LAMPIRAN 4 - tnp2k.go.id 4_ID.pdfyang akan didukung dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan dan...
-
Upload
duongkhuong -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of LAMPIRAN 4 - tnp2k.go.id 4_ID.pdfyang akan didukung dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan dan...
LAMPIRAN 4
PRESEDEN PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM
MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA
(versi lengkap)
DAFTAR ISI
Para Pihak dan Latar Belakang
1. Definisi dan Interpretasi
1.1 Definisi
1.2 Interpretasi
2. Kesepakatan untuk bekerja sama
2.1 RKM telah dipersiapkan
2.2 Para Pihak yang akan bekerja sama
2.3 Jangka Waktu
2.4 Penelaahan Kinerja
2.5 Maksud untuk terikat secara hukum
3. Peran Pihak A
3.1 Menyediakan dana CSR
3.2 Melakukan pembayaran Dana CSR ke rekening bank yang ditentukan
3.3 Memberikan dukungan kepada Pihak B untuk pengembangan kemampuan
3.4 Menyediakan sumber daya lainnya
3.5 Melakukan pengalihan keterampilan dan pengalaman
3.6 Pengeluaran dalam bentuk barang
3.7 Rencana Keselamatan
3.8 Melakukan pencegahan atau menyelesaikan sengketa Masyarakat
4. Peran Pihak B
4.1 Bertindak sebagai manajer proyek
4.2 Menerapkan keterampilan yang profesional
4.3 Mengelola catatan/arsip serta akun
4.4 Memperbolehkan catatan/arsip berserta akun untuk diaudit oleh Pihak A dan
penasihatnya
4.5 Melaporkan dan bertanggung jawab kepada Pihak A dan pengambil keputusan
4.6 Mengatur anggaran, jadwal pembayaran dan jadwal kegiatan yang telah disepakati
4.7 Mengatur pembayaran
4.8 Memastikan setiap pengeluaran kepada pemerintah yang sah dibayar dan dicatat
4.9 Mengatur perangkat perencanaan
4.10 Memperoleh dan memegang persetujuan dan aset
5. Tata kelola yang baik dan pengambilan keputusan
5.1 Proses pengambilan keputusan
5.2 Komitmen terhadap kode etik berperilaku
5.3 Benturan kepentingan
5.4 Kepatuhan terhadap hukum
6. Proses pelaksanaan
6.1 Standar Kerja
6.2 Komunikasi dan sosialisasi
6.3 Pengawasan dan evaluasi
6.4 Konsultasi dengan badan pemerintah
7. Kontraktor dan pemasok
8. Asuransi
9. Keadaan diluar kendali Para Pihak
10. Pernyataan
10.1 Pernyataan Pihak A
10.2 Pernyataan Pihak B
11. Penyelesaian sengketa
11.1 Prosedur penyelesaian sengketa
11.2 Hak ke pengadilan untuk mendapatkan putusan sela
12. Pengakhiran
12.1 Pengakhiran karena pelanggaran
12.2 Pengakhiran berdasarkan hasil dari penelaahan kinerja
12.3 Ganti rugi lain tidak terpengaruh
12.4 Akibat pengakhiran
12.5 Pengesampingan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
13. Kerahasiaan
13.1 Informasi rahasia
13.2 Informasi rahasia untuk tetap dirahasiakan
13.3 Kewajiban kerahasiaan akan tetap berlaku dalam hal pengakhiran
14. Hak Kekayaan Intelektual
14.1 Tidak ada pengalihan Hak Kekayaan Intelektual yang sudah ada sebelumnya
14.2 Kepemilikan Hak Kekayaan Intelektual yang dikembangkan berdasarkan Perjanjian ini
14.3 Kewajiban yang tetap berlaku dalam hal pengakhiran
15. Aset lainnya
16. Ketentuan Umum
16.1 Pemberitahuan
16.2 Hubungan antara Para Pihak
16.3 Pengalihan
16.4 Perubahan
16.5 Pengesampingan
16.6 Keseluruhan perjanjian
16.7 Keterpisahan
16.8 Bahasa
16.9 Salinan
16.10 Hukum yang berlaku
Halaman Tandatangan
Schedule Satu - Penjelasan Rinci Atas Prakarsa Pengembangan Masyarakat Yang Akan
Dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini.
Schedule Dua - Penelaahan Kinerja.
Schedule Tiga - Dukungan Awal yang Disetujui untuk Pengembangan Kemampuan Pihak B.
Schedule Empat - Perangkat Pengembangan Masyarakat.
Schedule Lima - Anggaran dan Jadwal Pembayaran dan Jadwal Kegiatan Awal yang Disetujui.
Lampiran “A” - Rencana Kegiatan Masyarakat dan/atau dokumen perencanaan terkait lainnya
Lampiran “B” – Kode Etik Berperilaku Pihak A
PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKUKAN CSR DALAM MENDUKUNG
PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA
PIHAK YANG BERKONTRIBUSI DALAM PENDANAAN (“Pihak A”)
Nama :
Perwakilan yang Berwenang :
Alamat :
Kode Pos :
Telepon :
Alamat email :
PIHAK LAINNYA (“Pihak B”)
Nama :
Perwakilan yang Berwenang :
Alamat :
Kode Pos :
Telepon :
Alamat email :
LATAR BELAKANG
A. Para Pihak berkeinginan untuk bekerja sama dalam melaksanakan pengembangan masyarakat
yang akan didukung dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan dan kontribusi dalam bentuk
barang, non-moneter, yang diberikan oleh Pihak A dan pelaksanaan pengembangan masyarakat
tersebut untuk kepentingan masyarakat yang dikenal dengan sebutan: [masukan nama masyarakat
dan lokasinya] ___________________________________________________________.
B. [Dalam rangka melaksanakan kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan sebagaimana
dipersyaratkan berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas [dan
Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (termasuk peraturan
pelaksanannya)]], Pihak A akan menyediakan dana tanggung jawab sosial perusahaan, kontribusi-
kontribusi dan sumber daya lainnya untuk mendukung pengembangan masyarakat dan
melaksanakan perannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.
C. Pihak B akan bertindak sebagai manajer proyek dan memberikan pengetahuan, keterampilan dan
sumber daya mengenai pengembangan masyarakat dan melaksanakan perannya sebagaimana
diatur dalam Perjanjian.
D. Para Pihak menandatangani Perjanjian ini untuk mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban
mereka dan untuk memberikan kerangka yang jelas sehubungan dengan pekerjaan bersama
mereka.
1. DEFINISI AND INTERPRETASI
1.1 Definisi
“Perjanjian” adalah perjanjian ini.
“Rencana Yang Disetujui” memiliki arti sebagaimana diberikan untuk istilah tersebut dalam
Pasal 2.1.
“Hari Kerja” adalah hari dimana bank-bank umum buka untuk melakukan kegiatan usaha di
[Daerah Khusus Ibukota Jakarta [atau Indonesia]]
“RKM” adalah rencana kegiatan kemasyarakatan yang terdiri dari satu atau lebih proyek
pengembangan masyarakat untuk kepentingan Masyarakat secara keseluruhan atau untuk
kepentingan anggota Masyarakat tersebut sebagaimana diusulkan oleh Pihak B dan disetujui
oleh Pihak A dan/atau sebagaimana disetujui oleh kedua belah Pihak.
“Masyarakat” adalah masyarakat sebagaimana disebutkan dalam Paragraf A Latar Belakang.
“CSR” adalah tanggung jawab sosial perusahaan.
“Dana CSR” adalah uang atau aset lainnya atau keuntungan yang diberikan oleh Pihak A untuk
mendanai dan mendukung pelaksanaan kewajiban Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini.
“Hak Kekayaan Intelektual” adalah kerahasiaan know-how, hak paten, merek dagang, merek
jasa, nama dagang, hak desain, hak cipta (termasuk hak dalam perangkat lunak komputer) atau
setiap hak atau kepemilikan yang sejenis dengan hal-hal di atas yang terdapat di berbagai
bagian dunia, baik terdaftar maupun tidak, berserta hak untuk mengajukan pendaftaran hak
tersebut, dan seluruh hak-hak dan bentuk perlindungan yang serupa atau yang memiliki akibat
yang setara atau sama, di bagian dunia manapun.
“Pihak” adalah pihak dalam Perjanjian ini atau secara bersama-sama disebut sebagai “Para
Pihak”.
1.2 Interpretasi
Judul-judul harus diabaikan dalam menafsirkan Perjanjian ini; rujukan kepada orang harus
mencakup rujukan kepada perusahaan, kemitraan, perseroan terbatas atau bentuk organisasi
lain dan begitu juga sebaliknya; rujukan kepada setiap Pihak harus mencakup penerus,
penerima hak dan penerima pengalihannya; rujukan kepada undang-undang harus dianggap
mencakup seluruh perubahan, pengundangan kembali atau penggantian undang-undang
tersebut dan harus dianggap mencakup seluruh peraturan, proklamasi, ordonansi, dan
anggaran dasar yang dibuat sesuai dengan undang-undang tersebut; rujukan kepada benda
mencakup keseluruhan atau sebagian dari benda tersebut; rujukan kepada setiap perjanjian,
izin atau instrumen atau dokumen apapun harus dianggap mencakup seluruh pendahuluan dan
lampiran dari perjanjian, izin atau instrumen atau dokumen tersebut dan seluruh bagian
daripadanya sebagaimana diubah, ditambah atau digantikan dari waktu ke waktu.
2. KESEPAKATAN UNTUK BEKERJA SAMA
2.1 Rencana kegiatan kemasyarakatan telah dipersiapkan
Para Pihak mengakui bahwa RKM atau rencana yang telah disetujui lainnya untuk prakarsa
pengembangan masyarakat ditengah-tengah Masyarakat telah dipersiapkan (“Rencana Yang
Disetujui”) sebagaimana dijelaskan lebih rinci dalam Schedule Satu, dan dokumen perencanaan
terkait tersebut dilampirkan dalam Perjanjian ini sebagai Lampiran ‘A’.
2.2 Para Pihak saling bekerja sama
Para Pihak setuju untuk bekerja sama dalam hubungan yang erat dan kooperatif untuk
melaksanakan Rencana Yang Disetujui, yang mana rencana tersebut dapat diubah dari waktu
ke waktu dengan kesepakatan bersama, dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan dalam
Perjanjian ini.
Para Pihak setuju bahwa maksud mereka dalam bekerja sama berdasarkan Perjanjian ini adalah
untuk melaksanakan prakarsa pengembangan masyarakat dengan dukungan CSR yang telah
disusun dengan baik yang:
a. didasarkan pada bukti akan kebutuhan di masyarakat;
b. diperkirakan dapat mengurangi kemiskinan dan membawa manfaat yang berkelanjutan
bagi masyarakat;
c. dipertimbangkan untuk sejalan dengan nilai-nilai masyarakat adat atau kelompok adat
setempat dan memungkinkan mereka memenuhi aspirasinya untuk pengembangan sosial
dan ekonomi;
d. sesuai dengan kebutuhan usaha dan sumber daya dari Pihak A;
e. sesuai dengan pengalaman, keterampilan dan keahlian Pihak B;
f. akan mengisi kesenjangan atau melengkapi, tetapi tidak menggantikan, kegiatan
pembangunan oleh pemerintah;
g. sejalan dengan, dan mengembangkan, perencanaan desa yang dikembangkan berdasarkan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan sesuai dengan Undang-Undang
Desa (Undang-Undang No. 6 tahun 2014) dan peraturan pelaksananya; dan
h. mematuhi seluruh aspek yang terkait lainnya dari hukum perundangan-undangan yang
berlaku (termasuk Undang-Undang Desa) dan peraturan daerah terkait mengenai tanggung
jawab sosial.
2.3 Jangka Waktu
Jangka waktu Perjanjian ini akan dimulai pada: [masukan tanggal]_________
______________________ dan akan berakhir pada: [masukan tanggal]_________
______________________ kecuali jika Perjanjian ini diakhiri lebih awal melalui kesepakatan
bersama atau berdasarkan Pasal lain dalam Perjanjian ini.
2.4 Penelaahan Kinerja
Pada tanggal penelaahan kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Schedule Dua, Para Pihak akan
melakukan penelaahan kinerja Pihak B berdasarkan Perjanjian ini. Penelaahan tersebut akan
memberikan kesempatan kepada kedua belah Pihak untuk (i) menilai kinerja Pihak B, (ii)
memberikan kepada manajemen Pihak B suatu evaluasi perkembangan pekerjaan yang
profesional, dan (iii) mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki secara berkelanjutan oleh
kedua belah Pihak. Para Pihak akan menyepakati aspek-aspek tertentu dari kinerja Pihak B yang
akan dinilai lebih dahulu pada saat penilaian pertama dan proses penelaahan kinerja yang rinci
adalah sebagaimana ditetapkan dalam Schedule Dua.
2.5 Tujuan untuk terikat secara hukum
Para Pihak bermaksud untuk terikat secara hukum dalam Perjanjian ini.
3. PERAN PIHAK A
3.1 Menyediakan dana CSR
Pihak A setuju untuk menyediakan Dana CSR yang diperlukan untuk melaksanakan Rencana
Yang Disetujui sesuai dengan anggaran dan jadwal pembayaran yang telah disepakati, yang
mana anggaran dan jadwal pembayaran dapat diubah dengan kesepakatan bersama dari waktu
ke waktu.
3.2 Melakukan pembayaran Dana CSR ke rekening bank yang ditentukan
Pihak A akan membayar dana CSR yang dianggarkan ke rekening bank dari Pihak B yang
ditentukan untuk Rencana Yang Disetujui (Rekening Bank Khusus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4.6 (e) di bawah) sesuai dengan jadwal pembayaran yang disepakati.
3.3 Memberikan dukungan yang diperlukan dan wajar kepada Pihak B untuk pengembangan
kemampuan
Pihak A setuju untuk menyediakan dana tambahan atau kontribusi lainnya (dalam bentuk
barang dan non moneter), seperti pembinaan, pelatihan usaha dan penyediaan contoh-contoh
dokumen, yang diperlukan guna memungkinkan karyawan dari Pihak B untuk berpartisipasi
dalam pelatihan dan pengembangan kemampuan lainnya yang relevan, atau untuk
mengikutsertakan karyawan Pihak B dalam kegiatan pelatihan internal Pihak A, sepanjang
dalam jangka waktu Perjanjian ini, dengan ketentuan Pihak B dapat menunjukkan bahwa hal
tersebut akan memberikan manfaat bagi pekerjaan mereka berdasarkan Perjanjian ini.
Dukungan peningkatan kemampuan awal yang telah disepakati adalah sebagaimana ditetapkan
dalam Schedule Tiga.
Pada saat kapanpun, Pihak A dapat, namun tidak berkewajiban untuk mengabulkan setiap
permintaan dari Pihak B untuk memberikan dukungan peningkatan kemampuan tambahan.
Setiap permintaan untuk pendanaan tersebut harus dimintakan paling lambat tujuh hari
sebelum pelatihan atau pengembangan kemampuan apapun.
3.4 Menyediakan sumber daya lainnya
Pihak A setuju bahwa Pihak A akan memberikan manfaat secara penuh akan pengetahuan
teknis dan bisnis, keterampilan dan pengalaman yang dimilikinya untuk pelaksanaan Rencana
Yang Disetujui pada saat kapanpun dan dimanapun hal tersebut diyakininya layak untuk
diberikan dan hal tersebut diperbolehkan berdasarkan hukum dan peraturan yang terkait atau
perjanjian apapun (termasuk anggaran dasar atau akta pendiriannya) dimana pihak tersebut
adalah pihak atau subyek.
3.5 Melakukan pengalihan keterampilan dan pengalaman
Pihak A setuju bahwa, sejauh dimungkinkan dan jika diperlukan selama pelaksanaan Rencana
Yang Disetujui, Pihak A akan mengalihkan pengetahuannya, keterampilannya dan manfaat dari
pengalamannya kepada Pihak B dan untuk anggota Masyarakat yang terlibat dalam
pelaksanaan Rencana Yang Disetujui, termasuk pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk mengelola setiap proyek pengembangan masyarakat dari waktu ke waktu.
3.6 Pengeluaran dalam bentuk barang
Pihak A dapat menyediakan barang, jasa dan sumber daya serta dukungan lainnya untuk proyek
pengembangan masyarakat manapun yang dilakukan berdasarkan Perjanjian ini daripada
menyediakan dana untuk membayar perolehan barang, jasa dan sumber daya serta dukungan
lainnya tersebut. Pihak A akan memberikan Pihak B pemberitahuan tertulis terlebih dahulu
sebelum memberikan barang, jasa atau sumber daya lainnya tersebut.
3.7 Rencana Keselamatan
Pihak A, melalui konsultasi dengan Pihak B, akan menyusun rencana keselamatan yang sesuai
jika dan ketika pekerjaan Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini adalah dalam lingkup wilayah
yang terkena dampak konflik.
3.8 Melakukan pencegahan atau menyelesaikan sengketa Masyarakat
Pihak A akan, dengan bantuan dari Pihak B jika diperlukan, melaksanakan pencegahan atau
menyelesaikan setiap konflik yang nyata atau mungkin akan timbul atau perselisihan di dalam
Masyarakat atau dengan pemangku kepentingan lainnya dalam kaitannya dengan proses
pelaksanaan RKM.
4. PERAN PIHAK B
4.1 Bertindak sebagai manajer proyek
a. Pihak B yang akan menjadi penanggung jawab utama dalam pengelolaan proyek atas
pelaksanaan Rencana Yang Disetujui sehari-hari dan proyek pengembangan masyarakat
apapun yang dilakukan sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini.
b. Pihak A harus memberikan persetujuan atas orang-orang pilihan dari Pihak B yang akan
bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan proyek sehari-hari.
c. Setiap saat, Pihak A memiliki hak untuk meminta Pihak B mengganti setiap orang yang
ditunjuk oleh Pihak B untuk terlibat dalam pengelolaan pelaksanaan dari Rencana Yang
Disetujui, jika, berdasarkan kebijakan Pihak A sendiri namun berdasarkan alasan yang wajar,
orang tersebut gagal untuk, atau tidak mempunyai kemampuan, melaksanakan Rencana
Yang Disetujui atau proyek apapun berdasarkan Rencana Yang Disetujui sesuai dengan
syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini.
d. Sejauh diperbolehkan berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku, Pihak B berhak
untuk menutup seluruh biaya yang wajar dalam melaksanakan perannya berdasarkan
Perjanjian ini. Namun, untuk menghindari keragu-raguan, tidak ada dalam Perjanjian ini
yang dapat diinterpretasikan yang memperbolehkan Pihak B untuk memberikan
keuntungan apapun baik dalam bentuk gaji, imbalan, honor, atau bentuk lain yang dapat
dinilai dengan uang kepada para anggotanya, Pembina/Pendiri, Pengurus atau Pengawas
(sebagaimana relevan) yang berasal dari pelaksanaan perannya berdasarkan Perjanjian ini
kecuali hal tersebut diperbolehkan berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku dan
disetujui oleh Pihak A sebelumnya.
4.2 Menerapkan keterampilan yang professional
a. Pihak B akan menggunakan perangkat pengembangan masyarakat yang tepat, termasuk
menggunakan analisa kerangka kerja logis (LFA) atau perencanaan yang berorientasi pada
tujuan dan perangkat analisa yang setara dan setiap atau seluruh dari perangkat lainnya
yang tercantum dalam Schedule Empat, dan menerapkan prinsip-prinsip dan praktek
pengembangan masyarakat yang profesional dalam menjalankan perannya sebagai manajer
proyek. Pihak B akan memberikan manfaat secara penuh atas pengetahuannya mengenai
Masyarakat dan keterampilan dan pengalamannya dalam pengembangan masyarakat dan
bantuan sosial untuk menjalankan perannya berdasarkan Perjanjian ini.
b. Pihak B secara terus-menerus akan, jika diperlukan selama jangka waktu Perjanjian ini,
mengadakan konsultasi/pendekatan partisipasi dengan Masyarakat, melalui pelatihan dan
lainnya, untuk memungkinkan anggota Masyarakat memahami dan berkontribusi dalam
kegiatan yang akan dilakukan oleh Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini. Proses partisipasi
akan dirancang untuk memungkinkan perempuan, anak-anak dan kaum marjinal dalam
Masyarakat untuk menyampaikan pandangan mereka secara bebas tanpa dikenakan sanksi.
c. Dalam menjalankan perannya berdasarkan Perjanjian ini, Pihak B akan memastikan bahwa
Pihak B mematuhi persyaratan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk
persyaratan prosedural dan lainnya yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa dan peraturan pelaksananya (apabila relevan).
4.3 Mengelola catatan/arsip serta laporan keuangan
Pihak B akan membuat dan mengelola catatan yang akurat atas pekerjaan yang dilakukan
berdasarkan Perjanjian ini secara terpisah dan dalam standar akuntansi yang sesuai (termasuk
namun tidak terbatas pada seluruh asli dan salinan dari faktur-faktur, surat-surat, persetujuan-
persetujuan, izin-izin, korespondensi email dan dokumen lainnya yang terkait dengan proyek).
Pihak B juga akan memiliki laporan keuangan yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku secara umum di Indonesia untuk mencatat semua transaksi-transaksi keuangan
yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian ini dan akan memastikan bahwa semua asli dan
salinan dari faktur dan tanda terima disimpan dalam catatan proyek.
4.4 Memperbolehkan catatan/arsip dan laporan keuangan untuk diaudit oleh Pihak A dan
penasihatnya
Pihak B akan membuat semua korespondensi, catatan, laporan, faktur, laporan keuangan dan
dokumen lainnya dan catatan elektronik yang dihasilkan dalam menjalankan pekerjaan
berdasarkan Perjanjian ini tersedia untuk dapat diperiksa, disalin dan diaudit oleh Pihak A,
akuntannya dan penasihat profesionalnya, pada setiap saat dan dari waktu ke waktu. Pihak A
akan mencoba untuk memberikan pemberitahuan yang wajar kepada Pihak B mengenai
keinginannya untuk memeriksa, menyalin atau mengaudit dokumen-dokumen atau catatan
elektronik tersebut dan akan, sepanjang dapat dilakukan, melaksanakan pemeriksaan tersebut
selama jam kerja pada umumnya. Apabila Pihak A mensyaratkan Pihak B untuk menyediakan
laporan keuangan yang telah diaudit kepada Pihak A, maka Pihak A akan memastikan bahwa
anggaran yang disetujui pada saat itu untuk proyek sudah mencakup dana yang cukup untuk
membayar biaya yang diperlukan oleh Pihak B dalam menyediakan laporan keuangan yang
telah diaudit secara professional tersebut.
4.5 Melaporkan dan bertanggung jawab kepada Pihak A dan pengambil keputusan
a. Pihak B akan memberikan laporan proyek periodik secara berkala dan laporan keuangan
pada waktu yang disepakati dan dalam bentuk yang disetujui oleh Pihak A. Laporan proyek
akan menguraikan kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan dan laporan
keuangan akan membuktikan semua pengeluaran dari Dana CSR Pihak A selama periode
pelaporan.
b. Pihak B juga bertanggung jawab dalam memberikan laporan tambahan dari waktu ke waktu
mengenai kegiatan dan informasi terkait lainnya yang diperlukan dari waktu ke waktu untuk
memungkinkan orang-orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan
sebagaimana disebutkan dalam Perjanjian ini untuk memberikan pertimbangan yang wajar
terhadap masalah dan membuat keputusan yang tepat.
Laporan tambahan mencakup juga seluruh laporan yang disediakan oleh Pihak B mengenai
pengawasan dan evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan berdasarkan Perjanjian ini
kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan segera setelah
laporan tersebut tersedia.
4.6 Mengatur anggaran, jadwal pembayaran dan jadwal kegiatan yang telah disepakati
a. Pihak B akan, melalui konsultasi dengan Pihak A, mempersiapkan dan mengatur anggaran,
jadwal pembayaran dan jadwal kegiatan untuk Rencana Yang Disetujui yang telah disepakati
secara keseluruhan dan setiap proyek pengembangan masyarakat yang akan dilakukan oleh
Para Pihak. Anggaran awal yang telah disetujui dan Jadwal Pembayaran serta Jadwal
Kegiatan, termasuk indikator kinerja utama (KPI) dan penyerahannya adalah sebagaimana
ditetapkan dalam Schedule Lima.
b. Jadwal pembayaran akan menjamin bahwa Pihak B diberikan dana yang cukup pada saat
atau segera setelah penandatanganan Perjanjian ini untuk memungkinkan Pihak B
mengerahkan karyawan dan sumber daya yang diperlukan agar Pihak B dapat mulai
melakukan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini sesuai dengan jadwal kegiatan. Jadwal
pembayaran akan dirancang untuk memberikan dana dimuka yang diperlukan untuk
pengeluaran Pihak B, kecuali untuk pembayaran akhir dapat dilakukan dengan persyaratan
yakni sampai Pihak B memberikan laporan proyek akhir dan laporan keuangan dalam format
yang disetujui oleh Pihak A.
c. Setiap anggaran, jadwal pembayaran dan jadwal kegiatan dapat diubah dengan
kesepakatan antara Para Pihak, jika diperlukan dari waktu ke waktu, untuk mencerminkan
perubahan keadaan atau maksud dari Para Pihak.
d. Jumlah keseluruhan dana CSR yang dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan Rencana Yang
Disetujui berdasarkan Perjanjian ini sebagai anggaran awal adalah
sebesar________________________________ Rupiah.
e. Setelah penandatanganan Perjanjian ini, Pihak B akan memberikan kepada Pihak A, rincian
rekening bank khusus milik Pihak B, yang akan digunakan untuk menutupi biaya yang
dikeluarkan dalam melaksanakan perannya berdasarkan Perjanjian ini (“Rekening Bank
Khusus”). Pihak B akan memastikan bahwa Rekening Bank Khusus tersebut hanya digunakan
untuk Dana CSR yang diberikan oleh Pihak A berdasarkan Perjanjian ini dan bahwa Dana CSR
Pihak A tidak bercampur dengan uang milik Pihak B atau uang milik pihak ketiga.
f. Pihak A mengakui bahwa Pihak B akan membutuhkan dana yang cukup untuk menutupi
pengeluaran dalam melaksanakan perannya berdasarkan Perjanjian ini, termasuk
pengeluaran untuk karyawan, konsultan dan kegiatan pengurusan dan administrasi yang
wajar. Oleh karena itu, Para Pihak setuju bahwa Pihak B berhak untuk memasukkan dalam
anggaran suatu jumlah yang disepakati sebagai biaya administrasi overhead, manajemen
dan pemeliharaan sebesar [*]% dari keseluruhan jumlah anggaran. Kecuali disetujui lain
oleh Pihak A, Para Pihak dengan ini setuju bahwa segala kelebihan biaya tersebut yang tidak
termuat dalam anggaran yang telah disetujui tetapi timbul dengan cara bagaimanapun oleh
Pihak A dalam melaksanakan perannya berdasarkan Perjanjian ini akan ditanggung sendiri
oleh Pihak A.
g. Namun, untuk menghindari keragu-raguan, tidak ada dalam Perjanjian ini yang dapat
diinterpretasikan sehingga memperbolehkan Pihak B memberikan keuntungan apapun baik
dalam bentuk gaji, imbalan, honor, atau bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang kepada
para anggotanya, Pembina/Pendiri, Pengurus atau Pengawas (sebagaimana relevan) yang
berasal dari pelaksanaan perannya berdasarkan Perjanjian ini kecuali hal tersebut
diperbolehkan berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku dan disetujui oleh Pihak A
terlebih dahulu.
4.7 Mengatur pembayaran
a. Kecuali Pihak A menginstruksikan lain, Pihak B, dalam perannya sebagai manajer akan
membayar kontraktor dan pemasok pihak ketiga dari Dana CSR yang ditempatkan oleh
Pihak A ke Rekening Bank Khusus, dengan ketentuan Pihak B hanya melakukan pembayaran
berdasarkan faktur yang sah dan asli untuk kemudian disimpan dalam catatan Pihak B dan
dapat diperiksa, disalin dan diaudit sebagaimana dipersyaratkan dalam Perjanjian ini.
b. Kecuali diinstruksikan lain oleh Pihak A, semua faktur harus menyebutkan nama Rencana
Yang Disetujui dan proyek pengembangan masyarakat yang relevan, ditujukan kepada Pihak
B dan secara jelas menyatakan tujuan dari pembayaran tersebut.
4.8 Memastikan setiap pengeluaran kepada pemerintah yang sah dibayar dan dicatat
Para Pihak setuju untuk memasukan dalam anggaran pendanaan setiap pajak, retribusi atau
pengeluaran kepada pemerintah lainnya (termasuk pajak apapun sehubungan dengan
pengalihan proyek pengembangan masyarakat, apabila relevan) yang secara sah
dipersyaratkan untuk dibayar sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan berdasarkan
Perjanjian ini. Pihak B, dengan menggunakan Dana CSR Pihak A, akan membayar pajak, retribusi
atau biaya lainnya tersebut (jika ada) kepada pejabat berwenang terkait dan akan memastikan
bahwa seluruh pembayaran tersebut diakui secara tertulis dengan benar dan tepat waktu dan
dimasukan secara benar dalam laporan keuangan.
4.9 Mengatur perangkat perencanaan
a. Pihak B bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap analisa kerangka kerja logis
(LFA), perangkat perencanaan proyek yang berorientasi pada tujuan seperti ZOPP
(Objectives-Oriented Project Planning) dan jadwal kegiatan yang dipersiapkan dengan
tujuan untuk suatu proyek pengembangan masyarakat berdasarkan Rencana Yang Disetujui
digunakan sebagai rujukan utama untuk pekerjaan proyek dan akan bekerja untuk
memastikan bahwa tolak ukur proyek atau indikator proyek yang telah disetujui tercapai.
b. Para Pihak, bagaimanapun juga, mengakui bahwa setiap perangkat perencanaan
merupakan kertas kerja yang akan ditinjau dan diubah dengan kesepakatan antara Para
Pihak jika diperlukan dengan mempertimbangkan perubahan yang terjadi dalam
masyarakat atau keadaan lainnya.
4.10 Memperoleh dan menyimpan persetujuan serta aset
a. Para Pihak akan bekerja sama untuk mendapatkan setiap hak, aset, properti, persetujuan
atau izin yang diperlukan untuk melaksanakan proyek pengembangan masyarakat
berdasarkan Rencana Yang Disetujui.
b. Pihak B akan memastikan bahwa Pihak memenuhi ketentuan dari setiap persetujuan dan
izin yang terkait dengan setiap proyek berdasarkan Rencana Yang Disetujui.
c. Para Pihak akan memastikan bahwa setiap hak, aset, properti, persetujuan atau izin yang
perlu dimiliki oleh Masyarakat agar Masyarakat tersebut atau anggotanya memperoleh
manfaat dari pengembangan proyek, dialihkan secara sebagaimana mestinya dan sah
kepada Masyarakat sesuai dengan hukum yang berlaku.
d. Untuk menghindari keragu-raguan, tidak ada satu pun dari Para Pihak dapat memiliki atau
memperoleh keuntungan dari proyek pembangunan di Masyarakat yang dilakukan
berdasarkan Perjanjian ini.
5. TATA KELOLA YANG BAIK DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
5.1 Proses pengambilan keputusan
a. Para Pihak sepakat untuk mengatur serangkaian rapat rutin sepanjang jangka waktu
Perjanjian ini untuk tujuan membahas dan mengambil keputusan tentang, pelaksanaan
Rencana Yang Disetujui, setiap proyek pengembangan masyarakat dan hal-hal lain yang
timbul berdasarkan Perjanjian ini.
b. Rapat yang dilaksanakan oleh orang-orang dari Pihak A dan Pihak B yang terlibat dalam
pengurusan sehari-hari dari proses pelaksanaan dari Rencana Yang Disetujui akan dilakukan
paling sedikit dua kali seminggu.
c. Orang-orang dari Pihak A dan Pihak B yang terlibat dalam proses pelaksanaan sehari - hari
juga akan mengadakan rapat bersama dengan atasan langsung mereka paling sedikit satu
kali seminggu.
d. Semua yang disebutkan di atas akan mengadakan rapat, bersama dengan manajer yang
lebih tinggi dari masing-masing Pihak A dan Pihak B dan setiap pemangku kepentingan
terkait lainnya, paling sedikit satu kali setiap bulannya.
e. Keputusan akan diambil melalui musyawarah mufakat dan dibuat secara tertulis. Berita
acara dari setiap rapat akan diedarkan ke peserta rapat untuk diperiksa, diubah jika perlu
dan ditandatangani apabila sudah benar.
f. Orang-orang dari Pihak A dan Pihak B yang terlibat dalam tahap perencanaan dari suatu
Rencana Yang Disetujui diharapkan untuk dapat terlibat dalam pengelolaan dan
pelaksanaan Rencana Yang Disetujui tersebut sehingga pengetahuan dan pengalaman
mereka mengenai Masyarakat dan masalah-masalah yang terkait dengan Masyarakat
tersebut dapat menjadi informasi serta dapat memperkaya tahap pelaksanaan dari Rencana
Yang Disetujui tersebut.
g. Rapat-rapat dapat diselenggarakan secara langsung atau melalui telepon atau video
konferensi, sebagaimana disepakati dari waktu ke waktu oleh Para Pihak.
5.2 Komitmen terhadap kode etik berperilaku
Para Pihak sepakat untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap kode etik bertindak dan
berperilaku dan memastikan bahwa kode etik bertindak diimplementasikan dan kode etik
berperilaku digalakan melalui pelatihan dan pengamatan karyawan yang patut dan
sebagaimana mestinya.
5.3 Benturan Kepentingan
Jika, pada setiap saat sepanjang jangka waktu Perjanjian ini, salah satu Pihak berkesimpulan
dengan dasar yang cukup bahwa dirinya atau Pihak lain, atau salah satu anggota, direktur,
manajer, karyawan, konsultan mereka atau pemangku kepentingan lain, terkena dampak atas
suatu benturan kepentingan yang mengancam, atau mungkin mengancam, reputasi atau
keberlangsungannya dari proses pelaksanaan dari Rencana Yang Disetujui atau reputasi dari
salah satu Pihak, maka Pihak yang terkena dampak harus melakukan semua usaha yang ia bisa
lakukan untuk mengatasi atau menyelesaikan benturan kepentingan tersebut sesegera
mungkin.
5.4 Kepatuhan terhadap hukum
Para Pihak akan membuat diri mereka sendiri sadar dengan hukum yang berlaku dan
memastikan bahwa perbuatan mereka yang dilakukan berdasarkan Perjanjian ini adalah sah.
Pihak B mengakui dan setuju bahwa perbuatan mereka berdasarkan Perjanjian ini dapat, dalam
beberapa hal, diatur oleh hukum yurisdiksi asing yang berlaku terhadap Pihak A dan
pengurusnya, termasuk antara lain undang-undang mengenai praktek-praktek korupsi,
perlakukan terhadap anak-anak dan privasi.
6. PROSES PELAKSANAAN
6.1 Standar Kerja
a. Para Pihak setuju untuk menerapkan prinsip-prinsip pengembangan masyarakat yang
profesional dalam pelaksanaan dari Rencana Yang Disetujui.
b. Tujuan Para Pihak adalah untuk melaksanakan pekerjaan pengembangan masyarakat yang
didasarkan pada adanya bukti akan kebutuhan dan yang memiliki potensi yang wajar untuk
meningkatkan kualitas hidup anggota masyarakat dan untuk mengurangi kemiskinan di
masyarakat tersebut dengan cara yang adil dan berkelanjutan.
c. Pihak B mengakui bahwa Para Pihak akan berpedoman pada Kode Etik Berperilaku dari Pihak
A dalam bentuk sebagaimana terlampir pada Perjanjian ini.
d. Pihak B juga mengakui bahwa, untuk meningkatkan efektivitas dan kesinambungan, Pihak
A dapat mensyaratkan pelaksanaan Rencana Yang Disetujui, dengan mempertimbangkan
pengelolaan dampak sosial Pihak A yang ada, keterlibatan masyarakat dan kebijakan dan
praktek perekrutan dan kontrak masyarakat lokal sehingga pengembangan masyarakat
sejalan dan terintegrasi dengan baik dengan kegiatan operasional Pihak A.
6.2 Komunikasi dan sosialisasi
a. Para Pihak sepakat untuk membentuk sebuah proses komunikasi yang kokoh dengan
anggota masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya sehingga memungkinkan Para
Pihak untuk berkomunikasi melalui cara yang jelas dan transparan mengenai perkembangan
dari pelaksanaan dari Rencana Yang Disetujui. Tujuan Para Pihak adalah untuk
memaksimalkan transparansi, menyebarkan informasi yang akurat, memperbaiki kesalahan
informasi, menjelaskan nilai potensial dari proyek-proyek pembangunan dan mengelola
harapan masyarakat. Untuk tujuan ini, protokol komunikasi akan dibuat yang menetapkan
suatu aturan yang disepakati untuk penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk dan dari
Para Pihak dan pemangku kepentingan lainnya dan mencakup etika, kerahasiaan dan
persetujuan yang diperlukan untuk komunikasi internal dan eksternal.
b. Pihak B bertanggung jawab dalam mempersiapkan pengurusan kegiatan-kegiatan promosi
yang sebagaimana mestinya berkaitan dengan Rencana Yang Disetujui, termasuk
pengumuman di media, dan akan memastikan bahwa Pihak A menyetujui seluruh kegiatan
promosi tersebut tersebut sebelum dilakukan.
c. Pendanaan komunikasi dan sosialisasi akan dimasukkan dalam anggaran yang disusun
berdasarkan Perjanjian ini.
6.3 Pengawasan dan evaluasi
Para Pihak akan memasukkan dalam pelaksanaan Rencana Yang Disetujui mereka, suatu proses
untuk memungkinkan setiap proyek pengembangan masyarakat diawasi dan dievaluasi
sepanjang siklus proyek. Proses ini akan memungkinkan partisipasi pemangku kepentingan dan
akan menggabungkan metode pengukuran baik kuantitatif maupun kualitatif dari hasil
pekerjaan dan efektivitasnya. Para Pihak juga akan mengawasi dan mengevaluasi kemajuan
masing-masing mereka dalam mengimplementasikan Rencana Yang Disetujui secara
keseluruhan.
6.4 Konsultasi dengan badan pemerintah
a. Para Pihak akan berkonsultasi dengan otoritas Masyarakat terkait dan badan pemerintah
secara berkala sebagaimana mungkin diperlukan untuk memperoleh data terkini mengenai
kondisi sosial dan ekonomi daerah setempat dan untuk memahami dan menyertakan ke
dalam pekerjaan pengembangan mereka seluruh rencana pemerintah dan prioritas
pembangunan untuk Masyarakat yang terkait. Hal ini mencakup mencari informasi dan
panduan dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (“TNP2K”) dan Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (“TKPKD”) yang terkait untuk memastikan
bahwa prakarsa pengembangan masyarakat yang diatur dalam Perjanjian ini akan tepat
sasaran, untuk mencapai pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan di Masyarakat. Para
Pihak setuju bahwa mereka akan menggunakan setiap informasi dan panduan yang tersedia
untuk mereka dari Basis Data Terpadu TNP2K hanya untuk tujuan pengentasan kemiskinan
dan bukan untuk keuntungan komersial atau tujuan politik.
b. Para Pihak akan berusaha untuk memastikan bahwa pekerjaan mereka tetap berada pada
jalur yang benar untuk mengisi kekosongan atas bantuan-bantuan pemerintah dan sejalan
dengan, dan saling tidak bersaing, tidak menjadi proyek ganda atau menggantikan proyek-
proyek pemerintah.
c. Apabila diyakini tepat dan dapat memperkuat efektivitas pekerjaan pengembangan
Masyarakat yang mereka lakukan, Para Pihak dapat mengadakan perjanjian kerjasama
teknis dengan pemerintah daerah setempat berdasarkan perjanjian tersebut misalnya,
pemerintah daerah membuat komitmen sebagai berikut:
(i) bekerja sama dengan Para Pihak;
(ii) menyediakan pendanaan dengan jumlah tertentu yang disetujui dan/atau bentuk
dukungan lainnya untuk pekerjaan yang dilakukan oleh Para Pihak untuk memastikan
bahwa pekerjaan tersebut tetap sesuai dengan waktu dan anggaran;
(iii) mengalokasikan pembiayaan yang diperlukan untuk dukungan tersebut dalam
anggaran pemerintah daerah setempat; dan
(iv) meniru pekerjaan pengembangan masyarakat milik Para Pihak di daerah lain yang
masih dalam yurisdiksi pemerintah daerah tersebut.
d. Para Pihak akan membuat diri mereka memahami ketentuan Undang-Undang Desa
(Undang-Undang No 6 Tahun 2014) dan peraturan pelaksananya (apabila berlaku) dan
dampak dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ("PNPM") pada Masyarakat, dan
berusaha, jika dimungkinkan dan dibenarkan, untuk menggunakan fasilitator yang
berkompeten dan berpengalaman dari Masyarakat dan membangun proses dan struktur
keikutsertaan yang sudah ada di Masyarakat.
e. Jika terdapat Forum CSR setempat, Para Pihak dapat mempertimbangkan bekerja dengan
Forum CSR tersebut dan dengan badan pemerintah daerah dan dengan perusahaan lain dan
organisasi yang aktif di daerah tersebut untuk berbagi informasi dan mengkoordinasikan
perencanaan dari proyek pengembangan masyarakat yang didukung dengan CSR.
7. KONTRAKTOR DAN PEMASOK
a. Pihak B, sebagai manajer proyek, adalah pihak utama bertanggung jawab untuk pengadaan
kontraktor dan pemasok. Seluruh perikatan dilakukan oleh Pihak B akan dilaksanakan
berdasarkan standar pengadaan yang wajar yang dapat diterima oleh Pihak A.
b. Secara khusus, Pihak B akan melakukan uji tuntas kelayakan terhadap calon kontraktor dan
pemasok sehingga memastikan bahwa mereka dipilih secara hati-hati atas dasar bahwa
mereka berkompeten untuk melakukan pekerjaan atau penyediaan barang dan jasa yang
dibutuhkan, memiliki reputasi yang baik, bebas dari benturan kepentingan atau praktek-
praktek korupsi dan tidak akan membuat Para Pihak atau Rencana Yang Disetujui menjadi
dalam masalah.
Untuk tujuan ini, jika dipersyaratkan oleh Pihak A, kontraktor dan pemasok terkait akan
memberikan kepada Pihak A pernyataan tertulis yang mengkonfirmasikan bahwa syarat ini
telah terpenuhi.
c. Para Pihak mengakui bahwa penunjukan kontraktor dan pemasok dapat tunduk kepada
persyaratan tender yang diatur oleh undang-undang atau kebijakan internal Pihak A (atau,
dalam hal Pihak A adalah Badan Usaha Milik Negara, tunduk kepada persyaratan tender
sebagaimana diatur dalam peraturan Kementerian Badan Usaha Milik Negara). Mereka
menyetujui untuk mematuhi persyaratan tersebut dari waktu ke waktu.
d. Para Pihak akan berusaha menyediakan pekerjaan kepada kontraktor dan pemasok
masyarakat setempat sejauh diperbolehkan berdasarkan kebijakan perekrutan dan
perikatan Pihak A dari waktu ke waktu.
e. Pihak B setuju bahwa Pihak A berhak untuk berpartisipasi dalam proses pemilihan dan
membuat keputusan akhir dalam pemilihan seluruh kontraktor dan pemasok apabila nilai
kontrak melebihi [*] Rupiah atau jumlah lain yang disepakati antara pihak dari waktu ke
waktu.
f. Kecuali jika disetujui sebaliknya, semua kontrak akan ditandatangani oleh Pihak B dan
kontraktor atau pemasok. Untuk menghindari keragu-raguan, Pihak B mengakui bahwa ia
tidak berwenang untuk menandatangani kontrak apapun atas nama, atau sebagai agen,
Pihak A.
g. Pihak B akan memastikan bahwa kontraktor dan pemasok yang ditunjuk akan memberikan
jaminan yang tepat dan cukup dan/atau asuransi berkenaan dengan pekerjaan yang
dialihkan kepadanya.
8. ASURANSI
Pihak B setuju untuk memperoleh dan mempertahankan secara terus-menerus sepanjang
jangka waktu Perjanjian ini, polis asuransi yang secara wajar diperlukan untuk ditutup dalam
kaitannya dengan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan Perjanjian ini dalam
melaksanakan RKM. Pihak B juga mengakui bahwa manfaat dari asuransi (termasuk namun
tidak terbatas kepada uang pertanggungan) adalah untuk kepentingan masyarakat dan
sepanjang dimungkinkan, untuk menutup kerugian yang ditanggung oleh Pihak manapun
terkait dengan objek yang diasuransikan.
9. KEADAAN DILUAR KENDALI PARA PIHAK
Suatu Pihak tidak akan dianggap melanggar Perjanjian ini jika Pihak tersebut gagal untuk
memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini (selain kewajiban untuk menyediakan
dana) karena suatu peristiwa yang terjadi atau keadaan yang timbul di luar kendali mereka
secara wajar dan tidak dapat diprediksi. Pihak yang terkena dampak harus mengerahkan upaya
yang wajar dalam mengatasi peristiwa atau keadaan tersebut sehingga dapat melanjutkan
kewajibannya sesegera mungkin. Jika Pihak tersebut tidak dapat melanjutkan kinerjanya dalam
waktu tiga bulan atau pada waktu lain yang disepakati, Pihak lain dapat, namun tidak wajib,
mengakhiri Perjanjian ini.
10. PERNYATAAN
10.1 Pernyataan Pihak A
Pihak A menyatakan kepada Pihak B bahwa:
a. Pihak A didirikan secara sah berdasarkan hukum negara [masukan yurisdiksi pendirian]
_______________________________ dan memiliki dan terus memiliki hak yang sah dan
kekuasaan dan kewenangan secara penuh yang diperlukan untuk menandatangani dan
melaksanakan Perjanjian ini dan untuk melakukan secara penuh kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini;
b. Pihak A telah memberikan kepada Pihak B salinan yang benar dari anggaran dasarnya yang
terkini dan lengkap;
c. Perjanjian ini telah ditandatangani dengan benar dan sebagaimana mestinya oleh Pihak A
dan karenanya merupakan kewajiban yang sah dan mengikat Pihak A dan dapat
dilaksanakan terhadap Pihak A sesuai dengan ketentuan-Perjanjian ini;
d. Dana CSR yang akan disediakan untuk proses pelaksanaan berdasarkan Perjanjian ini akan
diberikan secara sah dan sesuai dengan proses kewenangan internal perusahaan; dan
e. dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini tidak akan menimbulkan
benturan kepentingan yang nyata atau potensial atau pelanggaran terhadap setiap
peraturan atau perjanjian dimana ia tunduk pada prinsip kode etik lainnya.
10.2 Pernyataan oleh Pihak B
Pihak B menyatakan kepada Pihak A bahwa:
a. Pihak B didirikan secara sah berdasarkan hukum Republik Indonesia dan memiliki dan terus
memiliki hak yang sah dan kekuasaan dan kewenangan secara penuh yang diperlukan untuk
menandatangani dan melaksanakan Perjanjian ini dan untuk melakukan secara penuh
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;
b. Pihak B telah memberikan kepada Pihak A salinan yang benar dari anggaran dasarnya yang
terkini dan lengkap dan persetujuan atas anggaran dasarnya dari Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Indonesia;
c. Perjanjian ini telah ditandatangani dengan benar dan sebagaimana mestinya oleh Pihak B
dan karenanya merupakan kewajiban yang sah dan mengikat Pihak B dan dapat
dilaksanakan terhadap Pihak B sesuai dengan ketentuan-Perjanjian ini;
d. Pihak B memiliki pengetahuan pengembangan masyarakat, keterampilan dan pengalaman
yang diperlukan dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini termasuk
dalam berurusan dengan masyarakat yang menjadi tujuan (ketika diminta oleh Pihak A,
Pihak B harus memberikan dokumen yang cukup untuk mendukung pernyataan ini); dan
e. dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini tidak akan menimbulkan
benturan kepentingan yang nyata atau potensial atau pelanggaran terhadap setiap
peraturan atau perjanjian dimana ia tunduk pada prinsip kode etik lainnya.
11. PENYELESAIAN SENGKETA
11.1 Prosedur penyelesaian sengketa
Jika timbul sengketa antara Para Pihak yang tidak dapat diselesaikan melalui perundingan
dengan itikad baik (musyawarah mufakat) antara perwakilan yang berwenang dari masing-
masing Para Pihak, maka:
a. sengketa pertama-tama harus diselesaikan oleh manajemen eksekutif yang paling senior
dari masing-masing Pihak A dan Pihak B;
b. jika sengketa tidak dapat diselesaikan oleh manajemen eksekutif senior, salah satu Pihak
dapat meminta seorang independen yang dihormati yang tidak terlibat dalam proses
pelaksanaan Rencana Yang Disetujui atau dalam sengketa, dan yang dapat diterima oleh
kedua belah pihak, untuk diangkat sebagai mediator untuk membantu Para Pihak
menyelesaikan sengketa secara damai melalui negosiasi, dan
c. jika sengketa tersebut tidak dapat diselesaikan oleh mediator dalam waktu tiga bulan sejak
pengangkatan mediator atau pada waktu lain yang disepakati oleh Para Pihak, Para Pihak
setuju untuk mengajukan sengketa ke pengadilan __________________ di
_________________.
11.2 Hak ke pengadilan untuk mendapatkan putusan sela
Perjanjian ini tidak menghalangi suatu Pihak untuk ke pengadilan untuk meminta putusan sela
atau penetapan hukum yang penting pada saat kapanpun.
12. PENGAKHIRAN
12.1 Pengakhiran karena pelanggaran
Suatu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis paling
lambat 7 (tujuh) Hari Kerja sebelumnya kepada Pihak lainnya jika:
a. Pihak lainnya tidak memenuhi kewajibannya yang material berdasarkan Perjanjian ini dan
tidak melakukan perbaikan terhadap kegagalan tersebut dalam waktu satu bulan (atau
periode lain yang ditentukan dalam pemberitahuan) sejak penerimaan pemberitahuan dari
Pihak lain yang mengharuskannya memperbaiki kegagalan tersebut;
b. Pihak lainnya, atau anggota, direktur, manajer, karyawan atau konsultannya, terlibat dalam
tindakan yang dapat mungkin merusak, atau merusak, reputasi suatu Pihak atau
mengancam akan membawa, atau membawa, proses pelaksanaan Rencana Yang Disetujui
ke dalam suatu masalah, atau melakukan tindakan lainnya yang mengakibatkan manfaat
dari Rencana Yang Disetujui tidak dapat dicapai;
c. Pihak lainnya menjadi bangkrut, insolven, sedang dalam proses memperoleh, atau sudah
memperoleh atau dikabulkan, keputusan pengadilan untuk penangguhan kewajiban
pembayaran atau memulai proses likuidasi atau proses lain yang serupa;
d. suatu Pihak dapat menunjukkan alasan yang wajar untuk meyakini bahwa Pihak lainnya,
atau anggota, direktur, manajer, karyawan atau konsultannya, telah melakukan penipuan
atau korupsi, baik yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan berdasarkan Perjanjian
ini atau lainnya.
12.2 Pengakhiran berdasarkan penelaahan kinerja
Pihak A dapat, dengan pemberitahuan tertulis paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja sebelumnya
kepada Pihak B, mengakhiri Perjanjian ini, jika, berdasarkan hasil dari setiap penelaahan kinerja
Pihak B, Pihak A memiliki alasan yang wajar untuk meyakini bahwa Pihak B tidak memiliki
standar yang cukup tinggi, kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang
dibutuhkan untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.
12.3 Upaya hukum lain tidak terpengaruh
Hak untuk mengakhiri Perjanjian ini berdasarkan Pasal ini merupakan tambahan pada setiap
upaya hukum yang diberikan berdasarkan hukum Indonesia atau hukum yang berlaku lainnya
kepada Pihak yang ingin mengakhiri.
12.4 Akibat pengakhiran
Jika Perjanjian ini diakhiri untuk alasan apapun:
a. dalam waktu satu bulan sejak tanggal pengakhiran, Pihak B harus memberikan kepada Pihak
A laporan akhir yang lengkap dan rinci tentang pekerjaan yang telah dilakukan berdasarkan
Perjanjian ini dan bukti seluruh Dana CSR yang diberikan oleh Pihak A serta telah
dipergunakan oleh Pihak B namun belum diperhitungkan, bersama-sama dengan asli dari
semua dokumen pendukungnya;
b. Pihak B harus memastikan bahwa seluruh atau setiap koresponden, catatan, laporan, faktur,
akun keuangan dan dokumen dan catatan elektronik lain yang asli yang dihasilkan dalam
kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan Perjanjian ini diberikan kepada Pihak A
atau disimpan atau diperlakukan sesuai kesepakatan dengan Pihak A;
c. Pihak B dapat menyimpan salinan dokumen-dokumen sebagaimana secara wajar diperlukan
untuk memenuhi persyaratan tata kelola internal dan untuk memungkinkan Pihak B
mendapatkan, untuk tujuan pengembangan kapasitas dan pelatihan, manfaat dari
pembelajaran profesional yang diperoleh melakukan pekerjaannya berdasarkan Perjanjian
ini;
d. Pihak A dan Pihak B harus memastikan bahwa setiap tagihan pihak ketiga yang masih
terhutang terkait dengan proses pelaksanaan Rencana Yang Disetujui telah dibayar;
e. jika diperlukan, Pihak A akan mengganti seluruh pengeluaran yang wajar, hingga tanggal
pengakhiran, yang ditanggung oleh Pihak B sesuai dengan anggaran yang telah disepakati
bersama dengan biaya yang disepakati diantara Para Pihak yang harus merupakan
pengeluaran yang wajar yang diperlukan dalam mengakhiri kegiatan berdasarkan Perjanjian
ini dengan ketentuan pengakhiran dimintakan oleh Pihak A;
f. Pihak B harus mengembalikan Dana CSR yang tidak digunakan untuk Pihak A atau
menggunakannya untuk tujuan yang telah disepakati dengan Pihak A; dan
g. Para Pihak harus memastikan bahwa segala proyek pengembangan yang belum selesai
akibat dari pengakhiran Perjanjian ini diurus secara sebagaimana mestinya sehingga proyek
tersebut tidak berdampak buruk dalam bentuk apapun kepada masyarakat terkait.
12.5 Pengesampingan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Untuk tujuan pengakhiran Perjanjian ini, Para Pihak secara tegas setuju untuk
mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang
bahwa Para Pihak menyetujui untuk tidak meminta persetujuan dari pengadilan atau
mengharuskan Pihak lainnya untuk mendapatkan persetujuan dari pengadilan agar
pengakhiran Perjanjian ini menjadi efektif.
13. KERAHASIAAN
13.1 Informasi rahasia
Para Pihak mengakui bahwa selama proses kerjasama berdasarkan Perjanjian ini mereka akan
saling bertukar informasi rahasia. Secara khusus, Pihak B mengakui bahwa Pihak B dapat
diberikan informasi rahasia mengenai bisnis dan keuangan dari Pihak A, termasuk informasi
tentang keterlibatannya dengan Masyarakat dan pemasok dan kontraktor setempat dan
keputusan internalnya terkait dengan kegiatan CSR yang berpotensi dan anggarannya. Syarat
dan ketentuan dalam Perjanjian ini juga diklasifikasikan sebagai rahasia (commercial-in-
confidence).
13.2 Informasi rahasia untuk tetap dirahasiakan
Masing-masing Pihak setuju untuk menjaga rahasia, dan tidak menggunakannya untuk
kepentingannya sendiri atau untuk merugikan Pihak lainnya atas informasi rahasia apapun yang
diungkapkan kepadanya oleh Pihak lainnya. Namun, masing-masing Pihak berhak untuk
mengungkapkan informasi rahasia Pihak lain dalam hal:
a. antara ia dengan konsultan professionalnya;
b. dalam hal Pihak A, antara ia dan anggota lain dari grup perusahaannya;
c. dalam hal Pihak A, terhadap bursa efek manapun dimana peraturan mensyaratkan adanya
pengungkapan rahasia;
d. dalam hal Pihak B, dalam hal Pihak B adalah sebuah organisasi non- pemerintah yang
merupakan bagian dari jaringan organisasi non-pemerintah, antara ia dengan anggota lain
dari jaringan itu, namun hanya apabila pengungkapan tersebut dibutuhkan oleh Pihak B
dalam rangka melakukan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini; atau
e. sebagaimana dipersyaratkan dalam Undang-Undang
13.3 Kewajiban kerahasiaan akan tetap berlaku dalam hal pengakhiran
Kewajiban kerahasiaan dalam Perjanjian ini akan tetap berlaku setelah tanggal pengakhiran
Perjanjian ini kecuali informasi tersebut tidak lagi menjadi rahasia, bukan karena kesalahan dari
Pihak yang berkewajiban menjaga kerahasiaan.
14. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
14.1 Tidak ada pengalihan Hak Kekayaan Intelektual yang sudah ada sebelumnya
Setiap Hak Kekayaan Intelektual, know-how, hasil, data, penemuan dan informasi yang dimiliki
oleh salah satu Pihak (atau dimiliki oleh pihak ketiga, tetapi salah satu Pihak memiliki hak untuk
mengungkapkan atau men-sub-lisensikan) pada tanggal Perjanjian ini, akan tetap menjadi milik
Pihak tersebut (atau, mungkin, milik pihak ketiga). Tidak ada hak, hak milik atau kepentingan
apapun di atau pada Hak Kekayaan Intelektual milik suatu Pihak yang sudah ada dialihkan oleh
Perjanjian ini.
14.2 Kepemilikan Hak Kekayaan Intelektual yang dikembangkan berdasarkan Perjanjian ini
Semua Hak Kekayaan Intelektual, know-how, hasil, data, penemuan dan informasi yang
dikembangkan oleh salah satu Pihak hanya dalam pelaksanaan kewajibannya berdasarkan
Perjanjian ini, dan semua dokumen terkait, catatan elektronik, data, preseden, rencana,
spesifikasi dan materi yang sejenis, kecuali disepakati lain oleh Para Pihak, akan menjadi milik
bersama Para Pihak ketika dipersiapkan atau dibuat, dan harus segera diberitahukan kepada
Pihak lainnya.
14.3 Kewajiban yang tetap berlaku dalam hal pengakhiran
Meskipun terdapat hal-hal yang bertentangan dalam Perjanjian ini, kewajiban masing-masing
Pihak berdasarkan Pasal 14 ini akan tetap berlaku dalam hal pengakhiran Perjanjian ini.
15. ASET LAINNYA
Setelah pengakhiran Perjanjian ini, setiap aset (selain Hak Kekayaan Intelektual) yang telah
dibuat atau diperoleh untuk tujuan pelaksanaan kewajiban dari suatu Pihak berdasarkan
Perjanjian ini akan dialihkan kepada Masyarakat kecuali Para Pihak setuju bahwa akan lebih
baik jika aset tersebut dialihkan ke Pihak B untuk digunakan dalam kegiatan pengembangan
masyarakat yang dilakukan Pihak B dimasa yang akan datang.
16. KETENTUAN UMUM
16.1 Pemberitahuan
Pemberitahuan yang diberikan berdasarkan Perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dan
ditulis dalam bahasa Indonesia [dan Inggris]. Pemberitahuan dapat diberikan secara langsung,
dengan pos prabayar tercatat atau melalui fax atau email ke perwakilan yang berwenang ke
alamat yang diberikan di bawah ini (sebagaimana dapat diperbarui oleh suatu Pihak dari waktu
ke waktu secara tertulis). Pemberitahuan dianggap telah diterima pada tanggal pengiriman jika
dikirim melalui fax atau email (kecuali jika dikirim setelah pukul 04:00 sore, yang dalam hal ini
dianggap diterima pada Hari Kerja berikutnya) atau pada tiga Hari Kerja setelah pengiriman jika
dikirim melalui pos prabayar tercatat.
Pihak A:
Nama Perwakilan yang Berwenang:
Alamat:
Kode Pos:
Telepon:
Fax:
Alamat email::
Pihak B:
Nama Perwakilan yang Berwenang:
Alamat:
Kode Pos:
Telepon:
Fax:
Alamat email::
16.2 Hubungan Antara Para Pihak
Perjanjian ini tidak menimbulkan suatu hubungan kemitraan atau hubungan kerja atau
keagenan antara Para Pihak. Para Pihak harus memastikan bahwa karyawan mereka tidak
menyatakan bahwa mereka dapat mewakili atau mengikat Pihak lainnya.
16.3 Pengalihan
Suatu Pihak tidak diperbolehkan untuk mengalihkan Perjanjian ini kecuali jika telah
memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lainnya.
16.4 Perubahan
Setiap perubahan ketentuan dalam Perjanjian ini harus dilakukan secara tertulis dan
ditandatangani oleh kedua belah Pihak.
16.5 Pengesampingan
Setiap pengesampingan hak-hak berdasarkan Perjanjian ini harus dilakukan secara tertulis dan
ditandatangani oleh Pihak yang memberikan pengesampingan.
16.6 Keseluruhan Perjanjian
Perjanjian ini berisikan seluruh kesepakatan dan perjanjian antara Para Pihak sehubungan
dengan pokok Perjanjian ini dan menggantikan dan membatalkan setiap dan seluruh perjanjian
lisan dan tertulis atau pernyataan sebelumnya termasuk MOU tertanggal _______________
yang ditandatangani oleh Para Pihak sehubungan dengan hal-hal pokok yang terdapat di dan
dalam Perjanjian ini.
16.7 Keterpisahan
Jika terdapat ketentuan dalam Perjanjian ini yang tidak sah, ilegal atau tidak dapat
dilaksanakan, maka dapat dipisahkan tanpa mempengaruhi keberlakuan ketentuan lainnya
dalam Perjanjian ini.
16.8 Bahasa
a. Perjanjian ini dapat ditandatangani dalam format bilingual (Bahasa Inggris-Bahasa
Indonesia). Jika versi Bahasa Indonesia dalam Perjanjian ini belum dipersiapkan, versi
Bahasa Inggris dari Perjanjian ini dapat ditandatangani terlebih dahulu, dan ketika versi
Bahasa Indonesia Perjanjian ini telah tersedia, Para Pihak akan menandatangani
sebagaimana mestinya.
b. Para Pihak setuju bahwa, jika terjadi ketidaksesuaian antara versi Bahasa Indonesia dan
versi Bahasa Inggris dari setiap bagian dalam Perjanjian ini, versi Bahasa Indonesia yang akan
berlaku.]
16.9 Rangkap Salinan
Jika Para Pihak menandatangani dua rangkap identik dari Perjanjian ini, rangkap yang
ditandatangani secara bersama-sama merupakan satu dokumen hukum yang sah.
16.10 Hukum yang berlaku
Hukum yang berlaku untuk Perjanjian ini adalah hukum Indonesia.
DENGAN DEMIKIAN masing-masing dari Para Pihak telah menyebabkan Perjanjian Kerjasama
ini ditandatangani oleh para wakil yang diberi wewenang pada tanggal sebagaimana ditetapkan
diatas.
[masukan nama Pihak A]
Nama : _____________
Jabatan : _____________
[masukan nama Pihak B]
Nama : _____________
Jabatan : _____________
SCHEDULE SATU
Penjelasan Rinci Atas Prakarsa Pengembangan Masyarakat atau RKM Untuk
Dilaksanakan Berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini.
Catatan: Masukan kedalam Schedule Satu ini penjelasan yang rinci mengenai prakarsa pengembangan
masyarakat atau RKM yang akan dilaksanakan oleh Para Pihak berdasarkan ketentuan-ketentuan dari
Perjanjian Kerjasama ini, Setiap rencana, analisa kerangka kerja logis (LFA) atau perangkat perencanaan
yang berorientasi pada tujuan lainnya seperti ZOPP (Objectives-oriented Project Planning) untuk prakarsa
pengembangan masyarakat yang direncanakan dan dokumen pendukung lainnya untuk prakarsa
pengembangan masyarakat yang disetujui juga harus dilampirkan pada semua salinan dari Perjanjian
Kerjasama yang telah ditandatangani pada akhir semua Schedule..
SCHEDULE DUA
Penelaahan Kinerja
Catatan: Sebutkan dalam Schedule ini tanggal dimana penelaahan terhadap kinerja akan dilakukan
(biasanya dua kali setahun) dan juga uraian proses penelaahan kinerja, dengan indikasi kinerja yang
diharapkan.
SCHEDULE EMPAT
Perangkat Pengembangan Masyarakat
Catatan: Perangkat yang dicantumkan dibawah ini hanya merupakan saran saja. Anda perlu
mempertimbangkan yang mana dari perangkat ini atau perangkat lainnya yang memungkinkan Para Pihak
untuk bekerja dalam melaksanakan prakarsa pengembangan masyarakat yang efektif dan berkelanjutan.
Para Pihak dapat menggunakan seluruh atau sebagian dari perangkat pengembangan masyarakat
dibawah ini, yang mereka yakini tepat dari waktu ke waktu.
• Pemetaan Masyarakat atau perangkat partisipasi lainnya yang memungkinkan anggota masyarakat
untuk memetakan tata letak fisik Masyarakat mereka dan berbagi pengetahuan mereka mengenai
keahlian mereka atas anggota dan jaringan masyarakat.
• Analisa dari berbagai lembaga yang memiliki fungsi didalam, atau mempengaruhi, masyarakat, untuk
mengidentifikasi pemimpin/kepala Masyarakat yang resmi dan tradisional saat ini, proses
pengambilan keputusan dan koneksi pengadaan jasa.
• Analisa risiko untuk mengidentifikasi risiko terhadap proses perencanaan, termasuk konflik dan
perselisihan yang nyata atau mungkin timbul di dalam masyarakat dan komunitas sekitarnya yang
mungkin perlu dipertimbangkan dalam proses perencanaan.
• Analisa pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi orang-orang dalam masyarakat dan dalam
konteks yang lebih luas yang memiliki kepentingan yang sah dalam proses perancangan.
• Analisa sosial-ekonomi masyarakat dalam konteks yang lebih luas untuk mengumpulkan data pokok
mengenai permasalahan yang perlu menjadi fokus.
• Kartu Penilaian Masyarakat untuk membantu pemberdayaan anggota masyarakat untuk mengawasi
proses perancangan dan menyediakan instrumen akuntabilitas untuk Para Pihak.
SCHEDULE LIMA
Anggaran dan Jadwal Pembayaran dan Jadwal Kegiatan Awal yang Disetujui
Catatan: Pada saat mempersiapkan anggaran dan jadwal pembayaran, pertimbangkan, antara lain,
permasalahan sebagai berikut:
1. Anggaran harus mencakup sejumlah biaya untuk menutupi biaya manajemen tidak langsung dan biaya
administrasi Pihak B serta untuk menutupi biaya langsung atas pelaksanaan kewajibannya berdasarkan
Perjanjian Kerjasama ini.
2. Pihak B mungkin memerlukan dana dimuka, setelah penandatanganan dari Perjanjian Kerjasama ini,
dalam rangka untuk mengerahkan karyawan dan sumber daya lainnya dalam melaksanakan perannya
sebagai manajer proyek. Jika demikian, jadwal pembayaran harus memperbolehkan hal ini.
3. Untuk memungkinkan adanya transparansi dan akuntabilitas dan tidak adanya pencampuran dana,
didalam jadwal pembayaran harus ditetapkan mengenai penyediaan dana dimuka untuk Pihak B
sehubungan dengan kewajibannya untuk melakukan pembayaran.
4. Adalah merupakan hal yang lazim bagi Pihak A untuk menahan pembayaran dari pembayaran akhir
yang dijadwalkan hingga Pihak B dapat memberikan laporan akhir yang memuaskan dan bukti dana
pada akhir proyek.
5. Anggaran harus mencakup rujukan terhadap kontribusi dalam bentuk barang, non-moneter yang akan
diberikan oleh Pihak A dalam mendukung pekerjaan dari Para Pihak berdasarkan Perjanjian Kerjasama
ini.
6. Schedule ini juga harus mencakup Jadwal Kegiatan yang menguraikan mengenai penyerahan dan KPI
dan aspek lain dari pekerjaan yang harus dilakukan berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini.