbagai media cetak dan elektro-nik maupun melalui penerangan setempat. Dalam tahun 1987/88 telah ditayangkan 26 drama KB dan kehidupan ber-KB melalui TVRI. Sementara itu, untuk daerah terpencil penerangan dan motivasi dilaksanakan melalui Tim Keluarga Berencana Keliling (TKBK). Pada tahun 1987/88 telah dilakukan penerangan keli-ling sebanyak 1,5 juta kali termasuk 1 juta lebih penerangan keliling dar desa ke dukuh.

I/64

Page 69: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Keberhasilan program KB dalam mengajak masyarakat menjadi peserta KB tidak terlepas dari peranserta petugas klinik dalam melayani pemakaian alat kontrasepsi. Jumlah klinik dan personalianya dalam empat tahun terakhir meningkat terus. Da-lam tahun 1987/88 jumlah personalia klinik telah mencapai 32.715 orang. Sementara itu klinik yang melayani KB juga ma-kin banyak terutama klinik milik swasta. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan swasta dan lembaga masyarakat semakin be-sar.

Keterlibatan masyarakat dalam program KB juga makin me-ningkat seperti yang ditunjukkan oleh makin banyaknya kelom-pok akseptor. Pada tahun 1983/84 jumlah kelompok tersebut adalah 184 ribu dan telah meningkat menjadi 287 ribu pada ta-hun 1987/88. Hal ini menunjukkan bahwa program keluarga be-rencana makin diminati dan diperlukan oleh masyarakat sehing-ga pengelolaan program keluarga berencana secara bertahap da-pat dialihkan kepada masyarakat sendiri.

Sejalan dengan pembangunan di berbagai bidang lainnya, telah dilanjutkan pembangunan di bidang hukum. Adapun program pembangunan tersebut meliputi: pembinaan hukum nasional, terutama kegiatan perancangan perundang-undangan, yang ditun-jang oleh antara lain penelitian hukum dan pengkajian hukum; pembinaan peradilan dan penegakan hukum dengan kegiatan uta-manya pembinaan peradilan, penegakan hukum, pembinaan pema-ayarakatan, pembinaan pelayanan jasa hukum dan pembinaan keimigrasian; bantuan hukum dan penyuluhan hukum; dan pendi-dikan dan latihan tenaga hukum.

Sebagai upaya penyusunan perangkat perundang-undangan, dalam tahun 1987/88 telah dihasilkan sebanyak 8 Undang-un-dang, 19 Peraturan Pemerintah, 53 Keputusan Presiden, dan 6 Instruksi Presiden. Sementara itu, telah diselenggarakan 4 kali pertemuan ilmiah dan dilaksanakan 9 penelitian dalam berbagai bidang hukum (8 buah dilaksanakan oleh Departemen Kehakiman dan sebuah oleh Kejaksaan Agung), serta pengkajian hukum dalam 9 bidang permasalahan hukum.

Dalam tahun 1987/88 telah diangkat sebanyak 201 hakim baru, sehingga sampai dengan tahun 1987/88 para hakim di se-luruh Indonesia berjumlah 2.728 orang. Sementara itu, telah dilaksanakan pembinaan kemampuan teknis yustisial bagi sejum-lah hakim peradilan umum, militer dan agama. Pembinaan per-adilan dilakukan melalui pengolahan yurisprudensi dalam rangka

I/65

Page 70: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

mengembangkan yurisprudensi sebagai sumber hukum. Selanjutnya dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan rehabilitasi/perluasan 26 gedung Pengadilan Negeri dan 10 gedung Pengadilan Tinggi serta pembangunan lanjutan gedung baru Mahkamah Agung.

Upaya pengendalian dan pemantapan profeaionalieme aparat penuntut umum telah dilaksanakan dengan antara lain eksamina-si perkara, yaitu pengujian berupa penelitian/penelaahan dan pemeriksaan di semua tingkat penanganan perkara-perkara yang telah diselesaikan oleh para Jaksa. Sebagai tindak lanjut terhadap pendataan orang asing, telah dilakukan kerjasama an-tara berbagai aparat penegak hukum dalam pengawasan khususnya melacak orang asing yang tidak mematuhi pendataan orang asing.

Dalam rangka menunjang keaeluruhan usaha pembinaan dan pelaksanaan tugas penegakan hukum, maka dalam tahun 1987/88 telah dibangun 1 gedung Kejaksaan Negeri di Pacitan, serta rehabilitasi/perluasan 12 gedung Kejaksaan Tinggi/Negeri. Te-lah pula dibangun 1 gedung kantor Imigrasi di Kuala Tungkal dan rehabilitasi sebanyak 3 gedung kantor Imigrasi serta pem-bangunan 1 buah Pos Imigrasi di Siak Indrapura.

Pembinaan narapidana ditingkatkan melalui berbagai la-tihan keterampilan antara lain pertukangan dan ukiran kayu, montir otomotif dan alat-alat elektronika, pengelasan, anyam-an, jahit menjahit dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut da-lam tahun 1987/88 telah dilaksanakan di 136 Lembaga-lembaga Pemasyarakatan dengan 658 narapidana sebagai peserta. Telah pula dilaksanakan pendidikan dan latihan instruktur keteram-pilan yang diikuti oleh 55 narapidana dan 55 pegawai Lembaga Pemasyarakatan di 4 Lembaga Pemasyarakatan yaitu di Cirebon (pertenunan), Mlaten di Semarang (konveksi), Wirogunan di Yogyakarta (persepatuan), dan Kalisosok di Surabaya (pertu-kangan kayu dan pengelasan). Sebagai upaya peningkatan kea-manan dan ketertiban pada Rumah Tahanan/Lembaga Pemasyarakat-an telah ditempatkan lagi sebanyak 200 orang tenaga perbantu-purnawirawan ABRI. Sebagai upaya peningkatan kesehatan di Rumah Tahanan Negara/Lembaga Pemasyarakatan telah dilaksana-kan kerjasama antara Departemen Kehakiman dan Departemen Ke-sehatan yang diwujudkan dalam bentuk penyediaan alat-alat ke-dokteran dan tenaga medis di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan di Yogyakarta dan Rumah Tahanan Negara Salemba Jakarta.

Dalam rangka pembinaan bimbingan kemasyarakatan dan

I/66

Page 71: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

pengentasan anak, khususnya bagi mereka yang berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan/Lembaga Pemasyarakatan Anak Negara, telah dilaksanakan pembinaan kehidupan beragama di 12 Lembaga Pemasyarakatan (900 orang), pembinaan kepramukaan di 10 Lem-baga Pemasyarakatan (750 orang), keterampilan pertukangan ka-yu di 3 Lembaga Pemasyarakatan (150 orang) dan menyulam di 2 Lembaga Pemasyarakatan (100 orang). Dalam tahun 1987/88 telah dibangun Rumah Tahanan Negara di Muara Bulian, rehabilitasi/ perluasan 21 gedung Lembaga Pemasyarakatan dan 26 gedung Ru-mah Tahanan serta perluasan/rehabilitasi 2 gedung Balai Bim-bingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (BISPA) di Bogor dan Surakarta.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa hukum, maka da-lam tahun 1987/88 telah dilakukan antara lain pemberian ke-warganegaraan kepada 8.415 orang, pengesahan Surat Bukti Ke-warganegaraan RI 32.867 buah, pendaftaran merk sebanyak 15.684 buah, pengesahan Badan Hukum 7.291 buah, serta pe-ngesahan perubahan nama keluarga sebanyak 9.981 buah. Sementara itu dalam tahun 1987/88 telah dilaksanakan pendidikan/ latihan bagi 1.330 orang tenaga Kehakiman dan 155 orang tena-ga Kejaksaan.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya kegiatan penyuluhan hukum pada masyarakat dilaksanakan melalui kunjungan dari ru-mah ke rumah, ceramah, tatap muka dan temu wicara dengan or-ganisasi-organisasi masyarakat, wanita, mahasiswa dan seniman, pameran dan fragmen/sandiwara di televisi, siaran radio serta penerbitan bahan penyuluhan lainnya. Dilanjutkan pula kegiat-an Hakim Masuk Desa sebagai kegiatan penyuluhan yang sekali-gus bertugas mengadakan persidangan di tempat-tempat sidang yang terpencil. Kegiatan ini merupakan upaya dan kesempatan bagi hakim untuk menggali, mengikuti dan lebih memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat. Dalam tahun 1987/88 kegiatan penyuluhan hukum melalui program Hakim Masuk Desa ini telah dilaksanakan di 50 tempat sidang tetap yang men-jangkau 100 desa yang tersebar di 10 propinsi. Kegiatan Jaksa Masuk Desa telah dilanjutkan melalui kegiatan penyuluhan dan penerangan hukum dengan sasaran masyarakat pedesaan. Dalam tahun 1987/88 kegiatan ini telah dilaksanakan di 249 desa. Kegiatan Jaksa Masuk Laut, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kemampuan penegak hukum yang bertugas di laut, telah dilaksanakan di 7 propinsi.

Dalam rangka pemerataan kesempatan memperoleh keadilan

I/67

Page 72: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

dan perlindungan hukum, terutama bagi golongan pencari ke-adilan yang kurang/tidak mampu, telah disediakan bantuan hu-kum baik untuk perkara perdata maupun pidana. Dalam tahun 1987/88 pelaksanaan pemberian bantuan hukum sebanyak 600 per-kara telah dimanfaatkan masyarakat melalui Pengadilan Negeri di 26 Propinsi.

Di bidang penerangan, pers dan komunikasi sosial berba-gai kegiatan pembangunan telah dilaksanakan. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV telah dibangun berbagai sarana dan prasarana media penerangan. Jumlah Pusat Penerangan Masyara-kat (Puspenmas), yang merupakan pusat pelayanan informasi di daerah tingkat II, meningkat dari 251 buah pada tahun 1983/84 menjadi 277 buah pada tahun 1987/88. Dalam periode yang sama jumlah pemancar RRI meningkat dari 300 pemancar dengan ke-kuatan terpasang 2.947 KW menjadi 326 pemancar dengan kekuat-an 3.299 KW, sedangkan jumlah stasiun pemancar Radio Pemerin-tah Daerah (RPD) meningkat dari 108 pemancar menjadi 133 pe-mancar. Demikian pula halnya dengan stasiun pemancar/penghu-bung TVRI, yang mengalami peningkatan jumlah dari 200 peman-car/penghubung pada tahun 1983/84 menjadi 240 pemancar/peng-hubung pada tahun 1987/88.

Dengan bertambahnya stasiun pemancar RRI dan TVRI terse-but, jangkauan siaran RRI dan TVRI meluas pula, terutama di desa-desa, sehingga bertambah pula jumlah kelompok pendengar dan penonton. Bila pada tahun 1983/84 terdapat 39.200 kelom-pok pendengar dan pirsawan, maka dalam tahun 1987/88 jumlah ini naik menjadi 60.755 kelompok pendengar dan pirsawan; jadi dalam kurun waktu tersebut kenaikan hampir dua kali lipat.

Dengan semakin meningkatnya dan meratanya hasil pemba-ngunan, maka jumlah pemilikan sarana media masaa, sebagai sumber informasi, makin meningkat pula. Apabila pada akhir Repelita III baru setiap 6 Kepala Keluarga (KK) memiliki 1 (satu) TV, pada tahun 1987/88 setiap 4 KK memiliki satu TV. Sementara itu pada tahun 1987/88 satu surat kabar dibaca oleh sebanyak 7 orang berpendidikan SD ke atas.

Penggunaan parabola sebagai alat penerima siaran televi-si pun makin memasyarakat bahkan meningkat pesat sehingga bi-la pada akhir September 1987 tercatat ada 2.094 buah, maka pada akhir April 1988 tercatat 6.445 buah parabola di seluruh Indonesia.

I/68

Page 73: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Kemampuan produksi rata-rata per hari TVRI-Pusat me-ngalami peningkatan dari 8 jam per hari pada akhir Repelita III menjadi 8,34 jam per hari pada akhir Repelita IV.

Pendayagunaan aparatur pemerintah ditujukan untuk me-ningkatkan kemampuan aparatur pemerintah dalam menyelenggara-kan tugas pemerintahan dan tugas pembangunan secara lebih tertib, berhasilguna dan berdayaguna.

Usaha pendayagunaan aparatur pemerintah dalam tahun ke-empat Repelita IV merupakan lanjutan dan peningkatan dari usaha yang dilakukan dalam tahun-tahun sebelumnya. Langkah-langkah pendayagunaan yang dilaksanakan meliputi pembinaan, penyempurnaan, dan penertiban kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian pada aparatur Pemerintah Puaat dan Daerah serta aparatur Badan Usaha Milik Negara/Daerah. Khususnya, langkah-langkah ini dilaksanakan oleh Lembaga Tertinggi/ Tinggi Negara, Aparatur Pemerintah Pusat, Aparatur Pemerintah Tingkat Daerah, dan Aparatur Perekonomian Negara. Langkah lain yang penting pula adalah pemantapan hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta peningkatan kemampuan apa-ratur dalam mereacanakan, mengendalikan dan mengawasi pelak-sanaan berbagai kebijaksanaan, program dan proyek pembangunan.

Semua langkah ini merupakan bagian dari upaya bertahap untuk mewujudkan pemerintahan yang efisien, efektif, bersih dan berwibawa seperti ditetapkan dalam GBHN 1983.

Dalam bidang kelembagaan, Lembaga-lembaga Tertinggi/ Tinggi Negara, seperti MPR, DPR, BPK, Mahkamah Agung, terus memantapkan kedudukan, wewenang dan hubungan kerja masing-ma-sing. Di tingkat Departemen, penyempurnaan organisasi dilak-sanakan dalam bentuk penambahan lima buah Departemen baru; dalam bentuk penambahan satuan kerja, antara lain, di Depar-temen Pendidikan dan Kebudayaan dan Badan Adminiatrasi Kepe-gawaian Negara; pengurangan satuan kerja, antara lain, di De-partemen Kehakiman; dan dalam bentuk perbaikan organisasi, antara lain di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan De-partemen Tenaga Kerja. Selain itu, hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah lebih dimantapkan dengan PP No. 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan dalam Bidang Kesehatan kepada Daerah, dan PP No. 14 Tahun 1987 ten-tang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Peker-jaan Umum kepada Daerah.

I/69

Page 74: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

Dalam kaitan dengan perekonomian negara, terus dilakukan usaha meningkatkan hasil dan efisiensi BUMN, antara lain de-ngan menata kembali pola. pembinaan dan pengawasan, perbaikan organisasi dalam bentuk pengalihan bentuk hukum, penggabung-an, penyempurnaan manajemen, penggantian pimpinan, dan pe-ningkatan pengendalian.

Dalam bidang tatalaksana, telah dilakukan deregulasi dan debirokratisasi dalam bentuk Paket Kebijaksanaan 10 Juni 1987 tentang penyederhanaan perizinan di bidang industri pertam-bangan, minyak dan gas bumi, industri pengolahan hasil-hasil pertanian, perikanan dan peternakan, dan industri kelompok pengawasan obat dan makanan; dan Paket Kebijaksanaan 24 De-sember 1987 tentang penyederhanaan perizinan, perbaikan pe-ngaturan tata niaga dan pembebasan bea masuk di bidang impor-ekspor, produksi dan penanaman modal, industri pariwisata dan pasar modal. Langkah-langkah ini ditujukan untuk memperlancar pelayanan masyarakat, memberi dorongan yang lebih besar dan menyediakan berbagai kemudahan agar,dunia usaha dapat lebih meningkatkan penanaman modal, produksi dan ekspor non migas.

Dalam bidang kepegawaian, kegiatan yang telah dilaksana-kan dan ditingkatkan dalam tahun keempat Repelita.IV meliputi perbaikan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian; perbaikan dasar-dasar penyusunan formasi; pengadaan, pengang-katan dan penyelesaian kepangkatan; penetapan jabatan fung-sional dan angka kredit; penyusunan jenjang pangkat pimpinan pada proyek Pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara; perbaik-an tata usaha kepegawaian dan penggunaan komputer; peningkat-an disiplin pegawai; peningkatan kemampuan manajemen, kete-rampilan teknis dan produktivitas kerja pegawai; dan penye-lenggaraan, penataran pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4).

Di bidang perundang-undangan, untuk meningkatkan pembi-naan pegawai dan pelaksanaan UU No.. 8/1974 tentang.Pokok-Po-kok Kepegawaian, sampai dengan tahun keempat Repelita IV, te-lah ditetapkan 92 buah Peraturan Pemerintah dan 84 buah Kepu-tusan Presiden.

Perbaikan dasar-dasar penyusunan formasi, yang dimaksud-kan agar satuan organisasi Pemerintah mempunyai jumlah dan mutu pegawai yang seimbang dengan jenis dan besar beban tugas yang menjadi tanggungjawabnya, dilaksanakan atas dasar PP No. 5/1976 dan dalam bentuk kegiatan, seperti, menyusun kembali

I/70

Page 75: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami

daftar nama dan jumlah jabatan menurut Departemen/Lembaga, menyusun uraian jabatan fungsional bidang umum, memberi pe-tunjuk, bimbingan, dan pengarahan dalam penyusunan uraian ja-batan fungsional bidang khusus kepada semua departemen/lem-baga.

Pengadaan pegawai untuk mengisi lowongan formasi pada satuan organisasi Pemerintah di Pusat dan di Daerah dilakukan sesuai dengan kebutuhan, sedang pengangkatan dan penyelesaian kepangkatan dilaksanakan seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Pengadaan pegawai sampai akhir tahun keempat Repelita IV di-tekankan pada penambahan tenaga pendidik dan tenaga kesehat-an, untuk melaksanakan pemerataan kesempatan memperoleh pen-didikan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Mengenai penyusunan jenjang pangkat jabatan pimpinan pa-da proyek Pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara, telah di-tetapkan jenjang jabatan pimpinan pada 44 proyek dalam ling-kungan Departemen Pekerjaan Umum.

Kegiatan-kegiatan lainnya dalam rangka penyempurnaan bi-dang kepegawaian, termasuk penyempurnaan bidang kearsipan, tetap dilakukan dan ditingkatkan.

Dalam usaha meningkatkan pelaksanaan pembangunan, berba-gai perbaikan dalam sistem perencanaan, pelaksanaan, pengen-dalian pelaksanaan program dan proyek pembangunan, dan pe-ngawasan keuangan negara yang telah dilakukan, terus dilan-jutkan dalam tahun keempat Repelita IV.

Berkaitan dengan pengawasan dan penertiban operasional, dilanjutkan kegiatan dalam bentuk pemeriksaan dan penindakan guna membantu Departemen/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam mengadakan penertiban dalam lingkungan masing-masing.

I/71

Page 76: LAMPIRAN - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewProduksi daging, telur dan susu masing-masing mencapai 927 ribu ton, 495 ribu ton dan 227 juta liter atau masing-masing mengalami